Anda di halaman 1dari 8

ISSN Cetak 2303-1433

ISSN Online: 2579-7301

Abdominal Stretching Exercise Menurunkan Intensitas Dismenorea


Pada Remaja Putri

Yuanita Syaiful*, Siti Varyal Naftalin**


* Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl. A.R. Hakim No. 2B Gresik, email:
ntsyaiful271@gmail.com
** Mahasiswa PSIK FIK Universitas Gresik
Abstrak
Dismenore adalah gangguan menstruasi dengan keluhan nyeri atau kram di perut bagian bawah
selama menstruasi yang dapat dialami oleh beberapa wanita. Abdominal stretching exercise adalah latihan
peregangan untuk otot perut yang dapat mengurangi intensitas nyeri menstruasi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh Abdominal stretching exercise pada intensitas nyeri saat menstruasi
(Dismenore) pada remaja putri. Metode penelitian yang digunakan pra-eksperimental (satu kelompok pre
post test design). Populasi dalam penelitian ini adalah 30 siswa SMK Dharma Wanita Gresik, dengan
besar sampel 28 responden yang diambil dengan purposive sampling. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Abdominal stretching exercise dan variabel dependen penelitian ini adalah intensitas
dismenorea. Instrumen penelitian ini adalah standar operasional prosedur abdominal stretching exercise
yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Thermacare dan lembar kuesioner dan observasi intensitas
nyeri dalam skala Bourbanis. Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil yang diperoleh yaitu mean
sebelum inervensi 2,50 dan mean sesudah intervensi 1,82, sedangkan standar deviasi sebelum ntervensi
0,509 dan standar deviasi sesudah intervensi 0,612. Hasil uji statistik Wilcoxon dengan sig (2-tailed) p =
0,000 yang berarti ≤ 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh andominal stretching exercise terhadap
intensitas dismenore pada remaja putri. Abdominal stretching exercise dilakukan 3 hari sebelum
menstruasi dengan durasi 30 menit dapat mempengaruhi intensitas dismenore sehingga dapat diterapkan
dalam memberikan asuhan keperawatan komprehensif untuk remaja putri yang mengalami dismenore.
Kata kunci: abdominal stretching exercise, intensitas dismenore, remaja putri.

Abstract
Dysmenorrhea is a menstrual disorder with complaints of pain or cramps in the lower abdomen
during menstruation that can be experienced by some women. Abdominal Stretching Exercise is a
stretching exercise for the abdominal muscles that can reduce the intensity of menstrual pain. The purpose
of this study is to determine the effect of Abdominal Strength Training Exercise on the intensity of pain
during menstruation (Dismenorrhea) in adolescent girls. The research methode used pre-experimental
(one group pre test-post design). The population involved in this study were 30 students of SMK Dharma
Wanita Gresik, with a samples size of 28 respondents using purposive sampling. Independent variable in
this study is the Abdominal Strength Exercise and dependent variable of this study is the intensity of
dimenorrhea pain. Instrument of this study were the operational standard of the Abdominal Stretching
Exercise procedure was prepared by researchers based on the principles of Thermacare and
Questionnaire sheet and observation of the intensity of pain in the Bourbanis scale. Datawere analized
using wilcoxon sign rank test. The results obtained mean before 2.50 and mean after 1.82, while standartd
deviation before 0,509 and standart deviation after 0,612. The results of the Wilcoxon statistical test with
a sig (2-tailed) p = 0.000 which means (αcount)) 0, 05 which means that there is an influence of
Abdominal stretching Exercise on the intensity of dysmenorrhea in adolescent girl. Abdominal stretching
exercise carried out 3 days before menstruation with a duration of 30 minutes can affect the intensity of
dysmenorrhea so that it can be applied in providing comprehensive nursing care for adolescent girl who
experience dysmenorrhea.
Keywords: Abdominal streching Exercise, intensity of dysmenorrhea, adolescent girls.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 269


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

PENDAHULUAN dirasa menggangu bagi wanita yang


Dismenorea adalah salah satu gangguan mengalaminya (Atiqah, 2009).
menstruasi yang paling banyak dialami oleh Dismenorea menyebabkan 14% dari
wanita. Sekitar 2-3 tahun setelah menarche pasien remaja sering tidak hadir di sekolah
yaitu ketika ovulasi mulai teratur dan terjadi dan tidak menjalani kegiatan sehari-hari
pada umur kurang dari 20 tahun. Dismenorea (Calis, 2011). Menurut Umi Nadhiro, (2013)).
merupakan gangguan menstruasi yang di Angka kejadian dismenorea tipe primer di
sebabkan oleh dismenorea dapat merasakan Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan
keluhan sakit atau kram di daerah perut sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder
bagian bawah saat menstruasi yang dapat (Atiqah, 2009). Di Jawa Timur angka kejadian
dialami oleh sebagian wanita. Terjadinya dismenorea sebesar 64,25% yang terdiri dari
dismenorea sangat mempengaruhi aktivitas 54,89% dismenorea primer dan 9,36%
bagi wanita khususnya remaja (Manuaba, dismenorea sekunder. Berdasarkan survei
2009). Adapun dampak dari dismenore dapat awal yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus
mengganggu dan mempengaruhi aktifitas 2018 Didapatkan bahwa angka kejadian
sehari-hari bagi siswi salah satunya siswi dismenorea pada tahun 2018 sekitar 30 siswi
kelas X (Tataboga dan Kecantik an) di SMK (kelas X) sering mengalami dismenorea
Dharma Wanita Gresik. Contohnya berlangsung antara 2 atau 3 hari sebelum haid
menurunnya motivasi siswi dalam belajar sampai dengan menjelang haid bahkan bisa
sehingga bisa mempengaruhi prestasi siswa di menghambat proses belajar di karenakan
sekolah. nyeri haid yang mengganggu di sekolah.
Menurut World Health Organization Berdasarkan data sekolah didapatkan jumlah
(WHO) tahun 2011 di dapatkan kejadian siswa di SMK Dharma Wanita Gresik ada
sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang kelas X (Tataboga dan Kecantikan) (30
mengalami dimenorea. Angka kejadian siswi), sedangkan menurut keterangan guru
dismenorea di dunia tahun 2012 sangat besar, koordinator UKS di SMK Dharma Wanita
rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap Gresik menyebutkan bahwa ada saja setiap
negara mengalami nyeri menstruasi. Di bulannya siswi ke UKS dan izin untuk tidak
Amerika angka prosentasenya sekitar 60% mengikuti proses belajar karena mengalami
dan di Swedia sekitar 72%. Sementara Angka dismenorea 3 siswi (15%), dan siswi lainnya
kejadian dismenorea di Indonesia sebesar yang mengalami dismenorea tetap mengikuti
107.673 jiwa (64,25%) yang terdiri dari prosees pembelajaran di sekolah namun tidak
59.671 jiwa (54,89%) mengalami dismenorea dapat berkonsentrasi karena gejala yang di
primer dan 9,496 jiwa (9,36%) mengalami rasakan.
dismenorea sekunder (kallo, 2012). Penyebab dismenorea adalah terjadinya
Dismenore menyebabkan 14% dari pasien kontraksi yang kuat atau lama pada dinding
remaja sering tidak hadir di sekolah dan tidak rahim, hormon prostaglandin yang cenderung
menjalani kegiatan sehari-hari (Calis, 2011). tinggi dan perlebaran leher rahim saat
Angka kejadian dismenorea tipe primer di mengeluarkan darah haid dan terjadinya
Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan kontraksi miometrium yang terlalu kuat saat
sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder mengeluarkan darah haid (peluruhan lapisan
(Atiqah, 2009). Di Jawa Timur angka kejadian endometrium uteri,bekuan darah (stolsel), sel
dismenorea sebesar 64,25% yang terdiri dari sel epitel dan stoma dari dinding uterus dan
54,89% dismenorea primer dan 9,36% vagina serta cairan dan lendir dari dinding
dismenorea sekunder. Walaupun pada uterus, vagina dan vulva) sehingga
umumnya tidak berbahaya namun seringkali menyebabkan ketegangan otot saat
berkontraksi dan terjadilah nyeri saat

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 270


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

menstruasi. Dampak yang terjadi apabila yang digunakan dalam pengumpulan data
dismenorea tidak ditangani adalah gangguan adalah kuesioner/lembar observasi nyeri
aktivitas hidup sehari-hari. Dismenorea berat Bourbanis dan SOP Latihan Abdominal
pada wanita dapat memberikan dampak tidak stretching exercise yang dilakukan 3 hari
mampu melakukan kegiatan apapun, sehingga sebelum menstruasi setiap pagi atau sore hari
akan menurunkan kualitas hidupnya selama 30 menit (Thermacare, 2010).
(Proverawati & Misaroh, 2009). Dismenorea Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10
dilaporkan sebagai penyebab utama September – 20 Oktober 2018. Populasi
ketidakhadiran berulang pada siswa wanita di dalam penelitian ini adalah siswi yang
sekolah. Dari hasil studi melaporkan bahwa mengalami Dismenorea yang ada di SMK
dismenorea menyebabkan 14% remaja sering Dharma Wanita Gresik yang terletak di jalan
tidak masuk sekolah (Ernawati, 2010). Arif Rahman Hakim Gresik sebanyak 30
Adapun salah satu cara exercise latihan siswi. Penentuan besar sampel menggunakan
untuk menurunkan intensitas nyeri haid purposive sampling dan sampel yang
adalah dengan melakukan latihan. abdominal memenuhi kriteria inklusi sebanyak 28 siswi.
stretching exercise merupakan suatu latihan Uji statistik Wilcoxon signed rank tes untuk
peregangan otot terutama pada perut yang mengetahui pengaruh Abdominal Stretching
dilakukan selama 10 menit. Latihan ini Exercise Terhadap terhadap intensitas
dirancang khusus untuk meningkatkan dismenorea pada remaja putri dengan derajat
kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas, kemaknaan p≤ 0,05 artinya ada pengaruh
sehingga diharapkan dapat mengurangi nyeri abdominal stretching exercise terhadap
haid (Thermacare, 2010). Teknik ini intensitas dismenorea pada remaja putri.
merupakan intervensi keperawatan secara
mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri HASIL DAN PEMBAHASAN
haid sehingga perlu dilakukan penelitian 1. Intensitas dismenorea sebelum
efektifitas latihan abdominal stretching diberikan intervensi abdominal
terhadap penurunan nyeri saat menstruasi. stretching exercise
Ketika melakukan abdominal stretching Tabel 1 Penilaian Kategori Nyeri
exercise otak akan menghasilkan endhorphin. Sebelum Diberikan Abdominal Streching
Sehingga pada saat neuron nyeri perifer Exercise Pada Remaja Putri
mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis Kategori Nyeri Frekuensi %
antara neuron nyeri perifer dan neuron yang Tidak nyeri (0) 0 0
menuju otak tempat seharusnya substansi P Nyeri ringan (1-3) 14 50
akan menghantarkan impuls. Pada saat Nyeri sedang (4-6) 14 50
tersebut, endorphin akan memblokir lepasnya Nyeri berat (7-9) 0 0
Nyeri tidak 0 0
substansi P dari neuron sensorik, sehingga
Terkontrol (10)
tranmisi impuls nyeri di medulla spinalis
Total 28 100
menjadi terhambat, sehingga dismenorea
primer menjadi berkurang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dari
28 responden sebelum diberikan Abdominal
METODE PENELITIAN
Streching Exercise didapatkan hasil
Penelitian ini adalah penelitian Pre-
setengahnya responden memiliki kategori
Eksperimental menggunakan metode
nyeri ringan (50%) maupun nyeri sedang
penelitian desain One Group Pre Test-Post
(50%) dan tidak satupun yang tidak nyeri
Test Design untuk mengetahui pengaruh
(0%).
Abdominal Streching Exercise terhadap
intensitas Dismenorea pada remaja. Instrumen

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 271


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Dismenorea adalah rasa nyeri saat kejadian dismenore dapat disebabkan karena
menstruasi yang mengganggu kehidupan olahraga merupakan salah satu teknik
sehari-hari wanita (Manuaba, 2009), derajat relaksasi yang dapat digunakan untuk
rasa nyerinya bervariasi mencakup ringan mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan saat
(berlangsung beberapa saat dan masih dapat melakukan olahraga tubuh akan
meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang menghasilkan endorphin. Endorphin
(karena sakitnya diperlukan obat untuk dihasilkan oleh otak dan susunan syaraf tulang
menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat belakang. Sesuai dengan teori Endorfin-
meneruskan pekerjaannya), berat (rasa Enkefalin mengenai pemahaman mekanisme
nyerinya demikian beratnya sehingga nyeri adalah ditemukannya reseptor opiate di
memerlukan istirahat dan pengobatan untuk membran sinaps dan kornu dorsalis medulla
menghilangkan nyerinya) (Manuaba, 2008). spinalis. Terdapat tiga golongan utama
Bila tidak terjadi kehamilan, maka peptide opioid endogen, yaitu golongan
korpus luteum akan mengalami regresi dan enkefalin, beta-endorfin, dan dinorfin. Beta-
hal ini akan mengakibatkan penurunan kada endofin yang dikeluarkan saat olahraga sangat
progesteron yang mengakibatkan labilisasi efektif untuk mengurangi rasa nyeri menurut
membran lisosom, sehingga mudah pecah dan teori olahraga dapat mengurangi frekuensi dan
melepaskan enzim fosfolipase. Fosfolipase ini / atau tingkat keparahan dismenorea. Hal ini
akan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang juga sesuai dengan penelitian terdahulu oleh
ada di membran sel endometrium Frenita Sophi,, dkk tentang ‘’faktor-faktor
menghasilkan asam arakhidonat. Adanya yang berhubungan dengan dismenorea pada
asam arakhidonat bersama dengan kerusakan siswi SMK Negeri 10 Medan Pada tahun
endometrium akan merangsang kaskade asam 2013’’. Dengan Hasil uji statistik dengan
arakhidonat yang akan menghasilkan menggunakan uji chi square diperoleh nilai
prostaglandin. p=0,019 artinya terdapat hubungan yang
Perempuan dengan nyeri menstruasi bermakna antara kebiasaan olahraga dengan
primer akan merangsang miometrium dengan kejadian dismenorea. Rasio prevalensi
akibat terjadinya peningkatan kontraksi dan kejadian dismenorea siswi yang jarang
disritmi uterus. Akibatnya akan terjadi berolahraga dan yang sering berolahraga
penurunan aliran darah ke uterus dan adalah 1,215 (1,004 –1,473). Siswi yang
mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri jarang berolahraga memiliki kemungkinan
dan endoperoksida juga menyebabkan risiko 1,2 kali lebih besar mengalami
sensitisasi dan selanjutnya menurunkan dismenorea daripada siswi yang sering
ambang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf berolahraga. Latihan telah dikaitkan dengan
aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik penurunan prevalensi dismenore dan terkait
dan kimia. simtomatologi dalam beberapa studi (Blakey
Hasil penelitian menunjukkan H et al, 2009) menunjukkan seluruh dari
setengahnya responden mengalami nyeri responden melakukan penanganan saat nyeri
ringan dan sedang sebelum dilakukan dengan cara istirahat yaitu 28 responden
intervensi abdominal stretching exercise, (100%) dan tidak satupun melakukan
keadaan tersebut disebabkan karena penanganan saat nyeri dengan cara olahraga
kurangnya penanganan saat dismenorea. maupun mengomsumsi obat penghilang nyeri
Namun, seluruh responden hanya menangani yaitu 0 responden (0%).
dengan cara istirahat dan tidak satupun yang
menanganinya dengan olahraga maupun
mengomsumsi obat penghilang nyeri. Adanya
hubungan kebiasaan olahraga terhadap

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 272


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

2. Intensitas dismenorea sesudah stretching ecercise dengan harapan


diberikan intervensi abdominal terwujudnya kondisi tubuh yang optimal. Hal
stretching exercise ini sesuai dengan (Alther, 2008) yang
Tabel 2 Penilaian Kategori Nyeri Sesudah menyatakan bahwa salah satu olahraga yang
Diberikan Abdominal Streching Exercise Pada dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas
Remaja Putri nyeri haid (dismenorea) adalah dengan
Kategori Nyeri Frekuensi % melakukan abdominal stretching. Abdominal
Tidak nyeri (0) 12 45% stretching, yang dilakukan untuk
Nyeri ringan (1-3) 13 50% meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan
Nyeri sedang (4-6) 3 5% fleksibilitas otot dapat meningkatkan
Nyeri berat (7-9) 0 0% kebugaran, mengoptimalkan daya tangkap,
Nyeri tidak 0 0%
meningkatkan mental dan relaksasi fisik,
Terkontrol (10)
meningkatkan perkembangan kesadaran
Total 28 100
tubuh, mengurangi ketegangan otot (kram),
Intensitas nyeri dismenorea setelah
mengurangi nyeri otot dan mengurangi rasa
perlakuan. Dalam penelitian ini dapat
sakit pada saat menstruasi.
diketahui setelah melakukan abdominal
Hal ini juga sesuai dengan penelitian
stretching exercise dari 28 responden, yang
terdahulu oleh Frenita Sophi,, dkk tentang
tidak nyeri sebanyak 12 responden (45%)
‘’faktor-faktor yang berhubungan dengan
intensitas nyeri dismenorea ringan 13
dismenorea pada siswi SMK. Negeri 10
responden (50%) dan dismenorea sedang
Medan Pada tahun 2013’’. Dengan Hasil uji
sebanyak 3 responden (5%).
statistik dengan menggunakan uji chi square
Penurunan nyeri pada penderita
diperoleh nilai p=0,019 artinya terdapat
Dismenorea disebabkan karena ketika
hubungan yang bermakna antara kebiasaan
melakukan tehnik Abdominal Streching
olahraga dengan kejadian dismenore. Rasio
Exercise otak akan menghasilkan endhorphin.
prevalensi/ kejadian dismenore siswi yang
Sehingga pada saat neuron nyeri perifer
jarang berolahraga dan yang yang sering
mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis
berolahraga adalah 1,215 (1,004 –1,473).
antara neuron nyeri perifer dan neuron yang
keadaan tersebut disebabkan karena
menuju otak tempat seharusnya substansi P
kurangnya penanganan saat dismenorea.
akan menghantarkan impuls. Pada saat
Namun, seluruh responden hanya menangani
tersebut, endorphin akan memblokir lepasnya
dengan cara istirahat dan tidak satupun yang
substansi P dari neuron sensorik, sehingga
menanganinya dengan olahraga maupun
tranmisi impuls nyeri di medulla spinalis
mengomsumsi obat penghilang nyeri.
menjadi terhambat, sehingga dismenorea
Adanya hubungan kebiasaan olahraga
primer menjadi berkurang.
terhadap kejadian dismenore dapat
Abdominal stretching ecercise dilakukan
disebabkan karena olahraga merupakan salah
3 hari sebelum menstruasi setiap pagi atau
satu teknik relaksasi yang dapat digunakan
sore fengan frekuensi 3 kali dalam seminggu
untuk mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan
selama 30 menit. Dari hasil tersebut dapat
saat melakukan olahraga tubuh akan
diketahui bahwa ada penurunan intensitas
menghasilkan endorphin. Endorphin
nyeri pada penderita Dismenorea. Penurunan
dihasilkan oleh otak dan susunan syaraf tulang
kategori nyeri yang dirasakan penderita
belakang. Sesuai dengan teori Endorfin-
Dismenorea dapat membantu mereka untuk
Enkefalin mengenai pemahaman mekanisme
melakukan rutinitas sehari-hari dengan lancar.
nyeri adalah ditemukannya reseptor opiate di
Sehingga perlu dikembangkan terapi
membran sinaps dan kornu dorsalis medulla
komplemeter dengan pemberian Abdominal
spinalis. Terdapat tiga golongan utama

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 273


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

peptide opioid endogen, yaitu golongan Berdasarkan nilai rata-rata nyeri


enkefalin, beta-endorfin, dan dinorfin. Beta- dismenorea yang dialami sebelum melakukan
endofin yang dikeluarkan saat olahraga sangat abdominal stretching exercise adalah 2,50 dan
efektif untuk mengurangi rasa nyeri menurut sesudah melakukan abdominal stretching
teori olahraga dapat mengurangi frekuensi dan exercise adalah 1,82. Tingkat nyeri
/ atau tingkat keparahan dismenorea.Hal ini dismenorea setelah latihan abdominal
sesuai dengan (Alther, 2008) yang stretching exercise lebih rendah apabila
menyatakan bahwa salah satu olahraga yang dibandingkan dengan sebelum latihan
dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas abdominal stretching.
nyeri haid (dismenorea) adalah dengan Berdasarkan data hasil penelitian ini,
melakukan abdominal stretching. Abdominal menunjukkan bahwa sebelum dilakukan
stretching, yang dilakukan untuk Abdominal Streching Exercise setengahnya
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan responden sama mengalami dismenorea
fleksibilitas otot dapat meningkatkan ringan dan dismenorea sedang sebanyak 14
kebugaran, mengoptimalkan daya tangkap, responden (50%) dan tidak satupun yang tidak
meningkatkan mental dan relaksasi fisik, mengalami nyeri (0%). Dan sesudah
meningkatkan perkembangan kesadaran Abdominal Streching Exercise responden
tubuh, mengurangi ketegangan otot (kram), hampir setengahnya tidak mengalami
mengurangi nyeri otot dan mengurangi rasa dismenorea sebanyak 12 responden (45%)
sakit pada saat menstruasi. Penelitian ini dan sebagian kecil responden dengan
membuktikan bahwa dengan melakukan dismenorea sedang sebanyak 3 responden
abdominal stretching exercise dapat (5%). Dengan hasil uji statistik Wilcoxon nilai
menurunkan intensitas nyeri dismenorea. sig (2-tailed) p = 0,00 yang berarti (αhitung) ≤
3. Pengaruh abdominal stretching exercise 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak artinya
terhadap intensitas dismenorea pada ada pengaruh Abdominal streching Exercise
remaja putri terhadap intensitas dismenorea pada remaja
Tabel 3 Analisa pengaruh pemberian putri.
abdominal stretching exercise terhadap Hal tersebut sesuai dengan Ratna Ningsih
intensitas dismenorea pada remaja putri (2010) dalam penelitiannya menggunakan
No Dismenorea Intervensi abdominal paket pereda yang didalamnya terdapat
stretching exercise gerakan yang serupa dengan cat stretch
Sebelum Sesudah exercise. Ratna mengatakan bahwa
N % N % berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p
1. Tidak nyeri (0) 0 0% 12 45% value = 0,000 (p<0,05) artinya ada perbedaan
2. Nyeri ringan 14 50% 13 50% proporsi yang bermakna intensitas nyeri
(1-3)
3. Nyeri sedang 14 50% 3 5% setelah dilakukan paket pereda pada
(4-6) kelompok intervensi. Abdominal Streching
4. Nyeri berat (7- 0 0% 0 0% Exercise salah satu managemen non
9) farmakologis yang aman dilakukan dan telah
5. Nyeri tidak 0 0% 0 0%
Terkontrol (10)
banyak digunakan untuk mengurangi gejala
Total 28 100 28 100 dismenorea primer. Sekitar 20% wanita
Mean 2,50 1,82 melaporkan bahwa menggunakan exercise
Std. Deviation 0,509 0,612 mampu mengurangi rasa nyeri. Exercise
Hasil Wilcoxon Sign Rank Test nilai sig (2-tailed) terbukti efektif sebagai penanganan
p = 0,000 dismenorea primer (Woo & McEneaney,
2010).

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 274


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Hasil penelitian menunjukkan bahwa streching Exercise terhadap intensitas


terdapat 24 responden yang mengalami dismenorea pada remaja putri.
penurunan intensitas nyeri dismenorea
sebelum dan sesudah perlakuan. Serta terdapat SARAN
4 responden dengan intensitas nyeri Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dismenorea sebelum dan sesudah tidak dilakukan saran yang dapat diberikan oleh
mengalami perubahan. Hasil penelitian ini peneliti adalah:
menunjukkan tidak semua responden 1. Bagi profesi keperawatan
mengalami penurunan intensitas nyeri Penelitian ini dapat dijadikan salah satu
dismenorea setelah melakukan abdominal terapi dismenorea sehingga membantu
stretching exercise, hal ini dikarenakan ada dalam penurunan tingkat nyeri pada
faktor yang mempengaruhi penurunan penderita dismenorea khususnya remaja
intensitas nyeri dismenorea. Faktor banyaknya putri,
aktifitas saat dismenorea sehingga tidak 2. Bagi remaja putri
terjadi penurunan nyeri dismenorea hal ini Abdominal streching exercise dapat
sesuai dengan gambaran demografi responden menjadi salah satu pilihan alternatif
didapatkan hampir seluruhnya dari responden latihan alami untuk pengobatan
tetap melakukan aktifitas saat nyeri dan juga dismenorea dalam menurunkan tingkat
dapat disebabkan oleh faktor riwayat nyeri, dengan cara melakukan tehnik
keturunan yaitu sebagian besar dari responden peregangan pada perut atau sampai nyeri
tidak memiliki riwayat keturunan. Hal ini berkurang
sesuai dengan teori yang diutarakan oleh 3. Bagi peneliti yang akan datang.
Antao (2006) bahwa ada beberapa faktor Hasil penelitian ini dapat di jadikan
risiko yang berhubungan dengan beratnya sebuah informasi untuk mengembangkan
gejala dismenorea adalah usia yang lebih penelitian selanjutnya yang berkaitan
muda saat terjadinya menarche, periode dengan dismenorea dan dapat menjadi
menstruasi yang lebih lama, banyaknya darah sebuah rekomendasi bagi peneliti
yang keluar selama menstruasi, perokok, selanjutnya.
riwayat keluarga dengan dismenorea. Obesitas
dan penggunaan alkohol juga dihubungkan DAFTAR PUSTAKA
dengan terjadinya nyeri dismenorea. Atiqah, (2009). Menarche. Yogyakarta: Nuha
Medika.
SIMPULAN Alter,M.J. (2008). Sport Strech. Florida
Hasil penelitian menunjukkan bahwa International University.Florida : USA.
intensitas nyeri dismenorea sebelum Calis. (2011). Dysmenorrhea. Tersedia di
abdominal stretching exercise 50% responden http://emedicine.medscape.com . Di
mengalami dismenorea ringan dan sedang. akses tanggal 19 Agustus 2017.
Intensitas nyeri dismenorea setelah abdominal
stretching exercise menunjukkan ada Daley, A.J. (2013). Exercise And Primary
penurunan intensitas dismenorea setelah Dysmenorrhea :A Comprehensivr &
dilakukan intervensi abdominal stretching Critical Review Of The Literature. Sport
exercise yaitu tidak ada nyeri dan nyeri Medicine : Adis Data International.*
ringan. Sedangakan hasil uji statistic Ernawati. (2010). Terapi Relaksasi terhadap
menunjukkan p = 0,000 yang berarti (α Nyeri Dismenore pada Mahasiswi
hitung) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 Universitas Muhammadiyah Semarang.
ditolak artinya ada pengaruh Abdominal Jurnal UNIMUS, Vol.1 No.1, 329.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 275


ISSN Cetak 2303-1433
ISSN Online: 2579-7301

Hidayah Noor, Dkk (2017). Pengaruh online on : http://eprints.ums.ac.id. Di


Abdominal Streching Exercise terhadap akses tanggal 09 Oktober 2017.
penurunan intensitas dismenorea pada Weny Windastiwi,dkk (2017). Pengaruh
remaja siswi di Madrasah Aliyah Abdominal Streching Exercise terhadap
Hasyim Asy’ari bangsri kabupaten intensitas nyeri haid. Vol 6 No.02.
jepara ; The 5th Urecol Procceding Skripsi. Diperoleh dari
ISBN 978-979-3812-42-7. UAD, http://Ejournal.poltekes-smg.ac.id.
Yogyakarta. Woo, P., & McEneaney, M. J. (2010). New
Kallo VD. 2012. Hubungan Tingkat Stress Strategies to Treat Primary
Dengan Kejadian Dismenorea primer Dysmenorrhea. The Clinical Advisor.
pada mahasiswi fakultas kedokteran Yuliana Ika. 2013. Pengaruh Abdominal
universitas sam ratulangi manado, E Stretching Exercise Terhadap
Journal keperawatan.Volume 3 Nomor Dismenorrea Primer Siswi MAN 1
2, Mei 2015,3:2-6. Surakarta. Skripsi. Diperoleh 09
Nadhiro Umi. (2013). Kecemasan Remaja Oktober dari http: //jurnal.untan..ac.id
Putri dalam mengatasi nyeri menstruasi
(Dismenorea) pada siswi kelas VII di
SMPN 1 Mojoanyar Kabupaten
Mojokerto. Hospital Majapahit. Vol 5
No.01 Februari 2013.
Ningsih, Ratna. (2011). Efektifitas Paket
Pereda Nyeri Pada Remaja Dengan
Dismenore. Thesis FIK UI.
Nurwana, (2017). Analisis Faktor yang
berhubungan dengan kejadian
dismenorea pada remaja putri di SMA
Negeri 8 kabupaten kendari, Jurnal
ilmiah mahasiswa kesehatan
masyarakat, VOL.2/NO.6/ Mei 2017;
ISSN 250-731X.
Pearce, E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Proverawati, A., & Misaroh, S. (2009).
Menarche Menstruasi Pertama Penuh
Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sophia Frenita, dkk (2013). Faktor-Faktor
yang berhubungan dengan Dismenorea
pada siswi SMK Negeri 10 Medan,
Skripsi.
Thermacare.(2010). Abdominal stretching
exercise for menstrual pain. Diperoleh
09 oktober 2017 dari
http://eprints.ums.ac.id Di akses tanggal
09 Oktober 2017.
Thermacare. (2010). Abdominal Stretching
Exercise for Menstrual Pain. Available

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1, Nopember 2018 276

Anda mungkin juga menyukai