Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 5

HAJI
CICI DELVIA
21070007
A.HAKEKAT HAJI
• Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima. Hal ini berdasarkan hadits berikut:
Artinya: “dari shahabat “Umar r.a. : “Tengah kami duduk pada suatu hari bersama-sama Rasulullah
saw., datanglah seorang laki-laki, putih bersih pakaiannya, hitam bersih rambutnya, tak terkesan
padanya tanda orang sedang bepergian dan tiada seorangpun di antara kami yang mengenalnya;
kemudian ia bersimpuh dihadapan Nabi saw. dengan merapatkan kedua lututnya pada dua lutut
Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha Nabi. Lalu ia berkata: “Hai Muhammad,
terangkanlah padaku tentang Islam!”. Nabi menjawab: “Islam, ialah engkau mempersaksikan: tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mengerjakan shalat, membayar zakat,
berpuasa Ramadhan dan pergi Haji bila engkau mampu melakukannya”(HR. Muslim: 9).
Secara estimologi (bahasa), Haji berarti niat Sedangkan menurut syara‟ berarti ibadah
berkunjung ke tempat-tempat tertentu di Tanah Suci seperti Ka‟bah, Mas‟a (tempat sa‟i), Padang
Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh) pada suatu
masa tertentu pada bulan-bulan haji yaitu dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah untuk dengan sengaja mengerjakan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu
dan atas dasar menunaikan panggilan perintah Allah SWT dan dengan mengharap ridhaNya.
B.SEJARAH HAJI

Sejarah Haji tidak bisa terlepas dari sejarah pembangunan Ka‟bah seperti yang diperintahkan
Allah SWT kepada Nabi Ibrahim as. Ketika Nabi Ibrahim as. selesai membangun Ka‟bah,
Allah SWT memerintahkannya untuk menyeru manusia agar melaksanakan haji. Haji pertama
kali disyariatkan oleh Allah pada masa Nabi lbrahim a.s. dan ia adalah Nabi yang dipercaya
oleh Allah untuk membangun Ka‟bah bersama dengan anaknya Ismail di Mekah. Allah
menggambarkan Ka‟bah sebagai berikut: “Dan ingatlah ketika Kami memberikan tempat
kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): janganlah kamu memperserikatkan
sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan
orang-orang yang beribadat mereka yang ruku‟ dan sujud.” (Al-Hajj :26) Setelah membangun
Ka‟bah, Nabi Ibrahim datang ke Mekah untuk melakukan ibadah haji setiap tahun,.
C.MENCAPAI HAJI MAMRUR
Haji mabrur adalah ibadah yang ikhlas karena iman dan taqwa yang dipersembahkan ke hadirat Allah
semurnimurninya, khalis dan bersih dari unsur-unsur pengaruh duniawi. Haji mabrur tentu saja bukan
haji turis, haji bisnis atau haji politik dan kebanggaan.
Adapun kriteria haji mabrur di antaranya adalah:
a. Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal. Dalam hal ini, Allah tidak menerima kecuali
yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi SAW: “Dan Allah tidak menerima kecuali yang baik
saja”(H.R.Bukhari).
b. Amalan-amalannya dilakukan dengan ikhlas dan baik, sesuai dengan tuntunan Nabi shallalahu „alaihi
wa sallam.
c. Hajinya dipenuhi dengan banyak amalan baik. Seperti dzikir, shalat di Masjidil Haram, shalat pada
waktunya, dan membantu teman seperjalanan. Ibnu Rajab berkata, “Maka haji mabrur adalah yang
terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatanperbuatan dosa.
d. Tidak berbuat maksiat selama ihram.
e. Kebaikan dan amal sholehnya meningkat setelah selesai melaksanakan ibadah haji dan tiba di tanah air.
D.HIKMAH HAJI
Beberapa hikmah dari perjalanan Haji ini, antara lain :
a. Menumbuhkan jiwa tauhid yang tinggi.
b. Pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia.
c. Menyatukan umat Islam sedunia menjadi “ummah wahidah” karena kesatuan aqidah dan
kesatuan ideologi.
d. Mengajarkan sejarah khususnya sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw dan Nabi Ibrahim as.
e. Mendorong manusia untuk mengenal peta planet bumi, mengetahui tentang manusianya dan
megerti tentang masyarakatnya.
f. Menjadi Muktamar Akbar umat Islam sedunia sekali setahun untuk membahas dan
memecahkan segala problem Islam.
E. MAKNA SPIRITUAL HAJI BAGI
KEHIDUPAN SOSIAL
Makna spiritual ibadah haji, diantaranya:
(a) Ihram merupakan kesucian diri dengan mengontrol keinginan dan nafsu. (b) Thawaf adalah hidup dalam lingkaran
ibadah.
(c) Sai lambang meningkatkan etos kerja sebagai khalifah;
(d) Tahalul pelajaran tentang pelayanan sosial secara individual;
(e) Wukuf sebagai upaya menggalang potensi dan jaringan, menyusun langkah dan program umat, mengatur strategi,
menghadapi tantangan dan masa depan;
(f) Muzdalifah merupakan persiapan menghadapi ancaman dan tantangan; (g) Melontar Jumrah di Mina adalah semangat
perjuangan; dan
(h) Menyembelih Qurban: sebagai bentuk lambang pengorbanan kepada Allah SWT.
TUGAS 6
IBADAH MALIYAH
1. HAKEKAT IBADAH MALIYAH
Ibādah māliyah adalah ibadah yang dilakukan dengan menggunakan sarana harta benda sebagai
bentu ta‟abbudi kepada Allah. Dengan demikian, „ibādah māliyah (ibadah harta) pada prinsipnya
adalah menggunakan harta benda sebagai instrumen ibadah dan ta‟abbudi kepada Allah.
3 macam „ibadah māliyah (ibadah harta) sebagai sarana ibadah kepada Allah, yaitu zakat, infaq, dan
shadaqah.
1. ZAKAT
Zakat ditinjau secara etimologi (bahasa) berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Makna
zakat secara etimologi yang berarti mensucikan dari kotoran diperjelaskan dalam al-Qur‟an.
Sedangkan makna zakat yang berarti membersihkan dan mensucikan juga ditelusuri terdapat dalam
firman Allah berikut: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”(QS.
at-Taubah [9]: 103).
2. INFAQ
infaq adalah mengeluarkan sesuatu (harta) oleh setiap orang yang beriman, baik yang
berpenghasilan tinggi maupun rendah untuk kepentingan sesuatu. Hal ini didasarkan pada firman
Allah berikut:
“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan
hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha gagah
lagi Maha Bijaksana”(QS. al-„Anfaal [8]: 63).
3. SEDEKAH
Perbedaannya adalah infaq berkaitan dengan materi (harta benda, barang berguna, dan sejenisnya),
sementara shadaqah memiliki arti lebih luas dan umum, yaitu mencakup segala sesuatu, materi dan
non materi.156 Makna shadaqah tersebut diperkuat oleh hadits riwayat Imam al-Bukhari berikut:
“dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Setiap perbuatan baik adalah sedekah."
2. HUKUM IBADAH MALIYAH

HUKUM IBADAH MALIYAH ADA 2: WAJIB DAN SUNAH . MENURUT PARA ULAMA ,
WAJIB ADALAH : “SESUATU YANG DIGANJAR JIKA MENGAMALKAN NYA DAN
DISANKSI JIKA MENINGGALKAN”
SEDANGKAN SUNAT ADALAH : “ SESUATU YANG DIGANJAR JIKA
MENGAMALKANNYA DAN TIDAK DISANKSI JIKA MENINGGALKANNYA”
3. SEBUTKAN MACAM – MACAM ZAKAT

A.ZAKAT FITRAH
ZAKAT FITRAH ADALAH ZAKAT YANG WAJIB DIKELUARKAN OLEH SEORANG
MUSLIM MENJELANG IDUL FITRI DIBULAN RAMADHAN DENGAN BESARAN 2,7 KG.

B. ZAKAT MAL
ZAKAT MAL ADALAH ZAKAT YANG DIKELUARKAN SEORANG MUSLIM, MENCAKUP
HASIL PERNIAGAAN, PERTANIAN, PERTAMBANGAN, HASIL LAUT, EMAS, DAN
PERAK, DAN LAI SEBAGAINYA.
4. HARTA YANG WAJIB DIZAKATI

1. BINATANG TERNAK
2. EMAS DAN PERAK
3. HASIL PERTANIAN
4. HARTA PERNIAGAAN ATAU HARTA DAGANGAN
5. HARTA YANG TERKUBUR
6. HASIL TAMBANG
5. MACAM – MACAM INFAQ

1. INFAK WAJIB
INFAK BERHUKUM WAJIB DIKELUARKAN AGAR SESEORANG YANG MELAKUKAN TIDAK MENDAPAT DOSA.

2. INFAK SUNAH
INFAK SUNAH DIKERJAKAN UNTUK BERBAGI KEBAIKAN.

3. INFAK MUBAH
CONTOHNYA MEMBERIKAN HARTA UNTUK KEGIATAN BERCOCOK TANAM, ATAU BISA JUGA UNTUK BERBISNIS.

4. INFAK HARAM
INFAK HARAM ADALAH INFAK YANG DILARANG AGAMA. MISALNYA BERINFAK YANG TIDAK IKHLAS KARENA ALLAH.
6. MACAM – MACAM SADAQAH

1. SEDEKAH DENGAN HARTA


2. SEDEKAH DENGAN TENAGA DAN PIKIRAN
3. SEDEKAH DENGAN ILMU
7. DALIL AL-QUR’AN DAN HADITS IBADAH
MALIYAH
1. DALIL AL-QUR’AN
TERMUAT FIRMAN ALLAH SWT DALAM Q.S. AL-BAQARAH : 195 :
195 ‫ َواَ ْن ِفقُ ْوا فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َواَل تُ ْلقُ ْوا بِا َ ْي ِد ْي ُك ْم اِلَى التَّ ْهلُ َك ِة ۛ َواَحْ ِسنُ ْوا ۛ اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِي َْن‬. Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.

2. HADITS
YANG BERBUNYI :
“ SESUNGGUHNYA SEDEKAH YANG TERSEMBUNYI (DAPAT) MEREDAM MURKA ALLAH TA’ALA” (SHAHIH
AT-TARGHIB).
TERIMAKASIH

KAMIS,19 APRIL 2022

Anda mungkin juga menyukai