F POST
OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DIRUANG
KANTHIL 2 RSUD KARANGANYAR
DISUSUN OLEH :
GURUH ADHI PUTRO
NIM. P14079
DISUSUN OLEH :
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P14079
Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pada Sdr. F dan Sdr. A Post Operasi
Apendisitis Dengan Nyeri Akut Di ruang Kanthil 2 RSUD
Karanganyar
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis benar - benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan akademik yang berlaku.
ii
MOTTO
Sebuah tugas atau pekerjaan akan selalu menjadi sebuah beban, Jika itu hanya
dipikirkan. Sebuah cita-cita juga adalah beban, Jika itu hanya angan-angan.
iii
LEMBAR PESETUJUAN
Oleh:
P14079
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji :
Ketua :
Anggota :
v
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan keperawatan Pada Sdr. A dan Sdr. F Post Operasi
Apendisitis Dengan Nyeri Akut di Ruang kanthil 2 RSUD Karanganyar.”
vii
7. Kedua orang tuaku, bapak Santoso, SE, MM dan Ibu Sri Suwarni, S.pd yang
selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan
pendidikan.
8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
3) Riwayat Penyakit Sekarang ................................................... 18
4) Riwayat Penyakit Dahulu ...................................................... 19
5) Riwayat Kesehatan Keluarga ................................................ 19
6) Keadaan Lingkungan............................................................. 19
7) Pola Fungsi Kesehatan .......................................................... 20
8) Pemeriksaan Fisik.................................................................. 23
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 25
2.2.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 26
2.2.4 Implementasi .............................................................................. 32
2.2.5 Evaluasi ...................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitan ................................................................................... 35
3.2 Batasan Istilah....................................................................................... 35
3.3 Partisipan .............................................................................................. 35
3.4Lokasi dan Waktu penelitian ................................................................... 35
3.5 Pengumpulan Data ................................................................................ 36
3.6 Uji Keabsahan Data .............................................................................. 36
3.7 Analisa Data.......................................................................................... 37
BAB IV HASIL STUDI KASUS
4.1 Hasil ...................................................................................................... 38
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ......................................... 38
4.1.2 Pengkajian .................................................................................. 39
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan .......................................................................................... 70
5.1.1 Pengkajian ................................................................................. 70
5.1.2 Diagnosis Keperawatan .............................................................. 72
5.1.3 Rencana Keperawatan. ............................................................... 73
5.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 74
5.1.5 Evaluasi ...................................................................................... 76
BAB VI KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 77
6.1.1 Pengkajian Keperawatan. ........................................................... 77
6.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 78
6.1.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 78
6.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 78
6.1.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................ 79
6.2 Saran .................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
perforasi atau sepsis, dan bahkan dapat menyebabkan kematian (Zulfikar. dkk,
2015).
mortalitas apendisitis sekitar 12.000 jiwa pada laki-laki dan sekitar 10.000 jiwa
10.000 anak per tahunya antara kelahiran sampai umur 4 tahun. Kejadian
apendisitis meningkat 25 kasus per 10.000 anak per tahunnya antara umur 10-
umumnya penyakit pada usia belasan tahun dan awal 20-an dengan penurunan
1
2
apendisitis mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Kebutuhan rasa
utama dari apendektomi (Katzung, 2004 dalam Zulfikar.dkk, 2013). Bila saat
kemudian jenis, dosis, waktu, jalur dan lama pemberian harus memenuhi
kaidah ilmu farmakologi dan disiplin ilmu lain yang bersangkutan sehingga
secara non farmakologi yaitu berupa tekhnik distraksi (tehnik distraksi visual,
terapi) dan tekhnik stimulasi kulit. Teknik stimulasi kulit yang digunakan
3
adalah kontrol nyeri lebih adekuat dan tidak ada efek samping (Tamsuri, 2007).
Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik melakukan nafas dalam, nafas
Bare, 2002 dalam Hapsari dan Anasari, 2013). Selain melakukan nafas dalam,
otot (potter & pery, 2005 dalam Hapsari dan Anasari, 2013). Relaksasi secara
umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang
mengalami nyeri (National Safety Council, 2003 dalam Hapsari dan Anasari,
2010).
uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus dengan melakukan
asuhan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dalam pemberian relaksasi nafas
Dari data latar belakang di atas di dapatkan batasan masalah yang dapat
diangkat yaitu tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien Sdr. F dan Sdr. A Post
Karanganyar.
4
Karanganyar.
Karanganyar.
RSUD Karanganyar.
5
1.5 Manfaat
1) Teoritis
2) Praktis
a) Bagi Perawat
c) Hasil studi ini bisa menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit agar
pada klien Sdr. F dan Sdr. A post operasi apendisitis dengan nyeri akut
e) Bagi Klien
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Apendisitis
2.1.1 Definisi
sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang
Putri, 2013).
muntah pada kasus yang masuk rumah sakit berulang, dan dapat
sembuh sendiri.
flegmon.
7
8
infeksi yersinis. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penyakit crohn.
Nileshwar, 2104).
3. Pemberian barium
5. Tumor
6. Striktur karena fibrosis pada dinding usus (Wijaya dan Putri, 2013)
2.1.4 Patofisiologi
Muttaqin, 2011).
2011).
Pada fase ini, pasien akan mengalami nyeri pada area periumbilikal.
2.1.5 Pathway
Ketidak
seimbangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
dan anoreksia:
a. Nyeri pndah ke kanan bawah (yang akan menetap dan diperberat bila
lokal dititik Mc. Burney : nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
(rovsing sign)
hari. Dalam beberapa jam nyeri bergeser kuadran kanan bawah dan
2.1.7 Komplikasi
dengan suhu 37,7oC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri
2.1.9 Penatalaksanaan
1. Sebelum operasi
a. Observasi
b. Antibiotik
2. Operasi
a. Apendiktomi.
3. Pasca operasi
dalam posisi fowler. Pasien dikatakn baik bila dalam 12 jam tidak
pulang
2.2.1 Pengkajian
medis
1. Identitas
klien
pekerjaan klien
17
singkat
2. Keluhan Utama
Keluhan utama ditulis singkat jelas, dua atau tiga kata yang
sakit), keluhan utama diisi dengan keluhan yang dirasakan klien saat
item ini menjadi dua bagian, yaitu (1) alasan masuk rumah sakit ;
waktu setelah klien masuk rumah sakit. Semua terapi medis beserta
ini. Bila klien pernah menjalani operasi, perlu dikaji tentang waktu
operasi
nenek atau kakek, genogram dibuat dua generasi ke bawah. Bila klien
adalan anak- anak, genogram bias dibuat dua generasi ke atas. Dapat
juga dibuat satu generasi keatas dan satu generasi kebawah. Penyakit
6. Keadaan lingkungan
(2) adanya polusi udara; (3) pencemaran lingkungan yang lain; (4)
diderita klien).
sehat sakit dan upaya klien atau keluarga dalam bentuk pengetahuan,
nutrisi sebelum sakit sampai dengan saat sakit (saat ini ) yang
harus diikuti serat bila ada larangan adat atau agama pada suatu
makanan tertentu.
3. Pola Eliminasi
eliminasi klien sebelum sakit sampai dengan saat sakit (saat ini),
sakit sampai saat sakit mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali,
sebelum sakit sampai saat sakit (saat ini), meliputi jumlah jam tidur
sewaktu bangun tidur dan kesulitan atau masalah tidur: sulit jatuh
tidur, sulit tidur lama, tidak bugar saat terbangun, terbangun dini,
meliputi: gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, identitas
diri.
8. Pola Peran-Berhungan
praktik ibadah yang dijalankan klien sebelum sakit sampai saat sakit.
dan rewel
(GCS)
23
dalam satuan cc
Dewasa:
b. Masukan (kkal)
5. Kepala
6. Leher
7. Dada
yang dihasilkan
8. Abdomen
massa
9. Ektremitas
a. Kekuatan otot
b. Range of motion
c. Perabaan akral
motoric/gerakan (1-6)
1. Diagnose pre-operasi
2. Diagnose post-operasi
prosedur medikasi
invasive
26
1. Pre-operasi
Kriteria hasil :
terdekat.
Intervensi:
prognosis
yang tepat
kecemasan
atau hilang.
Kriteria Hasil:
skala 0 – 3.
Intervensi:
pernapasan
sign
2. Post-operasi
Kriteria hasil:
Intervensi:
gesekan
lanjut
atau hilang.
30
Kriteria Hasil:
0 – 3.
Intervensi:
pernapasan
31
sign
infasif
dapat teratasi
Kriteria hasil:
Intervensi:
kesehatan
infeksin segera
2.2.3 Implementasi
oleh perawat berdasarkan atas pesan orang lain (Sugeng & Weni, 2010).
2.2.4 Evaluasi
2015 hal 5)
kesehatan.
subkutis
Nyeri somatik dalam mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot,
perlahan (Smeltzer & Bare, 2002 dalam Hapsari dan Anasari, 2013).
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan adalah studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi
data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,
aktivitas atau individu. Studi kasus ini adalah studi untuk mengekplorasi
menjadi fokus studi kasus yaitu Asuhan keperawatan pada klien yang
3.3 Partisipan
keperawatan dan diagnosis medis yang sama yaitu klien yang mengalami nyeri
apendisitis akut.
minggu pada tanggal 22 Mei - 3 Juni 2017. Asuhan keperawatan dengan nyeri
34
35
pada klien dengan post op Apedisitis yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosis,
nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan, pola
konsep diri, pola hubungan peran, pola mekanisme koping, pola nilai dan
keyakinan.
penunjang lainnya.
Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau informasi
utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
36
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
dari klien.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
4.1 Hasil
sekian banyak rumah sakit yang bertipe C. Rumah sakit ini terletak di jln.
57716. Layanan yang tersedia di rumah sakit ini terdiri dari Instalasi Gawat
37
38
adalah ruang khusus penyakit bedah khususnya rawat inap perempuan dan
4.1.2 Pengkajian
keluhan utama dan riwayat penyakit ( sekarang, dahulu dan keluarga yang
1. Identitas klien
Tanggal
26 juli 2017 30 juli 2017
Pengkajian
IDENTITAS
Klien 1 Klien 2
KLIEN
Nama Sdr. F Sdr. A
Alamat Tegari, karanganyar Geneng, Karanganyar
RIWAYAT
Klien 1 Klien 2
PENYAKIT
Keluhan Nyeri pada luka operasi Nyeri pada luka operasi
Utama
Riwayat Klien datang ke IGD Klien datang ke IGD RSUD
Penyakit RSUD pada tanggal 24-5- pada tanggal 28-5-2017 jam
Sekarang 2017 jam 11.00 WIB 09.00 WIB klien datang ke
39
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Hubungan
: Klien
: Tinggal serumah
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Hubungan
: Klien
: Tinggal serumah
41
POLA Klien 2
Klien 1
KESEHATAN
Klien mengatakan sehat itu Klien mengatakan sehat itu
Pola Persepsi
tidak sakit dan klien menjaga sangatlah berharga, dan mahal
dan
pola hidup yang sehat dan harganya
Pemeliharaan
pola hidup dengan makanan
Kesehatan
yang sehat
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Frekuensi : 2x1 sehari, Frekuensi : 3x1 sehari minum : 7-
minum : 6-7 gelas (200cc) 8 gelas (100cc)
Jenis : nasi, sayur, lauk Jenis : nasi, lauk pauk, buah,
pauk, buah, minum : air minum : air putih
putih Porsi : 1 porsi
Porsi : sedang (1 porsi) Keluhan : -
Keluhan : -
Selama sakit :
Pola Nutrisi
Selama sakit : Frekuensi : 3x1 sehari (bubur)
Frekuensi : 3x1 sehari Minum : 5-6 gelas (200cc)
(bubur) Jenis : bubur, minum susu, air
Minum : 5-6 gelas (250cc) putih
Jenis : bubur, minum susu, Porsi : ½ porsi
air putih Keluhan : tidak nafsu makan
Porsi : ½ porsi
Keluhan : tidak nafsu makan
a. BAB a. BAB
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Frekuensi BAB : (3 hari1x) Frekuensi BAB : (4 hari 1x)
Konsistensi : lunak Konsistensi : lunak berbentuk
berbentuk Warna : kuning kecoklatan
Warna : coklat Keluhan: feses keluar hanya
Keluhan : nyeri saat sedikit
mengeluarkan feses
Selama sakit :
Selama sakit : Frekuensi BAB : (2 hari 1x)
Frekuensi BAB : (2 hari 1x) Konsistensi : lunak berbentuk
Konsistensi : lunak Warna : kuning
Pola Eliminasi berbentuk Keluhan : -
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : - b. BAK
Sebelum sakit :
b. BAK Frekuensi BAK : 5-6x/sehari
Sebelum sakit : Jumlah urine : 1000cc
Frekuensi BAK : 4-5x/hari Warna: kuning
Jumlah urine : 900cc Keluhan: -
Warna: kuning
Keluhan: -
Selama sakit :
Frekuensi BAK : -, Terpasan DC
Selama sakit : Jumlah urine : 1700cc
42
Makan/minum V V
Mandi V V
Toileting V V
Berpakaian V V
Mobilitas V V
ditempat tidur
Berpindah V V
Ambulasi/ROM V V
Klien 2
Kemampuan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan/minum V V
Mandi V V
Toileting V V
Berpakaian V V
Mobilitas V V
ditempat tidur
Berpindah V V
Ambulasi/ROM V V
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dengan alat dan dibantu orang lain
4 : ketergantungan total
4. Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Klien 1 Klien 2
1. Keadaan/penampilan umum 1. Keadaan/penampilan umum
a. Kesadaran : Composmentis a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital b. Tanda-tanda vital
− Tekanan darah : − Tekanan darah : 110/80mmHg
110/80mmHg − Nadi
− Nadi Frekuensi : 76x/menit
Frekuensi : 80x/menit Irama : teratur
Irama : teratur Kekuatan : sedang
Kekuatan : sedang − Pernafasan
46
Klien 1
Jenis Hasil Nilai Satuan Netoda
pemeriksaan Rujukan
Hematologi
GULA
DARAH 63 Mg/100 GOD-PAP
70-150 ml
Glukosa
darah
sewaktu
0,84 Mg/100 Jaffe
GINJAL 0,5-0,9 ml
25 Mg/dl Modif-Berhelot
Creatinin 10-50
Ureum
IMUNO- Non
SEROLOGI reaktive
Non
reaktive
HBs Ag
USG
Klien 2
Jenis Hasil Satuan Rujukan Netoda
Pemeriksaan
Hematologi
50
INDEX
RDW 12,8
GULA “
DARAH
106 70-150
Glukosa
sewaktu GOD PAP
6. Terapi Medis
Klien 1
Cairan IV :
Infus RI 20 20tpm Cairan kritaloid -untuk menambah
tpm cairan
Obat
parenteral
-Ceftriaxon 1gr/12 jam Selfalospin & -untuk mencegah
(2x2gr) seftriakson infeksi berat yang
disebabkan oleh
bakteri gram positif
maupun negatif yang
resisten
-Ranitidine 50mg/12 Ranitidine
jam hydrochioride -untuk mnegurangi
(2xlamp) jumlah asam lambung
dalam perut
-Metronidazol (500gr/8 Antimikroba
jam) -mengobati berbagai
3x1 macam infeksi yang
disebabkan oleh
mikroorganisme
protozoa dan bakteria
- anaerob
Dexketoprofen 25 ml/8 jam Anti implamasi
(drip) 3x1 non steroid -meredakan rasa sakit
setelah operasi
Klien 2
gol &
Jenis Terapi Dosis Fungsi & farmakologi
kandungan
Cairan IV :
Infus RI 20 20tpm Cairan kritaloid -untuk menambah
tpm cairan
OBH Batuk
-Ceftriaxon 50ml/8 jam Selfalospin & -meredakan batuk
seftriakson
7. Analisa Data
Diagnosa
Data Masalah Etiologi
keperawatan
Klien 1
Ds : Nyeri akut Agen cidera Nyeri akut b.d agen
Klien mengatakan fisik cidera fisik
nyeri pada bagian
bawah kanan
P : klien mengatakan
nyeri saat bergerak
postop App
Q : klien mnegatakan
nyeri seperti melilit-
lilit
R : klien mnegatakan
nyeri bagian perut
kanan bawah
S : skala nyeri 7
T : klien mnegatakan
nyeri terus menerus
Do :
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 24x/menit
-Klien tampak
melindungi area nyeri
-Klien tampak
meringis kesakitan
-Klien tampak
gelisah
Ds : Resiko Tindakan Resiko infeksi b.d
Klien mengatakan infeksi invasif tindakan invasif
sudah dilakukan
tindakan operasi
Do :
Terdapat luka pasif
operasi apendiktomy
8 cm (tindakan
invasif)
53
8. Diagnosis Keperawatan
Klien 1
Klien 2
9. Perencanaan Keperawatan
Dx INTERVENSI
KRITERIA HASIL
Keperawatan
Klien 1
i. Tindakan Keperawatan
Diagnosa
Implementasi Respon
keperawatan
Klien 1
RR : 24x/menit
Mengkaji skala
nyeri Ds : klien mengatakan
bersedia
Mengobservasi Do : skala nyeri 7
lokasi karakteristik
dan kualitas nyeri Ds : klien mengatakan mau
dilakukan pemeriksaan
kualitas nyeri
P : klien mengatakan nyeri
saat bergerak
Q : klien mengatakan nyeri
seperti melilit lilit
R : klien mengatakan nyeri
dibagian perut kanan
bawah, terdapat luka
sayatan post op apendik
6cm
Mengkolaborasikan S : skala nyeri 7
pemberian T : klien mengatakan nyeri
analgesik dengan terus menerus
dokter Do :
Dexketoptofen -klien tampak melindungi
(25mg) IV area nyeri
-klien tampak meringis
kesakitan
Memonitoring TTV -klien tampak gelisah
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do :
-obat sudah masuk melalui
Mengkaji skala IV
nyeri -klien tampak meringis
kesakitan
Ds : klien mengatakan
besedia
Do : skala nyeri 5
Ds : klien mengatakan
bersedia
Mengkolaborasikan P : klien mengatakan nyeri
pemberian saat bergerak
analgesik dengan
57
Ds : klien mengatakan
Mengkaji skala bersedia
nyeri Do :obat sudah masuk
melalui selang IV
Mengobservasi
lokasi karakteristik Ds = pasien mengatakan
dan kualitas nyeri bersedia
Do = pasien tampak
mempraktekan
Ds = klien mengatakan
bersedia
Do = TTV = TD =
120/menit
N = 80x/menit
S = 360C
RR = 20x/menit
Ds = klien mengatakan
bersedia
P = klien mengatakan nyeri
saat bergerak berkurang
Q = klien mengatakan nyeri
sudah tidak melilit lilit
R = klien mengatakan nyeri
dibagian perut kanan bawah
S = skala nyeri 2
T = klien mengatakan nyeri
sudah agak hilang
Do =
-klien tampak tidak
kesakitan
-klien rileks
58
Ds : pasien mengatakan
bersedia
Do : pasien tampak
mempraktekan
Dx 2 Memonitoring TTV Ds : klien mengatakan
bersedia diperiksa TTV nya
Do : TTV : TD :
Mengajarkan cara 130/80mmHg
menghindari N : 80x/menit
infeksi S : 360C
RR : 24x/menit
Memberikan terapi
antibiotik dengan Ds : klien mengatakan mau
kolaborasi dokter mendengarkan edukasi cara
Memonitoring TTV menghindari infeksi
Do : klien mampu
menjelaskan kembali apa
Memonitor adanya saja yang dilakukan untuk
luka menghindari infeksi
Memonitoring TTV
Ds : klien mengatakan
Memonitor adanya bersedia diberikan terapi
luka post op antibiotik
appendik Do : antibiotik masuk
melalui selang IV
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD : 150/menit
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 22x/menit
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : tidak terdapat tanda
tanda infeksi
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD : 120/menit
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit
59
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : tidak terdapat adanya
tanda-tanda infeksi
Dx 3 Memonitoring TTV Ds : klien mengatakan
bersedia diperiksa TTV nya
Do : TTV : TD :
130/80mmHg
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 24x/menit
Mengajarkan klien
untuk ikut serta
dalam aktivitas
Klien 2
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do :
61
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD :
Mengkolaborasikan 120/90mmHg
pemberian N : 100x/menit
analgesik dengan S : 360C
dokter RR : 20x/menit
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : obat sudah masuk
melalui selang IV
Mengajarkan
teknik relaksasi
nafas dalam
Ds : pasien mengatakan
bersedia
62
Do : pasien tampak
mempraktekan
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD :
120/80mmHg
N : 100x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : skala nyeri 2
Ds : klien mengatakan
bersedia
P : klien mengatakan nyeri
saat bergerak berkurang
Q : klien mengatakan nyeri
sudah tidak melilit lilit
R : klien mengatakan nyeri
dibagian perut kanan
bawah, tedapat luka sayatan
post op apendik 8cm
S : skala nyeri 2
T : klien mengatakan nyeri
sudah agak hilang
Do :
-klien tampak tidak
kesakitan, rileks
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : pasien tampak
mempraktekan
63
Ds : klien mengatakan
bersedia diberikan terapi
antibiotik
Do : antibiotik masuk
Memonitor adanya melalui selang IV
luka Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : luka tampak masih
Memonitoring TTV baru
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD :
120/90mmHg
Memonitor adanya N : 100x/menit
luka post op S : 360C
appendiktis RR : 20x/menit
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : tidak terdapat tanda-
tanda infeksi
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : TTV : TD :
120/80mmHg
N : 100x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit
Ds : klien mengatakan
bersedia
Do : tidak terdapat adanya
tanda-tanda infeksi
64
-klien pulang
Klien 2 S : klien mengatakan S : klien mengatakan S : klien
Dx 1 nyeri pada bagian nyeri berkurang mengatakan
perut bawah kanan P : klien mengatakan nyeri sudah
P : klien mengatakan nyeri berkurang berkurang
nyeri saat bergerak Q : klien mengatakan P : klien
Q : klien mengatakan nyeri melilit lilit sudah mnegatakan
nyeri seperti melilit berkurang nyeri saat
lilit R : klien mengatakan bergerak
R : klien mnegatakan nyeri dibagian kanan berkurang
nyeri pada perut bawah Q : klien
bagian kanan bawah S : skala nyeri mengatakan
S : skala nyeri T : klien mengatakan nyeri sudah
T : klirn mengatakan nyeri hilang timbul tidak melilit
nyeri terus-menerus O: lilit
O : TTV : TD TTV: TD R : klien
:130/80mmHg :130/70mmhg S: 370C mengatakan
S :36oC N: 93x/menit RR: nyeri
N :90x/menit 19x/menit dibagian
RR :18x/menit -klien sudah agak bawah perut
-klien tampak rileks kanan tidak
melindungi area nyeri -klien tampak sudah lagi nyeri
A : masalah belum tidak gelisah berat
teratasi A : masalah teratasi S : skala nyeri
P : lanjutkan sebagian T : klien
intervensi P : lanjutkan mengatakan
1. Monitoring intervensi nyeri Cuma
TTV klien 1. Kaji skala sedikit
2. Kaji skala nyeri O:
nyeri 2. Observasi -klien tampak
3. Observasi skala nyeri nyaman
lokasi nyeri 3. Kolaborasika -skala nyeri
dan n pemberian -TTV : TD
karakteristik analgesik :120/90
nyeri 4. Monitoring S :36oC
4. Kolaborasika TTV N
n pemberian 5. Ajarkan :100x/menit
analgesik teknik RR
dengan dokter relaksasi :18x/menit
5. Ajarkan nafas dalam A : masalah
teknik teratasi
relaksasi P : hentikan
nafas dalam intervensi
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
pada Sdr.A dan Sdr.F yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017-24 Mei
cairan aktif.
5.1.1 Pengkajian
68
69
secara pasti.
saluran (Lumen) apendik oleh timbunan tinja atau feses yang keras
dalam Ummami Vanesa Indri & Darwin Karin dkk 2014 Nyeri
karena nyeri bersifat objektif tidak ada dua individu yang mengalami
nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang menghasilkan
respon atau perasaan yang identik pada seorang individu (Potter dan
Perry, 2005).
71
darah, nadi, suhu dan respirasi pasien. Beri posisi nyaman (supinasi)
untuk mengalihkan rasa nyeri dan pasien lebih rileks. Ajarkan terapi
(2015-2017).
klien saat nyeri sedikit teratasi (Arif dan Hardi, 2015). (3) Teknik
Dengan cara menarik nafas pelan seiring dengan respirasi udara pada
yang sesuai dengan kondisi yang sesuai pada klien (Arif dan Hardi,
2015)
sedikit teratasi (Arif dan Hardi, 2015) yang ketiga yaitu Teknik
ini dapat dilakukan dengan baik apabila fikiran pasien tenang posisi
5.1.5 Evaluasi
MmHg, nadi 100 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36oC. Nyeri akut
teratasi.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
tentang asuhan keperawatan pada klien (Sdr. A) dan (Sdr. F) dengan masalah
nyeri akut berhungan dengan agen cidera fisik di bangsal Khantil 2 RSUD
diagnosa yang sama. Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada
tanggal 26 Mei 2017 didapatkan data : data subyektif dari klien (Sdr.A) di
mengatakan nyeri seperti melilit lilit R : klien mengatakan nyeri dibagian perut
bagian kanan bawah S : skala nyeri 8 T : klien mengatakan nyeri terus menerus.
Data Objektif klien tampak melindungi area nyeri, klien tampak meringis
kesakitan, klien tampak gelisah. Pada klien 2 (Sdr.F) di dapat dari pengkajian
bawah S : skala nyeri 7 T : klien mengatakan nyeri terus menerus. Data Objektif
klien (Sdr.A) klien tampak melindungi area nyeri, klien tampak meringis
75
76
Intervensi yang dilakukan pada klien 1 (Sdr.A) dan klien 2 (Sdr.F) pada
diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik di harapkan kedua
klien (Sdr.A) dan (Sdr.F) ketika diberikan tindakan keperawatan rileksasi nafas
dalam bertujuan untuk menurunklan nyeri yang di rasakan oleh klien. Dengan
hasil yang di harapkan dari kedua klien mampu menunjukkan perubahan dalam
konprehensif dengan tujuan untuk mengetahui skala nyeri pada klien dan untuk
menentukan tindakan yang sesuai dengan kondisi yang sesuai pada klien.
Implementasi yang ketiga yaitu Teknik relaksasi nafas dalam dengan tujuan
berbaring, teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila fikiran pasien tenang
cara menarik nafas pelan seiring dengan respirasi udara pada paru. keempat
yaitu kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain pemberian obat dengan tujuan
yaitu Sdr.A mengatakan badan segar dan rileks, data obyektifnya klien tampak
rileks, tenang, tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 100 x/m, respirasi 20 x/m,
suhu 36oC. Nyeri akut teratasi. Hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan
data subyektif yaitu Sdr.F mengatakan badan segar, rileks. Data obyektifnya
klien tampak rileks, tenang, tekanan darah 110/90 MmHg, nadi 80 x/m,
6.2 SARAN
d. Bagi penulis
Aan dan Rini. 2015. Diagnosis Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba
Medika.
Edgar W, dan Andrew TR. Immunology Applied Basic Science For Basic Surgycal
Training.USA : Churcill livingstone 2000 : 106-200 dalam
Zulfikar.dkk, 2013.
Elizabeth J.Corwin. 2008. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta : Aditya media.
Nikmatur Rohmah & Saiful walid. 2016. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta : AR-Ruzz media.
Shenoy dan Nileswar. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah Jilid Dua. Tagerang Selatan ;
Karisma Publishing Group.