Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menopause merupakan masa berakhirnya menstruasi atau haid dan
sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar
wanita mulai mengalami gejala menopause pada usia sekitar 50 tahun.
Pada umumnya mengalami gejala kurang dari lima tahun dan sekitar dari
25% lebih dari lima tahun (rostiana,2009).
Menopuse merupakan proses alami yang di alami setiap wanita.
Menopouse adalah kejadian sesaat saja yaitu pendarahan haid terakhir.
Namun sebagian dari wanita, masa menopause merupakan saat yang
paling menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang
menyelubungi pikiran wanita, masa menopause merupakan saat yang
paling menyedihkan dalam hidup. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan menopause
merasakan masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak
mempermasalakannya. Seorang wanita akan mengalami ketidak setabilan
emosi seireng dengan kekhawatiran perubahan pada tubuh akibat
berakhirnya masa haid. Seperti hormone tubuh yang dapat berubah maka
susasana hati juga dapat berubah. Hal ini menunjukan bahwa wanita
sangat sensitive terhadap pengaruh emosional dan fluk tuasi hormone.
Pada suatu penelitian dijakarta di temukan hubungan antara penurunan
kadar estrogen dengan perubahhan mood yang terjadi pada masa
premenopuse. Dikatakan bawa ditemukan despresi sebanyak 37,9% pada
perempuan premenopuse yang mengalami penueunan kadar estrogen.
Kadar estrogen yang rendah memiliki resiko untuk menjadi despresi 3,7
kali lebih besar dibanding kan dengan yang tidak mengalami penurunan
estrogen . wanita seperti ini tidak mendapat informasi yang bener tentang
menopause sehingga yang di bayangkan hanya efek negatif yang dialami

1
setelah memasuki masa menopause. Kesetabilan emosi akan diperoleh
kembali setelah mendapatkan informasi yang benar tentang menopause
dan mampu beradaptasi denhgan perubahan yang terjadi pada masa
menopause.
Menurut penelitian, dari 300 pasien usia menopause terdapat
31.2% pasien mengalami depresi dan kecemasan. Gejala gejala saat
menopause adalah perasaaan menurunnya harga diri karena menurunnya
daya tarik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan
anak anak mereka, serta merasa kehilangan feminitas karena fungsi
reproduksi yang meneurun. Mengatakan bahwa seorang yang mengalami
menpouse sering sulit berkontertasi, sering lupa, kesepian, Susana hati
tidak menentu dan sering merasa cemas.
Baziadd (2007) menyatakan lebuh kurang 70% perempuan pada
masa pri dan pasca menopause mengalami keluhan fase motoris yaitu rasa
panas yang tiba tiba muncul, despresi, dan keluhan psikis dan keluhan
somatic lainya. Lebih kurang 90% lainnya mudah tersinggu, merasa takut,
gelisah , dan cepat marah. Khasus yang terjadi dan hasil penelitian
menunjukan bahwa perubahaan dimasa menopause membutuhkan
pemahammman lebih dalam agar perumpuan lebih bisa menerima
perubahan masa menopause. Menuerut dari ruamh sakit sumber waras
Surakarta menuturkan bahwa biasanya yang mengalami gejala menopause
tidak muncul pada orang desa, melainkan pada wanita perkotaaan yang
mempunyai bebean pikiran lebih banyak .
Menyebutkan bawa 50-6-% wanita di Indonesia dapat melewati
masa menopause dengan tenang, hamper tanpa tanda tanda gangguan fisik
maupun emosional dan sekitae 40% atau lebiih dapat mengalami keaadaan
yang menyedihkan baik fisik maupun emosinoal . demikan pula atas dasar
studi pendahuluan melalu wawancara tangal 10 januari 2014 pada 10 ibu
karyawan koprasi Surakarta yang hamper mengalami menopause,
ditemukan 8 ibu mengalimi kecemasan, indikasinya antara lain merasa
kulitnya berkerut, merasa dirinya tidak cantik lagi dan hot flushes yang

2
tiba tiba membuat mereka merasa tidk nyaman. 2 orang ibu menanggap.
Menopause tidak perlu di cemaskan karea ibu merasa menopause
merupakan proses alami . Dukungan social adalah transaksi antar pribadi
yang melibatkan perhatian emosional, bantuan instrument, pemberian
informasi dan adanya penilaian. Dukungan social bisa berbentuk
pemberian nasihat, kesempatan bercerita, ataupun kesediaan untuk diminta
pertimbangan ketika menghadapi ppersoalan.
Beberapa penelitian mengenai pengaruh dukungan social. Hasil
penelitiannya mengungkapkan bahwa dukungan social secara signifikan
dapat digunakan sebagai penentu cara untuk keluar dari depresi sekaligus
memperediksi depresi. Menyatakan wanita menopause yang mempunyai
kualitas hidup yang positif karena mendapat dukungan dari keluarga dan
orang-orang terdekat subyek. Dengan begitu subyek merasa percaya diri
bercerita tentang keluh-kesah antara sesame teman, perasaan kasih saying
keluarga tetap menyayangi dan menghormati seperti sebelumnya.
Penelitian menyatakan ada pengaruh positif dukungan sosial suami untuk
menurunkan kecemasan pada wanita menopause.
Adanya dukungan sosial merupakan hal yang sangat penting bagi
kesehatan dan kesejahteraan individu. Mengemukakan bahwa salah satu
cara terabik untuk menjalani kecemasaan saat menopause adalah dengan
berbagi dan membicarakannya dengan orang-orang di sekelilingnya,
karena dengan menceritakannya akan membuat orang tersebut lebih
mudah dalam menerima menopause. Selain itu mengatakan bahwa banyak
wanita dapat memahami gejala-gejala menopause dan menjalaninya
dengan bantuan dan dukungan dari orang-orang sekitarnya, seperti teman
dan keluarga, khususnya suami.
Diharapkan adanya peran dari keluarga berupa perhatian,
pengertian, kesabaran, bimbingan dan semangat dari suami dan anak akan
sangat membantu wanita menghadapi masa ini. Kenyatannya tidak semua
wanita merasa cemas dengan datangnya menopause, karena mereka
merasa bahwa itu adalah bagian dari siklus hidup yang harus diajlani tanpa

3
rasa kcemasan yang terlalu besar. Sebagian wanita yang nerasa cemas
akan memasuki menopause justru kurang mendapatkan perhatian dari
keluarganya. Suani yang sibuk bekerja, anak-anak yang sudah mulai
dewasa dan mempunyai urusan sendiri inilah yang menyebabkan bahwa
memasuki menopause mereka kurang mendapatkan dukungan dari
keluarga.
Berdasarkan masalah di atas makan penulis tertarik dan ingin
mengetahui tentang sejauh mana dukungan keluarga yang dirasakan oleh
wanita yang memasuki masa menopause dk.Jepangtejo 2, ds. Jepangrejo,
sehingga kami tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang menopause.

B. Tujuan
Praktikan mampu member penyuluhan sesuai dengan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP). Memperoleh pengalaman yang nyata dalam
melaksanakan penyuluhan dengan menerapkan Satuan Acara Penyuluhan.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis khususnya
dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas.
2. Bagi Profesi
Dapat member tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai pertimbangan
dalam pengembangaan pendidikan kesehatan di masyarakat serta
meningkatkan ketrampilan dalam pembuatan satuan acara penyuluhan.
3. Bagi Institusi
a. Lahan Praktik
Dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat
b. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber referensi khususnya tentang
satuan acara penyuluhan.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Menopause
a. Menopause adalah penghentian permanen menstruasi (haid),
berarti pula akhirpada masa produktif.
b. Menopause adalah masa transisi dan peralihan dari yahun sebelum
,emstruasi terakhir sampai setahun sesudah.
c. Menstruasi merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarakan peradarahan menstruasi dalam kehidupanwanita.
2. Karakteristik
a. Menopause (menstruasi terakhir) menandai akhir masa reproduksi
seorang wanita dan biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45
dan 55 tahun dengan usia rata-rata 51 tahun.
b. Biasanya terajadi pada usia 50 tahun
3. Macam-macam Menopause
a. Menopause Prematur (Dini)
Menopause yang terjadi sebelum 40 tahun. Menurut Dr.
Purwantyastuti, apabila seseorang mengalami henti haid di usia 30-
an atau awal 40-an, maka orag tersebut dapat dikatakan mengalami
menopause.
b. Menopause Normal
Menopause yang dialami dan umumnya terjadi pada usia di akhir
40 tahun atau di awal 50 tahun.
c. Menopause Terlambat
Menopause yang terjadi apabilaseorang wanita masih mendapat
haid di atas 52 tahun.
4. Tanda dan Gejala Menopause
Tanda dan gejala menopause adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Pola Perdarahan

5
Pola yang paling umum adalah penurunan bertahap jumlah dan
durasi aliran menstruasi, menyebabkan terjaidnya bercak darah dan
kemudian berhenti. Beberapa wanita akan mengalami menstruasi
yang lebih sering atau kebuh berat. Hal ini biasanya refleksi dan
produksi estrogen folikuler yang terus menerus dengan atau tanpa
ovulasi.
b. Hot Flash
Periode berulang dan sementara terjadi kemerahan, berkeringat dan
perasaan panas, sering kali disertai palpitasi dan perasaan ansietas
dan kadang-kadang diikuti dengan demam.
c. Gangguan Tidur
Masalah tidur yang berkaitan dengan menopause mungkin
berkaitan dengan hot flash berat dan gangguan nafas saat tidur.
Wanita menopause dengan keluhan hot flash berat beresiko
gangguan tidur, sementara wanita gemuk, mendengkur keras atau
tidur berlebhan beresiko terahdap gangguan nafas saat tidur.
d. Perubahan Atropik
Efek jangka panjang penurunan kadar estrogen termasuk penipisan
epithelium vagina dan serviks, lapisan kapiler menjadi lebih
tampak sebagai kemerahan yang terputus-putus. Ukuran serviks
biasanya mengecil diiringi menurunnya prosukdi mukus yang
dapat menyebabkan dispareunia. Traktus Urinarius juga
menunjukkan perubahan setelah menopause. Gejalanya dapat
meliputi kering atau gatal pada vulva dan vagina atau dispaurenia.
e. Perubahan Psikofisiologis
Trias gejala psikologis yang sering kali disebut dalam
hubungannya dengan menopause adalah depresi alam perasaan,
oinsomnia dan penurunan minat seksual. Terdapat perbedaan
antara insomnia sejati dengan perubahan tidur yang dikaitkan
dengan keringat malam berlebihan. Hilangnya libido dapat

6
dipengaruhi dejumlah factor termasuk peningkatan depresi atau
ansietas.
f. Perubahan Berat Badan
Menopause seringkali dianggap sebagai penyebab oeningkatan
berat badan pada wanita usia paruh baya. Rekomendasi untuk
meninangkatkan olahraga dan diet sehat yang meliputi pengawasan
asupan kalori dan lemak harus dibuat untuk wanita seiring
pertembahan usia mereka.
g. Perubahan Kulit
Sebagian besar perubahan kulit yang diperhatikan wanita pada
masa menopause adalah kerusakan karena sinar matahari.
Perubahan lain meliputi kulit kering, banyak berkeringat,
pengerutan, perubahan fungsi pelindung, penipisan dan penurunan
penyembuhan luka.
h. Seksualitas
Selama bertahun-tahun telah menjadi anggapan bahwa semakin tua
usia wanita, maka minat seks dan responsive wanita akan menurun.
Mayoritas wanita yang mengalami menopause alami tidak
melaporkan penurunan dalam hasrat seksual, kesenangan erotic,
atau orgasme dan penurunan potensi seksual lebih seadikit pada
wanita disbanding selama proses penuaan.
i. Perubahan Fungsi Tiroid
Disfungsi tiroid menjadi lebih umum terjadi sering pertambahan
usia wanita.
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Menopause
Ada beberapa yang mempengaruhi Terjadinya Menopause yaitu :
a. Usia pertama haid
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia
seorang wanita memasuki menopause. Semakin muda seseorang

7
mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia
memasuki masa menopause
b. Diabetes Melitus
Penyakit autoimun seperti diabetes mellitus menyebabkan
terjadinya menopause dini. Pada penyakit autoimun, antibody yang
terbentuk akan menyerang FSH.
c. Perokok Berat
Pada wanita perokok diperoleh usia menopause lebih awal, sekitar
1,5 tahun
d. Minum Alkohol
Wanita yang nulipara dan banyak mengonsumsi daging atau
minum alcohol akan mengalami menopause yang lebih lambat.
e. Status Gizi
Faktor yang juga mempengaruhi menopause lebih awal bisa
disebabkan konsumsi makanan sembarangan. Jika ingin mencegah
menopause lebih awal dapat dilakukan dengan menerapkan pola
hiduo sehat seperti tidak merokok, serta mengonsumsi makanan
yang baik misalnya sejak masih muda rejin mengonsumsi
makanansehat, seperti kedelai, kacang merah atau papaya.
f. Sosial Ekonomi
Menopause dipengaruhi oleh status ekonomi, disamping
pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara
tinggi badan dan berta badan wanita yang bersangkutan termasuk
dalam pengaruh social ekonomi.
6. Cara Menangani Gangguan
a. Hindari makanan yang serba instan
Cara mencegah menopause dini dengan manjauhi makanan instan,
seperti makanan siap saji yang tentunya tidakn mengandung
kolesterol tinggi dalam makanan dan menurunkan kebugaran.

8
b. Perbanyak makanan yang mengandung fitoestrogen
Makanan yang mengandung fitioestrogen umumnya mudah
ditemukan pada jenis buah-buahan seoperti papaya, bengkuang, teh
hijau, kacang kedelai. Selain itu juga mudah didapat dari gandum,
wijen, biji bunga matahari dan kacang tunggak.
c. Terapkan Pola Hidup Sehat
Menerapkan dan membiasakan hidup sehat dengan tidak merokok,
tidak minum-minuman beralkohol, bersoda dan cukup istirahat.
d. Olahraga teratur
Selain membuat tubuh segar, olahraga yang teratur juga
melancarkan peredaran darah, menguatkan tulang dan membantu
produksi hormone. Pilihlah olahraga sesuai kemampuan, seperti
senam, jogging atau lari pagi.
e. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Cara mencegah menopause dini perbanyak konsumsi buah dan
sayur yang mengandung cukup banyak fiber atau serat untuk
menjaga kesehatan dan sebagai antioksidan alami dalam mencegah
penuaan dini atau menopause.

9
BAB III
SAP

Pokok Bahasan : Menopause


Sub Pokok Bahasan : Menopause
Sasaran : Warga desa dk.Jepangrejo 2, ds.Jepangrejo
Hari/Tgl Pelaksanaan : Kamis, 21 November 2019
Tempat : Rumah Kader pada saat Posyandu
Waktu : 30 menit
Jam Pelaksanaan : 08.30 – Selesai WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta dapat
mengetahui tentang menopause.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama satu kali
pertemuan peserta diharapkan dapat :
a. Mengetahui pengertian menopause
b. Mengetahui karakteristik menopause
c. Mengetahui macan-macam menopause
d. Mengetahui tanda dan gejala menopause
e. Mengetahui factor yang mempengaruhi terjadinya menopause
f. Mengetahui cara mengatasi gangguan pada menopause

B. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam - Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri - Mendengarkan
dan menyapa peserta

10
3. Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
penyuluhan
2. Isi 1. Memberikan materi - Mendengarkan
20 menit penyuluhan dan
2. Memberikan memperhatikan
kesempatan untuk - Aktif dan
bertanya mengenai hal komunikatif
yang belum jelas
3. Penutup 1. Mengevaluasi peserta -Men;jawab
5 menit 2. Salam penutup pertanyaan pada
saat evaluasi
-Menjawab salam
penutup

C. Media
Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1. Diharapkan kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar,
penyuluhan berjalan interaktif.
2. Peserta berperan secara aktif
b. Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyuluh.
2. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
3. Adanya kesepakatan antara warga dengan mahasiswa dalam
melaksanakan implementasi selanjutnya

11
F. Sumber Pustaka
Nurjaya.dkk. 2015. Buku Ajar Kesehatan dan Anak. Jakarta : Gavi
Purwoastuti, Endang. 2008. Menopause, Siapa Takut?. Yogyakarta :
Kanisius.
Rostiana, 2009. Menopause, Tuntutan Praktik untuk Wanita. Jakarta :
Arcan.

G. Lampiran Materi
MENOPAUSE
1. Pengertian Menopause
a. Menopause adalah penghentian permanen menstruasi (haid),
berarti pula akhir pada masa produktif.
b. Menopause adalah masa transisi dan peralihan dari tahun
sebelum menstruasi terakhir sampai setahun sesudah.
c. Menstruasi merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarakan peradarahan menstruasi dalam
kehidupanwanita.
2. Karakteristik
a. Menopause (menstruasi terakhir) menandai akhir masa
reproduksi seorang wanita dan biasanya terjadi pada wanita
berusia antara 45 dan 55 tahun dengan usia rata-rata 51 tahun.
b. Biasanya terajadi pada usia 50 tahun
3. Macam-macam Menopause
a. Menopause Prematur (Dini)
Menopause yang terjadi sebelum 40 tahun. Menurut Dr.
Purwantyastuti, apabila seseorang mengalami henti haid di usia
30-an atau awal 40-an, maka orag tersebut dapat dikatakan
mengalami menopause.
b. Menopause Normal

12
Menopause yang dialami dan umumnya terjadi pada usia di
akhir 40 tahun atau di awal 50 tahun.
c. Menopause Terlambat
Menopause yang terjadi apabilaseorang wanita masih mendapat
haid di atas 52 tahun.
4. Tanda dan Gejala Menopause
Tanda dan gejala menopause adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Pola Perdarahan
Pola yang paling umum adalah penurunan bertahap jumlah dan
durasi aliran menstruasi, menyebabkan terjaidnya bercak darah
dan kemudian berhenti. Beberapa wanita akan mengalami
menstruasi yang lebih sering atau kebuh berat. Hal ini biasanya
refleksi dan produksi estrogen folikuler yang terus menerus
dengan atau tanpa ovulasi.
b. Hot Flash
Periode berulang dan sementara terjadi kemerahan, berkeringat
dan perasaan panas, sering kali disertai palpitasi dan perasaan
ansietas dan kadang-kadang diikuti dengan demam.
c. Gangguan Tidur
Masalah tidur yang berkaitan dengan menopause mungkin
berkaitan dengan hot flash berat dan gangguan nafas saat tidur.
Wanita menopause dengan keluhan hot flash berat beresiko
gangguan tidur, sementara wanita gemuk, mendengkur keras
atau tidur berlebhan beresiko terahdap gangguan nafas saat
tidur.
d. Perubahan Atropik
Efek jangka panjang penurunan kadar estrogen termasuk
penipisan epithelium vagina dan serviks, lapisan kapiler
menjadi lebih tampak sebagai kemerahan yang terputus-putus.
Ukuran serviks biasanya mengecil diiringi menurunnya
prosukdi mukus yang dapat menyebabkan dispareunia. Traktus

13
Urinarius juga menunjukkan perubahan setelah menopause.
Gejalanya dapat meliputi kering atau gatal pada vulva dan
vagina atau dispaurenia.
e. Perubahan Psikofisiologis
Trias gejala psikologis yang sering kali disebut dalam
hubungannya dengan menopause adalah depresi alam perasaan,
oinsomnia dan penurunan minat seksual. Terdapat perbedaan
antara insomnia sejati dengan perubahan tidur yang dikaitkan
dengan keringat malam berlebihan. Hilangnya libido dapat
dipengaruhi dejumlah factor termasuk peningkatan depresi atau
ansietas.
f. Perubahan Berat Badan
Menopause seringkali dianggap sebagai penyebab oeningkatan
berat badan pada wanita usia paruh baya. Rekomendasi untuk
meninangkatkan olahraga dan diet sehat yang meliputi
pengawasan asupan kalori dan lemak harus dibuat untuk wanita
seiring pertembahan usia mereka.
g. Perubahan Kulit
Sebagian besar perubahan kulit yang diperhatikan wanita pada
masa menopause adalah kerusakan karena sinar matahari.
Perubahan lain meliputi kulit kering, banyak berkeringat,
pengerutan, perubahan fungsi pelindung, penipisan dan
penurunan penyembuhan luka.
h. Seksualitas
Selama bertahun-tahun telah menjadi anggapan bahwa semakin
tua usia wanita, maka minat seks dan responsive wanita akan
menurun. Mayoritas wanita yang mengalami menopause alami
tidak melaporkan penurunan dalam hasrat seksual, kesenangan
erotic, atau orgasme dan penurunan potensi seksual lebih
sedikit pada wanita disbanding selama proses penuaan.

14
i. Perubahan Fungsi Tiroid
Disfungsi tiroid menjadi lebih umum terjadi sering
pertambahan usia wanita.
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Menopause
Ada beberapa yang mempengaruhi Terjadinya Menopause yaitu :
a. Usia pertama haid
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia
seorang wanita memasuki menopause. Semakin muda
seseorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau
lama ia memasuki masa menopause
b. Diabetes Melitus
Penyakit autoimun seperti diabetes mellitus menyebabkan
terjadinya menopause dini. Pada penyakit autoimun, antibody
yang terbentuk akan menyerang FSH.
c. Perokok Berat
Pada wanita perokok diperoleh usia menopause lebih awal,
sekitar 1,5 tahun
d. Minum Alkohol
Wanita yang nulipara dan banyak mengonsumsi daging atau
minum alkohol akan mengalami menopause yang lebih lambat.
e. Status Gizi
Faktor yang juga mempengaruhi menopause lebih awal bisa
disebabkan konsumsi makanan sembarangan. Jika ingin
mencegah menopause lebih awal dapat dilakukan dengan
menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok, serta
mengonsumsi makanan yang baik misalnya sejak masih muda
rajin mengonsumsi makanan sehat, seperti kedelai, kacang
merah atau papaya.

15
f. Sosial Ekonomi
Menopause dipengaruhi oleh status ekonomi, disamping
pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara
tinggi badan dan berta badan wanita yang bersangkutan
termasuk dalam pengaruh social ekonomi.
6. Cara Menangani Gangguan
a. Hindari makanan yang serba instan
Cara mencegah menopause dini dengan manjauhi makanan
instan, seperti makanan siap saji yang tentunya tidakn
mengandung kolesterol tinggi dalam makanan dan menurunkan
kebugaran.
b. Perbanyak makanan yang mengandung fitoestrogen
Makanan yang mengandung fitioestrogen umumnya mudah
ditemukan pada jenis buah-buahan seoperti papaya, bengkuang,
teh hijau, kacang kedelai. Selain itu juga mudah didapat dari
gandum, wijen, biji bunga matahari dan kacang tunggak.
c. Terapkan Pola Hidup Sehat
Menerapkan dan membiasakan hidup sehat dengan tidak
merokok, tidak minum-minuman beralkohol, bersoda dan
cukup istirahat.
d. Olahraga teratur
Selain membuat tubuh segar, olahraga yang teratur juga
melancarkan peredaran darah, menguatkan tulang dan
membantu produksi hormone. Pilihlah olahraga sesuai
kemampuan, seperti senam, jogging atau lari pagi.
e. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur
Cara mencegah menopause dini perbanyak konsumsi buah dan
sayur yang mengandung cukup banyak fiber atau serat untuk
menjaga kesehatan dan sebagai antioksidan alami dalam
mencegah penuaan dini atau menopause.

16
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan laporan penyuluhan yang telah dibuat, sebelumnya dilakukan


persiapan yang dimulai dari menetapkan tujuan penyuluhan yaitu untuk
memberikan informasi kesehatan dengan sasaran pada ibu-ibu lansia di
dk.Jepangrejo 2, ds.Jepangrejo, materi yang diberikan tentang menopause.
Menggunakan leaflet dalam penyampaian materi. Pada pelaksanaan penyuluhan
dipimpin oleh penyuluh dengan jelas, pandangan menyeluruh ke peserta
penyuluhan.

Kemudian ditetapkan kriteria evaluasi yaitu melalui evaluasi perencanaan,


evaluasi proses dan evaluasi hasil. Berdasarkan evaluasi perencanaan ditetapkan
kesepakatan dengan dk.Jepangrejo 2 dalam menentukan waktu dan tempat dengan
hasil kegiatan penyuluhan pada Hari Kamis, 21 November 2019 pada pukul 08.30
WIB di rumah kader pada saat acara Posyandu di dk.Jepangrejo 2, ds.Jepangrejo.

Penyaji dalam menyiapkan materi sudah siap dengan media leaflet yang
sudah dibagikan ke masing-masing peserta sebagai panduan dalam acara
penyuluhan.

Berdasarkan evaluasi proses warga bersedia datang sesuai dengan kontrak


waktu yang ditentukan, dengan hasil warga penyuluhan yang datang 10 peserta,
acara dimulai pukul 08.30 WIB. Warga antusius untuk bertanya hal-hal yang tidak
diketahui dengan hasil ada 7 peserta yang mengajukan pertanyaan.

Berdasarkan mahasiswa, mahasiswa mampu memfasilitasi jalannya


penyuluhan yaitu menyiapkan tempat, peralatan seperti tensi dan leaflet atau
media. Mahasiswa dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas yaitu sebagai
penganggung jawab, moderator, dan fasilitator.

17
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mengerti dengan penjelasan
yang sudah diberikan, ditandai dengan peserta dapat menjawab evaluasi yang
diajukan oleh penyuluh.

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Praktikan dapat mengetahui madalah di masyarakat yaitu mengenai
menopause karena pada pengkajian didapatkan banyak warga yang
belum mengetahui cara mengatasi gangguan menopause
2. Praktikan mampu menyusun rencana penyuluhan sesuai dengan
masalah yang ada yaitu mengenai menopause dengan media
penyuluhan berupa leaflet
3. Penyuluh mampu menyajikan materi dengan tenang, siap dan
menguasai materi. Sehingga peserta penyuluhan focus memperhatikan.
4. Praktikan mampu melakukan evaluasi terhaap hasil penyuluhan
dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta dan peserta mampu
menjawab dan peserta juga aktif bertanya.
5. Praktikan mampu mendokumentasikan penyuluhan melalui satuan
acara penyuluhan, daftar absensi peserta penyuluhan dan foto kegiatan
penyuluhan.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis
khususnya dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas.
2. Bagi Profesi
Diharapkan dapat member tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai
pertimbangan dalam pengembangan pendidikan kesehatan di
masyarakat serta meningkatkan ketrampilan dalam pembuatan satuan
acara penyuluhan.

19
3. Bagi Institusi
a. Lahan Praktik
Diharapkan dapat digunakan sebagai pusat informasi bagi
masyarakat
b. Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi khususnya
tentang satuan acara penyuluhan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Nurjaya.dkk. 2015. Buku Ajar Kesehatan dan Anak. Jakarta : Gavi


Purwoastuti, Endang. 2008. Menopause, Siapa Takut?. Yogyakarta :
Kanisius.
Rostiana, 2009. Menopause, Tuntutan Praktik untuk Wanita. Jakarta :
Arcan.

21

Anda mungkin juga menyukai