TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bayi
a. Defenisi bayi
Bayi merupakan masa awal seorang anak yang baru keluar dari
rahim ibu (dilahirkan) dengan rentang waktu saat setelah ia dilahirkan
sampai lebih dari 12 bulan (Herman, 2020). Defenisi lain tentang bayi
yaitu suatu tahapan awal manusia hidup saat setelah dilahirkan, yang
mana masa ini adanya proses perkembangan otak dan fisik bayi selalu
menjadi poin penting untuk menjaganya (Hutasuhut, 2018). Selain itu,
yang dimaksud dengan bayi ialah individu yang barusaja mengalami
trauma kelahiran dan dalam masa pertumbuhan (Herman, 2020).
b. Tumbuh kembang bayi
Perkembangan bayi dimulai ketika dia dilahirkan. Saat lahir, otak
anak sudah mempunyai sel syaraf yang tak terhitung jumlahnya yang
mana menghilang saat proses kelahirannya telah selesai. Perkembangan
otak dimulai pada saay bayi tersebut mendapat hal baru yang dia lihat,
dengar, maupun merasakannya dari lingkungan sekitarnya (Sholichah,
2020).
Muslihatun (2011) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
perkembangan ialah semakin meningkatnya fungsi organ tubuh yang
dapat dicapai melalui tubuh kematangan pada saat dia mendapatkan hal-
hal baru yang mencakup gerak (kasar dan halus), pendengaran
berbicara, sosio-emosinal, independen, intelegensia serta moral.
Hellbruge et al dalam Muryani, menjelaskan konsep pertumbuhan ialah
terjadinya perubahan pada individu yang ditandai dengan adanya
peningkatan volume tubuh, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2.1 (Hutasuhut, 2018)
5
6
yang didapatkan oleh bayi melalui pijat meliputi 3 aspek yang terdiri
dari aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek tumbuh dan kembang
(Setiawandari, 2019).
Manfaat dari pijat bayi ini dapat berdampak baik pada kesehatan
dalam jangka waktu lama. Secara umum pijat bayi untuk memiliki
empat kategori manfaat yang mencakup pemberian stimulan,
peningkatan relaksasi, meningkatkan sirkulasi dan menguatkan ikatan
antara anak dan orang tua. Kategori tersebut akan di uraikan sebagai
berikut (Elgohail, Ph and Geller, 2020) dan (Praningrum, Kusudaryati
and Untari, 2017):
1) Sebagai Stimulasi
a) Pijat bayi sebagai stimulasi karena dapat meningkatkan
pertumbuhan, yang mencakup peningkatan berat badan,
diameter badan, diameter kepala, diameter dada, lingkar lengan,
dan lingkar kaki.
b) Selain peningkatan pertumbuhan, pijat bayi juga dapat
meningkatkan kemampuan kognitif yang mencakup
peningkatan orientasi, kesiagaan, dan perhatian.
c) Meningkatkan pekembangan motorik-mental yang mencakup
kemampuan mengingat bahasa (lingual kogrnitif), motorik halus
dan kasar, serta keterampilan sosial
d) Melibatkan keterampilan pra-bahasa, hal ini muncul karena
pada saat proses pijat berlangsung, adanya kontak mata, aktifitas
pendengaran, merayu, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan meniru
atau imitate (Prananingrum et al., )
2) Relaksasi
a) Mengurangi hormon penyebab stres (norepinefrin, epinefrin,
dan kortisol)
b) Meningkatkan koordinasi sistem sirkadian
10
4) Sistem otot
Pijat akan meningkatkan fleksibilitas dan intergitas jaringan. Hal ini
disebabkan karena pada saat melakukan pemijatan maka terjadi
peningkatan mikrosikrulasi sehingga berkhasiat menyembuhkan
ketegangan otot yang menyebabkan kram.
5) Sistem saraf
Pemijatan yang dilakukan merupakan stimulus pada bagian saraf
vasodilator, yang berdampak pada penyembuhan otot yang
mengalami ketegangan karea adanya respon relaksasi. Pada bayi
yang mendapat pemijatan meninunjukkan adanya peningkatan jam
tidur sehingga meningkatkan kesiagaan atau konsentrasi.
4. Tatalaksana
Tatalaksana pijat bayi dibagi dalam dua tahap, yang akan dirincikan
mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan sebagai berikut (Heath &
Bainbridge, 2014) :
a. Tahap persiapan
Sebelum melakukan proses pemijatan pada bayi, perlu dilakukan
persiapan terlebihdahulu. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan yakni
perlengkapan yang akan digunakan, tempat yang akan dipakai, waktu
pelaksanaan, dan pengkondisian suasana nantinya bayi (Heath,
Bainbridge, 2014).
1) Perlengkapan digunakan
Perlengkapan yang digunakan pada pijat bayi biasanya berupa
matras dan minyak. Ketika terjadi kontak antar kulit maka
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimal, jadi
menaggalkan pakaian bayi dan memulai proses pemijatan bayi
tanpa menggunakan pakaian. Adapun manfaat penggunaan minyak
dapat membantu tangan ibu atau orang yang melakuka pijatan
bergerak dengan mudah diatas tubuh bayi, memungkinkan sesorang
13
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaa pemijatan pada bayi, yang perlu diperhatikan
yakni pemilihan posisi yang digunakan ketika mau melakukan
pemijatan dan tata laksana pemijatan.
1) Pemilihan Posisi
Posisi yang sering digunakan dalam melakukan pijat pada bayi
mulai dari berlutut, duduk bersila, dan kaki dijulur, dengan cara
(Heath, Bainbridge, 2014):
a) Posisi berlutut
Posisi dilakukan dengan cara lutut digunakan sebagai tumpuan
yang diletakkan di handu sebagai titik tumpuan dan gunakan
bantal sebagai pengalas bagian pantan lalu duduk. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.
b) Duduk bersilang
Posisi ini dapat dilakukan dengan cara duduk diatas bantal
kemudian kaki disilang. Posisi bayi diletakkan tepat di depan,
lalu tubuh dicondongkan ke arah bayi kemudian proses
pemijatanpun dapat dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 2.2
(A) (B)
Gambar 2.4 (A) Gerakan mengusap dada bayi
17
(A) (B)
Gambar 2.5 (A) dan (B) memerat tangan bayi
(d) Membuka regangan tangan
Gunakan telapak tangan untuk menopang tangan
bayi agar menghadap keatas,
Lakukan usapan dimulai dari pangkal tangan hingga
ke ujung jari bayi.
Lakukan langkah 1 dan 2 secara berulang
(A) (B)
18
b) Bagian Belakang
Pemijatan bagian belakang diberika pada bayi dimulai dari
punggung belakang, bokong, hingga betis. Pelaksanaannya
dijabarkan oleh Heath dan Bainbridge (2014) sebagai berikut :
Usapan pada bagian punggung, dimana meletakkan satu
tangan pada bagian punggung atas bayi (bagian bawah
leher) dengan posisi tangan horizontal, lakukan usapan
kebawah sampai pada bagian bokong bayi dengan
memberikan sedikit tekanan dapat dilihat pada gambar 2.7
a.
Memijat pada bagian bahu dilakukan dengan cara
meletakkan tangan pada bagian sisi leher bayi, lakukan
usapan pada area bahu hingga lengan menggunakan
seluruh permukaan tangan, ulangi bebrapa kali. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.7 b.
(a) (b)
Gambar 2.7. pijatan pada bagian punggung dan bahu
bayi
Membuat lingkaran dibawah punggung dengan cara posisi
kedua ibu jari diletakkan pada bagian abwa leher bayi,
kemudian dilanjutkan gerakan melingkar mengarah pada
bagian belakang menuju bokong bayi. Perlu dipastikan ibu
20
(a) (b)
Gambar 2.8. Membuat gerakan melingkar dan menarik
Gerakan akhir dilakukan dengancara tangan ditengkupkan,
laku berikan sedikit tepukan pada area punggung maupun
pundak mulai atas hingga kebawah (Hutasuhut, 2019) lihat
gambar 2.8.c.
21
a b
a b c
B. Kerangka Konsep
Bayi dilahirkan
0 sampai 12 bulan
C. Kerangka Teori
Pijat
Merupakan sebuah terapi yang dilakukan Bayi
mempunyai manfaat terhadap bayi
diantaranya: Bayi merupakan Bayi merupakan
1) Sebagai Stimulasi masa awal seorang anak yang baru
2) Relaksasi keluar dari rahim ibu (dilahirkan)
3) Sirkulasi dengan rentang waktu saat setelah ia
4) Penguatan ikatan dan perhatian dilahirkan sampai lebih dari 12 bulan
Berat Badan
Berat badan juga digunakan sebagai
indikator utama untuk diagnosa
keadaan gizi dan pertumbuhan bayi
D. Hipotesa Penelitian