Disusun oleh :
MAISAROH
33412101046
Disusun oleh :
MAISAROH
33412101046
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Peneliti bersumpah bahwa proposal karya tulis ilmiah adalah hasil saya
sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
dari berbagai jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.
Yang menyatakan,
Maisaroh
NRP. 33412101046
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Jurusan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal karya tulis ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta
susunannya, sehingga dapat diajukan dalam seminar proposal Jurusan Kesehatan
Program Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
Sampang, 12 Desember 2024
Yang menyatakan,
Maisaroh
NRP. 33412101046
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Jurusan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Anggota :
Mengetahui,
Ketua Jurusan
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal karya
tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh pemberian kompres hangat terhadap
penurunan tingkat nyeri dismenore di kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu
Blumbungan Pamekasan" ini sesuai yang ditentukan.
1. Lailatul Ulfiyah, M.T., sebagai Direktur Politeknik Negeri Madura yang sudah
memberikan kesempatan dan ijin kepada peneliti untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di Politeknik Negeri Madura.
2. Ns. Abdan Syakura, S.Kep., M.Kep., sebagai Ketua Jurusan Kesehatan Program
Studi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura.
3. Ns. H. Nindawi, S.Kep., M.M., M.Kes., selaku pembimbing I yang sudah
banyak memberikan masukan kepada penulis dalam proses penyelesaikan
proposal karya tulis ilmiah ini.
4. Elisa Christiana, M.Keb., selaku pembimbing II yang sudah banyak memberikan
masukan kepada penulis dalam proses penyelesaian proposal karya tulis ilmiah
ini.
5. Mohammad Dahri, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MTS Al-Ula 1 Sumber Batu
Blumbungan Pamekasan.
6. Segenap dewan penguji proposal karya tulis ilmiah yang sudah memberikan
ilmu pengetahuan serta bimbingan dalam proses penyelesaian proposal ini.
7. Kedua orang tua saya H.Rasyid dan Sittina, yang selalu mendukung dan
mendoakan peneliti dalam menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa selama bimbingan dan proses penelitian berlangsung
(Hosni, sumairoh, Moh. Ramadani, lailatun nisfi) yang telah memberikan
dukungan, motivasi dan bantuannya dalam penyelesaian penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti
harapkan sebagai masukan dalam perbaikan penulisan ini, sehingga proposal
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya serta bagi
pembaca pada umumnya.
Sampang, 2 Desember 2023
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
vii
4.5 Definisi Operasional Variabel ................................................................. 34
4.6 Pengumpulan dan Analisa Data ............................................................. 35
4.7 Etika Penelitian......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 41
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Suhu Kompres Panas dan Dingin………………............ 8
Tabel 4. 1 Desain Penelitian Pra Eksperimental One Group Pre-
Post Tes Design………………………………............... 30
Tabel 4. 2 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Kompres
Hangat terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore
di Kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu Blumbungan
Pamekasan Tahun 2023…………….............................. 34
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Skala Nyeri Numerik ………………………………... 15
Gambar 3. 1 Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian Kompres
Hangat terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore
pada Remaja Putri di Kelas VIII MTs Al-Ula 1
Sumber Batu Blumbungan Pamekasan………………. 26
Gambar 4. 1 Kerangka Kerja Pengaruh Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri
Dismenore Pada Remaja Putri di Kelas VIII Mts Al-
Ula 1 Sumber Batu Blumbungan Pamekasan……....... 31
x
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Daftar singkatan
DIII : Diploma III
MTS : Madrasahan Tsanawiyah
NRS : Numerical Rating Scale
SKRR : Survei Kesahatan Reproduksi Remaja
SOP : Standar Operasioanal Prosedur
SPSS : Statiscal Package for the Social Sciences
VDS : Verbal Descriptor Scala
WHO : World Health Orgaization
Daftar lambang
N : Besar populasi
P : Presentase
Z : Statistik
H0 : Hipotesis alternatif
HI : Hipotesis nol
d : Presesi absolute
n : Jumlah sampel
p : Perkiraan proporsi
% : Persen
°C : Derajat celcius
Ʃ : Sigma
Ƒ : Frekuensi jawaban benar
√ : Ceklis
/ : Atau
< : Kurang dari
- : Sampai
x : Kali
= : Sama dengan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi
baik fisik, mental, maupun peran sosial. Salah satu permasalahan yang ditemukan
pada remaja yaitu dismenore atau nyeri haid (Widyanthi, Resiyanthi, and
ginekologis yang paling umum dialami wanita baik remaja maupun dewasa (Putri
et al. 2023). Wanita yang mengalami dismenore primer tidak dapat melakukan
kegiatan olahraga atau berkonsentrasi dalam belajar karena rasa nyeri yang mereka
rasakan begitu hebat, penurunan kualitas hidup ini juga dapat dirasakan oleh wanita
yang sudah bekerja karena nyeri haid yang hebat, aktifitas kerja jadi terganggu
sehingga tidak dapat melakukan tugas dengan maksimal. Masalah ini biasanya
di dunia sangat tinggi sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita mengalami dismenore
107.673 jiwa (64,25%), terdiri dari 59.671 jiwa, (54,89%) dismenore primer, dan
9.496 jiwa (9,36%) dismenore sekunder (Yuliyani, 2020). Berdasarkan data survei
Kesehatan Reproduksi Remaja (SKRR) Provinsi Jawa Timur tahun 2021 ditemukan
1
2
sebanyak 365 orang (9,75%) (Rosyidah et al. 2021). Berdasarkan pengambilan data
awal yang dilakukan pada bulan September 2023 dikelas VIII MTS Al-Ula 1
hasil kunjungan awal peneliti mengambil beberapa sampel sebanyak 8 remaja putri
istirahat dan 2 siswi mengkonsumsi obat anti nyeri berupa mefenamad acid. Dari 2
dilakukan.
(Rosyidah et al. 2021). Menurut Hastuty et al. (2023), dismenore disebabkan oleh
dan menghasilkan rasa nyeri. Dismenore membawa dampak cukup besar pada
remaja, masalah yang paling sering muncul adalah menurunnya konsentrasi dan
motivasi belajar pada individu, sehingga para remaja tidak dapat mengikuti
jiwa tetapi hal tersebut bisa menyakitkan bagi banyak remaja yang merasakannya
(Anjani et al. 2022). Kompres hangat ini mengunakan buli-buli panas yang secara
konduksi terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan
menyebabkan pelebaran pembuluh darah sirkulasi menjadi lancar dan akan menjadi
ketegangan otot, sesudah otot miometrium rilek, rasa nyeri yang dirasakan
dapat ditangani dengan terapi obat-obatan seperti analgesik, namun memiliki efek
samping organ tubuh jika digunakan dalam jangka panjang, sedangkan terapi non-
hangat, olahraga, terapi musik dan mengkonsumsi minuman herbal seperti jamu
(Anggriani et al. 2021). Sebagai petugas kesehatan maka mempuyai tugas untuk
samping minimal. Cara alternatif pertama yaitu penggunaan kompres hangat untuk
sehingga nyeri haid yang di rasakan akan berkurang atau hilang, pemberian
akibat sepasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat (Nisa and Kamidah,
2023). Berdasarkan latar belakang di atas tidak satupun dilakukan kompres hangat
remaja putri di kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu Blumbungan, Pamekasan.
4
tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu
Blumbungan Pamekasan?
kompres hangat terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di
dismenore pada remaja putri di Kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini disarankan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan dapat
3. Bagi perawat
Manfaat penelitian ini bagi perawat adalah sebagai pembelajaran dan evaluasi
nyeri
kesadaran diri agar tidak mengkonsumsi makanan cepat saji sehingga remaja
putri tidak selalu mengeluh nyeri dismenore, dan diharapkan dapat menjadi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh
yang memerlukan. Pemberian kompres hangat pada perut bagian bawah saat terjadi
nyeri menstruasi mampu menurunkan intensitas nyeri, panas yang dihasilkan akan
mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan (Daniel et al. 2022). Dampak
penggunaan suhu hangat setempat yang bisa menimbulkan beberapa efek fisiologis.
sebagai berikut :
1. Mengurangi nyeri
6
7
spasme otot serta bisa memberikan rasa nyaman. Teori lain juga menyebutkan
memberikan rasa nyaman dan tenang pada wanita yang mengalami nyeri
terapi non-farmakologi berupa kompres hangat yaitu memberikan rasa aman pada
pasien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan. Hal ini berakibat terjadi pemindahan panas ke
perut sehingga perut yang dikompres menjadi hangat, terjadi pelebaran pembuluh
darah di bagian yang mengalami nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah
tersebut sehingga nyeri dismenore yang dirasakan berkurang atau hilang. Suatu
metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan efek
mempergunakan buli-buli panas atau kantong air panas secara konduksi dimana
pelebaran pembuluh darah dan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri
2.1.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) kompres hangat pada nyeri dismenore
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
2. Tujuan
3. Indikasi
4. Langkah-langkah
a. Uraian
a) Buli-buli panas
b) Waslap kecil
c) Air panas
b. Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan jika telah
c. Pelaksanaan
1) Jelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan anda lakukan kepada
pasien
3) Cuci tangan
5) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian
a) Letakkan atau tidurkan buli- buli di atas meja atau tempat datar
leher buli-buli
k) Cuci tangan
l) Dokumentasikan
11
5. Catatan :
dikalangan wanita. Dismenore didefinisikan sebagai nyeri kram pada perut bagian
bawah yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Lebih dari sebagian wanita
yang menstruasi mengalami nyeri selama 1 hari sampai 2 hari disetiap bulannya.
Nyeri yang di alami biasanya ringan, tetapi bagi beberapa wanita, nyeri bisa sangat
1. Dismenore primer
2. Dismenore sekunder
lainnya. Oleh karna itu, dismenore sekunder umumnya berhubungan dengan gejala
Menurut Kamalah et al. (2023), tanda dan gejala yang dialami oleh
perempuan berbeda dengan tingkat keparahannya dan yang paling umum dirasakan
biasanya :
2. Nyeri punggung
4. Sakit kepala
5. Rasa letih
6. Kembung
8. Diare
9. Cemas
Gejala umum dismenore adalah rasa nyeri yang terjadi biasanya pada area
suprapubik atau bagian perut bawah, nyeri terasa tajam, kram atau seperti diremas-
remas dan dapat juga dirasakan nyeri tumpul yang menetap dan nyeri juga bisa
menjalar ke bagian pinggang bawah atau bagian paha atas (Arlym et al. 2023).
13
1. Faktor internal seperti : Usia menarche dini, stres, riwayat keluarga dengan
2. Faktor eksternal seperti : Aktivitas fisik, status gizi, kualitas tidur, dan
merokok.
psikologis. Faktor biologis seperti usia menarche yang lebih dini, aliran darah
seperti stres, kecemasan, dan depresi, faktor sosial seperti dukungan sosial
yang rendah dan faktor gaya hidup seperti merokok dan pola makan tidak
dismenore dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi dan farmakologi yaitu :
1. Terapi farmakologi
acetaminophen.
14
2. Terapi non-farmakologi
Menurut Mumpuni dan andang (2013), ada beberapa pencegahan yang bisa
meliputi :
1. Hindari stress
2. Hindari makanan dan minuman yang mengandung gula sederhana, kafein, dan
4. Hindari mengenakan celana atau pakaian yang ketat karena bisa mengurangi
(mild), sedang (moderate), dan berat (severe). Pada dismenore derajat ringan, rasa
nyerinya hanya terasa pada perut bagian bawah dan belum mengganggu aktivitas.
Pada dismenore derajat sedang, rasa nyeri menyebar pada punggung bagian bawah
atau paha bagian dalam dengan disertai gejala lainnya seperti penurunan
aktivitas lain. Pada dismenore derajat berat, nyeri telah menyebar ke bagian
punggung, panggul, dan paha dalam, bahkan sering kali bisa di sertai dengan mual,
muntah, lemas, diare, sakit kepala, tidak dapat berkonsetrasi sama sekali, hingga
dapat di ukur menggunakan skala deskriptif. Skala deskriftif yaitu alat yang
atau yang biasa disebut verbal descriptor scala (VDS) yaitu sebuah garis yang
terdiri dari 3-5 kata. Pendeskripsi ini dirangking dari tidak ada rasa nyeri sampai
nyeri yang tidak dapat ditahan. Pengukuran skala nyeri pada dismenore yang sudah
teruji validitas dan reliabilitasnya akan memberikan akurasi pada pengukuran nyeri
pada anak hingga usia dewasa. Skala ini menggunakan nomor (1-10) untuk
digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik.
Skala nyeri yang digunakan untuk menentukan derajat dismenore yaitu dijelaskan
sebagai berikut (Ridwan & Herlina, 2015). Skala penilaian numerik (Numerical
Rating Scale/NRS) digunakan sebagai alat pengganti pendeskripsi kata. Cara inilah
yang bisa menilai nyeri dengan menggunakan skala 1-10 (Putri, 2020).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
1. Ringan : 1-3
2. Sedang : 4-6
3. Berat : 7-9
1-3 : Terasa kram perut bagian bawah, nyeri menyebar, masih dapat ditahan,
4-6 : Terasa kram perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang, nafsu
7-9 : Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke pinggang,
paha atau punggung, tidak ada nafsu makan, mual, badan lemas, tidak
10 : Terasa kram yang sangat berat pada perut bagian bawah menyebar ke
pinggang, kaki dan punggung, tidak ada nafsu makan, mual, muntah, sakit
kepala, lemas, tidak mampu berdiri atau bangun dari tempat tidur.
1. Usia
memahami nyeri dan beranggapan kalau apa yang dilakukan perawat dapat
anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan
2. Jenis kelamin
nyeri adalah umumnya laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara
jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri.
Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang
wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. Jenis kelamin dengan respon
nyeri berbeda pada laki-laki dan perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki
3. Perhatian
Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi. Ancaman yang
percaya bahwa mereka mampu mengontrol nyeri yang mereka rasakan akan
persepsi nyeri mereka. Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan
Riset tidak memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara ansietas dan
mendistraksi pasien dan secara aktual dapat menurunkan persepsi nyeri. Secara
mengarahkan pengobatan nyeri dari pada ansietas (Nurhanifah and Sari, 2022).
5. Pengalaman sebelumnya
tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih
mudah pada masa yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering
nyeri yang berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat muncul.
6. Keletihan
nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat
menjadi masalah umum pada setiap individu yang menderita penyakit dalam
7. Kebudayaan
cara individu untuk mengatasi nyeri. Setiap individu mempelajari apa yang
diterima oleh kebudayaannya. Ada perbedaan makna dan sikap yang dikaitkan
relevan untuk seorang pasien yang mengalami nyeri (Nurhanifah and Sari,
2022).
8. Gaya koping
pasien dan mengurangi nyeri sampai tingkat tertentu (Nurhanifah and Sari,
2022).
pasien. Individu dari kelompok sosial budaya yang berbeda. Memiliki harapan
tentang nyeri. Individu yang mengalami nyeri sering kali bergantung kepada
anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan atau
keluarga atau teman, sering kali pengalaman nyeri membuat pasien semakin
proses tumbuh kembang, mulai dari masa peralihan anak menuju dewasa. Masa
remaja antara usia 10-19 tahun, suatu bagian pematangan organ reproduksi, dan
juga sering disebut masa pubertas. Pada masa ini, anak mengalami pertumbuhan,
Remaja awal merupakan masa dimana remaja berumur 11 sampai 13 tahun dan
akan terjadi perubahan bentuk pada tubuh serta fungsi seksual. Untuk
tumbuhnya rambut pada pubis, perubahan ini biasanya terjadi saat usia 11
meningkat juga hanya 2-5 cm saja. Pada laki-laki ditandai dengan adanya
rambut pubis dan rambut diketiak pada tahun yang akan datang
tahun. Adanya perubahan bentuk fisik yang terjadi pada remaja akan sempurna
menuju kedewasaan. Pada remaja putri akan mengalami perubahan fisik pada
panggul dan pantat membesar, berat badan dan tinggi badan akan bertambah
serta adanya perubahan pada kulit yang akan menjadi halus. Sedangkan pada
remaja putra terjadi perubahan pada suara kearah lebih berat, tumbuhnya jakun,
tinggi badan dan berat badan bertambah. Dari segi perkembangan pada fungsi
laki-laki mengalami mimpi basah. Pada masa ini diperlukan asupan gizi yang
cukup baik untuk menunjang dari proses pematangan pada organ reproduksi
22
dan permasalahan seksual. Pada fase ini remaja akan konsisten dengan
pasangan lawan jenisnya dan akan lebih komitmen pada pasangannya, juga
akan timbul rasa cemas akan perpisahan baik keluarga atau pada pasangannya
saat akan menempuh pendidikan. Pada tahap ini remaja sudah menuju pada
tahap dewasa dengan ditandai mudah bergaul dengan orang disekitarnya, ada
kepentingan pribadi dan juga orang lain, serta sudah mengetahui baik buruknya
menyesuaikan sikap dan mental remaja tersebut hal ini karena adanya
Dimana dari masa anak-anak menuju masa dewasa, mencoba gaya hidup yang
berbeda dan bisa menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang sesuai dengan
dirinya
23
Dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sesuai dengan tingkat perubahan
fisik
harapannya
berkaitan dengan bertambahnya fungsi tubuh kearah dewasa yang terjadi secara
sistematis mengarah pada kematangan dan kesinambungan serta sulit untuk diukur
karean sifat kualitatif. Perkembangan remaja merupakan hasil dari interaksi antara
perkembangan aspek yang mendasar salah satunya adalah perkembangan fisik yang
perubahan fisiknya
2. Berhubungan baik dengan teman sebaya baik dengan lawan jenis ataupun
sesama jenis
kebutuhan dimasyarakat
Masa peralihan yang begitu cepat dari anak-anak ke masa remaja akan
Remaja akan merasakan stress karena biasanya selalu diberikan oleh orangtua
4. Tingkat ketergantungan
Menjadikan seorang remaja tidak bisa mengerjakan tugasnya sendiri dan tidak
mandiri
25
Remaja serba salah dengan suatu keadaannya saat ini karena belum dewasa,
Remaja seringkali mendapatkan tuntutan dari orang tua yang membuat mereka
7. Tingkat realisme
Dimana seorang remaja harus bisa menilai untuk dirinya sendiri apa yang
mampu dia lakukan dan tidak mampu dilakukan. Umumnya remaja belum
8. Butuhnya motivasi dari orang dewasa karena pada tahap ini dia belum yakin
KERANGKA KONSEP
Faktor internal :
Nyeri : Usia, jenis kelamin, perhatian,
Kompres kecemasan, pengalaman masa
Fisik,
hangat lalu dan keletihan
psikologis
Faktor eksternal :
Pola koping, lingkungan,
pengobatan dan support
keluarga
Pre-test Post-test
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
26
27
siklus menstruasi setiap bulannya, remaja putri yang sedang mengalami nyeri
antara lain terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal seperti : usia menarche dini, stress
aktifitas fisik, status gizi dan kualitas tidur sehingga. Nyeri yang dialami oleh
remaja putri berupa nyeri fisik dan psikologis, nyeri juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor internal seperti : usia, jenis kelamin, perhatian, kecemasan,
Adapun salah satu cara untuk mengurangi nyeri dismenore tersebut dengan
cara non-farmakologi yaitu dengan kompres hangat. Menurut Daniel et al. (2022),
berupa kompres hangat yaitu memberikan rasa aman pada pasien dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Hal ini berakibat terjadi pemindahan panas ke perut sehingga perut
yang dikompres menjadi hangat, terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang
mengalami nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut sehingga
nyeri dismenorea yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Suatu metode dalam
Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot-
panas atau kantong air panas secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari
terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri menstruasi yang dirasakan akan
posttes untuk mengetahui nyeri sebelum dilakukan kompres hangat dan setelah
menggunakan skala nyeri dismenore terdiri dari nyeri ringan dengan skor 1-3,
sedang skor 4-6, berat skor 7-9 dan nyeri sangat berat skor 10.
3.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara untuk mengetahui kebenaran maka
diperlukan pengujian terhadap hipotesis yang ada (Sahir, 2022). Hipotesis yang
dismenore pada remaja putri dikelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu
Blumbungan Pamekasan
nyeri dismenore pada remaja putri di kelas VIII MTs Al-Ula 1 Sumber Batu
Blumbungan Pamekasan
BAB 4
METODE PENELITIAN
langkah dan prosedur ilmiah untuk mendapatkan data dan tujuan tertentu
(Sugiyono, 2018). Pada bab ini akan disajikan 1) Desain penelitian, 2) Kerangka
ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat, dimana penelitian ini dilakukan
menstruasi sebelum diberi kompres hangat dan setelah pemberian kompres hangat
kompres hangat terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di
29
30
Tabel 4. 1 Desain Penelitian Pra Eksperimental One Group Pre-Post Tes Design
Keterangan :
Populasi
Seluruh remaja putri yang mengalami nyeri dismenore di kelas VIII MTs
Al-Ula 1 Sumber Batu Blumbungan Pamekasan sebanyak N = 30 siswi
Sampel
Seluruh remaja putri yang mengalami nyeri dismenore di kelas VIII MTs
Al-Ula 1 Sumber Batu Blumbungan Pamekasan sebanyak n = 30 siswi
Sampling
Non probability-purposive sampling
Desain penelitian
Pre- Eksperimental One Grup Pretest-Posttest Design
Pengumpulan data
Close Ended Questioner Numeric Rating Scale (NRS)
Pengolahan data
Editing, coding, scoring, tabulating dan enterpretating
Analisa data
Menggunakan Uji Wilcoxon
4.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang diteliti atau skor keseluruhan dari
dinamakan unit analisis dan dapat berupa orang, institusi dan benda (Sahir, 2022).
Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang mengalami nyeri
dismenore di kelas VIII Mts Al-Ula 1 Sumber Batu Blumbungan sebanyak 30 siswi
remaja putri.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sahir, 2022). Besar sampel pada
penelitan ini ditemukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi (I Ketut Swarjana,
2022). Sampel yang digunakan pada penelitian ini sampel total, karena jumlah
populasi kurang dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.
4.3.3 Sampling
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga sebuah sampel akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi
sehingga sampel tersebut dapat mewakili karasteristik populasi yang telah dikenal
Menurut I Ketut Swarjana (2022), adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah karakteristik atau ciri dari sampel yang memenuhi
kriteria inklusi, tetapi tidak mungkin diteliti atau tidak mungkin berpartisipasi
a. Remaja putri yang mengalami dismenore yang tidak hadir ikut penelitian
peneliti untuk diteliti agar mendapatkan jawaban yang sudah dirumuskan yaitu
berupa kesimpulan penelitian (Sahir, 2022). Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel
yaitu kompres hangat sebagai variabel independen (bebas) dan tingkat nyeri
mengukur nilai hipotesis yang akan diteliti dan diuji (Tulodo, 2019).
Pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari persetujuan penulisan karya
tulis ilmiah dari pembimbing, penguji, dan direktur Politeknik Negeri Madura.
Kesehatan Prodi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura. Surat izin dari
yang telah tersedia kemudian tercatat sebagai responden dalam penelitian ini,
tanda centang (√) pada pada jawaban yang dipilih dan menilai nyeri yang
terapi kompres hangat pada responden dan setelah dilakukan ukur kembali
penilaian.
2. Instrumen Penelitian
(NRS) diberikan kepada responden pada saat pre dan post pemberian kompres
a. Lokasi penelitian
Blumbungan Pamekasan.
b. Waktu penelitian
penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari tahun 2024 di MTs Al-
1. Pengolahan Data
a. Editing
disampaikan.
b. Coding
Untuk lama menstruasi terdapat 1 : teratur, 2 : tidak teratur dan untuk data
37
khusus dengan kode 1 (nyeri ringan), kode 2 (nyeri sedang), kode 3 (nyeri
c. Scoring
Scoring adalah pemberian skor pada item tertentu. Untuk scoring pada
d. Tabulating
total minimal 0.
e. Enterpretating
P = Prosentase
N = Jumlah populasi
1) 100 % : Seluruh
4) 50% : Setengahnya
7) 0% : Tidak satupun
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
penelitian (Ni Made Dwi Yunica Astriani et al. 2022). Derajat nyeri
dismenore pre/post test skor 1-3 : nyeri ringan, 4-6 : nyeri sedang, 7-9 : nyeri
b. Analisis Bivariat
berhubungan atau berkolerasi (Ni Made Dwi Yunica Astriani et al. 2022).
remaja putri. Pada tahap ini, data yang diperoleh dan dianalisis
statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan uji
hipotesis yang cukup banyak digunakan dalam analisis data penelitian dan
sebagai uji alternatif dari paired t-test (Nuraeni et al. 2017). Data yang
39
Interprestasi data dapat dilihat dari hasil signifikan dari pengolahan SPSS
yaitu jika :
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia
Pada penelitian ini nama responden tidak disertakan nama asli, melainkan
menggunakan inisial tertentu demi menjaga kerahasian data dan sikap menghormati
privasi responden.
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Anggriani, Ani, Yani Mulyani, and Lili Dinda Pratiwi. (2021). Pengaruh Terapi
Farmakologi Dan Non-Farmakologi Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi
Pada Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung.
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia 3(3):174–88. doi:
10.33759/jrki.v3i3.156.
Anjani, Dwi, Tuti Wahyuningsih, Lastri Mei Winarni, and Universitas Yatsi
Madani. (2022). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 278
Jakarta The Effect Of Giving Warm Compress On Reducing Dymenorore
Pain In Adolescent Women At Junior High School 278 Jakarta. Nusantara
Hasana Journal 2(5):Page.
Arlym, Lisa Trina, Diah Warastuti, and Siti Mutiah. (2023). Pengaruh Pemberian
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri
Di Rw 005 Mekarsari Cimanggis Kota Depok. Malahayati Nursing Journal
5(6):1813–20. doi: 10.33024/mnj.v5i6.8873.
Aulianisa, Evita, Inda Corniawati, Kurniati Dwi Utami. (2023). Kompres Air
Hangat Untuk Mengatasi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester Iii.
Mahakam Midwifery Journal 8(1):76–84.
Kasi, Kesy Zhulfa, Agustin, and Nurwijaya Fitri. (2023). Pengaruh Kompres
Hangat Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenorhea)
Pada Mahasiswa Keprawatan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional
6(1):377–82.
Mouzila, Nurul, Ani Deswita Chaniago, and Septa Dwi Insani. (2023). Pengaruh
Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Atau
Dismenore Di SMK Raksana Medan Tahun 2022. Jurnal Kebidanan
13(1):121–27.
Nisa, K., and Kamidah. (2023). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Nyeri Disminore Remaja Putri Di SMP Takhasus Alquran
Wonosobo. Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan 1(4):90–100.
Ns. Ni Made Dwi Yunica Astriani, Putu Agus Ariana, Mochamad Heri, and Putu
Indah Sintya Dewi. (2022). Relaksasi Pernafasan Ballon Blowing Tinjauan
Pada Kasus Ppok. Penerbit Qiara Media.
Nuraeni, Risma, Sri Mulyati, Trisandi Eka Putri, Zulfandi Ramanda Rangkuti.
(2017). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Menstruasi (Dismenore) Pada Remaja Putri Siswi Kelas Vii Smpn 3
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Oleh. Diponegoro Journal of
Accounting 2(1):2–6.
Putri, Dewanti Utami, Angga Saeful Rahmat. (2023). Hubungan Stress Dengan
Dismenore Hari Pertama Menstruasi Pada Mahasiswi Tingkat Akhir Di
Universitas Medika Suherman Tahun 2023 Dewanti.
Rosyidah, Ifa Nur, Apri Arisandi, and Akhmad Farid. (2021). Jurnal Sakti Bidadari.
Jurnal Sakti IV(1):45–49.
43
Sahir, syafrida Hafni. (2022). Buku Ini Di Tulis Oleh Dosen Universitas Medan
Area Hak Cipta Di Lindungi Oleh Undang-Undang Telah Di Deposit Ke
Repository UMA Pada Tanggal 27 Januari 2022.
Sofiyetti, Bayu Dwisetyo, Sugeng Nuradji, Pahrur Razi, Farid Lewa, Christine, and
others. (2023). Bunga Rampai Statistik Kesehatan. CV Pena Persada.
Tâm, Trung, Nghiên C. Ứ. U. Và, Chuy Ể. N. Giao, Công Ngh, and Ẩ N B Ụ I Chu.
(2016). Putro17. 01 2016:1–23.
Hormat saya,
Sampang, 2024
MAISAROH
NRP: 33412101046
Inisial Responden:
Saya telah membaca dan memahami lembar permohonan menjadi
partisipan, selanjutnya saya menyatakan bahwa saya bersedia menjadi partisipan
sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya secara sadar dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.
Responden
Pamekasan, 2024
( )
Lampiran 4 Lembar Kuesioner
B. Data khusus
1. Dari rentang nilai berikut lingkari angka yang anda anggap mewakili
beratnya nyeri yang anda rasakan saat mengalami menstruasi.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor : Indikator
1-3 : Terasa kram perut bagian bawah, nyeri menyebar, masih
dapat ditahan, masih dapat melakukan aktivitas dan
masih dapat berkonsentrasi belajar.
4-6 : Terasa kram perut bagian bawah, nyeri menyebar ke
pinggang, nafsu makan berkurang, sebagian aktivatas
terganggu dan sulit berkonsetraksi
7-9 : Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri
menyebar ke pinggang, paha atau punggung, tidak ada
nafsu makan, mual, badan lemas, tidak mampu
beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi belajar.
10 : Terasa kram yang sangat berat pada perut bagian bawah
menyebar ke pinggang, kaki dan punggung, tidak ada
nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, lemas, tidak
mampu berdiri atau bangun dari tempat tidur.
Keterangan :
Skor : Kategori
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-9 : Nyeri berat
10 : Nyeri sangat berat
Skala nyeri :
Sebelum dilakukan kompres hangat
Skor : Kategori
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-9 : Nyeri berat
10 : Nyeri sangat berat
Skor : Kategori
0 : Tidak ada keluhan, nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-9 : Nyeri berat
10 : Nyeri sangat berat
Lampiran 5 Lembar Standart Operasional Prosedur (SOP) Kompres Hangat
Pada Nyeri Dismenore
LEMBAR OBSERVASI
Petunjuk Penilaian:
Nilai : 0 tidak nyeri, nilai 1-3 nyeri ringan, nilai 4-6 nyeri sedang, nilai nyeri berat
dan 10 nyeri sangat berat
Konsul
2. 08-09-2023 5W+1H Lanjut bab 1
Acc judul
Pembimbing I
Pembimbing II
Penguji I
Penguji II
Penguji III