Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Nim : P27824420115
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV AJ KEBIDANAN SOETOMO KELAS MAGETAN
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga makalah “mampu produktif dalam masa menopause”
dapat kami susun. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Menopause.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana seorang wanita mampu produktif pada
masa menopause.
BAB 2
PEMBAHASAN
Produktivitas kerja pada menopause merupakan pencapaian hasil kerja baik yang
dilakukan di tempat kerja maupun di rumah dalam bentuk aktivitas sehari – hari.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Whiteley (2013) dan Kopenhager (2015)
yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gejala
menopause yang timbul dengan gangguan produktivitas kerja pada wanita
menopause. Wanita menopause terutama pada menopause yang masih aktif
bekerja yang dapat beradaptasi dengan baik untuk mengatasi gejala menopause
yang timbul akan berdampak positif pada kualitas hidup dan produktivitas kerja
wanita pada usia pertengahan.
Seiring meningkatnya usia harapan hidup, saat ini wanita dapat hidup
lebih lama, bekerja lebih lama dan pensiun lebih akhir. Sekitar 45% dari tenaga
kerja usia lebih dari 50 tahun di hampir semua sektor pekerjaan adalah
perempuan, dan semuanya akan mengalami gejala menopause. Beberapa wanita
akan mengalami keluhan ringan sampai sedang, sementara lainnya dapat
mengalami keluhan yang berat sampai dengan sangat berat (parah). Beberapa dari
wanita – wanita ini akan merasa terganggu untuk melaksanakan pekerjaan
mereka, sedangkan sekitar setengahnya tidak akan terpengaruh dan hanya sekitar
5% akan terancam dengan kondisi ini. Penurunan konsentrasi, kelelahan,
gangguan memori, depresi, merasa rendah diri, penurunan rasa percaya diri, rasa
kantuk dan terutama hot flushes dianggap sebagai faktor pemicu penurunan
produktivitas kerja perempuan menopause. Seperti halnya kondisi yang
berhubungan dengan kesehatan yang sudah berjalan lama, dukungan dan
pemahaman dari pelayanan kesehatan sangat penting dan dapat membuat suatu
perubahan besar untuk bagaimana seorang wanita akan menangani dampak gejala
menopause yang mungkin merugikan produktivitas, efisiensi dan kepuasan
kerjanya. Sebuah strategi yang realistis dan masuk akal mungkin dapat
diimplementasikan di tempat kerja untuk bisa membuat perubahan yang
signifikan.
Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah tips memasuki masa menopause
dengan nyaman dan tetap produktif
Bagian dari transisi ini adalah pemahaman bahwa segala sesuatu yang
dilakukan adalah bagian dari proses. Memang akan ada perubahan dalam
tubuh, akan tetapi perlu dilakukan dengan mengubah cara pandang dalam
menyesuaikan diri. Intervensi psikologis yang bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan fisik dan mental terbukti dapat membantu
mengurangi gejala menopause sekaligus meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan.
2. Mengatasi stres
Diakui ataupun tidak, stres benar-benar dapat memengaruhi kesehatan
fisik, emosi, dan perilaku. Oleh karena itu, yang tengah memasuki masa
menopause sangat dianjurkan untuk mengatasi stres sedini dan sebaik
mungkin.
Hal ini sangat penting. Dengan meluangkan waktu untuk mengendalikan
pikiran dan perasaan, efek stres dan perubahan yang dialami tubuh dapat
dikurangi. Mengajarkan diri tentang bagaimana menghasilkan emosi dan
pikiran positif dapat membawa Anda pada gaya hidup yang lebih sehat dan
makin bahagia serta makin produktif dengan melakukan senam karena
semua orang tidak akan bisa lepas dari rasa was-was dan cemas, termasuk
wanita menopause. Kalau tidak ditangani stres dapat menyita energi,
mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan tubuh sehingga
akan mempengaruhi terhadap kesehatan tubuh. Senam adalah salah satu cara
untuk membantu dalam menurunkan tingkat stres. Senam dapat menurunkan
gairah otonom melalui perubahan sirkulasi neurotransmiter dan konsentrasi
hormon yang dapat menyebabkan peningkatan dalam kualitas hidup.
Dengan melakukan senam terjadi peningkatan sirkulasi hormon endofrin
yang berpotensi dalam membantu masalah kekhawatiran ataupun stres
(Reed, et al. 2014). Saat melakukan senam, tubuh akan memproduksi
endofrin lebih banyak. Endofrin merupakan hormon yang bekerja di dalam
otak sebagai suatu hormon kebahagiaan
3. Memandang menopause secara positif
Tidak apa-apa untuk merasa sensitif karena menopause. Hal terpenting
adalah memandang segenap proses perubahan ini sebagai sesuatu yang
positif. Tidak perlu malu atas perubahan yang terjadi. Terbuka kepada
orang-orang terdekat agar mereka bisa lebih memahami dan diri pun akan
merasa lebih baik.
Menopause sering kali menimbulkan gejala-gejala yang kurang nyaman.
Untuk itu, Anda dianjurkan untuk sedari dini menjalani pola hidup sehat
dengan mengatur pola makan, cukupi asupan kalsium, hindari rokok, batasi
konsumsi kafein. Selain itu, jangan lupa untuk olahraga teratur minimal 30
menit setiap harinya.
Pola hidup sehat yang dapat dilakukan memasuki masa menopause yaitu:
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi yang tepat
mengenai menopause dan cara mengatasi gejala kepada ibu menopause yang
bekerja secara signifikan dapat memengaruhi produktivitas kerja ibu menopause.
3.2 Saran
Penulis menyarankan untuk pembaca agar mempelajari dan dapat
memahami tentang kemampuan produtif pada masa menopause.
DAFTAR PUSTAKA
https://afdelinasusari.wordpress.com/2015/02/11/15/
https://www.scribd.com/doc/141651036/ASKEP-MENAUPOSE