Anda di halaman 1dari 97

SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM


MENGKONSUMSI MIE INSTAN

(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

OLEH:

YESINTA MARIANI
201802033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2022
SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM


MENGKONSUMSI MIE INSTAN

(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

OLEH:

YESINTA MARIANI
201802033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2022

ii
HALAMAN PERSYARATAN GELAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM


MENGKONSUMSI MIE INSTAN
(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Dalam Program Studi Ilmu Keperawatan

YESINTA MARIANI
201802033

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2022

iii
HALAMAN PERSYARATAN ORISNALITAS

Saya yang bertanda tangan

Nama : Yesinta Mariani

Program Studi : Ilmu Keperawatan

NIM : 201802033

Tempat Tanggal Lahir : Rantau Pulut, 9 Juni 2000

Alamat : Rantau Pulut, RT/RW 005/000, Kel/Des Rantau

Pulut, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten

Seruyan Tengah, Kalimantan Tengah.

Dengan ini menyatakan bahwa:

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam Mengkonsumsi Mie Instan di SMA

Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah adalah hasil pekerjaan saya pribadi,

ide, pendapat, atau materi-materi dari sumber lain telah dikutip sesuai dengan cara

penulisan referensi yang sesuai.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak

sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan

dikenakan kepada saya.

Surabaya, Juli 2022

Yesinta Mariani
201802033

iv
LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA

15 JULI 2022

Oleh:

Pembimbing 2

Veronica Silalahi.,M.Kep.,Ners

Pembimbing 1

Marcellina Resemi W,SST.,M.Pd

Mengetahui,

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ketua Program Studi Ilmu

Katolik St. Vincentius a Paulo Keperawatan

Arief Widya Prasetya, M.Kep., Ners Sisilia Indriasari W., M.Kep., Ners
112002020 112004021

v
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja dalam Mengkonsumsi


Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah
(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah).

Skripsi ini telah diuji dan dinilai

Oleh Panitia Penguji Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKES Katolok St. Vincentius A Paulo Surabaya

Pada tanggal, 21 Juli 2022

Panitia Penguji,
1) Ketua Penguji : Yuni Kurniawaty.,S.Kep.,M.Si.,Ners ( )

2) Anggota Penguji 1 : Marcellina Rasemi W, SST.,M.Pd ( )

3) Anggota Penguji 2 : Veronica Silalahi.,M.Kep.,Ners ( )

vi
HALAMAN PERSYARATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, saya yang

bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Non-exclusive Royalty-Free) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM

MENGKONSUMSI MIE INSTAN (Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah)”

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan hal bebas Royalti Noneksklusif ini STIKES

Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya berhak menyimpan, mengalihmediakan,

mengolah dalam bentuk pangkalan (data base), merawat dan mempublikasikan tugas

akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik

cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, Juli 2022


Yang menyatakan,

(Yesinta Mariani)

vii
MOTTO

“JIKA KAMU TIDAK MAMPU TERBANG, MAKA BERLARILAH


MAKA HARI INI DAN ESOK KAMU BISA BERTAHAN, TETAPI JIKA
KAMU TIDAK MAMPU BERLARI MAKA BERJALANLAH”

KIM NAMJOON
BTS

viii
HALAMAN PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK

TUHAN YESUS YANG SELALU MENUNTUN SERTAKAN


PENGUATAN DALAM SETIAP PROSES PENGERJAAN SKRIPSI
SAYA, SEHINGGA SAYA BISA MENYELESAIKAN SKRIPSI SAYA.
ORANG TUA, KAKAK, ADIK SERTA KELUARGA BESAR
YANG SETIA MENDUKUNG,
MENYEMANGATI, MEMBERIKAN CINTA DAN MENYAYANGI
SAYA SEHINGGA SAYA
BISA ADA DITITIK PENYELESAIN SKRIPSI SAYA.
ERWAN SEBAGAI PARTNER YANG SETIA MEMBERIKAN
SEMANGAT DAN DUKUNGAN.
TEMAN DAN SAHABAT TERCINTA YANG SELALU
MEMBANTU DAN MEMBERIKAN SEMANGAT KETIKA SAYA
DALAM KEADAAN SULIT MEMAHAMI SELAMA PENGERJAAN
SKRIPSI, YANG BERJUANG KERAS JUGA SEHINGGA BISA
BERSAMA MENYELESAIKAN
SKRIPSI TEPAT WAKTU.

TERIMA KASIH

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena berkat

dan rahmat-NYA penelis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM

MENGKONSUMSI MIE INSTAN “(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah)”

Dalam penulisan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan masukan

selama proses penulisan skripsi yang datang dari berbagai pihak. Dengan ini

perkenan saya mengucapkan terima kasih kepada:

1) Marcellina Rasemi W, SST.,M.Pd, selaku pembimbing 1 yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dengan sabar selama proses penulisan usulan

penelitiaan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

2) Veronica Silalahi.,M.Kep.,Ners, selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing dengan sabar selalma prose penulisan usulan

penelitian penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

3) Arief Widya Prasetya, M.Kep, Ners, selaku ketua STIKES Katolik Vincentius

A Paulo Surabaya yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama proses

penulisan usulan penelitian penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

4) Sisilia Indriasari W, M.Kep., Ners, selaku ketua prodi Program Studi Ilmu

Keperawatan yang selalu memantau, memberi nasehat serta mendukung dalam

proses penulisan skripsi.

5) Kedua orang tua yang tercinta Bapak Kurlianto dan Ibu Helmike, adik Teguh

Setiawan, abang Leo Nargo serta Keluarga besar yang selalu memberikan

x
dukungan, cinta serta doa selama proses penulisan skripsi, sehingga penulis

menjadi lebih termotivasi dan semangat.

6) Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan 2018 VESTIBULAR, serta sahabat

tercinta (Inka, Lidya, Putri, Livia, Puput, Jelly, Adel, Romana, Olni) yang selalu

sedia untuk mrmbantu penulis serta memberi motivasi selama proses penulisan

usulan penelitian sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

7) Partner Yustinus Erwan yang memberikan semangat motivasi selama penulisan

skripsi.

8) Om Yetno selaku guru SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah yang

sudah memberikan fasilitas untuk penulis melakukan penelitian.

9) Kepala sekolah serta seluruh siswa SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan

yang sudah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan

bersedia menjadi responden penelitian.

Surabaya, Juli 2022


Yang menyatakan,

(Yesinta Mariani)

xi
ABSTRACT

DESCRIPTION OF THE KNOWLEDGE LEVEL OF ADOLESCENTS


IN CONSUMING INSTANT NOODLES

(Deskriptive at SMA Negeri 2 Katingan Kuala Central Kalimantan)

YESINTA MARIANI
201802033

Instant noodles are fast food made from wheat flour, vegetable oil, tapioca,
salt, flavoring, regulated acidity, minerals, dyes and antioxidants, contain tartazine
dyes and these substances are not good for consumption in the long term and can
cause health problems such as asthma , itching, and tumor growth. The problem
that occurs with teenagers at SMA Negeri 2 Katingan Kuala, Central Kalimantan,
is that some teenagers there do not know about instant noodles because they don't
get counseling about instant noodles. The purpose of this study was to identify the
level of adolescent knowledge of consuming instant noodles at SMA Negeri 2
Katingan Kuala, Central Kalimantan. Descriptive research design. The research
variable used is the level of knowledge of adolescents about consuming instant
noodles. The number of research samples is 34 adolescent respondents at SMA
Negeri 2 Katingan Kuala Central Kalimantan. The sampling technique used is
simple random sampling. The research instrument used was a knowledge level
questionnaire about consuming instant noodles. The analysis used descriptive
statistics of the percentage (ASDPP). The results showed that more than 50% (53%)
of adolescents had sufficient level of knowledge about consuming instant noodles.
To overcome this problem, the principal proposed cooperation at the sub-district
health center, in order to provide regular counseling to teenagers and the canteen
that produces instant noodles at SMA Negeri 2 Katingan Kuala about instant
noodlest.

Keywords: Instant noodles, Knowledge Level, Youth

xii
ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM


MENGKONSUMSI MIE INSTAN

(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

YESINTA MARIANI
201802033

Mie instan adalah makanan cepat saji terbuat dari tepung terigu, minyak sayur,
tapioka, garam, penyedap rasa, mengatur keasaman, mineral, pewarna dan
antioksida, ada kandungan zat perwarna tartazine zat ini tidak baik di konsumsi
dalam jangka panjang dapat munculnya masalah kesehatan seperti asma, gatal-gatal,
dan pertumbuhan tumor. Fenomena yang terjadi pada remaja di SMA Negeri 2
Katingan Kuala Kalimantan Tengah adalah sebagian remaja disana tidak
mengetahui tentang mie instan karena kurang mendapat penyuluhan tentang mie
instan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan
remaja terhadap mengkonsumsi mie instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala
Kalimantan Tengah. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif. Variabel
penelitian yang digunakan adalah tingkat pengetahuan remaja tentang
mengkonsumsi mie instan, jumlah sampel penelitian sebanyak 34 responden remaja
di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah, teknik sampling yang
digunakan simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuisioner tingkat pengetahuan tentang mengkonsumsi mie instan. Analisis yang
digunakan statistik deskriptif proporsi presentase (ASDPP). Hasil penelitian
didapatkan bahwa lebih dari 50% (53%) remaja memiliki tingkat pengetahuan
cukup tentang mengkonsumsi mie instan. Untuk mengatasi masalah ini kepala
sekolah mengajukan kerjasama pada Puskesmas kecamatan, agar diberikan
penyuluhan yang rutin kepada remaja dan pihak kantin yang memeproduksi mie
instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala tentang mie instan.

Kata kunci: Mie instan, Tingkat Pengetahuan, Remaja

xiii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul Depan ................................................................................... i
Halaman Sampul Dalam .................................................................................. ii
Halaman Persyaratan Gelar .............................................................................. iii
Halaman Persyaratan Orisinalitas .................................................................... iv
Lembar Pengesahan ......................................................................................... v
Lembar Penetapan ............................................................................................ vi
Halaman Persyaratan Persetujuan .................................................................... vii
Motto ................................................................................................................ viii
Persembahan .................................................................................................... ix
Kata Pengantar ................................................................................................. x
Abstract ............................................................................................................ xii
Abstrak ............................................................................................................. xiii
Daftar Isi........................................................................................................... xiv
Daftar Tabel .................................................................................................... xvi
Daftar Gambar .................................................................................................. xvii
Daftar Diagram................................................................................................. xviii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xix
Daftar Singkatan............................................................................................... xx

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6


2.1 Pengetahuan ............................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian ............................................................................................... 6
2.1.2 Cara Memperoleh Pengetahuan .............................................................. 7
2.1.3 Tingkat Pengetahuan ............................................................................... 7
2.1.4 Alat ukur ................................................................................................ 10
2.2 Remaja........................................................................................................ 11
2.2.1 Pengertian ................................................................................................ 11
2.2.2 Ciri-ciri Remaja....................................................................................... 11
2.2.3 Pertumbuhan Remaja ............................................................................. 13
2.3 Mie Instan .................................................................................................. 14
2.3.1 Pengertian ................................................................................................ 14
2.3.2 Jenis-jenis ................................................................................................ 14
2.3.3 Faktor yang mempengaruhi konsumsi mie instan ................................... 14
2.3.4 Maksimum konsumsi mie instan............................................................. 16
2.3.5 Bahaya Konsumsi mie instan .................................................................. 17
2.4 Kerangka Konseptual ................................................................................. 17

xiv
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 19
3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 19
3.2 Kerangka Kerja .......................................................................................... 20
3.3 Identifikasi Variabel ................................................................................... 22
3.4 Definisi Operasional .................................................................................. 22
3.5 Populasi, Sampel dan Sampling ................................................................. 25
3.6 Pengumpulan data dan analisa data............................................................ 27
3.7 Etika Penelitian .......................................................................................... 32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 34
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 34
4.1.1 Karakteristik Lokasi Penelitian ............................................................... 34
4.1.2 Data Umum ............................................................................................. 35
4.1.3 Data Khusus ............................................................................................ 37
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 38

BAB 5 SIMPUL dan SARAN ........................................................................ 41


5.1 Simpul ........................................................................................................ 41
5.2 Saran ........................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42


LAMPIRAN .................................................................................................... 46

xv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Gambaran Perilaku Siswa Terhadap


mengkonsumsi Mie Instan Secara Berlebihan di SMA Negeri
2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah ......................................... 24

Tabel 4.1 Karakteristik data demografi Gambaran Tingkat Pengetahuan


Remaja Dalam Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2
Katingan Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022 .. 36

xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual Gambar Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam
Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala
Kalimantan Tengah .............................................................................. 17

2.2 Kerangka Kerja Gambar Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam


Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala
Kalimantan Tengah .............................................................................. 31

xvii
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan


Remaja Dalam Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2
Katingan Kuala Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten
Katingan Kalimantan Tengah yang dilaksanakan pada tanggal
13 Mei 2022 ................................................................................. 34

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Survey Pendahuluan ................................ 37


Lampiran 2 Surat Balasan Survey Pendahuluan ............................................... 38
Lampiran 3 Informasi Untuk Responden .......................................................... 39
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Keikutsertaan dalam Penelitian .................... 41
Lampiran 5 Kuisioner Tingkat Pengetahuan Remaja dalam
Mengkonsumsi Mie Instan ............................................................. 42
Lampiran 6 Uji Validasi dan Reliabilitas .......................................................... 43
Lampiram7 Lembar Konsultasi Bimbingan Proposal Penelitian....................... 47

xix
DAFTAR SINGKATAN

BK = Bimbingan Konseling
IPA = Ilmu Pengetahuan Alam
IPS = Ilmu Pengetahuan Sosial
UKS = Usaha Kesehatan Sekolah
MSG = Monosodium Glutamat
SMA = Sekolah Menengah Atas
SPSS = Stastical Package for the Social Sciences
WINA = World Intant Noodles Asosiation

xx
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan merupakan sesuatu yang bersifat umum atau menyeluruh yang

memiliki metodelogis dan terbuka secara sistematis. Pengetahuan akan

berkembang seturut dengan kemampuan serta cara berfikir manusia yang selalu

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (Masturoh, 2018). Pengetahuan tentang mie

instan sangat penting agar para pengonsumsi mengatahui dampak negatif dari mie

instan jika di konsumsi pada skala berlebihan. Mie instan merupakan makanan yang

terbuat dari tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, penyedap rasa,

mengatur keasaman, mineral, pewarna dan antioksida. Sedangkan bumbunya

terbuat dari garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk

bawang putih, bubuk bawang merah, pecita rasa ayam, bubuk lada, dan bubuk cabe.

Selain itu didalam mie instan juga terdapat kandungan zat perwarna tartazine

dimana zat ini tidak baik di konsumsi dalam jangka panjang karena dapat

munculnya masalah kesehatan seperti asma, gatal-gatal dan pertumbuhan tumor,

sehingga para penjual mie instan dapat memadukan mie instan dengan produk lain

seperti bubur ayam, sosis dan telur. Mie instan juga sering dikenal sebagai makanan

cepat saji yang penyajiannya praktis dan tidak memakan banyak biaya sehingga

makanan ini menjadi makanan favorit di kalangan remaja. Mie instan juga banyak

tersedia diwarung-warung sebagai produk utama (Heliana, 2007). Kebiasaan

remaja siswa Sekolah Menengah Atas mengkonsumsi mie instan ini dipengaruhi

oleh gaya hidup mereka yang sudah semakin dinamis (gaya hidup yang berubah-

ubah) (Asdiono, 2014), sekarang gaya hidup remaja Sekolah Menengah Atas ini

1
2

lebih condong kearah yang lebih serba praktis. Jadi remaja siswa Sekolah

Menengah Atas lebih memilih makanan yang mudah, murah dan penyajiannya

cepat seperti mie instan. Karena hal tersebut mie instan dikalangan remaja siswa

Sekolah Menengah Atas sangat di minati. Menurut (Khomsan, 2010) mie instan

dapat dikonsumsi dalam jangka 2-3 kali dalam seminggu sehingga dalam sehari

individu hanya bisa mengkonsumsi 1 bungkus mie instan. Namun tidak disarankan

untuk dikonsumsi setiap hari tanpa jeda. Mie instan boleh dikonsumsi tetap pada

porsi yang sarankan tidak setiap hari sebelum melakukan survei pendahulaun

terhadap remaja siswa SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah, banyak

remaja siswa yang mengkonsumsi mie instan baik membuat sendiri atau membeli

diwarung karena harganya yang terjangkau untuk kantong pelajar. Berdasarkan

survey pendahuluan yang telah saya lakukan Tanggal 18 November 2021 pada

siswa di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah, ditemukan masih

sangat banyak siswa yang mengkonsumsi mie instan lebih dari batas normal yang

disarankan.

Indonesia merupakan negara dengan intensitas terbesar pengonsumsi mie

instan ada di no urut kedua setelah negara Tiongkok. Menurut data dari World

Intant Noodles Asosiation (WINA), pengonsumsi mie instan di Indonesia pada

tahun 2020 mencapai 12,640 miliar bungkus (porsi), angka tersebut mengalami

kenaikan yaitu sebanyak 0,09% dibandingan pada tahun sebelumnya 2019. Pada

tahun 2019 terjadi penurunan 12,520 miliar (Ando, 2021). Pada survei pendahuluan

yang telah saya lakukan pada siswa SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan

Tengah, terhadap 20 responden pertanyaan pertama didapatkan yang pernah

mengkonsumsi mie instan 100%, pertanyaan kedua dengan responden


3

yang sama data yang didapatkan yaitu mengkonsumsi mie instan 1-2 kali 40%,

sedangkan yang 3-5 kali dalam seminngu didapatkan data 60%. Pertanyaan ketiga

dengan responden yang sama, responden mengkonsumsi mie instan dalam sehari 1

kali didapatkan 75% sedangkan responden yang mengkonsumsi mie instan 2 kali

dalam sehari 25% dan yang 3 kali 0%.

Makanan cepat saji mie instan banyak digemari dan menjadi salah satu

makanan terfavorit terkhusus warga Indonesia. Hampir semua orang pernah

mencicipi mie instan bahkan menjadi salah satu makanan dengan persedian stok

dirumah. Bahkan mie instan juga menjadi salah satu makanan yang biasa dibawa

ke luar negeri sebagai stok makanan. Faktor yang menjadikan mengapa mie instan

bisa menjadi salah satu makanan yang digemari oleh remaja, yaitu pengaruh dari

lingkungan seperti teman sebaya menjadi salah satu pemicu faktor yang paling

berpengaruh dalam konsumsi mie instan, ketersediaan mie instan yang banyak dan

kemudahan pengadaannya mendorong keinginan untuk membeli mie instan. (Arza,

2018). Kebiasaan remaja Sekolah Menengah Atas mengkonsumsi mie instan ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pertama adalah gaya hidup, gaya hidup

mereka yang sudah semakin dinamis (gaya hidup yang berubah-ubah) (Pudi

Asdiono, 2014), sekarang gaya hidup remaja Sekolah Menengah Atas ini lebih

condong kearah yang lebih serba praktis, sehingga dalam soal makanan ingin lebih

praktis dan instan terutama dalam penyajiannya. Faktor yang kedua adalah remaja

Sekolah Menengah Atas lebih memilih makanan yang mudah, murah dan

penyajiannya cepat seperti mie instan, karena mie instan ini termasuk makanan

yang mudah di dapatkan serta murah dan penyajiannya yang instan membuat para

siswa menggemari mie instan. Konsumsi mie instan secara berlebihan dapat
4

menyebab penumpukan zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan berakibat pada

kerusakan sel-sel jaringan zat otak. Kondisi ini akan menimbulkan efek penurunan

penyaluran sinyal pada otak yang memicu terjadinya penyakit seperti stroke dan

kelumpuhan (Risyanu, 2019).

Solusinya adalah dengan memberi edukasi kesehatan kepada remaja terkait

bahaya mengkonsumsi mie instan jangka panjang, selain itu si remaja juga dapat

mengolah mie sendiri, mengurangi penggunaan bumbu pada mie instan, mengganti

air rebusan, kurangi konsumsi mie instan dan mengkonsumsi mie instan seimbangi

dengan olahraga rutin. Pola makan yang sehat merupakan salah satu upaya

mengatasi bahaya mengkonsumsi mie instan. Pola makan dengan gizi seimbang

akan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga tubuh agar lebih lama

kenyang sehingga dapat mengurangi mengkonsumsi mie instan yang berlebihan.

(Kencana, 2019). Edukasi yang dilakukan bertujuan agar siswa dapat berperilaku

hidup sehat dengan cara peningkatan upaya edukasi tentang konsumsi mis instan

dalam jangka panjang remaja di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah.

Peningkatan edukasi ini dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap

remaja dalam upaya pencegahan masalah kesehatan karena mengkonsumsi mie

instan dalam waktu jangka panjang (Hulu et al, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie

instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah?


5

1.3 Tujuan Penelitian

1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie instan

di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Merekonfirmasi teori (Bahar et al, 2020) Pengetahuan tentang mie instan

sangat penting agar para pengonsumsi mengatahui dampak negatif dari mie instan

jika di konsumsi pada skala berlebihan.

2) Manfaat Praktis

Saran yang diberikan oleh kepala sekolah SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah, sebagai informasi mengenai kebiasaan konsumsi mie instan

yang berhubungan dengan kesehatan remaja, kepala sekolah juga bisa mengajukan

kerja sama pada Puskesmas kecamatan agar bisa di berikan penyuluhan pada remaja

dan pihak kantin yang menedikan mie instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah, selain itu bisa memberi saran kepada orang tua siswa untuk

menyediakan bekal untuk anak-anak mereka disekolah


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan sesuatu yang bersifat umum atau menyeluruh yang

memiliki metodelogis dan terbuka secara sistematis. Pengetahuan akan

berkembang seturut dengan kemampuan serta cara berfikir manusia yang selalu

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (Masturoh, 2018).

2.1.2 Cara Memperoleh Pengetahuan

Dalam melakukan suatu penelitian alangkah baiknya dapat menggunakan

cara ilmiah yaitu cara yang benar berdasarkan suatu fakta serta empiris, objektif

dan logis. Ada empat cara untuk dapat memperoleh pengetahuan menurut (Wibowo,

2014) yaitu

1) Metode Keteguhan (Method of Tenacity), yaitu berpegang teguh pada pendapat

yang sudah diyakini kebenarannya sejak lama.

2) Metode Otoritas (Method of authority), yaitu mengarah pada suatu pernyataan

oleh para ahli atau yang memiliki otoritas.

3) Metode Intuisi (Method of intuition), yaitu seuatu yang berdasarkan keyakinan

yang kebenarannya dianggap terbukti dengan sendirinya atau memerlukan

kembali pembuktian.

4) Metode Ilmiah (Method of science), yaitu yang berdasarkan suatu kaidah

keilmuan, sehingga walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda-beda namun

dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sama.

6
7

2.1.3 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan tiap orang pasti memiliki perbedaan tergantung dari

pemahaman masing-masing individu terhadap objek atau sesuatu. Secara garis

besar ada terdapat 6 tingkatan dalam pengetahuan menurut (Notoatmodjo, 2014),

yaitu :

2.1.3.1 Tahu (Knows)

Tingkat pengetahuan ini adalah yang paling rendah, karena pengetahuan

yang ada hanya sebatas mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya. Pada

tingkat pengetahuan ini, keterampilan meliputi penjelasan, referensi, definisi, dan

catatan. Contoh fase ini mengacu pada pengertian pengetahuan, pengertian rekam

medis, dan penjelasan tentang tanda dan gejala penyakit.

2.1.3.2 Memahami (Comprehension)

Pengetahuan yang dimiliki individu pada tahap ini dapat diartikan menjadi

sebuah kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu yang benar. Individu

yang telah paham mengenai pelajaran atau materi yang diberikan dan dapat

menjelaskan, menyimpulkan dan menginterpretasikan objek atau sesuatu yang

telah dipelajarinya. Contohnya pada tahapan ini yaitu menjelaskan tentang

pentingnya dokumen rekam medis.

2.1.3.3 Aplikasi (Application)

Pengetahuan pada tahap ini yaitu seorang individu dapat mengaplikasikan

atau menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada suatu kondisi nyata atau
8

sebenarnya. Contohnya seperti melakukan assembling (merakit) dokumen rekam

medis atau melakukan pelayanan pendaftaran.

2.1.3.4 Analisis (Analysis)

Pengetahuan pada tahapan ini yaitu individu memiliki kemampuan

menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen yang berkaitan

satu sama lain. Contohnya yaitu individu dapat menggambarkan (membuat bagan),

selanjutnya memisahkan dan mengelompokkan, membedakan atau

membandingkan. Pada tahap ini juga individu dapat menganalisis dan

membandingkan kelengkapan dokumen rekam medis.

2.1.3.5 Sintesis (Synthesis)

Pada tahapan ini individu memiliki kemampuan untuk mengaitkan berbagai

elmen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih

menyeluruh. Pada pengetahuan ini kemampuan sintesis seperti menyusun,

merencanakan, mengkategorikan, mendesain dan menciptakan. Contoh pada

tahapan ini yaitu membuat desain form rekam medis

2.1.3.6 Evaluasi (Evalution)

Pengetahuan pada tahapan ini individu memiliki kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi dan objek. Pada tahapan

ini evaluasi dapat di gambarkan seperti proses perencanaan, memperoleh dan

menyediakan informasi yang diperlukan sebagai pembuatan alternatif keputusan.


9

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan individu

menurut (Budiman & Riyanto, 2013) yaitu;

2.1.4.1 Informasi

Informasi suatu cara untuk mengumpulkan menyiapkan, menyimpan,

mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan informasi. Informasi dapat

mempengaruhi pengetahuan individu jika individu sering mendapatkan informasi

tentang suatu pembelajaran sehingga menambah pengetahuan dan wawasan

individu.

2.1.4.2 Sumber Informasi

Semua sumber informasi merupakan mediator komunikasi, dan media

informasi dapat melalui media cetak (koran, majalah), media elektronik (televisi,

radio internet), dan kegiatan tenaga medis seperti pelatihan atau penyuluhan yang

biasa diadakan (Notoadmojo, 2003).

2.1.4.3 Sosial Budaya dan Ekonomi

Tradisi atau budaya individu yang dilakukan tanpa logika yang dilakukan

apakah baik atau buruk untuk menambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Individu yang memiliki sosial budaya yang baik maka pengetahuannya

akan baik tetapi jika sosial budayanya kurang baik maka pengetahuannya juga

kurang baik. Status ekonomi individu berdampak pada tingkat pengetahuan karena

individu yang mempunyai status ekonomi rendah seseorang tersebut akan sulit

untuk meningkatkan pengetahuan.


10

2.1.4.4 Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam

individu karena interaksi timbal balik atau tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan individu. Lingkungan yang baik akan pengetahuan berdampak baik

tetapi jika lingkungan kurang baik maka pengetahuan juga akankurang baik.

2.1.4.5 Pengalaman

Cara menyelesaikan masalah jika individu memiliki pengalaman masalah

sebelumnya maka pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan

apabila mendapatkan masalah yang serupa.

2.1.4.6 Usia

Seiring bertambahnya usia individu, ingatan, kognisi, dan pemikiran mereka

berkembang, dan begitu juga pengetahuan yang mereka peroleh.

2.1.2 Alat Ukur Tingkat Pengetahuan (Quisioner)

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara

atau angket yang menanyakan sepuar isi materi yang ingin diukur dari sebuah

subjek atau responden (Notoatmodjo, 2010). Angket merupakan metode

pengumpulan data, yang mana instrumennya disebut sesuai dengan nama metode.

Lembaran angket yang digunakan yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang tertulis

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari responden yang telah ditetapkan

sesuai kriteria tentang apa yang mereka ketahui (Siyoto & Sodik, 2015).
11

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Remaja adalah masa dimana terjadi proses peralihan dari masa kanak-kanak

ke masa dewasa, yang dimana berarti anak harus meninggalkan sifat ke kanak-

kanak kan. Masa remaja ini berlangsung dari umur 15 tahun sampai 21 tahun. Pada

masa remaja terjadi periode perubahan, baik perubahan secara fisik sikap dan

perilakunya (Gainau M, 2015).

2.2.2 Ciri-Ciri Masa Remaja

Remaja sebagai individu sedang alam proses berkembang ke arah

kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja

memerlukan bimbingan karena mereka kurang memiliki pemahaman atau wawasan

tentang diri dan lingkungannya. Ada beberapa ciri-ciri masa remaja yang menjadi

periode peralihan menurut (Gainau M, 2015), yaitu;

2.2.2.1 Masa Remaja sebagai Periode Peralihan

Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi

sebelumnya, melainkan lebih sebuah peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

2.2.2.2 Masa Remaja sebagai Masa Perubahan

Pada titik ini, remaja mengalami peningkatan emosi. Kekuatannya

tergantung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Selain minat yang

berubah ini, peran yang diharapkan sebagian besar siswa mainkan baik di dalam

maupun di luar sekolah menimbulkan masalah baru.

2.2.2.3 Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah

Setiap periode perkembangan usia yang terjadi pada remaja pasti akan

mengalamimasalah sendiri-sendiri. Remaja merupakan masalah yang sulit untuk


12

diatasai baik oleh remaja laki-laki maupun oleh remaja perempuan. Remaja

cenderung membuat kebiasaa-kebiasaan baru yang diamana makin mempersulit

dan terkadang tidak percaya bantuan pihak lain.

2.2.2.4 Masa Remaja sebagai Masa Mencari Indentitas

Pada tahun masa remaja awal, melakukan penyesuaain dengan teman-teman sebaya

masih sangat penting dilakukan oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan. Secara

perlahan remaja akan menginginkan dan mencari indentitas diri mereka. Remaja

akan berusaha mencari jati diri mereka untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peran

mereka dalam lingkungan masyarakat dan apakah mereka seorang anak atau

seorang dewasa.

2.2.2.5 Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

Stereotip adalah budaya di mana remaja tidak dapat diandalkan dan rentan

terhadap perilaku destruktif. Hal ini membuat orang dewasa yang mengarahkan dan

memantau kehidupan remaja takut untuk bertanggung jawab atas sikap tidak

bersahabatnya terhadap perilaku remaja yang normal.

2.2.2.6 Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik

Remaja akan melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana ia inginkan

bukan bagaimana adanya. Terlebih dalamhal menggapai harapan serta cita-citanya.

Sebuah impian cita-cita yang tidak realistik dalam prosesnya tidak hanya

mengecewakan dirinya sendiri tetapi juga keluarga, teman dan kerabat ddekatnya.

Hal tersebut menyababkan emosi menjadi meningkat yang merupakan salah satu

ciri dari awal remaja.


13

2.2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

Pertumbuhan selalu berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif

yaitumengenai jumlah, besar dan luas yang juga bersifat konkrit biasanya berkaitan

dengan ukuran dan struktir biologis. Pertumbuhan merupakan proses dari

kematangan fungsi fisik yang berlangsung dengan normal dalam waktu tertentu.

Pertumbuhan selalu berkaitan dengan fisik, sedangkan perkembangan lebih

berkaitan dengan aspek psikis dan fisik walaupun antara keduanya terdapat

perbedaan dalam pengertiannya. Hubungan antara “pertumbuhan” dan

“perkembangan” pada setiap individu remaja menurut (Octavia, 2020).

2.2.3.1 Pertumbuhan aspek-aspek fisik

Pertumbuhan aspek-aspek fisik merupakan perubahan yang terjadi pada fisik

remaja. Perubahan yang terjadi pada remaja adalah seperti perubahan ukuran tubuh

dan kematangan ciri kelamin pada remaja laki-laki dan perempuan. Perkembangan

fisik pada remaja dapat diukur dari perubahan berat badan, tinggi badan serta

perubahan fisik lainnya.

2.2.3.2 Perkembangan aspek-aspek psikis

Perkembangan aspek-aspek psikis pada remaja merupakan perubahan yang terjadi

pada jiwa,pikiran dan emosi seseorang yang semakin matang dan dewasa dalam

menghadapi kehidupan dan masalah yang terjadi, bebeda pada masa kanak kanak.

Perkembangan psikis tidak bisa di ukur tetapi dapat dilihat dari perubahan yang

ditunjukan perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang.


14

2.3 Mie Instan

2.3.1 Pengertian Mie Instan

Mie instan yang kita kenal merupakan produk makanan siap saji yang

semakin digemari oleh masyarakat umum karena kemudahan dan kepraktisannya

dalam menyajikannya dan juga harga yang terjangkau. (Sopang, 2021). Mie instan

(mie siap hidang) merupakan mie yang sudah melalui proses pengukusan dan

sudah dikeringkan sehingga menjadi mie instan kering atau sudah melalui proses

penggorengan sebelumnya sehingga menjadi mie goreng (Winarno, 2016)

2.3.2 Jenis-Jenis Mie

Berdasarkan tahap pada pengolahan mie dan pemberian kadar airnya dapat

dibagi menjadi lima golongan (Winarno, 2016):

Mie mentah/segar, mie yang diproses langsung dari pemotongan lembaran adonan,

dengan kadar air yang digunakan adalah 35%. Mie basah, merupakan mie mentah

dimana dalam prosesnya mengalami perebusan dengan air yang sudah mendidih

terlebih dahulu sebelum dipasarkan pada konsumen biasanya kadar air yang

digunakan adalah 52%.

1) Mie kering, mie mentah diproses dengan dikeringkan terlebih dahulu kadar air

yang dugunakan adalah 10%.

2) Mie goreng, mie yang dilakukan proses penggorengan terlebih dahulu sebelum

dipasarkan pada konsumen.

2.3.3 Bahan yang terkandung dalam mie instan

Mie instan merupakan makanan yang terbuat dari tepung terigu, minyak sayur,

tepung tapioka, garam, penyedap rasa, mengatur keasaman, mineral, pewarna dan

antioksida. Sedangkan bumbunya terbuat dari garam, gula, penguat rasa


15

mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih, bubuk bawang merah, pecita

rasa ayam, bubuk lada, dan bubuk cabe. Selain itu didalam mie instan juga terdapat

kandungan zat perwarna tartazine dimana zat ini tidak baik di konsumsi dalam

jangka panjang, sehingga para penjual mie instan dapat memadukan mie instan

dengan produk lain seperti bubur ayam, sosis dan telur. Mie instan juga sering

dikenal sebagai makanan cepat saji yang penyajiannya praktis dan tidak memakan

banyak biaya sehingga makanan ini menjadi makanan favorit di kalangan remaja.

Mie instan juga banyak tersedia diwarung-warung sebagai produk utama (Heliana,

2007)

2.3.4 Batas mengkonsumsi mie instan

Menurut (Khomsan, 2010) mie instan dapat dikonsumsi dalam jangka 2-3

bungkus dalam seminggu sehingga dalam sehari individu hanya bisa

mengkonsumsi 1 bungkus mie instan. Namun tidak disarankan untuk dikonsumsi

setiap hari tanpa jeda.

2.3.5 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengkonsumsi Mie Instan

Kebiasaan mengkonsumsi mie instan cukup tinggi di wilayah Indonesia,

karena dalam proses penyajiannya yang mudah dan praktis serta harga yang

terjangkau. Faktor-faktor yang menyebabkan kebiasaan mengkonsumsi mie instan

adalah pengetahuan, individu, ketersediaan mie instan, persepsi, sosial budaya,

menghemat keuangan, dan keterpaparan iklan (Bahar et al, 2020).

2.3.5.1 Pengetahuan

Merekonfirmasi teori (Bahar et al, 2020) Pengetahuan tentang mie instan

sangat penting agar para pengomsumsi mengatahui dampak negatif dari mie instan

jika di konsumsi pada skala berlebihan.


16

2.3.5.2 Individu

Individu sangat berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan kebiasaan

konsumsi mie instan biasanya hal ini meliputi kendala harga, waktu, praktis, rasa

lapar serta aroma dari mie instan yang khas.

2.3.5.3 Ketersediaan Mie Instan

Ketersediaan mie isntan merupakan akses dalam mempermudah konsumi

untuk memperoleh mie instan ini, sehingga semakin banyak ketersediaan mie instan

yang diproduksi dan dipasarkan semakin sering orang-orang mengkonsumsi mie

instan.

2.3.5.4 Persepsi

Persepsi semakin seseorang mengkonsumsi mie instan dengan aroma dan rasa

yang khas makan akan terbentuk persepsi bahwa mengkonsumsi mie instan terus

menerus tidak masalah tanpa mereka tahu ada dampak negatif yang dapat

ditimbulkan dari persepsi yang mereka bentuk.

2.3.5.5 Sosial Budaya

Budaya makan individu terhadap mie instan yang dikonsumsi secara cepat

dan penyajian nya yang praktis mengingat kesibukan individu tersebut, sehingga

dengan mengkonsumsi mie instan yang praktis tidak mengganggu kesibukan

individu.

2.3.5.6 Menghemat Keuangan

Mie instan merupakan bentuk makanan saji dengan gaya penyajian yang

praktis dan bisa di dapatkan dimana saja serta harga yang terjangkau, dengan rasa

yang enak sehingga orang-orang lebih memilih mie instan dari pada makanan yang
17

lebih sehat, terlebih lagi makanan sehat juga lumayan mahal jika dikalangan anak

pelajar.

2.3.5.7 Keterpaparan Iklan

Penyajian iklan yang ditonton oleh masyarakat terkait penyajian dan haraga,

membuat penasaran dari segi rasa, sehingga membuat ingin mencoba dan membeli.

2.3.3.8 Gaya Hidup

Gaya hidup mereka yang sudah semakin dinamis (gaya hidup yang berubah-

ubah) (Pudi Asdiono, 2014) sekarang gaya hidup siswa Sekolah Menengah Atas ini

lebih condong kearah yang lebih serba praktis, sehingga dalam soal makanan ingin

lebih praktis dan instan terutama dalam penyajiannya.

2.3.3.9 Lebih Memilih Makanan yang mudah, murah.

Penyajiannya cepat seperti mie instan, karena mie instan ini termasuk

makanan yang mudah di dapatkan serta murah dan penyajiannya yang instan

membuat para siswa menggemari mie instan

2.3.4 Maksimum Mengkonsumsi Mie Instan

Menurut (Khomsan A, 2010) mie instan dapat dikonsumsi dalam jangka 2-3

kali seminggu. Namun tidak disarankan untuk pengonsumsian setiap hari tanpa jeda.

Mie instan boleh dikonsumsi tetap pada porsi yang sarankan tidak setiap hari.

2.3.5 Bahaya Mengkonsumsi Mie Intsan Secara Berlebihan

Asupan mie instan yang berlebihan dapat menyebabkan bahan kimia

berbahaya menumpuk di dalam tubuh dan merusak sel-sel jaringan otak. Kondisi

ini berdampak pada berkurangnya distribusi sinyal di otak yang menyebabkan

penyakit seperti stroke dan kanker (Risyanu, Adiyasa, & Laraeni, 2019).
18

1) Stroke

Kandungan garam yang terlalu banyak dapat menyebakan tekanan darah

meningkat, sehingga berpotensi menyebabkan stroke (Imani, 2020).

2) Kanker

Mie instan mengandung bahan pengawet dan garam,selain itu juga dalam mie

instan terdapat MSG yang merupakan zat akdiktif. Kandungan garam dan zat

adiktif dalam bahan mie instan ini dapat memicu muncul kanker pada orang yang

mengonsumsi mie instan secara berlebihan (Zuhri, 2014).


19

2.4 Kerangka Konseptual

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengetahuan konsumsi mie instan:
1) Informasi
2) Sosial, budaya dan ekonomi
3) Lingkungan
4) Pengalaman
5) Usia

Pengetahuan siswa tentang mie instan;


(1)Kandungan yang ada dalam bumbu mie instan.
(2)Cara mengolah mie instan
(3)Kelebihan mie instan
(4)Bahaya mie instan
(5)Frekuensi mengkonsumsi mie instan

1) Tahu
2) Memahami
3) Aplikasi
4) Analisis
5) 1.
Sintesis
6) Evaluasi

Keterangan:

: Diteliti

:Tidak diteliti

: Menghubungkan

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa Dalam

Mengkonsumsi Mie Instan


BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian penelitian adalah cara untuk melakukan pengukuran hasrat

rasa ingin tahu manusia dalam tingkatan keilmuan, kerena setiap orang meyakini

ada sebab dari setiap akibat yang terjadi dari berbagai gejala yang timbul sehingga

dapat dicari penjelasananya secara ilmiah. Penelitian akan menjadi bersikap

objektif jika penelitian tersebut dilandasi bukti-bukti yang kuat untuk meyakinkan

dan dikumpulkan dengan prosedur yang jelas, sistematis serta terkontrol (Fitrah,

2017).

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah analisis sistematis, desain dan evaluasi intervensi

pendidikan dengan tujuan ganda, yaitu untuk menghasilkan sebuah solusi

berdasarkan penelitian untuk sebuah masalah yang kompleks dalam melakukan

praktik pendidikan, selain itu bertujuan untuk memajukan pengetahuan mengenai

berbagai karakteristik intervensi, dalam proses menciptakan dan

mengembangkannya. Berdasarkan tujuan penelitian maka desain penelitian yang

digunakan adalah desain penelitian deskritif. Metode deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk meneliti suatu kondisi objek, status kelompok manusia, sistem

pemikiran, peristiwa pada masa sekarang (Prastowo, 2011). Pada penelitian ini akan

menggunakan kuisioner, kuisioner yang diberikan pada responden diisi melalui

google form selanjutnya responden mengisi jawaban sesuai perintah

20
21

yang sudah tertera di google form. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi jawaban

pada google form responden tersebut bisa melakukan konfirmasi pada penelti.

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan, satu kesatuan dengan kerangka teori sehingga

dapat menjadi cara untuk mencari jawaban secara ilmiah terhadap sebuah penelitian

dan juga sebagai cara untuk menjelasakan terkait variabel yang digunakan pada

sebuah penelitian. Kerangka kerja ini menjelaskan sebuah penelitian dengan

menggunakan bentuk diagran atau skema antara variabel independen dengan

variabel dependen (Adiputra et al, 2021).


22

Populasi target; 156 remaja yang ada di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah

Populasi terjangkau; semua remaja SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah yang
berjumlah 37 siswa yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut;
1) Siswa SMA yang mengkonsumsi mie instan.
2) Remaja yang tidak mengikuti survey pendahuluan
3) Bersedia menjadi responden.
4) Remaja dengan jurusan IPA

Simple Random Sampling

Jumlah sampel 34

Informed consent

Pembagian kuisioner tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 2 tentang mengkonsumsi mie instan

Scoring

Tabulating

Analisis Statistik Deskriptif Proporsi Prosentase

Hasil

Kesimpulan
23

3.3 Identifikasi Variabel


Variabel secara umum merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi objek

pengamatan dalam suatu penelitian. Variabel juga dianggap sebagai gejala yang

memiliki variasi. Variabel juga merupakan sebuah faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala dalam penelitian (Setyosari, 2013). Variabel dalam penelitian

ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah tentang mengkonsumsi mie instan.

3.4 Definisi Operasional

Operasional merupakan suatu ciri khas atau sifat nilai dari suatu obyek

dengan kegiatan yang memiliki berbagai macam bentuk tertentu yang telah di

tetapkan oleh seorang peneliti, untuk bisa dipelajari sehingga dapat menarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015).


24

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap mengkonsumsi Mie Instan di
SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah.
Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Skor
Tinjgkat pengetahuan Jumlah semua jawaban remaja Pengetahuan remaja SMA terhadap Kuisioner Ordinal 1) Bila jawaban salah
remaja SMA terhadap yang diisi pada lembar kuisioner mengkonsumsi mie instan: diberi skor 0
mengkonsumsi mieinstan mengenai mengkonsumsi mie 1) Cara mengolah mie instan 2) Bila jawaban benar
secara berlebihan. instan. 2) Kandungan yang ada dalam bumbu diberi skor 1
mie instan. Kategori penilaian skor
3) Kelebihan mie instan tingkat pengetahuan
4) Frekuensi mengkonsumsi mie instan mengkonsumsi mie
5) Bahaya mie instan. Penilaian;
𝑓
P= x 100%
𝑛
Keterangan:
P= Prosentase
f= jumlah jawaban yang
benar
n= jumlah maksimal skor
kategori tingkat
pengetahuan;
1) Baik bila responden
dapat menjawab
dengan benar 76-
100%
2) Cukup jika responden
menjawab dengan
56-75%
3) Kurang jika
respondenmenjawab
dengan benar <56%
25

3.5 Populasi, Sampel dan Sampling

3.5.1 Populasi

Populasi merupakan keselulurahan atau orang yang menjadi subjek penelitian

atau orang yang memiliki karakteristik yang akan di teliti. Sedangkan orang yang

mempunya sebuah subjek yang akan diteliti biasanya disebut unit penelitian, bisa

juga disebut satuan pengamatan (unit of observation), jumlah banyaknya orang

akan dilakukan penelitian disebut sebagai ukuran populasi atau biasanya

dilambangkan dengan N (Roflin, 2021).

Menurut Prof. Dr. H. Djaali, (2020) populasi di bagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Populasi Target

Populasi target merupakan daerah yang digeneralisasi hasil dari sebuah

penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah 156 remaja yang ada di SMA

Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah.

2) Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau merupakan dimana semua unit yang ada di dalamnya

benar-benar terpilih sebagai sampel untuk dilakukan penelitian, sehingga semua

unit yang ada di populasi terjangkau masuk dalam kerangka sampling. Populasi

terjangkau dalam penelitian ini adalah 37 siswa kelas X IPA dan kelas XII IPA

yang ada di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah yang sudah

memenuhi kriteria inklusi yaitu:

1) Remaja SMA yang mengkonsumsi mie instan

2) Remaja yang tidak mengikuti suvey pendahulaun

3) Bersedia menjadi responden

4) Remaja dengan jurusan IPA


26

3.5.2 Sampel

Sampel juga merupakan bagian dari populasi, yaitu dimana semua unit

populasi harus memiliki kesempatan untuk terambil menjadi bagian dari sebuah

sampel dan sampel juga dipandang sebagai penduga populasi dalam bentuk kecil,

yang artinya besar sampel harus mencukupi untuk menggambarkan populasi

(Roflin, 2021). Terdapat rumus untuk menghitung besar sampel yaitu:


𝑁
n = 1+𝑁(𝑑)²

keterangan:
N : Jumlah Populasi
n : Jumlah sampel
d : Tingkat signifikan (0,05)
𝑁
n = 1+𝑁(𝑑)2
37
n = 1+37(0,05)²
37
n = 1+37(0,0025)
37
n = 1,09

n = 33,9
n = 34
Berdasarkan perhitungan diatas, maka besar sampel pada penelitian ini adalah

34 responden remaja kelas X IPA dan XII IPA yang ada di SMA Negeri 2 Kuala

Katingan Kalimantan Tengah. Untuk menghitung sampel pada setiap kelas

menggunakan perhitungan:
18
Kelas X IPA = 𝑥34 = 17
37

19
Kelas XII IPA =37 𝑥34 = 17
27

3.5.3 Sampling

Menurut (Sugiyono, 2017) sampling merupakan sebuah teknik pengambil

untuk menentukan sampel yang nantinya digunakan dalam sebuah penelitian.

Teknik sampling merupakan cara pengambilan beberapa atau sebagian dari

populasi sehingga jumlah sampel dapat menggeneralisasi dan mewakili jumlah

keseluruhan dalam populasi yang sudah ada (Sumargo, 2020). Penelitian ini

menggunakan Sample Random Sampling. Sample Random Sampling merupakan

cara pengambilan sampel yang sederhana dilakukan secara fair, yang artinya

subjek atau responden memiliki kesempatan yang sama untuk dapat terpilih (Dr. Ir

Bagus Sumargo, 2020). Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 34 responden.

Proses sampling yang digunakan pada penelitian ini ialah memasukan nomor absen

kedalam spiner wheel agar dapat memilih secara acak kedalam penelitian ini sacara

online. Apabila nomor absen responden yang terpilih secara acak sebanyak 34

responden maka responden ini akan menjadi subjek penelitian.

3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu langkah yang sangat strategis untuk

melakukan sebuah penelitian, dengan tujuan utama sebuah penelitian adalah

mengumpulkan data (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini data dikumpulkan

dengan cara membagikan kuisioner tentang gambaran tingkat pengetahuan remaja

dalam mengkonsumsi mie instan pada 34 remaja SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah.
28

3.6.1.1 Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan setelah

mendapatkan surat izin dari ketua STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo

Surabaya, peneliti mengajukan izin pada tempat penelitiann yaitu di SMA Negeri 2

Katingan Kuala Kalimantan Tengah, setelah peneliti mendapat surat balasan perihal

memberikan izin untuk dilakukan penelitian di SMA Negeri 2 Katingan Kuala

Kalimantan Tengah. Selanjutnya peneliti menghubungi guru kesiswaan untuk

konfirmasi membuat grup WhatsApp agar memudahkan responden menerima

informasi dari peneliti, peneliti membagikan google forms yang berisi lembar

informasi, lembar informed consent untuk orang tua responden serta kuisioner

tingkat pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie instan melalui group

WhatsApp. Setelah peneliti selesai membagikan kuisioner melalui link google

forms para responden dapat mengakses supaya masuk dan membaca informed

consent dan lembar persetujuan yang telah tersedia. Apabila responden memilih “ya”

maka bersedia menjadi reponden dan dapat melanjutkan ke halaman berikutnya

untuk mulai mengisi identitas dan kuisioner penelitian. Form tersebut sudah diatur

agar setiap pertanyaan wajib untuk diisi oleh responden dan kuisioner yang telah

terisi secara otomatis masuk atau terkumpul kedalam google drive milik peneliti

kuisioner Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam Mengkonsusmi Mie Instan.

3.6.1.2 Instrumen pengumpulan data

Kuisioner merupakan metode pengumpulan data, yang mana instrumennya

disebut sesuai dengan nama metode. Lembaran angket yang digunakan yaitu berupa

pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dengan tujuan untuk mendapatkan informasi

dari responden yang telah ditetapkan sesuai kriteria tentang apa yang mereka
29

ketahui (Siyoto & Sodik, 2015). Pada penelitian ini menggunakan instrumen

pengumpulan data berupa kuisioner terstruktur pada responden untuk diisi.

Kuisioner menggunakan 12 soal dengan pertanyaan tertutup dan menggunakan

pilihan jawaban benar atau salah terdiri dari nomor 1-2 tentang pengolahan mie

isntan, 3-6 tentang kandungan pada bumbu dan mie instan, 7-8 tentang kelebihan

dari mie instan, 9-10 tentang jumlah kewajaran atau frekuensi mengkonsumsi mie

instan, 11 tentang solusi untuk individu yang mengkonsumsi mie instan secara

berlebihan, 12 tentang bahaya mengkonsumsi mie instan secara berlebihan.

1) Validitas

Validitas merupakan kapasitas alat ukur dengan tujuan apakah instrumen

layak digunakan atau tidak guna untuk mengukur apa yang akan diukur (Arifin,

2012). Instrumen akan dikatakan valid ketika dapat mengungkapkan data dari

variabel dengan tepat tanpa menyimpang (Yusup, 2018). Pada penelitian inimuji

validitas instrumen menggunakan perangkat SPSS 25. uji validitas yang dilakukan

bertujuan untuk melihat kevalidan suatu item peratnyaan pada kuisioner yang

berjumlah 12 soal menggunakan responden 75 siswa dengan tentang nilai hasil uji

validitas r hitung didapatkan 0,642-0,767.

2) Reliabilitas

Reliabilitas merupakan cara untuk melihat sejauh mana suatu hasil

pengukuran yang tidak mutlak konsisten jika pengukuran tersebut diulang sebanyak

dua atau lebih. Instrumen dikatakan reliabel jika dapat mengungkapkan data yang

dapatdi percaya (Ovan & Andika, 2020). Taraf signifikansi bahwa instrument

reliable jika hasil perhitungan reabilitas dengan rumus Alpha Cronbach

menunjukan angka diatas nilai alpha yaitu 0,7. Pada penelitian ini uji realibitas
30

instrument menggunakan perangkat SPSS 25. Hasil uji reliabilitas pertanyaan

dalam kuisioner ini yaitu dengan Cronbach’s Alpha 0,890 yang berarti reliabel.

3.6.1.3 Waktu dan tempat penelitian

Waktu penyusuan proposal dan survey pendahuluan dilakukan pada tanggal

30 November 2021. Waktu penelitian dan pengambilan data dilakukan pada tanggal

13 Mei 2022. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti dengan menyebarkan

google forms melalui grup WhatsApp.

3.6.2 Analisa data

Analisa data merupakan usaha untuk mengurangin suatu masalah atau

mengutamakan suatu kajian menjadi bagian-bagian sehingga urutan atau tatanan

bentuk yang akan diuraikan dapat terlihat jelas dan mudah untuk dipahami sehingga

makna yang termuat dapat ditangkap (Helaluddin & Wijaya, 2019). Analisa data

terdiri dari scoring dan tabulating.

3.6.2.1 Scoring

Scoring merupakan proses pemeberian nilai pada jawaban yang sudah diisi

dan dikumpulkan peneliti dari kuisioner yang telah dibagikan pada responden

(Seotantiningtyas, 2020).

1= jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban

0= jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

Sehingga total bila benar secara keseluruhan adalah 10. Selanjutnya peneliti

menghitung scoring dengan rumus (Setiadi, 2013).

𝑓
P= 𝑛x100%

Keterangan:

P = prosentase
31

f = jumlah jawaban benar

n = jumlah skor maksimal

Pada kuisioner tingkat pengetahuan mengkonsumsi mie instan nuntuk

jawaban positif, jika jawaban benar/setuju/ya diberikan skor 1, dan untuk jawaban

yang salah/tidak setuju/tidak akan diberukan skor 0. Jawaban dikategorikan

menjadi tiga yaitu baik, cukup dan kurang. Interpretasi hasil kuisioner berdasarkan

prosentase yaitu;

- Kurang jika total jawaban benar/setuju/ya untuk pertanyaan positif

ditambah dengan total jawaban salah/tidak setuju/tidak untuk pertanyaan

negatif = <56%.

- Cukup jika total jawaban = 56%-79%.

- Baik jika total jawaban = 80%-100%.

3.6.2.2 Tabulating

Tabulating merupakan suatu usaha untuk mernyusun data dalam bentuk

tabel atau diagram dengan tujuan memudahkan untuk melakukan pengamatan atau

pembacaan analisis data (Yusuf, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan

data perilaku dalam bentuk tabel.

3.6.2.3 Analisis Statistik Deskriptif Proporsi Prosentase (ASDPP)

Untuk menentukan jumlah responden berdasarkan masing-masing kategori

yang telah di tetapkan, dilakukan dengan analisa statistik proporsi prosentase.

Penyajian data menggunakan tabel distribusi yang ditetapkan dalam prosentasi

dengan menggunakan rumus proporsi (Purwanto, 1994).


𝑥
Proporsi= 𝑥+𝑦× K

Keterangan:
32

x = angka kejadian tertentu

x₊y = jumlah responden seluruhnya

K = konstanta (100%)

3.6.2.5 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan cara untuk menjelaskan kesimpulan yang didapat

oleh peneliti dalam hasil penelitian dengan menghubungkan ilmu pengetahuan,

praktik keperawatan dan manfaat dari sebuah penelitian yang dilakukan serta

penelitian yang akan datang, dengan kata lain kesimpulan adalah menjawab tujuan

atau pertanyaan dari sebuah masalah. Hasil penelitian jika mayoritas apabila

prosentase menunjukan 90%-100%, sebagian besar menunjukan prosentase sebesar

66%-89%, lebih dari 50% menunjukan prosentase 51%-65% (Nursalam, 2013).

3.7 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berjalan dalam setiap

kegiatan penelitian yang dilakukan, yang selalu melibatakan pihak peneliti dengan

pihak yang akan diteliti (subjek penelitian) dan yang akan memperoleh dampak dari

penelitian yang tersebut adalah masyarakat umum (Notoadmojo , 2012).

3.7.1 Lembar persetujuan (Informed Consent)

Sebelum melakukan penelitian pada responden peneliti wajib meminta

persetujuan dari responden dengan mengajukan surat lembar persetujuan (informed

consent). Lembar persetujuan (informed consent) merupakan salah satu prinsip

dalam sebuah riset penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian,

yang tujuannya adalah untuk melindungi hak-hak dari responden yang sudah ingin

berpartisipasi dan berkontribusi dalamsebuah peneliutian (Supratiknya, 2019).

Sebelum peneliti memberikan informed consent peneliti menjelaskan terlebih


33

dahulu maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Siswa yang bersedia

menjadi responden menandatangani informed consent, selanjutnya responden

diarahkan untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan.

3.7.2 Tanpa nama (Anonimity

Aonimity merupakan bagian sangat penting dalam menjamin kerahasian

subjek penelitian, dengan tujuan untuk menutup identitas subjek penelitian sampai

dengan riset selesai dilakuakn dan publikasi hasil dari sebuah penelitian (Mawarti

et al, 2021). Berarti peneliti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuisioner).

3.7.3 Kerahasiaan

Kerahasiaan merupakan peneliti mampumelindungin dan menjaga

kerahasiaan data pribadi dari setiap data yang dikumpulkan. Peneliti juga wajib

bertanggung jawab atas data kerahasiaan pribadi objek penelitian agar tidak terjadi

penyalahgunaan atau tujuan kejahatan oleh orang yang tidak bertanggung jawab

(Hendrastuti et al, 2021). Peneliti tidak memberikan informasi tentang responden,

kecuali data-data tertentu.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan tentang gambaran tingkat

pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie instan di SMA Negeri 2 Katingan

Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022. Responden dalam penelitian

ini berjumlah 34 orang. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

responden melalui kuisioner untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan

remaja dalam mengkonsumsi ada pun hasil laporan penelitian digambarkan sebagai

berikut.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala, di kampung Baru

Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Ada

beberapa kegiatan yang ada di SMA Negeri 2 Katingan Kuala meliputi: Fasilitas

ruangan mereka tidak memiliki ruangan kesehatan (UKS), selain itu ruangan BK

juga belum tersedia masih dicampur dengan ruangan guru, untuk fasilitas kantin

ada 2 dan makanan yang disediakan atau dijual makanan ringan dan berat snack, es

gorengan, kue tepung, ayam kentaki, ayam geprek dan mie instan. SMA 2 Negeri

2 Katingan Kuala juga bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan Puskesmas Jaya

Makmur dan Puskesmas Pegatan. Untuk ruangan kelas remaja siswa/i ada 7

ruangan 1 ruangan kelas masih dalam renovasi (ruangan kelas X ips ipa, XI ips ipa,

XII ips ipa) selain ruangan kelas ada 1 ruangan untuk perpustakaan, 2 ruangan untuk

ibadah, 1 ruangan kantor, 1 ruangan laboratorium komputer, dan 1 ruangan untuk

laboratorium IPA. Ada beberapa ruangan yang masih dalam proses pembangunan

34
dan perlu maintanance ( ruangan UKS, lab) sehingga belum bisa ditempati. Untuk

jumlah remaja siswa/i di SMA Negeri 2 Katingan Kuala ini berjumlah 156 siswa

dan jumlah guru yang mengajar berjumlah 14 guru. Untuk kegiatan ekstrakurikuler

dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti pramuka (kegiatan wajib) dilakukan

setiap hari sabtu sore, tari tradisional, olahraga (volly, sepak bola, bulu tangkis,

catur), kegiatan keagamaan, kelompok ilmiah remaja, PMR dan LBB. Di SMA

Negeri 2 Katingan Kuala juga memiliki kegiatan penyuluhan rutin untuk siswi

perempuan yaitu penyuluhan berupa pemberian kapsul penambah darah biasanya

dilakukan 6 bulan sekali, untuk kunjungan penyuluhan selain penyuluhan

pemberian kapsul penambah darah di SMA Negeri 2 Katingan Kuala yang oleh

tenaga kesehatan kabupaten Puskesmas tidak pernah dilakukan.

4.1.2 Data Umum

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang karakteristik responden

berdasarkan usia, jenis kelamin, kelas pernah atau tidak menerima penyuluhan

tentang mie instan, dari mana informasi yang didapat, apakah pernah atau sering

mengkonsumsi mie instan, apakah menurut responden informasi tentang mie instan

penting atau tidak, yang dilaksanakan pada 34 responden dengan menggunakan

kuisioner.

35
Tabel 4.1 Karakteristik data demografi Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja
Dalam Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala
Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022.
No Variabel Frekuensi (n) Presentase (%) Mean ±
SD
1. Karakteristik usia
15-17 tahun 18 53 16.81
18-20 tahun 16 47 1.25

2. Jenis kelamin
Laki-laki 8 24
Perempuan 26 75
3. Kelas
X ipa 16 47
XII ipa 18 53
4. Apakah pernah mendapatkan
Informasi tentang mie instan
Ya (pernah) 18 53
Tidak(tidak pernah) 16 47

5. Sumber informasi mendapatkan


infomasi
MC (media sosial) 21 62
Teman/masyarakat 3 9
Dan lain-lain 10 29

6. Mengkonsumsi mie instan apakah


pernah/sering
Ya pernah 27 79
Tidak pernah 7 21

7. Berapa kali mengkonsumsi mie instan


dalam seminggu
1-3 kali dalam seminggu 32 94
>3 kali dalam seminggu 2 6

Berdasarkan tabel 4.1 dari data karakteristik yang paling tinggi sampai

dengan terendah sebagai berikut; dari 34 responden didapatkan bahwa responden

berdasarkan berapa kali mengkonsumsi mie instan dalam seminggu sebanyak 32

(94%) responden menjawab 1-3 kali dalam seminggu, berdasarkan apakah

pernah/sering mengkonsumsi mie instan sebanyak 27 (79%) responden yang

menjawab ya pernah/sering, berdasarkan jenis kelamin sebanyak 26 (75%)

responden berjenis kelamin perempuan, berdasarkan sumber informasi tentang mie

instan sebanyak 21 (62%) responden yang menjawab sumber informasi dari sosial

36
media (MC) tentang mie instan, berdasarkan kelas sebanyak 18 (53%) responden

kelas XII jurusan IPA, berdasarkan pernah atau tidak pernah mendapatkan

informasi tentang mie instan sebanyak 18 (53%) responden yang menjawab pernah

mendapatkan informasi tentang mie instan, berdasarkan dari data usia pada

responden remaja sebanyak 18 (53%) responden yang berusia 15-17 tahun.

4.1.3 Data Khusus

Pada bagian ini disajikan Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam

Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kabupaten Katingan

Kalimantan Tengah.

Kurang
6%
Baik
41%

Cukup
53%

Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Remaja


Dalam Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala
kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah
yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2022.

Berdasarkan diagram 4.1 menunjukan bahwa dari 34 responden, sebanyak 18

responden memiliki pengetahuan cukup, 14 responden memiliki pengetahuan baik,

2 responden memiliki pengetahuan kurang.

37
4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian 34 responden ada di dapatkan sebanyak 14 (41%)

responden memiliki pengetahuan baik, 18 (53%) responden memiliki pengetahuan

cukup, 2 (6%) responden memilki pengetahuan kurang.

Pada tingkat pengetahuan cukup bila ditinjau dari faktor informasi pernah dan

tidak pernah mendapat informasi terkait mengkonsumsi mie instan terdapat 10

responden (56%) tidak pernah mendapat infomasi terkait mengkonsumsi mie instan

dan memiliki tingkat pengetahuan cukup. Menurut Budiman & Riyanto, (2013)

informasi suatu cara untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,

mengumumkan menganalisis dan menyebarkan informasi. Informasi dapat

mempengaruhi pengetahuan individu jika individu sering mendapatkan informasi

tentang suatu pembelajaran sehingga menambah pengetahuan dan wawasan

individu. Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan, peneliti berpendapat

bahwa ada ketidaksesusai antara fakta dan teori dimana responden banyak

menjawab tidak, hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman remaja di SMA Negeri

2 Katingan Kuala yang sudah biasa dan sering mengkonsumsi mie instan selain itu

juga dipengaruhi oleh sosial budaya di sana mereka sudah biasa mengkonsumsi mie

instan disekolah bahkan dilingkungan sekolah seperti kantin disediakan makanan

mie instan. Remaja di sana juga tidak pernah menerima informasi seperti

penyuluhan tentang mie, untuk program penyuluhan yang lain di SMA Negeri 2

Kuala Katingan ada bekerjasama dengan Puskesmas Jaya Makmur dan Pegatan

terkait program penyuluhan rutin pemberian kapsul penambah darah hanya untuk

remaja siswi. Pada sekolah juga disediakan mading sekolah tetapi tidak pernah ada

poster tentang informasi mengkonsumsi mie instan, atau penyebaran leaflet dari

38
program penyuluhan dari Puskesmas Jaya Makmur dan Pegatan yang pernah

melakukan kegiatan penyuluhan. Hal ini dukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Locke, (2011) pengalaman-pengalaman yang diperoleh individual

termasuk juga pendidikan yang akan diperoleh oleh individu yang bersangkutan hal

itu juga akan menetukan perkembangan tingkat pengetahuan individu serta akan

membentuk sebuah pribadi dari individu tersebut.

Ditinjau dari faktor sumber informasi terdapat 9 responden 50% memperoleh

informasi terkait mengkonsumsi mie instan dari media sosial (MC) dan memiliki

tingkat pengetahuan cukup. Menurut Notoadmojo, (2003) semua sumber informasi

merupakan mediator komunikasi, dan media informasi dapat melalui media cetak

(koran, majalah), media elektronik (televisi, radio internet), dan kegiatan tenaga

medis seperti pelatihan atau penyuluhan yang biasa diadakan. Berdasarkan dari

hasil penelitian yang ditemukan, peneliti berpendapat bahwa ada kesesusaian antara

fakta dan teori dimana responden lebih banyak mendapat sumber informasi tentang

mie instan melalui media elektronik seperti handphone. Penggunaan handphone di

SMA Negeri 2 Katingan Kuala cukup intens terutama media sosial yang mereka

punya. Didukung juga dengan signal yang sudah cukup memadai untuk mengakses

internet. Mereka lebih sering melihat informasi tersebut di sosial media, terutama

makanan yang instan yang memiliki iklan seperti mie instan ini yang biasanya

sering muncul di media masa (televisi) juga.

39
BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyajikan simpulan dan sasaran dari hasil

penelitian yang dilakukan tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam

Mengkonsumsi Mie Instan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kecamatan Katingan

Kuala, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data maka tingkat pengetahuan

remaja di SMA Negeri 2 Kuala Katingan Kalimantan Tengah tentang

mengkonsumsi mie instan dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% (53%) remaja

memiliki pengetahuan cukup tentang mengkonsumsi mie instan.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Katingan Kuala

kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah didapatkan

responden memilki tingkat pengetahuan yang cukup, peneliti dapat menyarankan

pada pihak sekolah untuk mengajukan kerjasama pada puskesmas kecamatan agar

diberikan penyuluhan pada seluruh remaja dan pengelola kantin sekolah yang

menyediakan mie instan, agar dapat mengurangi produksi mie instan di kantin .

40
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra et al. (2021). Metode Penelitian Kesehatan, Medan:Yayasan Kita Menulis.


al, H. e. (2018). Pendidikan Kesehatan Melalui Penyuluhan Tentang Makanan
Sehat dan Dampak Konsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan di Desa Drenges
Kec. Sugih Waras Kab. Bojonegoro. Science and Social Development, Vol
1 No 1.
Ando. (2021). Retrieved from World Instant Noodles Asosiation:
https://instantnoodles.org/en/noodles/demand/table/
Anonim. (2008). Kandungan Serat dan Gizi Pada Roti Ungguli Mie dan Nasi.
Retrieved from http:/www.Gizi.Net
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Arza , A., Yuliastri, A., & Fridayati, L. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa. E-Journal Home Economics And
Tourism, 14.
Arza, A., Yulastri, A., & Fridayati, L. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONSUMSI MIE INSTAN PADA MAHASISWA.
Economics And Tourism, Vol 14 No 1.
Bahar et al. (2020). Penyuluhan Kesehatan dengan Pendekatan Epidemiologi
Perilaku. Guepedia.
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Deliens, T., Clarys, P., Bourdeaudhuij, I, D., & Deforche, B. (2014). Determinants
Of Eating Behaviour In University Students. BMC Public Health.
Sumargo. (2020). Teknik Sampling. Jakarta Timur: IKAPI.
Hendrastuti et al. (2021). Etika Penelitian dan Publikasi Ilmiah. Bogor: Dewan
Guru Besar Institut Pertanian Bogor.
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Fatihudin, D. (2015). Metode Penelitian untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen dan
Akuntansi. Sidoarjo: Zifatama.
Winarno. (2016). Mi Instan Mitos, Fakta, dan Potensi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

41
42

Fitrah, M., & Lutfiyah. (2017). Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif,


Tindakan Kelas dan Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
Gainau, M. (2015). Perkembangan Remaja dan Problematikannya. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori
dan Praktik. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Heliana, E., Priandarini, L., & Puspita, S. (2007). Sukses Mengelola Warung Makan.
Jakarta: TransMedia Pustaka.
Mawarti et al. (2021). Pengantar Riset Keperawatan. Yayasan Kita Menulis.
Hulu et al. (2020). Promosi Kesehatan Masyarakat. Yayasan Kita Menulis.
Imani, N. (2020). Stunting Pada Anak. Yogyakarta: CV Hikam Media Utama.
Ir, S. B. (2020). Teknik Sampling. Jakarta: UNJ Press.
Kencana, D. (2019). Pengaruh Mie Instan Bagi Kesehatan Anak Kos di Jalan
Garuda Induk Kec. Padang Utara.
Khomsan A. (2010). Jangan Santap Mie Instan Setiap Hari. Jakarta: Swadaya.
Mamik. (2015). Metode Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama.
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Notoadmojo . (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, & Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Octavia, S. A. (2020). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta:
CV Budi Utama.
Ovan, & Andika, S. (2020). CAMI: Aplikasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Penelitian. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
H. Djaali. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitaif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
43

Timotius, K, H. (2018). Otak dan Perilaku. Yogyakarta: CV Andi.


Pudi Asdiono. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Mie Instan Produk Indofood di
Pasar Kiringan Kemlagi Lor, Kec. Turi. Lamongan.
Purwanto, H. (1994). Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Risyanu, F., Adiyasa, I., & Laraeni, Y. (2019). Referensi dan Pola Konsumsi Mie
Instan pada Mahasiswa Jurusan Gizi dan Analis Kesehatan Poltekes
Kemenkes Mataram yang Tidak di Kos dan di Kos. Prime Nutrition Journal,
1-8.
Roflin, E., Liberty, I. A., & Pariyana. (2021). Populasi, Sampel, Variabel dalam
Penelitian Kedokteran. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
Rudhito, M. (2019). Dasar-Dasar Penelitian Desain untuk Pendidikan. Yogyakarta:
CV Budi Utama.
Seotantiningtyas, N., Dhofir, M., & Husain, W. M. (2020). PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Klaten: Lakeisha.
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Setyosari, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing.
Sopang, Fandy. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan (Studi
Mahasiswa Fakultas Dharmawangsa). Journal Economy and Currency
Study.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta CV.
Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Supratiknya. (2019). Motode dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: PT Kanisius.
Veri, U., Prabandari, Y., & Susetyowati. (2017). Determinants of instant noodles
consumption among students in. Berita Kedokteran Masyarakat , 153-160.
Wibowo, A. (2014). Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan . Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
44

Yusuf, M., & Daris, L. (2018). Analisis Data Penelitian Teori dan Aplikasi dalam
Bidang Perikanan. Bogor: IPB Press.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Jurnal Tabiyah Ilmiah Pendidikan, 17-23.
Zuhri, T. (2014). Kanker Bukan Akhir Dunia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
45

Lampiran 1 Surat Ijin Survey


46

Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Survey


47

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian


48

Lampiran 4 Surat Balasan Ijin Penelitian


49

Lampiran 5
50

Lampiran 6

LEMBAR INFORMASI UNTUK RESPONDEN

Saya, Yesinta Mariani program studi Ilmu Keperawatan STIKES Katolik St.

Vincentius A Paulo Surabaya akan melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran

Tingkat Pengetahuan Remaja SMA dalam Mengkonsumsi Mie Instan Secara

Berlebihan”

Penelitian ini bertujuan dengan menggambarkan tingkat pengetahuan Siswa

dalam Mengkonsumsi Mie Instan Secara Berlebihan di SMA NEGERI 2 Katingan

Kuala Kalimantan Tengah. Peneliti mengajak anda untuk ikut serta dalam

penelitian ini membutuhkan sekitar 136 responden penelitian

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Peneliti sangat menghormati keputusan responden. Responden bebas memilih

keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Responden bisa memutuskan

untuk ikut, responden juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah pikiran setiap

saat tanpa dikenakan denda ataupun sanksi.

B. Prosedur penelitian

Apabila responden bersedia berpartipasi dalampenelitiaan ini, responden diminta

untuk menandatangani surat persetujuan ini dengan rangkap dua, satu untuk

disimpan oleh responden dan satu lagi untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah:

1. Responden mengisi identitas pada lembar kuisioner yang di sebarkan oleh

peneliti.

2. Membaca petunjuk yang ada pada kuisioner.

3. Responden mengisi jawaban pada kuisioner sesuai petunjuk.

C. Kewajiban subyek penelitian


51

Sebagai sybyek penelitian, responden wajib mengikutin aturan-aturan serta

petunjuk penelitian yang tertera pada kertas. Apabila terdapat ketidakjelasan

responden bisa tanyakan lebih lanjut padapeneliti.

D. Resiko dan efek samping dan penanganan

Pada penelitiaan ini tidak memiliki reisiko dan efek samping, karena responden

hanya diminta untuk mengisi jawaban pada pertanyaan yang ada di kuisioner

gambaran tingkat pengetahuan mengkonsumsimie instan sesuai petunjuk yang

ada.

E. Manfaat

Manfaat pada penelitian ini secara tidak langsung, memberikan gambaran pada

siswa yang mengkonsumsi mi instan secara berlebihan memiliki dampak buruk.

Partisipasi responden pada penelitian ini akan memberikan informasi mengenai

bahaya mengkonsumsi mie instan secara berlebihan.

F. Keadilan

Penentuan responden dalam penelitian ini, tidak membedakan unsur sara.

Penelitian ini akan memberikan perlakuan yang sama pada setiap responden.

G. Kerahasiaan

Semua informasi terkait identitas dari responden akan dirahasiakan dan hanya

diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas

responden penelitian.
52

Lampiran 7

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM

PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Umur :

Menyatakan bahwa:

1. Saya telah mendapatkan penjelasan segalasesuatu tentang penelitian yang

berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja dalam Mengkonsumsi Mie

Instan di SMA NEGERI 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah”.

2. Setelah mendapatkan penjelasan dan memahaminya dengan penuh kesadaran

saya bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan beriku:

a) Data yang diperoleh dalampenelitian ini akan dijaga kerasahasiannya dan

hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah.

b) Keikutsertaan saya dalam penelitian ini tidak dibebani biaya dan

konsekuensi lainnya.

Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian

ini.

Surabaya,.................2022

Responden

(............................)
53

Lampiran 8

KUISIONER GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA

DALAM MENGKONSUMSI MIE INSTAN

1) Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan pilihlah jawaban

2) Pilihlah salah satu jawaban sesuai pertanyaan. Pilihlah bagian kolom B jika
pertanyaan tersebut dianggap benar, dan S bila pertanyaan dianggap salah untuk
kuesioner penelitian.

3) Setiap pertanyaan harus diisi tidak boleh kosong.


A. Data Umum

1) Nama Inisial ?

2) Usia anda sekarang berapa ?

3) Jenis kelamin?

4) Kelas?

1) Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang pola

mengkonsumsi mi instan ?

Ya Tidak

2) Dari manakan anda mendapatkan informasi tersebut ?

Petugas Kesehatan Orang tua/Keluarga

Teman/Masyarakat Media Sosial


54

Lain-lain

3) Apakah anda pernah sering mengkonsumsi mie instan tersebut ?

Ya Tidak

4) Berapa kali mengkonsumsi mie instan dalam seminggu ?

1-3 kali dalam seminggu >3 kali dalam

seminggu
55

B. Kuesioner Penelitian Pengetahuan

No Pertanyaan Benar Salah

1 Mie instan mudah dalam pengolahannya

2 Cara mengolah mie instan dengan membuang air rebusan


pertama

3 Didalam mie instan juga terdapat kandungan zat perwarna


tartazine

4 Kandung bumbu pada mie instan terbuat dari garam, gula,


penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk
bawang putih, bubuk bawang merah, pecita rasa ayam,
bubuk lada, dan bubuk cabe

5 Kandungan garam yang tinggi pada bumbu mie instan


dapat menyebabkan stroke jika dikonsumsi secara
berlebihan

6 Dalam mie instan terdapat kandungan serat yang tinggi

7 Mie instan bisa didapatkan dengan harga murah

8 Mie instan bisa didapatkan dengan mudah

9 Mengkonsumsi mie instan hanya boleh 2-3 kali dalam


seminggu

10 Mengkonsumsi mie instan dalam sehari boleh 2 bungkus

11 Dengan pola gizi seimbang dan olahraga teratur dapat


mengurangi konsumsi mie instan
56

12 Dampak mengkonsumsi mie instan yang berlebihan dapat


menimbulkan masalah kesehatan seperti sakit perut,
kanker dan kelumpuhan
57

REKAPITULASI DATA DEMOGRAFI RESPONDEN DI SMA NEGERI 2


KATINGAN KUALA KABUPATEN KATINGAN
KALIMANTAN TENGAH
Usia Kelas J. Informasi Sumber infomasi Mengkonsumsi Berapa kali Tingkat
K mengkonsumsi Pengetahuan
No mie instan
mie intan
Res
15-20 P/L Pernah/ tidak M.C/Teman/keluarga/Dll Ya/tidak 1-3 x Baik/Cukup/
pernah seminggu/ >3x Kurang
seminggu
1 20 XII MIPA L Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
2 19 XII MIPA L Pernah Dll Ya 1-3x seminggu Baik
3 17 XII MIPA P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
4 17 XII IPS P Tidak pernah Teman/masyarakat Ya 1-3x seminggu Baik
5 18 XII MIPA P Tidak pernah Dll Ya 1-3x seminggu Cukup
6 20 XII MIPA P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
7 17 XII IPS P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
8 18 XII MIPA P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
9 17 XII MIPA P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
10 17 XII MIPA P Pernah Dll Ya 1-3x seminggu Cukup
58

11 16 X IPS P Tidak pernah Teman/masyarakat Tidak 1-3x seminggu Cukup


12 16 X IPS P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
13 15 X IPS P Tidak pernah M.C Ya >3x seminggu Baik
14 17 X IPS P Tidak pernah Dll Tidak 1-3x seminggu Cukup
15 16 X MIPA P Tidak pernah M.C Tidak 1-3x seminggu Baik
16 16 X MIPA P Tidak pernah M.C Tidak 1-3x seminggu Cukup
17 16 X MIPA P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
18 15 X MIPA P Pernah Dll Tidak 1-3x seminggu Cukup
19 16 X MIPA P Pernah Dll Ya 1-3x seminggu Baik
20 16 X MIPA P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Kurang
21 16 X IPS P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
22 16 X MIPA L Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
23 16 X MIPA P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
24 18 XII MIPA L Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
25 15 X MIPA P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
26 17 X IPS P Tidak pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
59

27 16 X IPS P Pernah Dll Ya 1-3x seminggu Cukup


28 16 X IPS P Tidak pernah Dll Ya 1-3x seminggu Cukup
29 17 XII MIPA L Pernah Dll Ya 1-3x seminggu Cukup
30 18 XII MIPA L Tidak pernah Dll Tidak >3x seminggu Kurang
31 17 X IPS L Pernah Teman/masyarakat Tidak 1-3x seminggu Cukup
32 18 XII MIPA P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
33 16 X MIPA L Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Baik
34 18 XII MIPA P Pernah M.C Ya 1-3x seminggu Cukup
Total 16 26 22 19 28 32
60

REKAPITULASI DATA DEMOGRAFI RESPONDEN DI SMA NEGERI 2


KATINGAN KUALA KABUPATEN KATINGAN
KALIMANTAN TENGAH
No Item Pertanyaan Nilai Kategori
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total Prosentase Baik Cukup Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 10 83% √
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 91% √
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83% √
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83% √
5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 9 75% √
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100% √
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 9 75% √
8 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9 75% √
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83% √
10 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7 58% √
11 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 58% √
61

12 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 7 58% √
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83% √
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9 75% √
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 91% √
16 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8 67% √
17 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 58% √
18 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 7 58% √
19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 83% √
20 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6 50% √
21 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 9 75% √
22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 67% √
23 1 0 1 1 1` 0 1 1 1 0 0 1 8 67% √
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11 91% √
25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 91% √
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 91% √
27 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 8 67% √
62

28 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9 75% √
29 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8 67% √
30 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6 50% √
31 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 7 58% √
32 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 12 100% √
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 91% √
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 9 75%√ √
Total 14 18 2
Prosentase 41% 53% 6%
63

TABULASI SILANG ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN


DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM
MENGKONSUMSI MIE INSTAN DI SMA NEGERI 2
KATINGAN KUALA KALIMANTAN TENGAH
TANGGAL 13 MEI 2022

Tabel 1.3 Tabulasi silang berdasarkan usia dengan gambaran tingkat pengetahuan
remaja dalam mengkonsumsimie instan di SMA NEGERI 2 Katingan
Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022.
Tingkat pengetahuan remaja Usia Total

15 16 17 18 19 20

∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Baik 2 14 3 21 4 29 2 14 1 7 2 14 14 100

Cukup 1 6 9 50 5 28 3 17 0 0 0 0 18 100

Kurang 0 0 1 50 0 0 1 50 0 0 0 0 2 100

Total 3 9 13 38 9 24 6 18 1 3 2 6 34 100

Tabel 1.4 Tabulasi silang berdasarkan informasi dengan gambaran tingkat


pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie instan di SMA NEGERI
2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022.
Tingkat pengetahuan remaja Informasi Total

Pernah Tidak pernah

∑ % ∑ % ∑ %

Baik 9 64 5 36 14 100

Cukup 8 44 10 56 18 100

Kurang 0 0 2 100 2 100

Total 17 53 17 47 34 100
64

Tabel 1.5 Tabulasi silang berdasarkan sumber informasi dengan gambaran tingkat
pengetahuan remaja dalam mengkonsumsimie instan di SMA NEGERI
2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal 13 Mei 2022.
Tingkat pengetahuan remaja Sumber Informasi Total

Dll MC Teman /masyarakat

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Baik 2 14 11 79 1 7 14 100

Cukup 7 39 9 50 2 11 18 100

Kurang 1 50 1 50 0 0 2 100

Total 10 29 22 65 3 9 34 100

Tabel 1.6 Tabulasi silang berdasarkan mengkonsumsi mie instan pernah/sering


dengan gambaran tingkat pengetahuan remaja dalam mengkonsumsi mie
instan di SMA NEGERI 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah pada
tanggal 13 Mei 2022.
Tingkat pengetahuan remaja Mengkonsumsi mie instan Total

Ya Tidak

∑ % ∑ % ∑ %

Baik 1 7 13 93 14 100

Cukup 5 28 13 72 18 100

Kurang 1 50 1 50 2 100

Total 7 21 27 79 34 100

Tabel 1.7 Tabulasi silang berdasarkan penting atau tidak informasi dengan
gambaran tingkat pengetahuan remaja dalam mengkonsumsimie instan
di SMA NEGERI 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah pada tanggal
13 Mei 2022.
Tingkat pengetahuan remaja Berapa kali mengkonsumsi mie instan
dalam seminggu Total
1-3 x dalam seminggu >3 x dalam seminggu
∑ % ∑ % ∑ %

Baik 1 7 13 92 14 100
Cukup 0 0 18 100 18 100
Kurang 1 50 1 50 2 100
Total 2 6 32 94 34 100
65

Lampiran 9

UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.890 14

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X01 7.7714 15.946 .242 .893
X02 7.9429 15.350 .296 .894
X03 8.1143 14.222 .555 .883
X04 8.0571 13.879 .672 .877
X05 7.9143 14.257 .664 .878
X06 8.0000 13.882 .704 .876
X07 8.1429 14.303 .528 .884
X08 8.5143 15.492 .311 .892
X09 8.0286 13.911 .677 .877
X10 7.9143 13.963 .763 .874
X11 8.0286 14.029 .642 .879
X12 8.0286 13.617 .767 .873
X13 8.4286 15.017 .396 .890
X14 8.0286 13.911 .677 .877
66

Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI REVISI
SKRIPSI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM
MENGKONSUMSI MIE INSTAN
(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

Nama Ketua Penguji : Yuni Kurniawaty.,S.Kep.,M.Si.,Ners

NRK : 112009031

Nama Mahasiswa : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

No Halaman Masukan Penguji Tanda Tangan


1 x-xi Kerapian penulisan pada kata
pengantar

2 xiii Abstrak mengurangi kalimat


pada desain penelitian

3 37 Menambah prosentase pada


data khusus

4 38-40 Mengkonfirmasi faktor 1 dan 2


pada pembahasan, menghapus
faktor ke-3
5 41 Mempersingkat saran

6 42-44 Menghapus daftar pustaka yang


double, serta menghapus gelar
depan prof, Dr,Ir
67

Lampiran 11
LEMBAR KONSULTASI REVISI
SKRIPSI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM
MENGKONSUMSI MIE INSTAN
(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

Nama Penguji 1 : Marcellina Rasemi W, SST.,M.Pd

NRK : 111989012

Nama Mahasiswa : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

No Halaman Masukan Penguji Tanda Tangan


1 x-xi Kata pengantar Kerapian
penulisan dan menambahkan
tanggal publikasi
2 xiii Abstrak mengurangi kalimat
pada desain penelitian

3 xvi-xx Menambah spasi pada daftar


tabel dan daftar singkatan

4 37 Menambahkan prosentase pada


data khusus
5 38-40 Mengkonfirmasi faktor 1 dan 2
pada pembahasan, menghapus
faktor ke-3, memperbaiki
kalimat.
6 41 Menambahkan saran di
pembahasan
7 42-44 Daftar pustaka menambah kota,
dan menghapus gelar Prof, Dr,
Ir.
68

Lampiran 12
LEMBAR KONSULTASI REVISI
SKRIPSI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA DALAM
MENGKONSUMSI MIE INSTAN
(Deskriptif di SMA Negeri 2 Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

Nama Penguji 2 : Veronica Silalahi.,M.Kep.,Ners

NRK : 112011038

Nama Mahasiswa : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

No Halaman Masukan Penguji Tanda Tangan


1 x-xi Kata pengantar Kerapian
penulisan dan menambahkan
tanggal publikasi
2 xiii Abstrak mengurangi kalimat
pada desain penelitian,
mengubah ke huruf miring
3 xvi-xx Menambah spasi pada daftar
tabel dan daftar singkatan

4 37 Menambahkan prosentase pada


data khusus dan warna salah
pada diagram
5 38-40 Memperbaiki reduksi pada
faktor 1 dan 2 pada
pembahasan, menghapus faktor
ke-3, memperbaiki kalimat.
6 42-44 Daftar pustaka menambah kota,
dan menghapus gelar Prof, Dr,
Ir.
69

Lampiran 13

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam

mengkonsumsi Mie Instan (Deskriptif Di Sma Negeri 2

Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

Pembimbing 1 : Marcellina Rasemi W, SST.,M.Pd

NRK : 111989012

No Tanggal Materi Bimbingan Masukan Tanda Tangan


Pembimbing
1 7 Desember 2021 Memasukan judul Silahkan membuat
penelitian bab 1, bab 1 yang
“ Gambaran Perilaku terdiri dari latar
Siswa Dalam belakang (introduksi
Mengkonsumsi Mie masalah, justifikasi,
Instan”. kronologi, solusi)
rumusan masalah
tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian,
dan melanjutkan ke
bab 2.
70

2 30 Desember Konsul BAB 1 - Untuk judul bagian


2021 kelas tidak usah di
tulis.
- Untuk introduksi,
masalah harus
memiliki
kesenjangan anatar
teori dan teori
lapangan, bagian
- solusi ditambahkan
pemberian edukasi
- Konsisten
menggunakan kata
remaja
- Melanjutkan bab 2
2 31 Desember Konsul dan Evaluasi - Memperhatikan
2021 penulisan
- Memberikan
masukan tentang
cara penulisan
proposal.
3 10 Januari 2022 Konsul BAB 2,3 - Menyusun
kerangka
konseptual
- Menentukan
sampling yang
cocok untuk
digunakan pada
penelitian
4 24 Januari 2022 Konsul BAB 3 dan - Untuk DO bagian
mengganti kata-kata indikator sesuai
pada judul proposal dengan isi dari bab
“ Gambaran Tingkat 2 kisi-kisi
Pengetahuan Remaja kuisioner yang
Dalam akan digunakan
Mengkonsumsi Mie pada penelitian
Instan” - Mengubah kata-
kata juduk dari
perilaku menjadi
tingkat
pengetahuan.
71

5 28 Januari 2022 Konsul setelah - Referensi


seminar proposal Introduksi harus
BAB 1,2,3 menggunakan text
book.
- Menambahklan
data jumlah
kewajaran dalam
mengkonsumsi mie
instan, dan teori
tersebut harus
munculpada bab 2
- Menambahkan
fenomena sebelum
suvey pendahuluan
- Pada manfaat
teoritis, sesuaikan
dengan bab 1 dan
tinjauan pustaka
- Pada konsemptual
menambhakan 6
tingkatan
pengetahuan
6 31 Januari 2022 BAB 2 dan BAB 3 - Pada tabel
konseptual dan kerangka
sampling konseptual
kuisioner masukan
sesuai dengan
kuisione yang akan
digunakan pada
penelitian
- Untuk domain
sikap dan
tindakantidak
digunakan karena
hanya meneliti
sebatas
pengetahuan
- Bagian sampling
tambahkan cara
menghityung
setiap sampel
dalam kelas
- Menambahkan
kriterian inklusi
- Mengubah teknik
sampling menjadi
simplerandom
sampel.
72

7 4 Februari 2022 Konsul bab 1 dan 3 - Pada bab 1 bagian


perhitungan sampe introduksi tidak
perlu
menam,bahkan
kata-kata
merekonfirmasikan
teori
- Pada instrumen
menghapus kata-
kata keliru menarce
- Menghitung
kembali jumlah
sampel yang
digunakan pada
penelitian
- Menambahkan
rumus untuk
perhitungan
sampel setiap
kelas.
7 30 Mei 2022 Bab 4 - Memberikan
masukan dan
penjelasan terkait
cara penulisan
dapus,
- pembahasan
8 8 Juni 2022 Bab 4 dan 5 - Memberikan
masukan cara
membuat
kesimpulan dan
saran
- Melihat
berdasarkan
kesimpulan bab 3
9 15 Juni 2022 Bab 4 Pembahasan - Sumber materi
dan jurnal
dimasukan ke bab
2
10 23 Juni 2022 Bab 3 sampel - Mengubah
hitungan sampel
dan
- proses
pengumpulan data
11 26 Juni 2022 Bab 4 - urutan
karakteristik
lokasi
73

- data umumyang
melakukan dan
kapan penelitian
- spasi tada khusu
- penggantian data
pada data umum
12 27 Juni 2022 Abstrak, - Menjelaskan
Pembahasan,saran tentang IMRAD
dan daftar pustaka - Font dan spasi
pada deskripsi
diagram data
khusus
- Pada faktor
pembahasan harus
disertai jurnal
pendukung
- Saran harus
dibahas pada
pembahasan
- Font dan spasi
pada daftar
pustaka
74

Lampiran 14
LEMBAR BIMBINGAN SKRPSI

Nama Mahasiswa : Yesinta Mariani

NIM : 201802033

Program Studi : Ilmu Keperawatan 2018

Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Dalam

mengkonsumsi Mie Instan (Deskriptif Di Sma Negeri 2

Katingan Kuala Kalimantan Tengah)

Pembimbing 2 : Veronica Silalahi.,M.Kep.,Ners

NRK : 112011038

No Tanggal Materi Bimbingan Masukan Tanda Tangan


Pembimbing
1 30 November Memasukan judul Silahkan membuat
2021 penelitian bab 1, bab 1 yang
“ Gambaran Perilaku terdiri dari latar
Siswa Dalam belakang (introduksi
Mengkonsumsi Mie masalah, justifikasi,
Instan”. kronologi, solusi)
rumusan masalah
tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian,
dan melanjutkan ke
bab 2.
2 14 Desember Konsul BAB 1 - Untuk introduksi
2021 jangan dicampur
dengan justifikasi
masalah, sebaiknya
untuk introduksi
masalah boleh,
menjelaskan ttg
mie instan lalu
langsung
digambarkan ttg
masalah tidak
terlalu banyak
75

menjelaskan
introduksi yang
membuat masalah
tidak terlihat.
- Survey
pendahuluan
sertakan lokasi
survey dan
respondennya
siapa juga
sertakan.
- Bagian kronologi
diminta untuk
menjelaskan fakto
yang
mempengaruhi mie
instan dan jelaskan
mengapa faktor ibu
bisa terjadi.
- Rumusan masalah
jelasakan secara
teori mengapa
pendidikan
kesehatan dapat
mempengaruhi
perilaku seseorang
ke arah yang lebih
baik, dan kaitkan
dengan siswa yang
mengkonsumsi
mie instan.
- Manfaat teoritis
Memperbaiki kata-
kata
merekonfirmasi
teori yang
digunakan
- Melanjutkan bab 2
2 20 Desember Konsul BAB 1 - Pada bagian judul
2021 revisian proposal penelitian
diganti menjadi
usulan penelitian.
- Penulisan kutipan
singkatan di ganti
- Memperbaiki
nama sitasi
- Dibagian
justifikasi hasil
76

survey
pendahuluan di
ubah hasilpersenan
menjadi narasi.
3 8 Januari 2022 BAB 2 dan BAB 3 - Memperbaiki
susunan kerangka
konseptual.
- Menambahkan
tabel definisi
operasional
- Dan menambahkan
kerangka kerja.
4 02 Februari 2022 Setelah ujian ada - Pada judul
perubahan judul susunannya di
“ Gambaran Tingkat ubah
Pengetahuan Remaja menjadinparamida
Dalam terbalik.
Mengkonsumsi Mie - Bagian daftar tabel
nInstan” dirapikan dalam
susuannya.
- Pada diagram
bagan no nya urut.
- Daftar lampiran
juga dirapikan
- Daftar singkatan
sesuai abjad
- Memperbaiki
penulisan kelas
padatabel bab 3.
5 3 Juni 2022 Bab 4 - Menjelaskan
terkait pembuatan
pembahasan
- Cara memilih
faktor yang akan di
bahasa
6 16 Juni 2022 Bab 4 pembahasan - Meminta
mengurangi faktor
pada pembahasan
yaitu faktor usia
- Memperbaiki
hitungan pada tabel
tabulasi data yang
tidak sesuai
7 27 Juni 2022 Bab 4 Pembahasan - Reduksi untuk
pembahasan
diubah
77

- Mengganti sumber
jurnal yang lebih
terbaru.
8 14 Juli 2022 ACC -

Anda mungkin juga menyukai