Anda di halaman 1dari 18

1

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN MENOPAUSE PADA NY E


DI PUSKESMAS DARUBA KABUPATEN MOROTAI
TAHUN 2024

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ika Siti Solicha


238211364

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2024

1
2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Profesi dengan Judul “Asuhan Kebidanan Kebidanan Dengan


Menopause Pada Ny P Di Puskesmas Darubakabupaten Morotai Tahun 2024” telah
disetujui dan Dipresentasikan :

1 April 2024
Ika Siti Solicha
238211364

Mengetahui,

CI Lahan CI Institusi

(……………………………) (……………………………)
NIP ……………………….. NIDN ………………………..

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan


Kaprodi Profesi Bidan

( Miftakhur Rohmah,.SST,.Bd,.M.Keb )

BAB I
PENDAHULU

2
3

AN

A. LATAR BELAKANG
Proses penuaan tidak bisa dihindari oleh siapapun karena terjadi secara
progresif, perlahan dan pasti. Pada proses penuaan juga terjadi penurunan fungsi secara
perlahan-lahan. Selain itu terjadi penurunan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Akibat
peningkatan jumlah lansia ini, perlu diperhatikan kesejahteraan dan kualitas hidupnya
terutama perihal seksualitas (Qomariyati, 2013).
Wanita berumur panjang, pasti mengalami menopause serta merupakan
peristiwa normal bagi wanita. Menopause menandakan berakhirnya kesuburan dan
berakhirnya menstruasi. Disamping itu, sering kali muncul gejala menopause akut dan
kecemasan akan pengaruh jangka panjang, seperti penyakit osteoporosis. Dari segi
emosi, menopause dapat menandakan waktu terjadinya perubahan besar saat wanita
memiliki kesempatan untuk membuat pengkajian kehidupan yang sudah ia lalui, ia
mungkin harus beradaptasi dengan perubahan peran dalam keluarga dan masyarakat,
serta harus menghadapi perubahan tubuh serta harapan dalam hidup. Perubahan fisik,
sosial, dan emosi dalam hidup, serta perubahan psikologis pada diri wanita ketika masa
menopause menjadi salah satu masalah bagi beberapa wanita. (Abernethy dalam
Andrews, 2010).
Menopause dimulai dengan menurunnya fungsi alat reproduksi dan organ
pertama yang terkena adalah ovarium, berupa perubahan struktur dan fungsinya.
Terganggunya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen.
Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron saat menopause dapat menyebabkan
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan psikis yang terjadi pada masa menopause
dapat menimbulkan sikap yang berbeda-beda, diantaranya depresi, mudah tersinggung,
mudah menjadi marah, mudah curiga, diliputi rasa kecemasan, insomnia, dan gelisah.
Perubahan fisiologis akibat menopause kadang-kadang mengganggu aktivitas dan gairah
seksual pada sejumlah wanita (Qomariyati, 2013).
Keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan harus melaksanankan tugas
– tugas kesehatan yaitu mengenal masalah kesehatan keluarga, membuat keputusan
tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit,
mempertahankan suasana rumah yang sehat, dan menggunakan fasilitas kesehatan yang

3
4

ada di masyarakat (Mubarak, 2012).


Untuk mengurangi masalah kecemasan pada wanita premenopause
dukungan keluarga sangat diperlukan agar selalu terjalin komunikasi untuk
meningkatkan rasa nyaman antar anggota keluarga. Para wanita menopause dapat
diberikan pendidikan kesehatan bersama keluarganya supaya mereka siap menghadapai
situasainya, sehingga tidak menyebabkan kekhawatiran berlebih yang dapat
mempengaruhi hubungan sosialnya. Peran keluarga yaitu harus mampu menjalankan
tugas kesehatan keluarga, sedangkan peran perawat pada hal ini harus mampu
membantu supaya keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan keluarganya.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Melakukan pengkajian keluarga Ny P, mencakup indentitas pasien serta keluarga,
riwayat kesehatan, data umum, dan pemeriksaan fisik
2. Melakukan analisa data dan merumuskan masalah keperawatan yang ditemukan
pada keluarga Ny P dengan menopause
3. Menentukan perencanaan atau intervensi yang tepat pada keluarga dengan
menopause pada Ny P dari sudut pandang ilmu keperawatan.
4. Melakukan tindakan keperawatan atau implementasi keperawatan untuk
memecahkan masalah yang ditemukan pada keluarga Ny P dengan menopause.
5. Melakukan evaluasi keperawatan dari implementasi yang telah dilakukan pada
keluarga Ny P dengan menopause untuk mencapai tujuan pengelolaan kasus.
6. Menggambarkan kesenjangan yang ada di dalam teori dan kasus yang ditemukan di
pelayanan kesehatan terkait dengan menopause
7. Membuat laporan mengenai asuhan keperawatan keluarga Ny P mengenai
menopause.
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana asuhan kebidanan dengan menouposec di puskesmas daruba kab.morotai

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Menopause
4
5

1. Definisi
Menopause berasal dari kata Yunani men (bulan) dan pausis
(penghentian). Menopause adalah berhentinya mentruasi secara permanen
berlangsung 1-2 tahun, tergantung panjang pendeknya siklus haid sebagai
akibat hilangnya aktivitas ovarium (Djuwantono, Bayuaji, & Permadi, 2012).
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang
terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang
pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini
merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi
karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung
telur) (Nugroho, 2010).
Menurut Abernethy dalam Andrews (2010) menopause merupakan
satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan menstruasi
terakhir dalam kehidupan seorang wanita, menggambarkan fase dalam
kehidupan seorang wanita saat kesuburan tiada dan menstruasi berhenti.
2. Fase Menopause
a. Menurut Abernethy dalam Andrews (2010) fase menopause dibagi dalam
beberapa fase, yaitu:
1) Pramenopause Pramenopause yaitu waktu sebelum periode mentruasi
berakhir, biasanya sebelum gejala mulai muncul.
2) Perimenopause Perimenopause yaitu waktu disekitar menopause saat
perdarahan menstruasi tidak teratur dan gejala menopause dapat
muncul. Secara teoritis, konsepsi masih mungkin terjadi walaupun
siklus yang terjadi mungkin merupakan siklus anovulatori.
3) Pascamenopause Pascamenopause yaitu waktu dalam kehidupan wanita
setelah periode menstruasi berhenti paling tidak satu tahun.
b. Jenis menopause menurut Abernethy dalam Andrews (2010) yaitu:
1) Alamiah / spontan yaitu menstruasi berhenti sesuai waktu.
2) Pembedahan yaitu ovarium diangkat melalui pembedahan,
mengakibatkan menopause terjadi dengan segera.
3) Prematur yaitu menopause terjadi sebelum usia 40 tahun apapun
alasannya.
4) Diinduksi yaitu menopause terjadi akibat faktor eksternal, seperti
kemoterapi dan radioterapi.
5
6

3. Etiologi Menopause
a. Penyebab menopause menurut Abernethy dalam Andrews (2010) yaitu:
1) Perubahan hormon saat menopause
Selama fase perimenopause, kadar ekstradiol turun sedangkan
kadar FSH dan LH meningkat. Akan tetapi kadar hormon tersebut
berfluktuasi disekitar waktu menopause serta terjadi kegagalan korpus
luteum. FSH meningkat secara bertahap dan mencapai puncak setelah
perdarahan berakhir terjadi. Kadar FSH kembali turun 10 – 20 tahun
setelah menopause (Cakravati et al dalam Andrews (2010)).
Sebelum terjadi menopause, estradiol dan estrogen merupakan
estrogen sirkulasi utama di dalam tubuh. Kedua hormon ini dihasilkan
terutama di ovarium, dengan estradiol sebagai hormon utama. Estrogen
juga dihasilkan melalui perubahan satu hormon, yaitu androstenodion
yang disekresikan oleh kelanjar adrenal. Setelah menopause, kadar
estrogen maupun ekstradiol turun secara drastis dan estrogen menjadi
estrogen dominan.
2) Menopause prematur, penyebabnya yaitu:
a) Pembedahan
Apabila kedua ovarium diangkat, menopause terjadi dengan
segera. Gejala yang dialami mungkin cukup parah walaupun hanya
terjadi dalam waktu singkat. Terapi sulih hormon diberikan tidak
hanya untuk mencegah timbulnya gejala, tetapi juga untuk
membantu melindungi dari penyakit kardiovaskuler dan
osteoporosis. Histerektomy (yaitu dengan mempertahankan salah
satu atau dua ovarium) terbukti dapat mempercepat usia terjadinya
menopause pada beberapa wanita.
b) Alami
Kadang kala, menopause terjadi secara spontan pada usia jauh
lebih muda. Hal ini disebabkan oleh abnoramalitas kromosom atau
penyakit autoimun pada ovarium. Kadang kala, penyebab
menopause prematur tidak ditemukan. Gejala menopause tertentu
dapat muncul atau tidak muncul sama sekali sehingga diperlukan
pengkajian secara saksama.
c) Iatrogenik
6
7

Menopause dini iatrogenik, yaitu disebabkan oleh pengaruh


luar, seperti kemoterapi atau radioterapi, dapat cukup traumatis,
terutama jika wanita tersebut berhasil menghadapi penyakit
keganasan, tetapi harus menghadapi menopause dini akibat
pengobatan tersebut.
4. Resiko Menopause
Sebagian wanita tampak memiliki semua faktor resiko, tetapi tidak mengalami
osteoporosis, sedangkan wanita lain yang tampak tidak beresiko tinggi justru
mengalami osteoporosis (Andrews, 2010). Faktor yang dapat mempengaruhi
menopause menurut Manuaba (2010) yaitu:
a. Mempercepat menopause
1) Riwayat keluarga dengan menopause usia relatif muda
2) Merokok, melalui gangguan vaskukarisasi
3) Wanita buta, karena rangsangan panca indera tidak membantu tumbuh
kembangnya system hormonal
4) Pubertas prekok, karena degenerasi oosit lebih cepat, menjadi atresia
dan tidak berfungsi
5) Wanita yang tangan kirinya lebih aktif, karena umur rata-ratanya 43-44
tahun, sedangkan pemakai tangan kanan sekitar 47-48 tahun.
b. Memperlambat menopause
1) Wanita gemuk menopausenya terlambat
a) Aromatisasi estrogen pherper mempertahankan menstruasi
b) Cadangan kolesterol dan lemak cukup tinggi
2) Keadaan sosial ekonomi tinggi, cenderung menopausenya lambat
a) Diet baik dan vitamin cukup menyebabkan vaskularisasi bertambah
baik, sehingga menopausenya terhambat
b) Cadangan lemaknya cukup tinggi sehingga aromatisasi estrogen
peripere dominan sampai waktu cukup lama.

5. Manifestasi Klinik Menopause menurut Manuaba (2010)


a. Psikoneuroendokrin efek
1) Cepat lelah, sakit kepala, mudah tersinggung, tidak sabar, sering gugup,
kurang percaya diri
7
8

2) Merasa tertekan, sulit tidur, kurang mampu berkonsentrasi, hot flush


3) Kecemasan berlebih, depresi berat sampai ingin mati
b. Hot flush
1) Mulai dari kepala dan muka terasa panas mendadak (flush) dapat
menyebar ke leher, tengkuk serta bagian tubuh lainnya
2) Berlangsung sekitar 1-2 menit, peningkatan teperatur
3) Peningkatan detak jantung berdebar
4) Darah menuju tempat hot flush meningkat
5) Diiringi penurunan temperatur dan berkeringat sampai basah
6) Hot flush pada malam hari ditandai dengan berkeringat banyak.
c. Gangguan tidur
1) Merasa kurang tidur
2) Terasa kekurangan tidur menyebabkan keluhan sekunder
d. Emosi potsmenopause (Manuaba, 2010)
1) Kekurangan estrogen menimbulkan perasaan tertekan
2) Trythopan komponen bebas, berkurang pada menopause
3) Trythopan asam amino ikut dalam metabolisme serotonin
4) Gangguan konsentrasi serotonin otak menyebabkan depresi
5) Estrogen darah post menopause erat hubungannya dengan trytopan dan
serotonin
6) Trythopan bebas meningkat bila diberikan estrogen sehingga emosi post
menopause akan membaik
e. Ingatan dan penyakit
1) Pelupa atau pikun sudah merupakan hokum alam:
a) Acetylcholine otak depan dan daerah frontal menurun
b) Faktor pelupa disebabkan, menurunnya deposit: serebral amyloid
2) Estrogen menghambat: Alzheimer, menghambat aktivitas choline
acetyltransferase, sehingga konsentrasi acetylcholine dipertahankan.
f. Gejala tidak khas
1) Keluhan sekunder:
a) Sakit kepala, gelisah, dan cepat lelah
b) Mudah tersinggung
c) Ingin mati karena depresi
2) Keluhan sekunder dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen
8
9

6. Komplikasi Menopause menurut Manuaba (2010)


a. Gangguan kardiovaskuler
Turunnya estrogen mempermudah gangguan sirkulasi darah dan
kerusakan dinding ateriola. Menopause, pengeluaran tromboxan mekin
meningkat maka dapat terjadi vasokontriksi pembuluh darah, timbunan
gumpalan trombosit, dan meningkatkan timbunan trombosit di pembuluh
darah.
b. Masalah kulit-urogenital
Pemberian estrogen akan menyebabkan kulit jaringan kolagen
bertambah, pembuluh darah bertambah, meningkatnya cairan intraseluler,
dan jaringan makin berubah warna serta fibloblasnya mengandung banyak
air. Sedangakan urodinamik mengalami penurunan 30 % sebab kemampuan
menahan kencing menurun 30% karena atrofi otot dalam mukosanya,
menurunnya penyangga pelvis menyebabkan terjadinya prolapsus vesika
urinaria serta vagina dalam berbagai variasi, dan gangguan menahan
kencing menimbulkan inkontinensia.
c. Masalah massa tulang
Osteoporosis terjadi karena rendahnya estrogen, memicu osteoklas
untuk melakukan fungsi dekalsifikasi, sehingga masa tulang dan trabekula
mengalami penipisan.
7. Penatalaksanaan Menopause menurut Manuaba (2010)
a. Terapi yang dapat diberikan:
1) Non estrogen terapi
a) Memberikan kalsium tambahan
b) Meningkatkan exercise (berolah raga)
c) Non estrogen untuk mengurangi gangguan tulang

2) Hormonal terapi
a) Sulih hormon estrogen
b) Sulih hormon progesteron
c) Sulih hormon androgen
b. Pemberian tambahan kasium

9
10

Pemberian kalsium menghindari osteoporosis sehingga dekalsifikasi


tulang terhambat, serta mengimbangi pengeluaran kasium melalui urin.
Tambahan kalsium dapat diberikan sejak usia 35 tahun dengan jumlah 800-
900 mg/hari dan pada menopause sekitar 1.200 mg/hari.
c. Berolahraga
Olahraga dapat menghambat demineralisasi tulang, sehingga
mengurangi kemungkinan fraktura. Dampak olahraga yang teratur adalah
meningkatnya masa tulang, mengurangi kemungkinan fraktura,
aktivitasmengurangi thrombosis sehingga menekan terjadinya stroke,
gangguan kardiovaskuler, dan menurunkannya kejadian tekanan darah
tinggi.
d. Terapi sulih hormon (Manuaba, 2010)
Terapi sulih hormon adalah estrogen pada wanita premenopause dan
menopause kerena keuntungannya. Bentukterapi estrogen yang da[at
diberikan sevara oral, transdermal, subdermal, atau vagunal. Efek samping
terapi estrogen sebagai berikut:
1) Dosis kecil 30 mg, efek sampingnya tidak terlalu berat
2) Efek samping estrogen sulih hormon
a) Hyperplasia sampai karsinoma endometrium
b) Tekanan darah tinggi dan stroke
c) Menimbulkan penyakit gallbladder
d) Karsinoma mama
e) thromboemboli
3) Efek samping ringan
4) Mual – mual
5) Retensio air dan garam
6) Perdarahan breakthrough Perlu diperhatikan penyakit dapat
menimbulkan atau merupakan kontraindikasi sulih hormon estrogen
e. Perubahan gaya hidup pada menopause (Manuaba, 2010, p.700)
1) Meningkatkan olahraga, semua kebugaran
2) Mengubah gaya hidup
a) Mengurangi alkohol atau merokok
b) Mengurangi lemak dalam makanan
c) Banyak makan makanan berserat
10
11

d) Menyeimbangkan antara berat badan dan tingginya


e) Mengatur hidup sehat rohani dan jasmani.
8. Patofisiologi Menopause
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seseorang wanita telah terjadi
berbagai perubahan pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel, dan menurunnya sintesis steroid seks. Penurunan
fungsi ovarium itu menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin. Keadaan ini akan mengakibatkan
terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofisis. Pertama – tama terjadi
kegagalan fungsi korpus luteum. Kemudian, turunnya produksi steroid
ovarium menyababkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap
hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua
gonadotropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalalah
FSH. Oleh karena itu, peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal
yang paling baik untuk mendiagnosis sindrom klimakterik. Secara
endokrinologis, masa klimakterium ditandai oleh turunnya kadar estrogen dan
meningkatnya pengeluaran gonadotropin

11
12

BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Data
Tanggal : 28 Maret 2024 Jam : 10:30 WIB
a. Data Subjektif
1) Identitas
Nama Istri : Ny. E Nama Suami : Tn. A
Umur : 49 tahun Umur : 50 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jl Mawar kab purbalingga
b. Anamessa

1) Alasan kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksa kesehatannya.
2) keluhan utama
Ibu mengatakan akhir-akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit
pada punggung,, kulit kering, sulit tidur (insomnia), vagina kering dan
sudah tidak menstruasi kurang lebih 1 Tahun.
3) Riwayat Kesehatan Ibu
a) Riwayat Kesehatan Yang Lalu Ibu mengatakan tidak sedang atau
pernah menderita penyakit menular, menahun, menurun, seperi TBC,
hipertensi, jantung dan kanker.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah
menderita penyakit menular, menahun, menurun, seperi TBC,
hipertensi, jantung dan kanker
c) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan keluarganya tidak
sedang atau pernah menderita penyakit menular, menahun, menurun,
seperi TBC, HIV/AIDS, hipertensi, jantung dan kanker.
d) Riwayat Kembar Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat kembar
dalam keluarga.

12
13

4) Riwayat Perkawinan
Status Pernikahan : Menikah
Pernikahan Ke :1
Umur Saat Menikah : 22
Lama Menikah : 27
5) Riwayat Obstetic
a) Riwayat Haid
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 hari
Banyak : 3-4× ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak ada
Terakhir menstruasi : 2023
b) RIwayat KB
Ibu Mengatakan dirinya menggunakan KB Suntik 3 Bulan
c) Pola pemenuhan kebutuhan sehari hari
Makan
Frekuensi : 3×/hari
Jenis : nasi,lauk,sayur
Pantangan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
Minum
Frekuensi : 5 gelas/hari
Jenis : Air putih
Pantangan : tidak ada
Keluhan : tidak ada
d) Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1×/hari
Sifat : Lembek
Bau : Khas
Keluhan : tidak ada
BAK
Frekuensi : 6×/hari
13
14

Sifat : Cair
Bau : Khas
Keluhan : tidak ada
e) Istirahat
Tidur siang : Kurang lebih 2 jam
Tidur malam : Kurang lebih 8 jam
f) Seksual
Frekuensi : jarang
Keluhan : nyeri saat berhubungan intim
g) Personal Hyigiene
Membersihkan alat kelamin : iya
Mengganti Pakaian : 2×/hari
Jenis pakaian : Halus dan lembut
h) Data psikososial, spiritual
 Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya
Ibu mengatakan keadaan dirinya baik baik saja
 Ketaatan beribadah
Ibu selalu melakukan sholat 5 waktu,berdzkir,dan membaca Al-
qur‟an.
 Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya tentang menopouse
Ibu mengatakan banyak mengalami perubahan pada dirinya
 Pengetahuan ibu terhadap menopause
Ibu mengatakan sedikit mengetahui tentang menopause
 Pemecahan masalah dari ibu
Ibu mengatakan membutuhkan seseorang untuk memecahkan
masalahnya
 Lingkungan yang berpengaruh
Ibu mengatakan lingkungan tempat tinggal bersih,aman dan
nyaman.
 Hubungabn sosial ibu dengan anggota keluarga
Ibu mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan anggota
keluarganya
 pengambilan keputusan

14
15

Ibu mengatakan dirinya dan keluarga mengambil keputusan


bersama
c. Data Objektif
1. Status Emosional
2. Keadaan Umum
a. Tanda-tanda Vital Kesadaran : compos mentis Tekanan darah :
120/90 mmHg Suhu : 36,7◦C Nadi : 80×/menit Respirasi : 22×/menit
b. BB : 50 Kg
c. TB : 155 Cm
3. Pemeriksaan Fisik
i. Inspeksi
Kepala : Tidak ada benjolan obnormal, rambut hitam dan
lurus, bersih tidak ada ketombe.
Leher : Tidak adanya pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan vena jugalaris.
Muka : Nampak Kerut-kerut tipis, tidak Nampak odeme.
Mata : Skelera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat dan
berwarna merah muda.
Hidung : Bersih tidak ada secret, dan tidak ada polip.
Mulut : Gigi tidak ada caries, tidak bau, gigi belakang
berlubang. Bibir : Bibir tidak pucat.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen dan adanya
keluar cairan abnormal.
Dada : Berbentuk simetris, tidak nampak adanya benjolan
abnormal.
Payudara : Berbentuk simetris, tidak teraba adanya benjolan
abnormal Abdomen : Tidak ada bekas operasi, linea, strie
gravidarum.
Genetalia : Tidak dilakukan
Kulit : tampak kendur dan kriput
Ekstermitas : Tidak ada oedema dan varises.
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan
d. Assesment
Ny E usia 49 tahun P2A0 menopause normal
15
16

e. Planning
a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu. TTV TD :120/80 mmHg N :
80×/menit RR : 22×/menit Suhu : 36,7◦C Hasil : Ibu mengetahui
keadaan tubuhnya.
b. Memberikan pengetahuan terhadap ibu tentang gejala dan tanda
menopause seperti :
a) Sensasi rasa panas (hot flashes) Anjurkan ibu untuk makan dengan
gizi seimbang dan batasi konsumsi kopi dan teh.
b) Vagina kering Anjurkan ibu untuk banyak mengonsumsi banyak air
putih,dan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan
fitoestrogen yang serupa dengan estrogen seperti kacang kedelai
c) Pegal dan linu Anjurkan ibu untuk melakukan olahraga secara rutin,
continue dan benar.
d) Mata rabun Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makan makanan yang
mengandung vitamin A, Seperti buah melon, wortel atau
semangaka.
e) Insomnia Anjurkan ibu untuk berfikiran positif,tidak panik dan
relax. Yaitu dengan cara melakukan yoga dan meditasi
Hasil : ibu sudah mengetahui gejala, tanda menopause, dan cara
mengatasinya

16
17

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan tindakan keperawatan maka dapat disimpulkan bahwa penulis dapat
mengelola dan menerapkan asuhan keperawatan keluarga menopause pada Ny E di
Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Selatan, meliputi penulis mampu melakukan:
1. Pengkajian keluarga Ny E, mencakup identitas pasien, riwayat kesehatan, data umum,
dan pemeriksaan fisik.
2.Analisa data dan merumuskan masalah yang ditemukan pada keluarga Ny E dengan
menopause.
3.Menentukan perencanaan atau intervensi yang tepat pada keluarga dengan menopause
pada Ny E.
4.Tindakan kebidanan atau implementasi keperawatan untuk memecahkan masalah yang
ditemukan karena menopause.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Penanganan pada pasien menopause yang memiliki masalah penyerta tidak
boleh dipandang ringan. Karena bila masalah penyerta karena menopause tidak
ditangani dapat menyebabkan komplikasi masalah yang lain. Dapat dilakukan
penyuluhan mengenai menopause, dengan melakukan pendidikan kesehatan.
2.Bagi klien
Bagi para Menopause hendaknya lebih memahami pengetahuan mengenai persiapan
dan pengetahuan tentang Menopause.

17
18

DAFTAR PUSTAKA
Andrews,Gilly.(2010).Buku Ajar Kesehatan Reproduki Wanita.Jakarta:EGC.
Bulechek,Gloria.(2013).Nursing Intervension Classification (NIC).Jakarta:CV
Mocomedia. Djuwantono, Bayuaji, & Permadi.(2012).Penanganan Kelainan
Endokrinologi Reproduksi dan Fertilisasi dalam Praktik Sehari-hari.Jakarta:CV
Agung
Seto. Friedman,Marlyn.(2104).BukuAjar Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC.
Gajah Mada University Press Nugroho,Taufan.(2010).Buku Ajar
Ginekologi.Yogyakarta:Nuha Medika.
Sagung Seto Padila.(2012).Buku Ajar:Keperawatan Kleuarga.Yogyakarta:
Nuhamedika. Qomariati.(2013).Hubungan Kecemasan dan Aktivitas Fisik dengan
Kehidupan Seksual pada Wanita Menopause.Jurnal Kesehatan Masyarakat,
(online),Vol.2 No.4
Saseno.(2010).Kumpulan Materi Perkuliahan. PerawatanKesehatan Mental.Magelang
Setiadi.(2008).Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu.

18

Anda mungkin juga menyukai