DI SUSUN OLEH :
SEPTIANI PUTRI PAMUNGKAS
NIM.P14106
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P14106
Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak yang Mengalami
Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan
nafas di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
NIM P14086
MOTTO
Sebaik – baik teman minum saya adalah pena , kolam saya adalah tinta , sahabat
saya adalah dalah buku , kerajaan saya adalah rumah saya dan peti harta saya
Saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai , karena itu saya selalu menyukai
JANGAN MENYERAH
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing
Dewan Penguji :
Ketua :
NIK. 201185071
Anggota :
Nim : P14106
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Moewardi ”
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
terhormat:
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME..................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI .............................................. v
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ........................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah...................................................................... 6
1.4 Tujuan ........................................................................................ 6
1.5 Manfaat ...................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pneumonia .......................................................... 8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan .................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 33
3.2 Batasan Istilah............................................................................ 33
3.3 Partisipan ................................................................................... 34
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
3.5 Pengumpulan Data ..................................................................... 34
3.6 Uji Keabsahan Data ................................................................... 37
3.7 Analisa Data .............................................................................. 37
BAB IV HASIL
4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data........................................ 40
4.2 Pengkajian ................................................................................ 40
4.3 Analisa Data .............................................................................. 47
4.4 Intervensi Keperawatan ............................................................ 48
4.5 Implementasi Keperawatan ....................................................... 49
4.6 Evaluasi Keperawatan ............................................................... 54
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan............................................................................... 58
5.1.1 Pengkajian ........................................................................ 58
5.1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 60
5.1.3 Intervensi Keperawatan ................................................... 61
5.1.4 Implementasi Keperawatan .............................................. 63
5.1.5 Evaluasi Keperawatan ...................................................... 65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 68
6.1.1 Pengkajian ........................................................................ 68
6.1.2 Diagnosa Keperawatan .................................................... 68
6.1.3 Intervensi Keperawatan ................................................... 69
6.1.4 Implementasi Keperawatan .............................................. 69
6.1.5 Evaluasi Keperawatan ...................................................... 69
6.2 Saran ........................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, maupun
seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk atau
pernapasan melalui proses inhalasi (udara yang dihirup), atau dengan cara
saat batuk, bersin, dan berbicara langsung terhirup oleh orang di sekitar
1
2
berkembang adalah pneumonia pada masa bayi, berat badan lahir rendah,
kerjasama dengan klien anak dan keluarga klien untuk menentukan rencana
Setiap tahun di dunia diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena
pneumonia (1 balita/20 detik) dari 9 juta total kematian balita. Diantara lima
balita yang terlupakan atau the forgotten killer of children (Bulechek, 2015).
menjadi 2,7 ‰ pada tahun 2013. Kematian balita yang disebabkan oleh
pneumonia tahun 2013 cukup tinggi, yaitu sebesar 15,5%.2,3 Demikian juga
7,6% pada tahun 2013 menjadi 11,2% pada tahun 2013 (Athena & Ika,
2014).
balita Provinsi Jawa Tengah, tahun 2013 sebesar 73.165 kasus (25,85%)
meningkat dibanding tahun 2012 (24,74%). Angka ini masih sangat jauh
dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2010 (100%). Pada
jumlah balita mengalami pneumonia pada tahun 2013 adalah 153 kasus.
menurut data dari rumah sakit RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada tahun
2016 angka kejadian kasus anak dengan pneumonia sebanyak 1.577 anak.
ditemukan pada anak yaitu sesak nafas. Sesak nafas ini dikarenakan adanya
4
tambahan, dan batuk. Anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan
Apabila masalah bersihan jalan nafas ini tidak ditangani secara cepat maka
bisa menimbulkan masalah yang lebih berat saperti pasien akan mengalami
Fisioterapi dada adalah tindakan yang dilakukan pada pasien dengan cara
punggung pada waktu pasien mengeluarkan napas (Hendra & Emil, 2012).
vibrasi dan perkusi. Fisioterapi dada sangat berguna bagi penderita penyakit
respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis, dari perpaduan atau
gangguan bersihan jalan nafas terutama pada anak yang belum dapat
lepas dari saluran pernafasan dan akhirnya dapat keluar melalui mulut
dengan adanya proses batuk pada saat dilakukan fisioterapi dada. Fisioterapi
Masalah bersihan jalan nafas yang tidak ditangani secara cepat maka
bisa menimbulkan masalah yang lebih berat saperti pasien akan mengalami
sesak yang hebat bahkan bisa menimbulkan kematian, maka dari itu perlu
nafas secara maksimal, yang salah satunya adalah dengan pemberian asuhan
dan efisien dapat membantu menekan angka kematian pada anak dengan
pneumonia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kasus dengan judul “Asuhan
Dr.Moewardi Surakarta”.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada kasus Asuhan Keperawatan
Moewardi Surakarta.
14.2 Penulis
1.4.4 Pembaca
kasus pneumonia.
sempurna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pneumonia
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
9
10
b) Laki-laki
c) Gizi buruk
f) Polusi udara
h ) Defisiensi vitamin A
lain:
c) Gizi buruk
2.1.4 Klasifikasi
1) Berdasarkan anatomi:
dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka
pneumonia lobularis.
a) Pneumonia komunitas
b) Penumonia aspirasi
1) Batuk berdahak
3) Demam
5) Sakit kepala
6) Sesak napas
7) Menggigil
8) Berkeringat
9) Lelah
1) Demam
3) Sesak napas
13
4) Nyeri dada
6) Nyeri perut
8) Sakit kepala
2.1.7 Penatalaksanaan
antara lain:
lain:
1) Pemberian antibiotik.
3) Pemberian oksigen.
2.1.8 Komplikasi
2) Hipoksemia.
3) Pneumonia kronik.
4) Bronkietasis.
6) Gagal napas.
8) Apnea paru.
15
mendiagnosis keadaan.
2.1.10 Patofisiologi
yang tersebar pada kedua paru-paru, lebih banyak pada bagian basal.
hematogen dari fokus infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru
dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relatif
menjadi tidak berisi udara lagi, kenyal dan berwarna merah. Pada
yang mati dan eksudat fibrin dibuang dari alevoli. Terjadi resolusi
2.1.1 Pengkajian
fokus.
demam ringan.
muntah.
c) Pola eliminasi
ketidaknyamanan tersebut.
f) Pola kognitif
lain.
i) Pola seksualitas
Pada kondisi sakit dan anak kecil sulit dikaji. Pada anak yang
biasanya penundaan.
5) Pemeriksaan fisik
b) Tingkat kesadaran:
c) Tanda-tanda vital:
f) Integumen kulit:
g) Kepala
Kepala:
(1) Inspeksi:
(2) Palpasi:
yang terkena.
(3) Perkusi:
(4) Auskultasi:
terkena.
inspirasi.
2.1.2 Diagnosis
pneumonia adalah:
24
membran alveolar-kapiler.
bernafas.
2.1.3 Perencanaan
pneumonia adalah:
yang tertahan.
Tujuan :
NOC:
Kriteria hasil:
Rencana keperawatan:
batuk.
Monitor pernafasan:
alveolar-kapiler.
Tujuan:
NOC:
b) Tanda-tanda vital
Kriteria hasil:
Intervensi:
pernafasan.
pernafasan.
Tujuan:
NOC:
Kriteria hasil:
Intervensi:
Monitor pernafasan:
Pengaturan posisi:
Terapi oksigen:
Tujuan:
nomal.
NOC:
Tanda-tanda vital
Kriteria hasil:
Intervensi:
Perawatan demam:
pada fase demam yaitu selimut hangat pada fase dingin dan
29
pakaian atau linen tempat tidur ringan pada fase demam dan fase
bergejolak.
Pengaturan suhu :
Perawatan hipertermia:
b) Monitor AGD
Tujuan:
teratasi.
NOC:
Kriteria hasil:
Intervensi:
Manajemen nyeri:
cepat.
non farmakologi.
Pemberian analgesik:
yang hebat.
Tujuan:
NOC:
a) Konservasi energi
b) Tingkat kelelahan
Kriteria hasil:
Intervensi:
Toleransi aktifitas :
31
hiperaktif.
Manajemen energi :
Tujuan :
dapat terpenuhi.
NOC:
Kriteria hasil:
Intervensi:
32
Manajemen nutrisi:
2.1.4 Implementasi
melibatkan keluarga serta disiplin ilmu lain (Yohanes & Yasinta, 2013).
Weni, 2010).
fungsi yang dilakukan dengan bekerja sama dengan profesi disiplin ilmu
2.1.5 Evaluasi
yang telah dilakukan pada klien perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang
1. Evaluasi formatif
2. Evaluasi Sumatif
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan pada pengambilan karya tulis ilmiah ini yaitu
studi kasus. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu atau
bersihan jalanan nafas di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi Surakarta .
Faktor pada studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada anak
dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Batasan istilah disusun secara naratif
24
25
3.3. Partisipan
1. Lokasi
2. Waktu
2014).
a. Pemeriksaan fisik
26
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
4) Perkusi
b. Wawancara
c. Observasi
d. Dokumentasi
triangulasi dari tiga sumber data yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu pada pasien yang mengalami
Surakarta.
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
4. Kesimpulan
4.1 Hasil
bersih, terdiri dari 55 bed pasien, serta lebih dekat dengan ruangan perawat.
Didapatkan 2 data pasien yang bernama By. A tinggal di Ngemblak dan By.
D tinggal di Bratam.
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
30
31
2. Riwayat Bayi
3. Riwayat ibu
By. A
28 tahun G2 P0 A0
By. D
25 tahun G1 P0 A0
4. Komplikasi kehamilan
5. Riwayat Sosial
SOSIAL
yang penting
33
Hubungan orang Hubungan kedua orang tua Hubungan kedua orang tua
tua bayi sangat baik hal ini di tandai sangat baik hal ini di tandai
Orang terdekat Kedua orang tua pasien Kedua orang tua pasien
yang dihubungi
Orang tua berupa Tampak kedua orang tua Tampak kedua orang tua
6. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital:
Nadi
RR 39˚C 38˚C
34
Saturasi 48 54
95 95
THT :
Abdomen :
jejas jejas
Tympani
Paru-paru :
Jantung :
IC 5 Pekak
Perkusi Pekak
jantung
Ekstremitas :
kelainan kelainan
kelainan kelainan
Genitalia :
Perempuan Laki-laki
Anus :
7. Pemerikasaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium By.A
Tanggal 18 Mei 2017
HEMATOLOGI
RUTIN
INDEX ERITROSIT
PDW 15 % 25-65
HITUNG JENIS
66.00
0.00-6.00
KIMIA KLINIK
38
Sewaktu NASE
IFCC
tanpa
Phosphat
IFCC
Pyridoxal
Phosphat
By. D
Hasil
HEMATOLOGI
RUTIN
INDEX
ERITROSIT
PDW 16 % 25-65
HITUNG JENIS
KIMIA KLINIK
Sewaktu HEXOKINASE
Elektrolit
b. Pemeriksaan Thorax
RDOOIS-Thorax
Thrakea ditengah
40
Kesimpulan : Pneumonia
RDOOIS-Thorax
Thrakea ditengah
Kesimpulan : Pneumonia
8. Terapi medis
By. A
Cairan IV
mengembalikan kesembangan
elektrolit
Obat injeksi
41
jam
jam pernafasan
By, D
Cairan IV
mengembalikan kesembangan
elektrolit
42
Obat injeksi
mg/ 6
jam
mg/ 24
jam
mg/ 1 pernafasan
jam
jam
By. A
43
DO :
Pasien terlihat sesak
Pasien terlihat batuk berdahak
RR=48x / menit
Auskultasi : Ronkhi sebelah kanan
Hasil foto thorax, tanggal 18 Mei
2017
Pasien kesulitan mengeluarkan
sekret
DS : Ibu klien mengatakan klien demam Hipertermia Penyakit
DO:
-TTV: S: 390C
N: 138x / menit
By. D
DO :
DO:
-TTV: S: 38.0C
N: 105x / menit
By. A By. D
tertahan. tertahan.
penyakit. penyakit.
4.1.5 Perencanaan
KEPERAWATAN
By. A
Anak tidak sesak napas Ajarkan keluarga minum air hangat untuk pasien
TTV dalam batas normal
RR : 30-40x/menitt
N : 100-160x/menit Terapi Oksigen
S : 36C-37C
Bunyi napas normal Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain dalam
Tidak ada penumpukkan pemberian oksigen, pemberian obat cetirizien
sekret. 2,5mg/ 1jam, sildenafil 1mg/ 12jam, pemberian
nebulizer.
C:
By. D
C:
4.1.5 Pelaksanaan
keperawatan
berdahak berdahak
O : pasien
O : pasien O : pasien
ttampak
tampak ttampak
batuk,
batuk, suara batuk, suara
suara
tambahan tambahan
tambahan
ronkhi ronkhi
ronkhi
S : 39C S : 39C
S : 39C
N: N : 138x/menit
N:
138x/menit
138x/menit RR : 50x/menit
RR :
RR : A : masalah
64x/menit
54x/menit belum teratasi
A : masalah
A : masalah P : Memberikan
belum
belum fisioterapi
teratasi
teratasi dada
P : Memberikan
P:
fisioterapi
Memberika
dada
n
48
fisioterapi
dada
Racetamol
Hipertermia Memonitor 08.20 Memonitor 08.35 Memonitor
tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
b.d penyakit 08.30 vital vital vital
Memberikan 08.35 Memberikan 08.45 Memberikan
kompres kompres kompres hangat
hangat hangat Memonitor
08.50 09.03
Memonitor Memonitor suhu
08.45 suhu suhu
Memberikan 09.15 Memberikan 09.15
injeksi injeksi S : demam -
paracetamol paracetamol
250 mg 250 mg O:
09.00
Memonitor Memonitor
suhu suhu S: 36.80C
Memonitor
tanda-tanda A : hipertermia
09.10 vital S : demam +
Memberikan teratasi
kompres O:
hangat P : Hentikan
0
Memonitor S: 37.1 C
suhu intervensi
A : hipertermia
teratasi
S : demam +
sebagian
O: P:
Memberika
S: 38.10C
n kompes
A: hangat
hipertermia
P:
Memberikan
keperawatan
49
S : 39C tambahan
N : 138x/menit
ronkhi
N:
RR : 48x/menit
138x/menit S : 39C
A : masalah
RR : N:
belum teratasi
58x/menit 138x/meni
t P : Memberikan
A : masalah
fisioterapi
50
belum RR : dada
teratasi 54x/menit
P : Memberikan A : masalah
fisioterapi belum
dada teratasi
P:
Memberik
an
fisioterapi
dada
hipertermi
S : demam +
a teratasi
O: sebagian
P:
51
S: 38.10C Memberik
an kompes
A:
hangat
hipertermia
P:
Memberikan
52
4.1.6 Evaluasi
Diagnosis 2 09:45 S : Ibu klien 09:55 S : Ibu klien 10:0 S : Ibu klien
O: O: O:
53
Diagnosis 2 09:35 S : Ibu klien 09:40 S : Ibu klien 09.5 S : Ibu klien
O: O: O:
Diagnosa 1
Diagnosa 2 08:30 S : Ibu klien mengatakan 08:40 S : Ibu klien 08:50 S : Ibu klien
O: O: tidak demam
TTV: TTV: O:
S: 37.60C
S: 37.80C TTV:
N: 110x / menit
N: 112x / menit S: 36.70C
RR: 24x / menit
RR:24x / menit N: 100x / menit
Akral teraba
hangat Akral teraba hangat RR:26x / menit
Klien terlihat Klien terlihat lemas
lemas A : Masalah teratasi Akral teraba
A : Masalah teratasi hangat
sebagian A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi P : Hentikan
P : Lanjutkan intervensi
Monitor tanda- intervensi
Monitor tanda- tanda vital
tanda vital Berikan kompres
Berikan kompres hangat
hangat Berikan injeksi
Berikan injeksi paracetamol
paracetamol Moniotor suhu
Moniotor suhu
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
dapatkan secara konsep dasar teori dan kasus nyata By. A dan By. D dengan
5.1.1 Pengkajian
mengatakan anaknya sesak nafas dan batuk berdahak. Pengkajian pasien 2 By.
yang dirasakan oleh kedua pasien disebabkan oleh bakteri, virus (Potter dan
Perry, 2008).
58
59
anaknya sesak nafas dan batuk berdahak. Hasil pemeriksaan paru inspeksi:
simetris kanan kiri tidak jejas, Palpasi: vocal premitus kanan kiri sama, Perkusi:
redup, Auskultasi: Ada suara tambahan nafas ronkhi dan whezzing. Riwayat
kesehatan, tanda dan gejala yang muncul pada pasien pneumonia yaitu kesulitan
saat bernafas, bunyi nafas di atas area yang mengalami konsolidasi, sesak nafas,
auskultasi paru- paru adanya suara tambahan nafas ronkhi, pengakajian pasien
By. D penulis menemukan tanda dan gejala pneumonia yaitu sesak nafas, batuk
nafas cepat dan dangkal, nafas cuping hidung biasanya di derita sesak nafas
produksi secret dan sekresi sputum, palpasi pada pasien pneumonia tanpa
komplikasi biasanya, sonor pada lapang paru, auskultasi didapatkan hasil bunyi
2012).
60
karakteristiknya adalah tidak ada batuk, tidak sesak nafas, suara nafas
(Nanda, 2009).
nafas meliputi data subyektif dan data obyektif. Analisa data By. A, data
subyektif ibu pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak. Data
mengatakan sesak napas. Data obyektif By. D pasien tampak sesak, pasien
foto thorax paru-paru tampak fibro infiltrat paru kanan, pasien kesulitan
pada kasus pneumonia terletak pada saluran nafas yaitu adanya sekret yang
6.1 Kesimpulan
By. D di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) secara metode
6.1.1 Pengkajian
subyektif ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, batuk berdahak. Data
obyektif pasien yaitu pasien terlihat sesak, pasien terlihat batuk berdahak,
nadi 138x/menit, RR 48x/menit dan suhu 39ºC dan ada suara tambahan
ronkhi. Data By. D data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya sesak
nafas, batuk berdahak. Data obyektif pasien yaitu pasien terlihat sesak,
62
63
tertahan.
6.1.3 Intervensi
6.1.4 Implementasi
6.1.5 Evaluasi
vital dalam batas normal, Nadi 108x/menit, RR 35x/menit, Suhu 36,5 oC,
belum bisa mengeluarkan dahak. pada By. D tanda-tanda vital dalam batas
dahak.
64
6.1.6 Analisa
bersihan jalan nafas pada kedua pasien dan terjadi pengeluarkan dahak
hasil pasien tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan penerapan.
6.2 Saran
sarana dan prasarana dari proses pendidikan dari apa yang sudah ada saat
ini.
65
khusus pada perawat dirumah sakit tersebut, agar pelayanan dirumah sakit
kesehatan.
telah dilakukan oleh tim medis dalam tindakan asuhan keperawatan selama
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Athena, Anwar & Ika Dharmayanti. 2014. Pneumonia pada Anak Balita Di
Indonesia . Jurnal Kesehatan Masyarakat . Vol 8 no 8 halaman 359-360.
Brunner & Suddarth. 2013. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Pustaka
Pelajar.
Hendra & Emil. 2012. Nursing Outcome Clasification (NOC). Jakarta: EGC.
Herdman & Heamer T. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
Edisi 10. Jakarta : EGC.
Hidayat, Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Maidarti. 2012. Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas pada
Anak usia 1-5 tahu. Jurnal Iimu Keperawatan.Vol 1no 1 . Halaman 50-52.
Marini, Gita & Yuanita. 2012. Efektifitas Fisioterapi Dada (Clapping) Untuk
Mengatasi Masalah Bersihan Jalan Nafas pada Anak Dengan Pneumonia
Jurnal.Keperawatan.http://www.e-jurnal.com/2016/II/Efektifitas-fisoterapi-
dada-clapping.html.
Potter & Perry. 2008. Buku ajar fundamental keperawatan anak proses dan praktik
Edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.
Profil Kesehatan Jawa Tengah . 2013 . Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah 2013 di lihat 8 Maret 2017. http://www. Dinkes .Jateng .Prov. go
.id.
Rohmah & Walid. 2016. Proses Keperawatan Teori di Aplikasi. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Said. 2008. Asuhan Keperawatan Sistem Respiratory. Jakarta: Trans Info Media.
Sugeng & Weni. 2010. Asuhan Keperawatan Pneumonia NANDA NIC. NOC
Yogyakarta: Nuha Medika.
Riwayat pekerjaan :-
Riwayat organisasi :-
Publikasi :-
RINGKASAN
Oleh :
Gita Marini-Fakultas Ilmu Kesehatan-UM Sby (email: gita.ners82@gmail.com)
Yuanita Wulandari-Fakultas IlmuKesehatan-UMSby (email: yuanita_ns@gmail.com)
Insiden penyaki bronkopneumonia pada negara berkembang hampir 30% pada anak-
anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi. Dari data SEAMIC Health
Statistic 2011 pneumonia dan influenza merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2011, penyakit infeksi saluran napas
bawah menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di Indonesia. Di RSUD dr. Moh.
Sowandhi Surabaya didapatkan data sekitar 180 bronkopneumonia komuniti dengan angka
kematian antara 20-35%. Masalah yang umum ditemukan pada bronkopneumonia adalah
bersihan jalan nafas tidak efektif, untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara adalah
fisioterapi dada (Clapping). Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis efektifitas fisioterapi
dada (clapping) untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien
bronkopneumonia pada anak. Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan. Desain
Penelitian Pre experimental design Static Group Comparison. Populasinya adalah bayi usia <
5 tahun yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak dengan
bronkopneumonia di RSUD dr. Moh. Soewandhi Surabaya. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik System Random Sampling. Cara pengumpulan data
dengan pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi, kemudian data dianalisis menggunakan
Willcoxon Rank-Test dan kemudian disimpulkan.
penilaian Bersihan jalan Nafas anak deviation from normal range (43%) (Tabel