SKRIPSI
Oleh:
NIM. 9334.206.18
2023
PENYESUAIAN DIRI PENSIUNAN GURU SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Institut Agama Islam Negeri Kediri
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana
Oleh:
NIM. 9334.206.18
2023
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Moch. Muwaffiqillah, S.IP., M.Fil.I. Tatik Imadatus S., M.Psi. Psikolog
NIP. 197711302003121002 NIP. 198102152009122003
ii
NOTA DINAS
Nomor :-
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada
Yth, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
Di
Jl.SunanAmpel 07-Ngronggo Kediri
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Moch. Muwaffiqillah, S.IP., M.Fil.I. Tatik Imadatus S., M.Psi. Psikolog
NIP. 197711302003121002 NIP. 198102152009122003
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diujikan di depan Sidang Munaqosah Institut Agama Islam Negeri Kediri
Pada tanggal 17 maret 2023
Tim Penguji,
1. Penguji Utama
2. Penguji I
3. Penguji II
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
tulisan saya dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
dari plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
v
HALAMAN MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
Masa pensiun adalah suatu keharusan yang tidak bisa dihindari oleh
pegawai swasta maupun pegawai negeri sipil (PNS) dan dimana pegawai yang
sudah memasuki usia lanjut tidak lagi bekerja disebabkan usia yang tidak
produktif sebagai tenaga kerja yang sudah memenuhi kriteria untuk dapat
direkomendasikan untuk pensiun. Penyesuaian diri dalam menjalani masa
pensiun memiliki arti yang penting baik untuk fisik maupun mental. Maka dari
itu penting bisa menyesuaiakan diri pada masa pensiun ini sangat perlu supaya
tidak cemas, stress dan depresi. Oleh karena itu masing-masing pensiunan guru
memiliki masalah yang berbeda beda, ada yang bisa menyesuaiakan diri atau
malah sebaliknya mengalami sebuah problem, baik problem kejiwaan maupun
fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana macam-macam
penyesuaian diri serta apa faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian ini dilakukan di tempat tinggal guru
sekolah dasar yang sudah pensiun, berada di Dusun Mrican, Dusun Mojoroto,
Dusun Mbetik, Dan Dusun Boto Lengket, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan juga
dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi,
ketekunan pengamatan dan mengambil kesimpulan, sedangkan teknik analisa
data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, dan mengambil
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyesuaian diri pensiunan guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri memiliki penyesuaian diri
yang berbeda-beda di masing-masing individu dalam menyesuaikan diri, dari
macam-macam penyesuaian diri dan faktor faktor yang mempengaruhi
penyesuian diri yaitu dari beberapa macam penyesuaian diri yang di paparkan
Schneiders. Bahwa kelima subyek dapat menyesuaikan diri dalam penyesuaian
diri secara sosial dan penyesuaian diri jabatan dan vokasional. Namun ada tiga
subyek yang belum bisa menyesuaikan diri dalam hal penyesuaian diri
individual dan satu subyek belum bisa penyesuaian diri dalam hal perkawinan.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yakni kelima
subyek dapat menyesuaikan diri dalam faktor perkembangan dan kematangan
serta penyesuaian diri dalam faktor unsur kebudayaan. Namun ada dua subyek
yang belum bisa menyesuaikan diri dalam faktor keadaan fisik dan tiga subyek
dalam faktor keadaan psikologis kemudian satu subyek yang belum bisa
menyesuaikan diri dalam faktor kondisi lingkungan..
viii
KATA PENGANTAR
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan yang harus dihadapi. Akan tetapi, berkat bimbingan dan bantuan serta
kerjasama dari berbagai pihak mulai dari dosen pembimbing, sahabat dan
sebagainya rintangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini, dengan tulus dan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
ix
Akhirnya penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan ini masih
banyak kekurangan baik dari segi materi maupun metodologi. Oleh karena itu,
berbagai kritik dan saran senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini. Kepada Allah penulis selalu berharap mendapatkan
taufiq dan hidayah-Nya. Mudah-mudahan penulisan skripsi ini bisa bermanfaat
bagi semuanya yang menambah keilmuan dan pengetahuan pembaca. Amin
Penulis
x
DAFTAR ISI
D. KegunaanPenelitian...................................................................................... 7
E. Penelitian terdahulu.............................................................................................. 8
xi
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22
B. Saran................................................................................................................... 156
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Masa pensiun adalah suatu keharusan tidak bisa dihindari oleh pegawai
swasta maupun pegawai negeri sipil (PNS). Masa pensiun adalah masa yang
normal dimana dilalui oleh siapa saja yang bekerja di bawah instansi
menghentikan karirnya karena dipengaruhi oleh batas usia tertentu. Hal inilah
yang disebut dengan istilah purnatugas. Dari pekerjaannya dengan kriteria usia
Pensiun yakni masa dimana pegawai yang sudah memasuki usia lanjut
tidak lagi bekerja disebabkan usia yang tidak produktif sebagai tenaga kerja
peraturan pemerintah juga menetapkan usia pensiun yang sudah bisa mengurus
administrasi pensiunan sebelum usia 58 tahun rentang waktu menjelang usia 58,
masa pensiun, dengan cara apapun juga siap tidak siap tentu akan dihadapi oleh
semua para pekerja, mereka yang sudah memasuki batasan usia, dimana para
pada posisi baru di dalam masyarakat atau tahapan yang baru dalam hidupnya. 1
1
Hanum Nindialoka, Skripsi : “Dinamika Psikologis Proses Pencapaian Successful Aging pada
Lansia Pensiunan”(Malang: UINMMI, 2017), Hal 4.
1
Pensiun juga disebut masa dan keadaan yang memprihatinkan yang harus
dihadapi oleh orang yang sudah tidak bekerja lagi. Karena mereka biasanya
setiap hari bekerja dan menumbuhkan rasa semangat baru yang biasanya mereka
mencari hiburan. Setiap hari mereka sibuk bekerja ada kegiatan dan sesudah
Masa pensiun ini salah satu jenjang yang harus dilalui oleh individu itu
sendiri yang terjadi pada dewasa madya. Schwartz dalam Hurlock menerangkan
bahwa, Pensiun ini adalah perubahan dari awalnya bekerja, menjadi tidak
bekerja lagi karena adanya pola transisi masih bekerja dengan usia yang dahulu
masih produktif dan sekarang sudah memasuki usia pensiun yang secara
efek berbeda yang dialami setiap pegawai, baik efek pergantian peran, kemudian
keinginan, nilai, dan perubahan yang secara total didalam kehidupan setiap
pegawai”. 2
Pensiun ini sama dengan tanda yang menunjukkan seseorang itu akan
hal yang negatif karena kalau seseorang sudah memasuki masa pensiun,
seseorang yang berkaitan ini sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak berguna di
tempat mereka bekerja. Di masa pensiun ini sering dianggap hal yang tidak
2
Candra Dewi Kusumarini, Skripsi: “Pengaruh Sikap Menghadapi Pensiun terhadap
Penyesuaian Diri menjelang Masa Pensiun”(Semarang: UNES, 2006), Hal 2
2
begitu menyenangkan dan ada juga yang menganggap hal yang menyenangkan
menjalani masa pensiun dengan bersenang senang, santai dan menikmati masa
tua, atau malah sebaliknya. Padahal setelah pensiun itu banyak hal hal yang
positif yang dapat ditemukan. Dan banyak sekali kegiatan setelah masa pensiun
diantaranya saat seseorang sudah memasuki usia tua mereka mereka untuk lebih
tua bersama anak cucu cucunya kemudian ditambah dengan kegiatan yang
positif. Diantaranya masih banyak hal - hal yang bisa dilakukan dengan suatu
jenuh di rumah karena bosan karena sudah tidak ada kegiatan. Tapi hal itu bisa
menyikapinya. Dan setelah memasuki masa pensiun hal inilah menjadi hal yang
lazim di setiap pekerja yang ada di indonesia, tetapi tidak semua individu itu
bisa menerima dalam menghadapi masa pensiun tersebut. pensiun juga termasuk
sebuah babak baru dan kehidupan baru yang dijalani oleh seseorang terutama
sudah dibatas usia perlu persiapan yang matang. Karena setelah pensiun itu
3
sesorang benar benar secara otomatis sesorang harus melepas segala statusnya,
dari orang lain, dibutuhkan dengan adanya kecocokan diantara individu itu
sendiri dan melakukan penyesuaian diri. Menurut Sunarto dan Agung Hartono
pada dirinya sendiri dan di sekitar lingkungannya.” Penyesuaian diri salah satu
syarat penting untuk terciptannya kesehatan jiwa dan mental individu tersebut.
individu dengan penyesuaian dirinya yang berhasil, kemudian bisa dan mampu
untuk mencapai taraf keakraban yang pas di dalam hubungan sosialnya.3 Tidak
semua individu itu dapat berhasil dalam melakukan penyesuaian diri tersebut.
maka dari itu hal tersebut disebabkan oleh adanya tantangan dan hambatan
tertentu halinilah yang menyebabkan mereka tidak bisa atau tidak mampu dalam
berasal dari dalam dirinya sendiri lingkungan keluarga maupun lingkungan yang
menyesuaikan diri.
sehari- hari pada tahap perkembangan sebelumnya antara lain melakuka aktivitas
bercocok tanam dan lain sebagainya. Kemudian untuk bisa beradaptasi atau
4
dalam proses tumbuh kembang pada tahap-tahap yang sebelumnya. Dan semisal
dengan melakukan aktivitas atau kegiatan sehari- hari dengan cara yang teratur,
baik untuk membina hubungan yang harmonis dengan orang orang di sekitar
individu yang berusia lanjut dalam mengalami tekanan dan konflik akibat dari
diri kita sendiri, apa yang telah ada pada diri kita sendiri, seperti tubuh, perilaku,
pemikiran kemudian perasaan diri kita, kepada orang lain serta dengan
peranan yang penting bagi individu yang mengalami masa perubahan di dalam
kehidupannya seperti ketika sudah memasuki masa pensiun ini. Cohen dan
Hoberman menurutnya support dari lingkungan sekitar dengan arti lain yang
bisa disebut juga sebagai dukungan sosial yang mengacu dari beraneka macam
sumber daya yang di sediakan oleh interaksi antar pribadi dari seseorang. 4
penting baik untuk fisik maupun mental. Dan persiapan masa pensiun juga
4
Dewa Ayu Dyah Puteri Pratiwi dan Made Diah Lestari, “Gambaran Dukungan Sosial dan
Penyesuaian Diri pada Perempuan Pegawai Negeri Sipil Pra Pensiun di Provinsi Bali”. Jurnal
Psikologi Udayana. Vol. 6 No. 2, Hal 328-336.
5
penting karena bertemu masa-masa baru yang dimana seseorang tersebut akan
terlepas dari kewajiban tanggung jawabnya yang biasa dikerjakan dan kini
menjadi hilang tidak punya kesibukan. Maka dari itu penting bisa menyesuaikan
diri dalam menjalani masa pensiun itu sangat perlu supaya tidak terlalu cemas,
stress dan depresi. Kemudian penyesuaian diri juga harus dilakukan karena
informasi lebih dalam tentang penyesuaian diri yang terbentuk saat menjalani
masalah yang berbeda-beda, ada yang bisa menyesesuaikan diri atau malah
Peneliti memilih pensiunan guru Sekolah Dasar karena pada saat mereka
psikologi yang usianya sekitar 6-11 tahun tersebut adalah dalam masa kanak-
kanak tengah. Yang artinya dalam masa tersebut masih senang diajak bermain
dan meningkatkan kreativitas anak, jadi para pensiunan guru Sekolah Dasar
merasa terhibur akan hal itu, dibandingkan mengajar murid yang masih SMP
dan SMA mereka cenderung bosan. Kemudian setelah pensiun ini mereka
sekarang lebih banyak di rumah, yang biasanya ada hiburannya saat mereka
bekerja. Dan pada saat mereka banyak menghabiskan waktu dirumah seringkali
ditemui banyak persoalan ataupun problem yang terjadi pada faktor internal
6
maupun eksternal. Internalnya dalam problem kejiwaan maupun fisik,
Kemudian peneliti ingin mengetahui bahwa materi tentang penyesuaian diri ini
B. Fokus Penelitian
1. Bagaimana macam-macam penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tentang macam-macam penyesuaian diri pensiunan
D. KegunaanPenelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberi manfaat untuk memperluas
7
diharapkan memberi motivasi untuk berbagai kalangan lanjut usia pada
masa pensiun untuk menjalani kehidupan agar bisa lebih baik lagi.
E. Penelitian Terdahulu
Di dalam penelitian pastinya memiliki beberapa pandangan di
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Prakasa Putra Adi Sudjono dari
jurnal yang berjudul “Penyesuaian Diri Masa Transisi: Studi Kasus pada
5
Dimas Prakasa Putra Adi Sudjono, “Penyesuaian Diri Masa Transisi: Studi Kasus pada
Pensiunan Perwira TNI di Kodim 0812 Lamongan”. Jurnal Penelitian Psikologi. Vol. 8 No. 7
(2021).
8
yang diteliti sebelumnya adalah bagaimana cara adaptasi yang dilakukan
sebelumnya di Lamongan.
2. Selanjutnya jurnal penelitian yang dilakukan oleh Sri Wianti dan U. Olis
Diri pada Lansia di Masa Pensiun”, 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk
6
Sri Wianti dan U. Olis Muchlisin, “Studi Fenomenologi: Pengalaman Adaptasi Diri pada
Lansia di Masa Pensiun”.Healthcare Nursing Journal. Vol. 2 No. 2 (2020).
9
lansia dalam beradaptasi pada masa pensiun, sedangkan dalam penelitian
3. Jurnal penelitian oleh Dewa Ayu Dyah Puteri Pratiwi dan Made Diah
2019. Tujuan dari jurnal penelitian ini untuk melihat dari gambaran
dukungan sosial dan penyesuaian diri pada masa pra pensiun, sedangkan
7
Dewa Ayu Dyah Puteri Pratiwi dan Made Diah Lestari, “Gambaran Dukungan Sosial dan
Penyesuaian Diri pada Perempuan Pegawai Negeri Sipil Pra Pensiun di Provinsi Bali”. Jurnal
Psikologi Udayana. Vol. 6 No. 2 (2019)
10
dalam penelitian ini adalah bagaimana macam-macam penyesuaian diri
55-57 tahun, sedangkan penelitian ini adalah lima subyek pensiunan guru
Penelitian dan variabel yang digunakan dalam kedua penelitian ini adalah
8
Afrizal,”Permasalahan yang dialami Lansia dalam Menyesuaikan Diri terhadap Penguasaan
Tugas-Tugas Perkembangannya”. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam. Vol.2 No.2 (2018).
11
Curup, sedangkan penelitian ini adalah lima subyek pensiunan guru
Curup.
031/Wirabima Pekanbaru.
9
Mardhiah Rubani, “Kondisi Psikologis Personil TNI-AD Menghadapi Pensiun”. Jurnal
Bimbingan Konseling Islam. Vol. 1 No. 2 (2018)
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian
Penyesuaian diri adalah teori dari psikologi yang sangat luas dan
masing individu itu sendiri. Dengan arti lain penyesesuaian diri melekat
iner demands and those imposed on him by the objective world in which he
lives.” Jadi prinsip penyesuaian diri merupakan proses yang berisi tingkah
13
dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan dari dalam maupun luar, di dalam
kegiatan.
diri ini diawali dengan kondisi mental seperti stress, adalah keadaan dimana
penyesuaian diri yang relatif sama sifatnya, jadi tidak bisa dibuat suatu
secara pasti.
10
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 191-
194
14
2. Macam-macam Penyesuaian Diri
antara lain:
sehat.
15
2. Penyesuaian diri terhadap sekolah. Yakni perhatian dan
sekitar masyarakat.
perkawinan.
1. Keadaan fisik
11
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), 52-54
16
Dalam kondisi fisik ini penyesuaian diri dapat dipengaruhi
emosional.
3. Keadaan psikologis
penyesuaian diri yang baik pada individu itu sendiri. Kondisi mental
17
4. Keadaan lingkungan
5. Unsur kebudayaan
B. Masa Pensiun
1. Pengertian Pensiun
bisa dijelaskan masa transisi ke dalam kehidupan yang baru atau pola hidup
seperti bisa juga mengikuti kursus yang diingini, sebagai pengganti kerja,
disekitarnya. Maka dari itu masa pensiun ini mencoba berbuat sesuatu yang
12
Ibid‟ Hal 55-56
13
Elizabeth B dan Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1980), Hal 417.
18
2. Jenis Pensiun
untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan hal-hal yang lebih berarti buat
tidak.
Bagi mereka yang suka bekerja akan tetapi dipaksa keluar karena pad
terkadang motivasi untuk melakukan penyesuaian diri yang baik pada masa
14
Ibid‟ hal 417-418
19
beberapa kondisi. Hurlock menuturkan bahwa terdapat beberapa kondisi
diantara lain :
a. Pegawai yang pensiun dengan tulus dan ikhlas,mereka akan bisa atau
penyesuaian diri.
c. Para pensiun yang bisa mengembangkan minat atau bakat tentu akan
20
mereka bisa berinteraksi lewat perantara contohnya seperti mengirim
15
Ibid‟ Hal 419-420
21
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu salah satu jenis penelitian yang tidak didapat melalui langkah
16
Farida Nurgrahani, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta,2014), hlm 9.
17
Adhi Kusuma Astuti dan Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang:
Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hal 2-3.
22
sehingga tidak ada batasan atau penentu dalam memahami berbagai
fenomena yang ditinjau dari peneliti itu sendiri bebas menganalisis data
yang diperoleh. 18
konsep teori.
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangatlah penting dan
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 35th edn (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016),hal14-15.
23
adanya keterbukaan dari kedua belah pihak. Dengan demikian peneliti ini
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Dusun Mrican, Dusun Mojoroto,
Kediri.
sekunder
a. Data primer adalah data yang di dapat dari sumber utama baik
24
website yang berkaitan atau berhubungan dengan penelitian. Atau
bisa juga data dari orang-orang kedua bukan data yang datan secara
maka dari itu beberapa sumber dari buku atau data yang didapatkan
definisi dari data sendiri yaitu hasil dari pengamatan dan pengukuran
angka maupun juga kata-kata yang dijadikan bahan untuk menyusun dan
menggunakan :
a. Metode wawancara
19
Ibid‟ hal 115
25
yang akan ditanyakan saja. Sedangkan kalau wawancara yang stuktur
b. Metode observasi
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Putra, Jakarta,
2006, hlm. 227.
26
dilakukan melalui semua alat indra yang meliputi penciuman,
c. Metode Dokumentasi
Kediri. 22
21
Ibid‟ hlm 156-157
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 19th edn (Bandung: Alfabeta
Cv, 2013),hal. 240
27
nanti peneliti bisa mengantisipasi tidak lupa dan tidak kesulitan
2. Instrumen observasi
3. Instrumen dokumentasi
yaitu :
a. Triangulasi
sesuatu yang lain dan untuk keperluan pengecekan atau juga sebagai
23
Ibid‟ hlm 270
28
data. Dengan cara cek ulang (me-recheck) temuannya dengan cara
b. Ketekunan/Keajegan Pegamatan
tahap awal tampak seluruh atau salah satu faktor yang dipelajari
teratur dan logis dalam data yang didapatkan dari hasil catatan lapangan,
24
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 35th edn (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016),hal 327-342
29
pola, kemudian memilih mana saja yang penting yang akan dipelajari
benar-benar sudah jenuh. Analisis data dibagi menjadi tiga alur yaitu
Data yang didapatkan dari lapangan cukup banyak, maka dari itu
perlu untuk dicatat secara rinci dan teliti, maka perlu untuk
dari mereduksi data sendiri yaitu memilih hal-hal yang penting atau
30
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Untuk menyajikan data yang
paling sering digunakan adalah berupa teks yang bersifat naratif atau
Drawing/Verification)
bukti yang valid atau kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
tahap awal dan didukung berupa bukti-bukti yang kuat dan konsisten
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 19th edn (Bandung: Alfabeta
Cv,2013), hal. 247-253
31
I. Tahap tahap penelitian
Di bawah ini ada beberapa macam tahapan penelitian. Tahap-tahap
1. Tahap pra-lapangan
32
4. Tahap penulisan laporan
Dalam tahap ini peneliti akan menulis laporan hasil penelitian sesuai
26
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 35th edn (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016),hal 127-152
33
BAB IV
A. Paparan Data
Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Dan di Mrican ini terkenal
terdapat sebuah bangunan pabrik gula Mritjan yang sudah didirikan sejak
dari puluhan tahun yang lalu yang telah menghasilkan ratusan ribu ton
gula dari dulu hingga sampai sekarang ini. Mrican terdapat dua dusun
yaitu dusun mrican dan dusun putat. Kelurahan mrican ini mempunyai
jumlah total masyarakat ada 1.458 kepala keluarga (KK) yang diantaranya
dan industri.
Provinsi Jawa Timur. Mojoroto ini terletak di sebelah barat aliran Sungai
34
Brantas dan di lereng Gunung Klotok dan Maskumambang. Luas wilayah
Kabupaten Kediri dan Sebelah Barat adalah Gunung Wilis. Mojoroto ini
1.562 Kepala Keluarga (KK) yang diantaranya terdiri dari 3.124 laki laki
yaitu umkm.
Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa timur. Desa Mbetik ini
keluarga (KK) yang diantaranya terdiri dari 3.274 laki-laki dan 3.853
perempuan.
pedagangan.
35
d. Profil Dusun Boto Lengket
timur. Dusun Boto Lengket ini mempunyai satu dusun yaitu Dusun Bujel.
keluarga (KK) yang diantaranya terdiri dari 4.532 laki-laki dan 3.342
perempuan.
2. Paparan Data
Kediri. Dalam sub bab ini peneliti memaparkan data yang diperoleh dari
36
di BAB 1. Berikut gambaran mengenai lima informan dengan indentitas
Subyek S1 S2 S3 S4 S5
Nama
SK SY HR MD PA
(Inisial)
Jenis
P L P P P
Kelamin
Usia 68 67 66 70 62
Tahun
2015 2015 2016 2012 2020
Pensiun
1) Subyek 1 (SK)
tahun 1999 sampai saat ini. Subyek kelahiran 1954 dan sudah 7 tahun
37
kepala sekolah di SDN Gayam 1 selama 6 tahun dari tahun 1997 sampai
tahun dari tahun 2003 sampai 2006. Dan yang terakhir subyek bermutasi
di SDN Mojoroto 4 selama 2 tahun dari tahun 2006 sampai 2008 dan
waktu dirumah, dan dulu subyek sangat aktif melakukan berbagai kegiatan
kesehatan fisik juga menurun tidak seperti dulu lagi, tetapi subyek masih
berada dirumah, dan semua agak dibatasi mulai dari aktivitas, makanan.
Karena subyek mempunyai suatu penyakit jadi sudah tidak seperti dulu
lagi.27
menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik dan suka bergurau. Dan
27
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
28
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
38
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan subyek pertama,
“Ya saya merasa puas itu jelas mbak ya, ya saya merasa puas dan
bahagia mbak alhamdulillah hehe. Karena saya sudah menjalani
tugas sampai pada saat pensiun ini, itu kan suatu kepuasan. Saya
waktu mengajar dan dinas bisa menjalankan tugas tanpa cacat dan
tercela, alhamdulillah saya merasa bahagia mbak”. (KB. W.S1/b.9)
perasaan puas dan bahagia, tidak merasa kecewa maupun benci. Karena
saat pensiun ini subyek saat masih dinas sudah menjalani tugas dengan
baik tanpa cacat dan tercela dan merasa bahagia. Tapi subyek merasa
sering cerewet dan marah. Tapi marahnya hanya memerintah dan meminta
bantuan.
menjawab dengan sedikit adanya raut geram dan jengkel saat subyek
29
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
30
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
31
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
39
Kemudian dalam penyesuaian diri fisik subyek selalu
membiasakan pola hidup sehat saat pensiun ini. Sebagaimana yang telah
dipaparkan SK.32
“Kan karena sudah tidak ada kewajiban tugas mbak ya, artinya
bangun pagi tetap selalu menjalankan ibadah, ke dapur bersama
suami minum kopi, susu buat sarapan setelah itu jalan jalan pagi,
kalau ada cucian ya nyuci, terus setrika dan bagi bagi tugas”. (KB.
W.S1/b.17)
saat pensiun ini. Pola hidup sehat nya seperti beraktivitas seperti ibadah,
subyek sudah menurun tetapi subyek dapat menerima hal tersebut. Seperti
sudah berkurang, dan tidak bersemangat seperti yang dulu lagi karena
“Kalau melakukan hal romantis mbak, ya itu tadi waktu usia ini
kadang kadang saya itu kan ingin, pak ayo keluar pak misalnya
terus bapak nggak mau, ya saya pengen ngumbah moto misalnya
hanya sekedar jalan jalan, ya kadang bapak malas, yaitu karena
faktor usia itu, karena usia saya lumayan terpaut jauh. Kalau
32
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
33
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
34
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
40
dibanding bapak masih romantisan saya, karena bapak tipenya juga
pendiam dan introvert”. (KB. W.S1/b.27)
seperti keluar berdua untuk refreshing berdua, tapi pasangannya tidak mau
menjawab dengan sedikit adanya raut sedih dan datar saat subyek
dipaparkan SK.37
“Ya selalu anu mbak selalu menyesuaikan diri, kan saya dulu
domisili perumahan pabrik, bapak pensiun saya pindah di sini, ya
saya mulai menyesuaikan lingkungan karena ada kegiatan. jadi
saya bisa menyesuiakan sikap saya, sudah kenal saya seperti apa”.
(KB. W.S1/b.35)
35
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
36
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
37
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
41
menyesuaikan sikapnya dalam hal keagamaan. Seperti yang dipaparkan
oleh SK.38
dipaparkan SK.39
dipaparkan SK, “Kebetulan disini mbak, nggak seberapa ada mbak yang
38
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
39
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
40
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
42
Subyek mampu menerima pertanyaan dengan baik, dan secara
bergurau.41
tempat buat cerita. Selain itu hubungan subyek dengan anak dan cucu juga
“Kalau sama anak anak dan cucu-cucu malah lebih gembira mbak
dan senang ada hiburannya, bapak juga senang , jadi itu kalau
sudah tua dan punya cucu disitu gantinya mbak, isok ngguyu-
ngguyu tapi kalau nggak datang rasanya kangen”. (KB. W.S1/b.60)
bersama anak dan cucu. Karena pada saat pensiun ini hiburannya bersama
anak dan cucu. Saat menjawab pertanyaan mengenai apa yang dialami. SK
41
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
42
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
43
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
44
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
43
Selain itu hubungannya sama sanak keluarga juga baik. Seperti
keluarga yang jauh maupun dekat. Karena kalau ada masalah segera
“Baik mbak, malah ibuk pernah jadi pengurus Rt dan Rw, karena
mereka juga ya memandang ya mbak, ibu pertama guru, jadi sudah
kenal saya, jadi ketua pkk juga, mengadakan simpan pinjam, ya
jadi itu akrab hubungannya baik.” (KB. W.S1/b.70)
guru jadi subyek lebih dipandang, apalagi subyek aktif terhadap kegiatan.
Subyek juga memiliki hubungan yang baik sesama teman dekat dan
“Teman dekat ya ada, karena usia saya dan teman saya terpaut
jauh muda teman ibuk, ya kadang teman-teman ibu bercerita
kepada saya, ya ibu nasehati kalau mereka ada masalah, jadi
mereka menanggap saya sebagai orang tua. Jadi ya baik
hubungannya”. (KB. W.S1/b.74)
bercerita kepada subyek, dan dianggap orang tua sendiri. Dengan teman
45
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
46
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
47
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
44
sesama pensiunan juga subyek merasa hubungannya baik meskipun jarang
“Ya saya masih kontakan, kan saya ikut grup pensiunan dengan
membalas wa nya. Kalau ketemuan ya pas di koperasi itu juga kan
ketemu tapi kadang dua tahun sekali, kadang ketemu baru-baru ini
ada mantenan kan seperti reuni. Kalau dulu awal-awal pensiun kan
ibu ikut terus jadi sering ketemu kalau sekarang jarang ya faktor
usia dan jarak aras-aras en mbak”. (KB. W.S1/b.78).
sesama teman pensiunan, pada waktu acara saja. Karena faktor usia juga
bergurau.49
perkawinan. Sikap dan sifat pasangan subyek setelah pensiun ini terlihat
lebih pendiam. Seperti yang dipaparkan SK, “Ya gitu mbak setelah
pensiun ini, sikapnya lebih diam mbak, awal awal dulu to sama tetangga
masih sering keluar, sekarang agak menurun agak jarang mbak wis an”.
(KB. W.S1/b.84). 50
pensiun itu beda. Setelah pensiun ini sifatnya lebih diam dan sudah jarang
48
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
49
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
50
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
45
dialami. SK menjawab dengan sedikit adanya raut kecewa dan agak
sedih.51
bertengkar hal sepele, tapi kualitas pernikahan subyek baik dan sukses.
51
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
52
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
53
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
46
Subyek mampu menerima pertanyaan dengan baik, dan secara
agak sedih.54
“Oo ndak mbak, jadi ndak ada jadi langsung karena sudah tau,
seakan akan bisa menerima lah mbak, dalam arti ora kok pie-pie
ndak, saya bisa menerima wes wancine pensiun sudah iklhas dan
alhamdulillah bisa menjalani sampai pensiun, jadi nggak iku pra
pensiun konseling”. (KB. W.S1/b.94)
saat mau pensiun karena sudah waktunya. Jadi tidak mengikuti pra
pensiun. Dan kegiatan untuk mengisi waktu luang subyek setelah pensiun
“Kalau kebetulan dikatakan hobi ki ora ndue hobi mbak, cuman itu
punya kesibukan, kesibukannya ya dirumah bersih bersih, ke dapur
kalau waktunya istirahat ya tidur, bangun sholat lima waktu, baca
baca grub wa, jadi nggak ada hobi yang apa ngono mbak, saya ya
pas dinas dan sudah pensiun ini tidak ada bedanya mbak sama
saja.” (KB. W.S1/b.98)
Subyek menjelaskan saat pensiun ini tidak mempunyai hobi dan
54
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
55
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
56
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
47
tidak punya usaha. Membicarakan tentang pensiun, subyek memberi
wajib, karena memang sudah waktunya dan usia juga semakin bertambah
tersenyum sesekali.58
2) Subyek 2 (SY)
1977 sampai sekarang ini. Subyek kelahiran 1955 dan sudah 7 tahun
beliau pensiun sejak tahun 2015. Dulu subyek mengajar menjadi guru di
karena beliau masih aktif ikut berbagai kegiatan saat pensiun ini. Beda dari
57
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
58
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
48
pensiun-pensiun lainnya, subjek ini mempunyai jadwal yang terkadang
dirumah, tetapi subyek juga mempunyai hobi aktif dalam kegiatan apapun.
Sehingga peneliti merasa tertarik untuk melihat bagaimana subyek ini bisa
ramai karena di tempat tinggalnya dekat sama jalan raya, dan kendaraan
dengan baik meskipun subyek kalau menjelaskan agak sedikit lirih. Dan
59
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
60
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
49
emosi subyek mengalami adanya perasaan puas dan bahagia. Sebagaimana
“Ya santai mbak, merasa puas dan bahagia, karena sudah bisa
menjalani sampai pensiunan ini. Hal yang mendorong ya saya
melihat anak anak sudah sesuai keinginan, sudah lulus, sudah
bekerja dan ada yang sudah berumah tangga, gitu mbak”. (KB.
W.S2/b.8).
puas dan bahagia, tidak merasa kecewa maupun benci. Karena melihat
anak didiknya sudah sukses semua dan sudah sesuai keinginan. Meskipun
subyek mempunyai perasaan puas dan bahagia ,subyek setelah pensiun ini
sering marah tetapi tidak tidak meluapkan emosi. Seperti yang dipaparkan
oleh SY.62
meluapkan emosi. Namanya manusia tidak ada yang sempurna. Kalau ada
menjawab dengan sedikit adanya raut kecewa dan matanya lihat ke bawah
membiasakan pola hidup sehat saat pensiun ini. Sebagaimana yang telah
dipaparkan SY.64
61
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
62
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
63
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
50
“Jalani sesuai dengan keinginan itu saja mbak, mau makan ini ya
makan, mau jalan-jalan, ya sesuai keinginan saja. Biasanya saya ya
olahraganya bersepeda itu mbak , kalau tidak ada kegiatan ya
olahraga”. (KB. W.S2/b.12)
seksual sudah menurun, dan subyek bisa menerima hal tersebut. Seperti
yang dipaparkan oleh SY, “Yang pertama kita harus saling percaya, jujur
jalan jalan, makan diluar bersama pasangan dan terkadang bersama anak
Seperti yang dipaparkan SY, “Setiap saat bisa di kamar tidur, di ruang
64
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
65
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
66
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
51
tamu, suatu saat ada problem kita bicarakan bersama, curhat problem
“Ya kita saling menghormati hak hak mereka, karena keluarga saya
kebanyakan katolik, mereka juga saling menghormati dengan
keyakinan mereka masing-masing, begitu pun saya sikap saya ya
baik bisa menyesuaikan juga mbak tidak ada hal-hal tertentu”. (KB.
W.S2/b.26)
subyek bisa menyesuaikan diri dari hal keagamaan, subyek juga mengikuti
SY. “Ya kadang-kadang ikut tahlilan, yasinan itu saja mbak, kalau ada
67
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
68
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
69
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
52
punya hajat seperti selamatan itu ya saya ikut mbak, perasaan saya ya
lingkungan subyek ada yang non islam, tetapi subyek bisa menyesuaikan
diri dalam lingkungan yang berbeda agama. seperti yang dipaparkan oleh
SY, “Kalau ada kegiatan ikut mbak tidak membeda-bedakan, seperti ini ya
kita ikuti, kalau diundang ya datang, dan tidak menyalahkan satu pihak
dengan pasangan setelah pensiun ini. Seperti yang dipaparkan oleh SY,
“Ya wajar baik baik saja, kalau ada problem ya diselesaikan bersama,
70
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
71
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
72
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
73
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
53
Subyek menjelaskan merasa hubungan dengan pasangan baik-baik
subyek juga baik. Seperti yang dipaparkan oleh SY, “Kalau ada yang jauh
bercanda, kemudian sering kumpul bersama anak cucu pas hari libur. (KB.
W.S2/b.36)”.74
berkomunikasi lewat virtual kalau jauh dan sering berkumpul di hari libur.
W.S2/b.40).75
subyek dengan tetangga RT/RW juga baik. Seperti yang dipaparkan oleh
SY, “Hubungannya saya ya baik, tidak ada konflik jarang ada konflik gitu,
baik dan tidak ada konflik karena sudah lama tinggal di lingkungannya.
74
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
75
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
76
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
54
Dengan teman dekat/komunitas dan teman sesama pensiunan subyek pun
sesama pensiunan baik karena sering mengobrol dan sering ketemu kalau
penyesuaian diri secara soisal. Subyek bercerita dengan wajah yang agak
saling mengerti. Seperti yang dipaparkan oleh SY, “Ya malah lebih dekat
mbak, sikap dan sifatnya saling mengerti satu sama lain, sifat dan
sikapnya sama saja mbak sebelum pensiun sama sesudah pensiun. (KB.
W.S2/b.48)”. 79
Subyek merasa sikap dan sifat pasangan saling mengerti dan lebih
dekat, tidak ada perbedaan setelah pensiun ini. Saat menjawab pertanyaan
77
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
78
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
79
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
55
mengenai apa yang dialami. SY menjawab dengan raut sedikit tersenyum
“Ya kalau kita melihat tidak ada istilahnya apa itu, tidak ada
perpisahan itu kan berarti hal yang baik to mbak, nah itu lo mbak
kalau ada perpisahan itu tidak baik. Jadi ya dari dulu sampai
sekarang ini ya alhamdulillah pernikahan saya dibilang baik dan
sukses mbak”. (KB. W.S2/b.52)
pernikahannya sukses.
80
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
81
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
82
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
56
sambil tersenyum sesekali saat menceritakan tentang hubungan sama
“Ndak mbak saya ndak pernah, karena sudah siap sendiri, kalau
dah siap ya yaudah memang sudah waktunya, karena kebetulan
mbak saya waktu pensiun itu aktivitas saya ya banyak itulo
sehingga tidak ada perubahan mbak, saya kan dari pengurus pusat
koperasi, saya sering keluar kota, sehingga untuk persiapan
pensiun itu nggak ada, ya sudah dijalani saja, malah saya kadang
kadang kurang waktu. Meskipun kurang waktu ya masih bisa
meluangkan waktu mbak”. (KB. W.S2/b.54)
saat mau pensiun, karena memang sudah waktunya untuk pensiun dan
setelah pensiun ini aktivitas atau kegiatan subyek untuk mengisi waktu
“Kalau pendapat tentang pensiun yo wis karena uisa juga makin tua
jadi ya ada batasnya ya wajib kalau pensiun itu mbak, saya kira ya
sudah wajar saja to, dan sudah bisa menerima to mbak,kalau yang
tidak bisa menerima itu yang punya jabatan tinggi, itu pasti ada
83
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
84
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
85
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
86
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
57
sindrom, kalau yan sepeerti saya ini ya biasa mbak”. (KB.
W.S2/b.58)
tersenyum sesekali.87
3) Subyek 3 (HR)
1977 sampai sekarang ini. Subyek kelahiran 1956 dan sudah 6 tahun
subyek pensiun sejak tahun 2016. Subyek menjadi guru di SDN Mojoroto
87
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
88
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
58
Keadaan dan kondisi disekitar lingkungan rumah subyek terlihat ramai dan
subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik dan lancar. Dan
senang dan bahagia. Karena sudah lepas tanggung jawab sebagai pendidik
dan subyek merasa lega akan hal tersebut. Saat menjawab pertanyaan
Dan setelah pensiun ini subyek tidak pernah marah atau meluapkan
“Kalau itu ya saya kadang marah dan itu tentang pekerjaan rumah
dulu sebelum pensiun mbak, nah karena justru saya sekarang
89
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
90
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
91
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
92
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
59
banyak dirumah kesempatan untuk bertemu dengan pekerjaan
rumah dengan enjoy, kalau dulu agak serampangan cepat-cepat
kerja, pulang mengerjakan tugas rumah, justru sekarang lebih
banyak waktu”. (KB. W.S3/b.13)
waktu luang akhirnya tidak pernah marah. Selain itu setelah pensiun ini
subyek selalu menerapkan pola hidup sehat. Seperti yang dipaparkan oleh
HR.93
pensiun ini. Pola hidup sehat nya seperti olahraga bersepedah dan
93
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
94
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
60
Sebelum pensiun dan sesudah pensiun berbeda, sekarang banyak waktu
luang.
pasangannya. Seperti yang dipaparkan oleh HR, “Ya itu kita sepedahan
berdua bareng, kalau kemana mana bersama jalan jalan di dekat sini, itu
saja i mbak hal romantisnya heheh apa ya, yaitu saja”. (KB. W.S3/b.21).95
dipaparkan HR.96
oleh HR.97
“Saya tidak merasa asing sama sekali ndak, jadi ya langsung bisa
menyesuaikan itu karena mertua saya cinta ke saya melebihi ibu
saya sampai purna sekarang, di lingkungan tetangga ya sikap saya
baik dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sini.
Kebetulan saudara saya banyak yang tinggal di sini ya malah raket,
biasa mbak”. (KB. W.S3/b.27)
61
tinggal sekitar rumahnya. Dan subyek juga bisa menyesuaikan sikap dalam
“Saya tidak ada masalah mbak sikap saya karena keagamaan itu
pilihannya masing-masing sehingga tidak bisa dipaksakan, karena
keluarga dari suami saya itu kebanayakan katolik tapi ndak ada
masalah kan punya jalur sendiri-sendiri ndak masalah suami saya
anak-anak saya islam, baik-baik saja tidak ada masalah”. (KB.
W.S3/b.29)
mengikuti les belajar quran untuk memperdalam dan dibaa sewaktu waktu
lingkungan dan keluarga subyek ada yang non islam tetapi subyek bisa
oleh HR.100
98
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
99
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
100
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
62
Subyek menjelaskan bisa menyesuaikan diri dalam lingkungan
tersenyum sesekali.101
keluarga dan rumah. Subyek setelah pensiun ini memiliki hubungan yang
baik dengan pasangannya. Seperti yang dipaparkan oleh HR, “Biasa mbak,
baik baik saja, kalaupun ada masalah ya itu segera diselesaikan, kadang
kebentik la itu segera diselesaikan wajar wajar saja”. (KB. W.S3/b.37). 102
101
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
102
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
103
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
63
saya kesana, ya baik baik saja tidak ada masalah”. (KB.
W.S3/b.41)
Subyek menjelaskan merasa hubungan dengan anak cucu baik
karena tetap berkomunikasi dengan video call dan sering main bersama.
Dan hubungan sama sanak keluarga juga merasa hubungannya baik karena
oleh HR, “Biasa saja mbak, kan disini ada arisan, ya saya mengikuti,
karena ada arisan Rt/Rw dan saya kumpul-kumpul gitu sama tetangga
karena sering reuni kalau yang dekat. Yang jauh tetap komunikasi. Dan
104
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
105
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
64
Subyek mampu menerima petanyaan dengan baik dan menjawab
samping sesekali.106
perkawinan, sikap dan sifat pasangan subyek merasa lebih enjoy dan baik-
baik saja. Seperti yang diparkan oleh HR, “Ya wajar-wajar saja i mbak,
secara kebetulan kan ada kegiatan itu lo mbak. Jadi sikap dan sifatnya ya
wajar-wajar saja enjoy gitu mbak sama saja setelah pensiun ini”. (KB.
W.S3/b.49).107
saja dan enjoy sama saja seperti dulu sebelum pensiun, karena masing-
masing mempunyai kegiatan jadi tidak merasa bosan. Tetapi subyek sering
segera diselesaikan. Menurut subyek masing masing sudah lanjut usia jadi
106
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
107
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
108
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
109
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
65
Subyek menjelaskan merasa kualitas pernikahannya tidak ada
sekolah. Jadi langsung lega. Karena subyek juga sudah siap menjelang
waktu luang setelah pensiun ini. Seperti yang dipaparkan oleh HR.112
66
60 lebih itu pikirannya dan produkivitasnya sudah beda, cara
mikirnya”. (KB. W.S3/b.59)
dengan nada yang cukup santai. Sesekali menoleh dengan raut muka
tersenyum. Tetapi saat bicara subyek kurang keras karena rumahnya dekat
4) Subyek 4 (MD)
Subyek ini bertempat tinggal di Dusun Mbetik Kecamatan
tahun 1980 sampai sekarang ini. Subyek kelahiran 1952 dan sudah 10
tahun subyek pensiun sejak tahun 2012. Subyek sebelumnya menjadi guru
karena kondisi fisik beliau dibilang cukup menurun karena faktor lansia
juga. Beliau tidak bisa terlalu kemana mana. Karena kondisi salah satu
bagian tubuh kaki beliau agak menurun, agak sulit untuk berjalan jadi dan
sudah menikah jadi subyek juga tinggal bersama cucunya. Dan cucunya
juga agak banyak. Jadi kondisi rumahnya juga agak berantakan, berbeda
114
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
67
dengan sebelum pensiun rumahnya bersih dan tertata. Sehingga peneliti
merasa tertarik untuk melihat bagaimana beliau ini bisa menyesuaikan diri
subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik dan lancar. Dan
115
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
116
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
117
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
68
apa yang dialami. MD menjawab dengan raut sedikit tersenyum saat
diri emosi. Seperti yang dipaparkan oleh MD, “Saya saat pensiun ya
kadang kadang saya emosi terus marah terhadap saya sendiri, karena
sekarang saya sakit sakitan dan daya tubuh mulai menurun, tapi saya
selalu menerapkan pola hidup sehat. Seperti yang dipaparkan oleh MD,
“Saya terapkan pola hidup sehat itu ya saya sholat lima waktu itu jamaah
mbak, diusahakan jalan jalan sedikit karena kaki saya sakit”. (KB.
W.S4/b.13). 121
pensiun ini. Pola hidup sehat nya seperti melakukan ibadah sholat dan
118
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
119
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
120
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
121
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
69
masa andropouse dan menopause dan subyek menerima dengan ikhlas
subyek dan pasangan menerima hal tersebut, subyek jarang melakukan hal
“Diusahakan tetap setia dengan suami, kalau saya jarang dan tidak
pernah mbak romantisan sama suami saya, ya karena itu sudah
males sudah menurun nggak seperti dulu lagi mbak, yang
terpenting itu tetap setia”. (KB. W.S4/b.19)
faktor usia dan sudah menurun, yang terpenting tetap setia kepada
“Waktu sholat jamaah bareng dengan suami saya, dan setelah sholat dan
dengan pasangan diwaktu setelah berdoa pada saat sholat jamaah bersama
122
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
123
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
124
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
70
Selanjutnya dalam penyesuaian diri religius dan moral, subyek bisa
oleh MD.125
lingkungan, karena sudah kenal lebih lama dan subyek merupakan tertua
karena wajib menjalankan tugas sebagai seorang muslim dan baik sama
sholawat, perasaan saya menjadi tenang dan damai”. (KB. W.S4/b.29). 127
sholawat, dzikir dan membaca quran dan perasaannya menjadi tenang dan
125
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
126
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
127
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
71
damai. Karena subyek ini dulunya adalah guru pendidikan agama islam
yang berbeda agama. Seperti yang dipaparkan oleh MD, “Ya kita saling
keluarga dan rumah. Subyek setelah pensiun ini memiliki hubungan yang
pensiun hubungan saya dengan suami saya semakin baik karena ya sama
sama tua nya jadi mengerti satu sama lain mbak”. (KB. W.S4/b.33) 130
pensiun ini semakin dekat karena sama sama mengerti. Selain dengan
128
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
129
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
130
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
131
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
72
“Dengan anak cucu sangat baik mbak, karena cucu-cucu saya lucu-
lucu jadi saya merasa senang dan terhibur kalau bersama cucu
rumah menjadu ramai mbak”. (KB. W.S4/b.39)
Ya sama sanak keluarga tetap baik meskipun berjauhan, ya kadang
kangen, terus kalau kangen itu ya chatan wa, bertelefon kalau
nggak ya video call. (KB. W.S4/b.37)
karena merasa terhibur dan rumah semakin ramai dan hubungan dengan
halaman.132
oleh MD, “Ya hubungan saya sama tetangga baik, karena ada kegiatan
seperti arisan itu jadi ya sama sama bersosialisasi dan akrab mbak”. (KB.
W.S4/b.41) 133
132
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
133
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
134
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
73
“Ya sama kalau teman pensiunan itu sudah jarang berjumpa, saya
juga mau kemana-mana juga tidak bisa kaki saya sakit, ya lewat
hp komunikasinya tetap baik”. (KB. W.S4/b.45)
dimengerti dengan bahasa yang tidak terbelit belit saat menjawab tentang
teman dekat dan pensiunan. MD menjawab dengan raut muka yang agak
perkawinan, sikap dan sifat pasangan subyek tidak ada perubahan dan
“Ya sikap dan sifat suami saya ya baik sama saja sebelum pensiun
sama setelah pensiun ini tidak ada perubahan mbak, malah
sekarang kesehatannya ibu menurun ya beliau mengemong saya,
dan mengurusi saya. (KB. W.S4/b.47)
sikap peduli dan tidak pernah bertengkar tetapi lebih ke berbeda pendapat.
paling ada beda apa gitu hal sepele sih mbak, ya nggak masalah besar itu,
135
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
136
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
74
cara mengatasinya ya dengan cara musyawarah mbak”. (KB.
W.S4/b.49)137
W.S4/b.51) 138
mengikuti hal semacam itu, ya pripun ya mbak soalnya saya mau pensiun
pensiun, karena sudah ikhlas waktu mau menjelang pensiun. Subyek juga
137
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
138
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
139
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
140
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
75
melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengisi waktu luang sesudah pensiun.
5) Subyek 5 (PA)
di Dusun Boto Lengket sejak tahun 1973 sampai sekarang ini. Subyek
kelahiran 1952 dan sudah 10 tahun subyek baru saja pensiun pada tahun
141
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
142
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
143
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
76
2020 kemarin. Subyek diangkat menjadi guru olahraga di SDN Gayam 3,
subyek terbilang sepi. Dan anaknya pun sudah menikah dan sekarang
subyek supaya tidak jenuh akhirnya memilih untuk mau membantu tugas
144
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
145
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
77
subyek mengalami adanya perasaan puas dan bahagia. Sebagaimana yang
“Saya sudah puas karena saya sudah bekerja dengan lulus, sehat
sampai sekarang ini, hal yang mendorong ya karena teman-teman
saya ya sama sudah pensiun seperti saya, tapi saya sudah merasa
tegar, ada teman yang gimana ya istilahnya merasa tidak puas
begitu, kalau saya sudah puas”. (KB. W.S5/b.9)
karena sudah bekerja dengan lulus dan sehat sampai sekarang ini selain itu
menurut subyek teman nya ada yang tidak puas, tetapi subyek sangat puas.
Subyek setelah pensiun ini juga tidak pernah marah atau emosi.
,Seperti yang dipaparkan oleh PA. “Tidak pernah sama sekali, saya enjoy
apalagi saya masih dibantukan di SD saya tempat mengajar, itu hal yang
mendorong saya nggak gampang marah soalnya ada hiburan lain. (KB.
W.S5/b.11) 147
emosi selalu enjoy apalagi subyek sekarang ada kegiatan dan hiburan yaitu
pola hidup sehat, apalagi dulu adalah seorang guru olahraga. Seperti yang
“Ya seperti biasanya saya minum air putih yang banyak, kalau
jalan-jalan sepertinya ndak soalnya masih diperbantu tugas ini, dan
146
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
147
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
148
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
149
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
78
ketambahan saya punya cucu baru, masak masakan sendiri, masak
sayur sendiri tidak beli. (KB. W.S5/b.13)
pensiun ini. Pola hidup sehat nya seperti minum air putih dan masak
makanan sehat.
“Kalau suami saya masih, ya kalau saya biasa soalnya saya guru
olahraga juga, hari hari dan bulan bulan ini masih istirahat soalnya
ada suatu halangan entah lain hari ya saya menerima dan ya
memang sudah menopuse tapi saya usahakan tetap meskipun
berkurang dan saya menerima dengan baik hal tersebut bersyukur
lah intine mbak”. (KB. W.S5/b.17)
dengan baik dan selalu bersyukur akan hal tersebut. Subyek bersama
oleh PA, “Ya sering tapi kalau keluar bareng tidak, tapi kalau di rumah
mesti bergurau dan bercanda, lihat tv di ruang tamu, kalau punya cucu
150
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
151
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
79
oleh PA, “Saya mengobrol dengan intim itu biasanya ya pas diruang tamu,
didepan tv, curhat curhat tentang problem ngobrol sana kemari ya pokok
bercerita tentang problem rumah tangga, sampai mengobrol hal yang tidak
oleh PA.153
jarang keluar. Dalam hal keagamaan, sikap subyek yang taat pada agama
dan bisa menyesuaikan diri dalam hal keagamaan. Seperti yang dipaparkan
oleh PA.154
“Ya sikap saya taat pada agama pada lima waktunya taat, juga
jamaah karena mushola dekat dengan rumah saya, jadi ya sholat di
mushola jarang sholat di rumah, ya anu mbak sikapnya ya baik
baik saja bisa menyesuaikan diri sebelum sama sesudah pensiun ya
sama saja tidak ada bedanya”. (KB. W.S5/b.27)
Subyek bisa menyesuaikan sikapnya di keagamaan, karena
mempunyai sikap yang taat pada agama. Tidak ada perubahan selama
152
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
153
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
154
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
80
mengikuti kegiatan keagamaan di sekitar lingkungannya. Seperti yang
muludan, israj miraj ikutnya di langgar, itu saja. Perasaan saya ya senang
yang berbeda agama. Seperti yang dipaparkan oleh PA, “Biasa saja i mbak
karena saudara saya ya ada yang lain agama, tidak ada perbedaan gitu.
dan mengerti.
81
hubungan yang baik dengan pasangannya. Karena pasangan subyek jarang
suamiku juga pensiun bulan ini, saya jarang emosi mbak orang e jadi tidak
baik saja, karena subyek dan pasangannya jarang emosi dan pasangannya
dan sanak keluarga subyek juga baik. Seperti yang dipaparkan oleh PA.159
“Ya saya suka terhibur, karena anak saya kan cuma satu dan baru
lahiran bulan ini jadi saya merasa senang. Hubungannya baik,
meskipun nanti anak saya bersama suaminya bakal ke sby karena
ada kerjaan jadi anaknya juga dibawa, disitu saya akan merasa
kangen dan agak kesepian”. (KB. W.S5/b.37)
“Kalau sanak keluarga baik mbak, ya saya belum pensiun dan
sudah pensiun malah tiap bulan saya kasih uang saku untuk
ponakan saya,jadi ya biasa ndak ada perubahan”. (KB. W.S5/b.39)
subyek peduli sesama keluarga dan tidak ada perubahan setelah pensiun
ini. Subyek merasa hubungan dengan anak dan cucu juga baik karena
oleh PA.160
158
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
159
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
160
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
82
Subyek menjelaskan hubungannya baik dan bagus karena tidak ada
lingkungannya.
virtual saja. Dan subyek merasa hubungan dengan teman dekat tetap
perkawinan, sikap dan sifat pasangan subyek enjoy-enjoy saja tidak ada
perubahan dan baik-baik. Seperti yang dipaparkan oleh PA, “Ya biasa
161
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
162
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
83
tidak ada perubahan sama sekali, sepertinya enjoy-enjoy saja selama ini,
ini baik dan merasa enjoy tidak ada perubahan. Dan subyek juga tidak
“Saya kira lebih bagus dari yang lain, dari keluarga yang lain saya
lebih bagus, ya maaf mbak ninda sebelumnya malah saya itu
sebagai panutan dari keluarga saya, keluarga suami saya, soalnya
saya ya itu nggak pernah bertengkar dengan suara keras ndak
pernah, kalau pas waktu mengajar tok suara saya keras, kalau
dirumah ya enggak, jadi ya baik kualitasnya”. (KB. W.S5/b.51)
dari yang lainnya karena subyek tidak pernah bertengkar dan menjadi
84
yang mudah dimengerti tidak terbelit belit. Dan ekspresi wajah terlihat
yang dipaparkan oleh PA, “Ndak pernah saya tidak pernah mengikuti
W.S5/b.53)167
mau pensiun, karena subyek saat mau pensiun sudah menerima dengan
baik dan ikhlas. Dan subyek banyak kegiatan untuk mengisi waktu luang
menjalani kegiatan tersebut merasa terhibur dan bahagia. Dan subyek saat
166
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
167
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
168
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
169
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
85
Menurut subyek pensiun itu harus ada sikap menerima dan ikhlas
penyesuaian diri jabatan dan vokasional dengan raut wajah sesekali agak
tersenyum.170
1) Subyek 1 (SK)
pertama tentang keadaan fisik. Yaitu konstitusi fisik dan sistem utama
“Saya kena gula ini mbak, dan ternyata saya kena diabetes, sebab
malamnya itu buang air kecil terus. Kalau di kehidupan sehari hari
ya ada pengaruhnya mbak, pengaruhnya itu kalau sudah kepayahan
itu lemes mbak koyok wes ogah, aras arasen. Pengaruh fisik saja
mba”. (KB. W.S1/b.102)
“Iya merasa berkurang mbak, kalau mau kemana mana saya selalu
bilang wes gausah adoh-adoh, kok lemes ngene nah itu kan merasa
berkurang mbak. Ya memang saya harus istirahat habis itu bangun,
makan. Sepertinya saya belum bisa menyesuaikan mbak ya sudah
seperti itu ya dijalani saja dan dinikmati, meskipun agak males. nek
sudah kejadian koyok ngene ya saya bisa agak mengurangi
aktivitas”. (KB. W.S1/b.106)
170
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
171
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
86
kehiduan sehari-hari subyek. Subyek merasa kesehatannya mulai menurun
menjawab dengan sedikit adanya raut wajah agak sedih dan matanya
“Iya jelas ada pengaruh mbak, misalnya ibuk kan agak gak enak
badan, anak selalu mengingatkan obate ndang diunjuk buk kan, itu
kan mengingatkan mbak, terus mengantar mengontrol. Seperti itu
kan itu mereka mendukung dan mengingatkan. Perasaan saya
senang soalnya diperhatikan”. (KB. W.S1/b.108)
senang.
yang mudah dipahami mengenai faktor keadaan fisik, sesekali subyek saat
172
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
173
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
174
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
175
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
87
“Kalau orang tua dulu waktu anak anak, komando kan orang tua
dan harus dituruti. Intine orang tua harus menang, dan saya dapat
masukan dari anak saya (kok ngene buk, kalau sekarang itu tidak
pas tidak baik bu, kita sudah dewasa). Dan saya langsung
intropeksi diri, jadi saling memberi tahu dan mengingatkan.
Kemudian soal makanan itu saya latih untuk selalu berbagi mbak.
Karena berbagi itu indah”. (KB. W.S1/b.112)
“Ya ibu selalu juga berbagi juga, dalam hal kalau dia mengalami
apa ya kesulitan hubungan sama keluarganya kurang cocok,
kemudian larinya mengadu ke saya. Saya juga kan mesti
menasehati dan memberi motivasi. Ibu sering dicurhati, jadi saya
disini sudah dianggap menjadi orang tua”. (KB. W.S1/b.114)
“Kalau teman-teman pensiun iku jarang mbak, justru malah
berinteraksi denan teman SPG dulu mbak. Terus buat grub,
sehingga sering berhubungan di chat. Chatnya isinya saling
mengingatkan mbak, contohnya seperti ayo sholat tahajud terus
alhamdulillah sudah. Jadi ya agak terhibur mbak”. (KB.
W.S1/b.116)
jadi pembelajaran dan pengalaman yang didapatkan dari isi chatnya yaitu
melakukan cara untuk mengatasi berbagai konflik dari dirinya sendiri dan
176
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
88
pie ngunu-ngunu, habis sholat memang saya ucapkan sebagai
penolong. Itu cara mengatasi”. (KB. W.S1/b.120)
“Saling minta maaf, saling terbuka dan saling mengerti. Dan kalau
ada sanak keluarga yang berselisih seperti nggak sapa sapa an ya
saya saling mengingatkan menjadi penengah gitu. Jangan keras
kepala semua dan harus mau mengalah”. (KB. W.S1/b.124)
mengatasinya dengan hal yang berbau agama yaitu dengan cara istighfar,
penolong disaat ada konflik batin dengan dirinya sendiri dan saat ada
“Ada dulu satu Rt saya dituduh menjadi provokator, ibu kan jadi
ketua. Sampai dirumah saya mikir mbak. Saya dibilang dasar elek,
pensiunan, saya langsung nyebut. Yang lurahnya itu kok nggak
menengahi. Untuk kasus yang seperti itu saya tidak sanggup cerita
ke suami tak pendam sendiri. Habis sholat itu saya tulis apa yang
saya alami dan sing tak rasakne habis itu tak uwel-uwel hal itu
untuk melampiaskan. Setelah dua bulan saya baru cerita ke suami
dan anak saya”. (KB. W.S1/b.128)
merasa geram yaitu subyek dituduh menjadi provokator karena disaat itu
menulis apa yang dialami untuk melampiaskannya hari demi hari berlalu
177
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
89
Saat meneritakan apa yang dialami. SK menjawab dengan sedikit
adanya raut wajah marah dan geram sambil mengelus dada saat subyek
emosi disaat merasa adanya rasa benci dan kecewa. Seperti yang
“Ya karena sudah faktor usia ya mbak, sampai diberi allah umur
panjang ini berarti saya lebih pendekatan di allah, ibadah saya
tingkatkan. Kemudian ya meminta pertolongan kepada allah. Jadi
hatine di dingin-dingin kan sendiri”. (KB. W.S1/b.136)
Subyek menjelaskan saat mengontrol emosi disaat ada rasa benci
178
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
179
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
180
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
90
Subyek mampu menerima pertanyaan dengan baik dengan bahasa
“Nggak pernah mbak tidak ada rasa seperti itu, aku juga heran i.
Wes gak tak pikirno mbak. Rasa rasa seperti itu alhamdulillah
tidak ada. Karena apa sifat saya humoris mbak jadi senang
bercanda”. (KB. W.S1/b.138)
“Kalau merasa cemas, stress alhamdulillah kok ngga ada rasa
seperti itu to mbak, karena saya ya menikmati masa pensiun ini
mbak”. (KB. W.S1/b.140)
dan benci. Karena subyek memiliki tipe yang bodo amat dan suka
bercanda. Dan subyek merasa tidak ada dampak psikologis seperti tidak
ada rasa cemas dan stres karena subyek menikmati masa pensiunan ini.
“Bukannya saya anu mbak tapi ini kalau peduli terhadap orang
yang saya pandang di bawah saya saya selau sedikit banyak entah
berupa uang, entah berupa barang. Itu kan termasuk peduli to mbak
sam saya bersyukur. Jadi untuk memberikan kepedulian ya itu saya
sedekah mbak”. (KB. W.S1/b.143)
Subyek menjelaskan cara mencurahkan kepeduliannya dan kasih
181
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
182
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
183
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
91
mengapresiasi diri sendiri setelah pensiun ini. Seperti yang dipaparkan
oleh SK.184
“Kalau mengapresiasi diri sendiri itu anu mbak. Jadi cuman gini
aku lak ndue kepengenan aku pengen tuku soale aku punya uang,
kalau anak saya itu bilan ibu iki senengane tas terus beli tas,
biasanya baju beli langsung jadi”. (KB. W.S1/b.147)
Subyek menjelaskan untuk mengapresiasi diri sendiri subyek
rumah dan keluarga, subyek merasa damai, tentram dan tidak ada
tetangga juga sama merasa damai dan tenang. Seperti yang dipaparkan
184
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
185
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
186
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
92
ya damai soalnya tetangga itu juga jarang keluar jadi ya sekitar tempat
peneliti melihat keadaan lingkungan tetangganya yang sepi dan jarang ada
tenang dan tidak ada konflik. Seperti yang dipaparkan oleh SK, “Kalau di
soalnya saya berkomunikasinya ya cuma lewat hp. Jadi ya baik baik saja
187
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
188
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
189
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
190
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
93
dipaparkan oleh SK, “Iya bisa mbak, ya ibu selalu menghromati norma
(KB. W.S1/b.155)191
tersenyum.192
2) Subyek 2 (SY)
pertama adalah keadaan fisik yaitu konstitusi fisik dan sistem tubuh.
penyakitnya tergolong ringan yang sering dijumpai sehari hari dan subyek
191
Subyek berinisial SK pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB
192
Observasi di rumah subyek pada tanggal 7 November 2022, pukul 10.00 WIB.
193
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
94
merasa sangat bersyukur diberi kesehatan akan tetapi subyek merasa
singkat dan dengan suara yang lirih dan subyek terlihat ramah dan sangat
menjawab dengan sedikit adanya raut wajah agak tersenyum saat subyek
194
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
195
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
196
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
95
“Kalau di lingkungan tetangga ya kita saling sapa, terus ramah
pada tetangga sekitar itu saja, kalau ada kegiatan ya ikut jadi biar
tambah akrab dan tidak sombong”. (KB. W.S2/b.70)
“Ya hanya itu saja saling menyapa, dan saling menanyakan tentang
kesehatan itu saja mbak, kadang-kadang malah saya yang sering
berkunjung ke rumahnya, karena teman teman saya terkadang tidak
bisa meninggalkan rumah. Jadi saling memberi motivasi juga”.
(KB. W.S2/b.72)
Subyek menjelaskan pembelajaran yang diperoleh dalam interaksi
keluarganya tambah dekat dan akrab, saling memberi kabar pada saat ada
sapa, ramah sama tetangga, dan ikut kegiatan supaya tambah akrab.
melakukan cara untuk mengatasi berbagai konflik dari dirinya sendiri dan
“Kita harus bisa menganalisa, saya kok bisa seperti ini bagaimana.
Ya itu caranya menganalisa kejadian-kejadian dari kita. Ya setiap
orang berbeda beda. Kita cari akar masalahnya apa kalau sudah tau
terus bisa memilah mana yang betul mana yang tidak betul”. (KB.
W.S2/b.74)
“Kalau dengan keluarga itu ya kita saling memberi tahu dan
mengingatkan. Karena anu mbak kalau konflik itu jarang terjadi
dalam keluarga itu karena kita itu saling mendukung, sering
musyawarah”. (KB. W.S2/b.76)
Subyek menjelaskan saat ada konflik cara mengatasinya dengan
197
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
96
Selanjutnya subyek saat ada konflik dengan keluarga cara mengatasinya
tetapi subyek merasa tidak adanya konflik. Seperti yang dipaparkan oleh
SY, “Ya baik mbak biasa, soalnya saya dan teman kemudian tetangga
dan cara untuk mengontrol emosi marah dengan cara intropeksi diri dan
disaat merasa adanya rasa benci dan kecewa. Seperti yang dipaparkan oleh
SY, “Kalau emosi rasa kecewa itu ya ada mbak ya sudah terlanjur mudah
W.S2/b.84)201
198
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
199
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
200
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
201
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
97
Subyek merasa rasa kecewa itu pasti ada, karena sudah terjadi dan
subjek terlihat ramah dan sangat mudah berinteraksi dengan orang baru,
berisik.202
oleh SY.203
“Karena saya kan punya banyak aktivitas malah enjoy saja mbak.
Saya ngga pernah cemas dan frusati alhamdulillah engga mbak.
Karena hidup saya ya santai-santai saja mbak”. (KB. W.S2/b.88)
“Tidak mbak saya tidak merasa seperti itu ya itu tadi lo mbak saya
kan kegiatannya juga termasuk banyak ya, jadi ya rasa cemas,stress
frustasi itu saya ngak ada, nggak dirasakan soalnya kan ada
aktivitas mbak”. (KB. W.S2/b.90)
Subyek menjelaskan bahwa tidak pernah merasa cemas dan frustasi
hidupnya jadi lebih enjoy. Saat menjawab pertanyaan mengenai apa yang
tersebut.204
202
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
203
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
204
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
98
Selanjutnya subyek juga mencurahkan kepeduliannya/ memberi
SY.205
rewards atau apresiasi diri sendiri. Seperti yang dipaparkan oleh SY, “Ya
nyantai saja lo mbak, ndak pernah diberi reward apa itu ndak pernah, ya
pokonya nyantai gitu ajalah, kita jalani saja itu mbak.” (KB. W.S2/b.98)206
suara yang lirih, kemudian dengan raut wajah yang rileks dan berwajah
205
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
206
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
207
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
99
Faktor keempat yaitu keadaan lingkungan, kondisi di lingkungan
rumah dan keluarga, subyek merasa damai, tentram dan tidak ada
merasa tenang, damai, tentram tidak terganggu dan tidak ada keributan,
dulu subyek merasa rumahnya seperti akan roboh dan bising karena
rumahnya dekat sama jalan raya dan sekarang subyek sudah terbiasa akan
hal tersebut.
kendaraan yang berlalu lalang dan ditambah lagi suara subyek ketika
dan tidak ada yang ribet, jadi jarang ada konflik karena tidak membeda
208
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
209
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
210
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
100
bedakan. Selanjutnya di lingkungan teman juga sama, subyek merasa
damai, tenang dan tidak ada konflik. Seperti yang dipaparkan oleh SY.211
sedikit.213
211
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
212
Subyek berinisial SY pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB
213
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 11.00 WIB.
101
3) Subyek 3 (HR)
pertama faktor keadaan fisik yaitu hereditas dan sistem tubuh. Diketahui
berkurang setelah pensiun dan bisa menyesuaiakan diri akan hal tersebut.
karena wajar sudah lanjut usia/faktor usia, tapi subyek bisa menyesuaikan
“Karena saya tidak punya penyakit yang seperti itu mbak, jadi ya
dukungannya wajar wajar saja mbak. Paling kalau sya sakit flu misal
214
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
215
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
102
Subyek menjelaskan merasa dukungan keluarga berpengaruh
“Ya kalau malam minggu itu selalu kumpul bersama mbak, anak
dan cucu sampai jam 12 malam. Apalagi saya kan keluarga saya
dekat dekat sini jadi ya mampir mampir gitu mbak, ya kalau
keluarga ada yang punya hajatan itu ya mendatangi saling
mendatangi dan mendukung”. (KB. W.S3/b.69)
“Kalau di tetangga itu kalau perempuan arisan , kalau bapak bapak
juga ada arisan. Terus kalau ada kesulitan itu saling membantu dan
gotong royong mengerjakan sesama tetanga bersama sama kegiatan
lingkungan itu mbak.” (KB. W.S3/b.71).
“Teman pensiun hanya beberapa saja, jadi saya punya grub itu
kelompok spg mbak. Kalau ada acara rekreasi kalau dekat saya ikut
kalau jauh ndak ikut. Hubungannya baik mbak tetap ramah, Jadi
kalau di grub itu chatnya kadang ya menanyakan eh gimana dan
lain-lain, saling mengingatkan, saling bercerita”. (KB. W.S3/b.73)
anak dan cucu, kemudian ada acara saling datang dan berkunjung di rumah
yaitu saling membantu dan saling peduli dengan membantu kalau ada
kesulitan.
216
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
217
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
103
Contohnya saat ada kegiatan antar warga, kemudian pembelajaran
yang subyek peroleh dalam interaksi teman yaitu saling mengingatkan dan
melakukan cara untuk mengatasi berbagai konflik dari dirinya sendiri dan
memendam masalah dan subyek saat ada konflik dengan keluarga juga
teman, karena kalau sesame tetangga kalau ketemu saling menyapa dan
bergurau, begitupun dengan teman subyek tidak ada konflik apalagi jarang
218
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
219
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
104
Selanjutnya tentang kematangan emosi, diketahui subyek bisa
yang dipaparkan oleh HR, “Dengan cara istigfhar mbak, berdoa sudah
hilang mbak ya itu untuk mengontrol diri sendiri. Terus cerita ke suami”.
subyek bisa melakukan cara untuk mengontrol emosi disaat merasa adanya
“Kalau benci gaada mbak ya, kecewa dengan diri sendiri saya kira
nggak ada mbak, saya selalu enjoy mensyukuri yang ada. Tidak
ada yang perlu dikecewakan karena pemberian dari yang maha
kuasa”. (KB. W.S3/b.83)
Subyek menjelaskan tidak ada rasa benci dan kecewa karena
subyek selalu menikmati pensiun ini dengan enjoy dan selalu bersyukur.
Kemudian cara mengontrol disaat merasa adanya stress, frustasi dan takut.
oleh HR.223
220
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
221
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
222
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
223
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
105
“Stress ndak ada, kalau ada apapun masalah ya saya cerita ke
suami ananti dipikirkan bersama. Saya orangnya terbuka”. (KB.
W.S3/b.87).
Subyek menjelaskan tidak ada rasa stress karena apapun
“Ya secara bersama sama ya kalau kumpul sama keluarga itu sama
anak cucu, saling berbagi, kemudian pas kumpul itu ya biasa mbak
anak kecil kadang kadang ngene ya saya mengingatkan gitu mbak
memberi saran sran, kan kehdupan anak ya gitu biasanya ngak
cocok itu saya ikut mengingatkan le ojo ngunu dll”. (KB.
W.S3/b.89)
Subyek menjelaskan untuk mencurahkan kepeduliannya dengan
“Ya apa yang diberikan kepada saya harus seapa itu dinimati apa
yan diberikan kepda allah gitu mbak, kalau beli apa, itu ndak sesuai
kebutuhan aja mbak, untuk menyenangkan diri sendiri ya ndak
mbak”. (KB. W.S3/b.91).
cara menikmati dan mensyukuri apa yang diberikan oleh tuhan dan
sendiri.
rumah, keluarga dan tetangga, subyek merasa damai, tentram dan tidak ada
224
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
225
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
226
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
106
“Ya mbak nyaman di sini, ndak terganggu, mearsa nyaman, apalagi
dekat dulur ini”. (KB. W.S3/b.93).
“Ndak ada masalah mbak alhamdulillah. Ndak merasa terganggu
dengan kiri kanan, sekarang dah biasa mbak”. (KB. W.S3/b.95)
“Dengan teman ya ndak ada masalah saling menghubungi teman
ben iso petuk bel yo bel”. (KB. W.S3/b.97)
damai, tentram dan tidak terganggu karena dekat dengan saudara subyek
tetangga pun subyek merasa tenang, damai, tentram dan tidak terganggu
merasa, damai, tentram dan tidak terganggu karena jarang bertemu tetapi
227
Observasi di rumah subyek pada tanggal 8 November 2022, pukul 16.00 WIB.
228
Subyek berinisial HR pada tanggal 9 November 2022, pukul 16.00 WIB
107
4) Subyek 4 (MD)
yang pertama tentang keadaan fisik yaitu hereditas dan sistem tubuh.
mulai berkurang setelah pensiun belum bisa menyesuaiakan diri akan hal
“Kalau masih belum pensiun itu ngga ada mbak, tapi kalu pensiun
ini saya punya penyakit linu-linu ya seperti ini agak tidak bisa
kemana-mana. Kaki saya sakit mbak kalau dibuat jalan lama. Tapi
saya ya masih aktivitas seperti biasa. Aktivitas yang ringan-ringan
saja mbak. Lumayan berpengaruh mbak dalam kehiduapam sehari
hari. Ya sikap saya ya dijalani saja sambil berobat dan berusaha.”
(KB. W.S4/b.61)
“Jelas berkurang mbak ya ini kan saya termasuk sudah tua to
mbak, pensiun saya ya sudah dibilang lama. Jelas berkurang mbak.
Melakukan aktivitas itu seperti aras arasen gitu mbak, tidak seperti
dulu lagi, saya ya kadang tidak bisa menyesuaiakan mbak, agak
tidak percaya diri tapi diberi penyakit itu suatu anugrah mbak.
Tergantung kitanya”. (KB. W.S4/b.63)
mengakibatkan kakinya sakit sehingga tidak bisa jalan lama dan penyakit
menjawab dengan raut sedikit bersedih saat menyatakan hal tersebut . dan
agak lemas.230
229
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
230
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
108
Oleh karena itu menurut subyek dukungan keluarga sangat
mbak. Ya keluarga saya membantu berobat saya. Supaya saya sehat dan
231
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
232
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
233
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
109
bertukar informasi tentang kesehatan dan saling mendukung. Pembelajaran
melakukan cara untuk mengatasi berbagai konflik dari dirinya sendiri dan
“Ya saya itu mbak selalu harus bersabar dan selalu bersyukur
apapun yang terjadi, kalau hati ini rasanya sedih ya meminta
pertolongan kepada allah”. (KB. W.S4/b.73)
“Saya kalau ada konflik ya cara mengatasinya dengan caara
musyawarah bersama mbak sama suami dan anak saya”. (KB.
W.S4/b.75)
Subyek menjelaskan saat ada konflik dengan diri sendiri cara
dan subyek saat ada konflik dengan keluarga cara mengatasinya dengan
raut wajah agak murung dan bersedih saat menyatakan hal tersebut . 235
mengatasi nya saya itu mbak diusahakan harus banyak bersabar dan
mengontrol emosi disaat sedang marah. Seperti yang dipaparkan oleh MD,
234
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
235
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
236
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
110
“Saya kalau mengontrol emosi ya saya harus membaca istighfar,
untuk mengontrol emosi disaat merasa adanya rasa benci dan kecewa.
Seperti yang dipaparkan oleh MD, “Ya kalau rasa kecewa ada mbak
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan subjek terlihat ramah dan
“Ya kalau stress itu ada mbak cemas juga tapi ngga sampai frustasi
mbak. Karena saya kan sekarang banyak waktu dirumah kadang ya
jenuh mbak, kadang ya stress cemas takut kenapa napa”. (KB.
W.S4/b.83)
“Ya kalau stress itu ada mbak tapi nggak sampai frustasi, terus
cemas karena saya ini kan kadang nggak terlalu aktivitas juga, saya
237
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
238
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
239
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
240
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
111
juga kaki saya kalau berjalan lama ngga bisa tidak seperti dulu lagi
mbak yan bisa kemana mana ya itu saya banyak bersabar,
disyukuri pemberian yang ada, kalau ngga pa saya merasa sumpek
saya wudhu terus tidur”. (KB. W.S4/b.85)
Subyek menjelaskan merasa rasa stress dan cemas tapi tidak
Dan subyek cara mengontrol rasa cemas dan stress dengan banyak
dengan raut wajah agak murung dan bersedih saat menyatakan hal
tersebut. 241
sayangnya pada orang disekitarnya. Seperti yang dipaparkan MD, “Ya ibu
memberi uang dan barang kepada orang yang membutuhkan mbak, itu
sendiri. Seperti yang dipaparkan oleh MD, “Gini ya mbak saya tidak
terpenting hidupnya berjalan dengan baik dan selalu melakukan hal yang
241
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
242
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
243
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
112
positif. Selanjutnya tentang keadaan lingkungan, kondisi di lingkungan
rumah, subyek merasa agak bising. Seperti yang dipaparkan oleh MD.244
bising, karena pada saat tidur subyek merasa terganggu karena banyak
subyek merasa tentram dan damai. Seperti yang dipaparkan oleh MD.245
tentram dan damai karena tidak ada keributan jadi tidak menganggu
244
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
245
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
246
Observasi di rumah subyek pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB.
113
“Oiya mbak saya sangat menghormati dan menghargai apa yang
ada di lingkungan ibu termasuk norma dan hukum. Dan saya tidak
melanggar apapun. Jadi saya bisa menyesuaikan diri dengan hal
itu”. (KB. W.S4/b.97).247
5) Subyek 5 (PA)
berkurang setelah pensiun dan bisa menyesuaiakan diri akan hal tersebut.
penyakit yang sering dijumpai dan subyek merasa bersyukur akan hal itu.
247
Subyek berinisial MD pada tanggal 10 November 2022, pukul 14.00 WIB
248
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
114
yang dipaparkan oleh PA, “Berpengaruh mbak ya karena suami dan anak
“Ya banyak mbak contoh salah satunya saya kan ini alhamdulillah
dikasih cucu, pengalaman saya ya menjadi tambah dulu nggak
pernah gini, belum bisa memandikan anak kecil sekarang bisa.
Kalau ada masalah kecil sama suami dan anak saling memberi
tahu, memberi pendapat dan saling intropeksi diri”. (KB.
W.S5/b.67)
keluarga yaitu pengalaman subyek saat punya cucu baru dan pengalaman
115
lingkungan tetangga dibilang sedikit karena lingkungan tetangga nya
“Jadi saya ini nggak pernah marah lo mbak ninda maaf ya ngga
pernah marah, konflik yang parah itu nggak ada, marah sepele gitu,
soalnya saya banyak guyon kalau dirumah. Ya mengatasi nya
diam saja, ya lihat tv gitu istigfhar gitu tok”. (KB. W.S5/b.73)
“Ya nanti kalau umpama saya dan suami ada konflik ya
dibicarakan berasam terus saya cuma bilang sambat istigfhar gitu
tok. Kalau keluarga kalau marahnya ngomong yang kasar, ya saya
cuma bilang satu kata dengan cara menyebut gtu tok, terus ya
saling intropeksi diri”. (KB. W.S5/b.75)
“Kalau tetangga ya ngga pernah ada konflik soalnya ya itu nggak
tau srawung soalnya ketemunya kalau ada kegiatan”. (KB.
W.S5/b.81)
Subyek menjelaskan subyek tidak pernah marah, marahnya pun
cuma hal sepele, menurut subyek cara mengatasi konflik dari diri sendiri
dengan cara berdiam dan mencari hiburan misal nonton tv. Dan di
keluarga subyek pun kalau ada konlflik dengan cara musyawarah bersama
tidak diperpanjang.
252
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
116
yang dipaparkan oleh PA, “Nggak pernah marah saya, kalau umpama
marah ya saya ke hal lain lihat contoh dengan menonton tv terus diam
cara untuk mengontrol emosi disaat merasa adanya rasa benci dan kecewa.
Seperti yang dipaparkan oleh PA, Rasa benci dan kecewa nggak ada
samsek, kalau di guyonan gitu bar ya bar ndak pernah saya memikirkan
Subyek menjelaskan tidak ada rasa benci dan kecewa daan tidak
terlihat malu dan bingung dalam menjawab pertanyaan. Dan subjek duduk
merasa tidak ada rasa stress, cemas dan frustasi dengan adanya dampak
253
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
254
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
255
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
256
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
117
“Tidak mbak alhamduillah saya tidak merasakan seperti itu, justru
saya setelah pensiun ini ya memang sudah ikhlas gitu mbak apalagi
sekarang kan masih diperbantukan di SD juga. Kalau sudah tidak
diperbantukan ya tetap biasa saja mbak.” (KB. W.S5/b.91)
Subyek menjelaskan tidak merasa cemas, stress dan takut karena
selalu enjoy dan dikontrol untuk selalu terbuka jadi merasa tentram dan
sesama orang sekitar misalnya menjenguk orang yang sedang sakit dan
keluarga dan tetangga, subyek merasa damai, tentram dan tidak ada
257
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
258
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
118
“Kalau di tetangga yo biasa, semua tetangga soalnya nggak ada
yang keluar lo mbak disitu, jadi nggak yang ngobrol terus ngrumpi
gitu ndak ada, jadi di tempat saya pulang kerja ya wes masuk,
kalau kumpul pas ada acara gitu tok. Di sekitar rumah saya itu sepi
jadine”. (KB. W.S5/b.99)
“Ya ndak ada damai kondisinya alhamdulillah baik baik saja.
Karena ya itu kalau teman pensiun dan teman SGU itu juga masih
berinteraksi lewat hp dan setahun sekali reuni sama teman sgu
saya. Ya kondisinya sejauh ini baik baik saja mbak ninda”. (KB.
W.S5/b.101)
merasa tentram dan enjoy karena serumah cuma berdua jadi tidak merasa
merasa terganggu karena sekitar rumah sepi tetangga jarang keluar dan
dulu, dan kondisi disekitar lingkungan terlihat sepi karena pada waktu
pulang sekolah.259
259
Observasi di rumah subyek pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB.
260
Subyek berinisial PA pada tanggal 11 November 2022, pukul 10.00 WIB
119
Subyek menjelaskan bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma
subyek kalau tidak melanggar dan selalu berbuat baik maka hidup akan
tenang.
diajukan dengan baik dan sebagian ada yang sambil bergurau, dan mampu
wawancara, meskipun ada salah satu subyek yang kondisi nya kurang
pertanyaan dengan suara lirih dan ditambah kondisi rumahnya ramai jadi
agak terganggu. Dan ada satu subyek menunjukkan ekspresi yang terlihat
datar dan agak lemas, dan selebihnya tidak menunjukkan ekspresi yang
B. Temuan Penelitian
261
Observasi di rumah subyek
120
1. Macam-macam penyesuaian diri pensiunan Guru Sekolah dasar di
penyesuaian diri individual ada tiga aspek yaitu: penyesuaian diri emosi
dan fisik, penyesuaian diri dalam hal seksual dan penyesuaian diri secara
religious dan moral. Dan penyesuaian diri secara sosial ada tiga aspek
Kota Kediri. Pada penyesuaian diri individual yaitu aspek penyesuaian diri
secara emosi dan fisik, hal inilah yang utama dalam mewujudkan
yang sama yaitu kelima subyek setelah pensiun ini merasa adanya
perasaan puas dan bahagia hal yang mendorong setiap subyek karena
bekerja sampai lulus dan sehat. Setiap subyek memiliki respon yang
berbeda yaitu SK sering marah dan meluapkan emosi karena setiap hari
121
meluapkan emosi. SY sering marah disaat ada suatu problem saja dan MD
karena kondisi fisiknya yang sakit sakitan dan daya tubuhnya mulai
menurun. Sedangkan yang lain tidak pernah marah dan meluapkan emosi.
senam dan memakan makanan yang bergizi, menerapkan pola hidup sehat
dengan melakukan ibadah sholat dan jalan jalan Dan minum air putih yang
MD merasa penyesuaian diri dalam hal seksual sudah menurun, tidak ada
gairah dan tidak seperti dulu lagi. Sudah tidak aktif lagi. Dan sakit-sakitan,
herbal. Sedangkan pada ketiga subyek juga sama sama sudah menurun dan
masih aktif. Subyek menerima dengan hal tersebut. Dan meskipun ketiga
terkadang agak malas dan keduanya usia terpaut agak jauh, dan MD faktor
usia dan sudah menurun, agak tidak berminat. Sedangkan ketiga subyek
122
mengobrol dimana saja saat ada problem rumah tangga kemudian sambil
kelima subyek senang, damai dan merasa tentram. Dan kelima subyek bisa
bersama, selalu terbuka dan saling mengerti satu sama lain. Dan kelima
123
senang dan terhibur. Kemudian hubungan kelima subyek dengan sanak
keluarga.
perkawinan, keempat subyek merasa sikap dan sifat pasangan baik tidak
sikap yang peduli, dan keempat subyek merasa tidak pernah bertengkat
pasangannya sebelum dan sesudah pensiun itu beda. Setelah pensiun ini
sifat dan sikap pasangannya lebih diam. SK sering bertengkar, tetapi tidak
124
berumah tangg dengan rukun dan ayem tentram dan menuju kebhagiaan
sudah ikhlas dan bisa menerima pada saat mau pensiun dan kelima subyek
Kemudian masih aktif mengikuti kegiatan setelah pensiun ini. yaitu masih
dengan ikhlas.
Tabel 2
1. Penyesuaian
fisik
Penyesuaian
Penyesuaian
diri
diri dalam hal
individual
seksual
Penyesuaian
diri secara
125
religius dan
moral
2. Penyesuaian
diri di
lingkungan
keluarga dan
rumah.
Penyesuaian
Penyesuaian
diri secara
diri di
sosial
kalangan
masyarakat
Penyesuaian
diri terhadap
sekolah
dengan kerangka
perkawinan perkawinan
4. Penyesuaian Berhubungan
126
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa lima subyek dalam penelitian
kurang dalam penyesuaian diri emosi dan fisik mengalami sering marah.
sudah menurun, bahkan sudah tidak aktif, tidak ada gairah dan tidak
sesudah pensiun itu beda dan sering bertengkar. Keempat subyek lainnya
vokasional.
127
masyarakat dan sekolah. Unsur kebudayaan termasuk di dalamnya
seperti tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari hari dan belum bisa
mencakup kematangan intelektual, sosial dan emosi, hal itulah yang dapat
menasehati dan memberi motivasi, saling membantu dan sikap saling sapa
ramah.
128
Selanjutnya kematangan intelektual kelima subyek bisa mengatasi
konflik dari dirinya sendiri yaitu dengan cara intropeksi diri, cara bercerita
dan mencari hiburan. dan mengatasi konflik dari keluarga dengan cara
maaf. Begitu pula dengan tetangga yaitu dengan cara menulis apa yang
mengontrol emosi disaat marah, kecewa dan sedih, dan kelima subyek bisa
mental yang baik atau sehat dapat mempengaruhi penyesuaian diri yang
baik pada individu itu sendiri. Pada aspek pengalaman keempat subyek
MD merasa ada dampak psikologis yaitu rasa stress dan cemas. Karena
subyek merasa agak jenuh di rumah apalagi dengan keadaan subyek yang
129
keempat subyek merasa damai, tentram dan tidak terganggu. Sedangkan
subyek kadang tidak bisa tidur, karena dirumah subyek banyak cucu-cucu
saling menghormati.
Tabel 3
Konstitusi
fisik dan
hereditas
Sistem utama
ataupun
berbagai
130
penyakit).
Kematangan
sosial
Perkembangan
Kematangan
2. dan
intelektual.
kematangan
Kematangan
emosi
Pengalaman
Keadaan
3. Proses belajar
psikologis
Kebiasaan
Situasi rumah
dan keadaan
keluarga
Kondisi
4. Masyarakat
lingkungan
Sekolah
(lingkungan
teman)
Termasuk di
dalamnya
Unsur
5. pengaruh
kebudayaan
keyakinan
agama
131
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa lima subyek dalam penelitian ini,
dalam faktor keadaan fisik yaitu hereditas dan sistem tubuh, ada dua subyek
dengan keadaan fisik yang kurang sehat dan kesehatannya mulai menurun dan
subyek terkena dampak psikologis yaitu sering stress dan cemas. Aspek
Faktor kondisi lingkungan yaitu situasi rumah dan keadaan keluarga terdapat
satu subyek merasa terganggu. Terakhir faktor unsur kebudayaan kelima subyek
132
BAB V
PEMBAHASAN
baik saat pensiun ditunjukkan dengan tidak adanya emosi yang berlebihan,
memasuki masa pensiun seperti merasa dirinya seperti tidak dihargai dan
diri. Bagi individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan mampu
133
mensyukuri hidup yang diberikan allah. Dan setiap individu juga yakin
dan sekitar, dan lebih religious. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hal
meliputi:
dirinya sendiri sehingga tercapai hubungan yang baik dan harmonis antara
benci, marah, dongkol kecewa, lari dari kenyataan dan tidak percaya atas
adanya kecemasan dan goncangan yang disertai dengan rasa bersalah, rasa
263
Husnun Nadidah Wanodya, Skripsi: Penyesuaian Diri menjelang Pensiun pada Guru PNS
Golongan IV/A di Kabupaten Grobogan” (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2016). Hal 5
134
tidak puas dan keluhan terhadap nasib yang dialami oleh individu
tersebut.264
dan PA. setelah pensiun ini merasa adanya perasaan puas dan bahagia
tidak mengalami rasa kecewa dan benci terhadap diri sendiri Namun
dengan respon subyek SK setelah pensiun ini subyek merasa sering marah,
kesal dan meluapkan emosi karena setiap hari bertemu dengan suami dan
sering marah kalau ada suatu problem. MD merasa sering marah karena
kondisi fisiknya yang sakit sakitan dan daya tubuhnya mulai menurun.
Dalam penyesuaian diri fisik kelima subyek menerapkan pola hidup sehat
saat pensiun ini dengan beraktivitas sehari hari seperti biasa dan
berolahraga.
bahwa setiap partisipan yang memiliki emosi yang matang akan bisa dan
264
Muchammad Choirudin, “Penyesuaian Diri Sebagai Upaya mencapai Kesejahteraan Jiwa”.
Hal 3.
135
maka semakin tinggi tingkat penyesuaian dirinya yang artinya individu
Hal ini sama dengan kedua subyek yaitu HR dan PA mereka bisa
mengontrol emosi dengan stabil tidak pernah marah dan selalu hidup
dengan enjoy.
resiko penyakit dengan memilih pola hidup sehat dan pola makan sehingga
Hal ini sama dengan kelima subyek selalu menjaga pola hidup
sehat, hal ini mereka mampu mneyesuaiakan diri secara fisik dengan baik.
respon perilaku maupun mental telah cukup baik untuk dapat memenuhi
yang baik dan merasa puas saat menjalani proses dalam penyesuaian diri
kondisi psikologis dan fisik terganggu dan kurang puas saat menjalani
265
Nindi Tantalia Oktavani, “ Hubungan antara Kematangan emosi dengan Penyesuaian diri di
Sekolah pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Prambanan”. Hal 7
266
Hanum Nindialoka, Skripsi: “Dinamika Psikologis Proses Pencapaian Succesfull Aging pada
Lansia Pensiunan” (Malang: UIN Malik Ibrahim Malang, 2017). Hal 156
136
proses penyesuaian diri di kehidupan perguruan tinggi yang mereka pilih
dan merasa tidak cocok sehingga mereka belum bisa menyesauain dirinya
Hal ini sama dengan kedua subyek yaitu HR dan PA, Kedua
subyek ini mampu menyesuaikan diri karena setelah pensiun merasa puas
pensiun ini dengan rasa senang dan santai, dan sebaliknya SK, SY dan
marah.
dalam hal seksual sudah berkurang, tetapi masih aktif, karena suatu
berkurang, tidak ada gairah dan sudah tidak aktif seperti dulu lagi karena
subyek sakit sakitan, dan merasa tidak ada gairah lagi juga tidak pernah
dorongan seksual yang berekembang lebih awal pada pria daripada wanita
137
dengan munculnya turun naik selama siklus menstruasi, maka hal ini
seksual. 268
Hal ini sama pada kedua subyek SK dan PA aktivitas seksual sudah
menurun, tidak aktif lagi dan tidak ada gairah sehingga mereka jarang
melakukan hal hal romantic kepada pasangannya, maka dari itu kedua
subyek agama pilihan serta urusan masing masing dan sudah punya jalur
268
Dina Nadira Amelia Siahaan,” Penyesuaian Diri dalam Pernikahan: Studi Pada Istri yang
Menikah Muda”. Jurnal Pendidikan Dan Konseling. (2020). Hal 10-11
138
lebih positif dan selalu bahagia bersyukur. Saat orang memasuki masa
pensiunan. 269
Hal ini sama pada kelima subyek yaitu mereka dapat menyesuaikan
dan Ahmad Ridfah bahwa memiliki jiwa optimisme yang tinggi akan
Kegiatan keagamaan lah yang bisa dijadikan pilihan untuk menjadi pengisi
kepada masyarakat.
pasangannya karena, selalu terbuka dan saling mengerti satu sama lain.
269
Salma Zahwa, Skripsi: “Pengaruh Religiusitas dan Penyesuaian Diri terhadap Kebahagiaan
Pensiunan PNS Dan BUMN Di Bangka” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019). Hal 77
270
Puji Rahayu, Widyastuti dan Ahmad Ridfah”Hubungan Optimisme Masa Persiapan Pensiun
dengan Sindrom Purna Kuasa pada PNS Guru di Kota Makassar”. Jurnal Administrasi Negara.
Vol. 23 No. 3 (2017). Hal 122
139
Dan kelima subyek merasa hubungan dengan anak cucu-cucunya baik
dengan sanak keluarga juga baik karena saling meluangkan waktu untuk
semakin baik hubungan dan dukungan keluarga, maka semakin baik dalam
hubungan yang baik dari keluarga sehingga memiliki hardiness yang baik.
271
Hal ini sama dengan kelima subyek yang memiliki hubungan dan
menyesuaikan diri.
karena tidak ada perubahan setelah pensiun ini mengikuti kegiatan sosial
271
Ellsa Azma Oktaviani dan Erdina Indrawati,” Penyesuaian Diri dan Dukungan Keluarga
dengan Kepribadian Tangguh Santriwati Tahun Pertama Pondok Pesantren Tahun Pertama
Pondok Pesantren X Cikarang”. Jurnal Ikraith Humaniora. Vol. 3 No. 2 (2019). Hal 114-115
140
di lingkungannya dan sering berkumpul.sehingga bersosialisasi sehingga
Adaobi Victoria PhD, Ukamaka T. Eze (Ph.D) dan Uzoagulu Janji Nneze.
pensiunan setelah pensiun ini agar tetap produktif dan relevan setelah
dan mempromosikan harapan hidup yang sehat dan umur yang panjang,
interaksi yang baik dan tetap produktif seperti mengikuti kegiatan sosial di
lingkungan masyarakat.
teman pensiunan baik karena menjadi tempat bercerita dan mengobrol saat
bertemu. Dan meskipun jarang bertemu dengan teman dekat dan teman
arobodade, Vakpa iliya dan Dashit samson ishaya bahwa penyesuaian diri
272
Nwoye Adaobi Victoria PhD, Ukamaka T. Eze (Ph.D) dan Uzoagulu Janji Nneze,”Retirees
Participation In Community Development For Sosial Adjustment In Enugu State”. Journal of
Continuing Education Departement. Vol. 1 No. 1 (2021). Hal 80.
141
sosial berpengaruh pada kesejahteraan psikologis diantara pensiunan
273
Ibrahim Ignatius Felix Ruwan, Aa arobodade, Vakpa iliya dan Dashit samson ishaya,”
Relationship between Military-Civilian Transition and Psychological Well-Being, Social
Adjustment among Retired Military Personnel in Nigeria”. Journal of Social Sciences. Vol. 6
No. 2 (2020). Hal 197.
274
Muh. Kadarisman,” Menghadapi Pensiun dan Kesejahteraan Psikologis Pegawai Negeri
Sipil”. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. Vol. 5 No. 2 (2011). Hal 60
142
Hal ini sama kepada kelima subyek untuk mampu berhubungan
sifat pasangan baik tidak ada perubahan karena saling mengerti, merasa
enjoy dan menunjukkan sikap yang peduli, dan keempat subyek merasa
berumah tangg dengan rukun dan ayem tentram dan menuju kebhagiaan
sebelum dan sesudah pensiun itu beda. Setelah pensiun ini sifat dan sikap
mulut.
konflik, frustasi dan perasaan yang tidak nyaman saat timbul sehingga
275
Endang Sri Indrawati dan Nailul Fauziah, “Attachment dan Penyesuaian Diri dalam
Perkawinan”. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 11 No.1 (2012). Hal 47-48
143
Pada keempat subyek memiliki hubungan sikap dan sifat yang baik
penyesuaian suami istri yang tidak baik yaitu mudah marah, menunjukkan
yang peduli dan tidak pernah bertengkar, hal ini menunjukkan subyek bisa
ini menunjukkan penyesuaian suami istri yang tidak baik sehingga belum
kejuruan).
subyek merasa sudah ikhlas dan bisa menerima pada saat mau pensiun,
pada masa pensiun ini kelima subyek mempunyai kegiatan untuk mengisi
276
Mustofa Fahmi alih Bahasa Zakiah Darajat. Penyesuaian diri Pengertian dan Peranan dalam
Kesehatan Mental. (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Hal 50
277
Ibid‟67
144
waktu luang setelah pensiun. Menurut kelima subyek pendapat tentang
peran pandangan tentang usia lansia dan persiapan untuk perubahan usia
pensiun. 278
dengan ikhlas pada saat mau pensiun karena menurut kelima subyek masa
Rachmatan bahwa pensiunan yang tidak melakukan pra pensiun juga dapat
memiliki penyesuaian diri yang baik, oleh karena itu pra pensiun tidak
145
penyesuian diri pensiunan. Karena memumgkinkan seseorang untuk hidup
Hal ini senada seperti kelima subyek yang tidak mengikuti pra
pensiun dan masih ada kegiatan selama pensiun ini, hal ini menunjukkan
1. Keadaan Fisik
utama tubuh (sistem saraf, otot dan kelenjar, ataupun berbagai penyakit). 280
linu linu mengakibatkan kakinya sakit sehingga tidak bisa jalan lama dan
279
Humaira dan Risana Rachmatan, “Perbedaan Penyesuaian Diri Pensiunan yang Mendapatkan
Training Pra Pensiun Dengan yang Tidak Mendapatkan Training Pra Pensiun”. Jurnal Ecopsy.
Vol. 4 No. 1. Hal 6
280
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), Hal 55
146
Sedangkan ketiga subyek tidak mempunyai riwayat penyakit dan keadaan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Afrizal bahwa usia lanjut atau
lansia dimana sudah tidak produktif lagi, kemudian dalam kondisi fisik
karena itu orang lanjut usia terkadang muncul pemikiran bahwa berada di
ketiga subyek SY, HR dan PA kondisi fisiknya sehat tidak punya riwayat
pensiun. Jadi penyebab kesehatan yang memburuk pada saat waktu kerja
karena faktor kelelahan jadi memilih untuk pensiun dan dapat menikmati
waktu yang luang dan santai. Dan pensiunan wajib karena merasa mereka
281
Afrizal, “Permasalahan Yang Dialami Lansia Dalam Menyesuaikan Diri Terhadap
Penguasaaan Tugas-Tugas Perkembangannya”. Jurnal Bimbingan Konseling dan Islam. Vol. 2
No. 2 (2018). Hal 100
147
sudah di usia pensiun. Penyebab kesehatan yang buruk dapat menganggu
kesehatan yang kurang baik jadi hal tersebut cukup menganggu aktivitas
bekerja tidak merasa kelelahan atau apa justru merasa senang. Jadi mereka
sosial. 283
subyek bisa mengatasi konflik dari dirinya sendiri dan dalam kematangan
dan sedih, dan kelima subyek bisa mengontrol diri mengalami rasa stress,
282
Ethel Shanas, “Health and Adjustment in Retirement”. Journal The Gerontologist. Vol. 10
No. 1 (1970). Hal 2-3
283
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), Hal 55
148
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindi Tantalia
Hal ini terjadi pada kelima subyek adanya kematangan emosi yaitu
Hal ini terjadi pada kelima subyek adanya kematangan sosial yaitu
Hal ini terjadi pada kelima subyek yang mampu dalam mengatasi
berbagai konflik.
284
Nindi Tantalia Oktavani, “ Hubungan antara Kematangan emosi dengan Penyesuaian diri di
Sekolah pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Prambanan”. Hal 8
285
Faiqah Dzakiyah, “Pengaruh Kematangan Sosial Terhadap Penyesuaian Diri Siswa SMP
Negeri 1 Sewon”. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Vol. 5 No.8 (2019). Hal
589.
286
Kadwi Jamuati, “Kematangan Kepribadian Sebagai Prasyarat Bagi Perempuan Dalam
Menjalani Peran Publik atau Domestik”. Jurnal Mimbar. No. 3 (2001) hal 330.
149
3. Keadaan Psikologis
kebiasaan). 287
psikologis yaitu rasa stress dan cemas. Pada aspek proses belajar kelima
individu itu mengalami perasaan sedih, cemas, takut. Individu saat memasuki
masa pensiun dengan tidak bekerja lagi akan mengalami shock yaitu individu
287
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), Hal 55
288
Siti Rohimah, Skripsi: “Keadaan Psikologis Pensiunan Pegawai Negeri UIN Ar-Raniry Banda
Aceh”(Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2016).
150
baik dimana saja. Sehingga dalam meningkatkan kebiasaan belajar yang baik
tidak pernah mengapresiasi dirinya sendiri. Tidak ada kebiasaan yang ada
dalam diri sendiri jadi setiap subyek maka belum mampu mencapai
bisa berupa dari hasil pengalaman dan latihan. Dan berhasil atau tidaknya
dari proses belajar dipengaruhi oleh dua faktor intern yaitu intelegensi
yang berupa minat, bakat, perhatian dan motivasi. Faktor ekstern yang
berasal dari luar. Dalam perspektif islam surat al-Alaq ialah dasar-dasar
151
„Alaq:1-5). Inti dari ayat ini mencakup konsep belajar (aktivitas manusia
disimpukan bahwa kelima subyek telah berhasil dari proses belajar dalam
4. Kondisi lingkungan
lingkungan hidup yang nyaman dan sehat dan berpotensi menjadi potensi
290
Nidawati, “Belajar Dalam Perspektif Psikologi dan Agama”. Jurnal Pionir. Vol. 1 No.1
(2013). Hal 20-27.
291
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), Hal 55
152
kondisi merupakan faktor penting bagi para lansia untuk bisa
pensiun suka dengan kondisi lingkungan sekitar yang damai, tentram dan
5. Unsur kebudayaan
terjadi pada kelima subyek merasa bisa menyesuaikan diri dengan budaya
292
Yu Jiao Dkk, “Thermal Comfort and Adaptation of the Elderly in Free-Running
Environments in Shanghai China ”. Journal Building and Environments. Vol. 118 (2017). Hal
271.
293
Mustikawati, “Relasi Kondisi Lingkungan Dengan Kebahagiaan Nelayan Tradisional di
Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Provinsi Riau”. (2017). Hal 9
153
moral masyarakat di bandung, budaya disana berkembang dan tumbuh
294
Ujam Jaenudin dan Tahrir, “Studi Religiusitas, Budaya Sunda, dan Perilaku Moral pada
Masyarakat Kabupaten Bandung”. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya. Vol. 2 No.1 (2019). Hal
7.
295
Michele J Gelfand dan Joshua Conrad Jackson, “From One Mind to Many: The Emerging
Science Of Cultural Norms”. Journal Current Opinion in Psychology. Vol. 8 No.8 (2016). Hal
178.
154
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
diri dalam penyesuaian diri secara sosial dan penyesuaian diri jabatan
serta penyesuaian diri dalam faktor unsur kebudayaan. Namun ada dua
subyek yang belum bisa menyesuaikan diri dalam faktor keadaan fisik
lingkungan.
155
B. Saran
1. Bagi masyarakat
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat serta ilmu kepada
untuk menjalani kehidupan setelah pensiun agar bisa lebih baik lagi.
156
DAFTAR PUSTAKA
Kesejahteraan Jiwa”.
Rosdakarya, 2009).
Fahmi, Mustofa alih Bahasa Zakiah Darajat. Penyesuaian diri Pengertian dan
Gelfand, Michele J dan Joshua Conrad Jackson. “From One Mind to Many: The
157
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Indrawati, Endang Sri dan Nailul Fauziah. “Attachment dan Penyesuaian Diri
Jaenudin, Ujam dan Tahrir. “Studi Religiusitas, Budaya Sunda, dan Perilaku
(2001).
(2011).
Semarang, (2006).
Rosdakarya, 2016).
158
Nidawati. “Belajar Dalam Perspektif Psikologi dan Agama”, Jurnal Pionir, Vol.
1 No.1, (2013).
2014).
Prambanan.
Oktaviani, Ellsa Azma dan Erdina Indrawati. “Penyesuaian Diri dan Dukungan
Paula Couto, J. Ekerdt, H.Fung, M. Hess dan Klaus Rothermund. “What Will
159
Pradono, Ganang Septian dan Santi Esterlita. “Hubungan antara Penyesuaian
Pratiwi, Dewa Ayu Dyah dan Made Dyah Lestari. “Gambaran Dukungan Sosial
dan Penyesuaian Diri pada Perempuan Pegawai Negeri Sipil Pra Pensiun
Fakultas Psikologi UKSW”, Jurnal Psikologi dan Sains dan Profesi, Vol.
4 No.2, (2020).
No.1, (2021).
160
Retired Military Personnel in Nigeria”, Journal of Social Sciences, Vol. 6
No.2, (2020).
Siahaan , Dina Nadira Amelia.” Penyesuaian Diri dalam Pernikahan: Studi Pada
Sudjono, Dimas Prakasa Putra Adi. “Penyesuaian Diri Masa Transisi: Studi
No. 2, (2020).
161
Widyastuti, Puji Rahayu dan Ahmad Ridfah. “Hubungan Optimisme Masa
Persiapan Pensiun dengan Sindrom Purna Kuasa pada PNS Guru di Kota
Yu Jiao, Hang Yu, Tianwang, Yusong An dan Yi Fan Yu. “Thermal Comfort
162
LAMPIRAN
163
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
a. Macam- macam penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri
1. Penyesuaian diri individual Penyesuaian diri emosi dan 1. Apa yang anda rasakan dan pikirkan
fisik selama menjalani masa pensiun ini?
Apa ada rasa kecewa dan rasa benci
terhadap diri sendiri? Atau sebaliknya
merasa puas dan bahagia. Hal apa saja
yang mendorong anda merasa seperti
itu? Ceritakan.
2. Apakah saat pensiun ini anda sering
marah dan sering meluapkan emosi?
Hal apa saja yang mendorong anda
sering marah dan meluapkan emosi?
164
Ceritakan.
3. Bagaimana cara anda
menerapkan/membiasakan pola hidup
sehat saat pensiun ini?
Penyesuaian diri dalam hal 1. Semakin bertambahnya usia antara laki
laki dan perempuan akan memasuki
seksual
masa andropuse dan menopouse.
Bagaimana sikap anda terhadap hal
tersebut?. Bagaimana anda dan
pasangan bisa menerima hal tersebut?
2. Apakah anda sering melakukan hal
romantis terhadap pasangan anda?
Bagaimana cara melakukannya?
3. Saat pensiun bagaimana cara anda
menyisihkan waktu dan mengobrol
dengan intim dengan pasangan anda?
Penyesuaian diri moral dan 1. Bagaimana anda mampu menyesuaikan
sikap anda dalam lingkungan sekitar
religius
anda?
165
2. Bagaimana sikap anda dalam
penyesuaian diri di keagamaan?
3. Kegiatan apa saja yang anda lakukan
dalam meningkatkan ketaqwaan?
Bagaimana perasaan anda saat
melakukan kegiatan tersebut?
4. Bagaimana cara menyesuaikan diri
dalam lingkungan yang berbeda
agama?
2. Penyesuaian diri sosial Penyesuaian diri di lingkungan 1. Bagaimana hubungan anda dengan
pasangan setelah pensiun?
keluarga dan rumah
2. Bagaimana hubungan anda dengan
anak dan cucu-cucu anda setelah
pensiun?
3. Bagaimana hubungan anda dengan
sanak keluarga setelah pensiun?
Penyesuaian diri di kalangan 1. Bagaimana hubungan anda sesama
tetangga RT/RW sekitar desa anda?
masyarakat
166
Penyesuaian diri terhadap 1. Bagaimana hubungan anda dengan
teman dekat atau komunitas anda?
sekolah
2. Bagaimana hubungan anda dengan
teman sesama pensiunan?
3. Penyesuaian diri yang berhubungan dengan Hubungan dan harapan yang 1. Bagaimana sikap dan sifat pasangan
anda setelah pensiun ini?
perkawinan terdapat dalam kerangka
2. Seberapa sering anda bertengkar
perkawinan.
dengan pasangan anda seputar masalah
lainnya? Bagaimana cara mengatasi
konlik dengan pasangan anda?
3. Bagaimana pendapat anda mengenai
kualitas pernikahan anda dan
pasangan?
4. Penyesuaian diri jabatan atau vokasional Berhubungan erat dengan 1. Saat mau pensiun, persiapan atau
pengalaman apa saja yang anda
penyesuaian diri akademis
lakukan? (mengikuti pra pensiun atau
bimbingan konseling lainnya)
2. Setelah pensiun apa kegiatan, hobi
anda? Dan apakah mempunyai usaha
167
sendiri untuk mengisi waktu luang?
Bagaimana perasaan anda terhadap
kegiatan baru anda setelah pensiun?
3. Bagaimana pendapat anda tentang
pensiun?
b. Faktor-faktor penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri
1. Keadaan fisik konstitusi fisik dan hereditas, 1. Apakah anda mempunyai riwayat
penyakit? Dan apakah penyakit
system utama tubuh (sistem
tersebut mempengaruhi kehidupan
saraf, otot dan kelenjar, ataupun
anda? Bagaimana?
berbagai penyakit). 2. Apakah anda merasa kesehatan anda
berkurang sewaktu pensiun?
Bagaimana anda bisa menyesuaikan
diri anda?
3. Apakah dukungan dari keluarga
berpengaruh dalam kesehatan anda?
168
Bagaimana perasaan anda terhadap hal
tersebut?
2. Perkembangan dan Kematangan Kematangan social, 1. Apa pengalaman atau
Kematangan intelektual pembelajaranyang anda peroleh dalam
Kematangan emosi proses interaksi dengan keluarga anda?
2. Apa pengalaman atau
pembelajaranyang anda peroleh dalam
proses interaksi dengan lingkungan
tetangga anda?
3. Apa pengalaman atau
pembelajaranyang anda peroleh dalam
proses interaksi dengan teman anda?
169
berbagai konflik dengan teman dan
tetangga sekitar anda?
170
sendiri (self rewards) setelah pensiun
ini?
5. Kondisi lingkungan situasi rumah dan keadaan 1. Bagaimana kondisi yang anda rasakan
keluarga, masyarakat dan dari lingkungan rumah dan keluarga?
sekolah. (apakah damai, tentram, merasa bising
yang menggangu kehidupan sehari-
hari anda).
2. Bagaimana kondisi yang anda rasakan
dari lingkungan tetangga? (apakah
damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari
anda).
3. Bagaimana kondisi yang anda rasakan
dari lingkungan teman anda? (apakah
damai dan tentram atau ada konflik)
6. Unsur kebudayaan Termasuk di dalamnya 1. Setelah anda pensiun, apakah anda
pengaruh keyakinan dan agama mampu menyesuaiakan diri dengan
budaya (norma dan hokum)
masyarakat sekitar?
171
Lampiran 2: Pedoman Observasi
HASIL OBSERVASI
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Tahun Pensiun :
1. Kondisi fisik
2. Penampilan
3. Ekspresi wajah
4. Cara menjawab
5. Gesture tubuh
172
7. Kemampuan sosial
173
Lampiran 3: Lembar Dokumentasi
No Dokumen Keterangan
174
Lampiran 4: Informed Consent
175
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
176
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
177
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
178
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
179
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
180
Lampiran 5: Hasil Wawancara
A. Subjek I
Nama : SK
Usia : 68
Keterangan : I (Interviewer)
S (Subjek)
b : baris
181
No. I/S Pertanyaan dan Hasil Wawancara Kesimpulan Ket.
Baris
182
dan meluapkan emosi?
13. S “Ya kadang kadang mbak, ya namanya manusia juga, karena Subyek merasa sering marah Sering marah dan meluapkan
dirumah juga ketemu terus sama suami dan anak, dan dan meluapkan emosi. emosi.
karakter suami saya itu pendiam mbak, kadang kalau ngga di (KB. W.S1/b.13) (penyesuaian diri emosi)
jawil kadang terucap seperti mbok yo tulung di ngenekno,
pokoknya saya sifat nya sukanya merintah, tapi merintahnya
nyuwun tulung gitu mbak.
14. I Oh begitu ya bu, tapi sering marah ngga bu?
15. S Ya ngga sering mbak, marahnya pun biasa saja, nggak
sampai terlalu.
16. I Baik bu. Terus bagaimana cara ibu
menerapkan/membiasakan pola hidup sehat saat pensiun ini?
17. S Kan karena sudah tidak ada kewajiban tugas mbak ya, artinya Subyek selalu menerapkan Menerapkan pola hidup sehat
bangun pagi tetap selalu menjalankan ibadah, ke dapur pola hidup sehat saat pensiun (penyesuaian diri fisik)
bersama suami minum kopi, susu buat srapan setelah itu jalan ini. Pola hiduo sehat nya
jalan pagi, kalau ada cucian ya nyuci, terus setrika dan bagi seperti beraktivitas dan
bagi tugas. olahraga. (KB. W.S1/b.17)
18. I Oiya bu, penting ya bu menjaga pola hidup sehat saat
pensiun itu
19. S Ya perlu mbak menurut saya.
20. I Jadi gini bu ini pertanyaannya agak sedikit kurang nyaman,
soalnya saya sambil belajar psikologi juga. Nanti ibu
menjawabnya terbuka saja.
21. S Baik mbak tidak apa apa
22. I Semakin bertambahnya usia antara laki laki dan perempuan
akan memasuki masa andropuse dan menopouse. Bagaimana
sikap ibu terhadap hal tersebut?. Bagaimana ibu dan
pasangan bisa menerima hal tersebut?
183
23. S Sikap saya ya menerima saja mbak emang sudah wayae Subyek merasa penyesuaian Kebutuhan sudah menurun,
mbak. Untuk hubungan seksual dan rasa kebutuhan seksual diri dalam hal seksual sudah dan mempunyai sikap
itu sudah berkurang mbak, dan sudah tidak ada gairah sudah menurun, tidak seperti dulu menerima.
lempeng gitu mbak, karena faktor usia juga kan ya mbak, lagi. Dan menerima dengan (Penyesuaian diri dalam hal
bapak juga seperti itu keadaan tersebut. seksual)
(KB. W.S1/b.23)
24. I Jadi sudah aras-arasen nggeh bu, tidak seperti dulu lagi
25. S Iya mbak sudah lempeng hehe
26. I Dan apa ibu sering melakukan hal romantis terhadap
pasangan ibu kemudian bagaimana cara melakukannya?
27. S “Kalau melakukan hal romantis mbak, ya itu tadi waktu usia Subyek merasa ingin Tidak pernah melakukan hal
ini kadang kadang saya itu kan ingin, pak ayo keluar pak melakukan hal romantis romantis (Penyesuaian diri
misalnya terus bapak nggak mau, ya saya pengen ngumbah seperti keluar berdua, tapi dalam hal seksual)
moto misalnya hanya sekedar jalan jalan, ya kadang bapak suaminya tidak mau.
malas, yaitu karena faktor usia itu, karena usia saya lumayan (KB. W.S1/b.27)
terpaut jauh. Kalau dibanding bapak masih romantisan saya,
karena bapak tipenya juga pendiam dan introvert.
28. I Berarti nggak pernah keluar berdua aja sama bapak bu?
29. S Tidak pernah mbak.
30. I Oiya begitu ya bu. Kalau cara ibu menyisihkan waktu dan
mengobrol dengan intim dengan pasangan ibu bagaimana
bu?
31. S Dimana saja mbak, umpama di meja makan sambil Subyek mengobrol dan Menyisihkan waktu dan
mengambil lauk pauk gitu ngobrol bergurau dan bercanda menyisihkan waktu dimana mengobrol intim dimana saja.
misal “pie pak iki mau masakane, terus bapak bilang enak ya saja dengan cara bergurau (Penyesuaian diri dalam hal
siapa dulu yang masak hanya bercanda-bercanda gitu mbak”. dan ngobrol serius. seksual)
184
(KB. W.S1/b.31)
32. I Oh berati hanya bercanda canda gitu ya bu. Tapi pernah
ngomong hal serius gitu bu?
33. S Ya pernah mbak.
34. I Saya lanjut bu, bagaimana ibu mampu menyesuaikan sikap
ibu dalam lingkungan sekitar ibu?
35. S Ya selalu anu mbak selalu menyesuaikan diri, kan saya dulu Subyek bisa menyesuaikan Bisa menyesuaikan sikap di
domisili perumahan pabrik, bapak pensiun saya pindah di sikapnya karena subyek sekitar lingkungan nya.
sini, ya saya mulai menyesuaikan lingkungan karena ada mengikuti kegiatan di sekitar (penyesuaian diri religius dan
kegiatan. jadi saya bisa menyesuiakan sikap saya, sudah lingkungannya. moral)
kenal saya seperti apa (KB. W.S1/b.35)
36. I Kegiatannya apa saja bu?
37. S arisan ya ikut, simpan pinjam, sering pengajian di mushola
karena dekat, kan disini banyak yang muridnya saya, ada
yang wali murid juga jadi sudah kenal dan diterima dengan
senang hati ibuk.
38. I Bagaimana sikap anda dalam penyesuaian diri dalam
keagamaan?
39. S jadi saya alhamdulillah bisa menyesuaikan diri dengan sikap Subyek bisa menyesuaikan Bisa menyesuaikan sikap
saya. Dengan mengikuti kegiatan kegiatan keagamaan dan sikapnya di keagamaan dalam hal keagamaan
tidak merasa asing. ya ibu cepat akrab ya mungkin karena Ikarena subyek mengikuti (penyesuaian diri religius dan
saya dipandang lebih dari mereka acara keagamaan di sekitar moral)
lingkungannya.
(KB. W.S1/b.39)
40. I Kok bisa menyesuaiakan itu gimana bu?
41. S “Kebetulan kita memeluk agama islam ya mbak ya itu
dengan mengikuti pengajian perempuan-perempuan itu, terus
185
kalau ada hari besar hari raya islam itu, misal bersih desa
muludan, nuzulul quran, traweh.
42. I Ibu lumayan aktif ya mengikuti kegiatan keagamaan
43. S Ya lumayan mbak hehe
44. I Kemudian selain kegiatan tersebut apa saja yang ibu lakukan
dalam meningkatkan ketaqwaan bu?
45. S Kegiatanya ikut pengajian satu minggu sekali dan giliran Subyek melakukan banyak Subyek melakukan banyak
begitu mbak, kalau sekarang itu pengajiannnya di mushola kegiatan untuk meningkatkan kegiatan dan perasaanya
jadi mengadakan di mushola, kamis malam jumat ibu sama ketaqwaan bersama tentram. (penyesuaian diri
bapak itu yasinan, kirim doa lewat yasinan ke orang tua saya, suaminya, dan perasaanya religius dan moral)
terus sholat isya berjamaah isya, kemudian sholat malam merasa tentram.
setiap hari sama bapak, kemudian baca quran. (KB. W.S1/b.45)
46. I Bagaimana perasaan ibu saat melakukan hal tersebut?
47. S perasaan saya ya ayem tentrem mbak dan aduh nggakpunya
rasa apa-apa ya alhamdulillah
48. I Oiya alhamdulillah ya bu
49. I Kalau menyesuaikan diri dalam lingkungan yang berbeda
agama gimana bu?
50. S Kebetulan disini mbak, nggak seberapa ada mbak yang nonis Subyek mempunyai sikap Subyek bisa menyesuaikan
mayoritas islam, jadi ya bisa menyesuaikan lah mbak saling yang saling menghormti diri di lingkungan berbeda
menghormati mbak.” terhadap lingkungan yang agama. (penyesuaian diri
berbeda agama. religius dan moral)
(KB. W.S1/b.50)
51. I Jadi bisa ibu bisa menyesuaiakan diri nggeh bu terhadap
lingkungan yang berbeda agama.
52. S Iya mbak bisa
53. I Bu kalau hubungan ibu dengan pasangan setelah pensiun ini
bagaimana bu?
186
54. S Karena sama-sama sudah tua ya mbak ya, dianggap seperti Subyek merasa hubungannya Memiliki hubungan yang
sahabat juga, jadi tempat cerita, dan bapak kan tipe nya baik-baik saja terhadap baik dengan pasangan stelah
pendiam dan introvert mbak jadi harus bisa ngemong, kalau pasanagnnya karena subyek pensiun ini. (Penyesuaian diri
dibiarkan nanti bisa stress mbak, jadi diajak ngomong aja menganggap sperti sahabat di lingkungan keluarga dan
ceriwis gitu, sendiri dan tempat buat rumah)
cerita. . (KB. W.S1/b.54)
55. I Berarti hubungan ibu dengan bapak baik baik saja nggeh?
56. S ya hubungan saya baik saling mengisi saling menyesuaikan
57. I Iya kalau tipe introverti itu memang jarang bicara bu, kalau
bicara ya seperlunya saja
58. S Iya mbak betul
59. I Kalau hubungan ibu dengan anak dan cucu-cucu anda setelah
pensiun bu?
60. S Kalau sama anak anak dan cucu cucu malah lebih gembira Subyek merasa lebih gembira Hubungannya baik merasa
mbak dan senang ada hiburannya, bapak juga senang , jadi dan senang saat bersama lebih gembira dan senang.
itu kalau sudah tua dan punya cucu disitu gantinya mbak, anak dan cucu. Karena pada (Penyesuaian diri di
isok ngguyu-ngguyu tapi kalau nggak datang rasanya kangen saat pensiun ini hiburannya lingkungan keluarga dan
bersama anak dan cucu. rumah)
(KB. W.S1/b.60)
61. I Wo enggeh buk alhamduillah cucunya banyak nggeh bu
62. S Iya mbak lumayan, kadang ya ngumpul dirumah ramai mbak
63. I Iya bu, soalnya hiburannya orang pensiun ya itu sama anak
dan cucu
64. S Iya mbak
65. I Kemudian hubungan ibu dengan sanak keluarga setelah
pensiun bu?
187
66. S “Kalau sama sanak keluarga ya baik mbak, karena saya Subyek merasa hubungannya Memiliki hubungan yang
pendatang kebetulan ada saudara saya yang di kabupaten baik sama sanak keluarga baik sama sanak keluarga.
kediri sana, hubungannya ya baik lah ndak ada masalah, ada yang jauh maupun dekat. (Penyesuaian diri di
masalah sedikit pun ya bisa dipecahkan begitu kalau lainnya Karena kalau ada masalah lingkungan keluarga dan
kan jauh jauh. segera diselesaikan. rumah).
(KB. W.S1/b.66)
67. I Jadi hubungan dengan sanak keluarga baik ya bu meskipun
jauh
68. S Iya mbak hubungan saya baik sebelum dan sesudah pensiun
tidak ada bedanya mbak.
69. I Selanjutnya di kalangan masyarakat bagaimana hubungan ibu
sesama tetangga RT/RW sekitar desa bu?
70. S Baik mbak, malah ibuk pernah jadi pengurus rt dan rw, Subyek merasa hubungannya Memiliki hubungan yang
karena mereka juga ya memandang ya mbak, ibu pertama baik karena seorang guru baik dan akrab terhadap
guru, jadi sudah kenal saya, jadi ketua pkk juga, mengadakan jadi subyek lebih dipandang, tetangga RT/RW.
simpan pinjam, ya jadi itu akrab hubungannya baik. apalagi subyek aktif terhadap (Penyesuaian diri di kalangan
kegiatan. (KB. W.S1/b.70) masyarakat)
71. I Oh gitu ya buk, jadi ibu dianggap senior di lingkungannya
ibu?
72. S Iya mbak betul, mereka mengganggap ibu paling tua jadi ya
saya dan mereka hubungannya baik.
73. I Kalau dengan teman dekat atau komunitas ibu?
74. S Teman dekat ya ada, karena usia saya dan teman saya Subyek merasa teman teman Memiliki hubungan yang
terpaut jauh muda teman ibuk, ya kadang teman-teman ibu subyek sering bercerita baik sesama teman dekat dan
bercerita kepada saya, ya ibu naeshati kalau mereka ada kepada subyek, dan dianggap komunitas. (Penyesuaian diri
masalah, jadi mereka menanggap saya sebagai orang tua. Jadi orang tua sendiri. terhadap sekolah)
ya baik hubungannya (KB. W.S1/b.74)
75. I Kalau sesama teman pensiunan bu? Masih berkomunikasi?
188
76. S Masih mbak.
77. I Nah Hubungannya ibu dengan teman sesama pensiunan itu
bagaimana?
78. S Ya saya masih kontakan, kan saya ikut grub pensiunan Subyek masih Memiliki hubungan baik
dengan membalas wa nya. Kalau ketemuan ya pas di berkomunikasi, tetapi jarang meskipun jarang bertemu.
koperasi itu juga kan ketemu tapi kadang dua tahun sekali, bertemu sesama teman (Penyesuaian diri terhadap
kadang ketemu baru baru ini ada mantenan kan seperti reuni. pensiunan. (KB. W.S1/b.78) sekolah)
Kalau dulu awal-awal pensiun kan ibu ikut terus jadi sering
ketemu kalau sekarang jarang ya faktor usia dan jarak aras-
aras en mbak.
79. I Begitu ya bu. Jadi sekarang jarang ketemu nggih bu
80. S Jarang mbak
81. I Kemudian ini berhubungan dengan perkawinan bu
82. S Iya mbak, gimana
83. I Bagaimana sikap dan sifat pasangan ibu setelah pensiun ini?
84. S Ya gitu mbak setelah pensiun ini, sikapnya lebih diam mbak, Subyek merasa pasangannya Sikap dan sifat pasangan
awal awal dulu to sama tetangga sik masih sering keluar, sebelum dan sesudah pensiun terlihat lebih pendiam.
sekarang agak menurun agak jarang mbak wis an. itu beda. Setelah pensiun ini (Penyesuaian diri yang
sifatnya lebih diam. berhubungan dengan
(KB. W.S1/b.84) perkawinan)
85. I Kalau ibu sendiri?
86. S kalau ibu masih kalau ada acara 17 agustus saya masih
dimintai data, diminta pertimbangan itu, ya sering dimintai.
Yai itu saya dianggap dituakan di lingkungan saya.
87. I Seberapa sering ibu bertengkar dengan pasangan ibu seputar
masalah lainnya? Bagaimana cara mengatasi konlik dengan
pasangan ibu?
189
88. S Ya namanya orang mbak ya, kadang-kadang, tapi untuk Subyek sering bertengkar, Sering bertengkar dan cara
bertengkar dalam arti bertengkar mulut ndak pernah, soalnya tapi tidak sampai adu mulut. mengatasinya pasangan
ibu yang ngomel, bapak terus pergi nggak dirungokne terus Cara mengatasai konflik subyek menerapkan silent
saya tambah mangkel, penjenengan iki ngene ngene, terus pasanagan subyek tritment.
saya sadar diri, akhirnya ya wah percuma kalau aku ngomel menerapkan silent trietment (Penyesuaian diri yang
kayak begini, saya hanya ngelus dodo terus ya wes hilang, itu (KB. W.S1/b.88) berhubungan dengan
jadi kalau ati saya mangkel nggak cocok, wong wes ngene lo perkawinan)
kok gak gelem terus tak jarno sedino rong dino, yaudah terus
hilang-hilang sendiri dah lupa masalahnya
89. I Jadi nggak pernah adu mulut bu ya? Diam diam an gitu bu?
90. S Iya mbak, nggak pernah yang sampai kayak gitu.
91. I Bagaiman sih pendapat ibu mengenai kualitas pernikahan ibu
dan pasangan?
92. S Ya anu mbak sukseslah termasuk, sukses bisa berumah Subyek merasa kualitas Kualitas pernikahan baik dan
tangga rukun, ayem tentrem, nggak ada masalah pribadi yang pernikahan sukses. Karena sukses. (Penyesuaian diri
parah gitu nggak ada, terus lancar, karena anak-anak saya subyek selalu bersikap sabar yang berhubungan dengan
selalu saya didik untuk ingat selalu kepada allah, sholat lima dan mendidik. perkawinan).
waktu. Sukses bisa mendidik anak anak dengan baik, hasil (KB. W.S1/b.92)
pendidikan juga sukses
93. I Saat mau pensiun ini, persiapan atau pengalaman apa saja
yang ibu lakukan? (mengikuti pra pensiun atau bimbingan
konseling lainnya)?
94. S Oo ndak mbak, jadi ndak ada jadi langsung karena sudah tau, Subyek merasa sudah ikhlas Tidak mengikuti persiapan
seakan akan bisa menerima lah mbak, dalam arti ora kok pie- dan bisa menerima pada saat atau pengalaman.
pie ndak, saya bisa menerima wes wancine pensiun sudah mau pensiun. (Penyesuaian diri jabatan atau
iklhas dan alhamdulillah bisa menjalani sampai pensiun, jadi (KB. W.S1/b.94) vokasional)
nggak iku pra pensiun konseling
190
95. I Biasanya kan ada bu yang mengikuti pra pensiun kayak gitu
96. S Kalau ibu sih nggak mbak alhamdulillah
97. I Setelah pensiun apa kegiatan atau mungkin hobi. Dan apakah
mempunyai usaha sendiri untuk mengisi waktu luang?
Bagaimana perasaan anda terhadap kegiatan baru ibu setelah
pensiun?
98. S Kalau kebetulan dikatakan hobi ki ora ndue hobi mbak, Saat pensiun subyek tidak Kegiatannya dengan
cuman itu punya kesibukan, kesibukannya ya dirumah bersih mempunyai hobi dan melakukan aktivitas sehari-
bersih, ke dapur kalau waktunya istirahat ya tidur, bangun kegiatan pun seperti aktivitas hari. (Penyesuaian diri
sholat lima waktu, baca baca grub wa, jadi nggak ada hobi sehari hari. Dan tidak punya jabatan atau vokasional)
yang apa ngono mbak, saya ya pas dinas dan sudah pensiun usaha (KB. W.S1/b.98)
ini tidak ada bedanya mbak sama saja
99. I Menurut ibu bagaimana pendapat anda tentang pensiun?
100. S “Nek tentang pensiun itu, ya pendapat saya itu seharusnya itu Menurut subyek pensiun Pensiun merupakan hal yang
wajib, masak usia sudah tua masih dipaksa kerja terus, jadi merupakan hal yang wajib, wajib. (Penyesuaian diri
ya ada batasnya l, karena badan ini sudah tidak bisa produktif karena memang sudah jabatan atau vokasional)
lagi kan ngono to mbak, karena wes pensiun makanya tuh ya waktunya. (KB. W.S1/b.100)
itu sudah seharusnya.
101. I Selanjutnya ini keadaan fisik bu, apakah ibu mempunyai
riwayat penyakit? Dan apakah penyakit tersebut
mempengaruhi kehidupan ibu? Bagaimana?
102. S Saya kena gula ini mbak, dan ternyata saya kena diabetes, Subyek terkena penyakit Terkena penyakit diabetes
sebab malamnya itu buang air kecil terus. Kalau di kehidupan diabetes, karena disebabkan dan menganggu aktivitas
sehari hari ya ada pengaruhnya mbak, pengaruhnya itu kalau dulu waktu dinas minum sehari-hari. (Keadaan Fisik)
sudah kepayahan itu lemes mbak koyok wes ogah, aras manis, dan penyakit tersebut
arasen. Pengaruh fisik saja mba mempengaruhi kehiduan
sehari-hari subyek.
191
(KB. W.S1/b.102)
103. I Itu penyebabnya apa ya bu? Kok ibu punya penyakit
diabetes?
104. S Saya kena itu baru baru pensiun ini, tahun 2008. Saya
rasakan tak delok awakku opo yo penyebabe, dan saya suka
beli jamu herbal, bagi saya itu enak kentel hampir setiap hari
beli mbak, sampe rumah lama lama kok badan saya cape,
pulang sekolah saya mesti membuat teh sirup manis, habis
bangun tidur siang badan saya kok sakit semua.
105. I Jadi begitu bu, terus saat pensiun ini apa ibu merasa
kesehatannya berkurang sewaktu pensiun? Bagaimana ibu
bisa menyesuaikan diri?
106. S “Iya merasa berkurang mbak, kalau mau kemana mana saya Subyek merasa kesehatannya Kesehatan mulai menurun
selalu bilang wes gausah adoh-adoh, kok lemes ngene nah itu mulai menurun dan dan berkurang. Belum bisa
kan merasa berkurang mbak. Ya memang saya harus istirahat berkurang, belum bisa menyesuaikan diri. (Keadaan
habis itu bangun, makan. Sepertinya saya belum bisa menyesuaikan diri dengan Fisik)
menyesuaikan mbak ya sudah seperti itu ya dijalani saja dan cara dengan mengurangi
dinikmati, meskipun agak males. nek sudah kejadian koyok aktivitas. (KB. W.S1/b.106)
ngene ya saya bisa agak mengurangi aktivitas.
107. I Saat ibu mempunyai penyakit diabetes dan kesehatannya
mulai berkurang, apakah dukungan dari keluarga
berpengaruh dalam kesehatan ibu? Bagaimana perasaan anda
terhadap hal tersebut?
108. S “Iya jelas ada pengaruh mbak, misalnya ibuk kan agak gak Subyek merasa dukungan Dukungan keluarga
enak badan, anak selalu mengingatkan obate ndang diunjuk keluarga berpengaruh, disaat berpengaruh. dan
buk kan, itu kan mengingatkan mbak, terus mengantar kesehatannya menurun, menimbulkan perasaan
mengontrol. Seperti itu kan itu mereka mendukung dan keluarga memberi dukungan senang. (Keadaan Fisik)
meningigatkan. Perasaan saya senang soalnya diperhatikan. dengan cara mengingatkan
192
dan memberi perhatian.
(KB. W.S1/b.108)
109. I Jadi merasa dilindungi juga ya bu, alhamduillah ibu
dikelilingi orang-orang baik nggeh bu.
110. S Iya saya sangat bersyukur sekali.
111. I Selama bersosialisasi dengan keluarga ibu, apa pengalaman
atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam proses interaksi
keluarga ibu?
112. S “Kalau orang tua dulu waktu anak anak, komando kan orang Pembelajaran yang subyek Adanya pengalaman dan
tua dan harus dituruti. Intine orang tua harus menang, dan peroleh dalam interaksi pembelajaran yang diperoleh
saya dapat masukan dari anak saya (kok ngene buk, kalau keluarga yaitu sikap interaksi keluarga.
sekarang itu tidak pas tidak baik bu, kita sudah dewasa). Dan intropeksi diri, saling (kematangan sosial)
saya langsung intropeksi diri, jadi saling memberi tahu dan mengingatkan dan berbagi.
mengingatkan. Kemudian soal makanan itu saya latih untu (KB. W.S1/b.112)
selalu berbagi mbak. Karena berbagi itu indah.
113. I Kalau dengan lingkungan tetangga ibu?
114. S Ya ibu selalu juga berbagi juga, dalam hal kalau dia Pembelajaran yang subyek Adanya pengalaman dan
mengalami apa ya kesulitan hubungan sama keluarganya peroleh dalam interaksi pembelajaran yang diperoleh
kurang cocok, kemudian larinya mengadu ke saya. Saya juga tetangga yaitu sikap berbagi, interaksi tetangga
kan mesti menasehati dan memberi motivasi. Ibu sering menasehati dan memberi (kematangan sosial)
dicurhati, jadi saya disini sudah dianggap menjadi orang tua motivasi. (KB. W.S1/b.114)
115. I Oiya bu kalau dengan teman dekat apa sama saja bu?
116. S “Kalau teman-teman pensiun iku jarang mbak, justru malah Subyek berkomunikasi lewat Adanya pengalaman dan
berinteraksi denan teman spg dulu mbak. Terus buat grub, chat dengan teman spg dulu. pembelajaran yang diperoleh
sehingga sering berhubungan di chat. Chatnya isinya saling Pembelajaran dan interaksi teman dekat.
mengingatkan mbak, contohnya seperti ayo sholat tahajud pengalaman yang didapatkan (kematangan sosial)
terus alhamdulillah sudah. Jadi ya agak terhibur mbak yaitu saaling mengingatkan.
(KB. W.S1/b.116)
193
117. I Habis ini kita ngomongin tentang konflik ya bu
118. S Iya mbak
119. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dari diri ibu
sendiri?
120. S Minta pertolongan kepada allah, kok hati gelisah begini kok Subyek saat ada konflik cara Bisa mengatasi konlik dari
begini. Kemudian saya mengucap istigfhar biar saya tenang mengatasinya dengan hal diri sendiri (kematangan
paling nggak membaca amalan-amalan, jadi saya itu yowes yang berbau agama yaitu intelektual)
nggak pernah pie ngunu-ngunu, habis sholat memang saya dengan cara istighfar, sholat
ucapkan sebagai penolong. Itu cara mengatasi. dan membaca amalan-
amalan. (KB. W.S1/b.120)
121. I Tapi ibu pernah nggak mengalami konflik pada diri sendiri
yang parah gitu
122. S Nggak mbak, saya tidak ada konflik yang parah gitu.
123. I Kalau cara anda mengatasi berbagai konflik dengan keluarga
anda?
124. S Saling minta maaf, saling terbuka dan saling mengerti. Dan Subyek saat ada konflik cara Bisa mengatasi konlik dengan
kalau ada sanak keluarga yang berselisih seperti nggak sapa mengatasinya dengan saling keluarga (kematangan
sapa an ya saya saling mengingatkan menjadi penengah gitu. meminta maaf, intelektual)
Jangan keras kepala semua dan harus mau mengalah. memngingatkan, terbuka dan
mengerti. (KB. W.S1/b.124)
125. I kalau dengan teman dan tetangga sekitar ibu?
126. S Saya sambil bercerita ya mbak
127. I Iya bu tidak apa apa
128. S Ada dulu satu Rt saya dituduh menjadi provokator, ibu kan Subyek saat ada konflik Bisa mengatasi konlik dengan
jadi ketua. Sampai dirumah saya mikir mbak. Saya dibilang dengan tetangga memilih tetangga. (kematangan
dasar elek, pensiunan, saya langsung nyebut. Yang lurahnya memendam, kemudian intelektual)
itu kok nggak menengahi. Untuk kasus yang seperti itu saya setelah mengatasi dengan
tidak sanggup cerita ke suami tak pendam sendiri. Habis cara menulis apa yang
194
sholat itu saya tulis apa yang saya alami dan sing tak rasakne dialami baru cerita.
habis itu tak uwel-uwel hal itu untuk melampiaskan. Setelah (KB. W.S1/b.128)
dua bulan saya baru cerita ke suami dan anak saya.
129. I Oh gitu ya cerita nya, tidak usah dimasukkan di dalam hati
nggeh bu
130. S Iya mbak, saya ya sabar sama ngelus dodo
131. I Kalau cara anda mengontrol emosi disaat ibu merasa marah
itu bagaimana?
132. S Yo kimau mbak, tidak ada pelampiasan mbak. Ya kalau ada Subyek mengontrol Bisa mengontrol emosi disaat
seperti itu saya menulis, nulisnya itu ya mangkelnya mau. Ya emosinya dan mengeluarkan marah (Kematangan emosi)
nggak sampai marah-marah gitu enggak mbak. Ya saya uneg-unegnya dengan cara
menulis tak uwel-uwel terus tak guak mbak menulis apa yang
dirasakannya.
(KB. W.S1/b.132)
133. I Berarti ibu suka menulis ya.
134. S Iya ngga suka suka amat ya mbak, kalau pas ada unek unek
aja.
135. I Kalau cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa adanya
rasa benci dan kecewa dalam diri ibu?
136. S Ya karena sudah faktor usia ya mbak, sampai diberi allah Subyek mengontrol emosi Bisa mengontrol emosi disaat
umur panjang ini berarti saya lebih pendekatan di allah, saat ada rasa benci dan ada rasa keewa dan sedih
ibadah saya tingkatkan. Kemudian ya meminta pertolongan kecewa dengan cara (Kematangan emosi)
kepada allah. Jadi hatine di dingin-dingin kan sendiri. melakukan pendekatan di
allah dan meminta
pertolongan allah.
(KB. W.S1/b.136)
137. I Kalau merasa stress, cemas dan frustasi bu?
138. S Nggak pernah mbak tidak ada rasa seperti itu, aku juga heran Subyek merasa tidak Tidak punya rasa stress,
195
i. Wes gak tak pikirno mbak. Rasa rasa seperti itu mengalami rasa stress, cemas cemas dan frustasi.
alhamdulillah tidak ada. Karena apa sifat saya humoris mbak dan benci. Memiliki tipe (Kematangan emosi)
jadi senang bercanda yang bodo amat dan suka
bercanda. (KB. W.S1/b.138)
139. I Jadi ibu tidak punya dampak psikologis yang sampai merasa
cemas, stress dan takut gitu ya bu setelah pensiun ini atau
malah merasa tentram dan damai gitu bu?
140. S Kalau merasa cemas, stress alhamdulillah kok ngga ada rasa Subyek merasa tidak ada rasa Tidak mempunyai dampak
seperti itu to mbak, karena saya ya menikmati masa pensiun cemas dan strees karena psikologis cemas, stress dan
ini mbak. subyek menikmati masa takut. (Keadaan psikologis)
pensiunan. (KB. W.S1/b.140)
141. I Baik bu
142. I Kemudian bagaimana sih cara ibu mencurahkan kepedulian/
memberi kasih sayang pada orang sekitar ibu?
143. S Bukannya saya anu mbak tapi ini kalau peduli terhadap orang Subyek mencurahkan Mencurahkan kepedulian/
yang saya pandang di bawah saya saya selau sedikit banyak kepeduliannya kepada orang memberi kasih sayang pada
entah berupa uang, entah berupa barang. Itu kan termasuk yang kurang mampu yaitu orang sekitar (Keadaan
peduli to mbak sam saya bersyukur. Jadi untuk memberikan berupa shodaqoh. psikologis)
kepedulian ya itu saya shodaqoh mbak. (KB. W.S1/b.143)
144. I Alhamduillah ya bu
145. S Iya mbak saya selalu menyisihkan sebaian uang pensiun saya
mbak untuk berbuat baik.
146. I Bagaimana ibu mengapresiasi diri sendiri (self rewards)
setelah pensiun ini?
147. S Kalau mengapresiasi diri sendiri itu anu mbak. Jadi cuman Subyek mengapresiasi diri Mengapresiasi diri.
gini aku lak ndue kepengenan aku pengen tuku soale aku sendiri sesuai kebutuhan saja (Keadaan psikologis)
punya uang, kalau anak saya itu bilan ibu iki senengane tas misal membeli barang.
terus beli tas, biasanya baju beli lansung jadi. (KB. W.S1/b.147)
196
148. I Bu ini saya mau tanya tentang keadaan di lingkungan ibu,
Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan rumah
dan keluarga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari ibu?).
149. S Ya damai mbak tentram, kalau di lingkungan rumah lak Subyek di lingkungan rumah Di lingkugan rumah dan
bisingnya itu ya logis lah ada kos kos an di depan rumah saya dan keluarga merasa tenang, keluarga merasa damai,
itu kadang ya ramai suara montor anak kos. Jadi saya ya ngga damai, tentram dan tidak ada tentram dan tidak ada
merasa apa-apa sudah biasa , kalau di lingkungan keluarga ya keributan. Dan di keributan.
alhamdulillah tenang juga mbak tidak ada keributan soalnya lingkungannya juga sepi di (keadaan lingkungan)
saya ya cuma bertiga saja di rumah. dalam rumah hanya bertiga
saja. (KB. W.S1/b.149)
150. I Kalau di dari lingkungan tetangga?
151. S Kalau di lingkungan tetangga itu ya tenang-tenang saja i Subyek merasa di lingkungan Di lingkungan tetangga
mbak, ya damai soalnya tetangga itu juga jarang keluar jadi tetangga tenang dan damai merasa damai dan tenang.
ya sekitar tempat tinggal saya ya sepi. Orang-orangnya karena lingkungan sekitar (keadaan lingkungan)
jarang keluar. tempat tinggal subyek sepi
tetangga jarang keluar.
(KB. W.S1/b.151)
152. I Oh gitu nggeh bu, kalau di lingkungan teman ibu? Teman
sekitar atau teman pensiun gitu bu
153. S Kalau di lingkungan teman alhamdulillah kok juga tenang Subyek merasa di lingkungan Di lingkungan teman merasa
tenag saja to mbak, soalnya saya berkomunikasinya ya Cuma teman juga tenang karena damai dan tenang.
lewat hp. Jadi ya baik baik saja tidak ada konflik damai lah jarang bertemu dengan (keadaan lingkungan)
gitu mbak teman-temanya dan hanya
lewat virtual.
(KB. W.S1/b.153)
154. I Selanjutnya tentang budaya dan norma norma bu, setelah ibu
pensiun, apakah ibu mampu menyesuaiakan budaya yang
197
berisi norma dan hokum di lingkungan ibu?
155. S Iya bisa mbak, ya ibu selalu menghromati norma norma dan Subyek merasa bisa (Unsur kebudayan)
hokum di lingkungannya ibu. Tidak pernah melanggarnya menyesuaiakn diri dengan
budaya norma hokum di
lingkungannya.
(KB. W.S1/b.155)
156. I Sudah selesai bu wawancaranya hehe, alhamdulillah
157. S Oh iya mbak alhamdulillah.
158. I Saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada ibu
karena mau manjadi subyek penelitian saya, maaf klau
menganggu aktivitas ibu
159. S Tidak apa apa mbak, justru saya senang mbak
B. Subjek 2
Nama : SY
Usia : 67
Keterangan : I (Interviewer)
198
S (Subjek)
b : baris
Baris
199
saya melihat anak anak sudah sesuai keinginan, sudah lulus, dan bahagia, tidak merasa (penyesuaian diri emosi)
sudah bekerja dan ada yang sudah berumah tangga, gitu kecewa maupun benci.
mbak. Karena melihat anak
didiknya sudah sukses
semua.
(KB. W.S2/b.8)
9. I Kemudian apakah saat pensiun ini bapak sering marah dan
sering meluapkan emosi? Hal apa saja yang mendorong
anda sering marah dan meluapkan emosi
10. S Kalau emosi yang tidak mbak, yo kadang kadang kalau ada Subyek merasa sering marah Sering marah dan tidak
problem ya marah, kalau ndak ya ndak, ya namanya tapi nggak sampai meluapkan emosi.
manusia lo mbak, ya kalau ada problem gitu yang bener meluapkan emosi. (KB. (penyesuaian diri emosi)
bener membuat marah. W.S2/b.10)
11. I Baik pak. Selama pensiun ini bagaimana cara bapak
menerapkan/membiasakan pola hidup sehat?
12. S Jalani sesuai dengan keinginan itu saja mbak, mau makan Subyek selalu menerapkan Menerapkan pola hidup sehat
ini ya makan, mau jalan-jalan, ya sesuai keinginan saja. pola hidup sehat saat pensiun (penyesuaian diri fisik)
Biasanya saya ya olahraganya bersepeda itu mbak , kalau ini. Pola hidup sehat nya
tidak ada kegiatan ya olahraga. seperti olahraga.
(KB. W.S2/b.12)
13. I Sebelumnya maaf nggih pak kalau ada pertanyaan yang
kurang nyaman, jadi nanti bapak menjawabnya terbuka saja.
14. S Baik mbak
15. I Semakin bertambahnya usia antara laki laki dan perempuan
akan memasuki masa andropuse dan menopouse.
Bagaimana sikap anda terhadap hal tersebut?. Bagaimana
anda dan pasangan bisa menerima hal tersebut?
16. S Yang pertama kita harus saling percaya, jujur seperti itu, ya Subyek merasa penyesuaian Kebutuhan sudah menurun,
200
agak berkurang, ya saya menerima meskipun sudah diri dalam hal seksual sudah dan mempunyai sikap
menurun tapi saya usahakan bagaimana yang terbaik untuk berkurang, tapi tetap menerima.
pasangan saya membahagiakan (Penyesuaian diri dalam hal
pasangannya. Dan menerima seksual)
dengan keadaan tersebut
(KB. W.S2/b.16)
17. I Selanjutnya apakah bapak sering melakukan hal romantis
terhadap pasangan bapak?
18. S Kalau hal romantis itu ya sering kalau jalan jalan berdua Subyek sering melakukan Sering melakukan hal
makan diluar sama istri saya, kadang bersama anak dan hal romantis dengan jalan romantis (Penyesuaian diri
cucu-cucu saya, saya kalau kemana mana seperti jalan-jalan jalan, makan diluar bersama dalam hal seksual)
itu jarang sendiri mbak mesti sama-sama pasangan.
(KB. W.S2/b.18)
19. I Oh jadi sering keluar berdua ya pak?
20. S Iya mbak bener.
21. I Saat pensiun bagaimana cara bapak menyisihkan waktu dan
mengobrol dengan intim dengan pasangan bapak?
22. S Setiap saat bisa di kamar tidur, di ruang tamu, suatu saat ada Subyek mengobrol dan Menyisihkan waktu dan
problem kita bicarakan bersama, curhat problem rumah menyisihkan waktu dimana mengobrol intim dimana
tangga kita bicarakan secara bersama. saja saat ada problem rumah saja. (Penyesuaian diri dalam
tangga. hal seksual)
(KB. W.S2/b.22)
23. I Selanjutnya bagaimana bapak mampu menyesuaikan sikap
bapak dalam lingkungan sekitar?
24. S Untuk itu ya bisa mbak menyesuaikan sikap saya karena Subyek merasa bisa Bisa menyesuaikan sikap di
mereka menganggap saya seperti dituakan gitu mbak, sikap menyesuaiakan sikapnya di sekitar lingkungan nya.
saya juga baik tidak ada masalah, jadi malah masyarakat lingkungan, karena dianggap (penyesuaian diri religius
yang harus menyesuaikan saya bukan saya yang dituakan oleh dan moral)
201
menyesuaikan mereka, saya ditokohkan seperti menjadi lingkungannya. (KB.
penasehat W.S2/b.24)
25. I Ini dalam hal agama nggeh pak, bagaimana sih sikap bapak
dalam penyesuaian diri di keagamaan?
26. S Ya kita saling menghormati hak hak mereka, karena Subyek bisa menyesuaikan Bisa menyesuaikan sikap
keluarga saya kebanyakan katolik, mereka juga salin diri di keagamaan, karena dalam hal keagamaan
menghormati dengan keyakinan mereka masin masing, mempunyai sikap saling (penyesuaian diri religius
begitu pun saya sikap saya ya baik bisa menyesuaikan juga menghormati dan dan moral).
mbak tidak ada hal hal tertentu menghargai.
(KB. W.S2/b.26)
27. I Dan kegiatan apa saja yang bapak lakukan dalam
meningkatkan ketaqwaan? Bagaimana perasaan bapak saat
melakukan kegiatan tersebut?
28. S Ya kadang kadang ikut tahlilan, yasinan itu saja mbak, kalau Subyek dalam meningkatkan Meningkatkan ketaqwaan
ada punya hajat seperti selamatan itu ya saya ikut mbak, ketaqwaan dengan mengikuti (penyesuaian diri religius
perasaan saya ya senang mbak, karena banyak temanya. kegiatan keagamaan di dan moral) (penyesuaian diri
sekitar lingkungannya. religius dan moral)
(KB. W.S2/b.28)
29. I Bagaimana bapak menyesuaikan diri dalam lingkungan
yang berbeda agama pak?
30. S Kalau ada kegiatan ikut mbak tidak membeda-bedakan, Subyek bisa menyesuaikan Subyek bisa menyesuaikan
seperti ini ya kita ikuti, kalau diundang ya datang, dan tidak diri dalam lingkungan yang diri di lingkungan berbeda
menyalahkan satu pihak dan pihak lain berbeda agama karena saling agama. (penyesuaian diri
menhormati dan tidak religius dan moral)
membeda-bedakan.
(KB. W.S2/b.30)
202
31. I Oh iya pak kemudian ini tentang hubungan sosial nah
bagaimana hubungan bapak dengan pasangan setelah
pensiun?
32. S Ya wajar baik baik saja, kalau ada problem ya diselesaikan Subyek merasa hubungan Memiliki hubungan yang
bersama, maksudnya lebih ke baik baik saja. dengan pasangan baik-baik baik dengan pasangan stelah
saja karena kalau ada pensiun ini. (Penyesuaian
problem segera diselesaikan. diri di lingkungan keluarga
(KB. W.S2/b.32) dan rumah)
33. I Berarti tidak ada bedanya ya pak sama sebelum pensiun ?
34. S Tidak mbak, tidak ada bedanya.
35. I Kalau dengan anak dan cucu-cucu bapak setelah pensiun?
36. S Kalau ada yang jauh ya tetap berkomunikasi tanya Subyek merasa hubungan Hubungannya baik sama
bagaimana kabarnya, video call saling bercanda, kemudian dengan anak cucu baik anak dan cucu-cucu.
sering kumpul bersama anak cucu pas hari libur karena tetap berkomunikasi (Penyesuaian diri di
kalau jauh dan sering lingkungan keluarga dan
berkumpul. (KB. W.S2/b.36) rumah)
37. I Seru ya pak ya, kalau pensiun brkumpul sama anak dan
cucu
38. S Iya mbak ramai juga
39. I Kalau hubungan anda dengan sanak keluarga setelah
pensiun?
40. S Hubungannya ya tetap dekat saling meluangkan waktu Subyek merasa hubungannya Memiliki hubungan yang
mengunjungi saudara, sering berkunjung, kalau yang jauh baik sama sanak keluarga baik sama sanak keluarga.
ya diprogamkan, jadi ya baik baik saja situsional lah. karena sering meluangkan (Penyesuaian diri di
waktu dan berkunjung. lingkungan keluarga dan
(KB. W.S2/b.40) rumah).
41. I Ini di kalangan masyarakat pak. Bagaimana hubungan
bapak sesama tetangga RT/RW sekitar desa bapak?
203
42. S Hubungannya saya ya baik, tidak ada konflik jarang ada Subyek merasa hubungan Memiliki hubungan yang
konflik gitu, kan saya sudah lama tinggal disini dengan tetangga RT/RW baik terhadap tetangga
baik Karena sudah lama RT/RW. (Penyesuaian diri di
tinggal di lingkungannya. kalangan masyarakat)
(KB. W.S2/b.42)
43. I Kalau dengan teman dekat atau komunitas bapak?
44. S Kalau teman dekat ya wajar-wajar saja to mbak, kalau saya Subyek merasa hubungan Memiliki hubungan yang
diundang acara ya datang, kalau ada waktu ya ngobrol, dengan teman dekat baik baik terhadap teman dekat.
kalau enggak ya tetap dirumah, ya intinya baik baik mbak karena sering mengobrol (Penyesuaian diri terhadap
(KB. W.S2/b.44) sekolah)
45. I Bagaimana hubungan bapak dengan teman sesama
pensiunan?
46. S “Wajar ya berkomunikasi kalau pas ada kegiatan ya ketemu, Subyek merasa hubungan Memiliki hubungan yang
kalau sudah pensiun itu ya sudah kita ya wajar saja, karena dengan teman pensiunan baik terhadap teman
kita sudah punya tujuan sendiri, tetap baik hubungannya baik, karena bertemu pas pensiunan. (Penyesuaian diri
kegiatan. (KB. W.S2/b.46) terhadap sekolah)
47. I Selanjutnya bagaimana sikap dan sifat pasangan bapak
setelah pensiun ini?
48. S Ya malah lebih dekat mbak, sikap dan sifatnya saling Subyek merasa sikap dan Sikap dan sifat pasangan
mengerti satu sama lain, sifat dan sikapnya sama saja mbak sifat pasangan saling saling mengerti (Penyesuaian
sebelum pensiun sama sesudah pensiun. mengerti dan tambah lebih diri yang berhubungan
dekat. (KB. W.S2/b.48) dengan perkawinan)
49. I Dan seberapa sering bapak bertengkar dengan pasangan
anda seputar masalah lainnya? Bagaimana cara mengatasi
konlik dengan pasangan anda?
50. S Kalau bertengkar itu istilahnya bukan bertengkar tapi lebih Subyek sering berbeda Sering berbeda pendapat dan
204
ke beda pendapat, kalau beda pendapat itu caranya gimana pendapat, Cara mengatasai cara mengatasinya saling
ya pendapatnya kan nga sama ya kita padukan, konflik biasa konflik pasanagan subyek terbuka.
ya tetap kita cari solusinya, dari konflik itu kita cari gimana saling terbuka dan mencari (Penyesuaian diri yang
solusinya solusinya. berhubungan dengan
(KB. W.S2/b.50) perkawinan)
51. I Bagaimana pendapat bapak mengenai kualitas pernikahan
bapak dan pasangan?
52. S Ya kalau kita melihat tidak ada istilahnya apa itu, tidak ada Subyek merasa kualitas Kualitas pernikahan baik dan
perpisahan itu kan berarti hal yang baik to mbak, nah itu lo pernikahan baik dan sukses, sukses. (Penyesuaian diri
mbak kalau ada perpisahan itu tidak baik. Jadi ya dari dulu Karena menurut subyek yang berhubungan dengan
sampai sekarang ini ya alhamdulillah pernikahan saya tidak ada perpisahan berarti perkawinan).
dibilang baik dan sukses mbak pernikahannya sukses.
(KB. W.S2/b.52)
53. I Saat mau pensiun, persiapan atau pengalaman apa saja yang
bapak lakukan? (mengikuti pra pensiun atau bimbingan
konseling lainnya)
54. S Ndak mbak saya ndak pernah, karena sudah siap sendiri, Subyek tidak mengikuti Tidak mengikuti persiapan
kalau dah siap ya yaudah memang sudah waktunya, karena persiapan dan pengalaman atau pengalaman.
kebetulan mbak saya waktu pensiun itu aktivitas saya ya saat mau pensiun, karena (Penyesuaian diri jabatan
banyak itulo sehingga tidak ada perubahan mbak, saya kan memang sudah waktunya atau vokasional)
dari pengurus pusat koperasi, saya sering keluar kota, untuk pensiun dan aktivitas
sehingga untuk persiapan pensiun itu nggak ada, ya sudah sama banyaknya sama saja
dijalani saja, malah saya kadang kadang kurang waktu. sebelum dan sesudah
Meskipun kurang waktu ya masih bisa meluangkan waktu pensiun. (KB. W.S2/b.54)
mbak.
55. I Setelah ini apa kegiatan, hobi bapak? Dan apakah
mempunyai usaha sendiri untuk mengisi waktu luang?
205
Bagaimana perasaan anda terhadap kegiatan baru bapak
setelah pensiun?
56. S Saya masih menjadi pengawas koperasi guyub rukun Subyek saat pensiun Banyak melakukan kegiatan
kecamatan mojoroto, terus mengurusi koperasi di RW jadi mempunyai banyak kegiatan di luar rumah dan masih aktif
ketua forum koperasi RW seluruh kecamatan mojoroto. di luar rumah, sama seperti sampai sekarang.
Tapi ya saya usahakan untuk banyak dirumah. Saya senang sebelum pensiun. Perasaanya (Penyesuaian diri jabatan
karena saya bisa dan masih dibutuhkan senang (KB. W.S2/b.56) atau vokasional)
57. I Bagaimana pendapat bapak tentang pensiun?
58. S “Kalau pendapat tentang pensiun yo wis karena uisa juga Menurut subyek pensiun Pensiun merupakan hal yang
makin tua jadi ya ada batasnya ya wajib kalau pensiun itu merupakan hal yang wajib, wajib dan wajar
mbak, saya kira ya sudah wajar saja to, dan sudah bisa karena usia semakin tua dan (Penyesuaian diri jabatan
menerima to mbak,kalau yang tidak bisa menerima itu yang ada batasnya. atau vokasional)
punya jabatan tinggi, itu pasti ada sindrom, kalau yan (KB. W.S2/b.58)
sepeerti saya ini ya biasa mbak.
59. I Selanjutnya niki tentang kesehatan fisik pak, apakah bapak
mempunyai riwayat penyakit? Dan apakah penyakit tersebut
mempengaruhi kehidupan bapak? Bagaimana?
60. S Alhamdulillah tidak punya mbak, sebelumnya dan sudah Subyek tidak punya riwayat Tidak punya riwayat
pensiun ini alhamdulillah tidak punya, paling ya penyakit, dan penyakitnya penyakit. (Keadaan Fisik)
penyakitnya seperti flu kayak gitu mbak. Sikap saya ya tergolong ringan yang
bersyukur alhamdulillah diberi kesehatan bisa menjalani dijumpai sehari hari.
aktivitas (KB. W.S2/b.60)
61. I Dan apakah bapak merasa kesehatan anda berkurang
sewaktu pensiun, Bagaimana anda bisa menyesuaikan diri
bapak?
62. S Jelas ada penurunan mbak, disitu biasanya mbak ya ada Subyek merasa kesehatannya Kesehatan mulai menurun
206
penurunan pasti ada apalagi bertambahnya usia maka dari mulai menurun dan dan berkurang. Bisa
itu kita tetap terlatih, ya kadang saya cara menyesuaikannya berkurang, bisa menyesuaikan diri. (Keadaan
saya ya olahraga biasanya jalan, sepedahan. menyesuaikan diri dengan Fisik)
cara dengan berolahraga.
(KB. W.S2/b.62)
63. I Sering ya pak sepedahan?
64. S Ya sering tapi nggak ya setiap hari hehe
65. I Lalu apakah dukungan dari keluarga berpengaruh dalam
kesehatan bapak? Bagaimana perasaan anda terhadap hal
tersebut?
66. S Ya berpengaruh mbak, contohnya keluarga saya istri saya Subyek merasa dukungan Dukungan keluarga
masak dan mengingatkan untuk selalu memakan makanan keluarga berpengaruh, disaat berpengaruh. dan
yang bergizi, terus mengingatkan check up seperti itu kesehatannya menurun, menimbulkan perasaan rasa
mbak. Ya saya bersyukur. keluarga memberi dukungan syukur. (Keadaan Fisik)
dengan cara mengingatkan
dan memberi perhatian.
(KB. W.S2/b.66)
67. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang bapak peroleh
dalam proses interaksi dengan keluarga bapak?
68. S Tambah akrab mbak, kalau seperti ini malah lebih akrab. Pembelajaran yang subyek Adanya pengalaman dan
Misalnya kalau ada acara saling ngabari, kalau ada acara peroleh dalam interaksi pembelajaran yang diperoleh
disini saling ngabari terus keluarga kesini, begitu pun keluarga yaitu menambah dari interaksi keluarga.
sebaliknya. Dan menambah silahturahmi mbak. rasa keakraban dan (kematangan sosial)
menambah silahturahmi.
(KB. W.S2/b.68)
69. I Kalau dengan lingkungan tetangga bapak?
70. S Kalau di lingkungan tetangga ya kita saling sapa, terus Pembelajaran yang subyek Adanya pengalaman dan
207
ramah pada tetangga sekitar itu saja, kalau ada kegiatan ya peroleh dalam interaksi pembelajaran yang diperoleh
ikut jadi biar tambah akrab dan tidak sombong tetangga yaitu sikap saling dari interaksi tetangga.
sapa, ramah sama tetangga (kematangan sosial)
dan ikut kegiatan supaya
tambah akrab.
(KB. W.S2/b.70)
71. I Dengan teman bapak? Apa pembelajaran yang diperoleh?
72. S Ya hanya itu saja saling menyapa, dan saling menanyakan Pembelajaran yang subyek Adanya pengalaman dan
tentang kesehatan itu saja mbak, kadang- kadang malah saya peroleh dalam interaksi pembelajaran yang diperoleh
yang sering berkunjung ke rumahnya, karena teman teman teman saling memberi dari interaksi tetangga.
saya terkadang tidak bisa meninggalkan rumah. Jadi saling perhatian dan sikap peduli. (kematangan sosial)
memberi motivasi juga (KB. W.S2/b.72)
73. I Nggeh pak. Ini bicara tentang konflik nggeh. Bagaimana
cara bapak mengatasi berbagai konflik dari diri bapak
sendiri?
74. S Kita harus bisa menganalisa, saya kok bisa seperti ini Subyek saat ada konflik cara Bisa mengatasi konflik dari
bagaimana. Ya itu caranya menganalisa kejadian-kejadian mengatasinya dengan diri sendiri
dari kita. Ya setiap orang berbeda beda. Kita cari akar intropeksi diri kemudian (kematangan intelektual)
masalahnya apa kalau sudah tau terus bisa memilah mana dengan diselesaikan dengan
yang betul mana yang tidak betul menganalisa.
(KB. W.S2/b.74)
75. I Kalau cara mengatasi konflik di keluarga bapak?
76. S “Kalau dengan keluarga itu ya kita saling memberi tahu dan Subyek saat ada konflik cara Bisa mengatasi konflik
mengingatkan. Karena anu mbak kalau konflik itu jarang mengatasinya dengan saling dengan keluarga
terjadi dalam keluarga itu karena kita itu saling mendukung, terbuka, mengingatkan dan (kematangan intelektual)
sering musyawarah memberi tahu.
(KB. W.S2/b.76)
208
77. I Kalau dengan teman dan tetangga bapak?
78. S Ya baik mbak biasa, soalnya saya dan teman kemudian Subyek merasa tidak ada Tidak ada konflik
tetangga tidak ada konflik soalnya mbak. konflik di tetangga sekitar (kematangan intelektual)
maupun dalam pertemanan.
(KB. W.S2/b.78)
79. I Saya lanjut nggeh pak, sebelumnya maaf kalau menganggu
waktu bapak
80. S Nggeh tidak apa apa mbak santai saja hmm hehehe
81. I Bagaimana sih cara bapak mengontrol emosi disaat anda
merasa marah?
82. S Kalau marah itu ya kadang meledak mbak, kadang ya Subyek bisa mengontrol Kematangan emosi)
muring muring. terus cara mengontrolnya ya yaitu dengan emosi marah dengan cara
intropeksi diri berdiam diri kemudian kenapa kok terjadi intropeksi diri dan berdiam
seperti itu. diri. (KB. W.S2/b.82)
83. I Kemudian cara anda mengontrol emosi disaat bapak merasa
adanya rasa benci dan kecewa dalam diri bapak?
84. S Kalau emosi rasa kecewa itu ya ada mbak ya sudah terlanjur Subyek merasa rasa kecewa Bisa mengontrol emosi
mudah mudahan saya tidak mengulangi, ya biar mengalir itu itu pasti ada, dan dibiarkan disaat ada rasa kecewa dan
saja. mengalir begitu saja. sedih (Kematangan emosi)
(KB. W.S2/b.84)
85. I Jadi bapak tidak terlalu memikirkan ya, seperti sikap bodo
amat
86. S Iya mbak betul wes ya biar saja.
87. I Dan bagaimana cara bapak mengontrol emosi disaat bapak
merasa stress, cemas dan frustasi?
88. S “Karena saya kan punya banyak aktivitas malah enjoy saja Subyek merasa tidak pernag Tidak punya rasa stress,
mbak. Saya ngga pernah cemas dan frusati alhamdulillah merasa cemas dan frustasi cemas dan frustasi.
engga mbak. Karena hidup saya ya santai-santai saja mbak. karena banyak aktivitas jadi (Kematangan emosi)
209
lebih enjoy. (KB.
W.S2/b.88)
89. I Bagaimana dampak psikologis yang bapak rasakan setelah
pensiun? (merasa cemas, stress dan takut atau merasa
tentram dan damai).
90. S Tidak mbak saya tidak merasa seperti itu ya itu tadi lo mbak Subyek merasa tidak ada Tidak mempunyai dampak
saya kan kegiatannya juga termasuk banyak ya, jadi ya rasa rasa cemas dan strees karena psikologis cemas, stress dan
cemas,stress frustasi itu saya ngak ada, nggak dirasakan subyek banyak kegiatan dan takut. (Keadaan psikologis)
soalnya kan ada aktivitas mbak” aktivitas. (KB. W.S2/b.90)
91. I Oiya pak, alhamduillah nggeh pak. Biasanya kalau orang
pensiun kadang seperti itu merasa stress, cemas.
92. S Nggak mbak.
93. I Dan bagaimana cara bapak mencurahkan kepedulian/
memberi kasih sayang pada orang sekitar bapak?
94. S Kalau kepada orang lain ya kita ya memberikan saran kalau Subyek mencurahkan Mencurahkan kepedulian/
mereka bercerita atau ngrumpi itu saya memberi saran, kepeduliannya dengan memberi kasih sayang pada
kalau memebri nasehat kurang bagus, kalau menyarankan memberikan saran kepada orang sekitar (Keadaan
gapapa, kalau nasehat itu berat mbak resiko, kalau orang sekitar. psikologis)
menasehati itu belum tentu kita bagus, kita belum bagus kok (KB. W.S2/b.94)
nasehati orang
95. I Iya pak betul njenengan hehe
96. S Iya iya
97. I Bagaimana anda mengapresiasi diri sendiri (self rewards)
setelah pensiun ini?
98. S Ya nyantai saja lo mbak, Ndak pernah diberi reward apa itu Subyek tidak pernah Tidak mengapresiasi diri.
ndak pernah, ya pokonya nyantai gitu ajalah, kita jalani saja mengapresiasi diri sendiri (Keadaan psikologis)
itu mbak karena setelah pensiun ini ya
dijalani saja.
210
(KB. W.S2/b.98)
99. I Selanjutnya ini keadaan lingkungan pak, bagaimana kondisi
yang bapak rasakan dari lingkungan rumah dan keluarga?
apakah damai, tentram, merasa bising yang menggangu
kehidupan sehari-hari bapak?
100. S Selama saya tinggal di rumah ini ya tidak terganggu i mbak, Subyek di lingkungan rumah Keadaan lingkungan rumah
situasinya juga baik ya wajar wajar saja jarang ada dan keluarga merasa tenang, dan keluarga merasa damai,
keributan, kalau pertama dulu rumah ini rasanya hampir damai, tentram dan tidak tentram dan tidak ada
seperti roboh mbak, karena kan rumah saya dekat dengan terganggu karena sudah keributan. (keadaan
jalan raya tapi sekrang dah biasa jadi ya wajar. terbiasa. (KB. W.S2/b.100) lingkungan)
101. I Kalau kondisi yang anda rasakan dari lingkungan tetangga?
102. S Kalau di lingkungan teatngga itu gimana ya, sini tetangga” Subyek merasa di Keadaan lingkungan
itu ya biasa biasa saja ndak ada orang yang ribet ndak ada, lingkungan tetangga tenang tetangga merasa damai dan
ya kita hidup ya wajar mbak, ndak masalah. Dilingkungan dan damai karena tenang. (keadaan
sini memang uniknya begitu disini daerah lingkunan lingkungan sekitar tempat lingkungan)
berbagai macam kepercayaan sehinga mereka hidup masing tinggal subyek saling
masing menghargai, jadi itu nggak ada konflik. Tidak menghargai dan tidak ada
membedakan mbak yang ribet. (KB.
W.S2/b.102)
103. I Di lingkungan teman juga sama pak?
104. S Teman apa mbak?
105. I Ya teman di sekeliling bapak.
106. S Kalau di lingkungan teman itu ya baik juga mbak. Ya Subyek merasa di Keadaan lingkungan teman
karena mbak kan teman pensiun itu kita sudah tau to mbak lingkungan teman sebelum merasa damai dan tenang.
dulu sebelum pensiun karakter dia seperti apa ya sudah pensiun itu ya baik karena (keadaan lingkungan).
kalau mereka karakter tidak mau di anu ya kita tidak seperlunya saja kalau
komunikasi yang sering sering saja gitu. berkomunikasi karena sudah
211
tau lingkungannya seperti
apa.
(KB. W.S2/b.106)
107. I Selanjutnya tentang budaya dan norma norma pak, setelah
bapak pensiun, apakah bapak mampu menyesuaiakan
budaya yang berisi norma dan hokum di lingkungan bapak?
108. S Alhamdulillah mbak saya bisa menyesuaikan diri dengan Subyek merasa bisa (Unsur kebudayaan)
budaya hokum di masyarakat. Kita diusahakan untuk tidak menyesuaikan diri dengan
melanggar. Setelah pensiun ini ya baik baik saja mbak. budaya sekitar.
(KB. W.S2/b.108)
109. I Alhamdulillah pak wawancaranya sudah selesai,
sebelumnya saya mengucapkan banyak banyak terimakasih
nggeh pak. Maaf kalau menganggu waktu bapak
110. S Iya mbak hehe, tidak menganggu mbak santai saja
C. Subjek 3
Nama : HR
Usia : 66
212
Keterangan : I (Interviewer)
S (Subjek)
b : baris
Baris
213
senang dikatakan ya bahagia, senangnya apa sebelumnya merasa adanya perasaan bahagia.
beban pekejaan ya dan tanggung jawab guru itu ya lumayan senang dan bahagia. Karena (penyesuaian diri emosi)
mbak ya karena lebih ya tangung jawabnya, dan pekerjaan sudah lepas tanggung jawab
itu sudah waktunya purna itu saya merasa lega gitu mba. sebagai pendidik.
Tanggung jawab dan kewajiban sudah selesai, jadi pada saat (KB. W.S3/b.9)
pensiun merasa glong, merasa marem seperti itu mbak.
10. I Jadi merasa lega gitu ya bu?
11. S Iya merasa senang mbak
12. I Selanjutnya apakah saat pensiun ini ibu sering marah dan
sering meluapkan emosi bu? Hal apa saja yang mendorong
ibu sering marah dan meluapkan emosi?
13. S Kalau itu ya saya kadang marah dan itu tentang pekerjaan Subyek merasa lebih enjoy Tidak pernah marah dan
rumah dulu sebelum pensiun mbak, nah karena justru saya daripada dulu, karena tidak meluapkan emosi.
sekarang banyak dirumah kesempatan untuk bertemu sekarang banyak waktu (penyesuaian diri emosi)
dengan pekerjaan rumah dengan enjoy, kalau dulu agak luang akhirnya tidak pernah
serampangan cepat-cepat kerja, pulang mengerjakan tugas marah.
rumah, justru sekarang lebih banyak waktu. (KB. W.S3/b.13)
14. I Bagaimana cara ibu menerapkan/membiasakan pola hidup
sehat saat pensiun ini?
15. S Dalam menerapkan pola hidup sehat itu saya olahraganya Subyek selalu menerapkan Menerapkan pola hidup sehat
sepedahan dengan suami saya, kemudian itu saya ikut pola hidup sehat saat pensiun (penyesuaian diri fisik)
senam juga tapi hanya seminggu sekali.” Dan kalau soal ini. Pola hidup sehat nya
makan, ya makan makanan yang bergizi seperti sayuran seperti olahraga dan
mbak. memakan makanan bergizi.
(KB. W.S3/b.15)
16. I Bu sebelumnya maaf nggeh, niki pertanyaanya agak kurang
nyaman, jadi ibu menjawabnya terbuka saja.
17. S Nggeh mbak okee
214
18. I Gini bu, semakin bertambahnya usia antara laki laki dan
perempuan akan memasuki masa andropuse dan
menopouse. Bagaimana sikap ibu terhadap hal tersebut?.
Bagaimana ibu dan pasangan bisa menerima hal tersebut?
19. S Kalau saya ya kewajiban istri ya melayani kalau sewaktu Subyek merasa penyesuaian Kebutuhan sudah menurun,
waktu dan saya justru merasa senang, ya memang benar diri dalam hal seksual sudah dan mempunyai sikap
agak menurun, sikap saya ya yaudah gitu lo mbak memang berkurang, tapi tetap menerima.
takdirnya begini, kalau dulu kan jarang soalnya ya ada mempunyai kewajiban (Penyesuaian diri dalam hal
kerjaan repot kerjaan ada saja gitu. Kalau sekarang sewaktu melayani pasangannya. Dan seksual)
waktu siap meskipun sudah menurun. menerima dengan keadaan
tersebut. (KB. W.S3/b.I9)
20. I Oh gitu nggeh bu, terus apakah ibu sering melakukan hal
romantis terhadap pasangan ibu?
21. S Ya itu kita sepedahan berdua bareng, kalau kemana mana Subyek sering melakukan Sering melakukan hal
bersama jalan jalan di dekat sini, itu saja i mbak hal hal romantis dengan jalan romantis (Penyesuaian diri
romantisnya heheh apa ya, yaitu saja jalan dan olahraga bersama dalam hal seksual)
pasangan. (KB. W.S3/b.21)
22. I Dan saat pensiun bagaimana cara ibu menyisihkan waktu
dan mengobrol dengan intim dengan pasangan ibu?
23. S Kalau mengobrol itu sewaktu-waktu mbak, misal mau tidur Subyek mengobrol dengan Menyisihkan waktu dan
itu ngobrol kalau dirumah hanya berdua dan anak saya pasangan sewaktu waktu mengobrol intim dimana
dibelakang gitu. Kalau anak saya keluar saya hanya berdua dimana saja, kalau tidak ada saja. (Penyesuaian diri dalam
saja ya itu mengobrol dengan intim nya seperti itu. anaknya. (KB. W.S3/b.23) hal seksual)
24. I Baik bu. Saya lanjut nggeh bu.
25. S Iya mbak
26. I Bagaimana ibu mampu menyesuaikan sikap ibu dalam
lingkungan sekitar ibu?
27. S Saya tidak merasa asing sama sekali ndak, jadi ya langsung Subyek merasa bisa Bisa menyesuaikan sikap di
215
bisa menyesuaikan itu karena mertua saya cinta ke saya menyesuaiakan sikapnya di sekitar lingkungan nya.
melebihi ibu saya sampai purna sekarang, di lingkungan lingkungan, karena tidak (penyesuaian diri religius
tetangga ya sikap saya baik dengan mengikuti kegiatan- merasa asing dan saudaranya dan moral)
kegiatan yang ada di sini. Kebetulan saudara saya banyak banyak yang tinggal sekitar
yang tinggal di sini ya malah raket, biasa mbak rumahnya. (KB. W.S3/b.27)
28. I Kemudian ini tentang keagaaman bu, bagaimana sih sikap
ibu dalam penyesuaian diri di keagamaan?
29. S Saya tidak ada masalah mbak sikap saya karena keagamaan Subyek bisa menyesuaikan Bisa menyesuaikan sikap
itu pilihannya masing-masing sehinga tidak bisa dipaksakan, diri di keagamaan, karena dalam hal keagamaan
karena keluarga dari suami saya itu kebnayakan katolik tapi agama merupakan pilihan (penyesuaian diri religius
ndak ada masalah kan punya jalur sendiri -sendiri ndak masing masing dan dan moral).
masalah suami saya anak-anak saya islam, baik baik saja urusannya masing-masing.
tidak ada masalah. (KB. W.S3/b.29)
30. I Jadi urusannya sendiri sendiri gitu bu?
31. S Iya mbak saya tidak mempermasalahkan itu
32. I Ini bu kegiatan apa saja sih yang ibu lakukan dalam
meningkatkan ketaqwaan? Bagaimana perasaan anda saat
melakukan kegiatan tersebut?
33. S “Saya mendatangkan orang untuk les saya membaca al- Subyek dalam meningkatkan Meningkatkan ketaqwaan
quran dengan cucu saya, dan kalau pengajian-pengajian itu ketaqwaan dengan belajar (penyesuaian diri religius
saya tidak ikut. Saya mengikuti les untuk membaca alquran quran, perasaanya senang dan moral)
ya untuk camilan untuk sewaktu waktu saya longgar saya (KB. W.S3/b.33).
baca, untuk memperdalam dan menghaluskan dalam bacaan,
perasaan saya senang, kalau tidak datang saya malah
menunggu-nungu itu.
34. I Nah keluarga ibu kan ada yang non muslim. Bagaimana
cara ibu menyesuaikan diri dalam lingkungan yang berbeda
agama?
216
35. S Ya ndak papa, ya kalau ada acara selametan yaudah disini Subyek bisa menyesuaikan Subyek bisa menyesuaikan
manggil tetangga untuk masalah dapur ditangani bersama, diri dalam lingkungan yang diri di lingkungan berbeda
tidak ada masalah mbak saling menghormati .Kalau di berbeda agama karena saling agama. (penyesuaian diri
keluarga ya sejak dulu sampai sekaran kan sudah tau latar menghormati dan sejak religius dan moral)
belakang mereka, tapi tidak ada masalah mbak dari keluarga sudah tau latar belakang
dan adik-adik dari suami. mereka. (KB. W.S3/b.35)
36. I Selanjutnya bagaimana hubungan ibu dengan pasangan
setelah pensiun ini?
37. S Biasa mbak, baik baik saja, kalaupun ada masalah ya itu Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
segera diselesaikan, kadang kebentik la itu segera dengan pasangan baik-baik lingkungan keluarga dan
diselesaikan wajar wajar saja. saja kalau ada masalah rumah)
segera diselesaikan.
(KB. W.S3/b.37).
38. I Baik bu. Bagaimana hubungan ibu dengan anak dan cucu-
cucu ibu setelah pensiun?
39. S Sewaktu waktu disini main kesini, kalau yang di surabaya Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
ya itu telfun video call kalau saya ingin kesana ya kesana dengan anak cucu baik lingkungan keluarga dan
merasa terhibur, cucu yang berada di kediri dua yang ada di karena tetap berkomunikasi rumah)
sby dua. Jadi ya baik baik saja. dengan video call dan sering
main bersama.
(KB. W.S3/b.39).
40. I Kalau hubungan ibu dengan sanak keluarga setelah pensiun?
41. S Biasa-biasa saja mbak karena keluarga saya kakak dan adik Subyek merasa hubungannya (Penyesuaian diri di
ini satu deret ini lima rumah, kalau yang jauh itu sudah baik sama sanak keluarga lingkungan keluarga dan
meninggal, jadi ya saya hubungannya baik-baik saja karena karena keluarganya dekat rumah)
kan ya dekat juga, kalau saya ada acara mereka kesini, kalau sama rumahnya.
mereka ada acara ya saya kesana, ya baik baik saja tidak ada (KB. W.S3/b.41).
masalah
217
42. I Selanjutnya hubungan ibu sesama tetangga RT/RW sekitar
desa anda?
43. S Biasa saja mbak, kan disini ada arisan, ya saya mengikuti, Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
karena ada arisan rt rw dan saya kumpul-kumpul gitu sama dengan tetangga RT/RW kalangan masyarakat)
tetangga saya, intinya ya baik baik saja baik Karena mengikuti
kegiatan sosial dan sering
berkumpul.
(KB. W.S3/b.43).
44. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman dekat atau
komunitas ibu?
45. S Kadang-kadang reuni teman- teman dekat yowis sudah biasa Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
ingin telefon ya telefon, kalau reuni teman jauh jarang ikut. dengan teman dekat baik sekolah)
Komunikasi tetap kan ada grub karena sering reuni kalau
yang dekat. Yang jauh tetap
komunikasi.
(KB. W.S3/b.45).
46. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman sesama pensiunan?
47. S Kalau dengan teman pensiun ya baik mbak, ya komunikasi Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
di grub itu. dengan teman sesama sekolah)
pensiunan baik, karena tetap
komunikasi di hp.
(KB. W.S3/b.47).
48. I Bagaimana sikap dan sifat pasangan ibu setelah pensiun ini?
49. S Ya wajar-wajar saja i mbak, secara kebetulan kan ada Subyek merasa sikap dan (Penyesuaian diri yang
kegiatan itu lo mbak. Jadi sikap dan sifanya ya wajar-wajar sifat pasangannya baik baik berhubungan dengan
saja enjoy gitu mbak sama saja setelah pensiun ini. saja enjoy sama saja seperti perkawinan)
dulu.
218
(KB. W.S3/b.49).
50. I Seberapa sering ibu bertengkar dengan pasangan anda
seputar masalah lainnya? Bagaimana cara mengatasi konlik
dengan pasangan anda?
51. S Saya kira ya biasa mbak, nggak bertengkar mbak tapi lebih Subyek sering berbeda (Penyesuaian diri yang
ke selisih itu beda pendapat terus ya saya sama suami saya pendapat sama pasangan dan berhubungan dengan
cepat-cepat harus diselesaikan masalahnya. Paling ya hal segera diselesaikan. perkawinan)
sepele itu, ya opo to gunane ngunu kui cari hal yang baik (KB. W.S3/b.51).
saja dan sekarang ya ngunduri tuek opo terus bertengkar
gitu.
52. I Bagaimana pendapat ibu mengenai kualitas pernikahan anda
dan pasangan?
53. S “Langsung dijalani dengan enjoy mbak tidak ada masalah, Subyek merasa kualitas (Penyesuaian diri yang
karena itu pilihan saya sendiri, tidak dijodohkan sehingga ya pernikahannya tidak ada berhubungan dengan
sudah sesuai dengan apa yang saya pilih dan merasa cocok, maslah baik baik saja, karena perkawinan)
kita jalani bersama. Jadi ya baik. pasanagnnya itu pilihannya
sendiri.
(KB. W.S3/b.53).
54. I Saat mau pensiun, persiapan atau pengalaman apa saja yang
ibu lakukan? (mengikuti pra pensiun atau bimbingan
konseling lainnya)
55. S Nggak pernah ya langsung pensiun, dan sebelumnya itu Subyek tidak mengikuti (Penyesuaian diri jabatan
sudah anu mbak, sudah mengurangi aktivitas, sebelum persiapan dan pengalaman atau vokasional)
pensiun itu saya ya mulai mengurangi aktivitas saya di saat mau pensiun, karena
sekolah. Sehingga begitu pensiun sudah plong. sebelum pensiun sudah
mengurangi aktivitas di
sekolah. Jadi langsung lega.
219
(KB. W.S3/b.55).
56. I Setelah pensiun apa kegiatan, hobi ibu? Dan apakah
mempunyai usaha sendiri untuk mengisi waktu luang?
Bagaimana perasaan ibu terhadap kegiatan baru ibu setelah
pensiun?
57. S Kegiatan ya itu tadi koperasi saya kan sebagai sekretarisnya, Subyek saat pensiun (Penyesuaian diri jabatan
tapi kalau mengerjakan ya dirumah, kalau hobi itu kesenian mempunyai kegiatan seperti atau vokasional)
alhamdulillah keturutan terpenuhi di belakang itu ada menjadi sekretaris koperasi
karawitan. Jadi ya kegiatanyya itu. dan mempunyai hobi
karawitan. (KB. W.S3/b.57).
58. I Bagaimana pendapat ibu tentang pensiun?
59. S Kalau saya pendapat pensiun itu ya memang kewajiban, ya Menurut subyek pensiun (Penyesuaian diri jabatan
memang perlu. Kalau memang usia nya itu 60 itu pas untuk merupakan suatu hal yang atau vokasional)
guru, 60 lebih itu pikirannya dan produkivitasnya sudah wajib karena usianya sudah
beda, cara mikirnya pas dan produkvitasnya
menurun. (KB. W.S3/b.59).
60. I Saya lanjutkan nggeh bu?
61. S Iya mbak silahkan.
62. I Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit? Dan apakah
penyakit tersebut mempengaruhi kehidupan ibu?
Bagaimana?
63. S “Terus terang enggak mbak, alhamdulillah. Sakit ya pernah Subyek tidak punya riwayat (Keadaan Fisik)
dulu tiba-tiba kaki itu ndak bisa digerakkan terus ke dokter penyakit yang spesifik. Dan
dan terapi dua minggu sudah sembuh, kalau yang lainnya itu sakitnya tergolong ringan.
biasa mbak misal batuk pilek ya wajar. Ndak ada suatu (KB. W.S3/b.63).
penyakit yang apa gitu. Ngga mempernaruhi mbak
alhamdulillah diberi kesehatan
64. I Kemudian apakah ibu merasa kesehatan ibu berkurang
220
sewaktu pensiun? Bagaimana ibu bisa menyesuaikan diri ?
65. S Ya kalau berkurang itu wajar mba, soalnya kan usia juga Subyek merasa kesehatannya (Keadaan Fisik)
sudah segini jadi ya saya kadang pegel-pegel gitu mbak mulai menurun dan
badan saya. Alhamdulillah bisa menyesuaikan diri mbak. berkurang, karena wajar
Saya kadang ya olahraga sepedahan itu sudah lanjut usia, tapi bisa
menyesuaikan diri dengan
olahraga. (KB. W.S3/b.65).
66. I Apakah dukungan dari keluarga berpengaruh dalam
kesehatan ibu? Bagaimana perasaan ibu terhadap hal
tersebut?
67. S Karena saya tidak punya penyakit yang seperti itu mbak, Subyek merasa dukungan (Keadaan Fisik)
jadi ya dukungannya wajar wajar saja mbak. Paling kalau keluarga berpengaruh seperti
sya sakit flu misal mereka mengantar saya untuk lansung saling memberi perhatian
berobat dengan mengantar berobat.
(KB. W.S3/b.67).
68. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan keluarga ibu?
69. S Ya kalau malam minggu itu selalu kumpul bersama mbak, Pembelajaran yang subyek (kematangan sosial)
anak dan cucu sampai jam 12 malam. Apalagi saya kan peroleh dalam interaksi
keluarga saya dekat dekat sini jadi ya mampir mampir gitu keluarga yaitu saling peduli
mbak, ya kalau keluarga ada yang punya hajatan itu ya dan mendukung.
mendatangi saling mendatangi dan mendukung (KB. W.S3/b.69).
70. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan lingkungan tetangga ibu?
71. S Kalau di tetangga itu kalau perempuan arisan , kalau bapak Pembelajaran yang subyek (kematangan sosial)
bapak juga ada arisan. Terus kalau ada kesulitan itu saling peroleh dalam interaksi
221
membantu dan gotong royong mengerjakan sesama tetanga tetangga yaitu saling
bersama sama kegiatan lingkungan itu mbak membantu dan saling peduli
dengan membantu kalau
kesulitan. (KB. W.S3/b.71).
72. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan teman ibu?
73. S Teman pensiun hanya beberapa saja, jadi saya punya grub Pembelajaran yang subyek (kematangan sosial)
itu kelompok spg mbak. Kalau ada acara rekreasi kalau peroleh dalam interaksi
dekat saya ikut kalau jauh ndak ikut. Hubungannya baik teman yaitu saling
mbak tetap ramah, Jadi kalau di grub itu chatnya kadang ya mengingatkan dan tukar
menanyakan eh gimana dan lain-lain, saling mengingatkan, pendapat. (KB. W.S3/b.73).
saling bercerita
74. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dari diri ibu
sendiri?
75. S Bercerita dengan suami saya. Kan tidak mungkin Subyek saat ada konflik (kematangan intelektual)
memendam masalah, kalau ada apa-apa selalu cerita ke dengan diri sendiri cara
suami saya, jadi dengan bercerita bersama gitu mengatasinya dengan
bercerita kepada
pasangannya. Jadi tidak
memendam masalah.
(KB. W.S3/b.75).
76. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
keluarga ibu?
77. S “Ya langsung cerita to mbak apa permasalahannya nanti Subyek saat ada konflik (kematangan intelektual)
diselesaikan bareng bareng dengan keluarga cara
mengatasinya dengan
bercerita dan terbuka.
(KB. W.S3/b.77).
222
78. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
teman dan tetangga sekitar ibu?
79. S Masalahnya kalau konflik gaada mbak, kalau petuk pas Subyek merasa tidak ada (kematangan intelektual)
blonjo bareng yo menyapa mbak guyon-guyon. Saolnya ya konflik sama tetangga dan
memang nggak ada konflik mbak alhamdulillah. Teman teman.
juga begitu mbak sama. (KB. W.S3/b.79).
80. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
marah?
81. S Dengan cara istigfhar mbak, berdoa sudah hilang mbak ya Subyek bisa mengontrol (Kematangan emosi)
itu untuk menontrol diri sendiri. Terus cerita ke suami emosi marah dengan cara
meminta pertolongan allah
dan bercerita pada
pasangannya.
(KB. W.S3/b.81).
82. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
adanya rasa benci dan kecewa dalam diri ibu?
83. S “Kalau benci gaada mbak ya, kecewa dengan diri sendiri Subyek merasa tidak ada (Kematangan emosi)
saya kira nggak ada mbak, saya selalu enjoy mensyukuri rasa benci dan kecewa
yang ada. Tidak ada yang perlu dikecewakan karena karena subyek selalu
pemberian dari yang maha kuasa menikmati dengan enjoy dan
selalu bersyukur. (KB.
W.S3/b.83).
84. I Bagaimana cara mengontrol emosi disaat ibu merasa stress,
cemas dan frustasi?
85. S “Stress ndak ada, kalau ada apapun masalah ya saya cerita Subyek merasa tidak ada (Kematangan emosi)
ke suami ananti dipikirkan bersama. Saya orangnya terbuka rasa stress karena apapun
masalahnya dengan bercerita
223
ke pasangannya.
(KB. W.S3/b.85).
86. I Bagaimana dampak psikologis yang ibu rasakan setelah
pensiun? (merasa cemas, stress dan takut atau merasa
tentram dan damai).
87. S alhamdulillah kalau umpama ada masalah kan saya cerita ke Subyek merasa tidak ada (Keadaan Psikologis)
suamai apapaun jadi ya kalau ada masalah plong akhirnya rasa cemas, stress karena
tidak merasa stress, cemas” selalu terbuka dengan
pasangannya dengan cara
bercerita agar lega. (KB.
W.S3/b.87).
88. I Bagaimana cara ibu mencurahkan kepedulian/ memberi
kasih sayang pada orang sekitar ibu?
89. S Ya secara bersama sama ya kalau kumpul sama keluarga itu Subyek mencurahkan (Keadaan Psikologis)
sama anak cucu, saling berbagi, kemudian pas kumpul itu ya kepeduliannya dengan saling
biasa mbak anak kecil kadang kadang ngene ya saya berbagi, memberi saran.
mengingatkan gitu mbak memberi saran sran, kan (KB. W.S3/b.89).
kehdupan anak ya gitu biasanya ngak cocok itu saya ikut
mengingatkan le ojo ngunu dll
90. I Bagaimana ibu mengapresiasi diri sendiri (self rewards)
setelah pensiun ini?
91. S Ya apa yang diberikan kepada saya harus seapa itu dinimati Subyek mengapresiasi diri (Keadaan Psikologis)
apa yan diberikan kepda allah gitu mbak, kalau beli apa, itu tetapi sesuai kebutuhan, beli
ndak sesuai kebutuhan aja mbak, untuk menyenangkan diri sesuatu untuk
sendiri ya ndak mbak menyenangkan diri sendiri.
(KB. W.S3/b.91).
92. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan rumah
dan keluarga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
224
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
93. S Ya mbak nyaman di sini, ndak terganggu, mearsa nyaman, Subyek di lingkungan rumah (keadaan lingkungan)
apalagi dekat dulur ini dan keluarga merasa tenang,
damai, tentram dan tidak
terganggu karena dekat sama
saudara. (KB. W.S3/b.93).
94. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan
tetangga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
95. S Ndak ada masalah mbak alhamdulillah. Ndak merasa Subyek di lingkungan (keadaan lingkungan)
terganggu dengan kiri kanan, sekarang dah biasa mbak tetangga merasa tenang,
damai, tentram dan tidak
terganggu karena sudah
terbiasa. (KB. W.S3/b.95).
96. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan teman
anda? (apakah damai dan tentram atau ada konflik)
97. S Dengan teman ya ndak ada masalah saling menghubungi Subyek di lingkungan teman (keadaan lingkungan)
teman ben iso petuk bel yo bel. merasa, damai, tentram dan
tidak terganggu karena
saling berkomunikasi seperti
bertelefon. (KB. W.S3/b.97).
98. I Selanjutnya tentang budaya dan norma norma bu, setelah
ibu pensiun, apakah ibu mampu menyesuaiakan budaya
yang berisi norma dan hokum di lingkungan ibu?
99. S Ya mbak saya bisa menyesuaikan diri dengan norma norma Subyek merasa bisa (Unsur Kebudayaan)
yang berlaku di masyarakat, untuk berusaha tidak menyesuaikan diri dengan
melanggar dan selalu menghargai. budaya hokum dan norma
225
masyarakat.
(KB. W.S3/b.99).
100. I Baik ibu, alhamduillah ini wawancaranya sudah selesai.
Saya benar benar mengucapkan terimakasih kepada ibu
yang telah membantu menjadi subyek saya
101. S Iya mbak sama sama nyantai saja mbak heheheheh
102. I Baik bu terimakasih
D. Subjek 4
Nama : MD
Usia : 70
Keterangan : I (Interviewer)
S (Subjek)
226
b : baris
Baris
227
sering meluapkan emosi bu? Hal apa saja yang mendorong
ibu sering marah dan meluapkan emosi?
11. S Saya saat pensiun ya kadang kadang saya emosi terus marah Subyek merasa sering emosi (Penyesuaian diri Emosi dan
terhadap saya sendiri, karena sekarang saya sakit sakitan dan marah terhadap diri Fisik)
dan daya tubuh mulai menurun, tapi saya selalu bersyukur sendiri karena kondisi
untuk itu. fisiknya tetapi selalu
bersyukur. (KB. W.S4/b.11)
12. I Baik ibu. Bagaimana cara ibu menerapkan/membiasakan
pola hidup sehat saat pensiun ini?
13. S Saya terapkan pola hidup sehat itu ya saya sholat lima Subyek selalu menerapkan (Penyesuaian diri Emosi dan
waktu itu jamaah mbak, diusahakan jalan jalan sedikit pola hidup sehat saat pensiun Fisik)
karena kaki saya sakit.. ini. Pola hidup sehat nya
seperti melakukan ibadah
sholat dan jalan jalan sedikit.
(KB. W.S4/b.13)
14. I Bu sebelumnya, niki pertanyaanya agak kurang nyaman,
jadi kalau ada kata kata yang kurang nyaman mohon
dimaklumi nggeh bu soalnya saya sambil belajar psikologi
15. S Iya mbak siap
16. I Semakin bertambahnya usia antara laki laki dan perempuan
akan memasuki masa andropuse dan menopouse.
Bagaimana sikap ibu terhadap hal tersebut?. Bagaimana ibu
dan pasangan bisa menerima hal tersebut?
17. S Saya semakin bertambahnya usia kan ya menurun mbak Subyek merasa penyesuaian (Penyesuaian diri dalam hal
untuk hal seksualnya, dan saya juga sudah menopuse, diri dalam hal seksual sudah seksual)
apalagi saya tidak seperti dulu lagi sering sakit sakitan, ya berkurang, karena sekarang
saya menjalani dan menerima dengan ikhlas mbak, saya jua sakit sakitan, dan subyek
kadang masih munum seperti obat herbal seperti itu mbak.” menerima dengan ikhlas.
228
Dan usaha untuk minum
herbal. (KB. W.S4/b.17)
18. I Terus apakah ibu sering melakukan hal romantis terhadap
pasangan ibu?
19. S Diusahakan tetap setia dengan suami, kalau saya jarang Subyek tidak pernah (Penyesuaian diri dalam hal
mbak romantisan sama suami saya, ya karena itu sudah melakukan hal romantis seksual)
males sudah menurun nggak sperti dulu lagi mbak, yang karena faktor usia dan sudah
terpenting itu tetap setia menurun, yang penting
kesetiaanya.
(KB. W.S4/b.19)
20. I Dan saat pensiun bagaimana cara ibu menyisihkan waktu
dan mengobrol dengan intim dengan pasangan ibu?
21. S Waktu sholat jamaah bareng dengan suami saya, dan setelah Subyek mengobrol dengan (Penyesuaian diri dalam hal
sholat dan berdoa ya saya biasanya mengobrol dengan intim pasangan diwaktu setelah seksual)
dengan suami saya, ya diamana saja mengobrolnya sholat jamaah dan dimana
saja. (KB. W.S4/b.21)
22. I Iya bu bener setia itu penting nggeh
23. S Iya mbak
24. I Bagaimana ibu mampu menyesuaikan sikap ibu dalam
lingkungan sekitar ibu?
25. S Saya bisa menyesuaikan sikap saya, karena mereka juga kan Subyek merasa bisa (Penyesuaian diri secara
sudah kenal saya lebih lama, dan saya termasuk tertua di menyesuaiakan sikapnya di religius dan moral)
lingkungan sini, sikap saya ya baik baik saja tidak merasa lingkungan, karena sudah
terasingkan malah mereka yang menghormati saya kenal lebih lama dan tidak
merasa asing.
(KB. W.S4/b.25)
26. I Kemudian ini tentang keagaaman bu, bagaimana sih sikap
ibu dalam penyesuaian diri di keagamaan?
229
27. S Dalam soal keagamaan sikap saya ya baik-baik saja dengan Subyek bisa menyesuaikan (Penyesuaian diri secara
menjalankan tugas sebagai seorang muslim itu ya wajib sikapnya di keagamaan, religius dan moral)
menjalankannya. Baik sesama orang tidak membeda karena wajib menjalankan
bedakan tugas sebagai seorang
muslim dan baik sama orang
sekitar tidak membeda
bedakan. (KB. W.S4/b.27)
28. I kemudian bu kegiatan apa saja sih yang ibu lakukan dalam
meningkatkan ketaqwaan? Bagaimana perasaan ibu saat
melakukan kegiatan tersebut?
29. S Kegiatan yang saya lakukan ya banyak-banyak membaca al- Subyek dalam meningkatkan (Penyesuaian diri secara
quran, berdzikir, membaca sholawat, perasaan saya menjadi ketaqwaan dengan religius dan moral)
tenang dan damai. melakukan sholawat, dzikir
dan membaca quran,
perasaannya menjadi tenang.
(KB. W.S4/b.29)
30. I Bagaimana cara ibu menyesuaikan diri dalam lingkungan
yang berbeda agama?
31. S Ya kita saling menghormati mbak, saya tidak Subyek bisa menyesuaikan (Penyesuaian diri secara
mempermasalahkan itu. diri dalam lingkungan yang religius dan moral)
berbeda agama dengan
saling menghormati.
(KB. W.S4/b.31)
32. I Selanjutnya bagaimana hubungan ibu dengan pasangan
setelah pensiun ini?
33. S Setelah pensiun hubungan saya dengan suami saya semakin Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
baik karena ya sama sama tua nya jadi mengerti satu sama dengan pasangan setelah lingkungan keluarga dan
lain mbak. pensiun ini semakin dekat rumah)
230
karena sama sama mengerti.
(KB. W.S4/b.33)
34. I Oiya bu alhamduillah
35. S Iya mbak ya saling mengerti
36. I Bagaimana hubungan ibu dengan anak dan cucu-cucu ibu
setelah pensiun?
37. S Dengan anak cucu sangat baik mbak, karena cucu cucu saya Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
lucu-lucu jadi saya merasa senang dan terhibur kalau dengan anak dan cucu sangat lingkungan keluarga dan
bersama cucu rumah menjadu ramai mbak baik kareana merasa terhibur rumah)
dan rumah semkain ramai
(KB. W.S4/b.37)
38. I Kalau hubungan ibu dengan sanak keluarga setelah pensiun?
39. S Ya sama sanak keluarga tetap baik meskipun berjauhan, ya Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
kadang kangen, terus kalau kangen itu ya chatan wa, dengan sanak keluarga tetap lingkungan keluarga dan
bertelefon kalau nggak ya video call baik meskipub berjauhan rumah)
masih tetap berkomunikasi.
(KB. W.S4/b.39)
40. I Selanjutnya hubungan ibu sesama tetangga RT/RW sekitar
desa ibu?
41. S Ya hubungan saya sama tetangga baik, karena ada kegiatan Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
seperti arisan itu jadi ya sama sama bersosialisasi dan akrab sesama tetangga RT/RW kalangan masyarakat)
mbak baik karena mengikuti
kegiatan sehingga lebih
akrab.
(KB. W.S4/b.41)
42. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman dekat atau
komunitas ibu?
43. S Saya tidak punya komunitas mbak, tapi kalau sama teman Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
231
ya dekat, saya nggak pernah keluar bareng, jadi ya dengan teman dekat baik sekolah)
komunikasi nya sekedar lewat hp mbak, hubungannya ya meskipun tidak pernag
baik terus berlanjut bertemu, jadi berkomunikasi
seara virtual.
(KB. W.S4/b.43)
44. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman sesama pensiunan?
45. S Ya sama kalau teman pensiunan itu sudah jarang berjumpa, Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
saya juga mau kemana-mana juga tidak bisa kaki saya sakit, dengan teman sesama sekolah)
ya lewat hp komunikasinya tetap baik. pensiunan baik meskipun
tidak pernah berjumpa, jadi
tetap komunikasi secara
virtual. (KB. W.S4/b.45)
46. I Bagaimana sikap dan sifat pasangan ibu setelah pensiun ini?
47. S Ya sikap dan sifat suami saya ya baik sama saja sebelum Subyek merasa sikap dan (Penyesuaian diri yang
pensiun sama setelah pensiun ini tidak ada perubahan mbak, sifat pasanagannya setelah berhubungan dengan
malah sekarang kesehatannya ibu menurun ya beliau pensiun ini tidak ada perkawinan)
mengemong saya, dan mengurusi saya perubahan tetap baik karena
pasangannya semakin
menunjukkan sikap peduli.
(KB. W.S4/b.47)
48. I Seberapa sering ibu bertengkar dengan pasangan anda
seputar masalah lainnya? Bagaimana cara mengatasi konlik
dengan pasangan ibu?
49. S Jarang mbak kalau bertengkar, ya paling ada beda apa gitu Subyek merasa tidak pernah (Penyesuaian diri yang
hal sepele sih mbak, ya nggak masalah besar itu, cara bertengkar, lebih ke berbeda berhubungan dengan
mengatasinya ya dengan cara musyawarah mbak pendapat cara mengatasinya perkawinan)
dengan musyawarah
bersama. (KB. W.S4/b.49)
232
50. I Bagaimana pendapat ibu mengenai kualitas pernikahan anda
dan pasangan?
51. S Kualitasnya ya pernikahannya menuju kebahagiaan dunia Subyek merasa kualitas (Penyesuaian diri yang
dan akhirat mbak, alhamdulillah awal menikah sampai pernikahannya baik karena berhubungan dengan
sekarang baik baik saja menuju kebahagiaan. perkawinan)
(KB. W.S4/b.51)
52. I Saat mau pensiun, persiapan atau pengalaman apa saja yang
ibu lakukan? (mengikuti pra pensiun atau bimbingan
konseling lainnya)
53. S Ya alhamdulillah saat mau pensiun saya tidak mengikuti hal Subyek tidak pernah (Penyesuaian diri jabatan
semacam itu, Ya pripun ya mbak soalnya saya mau pensiun mengikuti persiapan dan atau vokasional)
ya sudah ikhlas dan bersukur pengalaman saat mau
pensiun, karena sudah ikhlas.
(KB. W.S4/b.53)
54. I Setelah pensiun apa kegiatan, hobi ibu? Dan apakah
mempunyai usaha sendiri untuk mengisi waktu luang?
Bagaimana perasaan ibu terhadap kegiatan baru ibu setelah
pensiun?
55. S Ya kegiatannya ya kalau pagi saya masak mbak, meskipun Subyek saat pensiun (Penyesuaian diri jabatan
dengan keadaan begini tapi ya masih bisa masak, kadang kegiatannya dengan atau vokasional)
main sama cucu. Ya kalau dirumah kegiatannya itu. Hobi melakukan aktivitas sehari
saya tidak punya hari di rumah dan bermain
dengan cucu.
(KB. W.S4/b.55)
56. I Bagaimana pendapat ibu tentang pensiun?
57. S Disyukuri mbak karena saat masih kerja kan jarang Menurut subyek pensiun itu (Penyesuaian diri jabatan
menikmati waktu waktu santai, kalau sekarang lebih menikmati waktu waktu atau vokasional)
menikmati mbak banyak waktu. santai yang belum dirasakan
233
pada saat masih belum
pensiun. (KB. W.S4/b.57)
58. I Masih bersemangat nggeh bu, kulo lanjutkan nggeh
59. S Iya mbakk
60. I Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit? Dan apakah
penyakit tersebut mempengaruhi kehidupan ibu?
Bagaimana?
61. S Kalau masih belum pensiun itu ngga ada mbak, tapi kalu Subyek terkena penyakit linu (Keadaan Fisik)
pensiun ini saya punya penyakit linu-linu ya seperti ini agak linu mengakibatkan kakinya
tidak bisa kemana-mana. Kaki saya sakit mbak kalau dibuat sakit sehingga tidak bisa
jalan lama. Tapi saya ya masih aktivitas seperti biasa. jalan lama dan penyakit
Aktivitas yang ringan-ringan saja mbak. Lumayan tersebut berpengaruh dalam
berpengaruh mbak dalam kehiduapam sehari hari. Ya sikap kesehariaannya.
saya ya dijalani saja sambil berobat dan berusaha (KB. W.S4/b.61)
62. I Kemudian apakah ibu merasa kesehatan ibu berkurang
sewaktu pensiun? Bagaimana ibu bisa menyesuaikan diri ?
63. S Jelas berkurang mbak ya ini kan saya termasuk sudah tua to Subyek merasa kesehatannya (Keadaan Fisik)
mbak, pensiun saya ya sudah dibilang lama. Jelas berkurang mulai menurun dan
mbak. Melakukan aktivitas itu seperti aras arasen gitu mbak, berkurang seperti tidak
tidak seperti dulu lagi, saya ya kadang tidak bisa bersemangat melakukan
menyesuaiakan mbak, agak tidak percaya diri tapi diberi aktivitas sehari hari dan
penyakit itu suatu anugrah mbak. Tergantung kitanya. belum bisa menyesuaikan
diri. (KB. W.S4/b.63)
64. I Apakah dukungan dari keluarga berpengaruh dalam
kesehatan ibu? Bagaimana perasaan ibu terhadap hal
tersebut?
65. S Alhamdulillah berpenaruh mbak. Ya keluarga saya Subyek merasa dukungan (Keadaan Fisik)
membantu berobat saya. Supaya saya sehat dan perasaan keluarga berpengaruh seperti
234
saya ya bahagia mbak, dikelilingi orang yang alhamdulillah saling peduli dan perasaanya
baik. menjadi bahagia.
(KB. W.S4/b.65)
66. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan keluarga ibu?
67. S Ya itu mbak, mengaji bersama, terus jamaah bersama. Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
Saling mengingatkan untuk selalu taat kepada allah mbak peroleh dalam interaksi
keluarga yaitu saling
mengingatkan dalam hal
keagamaan. (KB.
W.S4/b.67)
68. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan lingkungan tetangga ibu?
69. S Kalau di lingkungan tetangga itu mbak, saya mendapat Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
informasi tentang masalah kesehatan mbak. Jadi bertukar peroleh dalam interaksi
informasi, salin mendukung juga. tetangga yaitu saling
bertukar informasi dan saling
mendukung.
(KB. W.S4/b.69)
70. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan teman ibu?
71. S Kalau sesama teman pensiun membicarakan masalah Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
keluarga, membicarakan kesehatan saling memberi peroleh dalam interaksi
pendapat dan motivasi serta dukungan biar tetap dan selalu teman yaitu saling
bersemangat mengutarakan pendapat,
saling mendukung dan
memberi motivasi.
(KB. W.S4/b.71)
235
72. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dari diri ibu
sendiri?
73. S Ya saya itu mbak selalu harus bersabar dan selalu bersyukur Subyek saat ada konflik (Kematangan intelektual)
apapun yang terjadi, kalau hati ini rasanya sedih ya meminta dengan diri sendiri cara
pertolongan kepada allah. mengatasinya dengan selalu
bersabar dan meminta
pertolongan pada allah.
(KB. W.S4/b.73)
74. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
keluarga ibu?
75. S Saya kalau ada konflik ya cara mengatasinya dengan caara Subyek saat ada konflik (Kematangan intelektual)
musyawarah bersama mbak sama suami dan anak saya. dengan keluarga cara
mengatasinya dengan saling
bermusyawarah bersama.
(KB. W.S4/b.75)
76. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
teman dan tetangga sekitar ibu?
77. S Cara mengatasi nya saya itu mbak diusahakan harus banyak Subyek saat ada konflik (Kematangan intelektual)
bersabar dan mengalah dengan teman dan tetangga
cara mengatasinya dengan
sikap mengalah dan sabar.
(KB. W.S4/b.77)
78. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
marah?
79. S Saya kalau mengontrol emosi ya saya harus membaca Subyek mengontrol emosi (Kematangan emosi)
istighfar, kemudian sholat disaat marah dengan cara
meminta pertolongan pada
allah. (KB. W.S4/b.79)
236
80. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
adanya rasa benci dan kecewa dalam diri ibu?
81. S Ya kalau rasa kecewa ada mbak sedikit kalau benci Subyek mengontrol emosi (Kematangan emosi)
insayallah tidak ada, ya cara mengontrolnya harus bersabar disaat kecewa dengan selalu
jalani yang ada mbak. bersabar dan tetap dijalani.
(KB. W.S4/b.81)
82. I Bagaimana cara mengontrol emosi disaat ibu merasa stress,
cemas dan frustasi?
83. S Ya kalau stress itu ada mbak tapi nggak sampai frustasi, Subyek merasa rasa stress (Kematangan emosi)
terus cemas karena saya ini kan kadang nggak terlalu dan cemas itu ada cara
aktivitas juga, saya juga kaki saya kalau berjalan lama ngga mengontrolnya dengan
bisa tidak seperti dulu lagi mbak yan bisa kemana mana ya banyak bersabar kemudian
itu saya banyak bersabar, disyukuri pemberian yang ada, bersyukur apa yang ada.
kalau ngga pa saya merasa sumpek saya wudhu terus tidur. (KB. W.S4/b.83)
84. I Bagaimana dampak psikologis yang ibu rasakan setelah
pensiun? (merasa cemas, stress dan takut atau merasa
tentram dan damai).
85. S Ya kalau stress itu ada mbak cemas juga tapi ngga sampai Subyek merasa ada dampak (Keadaan Psikologis)
frustasi mbak. Karena saya kan sekarang banyak waktu psikologis yaitu rasa stress
dirumah kadang ya jenuh mbak, kadang ya stress cemas dan cemas.
takut kenapa napa. (KB. W.S4/b.85)
86. I Bagaimana cara ibu mencurahkan kepedulian/ memberi
kasih sayang pada orang sekitar ibu?
87. S Ya ibu memberi uang dan barang kepada orang yang Subyek mencurahkan (Keadaan Psikologis)
membutuhkan mbak, itu cara ibu mencurahkan kepedulian. kepedulian dan kasih sayang
dengan bershodaqah uang
maupun barang.
(KB. W.S4/b.87)
237
88. I Bagaimana ibu mengapresiasi diri sendiri (self rewards)
setelah pensiun ini?
89. S Gini ya mbak saya tidak pernah mengapresiasi diri sendiri, Subyek tidak pernah (Keadaan Psikologis)
yang terpenting itu hidupnya berjalan dengan baik mengapresiasi diri sendiri
melakukan hal yang positif. yang terpenting hidupnya
berjalan dengan baik dan
selalu melakukan hal positif.
(KB. W.S4/b.89)
90. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan rumah
dan keluarga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
91. S kondisi yang ibu rasakan ya kadang saya merasa bising Subyek di lingkungan rumah (Keadaan Lingkungan)
mbak kalau dirumah soalnya cucu saya kan banyak jadi dan keluarga merasa bising.
ruame mbak, kadang mau tidur nggak bisa. Tapi cucu saya (KB. W.S4/b.91)
itu pintar mbak kalau dibilangi ya manut hehehe, itu saja
mbak selebihnya tidak ada
92. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan
tetangga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
93. S Ya sama mbak di lingkungan tetangga juga baik, tidak ada Subyek di lingkungan (Keadaan Lingkungan)
keributan juga soalnya di lingkungan tetangga ya biasa biasa tetangga merasa tentram dan
saja damai karena tidak ada
keributan jadi tidak
menganggu kehidupan sehari
hari. (KB. W.S4/b.93)
94. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan teman
anda? (apakah damai dan tentram atau ada konflik)
95. S Di lingkungan teman i bagaimana ya mbak, soalnya saya ya Subyek di lingkungan (Keadaan Lingkungan)
238
jarang bertemu juga jadi hanya lewat hp saja. Jadi ya damai tetangga merasa damai,
dan tentram ae mbak. karena jarang ketemu dan
komunikasi lewat virtual
saja. (KB. W.S4/b.95)
96. I Selanjutnya tentang budaya dan norma norma bu, setelah
ibu pensiun, apakah ibu mampu menyesuaiakan budaya
yang berisi norma dan hokum di lingkungan ibu?
97. S Oiya mbak saya sangat menghormati dan menghargai apa Subyek merasa bisa (Unsur Kebudayaan)
yang ada di lingkungan ibu termasuk norma dan hokum. menyesuaikan diri dengan
Dan saya tidak melanggar apapun. Jadi saya bisa budaya norma hokum yang
menyesuaikan diri dengan hal itu. ada di lingkungannya.
(KB. W.S4/b.97)
98. I Sudah selesai bu wawancaranya hehe
99. S Iya mbak alhamdulillah hehe
100. I Saya benar benar menguapkan terimakasih kepada ibu
101. S Iya mbak sama sama
A. Subjek 5
Nama : PA
Usia : 62
239
Waktu Wawancara : 11 November 2022
Keterangan : I (Interviewer)
S (Subjek)
b : baris
Baris
240
apa saja yang mendorong ibu merasa seperti itu?
9. S Saya sudah puas karena saya sudah bekerja dengan lulus, Subyek setelah pensiun ini (Penyesuaian diri Emosi dan
sehat sampai sekarang ini, hal yang mendorong ya karena merasa puas dan bahagia Fisik)
teman-teman saya ya sama sudah pensiun seperti saya, tapi karena sudah bekerja dengan
saya sudah merasa tegar, ada teman yang gimana ya lulus dan sehat sampai
istilahnya merasa tidak puas begitu, kalau saya sudah puas. sekarang ini selain itu teman
temannya sama pensiunan.
(KB. W.S5/b.9)
10. I Selanjutnya apakah saat pensiun ini ibu sering marah dan
sering meluapkan emosi bu? Hal apa saja yang mendorong
ibu sering marah dan meluapkan emosi?
11. S “Tidak pernah sama sekali, saya enjoy apalagi saya masih Subyek merasa tidak pernah (Penyesuaian diri Emosi dan
dibantukan di sd saya tempat mengajar, itu hal yang marah dan meluapkan emosi Fisik)
mendorong saya nggak gampang marah soalnya ada hiburan selalu enjoy karena masih
lain. diperbantukan di SD
(KB. W.S5/b.11)
12. I Nggeh ibu. Selanjutnya bagaimana cara ibu
menerapkan/membiasakan pola hidup sehat saat pensiun
ini?
13. S “Ya seperti biasanya saya minum air putih yang banyak, Subyek selalu menerapkan (Penyesuaian diri Emosi dan
kalau jalan jalan sepertinya ndak soalnya masih diperbantu pola hidup sehat saat pensiun Fisik)
tugas ini, dan ketambahan saya punta cucu baru, masak ini. Pola hidup sehat nya
masakan sendiri, masak sayur sendiri tidak beli seperti minum air putih dan
masak makanan sehat.
(KB. W.S5/b.13)
14. I Bu sebelumnya saya minta maaf, niki pertanyaanya agak
kurang nyaman, jadi kalau ada kata kata yang kurang
nyaman mohon dimaklumi nggeh bu soalnya saya sambil
241
belajar psikologi juga bu hehe
15. S Iya mbak siap siap
16. I Semakin bertambahnya usia antara laki laki dan perempuan
akan memasuki masa andropuse dan menopouse.
Bagaimana sikap ibu terhadap hal tersebut?. Bagaimana ibu
dan pasangan bisa menerima hal tersebut?
17. S Kalau suami saya masih, ya kalau saya biasa soalnya saya Subyek merasa penyesuaian (Penyesuaian diri dalam hal
guru olahraga juga, hari hari dan bulan bulan ini masih diri dalam hal seksual sudah seksual)
istirahat soalnya ada suatu halangan entah lain hari ya saya berkurang tapi tetap
menerima dan ya memang sudah menopuse tapi saya diusahakan karena
usahakan tetap meskipun berkurang dan saya menerima kewajiban. Subyek bisa
dengan baik hal tersebut bersyukur lah intine mbak. menerima hal tersebut.
(KB. W.S5/b.17)
18. I Terus apakah ibu sering melakukan hal romantis terhadap
pasangan ibu?
19. S Ya sering tapi kalau keluar bareng tidak, tapi kalau di rumah Subyek melakukan hal (Penyesuaian diri dalam hal
mesti bergurau dan bercanda, lihat tv di ruang tamu, kalau romantis dengan seksual)
punya cucu malah berempat berguraunya menghabiskan waktu
dirumah dengan bercanda
dan bergurau.
(KB. W.S5/b.19)
20. I Dan saat pensiun bagaimana cara ibu menyisihkan waktu
dan mengobrol dengan intim dengan pasangan ibu?
21. S Saya mengobrol dengan intim itu biasanya ya pas diruang Subyek mengobrol dengan (Penyesuaian diri dalam hal
tamu, didepan tv, curhat curhat tentang problem ngobrol pasangan seperti bercerita seksual)
sana kemari ya pokok kalau mengobrol berdua dimana saja tentang problem rumah
begitu tangga, sampai mengobrol
hal yang tidak terlalu penting
242
di mana saja.
(KB. W.S5/b.21)
22. I Jadi dimana saja bu mengobrolnya, yang sering di ruang
tamu?
23. S Iya mbak
24. I Bagaimana ibu mampu menyesuaikan sikap ibu dalam
lingkungan sekitar ibu?
25. S Seperti biasa sejak pensiun ini tidak ada perubahan, ya sama Subyek merasa bisa (Penyesuaian diri secara
tetangga ya biasa biasa tidak merasa asing seperti biasa, menyesuaiakan sikapnya di religius dan moral)
kalau ikut kegiatan itu jarang mbak soalnya tetangga saya lingkungan, karena tidak
itu jarang keluar mbak jadi waktu jamaah ya jamaah pulang merasa asing dan lingkungan
ya pulang, sikap saya ya biasa saja tetangga jarang keluar.
(KB. W.S5/b.25)
26. I Kemudian ini tentang keagaaman bu, bagaimana sih sikap
ibu dalam penyesuaian diri di keagamaan?
27. S Ya sikap saya taat pada agama pada lima waktunya taat, Subyek bisa menyesuaikan (Penyesuaian diri secara
juga jamaah karena mushola dekat dengan rumah saya, jadi sikapnya di keagamaan, religius dan moral)
ya sholat di mushola jarang sholat di rumah, ya anu mbak karena mempunyai sikap
sikapnya ya baik baik saja bisa menyesuaiakan diri sebelum yang taat pada agama. Tidak
sama sesudah pensiun ya sama saja tidak ada bedanya ada perubahan selama
pensiun ini. (KB. W.S5/b.27)
28. I kemudian bu kegiatan apa saja sih yang ibu lakukan dalam
meningkatkan ketaqwaan? Bagaimana perasaan ibu saat
melakukan kegiatan tersebut?
29. S “Kalau ada kegiatan di RT itu ya ikut umpama muludan, Subyek dalam meningkatkan (Penyesuaian diri secara
israj miraj ikutnya di langgar, itu saja. Perasaan saya ya ketaqwaan dengan mengikuti religius dan moral)
senang ketemu dengan tetangga-tetangga sekitar kegiatan keagamaan di
lingkungannya. Dan
243
perasaanya senang.
(KB. W.S5/b.29)
30. I Bagaimana cara ibu menyesuaikan diri dalam lingkungan
yang berbeda agama?
31. S Biasa saja i mbak karena saudara saya ya ada yang lain Subyek bisa menyesuaikan (Penyesuaian diri secara
agama, tidak ada perbedaan gitu. Sama tetangga ya sama, diri dalam lingkungan yang religius dan moral)
sama-sama saling mengerti dan menghormati berbeda agama dengan tidak
membeda bedakan saling
menghormati dan mengerti.
(KB. W.S5/b.31)
32. I Selanjutnya bagaimana hubungan ibu dengan pasangan
setelah pensiun ini?
33. S Hubungannya ya biasa, nanti suamiku juga pensiun bulan Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
ini, saya jarang emosi mbak orang e jadi tidak ada masalah dengan pasangan setelah lingkungan keluarga dan
baik baik saja. pensiun ini baik baik saja. rumah)
(KB. W.S5/b.33)
34. I Baik bu jadi baik ya hubungannya
35. S Iya mbak betul
36. I Bagaimana hubungan ibu dengan anak dan cucu-cucu ibu
setelah pensiun?
37. S Ya saya suka terhibur, karena anak saya kan cuma satu dan Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
baru lahiran bulan ini jadi saya merasa senang. dengan anak dan cucu baik lingkungan keluarga dan
Hubungannya baik, meskipun nanti anak saya bersama karena anaknya baru rumah)
suaminya bakal ke sby karena ada kerjaan jadi anaknya juga melahirkan dan subyek
dibawa, disitu saya akan merasa kangen dan agak kesepian merasa senang.
(KB. W.S5/b.37)
38. I Kalau hubungan ibu dengan sanak keluarga setelah
pensiun?
244
39. S Kalau sanak keluarga baik mbak, ya saya belum pensiun Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
dan sudah pensiun malah tiap bulan saya kasih uang saku dengan sanak keluarga juga lingkungan keluarga dan
untuk ponakan saya,jadi ya biasa ndak ada perubahan baik. karena subyek peduli rumah)
sesama keluarga.
(KB. W.S5/b.39)
40. I Selanjutnya hubungan ibu sesama tetangga RT/RW sekitar
desa ibu?
41. S Ndak ada perubahan i mbak ninda ya kalau kumpul-kumpul Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri di
satu bulan sekali ya itu arisan, saya jadi bendahara dengan tetangga RT/RW kalangan masyarakat)
membawa tabungan simpan pinjam tapi itu rw, dulu rt terus baik karena tidak ada
saya serahkan ke rw. Hubungan saya ya bagus perubahan setelah pensiun
ini dan subyek aktif ikut
kegiatan di lingkungannya.
(KB. W.S5/b.41)
42. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman dekat atau
komunitas ibu?
43. S Sahabat ya itu di grub itu, barusan tiga tahun yang lalu Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
mengadakan grub sgu, jadi setiap satu tahun sekali ketemu dengan teman dekat tetap sekolah)
reunian, jadi ya tetap terjalin. teman saya semua guru. terjalin dan satu tahun sekali
mengadakan reunian.
(KB. W.S5/b.43)
44. I Bagaimana hubungan ibu dengan teman sesama pensiunan?
45. S Sesama pensiunan ya sama juga di grub khusus pensiun, ya Subyek merasa hubungan (Penyesuaian diri terhadap
saya cuma mbales mbales di grub itu menanyakan kabar dengan teman sesama sekolah)
entah sekedar nyapa. Kalau ketemu itu belum pernah selama pensiunan baik meskipun
ini cuma di grub saja belum pernah ketemu dan
komunikasinya lewat irtual
saja. (KB. W.S5/b.45)
245
46. I Bagaimana sikap dan sifat pasangan ibu setelah pensiun ini?
47. S Ya biasa tidak ada perubahan sama sekali, sepertinya enjoy- Subyek merasa sikap dan (Penyesuaian diri yang
enjoy saja selama ini, dulu sama sekarang sama. sifat pasanagannya setelah berhubungan dengan
pensiun ini baik dan merasa perkawinan)
enjoy tidak ada perubahan.
(KB. W.S5/b.47)
48. I Seberapa sering ibu bertengkar dengan pasangan anda
seputar masalah lainnya? Bagaimana cara mengatasi konlik
dengan pasangan ibu?
49. S Saya ndak pernah mbak kalau bertengkar, ndak pernah sama Subyek merasa tidak pernah (Penyesuaian diri yang
sekali, saya jadi istrinya sampai 35 tahun belum pernah bertengkar, dulu sebelum berhubungan dengan
saya bertengkar sama suami, cuma ya pernah dulu pas nikah pensiun pernah bertengkar perkawinan)
awal-awal paling kalau marah ya diem beberapa hari, tapi hanya sesekali.
suamiku ya itu intropeksi diri, setelah pensiun ini nggak (KB. W.S5/b.49)
pernah bertengkar kalau marah ya cuma paling halah-halah
gitu tok mbak.
50. I Bagaimana pendapat ibu mengenai kualitas pernikahan anda
dan pasangan?
51. S Saya kira lebih bagus dari yang lain, dari keluarga yang lain Subyek merasa kualitas (Penyesuaian diri yang
saya lebih bagus, ya maaf mbak ninda sebelumnya malah pernikahannya lebih bagus berhubungan dengan
saya itu sebagai panutan dari keluarga saya, keluarga suami karena subyek tidak pernah perkawinan)
saya, soalnya saya ya itu nggak pernah bertengkar dengan bertengkar dan menjadi
suara keras ndak pernah, kalau pas waktu mengajar tok panutan dari keluarganya.
suara saya keras, kalau dirumah ya enggak, jadi ya baik (KB. W.S5/b.51)
kualitasnya.
52. I Saat mau pensiun, persiapan atau pengalaman apa saja yang
ibu lakukan? (mengikuti pra pensiun atau bimbingan
konseling lainnya)
246
53. S Ndak pernah saya tidak pernah mengikuti kegiatan itu, Subyek tidak pernah (Penyesuaian diri jabatan
soalnya saya langsun bisa menerima mbak mengikuti persiapan saat atau vokasional)
mau pensiun. (KB.
W.S5/b.53)
54. I Setelah pensiun apa kegiatan, hobi ibu? Dan apakah
mempunyai usaha sendiri untuk mengisi waktu luang?
Bagaimana perasaan ibu terhadap kegiatan baru ibu setelah
pensiun?
55. S Ya ini saya masih diperbantukan di sd, ya nanti umpama Subyek saat pensiun (Penyesuaian diri jabatan
saya mengundurkan diri ya nanti di rumah ya ngurusi cucu kegiatannya masih tetap atau vokasional)
kalau pas pulang, dirumah ya sama suami ya menjalankan diperbantukan di SD
aktivitas seperti biasa mbak. Ini ada sampingan gitu, saya meskipun sudah pensiun, dan
merasa terhibur dan bahagia, masih diperbantukan apalagi perasaanya terhibur dan
saya baru punya cucu ini tambah senang. bahagia. (KB. W.S5/b.55)
56. I Bagaimana pendapat ibu tentang pensiun?
57. S Harus menerima dengan ikhlas harus alhamdulillah bisa Menurut subyek pensiun itu (Penyesuaian diri jabatan
lulus dengan mengerjakan tugas dari negara sampai harusn ada sikap menerima atau vokasional)
sekarang. Itu pendapat saya. dan ikhlas karena sudah lulus
mengerjakan tugas negara
dengan baik.
(KB. W.S5/b.57)
58. I kulo lanjutkan nggeh pertanyaanya bu
59. S Iya mbak oke
60. I Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit? Dan apakah
penyakit tersebut mempengaruhi kehidupan ibu?
Bagaimana?
61. S Tidak punya insyallah tidak punya. Ngga punya mbak Subyek tidak mempunyai (Keadaan Fisik)
paling sakitnya ya flu, panas, batuk pilek seperti itu saja riwayat penyakit, hanya
247
alhamdulillah mbak. Sikap saya ya merasa bersyukur diberi penyakit yang sering
kesehatan sampai saat ini. dijumpai, subyek merasa
bersyukur. (KB. W.S5/b.61)
62. I Kemudian apakah ibu merasa kesehatan ibu berkurang
sewaktu pensiun? Bagaimana ibu bisa menyesuaikan diri ?
63. S Ya cuma berkurang itu saja, soalnya sudah lanjut usia jadi Subyek merasa kesehatannya (Keadaan Fisik)
kesehatan ndak seperti biasanya pas saya ngajar dulu masih mulai berkurang berbeda
fit badannya,kalau sekarang dadi yo berkurang tapi ya dengan dulu, cara
paling pegel-pegel itu saja. Cara menyesuaikan nya saya menyesuaikannya dengan
kalau capek istirahat, biasanya kalau saya keju-keju ya beristirahat dan berolahraga.
ngomong ke suami suruh dipijat terus ya olahraga kecil (KB. W.S5/b.63)
kecilan.
64. I Apakah dukungan dari keluarga berpengaruh dalam
kesehatan ibu? Bagaimana perasaan ibu terhadap hal
tersebut?
65. S Berpengaruh mbak ya karena suami dan anak saya saling Subyek merasa dukungan (Keadaan Fisik)
mengingatkan untuk masalah kesehatan saling keluarga berpengaruh seperti
mengingatkan itu saja mbak. saling mengingatkan seputar
kesehatan. (KB. W.S5/b.65)
66. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan keluarga ibu?
67. S Ya banyak mbak contoh salah satunya saya kan ini Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
alhamdulillah dikasih cucu, pengalaman saya ya menjadi peroleh dalam interaksi
tambah dulu nggak pernah gini, belum bisa memandikan keluarga yaitu pengalaman
anak kecil sekarang bisa. Kalau ada masalah kecil sama punya cucu dan pengalaman
suami dan anak saling memberi tahu, memberi pendapat dan interaksi nya dengan saling
saling intropeksi diri mmeberi tahu, memberi
pendapat dan intropeksi diri.
248
(KB. W.S5/b.67)
68. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan lingkungan tetangga ibu?
69. S Ya biasa biasa saja mbak pembelajarannya itu sedikit Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
soalnya tetangga saya jarang keluar rumah mbak, jadi keluar peroleh dalam interaksi
bareng dan saling mnegobrol itu ndak pernah. lingkungan tetangga dibilang
sedikit karena jarang
mengobrol. (KB. W.S5/b.69)
70. I Apa pengalaman atau pembelajaran yang ibu peroleh dalam
proses interaksi dengan teman ibu?
71. S Kalau sesama teman ya hanya pas di grub itu salingg Pembelajaran yang subyek (Kematangan sosial)
bercanda,guyonan. Kalau saya sedang kesepian ya bukak peroleh dalam interaksi
grub itu jadi saya merasa terhibur juga gitu. Jadi saling teman yaitu saling
memberi hiburan dan guyonan supaya tidak bosan. mensupport dan memberi
hiburan. (KB. W.S5/b.71)
72. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dari diri ibu
sendiri?
73. S Jadi saya ini nggak pernah marah lo mbak ninda maaf ya Cara mengatasi konflik dari (Kematangan intelektual)
ngga pernah marah, konflik yang parah itu nggak ada, diri sendiri dengan cara
marah sepele gitu, soalnya saya banyak guyon kalau berdiam dan mencari hiburan
dirumah. Ya mengatasi nya diam saja, ya lihat tv gitu misal nonton tv.
istigfhar gitu tok. (KB. W.S5/b.73)
74. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
keluarga ibu?
75. S Ya nanti kalau umpama saya dan suami ada konflik ya Cara mengatasi konflik (Kematangan intelektual)
dibicarakan berasam terus saya cuma bilang sambat dengan musyawarah bersama
istigfhar gitu tok. Kalau keluarga kalau marahnya ngomong dan saling intropeksi diri.
yang kasar, ya saya cuma bilang satu kata dengan cara (KB. W.S5/b.75)
249
menyebut gtu tok, terus ya saling intropeksi diri.
76. I Bagaimana cara ibu mengatasi berbagai konflik dengan
teman dan tetangga sekitar ibu?
77. S Kalau tetangga ya ngga pernah ada konflik soalnya ya itu (Kematangan intelektual)
nggak tau srawung soalnya ketemunya kalau ada kegiatan.
78. I Owalah gitu nggeh bu
79. S Tapi ini ada suatu cerita, saya bererita boleh nggeh mbak?
80. I Boleh bu monggo
81. S Satu ada itu saya kan membawa simpanan tabungan kalau Cara mengatasi konflik
nggak nyaur ya yowes terserah soalnya bukan uang saya, denga tetangga ontoh
terus ada pinjam tapi belum nyaur nyaur gtu mnbak ninda tetangga belum bayar uang
yo gpp wi duk duik ku duik e wong akeh isin aku bilang pinjaman dan subyek hanya
gitu tok, cuma dengan cara mengingatkan gitu tok. Kalau mengingatkan saja tidak
uang saya yang dipinjam saya ya ngak ikhlas mbak, ya itu diperpanjang.
dengan cara mengingatkan tok. Saya tipenya orangnya (KB. W.S5/b.81)
bodoamatan mbak
82. I Jadi dengan cara mengingatkan gitu nggeh
83. S Iya mbak
84. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
marah?
85. S Nggak pernah marah saya, kalau umpama marah ya saya Subyek mengontrol emosi (Kematangan emosi)
ke hal lain lihat contoh dengan menonton tv terus diam ketika marah dengan
mencari hiburan terus ndengerin radio. mencari hiburan untuk diri
sendiri.
(KB. W.S5/b.85)
86. I Bagaimana cara ibu mengontrol emosi disaat ibu merasa
adanya rasa benci dan kecewa dalam diri ibu?
87. S Rasa benci dan kecewa nggak ada samsek, kalau di guyonan Subyek tidak ada rasa benci (Kematangan emosi)
250
gitu bar ya bar ndak pernah saya memikirkan terus. Sudah dan kecewa daan tidak
ya sudah tidak memperpanjang. terlalu memikirkan.
(KB. W.S5/b.87)
88. I Bagaimana cara mengontrol emosi disaat ibu merasa stress,
cemas dan frustasi?
89. S Stress cemas frustasi ndak pernah sama sekali. Subyek tidak ada rasa stress (Kematangan emosi)
Alhamdulillah nggak pernah ,enjoy soalnya saya keadaan cemas dan frustasi selalu
keluarga saya semuanya i yang ada i cuma saya gitu lo, jadi enjoy. karean dikontrol
semua tumpuan di saya, jadi umpama ada kesalahan ada apa untuk selalu terbuka jadi
apa mesti curhat cerita gitu, merasa tentram damai merasa tentram dan damai.
(KB. W.S5/b.89)
90. I Bagaimana dampak psikologis yang ibu rasakan setelah
pensiun? (merasa cemas, stress dan takut atau merasa
tentram dan damai).
91. S Tidak mbak alhamduillah saya tidak merasakan seperti itu, Subyek tidak merasa cemas, (Keadaan Psikologis)
justru saya setelah pensiun ini ya memang sudah ikhlas gitu stress dan takut.
mbak apalagi sekarang kan masih diperbantukan di SD juga. (KB. W.S5/b.91)
Kalau sudah tidak diperbantukan ya tetap biasa saja mbak
92. I Bagaimana cara ibu mencurahkan kepedulian/ memberi
kasih sayang pada orang sekitar ibu?
93. S Ya seperti biasanya umpama ada orang kesusahan ya Subyek mencurahkan (Keadaan Psikologis)
dikunjungi,lak umpama ada kesusahan itu baru saya kepedulian nya dengan
menengok. Misal seperti tetangga ada yang sakit atau peduli sesama orang sekitar.
keluarga. (KB. W.S5/b.93)
94. I Bagaimana ibu mengapresiasi diri sendiri (self rewards)
setelah pensiun ini?
95. S Ndak pernah mba ninda, yowes semua saya kasihkan ke Subyek tidak pernah (Keadaan Psikologis)
anak wes ndak saya malah yowes semua ke anak, anak mengapresiasi diri sendiri
251
cuma satu satunya, ya ngasih tiap bulalnya saudara, ke diri karena menurut subyek anak
sendiri ngga pernah. nomer satu jadi semua
dikasih ke anak.
(KB. W.S5/b.95)
96. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan rumah
dan keluarga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
97. S Yo damai tentram enjoy enggak merasa bising mbak Subyek di lingkungan rumah (Keadaan Lingkungan)
soalnya serumah ya cuma berdua saja mbak. Anak saya kan dan keluarga tentram dan
di surabaya sama suaminya. Jadi ya rumah ini sepi. Dan enjoy karena serumah cuma
sebelah saya itu rumah mbak saya. berdua jadi tidak merasa
bising. (KB. W.S5/b.97)
98. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan
tetangga? (apakah damai, tentram, merasa bising yang
menggangu kehidupan sehari-hari anda).
99. S Kalau di tetngga yo biasa, semua tetangga soalnya nggak Subyek di lingkungan (Keadaan Lingkungan)
ada yang keluar lo mbak disitu, jadi nggak yang ngobrol tetangga juga tidak merasa
terus ngrumpi gitu ndak ada, jadi di tempat saya pulang terganggu karena sekitar
kerja ya wes masuk, kalau kumpul pas ada acara gitu tok. Di rumah sepi tetangga jarang
sekitar rumah saya itu sepi jadine keluar dan kurangnya untuk
berinteraksi.
(KB. W.S5/b.99)
100. I Bagaimana kondisi yang ibu rasakan dari lingkungan teman
anda? (apakah damai dan tentram atau ada konflik)
101. S Ya ndak ada damai kondisinya alhamdulillah baik baik saja. Subyek di lingkungan teman (Keadaan Lingkungan)
Karena ya itu kalau teman pensiun dan teman sgu itu juga merasa kondisinya baik baik
masih berinteraksi lewat hp dan setahun sekali reuni sama saja masih tetap berinteraksi.
teman sgu saya. Ya kondisinya sejauh ini baik baik saja (KB. W.S5/b.101)
252
mbak ninda.
102. I Selanjutnya tentang budaya dan norma norma bu, setelah
ibu pensiun, apakah ibu mampu menyesuaiakan budaya
yang berisi norma dan hokum di lingkungan ibu?
103. S Iya mbak setelah pensiun ini maupun sebelum saya bisa Subyek merasa bisa (Unsur Kebudayaan)
menyesuaikan diri dalam norma dan hokum di masyarakat. menyesuaiak diri dalam
Saya berusaha tidak melanggar, apapun itu saya selalu norma dan hokum budaya di
menghormati. Kalau kita tidak melanggar dan selalu berbuat masyarakat.
baik hidup kita menjadi tenang mbak. (KB. W.S5/b.103)
104. I Alhamduillah sampun bu, wawancaranya sudah selesai
105. S Alhamdulillah mbak
253
Lampiran 6: Hasil Observasi
A. Subjek 1 (SK)
Nama : SK
Usia : 68
berkerudung.
3. Ekspresi wajah Subjek terlihat tidak malu-malu dan selalu tersenyum saat
menjawab pertanyaan.
4. Cara menjawab Subjek menjawab pertanyaan dengan lancar dan suka sambil
254
bercerita.
6. Interaksi subjek saat wawancara Subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik dan
suka bergurau.
7. Kemampuan sosial Subjek terlihat ramah dan sangat mudah berinteraksi dengan
orang baru.
8. Kondisi tempat saat wawancara Wawancara dilakukan di rumah subyek, dan kondisi disekitar
255
B. Subjek 2 (SY)
Nama : SY
Usia : 67
panjang.
3. Ekspresi wajah Subjek rileks dan berwajah datar saat menjawab pertanyaan.
256
6. Interaksi subjek saat wawancara Subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik.
7. Kemampuan sosial Subjek terlihat ramah dan sangat mudah berinteraksi dengan
orang baru.
8. Kondisi tempat saat wawancara Wawancara dilakukan di rumah subyek, dan kondisi disekitar
sedikit berisik.
C. Subjek 3 (HR)
Nama : HR
Usia : 66 Tahun
257
No. Kesan umum subjek Ket.
pertanyaan.
6. Interaksi subjek saat wawancara Subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik.
7. Kemampuan sosial Subjek terlihat ramah dan sangat mudah berinteraksi dengan
orang baru.
8. Kondisi tempat saat wawancara Wawancara dilakukan di rumah subyek, dan kondisi disekitar
258
sedikit berisik.
D. Subjek 4 (MD)
Nama : MD
Usia : 70 Tahun
begitu sehat.
259
5. Gesture tubuh Subjek duduk dengan santai di kursi bersebelahan dengan
6. Interaksi subjek saat wawancara Subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik.
7. Kemampuan sosial Subjek terlihat ramah dan mudah berinteraksi dengan orang
baru.
8. Kondisi tempat saat wawancara Wawancara dilakukan di rumah subyek, dan kondisi disekitar
E. Subjek 5 (PA)
Nama : PA
Usia : 62 Tahun
260
Tahun Pensiun : 2020
pertanyaan.
6. Interaksi subjek saat wawancara Subjek menerima pertanyaan yang diajukan dengan baik,
7. Kemampuan sosial Subjek terlihat ramah dan mudah berinteraksi dengan orang
baru.
8. Kondisi tempat saat wawancara Wawancara dilakukan di rumah subyek, dan kondisi disekitar
261
lingkungan rumah terlihat sepi sehingga proses wawancara
lancar.
262
rumah.
Penyesuaian diri di
kalangan masyarakat
vokasional
263
b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri?
Kematangan sosial
Perkembangan dan
7. Kematangan intelektual.
kematangan
Kematangan emosi
Pengalaman
Kebiasaan
264
Situasi rumah dan keadaan
keluarga
Sekolah (lingkungan
teman)
Termasuk di dalamnya
agama
265
Lampiran 8: Reduksi data
REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA
a. Bagaimana macam-macam penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri?
1. Penyesuaian Penyesuaian Subyek setelah Subyek setelah Subyek setelah Subyek setelah Subyek setelah
Diri diri emosi dan pensiun ini pensiun ini pensiun ini pensiun ini pensiun ini
Individual fisik merasa adanya merasa adanya merasa adanya merasa adanya merasa adanya
perasaan puas perasaan puas perasaan puas perasaan puas, perasaan puas
dan bahagia, dan bahagia. dan bahagia bahagia jiwa dan bahagia
Karena subyek Karena sudah Karena sudah pikiran tenang karena sudah
sudah menjalani menjalani kerja lepas tanggung karena subyek bekerja dengan
tugas sampai sampai pensiun jawab dan selalu lulus dan sehat
pada waktunya dan melihat kewajiban bersyukur sampai
pensiun ini tanpa anak didiknya sebagai seorang mengabdi sekarang. Dan
cacat dan sudah sukses pendidik dan kepada allah merasa tidak
tercela. Tetapi semua. Tetapi sudah merasa meskipun pernah marah
subyek merasa subyek merasa lega. Dan kondisi fisiknya dan tidak
sering marah sering marah subyek merasa tidak seperti meluapkan
dan meluapkan tetapi tidak tidak pernah dulu lagi. emosi. Karena
emosi, karena sampai marah dan tidak Tetapi subyek subyek selalu
karakter meluapkan meluapkan merasa sering enjoy, apalagi
suaminya emosi. Disaat emosi setelah marah karena sekarang masih
pendiam. ada problem pensiun ini. kondisi fisiknya diperbantukan
Subyek selalu saja. Pola hidup Marahnya yang sakit di SD dan
menerapkan sehat nya seperti tentang sakitan dan merasa ada
266
pola hidup sehat olahraga. pekerjaan daya tubuh hiburannya.
saat pensiun ini. Subyek selalu rumah. setelah mulai menurun. Dan
Karena sudah menerapkan pensiun ini Dan subyek menerapkan
tidak ada pola hidup sehat lebih banyak selalu pola hidup
kewajiban, pola saat pensiun ini. waktu luang menerapkan sehat. Pola
hidup sehat nya dan lebih enjoy. pola hidup hidup sehat nya
seperti Subyek selalu sehat. seperti minum
beraktivitas menerapkan melakukan air putih ang
seperti biasa dan pola hidup sehat ibadah sholat banyak dan
olahraga. saat pensiun ini. dan jalan jalan masak makanan
dengan sedikit karena sehat.
berolahraga kakinya agak
memakan sakit.
makanan
bergizi.
Penyesuaian Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
diri dalam hal penyesuaian diri penyesuaian diri penyesuaian diri penyesuaian penyesuaian
seksual dalam hal dalam hal dalam hal diri dalam hal diri dalam hal
seksual sudah seksual sudah seksual sudah seksual sudah seksual sudah
berkurang, tidak berkurang, berkurang, Dan berkurang, berkurang, dan
ada gairah dan tetapi masih menerima hal tetapi subyek bisa menerima
sudah tidak aktif aktif, karena tersebut dan menerima dengan baik hal
seperti dulu lagi. membahagiakan masih aktif dengan ikhlas, tersebut.
Tetapi subyek dan karena tetapi subyek Subyek masih
menerima mengusahakan mempunyai tidak aktif lagi aktif tetap
dengan keadaan yang terbaik ke kewajiban karena sakit diusahakan
tersebut. Subyek pasangannya. melayani sakitan, dan karena
tidak pernah Dan menerima pasangannya, usaha untuk kewajiban. Dan
267
melakukan hal dengan keadaan karena sekarang minum herbal. sering
romantis berdua. tersebut. Dan lebih banyak Subyek tidak melakukan hal
Karena sering waktu. Dan pernah romantis
pasangannya melakukan hal subyek sering melakukan hal dengan
malas dan faktor romantis dengan melakukan hal romantis karena menghabiskan
usia. Dan jalan jalan, romantis faktor usia dan waktu dirumah
pasanganya makan diluar dengan jalan sudah menurun, dengan
bertipe introvert. bersama jalan dan tidak berminat bercanda dan
Tetapi subyek pasangan. berolahraga yang penting bergurau. Dan
mengobrol dan Selalu disekitar kesetiaanya. selalu
menyisihkan mengobrol dan rumahnya. Dan subyek mengobrol dan
waktu dimana menyisihkan misalnya mau mengobrol dan menyisihkan
saja dengan cara waktu dimana tidur menyisihkan waktu seperti
bergurau dan saja saat ada Subyek waktu bersama bercerita
ngobrol serius problem rumah mengobrol pasangannya sampai
dengan tangga. dengan dimana saja, mengobrol hal
pasangannya. pasangan misalnya yang tidak
sewaktu waktu setelah sholat terlalu penting
dimana saja, berjamaah. dimana saja.
misalnya mau
tidur.
Penyesuaian Subyek bisa Subyek bisa Subyek bisa Subyek bisa Subyek bisa
diri secara menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan
religius dan sikapnya di sikapnya di sikapnya di sikapnya di sikapnya di
moral. lingkungan dan lingkungan dan lingkungan dan lingkungan dan lingkungan
di keagamaan di keagamaan di keagamaan di keagamaan karena tidak
karena subyek karena karena karena tidak karena subyek ada perubahan
268
mengikuti dianggap merasa asing termasuk tertua sehingga tidak
kegiatan dituakan oleh dengan di merasa asing,
keagamaan di lingkungannya mengikuti lingkungannya ikut kegiatan
sekitar dan di kegiatan di akhirnya sudah dan lingkungan
lingkungannya. keagamaan sekitar kenal lebih tetangga jarang
Sehingga sudah subyek lingkungan dan lama dan tidak keluar. Dan di
kenal seperti memiliki sikap saudaranya merasa asing keagamaan
apa, cepat akrab saling banyak yang dan wajib mempunyai
dan tidak merasa menghormati tinggal sekitar menjalankan sikap yang taat
asing. Dan dan menghargai rumahnya. Dan tugas sebagai pada agama,
melakukan saat ada di menurut subyek seorang muslim tidak ada
kegiatan untuk lingkungan keagamaan, dan baik sama perubahan.
meningkatkan berbeda agama menurut subyek orang sekitar Subyek bisa
ketaqwaan meskipun agama pilihan tidak membeda menyesuaikan
bersama keluarganya serta urusan bedakan sama diri dalam
suaminya, dan mayoritas masing masing lingkungan lingkungan
perasaanya katolik. Subyek dan sudah yang berbeda berbeda agama
merasa tentram. melakukan punya jalur keyakinan. dengan tidak
Dan mempunyai banyak kegiatan sendiri-sendiri. Dalam membeda
sikap yang untuk Subyek dalam meningkatkan bedakan saling
saling meningkatkan meningkatkan ketaqwaan menghormati
menghormti ketaqwaan. ketaqwaan subyek dan mengerti.
terhadap dengan dengan belajar melakukan dalam
lingkungan yang mengikuti quran, untuk sholawat, dzikir meningkatkan
berbeda agama. kegiatan memperdalam dan membaca ketaqwaan
Karena di keagamaan di dan quran, dengan
lingkungannya sekitar menghaluskan perasaannya mengikuti
mayoritas islam. lingkungannya bacaan dan menjadi tenang kegiatan
269
dan perasaanya perasaanya dan damai. keagamaan di
senang. senang. Subyek lingkungannya.
bisa Dan
menyesuaikan perasaanya
diri dalam senang bisa
lingkungan bersosialisasi
berbeda agama dengan
dengan saling tetangga.
menghormati
dan sudah tau
latar belakang
mereka.
2. Penyesuaian Penyesuaian Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
diri secara diri di hubungannya hubungannya hubungannya hubungannya hubungannya
sosial. lingkungan baik-baik saja baik sama sanak baik-baik saja baik-baik saja baik-baik saja
keluarga dan terhadap keluarga yang terhadap terhadap terhadap
rumah. pasangannya jauh maupun pasangannya pasangannya pasangannya
subyek dekat. Karena karena saja semakin dekat Karena subyek
menganggap kalau ada kalau ada karena sama- tidak gampang
seperti sahabat masalah segera masalah segera sama sudah tua emosi jadi tidak
sendiri dan diselesaikan. diselesaikan. jadi saling ada masalah
tempat buat Subyek merasa Subyek merasa mengerti satu Subyek merasa
cerita. Karena hubungan hubungan sama lain. hubungan
pasangannya dengan anak dengan anak Subyek merasa dengan anak
tipe pendiam cucu baik cucu baik dan hubungan cucu baik
jadi selalu diajak karena tetap mrasa terhibur dengan anak subyek
bicara oleh berkomunikasi karena tetap cucu baik mempunyai
subyek. Subyek secara virtual berkomunikasi karena subyek cucu baru,
270
merasa lebih kalau jauh dan dengan video merasa senang meskipun nanti
gembira dan kalau dekat call dan sering dan terhibur, cucunya
senang saat sering main bersama rumah semkain dibawa di sby,
bersama anak berkumpul. Subyek merasa ramai. Subyek disitu subyek
dan cucu. Subyek merasa hubungannya merasa merasa kangen.
Karena pada saat hubungannya baik sama sanak hubungannya Subyek merasa
pensiun ini baik sama sanak keluarga karena baik sama hubungannya
hiburannya keluarga karena keluarga subyek sanak keluarga baik sama
bersama anak saling dekat sama meskipun sanak keluarga
dan cucu. meluangkan rumahnya dan berjauhan karena subyek
Subyek merasa waktu dan kalau ada acara masih tetap peduli sesama
hubungannya berkunjung di saling berkomunikasi keluarga dan
baik sama sanak rumah saudara. mendatangi. secara virtual. tidak ada
keluarga yang perubahan.
jauh maupun
dekat. Karena
kalau ada
masalah segera
diselesaikan.
Penyesuaian Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
diri di hubungannya hubungan hubungan hubungan hubungan
kalangan baik sama dengan tetangga dengan tetangga dengan dengan
masyarakat. tetangga RT/RW RT/RW baik RT/RW baik tetangga tetangga
karena seorang Karena sudah Karena RT/RW baik RT/RW baik
guru jadi subyek lama tinggal di mengikuti subyek karena tidak
lebih dipandang, lingkungannya. kegiatan sosial mengikuti ada perubahan
apalagi subyek dan sering kegiatan di setelah pensiun
aktif terhadap berkumpul. lingkungannya ini dan subyek
271
kegiatan di sehingga aktif ikut
lingkungannya. bersosialisasi kegiatan di
sehingga lebih lingkungannya.
akrab.
Penyesuaian Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
diri terhadap hubungannya hubungannya hubungannya hubungannya hubungannya
sekolah. dengan teman dengan teman dengan teman dengan teman dengan teman
dekat atau dekat atau dekat atau dekat atau dekat atau
komunitas komunitas baik komunitas baik komunitas baik komunitas baik
subyek baik karena kalau karena tetap meskipun tidak tetap terjalin
karena usia ada acara berkomunikasi pernah bertemu dan satu tahun
subyek dengan subyek datang secara virtual dan keluar sekali
teman terpaut sehingga sering dan jarang ikut bersama, jadi mengadakan
jauh jadi sering mengobrol. kalau ada reuni. tetap reunian.
bercerita kepada Subyek merasa Subyek merasa berkomunikasi Subyek merasa
subyek, dan hubungannya hubungannya secara virtual hubungannya
dianggap orang dengan teman dengan teman Subyek merasa dengan teman
tua sendiri. sesama sesama hubungannya sesama
Subyek merasa pensiunan baik, pensiunan baik, dengan teman pensiunan baik,
hubungannya karena sering meskipun sesama meskipun
dengan teman berkomunikasi berkomunikasi pensiunan baik, belum pernah
sesama saat bertemu di hp lewat meskipun tidak ketemu dan
pensiunan baik kalau ada media social. pernah komunikasinya
meskipun jarang kegiatan. berjumpa, lewat virtual
bertemu karena kondisi saja.
karena subyek isiknya tidak
merasa agak memungkinkan
272
malas karena jadi tetap
factor usia, komunikasi
tetapi masih secara virtual.
berkomunikasi
meskipun lewat
virtual.
3. Penyesuaian Hubungan Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
diri yang dan harapan pasangannya sikap dan sifat sikap dan sifat sikap dan sifat sikap dan sifat
berhubungan yang terdapat sebelum dan pasangan saling pasangan baik pasangan tidak pasangan baik
dengan dalam sesudah pensiun mengerti dan karena secara ada perubahan dan merasa
perkawinan. kerangka itu beda. Setelah tambah lebih kebetulan masih tetap baik enjoy tidak ada
perkawinan. pensiun ini sifat dekat. ada kegiatan karena perubahan.
dan sikap Subyek merasa jadi enjoy sama pasangannya Subyek merasa
pasangannya tidak pernah saja seperti semakin tidak pernah
lebih diam. bertengkar dulu. menunjukkan bertengkar,
Subyek merasa tetapi sering Subyek merasa sikap peduli. dulu sebelum
namanya berbeda tidak pernah Subyek merasa pensiun pernah
manusia pendapat, cara bertengkar tidak pernah bertengkar
terkadang sering mengatasi tetapi sering bertengkar hanya sesekali.
bertengkar, konflik berbeda tetapi sering Kalau marah
tetapi tidak pasanagan pendapat, cara berbeda hanya hal
sampai adu subyek saling mengatasi pendapat, cara sepele.
mulut. Cara terbuka dan konflik dengan mengatasinya Subyek merasa
mengatasai mencari pasangan segera dengan kualitas
konflik solusinya. diselesaikan musyawarah pernikahannya
pasangan Subyek merasa masalahnya. bersama. lebih bagus
menerapkan kualitas Subyek merasa Subyek merasa karena subyek
273
silent trietment pernikahan baik kualitas kualitas tidak pernah
dan saling dan sukses, pernikahan baik pernikahannya bertengkar
berintropeksi Karena menurut tidak ada baik karena maupun sampai
diri. Subyek subyek tidak masalah , menuju adu mulut dan
merasa kualitas ada perpisahan karena kebahagiaan subyek menjadi
pernikahan berarti pasanagnnya dunia dan panutan dari
sukses, bisa pernikahannya itu pilihannya akhirat. keluarganya.
berumah tang sukses. sendiri dan
dengan rukun merasa cocok.
dan ayem
tentram, karena
subyek selalu
bersikap sabar
dan mendidik.
4. Penyesuaian Berhubungan Subyek tidak Subyek tidak Subyek tidak Subyek tidak Subyek tidak
diri jabatan erat dengan mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti mengikuti
atau penyesuaian persiapan atau persiapan dan persiapan dan persiapan atau persiapan atau
vokasional. diri akademis. pengalaman pengalaman saat pengalaman pengalaman pengalaman
karena subyek mau pensiun, saat mau karena subyek karena subyek
merasa sudah karena memang pensiun, karena merasa sudah sudah
ikhlas dan bisa sudah waktunya sebelum ikhlas dan menerima akan
menerima pada untuk pensiun pensiun sudah bersyukur hal tersebut.
saat mau dan setelah mengurangi Subyek saat Subyek saat
pensiun. pensiun ini aktivitas di pensiun pensiun
Saat pensiun aktivitas sekolah. Jadi kegiatannya kegiatannya
subyek subyek sama langsung lega dengan masih tetap
mempunyai banyaknya menurun. melakukan diperbantukan
kegiatan seperti dengan sebelum Subyek saat aktivitas sehari di SD
274
aktivitas sehari pensiun. pensiun hari di rumah meskipun
hari seperti Subyek saat mempunyai dan bermain sudah pensiun
bersih-bersih pensiun kegiatan seperti dengan cucu. perasaanya
rumah dan mempunyai menjadi Menurut terhibur dan
beribadah. Dan banyak kegiatan sekretaris subyek bahagia.
tidak punya di luar rumah, koperasi dan pendapat Dan
usaha. sama seperti mempunyai tentang menurut subyek
Menurut subyek sebelum hobi karawitan. pensiun pendapat
pendapat tentang pensiun. Menurut subyek menikmati tentang
pensiun Perasaanya pendapat waktu waktu pensiun harus
merupakan hal senang. tentang santai yang ada sikap
yang wajib, Menurut subyek pensiun belum menerima dan
karena memang pendapat merupakan hal dirasakan pada ikhlas karena
sudah waktunya. tentang yang wajib saat masih sudah lulus
Karena semakin pensiun karena usianya belum pensiun. mengerjakan
tambah usia merupakan hal sudah pas dan Setelah pensiun tugas negara
semakin yang wajib, produkvitasnya. ini lebih banyak dengan baik.
menurun karena usia waktu luang.
produktifitasnya. semakin tua dan
ada batasnya.
Dan bisa
menerima
dengan baik,
kalau tidak
menerima
menurut subyek
yang punya
jabatan tinggi.
275
b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri pensiunan guru Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoroto Kota
Kediri?
1. Keadaan Fisik Konstitusi Subyek Subyek tidak Subyek tidak Subyek Subyek tidak
mempunyai punya riwayat punya riwayat terkena mempunyai
fisik dan
riwayat penyakit penyakit, dan penyakit, dan penyakit linu riwayat
Hereditas diabetes dan penyakitnya penyakitnya linu penyakit,
mempengaruhi tergolong ringan tergolong ringan mengakibatkan hanya penyakit
fisiknya dan seperti flu yang seperti flu dan kakinya sakit yang sering
kehidupan sering dijumpai tidak sehingga tidak dijumpai,
sehari-hari, sehari hari. Dan mempengaruhi bisa jalan lama subyek merasa
missal sering subyek merasa kehidupan dan penyakit bersyukur.
kepayahan dan bersyukur sehari hari dan tersebut
lemas. subyek merasa berpengaruh
bersyukur. dalam
keseharianya.
Dan sikap
subyek
menjalani
sambil
berusaha.
276
Subyek merasa
kesehatannya
Subyek merasa Subyek merasa mulai menurun Subyek merasa
kesehatannya kesehatannya dan berkurang, kesehatannya
Subyek merasa
mulai menurun mulai menurun seperti tidak mulai menurun
kesehatannya
dan berkurang, dan berkurang, bersemangat dan berkurang,
mulai menurun
karena semakin karena wajar melakukan berbeda
dan berkurang,
Sistem utama bertambahnya sudah lanjut aktivitas sehari dengan dulu,
belum bisa
usia dan subyek usia, tapi bisa hari dan belum cara
tubuh (sistem menyesuaikan
bisa menyesuaikan bisa menyesuaikann
diri. Dan
saraf, otot dan menyesuaikan diri dengan menyesuaikan ya dengan
Subyek merasa
diri dengan cara olahraga. diri. beristirahat dan
kelenjar, dukungan
dengan Subyek merasa Subyek merasa berolahraga
keluarga
ataupun berolahraga. dukungan dukungan kecil-kecilan.
berpengaruh,
Dan dukungan keluarga keluarga Subyek merasa
berbagai keluarga
keluarga berpengaruh berpengaruh dukungan
memberi
penyakit). berpengaruh, seperti saling seperti saling keluarga
dukungan
dengan cara memberi peduli berpengaruh
dengan cara
mengingatkan perhatian membantu seperti saling
mengingatkan
dan memberi dengan berobat dan mengingatkan
dan memberi
perhatian dan mengantar perasaan seputar
perhatian.
merasa berobat. subyek kesehatan.
bersyukur. menjadi
bahagia.
277
Kematangan. interaksi interaksi interaksi interaksi interaksi
keluarga yaitu keluarga yaitu keluarga saling keluarga saling keluarga
sikap intropeksi menambah rasa peduli dan mengingatkan pengalaman
diri, saling keakraban dan mendukung dalam hal punya cucu
mengingatkan menambah seperti ketika keagamaan. baru dan
dan berbagi. silahturahmi. sedang Kemudian di dengan saling
Dan di interaksi misalnya kalau berkumpul interaksi memberi tahu,
tetangga yaitu ada acara dengan keluarga tetangga saling memberi
sikap berbagi, keluarga saling dan berkumpul bertukar pendapat dan
menasehati dan mengabari kalau ada informasi intropeksi diri.
memberi sikap saling hajatan. tentang Kemudian di
motivasi. sapa, ramah. Kemudian di kesehatan dan interaksi
Kemudian Kemudian sama interaksi saling tetangga
interaksi teman tetangga dan tetangga saling mendukung. karena
dekat yaitu ikut kegiatan membantu dan dan memberi tetangga jarang
saaling supaya tambah saling peduli motivasi. keluar rumah
mengingatkan. akrab. kalau kesulitan Dan di dan jarang
Dan interaksi missal kalau ada interaksi teman mengobrol.
teman saling gotong royong. saling Dan interaksi
memberi Dan di interaksi mengutarakan sama teman
perhatian, teman saling pendapat, saling
motivasi dan mengingatkan saling mensupport
sikap peduli. dan tukar mendukung. dan memberi
Misal tanya pendapat saat hiburan supaya
tentang berkomunikasi tidak bosan.
kesehatan, secara virtual.
berkunjung di
rumah teman.
278
Kematangan Bisa mengatasi Bisa mengatasi Bisa mengatasi Bisa mengatasi Bisa mengatasi
konflik dari diri konflik dari diri konflik dari diri konlik dari diri konlik dari diri
Intelektual.
sendiri dengan sendiri dengan sendiri dengan sendiri kalau sendiri, karena
hal yang berbau cara intropeksi cara bercerita hati rasanya subyek tidak
agama yaitu diri kepada sedih cara pernah ada
dengan cara kemudian pasangannya. mengatasinya konflik. Cara
istighfar, sholat dengan Jadi subyek dengan selalu mengatasi
dan membaca diselesaikan tidak bersabar dan konflik dari
amalan-amalan. dengan memendam meminta diri sendiri
Bisa mengatasi menganalisa masalah. pertolongan dengan cara
konlik dengan konflik tersebut Bisa mengatasi pada allah. berdiam dan
keluarga dengan Menurut subyek konflik dengan Bisa mengatasi mencari
cara saling di keluarga keluarga dengan konflik dengan hiburan misal
meminta maaf, jarang ada cara dengan keluarga nonton tv.
memngingatkan, konflik karena bercerita dan dengan saling Bisa mengatasi
terbuka dan saling terbuka. bermusyawara konflik dengan
mengerti. mendukung, Subyek h bersama. keluarga
Bisa mengatasi saling terbuka, merasatidak ada Bisa mengatasi dengan
konflik dengan mengingatkan konflik sama konflik dengan musyawarah
tetangga dengan dan memberi. tetangga dan tetangga cara bersama dan
cara memilih tahu. teman. Subyek mengatasinya saling
memendam, Subyek merasa ketika bertemu dengan sikap intropeksi diri
kemudian tidak ada konflik dengan tetangga mengalah dan Bisa mengatasi
setelah di tetangga saling menyapa sabar. konflik dengan
mengatasi sekitar maupun dan bergurau. tetangga
dengan cara dalam dengan cara
menulis apa pertemanan. mengingatkan
yang dialami karena subyek
279
baru cerita. pernah ada
konflik tentang
tetangganya
yang belum
bayar hutang.
Kematangan Bisa mengontrol Bisa mengontrol Bisa mengontrol Bisa Bisa
emosi disaat emosi disaat emosi disaat mengontrol mengontrol
Emosi.
marah dengan marah dengan marah dengan emosi disaat emosi disaat
mengeluarkan intropeksi diri cara meminta marah dengan marah dengan
uneg-unegnya dan berdiam diri pertolongan dengan cara dengan
dengan cara kenapa terjadi allah dan meminta mencari
menulis apa seperti itu. bercerita pada pertolongan hiburan untuk
yang Bisa mengontrol pasangannya. pada allah. diri sendiri.
dirasakannya. emosi disaat ada Subyek merasa Bisa Subyek merasa
Bisa mengontrol rasa kecewa dan tidak ada rasa mengontrol tidak ada rasa
emosi disaat ada sedih dengan benci dan emosi disaat benci dan
rasa kecewa dan cara dibiarkan kecewa karena ada rasa kecewa subyek
sedih dengan mengalir begitu subyek selalu kecewa dan tidak terlalu
cara melakukan saja dan tidak menikmati sedih dengan memikirkan.
pendekatan di mengulanginya dengan enjoy dengan selalu Subyek tidak
allah dan lagi. dan selalu bersabar dan ada rasa stress
meminta Subyek tidak bersyukur. Dan tetap dijalani. cemas dan
pertolongan mengalami rasa tidak perlu Subyek merasa frustasi selalu
allah. stress, cemas dikeewakan oleh rasa stress dan enjoy. Karena
Subyek tidak dan benci. apa yang cemas itu ada dikontrol
mengalami rasa karena subyek diberikan tuhan. tetapi tidak untuk selalu
stress, cemas setelah Subyek tidak sampai frustasi terbuka jadi
dan benci. pensiun banyak mengalami rasa cara merasa tentram
280
Memiliki tipe aktivitas jadi stress, cemas mengontrolnya dan damai.
yang bodo amat lebih enjoy dan dan benci. dengan banyak
dan suka santai. karena apapun bersabar
bercanda. masalahnya kemudian
dengan bercerita bersyukur apa
ke pasangannya. yang ada.
3. Pengalaman Tidak Tidak Tidak Subyek merasa Tidak
mempunyai mempunyai mempunyai ada dampak mempunyai
dampak dampak dampak psikologis dampak
psikologis psikologis psikologis yaitu rasa psikologis
cemas, stress cemas, stress cemas, stress stress dan cemas, stress
dan takut. dan takut. dan takut karena cemas. Karena dan takut,
karena subyek karena subyek subyek selalu subyek merasa Karena setelah
menikmati masa banyak kegiatan terbuka dengan agak jenuh di pensiun ini
pensiunan. dan aktivitas, pasangannya rumah apalagi sudah iklhas
sehingga subyek dengan cara dengan apalagi masih
Keadaan tidak pernah bercerita agar keadaan ada sampingan
Psikologis. merasakan akan lega. subyek yang jadi subyek
hal tersebut. kakinya sakit. merasa
terhibur.
281
yang lebih atau curhat, yaitu dengan uang maupun orang sekitar.
membutuhkan. subyek barang kepada Misalnya kalau
saling berbagi,
memberikan orang yang ada yang
saran kepada mengingatkan membutuhkan. kesusahan dan
orang tersebut. sakit dengan
dan memberi
menengok.
saran.
Subyek Subyek tidak Subyek Subyek tidak Subyek tidak
mengapresiasi pernah mengapresiasi pernah
pernah
diri sendiri mengapresiasi diri sendiri mengapresiasi
sesuai diri sendiri sesuai diri sendiri mengapresiasi
kebutuhan saja karena setelah kebutuhan, beli yang
diri sendiri
misal membeli pensiun ini ya sesuatu untuk terpenting
Kebiasaan barang. dijalani saja. .menyenangkan hidupnya karena menurut
diri sendiri. berjalan
subyek semua
Karena menurut dengan baik
subyek apa yang dan selalu dikasih ke anak
diberikan oleh melakukan hal
dan keluarga.
allah harus di positif.
nikmati
282
keributan. dulu pertama terganggu dekat bisa tidur, berdua jadi
karena di kali pindah, sama saudara. karena tidak merasa
lingkungannya subyek merasa dirumah bising.
sepi di dalam rumahnya sperti subyek banyak
rumah hanya akan roboh cucu-cucu
bertiga saja. karena dekat subyek.
dengan jalan
raya dan
sekarang sudah
terbiasa.
Masyarakat. Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek di Subyek di
di lingkungan di lingkungan di lingkungan lingkungan lingkungan
tetangga tenang tetangga tenang tetangga tenang, tetangga tetangga juga
dan damai dan damai. damai dan tidak merasa tentram tidak merasa
karena tetangga Karena menurut merasa dan damai terganggu
jarang keluar. subyek terganggu oleh karena tidak karena sekitar
lingkungan kiri dan kanan ada keributan rumah sepi
sekitar tempat karena sudah jadi tidak tetangga jarang
tinggalnya unik terbiasa. menganggu keluar,
karena dari kehidupan keluarnya
berbagai macam sehari hari. hanya ada
keperayaan kegiatan saja
tetapi mereka dan kurangnya
saling untuk
menghargai dan berinteraksi.
tidak ada yang
ribet dan bising.
Sekolah Subyek merasa Subyek merasa Subyek di Subyek di Subyek di
283
(lingkungan di lingkungan di lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
teman juga teman juga teman merasa, tetangga teman merasa
teman).
tenang karena tenang dan baik damai, tentram merasa damai, kondisinya
jarang bertemu karena dan tidak karena jarang baik baik saja
dengan teman- seperlunya saja terganggu ketemu dan masih tetap
temanya dan kalau karena saling komunikasi berinteraksi
hanya lewat berkomunikasi berkomunikasi lewat virtual lewat virtual
virtual. dan sudah tau seperti saja. dan
lingkungannya meskipun mengadakan
seperti apa. dengan cara reuni setahun
virtual. sekali.
5. Unsur Termasuk di Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa Subyek merasa
bisa bisa bisa bisa bisa
Kebudayaan. dalamnya
menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan menyesuaikan menyesuaiak
pengaruh diri dengan diri dengan diri dengan diri dengan diri dalam
budaya norma budaya sekitar. budaya hokum budaya norma norma dan
keyakinan dan
hokum di Dan berusaha dan norma hokum yang hokum budaya
agama. lingkungannya. tidak melanggar. masyarakat. Dan ada di di masyarakat.
Karena selalu Sebelum dan berusaha tidak lingkungann. Dan berusaha
menghormati sesudah pensiun melanggar dan Subyek sangat tidak
norma norma tiak ada selalu menghormati melanggar,
hokum di perubahan. menghargai. dan apapun selalu
lingkungannya menghargai menghormati.
dan tidak sehingga tidak Menurut
melanggarnya. melanggar subyek kalau
apapun. kita tidak
melanggar dan
284
selalu berbuat
baik hidup kita
menjadi
tenang.
285
Lampiran 9: Daftar Konsultasi Penyelesaian Skripsi
286
287
Lampiran 10: Dokumentasi
Subyek SK
Subyek SY
Subyek MD
Subyek PA
Subyek HR
288
Lampiran 11: Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
289