Oleh :
JAMILAH SOPARIAH
NIM 13DB277021
i
Judul : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya
Penyusun : Jamilah Sopariah
NIM : 13DB277021
PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui
untuk mengikuti Sidang Laporan Tugas Akhir
pada Program Studi D III Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Ciamis
Oleh:
Pembimbing I
Mengetahui,
Ketua Program Studi D – III Kebidanan,
ii
Judul : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya
Penyusun : Jamilah Sopariah
NIM : 13DB277021
PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dan diperbaiki
sesuai dengan masukan Dewan Penguji
Pada tanggal ………………..
Mengesahkan,
Penguji I, Penguji II,
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes Muhammadiyah Ciamis, Program Studi D III Kebidanan,
H Dedi Supriadi, S.Sos., S.Kep., Ners., M.M.Kes. Heni Heryani, SST., M.KM.
NIK. 0432777295008 NIK. 0432778104030
iii
PERNYATAAN
Jamilah Sopariah
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, shalawat serta
salam teruntuk Nabi Muhammad Saw, pendidik terbaik umat manusia yang
menjadi panutan bagi kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan
Anemia Ringan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya”. Penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis berusaha kerjakan
dengan penuh rasa cinta dan tanggung jawab. Oleh karena itu penulis berharap
dengan terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini dapat menimbulkan suatu
manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga kepada para pembaca dengan
memaklumi atas segala kekurangan yang ada.
Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan tak lepas dari peran berbagai
pihak dengan segala dukungan, bimbingan dan pengarahan baik moril maupun
materil yang penulis jadikan sebagai motivator. Untuk itu ingin rasanya penulis
menyampaikan banyak terima kasih dan rasa hormat yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. H. Dzulkarnaen, S.H., M.H, selaku ketua Badan Pengurus Harian
Muhammadiyah Ciamis,
2. H Dedi Supriadi, S.Sos.,S.Kep.,Ners.,M.M,,Kes. selaku ketua STIKes
Muhammadiyah Ciamis,
3. Heni Heryani,SST.,M.KM, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan,
4. Rosidah Solihah,SST selaku pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini,
5. Asep Gunawan,S.Kep., Ners.,M.Pd selaku pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini,
6. H. Yayat Suryat,S.Ag., selaku pembimbing AIK dan Kemuhammadiyahan
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini,
7. Direktur RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya, yang telah memberikan ijin
untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir ini,
v
8. Bidan Siti Fatimah,S.ST selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan,
9. Bidan – bidan di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan RSUD dr.
Soekardjo Tasikmalaya, yang telah membantu penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini,
10. Seluruh staf dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis yang telah membantu
dalam penyusunan laporan Laporan Tugas Akhir ini,
11. Ny. W beserta keluarga atas kerjasamanya yang begitu tulus selama
penulis melakukan asuhan kebidanan,
12. Ibu dan bapak terkasih yang telah memberikan motivasi, dukungan, doa
yang tak henti,
13. Kakak – kakak tersayang, yang telah memberi inspirasi, dan semangat
setiap harinya.
14. Rekan ASPI 9 yang telah bersama – sama saling menguatkan dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir, terima kasih atas kerjasamanya.
15. Rekan mahasiswa DIII Kebidanan angkatan X, terima kasih atas
kerjasamanya.
Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini tidak hanya menambah
pengetahuan, tetapi dapat menjadikan inisiatif dan merangsang
kreativitas dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam ilmu kebidanan.
Penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar – besarnya
apabila ada kekurangan dan tidak bisa menyebutkan satu per satu.
Semoga apa yang dicita – citakan kita bersama di kabulkan Alloh Swt,
amin.
Penyusun
vi
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI POLI
KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD dr. SOEKARDJO TASIKMALAYA
INTISARI
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%.
Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. Karena ada
perbedaan dengan kondisi wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi
pada trimester II (Sarwono P, 2010). Gejala anemia pada kehamilan dapat
berupa kepala pusing, palvitasi, berkunang – kunang, perubahan jaringan epitel
kuku, gangguan system neurumuskular, lesu, lemah , lelah, disphagia dan
pembesaran kelenjar limfa. (Rukiyah, Y. dkk 2013) Dampak anemia pada
kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya
gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur),
gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, dan perdarahan atonis)
gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan
stress, kurang produksi ASI) dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas,
mikrosomi, BBLR, kematian perinatal). (Rukiyah, Y. dkk 2013)
Tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memperoleh
pengalaman nyata dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7
langkah varney. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan ini
dilakukan selama 4 kali kunjungan di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Dari hasil penyusunan laporan tugas akhir ini mendapat gambaran dan
pengalaman nyata dalam pembuatan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan anemia ringan di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
dilaksanakan cukup baik. Pengkajian data dasar, interpretasi data, diagnosa
potensial, identifikasi dan kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi terdapat kesesuaian dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
kewenangan bidan dengan praktek yang dilakukan.
1
Judul Penulisan Ilmiah, 2Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis,
3
Dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis, 4Dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
INTISARI ............................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan ............................................................................................... 5
1.4 Manfaat ............................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan ......................................................................................... 6
2.2 Anemia .............................................................................................. 26
2.3 Anemia pada Kehamilan ................................................................... 29
2.4 Wewenang Bidan .............................................................................. 35
2.5 Kajian AIK dan Kemuhammadiyahan .............................................. 37
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Metode Pengkajian ........................................................................... 40
3.2 Tempat dan Waktu Pengkajian ........................................................ 40
3.3 Subjek yang Dikaji ............................................................................ 40
3.4 Jenis Data yang digunakan .............................................................. 40
3.5 Instrumen Pengkajian ....................................................................... 41
3.6 Tinjauan Kasus ................................................................................. 43
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian Data Dasar ..................................................................... 49
4.2 Interpretasi Data................................................................................ 49
viii
4.3 Diagnosa Potensial ........................................................................... 50
4.4 Antisipasi ........................................................................................... 51
4.5 Perencanaan ..................................................................................... 51
4.6 Penatalaksanaan .............................................................................. 52
4.7 Evaluasi ............................................................................................. 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................................... 54
5.2 Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Daftar tabel 2.1 Perubahan TFU dalam Kehamilan ........................................... 9
Daftar tabel 2.3.4 Penanganan Anemia dalam Kehamilan Menurut Tingkat
Pelayanan ........................................................................................................... 34
x
LEMBAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunankesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu
pembangunan yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak
positif maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Menurut
Depkes RI tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya
yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
Di dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi
yang terkait dalam kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1400
perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal
setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang ibu
meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas (WHO, 2010).
Menurut hasil survei demografi kesehatan Indonesia angka kematian ibu
(AKI) di jawa barat berjumlah 2280 jiwa dari 100.000 kelahiran hidup.Di kota
Tasikmalaya tahun 2015 berjumlah 20 jiwa dari 10.000 kelahiran hidup. Melihat
dari data tersebut menunjukan penurunan untuk angka kematian ibu tahun 2014.
AKI tahun 2014, 29 jiwa (Dinkes kota Tasikmalaya, 2015).
Di dunia pada tahun 2011, 29 % (496 juta jiwa) wanita usia subur
mengalami anemia, dan wanita hamil 38 % (32,4 juta jiwa) mengalami anemia
pada usia saat hamil 15 – 49 tahun (WHO, 2011). Menurut RISKESDAS (2013)
wanita dengan kadar hemoglobin <11gr/dl di Indonesia sebanyak 37,1%, di Jawa
Barat sebesar 71,5 % sedangkan di kota Tasikmalaya sebesar 58,3% .
Komplikasi pada saat kehamilan, melahirkan, dan paska persalinan,
merupakan penyebab utama kematian ibu. Salah satu komplikasi diantaranya
adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi.
Komplikasi – komplikasi tersebut sebagian besar dapat di cegah bila
kesehatan ibu selama hamil selalu terjaga melalui pemeriksaan ante natal yang
teratur dan berkesinambungan juga pertolongan persalinan yang bersih dan
aman. Salah satu caranya adalah meningkatkan pelayanan dan menjaga
kesinambungan pelayanan ibu serta perinatal di tingkat pelayanan dasar dan
pelayanan rujukan primer (Musbikin, 2010)
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis
(Mandarwati, 2008). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 208 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawiharjo, 2010).
Proses kehamilan telah tertulis secara terperinci dalam Al-quran surat Al-
Mu’minun ayat 12 – 14 Q.S. Al- mu'minun : 12-14
f) Riwayat Kesehatan
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah mengalami
penyakit kandungan seperti infertilisasi,penyakit
kelamin,tumor,dan sistem reproduksi (Ambarawatidan
Wulandari, 2010)
g) Riwayat kesehatan yang lalu
Dikaji untuk mengetahui apakah ada hubungan nya dengan
masalah yang dihadapi oleh klien pada saat ini.
h) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini
i) Riwayat kesehatan keluarga
Dikaji untuk mengetahui apakah adanya penyakit menurun
dalam keluarga seperti asma,diabetes melitus, hipertensi,
jantung dan riwayat penyakit menular lainnya (jannah, 2011)
j) Kebiasaan Sehari-hari
Pola Nutrisi : Mengetahui seberapa banyak asupan
nutrisi pada pasien dengan mengamati
adakah penurunan berat badan atau tidak
ada pada pasien (Susilawati,2008).
Pola Elminasi : Untuk mengetahui perubahan siklus BAB
dan BAK sedikit atau jarang
(Susilawati,2008).
Pola Istirahat : Mungkin terganggu karena adanya rasa
yang tidak nyaman (Susilawati,2008).
Pola Hygine : Kebiasaan mandi setiap harinya
(Susilawati, 2008).
Aktivitas : Aktivitas akan terganggu karena kondisi
tubuh yang lemah atau adanya nyeri akibat
penyakit yang dialaminya
(Susilawati,2008).
Pola Seksualitas : Untuk mengetahui kebiasaan hubungan
seksual klien dengan suami dan adakah
terdapat kelainan atau keluhan selama
hubungan seksual (Susilawati,2008).
2) Data Objektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari data
pemeriksaan(Rukiyah dkk,2013) meliputi:
a. Pemeriksaan fisik
(1) Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik,cukup,atau
kurang.
(2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu mulai dari keadaan
composmentis, apatis,sampai dengan koma.
(3) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi
dengan nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya antara
90/60-130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30
mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15mmHg dari
keadaan normal pasien atau paling sedikit pada pengukuran 2
kali berturut-turut pada selisih 1 jam(saifuddin,2006).
(4) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan klien kemungkinan demam atau
febris yang merupakan gejala adanya infeksi yang berdampak
suhu di ukur dengan menggunakan skala derajat celcius. Batas
normal 36,5ºC-37,0ºC .
(5) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi klien yang dihitung dalam 1
menit,denyut nadi normal 60-80x/menit (Ambarawati dan
Wulandari, 2010).
(6) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1
menit ,respirasi normalnya 20-3-x/menit (Ambarawati dan
wulandari 2010)
b. Pemeriksaan Sistematis
a. Rambut
Untuk mengetahui apakah rambut rontok atau tidak,untuk
menilaiwarnanya,kelebatan,karakteristik rambut (Rukiyah
dkk, 2013)
b. Muka
Untuk mengetahui oedem atau tidak (Jannah, 2011)
c. Mata
Untuk mengetahui keadaan conjungtiva pucat atau merah
muda ,warna sclera putih atau kuning (Rukiyah dkk, 2013).
d. Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung dari kebersihan,alergi
debu atau tidak ada polip atau tidak (Sulistyawati, 2013)
e. Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga apakah ada gangguan
pendengaran atau tidak,ada serumen atau tidak
(Sulistyawati, 2013).
f. Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut apakah ada caries,bersih
atau tidak,keadaan bibir kering atau tidak,lidah kering dan
kotor atau tidak (Sulistyawati, 2013).
g. Leher
Untuk mengetahui apakah ada pembengkakan kelenjar
thyroid atau limfe (Rukiyah, 2013)
h. Payudara
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak
,simetris atau tidak ,puting susu menonjol atau tidak,ada
benjolan dan nyeri tekan atau tidak (Rukiyah, 2013)
i. Ekstermitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak ,adanya
varices atau tidak,adanya kelainan atau tidak,reflek patella
positif atau negatif (varney, 2007).
c. Pemeriksaan khusus
1. Abdomen
a. Infeksi
Merupakan proses observasi yang di laksanakan secara
sistematik dilakukan dengan menggunakan indera
penglihatan,pendengaran,pencium sebagai alat
mengumpulkan data (Nursalam, 2008).
b. Palpasi
Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan
indra peraba (Nursalam, 2008). Mengukur tinggi fundus uteri
(pemeriksaan MC. Donals)
Menentukan letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala
janin (pemeriksaan Leopold)
Leopold I: Tinggi fundus uteri 3 jari bawah processus
xyphoideus, pada fundus teraba bundar lubak tidak
melenting.
Leopold II:Samping kiri teraba bagian keras memanjang dan
samping kanan teraba bagian kecil janin.
Leopold III:Bagian terendah janin teraba bundar keras
melenting sudah masuk PAP.
Leopold IV: Divergent, penurunan kepala 3/5.
Kontraksi
c. Auskultasi
Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan
stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh
tubuh (Nursalam, 2008) dan pemeriksaan DJJ dengan
monoaural atau Doppler untuk menentukan kesejahteraan
janin.
d. Perkusi
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan perkusi pada
ekstremitas bawah didapatkan hasil reflek patella kanan
positif dan kiri.
d. Pemeriksaan penunjang
Untuk mengatakan diagnosa dari pemeriksaan
fisik,pada kehamilan dengan anemia pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan Haemoglobin dengan metode
sahli.
b. Langkah kedua : Interprestasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diintreprestasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik(Hidayat,dan Sujanti,2010)
c. Langkah ketiga : Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial adalah mengidentifikasikan masalah atau
diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa
yang sudah diidentifikasikan. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan,sambil mengamati klien, bidan
diharapkan agar siap-siap bila diagnosa atau masalah potensial yang
benar-benar terjadi.
d. Langkah keempat : Antisipasi
Antisipasi adalah mengidentifikasi dan menetapkan beberapa
kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan
pada tahap ini adalah konsultasi,kolaborasi,dan melakukan rujukan.
e. Langkah kelima : Perencanaan
Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi dan diantisipasi,
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan rujukan yang mungkin
diperlukan (Rukiyah dkk, 2013).
f. Langkah keenam : Penatalaksanaan
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan
menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima,mengarahkan
atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan
bermutu(Rukiyah dkk,2013).
g. Langkah ketujuh Evaluasi
Langkah ini merupakan mengevaluasi kefektifan dan asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan pada klien
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah
rencana tersebut (Rukiyah dkk,2013).
2. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
Menurut helen varney,alur berfikir bidan saat menghadapi klien
meliputi tujuh langkah , agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan
oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis, maka dilakukan
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu:
a. Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data
klien dan keluarga melalui anamnesa sebagai langkah I varney.
b. Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium,dan diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan sebagai langkah I varney.
c. Assesmentatau analisa data
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi : diagnosa masalah,
antisipasi diagnosa/ masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan sebagai
langkah 2,3,dan 4 varney.
d. Planning atau penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan
implementasi (I) dan evaluasi (E) berdasarkan assesment sebagai
langkah 5,6,7 varney.
2.2 Anemia
2.2.1 Pengertian
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin(proteinpembawaoksigen) dalam sel darah merah berada
di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh
dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa
anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan
berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang
mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering
adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara
berlebihanhemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah
( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasihemoglobin (Hb)
nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-
laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36%
pada perempuan.
2.2.2 Tanda dan gejala anemia
Gejala anemia :
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada
dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala
tersebut berupa :
(a) Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
(b) Letargi
(c) Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
(d) Kepala terasa ringan
(e) Palpitasi
(f) Pucat
(g) Kekebalan Tubuh Menurun
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat
pemeriksaan yaitu :
(a) Pucat pada membran mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
(b) Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang,
aliran murmur sistolik
(c) Gagal jantung
(d) Pendarahan retina
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
(a) Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia
defisiensi besi
(b) Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
(c) Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik
ringan.
(d) Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
(e) Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
(f) Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
(g) Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari
defisiensi vitamin B12.
(h) Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati
motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.
2.2.3 Klasifikasi anemia
Klasifikasi anemia akibat Gangguan Eritropoiesis
1. Anemia Defisiensi Besi :
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis
Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah
yanghipokromdanmikrositer.
2. Anemia Megaloblastik
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada
sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah
pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang,
hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
3. Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat
hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun,
radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA
serta gen.
4. Anemia Mieloptisik
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh
infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan
pelepasan eritroid pada tahap awal.
2.2.4 Etiologi
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
1. Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan
sistem imun, talasemia.
2. Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik,
kekurangan nutrisi.
3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan
akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.
2.2.5 Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan
jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan
tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).
2.2.6 Manajemen terapi
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa :
1. Transfusi darah
2. Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan
sistem imun.
3. Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses
hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses
hematopoiesis.
4. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan mineral lain
yang dibutuhkan.