Abstract
Dysmenorrhea is a menstrual disorder with complaints of pain or cramps in the lower abdomen
during menstruation that can be experienced by some women. Abdominal Stretching Exercise is a
stretching exercise for the abdominal muscles that can reduce the intensity of menstrual pain. The purpose
of this study is to determine the effect of Abdominal Strength Training Exercise on the intensity of pain
during menstruation (Dismenorrhea) in adolescent girls. The research methode used pre-experimental
(one group pre test-post design). The population involved in this study were 30 students of SMK Dharma
Wanita Gresik, with a samples size of 28 respondents using purposive sampling. Independent variable in
this study is the Abdominal Strength Exercise and dependent variable of this study is the intensity of
dimenorrhea pain. Instrument of this study were the operational standard of the Abdominal Stretching
Exercise procedure was prepared by researchers based on the principles of Thermacare and
Questionnaire sheet and observation of the intensity of pain in the Bourbanis scale. Datawere analized
using wilcoxon sign rank test. The results obtained mean before 2.50 and mean after 1.82, while standartd
deviation before 0,509 and standart deviation after 0,612. The results of the Wilcoxon statistical test with
a sig (2-tailed) p = 0.000 which means (αcount)) 0, 05 which means that there is an influence of
Abdominal stretching Exercise on the intensity of dysmenorrhea in adolescent girl. Abdominal stretching
exercise carried out 3 days before menstruation with a duration of 30 minutes can affect the intensity of
dysmenorrhea so that it can be applied in providing comprehensive nursing care for adolescent girl who
experience dysmenorrhea.
Keywords: Abdominal streching Exercise, intensity of dysmenorrhea, adolescent girls.
menstruasi. Dampak yang terjadi apabila yang digunakan dalam pengumpulan data
dismenorea tidak ditangani adalah gangguan adalah kuesioner/lembar observasi nyeri
aktivitas hidup sehari-hari. Dismenorea berat Bourbanis dan SOP Latihan Abdominal
pada wanita dapat memberikan dampak tidak stretching exercise yang dilakukan 3 hari
mampu melakukan kegiatan apapun, sehingga sebelum menstruasi setiap pagi atau sore hari
akan menurunkan kualitas hidupnya selama 30 menit (Thermacare, 2010).
(Proverawati & Misaroh, 2009). Dismenorea Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10
dilaporkan sebagai penyebab utama September – 20 Oktober 2018. Populasi
ketidakhadiran berulang pada siswa wanita di dalam penelitian ini adalah siswi yang
sekolah. Dari hasil studi melaporkan bahwa mengalami Dismenorea yang ada di SMK
dismenorea menyebabkan 14% remaja sering Dharma Wanita Gresik yang terletak di jalan
tidak masuk sekolah (Ernawati, 2010). Arif Rahman Hakim Gresik sebanyak 30
Adapun salah satu cara exercise latihan siswi. Penentuan besar sampel menggunakan
untuk menurunkan intensitas nyeri haid purposive sampling dan sampel yang
adalah dengan melakukan latihan. abdominal memenuhi kriteria inklusi sebanyak 28 siswi.
stretching exercise merupakan suatu latihan Uji statistik Wilcoxon signed rank tes untuk
peregangan otot terutama pada perut yang mengetahui pengaruh Abdominal Stretching
dilakukan selama 10 menit. Latihan ini Exercise Terhadap terhadap intensitas
dirancang khusus untuk meningkatkan dismenorea pada remaja putri dengan derajat
kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas, kemaknaan p≤ 0,05 artinya ada pengaruh
sehingga diharapkan dapat mengurangi nyeri abdominal stretching exercise terhadap
haid (Thermacare, 2010). Teknik ini intensitas dismenorea pada remaja putri.
merupakan intervensi keperawatan secara
mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri HASIL DAN PEMBAHASAN
haid sehingga perlu dilakukan penelitian 1. Intensitas dismenorea sebelum
efektifitas latihan abdominal stretching diberikan intervensi abdominal
terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. stretching exercise
Ketika melakukan abdominal stretching Tabel 1 Penilaian Kategori Nyeri
exercise otak akan menghasilkan endhorphin. Sebelum Diberikan Abdominal Streching
Sehingga pada saat neuron nyeri perifer Exercise Pada Remaja Putri
mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis Kategori Nyeri Frekuensi %
antara neuron nyeri perifer dan neuron yang Tidak nyeri (0) 0 0
menuju otak tempat seharusnya substansi P Nyeri ringan (1-3) 14 50
akan menghantarkan impuls. Pada saat Nyeri sedang (4-6) 14 50
tersebut, endorphin akan memblokir lepasnya Nyeri berat (7-9) 0 0
Nyeri tidak 0 0
substansi P dari neuron sensorik, sehingga
Terkontrol (10)
tranmisi impuls nyeri di medulla spinalis
Total 28 100
menjadi terhambat, sehingga dismenorea
primer menjadi berkurang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari
28 responden sebelum diberikan Abdominal
METODE PENELITIAN
Streching Exercise didapatkan hasil
Penelitian ini adalah penelitian Pre-
setengahnya responden memiliki kategori
Eksperimental menggunakan metode
nyeri ringan (50%) maupun nyeri sedang
penelitian desain One Group Pre Test-Post
(50%) dan tidak satupun yang tidak nyeri
Test Design untuk mengetahui pengaruh
(0%).
Abdominal Streching Exercise terhadap
intensitas Dismenorea pada remaja. Instrumen
Dismenorea adalah rasa nyeri saat kejadian dismenore dapat disebabkan karena
menstruasi yang mengganggu kehidupan olahraga merupakan salah satu teknik
sehari-hari wanita (Manuaba, 2009), derajat relaksasi yang dapat digunakan untuk
rasa nyerinya bervariasi mencakup ringan mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan saat
(berlangsung beberapa saat dan masih dapat melakukan olahraga tubuh akan
meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang menghasilkan endorphin. Endorphin
(karena sakitnya diperlukan obat untuk dihasilkan oleh otak dan susunan syaraf tulang
menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat belakang. Sesuai dengan teori Endorfin-
meneruskan pekerjaannya), berat (rasa Enkefalin mengenai pemahaman mekanisme
nyerinya demikian beratnya sehingga nyeri adalah ditemukannya reseptor opiate di
memerlukan istirahat dan pengobatan untuk membran sinaps dan kornu dorsalis medulla
menghilangkan nyerinya) (Manuaba, 2008). spinalis. Terdapat tiga golongan utama
Bila tidak terjadi kehamilan, maka peptide opioid endogen, yaitu golongan
korpus luteum akan mengalami regresi dan enkefalin, beta-endorfin, dan dinorfin. Beta-
hal ini akan mengakibatkan penurunan kada endofin yang dikeluarkan saat olahraga sangat
progesteron yang mengakibatkan labilisasi efektif untuk mengurangi rasa nyeri menurut
membran lisosom, sehingga mudah pecah dan teori olahraga dapat mengurangi frekuensi dan
melepaskan enzim fosfolipase. Fosfolipase ini / atau tingkat keparahan dismenorea. Hal ini
akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang juga sesuai dengan penelitian terdahulu oleh
ada di membran sel endometrium Frenita Sophi,, dkk tentang ‘’faktor-faktor
menghasilkan asam arakhidonat. Adanya yang berhubungan dengan dismenorea pada
asam arakhidonat bersama dengan kerusakan siswi SMK Negeri 10 Medan Pada tahun
endometrium akan merangsang kaskade asam 2013’’. Dengan Hasil uji statistik dengan
arakhidonat yang akan menghasilkan menggunakan uji chi square diperoleh nilai
prostaglandin. p=0,019 artinya terdapat hubungan yang
Perempuan dengan nyeri menstruasi bermakna antara kebiasaan olahraga dengan
primer akan merangsang miometrium dengan kejadian dismenorea. Rasio prevalensi
akibat terjadinya peningkatan kontraksi dan kejadian dismenorea siswi yang jarang
disritmi uterus. Akibatnya akan terjadi berolahraga dan yang sering berolahraga
penurunan aliran darah ke uterus dan adalah 1,215 (1,004 –1,473). Siswi yang
mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri jarang berolahraga memiliki kemungkinan
dan endoperoksida juga menyebabkan risiko 1,2 kali lebih besar mengalami
sensitisasi dan selanjutnya menurunkan dismenorea daripada siswi yang sering
ambang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf berolahraga. Latihan telah dikaitkan dengan
aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik penurunan prevalensi dismenore dan terkait
dan kimia. simtomatologi dalam beberapa studi (Blakey
Hasil penelitian menunjukkan H et al, 2009) menunjukkan seluruh dari
setengahnya responden mengalami nyeri responden melakukan penanganan saat nyeri
ringan dan sedang sebelum dilakukan dengan cara istirahat yaitu 28 responden
intervensi abdominal stretching exercise, (100%) dan tidak satupun melakukan
keadaan tersebut disebabkan karena penanganan saat nyeri dengan cara olahraga
kurangnya penanganan saat dismenorea. maupun mengomsumsi obat penghilang nyeri
Namun, seluruh responden hanya menangani yaitu 0 responden (0%).
dengan cara istirahat dan tidak satupun yang
menanganinya dengan olahraga maupun
mengomsumsi obat penghilang nyeri. Adanya
hubungan kebiasaan olahraga terhadap