“SK”
DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CEMPAKA STW RIA
PEMBANGUNAN
TAHUN 2018
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Rendik Sutriana, S.Kep
17.156.03.11.036
1
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA OMA. “SK”
DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CEMPAKA STW RIA
PEMBANGUNAN
TAHUN 2018
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Rendik Sutriana, S.Kep
17.156.03.11.036
i
LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Rendik Sutriana, S.Kep
17.156.03.11.036
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Medistra Indonesia
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Rendik Sutriana, S.Kep
17.156.03.11.036
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NPM : 17.156.03.11.036
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
Stw Ria Pembangunan Tahun 2018” sesuai dengan harapan. Shalawat serta salam
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini Penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai,
Indonesia.
v
5. Farida Banjarnahor, SH selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan
6. Hainun Nisa, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
10. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan segala keperluan yang
dibutuhkan serta do’a dari mereka yang terus dipanjatkan guna tercapainya
cita-cita saya.
kebersamaan.
pihak yang telah membantu, penulis berharap semoga skripsi ini bisa
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................
iv
KATA PENGANTAR....................................................................................
v
DAFTAR ISI...................................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
4
vii
B. Lansia.............................................................................................
16
1. Pengertian Lansia...................................................................
16
2. Siklus Hidup Manusia............................................................
17
3. Karakteistik Lansia.................................................................
18
4. Tipe Lansia.............................................................................
18
5. Batasan-batasan Lanjut Usia..................................................
19
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Menua.................
21
7. Teori-teori proses menua........................................................
22
8. Macam – Macam Usia............................................................
26
9. Perubahan Akibat Proses Menua............................................
28
C. Aromaterapi...................................................................................
32
1. Pengertian Aromaterapi..........................................................
32
2. Minyak Esensial.....................................................................
33
3. Efek Minyak Esensial pada Tubuh.........................................
33
4. Cara Kerja Bahan Aromaterapi..............................................
39
5. Patofisiologi............................................................................
45
6. Berbagai Manfaat...................................................................
46
7. Cara Menghirup......................................................................
50
viii
Data Fokus.....................................................................................
63
Analisa Data..................................................................................
65
Diagnosa Keperawatan..................................................................
67
Rencana Keperawatan...................................................................
68
Catatan Keperawatan.....................................................................
70
Catatan Perkembangan..................................................................
72
Catatan Keperawatan.....................................................................
73
Catatan Perkembangan..................................................................
75
Catatan Keperawatan.....................................................................
76
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian.....................................................................................
80
B. Diagnosa Keperawatan..................................................................
81
C. Intervensi Keperawatan.................................................................
82
D. Implementasi keperawatan............................................................
83
E. Evaluasi Keperawatan...................................................................
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
86
B. Saran..............................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sosial, mental dan moral spiritual. Memasuki usia tua banyak mengalami
nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami
(Hawari dalam Saputra, 2015). Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi
mmHg dan diastoliknya >90 mmHg (Hartono 2013 dalam Mahmudah, 2015).
Tekanan sistolik menunjukan fase darah yang dipompa oleh jantung dan
2
tekanan diastolik menunjukan fase darah ke dalam jantung. Sehat sakit dapat
dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang baik atau tidak sehat, seperti halnya
pada penderita hipertensi yang harus memperhatikan gaya hidup yang baik.
penyakit ini bisa membunuh secara diam-diam dan biasa disebut dengan silent
hipertensi tidak ditangani dengan baik, maka perlu dilakukan pengobatan baik
Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau
333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang
miliar. Di bagian Asia tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000
dan diprediksi pada tahun 2025 akan menjadi 67,4 juta orang (Muhammadun,
2010).
Kota di Indonesia, yang dilakukan oleh Felly PS, dkk (2011-2012) dari badan
Stroke dan 10,0% kematian disebabkan oleh Ischemic Heart Disease. Dua
pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen, tertinggi di Bangka
3
didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi, ada
0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah
normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0.7%. Jadi prevalensi
sekitar 50% di jawa sekitar 42,6%. Dari data diatas dapat disimpulkan tahun
data yang diperoleh peneliti dari KMS di GBI setia bakti pada tanggal 14
hipertensi 50 orang sekitar 86% dan tanpa hipertensi 8 orang sekitar 13%.
tinggi dan komplikasi yang ditimbulkan cukup berat (Kenia dan Taviyanda,
2013).
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2018.
4
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan
tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa
(Herlambang, 2013).
2. Klasifikasi
(Herlambang, 2013) :
6
a. Hipertensi Primary
darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan
b. Hipertensi Secondary
High Blood Preassure) Pada Tabel 2, yang dikaji oleh 33 ahli hipertensi
Tabel 2.1
Klasifikasi Menurut JNC (Joint Commite On Prevention Detection
Evaluation And Treatment Of High Blood Preassure)
a. Faktor Keturunan
b. Faktor Lingkungan
8
c. Kegemukan
5. Komplikasi
1) Penyebab hipertensi
2) Usia
3) Jenis Kelamin
4) Ras
5) Penyakit lain
6. Penatalaksanaan
(Herlambang, 2013) :
lebih baik.
b. Pengobatan Farmakologis
menghubungi dokter.
1) Diuretik
lebih ringan.
2) Penghambat Simpatetik
3) Betabloker
hati-hati.
4) Vasodilator
tekanan darah).
6) Antagonis Kalsium
muntah.
(Herlambang, 2013).
1. Diuretics
Obat jenis ini membantu tubuh meniadakan tubuh dari cairan dan
2. Beta-blocek
3. Alpa-blocers
4. ACE inhibitors
kontriksipembuluh darah.
5. Calcium ChannelBlockers
6. Obat kombinasi
channel blockers.
samping yang berbeda pada orang yang berbeda. Efek samping obat
14
konstipasi dan depresi. Pada pria, beberapa obat anti hipertensi dapat
biasnya meningkat. Jika tekanan sistolik pada orangtua mencapai > 130
sebaiknya berat badan dijaga agar badan tidak terlalu gemuk dan tetap
aktif untuk melakukan latihan fisik seperti berjalan kaki. Selain itu
a. Umur
b. Faktor Fisik
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik, gaya hidup yang
c. Environmrnt (Lingkungan)
d. Stres
B. Lansia
1. Pengertian Lansia
satu rumah tangga, berintraksi satu sama lain dalam perannya untuk
(Wahyudi, Nugroho, 2000 dikitip dalam Muhith dan Suyoto, 2016) siklus
tahun.
3. Karakteistik Lansia
kesehatan).
4. Tipe Lansia
b. Tipe mandiri
banyak menuntut.
19
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
tahun
3) Lanjut usia (geriatric age) usia > 65/70 tahun, terbagi atas :
b. Nutrisi/Makanan
kekebalan
c. Status Kesehatan
d. Pengalaman Hidup
e. Lingkungan
stasus sehat.
f. Stres
Sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang menjelaskan tetntang
dimana proses menua pada setiap orang terjadi dengan usia yang berbeda,
setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan atau life style yang berbeda, dan
tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.
lanjut usia penampilannya masih sehat, bugar, dan badan tegap, akan tetapi
meskipun demikian, harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering
dalam dua kelompok, yaitu yang termasuk kelompok teori bioologis dan
teori psikologis.
a. Teori Biologis
mengalami deteriorasi.
c) Teori genetic
mutasi.
d) Teori immunologi
menjadi lemah.
e) Teori stress-adaptasi
(terpakai)
b. Teori psikososial
tetap bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia tua
c. Teori sosiokultural
a) Kehilangan peran
c) Berkurangnya komitmen
2) Teori aktifitas
a. Usia Biologis
b. Usia Psikologis
terhadap perubahan.
c. Usia Fungsional
d. Usia Sosial
e. Usia Subjektif
kronologisnya.
f. Usia Religius
siaran agama. Perhatian ini akan meningkat pada masa usia lanjut.
28
a. Perubahan fisik
1) Sel
2) Sistem persarafan
b) Defisit memori
3) Sistem pendengaran
meningkatnya keratin.
4) Sistem penglihatan
5) Sistem kardiovaskuler
7) Sisem respirasi
c) Penyempitan bronkus
30
8) Sistem pencernaan
9) Sistem reproduksi
perubahan warna.
c) Elastisitas menurun
b) Bungkuk (kifosis).
b. Perubahan sosial
c. Perubahan psikologis
d. Perkembangan spiritual
(Maslow, 1970).
ini terlihat dalam berpikir dan bertindak sehari – hari (Murray dan
zentner, 1970).
ini adalah berpikir dan bertindak dengn cara memberi contoh car
C. Aromaterapi
1. Pengertian Aromaterapi
pikiran dan jiwa. Sari tumbuhan aromatik yang dipakai diperoleh melalui
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi,
aroma yang segar kandungan zat aktif yang bermanfaat sebagai penghilang
2. Minyak Esensial
daun,dan bunga, kulit buah, kulit kayu, biji, atau tangkai tumbuhan yang
katanya, melainkan suatu bahan mirip minyak karena bentuknya lebih cair
dari pada minyak dan sama sekali tidak “berminyak” sehingga tidak
bahan yangb sangat mudah menguap sehingga sering juga disebut volatile
oil dan sangat mudah larut dalam minyak tumbuhan maupun alkohol,
mulut (ingestion) sangat jarang dilakukan. Dari tiga cara tersebut, proses
penciuman merupakan cara yang paling efektif. Cara inilah yang pada
melalui dua system, yaitu system saraf dan system sirkulasi. Melalui
tubuh. Cara ini dilakukan melalui mulut (per os) dan melalui dubur
b. Melalui mulut
Oleh karenanya, penggunaan melalui cara ini dibatasi kurang dari tiga
aromaterapi).
tidakdiinginkan.
d. Melalui pencernaan
atau depresi, juga beberapa macam sakit kepala. Ini disebabkan rongga
untuk mengatur suhu dan kelembaban udara yang masuk dan sebagai
saraf pusat. Pesan ini akan mengaktifkan pusat emosu da daya ingat
paru. Cara ini sangat dianjurkan intik diginakan pada mereka yang
tangan atau kepermukan kulit di tangan, baru dihirup. Cara ini lebih
baik dan aman untuk anak-anak, orangtua atau wanita hamil. Selain itu
e. Melalui kulit
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
3) Faktor fisiologis
ruhani, dan tingkat spiritual seseorang dengan member tiga efek, yaitu
berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sistem sirkulasi tubuh dan
minyak esensial akan diserap tubuh, yang selanjutkan akan dibawa oleh
pusat dan oleh otak akan dikirim berupa pesan ke organ tubuh yang
Organ peraba dan pencium di dalam sitem tubuh manusia tidak saja
pada kedua organ tersebut tergantung dari respon bau yang dihasilkan oleh
sel otak. Ini bisa terlihat melalui perubahan alur rekaman gelombang otak
pada ujung saraf. Sedangkan secara kasar terdapat 40 ujung saraf yang
harus dirangsang sebe;um seseorang sadar bau apa yang dicium. Menurut
ahli antropologi, Lauren Van Der Post, bau mampu menembus alam
bawah sadar sehingga dapat membangkitkan daya ingat dan daya khayal
Penyakit tifus mempunyai bau seperti roti bakar, kencing manis seperti
bau gula, pes berbau seperti apel, dan penyakit ginjal berbau seperti
ammonia.
mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang dan daya ingat serta emosi
dalam jangka pendek. Salah satu bau yang paling alami telah diociptakan
Tuhan untuk manusia, yaitu bau yang dihasilkan oleh sekresi kelenjar
sebasea yang terdapat di daerah ketiak, di sela paha, dan di sela buah dada.
hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal
otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut
diantar oleh sistem sirkulasi dan agen kimia kepada organ tubuh yang
42
Inggris, bau yang dihasilkan akan berkaitan dengan gugus teroid didalam
penenang kimia alami. Penemuan gugus osmon ini telah mengilhami Dr.
osmoterapi.
fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang menimbulkan rasa
43
tenang akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe nucleus untuk
Bau yang mengenakan bagi orang lain dapat mengganggu sekali bagi
efek fisiologis berupa mual ataupun muntah. Hal ini juga dapat timbul bila
bau tersebut mengakibatkan reaksi alergi bagi tubuh terutama pada masa
aromaterapi terutama melalui cara pemijatan dan sentuhan pada bayi akan
menghasilkan manfaat yang lebih nyata dan lebih aman. Selain sifat
esensial pada tubuh bayi dapat menyelaraskan gangguan pada tubuh bayi
gangguan tidur, ekzem, kesulitan buang air besar, dan kegelisahan anak
menurun dan rentan terhadap stress yang bila terus berlanjut, pada
menurunkan daya tahan tubuh, dan penyakit. Pada saat inilah aromaterapi
bekerja berat serta stress fisiologis akibat kerja kelenjar adrenal yang
sakit kepala.
jawaban yang benar dibandingkan hanya 65% yang benar pada yang
kimiawi.
5. Patofisiologi
Merangsang
neourotransmiter
Masuk ke
sistem limbik
6. Berbagai Manfaat
bebebrapa kelainan atau masalah yang terdapat di dalam tubuh. Juga bisa
di bilang bahwa aromaterapi tidak hanya bekerja bila ada gangguan tetapi
terdapat di dalam tubuh sehingga tubuh tidak saja tetap sehat tetapi juga
a. Mencegah stress
ini dikenal dengan nama fight or flight response. Pada saat inilah
47
dan gula ke dalam aliran darah sehingga kadar gula dan koleterol
otak untuk mengatur rasa takut dan cemas. Pada penelitian tersebut,
48
mereka. Selain itu, mereka terlihat lebih ceria serta tekanan darah
Metode penggunaan:
a) Dicium atau dihirup 1-2 tetes satu atau campuran dari minyak
paparan stress
Metode penggunaan:
a) Pemijatan
spiritual
Metode penggunaan:
4. Mengatasi Insomnia
Metode penggunaan:
a) Penghirupan
20 ml minyak karier.
b) Penghirupan
kelelahan
Metode penggunaan:
2-4 tetes dari salah satu atau campuran minyak esensial lada
mlminyak karier.
50
Metode penggunaan:
2-4 tetes dari salah satu atau campuran minyak esensial basil,
7. Cara Menghirup
menit. Pada saat menyelimuti kepala untuk menghirup uap aroma, mata
harus tertutup untuk mencegah terjadinya iritasi pada lapisan bola mata.
Minyak esensial membuat cara inhalasi ini lebih sederhana dan efektif.
Saat ini juga didapati beberapa peralatan elektris yang dapat membantu
adalah facial sauna yang saat ini sering digunakan untuk perawatan kulit
wajah.
dalam campuran 1-2 liter air panas. Metode ini harus dilakukan secara
hati-hati terutama pada orang yang mengidap asma dan alergi. Untuk
inhalasi sangat baik untuk mengatasi sinusitis, flu, sakit tenggorokan, dan
hidung tersumbat. Cara ini juga harus digunakan secara hati-hati pada
gangguan tidur. Untuk cara ini hanya diperlukan 1-2 tetes minyak esensial.
(SOP)
STIKes Medistra
PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR
Indonesia
Aromaterapi adalah istilah modern yang dipakai untuk proses
a. Spignomanometer
b. Stetoskop
Persiapan c. 1 botol (15 ml) Aromaterapi Mawar
Alat d. Pipet tetes
e. Sapu tangan
f. Hanscoon
g. Baki kecil
a. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
Prosedur
b. Jelaskan secara rasional keuntungan serta manfaat dari
Kerja
aromaterapi mawar
c. Mencuci tangan
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Klien
Umur : 86 Tahun
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Agama : Islam
nyeri di area tengkuk leher, skala nyeri 5, datang secara tiba-tiba dalam 5-
10 menit.
tahun yang lalu, Yang dirasakan klien saat di panti sekarang adalah klien
d. Tinjauan sistem :
a. Keadaan umum
b. Integumen
pigmen (-), dekubitus (-), bekas luka (-), kulit berwarna coklat
d. Kepala
e. Mata
f. Hidung
g. Telinga
Bentuk simetris, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan, nyeri tekan
berbicara dengan klien harus dengan suara yang agak keras. Klien tidak
i. Leher
k. Sistem Pernafasan
- Inspeksi : dada kanan kiri terlihat simetris, tidak ada retraksi otot bantu
pernafasan.
l. Sistem Kardiovaskuler
m. Sistem Gastrointestinal
panti dengan frekuensi 3 kali sehari dan setiap makan hanya ¼ porsi. Kebiasaan
minum kopi (-), susu (-), peristaltik normal (), Klien mengatakan bab tiap hari
n. Sistem Perkemihan
Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi padat lembek serta tidak ada
keluhan lain dalam BAB, BAK klien 4-5x sehari tetapi bisa juga
p. Sistem Muskeloskeletal
kuat,
r. Sistem Endokrin
dan testoteron.
a. Psikosial
penghuni-penghuni lain.
Klien tidak merasa gelisah, tidur klien berkualitas, tidak ada gangguan
pada saat tidur, tidak ada masalah dengan keluarga lain, tidak
c. Spiritual
1. KATZ indeks
e. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
kategori di atas)
Keterangan :
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan total
60
Instruksi : Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua
jawaban.
dalam interpretasi.
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 -3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 -5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
b. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
Orientasi
Registrasi
Perhatian
Kalkulasi
Mengingat kembali
61
Bahasa
No. Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maks Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
◘ Tahun
◘ Musim
◘ Tanggal
◘ Hari
◘ Bulan
Orientasi 5 4 Dimana kita sekarang berada?
◘ Negara Indonesia
◘ Propinsi Jawa Barat
◘ Kota……
◘ PSTW……
◘ Wisma…..
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan)
◘ Obyek……
◘ Obyek……
◘ Obyek……
3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat.
kalkulasi ◘ 93
◘ 86
◘ 79
◘ 72
◘ 65
4 Mengingat 5 5 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 poin
untuk masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 7 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien.
◘ (misal jam tangan)
◘ (missal pensil)
V. Pengkajian Keseimbangan
bergerak, dari kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, dan 1 bila
menunjukkan kondisi berikut ini.
Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian di interpretasikan
sebagai berikut :
a. 0 – 5 : resiko jatuh rendah
b. 6 – 10 : resiko jatuh sedang
c. 11 – 15 : resiko jatuh tinggi
DATA FOKUS
terjaga.
k. Ekstremitas Atas dan Bawah
- Ekstremitas atas
Tidak ada kelainan
- Ekstremitas bawah
Reflek patela berkurang -/+,
kekuatan otot .
5 5
5 5
2. Pemeriksaan Lain
a. Emosional : positif (+)
b. KATZ Index : kategori b semua
mandiri kecuali salah satu fungsi
(makan).
c. Barthel Index : (120)
Ketergantungan sebagian
d. SPSMQ skors : (3) Fungsi
intelektual utuh
e. MMSE skors : (29) Aspek
kognitif dari fungsi mental baik
f. Pengkajian keseimbangan : (11)
Risiko jatuh tinggi
ANALISA DATA
setelah melakukan
aktivitas (berjalan).
- Keseharian klien
ditempat tidur kecuali
makan dan mandi
3. DS :
- Klien mengatakan Risiko Jatuh Gangguan
pernah jatuh sebanyak 3 keseimbangan
kali, dikamar mandi
dengan keadaan yang
sama yaitu pusing pada
3bulan terakhir
- Klien mengatakan
sering kleyengan
DO :
- K/u klien : Sakit sedang
- Klien tampak bersih dan
rapi
- Kesadaran
composmentis
- TTV :
TD : 160/100 mmHg
HR : 89x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,3oC
- Didapatkan hasil
Pengkajian
keseimbangan : (11)
Risiko jatuh tinggi
69
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien : Oma. S Nama Mahasiswa : Rendik Sutriana
Wisma : Cempaka NPM : 17.156.03.11.036
Diagnosa : Hipertensi
Intervensi
No Dx. Kep Ttd
Tujuan Tindakan
1 Gangguan Rasa nyaman : Setelah dilakukan tindakan asuhan Tindkan Mandiri Perawat :
nyeri kronis b/d keperawatan selama 3 jam per hari 1. Kaji keadaan umum klien
peningkatan tekanan - Keadaan umum baik 2. Kaji tanda-tanda vital
vaskular cerebral - Skala nyeri berkurang 3 (0-10) 3. Jelaskan penyebab nyeri
- Klien mampu mengontrol nyeri 4. Ajarkan teknik relaksasi
5. Ajarkan teknik distraksi dengan
membaca atau menonton tv
6. Anjurkan pada klien untuk
menghindari/meminimalkan aktivitas
yang dapat meningkatkan sakit
kepala/nyeri.
Terapi nonfarmakologi :
1. Pemberian inhalasi Aromaterapi Mawar
selama 15 menit/ hari
71
2 Intoleran aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan asuhan Tindakan Mandiri Perawat :
klemahan umum keperawatan selama 3 jam per hari 1. Observasi adanya pembatasan klien
diharapkan : dalam melakukan aktivitas
- Berpartisifasi dalam aktivita
yang diinginkan 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan
3. Kaji respon psien terhadap aktivitas
perhatiakan frekuensi nadi lebih dari 20
kali per menit diatas frekuensi istirahat
4. Instruksikan klien tentang penghematan
energi,missal menggunakan kursi saat
mandi, duduk saat menyisir rambut atau
menyikat gigi, melakukan aktivitas
dengan perlahan
5. Monitor klien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
6. Anjurkan tirah baring saat kelelahan
7. Anjurkan klien tidak beraktivitas berat
3 Risiko jatuh b/d gangguan Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Mengidentifikasi karakteristik
keseimbangan keperawatan selama 3 jam per hari lingkungan yang dapat meningkatkan
diharapkan : potensi untuk jatuh (misalnya, lantai
- Klien tidak mengalami jatuh yang licin dan tangga terbuka)
berulang 2. Anjurkan klien untuk menggunakan
- tongkat atau alat pembantu berjalan
3. Memberikan pencahayaan yang memadai
untuk meningkatkan visibilitas
4. Pastikan klien yang memakai sepatu
yang pas, kencangkan aman, dan
memiliki sol tidak mudah tergelincir
5. Anjurkan klien untuk memakai
72
CATATAN PERKEMBANGAN
II S:
- klien mengatakan suka jalan-jalan didepan kamar
O:
- klien tampak melakukan ibadah ditempat tidur
- klien mengikuti arahan dari prawat
- klien tampak lelah setelah berjalan dari lobi depan
kamar
76
- klien kooperatif
CATATAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- klien mengikuti arahan dari prawat
- klien kooperatif
- klien tetap mengikuti arahan perawat, dan
81
melakukannya
O:
- Pencahayaan tampak baik
- klien tampak memakai sepatu yang dianjurkan
perawat
- ketika membaca klien menggunakan kacamata
CATATAN KEPERAWATAN
36,5oC.
3. Menjelaskan penyebab nyeri
R : klien mengatakan sudah rileks
4. Mengajarkan teknik relaksasi
R : klien mengatakan sudah menerapkan teknik
relaksasi yang dajarkan
5. Mengajarkan teknik distraksi dengan membaca atau
menonton tv
R : klien senang dengan menonton televisi
6. Menganjurkan pada klien untuk
menghindari/meminimalkan aktivitas yang dapat
meningkatkan sakit kepala/nyeri.
R : klien mengerti dengan yang di anjurkan perawat
Terapi non farmakologi
Pemberian inhalasi Aromaterapi Mawar selama 15
menit/ hari
R : klien mengatakan tenang, rasa pusing hilang
setelah dilakukan tindakan terapi aromaterapi mawar.
II 1. Mengobservasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
R : klien tampak melakukan ibadah ditempat tidur
2. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
R :klien kooperatif
3. Mengkjaji respon klien terhadap aktivitas perhatiakan
frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit diatas
frekuensi istirahat
R : klien kooperatif
4. Menginstruksikan klien tentang penghematan energi,
missal menggunakan kursi saat mandi, duduk saat
menyisir rambut atau menyikat gigi, melakukan
83
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- KU: Baik
- Kes : Composmentis
- TTV: TD 130/80mmHg, HR 87x/mnt, RR
19x/mnt, S 36,5oC.
- klien kooperatif
- klien mampu mengikuti yang dajarkan
- klien mengerti dengan yang di anjurkan perawat
A : - Masalah teratasi
P : - Hentikan intervensi
II S:
- klien mengatakan suka jalan-jalan didepan kamar
85
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis membandingkan antara teori di BAB 2 dengan kasus di BAB 3 Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ibu.S
dengan Hipertnsi yang dilaksanakan selama 3 hari implementasi mulai tanggal 27 April 2018 sampai dengan tanggal 30 April 2018
A. Pengkajian
Menurut Teori :
Pengkajian klien menurut teori mengemukakan bahwa manifestasi klinik yang sering tidak tampak. Pada beberapa klien
mengeluh sakit kepala, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, mual, muntah, kelemahan otot, epitaksis bahkan ada
yang mengalami perubahan mental. Ada sebagian teori mengemukakan bahwa hpertensi esensial kadang tanpa gejala dan baru
timbul gejala setelah terjadinya komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak dan jantung. Namun terdapat klien yang
Menurut Kasus :
87
Berdasarkan data pengkajian yang di dapat ditemukan data-data seperti : sakit kepala, lemas, kelelahan, mual, kelemahan otot,
Analisa Penulis :
Perbandingan antara data yang ada diteori dengan data yang ditemukaan dikasus memiki kesamaan, namun tidak semua gejala
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Teori :
Penulis menggunakan sumber dari NANDA sebagai dasar untuk menentukan diagnosa, menurut NANDA diagnosa yang muncul
pada klien hipertensi seperti : Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan aterload, vasokontriksi,
iskemia miokard, hipertropi ventricular, Nyeri (sakit kepala) : peningkatan tekanan vascular, Resiko perubahan perfusi jaringan :
serebral ginjal, jantung dengan gangguan sirkulasi, Intoleransi aktivitas : kelemahan umum.
Menurut Kasus :
Penulis menemukan 3 diagnosa yang muncul pada Oma. S dengan penentuan diagnosa berdasarkan prioritas yang dilihat dari
kondisi klien sendiri, diantaranya Gangguan Rasa nyaman : nyeri kronis : peningkatan tekanan vaskular cerebral, intoleran
Analisa Penulis :
1. Gangguan Rasa nyaman : nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular cerebral
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi merupakan rancangan tindakan yang disusun demi meningkatkan derajat kesehatan klien
Menurut Kasus :
1. Gangguan Rasa nyaman : nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular cerebral
f. Anjurkan pada klien untuk menghindari/meminimalkan aktivitas yang dapat meningkatkan sakit kepala/nyeri
c. Kaji respon psien terhadap aktivitas perhatiakan frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit diatas frekuensi istirahat
d. Instruksikan klien tentang penghematan energi,missal menggunakan kursi saat mandi, duduk saat menyisir rambut atau
e. Monitor klien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
a. Mengidentifikasi karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi untuk jatuh (misalnya, lantai yang licin dan
tangga terbuka)
d. Pastikan klien yang memakai sepatu yang pas, kencangkan aman, dan memiliki sol tidak mudah tergelincir
e. Anjurkan klien untuk memakai kacamata, sesuai, ketika keluar dari tempat tidur
Analisa Penulis :
91
Perbandingan antara intervensi yang ada di teori dengan intervensi yang dapat dilakukan di kasus tidak ada perbedaan, akan tetapi
intervensi yang dilakukan kepada Oma. S terdapat pada intervensi NIC dan NOC, penulis ingin lebih mengembangkan ilmu di
luar dari keperawatan yaitu terapi komplementer yaitu pemberian Aromaterapi Mawar kepada Oma. S dengan Hipertensi di
D. Implementasi keperawatan
Menurut Teori :
Pada tahap ini implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun sebelumnya, dengan maksud agar semua
Pelaksanaan tindakan keperawatan ini disesuaikan dengan susunan intervensi yang telah dibuat sebelumnya, dengan sedikit
memodifikasi dari intervensi NANDA yaitu terapi komplementer Aromaterapi Mawar. Pelaksanaan tindakan tidak hanya
dilakukan sendiri melainkan melibatkan teman perawat untuk memberikan suport, dukungan, mengingatkan, dan memotivasi
Oma. S untuk mengikuti perawatan sampai sembuh atau sampai terjadi perubahan seperti tekanan darah menurun, pikiran tenang
dan rilek.
Analisa Penulis :
92
Pada implementasi kasus ini penulis tidak hanya menerapkan dari intervensi NANDA, melainkan mengembangkan lebih
mendalam terapi komplementer dengan pemberian aromaterapi mawar yang dilaksanakan selama 3 hari kepada Oma. S.
Pengobatan nonfarmakologis merupakan pengobatan dengan cara alternatif salah satunya yaitu aromaterapi, aromaterapi
sudah mulai digunakan sebagai pengobatan yang dapat mencegah atau menyembuhkan tanpa ada efek samping yang berbahaya
(Tambunan, 2013). Setelah kemajuan industri dan semakin tingginya peluang terkena penyakit orang-orang selain mengobati
dengan cara medis yang sifatnya kimiawi, dan juga melakukan pengobatan dengan cara herbal (Herlambang, 2013). Banyaknya
keluarga dan lansia yang mengalami hipertensi tidak mengetahui pengobatan terapi relaksasi dengan pemberian aromaterapi
sebagai salah satu cara penurunan tekanan darah, cara ini juga efektif selain obat yang terus-terusan diminum oleh penderita
bahkan bisa bertahun-tahun. Pemberian terapi non farmakologis relatif praktis dan efisien, salah satu jenis terapi alternatif yaitu
aromaterapi. Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan terapi yang dapat diartikan sebagai cara
pengobatan atau penyembuhan, sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai “suatu cara perawatan tubuh dan atau penyembuhan
penyakit dengan menggunakan minyak essential (essential oil)” (Kenia, Taviyanda, 2013).
E. Evaluasi Keperawatan
Menurut Teori :
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan gerontik yang menandakan keberhasilan dari diagnosa
Menurut Kasus :
Penulis membandingkan apakah masalah tersebut teratasi sesuai tujuan yang telah dibuat atau tidak serta telah mencapai kriteria
hasil yang diinginkan atau tidak. Dari 3 Masalah keperawatan dalam kasus, 2 masalah teratasi dan 1 teratasi sebagian sesuai
Analisa Penulis :
Perbandingan antara teori dan kasus, yaitu bahwa yang di kasus terdapat masalah yang sesuai dengan pencapaian tujuan yang
telah dibuat, akan tetapi untuk mempertahankan derajat kesehatan klien, sebaiknya intervensi yang telah diberikan terus dilakukan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Oma. S dengan Hipertensi memiliki kesamaan dengan tanda dan gejala yang ada
di teori. Seperti mengeluh nyeri (sakit kepala), lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, mual, muntah, kelemahan
otot.
4. Diagnosa keperawatan yang diangkat memiliki kesamaan dengan diagnosa keperawatan yang ada di teori, sepeerti Gangguan
Rasa nyaman : nyeri kronis berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular cerebral, Intoleran aktivitas berhubungan
dengan kelemahan umum dan Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan
2. Rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan teori yang ada untuk masing-masing diagnosa, dan ada sedikit modifikasi
untuk intervensi pada diagnosa nyeri (sakit kepala) yaitu mengambil dari terapi non farmakologi terapi komplementer
3. Implementasi keperawatan ini bukan hanya menerapkan dari intervensi NANDA, melainkan mengembangkan lebih
4. Hasil evaluasi untuk Oma. S bervariasi, semua masalah dapat tercapai sesuai dengan tujuan pencapaian yang telah dibuat pada
tahap perencanaan karena kondisi klien sesuai dengan yang diharapkan, seperti Oma.S kooperatif, mampu mengingat nama
B. Saran
1. Penulis berharap dalam penulisan ini dapat dijadikan dasar bagi STW dalam penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk meningkatkan atau mempertahankan tekanan darah (hipertensi) pada lansia dengan pemberian senaromaterapi mawar.
2. Penulis berharap ini dapat bermanfaat dan dapat mengembangkan atau memanfaatkan aktifitas-aktifitas atau kegiatan yang
dapat dilakukan di STW agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi).
96
DAFTAR PUSTAKA
Foerwanto, dkk. (2016). “Pegaaruh Aromaterapi Mawar Terhadap Kualitas Tidur Lansia di Panti Resna Werdha Budi Luhur
Kasongan Bantul Yogyakarta”. http://ejournal.stikesayaniyk.ac.id/index.php/MIK/article/download/46/48/ [11 Maret 2017].
Kenia, dkk. (2013), “Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia
Hipertensi”. http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18732.. [10 Maret 2017].
Saputra, dkk. (2015), “Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Bunga Mawar Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lanjut Usia
Hipertensi di Desa Sungai Bundung Kabupaten Mempawah”.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/11008. [ 14 Maret 2017].
Tambunan M, dkk. (2013). “inhalasi minyak esensial (rose) untuk menurunkan tekanan darah pada penderita tekanan darah
tinggi”.
https://www.researchgate.net/publication/262070150_Inhalasi_Minyak_Es
ensial_Mawar_Rose_Untuk_Menurunkan_Tekanan_Darah_Pada_Penderit aan_Tekanan_Darah_Tinggi. [12 Maret 2017].