Oleh:
AKHMAD RIZAL LUKMAN THORIQ
NIM : 1801097
Oleh:
AKHMAD RIZAL LUKMAN THORIQ
NIM : 1801097
2
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1801097
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes) (R.A. Helda Puspitasari, S.Kep.Ns., M.Kep )
NIDN. 0724098402 NIDN. 3409098401
iii
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Nama : Akhmad Rizal Lukman Thoriq
Judul :ASUHAN KEPERAWATAN P ADA PASIEN HIPERTENSI
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MANAJEMEN
KESEHATAN TIDAK EFEKTIF DI DESA RANUKLINDUNGAN
GRATI
Pembimbing 1 Pembimbing 2
(Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes) (R.A. Helda Puspitasari, S.Kep.Ns., M.Kep )
NIDN. 0724098402 NIDN. 3409098401
Oleh :
Mengetahui,
Direkut
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada siding di Program D3
Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo
Tanggal :
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
Mengetahui,
Direkut
v
MOTTO
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Untuk bapak dosen dan ibu dosen terutama Ibu Agus Sulistyowati, S.Kep.,
M.Kes, Ibu R.A. Helda Puspitasari, S.Kep.Ns., M.Kep, Bapak Erik Kusuma,
S.Kep.Ns., M.Kep. Terima Kasih saya ucapkan atas ilmu , bimbingan dan
pelajaran hidup yang telah diberikan kepada saya tanpa ibu dosen semua ini tidak
akan berarti.
Untukkeluarga dan orang terdekat saya yang selalu mendukung dalam kelancaran
Karya Tulis Ilmiah ini, terimakasih atas dukungannya dan ketersediannya menjadi
tempat pengaduan saya dan berbagi keluh kesah bersama.
Untuk teman seperjuangan saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu saya
ucapkan terima kasih atas kebersamaan selama ini, ada suka dan duka yang kita
lewati tetapi tanpa semua itu untuk pendewasaan kita masing-masing. Semoga
kita dapat meraih kesuksesan sesuai yang harapan kita. Aamiin.
vii
KATA PENGANTAR
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kerta Cendekia Sidoarjo.
2. Ns. Meli Diana, S.Kep., M.Kes selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
membimbing dan memberikan motivasi selama pelaksanaan studi di
Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia
Sidoarjo.
3. R.A. Helda Puspitasari, S.Kep.Ns., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian dalam membimbing
serta mengarahkan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan, memberi kasih sayang,
memotivasi, memberi semangat serta ketulusan disetiap pengorbanan
beliau yang menjadikan kemudahan untuk saya dalam meraih kesuksesan.
5. Teman-teman mahasiswa program studi DIII Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo dan seluruh pihak yang telah
membantu kelancaran penelitian ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
viii
6. Bapak dan Ibu responden yang telah meluangkan waktunya dalam
pengumpulan data.
Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai
kesempurnaan, sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para
pembaca berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun
saran demi kesempurnaan ini.
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiahini bermanfaat bagi pembaca dan bagi
keperawatan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.5 Peran Keluarga .....................................................................24
2.2.6 Fungsi Keluarga ...................................................................25
2.2.7 TugasKeluarga......................................................................27
2.2.8 Tugas Kesehatan Keluarga ...................................................29
2.2.9 Peran Perawat Keluarga .......................................................29
2.3 Konsep Manajemen Kesehatan ........................................................30
2.3.1 Definisi .................................................................................30
2.3.2 Penyebab ..............................................................................31
2.3.3 Tanda dan Gejala ..................................................................32
2.3.4 Fungsi Manajemen Kesehatan..............................................32
2.4 Konsep Asuhan keperawatan ..........................................................34
2.4.1 Pengkajian ...........................................................................34
2.4.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................37
2.4.3 Intervensi Keperawatan .......................................................38
2.4.4 Implementasi Keperawatan .................................................43
2.4.5 Evaluasi ...............................................................................43
2.5 Kerangka Masalah ...................................................................................45
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................... 78
Lampiran 2 ........................................................................................................... 79
Lampiran 3 ........................................................................................................... 80
Lampiran 4 ........................................................................................................... 87
Lampiran 5 ........................................................................................................... 88
Lampiran 6 ........................................................................................................... 89
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan
diastolik 90 mmHg atau lebih. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh
(Koes Irianto, 2014). Selain itu hipertensi terjadi karena beberapa banyak faktor
seperti makanan yang mengandung banyak garam, tinggi lemak atau kolestrol,
faktor tidak patuh terhadap perawatan atau pengobatan dan faktor psikologis juga
keluarga, tidak patuh terhadap perawatan atau pengobatan dikarenakan tidak ada
tekanandarahtinggitahun2014padaorangdewasaberusia18tahunkeatas sekitar
jugamenjadisalahsatupenyakittidakmenularyangpalingbanyakdiderita masyarakat
1
2
tinggi sebesar 34,11%. Prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan (36,85%)
keluarga untuk menerapkan perawatan atau pengobatan secara rutin dan aktivitas
(Muninjaya, 2012). Manjemen kesehatan tidak efektif adalah pola pengaturan dan
3
hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang diharapkan (Tim
hidup yaitu dengan patuh terhadap perawatan atau pengobatan, selain itu dengan
sangat dibutuhkan.
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis akan
melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan pada pasien
Kecamatan Grati
4
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat :
1.4.1 Akademis
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan atau
dengan baik.
2) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti berikutnya, yang akan
Hipertensi.
1.5.1 Metode
atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan
1) Wawancara
2) Observasi
3) Pemeriksaan
1) Data Primer
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang
Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :
7
Bagian ini terdiri dari lima bab, yang masing – masing bab terdiri dari sub
2) Bab 2: Tinjauan pustaka berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis dan
masalah.
3) Bab 3: Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil pengkajian, diagnose,
TINJAUAN TEORI
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit
dan asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. Konsep dasar penyakit
akan diuraikan. Konsep dasar penyakit akan diuraikan definisi, etiologi dan cara
evaluasi.
2.1.1 Pengertian
dan tekanan diastolik dari lebih dari 90 mmhg, berdasarkan pada dua kali
a. Normal : sistolik kurang dari 120 mmhg diastolik kurang dari 80 mmhg.
risiko morbiditas atau mortalitas dini, yang meningkat saat tekanan darah sistolik
8
9
merusak pembuluh darah di organ target (jantung, ginjal, otak, dan mata).
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan
Selain itu juga para pakar menunjukkan stress sebagai tertuduh utama, dan
2) Hipertensi Sekunder
sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
kartikosteroid.
Faktor-faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan yang dapat
diubah oleh penderita hipertensi menurut Black & Hawks (2014) adalah sebagai
berikut :
1. Riwayat keluarga
dan juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah naik dari
waktu ke waktu. Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada
2. Usia
hipertensi meningkat dengan usia 50-60 % klien yang berumur lebih dari 60
tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Diantara orang
dewasa, pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari pada tekanan darah
3. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai kira-
kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hamper sama antara usia 55
4. Etnis
akan tetapi penigkatannya dikaitkan dengan kadar renin yang lebih rendah,
1. Diabetes mellitus
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dua kali lipat pada klien diabetes
2. Stress
respon stress.
3. Obesitas
hipertensi.
4. Nutrisi
sistem saraf pusat. Penelitan juga menunjukkan bahwa asupan diet rendah
hipertensi.
5. Penyalahgunaan obat
nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat menyebabkan
2.1.5 Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron pre
menyebabkan pelepasanrenin.
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
(Aspiani,2016)
Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada
setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. (Wijaya & Putri, 2013)
1) Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
Sedangkan tanda dan gejala utama hipertensi menurut (Aspiani, 2014) yang
1) Sakit kepala.
menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai
darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ
1) Jantung
koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot
banyaknya cairan yang tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang
dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal
jantung.
2) Otak
3) Ginjal
laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang
4) Mata
menimbulkan kebutaan.
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan dan dapat
2) Kalsium serum
3) Kreatinin serum
4) Urinalisa
5) Elektrokardiogram
2.1.9 Penatalaksanaan
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat
ini meliputi :
a. Diet
e) Menghentikan merokok.
b. Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
b) Intensitas olahraga yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobik atau
c) Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan.
18
perminggu.
c. Edukasi psikologis
a) Tehnik Biofeedback
b) Tehnik relaksasi
penderita.
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1
inhibitor.
b. Step 2
c) Ditambah obat ke-2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker , ca
b. Step 3
c. Step 4
2.1.10 Pathway
Umur Jenis Gaya Obesitas Ketidakharmon- Stress
kelamin hidup isan keluarga
Elastisitas ,
arteriosklerosis
HIPERTENSI
Perubahan status
Kerusakan vaskuler pembuluh darah kesehatan
Gangguan sirkulasi
Hipervolemia
Manajemen Kesehatan
tidak efektif
2.2.1 Definisi
rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988 dalam
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan
jenis yang hidup bersama atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak,baik Anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga (Padila,2012). Jadi, dari beberapa definisi diatas maka keluarga
adalah unit terkecil yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan dan tinggal
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan serta mempunyai peran
1) Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
22
2) Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
suami.
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
diatur secara kompleks dalam posisi, peran, dan aturan atau nilai-nilai yang
1) Terorganisasi
2) Keterbatasan
fungsi tersebut cenderung berbeda dank has, yang menunjukkan adanya ciri
perbedaan dan kekhususan. Misalnya saja ayah sebagai pencari nafkah utama
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga
1) Traditional nuclear, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak
yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam
2) Extended family, yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil
dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
4) Middle age /aging couple, yaitu suami sebagai pencari uang, istri dirumah
5) Dyadic nuclear, yaitu suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
6) Single parent, yaitu satu orang tua akibat perceraian/kematian pasangnya dan
7) Dual carrier, yaitu suami istri atau keduanya berkarir tanpa anak.
tertentu.
9) Single adult, yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
10) Three generation, yaitu tiga generasi atau lebih tinggal satu rumah.
11) Institusional, yaitu anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam satu panti.
12) Communal, yaitu satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang mengayomi
13) Group Marriage, yaitu suatu rumah terdiri atas orang tua dan keturunanya
didalam satu keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
14) Unmarried Parent and Child, yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak
15) Cohibing Couple, yaitu dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan.
Peran Keluarga adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam satu sistem (Mubarak dkk, 2012).
25
Peran didasarkan pada preskipsi dan harapan peran yang menerangkan apa yang
individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi
harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran tersebut
1) Ayah
2) Ibu
pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
3) Anak
Menurut Friedman dalam Padila (2012) ada lima fungsi dasar keluarga
diantaranya adalah:
diri yang positif, perasaan memiliki dan dimiliki, perasaan yang berarti, dan
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan belajar berperan
sosialisasi. Dalam fungsi ini anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
keuangan.
function)
yang dialami anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian
keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu
mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
28
2) Membuat Keputusan
masalah kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau diatasi. Jika
tinggalnya.
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
pertama.
anggota keluarga. Oleh karena itu kondisi rumah haruslah dapat menjadikan
keluarga.
penyakit.
yangsakit hipertensi.
kembali.
Menurut Widyanto (2014), peran dan fungsi perawat dalam keluarga yaitu:
pengawasan penyakit.
diperlukan.
2.3.1 Definisi
Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang
sama manusia di dalam organisasi, dan ruang lingkup masalah yang dihadapi.
hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang diharapkan (Tim
2.3.2 Penyabab
5) Kesulitan ekonomi
7) Konflik keluarga
Adapun tanda dan gejala pada Manjamen Kesehatan Tidak Efektif (Tim
Tanda dan gejala minor subyektif tidak tersedia, sedangkan tanda dan gejala
dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling
dimiliki oleh organisasi akan diatur penggunaannya secara efektif dan efisien
daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Beberapa hal yang dapat
yaitu: peran kepemimpinan (leadership), motivasi staf, kerja sama antar staf,
dibuat dalam bentuk target, prosedur kerja, dan sebagainya harus selalu
dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan
oleh staf.
macam, yaitu:
dibinanya. Cara mengumpulkan data tentang keluarga dapat dilakukan antara lain
1. Pengumpulan data
a. Data Umum
1) Identitas pasien
4) Struktur keluarga
35
keluarga.
5) Fungsi keluarga
2. Pemeriksaan Fisik.
1) B1 (Breating)
Dikaji tentang keluhan sesak, batuk, nyeri, keteraturan irama nafas, jenis
pernafasan.
2) B2 (Blood)
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel)
Dikaji tentang nafsu makan, frekuensi, porsi, jumlah, jenis, dikaji juga
6) B6 (Bone)
7) B7 (Penginderaan)
anemis/ tidak.
tidak.
37
tidak.
masyarakat yang di peroleh melalui proses pengumpulan data dan analisa data
a. Problem ( p / masalah )
b. Etiologi ( E / penyebab )
permasalahan.
secara jelas
b. Berikan informasi yang diminta
pasien
Intervensi Pendukung
1.12360 1. Bimbingan Sistem kesehatan
2. Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
1.09266 3. Edukasi Program Pengobatan
1.12441
1.12463
keperawatan yang dilakukan oleh perawat, seperti tahap-tahap yang lain dalam
proses keperawatan, fase pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain
keperawatan.
merupakan kegiatan sengaja dan terus menerus yang mekibatkan klien atau pasien
S : Data subjektif
O : Data objektif
tindakankeperawatan.
A : Analisa
atau juga dapat dituliskan suatu masalah/ diagnosis baru yang terjadi
P : Planning
Hipertensi
keperawatan pada pasien Hipertensi maka penulis menyajikan suatu kasus yang
penulis amati mulai tanggal 3 Juni 2021 sampai dengan 5 Juni 2021 dengan data
pengkajian pada tanggal 3 Juni 2021 pada pukul 09.00 WIB. Anamnesa diperoleh
3.1 Pengkajian
1) Pengumpulan data
1. Data umum
46
47
(3) Genogram :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Kawin
= Tinggal serumah
= Meninggal
= klien
Ny.I mengalami hipertensi 3 tahun yang lalu atau sejak tahun 2018, jika
kepala Ny.I terasa pusing Ny.I akan beristirahat dan akan membeli obat
tersebut dikarenakan pada saat Ny.I merasakan kepala terasa pusing dan
keluarga sebelumnya baik dari pihak suami atau istri belum pernah ada
3. Data lingkungan
pribadi Tn.S dengan jumlah 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, atap
yang baik dan sirkulasi udara yang bagus serta pencahayaan yang baik.
Sumber air keluarga sumur bor, dengan kondisi bersih dan tidak berbau.
Ruang
Kamar 1
tamu
Kamar 2
Ruang d
keluarga
Kamar 3
Kamar
Dapur
mandi
Keluarga Tn.S saling tolong menolong dengan tetangga , dan jika ada
raya dan biasanya depan rumah Tn.S banyak anak kecil yang bermain
Mobilitas keluarga Tn.S jarang keluar, Ny. I mengatakan jika ingin pergi
bekerja. Keluarga menempati rumah ini tahun 1995 dan tidak memiliki
Perkumpulan yang diikuti keluarga pengajian tahlil rutin tiap hari rabu
untuk Ny.I dan pengajian tahlil rutin tiap hari kamis untuk Tn.S, interkasi
4. Struktur keluarga
Peran formal : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga dan Ny.I berperan
Ny.I sebagai ibu rumah tangga dan Nn.F dan Nn.S berperan sebagai anak
51
Tn.S mengatakan tidak ada nilai atau norma khusus yang mengikat
hari yang digunakan adalah bahasa jawa. Tetapi bila terjadi permasalahan
5. Fungsi keluarga
Tn.S dan Ny.I hanya menempuh pendidikan SD, sedangkan anak pertama
Tn.S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan dibawah ke
puskemas atau dokter praktik umum terdekat, dan jika dirasa tidak terlalu
a) Jangka pendek :Ny.I mengatakan sering terjadi konflik dengan suami dan
sepeda motor atau bisa membeli sepeda motor, suami lebih paham dan
Ny.I. Tampak terlihat respon Tn.S yang acuh terhadap perawatan dan
pengobatan yang harus dijalani Ny.I dan seringnya terjadi konflik antara
Tn.S dan Ny.I saat akan meminta tolong mengantarkan periksa, hal ini
keluhan masalah Ny.I dan Ny.I mengatakan beliau berpasarah diri dan
54
berdoa kepada Allah SWT, dan berusaha untuk tetap menjaga kesehatan
3. Integumen (kulit) Kulit teraba Kulit teraba Kulit teraba Kulit teraba
hangat, warna hangat, warna hangat, warna hangat, warna
kulit sawo matang, kulit sawo kulit sawo kulit sawo
lembab, tidak ada matang, lembab, matang, lembab, matang, lembab,
kelainan pada tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
kulit pada kulit pada kulit pada kulit
4. Thorax dan fungsi Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
pernapasan irama pernapasan irama pernapasan irama pernapasan irama pernapasan
regular, suara regular, suara regular, suara regular, suara
napas vesikuler napas vesikuler napas vesikuler napas vesikuler
dan tidak dan tidak dan tidak dan tidak
terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara
napas tambahan napas tambahan napas tambahan napas tambahan
5. Ekstremitas atas Tidak oedema, Tidak oedema, Tidak oedema, Tidak oedema,
pergerakan baik pergerakan baik pergerakan baik pergerakan baik
8. Harapan keluarga
1. DS : Hipertensi Manajemen
kesehatan tidak
a. Ny.I mengatakan efektif
kesulitan dalam menjalani
program perawatan dan
pengobatan
Perubahan status kesehatan
DO :
a. Klien tampak gagal dalam
melakukan tindakan
untuk mengurangi faktor
resiko Ketidakefektifan pola
b. Klien tampak tidak perawatan kesehatan
berhasil menerapkan keluarga
program perawatan dan
pengobatan
c. aktivtas yang dilakukan
klien sehari-hari tampak
tidak efektif untuk
memenuhi tujuan Manajemen kesehatan
kesehatan tidak efektif
DO :
KEPERAWATAN
jelas
b. Berikan informasi yang diminta pasien
Intervensi Pendukung
1. Bimbingan Sistem kesehatan
2. Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
3. Edukasi Program Pengobatan
pengobatan
d. Anjurkan pasien dan keluarga melalukan
konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat
Intervensi Pendukung :
1. Kamis, 3 Juni 2021 08.30 1. Membina hubungan saling percaya pada klien dan keluarga klien
2. Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan pertemuan
3. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang hipertensi
4. Menjelaskan kepada klien tentang persepsi mengenal masalah dan informasi yang
dapat menimbulkan konflik
5. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang kelebihan dan kekurangan dari
setiap solusi yang dijelaskan
6. Memotivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan tujuan perawatan yang
diharapkan
2. Kamis, 3 Juni 2021 10.00 1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
3. Menjelaskan penyebab terjadinya hipertensi
4. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang kepatuhan menajalani program
pengobatan hipertensi
5. Menganjurkan kepada klien dan keluarga untuk berkomiten untuk menjalani
program pengobatan dengan baik
6. Menjelaskan kepada keluarga untuk bergantian mendapampingi klien selama
menjalani program pengobatan
7. Menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat yang akan diperoleh jika teratur
menjalani pengobatan
1. Jumat , 4 Juni 2021 08.00 1. Memberi salam
2. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang hipertensi
3. Menjelaskan kepada klien tentang persepsi mengenal masalah dan informasi yang
62
menjalani pengobatan
64
O:
1. Klien tampak tidak ada kemauan
untuk mengikuti program perawatan
atau pengobatan
2. Klien tidak menjalankan anjuran
yang sudah dijelaskan
3. Tampak terdapat tanda atau gejala
masalah kesehatan yang masih ada
O:
1. Klien tampak gagal dalam
melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor resiko
2. Klien tampak tidak berhasil
menerapkan program perawatan dan
pengobatan
3. aktivtas yang dilakukan klien sehari-
hari tampak tidak efektif untuk
memenuhi tujuan kesehatan
O:
1. Klien tampak tidak ada kemauan
untuk mengikuti program perawatan
atau pengobatan
2. Klien tidak menjalankan anjuran
yang sudah dijelaskan
3. Tampak terdapat tanda atau gejala
masalah kesehatan yang masih ada
O:
1. Klien tampak gagal dalam
melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor resiko
2. Klien tampak tidak berhasil
menerapkan program perawatan dan
pengobatan
3. aktivtas yang dilakukan klien sehari-
66
PEMBAHASAN
terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada
4.1 Pengkajian
(Padila, 2012).
diperlukan. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 3 Juni 2021 Ny.I yang berusia
48 tahun mengalami hipertensi, menurut (Black & Hawks, 2014) pada tinjauan
pustaka orang yang beresiko hipertensi yaitu usia antara 30-50 tahun dan
pada saat Ny.I merasakan kepala terasa pusing dan akan berobat selalu diawali
konflik dengan keluarga, Ny.I juga mengatakan tidak mengkonsumsi obat secara
67
68
Nadi 92 x/menit. Keluhan yang disampaikan Ny.I tersebut sesuai dengan tinjauan
pustaka tanda dan gejala hipertensi Menurut (Aspiani, 2014) namun tidak semua
tanda dan gejala muncul dalam kasus yang dirasakan oleh Ny.I, berdasarkan
tinjauan pustaka (Aspiani, 2014) tanda dan gejala hipertensi hipertensi yaitu sakit
kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, perasaan berputar seperti tujuh
keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat, telinga
berdenging.
tidak ada perubahan dan penulis menghawatirkan akan timbulnya komplikasi pada
Pada tinjauan pustaka diagnosa keperwatan yang muncul pada klien hipertensi
menurut (Tim Pokja SDKI, 2017) diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
Hipertensi adalah :
pemahaman. Karena dari hasil pengkajian pada klien, penulis menemukan data
yang mengarah pada 2 diagnosa tersebut. Diagnosa pertama ditandai dengan tidak
Sedangkan 1 diagnosa yang tidak muncul pada tinjauan kasus karena penulis
tidak menemukan adanya kriteria pada pengkajian yang menuju pada diagnosa
hasil dan rencana intervensi. Dalam membuat sasaran, penulis bekerja sama
dengan keluarga agat sasaran tersebut tecapai. Dalam tujuan penulis membuat
tujuan berdasarakan lima tugas kesehatan keluarga, dan di dalam tujuan juga
dapat merawat klien agar manajemen kesehatan tidak efektif teratasi. Kriteria
rumah 3 x 24 jam diharapkan keluarga dan klien dapat mengenal masalah agat
dan informasi yang dapat menimbulkan konflik, Menjelaskan kepada klien dan
keluarga tentang kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi yang dijelaskan,
diharapkan
menjelaskan kepada klien dan keluarga manfaat yang akan diperoleh jika teratur
menjalani
kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah tahap yang menetukan apakah
tujuan yang telah ditetapkan akan menentukan mudah atau sulitnya dalam
hipertensi secara rutin, pada hari kedua Ny.I mengatakan sedikit memahami cara
depan, pada hari ketiga Ny.I mengatakan memahami cara berkomunikasi dengan
suami agar tidak menimbulkan konflik dan sudah bersepakat akan melakukan
dan klien mengatakan sudah mau untuk menjalani perawatan atau pengobatan dan
Pada akhir evaluasi semua tujuan, kriteria hasil dan masalah dapat diteratasi,
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil uraian yang telah diuraikan tentang asuhan keperawatan pada klien
sebagai berikut :
dan akan berobat selalu diawali konflik dengan keluarga, Ny.I juga
bahwa dari anggota keluarga dari suami atau istri tidak ada yang memiliki
ketidakadekuatan pemahaman.
73
74
5.1.3 Pada dua diagnosa prioritas yang muncul pada pasien dilakukan melalui dua
5.1.4 Semua tindakan yang diimpementasikan kepada klien sesuai dengan rencana
5.1.5 Pada akhir evaluasi dari dua diagnosa keperawatan yang terjadi pada Ny.I
semua tujuan dapat tercapai karena adanya kerjasama yang baik antara
klien, keluarga dan perawat. Hasil evaluasi pada Ny.I didapatkan dua
5.2 Saran
yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
dengan Hipertensi.
75
dengan
76
DAFTAR PUSTAKA
Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for
Positiveoutcomes (Ed. 7). St. Louis : Missouri Elsevier Saunders.
Mubarak, Wahit Iqbal., Lilis Indrawati., & Joko Susanto. (2015). Buku Ajar
IlmuKeperawatan Dasar (hlm. 3-24). Jakarta: Salemba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standart diagnosis keperawatan Indonesia,
definisi dan indikator diagnostik. Edisi pertama Cetakan kedua. DPP PPNI
Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia,
definisi dan tindakan keperawatan. Edisi pertama cetakan kedua. DPP
PPNI Jakarta.
77
Lampiran 1
Kepada Yth.
Kepala Desa Ranuklindungan Grati
di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo Tahun Akademik 2020/2021.
Bersama surat ini kami mohon Kepala Desa Ranuklindungan mengijinkan
mahasiswa kami untuk megambil data dasar di tempat tersebut. Berikut adalah
informasi mahasiswa kami.
Nama Mahasiswa : Akhmad Rizal Lukman Thoriq
NIM : 1801097
Alamat : Ranuklindungan RT 02/RW01, Grati
Tempat Tanggal : Pasuruan, 21 Maret 2021
Lahir
No. Hp : 083122299465
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi Dengan Masalah
Keperawatan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Di Desa
Ranuklindungan Grati
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan semoga sudi kiranya
memperhatikan untuk dipertimbangkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
sampaikan terima kasih.
Mengetahui,
DIREKTUR
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini
dan saya telah menerima salinan dari form ini.
Lampiran 3
I. Tujuan
hipertensi.
a) Ceramah
IV. Sasaran
V. Media
Leaflet
VII. Evaluasi
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal dan disebut sebagai
menampakkan gejala.
2. Penyebab Hipertensi
lingkungan.
atau kehamilan
a) Riwayat keluarga, Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada
wanita sampai kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hampir
d) Diabetes mellitus, Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dua kali lipat pada
e) Stress, Stress meningkat resistensi vaskuler perifer dan curah jantung serta
respon stress.
pengembangan hipertensi.
hipertensi. pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti
a) Sakit kepala.
dengan melakukan diet rendah kolesterol namun kaya dengan serat dan
protein, dan jika berhasil menurunkan berat badan 2,5-5 kg maka tekanan
pada pasien hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu
cairan berlebih dalam tubuh sehingga daya pompa jantung menjadi lebih
ringan.
86
simpatis.
asma bronkhial.
Lampiran 4
88
Lampiran 5
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 1801097
Lampiran 6
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 1801097