Anda di halaman 1dari 105

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA SEKOLAH DAN

KEMAMPUAN KINERJA TERHADAP PENINGKATAN


MOTIVASI BERPRESTASI GURU DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 8
BATANG HARI

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Strata Satu Pada Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Oleh:

DANY DWIKI SAPUTRA


NIM: 2018.153.973

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM DAN ILMU KEGURUAN
TAHUN 2022
NOTA DINAS

Muara Bulian, Juli 2022

Pembimbing I : Dr. Sukatin, M.Pd.I


Pembimbing II : Andri Astuti, S.Pd.I.M.Pd.I
Alamat : Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari
Jalan Gajah Mada Kelurahan Teratai Kecamatan Muara
Bulian Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi Telpon
(0743) 21749

Kepada Yth,
Rektor Institut Agama Islam (IAI) NusantaraBatang Hari
di –
Muara Bulian
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan
seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi atas
nama DANY DWIKI SAPUTRA NIM : 2018.153.973 yang
berjudul:“Pengaruh Karakteristik Kepala Sekolah Dan
Kemampuan Kinerja Terhadap Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari” telah dapat diajukan untuk
dimunaqosyahkan guna melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) pada Institut Agama Islam Nusantara
Batang Hari.Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut
semoga dapat diterima dengan baik.
Demikianlah, atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih. Semoga bermanfaat bagi kepentingan
agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sukatin, M.Pd.I Andri Astuti, S.Pd.,M.Pd.I


NIDN. 2110078601 NIDN. 2115129801

ii
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : DANY DWIKI SAPUTRA
NIM : 2018.153.973
Tempat/ Tanggal Lahir : Penerokan, 07 Oktober 2000
Jurusan/ Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Alamat : Jln. Bajubang Darat KM 44 RT 24 Dusun
Purwodadi Desa Penerokan Kecamatan
Bajubang Kabupaten Batang Hari
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
berjudul “Pengaruh Karakteristik Kepala Sekolah Dan Kemampuan
Kinerja Terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari” adalah benar karya saya
sendiri, kecuali kutipan-kutipan yang telah saya sebut sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar,
maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia dan ketentuan yang berlaku di Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh
melalui skripsi ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk
dapat digunakan sepenuhnya.
Muara Bulian, Juli 2022
Yang membuat pernyataan

DANY DWIKI SAPUTRA


NIM: 2018.153.973

iii
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
Alamat: Jl. Gajah Mada Teratai Muara Bulian, 36612 Telp. (0743) 21702, website: www.iainbatanghari.ac.id

PENGESAHAN
Skripsi atas namaDANY DWIKI SAPUTRA, NIM : 2018.153.973 Prodi
Manajemen Pendidikan Islam telah dimunaqosyahkan oleh tim sidang
munaqosyah Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari dan telah
diterima sebagai bagian dari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program studi Pendidikan Agama
Islam.
Muara Bulian, 2022
Rektor IAI-Nusantara Batang Hari

Zulqarnain, M.Hum., Ph.D


NIDN. 2016087502

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Penguji I, Pembimbing I,

Dr. Sukatin, M.Pd.I


NIDN. 2110078601

Penguji II, Pembimbing II,

Andri Astuti, S.Pd.M.Pd.I


NIDN. 2115129801

iv
MOTTO

   

         

        

Artinya : Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. An-Nahl ayat 97)1

1
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya Departemen Agama RI (Semarang: Karya Toha
Putra, 2007), hal. 220.

v
ABSTRAK

Dany Dwiki Saputra, Pengaruh Karakteristik Kepala Sekolah Dan


Kemampuan Kinerja Terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari, Manajemen
Pendidikan Islam, Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari,
Tahun 2022.
Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk
memberikan kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan dan keberhasilan. Karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap,
ciri-ciri dan pola pikir yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin di sekolah. Kemampuan
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan
pengalaman, kecakapan dan mengerahkan segenap potensi yang dimiliki
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
termasuk penelitian deskriptif, yang mendeskripsikan sesuatu dengan
statistik atau dengan angka-angka dan analisis untuk mencari jawaban
dari rumusan masalah suatu penelitian, yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah Guru Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang
Hari, sebanyak 20 guru, hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi
yaitu antara Ha dan Ho.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perhitungan persamaan
regresi diperoleh nilai R Square sebesar 0,450 ini berasal dari
pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R”, yaitu 0,671 x 0,671 =
0,450 atau sama dengan 45%. Angka tersebut mengandung arti bahwa
variabel karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan kinerja (X2)
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel
peningkatan motivasi berprestasi guru (X3) sebesar 45%. Sedangkan
sisanya sebesar 100%-45%.= 55% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

Kata Kunci : Karakteristik Kepala Sekolah, Kemampuan Kinerja Dan


Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru.

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamiinatas kehadirat Allah yang Maha Pengasih


dan Maha Penyayang berkat kasih sayang dan kesehatan yang diberikan
kepada penulis, Ku persembahkan skripsi ini untuk:
1. Ayahanda tercinta (Iwan M.C) dan Ibunda (Yuliar). Aku persembahkan
karya kecil ini kepada ayah dan bunda yang telah memberikan kasih
sayang, doa, nasehat, motivasi, moril maupun materil. Semoga karya
ini bisa membuat ayah dan bunda bangga.
2. Abang dan kakakku, terima kasih atas doa dan dukungannya selama
ini.
3. Keluarga besarku, terima kasih sudah mendoakan, memberikan
nasehat dan menyayangi serta dukungannya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
4. Sahabatku dan semua teman-teman seperjuangan, terima kasih telah
menemani, berjuang bersama duduk di bangku kuliah yang penuh
kenangan.
Penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu dan penulis juga
berterima kasih, tidak bisa membalas semua kebaikan-kebaikan tersebut.
Semoga Allah membalas kebaikan semuanya dengan kebaikan di dunia
dan di akhirat kelak. Amiiin Yaa Robbal‟alamiin.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟aalamin puji syukur atas kehadirat Allah SWT,


yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Kepala Sekolah dan
Kemampuan Kinerja Terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi
Guru Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari”. Tidak
lupa juga penulis kirimkan sholawat serta salam kepada Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah berjasa memberikan petunjuk dan jalan
kepada umat manusia ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menemukan
halangan dan rintangan baik dalam sistematika penulisan maupun
pengumpulan data. Namun berkat usaha, doa serta bantuan dari berbagai
pihak terkhusus Bapak dosen pembimbing, maka tulisan ilmiah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah direncanakan.
Untuk itu dari lubuk hati yang terdalam penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing
dalam menyelesaikan skripsi ini terutama sekali kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Mohd. Damiri, Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI)
Batang Hari.
2. Bapak Zulqarnain, M.Hum.,Ph.D, Rektor Institut Agama Islam (IAI)
Nusantara Batang Hari.
3. Bapak Dr. Ansori, S.Pd.I., M.Pd.I, Wakil Rektor I Institut Agama
Islam(IAI) Nusantara Batang Hari.
4. Bapak M. Syadli, S.Th.I., M.A, Wakil Rektor II Institut Agama Islam
(IAI) Nusantara Batang Hari.
5. Bapak Kholid Ansori, SE., MM, Wakil Rektor III Institut Agama Islam
(IAI) Nusantara Batang Hari.
6. Bapak Dr. Iwan Aprianto, M.Pd, Kepala Bagian Administrasi,Umum,
Akademik dan Kemahasiswaan Institut Agama Islam (IAI) Nusantara
Batang Hari.

viii
7. Ibu Dr. Yennizar, S.Pd.I., M.Pd.I, Dekan Fakultas Pendidikan Islam
danKeguruan Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Batang Hari.
8. Ibu Dr. Sukatin, M.Pd.I Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Institut Agama Islam Nusantara Batang Hari dan sekaligus
sebagai dosen pembimbing I.
9. Dosen Pembimbing II Ibu Andri Astuti, S.Pd., M.Pd.I
10. Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan/Karyawati/Staf Institut Agama Islam
(IAI) Nusantara Batang Hari.
11. Ibu Salimi, S.Pd Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang
Hari
12. Bapak/Ibu Majelis Guru, serta Staf Tata Usaha Sekolah Menengah
Pertama Negeri 8 Batang Hari
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Dengan adanya skripsi ini kiranya
dapat memotivasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan para
pembaca untuk dapat membuat karangan-karangan ilmiah di masa yang
akan datang. Dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semoga Allah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya atas bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis. Amiin Yaa
Robbal‟aalamiin.

Muara Bulian, Juli 2022

DANY DWIKI SAPUTRA


NIM : 2018.153.973

ix
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i


Nota Dinas ................................................................................................ ii
Pernyataan Orisinilitas Skripsi .............................................................. iii
Halaman Pengesahan ............................................................................. iv
Motto…….. ................................................................................................ v
Abstrak… ................................................................................................. vi
Persembahan ......................................................................................... vii
Kata Pengantar...................................................................................... viii
Daftar Isi .................................................................................................. x
Daftar Tabel ........................................................................................... xiii
Daftar Gambar ........................................................................................ xv
Daftar Lampiran .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 11
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 12
D. Perumusan Masalah ................................................................ 12
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 12
1.Tujuan Penelitian .................................................................. 13
2.Kegunaan Penelitian ............................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS
PENELITIAN DAN PENELITIAN YANG RELEVAN .............. 14
A. Landasan Teori ........................................................................ 14
1.Motivasi Berprestasi Guru ..................................................... 14
2. Karakteristik Kepala Sekolah ............................................... 18
3.Kemampuan Kinerja ............................................................. 23
B. Kerangka Berpikir .................................................................... 29
C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 32
D. Penelitian Yang Relevan.......................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 36

x
A. Pendekatan Penelitian ............................................................. 36
B. Populasi dan Sampel ............................................................... 36
1.Populasi ................................................................................ 36
2. Sampel................................................................................ 37
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39
1. Kuesioner atau Angket ....................................................... 39
2. Dokumentasi ...................................................................... 40
D. Teknik Analisis Data ................................................................ 50
1. Analisis Deskriptif................................................................. 50
2. Analisis Inferensial ............................................................... 51
3. Uji Prasyarat Analisis ........................................................... 51
E. Hipotesis Statistik..................................................................... 52
F. Rencana dan Waktu Penelitian ................................................ 54
BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN ............................... 56
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 56
1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari .......................................................... 56
2. Identitas Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari
........................................................................................... 57
3. Data Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari ........................................................................ 57
4. Data Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari .......................................................... 59
5. Data Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari ........................................................................ 60
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 61
1. Deskripsi Data Penelitian ................................................... 61
2. Pengujian Prasyarat Analisis .............................................. 68
3. Pengujian Hipotesis ............................................................ 74
4. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 80
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 82

xi
A. Kesimpulan .............................................................................. 82
B. Implikasi ................................................................................... 83
C. Saran/ Rekomendasi ............................................................... 83
D. Kata Penutup .......................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Presentase Motivasi Berprestasi Guru ....................................... 8


Tabel 1.2 Presentase Karakteristik Kepala Sekolah .................................. 9
Tabel 1.3 Presentase Kemampuan Kinerja ............................................. 10
Tabel 3.1 Jumlah Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang
Hari ......................................................................................... 37
Tabel 3.2 Daftar Nilai (Skor) Skala Rating ............................................... 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Guru (X3) ................. 41
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Guru .......... 42
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Berprestasi Guru ......... 43
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Karakteristik Kepala Sekolah (X1) ............. 44
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Karakteristik Kepala Sekolah ...... 45
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Karakteristik Kepala Sekolah ..... 46
Tabel 3.9 Kisi-kisi instrumen Kemampuan Kinerja (X2) ........................... 47
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Kinerja ................. 47
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Kinerja ................ 49
Tabel 3.12 Rencana dan Waktu Penelitian .............................................. 55
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari .............................................................................. 58
Tabel 4.2 Data Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri
8 Batang Hari ........................................................................... 59
Tabel 4.3 Data Peserta Didik Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Batang
Hari Tahun Ajaran 2021-2022 .................................................. 60
Tabel 4.4 Ukuran Tendensi Sentral ......................................................... 61
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) ............................................................................ 63
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Kinerja (X2) .......... 65
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Peningkatan Motivasi Berprestasi
Guru (X3) ................................................................................. 67
Tabel 4.8 Normalitas Data Karakteristik Kepala Sekolah (X1) ................. 69
Tabel 4.9 Normalitas Data Kemampuan Kinerja (X2) .............................. 70

xiii
Tabel 4.10 Normalitas Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ....... 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................. 70
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Karakteristik Kepala Sekolah (X1) atas
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ........................ 71
Tabel 4.13 Uji Homogenitas Kemampuan Kinerja (X2) atas Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru (X3) ............................................. 72
Tabel 4.14 Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Karakteristik
Kepala Sekolah (X1) ............................................................. 73
Tabel 4.15 Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Kemampuan
Kinerja (X2) ........................................................................... 73
Tabel 4.16 Hasil Analisis Persamaan Karakteristik Kepala Sekolah (X1)
dan Kemampuan Kinerja (X2) terhadap Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru (X3) ........................................................... 74
Tabel 4.17 Hasil Koefisien Analisis Determinasi (R2) Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ........................ 76
Tabel 4.18 Hasil Koefisien Analisis Uji T (Parsial) Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ........................ 77
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Analisis Uji F (Simultan) Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ........................ 79
Tabel 4.20 Rangkuman Uji t (Parsial) dan Uji f (Simultan) Karakteristik
Kepala Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) ........................ 80

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peran Motivasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja . 17


Gambar 2.2 Model Teori .......................................................................... 32
Gambar 4.1 Histogram Variabel Karakteristik Kepala Sekolah ................ 63
Gambar 4.2 Histogram Variabel Kemampuan Kinerja ............................. 64
Gambar 4.3 Histogram Variabel Motivasi Berprestasi Guru .................... 67
Gambar 4.4 Persamaan Struktural .......................................................... 80

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Instrumen Uji Coba

2. Lampiran 2. Hasil Uji coba Instrumen

3. Lampiran 3. Instrumen Penelitian

4. Lampiran 4. Data Hasil Penelitian

5. Lampiran 5. Pengujian Prasyarat Analisis

6. Lampiran 6. Penghitungan Besaran Statistik

7. Lampiran 7. Pengujian Hipotesis

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting terhadap kemajuan
suatu bangsa. Semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan
maka semakin baik pula kualitas bangsa tersebut. Untuk menciptakan
pendidikan yang berkualitas dibutuhkan motivasi berprestasi guru yang
tinggi agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat (1) bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. 2
Guru merupakan salah satu komponen utama dalam pendidikan.
Guru memegang peran dan tangggung jawab yang besar dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satu penyebab berhasil tidaknya proses belajar
tergantung pada guru yang mampu memainkan peranan tersebut. Untuk
memperlancar proses pembelajaran seorang guru harus menguasai
materi yang diajarkan dan memahami prinsip-prinsip belajar. Untuk itu
motivasi berprestasi yang tinggi sangat penting dimiliki oleh seorang guru
agar melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan kinerja yang
tinggi.
Motivasi berprestasi adalah kekuatan yang membangkitkan,
mengarahkan dan mendorong seorang guru untuk bersemangat dan siap
menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas agar tercapainya tujuan
pendidikan.
Menurut Chaplin dalam Ahmad Susanto, motivasi berprestasi
adalah “the tendency to achieve for success or the attainment of desire

2
Diknas, Himpunan Lengkap Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Guru dan
Dosen (Jakarta: Laksana, 2018), hal. 9.

1
2

end”, yaitu kecenderungan untuk berusaha meraih keberhasilan atau


pencapaian tujuan yang diiinginkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Murray dalam Chaplin yang mengemukakan bahwa motivasi berprestasi
merupakan “the motive to overcome abstancle or strive to do quickly and
well things wich are difficult”, yaitu motivasi untuk mengatasi berbagai
hambatan atau untuk mengerjakan hal-hal yang sulit secara cepat dan
baik. 3
Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri
seseorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi.
Kebutuhan akan berprestasi tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul
pada diri seseorang untuk berupaya mencapai target yang telah
ditetepkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki
keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih baik dari sebelumnya.4
Motivasi berprestasi yang terdapat pada diri seorang guru dalam
rangka memberikan pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan dalam
sebuah organisasi sangat penting, karena dengan adanya motivasi
tersebut guru akan bekerja secara maksimal dan dapat meningkatkan
produktivitas kerja di madrasah ataupun organisasi tempatnya bekerja. 5
Adapun kaitannya motivasi berprestasi guru dengan karakteristik
kepala sekolah adalah guru akan bekerja dengan giat, terus berusaha,
pantang menyerah dan mau bekerja sama apabila mendapatkan
dukungan dan dorongan dari pimpinannya.
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah memiliki peran dan
tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas dan berguna untuk kepentingan pembangunan masyarakat.
Kepala sekolah harus mampu bekerja sama dengan para guru dalam

3
Ahmad Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hal. 34.
4
Khusnul Wardan, Motivasi Kerja Guru Dalam Pembelajaran (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2020), hal. 131.
5
Ahmad Dini, Supervisi Kepala Madrasah Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Madrasah
(Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka, 2019), hal. 4.
3

mewujudkan visi dan misi sekolah agar guru merasa diikutsertakan dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi sekolahnya.
Seseorang kepala sekolah akan memiliki perilaku kepemimpinan
yang sesuai harapan apabila ia mampu menjadi pemimpin pendidikan
yang bertanggung jawab dan menjadikan manusia yang efektif secara
ilmu pengetahuan dan moral, mampu menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif serta mampu meningkatkan kinerja guru. Pemilihan potensi
kepemimpinan calon kepala sekolah didapatkan melalui rekomendasi
kepala sekolah yang menjabat saat dikirim, penilaian kinerja guru,
menyusun makalah kepemimpinan dan mempresentasikannya dihadapan
lembaga penilai nasional dengan syarat minimal kelulusan memuaskan.
Pengangkatan kepala sekolah yang tidak didasarkan pada standar kepala
sekolah atau kemampuan yang harus dimiliki, belum tentu mampu
menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. Hal ini akan
mengakibatkan kepemimpinan kepala sekolah tidak professional.6
Menurut Atmodiwirio dan Totosiswanto dalam Murniati, sebagai
seorang pemimpin, kepala sekolah perlu memiliki karakteristik atau ciri-ciri
kepemimpinan sebagai berikut:
1. Integritas, yakni sebagai pemimpin pendidikankepala sekolah harus
bersifat tegas dan jujur yang tercermin dari sifat-sifat pribadi dan
pelaksanaan prinsip-prinsip moralnya.
2. Kepala sekolah harus memiliki dan mampu bertindak adil sesuai
dengan prinsip-prinsip kebenaran dan persamaan.
3. Sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah harus mampu
melaksanakan tugasnya dan harus mampu membangun hubungan
kemanusiaan dengan baik.
4. Intuisi yakni sebagai pemimpin pendidikan ia harus mampu
menentukan pencapaian hasil yang diinginkan.

6
Putri Agustina. (2018). Karakteristik Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan
Budaya Sekolah Di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Karakter, No. 2, 207-208.
4

5. Sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah harus berkemampuan


untuk bekerjasama dengan orang lain dalam melaksanakan
komitmennya. 7
Berkenaan dengan karakter kepemimpinan, Allah berfirman dalam
surat An-Nisa ayat 58,

             

             
Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat.(Q.S. An-Nisa Ayat 58) 8

Menurut tafsir Jalalain      


( sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat) artinya
kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari seseorang ‫( أَهْ لَ َها‬kepada
yang berhak menerimanya). Ayat ini turun ketika Ali r.a. hendak
mengambil kunci Ka’bah dari Usman bin Thalhah al Hajabi penjaganya,
secara paksa yakni ketika Nabi saw. datang ke Mekkah pada tahun
pembebasan. Usman ketika itu tak mau memberikannya lalu katanya:
“Seandainya saya tahu bahwa ia Rasulullah, tentulah saya takkan
menghalanginya:. Maka Rasulullah saw. pun menyuruh mengembalikan
kunci itu padanya, seraya sabdanya: “Terimalah ini untuk selama-
lamanya, tiada putus-putusnya!” Usman pun merasa heran atas hal itu,
lalu dibacakannya ayat tersebut sehingga Usman masuk Islamlah. Ketika
akan meninggalnya, kunci itu diserahkan kepada saudaranya Syaibah,
lalu tinggal pada anaknya. Ayat ini walaupun datang dengan sebab yang
khusus, tetapi umumnya berlaku disebabkan persamaaan diantaranya; -

7
Murniati, Manajemen Stratejik Peran Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2011), hal. 151.
8
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Op.Cit., hal. 69.
5

َ ‫( َو ِا َذ‬dan apabila kamu mengadili diantara manusia) maka


ِ ‫اح َك ْم ُتم َبي َْن ال َّن‬
‫اس‬
Allah menitahkanmu ‫ّللا ِن ِعمَّا‬ ّ ‫( اَن َتحْ ُكم ُْو ِاب ْال َع ْد ِل اِنَّ ه‬agar menetapkan hukum
dengan adil. Sesungguhnya Allah amat baik sekali). Pada “ni‟imma”
diidghamkan “mim” kepada “ma”, yakni nakirah maushufah artinya “ni‟ma

syai an” atau sesuatu yang amat baik - ُ ‫( َي ِع‬nasihat yang diberikan-
‫ظ ُكمْ ِبه‬
Nya kepadamu) yakni menyampaikan amanat dan menjatuhkan
‫ه‬
keputusan secara adil. ‫ان َس ِم ْي ًعا‬ َ ّ َّ‫اِن‬
َ ‫ّللا َك‬ (Sesungguhnya Allah Maha

Mendengar) akan semua perkataan - ‫بَصِ يْرً ا‬ (lagi Maha Melihat) segala

perbuatan. 9
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa seorang pemimpin
dalam melaksanakan tugas tanpa adanya keraguan, bertanggung jawab
penuh, bersikap adil dan mengerahkan seluruh potensi yang ada untuk
kemajuan lembaga yang dipimpinnya.
Adapun kaitannya kemampuan kinerja dengan motivasi berprestasi
guru adalahkemampuan kinerja merupakan keberhasilan seseorang
dalam melaksanakan tugas sehingga hal tersebut dapat memotivasi untuk
lebih giat dan lebih bersemangat dalam bekerja. Jika memiliki kinerja yang
baik maka ia juga akan bekerja dengan perasaan senang dan memiliki
motivasi yang tinggi.
Kemampuan merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang
untuk berbuat sehingga memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan
pekerjaan ataupun tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut. Menurut
Samsudin dalam Didi Pianda, memberikan pengertian kinerja sebagai
tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan
menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah
ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan Nawawi
meemberikan pengertian kinerja sebagai hasil pelaksanaan suatu

9
Bahrun Abu Bakar, Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 1 (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2011), hal. 357.
6

pekerjaan, sedangkan Mulyasa mendefinisikan kinerja sebagai prestasi


10
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.
Dalam Al-Qur’an Allah menyuruh umat-Nya untuk memberikan
kinerja yang baik di dalam setiap pekerjaannya, yang tertuang dalam surat
Al-Maidah ayat 35,

          

  


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan
berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.(Q.S.
Al-Maidah Ayat 35) 11

Menurut tafsir Jalalain ‫ها َم ُنواا َّتقُواّللا‬ ‫ه ٰٓيا َ ُّي َهاالَّ ِذي َْن‬ (Hai orang-orang yang

beriman bertakwalah kamu kepada Allah) artinya takutilah siksa-Nya

dengan jalan menaati-Nya ‫َوا ْب َت ُغ ْٰٓوا ِا َل ْي ِه ْال َوسِ ْيلَة‬ (dan carilah jalan keppada-

Nya) yaitu jalan yang akan mendekatkan dirimu kepada-Nya, dengan jalan

taat dan ibadat ‫َو َجا ِه ُد ْوافِي َس ِب ْيلِه‬ (dan berjihadlah pada jalan-Nya)

maksudnya untuk meninggikan agama-Nya ‫لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْف ِلح ُْو َن‬ (semoga kamu

beruntung atau beroleh keberhasilan). 12


Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa ketika seseorang
melaksanakan tugas, maka dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam
mengerjakannya, karena kesungguhan itu dinilai sebagai sebuah jihad.
Orang yang bekerja sungguh-sungguh bukan hanya manusia saja yang
melihat, melainkan Allah swt. juga memberikan kedudukan yang mulia
kepada orang yang berprestasi dalam bekerja.
Grand theory karakteristik kepala sekolah menurut David dan
Thomas dalam penelitian Sukendar Husaini Usman adalah ada sepuluh
ciri kepala sekolah yang efektif, yaitu 1) memiliki hasrat untuk memimpin
10
Didi Pianda, Kinerja Guru (Sukabumi: CV Jejak, 2018), hal. 12.
11
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Op.Cit., hal. 90.
12
Bahrun Abu Bakar, Op.Cit., hal. 465-466.
7

dan bertindak dengan keberanian dan pertimbangan yang mendalam


dalam situasi yang sulit, 2) tinggi dalam inisiatif dan panjang akal, 3)
sangat berorientasi pada tujuan dan memiliki perasaan yang tajam
terhadap tujuan pengajaran dan organisasi, 4) memberi contoh yang baik
dengan bekerja keras, 5) mengakui kekhususan guru dalam gayanya,
sikap kemampuan/keterampilan orientasinya dan mendukung perbedaan
gaya pengajaran, 6) permintaan jadwal staf yang fleksibel, 7) memiliki
kemampuan untuk membiarkan guru muncul sebagai pemimpin, 8)
mengenali perannya dalam hal penyediaan kepemimpinan pendidikan dan
penciptaan lingkungan belajar, memperhatikan tugas-tugas administrasi
rutin, 9) menyadari dimensi informal kepemimpinan dalam sekolah, yaitu
kepemimpinan didasarkan pada power, prestige, atau personalitas yang
sesuai dengan struktur kepemimpinan formal sekolah yang bersangkutan,
10) bersikap proaktif dari pada reaktif, bertanggung jawab terhadap
pekerjaan.13Dari uraian di atas dapat diambil sintesisnya bahwa
karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap, ciri-ciri dan pola pikir yang
dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya
sebagai pemimpin di sekolah. Dengan indikator 1) percaya diri; 2)
menghargai partisipasi guru dan staf; 3) memiliki visi dan berupaya
melakukan perubahan; 4)adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
Grand theorykemampuan kinerja menurut Robbinsdalam penelitian
Muhammad Ferryal Ramadhan dan Ari Darmawan adalahadalah suatu
kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan.14Sintesisnya bahwa kemampuan kinerja adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan kepadanya berdasarkan pengalaman, kecakapan dan

13
Sukendar, Husaini Usman. Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah SMP
Negeri 1 Banguntapan, Jurnal Akutabilitas Manajemen Pendidikan, Volume 1 , No. 02,
2013, hal. 287.
14
Muhammad Ferryal Ramadhan dan Ari Darmawan. Pengaruh Kemampuan Kerja,
Motivasi, Disiplin Kerja Dan Pengembangan Karir Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan
PT. Taman Berkreasi Sengkaling, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 61, No. 3, 2018,
hal. 127.
8

mengerahkan segenap potensi yang dimiliki guna mencapai tujuan yang


telah ditetapkan. Dengan indikator 1) keterampilan menjalankan tugas; 2)
keterampilan mengadakan variasi; 3) pengetahuan pekerjaan; 4) kerja
sama; 5) komunikasi.
Grand theory motivasi berprestasi menurut Heckhausen dalam Nini
Aryani dan Molli Wahyuni mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai
hasil interaksi antara motif spesifik seseorang dan lingkungan dalam
persaingan dengan standar yang yang terbaik.15 Sintesisnya yaitu
motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk memberikan
kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan dan
keberhasilan. Dengan indikator: 1) dorongan bekerja keras, 2)
meningkatkan prestasi, 3) bertanggung jawab dan 4) menaati tata tertib.
Berdasarkan hasil grand tour yang penulis lakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari di desa Penerokan tentang
motivasi berprestasi guru, meliputi dorongan bekerja keras, meningkatkan
prestasi, bertanggung jawab dan menaati tata tertib. Dengan jumlah guru
yang mengajar di sekolah tersebut sebanyak 20 orang. Berikut ini tabel
hasil presentase motivasi berprestasi guru:
Tabel 1.1
Motivasi Berprestasi Guru16

Jumlah
No Indikator SS S KS TS STS Ket
Item
Cukup
1. Bekerja keras 7 75% 20% 5% 0% 0%
baik
Meningkatkan Cukup
2. 6 60% 25% 15% 0% 0%
prestasi baik
Bertanggung
3. 6 85% 15% 0% 0% 0% Baik
jawab
Menaati tata
4. 6 80% 10% 10% 0% 0% Baik
tertib
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

15
Nini Aryani dan Molli Wahyuni, Belajar Dan Pembelajaran Teori Beserta Implikasinya
(Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani, 2020), hal. 77
16
Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari
9

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju


KS = Kurang Setuju
Dari tabel 1.1 diketahui bahwa presentase mengenai motivasi
berprestasi guru per indikator, diperoleh rata-rata presentase terbesar dari
seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria SS (sangat setuju) yaitu
sebanyak 75%, kriteria S (setuju) sebanyak 17,5%, kriteria KS (kurang
setuju) sebanyak 7,5%, dankriteria TS (tidak setuju), STS (sangat tidak
setuju) masing-masing sebanyak 0%. Berdasarkan data penelitian di atas
dapat diungkapkan bahwa jawaban responden pada setiap indikator
sebagian besar menyatakan sangat setuju dalam menjawab pernyataan
instrumen.
Selanjutnya berdasarkan hasil grand tour yang penulis lakukan di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari terkait dengan
karakteristik kepala sekolah, dapat dilihat dari tabel presentase berikut ini
Tabel 1.2
Karakteristik Kepala Sekolah 17

Jumlah
No Indikator SS S KS TS STS Ket
Item
1. Percaya diri 6 80% 20% 0% 0% 0% Baik
Menghargai
Cukup
2. partisipasi guru 6 70% 30% 0% 0% 0%
baik
dan staf
Memiliki visi dan
berupaya Cukup
3. 6 60% 30% 10% 0% 0%
melakukan baik
perubahan
Adil dan tegas
Cukup
4. dalam mengambil 7 75% 15% 10% 0% 0%
baik
keputusan
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju

17
Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari
10

Dari tabel di 2.1 diketahui bahwa presentase mengenai karakteristik


kepala sekolah per indikator, diperoleh rata-rata presentase terbesar dari
seluruh pilihan jawaban instrument pada kriteria SS (sangat setuju) yaitu
sebanyak 71,25%, kriteria S (setuju) sebanyak 23,75%, kriteria KS
(kurang setuju) sebanyak 5%, kriteria TS (tidak setuju) dan STS (sangat
tidak setuju) sebanyak 0%. Berdasarkan data penelitian di atas dapat
diungkapkan bahwa jawaban responden pada setiap indikator sebagian
besar menyatakan sangat setuju dalam menjawab pernyataan instrumen.
Selanjutnya berdasarkan hasil grand tour yang penulis lakukan di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari terkait dengan
kemampuan kinerja, dapat dilihat dari tabel presentase berikut ini:
Tabel 1.3
Kemampuan Kinerja 18
Jumlah
No Indikator SS S KS TS STS Ket
Item
Keterampilan
Cukup
1. menjalankan 5 75% 15% 10% 0% 0%
baik
tugas
Keterampilan
2. mengadakan 5 85% 10% 5% 0% 0% Baik
variasi
Pengetahuan Cukup
3. 5 70% 25% 5% 0% 0%
pekerjaan baik
Sangat
4. Kerja sama 5 90% 10% 0% 0% 0%
baik
5. Komunikasi 5 80% 20% 0% 0% 0% Baik
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
Dari tabel 3.1 diketahui bahwa presentase mengenai kemampuan
kinerja per indikator, diperoleh rata-rata presentase terbesar dari seluruh
pilihan jawaban instrument pada kriteria SS (sangat setuju) yaitu
sebanyak80%, kriteria S (setuju) sebanyak 16%, kriteria KS (kurang

18
Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari
11

setuju) sebanyak 4%, kriteria TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak
setuju) sebanyak 0%. Berdasarkan data penelitian di atas dapat
diungkapkan bahwa jawaban responden pada setiap indikator sebagian
besar menyatakan sangat setuju dalam menjawab pernyataan instrumen.
Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan
berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap
kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki
ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai
tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga
seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada
umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan
mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah. 19
Berdasarkan grand teori dan grand tour yang penulis lakukan di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari, terdapat berbagai
macam faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi guru. Hal
inilah yang penulis anggap menjadi permasalahan dan merasa sangat
layak untuk diteliti lebih lanjut yaitu tentang “Pengaruh Karakteristik
Kepala Sekolah Dan Kemampuan KinerjaTerhadap Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru Di SekolahMenengah Pertama Negeri 8
Batang Hari”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, teridentifikasi
masalah bahwa:
1. Karakteristik kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi guru.
2. Kemampuan kinerja berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru.
3. Karakteristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja berpengaruh
langsung terhadap motivasi berprestasi guru.

19
Hidayat, “Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Al-
Inayah Rawa Kalong Gunung Sindur Bogor”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2010), hal. 28.
12

C. Pembatasan Masalah
Agar peneliti terfokus pada permasalahan yang dibahas dan untuk
mencegah terjadinya kesimpangan jalan penyelesaian masalah, serta
keterbatasan waktu maka penulis membatasi masalahnya pada motivasi
berprestasi guru melalui karakteristik kepala sekolah dan kemampuan
kinerja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah karakteristik kepala sekolahberpengaruh langsung terhadap
peningkatan motivasi berprestasi guru?
2. Apakah kemampuan kinerjaberpengaruh langsung terhadap
peningkatan motivasi berprestasi guru?
3. Apakah karakteristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja secara
bersama-sama berpengaruh langsung terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan rujukan oleh peneliti
lain yang berkeinginan untuk menggeluti jurusan yang sama sehingga bisa
melengkapi penelitian ini.
Penelitian ini akan menganalisis motivasi berprestasi guru ditinjau
dari variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu karakteristik kepala
sekolah dan kemampuan kinerja. Jadi dalam penelitian ini akan dijelaskan
hubungan dari tiga variabel di atas. Secara umum penelitian ini bertujuan
untuk menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh antar variabel serta
dilampiri bukti-bukti. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah karakteristik kepala
sekolah berpengaruh langsung terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru?
2) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kemampuan kinerja
berpengaruh langsung terhadap peningkatan motivasi berprestasi
guru?
13

3) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah karakteristik kepala


sekolah dan kemampuan kinerja secara bersama-sama berpengaruh
langsung terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru?
b. Tujuan Akademis
Secara akademis tujuan penelitian ini diharapkan:
1) Menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1);
2) Untuk menambah aset ilmu pengetahuan baik skala regional, nasional
maupun internasional;
3) Untuk memberikan kontribusi yang positif khususnya bagi guru di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari.
2. Kegunaan Penelitian
a. Teoritis
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wejangan untuk
guru dan kepala sekolah. Motivasi berprestasi guru yang tinggi diharapkan
bisa mencetak generasi bangsa yang berkualitas, sehingga dunia
pendidikan di Indonesia semakin maju. Hasil penelitian ini secara realita
mencetuskan bahwa variabelkarakteristik kepala sekolah dan kemampuan
kinerjadapat mempengaruhi pada motivasi berprestasi guru.
b. Praktis
1) Diharapkan bisa dijadikan sebagai kontribusi informasi bagi kepala
sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari dalam
meningkatkan motivasi berprestasi guru.
2) Sebagai kontribusi informasi bagi guru di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari dalam meningkatkan kemampuan kinerjaagar
terciptanya motivasi berprestasi guru yang tinggi.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Motivasi Berprestasi Guru
Secara umum motivasi diartikan sebagai alat dan cara untuk
membangkitkan minat atau keinginan untuk berbuat sesuatu yang
dianggap memberikan manfaat bagi seseorang maupun orang lain. 20
Menurut Mc Clelland dalam Ahmad Susanto, bahwa motivasi
berprestasi merupakan dorongan yang menggerakkan individu untuk
mengatasi tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan. Pengertian di
atas diperkuat oleh Morgan yang menjelaskan bahwa motivasi berprestasi
mempunyai tujuan dan akibat di mana beliau menyatakan: “to accomplish
difficulct tasks, to arrival and surpass others”, yaitu menyelesaikan tugas-
tugas yang sulit, untuk menyaingi dan mengungguli orang lain. Adapun
menurut Hilgard motivasi berprestasi adalah “the social motive to
accomplishsomething of values or importance to meet standards of
excellence in what one does,” yaitu motivasi sosial mengerjakan sesuatu
yang berharga atau penting untuk memenuhi standard keunggulan dari
apa yang dilakukan seseorang. 21
Selanjutnya Heckhausen dalam Nini Aryani dan Molli Wahyuni
mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai hasil interaksi antara motif
spesifik seseorang dan lingkungan dalam persaingan dengan standar
yang yang terbaik. Motivasi berprestasi dibedakan atas tiga bentuk, yaitu
standar terbaik dalam penyelesaian tugas, membandingkan prestasi diri
sendiri dan membandingkan dengan prestasi orang lain seperti dalam
22
perlombaan. Tiga aspek tersebut tidak dapat dipisah satu sama lain.

20
Imam Mohtar, Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja Dengan Kinerja
Guru Madrasah (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), hal. 19.
21
Ahmad Susanto, Loc.Cit., hal. 34.
22
Nini Aryani dan Molli Wahyuni, Loc.Cit., hal. 77.

14
15

Menurut Sunaryo dalam Ahmad Susanto menjabarkan aspek-aspek


motivasi berprestasi sebagai berikut:Kebutuhan berprestasi, menunjukkan
adanya keinginan, harapan, penentuan untuk mencapai sesuatu hasil
yang dinyatakan secara eksplisit.
a. Kemampuan mengantisipasi tujuan, menggambarkan bagaimana
individu mengatisipasi pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Antisipasi dapat menghasilkan keberhasilan atau kegagalan.
b. Kegiatan berprestasi, merupakan usaha-usaha atau cara-cara yang
dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
c. Kemampuan mengatasi hambatan, menggambarkan upaya individu
mengatasi rintangan-rintangan dan kesukaan-kesukaran dalam usaha
mencapai tujuan.
d. Suasana perasaan, menggambarkan perasaan-perasaan yang dihayati
individu dalam usaha mencapai tujuan.
e. Pemanfaatan bantuan, menunjukkan kemampuan individu
memanfaatkan adanya orang-orang yang bersimpati, membantu dan
mendorong untuk mencapai tujuan.
f. Upaya menghubungkan karier masa depan, yakni mengaitkan atau
memikirkan karier masa depan sebagai tujuan. 23
Guru dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai
tantangan, berani mengambil resiko, sanggup mnegambil alih tanggung
jawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan
berprestasi guru yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin
mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. 24
Ciri-ciri perilaku guru yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi
menurut McClelland adalah:
1) Menyukai tanggung jawab untuk memecahkan masalah
2) Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil resiko
3) Memiliki tujuan yang jelas dan realistik

23
Ahmad Susanto, Op.Cit., hal. 37
24
Khusnul Wardan, Loc.Cit., hal. 131
16

4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh


5) Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil
prestasinya. 25
Sedangkan karakteristik orang yang mempunyai motivasi
berprestasi rendah yaitu: kurang memiliki tanggung jawab pribadi dalam
mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan, memiliki program kerja tetapi
tidak didasarkan pada rencana dan tujuan yang realistik, serta lemah
melaksanakannya, bersikap apatis, tidak percaya diri, dan ragu-ragu
dalam mengambil keputusan, serta tindakannya kurang terarah pada
tujuan. 26
Motivasi berprestasi yang terdapat pada diri seorang guru dalam
rangka memberikan pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan dalam
sebuah organisasi sangat penting, karena dengan adanya motivasi
tersebut guru akan bekerja secara maksimal dan dapat meningkatkan
27
produktivitas kerja di madrasah ataupun organisasi tempatnya bekerja.
Berdasarkan sumbernya motivasi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
(1) motivasi instrinsik, yaitu jenis motivasi yang sumbernya datang dari
dalam diri orang yang bersangkutan, dan (2) motivasi ekstrinsik ialah jenis
motivasi yang apabila sumbernya datang dari lingkungan di luar diri orang
yang bersangkutan. 28
Motivasi berprestasi dapat mempengaruhi produktifitas kinerja
seseorang. Hal ini dapat diikhtisarkan dalam gambar berikut ini:

25
Ibid., hal. 132
26
Dendik Surya Wardana. (2013). Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Yang
Sudah Disertifikasi, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, No. 01, 101.
27
Ahmad Dini, Supervisi Kepala Madrasah Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Madrasah
(Jakarta: Kreasi Cendikia Pustaka, 2019), hal. 4.
28
Imam Mohtar, Loc.Cit., hal. 19.
17

Upah Gaji

Finansal
Peningk
Kemauan atan
Upah Intensif Bekerja Produkti
(Kinerja) vitas

Motivasi Karakteristik Individu


Karakteristik
Pekerjaan
Karakteristik Kerja
Karakteristik
Organisasi
Non
Finansial

Aturan Imbalan
Aturan Personalia
Kultur Organisasi
Kondisi Kerja

Umpan balik (feed back)


Gambar 2.1
Peranan Motivasi Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja29
Gambar di atas dapat dipahami bahwa motivasi terbagi menjadi
dua yaitu finansial dan non finansial. Motivasi finansial terdiri dari upah gaji
dan upah intensif. Sedangkan motivasi non finansial terdiri dari
karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik kerja,
karakteristik organisasi dan aturan imbalan, aturan personalia, kultur
organisasi, kondisi kerja. Yang di mana kedua motivasi ini dapat
mempengaruhi kinerja seseorang dan berdampak pada produktivitas
kerja.
Berkaitan dengan motivasi berprestasi, Allah berfirman dalam Al-
Qur’an Surat Al-Insyirah ayat 5-6:

29
Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono, Prinsip Dasar Manajemen (Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta, 2011), hal. 194.
18

         

Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-
Insyirah Ayat 5-6) 30

Menurut Tafsir Ibnu Katsir Allah SWT. memberitahukan bahwa


bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Kemudian Dia mempertegas
berita tersebut. Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasan, dia berkata: “Nabi
Muhammad SAW. pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan
senang dan gembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya
bersabda: “Suatu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua
kemudahan, satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua
kemudahan, karena bersama kesulitan itu pasti terdapat kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.”31
Berdasarkan ayat di atasdapat dipahami bahwa setiap hambatan
dan rintangan yang dialami seseorang pasti akan ada cara untuk
mengatasinya.Motivasi berprestasi sangat penting dimiliki oleh setiap guru
karena dengan motivasi yang tinggi seseorang dapat meningkatkan
kinerja dan kualitas kerjanya.
Maka berdasarkan teori dan pemahaman tentang motivasi
berprestasi sebagaimana diuraikan di atas, dapat dibuat sintesisnya.
Bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk
memberikan kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan dan keberhasilan. Dengan indikator: 1)dorongan bekerja keras, 2)
meningkatkan prestasi, 3) bertanggung jawab dan 4) menaati tata tertib.
2. Karakteristik Kepala Sekolah
Karakteristik merupakan sifat atau karakter yang secara alamiah
melekat pada diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan serta

30
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Op.Cit., hal. 476.
31
M. Abdul Ghoffar dan Abu Ihsan, Op.Cit., hal. 498.
19

pengaruh lingkungan yang terwujud dalam bentuk perilaku dan sikap


dalam mengambil tindakan.
Kepala sekolah adalah seorang pemimpin sekolah atau pemimpin
suatu lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. Menurut
Wahjosumidjo dalam Suparman, bahwa kepala sekolah adalah seorang
tenaga fungsional yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di
mana diselenggarakan prose belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Sedangkan menurut Rahman kepala sekolah adalah
seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan
structural (kepala sekolah) di sekolah. 32
Kepala sekolah adalah seseorang yang diberikan amanat untuk
mengelola penyelenggaraan pendidikan dan bertanggung jawab dalam
menjamin proses pendidikan yang bermutu di sekolah. Maju mundurnya
suatu pendidikan ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah baik
aspek akademik maupun non akademik.
Secara umum karakteristik kepala sekolah tangguh
(berkompetensi) dapat dituliskan sebagai berikut:
a. Kepala sekolah memiliki wawasan jauh ke depan (visi) dan tahu
tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar tentang
cara yang akan ditempuh (strategi).
b. Kepala sekolah menggunakan pendekatan sistem sebagai dasar cara
berpikir, cara mengelola, dan cara menganalisis kehidupan sekolah.
c. Kepala sekolah memiliki input manajemen yang lengkap dan jelas,
yang ditunjukkan oleh kelengkapan dan kejelasan dalam tugas.
d. Kepala sekolah memahami, menghayati dan melaksanakan perannya
sebagai manajer (mengkoordinasi dan menyerasikan sumber daya
untuk mencapai tujuan).

32
Suparman, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Guru (Jawa Timur: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019), hal. 17.
20

e. Kepala sekolah memahami, menghayati dan melaksanakan dimensi-


dimensi tugas (apa), proses (bagaimana), lingkungan dan keterampilan
personal.
f. Kepala sekolah mampu menciptakan tantangan kinerja sekolah
(kesenjangan antara kinerja yang actual/nyata dan kinerja yang
diharapkan).
g. Kepala sekolah mengupayakan teamwork yang kompak/kohesif dan
cerdas, serta membuat saling terkait dan terikat antar fungsi dan antar
warganya dan menumbuhkan sloidaritas/kerja sama/kolaborasi.
h. Kepala sekolah menciptakan situasi yang dapat menumbuhkan
kreativitas dan memberikan peluang kepada warganya untuk
melakukan eksperimentasi-eksperimentasi untuk menghasilkan
kemungkinan-kemungkinan baru meskipun hasilnya tidak selalu benar
(salah).
i. Kepala sekolah memiliki kemampuan dan kesanggupan menciptakan
sekolah belajar.
j. Kepala sekolah memiliki kemampuan dan kesanggupan melaksanakan
Manajemen Berbasis Sekolah.
k. Kepala sekolah mampu dan sanggup memberdayakan sekolahnya,
terutama sumber daya manusianya melalui pemberian kewenangan,
keluwesan dan sumber daya. 33
Direktorat Tenaga Kependidikan mengemukakan ciri-ciri kepala
sekolah efektif yang didapatkan secara detail berdasarkan hasil riset di
negara-negara maju sebagai berikut: 1) memiliki visi yang kuat tentang
masa depan sekolahnya dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan
visi tersebut; 2) memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan
kinerja staf; 3) tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan
umpan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan
masalah dan memperbaiki pembelajaran; 4) mendorong pemanfaatan

33
Kompri, Standardisasi Kompetensi Kepala Sekolah (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 50-
52.
21

waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk


meminimalisasi kekecauan; 5) mampu memanfaatkan sumber-sumber
material dan personil secara kreatif; 6) memantau prestasi siswa secara
individual dan kolektif; 7) memanfaatkan informasi untuk mengarahkan
perencanaan instruksional. 34
Kepala sekolah yang efektif dapat mengembangkan kapasitas
dirinya sebagai pemimpin administrasi dan pemimpin pembelajaran. Hal
ini ditandai dengan kemampuan kepala sekolah mengarahkan para
gurunya untuk mampu menjadi dirigen pembelajaran sesuai dengan
pemenuhan pengembangan siswa. Indikator kepala sekolah efektif secara
umum dapat diamati dari tiga hal pokok, yakni: 1) komitmen terhadap visi
sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya; 2) menjadikan visi
sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; 3)
senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap pembelajaran dan kinerja
guru di kelas. 35
Selanjutnya Erich dan Gilmore menyebutkan, bahwa ciri-ciri atau
karakteristik individu yang produktif adalah: 1) tindakannya konstruktif; 2)
percaya diri; 3) mempunyai rasa tanggung jawab; 4) memiliki rasa cinta
terhadap pekerjaannya; 5) mempunyai pandangan ke depan; 6) mampu
menyelesaikan persoalan; 7) dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang berubah; 8) mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungan; 9)
mempunyai kekuatan untuk mewujudkan potensinya. 36
Dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah harus memiliki
kompetensi kepribadian, yang meliputi berakhlak mulia, memiliki
komitmen, etos kerja yang tinggi, disiplin, dan tegas dalam mengambil
sikap, tindakan dan keputusan.

34
Jumaria Sirait, Komitmen Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Sekolah (Jawa Tengah:
PT Nasya Expanding Manajement, 2021), hal. 80.
35
Ibid., hal. 19.
36
Darmadi, Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan (Deepublish:
Yogyakarta, 2018), hal. 269.
22

Menurut Karwati dan Priansa, kompetensi kepribadian kepala


sekolah dapat dilihat dari kepribadian kepala sekolah menyangkut
akhlaknya yang mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia,
menjadi teladan bagi komunitas di sekolah, memiliki integritas kepribadian
sebagai pemimpin, memiliki keinginan yang kuat dalam mengembangkan
diir sebagai kepala sekolah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah serta memiliki bakat dan minat jabatan
sebagai pemimpin pendidikan. 37
Selanjutnya menurut Abdullah di dalam Kompri, akhlakul karimah
(akhlak yang baik) harus dimiliki oleh kepala sekolah meliputi: 1) bersifat
sabar; 2) bersifat benar (istiqomah); 3) memelihara amanah atau
kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran; 4) bersikap adil
baik terhadap perseorangan maupun kemasyarakatan; 5) bersikap kasih
sayang yang merupakan fitrah yang dianugerahkan Allah kepada
makhluk; 6) bersifat hemat artinya menggunakan segala sesuatu yang
tersedia berupa harta benda, waktu dan tenaga menurut ukuran
keperluan. 38
Berkaitan dengan karakteristik seorang pemimpin, Allah berfirman
dalam surat An-Nisa ayat 58:

             

             
Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan
hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat. (Q.S. An-Nisa Ayat 58) 39

37
Kompri, Op.Cit., hal. 74.
38
Ibid., hal. 75
39
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Op.Cit., hal. 69.
23

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa seorang pemimpin


dalam menjalankan tugas kepemimpinanya harus mempunyai sikap yang
amanah dan adil. Apabila pemimpin memegang teguh sifat amanah dan
keadilan maka pemimpin tersebut akan dipercaya melaksanakan amanah
yang diperintahkan.
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pejuang dan pendidikan serta
pahlawan nasional mengedepankan jenis kepemimpinan yang disebut
dengan “Patrap Triloka”, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tulodo : artinya
seoraang pemimpin harus mampu, lewat sikap dan perbuatannya,
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya.
Sementara Ing Madyo Mangun Karso : artinya seorang pemimpin harus
mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada
orang-orang yang dibimbingnya. Sedangkan Tut Wuri Handayani : artinya
seorang pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang diasuhnya
agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. 40
Maka berdasarkan teori dan pemahaman tentang karakteristik
kepala sekolah sebagaimana diuraikan di atas, dapat dibuat sintesisnya.
Bahwa karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap, ciri-ciri dan pola
pikir yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai pemimpin di sekolah. Dengan Indikator: 1) percaya
diri; 2) menghargai partisipasi guru dan staf; 3) memiliki visi dan berupaya
melakukan perubahan; 4)adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
3. Kemampuan Kinerja
Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam
berbagai bentuk aktivitas. Kemampuan bertindak itu diperoleh secara
alami atau dipelajari. Potensi untuk berperilaku itu disebut ability
(kemampuan) sedangkan ekspresi dari potensi ini dikenal sebagai
performance (kinerja). Kinerja adalah sebuah fungsi motivasi dan
40
Yulius Matupun, Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Kecerdasan Intelektual,
Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,
2018), hal.57.
24

kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang


haruslah memiliki tingkat kemauan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kemauan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
dilakukan apabila seseorang tersebut tidak memeiliki pemahaman yang
jelas tentang apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melakukan pekerjaan tersebut. 41
Menurut Lowser dan Peter mendefinisikan kemampuan sebagai
karakteristik individual seperti intelegensia, manual skill, traits yang
merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya
stabil. Dengan demikian kemampuan menunjukkan potensi orang untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan berhubungan erat
dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk
melaksanakan pekerjaan. Indikator kemampuan kerja menurut Naryono
yaitu: tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh, tingkat pendidikan
non formal (kursus, pelatihan, penataran dan lai-lain), tingkat pengalaman
kerja yang dimiliki, tingkat keinginan/kemauan/minat karyawan terhadap
ilmu pengetahuan dan perkembangan. 42
Menurut Wirawan kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi
dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Mangkunegara kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. 43
Menurut Ambar Teguh Sulistiyani bahwa kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang
dapat dinilai dari hasil kerjanya. Sedangkan menurut John Whitmore
bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari

41
Anak Agung Istri Kirana Sari, Ida Bagus Udayana Putra dan I Made Suniatha Amerta,
Anteseden Kinerja Pegawai (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2021, hal. 10.
42
Ni Luh Sekartini. (2016). Pengaruh Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Administrasi Universitas Warmadewa,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3, No. 2, 66.
43
Dendik Surya Wardana, Loc.Cit. hal. 101.
25

seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran


umum keterampilan. Mink mengemukakan pendapatnya bahwa individu
yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu
diantaranya: a) berorientasi pada prestasi, b) memiliki percaya diri, c)
berpengendalian, d) kompetensi. 44
Menurut Sinambela, dkk mengemukakan bahwa kinerja pegawai
didefinisikan sebbagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu
keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja
ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan
penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara
bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan. 45
Menurut As’ad kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja
merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri
pekerja. Menurut Harsuko, kinerja adalah sejauh mana seseorang telah
memainkan baginya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik dalam
mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran perorangan
dan atau dengan memperlihatkan kompetensi yang dinyatakan relevan
bagi organisasi. Kinerja adalah suatu konsep yang multi dimensional
mencakup tiga aspek yaitu sikap (attitude), kemampuan (ability), dan
prestasi (accomplishment).46
Menurut Wahyudi dalam Shilphy, bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja antara lain: (a) sikap, meliputi keyakinan, perasaan,
dan perilaku yang cenderung kepada orang lain atau sesuatu; (b)
keterlibatan kerja, yaitu tingkat di mana seseorang memilih berpartisipasi
secara aktif dalam kerja, menjadikan kerja sebagai pusat perhatian hidup

44
Rismawati dan Mattalata, Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar Prestasi Kerja
Berorientasi Kedepan (Surabaya: Celebes Media Perkasa, 2018), hal. 2.
45
P. Eddy Sanusi Silitonga, Peningkatan Kinerja SDM elalui Motivasi, Kepemimpinan,
Komitmen Dan Lingkungan Kerja (Yogyakarta: Media Pustaka, 2020), hal. 11.
46
Ibid., hal. 12.
26

dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang penting kepada


penghargaan diri; (c) perilaku, yaitu tindakan seseorang dalam keadaan
umum dan khusus; (d) partisipasi, yaitu tingkat di mana seseorang secara
nyata ikut serta dalam kegiatan organisasi; (e) penampilan, yaitu tindakan
individu yang membantu mencapai tujuan organisasi, termasuk kuanitas
dan kualitas. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja menurut
Gibson adalah: 1) faktor individu yang meliputi kemampuan, keterampilan,
latar belakang keluarga, pengalaman tingkat sosial dan demografi
seseorang; 2) faktor psikologis yang meliputi persepsi, peran, sikap,
kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja; 3) faktor organisasi yang
meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem
penghargaan/reward system. 47
Sedangkan menurut Tiffin dan Me. Cormick ada dua variabel yang
dapat mempengaruhi kinerja antara lain:
a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat
dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, serta
faktor individual lainnya.
b. Variabel situasional:
1) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari metode kerja, kondisi dan
desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik
(penyinaran, temperatue, dan fentilasi).
2) Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan
organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem
upah dan lingkungan sosisal. 48
Kinerja juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja yaitu perasaan
individu terhadap pekerjaan yang memberikan kepuasan batin kepada
seseorang sehingga pekerjaan itu disenangi dan digeluti dengan baik.
Untuk mengetahui keberhasilan kinerja perlu dilakukan evaluasi atau
penilaian kinerja dengan berpedoman pada parameter dan indikator yang
47
Shilphy Afiattresna Octavia, Sikap Dan Kinerja Guru Profesional (Yogyakarta:
Deepublish, 2019), hal. 34.
48
Didi Pianda, Op.Cit., hal. 21.
27

ditetapkan yang diukur secara efektif dan efisien seperti produktivitasnya,


evfektivitas menggunakan waktu, dana yang dipakai serta bahan yang
tidak terpakai. 49
Menurut Soeroto untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan
ada tiga komponen yang meliputi:
a. Upaya mengembangkan dan memelihara pertumbuhan rohani dan
jasmani serta usaha menjaga kesehatan. Jika seseorang memiliki
pertumbuhan fisik dan psikis yang kuat maka ia aakan memiliki potensi
dan peluang yang besar untuk ditumbuhkan dan dikembangkan
kemampuan kerjanya.
b. Upaya bukan hanya terbatas pada kemampuan ratio dan fisik untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam jangka pendek,
akan tetap mencakup ketahanan, keuletan fisik dan mental dalam
mengatasi berbagai kesulitan dan tekanan dalam pekerjaan sehingga
selesai dan mencapai hasil.
c. Upaya agar seseorang setelah memiliki kemampuan kerja adalah
mempekerjakannya untuk membuat agar setiap organisasi yang
memiliki kemampuan dimanfaatkan untuk memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat. Melalui peningkatan kemampuan kerja tersebut
diharapkan semua karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga
diperoleh kerja yang positif yang mendukung terciptanya tujuan
organisasi.50
Sedangkan menurut Robbins, seluruh kemampuan seorang
individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor:
1) Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan mental.
2) Kemampuan fisik
49
Darmadi, Membangun Paradigma Baru Kinerja Guru (Jawa Barat: Guepedia, 2018),
hal. 36.
50
Muhammad Ferryal Ramadhan dan Ari Darmawan. Loc.Cit., hal. 127.
28

Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang


menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan yang
sempurna.
Menurut Bernandin dan Russel kriteria yang digunakan untuk
menilai kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
a. Quanty of work (kuantitas kerja): jumlah kerja yang dilakukan dalam
suatu periode yang dilakukan.
b. Quality of work (kualitas kerja): kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
syarat-syarat kesesuaian dan ditentukan.
c. Job Knowledge (pengetahuan pekerjaan): luasnya pengetahuan
mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
d. Creativeness (kreativitas): keaslian gagasan-gagasan yang
dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang timbul.
e. Cooperation (kerja sama): kesediaan untuk bekerja sama dengan
orang lain atau sesame anggota organisasi.
f. Dependability (ketergantungan): kesadaran untuk mendapatkan
kepercayaan dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.
g. Initiative (inisiatif): semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru
dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
h. Personal qualities (kualitas personal): menyangkut kepribadian,
kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi. 51
Berkenaan dengan kemampuan kinerja, Allah berfirman dalam
surat At-Taubah ayat 105:

          

      


Artinya: Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin,
dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui

51
Ibid., hal. 14-15.
29

yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu


apa yang telah kamu kerjakan.”(Q.S. At-Taubah Ayat 105) 52

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa amal adalah


pekerjaan, usaha dan perbuatan. Ayat tersebut memotivasi seseorang
untuk terus beramal dan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, karena Allah melihat
dan menilai apa yang umatnya kerjakan.
Maka berdasarkan teori dan pemahaman tentang kemampuan
kinerja sebagaimana diuraikan di atas, dapat dibuat sintesisnya. Bahwa
kemampuan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan
pengalaman, kecakapan dan mengerahkan segenap potensi yang dimiliki
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan indikator: 1)
keterampilan menjalankan tugas; 2) keterampilan mengadakan variasi; 3)
pengetahuan pekerjaan; 4) kerja sama; 5) komunikasi.
B. Kerangka Berpikir
Dengan mengacu pada berbagai teori yang diuraikan di atas maka
pengaruh antara variabel penelitian dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Karateristik kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap
motivasi berprestasi guru
Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk memberikan
kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan dan
keberhasilan.
Karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap, ciri-ciri dan pola
pikir yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai pemimpin di sekolah.
Relevan dengan kerangka pikir di atas, penelitian yang dilakukan
oleh Nasrun bahwa: ”Hasil perhitungan korelasi antara kepemimpinan
kepala sekolah terhadap motivasi berprestasi guru sebesar 0,484 (cukup
berarti) artinya jika kepemimpinan kepala sekolah tinggi maka motivasi

52
Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Op.Cit., hal. 161.
30

kerja guru tinggi. Dari hasil perhitungan uji t hitung sebesar 9,761 dengan
mengkonfirmasi harga t hitung 9,761 dengan harga t tabel 1,97 pada taraf
α = 0,05 ternyata t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian hal ini
menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dimiliki kepala sekolah
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja guru.”53
Berdasarkan alur pikir di atas, diduga terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara karakteristik kepala sekolah terhadap motivasi
berprestasi guru.
2. Kemampuan Kinerja berpengaruh langsung terhadap motivasi
berprestasi guru
Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk
memberikan kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan dan keberhasilan.
Kemampuan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya
berdasarkan pengalaman, kecakapan dan mengerahkan segenap potensi
yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Relevan dengan kerangka pikir di atas, penelitian yang dilakukan
oleh Titin Eka Ardianabahwa: ”Besarnya keragaman kinerja (X) yang
dapat dijelaskan oleh variabel motivasi berprestasi (Y) adalah 0,806 (R
Square) atau sebesar 80,6% sedangkan hal-hal lain juga berpengaruh
terhadap motivasi berprestasi di antaranya sarana prasarana sekolah,
lingkungan kerja sebesar 19,4%. Hal ini menunjukkan bahwa antara
kinerja berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. “54
Berdasarkan alur pikir di atas, diduga terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara kinerja guru terhadap motivasi berprestasi
guru.

53
Nasrun. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja
Dan Kinerja Guru, Jurnal Ilmu Pendidikan, No. 02, 67.
54
Titin Eka Ardiana. (2017). Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Kerja, Jurnal, No.
02, 101.
31

3. Karateristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja secara


bersama-sama berpengaruh langsung terhadap motivasi
berprestasi guru
Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang untuk
memberikan kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan dan keberhasilan.
Karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap, ciri-ciri dan pola
pikir yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai pemimpin di sekolah.
Kemampuan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya
berdasarkan pengalaman, kecakapan dan mengerahkan segenap potensi
yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Relevan dengan kerangka pikir di atas, penelitian ini dilakukan oleh
Evryyanti Tiurma Pakpahan, Aunurrahman, M Chiar bahwa: “Gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru berpengaruh positif
dan signifikan terhadap motivasi berprestasi guru SD Swasta Se
Kecamatan Pontianak Selatan sebesar 26,6%. Ini berarti bahwa semakin
baik gaya kepemimpinan kepala sekolah serta disiplin kerja guru yang
dilakukan baik maka motivasi berprestasi guru semakin tinggi. Sebaliknya
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin kerja guru tidak dilakukan
dengan baik, maka tidak adanya motivasi guru untuk berprestasi”. 55
Adapun model penelitian berdasarkan kajian teori dan kerangka
berfikir yang telah diuraikan di atas, maka model teoretis yang diajukan
seperti pada gambar berikut ini:

55
Evryyanti Tiurma Pakpahan, Aunurrahman, M Chiar. (2019). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Disiplin Kerja Guru Terhadap Motivasi Berprestasi
Guru SD Swasta, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, No. 02, 101.
32

Karakteristik
Kepala
Sekolah
X1
Motivasi
Berprestasi
Guru
X3

Kemampuan
Kinerja
X2

Gambar 2.2
Model Teori
Gambar di atas dibangun dari teori-teori yang digunakan sebagai
variabel penelitian, dimana:
X1: Karakteristik kepala sekolah
X2:Kemampuan kinerja
X3: Motivasi berprestasi guru
Berdasarkan alur pikir di atas, didugabahwa adapengaruh positif
dan signifikan antara karakteristik kepala sekolahdan kemampuan kinerja
terhadap motivasi berprestasi guru. Dengan katalainsemakinbaik
karakteristik kepala sekolahdan kemampuan kinerja maka semakin tinggi
motivasi berprestasi guru.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan
di atasmakadapatdirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Karakteristik kepala sekolah (X1) berpengaruh positif secara langsung
terhadap motivasi berprestasi guru (X3).
2. Kemampuan kinerja (X2) berpengaruh positif secara langsung terhadap
motivasi berprestasi guru (X3).
3. Karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan kinerja (X2)
berpengaruh positif secara langsung terhadap motivasi berprestasi
33

guru (X3).
D. Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan tela’ah kepustakaan yang telah penulis lakukan, ada
beberapa hasil penelitian yang relevan, penulis memfokuskan state of the
art review dalam penelitian ini hanya sebatas persamaan dan perbedaan
dari segi variabel, baik itu variabel eksogenus maupun variabel
endogenusnya, sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Turmiyati dengan judul: “Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Di MTs
Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung”. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan
demokratis kepala madrasah terhadap motivasi kerja guru di MTs Al-
Hikmah Kedaton Bandar Lampung dengan nilai korelasi antara X dan
Y sebesar 64,8%. Selain itu sebesar 23,7% variabel Y dijelaskan oleh
variabel X dan sekitar 100%-23,7% = 76,3% dijelaskan oleh sebab-
sebab lain. Dengan kontribusi gaya kepemimpinan kepala madrasah
terhadap motivasi kerja guru adalah sebesar 23,7%, sehingga masih
ada 76,3% faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja
56
guru. Persamaan dengan penelitian ini adalah kepemimpinan kepala
sekolah sebagai variabel eksogen. Sedangkan perbedaannya adalah
pada penelitian ini terdapat dua variabel dan pada penelitian penulis
menggunakan tiga variabel.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan Dwi Prasetiyanto dengan judul: “
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Dan
Kinerja Guru SD Se Gugus Kartini Kecamatan Adiwerna Kabupaten
Tegal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kolom Sig.
pada tabel ANOVA diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar
0,000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil 0,05 yaitu 0,000 < 0,05
maka dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Kepemimpinan
56
Turmiyati, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Di
MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung”, Skripsi (Lampung: Institut Agama Islam
Negeri Raden Intan, 2016), hal. 119.
34

kepala sekolah terhadap motivasi. Nilai koefisien pada kolom R yaitu


sebesar 0,473 dan nilai koefisien determinasi R Square (R2) sebesar
0,223. Besarnya jumlah sumbangan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap motivasi yaitu sebanyak 22,3%, sedangkan 77,7%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian.57Persamaan dengan penelitian ini adalah kepemimpinan
kepala sekolah sebagai variabel eksogen. Sedangkan perbedaannya
adalah pada penelitian ini terdapat dua variabel endogen (X3) dan
pada penelitian penulis hanya terdapat satu variabel endogen (X3).
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fuad Hasan, dengan judul “ Pengaruh
Kepemimpinan Demokratis Terhadap Motivasi Kerja Guru Di SMAN 1
Seunagan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwahasil uji mean
hipotetik yang menunjukan nilai kepemimpinan demokratis berkategori
tinggi yang mengambarkan X > (µ + 1 x σ) hasil nilai X > 60 dengan
jumlah nilai keseluruhan kepemimpinan demokratis yaitu 75 sehingga
terbukti kepala sekolah selalu memberikan kepercayaan dan
tanggungjawab penuh kepada guru dalam menjalankan tugasnya demi
kemajuan sekolah dan motivasi kerja juga berkategori tinggi yang
menggambarkar nilai Y > (µ + 1 x σ) hasil nilai Y > 72 maka hasil dari
52 responden yang mendapatkan nilai Y > 72 yaitu 48 responden
sehingga terbukti dalam menghadapi tugas yang amat berat guru
terdorong untuk bekerja lebih giat. Dari hasil penelitian yang didapati
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru
di SMAN 1 Seunagan.58Persamaan dengan penelitian ini adalah
motivasi kerja guru sebagai variabel endogen. Sedangkan

57
Ikhsan Dwi Prasetiyanto, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi
Dan Kinerja Guru SD Se Gugus Kartini Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal”, Skripsi
(Tegal: Universitas Negeri Semarang, 2016), hal. 111.
58
Fuad Hasan, “Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Terhadap Motivasi Kerja Guru Di
SMAN 1 Seunagan”, Skripsi (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2018),
hal. 59.
35

perbedaannya adalah pada penelitian ini menggunakan dua variabel


dan pada penelitian penulis menggunakan tiga variabel.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan
survei. Penelitian survei yaitu suatu penelitian yang dilakukan melalui
pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi
dari populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
dari sampel sebagai mewakili data populasi tersebut.59
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya.60Hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu akan
mencari besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari
variabel psikis peserta didik, pembelajaran daring, dan hasil belajar siswa.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Pupulasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/
subjek yang dipelajari, meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek yang diteliti itu.61 Menurut Husaini populasi adalah
semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok

59
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hal. 66.
60
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), hal. 12.
61
Sugiono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 61.

36
37

objek yang lengkap dan jelas.62 Populasi adalah keseluruhan subyek


penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau perintiwa-peristiwa sebagai sumber
data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.63
Populasi adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.64
Uraian pendapat di atas dapat dipahami bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber data
dalam artian responden dalam penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari yang berjumlah 20
orang. Sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Jumlah Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari

No Golongan Jumlah
1 PNS 18
2 NON PNS 2
Jumlah 20
Berdasarkan tabel di atas, bahwa jumlah guru keseluruhan
sebanyak 20 orang, yang terdiri dari 18 guru golongan PNS dan 2 guru
golongan Non PNS.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. 65
Menurut Sugiyono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

62
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal, 42.
63
Iskandar, Op.Cit., hal. 68
64
Ridwan, Path Analysis (Bandung: CV. Alfabeta,2013), hal. 38.
65
Husaini Usman, Op.Cit., hal. 43
38

yang dimiliki oleh populasi tersebut.66 Sampel adalah sebagian dari


populasi yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang
bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Penelitian terhadap sampel
biasanya disebut studi sampling.67 Menurut Ridwan, sampel adalah
bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu.68
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa sampel
adalah adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data
dan dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut Gay dalam Mukhtar, ukuran minimum sampel yang dapat
diterima sebaiknya didasarkan pada desain atau metode penelitian yang
digunakan. Secara umum, pandangan tentang populasi lebih disepakati
untuk sebuah penelitian, dimana populasi yang dipandang relatif
homogen, maka populasi dapat ditarik minimal 5 % dan maksimal 30 %.
Jika sebuah penelitian, populasinya dibawah 150 subjek, maka hampir
seluruh pakar penelitian sepakat, sebaiknya diambil seluruhnya, atau
dengan kata lain penelitian dapat dikatakan penelitian populasi. Artinya,
populasi adalah juga sekaligus sebagai sampel atau subjek penelitian.69
Memperhatikan pendapat di atas, maka penulis berpedoman kepada
pendapat Gay dalam Mukhtar bahwa yang akan dijadikan sampel
penelitian adalah seluruh guru yang ada di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari sebanyak 20 orang.Sedangkan untuk uji instrumen
sebanyak 15 guru di sekolah yang berbeda yaitu Sekolah Menengah
Pertama Negeri 21 Batang Hari.Seluruh sampel penelitian (responden)
akan mengisi 3 macam instrumen darivariabel karakteristik kepala
sekolah, kemampuan kinerja dan motivasi berprestasi guru.

66
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hal. 91.
67
Iskandar, Op.Cit., hal. 69
68
Ridwan, Op.Cit., hal. 40
69
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010), hal. 78-79
39

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Kuesioner atau angket
Teknik pengumpulan data yang paling dominan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik angket. Angket adalah daftar
pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik
langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara).70 Untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian, penulis
menggunakan angket yang dirancang dari tiga variabel penelitian yaitu:
karakteristik kepala sekolah, kemampuan kinerja dan motivasi berprestasi
guru.Angket tersebut akan diberikan kepada responden guna
mendapatkan jawaban dari pernyataan dan sikap dari responden. Metode
angket ini digunakan penulis untuk memperoleh data tertentu tentang
pengaruh dari karakteristik kepala sekolah, kemampuan kinerja terhadap
motivasi berprestasi guru.
Sifat dari angket ini adalah angket tidak langsung, artinya angket
diberikan kepada responden yaitu: seluruh guru di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 8 Batang Hari. Bentuk angket yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan alternatif pilihan jawaban,
seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Daftar Nilai (Skor) Skala Rating

No Alternatif Jawaban Skor (+) Skor (-)


1 SS (Sangat Setuju) 5 1
2 S (Setuju) 4 2
3 KS (Kurang Setuju) 3 3
4 TS (Tidak Setuju) 2 4
5 STS (Sangat Tidak
1 5
Setuju)

70
Ibid., hal. 57
40

Responden yang dijadikan sampel penelitian diminta untuk memilih


salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan. Supaya angket yang
digunakan untuk mengumpulkan data memberikan hasil yang objektif,
maka peneliti melakukan kalibrasi instrumen, karena ketepatan pengujian
suatu hipotesis tentang pengaruh variabel penelitian sangat tergantung
pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Adapun instrumen penelitian untuk setiap variabel penelitian yang
diamati meliputi definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi
instrumen, dan instrumen yang digunakan. Butir-butir dalam penelitian ini
disusun baik berupa pertanyaan maupun pernyataan dan masing-masing
jawaban dalam bentuk skala likert dengan kriteria penilaian 1 sampai 5
seperti tertera dalam tabel di atas.
2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, tes kepribadian (personal test). 71
1. Variabel Motivasi Berprestasi Guru (X3)
a. Definisi Konseptual
Motivasi beprestasi guru adalahkondisi fisik dan psikis dalam diri
seorang guru untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
berdasarkan standar yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan tertentu.
b. Definisi Operasional
Motivasi berprestasi guru adalahdorongan seseorang untuk
memberikan kontribusi dan bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan dan keberhasilan.
Dengan indikator. dorongan bekerja keras, meningkatkan prestasi,
bertanggung jawab dan menaati tata tertib. Instrumen motivasi berprestasi
guru (X3), berupa angket mempunyai 5 alternatif jawaban, yaitu : a.

71
Maryam B. Gainau, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: PT Kanisius, 2021), hal.
117.
41

Selalu, b. Sering, c. Kadang-kadang, d. Jarang, dan e. Tidak pernah,


untuk pertanyaan / pernyataan tentang fakta / perilaku.
c. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi untuk untuk mengukur motivasi berprestasi guru akan
diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Guru (X3)

Jumlah
No Indikator Nomor Butir
butir
1. Bekerja keras 1,2,3,4,5,6,7 7
2. Meningkatkan prestasi 8,9,10,11,12,13 6
3. Bertanggung jawab 14,15,16,17,18,19 6
4. Menaati tata tertib 20,21,22,23,24,25 6
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian Validitas
Tujuan uji validitas butir instrumen penelitian yaitu suatu proses
untuk melihat keakurasian butir instrumen dalam mengukur variabel yang
dimaksud.
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung>
nilai rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika rhitung< nilai rtabel
butir dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa (  ) =
0,05 dengan dk = n-2.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perhitungan hasil uji
validitas dengan menggunakan microsoft excel dan proram SPSS versi
20,0.
42

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi Guru72
No rhitung rhitung
Pernyataan rtabel Kesimpulan
Item (Excel) (SPSS)
1 X3.1 0.579992 0.579992 0.514 Valid
2 X3.2 0.65333 0.65333 0.514 Valid
3 X3.3 0.14281 0.14281 0.514 Tidak Valid
4 X3.4 0.545749 0.545749 0.514 Valid
5 X3.5 0.612615 0.612615 0.514 Valid
6 X3.6 0.106628 0.106628 0.514 Tidak Valid
7 X3.7 0.650253 0.650253 0.514 Valid
8 X3.8 0.680069 0.680069 0.514 Valid
9 X3.9 0.830702 0.830702 0.514 Valid
10 X3.10 0.762915 0.762915 0.514 Valid
11 X3.11 0.825289 0.825289 0.514 Valid
12 X3.12 0.577053 0.577053 0.514 Valid
13 X3.13 -0.20727 -0.20727 0.514 Tidak Valid
14 X3.14 0.529781 0.529781 0.514 Valid
15 X3.15 -0.04636 -0.04636 0.514 Tidak Valid
16 X3.16 0.091627 0.091627 0.514 Tidak Valid
17 X3.17 0.514683 0.514683 0.514 Valid
18 X3.18 0.542605 0.542605 0.514 Valid
19 X3.19 0.533995 0.533995 0.514 Valid
20 X3.20 0.524247 0.524247 0.514 Valid
21 X3.21 0.701042 0.701042 0.514 Valid
22 X3.22 0.576271 0.576271 0.514 Valid
23 X3.23 0.53807 0.53807 0.514 Valid
24 X3.24 0.183399 0.183399 0.514 Tidak Valid
25 X3.25 -0.28211 -0.28211 0.514 Tidak Valid

2) Perhitungan Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapat dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok

72
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
43

subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.73
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah
dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima, dan dapat
dinyatakan reliabel.74Dalam penelitian ini penulis menggunakan
perhitungan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan proram SPSS versi
20,0.Sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Berprestasi Guru 75

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.858 25

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha


cronbach sebesar 0,858 yang berarti lebih besar dari (0,858> 0,60)
maka dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel motivasi berprestasi
guru reliabel.
2. Variabel Karakteristik Kepala Sekolah (X1)
a. Definisi Konseptual
Karakteristik kepala sekolah adalah sifat, sikap, ciri-ciri dan pola
pikir yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai pemimpin di sekolah.

73
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit., hal. 37.
74
Iskandar, Op.Cit., hal. 95.
75
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
44

b. Definisi Operasional
Karakteristik kepala sekolah adalahperilaku dan kemampuan
kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan,
memberikan motivasi, membuat keputusan dan membangun kerja sama
dengan berbagai pihak.
Dinilai oleh responden dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil
pengisian instrumen dan diuraikan dari indikator:1) percaya diri; 2)
menghargai partisipasi guru dan staf; 3) memiliki visi dan berupaya
melakukan perubahan; 4)adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
Instrumen karakteristik kepala sekolah (X1), berupa angket
mempunyai 5 alternatif jawaban, yaitu; a. Selalu, b. Sering, c. Kadang-
kadang, d. Jarang, dan e. Tidak pernah, untuk pertanyaan / pernyataan
tentag fakta / perilaku.
c. Kisi-kisi Instrumen
Atas dasar definisi operasional sebelumnya maka kisi-kisi
instrumen ini direncanakan akan berbentuk sebagaimana terlihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Karakteristik Kepala Sekolah (X1)

Jumlah
No Indikator Nomor Butir
Item
1. Percaya diri 1,2,3,4,5,6 6
Menghargai partisipasi guru
2. 7,8,9,10,11,12 6
dan staf
Memiliki visi dan berupaya
3. 13,14,15,16,17,18 6
melakukan perubahan
Adil dan tegas dalam
4. 19,20,21,22,23,24,25 7
mengambil keputusan
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian Validitas
45

Tujuan uji validitas butir instrumen penelitian yaitu suatu proses


untuk melihat keakurasian butir instrumen dalam mengukur variabel yang
dimaksud.
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung>
nilai rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika r hitung< nilai rtabel
butir dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa (  ) =
0,05 dengan dk = n-2.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan perhitungan hasil uji
validitas dengan menggunakan microsoft excel dan proram SPSS versi
20,0.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Karakteristik Kepala Sekolah76
No rhitung rhitung
Pernyataan rtabel Kesimpulan
Item (Excel) (SPSS)
1 X1.1 0.59672 0.59672 0.514 Valid
2 X1.2 0.59046 0.59046 0.514 Valid
3 X1.3 0.73771 0.73771 0.514 Valid
4 X1.4 0.79907 0.79907 0.514 Valid
5 X1.5 0.71179 0.71179 0.514 Valid
6 X1.6 0.59046 0.59046 0.514 Valid
7 X1.7 0.66857 0.66857 0.514 Valid
8 X1.8 0.42176 0.42176 0.514 Tidak Valid
9 X1.9 0.53724 0.53724 0.514 Valid
10 X1.10 0.51754 0.51754 0.514 Valid
11 X1.11 0.43077 0.43077 0.514 Tidak Valid
12 X1.12 0.57635 0.57635 0.514 Valid
13 X1.13 0.66224 0.66224 0.514 Valid
14 X1.14 0.14868 0.14868 0.514 Tidak Valid
15 X1.15 0.58091 0.58091 0.514 Valid
16 X1.16 0.52038 0.52038 0.514 Valid
17 X1.17 0.56609 0.56609 0.514 Valid
18 X1.18 0.65429 0.65429 0.514 Valid
19 X1.19 0.58681 0.58681 0.514 Valid

76
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
46

20 X1.20 0.53539 0.53539 0.514 Valid


21 X1.21 0.57638 0.57638 0.514 Valid
22 X1.22 0.62353 0.62353 0.514 Valid
23 X1.23 -0.3104 -0.3104 0.514 Tidak Valid
24 X1.24 0.59359 0.59359 0.514 Valid
25 X1.25 -0.0364 -0.0364 0.514 Tidak Valid

2) Perhitungan Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapat dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.77
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah
dengan menggunakan skala alpha (alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.al dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima, dan dapat
dinyatakan reliabel.78Hasil perhitungan uji reliabilitas dengan
menggunakan proram SPSS versi 20,0.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Karakteristik Kepala Sekolah 79

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.878 25

77
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit., hal. 37
78
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
79
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
47

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha


cronbach sebesar 0,878yang berarti lebih besar dari (0,878> 0,60)
maka dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel karakteristik kepala
sekolahreliabel.
3. Variabel Kemampuan Kinerja (X2)
a. Definisi Konseptual
Kemampuan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya
berdasarkan pengalaman, kecakapan dan mengerahkan segenap potensi
yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Definisi Operasional
Kemampuan kinerja adalah unjuk/bentuk kerja seseorang dalam
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.Yang dinilai oleh
responden dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil pengisian
instrumen yang diuraikan dari indikator: 1) keterampilan menjalankan
tugas; 2) keterampilan mengadakan variasi; 3) pengetahuan pekerjaan; 4)
kerja sama; 5) komunikasi.
Instrumen kemampuan kinerja (X2), berupa angket mempunyai 5
alternatif jawaban, yaitu; a. Selalu, b. Sering, c. Kadang-kadang, d.
Jarang, dan e. Tidak pernah, untuk pertanyaan / pernyataan tentang fakta
/ perilaku.
c. Kisi-kisi Instrumen
Adapun kisi-kisi instrumen variabel kemampuan kinerja dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9
Kisi-kisi instrumen Kemampuan Kinerja (X2)

Jumlah
No Indikator Nomor Butir
Item
Keterampilan menjalankan
1 1,2,3,4,5 5
tugas
Keterampilan mengadakan
2 6,7,8,9,10 5
variasi
3 Pengetahuan pekerjaan 11,12,13,14,15 5
48

4 Kerja sama 16,17,18,19,20 5


5 Komunikasi 21,22,23,24,25 5
Jumlah 25

d. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


1) Pengujian Validitas
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai r hitung>
nilai rtabel maka butir tersebut dikatakan valid, namun jika r hitung< nilai rtabel
butir dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikansi alfa (  ) =
0,05 dengan dk = n-2.
Dalam perhitungan uji validitas penulis menggunakan bantuan
excel dan program SPSS versi 20,0. Sebagaimana pada tabel berikut ini:
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Kinerja80
No rhitung rhitung
Pernyataan rtabel Kesimpulan
Item (Excel) (SPSS)
1 X2.1 0.57417 0.57417 0.514 Valid
2 X2.2 0.57682 0.57682 0.514 Valid
3 X2.3 0.62462 0.62462 0.514 Valid
4 X2.4 0.69165 0.69165 0.514 Valid
5 X2.5 0.53259 0.53259 0.514 Valid
6 X2.6 0.6087 0.6087 0.514 Valid
7 X2.7 0.5382 0.5382 0.514 Valid
8 X2.8 0.08236 0.08236 0.514 Tidak Vlid
9 X2.9 0.5388 0.5388 0.514 Valid
10 X2.10 0.59811 0.59811 0.514 Valid
11 X2.11 0.66082 0.66082 0.514 Valid
12 X2.12 0.57586 0.57586 0.514 Valid
13 X2.13 0.67179 0.67179 0.514 Valid
14 X2.14 0.54803 0.54803 0.514 Valid
15 X2.15 0.66814 0.66814 0.514 Valid
16 X2.16 0.54291 0.54291 0.514 Valid
17 X2.17 0.13013 0.13013 0.514 Tidak Vlid

80
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
49

18 X2.18 0.54315 0.54315 0.514 Valid


19 X2.19 0.60003 0.60003 0.514 Valid
20 X2.20 0.58755 0.58755 0.514 Valid
21 X2.21 -0.0184 -0.0184 0.514 Tidak Vlid
22 X2.22 0.58942 0.58942 0.514 Valid
23 X2.23 0.58954 0.58954 0.514 Valid
24 X2.24 0.58332 0.58332 0.514 Valid
25 X2.25 0.51991 0.51991 0.514 Valid

2) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.81
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah
dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.82Adapun hasil perhitungan reliabilitas dengan
menggunakan program SPSS.
Tabel 3.11
83
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Kinerja

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.881 25

81
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit., hal. 37
82
Iskandar, Op.Cit., hal. 95
83
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran
50

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut diperoleh nilai alpha


cronbach sebesar 0,881yang berarti lebih besar dari (0,881> 0,60)
maka dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel kemampuan kinerja
reliabel.
D. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian yang sudah diperoleh kemudian dianalisis
supaya bisa digunakan untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga sifat data itu dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
84
penelitian”. Analisis data pada penelitian kuantitatif adalah kegiatan
analisis datanya meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan
perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian
85
hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Dalam penelitian ini analisis
data yang akan digunakan adalah:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan dalam penyajian data, ukuran sentral.
Ukuran penyebaran. Penyajian data adalah daftar distribusi dan
histogram. Ukuran sentral adalah mean, median, dan modus dan standar
deviasi (simpangan baku) serta rentang teoritik masing-masing variabel.86
Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mencari nilai maksimum, nilai minimun, mean, median, modus, dan
standar deviasi. Penyajian data dilakukan dengan distribusi frekuensi yang
diwujudkan dalam bentuk tabel dan grafik histogram.

84
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit., hal. 52
85
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 125.
86
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 208.
51

2. Analisis Inferensial
Untuk melakukan analisis inferensial (uji hipotesis), pengolahan
data dilakukan menggunakan analisis regresi ganda. Metode analisis
regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana.
Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (X3) apabila
variabel bebasnya (X) dua atau lebih.
Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat dibuat persamaan
struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang
dihipotesiskan persamaan tersebut sebagai berikut.

X3= a + b1X1 + b2X2


Dimana:
X1 = karakteristik kepala sekolah
X2 = kemampuan kinerja
X3 = motivasi berprestasi guru
a = Konstanta
b = Kofisien regresi.
3. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis data, akan didahului dengan uji
prasyarat analisis yaitu, uji normalitas, homogenitas dan linearitas regresi.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal.
Penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa
data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi
normal. Bila data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat
87
digunakan untuk alat analisis. Untuk itu sebelum peneliti menggunakan
teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih
dahulu.

87
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Op.Cit., hal. 75
52

Pada penelitian kali ini penulis menggunakan uji normalitas dengan


uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan cara menentukan terlebih dahulu
hipotesis pengujian yaitu:
Ho : data terdistribusi secara normal
Ha : data tidak terdistribusi secara normal
Jika nilai hitung signifikansi (sig) lebih besar dari nilai α(alpha) 0,05
maka data berdistribusi normal. Dan sebaliknya nilai signifikansi (sig) lebih
kecil dari nilai α(alpha) 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Untuk
selanjutnya jika data berdistribusi tidak normal, maka akan diadakan
transformasi data dengan cara logaritma natural sehingga data akan
berdistribusi normal.88
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas digunakan untuk menguji sama atau tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Proses pengujian uji
homogenitas akan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0.
Kriteria uji apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau
sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan, maka skor-skor pada
variabel-variabel menyebar secara homogeny. Dalam hal lainnya skor-
skor menyebar secara berbeda. 89
c. Uji Linearitas Regresi
Uji linearitas regresi dilakukan dalam rangka menguji model
persamaan regresi suatu varibel bebas terhadap variabel terikat. Apabila
garis yang terbentuk ternyata tidak linear, maka analisis regresi tidak
dapat dilanjutkan. Pengujian dilakukan terhadap arah panah yang
dibentuk pada model analisis jalur. Pengujian linearitas dalam hal ini
disebut juga dengan uji tuna cocok untuk menguji hipotesis: 90
Proses pengujian uji linearitas akan menggunakan bantuan
program SPSS versi 20.

88
Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial (Bandung: Alfabeta, 2014) hal. 159.
89
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
(Bandung: Pustaka Setia, 2007), hal. 89.
90
Sugiyono, Op.Cit., hal. 265
53

E. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis regresi berganda, dengan tahapan analisis sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung karakteristik kepala sekolah (X1)
terhadap motivasi berprestasi guru(X3).
Ha : thitung> ttabel, maka haditerima. Artinya secara parsial variabel
karakteristik kepala sekolah (X1) berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi guru (X3).
H0: thitung > ttabel, maka h0 ditolak. Artinya secara parsial variabel
karakteristik kepala sekolah (X1) tidak berpengaruh terhadap
motivasi berprestasi guru (X3).
2. Terdapat pengaruh langsung kemampuan kinerja (X2) terhadap
motivasi berprestasi guru (X3).
Ha : thitung> ttabel, maka haditerima. Artinya secara parsial variabel
kemampuan kinerja(X2) berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi guru (X3).
H0: thitung > ttabel, maka h0 ditolak. Artinya secara parsial variabel
kemampuan kinerja (X2) tidak berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi guru (X3).
3. Terdapat pengaruh langsung karakteristik kepala sekolah (X1) dan
kemampuan kinerja(X2) terhadap motivasi berprestasi guru (X3).
Ha : thitung> ttabel, maka haditerima. Artinya secara parsial variabel
karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan kinerja(X2)
berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru (X3).
H0: thitung > ttabel, maka h0 ditolak. Artinya secara parsial variabel
karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan kinerja(X2)
tidak berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru (X3).
54

F. Rencana dan Waktu Penelitian


Penelitian ini direncanakan akan dilakukan selama 6 bulan
terhitung dari bulan Agustus 2021 sampai dengan bulan Januari 2022.
Kegiatan dalam penelitian ini meliputi kegiatan pembuatan proposal,
bimbingan proposal, seminar proposal, revisi proposal, izin riset,
bimbingan skripsi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
55

Tabel 3.12 Rencana dan Waktu Penelitian


Tahun 2021-2022
N
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember Januari
o
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Studi
Pendahulua

n (Grand
Tour)
2. Pengajuan
Judul

Proposal
Skripsi
3. Pembuatan
Draf √ √ √ √ √
Proposal
Skripsi
4. Konsultasi
√ √ √ √ √ √
Pembimbing
5. Seminar

Proposal
6. Revisi Draf
Proposal
√ √
Setelah
Seminar
7. Pengesahan
Riset √
Penelitian
8. Penelitian
Lapangan/Pe

ngumpulan
Data
9. Penulisan √ √ √ √

Draf Skripsi
10. Perbaikan

Draf Skripsi
11. Pendaftaran
Ujian
Munaqasyah
12. Ujian
Munaqoysah
13. Skripsi
Setelah
Ujian
14. Penggandaa
n
15. Penyerahan
Skripsi
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari
SMP Negeri 8 Batang Hari merupakan Sekolah Menengah Pertama
Negeri yang ada di Desa Penerokan Kecamatan Bajubang Kabupaten
Batang Hari. Bangunan SMP Negeri 8 Batang Hari didirikan pada tahun
1985 dengan nomor dan tanggal pendirian 0594/O/1985 tanggal 22
November 1985 dengan nama SMP Negeri Penerokan dengan luas tanah
20.692 m2. Seiring dengan kemajuan nama Sekolah Menengah Pertama
Negeri telah mengalami beberapa perubahan nama sekolah.
SMP Negeri Penerokan berubah nama menjadi SLTP Negeri 3
Muara Bulian Kecamatan Muara Bulian pada tahun 2000 dan pada tahun
2002 tepatnya tanggal 13 februari 2002 berubah kembali dari SLTP Negeri
3 Muara Bulian menjadi SLTP Negeri 8 Btang Hari sesuai dengan
keputusan Bupati Batang Hari nomor 107 tahun 2002 tentang penetapan
Nomor Identitas Sekolah (NIS) dan Perubahan Nama SLTP, SMU, dan
SMK Negeri/Swasta Dalam Kabupaten Batang Hari, dan pada 08 April
2004 kembali berubah dari SLTP Negeri 8 Batang Hari menjadi SMP
Negeri 8 Batang Hari sesuai dengan keputusan Bupati Batang Hari Nomor
311 tahun 2004 tentang Penetapan Nomor Identitas Sekolah (NIS) dan
Perubahan Nama SLTP, SMU, dan SMK Negeri/Swasta Dalam
Kabupaten Batang Hari. Saat ini SMP Negeri 8 Batang Hari merupakan
satu-satunya SMP Negeri yang ada di Desa Penerokan Kecamatan
Bajubang dengan luas tanah 20.692 m2 dengan luas bangunan 1.283 m2.
Kepemimpinan Kepala Sekolah:
1) Herman DT Maharajo, BA tahun 1986 sd 1995
2) Drs. Sumarno tahun 1995 sd 1999
3) Drs. Halawi tahun 1999 sd 2003
4) Maryadi Sutoto, S.Pd tahun 2003 sd 2007

56
57

5) Aidil Azhari, S.Pd tahun 2007 sd 2012


6) Salami, S.Pd tahun 2013 hingga saat ini
Letak Geografis SMP Negeri 8 Batang Hari
SMP Negri 8 Batang Hari terletak di Desa Penerokan tepatnya di
KM 47 RT 14 Dusun Wonorejo Kecamatan Bajubang, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan tanah kebun Bapak Supangat
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Lintas Muara Bulian –
Tempino
3) Sebelah Barat berbatasan dengan btanah Bapak Supangat, Bapak
Purwadi dan Bapak Rizalman
4) Sebelah Timur berbatasan dengan jalan lorong menuju perkebunan
masyarakat 91
2. Identitas Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari
a. Nama : SMP Negeri 8 Batang Hari
b. NPSN : 10500267
c. Status : Negeri
d. Bentuk Pendidikan : SMP
e. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
f. SK Pendirian Sekolah : 0594/0/1985
g. Tanggal SK Pendirian : 1985-11-22
h. SK Izin Operasional : 0594/0/1985
i. Tanggal SK Izin Operasional : 1985-11-22
3. Data Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari
Berikut ini data tenaga pendidik yang berada di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 8 Batang Hari:92

91
Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari Tahun Ajaran
2021/2022.
92
Ibid.
58

Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik Sekolah Menengah Pertama


Negeri 8 Batang Hari

NAMA MATA
PANGKAT/
NO TEMPAT & NIP DAN NUPTK PENDIDIKAN PELAJAR JABATAN
GOL
TANGGAL LAHIR AN
SALIMI,S.Pd 19640515198601200
Pembina Kepala
1 Bajubang, 15-05- 2 DI/AI MTK 1985
IV/A Sekolah
1964 4847-7426-4430-0022
SUPRAPTA,S.Pd 19630926199003100
Pembina
2 Br. Magelang, 26 – 5/ D2/IPA Fisika IPA Fisika Guru
IV/ A
9 – 1963 4258-7416-4220-0003
MUHARIS,M.S.Pd 19661230198812100
Pembina
3 Batanghari, 30-12- 2/ DII/AII/B.Inggris Guru
IV/ A
1966 1562-7446-4720-0013
DESWARNI,S.Pd 19671223198703200
Pembina PGSLTP B.
4 Batu Kambing, 1/ Bhs Inggris Guru
IV/ A Inggris
23-12-1967 1555-7456-4630-0003
TETIYONORA,S.P
19701028199702200
d Pembina IPA Biologi
5 1/ SI/AIV/Biologi Guru
Situmbuk, 28-10- IV/ A
9360-7486-5130-0003
1970
YUSWONO,S.Pd 19660904199903100
Pembina
6 Penerokan, 04-09- 1/ SI/AIV/ MTK Matematika Guru
IV/ A
1966 2236-7436-4820-0003
RIFNI 19690329199802200
Pembina SI/AIV/ B.
7 SUZANTI,S.Pd 1/ Guru
IV/ A B.Indonesia Indonesia
Salido,29-03-1969 4661-7476-4930-0012
DASRIL.K.S.Pd 19680402199802100
Pembina SI/AIV B.Indonesia
8 Selayo Solok,02- 1/ Guru
IV/ A B. Indonesia
04-1968 6734-7466-4920-0072

SUSILAWATI
19771210200312200 Pembina
9 M,S.Ag SI/AIV/ PAI PAI Guru
4/ IV/A
Tj. Pauh Hilir, 10-
5542-7556-5730-0033
12-1977

NE.KUSNAINI.S.P 19760917200501201
Penbina IPS
10 d 1/ SI/AIV/ Sejarah Guru
IV/A
Bajubang, 17-09- 8249-7546-5630-0003
1976

SUTONO,S.Pd 19710825200501101
Pembina SI/AIV/
11 Jawa Tengah, 25- 1/2157-7496-5020- MTK Guru
IV/A Matematika
08-1971 0003

SANIAH,S.Pd
Penerokan, 10 19790510200501201 Pembina
12 SI/AIV/B. Inggris Bhs Inggris Guru
Mei 1 2 IV/A
979 9842-7676-6830-0032
MILASARI,S.Pd 19740512200604201 01-4-2013
13 Kerinci, 12-05- 3 Penata SI/AIV/Ekonomi IPS Guru
1974 8844-7526-5430-0012 /III/c

YURMAILIS.S.Ag
17670608200701200 Penata
14 Sungai Jambu, 08- SI/AIV/ PAI PAI Guru
4/ Muda
06-1967
4940-7456-4856-0062 TK.I / III/B
59

Drs. SARKAWI 19641230200701100 Penata


15 Dsn. Baru Teluk 5/ Muda SI/AIV/ PAI PKN Guru
Leban, 30-12-1964 8562-7426-4620-0023 TK.I/III/b

WENNY Penata
19860307200902100
SUTOMO,S.Pd Muda TK.I - IPA
16 3 SI/AIV/ Fisika Guru
Penerokan, 07-03- III/b - Prakarya
6639-7646-6430-0012
1986 01-04-2013
ALAMSON
19640120198501100
SINAMBELLA Penata DI/AI/ PMP
17 1/ Guru
Langkat, 20-01- Muda III/A
5452-7426-4720-0002
1964

SRI HERLINA,SE 19790217201407200 Penata - Prakarya


18 Bajubang, 12-02- 2 Muda SI/AIV/Ekonomi - SBD Guru
1979 4549-7576-5930-0022 III/A
JUMIYATRI.S.Pd
-PJOK
19 Singkawang, 14- 8546-7616-6330-0022 SI/AIV/ Portakes Guru
02-1983

SITI HARIATI,S SI / AIV Penddk B.Indonesia


Pd Bhs Indonesia SBD
20 Guru
Penerokan, 31- dan PJOK
03- 1988 Sastra Indonesia Prakarya
10-12-2012

4. Data Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 8


Batang Hari
Berikut ini data tenaga kependidikan yang berada di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari:93
Tabel 4.2 Data Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batang Hari

NAMA
PANGKAT/
NO TEMPAT & NIP DAN NUPTK PENDIDIKAN Jurusan JABATAN
GOL
TANGGAL LAHIR
1968101419930310
Universitas
RADIUS ,SE 04/
1 III/D Batanghari Manajemen Ka. TU
Jambi, 14-10-1968 1346-7466-4920-
0003
1970030519941220
MARJANI
01/ STIT Bendaharaw
2 Tj.Pauh, 5-03- III/ A Keuangan
9637-7486-5030- an
1970
0022
1975101720140710
ROHMAN
01 USU Peg Tata
3 Penerokan, 17-10- II/D Ekonomi
6349-7536-5620- Usaha
1976
0003
ELLY DWIWATI 1972062220080210 SMA Teknik Peg Tata
4 II/D
Ture, 22-06-1972 01/ Informatika Usaha

93
Ibid.
60

4954-7506-5330-
0002
DEDI IRAWAN
STIKOM Peg Tata
5 Penerokan, 18-03- Pertanian
Usaha
1990
RATIH
SL:TP Serentak
PARAMITA,SP Penjaga
6 Baregam
Penerokan, 29-09- Sekolah
1990
RUBIYEM
Penerokan Tukang
7 SD
,Tanggal 16 Tahun Kebun
1977
ANGGA DWI H
SMP Penjaga
8 Penerokan, 16-08-
Sekolah
1997
MIKSON DHANNI
SMA Sapam
9 Penerokan, 21-06-
Sekolah
1990

5. Data Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang


Hari
Adapun mengenai jumlah peserta didik tahun ajaran 2021-2022 di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.3 Data Peserta Didik Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4
Batang Hari Tahun Ajaran 2021-2022

NO Kelas Jumlah
1 VII A 33
2 VII B 20
3 VII C 14
4 VIII A 26
5 VIII B 20
6 VIII C 21
7 IX A 30
8 IX B 21
9 IX C 21
Murid Kelas VII 67
Murid Kelas VIII 67
Murid Kelas IX 71
Jumlah Seluruhnya 205
61

B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Statistik deskriptif yang digunakan adalah ukuran gejala pusat
yangmeliputi skor tertinggi, skor terendah, rata-rata (mean), nilai yang
seringmuncul pada jawaban responden (modus), nilai tengah (median),
simpangan baku (standar deviasi) serta varians sampel. Selain
ukurangejala pusat dan penyebaran data digunakan juga tabel distribusi
frekuensi dan grafik histogram.
Deskripsi data yang disajikan pada bagian ini meliputi data variabel
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) dan Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) dan Kemampuan Kinerja (X2) setelah diolah dengan
menggunakan statistik deskripstif dengan program SPSS Versi 20.0
didapat ukuran tendensi sentral seperti terlihat pada tabel berikut ini,
Tabel 4.4
Ukuran Tendensi Sentral
Statistics
X1 X2 X3
N Valid 20 20 20
Missing 0 0 0
Mean 84.5500 85.1000 74.2500
Std. Error of Mean 1.26382 1.30364 .84254
Median 86.5000 84.5000 75.0000
a
Mode 87.00 82.00 75.00
Std. Deviation 5.65197 5.83005 3.76794
Variance 31.945 33.989 14.197
Range 18.00 21.00 13.00
Minimum 73.00 74.00 68.00
Maximum 91.00 95.00 81.00
Sum 1691.00 1702.00 1485.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

1) Karakteristik Kepala Sekolah (X1)


Variabel karakteristik kepala sekolah diukur melalui kuesioner yang
terdiri dari 20 pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian
diolah secara statistik ke dalam daftar distribusi frekuensi dengan
62

banyaknya kelas yang dihitung menurut aturan Sturges (K = 1 + 3,3 log n)


diperoleh 5 kelas dengan nilai skor terendah 73 dan skor tertinggi 91, nilai
modus untuk variabel karakteristik kepala sekolah sebesar 87, median
86,5, dan mean (rata-rata) 84,5. Standar deviasi atau simpangan baku
yang didapat yaitu 5,65 dan varians 31,945.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai di atas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 20
= 1 + 3,3 . 1,30
= 5,29 dibulatkan menjadi 5.
Jadi Nilai K nya adalah 5
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 91, Data terkecil = 73
Jadi 91 – 73 = 18 + 1 = 19
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 19 : 5
= 3,8 = dibulatkan menjadi 4
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh rentang skor yaitu
sebesar 19, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges
diperoleh kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 4.
Distribusi frekuensi data variabel karakteristik kepala sekolah dirangkum
dalam tabel berikut.
63

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Karakteristik Kepala Sekolah (X1)
Frekuensi
Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi Relatif
Kumulatif
(%)
1 73 – 76 2 10 2
2 77 – 80 3 15 5
3 81 – 84 2 10 7
4 85 – 88 7 35 14
5 89 – 91 6 30 20
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval 85-88. Selain itu jumlah responden yang memperoleh
skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang sehingga data
memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel di atas juga
menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel karakteristik
kepala sekolah merupakan kurva simetris. Secara grafis penyebaran
distribusi skor variabel karakterisitk kepala sekolahdapat dilihat lebih jelas
melalui histogram pada gambar berikut ini.
Gambar 4.1
Histogram Variabel Karakteristik Kepala Sekolah

4
Series1
2

0
73 - 76 77 - 80 81 - 84 85 - 88 89 - 91

Berdasarkan histogram di atas dapat diketahui bahwa frekuensi


tertinggi yakni 7 yang berada pada kelas interval 85-88. Secara
keseluruhan frekuensi variabel karakteristik kepala sekolah menyebar
secara merata dan seimbang.
64

2) Kemampuan Kinerja (X2)


Variabel kemampuan kinerja diukur melalui kuesioner yang terdiri
dari 22 pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian diolah
secara statistik ke dalam daftar distribusi frekuensi dengan banyaknya
kelas yang dihitung menurut aturan Sturges (K = 1 + 3,3 log n) diperoleh 5
kelas dengan nilai skor terendah 74 dan skor tertinggi 95, nilai modus
untuk variabel kemampuan kinerja sebesar 82, median 84,5, dan mean
(rata-rata) 85,1. Standar deviasi atau simpangan baku yang didapat yaitu
5,83005 dan varians 33,989.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai di atas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 20
= 1 + 3,3 . 1,30
= 5,29 dibulatkan menjadi 5.
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 95, Data terkecil = 74
Jadi 95 – 74 = 21 + 1 = 22
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 22 : 5
= 4,4 = dibulatkan menjadi 4
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh rentang skor yaitu
sebesar 38, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges
diperoleh kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 4.
Distribusi frekuensi data variabel kemampuan kinerja dirangkum dalam
tabel berikut.
65

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Kinerja (X2)
Kelas Frekuensi Frekuensi
No Frekuensi
Interval Relatif (%) Kumulatif
1 74 - 77 2 10 2
2 78 - 81 3 15 5
3 82 - 85 6 30 11
4 86 - 89 4 20 15
5 90 - 95 5 25 20
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval 82-85. Selain itu jumlah responden yang memperoleh
skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang sehingga data
memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel di atas juga
menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel kemampuan
kinerja merupakan kurva simetris. Secara grafis penyebaran distribusi skor
variabel kemampuan kinerjadapat dilihat lebih jelas melalui histogram
pada gambar berikut ini.
Gambar 4.2
Histogram Variabel Kemampuan Kinerja
7
6
5
4
3 Series1
2
1
0
74 - 77 78 - 81 82 - 85 86 - 89 90 - 95

Berdasarkan histogram di atas dapat diketahui bahwa frekuensi


tertinggi yakni 6 yang berada pada kelas interval 82-85. Secara
keseluruhan frekuensi variabel kemampuan kinerja menyebar secara
merata dan seimbang.
66

3) Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3)


Variabel peningkatan motivasi berprestasi guru diukur melalui
kuesioner yang terdiri dari 18 pernyataan. Berdasarkan data yang
diperoleh kemudian diolah secara statistik ke dalam daftar distribusi
frekuensi dengan banyaknya kelas yang dihitung menurut aturan Sturges
(K = 1 + 3,3 log n) diperoleh 5 kelas dengan nilai skor terendah 68 dan
skor tertinggi 81, nilai modus untuk variabel peningkatan motivasi
berprestasi guru sebesar 75, median 75, dan mean (rata-rata) 74,25.
Standar deviasi atau simpangan baku yang didapat yaitu 3,76794dan
varians 3,76794.
Adapun secara rinci langkah-langkah yang dilakukan secara
manual dalam memperoleh nilai di atas sebagai berikut.
1) Menghitung Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 20
= 1 + 3,3 . 1,30
= 5,29 dibulatkan menjadi 5.
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 81, Data terkecil = 68
Jadi 81 – 68 = 13 + 1 = 14
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 14 : 5
= 2,8 = dibulatkan menjadi 3
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh rentang skor yaitu
sebesar 68, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges
diperoleh kelas interval sebanyak 4 kelas dengan panjang kelas 3.
Distribusi frekuensi data variabel peningkatan motivasi berprestasi guru
dirangkum dalam tabel berikut.
67

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru
(X3)

Kelas Frekuensi Frekuensi


No Frekuensi
Interval Relatif (%) Kumulatif
1 68 - 70 3 15 3
2 71 - 73 3 15 6
3 74 - 76 8 40 14
4 77 - 79 4 20 18
5 80 - 82 2 10 20
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas nilai modus, median dan mean terletak


pada kelas interval 74-76. Selain itu jumlah responden yang memperoleh
skor tertinggi dan skor terendah jumlahnya berimbang sehingga data
memiliki kecenderungan berdistribusi secara normal. Tabel di atas juga
menggambarkan bahwa penyebaran frekuensi variabel peningkatan
motivasi berprestasi guru merupakan kurva simetris. Secara grafis
penyebaran distribusi skor variabel peningkatan motivasi berprestasi guru
dapat dilihat lebih jelas melalui histogram pada gambar berikut ini.
Gambar 4.3
Histogram Variabel Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru
9
8
7
6
5
4 Series1
3
2
1
0
68 - 70 71 - 73 74 - 76 77 - 79 80 - 82

Berdasarkan histogram di atas dapat diketahui bahwa frekuensi


tertinggi yakni 8 yang berada pada kelas interval 74-76. Secara
68

keseluruhan frekuensi variabel peningkatan motivasi berprestasi guru


menyebar secara merata dan seimbang.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum melangkah ke pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus
melalui perhitungan persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis
yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu uji normalitas, uji homogenitas
dan uji linearitas. Berikut ini akan diuraikan satu persatu hasil pengujian
dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov
dan uji Shapiro-Wilk. Dengan cara menentukan terlebih dahulu hipotesis
pengujian yaitu:
Ho : data terdistribusi secara normal
Ha : data tidak terdistribusi secara normal.
Jika nilai hitung signifikansi (sig) lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05.
maka data berdistribusi normal. Dan sebaliknya nilai signifikansi (sig) lebih
kecil dari nilai α (alpha) 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Untuk
selanjutnya jika data berdistribusi tidak normal, maka akan diadakan
transformasi data dengan cara logaritma natural sehingga data akan
berdistribusi normal.94
Secara rinci uji normalitas dalam penelitian ini akan dijabarkan
sebagai berikut:
1) Normalitas Data Karakteristik Kepala Sekolah (X1)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
20, seperti dalam tabel berikut ini:

94
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program IBM SPSS 21
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hal. 32
69

Tabel 4.8
Normalitas Data Karakteristik Kepala Sekolah (X1)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X1 .180 20 .088 .910 20 .062
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.088 (uji


Kolmogorov). Nilai 0.062 lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05 atau 0.088 >
0,05 maka data karakteristik kepala sekolah (X1) berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
2) Normalitas Data Kemampuan Kinerja (X2)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
20, seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.9
Normalitas Data Kemampuan Kinerja (X2)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X2 .148 20 .200* .966 20 .663
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.200 (uji


Kolmogorov-Smirnov). Nilai 0.200 lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05
atau 0.200 > 0,05, maka data kemampuan kinerja (X2) berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
3) Normalitas Data Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3)
Hasil perhitungan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi
20, seperti dalam tabel berikut ini:
70

Tabel 4.10
Normalitas Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3)

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X3 .174 20 .116 .943 20 .276
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig = 0.116 (uji


Kolmogorov-Smirnov). Nilai 0.116 lebih besar dari nilai α (alpha) 0,05 atau
0.116 > 0,05, maka data peningkatan motivasi berprestasi guru (X3)
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Adapun hasil uji normalitas di atas dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

No Variabel Lhitung Ltabel Keterangan


α 0,05
1 Karakteristik Kepala 0.088 0,05 Berdistribusi Normal
Sekolah (X1)
2 Kemampuan Kinerja (X2) 0.200 0,05 Berdistribusi Normal
3 Peningkatan Motivasi 0.116 0,05 Berdistribusi Normal
Berprestasi Guru (X3)

Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan uji normalitas di atas,


dapat dinyatakan bahwa data ketiga variabel berdistribusi secara normal,
dan dapat dilanjutkan untuk proses penelitian selanjutnya.
b. Uji Homogenitas Varians
Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil
atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan, maka skor-skor pada
variabel-variabel menyebar secara homogen. Dalam hal lainnya skor-skor
71

menyebar secara berbeda.95 Proses pengujian homogenitas data akan


menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
Adapun hasil uji homogenitas dalam penelitian ini secara rinci akan
dijabarkan sebagai berikut.
1) Karakteristik Kepala Sekolah (X1) atas Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru (X3)
Uji homogenitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.12
Uji Homogenitas Karakteristik Kepala Sekolah (X1) atas Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru(X3)

ANOVA
X1
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 458.200 8 57.275 4.235 .015
Groups
Within 148.750 11 13.523
Groups
Total 606.950 19

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS di atas, diperoleh nilai


r (sig) lebih kecil dari pada tingkat α (alpha) yang ditentukan (yaitu 0,05)
atau 0,015<0,05 sehingga skor-skor pada variabel karakteristik kepala
sekolah dan skor-skor pada variabel peningkatan motivasi berprestasi
guru menyebar secara homogen.
2) Kemampuan Kinerja (X2) atas Peningkatan Motivasi Berprestasi
Guru (X3)
Uji homogenitas dengan bantuan program SPSS, didapat hasil
sebagai berikut:

95
Sambas Ali Muhidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 89
72

Tabel 4.13
Uji Homogenitas Kemampuan Kinerja (X2) atas Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru (X3)
ANOVA
X2
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 510.083 10 51.008 3.836 .028
Groups
Within 119.667 9 13.296
Groups
Total 629.750 19

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS di atas, diperoleh nilai


r (sig) lebih kecil dari pada tingkat α (alpha) yang ditentukan (yaitu 0,05)
atau 0,028<0,05 sehingga skor-skor pada variabel kemampuan kinerja
dan skor-skor pada variabel peningkatan motivasi berprestasi
gurumenyebar secara homogen.
c. Uji Linearitas dan Signifikan Koefisien Regresi
Kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil
atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan, maka distribusi
berpola linear. Dalam hal lain distribusi tidak berpola linear.96 Proses
pengujian linearitas data akan menggunakan bantuan program SPSS
versi 20.
Adapun hasil uji linearitas dalam penelitian ini secara rinci akan
dijabarkan sebagai berikut.
1) Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Karakteristik
Kepala Sekolah (X1).
Uji linearitas dengan program SPSS, didapat hasil sebagai berikut:

96
Sambas Ali Mihidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 98
73

Tabel 4.14
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Karakteristik Kepala
Sekolah (X1)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
X3 * Between (Combined) 182.500 11 16.591 1.521 .282
X1 Groups
Linearity 111.591 1 111.591 10.232 .013

Deviation 70.909 10 7.091 .650 .743


from
Linearity
Within Groups 87.250 8 10.906
Total 269.750 19

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, tampak


nilai r lebih kecil daripada tingkat α (alpha) yang digunakan (0,05) atau
0,013<0,05, sehingga variabel karakteristik kepala sekolah atas variabel
peningkatan motivasi berprestasi guru berpola linear.
2) Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Kemampuan
Kinerja (X2).
Uji linearitas dengan program SPSS, didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.15
Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) atas Kemampuan Kinerja
(X2)

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
X3 * Between (Combined) 249.250 13 19.173 5.612 .022
X2 Groups

Linearity 61.013 1 61.013 17.857 .006


Deviation 188.237 12 15.686 4.591 .036
from
Linearity
Within Groups 20.500 6 3.417
Total 269.750 19
74

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, tampak


nilai r lebih kecil daripada tingkat α (alpha) yang digunakan (0,05) atau
0,006<0,05, sehingga variabel kemampuan kinerja atas variabel
peningkatan motivasi berprestasi berpola linear.
3. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil persamaan regresi secara otomatis dengan menggunakan
software SPSS 20 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Analisis Persamaan Karakteristik Kepala Sekolah (X1) dan
Kemampuan Kinerja (X2) terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi
Guru (X3)

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 31.910 11.667 2.735 .014

X1 .359 .137 .539 2.631 .018


X2 .140 .132 .217 1.061 .304
a. Dependent Variable: X3

Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan regresi linear


berganda sebagai berikut:
X3 = a + b1X1 + b2X2
X3 = 31,910+ 0,359 + 0,140
Keterangan: X3= Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru; X1 =
Karakteristik Kepala Sekolah, X2= Kemampuan Kinerja. Dari persamaan
ini dapat diinterpretasikan:
1) Variabel karakteristik kepala sekolah mempunyai arah koefisien yang
bertanda positif terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru;
2) Nilai konstanta menunjukkan pengaruh variabel X (karakteristik kepala
sekolah dan kemampuan kinerja), bila variabel karakteristik kepala
75

sekolah naik satu satuan maka akan berpengaruh sebesar satu satuan
pada variabel peningkatan motivasi berprestasi guru. Artinya variabel
peningkatan motivasi berprestasi guru akan naik sebesar satu-satuan
variabel karakteristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja;
3) Nilai koefisien regresi variabel karakteristik kepala sekolah terhadap
variabel peningkatan motivasi berprestasi guru adalah sebesar 0,359
artinya jika karakteristik kepala sekolah mengalami kenaikan 1 satuan,
maka peningkatan motivasi berprestasi guru akan mengalami
penurunan sebesar konstanta= 31,910. Koefisien regresi bernilai positif
artinya antara karakteristik kepala sekolah dan kemampuan
kinerjaberpengaruh positif.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh
karakteristik kepala sekolah (X1) terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru (X3), atau peningkatan motivasi berprestasi guru
ditentukan oleh karakteristik kepala sekolah adalah sebesar 0,359 atau
35,9%.
4) Nilai koefisien variabel kemampuan kinerja (X2) terhadap variabel
peningkatan motivasi berprestasi guru (X3) adalah sebesar 0,140
artinya jika kemampuan kinerjamengalami kenaikan 1 satuan, maka
peningkatan motivasi berprestasi guru mengalami peningkatan
sebesar konstanta = 31,910. Koefisien bernilai positifartinya
kemampuan kinerja berpengaruh positif terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa pengaruh
kemampuan kinerja (X2) terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru
(X3), atau peningkatan motivasi berprestasi guruditentukan oleh
kemampuan kinerja adalah sebesar 0.140 atau 14%.
Untuk melihat pengaruh dan pengujian hipotesisnya dapat dilihat
dari hasil perhitungan analisis determinasi uji parsial (uji-t), dan uji
simultan (uji f) yang diolah dengan menggunakan software SPSS 20.0
sebagai berikut:
76

b. Analisis Determinasi (R2)


Untuk melihat pengaruh karakteristik kepala sekolah dan
kemampuan kinerja terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru
secara bersama-sama, dapat dilihat dari hasil pengujian analisis
determinasi yang diolah dengan menggunakan software SPSS 20.0
sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Koefisien Analisis Determinasi (R2)Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru (X3)

Model Summary
Std. Error
R Adjusted of the
Model R Square R Square Estimate
1 .671a .450 .385 2.95394
a. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel output SPSS Versi 20.00 “Model Summary” di


atas diperoleh nilai R Square sebesar 0,450 ini berasal dari
pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R”, yaitu 0,671 x 0,671 =
0,450. Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) adalah 0,450
atau sama dengan 45%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel
karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan kinerja (X2) secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel peningkatan
motivasi berprestasi guru (X3) sebesar 45%. Sedangkan sisanya sebesar
100%-45%.= 55% dipengaruhi oleh variabel lain diluar persamaan regresi
ini atau variabel yang tidak diteliti.
c. Analisis Uji T (Parsial) Dan Uji F (Simultan)
Selanjutnya pengujian hipotesis ke 1 dan 2 dapat dilihat dari hasil
perhitungan analisis uji parsial (uji-t), dan hipotesis ke 3 dilihat dari hasil
perhitungan analisis uji simultan (uji f) yang diolah dengan menggunakan
software SPSS 20.0 sebagai berikut :
77

Tabel 4.18
Hasil Koefisien Analisis Uji T (Parsial) Karakteristik Kepala Sekolah
(X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru (X3)
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 31.910 11.667 2.735 .014

X1 .359 .137 .539 2.631 .018


X2 .140 .132 .217 1.061 .304
a. Dependent Variable: X3

1) Hipotesis Kesatu : Karakteristik Kepala Sekolah (X1) Berpengaruh


Terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) Hipotesis
Statistik Yang Diuji Adalah :
Dasar Pengambilan Keputusan :
a. Ha: thitung< ttabel, maka haditerima. Atau jika sig > 0,05
b. Ho : thitung> ttabel, maka ho ditolak. Atau jika sig < 0,05
Kriteria pengujian hipotesis Hoditolak jika nilai thitung> ttabeldan
haditerima jika nilai thitung< ttabel.
Tabel distribusi t dicari pada a = 5 % dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 20-2-1 = 17 ( N jumlah responden dan K jumlah variabel
independen). Dengan pengujian a = 5 % (signifikan = 0,05) hasil diperoleh
untuk ttabel sebesar 1,73961. Berdasarkan analisis regresi diperoleh
nilaithitung > ttabel (2,631 >1,73961) maka secara parsial karakteristik kepala
sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru. Oleh karena itu maka Ho ditolak, artinya secara parsial
terdapat pengaruh signifikan antara karakteristik kepala sekolah dengan
peningkatan motivasi berprestasi guru. Dengan demikian hipotesis kesatu
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa semakin baik karakteristik kepala
78

sekolah maka akan semakin baik pula peningkatan motivasi berprestasi


guru.
2) Hipotesis Kedua : Kemampuan Kinerja (X2) Berpengaruh
Terhadap Peningkatan Motivasi Berprestasi Guru (X3) Hipotesis
Statistik Yang Diuji Adalah :
Dasar Pengambilan Keputusan :
a. Ha : thitung < ttabel, maka ha diterima. Atau jika sig > 0,05
b. Ho : thitung> ttabel, maka ho ditolak. Atau jika sig < 0,05
Kriteria pengujian hipotesis Hoditolak jika nilai thitung> ttabeldan
haditerima jika nilai thitung< ttabel.
Tabel distribusi t dicari pada a = 5 % dengan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 20-2-1 = 17 ( N jumlah responden dan K jumlah variabel
independen). Dengan pengujian a = 5 % (signifikan = 0,05) hasil diperoleh
untuk ttabel sebesar 1,73961.Berdasarkan analisis regresi diperoleh
nilaithitung < ttabel (1,061 <1,73961) maka secara parsial kemampuan kinerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru. Oleh karena itu maka Ha diterima, artinya secara parsial
terdapat pengaruh signifikan antara kemampuan kinerja dengan
peningkatan motivasi berprestasi guru. Dengan demikian hipotesis kesatu
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa semakin baik kemampuan kinerja maka
akan semakin baik pula peningkatan motivasi berprestasi guru.
3) Hipotesis Ketiga : Karakteristik Kepala Sekolah (X1) Dan
Kemampuan Kinerja (X2) Berpengaruh Terhadap Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru (X3) Hipotesis Statistik Yang Diuji
Adalah :
a. Ha : Fhitung < Ftabel, maka ha diterima. Atau jika sig > 0,05
b. Ho : Fhitung > Ftabel, maka ho ditolak. Atau jika sig < 0,05
Kriteria pengujian hipotesis Hoditolak jika nilai thitung> ttabeldan
haditerima jika nilai thitung< ttabel.
79

Tabel 4.19
Hasil Koefisien Analisis Uji F (Simultan) Karakteristik Kepala Sekolah
(X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap Peningkatan Motivasi
Berprestasi Guru (X3)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 121.412 2 60.706 6.957 .006b

Residual 148.338 17 8.726


Total 269.750 19
a. Dependent Variable: X3
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Tabel distribusi F dicari pada a = 5 % dengan derajat kebebasan df


(N1) = K-1 atau 3-1 = 2 df (N2) = 20-K atau 20-3 = 17 (N jumlah
responden dan K jumlah variabel). Dengan pengujian a = 5 % (signifikan =
0,05) hasil diperoleh untuk Ftabel sebesar 3,59. Berdasarkan analisis
regresi diperoleh nilai Fhitung>Ftabel (6,957>3,59) maka secara simultan
karakteristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru. Oleh
karena itu maka Ho ditolak, artinya secara simultan terdapat pengaruh
signifikan antara karakteristik kepala sekolah dan kembampuan kinerja
terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru. Dengan demikian
hipotesis ketiga diterima. Hal ini berarti bahwa semakin baik karakteristik
kepala sekolah dan kemampuan kinerja maka akan semakin baik pula
peningkatan motivasi berprestasi guru.
Hasil persamaan yang dilakukan secara otomatis di atas
dimasukkan ke dalam gambar persamaan struktural berikut.
80

thitung = 2.631
Karakteristik
Kepala Sekolah e = 55%
X1
Peningkatan
Motivasi
Berprestasi Guru
Kemampuan (X3)
Kinerja
X2 thitung = 1.061 Fhitung = 6.957

Gambar. 4.4
Persamaan Struktural
Rangkuman:
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dibuat rangkuman hasil
pengujian untuk setiap koefisien regresi variabel eksogen terhadap
variabel endogen dan hasil pengujian hipotesis dengan uji t (secara
parsial) dan uji f (secara simultan) dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.20
Rangkuman Uji t (Parsial) dan Uji f (Simultan) Karakteristik Kepala
Sekolah (X1) Dan Kemampuan Kinerja (X2) Terhadap Peningkatan
Motivasi Berprestasi Guru (X3)

N ftabel, Keputus
Hipotesis thitung ttabel, 0.05% Fhitung Sig
o 0.05% an
H0: pyx1 = 0
1.
Ha: pyx1 ≠ 0
2.631 1,73961 - 0,014 Terima Ha
H0: py3x2 = 0
2. 1.061 1,73961 - 0,018 Terima Ha
Ha: pyx2 ≠ 0
H0: pyx2x1 = 0
3. - - 6.957 3,59 0,304 Terima Ha
Ha: pyx2x1 ≠ 0

4. Keterbatasan Penelitian
Sebagai sebuah penelitian, telah dilakukan dengan sebaik mungkin
sesuai dengan prosedur ilmiah. Namun disadari bahwa hasil yang
diperoleh tidak luput dari kekurangan atau kelemahan akibat keterbatasan
yang ada, sehingga menimbulkan hasil yang kurang sesuai dengan yang
diharapkan. Keterbatasan yang terjadi selama berlangsungnya penelitian
ini adalah:
Pertama, tidak ada kontrol terhadap variabel lain selain karakteristik
kepala sekolah, kemampuan kinerja dan peningkatan motivasi berprestasi
81

guru, sehingga sangat memungkinkan masih ada variabel lain yang dapat
mempengaruhi variabel peningkatan motivasi berprestasi gurutersebut.
Kedua, pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
yang dapat menggunakan alat bantu statistik sesuai dengan teori,
terhadap variabel yang bersifat kualitatif, di mana dari aspek-aspek
varaibel karakteristik kepala sekolah, kemampuan kinerja dan peningkatan
motivasi berprestasi guru terdapat hal-hal yang tidak dapat didekati secara
kuantitatif, karena pada metode kuantitatif tidak dapat digali informasi
secara mendalam, sehingga banyak terdapat kelemahan.
Ketiga, instrumen pengumpulan data yang dilakukan belum dapat
mengungkapkan seluruh aspek yang diteliti, meskipun sudah dilakukan uji
validitas dan perhitungan reliabilitas instrumen.
Keempat, pada waktu uji coba instrumen terdapat kelemahan-
kelamahan atas tanggapan responden terhadap faktor-faktor internal dan
eksternal yang berkaitan dengan ketiga variabel yang diujicobakan,
sehingga kemungkinan masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi variabel-variabel tersebut. Selain itu, pada waktu pengisian
instrumen jawaban yang diberikan responden masih banyak yang kurang
cermat dan kurang teliti sehingga dapat mempengaruhi analisis data
dalam penelitian ini.
Kelima, kekurangan Peneliti dalam menyusun pernyataan
instrumen, sehingga kemungkinan masih terdapat pernyataan yang
kurang mengungkapkan indikator penelitian.
Keenam, perhitungan dengan menggunakan statistik banyak
dilakukan dengan pembulatan angka untuk menyederhanakan dan
memudahkan perhitungan, sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya
ketelitian data perhitungan.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan, analisis data dan perhitungan
statistik sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik kepala sekolah berpengaruh siginifikan terhadap
peningkatan motivasi berprestasi guru. Semakin baik karakteristik
kepala sekolah, maka akan semakin meningkat pula motivasi
berprestasiguru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian yang menyatakan “karakteristik kepala sekolah berpengaruh
langsung terhadap peningkatan motivasi berprestasi guru” dapat
diterima. Indikator karakteristik kepala sekolah yang dominan
mempengaruhi motivasi berprestasi guru adalah:percaya diri,
menghargai partisipasi guru dan staf, memiliki visi dan berupaya
melakukan perubahan, adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
2. Kemampuan kinerja berpengaruh siginifikan terhadap peningkatan
motivasi berprestasi guru. Semakin baik kemampuan kinerja, maka
akan semakin meningkat pula motivasi berprestasi guru di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari. Berdasarkan hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneitian yang menyatakan
“kemampuan kinerja berpengaruh langsung terhadap peningkatan
motivasi berprestasi guru” dapat diterima. Indikator kemampuan kinerja
terdiri dari keterampilan menjalankan tugas, keterampilan mengadakan
variasi, pengetahuan pekerjaan, kerja sama, dan komunikasi.
3. Karakteristik kepala sekolah dan kemampuan kinerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi berprestasi
guru. Apabila semakin baik karakteristik kepala sekolah dan
kemampuan kinerja yang tinggi maka dapat meningkatkan motivasi
berprestasi guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari.

82
83

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis


peneitian yang menyatakan “karakteristik kepala sekolah dan
kemampuan kinerja berpengaruh langsung terhadap peningkatan
motivasi berprestas guru” dapat diterima.
Variabel karakteristik kepala sekolah (X1) dan kemampuan
kinerja(X2) secarasimultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap
variabel peningkatan motivasi berprestas guru (X3) sebesar 45%.
Sedangkan sisanya sebesar (100%-45%.= 55%)dipengaruhi oleh variabel
lain diluar persamaan regresi ini atauvariabelyang tidak diteliti.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan
di atas, memberikan implikasi terhadap penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penelitian ini dalam rangka melihat pengaruh karakteristik kepala
sekolah dan kemampuan kinerja terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari.
2. Implikasinya dapat dijadikan literatur atau referensi tambahan dan
sebagai wacana, serta masukan mengenai pengaruh karakteristik
kepala sekolah dan kemampuan kinerja terhadap peningkatan motivasi
berprestasi guru.
3. Implikasinya bahwa karakterisitik kepala sekolah yang baik dan
kemampuan kinerja yang optimal akan mempengaruhi motivasi
berprestasi guru sehingga menghasilkan kualitas sekolah yang unggul.
C. Saran/ Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan, dan implikasinya maka
diajukan rekomendasi/ saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah dan guru
Diharapkan bagi kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batang Hari untuk selalu meningkatkan kreatifitas dalam memberikan
arahan atau bimbingan kepada guru agar meningkatkan kinerjanya dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi lembaga atau sekolah
84

Diharapkan hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai sumber


referensi bagi Institusi dalam pelaksanaan proses pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang hari.
3. Bagi peneliti berikutnya
Kepada peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam menyelesaikan
masalah yang sama, dan penelitian ini juga perlu ditindak lanjutikhususnya
yang berkaitan dengan variabel-variabel yang sama.
D. Kata Penutup
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil „Alamin,
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan waktu dan jadwal yang terencana. Dalam
penelitian dan penulisan skripsi ini tentunya masih terdapat beberapa
kesalahan dan kekurangan, baik secara teknis penulisan maupun segi
materi yang dipaparkan, untuk itu diharapkan kepada semua pihak
memberikan sumbang saran yang konstruktif demi kesempurnaan Skripsi
ini dikemudian hari.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
memberikan bantuan secara moril maupun materilnya, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini, dan semoga Allah SWT selalu
memberikan hidayah dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Aamiin Yaa
Robbal‟alamin.

‫ْق‬ َّ ‫َوّللا ْالم َُو ِّفق ِالَى اَ ْق َوم‬


ِ ‫الط ِري‬ ِ
Muara Bulian, Juli 2022
Penulis,

DANY DWIKI SAPUTRA


NIM: 2018.153.973
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Al-Qur‟an dan Terjemahannya Departemen Agama RI. Semarang:


Karya Toha Putra, 2007.
Diknas.Himpunan Lengkap Undang-Undang Republik Indonesia Tentang
Guru dan Dosen. Jakarta: Laksana, 2018.
Pedoman Penulisan Skripsi Institut Agama Islam Nusantara Batang Hari.
2020.
Bahrun Abu Bakar. Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 1. Bandung:
Sinar Baru Algensindo. 2011.
Ahmad Dini.Supervisi Kepala Madrasah Upaya Meningkatkan Kinerja
Guru Madrasah. Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka, 2019.
Ahmad Susanto. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018.

Anak Agung Istri Kirana Sari, Ida Bagus Udayana Putra dan I Made
Suniatha Amerta. Anteseden Kinerja Pegawai. Surabaya: Scopindo
Media Pustaka. 2021.

Buchari Alma.Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta, 2014.


Darmadi.Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan.
Deepublish: Yogyakarta, 2018.
_______,Membangun Paradigma Baru Kinerja Guru. Jawa Barat:
Guepedia, 2018.
Dendik Surya Wardana. Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Yang
Sudah Disertifikasi.Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, No. 01 (2013) :
101.
Didi Pianda.Kinerja Guru. Sukabumi: CV Jejak, 2018.

Dokumentasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batang Hari


Evryyanti Tiurma Pakpahan, Aunurrahman, M Chiar. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Disiplin Kerja Guru Terhadap
Motivasi Berprestasi Guru SD Swasta.Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, No. 02(2019) :101.
Fuad Hasan. Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Terhadap Motivasi
Kerja Guru Di SMAN 1 Seunagan. Skripsi. Banda Aceh: Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry (2018) : 59.
Hidayat. Studi Kasus Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Di
Madrasah Tsanawiyah Al-Inayah Rawa Kalong Gunung Sindur
Bogor. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah (2010) : 28.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar.Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Ikhsan Dwi Prasetiyanto. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Motivasi Dan Kinerja Guru SD Se Gugus Kartini
Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Skripsi. Tegal: Universitas
Negeri Semarang (2016) : 111.
Imam Mohtar. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja
Dengan Kinerja Guru Madrasah. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019.
Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono. Prinsip Dasar Manajemen.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2011.
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2009.
Jumaria Sirait. Komitmen Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Sekolah.
Jawa Tengah: PT Nasya Expanding Manajement, 2021.
Khusnul Wardan.Motivasi Kerja Guru Dalam Pembelajaran. Bandung:
Media Sains Indonesia, 2020.
Kompri. Standardisasi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kencana,
2017.
Maryam B. Gainau. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: PT
Kanisius. 2021.
Muhammad Ferryal Ramadhan dan Ari Darmawan. Pengaruh
Kemampuan Kerja, Motivasi, Disiplin Kerja Dan Pengembangan
Karir Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Taman Berkreasi
Sengkaling.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 61. No. 3 (2018) :
127.
Mukhtar.Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah. Jakarta : Gaung
Persada Press, 2010.
Murniati.Manajemen Stratejik Peran Kepala Sekolah Dalam
Pemberdayaan.Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2011.
Nasrun. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi
Kerja Dan Kinerja Guru.Jurnal Ilmu Pendidikan, No. 02 (2016) :
67.
Ni Luh Sekartini. Pengaruh Kemampuan Kerja, Disiplin Kerja, Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan
Administrasi Universitas Warmadewa.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Vol. 3, No. 2, (2016) : 66.
Nini Aryani dan Molli Wahyuni.Belajar Dan Pembelajaran Teori Beserta
Implikasinya. Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani, 2020.
P. Eddy Sanusi Silitonga.Peningkatan Kinerja SDM elalui Motivasi,
Kepemimpinan, Komitmen Dan Lingkungan Kerja. Yogyakarta:
Media Pustaka. 2020.
Putri Agustina. Karakteristik Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan
Budaya Sekolah Di Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan Karakter, No.
2 (2018) : 207-208.
Ridwan. Path Analysis. Bandung: CV. Alfabeta,2013.
Rismawati dan Mattalata.Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar
Prestasi Kerja Berorientasi Kedepan. Surabaya: Celebes Media
Perkasa. 2018.
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman.Analisis Korelasi, Regresi
dan Jalur. Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Shilphy Afiattresna Octavia.Sikap Dan Kinerja Guru Profesional.
Yogyakarta: Deepublish, 2019.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.
_______, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
_______, Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Sukendar, Husaini Usman. Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala
Sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan. Jurnal Akutabilitas
Manajemen Pendidikan, Volume 1. No. 02 (2013) : 287.
Suparman.Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Guru. Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019.
Syofian Siregar.Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi
dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:
Bumi Aksara, 2014.
Titin Eka Ardiana. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Motivasi Kerja.Jurnal,
No. 02 (2017): 101.
Turmiyati. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi
Kerja Guru Di MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung. Skripsi.
Lampung: Institut Agama Islam Negeri Raden Intan (2016) : 119.
Yulius Matupun.Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Kecerdasan
Intelektual, Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah.
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. 2018.
CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri
Nama : DANY DWIKI SAPUTRA
NIM/NIRM : 2018.153.973
Tempat/Tanggal Lahir : Penerokan, 07 Oktober 2000
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Alamat : Jln. Bajubang Darat KM 44 Desa Penerokan
Kec. Bajubang Kab. Batang Hari Jambi

B. Riwayat Pendidikan
NO Jenjang Pendidikan Tempat Tahun Tamat

1 SD NEGERI 48/1 Penerokan 2012


PENEROKAN
2 SMP NEGERI 8 Penerokan 2015
BATANG HARI
3 SMA NEGERI 5 Bajubang 2018
BATANG HARI

C. Pengalaman Kerja/Organisasi/Latihan/Seminar
NO Jenis Pengalaman Tempat Tahun
1 Jualan Thai Tea Penerokan 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai