Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIFITAS SENAM DENGAN MODUL DALAM MENGURANGI

DISMENORE PADA REMAJA SMA DI KOTA SURAKARTA

Yuyun Setyorini, Satino


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract: Dysmenorrhea, Adolescents, Reproductive Health Module. Dysmenorrhea is


the most common gynecological problems experienced by women. Based on the
research background mentioned above, can be formulated research question "Are
gymnastics with reproductive health module is effective in reducing dysmenorrhea in
adolescents with dysmenorrhea in Surakarta?". While the purpose of the study was to
determine the effectiveness of the exercise with the reproductive health module in
reducing dysmenorrhea in adolescent high school in Surakarta. This research is a
quantitative research with quasi-experimental designs and designs were used pretest
posttest design. In the design of this group of teenagers are trained gymnastics
dysmenorrhea with the use of reproductive health module. Where the research is in the
area of Surakarta. While the research time in March to August 2015. In this study,
using the chi square test. The results showed p value = 0.000 (p <0.05), which means
that there is a significant effect on pain intensity between before and had performed the
action. Advice for health workers to provide health education on reproductive health for
young women as early as possible and further research to investigate specifically
related to reproductive health in adolescents.

Keywords: Dysmenorrhea, Adolescents, Reproductive Health Module

Abstrak: Dismenore, Remaja, Modul Kesehatan Reproduksi. Dismenore


merupakan masalah ginekologis yang paling umum dialami oleh wanita. Berdasarkan
latar belakang penelitian tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian “Apakah
senam dengan modul kesehatan reproduksi efektif dalam mengurangi dismenore pada
remaja dengan dismenore di Kota Surakarta?”. Sedangkan tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui keefektifan senam dengan modul kesehatan reproduksi dalam
mengurangi dismenore pada remaja SMA di Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dan rancangan yang digunakan
pretest posttest design. Pada rancangan ini sekelompok remaja dilatih senam dismenore
dengan penggunaan modul kesehatan reproduksi. Tempat penelitian adalah di wilayah
Kota Surakarta. Sedangkan waktu penelitian pada Bulan Maret sampai dengan Agustus
2015. Pada penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan
nilai p value=0.000 (p<0.05) yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap intensitas nyeri antara sebelum dan sudah dilakukan tindakan. Saran bagi
petugas kesehatan untuk dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja putri sedini mungkin dan peneliti selanjutnya untuk meneliti
terkait kesehatan reproduksi khususnya pada remaja.

Kata Kunci: Dismenore, Remaja, Modul Kesehatan Reproduksi

110
Yuyun Setyorini, Efektifitas Senam Dengan Modul 111

PENDAHULUAN dismenore tidak hadir bekerja dan sekolah


Masa remaja merupakan suatu fase selama 1-3 hari perbulan. Untuk
perkembangan yang dinamis dalam siklus mengatasi kondisi seperti ini dapat
kehidupan seseorang. Masa remaja adalah dilakukan dengan terapi farmakologi dan
masa transisi dari masa anak-anak ke non farmakologi. Terapi non farmakologi
masa dewasa yang ditandai dengan lebih banyak dipilih karena lebih aman
percepatan perkembangan fisik, mental, bila dibandingkan dengan terapi
emosional, dan sosial (Monks, Koers, farmakologi. Terapi non farmakologi
Haditomo, 2002). Masa remaja menurut Bobak, et al, 2005) untuk
merupakan suatu periode dalam rentang mengatasi dismenore dapat dilakukan
kehidupan manusia dan terjadi peralihan dengan cara kompres hangat, mandi air
dari masa kana-kanak ke masa dewasa. hangat, massase, distraksi, latihan fisik/
Masa remaja merupakan suatu fase exercise, tidur atau istirahat yang cukup,
perkembangan yang dinamis dalam diet rendah garam dan peningkatan
kehidupan seseorang. Masa ini ditandai penggunaan diuretik alami seperti daun
dengan percepatan perkembangan fisik, seledri.
kognitif, sosial dan emosional. Perubahan Dismenore atau nyeri menstruasi
paling awal yaitu perkembangan secara merupakan gejala yang paling sering
fisik yaitu mulai mengalami menstruasi. dikeluhkan oleh wanita usia reproduktif.
Menstruasi dimulai saat pubertas dan Nyeri atau rasa sakit yang siklik
kemampuan seorang wanita untuk bersamaan dengan menstruasi ini sering
bereproduksi (Wong, et al, 2009). dirasakan seperti rasa kram pada perut dan
Menstruasi yang dialami oleh dapat disertai dengan rasa sakit yang
wanita merupakan sesuatu yang fisiologis menjalar ke punggung, dengan rasa mual
atau normal. Dismenore dapat dan muntah, sakit kepala ataupun diare.
menimbulkan dampak pada aktivitas atau Salah satu latihan untuk menurunkan
kegiatan sehari-hari, terutama pada nyeri saat menstruasi atau dismenore
remaja. Dismenore dapat membuat wanita adalah dengan melakukan abdominal
tidak bisa beraktivitas secara normal dan stretching exercise (Thermacare, 2010).
memerlukan obat (Prawirohardjo, 2005). Tujuan penelitian ini adalah untuk
Dismenore yang mengganggu aktivitas mengetahui keefektifan senam dengan
dapat menurunkan kualitas hidup wanita. modul kesehatan reproduksi dalam
Dismenore dapat menyebabkan seorang mengurangi dismenore pada remaja SMA
remaja tidak dapat berkonsentrasi dalam di Kota Surakarta.
belajar dan motivasi belajar menurun
karena nyeri yang dirasakan. Menurut METODE PENELITIAN
Nathan (2005), menyatakan bahwa 30- Penelitian ini merupakan
60% wanita mengalami dismenore, dan 7- penelitian kuantitatif dengan desain quasi
15% tidak dapat pergi ke sekolah atau eksperimen dan rancangan yang
bekerja. digunakan pretest posttest control group
Menurut Woo dan Mc Eneaney design (Sugiono, 2009; Notoatmodjo,
(2010), dismenore mempengaruhi kualitas 2010). Tempat penelitian adalah di
hidup sebesar 40-90% wanita, dimana satu wilayah Kota Surakarta. Sedangkan waktu
dari tiga belas wanita yang mengalami penelitian pada Bulan Maret sampai
112 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

dengan Agustus 2015. Populasi pada responden dengan nyeri berat sebesar
penelitian ini adalah remaja putri yang 26.67%.
mengalami dismenore yang masih Hasil uji statistik dengan chi-
bersekolah (SMA) di Kota Surakarta. square didapatkan bahwa nilai p value=
Teknik pengambilan sampel pada 0.000 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan
penelitian ini menggunakan non yang bermakna intensitas nyeri setelah
probability sampling yaitu teknik dilakukan tindakan senam dismenore dan
consecutive sampling. penggunaan modul kesehatan reproduksi
Teknik consecutive sampling ini pada remaja SMA.
dilakukan dengan cara setiap responden Berdasarkan hasil uji chi-square
yang memenuhi kriteria penelitian didapatkan bahwa nilai p value = 0.000
dimasukkan dalam penelitian sampai (p<0.05), hal ini menunjukkan bahwa
jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi terdapat perbedaan yang signifikan antara
pada kurun waktu tertentu. Variabel intensitas nyeri sebelum dengan sesudah
dependent dalam penelitian ini adalah dilakukan tindakan senam dismenore dan
dismenore. Sedangkan variabel penggunaan modul kesehatan reproduksi.
independen dalam penelitian ini adalah Senam dismenore merupakan salah satu
modul kesehatan reproduksi. Instrumen penatalaksanaan secara non farmakologi
yang digunakan pada penelitian ini adalah yang aman diterapkan karena
instrumen yang sudah dipatenkan menggunakan proses fisiologis. Menurut
sehingga tidak perlu dilakukan uji Woo & McEneaney (2010) dan Nathan
validitas dan reliabilitas. Uji statistic yang (2005) menyatakan bahwa salah satu cara
digunakan yaitu uji chi square. untuk meredakan dismenore adalah
dengan melakukan senam atau latihan.
HASIL PENELITIAN Demikian juga menurut Daley (2008)
Karakteristik responden berdasar- bahwa latihan yang efektif dapat
kan usia terbanyak adalah usia remaja menurunkan nyeri haid (dismenore
antara 14-16 tahun yaitu sebesar 63.33% primer).
sedangkan responden yang berusia 17-19
tahun sebanyak 36.67%. PEMBAHASAN
Karakteristik responden berdasar- Hasil penelitian ini juga didukung
kan kelas adalah sebagai berikut: 56.67% oleh Harry (2007), yaitu dengan
responden berada pada kelas X dan melakukan exercise maka tubuh akan
43.33% responden adalah kelas XI. menghasilkan endorphin. Endorphin
Responden yang mengalami berfungsi sebagai obat penenang alami,
dismenore terbagi menjadi dua yaitu nyeri dan dapat menimbulkan rasa nyaman,
berat dan ringan. Responden dengan nyeri sehingga dapat menurunkan rasa nyeri
berat pada pengukuran pre tindakan yang dirasakan. Latihan atau exercise
sebanyak 93.33% sedangkan yang dapat meningkatkan kadar endorphin
merasakan nyeri ringan sebanyak 6.67%. empat sampai lima kali. Pada saat exercise
Pada pengukuran intensitas nyeri dilakukan, maka endorphin akan keluar
setelah dilakukan tindakan didapatkan dan ditangkap oleh reseptor di
data bahwa responden dengan nyeri hipothalamus dan sistem limbik yang
ringan sebesar 73.33% sedangkan mempunyai fungsi mengatur emosi.
Yuyun Setyorini, Efektifitas Senam Dengan Modul 113

Menurut Harry (2007), dengan dapat menurunkan nyeri menstruasi atau


adanya peningkatan endorphin didalam dismenore. Abdominal stretching exercise
darah maka akan terjadi penurunan rasa merupakan gabungan dari enam latihan
nyeri, peningjatan daya ingat, yang terdiri cat stretch, lower trunk
memperbaiki nafsu makan, kemampuan rotation, hip stretch, abdominal
seksual, tekanan darah dan pernafasan. strengthening (curl up), lower abdominal
Menurut Jhamb, et al. (2008) strengthening dan the bridge position.
latihan fisik memiliki hubungan yang Stretching (peregangan) adalah
signifikan dengan penurunan tingkat aktivitas fisik yang sederhana. Manfaat
keletihan otot. Remaja dengan dismenore stretching menurut Alter (2008) adalah
akan mengalami kram terutama pada dapat meningkatkan kebugaran,
abdomen bawah yang bersifat siklik mengoptimalkan daya tangkap,
disebabkan karena kontraksi yang kuat meningkatkan mental dan relaksasi fisik,
dan lama pada dinding uterus sehingga meningkatkan perkembangan kesadaran
terjadi kelelahan otot dan physical tubuh, mengurangi ketegangan otot
inactivity maka diperlukan exercise untuk (kram), mengurangi nyeri otot dan
menghilangkan kram tersebut. mengurangi rasa sakit pada saat
Remaja dengan dismenore akan menstruasi (dismenore). Sedang-kan
mengalami kontraksi uterus yang siklik menurut Anderson (2010) manfaat
sehingga dapat menyebabkan terjadinya melakukan stretching adalah mengurangi
kelelahan otot dan lemahnya aktivitas ketegangan otot, memperbaiki peredaran
fisik, sehingga sangat diperlukan adanya darah, mengurangi kecemasan, perasaan
latihan untuk menghilangkan kram otot. tertekan, dan kelelahan, memper-baiki
Menurut Thermacare (2010), Salah satu kewaspadaan mental, mengurangi risiko
cara untuk mengurangi intensitas nyeri cedera, memper-mudah pekerjaan,
pada saat menstruasi adalah latihan memadukan pikiran ke dalam tubuh serta
abdominal stretching exercise. Latihan ini membuat perasaan lebih baik.
dilakukan pada saat dismenore untuk
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan KESIMPULAN DAN SARAN
dan fleksibilitas otot. Kesimpulan yang dapat ditarik dari
Latihan abdominal stretching hasil penelitian dengan judul efektifitas
exercise ini juga dapat meningkatkan modul kesehatan reproduksi dalam
kebugaran, mengoptimalkan daya ingat, mengurangi dismenore pada remaja SMA
meningkatkan mental dan relaksasi fisik, di wilayah Kota Surakarta adalah sebagai
meningkatkan perkembangan kesadaran berikut:
tubuh, mengurangi ketegangan otot dan 1. Usia responden terbanyak pada
nyeri otot, serta mengurangi rasa sakit rentang 14-16 tahun sebesar
pada saat menstruasi. Abdominal 63.33%, sedangkan usia 17-19
stretching exercise merupakan suatu tahun sebesar 36.67%.
latihan peregangan otot terutama pada 2. Karakteristik responden
bagian perut yang dilakukan selama 10 berdasarkan kelas di bagi menjadi
menit. Latihan-latihan ini dirancang untuk dua kelas yaitu kelas X dengan
meningkatkan kekuatan otot, daya tahan 56.67% dan kelas XI dengan
dan fleksibilitas otot, sehingga diharapkan 43.33%.
114 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

3. Intensitas nyeri responden sebelum Harry (2007). Mekanisme endorphin


dilakukan tindakan terbanyak pada dalam tubuh. Dari
nyeri berat yaitu 93.33% http://klikharry.files.
sedangkan nyeri ringan 6.67%. wordpres.com 9 Januari 2013.
4. Intensitas nyeri responden setelah Nathan, A. (2005). Primary dysmeno-
dilakukan tindakan senam rrhoea, practice nurse minor
dismenore dengan penggunaan ailments. Dari
modul kesehatan reproduksi http://proquest.umi.com/pqdweb?i
didapatkan hasil nyeri ringan ndex=65 9 Januari 2013.
73.33% dan nyeri berat 26.67%. Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu
5. Tindakan senam dismenore Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
dengan modul kesehatan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
reproduksi efektif digunakan Thermacare (2010). Abdominal stretching
dalam mengurangi nyeri pada saat exercises for menstrual pain. Dari
menstruasi (dismenore) pada http://www.chiromax.com/media/a
remaja SMA di wilayah Kota bstretch.pdf 9 Januari 2013.
Surakarta dengan nilai p value= Wong, D.L., Perry, S.E., & Hockenberry,
0.000 (p<0,05). M.J. (2002). Maternal child
Berdasarkan hasil penelitian ini nursing care. Mosby: St. Louis.
saran yang dapat diberikan adalah bagi Wong, Algreen, Arnow (2003). Nursing
petugas kesehatan untuk dapat care of infants and children.
memberikan pendidikan kesehatan Canada: Mosby Elsivier.
khususnya tentang kesehatan reproduksi Wong, D.L., et.al. (2009). Wong’s
bagi remaja putri sedini mungkin dan essentials of pediatric nursing. St.
kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti Louis, Missouri: Mosby.
terkait kesehatan reproduksi khususnya Woo, P. & Mc Eneaney, M.J. (2010).
pada remaja, karena masa remaja New strategies to treat primary
merupakan masa transisi dan perlu adanya dysmenorrhea. The clinical
pendampingan. advisor. Dari http://proquest.
umi.com/pqdweb?index=6 9
DAFTAR RUJUKAN Januari 2013
Bobak, I.M., et.al. (2005). Maternity
Nursing. Fourth Edition. Mosby
Year Book, Inc.

Anda mungkin juga menyukai