OLEH:
NAMA : FITRI NANDA SARI
NIM : 19251019P
PENDAHULUAN
Masa lansia ( lanjut usia ) pada wanita sangat identik dengan masa
yang dialami oleh wanita , perkiraan rata-rata umur menopouse di indinesia adalah
fase dimana seorang wanita akan mengalami kekacauan pola menstruasi terjadi
4-5 tahun. Terjadi pada usia antara 48-55 tahun. Menurut Arif (1999)
masa menjelang menopouse yang terjadi pada umur rata-rata 40-50 tahun. Ketika
perempuan mencapai umur 40’an anovulasi menjadi lebih menonjol, panjang siklus
haid meningkat.
sebagian besar dari gen yang mengkode faktor pertumbuhan yang berperan dalam
Menopause terjadi pada usia 40-65 tahun, dengan angka harapan hidup wanita
Indonesia 73 tahun, maka wanita hidup dengan kurang lebih sepertiga waktu
beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause, yang mulai kira-
estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin naik), dan jika ada gejala-
Sindrom genitourinaria menopause terjadi pada 50% wanita usia paruh baya dan
(Hextall, Robinson, 2006). Perubahan pada vagina yang terjadi karena sindroma
menurunnya elastin, penipisan epitel, perubahan panampakan dan fungsi sel otot
polos, peningkatan densitas jaringan ikat, dan pembuluh darah semakin sedikit
(Portman, Gass, 2014).
jaringan ikat vagina. Kuantitas dan kualitas kolagen dan elastin tergantung pada
maupun elastin dengan tejadinya prolaps organ panggul dan hanya sedikit
disebabkan oleh adanya perubahan akibat proses biomekanik akibat aktivitas dan
persalinan, maupun hormonal, dimana proses ini tidaklah sama terjadi pada setiap
pun berbeda. Perubahan kadar estradiol pada transisi menopause tiap wanita pun
menopause, indeks masa tubuh. Perubahan kualitas dan kuantias kolagen dan
perubahan hormonal.
2.1.1 Menopouse
menopause. Menopause terjadi pada usia 40-65 tahun, dengan angka harapan
hidup wanita Indonesia 73 tahun, maka wanita hidup dengan kurang lebih
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2011).Pengetahuan atau kognitif yang
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang.Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan fisik dalam menumbuhkan
rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap perilaku setiap orang sehingga
dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2011).
Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang
bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan
(frustasi) dan pertentangan batin ( Drajat, 2007). Sementara itu, Freud
berpendapat bahwa kecemasan merupakan pengalaman subyektif individu
mengenai ketegangan-ketegangan, kesulitan-kesulitan dan tekanan yang
menyertai suatu konflik dan ancaman (Basuki,2000, Hanum, 2002). Kecemasan
adalah suatu keterangan, rasa tidak aman, khawatiran, yang timbul karena
dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan ( Maramis,
2001)
1. Tahu ( know )
2. Memahami ( comprehension)
3. Aplikasi ( Application )
5. Sintesis ( synthesis )
6. Evaluasi ( Evaluation)
1. Pendidikan
2. Umur
3. Budaya
4. Sosial ekonomi
1.Cara coba-coba
3. Berdasarkan
pengalaman
3.1. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan
sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus
sosial.Sikap merupakan kesiapan a tau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoadmodjo, 2011).Sikap merupakan
pernyataan evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa (Stepan 2011 dalam
Riyanto dan Budiman, 2013).
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
1. Pengalaman pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat .karena itu,sikap akan lebih mudah terbentuk
apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional.Dalam situasi
yang melibatkan emosi,penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam
dan lebih berbekas (Sarwono,2011)
2. Kebudayaan
4. Media massa
Menjelaskan bahwa ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah
kognitif kemampuan yang diukur adalah: menerima (memperhatikan),
merespon, menghargai, mengorganisasi, dan menghayati. Skala yang digunakan
untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap kegiatan suatu objek di
antaranya menggunakan skala sikap. Hasil pengukuran berupa kategori sikap,
yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral.Salah satu skala
sikap yang
digunakan adalah skala likert. Dalam skala likert, pernyataan- pernyataan yang
diajukan, baik pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh subjek
dengan sangat setuju,setuju,tidak setuju,sangat tidak setuju.Sikap merupakan
reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi.
4.1. Premenopause
5.1. Menopause
“Menopause” berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berati „bulan‟
dan peusis artinya „penghentian sementara‟ yang digunakan untuk
menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat
adalah „Menocease‟ yang berarti berhentinya masa menstruasi Menopause
diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti,
hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan (Smart, 2012).
Pengetahuan
Umur Ibu
Premenopouse
Pendidikan Perubahan
S. Informasi Sikap
Menopouse
Ibu
Premenopouse
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi
3.1.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian