DISUSUN OLEH:
NIM : P.14075
Program Studi : D3 KEPERAWATAN
I udul Karya Tulis ltmiah : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada TN. K
dan 3W. W Tahap Perkembangan Lansia
dengan Hipcrtensi dengan Ketidakefektifan
Pemeliharaan Kesehatan di Dusun Jetak Desa
Wonorejo Kecamalan Gondangrejo
Kabupaten Karanganvar
Menyatnkan dengan sebenamya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Yusuf Pardiyanto
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberi kekekalan
Pengkotbah 3:11
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
TN. K DAN TN. W TATFAP PERKEMBANGAN LANSIA DENGAN
BIPERTENSI DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN DI DUSUN JETAK DESA WONOREJO
KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN
KARANGANYAR
Oleh :
ESTER YUSTIANA WIDIAGHf
P.14075
Menyetujui,
Pembimbing
NJK. 200981037
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGIHI
: 08 Agusius 2017
Dewao Peaguji :
Ketua :
Anggota :
V
HALAMAN PENGESAHAN
Ditetapkan di : Surakarta
DEWAN PENGUIN
Mengemhui,
Ketua P Studi D3 Keperawatan ,
i<**d«¿
s u usada Surakarta
Ko NsMKe
200981037
V1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
vii
3. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Sekretaris Program Studi D3
dan pendapat.
menyelesaikan pendidikan.
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN........................................................ii
MOTTO........................................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI...........................................v
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Batasan Masalah 5
Rumusan Masalah 5
Tujuan 6
Tujuan Umum 6
Tujuan Khusus 6
Manfaat 6
Manfaat Teoritis 6
Manfaat Praktis 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Keluarga 8
Pengertian 8
Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga..............................................................9
Masalah Kesehatan Keluarga 13
Konsep Penyakit 18
Definisi Hipertensi 18
Klasifikasi Hipertensi 18
ix
Etiologi 20
Manifestasi Klinis 21
Patofisiologi 21
Pathway 24
Penatalaksanaan 25
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga...............................28
Pengkajian 28
Tahap Diagnosa 37
Intervensi Keperawatan 43
BAB III METODE PENELITIAN
Desain Penelitian 48
Batasan Istilah 48
Partisipan 49
Lokasi dan Waktu Penelitian................................................49
Pengumpulan Data 50
Uji Keabsahan Data 54
Analisa Data 56
BAB IV HASIL
Hasil 60
Gambaran Lokasi Pengambilan Data.....................................................................60
Pengkajian 60
Analisa Data 73
Skoring Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan
Keluarga................................................................75
Penentuan Masalah Berdasarkan Skoring..............................................................77
Perencanaan Keperawatan 78
Implementasi Keperawatan 83
Evaluasi 90
BAB V PEMBAHASAN
Pembahasan 94
Pengkajian 94
Diagnosa Keperawatan 99
Intervensi Keperawatan 101
Implementasi Keperawatan 102
x
Evaluasi 105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 110
Pengkajian 110
Diagnosa Keperawatan 110
Intervensi Keperawatan 111
Implementasi Keperawatan 111
Evaluasi Batasan Istilah 112
Saran 112
Bagi Puskesmas 112
Bagi Institusi Pendidikan 112
6.2.2 Bagi Klien dan Keluarga.....................................113
6.2.2 Bagi Penulis........................................................113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Prioritas.................................................................................. 41
Keluarga .............................................................................. 75
Halaman
xiii
LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
anggota keluarga akan menjadi masalah bagi satu unit keluarga. Karena ada
yang tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya,
cita, hubungan dengan masyarakat luas dan gaya hidup yang tidak sama
dengan di kota dalam hal besarnya keluarga, struktur, nilai, dan juga gaya
anak, memiliki anak remaja, memiliki anak dewasa, sampai keluarga yang
1
2
keluarga dengan anak usia pra-sekolah, tahap keluarga dengan anak usia
melepaskan anak usia dewasa muda, tahap keluarga yang orang tua usia
lanjut, tahap ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun berlanjut
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
mental, dan sosial secara bertahap pada masa ini (Azizah, 2011).
Pada keadaan ini lanjut usia (lansia) akan mengalami berbagai masalah
kesehatan dan penyakit yang erat kaitannya dengan proses menua, misalnya
gout arthritis, ataupun penyakit kolagen lainnya) (Aspiani, 2014). Salah satu
permasalahan yang sering dialami lansia yaitu rentannya kondisi fisik lansia
akibat dari proses penuaan dan sering terjadi pada sistem kardiovaskuler
3
Indonesia mencapai 31,7 persen dari total jumlah penduduk dewasa (Dhuha,
lansia di daerah perkotaan dan perdesaan pada tahun 2008 sampai 2012
sebesar 24,77%, artinya bahwa dari setiap 100 orang lansia sekitar 24 orang
lansia yang mengalami sakit yang antara lain, hipertensi 57,6%, (Kemenkes
usia lanjut dibedakan menjadi dua macam yaitu hipertensi pada tekanan
sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik
sama atau lebih 90 mmHg serta hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik
lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90
stroke.
dengan hipertensi.
Untuk mencegah dan mengurangi agar tidak terjadi seperti halnya yang
telah dijelaskan di atas maka dari itu perlu penanganan masalah hipertensi
tepat, dan efisien dapat membantu menekan angka kejadian dan kematian
karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan Umum
Kabupaten Karanganyar.
Tujuan Khusus
Manfaat Penulis
Teoritis
Praktis
komperhensif.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Keluarga
Pengertian Keluarga
adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan Logan, 1986
9
10
keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan anak atau semua
sehat.
orang tua)
anak
b. Mensosialisasikan anak
kembang anak.
yang sehat
intelektual
13
atau istri
masyarakat.
kepergian anaknya.
14
anak–anaknya.
hidup
adalah:
c. Keluarga berencana
e. Imunisasi
h. Interaksi keluarga
menular yang lazim pada anak-anak, anak jatuh, luka, luka bakar,
a. Hubungan pernikahan
c. Keluarga berencana
adalah:
a. Orang tua akan mulai berpisah dengan anak karena anak mulai
ditingkatkan
17
darah tinggi)
pernikahan
lain)
lain perawatan orang tua lanjt usia atau yang tidak mampu
psikologis
ginjal)
19
Konsep Penyakit
Definisi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi
a. Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
c. Kebiasaan Hidup
2. Hipertensi Sekunder
Hipotiroidisme
Tabel 2.1
Kreteria penyakit hipertensi menurut JNC-V USA (Dalaimartha & Wijaya,
2004 dalam Reny, 2014)
Tekanan darah
No Kriteria Sistolik Diastolik
1. Normal <130 <85
2. Perbatasan (high normal) 130-139 85-89
3. Hipertensi
Derajat 1: ringan (mild) 140-159 90-99
Derajat 2: sedang (moderate) 160-179 100-109
Derajat 3: berat (severel) 180-209 110-119
Derajat 4: sengat berat (very severe) >209 >120
Etiologi
atau transpor Na
perifer.
Manifestasi Klinis
sama pada setiap orang, bahkan kadang timbul tanpa gejala. Secara
(Aspiani, 2014):
1. Sakit kepala
5. Telinga bedenging
pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-
tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain (Novianti, 2006 dalam Aspiani,
2014)
Patofisologi
pelepasan renin.
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
Bare, 2002).
25
Pathway
elastisitas, arteriosklerosis
hipertensi
Perubahan status
kesehatan
kerusakan vaskuler pembuluh darah
perubahan struktur
Paparan
informasi kurang
penyumbatan pembuluh darah
vasokontriksi Defisiens
i
gangguan sirkulasi
miocard diplopia
Skema 2.1
Pathway Hipertensi
(Hasdianah & Suprapto,
2014)
26
Penatalaksanaan
a. Pengaturan Diet
1) Rendah garam
koroner.
27
juga berkurang.
c. Olahraga
2. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi Oksigen
b. Pemantauan Hemodinamik
c. Pemantauan Jantung
d. Obat-obatan:
dan TPR.
menurunkan TPR.
reaksi dan respon individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap
Pengkajian
Proses pengkajian:
1. Penjajakan Keluarga
2. Pengumpulan Data
yang lain).
b. Kegiatan sehari-hari
c. Faktor sosial-buaya-ekonomi
d. Faktor lingkungan
tinggal.
diantaranya:
4) struktur peran
g. Fungsi kelurga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosial
(Friedman, 2010).
4) Fungsi reproduksi
2010).
33
5) Fungsi ekonomi
i. Pemeriksaan fisik
1)Tekanan darah
2)Nadi
3)Respirasi
(Tamher, 2009).
4)Rambut
5)Mata
6)Hidung
Untuk menilai simetris kanan dan kiri, ada lubang kanan dan
7)Telinga
8)Mulut
(Priharjo, 2007).
9)Leher
10) Dada :
a) Paru
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
atau
35
(3) Perkusi
(4) Auskultasi
b) Jantung
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(3) Perkusi
(4) Auskultasi
11) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
d) Perkusi
12) Ekstremitas
Pada kaki dan tangan apakah terjadi oedema, ada varices atau
13) Kulit
j. Harapan keluarga
Tahap Diagnosa
2012).
semuanya karena ada keterbatasan. Oleh karena itu, perlu disusun skala
1. Sifat masalah
sehat, dan krisis yang dapat diketahui. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor kebudayaan.
Bila maslah ini dapat diatasi dengan sumber daya yang ada (tenaga,
dana, dll), masalah akan berkurang atau mencegah lebih luas. Skala
masalah
waktu
Sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi atau
b. Kerumitan masalah.
4. Menonjolnya masalah
Tabel 2.3.2
Skala Penyusunan Masalah Kesehatan Keluarga Sesuai Prioritas
Kriteria Bobot
1 Sifat masalah 1
Skala:
Ancaman kesehatan 2
Tidak/kurang sehat 3
Krisis 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala:
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Skala:
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah tidak perlu segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
1. Nyeri akut
5. Intoleransi aktivitas
6. Defisiensi pengetahuan
Intervensi Keperawatan
(Ali, 2010):
tujuan
1. Nyeri akut
NOC:
a. Manajemen Nyeri
Kriteria Hasil:
Intervensi NIC:
kelelahan
NOC
Kriteria Hasil:
b. Kualitas tidur 5
b. Monitor pola tidur pasien dan catat kondisi fisik (misalnya, apnea
NOC:
Kriteria Hasil:
Intervevsi NIC:
perawatan
ekstrem
NOC:
b. Status sirkulasi
Kriteria Hasil:
Intervensi NIC:
5. Intoleransi aktivitas
NOC:
Kriteria Hasil:
6. Defisiensi
pengetahuan NOC:
Kriteria Hasil:
48
karbohidrat
kesehatan
kebutuhan gizi
Implementasi Keperawatan
(Nursalam, 2013).
Evaluasi Keperawatan
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu studi
kasus. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu atau
Batasan Istilah
yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan
fokus atau inti yang perlu diteliti. Fokus penelitian perlu dilakukan kerena
49
50
mengingat adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu serta supaya
informasi kualitatif sebagai penciri dan batasan yang dibuat oleh penulis.
Partisipan
(Sugiyono, 2013).
Karanganyar.
1. Lokasi
merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh
tidak lain adalah tempat di mana proses studi yang digunakan untuk
Karanganyar.
2. Waktu
Pengumpulan Data
2013).
1. Wawancara
Hal ini digunakan untuk hal-hal dari responden secara lebih mendalam.
2. Observasi
(Hidayat, 2014).
berikut:
a. Inspeksi
pada setiap bagian tubuh meliputi ukuran tubuh, warna kulit, bentuk
b. Palpasi
peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif dan dapat
c. Perkusi
daerah hepar.
d. Auskultasi
(Hidayat, 2014). Ada empat ciri-ciri bunyi yang perlu dikaji dengan
auskultasi yaitu:
3. Dokumentasi
mengambil data yang berasal dari dokumen asli, dokumen asli tersebut
4. Studi Kepustakaan
untuk melihat kebenaran data yang telah dikumpulkan dan agar hasil-hasil
2011). Dalam penelitian ini uji keabsahan data yang dimaksudkan untuk
apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah
benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek
kembali pada sumber data asli atau sumber lain ternyata tidak benar,
2013).
data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga pasien yang berkaitan
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan
kebenarannya terjamin.
Analisis Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Swarjana, 2016).
opini pembahasan.
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian data
singkat, bagan, hubungan antar kategoti dan dengan teks yang bersifat
klien.
4. Kesimpulan
ada atau berupa gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum
sebagai hipotesis, dan data menjadi teori jika didukung oleh data-data
yang lain. Dalam penelitian ini kesimpulan dilakukan dari data yang
59
IV
HASIL
Hasil
evaluasi.
Pengkajian
A. Data Umum
60
61
6. Komposisi Keluarga
7. Genogram
Klien 1
Klien 2
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis keturunan
: Menikah
: Klien
8. Tipe keluarga
1. Tahap Pada saat ini keluarga Tn. K Pada saat ini keluarga Tn. W
perkembangan berada pada tahap berada pada tahap
keluarga saat ini perkembangan lanjut usia. tn. perkembangan lanjut usia. Tn.
K dan Ny. T memiliki 4 anak W dan Ny. P memiliki 3 anak
perempuan, anak pertama laki-laki, anak pertama sudah
sudah menikah dan memiliki berkeluarga mempunyai 1
2 anak, anak kedua dan ketiga anak, anak kedua belum
akan segera menikah, dan menikah sedangkan anak
anak keempat masih duduk di ketiga sudah menikah tetapi
Sekolah Menengah Atas. Saat belum mempunyai anak. Saat
ini Tn. K sudah mulai bekerja ini Tn. W sudah tidak bekerja
tetapi tidak semaksimal dulu karena sakit dan usianya yang
sehingga pendapatan menurun semakin tua.
karena penyakitnya dan Tugas perkembangan pada
usianya yang semakin tua. tahap ini adalah penyesuaian
Tugas perkembangan pada tahap masa pensiun dengan
tahap ini adalah penyesuaian cara merubah cara hidup,
tahap masa pensiun dengan mempertahankan pengaturan
cara merubah cara hidup, hidup yang memuaskan,
mempertahankan pengaturan menyesuaikan terhadap
hidup yang memuaskan, pendapatan yang menurun,
menyesuaikan terhadap memeprtahankan hubungan
pendapatan yang menurun, perkawinan, menyesuaikan
memeprtahankan hubungan diri terhadap kehilangan
perkawinan, menyesuaikan pasangan, mempertahankan
diri terhadap kehilangan ikatan keluarga antar generasi
pasangan, mempertahankan dan melakukan life review
ikatan keluarga antar generasi masa lalu.
dan melakukan life review
masa lalu.
C. Lingkungan
E. Fungsi keluarga
G. Harapan Keluarga
H. Pemeriksaan fisik
Analisa Data
DO:
- Terlihat Ny. T selalu
mendampingi Tn. K saat
diwawancara.
- Keluarga hanya mengerti
hipertensi sebatas tensi tinggi
- Tn. K terlihat pucat beberapa
kali memegangi kepalanya
bagian belakang
- TD Tn. K : 140/90 mmHg.
- Nadi Tn. K 88x/menit.
DO:
- Keluarga terlihat tidak mampu
memberikan perawatan
- Keluarga terlihat bingung saat
ditanya cara merawat Tn. K.
- Keluarga hanya mengerti
hipertensi sebatas tensi tinggi
Klien 2
DS: Ketidakmampuan Ketidakefektifan
- Tn. W mengatakan mengalami keluarga mengenal manajemen kesehatan
hipertensi sejak 1 tahun yang masalah kesehatan dalam keluarga
lalu.
- Ny. P mengatakan Tn. W pernah
masuk RS dengan stroke 6 bulan
yang lalu.
- Keluarga mengatakan kurang
mengetahui masalah hipertensi.
- Tn. W mengatakan sering pusing
di bagian kepela belakang
- Tn. W mengatakan jarang
kontrol ke pelayanan kesehatan
- Ny. P mengatakan Tn. W tidak
minum obat hipertensi
DO:
- Tn. W terlihat gelisah, meringis
dan sering memijati kepalanya.
- Keluarga terlihat bingung saat
ditanya tentang penyakit Tn. W
- TD Tn. W : 170/100 mmHg.
- Nadi Tn. W : 92x/menit.
DS: Ketidakmampuan Ketidkefektifan
- Tn. W mengatakan tidak keluarga merawat manajemen kesehatan
memeriksakan kesehatan secara anggota keluarga yang dalam keluarga
rutin karena jarak Puskesmas sakit
terlalu jauh dari rumahnya
- Ny. P mengatakan tidak
mengetahui cara merawat Tn. W
setelah pulang dari RS karena
Ny. P sibuk berjualan untuk
memenuhi kebutuhan
- Tn. W mengatakan pengelihatan
masih cukup jelas meski ada
bercak putih pada matanya
- Keluarga mengatakan
memanggil fisioterapi ke rumah
untuk memberika terapi pada
tangan dan kaki Tn. W
DO:
- Keluarga terlihat kurang
75
Total : 3 2/3
Menonjolnya masalah: ½ x 1= ½
Ada masalah, tidak Keluarga mengatakan Tn.
perlu segera ditangani K dirawat dirumah dengan
sebisa dan seadanya
Total: 2 5/6
Klien 2
Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan
Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Tn. W mengatakan sering
Aktual pusing. Tn. W terlihat
gelisah, meringis dan
sering memijati kepalanya.
Total : 3 2/3
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
Sifat masalah: 3 1 1/3 x 1 =1 Keluarga mengatakan
Aktual tidak megetahui cara
merawat Tn. W
Perencanaan
Data pendukung
masalah
kesehatan Klien 1
dengan
Hipertensi
Data pendukung
masalah
kesehatan
keluarga
Data pendukung
masalah
kesehatan dengan Klien 2
Hipertensi
ke pelayanan kesehatan
kesehatan
Keluarga mampu Keluarga mampu
5. tidak minum
merawat: merawat:
obat
hipertensi
1623 Perilaku patuh keluarga 5616 Berikan Penjelasan
6. Tn. K terlihat dan klien terhadap program pengobatan
pucat, lemas pengobatan 0180 Pengelolaan latihan
dan beberapa fisik dengan senam
kali memijati hipertensi
kepalanya
Keluarga mampu Keluarga mampu
bagian memodifikasi memodifikasi
belakang
lingkungan: lingkungan:
7. Rumah cukup
gelap, lembab 1910 Keluarga mampu 6480 Manajemen
karena menyiapkan lingkungan
kurangnya lingkungan rumah yang
ventilasi dan aman
penerangan Keluarga mampu Keluarga mampu
kurang memenfaatkan fasilitas memenfaatkan
8. TD Tn. W: pelayanan kesehatan: fasilitas pelayanan
170/100 kesehatan:
mmHg. 1806 Keluarga mengetahui 7560 Motivasi keluarga
Nadi Tn. W: sumber-sumber dan klien
92x/menit kesehatan memeriksakan
RR Tn. W: kesehatan secara
24x/menit teratur
Data pendukung
masalah
kesehatan
keluarga
82
83
84x/menit
Rr Tn. K
22x/menit
Ketidakefektifa 2 1. Mengkaji 2 1. Mengkaji ulang 2 1. Melakukan 2 1. Melakukan tanya 2 1. Mengkaji ulang
n pemeliharaan pengetahuan pengetahuan tanya jawab jawab kembali pengetahuan
kesehatan di keluarga tentang keluarga tentang pada Tn. K dan pada Tn. K dan keluarga tentang
keluarga hipertensi hipertensi keluarga keluarga hipertensi
2. Memberikan 2. Memberikan 2. Menjelaskan mengenai 2. Mengingatkan
penjelasan pada penyuluhan kembali kepada hipertensi kepada Tn. K
Tn. K untuk kesehatan Tn. K dan 2. Mengingatkan untuk
mengkonsumsi tentang penyakit keluarga tentang kepada Tn. K mengkonsumsi
diet hipertensi hipertensi pengertian, untuk makanan yang
3. Menjelaskan tanda dan gejala, mengkonsumsi sesuai dengan
Respon kepada Ny. J faktor makanan yang diet hipertensi
DS : dan keluarga resiko,penyebab, sesuai dengan diet 3. Mengingatkan
Tn. K dan keluarga tentang komplikasi dan hipertensi kembali Tn. K
mengatakan kurang pengertian, cara pencegahan 3. Mengingatkan dan keluarga
memahami tentang tanda dan dan perawatan kembali Tn. K betapa
hipertensi dan cara gejala, faktor hipertensi dan keluarga pentingnya
merawat hipertensi resiko, 3. Mengingatkan betapa pentingnya menjaga
penyebab, kepada Tn. K menjaga kenyamanan
DO : komplikasi dan untuk kenyamanan lingkungan
Tn. K dan keluarga cara pencegahan mengkonsumsi lingkungan
nampak bersedia dan perawatan makanan yang Respon:
diberikan hipertensi sesuai dengan Respon DS:
pendidikan diet hipertensi DS : Tn. K dan keluarga
kesehatan mengenai Respon 4. Memberikan Tn. K dan keluarga mengatakan sudah
hipertensi DS : penjelasan pada mengatakan sudah mengetahui
Tn. K dan keluarga Tn. K dan mulai mengetahui pengertian
mengatakan sedikit keluarga betapa pengertian hipertensi, hipertensi, cara
memahami pentingnya cara mengontrol, dan mengontrol, dan
mengenai hipertensi menjaga diet hipertensi diet hipertensi
kenyamanan
85
DO : lingkungan DO : DO:
a. Tn. K dan Tn. K dan keluarga Tn. K dan keluarga
keluarga Respon sudah mampu sudah mampu
kooperatif saat DS : menjelaskan menjelaskan
diberikan Tn. K dan keluarga pengertian hipertensi pengertian
pendidikan mengatakan belum walaupun dengan hipertensi walaupun
kesehatan sepenuhnya dibantu perawat, cara dengan bahasa
mengenai mengetahui mengontrol hipertensi sendiri, cara
hipertensi mengenai dan diet untuk mengontrol
b. Tn. K dan hipertensi. hipertensi hipertensi dan diet
keluarga untuk hipertensi
nampak DO :
mengetahui diet Tn. K dan keluarga
hupertensi kooperatif dalam
tanya jawab
mengenai hipertensi
Klien 2 Jumat, 2 Juni 2017 Sabtu, 3 Juni 2017 Minggu, 4 Juni 2017 Senin, 5 Juni 2017 Selasa, 6 Juni 2017
Ketidakefektifa 1 1. Membina 1 1. Mengukur TTV 1 1. Mengukur TTV 1 1. Mengukur TTV 1. 1. Mengukur TTV
n manajemen hubungan 2. Memberikan 2. Memberikan 2. Mengingatkan 2. Menganjurkan
kesehatan b.d saling percaya pengajaran penjelasan kembali Tn. W keluarga untuk
ketidakmampu 2. Mengukur TTV tentang program untuk meminum membuat
an keluarga 3. Mendiskusikan pengobatan pengobatan obat secara lingkungan
mengenal dengan Tn. W yang dianjurkan dengan teratur yang yang aman
masalah dan keluarga 3. Melatih/mengaj meminum obat diberikan dokter 3. Menganjurkan
kesehatan dalam memilih arkan senam yang diberikan saat kontrol kembali pada
tindakan non hipertensi saat kontrol 3. Menganjurkan Tn. W untuk
farmakologi 3. Menganjurkan pada keluarga melakukan
4. Menganjurkan Respon pada keluarga untuk senam hiperten
kepada keluarga DS: untuk memeriksakan
untuk a. Tn. W memeriksakan Tn. W secara Respon
memeriksakan mengatakan Tn. W secara teratur DO:
Tn. W secara akan melakukan teratur 4. Menganjurkan a. Keluarga
86
5.1.8 Evaluasi
mampu
merawat
anggota
keluarga yang
sakit
P: intervensi
dilanjutkan
Klien 2 02 Juni 2017 03 Juni 2017 04 Juni 2017 05 Juni 2017 06 Juni 2017
Dx 1 1,2 S: 1,2 S: 1,2 S: 1,2 S: 1,2 S:
Dx 2 - Tn. W - Tn.W - Tn. W - Tn. W - Keluarga
mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan akan
terkadang akan melakukan akan minum pusing membuat
pusing di senam obat berkurang lingkungan yang
bagian kepala hipertensi hipertensinya - Tn. W aman
belakang - Tn. W - Tn. W mengatakan - Keluarga
- Keluarga mengatakan mengatakan senam mengatakan
mengatakan masih pusing pusing mulai hipertensi sudah mengetahui
akan - Tn. W dan berkurang bermanfaat pengertian
memeriksakan keluarga dengan senam dalam hipertensi, cara
Tn. W secara mengatakan hipertensi mengurangi mengontrol dan
rutin seikit - Keluarga pusing diet hipertensi
- Tn. W dan memahami mengatakan - Tn. W akan O:
keluarga mengenai belum rutin minum - Tn. W terlihat
mengatakan hipertensi sepenuhnya obat mempraktekkan
kurang O: mengetahui hipertensinya senam hipertensi
memahami - Keluarga tentang - Tn. W dan dengan baik
tentang terlihat hipertensi keluarga - Tn. W dan
hipertensi kooperatif saat O: mengatakan keluarga mampu
O: diberikan - Tn. W terlihat sudah mulai menjelaskan
- Perawat pendidikan memprektekkan mengetahui pengertian
memberi kesehatan senam pengertian hipertensi
anjuran latihan - Tn. W terlihat hipertensi hipertensi, cara walaupun dengan
fisik senam sedang - Tn. W terlihat mengontrol, bahasa sendiri,
hipertensi mempraktekkan rileks dan diet cara mengontrol
92
- Keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga yang
sakit
P: intervensi
dilanjutkan
BAB V
PEMBAHASA
Pembahasan
Pengkajian
ini menunjukkan bahwa antara hasil studi kasus dan teori yang sudah
2 tahun yang lalu tiba-tiba Tn. K jatuh dan pingsan saat berjalan di
94
95
6 bulan lalu mengalami stroke dan kelemahan pada tangan dan kaki
kirinya.
hasil studi kasus dan teori yang sudah ada tidak terdapat kesenjangan
Priyoto, 2007).
ibu rumah tangga. Tetapi selama Tn. K sakit dan tidak dapat bekerja,
Ny. T bekerja sebagai buruh cuci dan setrika baju di tetangga sekitar
tetapi Tn. W masih aktif ikut kerja bakti. Sedangkan status ekonomi
dilakukan oleh Teti Agutin (2015) diketahui yang bekerja sebagai ibu
guru 2,6% dan petani 20,5%. Hal ini mununjukkan bahwa antara hasil
studi kasus dan teori yang sudah ada tidak terdapat kesenjangan
(Notoatmojo, 2007).
tahun) sebanyak 6,4% sedangkan yang usia middle age (57-59 tahun)
studi kasus dan teori yang sudah ada tidak terdapat kesenjangan
terakhir pada Tn. W yaitu SD dan pendidikan terakhir Ny. P yaitu SD.
Hal ini sesuai dengan Komisi Nasional Lanjut Usia (2009) yang
ini mununjukkan bahwa antara hasil studi kasus dan teori yang sudah
2010).
99
hal beribadah Tn. K sangat disiplin terhadap istri dan anaknya untuk
diketahui oleh Wulandhani, dkk (2014) dilihat dari segi agama yang
lansia.
Diagnosa Keperawatan
tinggi.
pekerjaan rumah, mata Tn. W terlihat ada sedikit bercak putih dan
menunjukkan antara hasil studi kasus dan teori tidak ada kesenjangan
Intervensi Keperawatan
sakit.
mengalami hipertensi.
Implementasi Keperawatan
pemicu, tanda gejala, dan tekanan darah normal dan tidak normal
dan obesitas.
(Arifah, 2008).
2014).
kuesioner.
Evaluasi
Pada evaluasi penulis sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu
dilakukan setiap hari selama tiga hari yaitu keluarga Tn. K dari
106
tanggal 27 Mei-01 Juni 2017 dan klien 2 (An. D) dari tanggal 02-06
Juni 2017.
cara merawat Tn. Data objektif keluarga Tn. K yaitu keluarga terlihat
Evaluasi hari ketiga pada keluarga Tn. K dan keluarga Tn. W yaitu
tekanan darah secara rutin. Data objektif yaitu pada keluarga Tn. K
kuesioner pengetahuan.
Kesimpulan
Pengkajian Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
110
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
teratur.
Evaluasi Keperawatan
keluarga yang sakit. Pada awal pengkajian keluarga Tn. K dan Tn.
Saran
Bagi Puskesmas
dapat berperilaku hidup sehat, yaitu dengan pola hidup yang sehat
kesehatan.
Bagi Penulis
Kabupaten Karanganyar
Riwayat pendidikan :
Riwayat pekerjaan :-
Riwayat Organisasi :
NA
NO HARI/
MATERI
SARAN NAMA*& TTD
TANGGA 1. PEM R lMBfNG PEMi3lMntNG
Surakarta,.. .......
Mengetahui,
Pembimbing
Nama Mshasiswa
NIM
Judul KTI
fiARAN NAMA&TTD
NO. PEMBIMBING
Surakana,........ ..............
Mengetahui,
Pembimbing,
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH
Namamnhm*Bws: Zxv•mO/r#ea
NO MATERI
Mengetahui,
Pembimbing,
ILEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
Nama
NIM
NAMA&TTD
NO
PF BEG
Lampiran 19: Lembar Konsultasi
Nama Mahasiswa
NIM
Judul KTI
.. ........ . . .
Mengstahui,
Pembimbing,
87
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. DATA UMUM
a. Nama KK :
b. Umur :
c. Alamat :
d. Pekerjaan KK :
e. Pendidikan KK :
f. Komposisi Keluarga
Hubungan
Jenis
No Nama dengan Usia Pekerjaan Pendidikan
Kelamin
KK
1
2
3
4
5
...
g. Genogram :
h. Tipe Keluarga :
i. Suku Bangsa :
j. Agama :
k. Status sosial ekonomi :
l. Aktivitas rekreasi keluarga :
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
c. Riwayat keluarga inti :
d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami-istri) :
III. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
b. Karakteristik tetangga dan komunitas :
c. Mobilitas geografi keluarga :
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
e. Sistem pendukung keluarga :
IV. STRUKTUR KOMUNIKASI KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga :
b. Struktur kekuatan keluarga :
c. Struktur peran :
d. Nilai dan Norma Budaya :
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
b. Fungsi Sosialisasi :
c. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Hal-hal yang dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah:
1. Mengenal masalah:
2. Mengambil keputusan:
3. Merawat anggota keluarga yang sakit:
4. Memelihara/memodifikasi lingkungan:
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada:
d. Fungsi reproduksi :
e. Fungsi Ekonomi :
VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang:
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor dan situasi:
c. Strategi koping yang digunakan:
VII. HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi keluarga terhadap perawat :
b. Harapan keluarga terhadap perawat :
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
2014
1
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Surakarta
57102
Pembimbing I
Pembimbing II
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
NIM : J210.100.043
Pembimbing I Pembimbing II
Abstract
Analisis Univariat
Pengetahuan tentang diit hipertensi
Kelompok perlakuan
Kelompok kontrol
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pre test post pengetahuan kelompok
kontrol
Tabel 3 memperlihatkan pengetahuan responden baik pada pre test maupun pada
post test dalam kategori kurang.
Kelompok kontrol
Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan pre test post diit hipertensi kelompok
kontrol
Pre test Post test
Kepatuhan
Jumlah % Jumlah %
Baik 13 39.4 16 48.5
Buruk 20 60.6 17 51.5
Jumlah 33 100.0 33 100.0
Tabel 5 memperlihatkan data kepatuhan responden baik pada pre test maupun
post test banyak dalam kategori kurang masing-masing 60,6% dan 51,5%.
Beck, Mary E. (2011). Ilmu Gizi dan Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan
Diet: Hubungannya Dengan Teori dan Aplikasi. Jakarta :
Penyakit-penyakit Rineka Cipta
Untu
k 2007 Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Perawat dan Dokter. Rineka Cipta
Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Tamher, S. & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Wawan dan Dewi, A, (2010) Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Media
Wong, D. L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric, Alih Bahasa. Jakarta: EGC
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
Health Education in the Improvement of Knowledge , Attitude and Practice in the Family with
Hypertension – a Pilot Study
Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat saat ini, prevalensi di Indonesia mencapai
31,7% tahun 2007 dan 25,8% pada tahun 2013, namun angka ini masih dalam kategori tinggi. Bila tidak ditangani
dengan baik sedini mungkin bisa menjadi the silent killer. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan
nonfarmakologis termasuk penurunan berat badan, pembatasan alkohol, natrium dan tembakau, latihan dan relaksasi
merupakan intervensi wajib pada penanganan hipertensi. Disamping tenaga medis, keluarga juga berperan penting,
namun pengaruh intervensi pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
keluarga dengan hipertensi masih kurang evidence terutama di Aceh. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dengan hipertensi di
Kemukiman Bluek Grong- Grong Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Intervensi Pendidikan kesehatan tentang
hipertensi dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi menggunakan media power point dan booklets. Jenis
penelitian kuantitatif dengan desain pre experimental berupa the one group pretest-posttest design terhadap 37
responden yang diperoleh secara simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik analisa data
menggunakan uji statistik parametrik Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan (p = 0,0001), sikap (p = 0,0001) dan keterampilan (p = 0,0001).
Diharapkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dapat dijadikan salah satu tindakan keperawatan pada keluarga
dengan hipertensi dikomunitas.
Abstract
Hypertension is one of the major public health problem today, prevalence in Indonesia reached 31.7 % in 2007 and to
25.8 % in 2013, but this figure is still in the high category. If not handled properly as early as possible it can be “the
silent killer”. Some research suggests that non-pharmacological approaches include weight loss , alcohol restrictions ,
sodium and tobacco , exercise and relaxation are compulsory intervention on hypertension management. Other than
111
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
medical personnel, the family also plays an important role. However , the effect of health education interventions to
increase knowledge, attitudes and practice of families with hypertension still less evidence , especially in Aceh. This
study aims to determine the effect of health education to increase knowledge , attitude and practice of families with
hypertension in Bluek Grong-Grong Sub-Subdistrict Indrajaya Subdistrict Pidie District. Health education intervention
on hypertension with lectures, discussions and demonstrations using media power point and booklets. This research is a
quantitative research design pre experiment with the one group pretest-posttest design of the 37 respondents were
obtained through simple random sampling. The research instrument was a questionnaire. Data analysis techniques
using parametric statistical tests Paired t-test . The results showed there are significant health education to increase
knowledge (p = 0,0001), attitude (p = 0,0001), and practice (p = 0,0001). Expected health education about
hypertension can be one nursing actions on families with hypertension in the community.
112
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
Latar Belakang
dari 10 penderita tersebut tidak mendapatkan
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
pengobatan secara adekuat (Rahajeng &
tekanan darah persisten dengan tekanan
Tuminah, 2009). Jumlah penderita hipertensi
sistoliknya ≥ 140 mmHg dan tekanan
di Indonesia pada tahun 1995 baru sekitar 5
diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering
persen dari populasi. Survei tahun 2008 yang
disebut the silent killer atau “pembunuh diam-
dilakukan WHO menjadi 32 persen (Widiani,
diam”, karena orang dengan hipertensi sering
2013).
tidak menampakkan gejala. Institut Nasional
Jantung, Paru dan Darah U.S.A. Tahun 2007, prevalensi hipertensi di
memperkirakan sepuluh orang yang Indonesia mencapai 31,7%. Prevalensi
menderita hipertensi tidak sadar akan menjadi 25,8% pada tahun 2013, namun
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, angka ini masih dalam kategori tinggi bahkan
tekanan darah pasien harus dipantau dengan sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di
interval teratur mengingat hipertensi masyarakat tidak terdiagnosis (Kemenkes,
merupakan kondisi seumur hidup (Smeltzer 2013). Di Provinsi Aceh diketahui prevalensi
& Barre, 2002). hipertensi mencapai 30.2%, paling tinggi di
Indonesia (Kemenkes, 2007).
Apabila hipertensi tidak terkontrol, akan
menyerang target organ, dan dapat Di Kabupaten Pidie, kasus hipertensi yang
menyebabkan serangan jantung, stroke, dirawat di puskesmas tahun 2012 berjumlah
gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari 1.590 kasus dan 919 kasus baru. Tahun 2013
beberapa penelitian dilaporkan bahwa jumlah kasus baru sudah mencapai 15.245
penyakit hipertensi yang tidak terkontrol kasus (Dinkes Pidie, 2014).
dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih
Peningkatan kasus hipertensi terjadi di
besar terkena stroke, 6 kali lebih besar
hampir semua Puskesmas. Di Puskesmas
terkena congestive heart failure, dan 3 kali
Indrajaya misalnya pada tahun 2013 telah
lebih besar terkena serangan jantung
merawat rata-rata 65 kasus hipertensi
(Rahajeng & Tuminah, 2009; Lu, et al.
perbulan dan periode Januari sampai dengan
2015).
Juni 2014 sebanyak 466 kasus atau 143 kasus
Data dari World Heath Organization (WHO) perbulan (Puskesmas Indrajaya, 2014). Ini
dan the International Society of Hypertension merupakan peningkatan jumlah kasus yang
(ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita sangat signifikan. Sedangkan jumlah
tersebar di 16 desa.
tingkat kesadaran masyarakat akan
Menurut Friedman (2010) salah satu fungsi pentingnya pemahaman yang benar mengenai
keluarga adalah fungsi perawatan atau hipertensi. Namun demikian, efektifitas
pemeliharaan kesehatan yaitu keluarga pendidikan kesehatan belum sepenuhnya
berfungsi untuk mempertahankan keadaan diketahui pengaruh pendidikan kesehatan
kesehatan anggota keluarga, namun terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan
kenyataannya banyak keluarga yang tidak keterampilan keluarga terutama dalam
memiliki kemampuan merawat anggota merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
keluarga dengan hipertensi sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
diperlukan intervensi pendidikan kesehatan apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan
bagi keluarga. Masyarakat tidak sepenuhnya terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan
memahami hipertensi dan manfaat early keterampilan keluarga dengan hipertensi
diagnosis dan early prevention, terutama
Metode
masyarakat berpendidikan rendah dan
Desain penelitian adalah pre experimental
kelompok tidak bekerja.
dengan rancangan the one group pretest-
Pendidikan kesehatan sebagai intervensi posttest. Penelitian dilakukan di Kemukiman
keperawatan mandiri dapat direncanakan Bluek Grong-Grong wilayah kerja Puskesmas
untuk meningkatkan kemampuan keluarga Indrajaya kabupaten Pidie pada tanggal 16
dalam merawat anggota keluarga yang Maret sampai dengan 25 April 2015. Populasi
mengalami hipertensi. Keluarga merupakan dalam penelitian ini adalah semua keluarga
sumber daya penting pemberian layanan yang anggota keluarganya menderita
kesehatan, baik bagi individu maupun hipertensi yang tinggal di Kemukiman Bluek
keluarga. Saat perawatan difokuskan pada Grong-grong Kecamatan Indrajaya
keluarga, efektifitas perawatan terbukti Kabupaten Pidie sebanyak 114 keluarga.
meningkat. Pengkajian dan pemberian Teknik sampel dengan simple random
layanan kesehatan keluarga adalah hal yang sampling berjumlah 37 orang. Instrumen
penting dalam membantu tiap anggota penelitian menggunakan kuesioner yang
keluarga mencapai tingkat kesejahteraan yang dirancang oleh peneliti yang telah diuji
optimum (Gilliss & Davis, 1993 dalam validitas dan reliabilitas.
Friedman, 2010).
Metode pengumpulan data dilakukan dalam
Pendidikan kesehatan merupakan prioritas beberapa tahapan. Pretest satu kali pada setiap
utama dan merupakan salah satu intervensi responden. Satu minggu setelah pretest
keperawatan yang efektif untuk meningkatkan dilanjutkan dengan kegiatan intervensi berupa
114
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
115
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
Tabel 2. Perbedaan Nilai Rata-Rata
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
Pengetahuan, Sikap dan
Keterampilan Responden Pretest (Purwati, et al., 2014) terdapat pengaruh
dan Posttest
Min
penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan
Mea
P
Variabel Mean SD - n pengetahuan klien hipertensi.
Differ Value
Ma
ence
x
Penelitian Beigi, et al., (2014), menunjukkan
Pengetahuan
Pretest 13,7 20-
46, bahwa program pendidikan efektif dalam
6 46 75 -
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan
40- 23,24
2 13,3
0,0001
Posttest
69,
8
6 07 95
manajemen diri, dan mengendalikan kebiasaan
Sikap
5 5 98
bahwa program pendidikan hipertensi dapat
Keterampilan
Pretest -
21, 0- berguna dalam meningkatkan pengetahuan
20, 3
7 tentang hipertensi.
100 65,77
0 0,000
33,
2 1 Penelitian Susanti, et al., (2012) menunjukkan
3
17,
Posttest 5
86 -
, 100
0
4
116
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
117
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
pretest 20,72 dan posttest 86,49 (0,0001)
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
menunjukkan ada pengaruh pendidikan
pemberian pendidikan tentang hipertensi
kesehatan terhadap peningkatan keterampilan
terhadap peningkatan pengetahuan mengelola
keluarga dengan hipertensi.
hipertensi. Hasil penelitian Bayo (2008) bahwa
Penelitian ini menemukan ada pengaruh pengetahuan klien tentang cara pencegahan
118
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
media berupa power point dan booklet. seseorang. Pengetahuan merupakan domain
Berdasarkan hasil penelitian ini pendiddikan keluarga dalam merawat anggota keluarga
119
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
120
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
121
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
dan 2013
123
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
R, Bowden, Elaine G. Jones; Jakarta: Pharm, C.D & Hill, M.N. (2005).
EGC Hypertension knowledge, awareness, and
attitudes in a hypertensive population,
Jafar, T.H., Islam, M., Hatcher, J., Hashmi, S., Journal of General Internal Medicine, 20
Bux, R., Khan, A., et al, (2010). (3).
Community based lifestyle intervention
for blood pressure reduction in children
and young adults in developing
country, BioMedical Journal, 340.
Park, Y.H., Song M., Cho B., Lim, J., Song, Smeltzer, S.C., & Barre, B.G., (2002). Buku ajar
W., & Kim, S. (2010). The effect of keperawatan medikal-bedah Brunner
integrated health education and
& Suddarth. Jakarta: EGC.
exercise program in community-
dwelling older adults with
hypertension: a randomized
controlled trial, Patient Eduation and Songjanan, M.E., Marlinah., Hasifah, (2013).
Cunseling Journal, 10 (1016). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang
124
Jurnal Ilmu Keperawatan
Mardhiah
http://health.kompas.com/read/2013/04/
04/15544899 diakses tanggal 5 Mei
2014
125