Anda di halaman 1dari 26

MEMAHAMI PENGERTIAN KELALAIAN

DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN


SENGKETA MEDIK - MEDIASI

Rospita A.Siregar,MH.Kes

1
Profesi Kedokteran dan Hukum
Pidana Yang Melingkupinya
Seorang dokter kerap
memunculkan risiko pada
kebendaan hukum yang dilindungi
oleh tertib hukum yang ada, yaitu
nyawa dan badan.
Pekerjaan dokter dengan mudah dan
cepat menimbulkan konflik dengan
hukum pidana terutama bidang
bedah dan kebidanan (obstetri).

Hal ini memunculkan sejumlah pertanyaan tentang


dapat/tidaknya tindakan tersebut dilihat sebagai tindak pidana
(Jan Remmelink, 2003).
2
Antara Perlindungan Hukum dan
Perlindungan Profesi Kedokteran
Kita mengesampingkan pembahasan
mendalam tentang suatu tindakan
kedokteran yang dilakukan dengan sengaja
(menghendaki akibat perbuatan yang
diancam hukum pidana), karena tindakan
sengaja serupa itu di dalam praktik
kedokteran tidak menimbulkan banyak friksi.

Yang kita soroti adalah kecurigaan


pasien atau keluarganya akan adanya
kelalaian dalam pelayanan kedokteran.

Penegak hukum dituntut melihat dengan penuh ketelitian ketika menimbang-


nimbang antara perlindungan hukum terhadap nyawa dan badan dari
kemungkinan kelalaian tindakan kedokteran pada satu sisi, dengan
perlindungan profesi kedokteran yang telah dilaksanakan dengan
memperhatikan kewajiban bertindak cermat dan hati-hati pada sisi yang lain.
3
Aturan PIDANA tentang Kelalaian

Pasal 359 KUHP


Barang siapa karena kesalahannya
(kelalaiannya) menyebabkan orang
lain mati, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau
pidana kurungan paling lama satu
tahun.
4
Aturan PIDANA ....

Pasal 360 KUHP


(1)Barang siapa karena kesalahannya
(kelalaiannya) menyebabkan orang
lain mendapat luka-luka berat/cacat,
diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana
kurungan paling lama satu tahun.
5
Aturan PIDANA ....
Pasal 360 KUHP
(1)Barang siapa karena kesalahannya
(kelalaiannya) menyebahkan orang lain luka-luka
sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau
halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana kurungan paling lama enam bulan atau
pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus
rupiah.

6
Aturan PIDANA ....

Pasal 361 KUHP


Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini
dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga
dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan
kejahatan dan hakim dapat memerintahkan supaya
putusannya diumumkan.
7
APAKAH KELALAIAN ITU?

Undang-Undang tidak memberi definisi tentang


kelalaian atau culpa.
Berdasarkan Memorie van Toelichting (penjelasan
dari pembuat UU di hadapan parlemen Belanda)
kita ketahui bahwa kesalahan (schuld dalam arti
sempit atau culpa), merupakan kebalikan murni dari
dolus maupun kebetulan (casus).

8
Pengertian Kesalahan atau Kelalaian

• Body Level One • Body Level Four


Menurut
MenurutHubert
HubertW.
W.Smith
Smithtindakan
tindakankesalahan
kesalahanatau
ataukelalaian
kelalaiandalam
dalampelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanmeliputi
meliputi4D,
4D,yaitu:
yaitu:

• Body Level Two (a)


(a)duty,
duty, • Body Level
(b)
(b)dereliction,
dereliction, Five
• Body Level Three
(c)
(c)direct
directcaution,
caution,

(d)
(d)damage.
damage.
PERBEDAAN KESENGAJAAN
DENGAN KELALAIAN

kelalaian Perbuatan kesengajaan


(culpa) Pidana (dolus)

Pelaku tidak Pelaku


menghendaki menghendaki
akibat perbuatan Bertolak belakang akibat perbuatan
yang diancam yang diancam
pidana pidana
10
Tingkat Kelalian Serupa Apa Yang
Diancam Pembuat UU?
K Sedikit kebodohan, kurang arahan dalam
e Kelalaian bertindak tidak menjadikan seseorang
l Ringan dituntut pidana.
a
l
a Kecerobohan serius yang cukup atau
i Kelalaian ketidakhati-hatian besar yang cukup-
a Berat lah yang dapat dituntut pidana.
n

11
BENTUK-BENTUK KELALAIAN BERAT

Kelalaian Kelalaian
Berat Ringan
(culpa lata) (culpa levis)

Tidak Disadari
(onbewust/negli Disadari
First Degree
gentia) (bewust/luxu
Culpa
ria)
Human
Factor Human
12
12 Error
Super Hati-hati dan Risiko Medis

Apakah setiap dokter dan


dokter gigi harus selalu
bersikap super hati-hati
Ada beberapa situasi dan kondisi
sehingga ia harus tertentu yang, sekalipun pada dasarnya
menghindarkan diri dari berbahaya, tidak perlu diperhitungkan
segala macam tindakan yang oleh dokter atau dokter gigi, karena
situasi dan kondisi demikian itu tidak
dapat menimbulkan bahaya? dapat diperhitungkan/dibuatkan standar
Jawab: T I D A K ! kehati-hatiannya.

Dokter bedah yang


melaksanakan operasi
dengan risiko tinggi berupa
kematian pasien menjadi
Risiko/Komplikasi Medis
tetap memperoleh
legitimasi. 13
Risiko Medis Yang
Tidak Perlu Dijelaskan Kepada Pasien
Pasal 8 ayat (3) Permenkes No.290 Tahun 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

Dokter harus menyampaikan penjelasan tentang semua risiko dan


komplikasi yang dapat terjadi mengikuti tindakan kedokteran yang
dilakukan, kecuali:

Risiko dan komplikasi Risiko dan komplikasi


Risiko dan komplikasi yang sangat jarang yang tidak dapat
yang sudah menjadi terjadi atau yang dibayangkan
pengetahuan umum dampaknya sangat sebelumnya
ringan (unforeseeable)
14
Contoh Klasik Risiko,Kasus 1-in-3

Beberapa orang pekerja membetulkan atap rumah dan melempar


balok ke bawah yang kemudian menimpa seseorang hingga tewas

Seandainya para pekerja Seandainya para pekerja


Seandainya rumah
melemparkan balok melemparkan balok
dikelilingi tembok
tersebut telah tersebut tanpa
pribadi sehingga sangat
memperhitungkan memperhitungkan
kecil kemungkinan
kemungkinan adanya kemungkinan adanya
orang luar masuk, maka
seseorang lewat di seseorang yang lewat di
para pekerja tidak perlu
bawahnya tapi tidak bawahnya padahal
memperhitungkan risiko
yakin benar akan seharusnya dia menduga
serupa itu
mengenainya kemungkinan serupa itu
Toeval, unforeseeable, bewust schuld onbewust schuld
aral melintang, sangat
jarang terjadi 15
AUDIT MEDIS: Apakah Ada Perbuatan Yang
Seharusnya Dilakukan Tapi Tidak Dilakukan Atau
Seharusnya Tidak Dilakukan Tapi Dilakukan?
Untuk menentukan seorang Aturan Tindakan Yang Telah
Dibakukan (termasuk segala W
dokter atau dokter gigi
telah bertindak peralatannya): a
berbahaya/tidak berhati- Standar Profesi, Standar j
Pelayanan, SPO, Kode Etik a
hati, perlu ditemukan dan
ditetapkan terlebih dahulu Kebiasaan umum (common r
practice) yang relevan
rumusan tindakan seperti atau
dengan tindakan serupa
apa yang terbilang T
(pendapat ahli)
tindakan berhati-hati, i
sekaligus hal itu kemudian Attitude dokter atau dokter d
dipakai sebagai norma gigi sebelum delik yang
dituduhkan terjadi, bila
a
bahaya: Seharusnya
dilakukan atau seharusnya perlu track record-nya k
16
Bentuk-Bentuk Kelalaian Berat

1. First Degree
Culpa
Perilaku yang sangat tidak masuk
akal, tanpa perhitungan
(recklessness) dan sangat
sembrono. Ini merupakan kelalaian
pada tingkat tertinggi atau first
degree culpa. Tidak
memperdulikan kewajibannya
untuk memperhatikan segala
standar kehati-hatian atau
ketidakacuhan atas kemungkinan
buruk yang mungkin terjadi.
17
Contoh First Degree Culpa,
Kecelakan Pesawat Sukhoi
Pertama, peta pada pesawat SSJ 100
tidak memuat informasi mengenai area
yang dilintasi (Bogor), sedangkan Pilot
tidak menguasai medan dan kontur
pegunungan Salak.

Kedua, dalam penerbangan tersebut, di Ketiga, Pilot mematikan Terrain


kokpit terdapat seorang wakil dari Awareness Warning System (TAWS)
calon pembeli yang menempati tempat yang memberikan peringatan berupa
duduk observer (jump seat) yang suara sebanyak enam kali, karena
berasumsi bahwa peringatan-
diduga kuat membuat hilangnya
peringatan itu diakibatkan oleh
konsentrasi pilot. database yang bermasalah.
18
First Degree Culpa
Pada Praktik Kedokteran
Dokter bedah umum mendiagnosis
adanya tumor abdomen yi. limfoma Standar profesi:
maligna, hanya berdasarkan gejala fisik saja sama
pemeriksaan fisik tanpa pemeriksaan sekali tidak memadai
penunjang sama sekali dengan alasan untuk menentukan posisi
psn keluarga miskin. Setelah dibedah dan jenis tumor
ternyata psn menderita hepatoma,
bukan limfoma maligna, dengan
SPO dan praktik umum:
ukuran cukup besar. Walaupun
persiapan tidak memadai, tapi dilakukan pemeriksaan
pengambilan massa tetap dilakukan, penunjang untuk
yang mengakibatkan psn meninggal menentukan posisi,
di meja operasi akibat bleeding yang volume, stadium dll
tidak teratasi.
19
2. Kelalaian Yang Tidak Disadari
(Akan Akibatnya)

✴kemungkinan resiko berupa


akibat (yang diancam pidana yi.
kematian atau luka berat) dari
tindakannya tidak disadari
✴sewajarnya dia menyadari resiko
itu akan muncul
✴resiko benar-benar terjadi
✴Jan Remmelink berpendapat
tingkat ketercelaan onbewust
schuld lebih tinggi daripada
bewust schuld

20
Contoh Kelalaian
Yang Tidak Disadari
Kasus 1:
Seorang dokter spesialis anak yang
menangani bayi lahir prematur Standar profesi:
tidak mengkonsultasikan kepada Bayi lahir prematur rentan
dokter mata akan kemungkinan mengalami ROP.
bayi itu mengalami ROP
(Retinopathy of Prematurity).
Dokter anak tersebut tidak pernah
membayangkan kemungkinan SOP dan praktik umum:
terjadinya ROP terhadap mata bayi Bayi lahir prematur perlu
yang lahir prematur. Ketika konsul dokter mata
diperiksa, mata bayi telah sekalipun usia gestasi
mengalami kebutaan stadium 4. antara 32-40 minggu
21
Contoh Kelalaian
Yang Tidak Disadari, lanjutan.....
Kasus 2:
Seorang dokter spesialis bedah
Standar profesi:
tumor telah mengkonsultasikan Kanker payudara ada
lesi kulit payudara kepada dokter beberapa jenis, tindakan
spesialis PA dan memperoleh yang perlu diambil berbeda
jawaban hasilnya tumor ganas satu sama lain
(frozen section). Tanpa berpikir
panjang, dokter spesialis bedah SPO dan praktik umum:
tumor tersebut melakukan dilakukan pemeriksaan
mastektomi total, padahal jaringan penunjang untuk
anatomi itu hanyalah terdapat pada menentukan jenis kanker
kulit payudara saja dan bukan
payudaranya
jaringan di bawahnya.
22
3. Kelalaian Yang Disadari
(Akan Akibatnya)
✴kemungkinan resiko berupa
akibat (yang diancam pidana
yi. kematian atau luka berat)
dari tindakannya sudah
disadari
✴resiko itu tidak diperhitungkan
serius atau berpikir bahwa ia
dapat mengatasinya
✴resiko benar-benar terjadi

23
Contoh Kelalaian Yang Disadari

Kasus 1: Standar profesi:


Seorang dokter spesialis bedah penanganan harus cepat
anak menunda rencana operasi untuk menghindari
pada bayi yang mengalami kematian jaringan, ruptur,
invaginasi karena kelelahan telah bahkan kematian psn
melakukan beberapa operasi pada
hari yang sama, tanpa menunjuk SPO dan praktik umum:
dokter pengganti. Dokter harus menunjuk
Padahal dia sebagai dokter dokter pengganti dengan
senior menyadari berbagai resiko spesialisasi yang sama
yang mungkin terjadi dengan untuk menghindari
melakukan penundaan operasi. keterlambatan penanganan
24
Contoh Kelalaian Yang Disadari, lanjutan....

Standar profesi:
Kasus 2:
Apabila anatomi tidak
Dokter spesialis bedah digesti
melakukan kolesistektomi tampak maka apakah dapat
laparoskopik. Mendadak terjadi dibenarkan dilakukan
bleeding hebat, anatomi tidak clipping? Ataukah
tampak. Dokter karena panik langsung konversi bedah
bbrpa kali clipping untuk biasa?
menutup sumber bleeding,
pendarahan justru semakin SOP dan praktik umum:
menjadi. Akhirnya dokter Dibenarkankah perluasan
melakukan konversi bedah tindakan tanpa inform
konvensional tanpa inform concent serupa ini?
consent.
25
Mari melakukan Audit Medis

Seorang pasien anak umur 7 tahun akan dioperasi pada telinga kiri
karena mengalami kelainan bawaan. Ketika dokter operator masuk
ruang OK, pasien sudah dibaringkan dengan posisi kepala miring ke
kiri, ditutup kain, diplester rapi, dan diberi betadine 10%.

Tanpa memeriksa lagi, dokter melakukan bedah dan menemukan


kelainan pada telinga tersebut lalu memperbaikinya.

Setelah selesai, pasien diperban dan dikembalikan ke ruang rawat inap.


Orang tua pasien terkejut, “Loh, kok sebelah kanan?”

Pertanyaan: Apakah telah terjadi kelalaian dalam kasus ini?

26

Anda mungkin juga menyukai