OLEH:
NAMA : FITRI NANDA SARI
NIM : 19251019P
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Masa lansia ( lanjut usia ) pada wanita sangat identik dengan masa
klimakterium yaitu masa peralihan antara fase premenopouse dan
pascamenopouse. Fase klimakterium dibagi menjadi 3 yaitu premenopouse,
menopouse dan pascamenopouse, secara umum menopouse bearti berhentinya
siklus menstruasi yang dialami oleh wanita , perkiraan rata-rata umur
menopouse di indinesia adalah pada umur 50-52 tahun (Atikah, 2010).
Klimakterium merupakan bagian dari masa sebelum terjadinya
menopouse,yaitu masa dimana siklus menstruasi mulai berlangsung tidak
teratur dan pada masa tersebut seorang wanita akan mengalami beberapa gejala
klimakterium, salah satunya adalah hot flash yaitu kemerahan pada kulit kepala,
dada, wajah, hingga leher yang terasa panas. Setelah seorang perempuan
melewati masa menopouse, maka perempuan tersebut akan mulai beranjak
mendaki anak tangga dalam artian di sini disebut fase pascamenopouse yaitu
istilah yang ditetapkan untuk menyebutkan adanya gejala atau berhentinya
menstruasi. Klimakterium dimulai pada akhir tahap reproduksi dan berakhir
pada awal senium, masa ini berlangsung beberapa tahun sebelum dan setelah
menopouse ( Hafifah Munawar, 2013 ).
Menopause dan ketuaan merupakan kenyataan yang harus
dihadapiwanita. Cepat ataulambat masatersebut akandatang,sehingga setiap
wanita diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik
secarafisikmaupun mentaldalammenghadapidan menjalani masa
menopausetersebut.Menopause merupakanmasaberhentinya
menstruasiyangterjadipadaperempuandenganrentangusia48sampai 55tahun.
Masaini sangatkompleks bagiperempuankarenaberkaitan dengankeadaan fisik
dankejiwaannya.Selainperempuan mengalami stress fisikdapatjuga
mengalamistres psikologiyang mempengaruhi keadaanemosidalam
menghadapihal normalsebagaimanayang dialami
olehsemuaperempuan(Baziad,2013).
Menopausemerupakansuatumasatransisi alamiahyangdialami
olehsetiapwanitasaatdia bertambah umur, dimana perdarahanhaidnya
berhentisamasekali.Sebelum haid berhentisebenarnyapadadiri
seorangwanitatelahterjadisuatuperubahanpadatubuh,baiksecara fisik maupun
mental. Usiasaat seorang akan memasuki menopause disebut usia
premenopause(Wiknjosastro,2012).
Menopauseadalahberhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi
wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan
oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia
lagi folikel, serta dalam 12 bulan terakhir mengalami amenorea, dan bukan
disebabkan oleh keadaan patologis (Imelda Fitri, 2017).
Premenopauseatau masa menjelang menopauseadalahsuatu keadaan
dimana terjadikeadaan perubahaanfisik dan psikologisyang dirasakan oleh
wanita, selama 4-5 tahun sebelum
memasukusiamenopause.Menopausedanketuaan bukanlahmitos.Keduanya
merupakankenyataanpengalaman perempuan. Dengan kenyataan
tersebut,apakah penuhpenderitaanatautidak,tergantung dari bagaimana
perasaan perempuanmengenai dirinyasendiri.Menopause
jugabukanlahperistiwadankejadiansecara mendadakdan merupakan proses
yangalamiah(Arisman,2010).
Perubahanfisik,sosial,danemosi dalamhidup,sertaperubahan
psikologispadadiriwanitamembuatmasamenopausemenjadisalah
satugoncangan dan analisis diriterbesar bagi beberapawanita.
Menopausemerupakankejadianyangsangatindividual, denganberbagai masalah
akibat “usia paruh baya” yang menyertainya sehingga
bagaimanasetiapwanita menerima danmengalamiwaktu perubahan fisik ini
sangatbervariasi (Andrews, 2009).
Pemikiran-pemikiranseorangwanitamenopausetentang hari
tuanya,kehilangankemampuanuntuk berproduksi dankehilangandaya
tarikterkadangmembuatwanita menopause merasatertekan dan
menurunnyarasapercayadirikarena menganggaptidaklagimenjadi
seorangwanitasempurna, halinilahyangmenjadi pemicu utamawanita
menopausemenjadidepresidanmenyebabkanwanitamempunyai resiko terbesar
mengalami depresidibandingkanpria.Bilahalinitidaksegera ditanggapi
makadepresi akanmenjadidepresi berat.
Gangguankecemasanmerupakanhalyang seringdialamiwanita yang akan
menghadapi menopause, kecemasan dianggap sebagaibagian
darisatumekanisme pertahanan diriyang dipilihsecara alamiah oleh makhluk
hidup bila menghadapisesuatuyang mengancam atau membahayakan
dirinya.Namunkecemasanini umumnyabersifat relatif artinyaadaorang–orang
yang cemasdan dapattenang kembalisetelah mendapatdukungan dariorang-
orang disekitarnyanamunadajuga orang-orangyangterus
meneruscemasmeskipun orang disekitarnya
memberikandukungan.Kecemasanyangtimbul padawanitamenopause sering
dihubungkan dengan adanyakekhawatirandalam menghadapi
situasiyangsebelumnyatidak pernah dikhawatikan.Merasacemas dengan
berakhirnyamasareproduksiyang berarti berhentinyanafsu seksual
danfisik.Apalagimenyadaribahwadirinyaakanmenjadi tuayang berarti
kecantikanakanmundur. Seiringdengan hal ituvilatitas danfungsi organ-
organtubuhnyaakan menurun.Halinidapat menghilangkan
kebanggaannyasebagaiseorang wanita.Keadaan ini dikhawatirkannya akan
mempengaruhihubungannyadengansuamimaupun dengan
lingkungansosialnya(Lestari,2010).
MenurutOrganisasiKesehatanDunia.
(WHO),diAsiapadatahun2025jumlahwanita berusiatua akanmeningkat
dari107jutamenjadi373 juta.sindromapremenopausedanmenopausedialami
oleh banyak perempuanhampirdi seluruhdunia,sekitar70-
80%wanitaEropa,60% diAmerika,57%diMalaysia,18% diCinadan10%
diJepang dan Indonesia. Menurut data salahsatu penelitigejalayang paling
banyak dilaporkan adalah 40% merasakan hot flashes, 38% mengalami sulit
tidur,37% merasacepat lelah dalambekerja,35%sering lupa,33%
mudahtersinggung,26% mengalami nyeripadasendidanmerasasakit kepala
yangberlebihan 21%dariseluruhjumlahwanita premenopause.
Angkaperceraiandi AmerikaSerikat mencapai 66,6%dan di
Inggrismencapai50%.Jumlah perceraian diIndonesia telah mencapai
angkayangsangatfantastis.Tercatatpadatahun2007sedikitnya200
ribupasanganmelakukanpisahranjang aliascerai.Namun angka perceraian
diIndonesiainisudah menjadirekortertinggidikawasanAsia
Pasifik(Julianto,2008).MenurutProverawati(2010) sindrom pramenopause
dialami oleh hampir seluruh wanita di dunia. Setiap
tahunsekitar25jutawanitadi duniamengalami menopause.Jumlah
pendudukIndonesiaberdasarkansensus penduduktahun 2008jumlah wanitayang
berusia 40-49tahunsebanyak 14,72juta. Jumlahpenduduk
JawaTengahtahun2010yaitu32,82jutajiwadenganjumlahwanita yang berusia
40-49 tahun yang memasuki masa pramenopause sebanyak 2,36jutaorang.
(proverati, 2010)
Pada penelitiankaliiniakanmenelititingkatkecemasanmenghadapi
klimakterium / menopause ditinjau dari jenis dukungan sosial keluarga pada
ibu yang menghadapi kecemasan klimakterium,Kabupaten Banyuasin
ProvinsiSumatera Selatan. Penelitian ini memberi wacana baru antara
dukungan sosial dengankecemasanterutamadukungansosialyang
dikhususkandiperolehdarikeluarga, dankecemasanyangdikhususkan
dalammenghadapimenopause. Subjekdalam
penelitianinijugamerupakanhalyang barudalampenelitianini,ibu yang
menghadapi kecemasan klimakterium,Kabupaten Banyuasin ProvinsiSumatera
Selatan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latarbelakangyangtelahdiuraikandiatas,makapenulis
merumuskan masalah dalampenelitianiniadalah“Hubungan Dukungan Keluarga,
Perubahan Fisik Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Masa
Klimakterium Pada Wanita Usia 45-55 Tahun Di Wilayah Kerjaa Puskesmas
Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin Tahun 2021?”
1.3 TujuanPenelitian
A. Tujuanumum:
MengetahuiHubungan Dukungan Keluarga, Perubahan Fisik Dengan
Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Klimakterium Pada Wanita Usia
45-55 Tahun Di Wilayah Kerjaa Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara
Sugihan Kabupaten Banyuasin Tahun 2021.
B. Tujuankhusus:
1. Mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dalam Menghadapi Masa
Klimakterium Pada Wanita Usia 45-55 Tahun Di Wilayah Kerjaa
Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2021.
2. Mengetahui Hubungan Perubahan Fisik Dalam Menghadapi Masa
Klimakterium Pada Wanita Usia 45-55 Tahun Di Wilayah Kerjaa
Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2021.
3. Mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Masa
Klimakterium Pada Wanita Usia 45-55 Tahun Di Wilayah Kerjaa
Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten
Banyuasin Tahun 2021.
1.4 Manfaat Penelitian:
A. Manfaatakademik
1. Untukmenambahpengetahuandanpemahamantentanghubungankadar
estradiol dengan ekspresikolagendan elastinpadavaginapremenopause
dan menopouse.
2. Sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai sindrom
genitourinaria maupun terapi estrogenpadawanitapremenopouse dan
menopouse.
B.Manfaatpraktis
Diharapkanhasilpenelitiandapatdigunakansebagaidasarpenanganansind
rom genitourinaria dan terapi estrogen pada wanita pascamenopause
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Klimakterium merupakan bagian dari masa sebelum terjadinya
menopouse,yaitu masa dimana siklus menstruasi mulai berlangsung tidak
teratur dan pada masa tersebut seorang wanita akan mengalami beberapa gejala
klimakterium, salah satunya adalah hot flash yaitu kemerahan pada kulit kepala,
dada, wajah, hingga leher yang terasa panas. Setelah seorang perempuan
melewati masa menopouse, maka perempuan tersebut akan mulai beranjak
mendaki anak tangga dalam artian di sini disebut fase pascamenopouse yaitu
istilah yang ditetapkan untuk menyebutkan adanya gejala atau berhentinya
menstruasi. Klimakterium dimulai pada akhir tahap reproduksi dan berakhir
pada awal senium, masa ini berlangsung beberapa tahun sebelum dan setelah
menopouse ( Hafifah Munawar, 2013 ).
Menopause dan ketuaan merupakan kenyataan yang harus
dihadapiwanita. Cepat ataulambat masatersebut akandatang,sehingga setiap
wanita diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik
secarafisikmaupun mentaldalammenghadapidan menjalani masa
menopausetersebut.Menopause merupakanmasaberhentinya
menstruasiyangterjadipadaperempuandenganrentangusia48sampai 55tahun.
Masaini sangatkompleks bagiperempuankarenaberkaitan dengankeadaan fisik
dankejiwaannya.Selainperempuan mengalami stress fisikdapatjuga
mengalamistres psikologiyang mempengaruhi keadaanemosidalam
menghadapihal normalsebagaimanayang dialami
olehsemuaperempuan(Baziad,2013).
Menopausemerupakansuatumasatransisi alamiahyangdialami
olehsetiapwanitasaatdia bertambah umur, dimana perdarahanhaidnya
berhentisamasekali.Sebelum haid berhentisebenarnyapadadiri
seorangwanitatelahterjadisuatuperubahanpadatubuh,baiksecara fisik maupun
mental. Usiasaat seorang akan memasuki menopause disebut usia
premenopause(Wiknjosastro,2012).
Menopauseadalahberhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi
wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan
oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia
lagi folikel, serta dalam 12 bulan terakhir mengalami amenorea, dan bukan
disebabkan oleh keadaan patologis (Imelda Fitri, 2017).
Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang
bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan
(frustasi) dan pertentangan batin ( Drajat, 2007). Sementara itu, Freud
berpendapat bahwa kecemasan merupakan pengalaman subyektif individu
mengenai ketegangan-ketegangan, kesulitan-kesulitan dan tekanan yang
menyertai suatu konflik dan ancaman (Basuki,2000, Hanum, 2002). Kecemasan
adalah suatu keterangan, rasa tidak aman, khawatiran, yang timbul karena
dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan ( Maramis,
2001)
B. KeluhanWanitaMenopause
Menopause,terhentinyamenstruasi secarapermanen terjadipadausia rata-
rata51tahun.Meskipunterjadipeningkatanbesardalamharapan hidup
perempuan,usia saat menopause tetap sangatkonstan.Seorangwanita di
AmerikaSerikatsaatiniakanhidupsekitar30 tahun,ataulebihdarisepertiga
hidupnya,diluar keadaan menopause.Setelah menopause,ovarium berhenti
untukmemproduksisejumlahbesarestrogen,sehingga gejaladanpenyakityang
berhubungan dengan defisiensi estrogen adalah hal yang penting untuk
kesehatanperempuan.Usiasaatmenopause tampaknyaditentukan secara genetik
dan tidak dipengaruhi oleh ras, status sosial ekonomi, usia saat menarche,atau
jumlah ovulasisebelumnya.Faktor-faktoryangberbahayabagi ovarium sering
mengakibatkan usia dini dari menopause, perempuan yangmerokok
mengalamimenopauselebih awal,seperti halnya juga pada perempuan
yangterpaparkemoterapi atauradiasi panggul(Proverawati,2011).
Wanita yang telahmenjalani operasi pada indung telur mereka, atau
pernah menjalani histerektomi,walaupun tanpa pengangkatan indung telur
mereka, mungkinjugamengalamimenopausedini.Kegagalanovariumprematur,
yang didefinisikan sebagai menopause sebelum usia 40 tahun, terjadi pada
sekitar1%dari wanita. Ini mungkin terjadi secaraidiopatikatauberhubungan
dengan paparan racun, kelainankromosom,ataugangguanautoimun.Meskipun
menopausedikaitkan denganperubahanhormonpadahipotalamusdanhipofisis
yangmengatursiklusmenstruasi,menopausebukanlah peristiwasentral,tetapi
kegagalan ovarium lebih utama.Pada tingkat ovarium, ada deplesi folikel
ovarium, kemungkinan besarsekunderuntukapoptosisatau kematiansel
terprogram.Ovariumtidaklagi mampu meresponhormonhipofisis, follicle-
stimulating hormone(FSH), danluteinizing hormone(LH), dan produksidari
estrogen dan progesterone terhenti.Beberapa sistempenilaiantelah dikembangkan
untuk menggambarkan banyak perubahan yang mencakup transisi
darikehidupanreproduksi postmenopause.
Tahun-tahunreproduksi akhirditandaidengansiklusmenstruasibiasa yang
terkait dengan peningkatan FSH. Masa transisi menopause ditandai
denganpeningkatankadar FSHyang terkait dengan siklus menstruasiyang
memanjang, sedangkanperiode pascamenopause ditandai dengan amenore.
Masa transisi menopausedimulai dengan siklus menstruasi yangmemanjang
diikutioleh meningkatnyakadarFSH danberakhirdenganperiode menstruasi
terakhir.Menopausedidefinisikansebagaiwaktuperiodemenstruasi terakhir diikuti
dengan 12 bulan amenore.Postmenopause menggambarkan periode setelah
menstruasi terakhir.Patofisiologi menopause mungkinpalingdipahami
denganmempertimbangkanbahwaovarium merupakan satu-satunya sumber
oosit,sumberutamadari estrogen danprogesteron,dansumberutamadari androgen.
Infertilitas disebabkanolehterjadinya deplesi dari oosit(Wawan,2011).
Penghentian produksi progesteronolehovariumtampaknya tidakmemiliki
dampak klinis kecuali untukpeningkatan resikoterjdinyaproliferasiendometrium,
hiperplasia, dan kanker yang terkait dengan produksi.Keluhan utama pada
wanita menopause terutama terkait dengan terjadinyadefisiensi
estrogen.Mempelajari efek defisiensi estrogen dan penggantian pada
wanitamudadengan kegagalanovariumatauobatyangmenekansintesisestrogen
(sepertigonadotropin-releasinghormone antagonis)membantu untuk
membedakanantaraefekpenuaandandefisiensi estrogen.Masalahkesehatan
utamawanitamenopausetermasuk gejala vasomotor,atrofiurogenital,
osteoporosis,penyakit jantung,kanker,penurunankognitif,danmasalahseksual.
Pilihanuntukpenaalaksanaanwanita menopause telah meningkatpesatsejak
terapihormon(HT)pertamakalidiperkenalkan padatahun1960..Sehubungan
dengan penggunaan hormon, ada banyak pilihan jenis hormon, dosis, dan
metodeadministrasi. Tidakhanyabentuk-bentukbaruestrogendanprogestin
telahdiperkenalkan,tapicarabaru menggabungkanduahormonyangtersedia.
Selainhormon,selektifmodulatorreseptorestrogen (SERM)danbifosfonatyang
tersedia untukpenatalaksanaan(Nurdin,2011).
C. PerubahanPola Haid
Gejala yang palingumumpada wanita perimenopause adalah perubahan
dari pola haid. Lebih dari 90% wanita perimenopause akan mengalami
perubahandalamsiklus haid.Siklusyangmemendekantara2-7harisangatlah
khas.Sebagai contoh,wanitadengan siklushaidyangteraturantara25-35 hari
selamausia20-30 tahunakan mengalamisiklushaidlebihseringterutama
disebabkanolehmemendeknya fase folikel.Siklushaidyangsebelumnya menetap
tiap28hariakanmenjadisiklus atau 26haridanpadawaktuterjadi
premenopausekejadian oligomenore meningkat.Perdarahanyangtidakteratur
dapatterjadi karena tidakadekuatnya faselutealatausesudahpuncakestradiol
yangtidakdiikutiovulasidanpembentukan korpusluteum.Pemanjangansiklus
mungkinjugaterjadisepertihalnyahaidyangtidakteratur.Banyakjuga wanita
yangmengalami perubahan dalambanyaknya perdarahan(Arian,2011).
Perdarahanbiasanya lebihbanyakpadaawal perimenopauseyang disebabkan
oleh siklus anovulasi.Kemudian menjadi lebih sedikit.Beberapa wanitadilaporkan
mengalamispotting1 atau2harisegerasebelum haid.Kombinasidarispotting,
siklushaidyangpendek dan perdarahan yang banyakmemberikan
kesansecarasubjektifwanitatersebut “selalu berdarah”.Meskipunperdarahan
tidakteratursangatumumdandianggapnormal selama perimenopause, berat dan
lamanya perdarahan atau perdarahan diantara siklus haid bukanlah hal yang
normal. Adanya perdarahanmengharuskan klinikus
untukmelakukanpemeriksaanlebihlanjut,sepetibiopsi endometriumuntuk
menegakkan diagnosis,terutamauntukpenderitadengan faktor risiko
yanglainuntukterjadinya karsinomaendometriumseperti oligoovulatoar, obesitas
atau riwayat infertilitas.Untuk kasus-kasus yang dicurigai,sebelum
melakukan biopsi,mungkin berhargabiladitanyakanpada
penderitariwayatperdarahansecaralengkapuntukmendapatkaninformasi yang
lebihakuratmengenaipolaperdarahan..Oleh karenasiklushaidpadaperiodeini
kemungkinananovulatoar,risiko untukterjadinyahiperplasiendometriumakibat
unopposed estrogenmenjadi lebih tinggi(Wawan,2011)
D.Keluhan Vasomotor
Gejalavasomotor mempengaruhi sampai 75% wanitapremenopause.
Gejaladapatterjadiuntuk1 sampai2 tahunsetelahmenopausepadasebagian
besarwanita,namundapatterussampai 10 tahunataulebihwanitalainnya.Hot
flushesadalah alasanutama mengapa perempuan mencari perawatansaat
menopausedanpermintaanakanpengobatan terapihormonal.Hot flushes tidak
hanya mengganggu perempuan di tempat kerja dan mengganggu kegiatan
sehari-hari tetapijuga mengganggutidur.Banyakwanitayangmelaporkan
kesulitanberkonsentrasi dan terjadinyaketidakstabilanemosional selama masa
transisi menopause. Insiden penyakit tiroid meningkat seiring dengan
pertmbahanusiawanita,sehinggapemeriksaan fungsi tiroidharusdilakukanjika
dijumpai gejalavasomotoryangkhasatauresisten terhadap terapiyang
diberikan(Arian,2011).
Mekanisme fisiologis yangmendasari terjadinyahot flushes masih belum
sepenuhnya dipahami.Sebuah peristiwa sentral, mungkin dimulai di hipotalamus,
mendorongpeningkatan suhuintitubuh, tingkat metabolisme,dansuhu kulit.Hal ini
mengakibatkanreaksiini dalam
terjadinyavasodilatasi periferdanberkeringatpadabeberapawanita.Peristiwa
sentralmungkindipicuolehnoradrenergik,serotoninergic,atau aktivasi
dopaminergik.Meskipunlonjakan LH sering terjadi pada saat hot flushes, itu
bukan penyebab, karenagejalavasomotorjuga terjadi pada wanitadengan
kelenjarhipofisisyangtelahdiangkat.Sepertiapaperandariestrogen dalam terjadinya
hal ini masih belumdiketahuisecarapasti(Saryono,2011).
Gejalavasomotoradalah konsekuensidaripenurunan kadarhormone
estrogen. Hot flashes merupakan sensasi mendadak terhadap
rasapanas,berkeringatdankemerahanyanglebih seringterjadi padamuka,leherdan
dada.ansietas jugasering menyertai hot flashes. Tanda-tanda obyektifdari
vasodilatasicutaneousseperti flushingdanberkeringatdiamati,yangdiikutioleh
penurunansuhuinti tubuh,yangmenyebabkan beberapawanitaakanmerasa dingin
setelahsetelahterjadinya semburanpanas(Arikunto,2011).
Hot flushesterkaitdengan vasodilatasi dan peningkatan suhu kulityang
menghasilkan keringat,penurunanresistensikulit,danpeningkatankonduktansi
kulit.Datadaristudi olehMashchakdkkmenunjukkanbahwahotflushes disebabkan
oleh perubahan mendadak dalam regulasi control suhu di
hipotalamusregulasi.Investigasi kemudianmenunjukkanbahwapenarikan
estrogenadalah faktorpencetusuntukterjadinyahotflushespadawanita
menopause.Gejalasecaralainnyameliputipalpitasi,gelisah,mudah marah,dan
keringatmalam.Hotflushesdapatterjadiselama beberapadetik,dandapatjuga terjadi
sampai beberapa jam.Hot flushesdapatmuncul sebelum periode menstruasi
terakhir,denganhampir60%wanita melaporkankeadianhot flushes
sebelumterjadinyaperubahansiklus menstruasi. Poladapatberubahdariwaktu
kewaktu,denganbeberapawanitamengalamipengurangan keluhanhotflushes
seiringdenganwaktu,sementarayanglainterusmengalami ketidaknyamanan sampai
bertahun-tahun(Arikunto,2011).
Hot flushes juga mungkin dapat dipicu oleh menopause yang terjadi
akibatprosedurpembedahandimana terjadi satu minggupasca-operasi,dan
biasanyalebihseringdanparahdi malamhari(sering membangkitkanseorang
wanitadari tidur)atauselamamasastres.Salahsatu keluhanutamayangterkait
denganhotflushesadalahinsomnia,yangdapatmempengaruhi kualitashidup
wanita.KeluhanVasomotorpada masaMenopausetelahdilaporkan terjadi.
Perempuan kulithitamsecarasignifikanlebihcenderungmemiliki gejolakpanas
dibandingkanperempuankulitputih(Saryono,2011).
E. PerubahanSecara Psikologi padamasaMenopause
Pandanganbahwa menopause memiliki efekyangmerusakpada kesehatan
mental tidakdidukungdalamliteraturpsikiatri,ataudalam survei
populasiumum.Konsep gangguanpsikiatriktertentu(melankolisinvolusional)
telahditinggalkan.Memang,depresi kurangumum,dan tidaklebihumum,di
kalanganwanitaparuhbaya,danmenopausetidakdapatdihubungkandengandistress
psikologis.Penelitian longitudinalpadawanita premenopause menunjukkan
bahwa histerektomi dengan atautanpa ooforektomi tidak terkait dengan
dampakpsikologis yangnegatifdiantara wanita paruh baya.Dan data
longitudinaldaridokumenMassachusetts Women'sHealthStudybahwawanita
menopausetidak berhubungandenganpeningkatan risiko depresi. Meskipun
wanita lebih mungkin untukmengalami depresidibandingpria,perbedaan jenis
kelamin ini dimulaipadaawalmasa remaja,tidakpada masa
menopause(Sugiono,2012).
U.S.National HealthExaminationFollow-up Studymencakup penilaian
longitudinal dancross-sectional dari sampel perwakilanwanitasecara
nasional.Penelitianini tidakmenemukanbukti yangmengaitkanbaik menopause
alamimaupunbedah dengandistresspsikologis.Memang,satu-satunya perubahan
longitudinal yaitu sedikitpenurunan dalamprevalensi depresi dengan
penuaanwanita melaluitransisimenopause.Hasil dalampenelitian iniadalah
samapada penggunadannonpenggunaestrogen.Sebuahpandangan negatif dari
kesehatan mentalpadasaatmenopause tidakdibenarkan,banyakmasalah yang
dilaporkanpadamenopauseadalahkarena kejadian dalamkehidupan. Jadi,
adamasalahyang dihadapidalam pascamenopause awalyang sering
terlihat,tetapihubungan kausalmerekadenganestrogentidakmemungkinkan.
Masalah-masalahini termasuk kelelahan, gugup, sakit kepala,insomnia, depresi,
iritabilitas,nyerisendidanotot,pusing,dan jantungberdebar.Memang,pada tahapini
kehidupanlaki-lakidanwanitamengungkapkan banyakkeluhanyang tidak
menunjukkan perbedaan genderyangdapatdijelaskan oleh penyebab
hormonal(Suyanto,2011).
Namundemikian,wanitasetengahbayamelaporkan keluhanyanglebih sering
daripada laki-laki, yang mungkin mencerminkan persepsi negatif
umumnyadan konotasibudayadanmasyarakat telahdikaitkan dengan
menopause.Kestabilan emosi selama masa perimenopause dapat terganggu
olehpola tiduryangburuk.Hotflushes tidakmemilikidampakyangmerugikan pada
kualitastidur.Terapiestrogenmeningkatkan kualitastidur,mengurangi
waktuonsettidurdan meningkatkanwaktutidurrapideyemovement(REM )(
Azwar,2011).Mungkinflushingcukup untukmembangunkanwanita,tetapitidak
cukupuntuk mempengaruhikualitastidur,sehinggamengurangikemampuan
untukmenanganimasalahdan tekananhari berikutnya.Peningkatan tidur
denganpengobatanestrogen bahkan dapatdidokumentasikanpada
wanitamenopause yangdilaporkanasimptomatik.Dengandemikian,secara
keseluruhan kualitas hidup yangdilaporkan oleh wanita dapatmeningkatkan
tiduryanglebih baikdan pengentasanhot flushing.(Saryono,2011)
Namun,masihbelumpastiapakahpengobatanestrogen memilikiefek
tambahan antidepresan farmakologis langsung atau apakah respon mood
benar-benarmerupakan manfaattidaklangsungdari redanyagejala fisikdan,
akibatnya,peningkatan kualitas tidur.Denganmemanfaatkanberbagaialat
penilaian untukmengukurdepresi,perbaikan dengan pengobatan estrogen telah
dicatatpadawanitadenganooforektomi.Dalam penelitiankohortprospektifbesar
dari komunitas pensiun Rancho Bernardo, tidak ada manfaat yang dapat
dideteksidalamukuran depresipadapengguna estrogenpascamenopausesaat ini
dibandingkandenganwanitayangtidakdiobati.Memang,wanitayangditerapi
memilikiskor gejaladepresiyanglebihtinggi,yangmungkin mencerminkanbias
seleksi pengobatan;wanitasimptomatikdan depresi mencari terapi hormon.
Namundemikian,terapi estrogendilaporkan memilikidampakyanglebihkuat
padakesejahteraanwanitayangmelampaui hilangnya gejalasepertihotflushes(
Saryono,2011).
G.GejalaSomatik
Beberapa gejala somatik yang sering terjadi selama perimenopause
antaralainsakit kepala,pusing,palpitasiserta payudarayangmembesardan
nyeri.Darisemuakeluhan-keluhandiatas,harusdiyakinkanbahwagejala-
gejalatersebutumumterjadi danbersifatfisiologis.Pengobatanyangdilakukan
bersamaandenganpendidikandansuportifharus dilakukanpadaawaltimbulnya
gejala.Sekarangini terapi farmakologidannonfarmakologisudah tersedia.Tidak
adaalasanuntuk mengatakanbahwa tidakadapengobatanbagi wanitapada
masaperimenopause, sebab mereka masih menghasilkanestrogen.Dalam
banyakkasus, meyakinkanbahwa gejala-gejalatersebutadalahhalyangnyata
dantidakmengancam kehidupanmungkinsudahcukup.Tetapi,jikadianggap
penting,pengobatantidakharusditunda(Arian,2012).
b.KepribadianPencemas
Kepribadianseseorang adalah perlawanan atau mempertahankan diri
sekuattenagadaristressor danmenyerahterhadapstressor.
Hawarimenyatakan seseorangyangmenderitagangguancemas
manakalaseseorangtidak mampumengatasistressorpsikososialyang
dihadapinyadia akan menyerah atau mepertahakan dirisekuat tenaganya.
Seseorang yang tanpa stressorjugadapat menjadicemasdapat dinamakan pribadi
pencemas.Ciri-ciri dengankepribadiancemas :
1) Cemas,khawatir, tidaktenang,ragudanbimbang
2) Memandangmasadepandenganrasawas-was(Khawatir)
3) Kurangpercaya diri, gugup apabilatampildimuka umum
4) Seringmerasa tidak bersalah,menyalahkanoranglain
5) Tidakmudahmengalah atausuka“Ngotot”
6) Gerakanseringserbasalah,gelisah
7) Seringkalimengeluh,khawatir yangberlebihterhadappenyakit.
8) Mudahtersinggung,sukamembesarkanmasalahkecil
9) Dalam mengambilkeputusanseringbimbangatauragu
c.GejalaKlinisCemas
Keluhan keluahan yang sering diungkapkan oleh orang yang
mengalami gangguankecemasanantara lainsebagai berikut(Hawari, 2011):
1) Cemas,khawatir,firasatburuk,takutakanpikirannya sendiri,mudah tersinggung
2) Merasa tegang,tidak tenang,gelisah,mudahterkejut
3) Takutsendirian,takutpadakeramaiandan banyak orang
4) Gangguanpolatidur,mimpi-mimpi yangmenegangkan
5) Gangguankonsentrasidandayaingat
6) Keluhan-keluhan somatik, misalnya sakit pada otot dan tulang,
pendengaranberdenging,berdebar-debar, sesaknafas,gangguan
pencernaan,gangguan perkemihan,sakit kepala,danlainsebagainya.
7) Selainkeluhancemasdiatasadakelompokcemasyanglebihberatdari
gangguancemas menyeluruh,panik,gangguanPhobik,dangangguan
obsesifkompulsif.
d.Gangguan CemasMenyeluruh
Hawari Menyatakan bahwa secara klinis selain gejala cemas yang
biasa,disertai dengan kecemasanyang menyeluruhdan menetap (1bulan) dengan
manifestasi sebagai berikut:
1) keteganganmotorik/alatgerak:
a. Gemetar
b. Tegang
c. Nyeriotot
d. Letih
e. Tidakdapatsantai
f. Kelopakmatabergetar
g. Kening berkerut
h. Muka tegang
i. Gelisah
j. Tidakdapatdiam
k. Mudahkaget
2) Hiperaktivitas sarafautonom(Simpatis/Parasimpatis) :
a. Berkeringatyangberlebihan
b. Jantungberdebar-debar
c. Rasa dingin
d. Telapaktangan/kakibasah
e. Mulutkering
f. Pusing
g. Kepala terasaringan
h. Kesemutan
i. Mual
j. Rasa aliranpanas atau dingin
k. Seringbuangairseni
l. Diarea
m. Kerongkonganrasatersumbat
n. Muka pucatdanataumemerah
o. Nadi dannafas cepatpadawaktuistirahat.
3) Rasakhawatir yangberlebihantentang hal-hal yangakan datang:
a. Cemas,khawatir, takut
b. Berpikir berulang
c. Membayangkanakandatangnyakemalanganterhadapdirinya atauoranglain
4) Kewaspadaanyangberlebihan
a. Mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga
mengakibatkanperhatianmudahteralih
b. Sukar konsentrasi
c. Sukar tidur
d. Merasa ngeri
e. Mudahtersinggung
f. Tidaksabar
2.5. KerangkaTeori
Menopauseadalahtahap atau masayangditandaidenganberhentinya
haidyangdisebabkantubuhsudahkehabisanseltelurdan penurunan
hormonestrogen.Akibat perubahan padaorganreproduksimaupunhormon
tubuhpadasaat menopausemempengaruhiberbagaikeadaan fisiktubuh seorang
wanita. Keadaanini berupakeluhan-keluhan ketidaknyamananyang timbul
dalamkehidupansehari-hari yaitusiklus haidtidak
teratur/perdarahan,gejolakrasapanas(hot fluses),jantung berdebar-debar, keringat
berlebihan di malam hari dan sulit tidur, berkunang-kunang,
gangguanlibido,perubahankulit,nyeriototdansendisertaberatbadan
bertambah(Proverawati, 2010).
PerubahanFisik yaitu akibat perubahanpadaorganreproduksi
maupunhormontubuhpada saat menopause mempengaruhiberbagai
keadaanfisiktubuhseorang wanita yaitu (siklus haid, gejolak rasa panas, jantung
bredebar-debar, keringat di malam hari, gangguan libido, perubahan kulit, nyeri
otot dan sendi, berat badan bertambah).Keadaaniniberupakeluhan-
keluhanketidaknyamananyang timbul dalamkehidupansehari-hari(Nirmala, 2003)
Gangguan fisik akan menimbulkankecemasankarenamerupakan
ancamanintegritas fisikyang dapatmempengaruhikonsepdiriindividu.
Kecemasanyang timbul padawanita menopausesering dihubungkan dengan
adanyakekhawatirandalammenghadapisituasi yangsebelumnya tidak pernah
dikhawatikan. Meskicemasdengan berakhirnyamasa
reproduksiyangberartiberhentinyanafsuseksual dan fisik.Apalagi menyadari
bahwadirinyaakanmenjadituayang berartikecantikanakan
mundur.Seiringdenganhalituvilatitasdanfungsiorgan-organtubunya akan
menurun. Hal ini dapat menghilangkan kebanggaannya sebagai seorang wanita.
Keadaanini dikhawatirkannyaakan mempengaruhi
hubungannyadengansuamimaupundenganlingkungansosialnya.(Hawari,
2011).
Kecemasan adalah pengalaman emosi seseorang,keadaanemosiinitidak
memilikiobjekyangspesifik dankondisi ini
dialamisecarasubjektif.Statuskecemasandidefinisikansebagai munculnya emosi
yang tidak menyenangkan dalam menghadapi tuntutan ataubahaya.Kecemasan
berbeda dengan perasaantakut. Takut merupakan penilaianintelektualterhadap
sesuatu yangberbahaya dimanaobjek
yangdihadapinyajelas,tertentudannyata,sedangkankecemasanadalahresponemosion
alterhadap penilaiantersebut,danpenilaianyang terjadi tergantung dari bagaimana
individu mempersepsikan rasa cemasnya (Hawari, 2011)
Faktoryang mempengaruhikecemasan yaitupertama faktor
presdisposisi(peristiwatraumatic,konflikemosional,konsepdiri, frustasi,
gangguanfisik, pola mekanismekoping, riwayatgangguankecemasan,
medikasi),keduafaktorpresipitasi(ancamanterhadapintegritas fisikdan
ancamanterhadaphargadiri),ketigapenilaianpersepsi padaklimakterium
dankeempatsumber koping.
Faktor yangmempengaruhi
kecemasan
PerubahanFisikPada 1.Presdisposisi
Wanita Menopause : a.peristiwa traumatik
1.Siklus haid tidak teratur/Perdarahan b. konflikemosional
2.Gejolak rasa panas (HotFluses) c. konsepdiri
3.Jantung Berdebar- debar d. frustasi
4.KeringatBerlebihandi malam haridan sulit e. gangguanfisik
tidur f. polamekanismekoping
5. Gangguan Libido g. riwayat gangguankecemasan
6.Perubahankulit h. medikasi
7.Nyeri Otot dan Sendi 2.Presipitasi
8.Berat Badan Bertambah a.ancamanterhadap
integritas fisik
b.ancamanterhadap hargadiri
3.Penilaianpersepsi pada
klimakterium
4.Sumberkoping
Gambar1:TabelKerangkaTeori
(Proverawati, 2010danHawari, 2011)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 KerangkaKonsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan
atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilalukan. (Notoatmodjo, 2012) Hubungan
antara beberapa variabel tersebut digambarkan dalam bagan di bawah ini :
Variabel Independen Variabel Dependent
Gambar2:KerangkaKonsep
3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap teori yang belum terbukti
dalam data, penelitian hipotesis ini akan menggunakan uji statistik, sehingga dapat
disimpulkan benar atau salah (Masturah, 2018).
3.2.1 Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan
seluruh subjek penelitian. (Suharsimi, 2009)
Adanya Hubungan Dukungan Keluarga, Perubahan Fisik Dengan Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Klimakterium Pada Wanita Usia 45-55
Tahun Di Wilayah Kerjaa Puskesmas Margo Mulyo Kecamatan Muara
Sugihan Kabupaten Banyuasin Tahun 2021.
3.2.2 Hipotesis Minor
Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel
atau dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor (Suharsimi, 2009
1. Ada hubungan antara dukungan keluarga secara partial dengan
tingkat kecemasan masa klimakterium pada wanita usia 45-55
tahundiwilayah kerja puskesmas margo mulyo kecamatan muara sugihan
kabupaten banyuasin tahun 2021.
2. Ada hubungan antara perubahan fisik secara partial dengan tingkat
kecemasan masa klimakterium pada wanita usia 45-55 tahundiwilayah
kerja puskesmas margo mulyo kecamatan muara sugihan kabupaten banyuasin
tahun 2021.
3. Ada hubungan antara tingkat kecemasan secara partial dengan masa
klimakterium pada wanita usia 45-55 tahundiwilayah kerja puskesmas
margo mulyo kecamatan muara sugihan kabupaten banyuasin tahun 2021.
BAB IV
METODEPENELITIAN
4.1.Disain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan metode survey analitik
dengan pendekatan cross sectional, dimana penelitan dilakukan dengan mengukur
variabel independen Dukungan Keluarga, Perubahan Fisik), dan variabel
Dependent ( Tingkat Kecemasan Pada Wanita ) dalam waktu bersamaan
( Notoadmodjo, 2008 )
2.Waktupenelitian
PenelitianinidilaksnakanpadabulanAgustus 2021.
N
n= 2
1+N(0,1)
keterangan:
N :Jumlahpopulasi
n :Ukuransampel
e : derajatketentuan90% (0,1)
makabesar sampel adalah:
320
n=
2
1+320(0,1)
320
n=
1+320(0,01)
320
n=
4,2
n= 76,1
Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah 77 respondenwanita usia
45-55 tahundi wilayah kerja PuskesmasMargo Mulyo Kecamatan Muara
Sugihan Kabupaten Banyuasinpeirode Agustus 2021. Teknik pengambilan
menggunakan rumus Sistematik :
N
K=
n
keterangan:
keterangan :
N :Jumlahpopulasi
n :Ukuransampel
makabesar sampel adalah:
320
k=
77
k=4,15
k=5
Jadi rumus sistematic untuk mengambil jumlah dari populasi
dijadikan kelipatan 5 hingga mencapai jumlah sampel 77 responden setiap
wanita usia 45-55 tahundi wilayah kerja PuskesmasMargo Mulyo
Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin (Sugiyono, 2012).
Pengolahan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian. Hal ini
disebabkan karena data yang didapatkan dari responden merupakan data mentah dan
tidak mengandung informasi apapun. Untuk memperoleh penyajian data dan
pengambilan keputusan yang baik, maka diperlukan pengolahan data. Proses
pengolahan data terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
a. Editing
Memeriksakan kelengkapan data dan mencocokan dengan hasil dari buku
register.
b. Coding
Yaitu upaya mengklasifikasikan isian atau hasil yang ada
menurutmacamnya dalam bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan
kode kode dalam hal ini adalah variabel metode pembelajaran.Dilakukan
untuk memudahkan dalam pengolahan data.
c. Entry Data
Data yang sudah diberi kode atau dikelompokkan kemudian dimasukkan
kendala tabel dengan cara menghitung frekuensi data (Notoatmodjo, 2012).
Memasukkan data dapat dilakukan dengan cara manual atau melalui
pengolahan computer.
d.Cleaning
1. Uji Chi-Square
Analisis bivariat dilakukan dengan bantuan komputerisasi. Dari uji
statistik ini dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel dalam
penelitian ini bermakna atau tidak. Hubungan antara variabel nominal yaitu
dukungan keluarga, perubahan fisik dengan varibel kejadian tingkat
kecemasan pada wanita menopouse. Dikatakan bermakna bila p-value<0,05
dengan menggunakan program komputer.