Anda di halaman 1dari 15

RESUME MENOPAUSE

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu: Lilis Lismayanti, M. Kep

Di Susun Oleh :

Silvia Nur

C1914201013

4A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


2022

Pengertian Menopause

Menopause adalah istilah dari bahasa Yunani yang diambil dari kata

menos, yang berarti “bulan” dan pause yang berarti “berhenti”, secara

keseluruhan dapat diartikan sebagai berhentinya siklus datang bulan. Dalam

pengertian sehari-hari, kata menopause lebih merujuk pada proses daripada

momen khusus dalam siklus menstruasi. Secara medis menopause mengacu

pada satu momen khusus yaitu tanggal menstruasi terakhir (Rosenthal, 2009).

Menurut World Health Organization (WHO) menopause di artikan

sebagai tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut yang

diakibatkan ovarium secara progresif telah gagal dalam memproduksi

hormon estrogen, folikel dalam ovarium menagalami penurunan aktivitas

yang dapat menyebabkan menstruasi berhenti sehingga wanita tidak

mengalami menstruasi selamanya.

Menopause merupakan berakhirnya masa subur atau masa reproduksi

wanita dan dapat diartikan sebagai masa berakhirnya seorang wanita

mendapatkan menstruasi bulannya. Menurut ilmu kedokteran seseorang

dikatakan menopause apabila tidak mendapatkan perdarahan selama 12 bulan

(Krishna, 2015). Menopause merupakan hal yang normal terjadi pada wanita,

menstruasi berhenti karena secara fisologis ovarium tidak lagi memberikan

respon terhadap sinyal hormon di dalam tubuh (Hermanto, 2006).

Penyebab Menopause
Siklus menstruasi dikontrol dua hormon yang di produksi di kelenjar
hipofisis yang ada di otak (FSH dan LH) dan dua hormon yang dihasilkan oleh ovarium

(estrogen dan progesterone). Saat menjelang menopause FSH dan LH akan terus diproduksi

oleh kelenjar hipofisis secara normal. Tetapi,

karena ovarium semakin tua tidak dapat merespons FSH dan LH


sebagaimana yang seharusnya, sehingga menyebabkan estrogen dan

progesterone yang di produksi semakin berkurang. Menopause terjadi ketika

kedua ovarium tidak dapat menghasilkan hormon estrogen dan progesterone

dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus menstruasi

(Brown, P & Spencer, R. F, 2007).

Batasan Usia Menopause


Usia menopause setiap wanita bervariasi, dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti faktor keturunan, apabila ibu kandung mengalami

menopause di usia 40 tahun kemungkinan si anak juga akan mengalami

menopause di usia tersebut (Mulyani, 2013). Menopause adalah berhentinya

menstruasi secara alami yang terjadi pada wanita antara 45-55 tahun

(Chaturvedi, 2016). Pendapat lain mengatakan, usia menopause biasanya

berkisar antara 45-55 tahun. Menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun

disebut menopause premature, sedangkan menopause yang terjadi pada usia

45 tahun disebut menopause dini (Krishna, 2013).

Jenis-Jenis Menopause

Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya :

a. Menopause Premature

Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40 tahun ditandai dengan


terjadinya penghentian masa menstruasi sebelum tepat pada waktunya,

disertai dengan tanda hot flushes serta peningkatan kadar hormon

gonadotropin.

b. Menopause Normal

Menopause yang alami dan umumnya terjadi pada usia diakhir 40 tahun atau

diawal 50 tahun.

c. Menopause Terlambat

Usia menopause pada umumnya adalah 52 tahun. Seorang wanita yang masih

memiliki siklus menstruasi pada usia 52 tahun diakibatkan karena adanya

faktor konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang

menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma endometrium sering

disebut dengan menopause terlambat (Mulyani, 2013).

Tanda dan Gejala Masa Menopause


Secara medis, masa menopause di tandai dengan menurunnya kadar

estrogen yang mengakibatkan jadwal menstruasi menjadi kacau, semburan

rasa panas, dan rasa kering pada vagina. Tanda dan gejala lain dapat

diakibatkan karena meningkatnya kadar follicle stimulating hormon (FSH,

hormon perangsang folikel) sehingga terjadi perubahan pada emosional

seperti mudah tersinggung, rasa sedih, dan suasana hati berubah-ubah

(Rosenthal, 2009). Menurut Brown mengidentifikasikan tanda dan gejala

menopause dalam 3 gejala yaitu, gejala fisik, psikologis, dan seksual. Gejala

fisiknya seperti hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher, dan dada yang

berlangsung selama beberapa menit; merasakan pusing, lemah, sakit),


berkeringat di malam hari, berdebar-debar (detak jantung

meningkat/mengencang), susah tidur, keinginan buang air kecil menjadi lebih


sering, tidak nyaman ketika buang air kecil, ketidakmampuan untuk

mengendalikan buang air kecil (inkontinensia). Gejala psikologis yang

dirasakan seperti mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood)

yang tidak menentu, sering lupa, susah berkonsentrasi. Sedangkan gejala

seksual yang dirasakan dapat berupa kekeringan vagina mengakibatkan rasa

tidak nyaman selama berhubungan seksual, dan menurunnya libido (Brown

P, 2007). Depresi atau stres menjadi salah satu tanda dan gejala yang sering

terjadi pada wanita menopause. Hal ini terkait dengan adanya penurunan

kadar hormon estrogen yang berpengaruh terhadap neurotransmiter dalam

otak sehingga menimbulkan perasaan cemas yang merupakan penyebab

terjadinya depresi atau stres (Mulyani, 2013).

Faktor yang Mempengaruhi Menopause


Adapun faktor yang mempengaruhi menopause menurut Mulyani

(2013) sebagai berikut :

a. Faktor Psikis

Keadaan psikis sangat mempengaruhi terjadinya menopause pada wanita,

keadaan wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempengaruhi

perkembangan psikis. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami

waktu menopause yang lebih mudah atau cepat di bandingkan yang menikah

dan tidak bekerja atau bekerja dan tidak menikah.

b. Cemas
Seorang perempuan lebih cenderung mengalami kecemasan dalam hidupnya,
maka bisa di perkirakan bahwa dirinya akan mengalami menopause lebih
dini.

Sebaliknya, apabila seorang wanita yang lebih santai dan rileks dalam
menjalani hidup biasanya masa-masa menopausenya akan lebih lambat.

c. Usia pada saat pertama haid (menarche)

Wanita yang mendapatkan menstruasi pada usia 16 atau 17 tahun akan

mengalami menopause lebih dini, sedangkan wanita yang menstruasi lebih

dini seringkali akan mengalami menopause sampai pada usia mencapai 50

tahun.

d. Usia Melahirkan

Menurut penelitian Beth Israel Deaconess Medcal Center in Boston, ketika

seorang wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami

usia menopause yang lebih tua atau lama. Hal ini disebabkan karena

kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi

bahkan memperlambat sistem penuaan tubuh.

e. Merokok

Menurut beberapa studi yang pernah dilakukan, wanita perokok akan

mengalami masa menopause pada usia yang lebih muda yaitu 43 hingga 50

tahun. Merokok akan mempengaruhi cara tubuh dalam memproduksi atau

membuang hormon estrogen. Penelitian meyakini bahwa komponen tertentu

dari rokok berpotensi membunuh sel telur.

f. Pemakaian Kontrasepsi

Pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama

atau tua memasuki masa menopause.


g. Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan, dan

pendidikan. Apabila faktor tersebut baik, akan mengurangi beban fisiologis


dan psikologis.

h. Budaya dan Lingkungan

Pengaruh budaya dan lingkungan dibuktikan sangat mempengaruhi

perempuan untuk dapat atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan fase

klimakterium.

i. Diabetes

Diabetes merupakan salah satu penyakit autoimun yang dapat menyebabkan

menopause dini. Pada penyakit autoimun, antibodi yang terbentuk akan

menyerang FSH.

j. Status Gizi

Konsumsi makanan yang sembarangan ataupun pola hidup yang tidak sehat

akan mempengaruhi menopause lebih awal. k. Stres

Stres merupakan salah satu faktor yang menentukan kapan wanita akan

mengalami menopause. jika sering merasa stres maka cenderung akan lebih

cepat mengalami menopause.


Perubahan Pada Saat Menopause

A. Perubahan Organ Reproduksi

Saat berhentinya menstruasi mengakibatkan berbagai organ


reproduksi akan mengalami perubahan karena sel telur tidak lagi di
produksi, sehingga berpengaruh terhadap komposisi hormon dalam organ

reproduksi. Adapun perubahan organ reproduksi pada wanita, antara lain :

1) Tuba Fallopi

Saluran tuba mengalami penipisan dan mengkerut, lipatan tuba menjadi lebih

pendek, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang

2) Uterus (Rahim)

Uterus mengecil disebabkan karena atrofi endometrium juga disebabkan

hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat interstisal.

3) Vagina

Terjadinya atrofi pada epitel vagina hingga hanya tinggal lapisan sel basal,

vagina menjadi kering, dan hal ini yang menyebabkan rasa sakit ketika

berhubungan seksual.

4) Serviks
Serviks (mulut rahim) mengkerut terselubung dinding vagina, saluran

memendek dan menyempit.

5) Dasar Panggul

Kekuatan serta elastisitas dasar panggul berkurang karena atrofi dan

lemahnya daya sokong.

6) Perenium dan Anus

Lemak subcutan menghilang, atrofi, dan otot sekitarnya menghilang sehingga

menyebabkan tonus spinkter melemah dan menghilang.

7) Kelenjar Payudara

Puting susu mengecil, kurang erektil, pigmentasi berkurang, sehingga

payudara menjadi mengendor dan mendatar. Disaat wanita memasuki


menopause, turunnya kadar esterogen ini akan menyebabkan bentuk

payudara yang kurang menarik lagi.

8) Kandung Kencing

Aktivitas kendali spinkter dandestrussor menghilang sehingga menyebabkan

sering kencing tanpa disadari (Mulyani,2013).

B. Perubahan Hormon

Hormon berperan dalam mengendalikan pertumbuhan,

perkembangan ciri-ciri seksual dan penyimpanan energi

serta mengendalikan volume cairan, kadar air, dan gula dalam darah. Hormon

mempunyai peranan penting bagi kesehatan tubuh terutama pada laki-laki

dan perempuan. Laki-laki yang kekurangan hormon testoteron dapat


berakibat terjadinya disfungsi ereksi, sedangkan pada wanita ketika ada

peningkatan sinyal hormon dari pituitari ke ovarium membantu dalam

produksi hormon progesterone dan estrogen yang dapat meningkatkan

terjadinya kehamilan, premenstrual syndrome (PMS) perimenopause

syndrome, siklus menstruasi yang kadang tidak teratur, dan lain

sebagainya.

Kadar hormon akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.


Hormon estrogen terdiri dari tiga jenis yaitu estradiol, estron, dan

estriol. Estradiol, estron, dan estriol memiliki fungsi yang sama yaitu

menjaga kesehatan jantung, tulang, kehalusan kulit, serta kelembapan

vagina. Pada masa remaja, ketika sudah mengalami menstruasi dan

ovarium sudah aktif, produksi estradiol menjadi meningkat dua belas kali

lebih tinggi dibandingkan ketika masa kanak-kanak. Setelah wanita


mendekati masa menopause produksi estradiol mulai menurun dan pada

masa menopause akan berhenti.

Selain itu, kadar hormon tiroid berpengaruh pada kadar hormon estrogen

dalam tubuh. Wanita yang memiliki kadar hormon tiroid terlalu banyak

maka metabolisme estrogen akan semakin cepat sehingga

terjadinya penurunan estrogen bebas dalam sirkulasi darah. Sebaliknya

jika seorang wanita memiliki kadar hormon tiroid yang rendah, kadar

estrogen dalam darah akan meningkat. Terlalu tinggi atau terlalu rendah

kadar hormon tiroid dapat berpengaruh pada penurunan tingkat ovulasi.

Keluhan yang dapat dialami ketika masa menopause dapat diakibatkan


oleh abnormal produksi hormon tiroid.

Perubahan hormon pada menopause tidak hanya hormon estrogen, tetapi ada

perubahan pada hormon progesteron namun hormon ini tidak

mempengaruhi langsung pada perubahan wanita. Produksi hormon

estrogen yang mengalami penurunan akan mengakibatkan terjadinya

perubahan pada menstruasi menjadi jarang, sedikit, bahkan siklusnya

menjadi terganggu. Produksi hormon estrogen yang menurun akan

mempengaruhi langsung pada kondisi fisik tubuh maupun organ

reproduksi wanita.

C. Perubahan Fisik

1) Berat Badan Bertambah

Sebagian besar wanita mengalami pertambahan berat badan, hal ini di duga

ada hubungannya dengan gangguan pertukaran zat dasar metabolik lemak

dan turunnya kadar hormon estrogen dalam darah menyebabkan lemak yang

biasa digunakan untuk membentuk pantat dan paha menjadi berkurang dan

hilang.

Akibatnya lemak akan menumpuk di perut dan pinggul.

2) Perut Kembung

Wanita biasanya mengalami perut kembung sebelum periode menstruasi

disebabkan karena retensi gas dan cairan, dapat juga disebabkan oleh terapi

hormon pengganti atau yang disebut terapu sulih hormon.

3) Mudah Lelah
Kondisi ini disebabkan karena berat badan yang berlebih atau karena

menopause itu sendiri. Lemas, pegal-pegal pada otot persendian, dan

kelelahan yang terjadi setelah makan merupakan kondisi terkait


dengan

fluktasi hormon.

4) Insomnia dan Gangguan Tidur

Gejala menopause dapat menyebabkan stres pada tubuh, sehingga dapat

menyebabkan insomnia maupun gangguan tidur.

5) Kerontokan Rambut

Kondisi ini tidak hanya dialami oleh laki-laki karena pengaruh usia dan stres

tetapi juga dapat terjadi pada perempuan menopause.

6) Pusing

Kondisi ini bisa terjadi dari tekanan darah rendah, fluktuasi kadar gula darah,

dan hipoglikemia yang semuanya merupakan gejala menopause.

7) Denyut Jantung Tidak Teratur

Kondisi ini terjadi sebelum atau selama masa menopause yang disebabkan

karena penurunan hormon sehingga mempengaruhi sistem kardiovaskuler.


8) Inkontinensia Urin

Masalah dalam mengontrol kandung kemih bisa terjadi selama menopause.

Kadar hormon estrogen yang rendah menyebabkan penipisan jaringan

kandung kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari

kandung kemih atau mudah terjadinya kebocoran air seni akibat lemahnya

otot di sekitar kandun kemih.

9) Perubahan Kulit
Perubahan kulit saat menopause dipengaruhi oleh hormon estrogen yang

berperan dalam menjaga elastisitas kulit. Ketika menstruasi berhenti maka

kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada sekitar wajah, leher

dan lengan kulit.

10) Alergi

Pada kondisi menopause tingkat sensitivitas akan meningkat sampai pasca

menopause. Biasanya ditandai kulit yang gatal, merah-merah, ataupun

berawarna biru.

11) Osteoporosis

Kondisi ini merupakan salah satu dampak yang paling merusak dari

menopause, tulang yang lemah atau rapuh lebih beresiko untuk mengalami

patah tulang kecil (small bonefractures) (Mulyani, 2013).

D. Perubahan Emosi

1) Perubahan Mood

Perubahan mood atau yang disebut mood swing merupakan suatu kondisi yang umum

terjadi pada wanita menopause seperti mudah marah, cemas, tidak sabaran, dan depresi.

2) Munculnya Kecemasan
Kondisi ini dapat terjadi pada wanita menopause. Kecemasan merupakan

respon alamiah terhadap suatu hal yang akan atau sudah dihadapi seperti

khawatir, detak jantung yang cepat, berkeringat, tremor otot, mual,

ketegangan, dan ketakutan yang tidak beralasan

3) Kehilangan Kesenangan

Sebagian wanita mulai kehilangan kesenangannya ketika melakukan kegiatan

yang disukai. Kondisi ini seringkali memulai siklus kemarahan dan depresi.
4) Stres

Kondisi ini disebabkan karena penurunan kadar hormon estrogen sehingga

menyebabkan turunnya neurotransmiter di dalam otak yang akan

mempengaruhi suasana hati seseorang.

5) Gangguan Panik

Gangguan panik (panic disorder) dapat menyebabkan ketakutan yang intens,

berkeringat, menangis, detak jantung yang semakin cepat, serta perasaan

sedih yang mendalam.

6) Gangguan atau Penyimpangan Memori

Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh dapat

terjadi baik jangka pendek (short term memory) maupun jangka panjang

(long term memory).


Tidak semua wanita mengalami perubahan emosi ketika menghadapi

menopause adapula wanita yang merasa tidak ada perubahan psikis yang

dialaminya. Bagi wanita yang menganggap dan menilai bahwa menopause itu

hal yang menakutkan maka perubahan emosi yang menjurus pada arah negatif

sulit untuk dihindari dan akan membuat dirinya merasa menderita. Semua

tergantung penilaian setiap individu terhadap menopause (Mulyani, 2013).


REFERENSI

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
eprints.umm.ac.id/42064/3/jiptummpp-gdl-nadyaresia-49061-3-
babii.pdf&ved=2ahUKEwiYqtGR0Of7AhVv6nMBHeCNBEAQFnoECBEQAQ&us
g=AOvVaw2T94kvWRV8ezfUjgUrWzAJ

Anda mungkin juga menyukai