Anda di halaman 1dari 198

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH


(SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, Indramayu-Jawa Barat)

Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Persyaratan


Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

TESIS

Oleh :
HABIB ABDUR ROFI
NIM: 222021131

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2022 M / 1444 H
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
(SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, Indramayu-Jawa Barat)

Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Persyaratan


Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

TESIS

Oleh :
HABIB ABDUR ROFI
NIM: 222021131

PROGRAM PASCA SARJANA


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2022 M / 1444 H
LEMBAR PERSETUJUAN

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM


MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
(SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, Indramayu-Jawa Barat)

Tesis

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:
Habib Abdur Rofi
NIM : 20086010031

Telah disetujui pada tanggal 17 Desember 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Huriyah, M.Pd Dr. H. Masduki Duryat, M.Pd


NIP. 19610112 198903 2 005 NIP. 19680112 199503 1 001

Dr. Hj. Huriyah, M. Pd

i
Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
--------------------------------------------------------------------
NOTA DINAS
Lamp : 6 (Enam) Lembar
Hal : Penyerahan Tesis

Kepada Yth,
Direktur Pascasarjana
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan merevisi seperlunya, kami berpendapat


bahwa tesis saudara HABIB ABDUR ROFI yang berjudul “STRATEGI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
SEKOLAH DI SDUM PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR”
telah dapat diujikan.
Bersama ini kami kirimkan naskahnya untuk diujikan dalam Sidang Ujian
Tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cirebon, 17 Desember 2022


Pembimbing I

Dr. Hj. Huriyah, M.Pd


NIP. 19610112 198903 2 005

Dr. H. Masduki Duryat, M. Pd.

ii
Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
--------------------------------------------------------------------
NOTA DINAS
Lamp : 6 (Enam) Lembar
Hal : Penyerahan Tesis

Kepada Yth.
Direktur Pascasarjana
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan merevisi seperlunya, kami berpendapat


bahwa tesis saudara HABIB ABDUR ROFI yang berjudul “STRATEGI
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
SEKOLAH DI SDUM PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR”
telah dapat diujikan.
Bersama ini kami kirimkan naskahnya untuk diujikan dalam Sidang Ujian
Tesis Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Cirebon, 17 Desember 2022
Pembimbing II

Dr. H. Masduki Duryat, M. Pd.


NIP. 19680112 199503 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN

iii
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : HABIB ABDUR ROFI

NIM : 20086010031

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam Pada Program Pascasarjana


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon.

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul: “Strategi


Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Di
SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir” secara keseluruhan adalah
ASLI hasil penelitian saya, kecuali bagian-bagian yang dirujuk sumbernya dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yang
dijatuhkan kepada saya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada
klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Cirebon, 17 Desember
2022
Yang Menyatakan,

Habib Abdur Rofi


NIM. 20086010031

BIOGRAFI PENULIS

iv
Nama : Habib Abdur Rofi

NIM : 20086010031

Tempat / Tanggal Lahir : Indramayu, 21 Desember 1996

Alamat : Dusun Bunut Tengah, RT 006/ RW 002, Desa

Wanguk,

Kec. Anjatan, Kab. Indramayu

E-mail : habibabdurrofi513@gmail.com

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

RiwayatPendidikan :

1. SDN Wanguk 2 Indramayu

2. SMP Islam Al-Ishlah Boarding School Indramayu

3. SMA Islam Al-Ishlah Boarding School Indramayu

4. Strata Satu (S1) STKIP NU Indramayu

5. Strata Dua (S2) Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati

Cirebon

v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamiin ‘alaakullihalinwani’mah
Segala Puji bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Agung Pemilik Semesta.
Sholawat dan Salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Berkat rahmat, ridho dan nikmat Allah SWT, yang selalu mengiringi setiap
langkahku, akhirnya karya ini dapat terselesaikan dengan segala keterbatasan.
Karya ini aku persembahkan teruntuk orang-orang terkasih:
Mimih Casiyah dan Mama Sunarto, kedua orang tua kandungku yang tak pernah
lelah dan menyerah mendukung dan mendoakan atas segala keberuntungan dan
anugerah yang mengiringi setiap detik dan hembusan nafasku. Segala doa dan
harap aku panjatkan pada Tuhan, semoga rahmat, ampunan, anugerah,
keberkahan, pertolongan, perlindungan, kasih saying, cinta dan ridho Allah SWT,
selalu mengiringi dan mendekap erat keduanya, untuk selama-selamanya.
Teruntuk teman dan sahabatku. Yang selalu mendukung, membimbing,
membantu dan mendoakan setiap langkahku. Terimakasih banyak dan akan selalu
kupanjakan kepada Allah SWT, semoga segala kebaikan, kebahagiaan,
keberkahan, rahmat dan ridho dari Allah SWT selalu menyertai mereka
semuanya.
Teruntuk Calon Istriku dimasa depan, yang selalu menjadi penyemangatku,
menjadi motivasiku dalam menyelesaikan tesis ini, dan menyertai setiap langkah
dan doa dalam setiap perjuanganku menyelesaikan penelitian ini, semoga Allah
mudahkan jalanku untuk menghaalkanmu wahai istriku:
…………………………………………..
Teruntuk pa Kiyai, pa Direktur MTI, para Guru, dan Masyayikh Pesantren Al-
Ishlah Tajug Indramayu, yang telah mendidik, mengajarkan dan mendoakan saya.
Semoga rahmat, ampunan dan ridho Allah selalu menyertai beliau. Dan teruntuk
semua keluarga, sahabat, teman. saya haturkan terimakasih atas dukungannya

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur al-hamdulillahirobbil’aalamiin, penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, anugerah, ampunan,
taufiq, berkah dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga tesis ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa hambatan yang berarti.
Sholawat dan salam dihaturkan semoga selalu tercurah kepada Baginda
Nabi Sayidul Mursalin Muhammad SAW. Yang telah diutus sebagai rahmat bagi
seluruh alam, dan sang perubah dunia dari zaman kegelapan (kebodohan) sampai
kepada zaman terang benderang (ilmu pengetahuan).
Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mendapatkan
gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Istitut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon. Dalam penulisan tesis
ini sudah barang tentu penulis banyak mendapatkan dorongan, bimbingan dan
saran, serta bantuan baik moral maupun spiritual dari berbagai pihak, sehingga
tesis ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, perkenankanlah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Sumanta, M.Ag. Selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag. Selaku Direktur
Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh
Nurjati Cirebon.
3. Ibu Dr. Hj. Huriyah Saleh, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan MPI
Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh
Nurjati Cirebon sekaligus Pembimbing I yang telah membimbing
dengan penuh kesabaran dan terus memberikan dorongan kepada
penulis untuk tetap tegar dan sabar dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Dr. H. Masduki Duryat, M.Pd. Selaku Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan arahan, serta motivasi dalam
menyelesaikan tesis ini.

vii
5. Bapak Indra Mahendra, S.E. selaku Kepala Sekolah SDUM Patrol
dan Bapak Rifki Romdhoni, M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SDIT
Al-Ishlah Sudimampir.
6. Waka Kurikulum, Dewan Guru dan Staff SDUM Patrol dan SDIT
Al-Ishlah Sudimampir.
7. Seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan membantu dalam
penulisan tesis ini.
8. Semua teman dan sahabat yang selalu ada dalam suka maupun
duka yang telah banyak membantu dalam penulisan Tesis ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan dalam menyelesaiakan tesis ini.

Kepada semua pihak, penulis panjatkan doa semoga segala kebaikannya


tercatat sebagai amal shalih dan ibadah serta mendapatkan limpahan rahmat dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangannya,
maka penulis berharap saran dan masukannya demi kebaikan tesis ini.

Cirebon, 17 Desember 2022


Penulis,

Habib Abdur Rofi


NIM. 20086010031

viii
ABSTRAK
HABIB ABDUR ROFI, NIM: 20086010031 “Strategi
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Sekolah Di SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir.

Kepemimpinan merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah, kenyataan yang terjadi dilapangan yaitu banyak kepala sekolah yang
kurang menjalankan tugas dan fungsinya sehingga menjadi kendala dalam
peningkatan mutu sekolah, kepala sekolah menjadi tolak ukur keberhasilan mutu
sekolah karena kepala sekolah adalah orang yang dapat mengatur dan
mempengaruhi anggota sekolah dalam menjalankan tugasnya dengan baik, maka
kepala sekolah harus memiliki strategi yang baik dan tepat, agar dapat
memajukan sekolah sesuai dengan standar Pendidikan nasional dan
perkembangan zaman.
Penelitian ini bertujuan : (1) Implementasi kepemimpinan kepala sekolah di
SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir (2) Kondisi mutu di SDUM
Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir (3) Strategi kepemimpinan kepala
sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir dalam meningkatkan
mutu sekolah (4) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan
strategi kepempinan kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah
Sudimampir dalam meningkatkan mutu sekolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif deskriptif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian seperti : perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lainnya, secaraholistik. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, dokumentasi,dan wawancara. Teknik analisis data meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi kepemimpinan dan kondisi mutu
di sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir dikategorikan baik
dan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin dan kepala sekolah.
Strategi yang digunakan kepala sekolah SDUM Patrol yaitu (1) Meningkatkan
kompetensi guru (2) Meningkatkan sarana dan prasarana (3) Melakukan
pembinaan kerohanian kepada guru (4) Meningkatkan kesejahteraan guru
(5) Menyusun program unggulan sekolah. Sedangkan strategi yang di
lakukan kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir yaitu: (1) Melengkapi
Sarana dan Prasarana Sekolah (2) Ekstrakulikuler Sekolah (3) Mengikuti
lomba-lomba (5) Mengadakan Belajar Tambahan (6) Membuat program
unggulan sekolah. Adapun dalam peningkatan mutu terdapat beberapa
faktor penghambat diantaranya yaitu (1) Guru yang tidak sesuai dengan
harapan kepala sekolah (2) SDM dan kualifikasi guru (3) Sarana dan prasarana
sekolah.
Kata Kunci: Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peningkatan
Mutu Sekolah.

ix
ABSTRAC

HABIB ABDUR ROFI, NIM: 20086010031 "The Principal's


Leadership Strategy in Improving School Quality at SDUM Patrol
and SDIT Al-Ishlah Sudimampir.

Leadership is an important thing that must be possessed by school


principals, the reality that occurs in the field is that many principals do not carry
out their duties and functions so that it becomes an obstacle in improving school
quality, the principal is a measure of the success of school quality because the
principal is a person who can manage and influence school members in carrying
out their duties properly, the school principal must have a good and appropriate
strategy, in order to advance the school in accordance with national education
standards and the times.
This study aims to: (1) Implementation of principal leadership at SDUM
Patrol and SDIT Al-Ishlah Sudimampir (2) Quality conditions at SDUM Patrol
and SDIT Al-Ishlah Sudimampir (3) Principal leadership strategy at SDUM
Patrol and SDIT Al-Ishlah Sudimampir in improve school quality (4) Factors
that support and hinder the implementation of the SDUM Patrol and SDIT Al-
Ishlah Sudimampir principal leadership strategies in improving school quality.
The method used in this study is a descriptive qualitative approach which
intends to understand the phenomenon of what is experienced by research
subjects such as: behavior, perceptions, motivations, actions, and others,
holistically. Data collection was carried out using observation, documentation
and interview techniques. Data analysis techniques include data reduction, data
presentation, and drawing conclusions.
The results of this study indicate that the condition of leadership and
quality conditions in SDUM Patrol and SDIT Al-Ishlah Sudimampir schools are
categorized as good and carry out their duties and functions as school leaders
and principals. The strategy used by the SDUM Patrol school principal is (1)
Improving teacher competence (2) Improving facilities and infrastructure (3)
Conducting spiritual guidance for teachers (4) Improving teacher welfare (5)
Developing superior school programs. Meanwhile, the strategy carried out by
the principal of SDIT Al-Ishlah Sudimampir is: (1) Completing School Facilities
and Infrastructure (2) School Extracurriculars (3) Participating in competitions
(5) Holding Additional Learning (6) Creating a superior school program. As for
quality improvement, there are several inhibiting factors including (1) teachers
who do not match the expectations of the principal (2) human resources and
teacher qualifications (3) school facilities and infrastructure.

Keywords: Principal's Leadership Strategy, School Quality


Improvement.

x
‫نبذة مختصرة‬

‫ح‪PP‬بيب عب‪PP‬د ال ّراف‪PP‬ع‪ ,‬رقم‪“ ٢٠٠٨٦٠١٠٠٣١ :‬اس‪PP‬تراتيجية القي‪PP‬ادة الرئيس‪PP‬ية في تحس‪PP‬ين ج‪PP‬ودة‬
‫المدارس في مدرسة االبتدائية المحمدية و المدرسة االبتدائية اإلصالحاإلسالمي‬
‫تعتبر القيادة من األمور المهمة التي يجب أن يمتلكه‪K‬ا م‪K‬ديرو الم‪K‬دارس ‪ ،‬والواق‪K‬ع ال‪K‬ذي يح‪K‬دث في ه‪K‬ذا‬
‫المجال هو أن العديد‪ K‬من المديرين ال يقومون بواجباتهم ووظائفهم بحيث تصبح عقبة في تحس‪KK‬ين ج‪KK‬ودة‬
‫المدرسة ‪ ،‬والمدير هو مقياس لـ نجاح جودة المدرسة ألن المدير هو الشخص الذي يمكنه إدارة أعضاء‬
‫المدرس‪KK‬ة والت‪KK‬أثير عليهم في أداء واجب‪KK‬اتهم بش‪KK‬كل ص‪KK‬حيح ‪ ،‬يجب أن يك‪KK‬ون ل‪KK‬دى م‪KK‬دير المدرس‪KK‬ة‬
‫استراتيجية جيدة ومناسبة ‪ ،‬من أجل النهوض بالمدرسة وفقًا لمعايير التعليم الوطنية واألوقات‬

‫تهدف هذه الدراسة إلى‪ )1( :‬تنفيذ القيادة الرئيسية في المدرسة االبتدائية المحمدية و المدرسة االبتدائية‪K‬‬
‫اإلصالحاإلس‪KK‬المي (‪ )2‬ظ‪KK‬روف الج‪KK‬ودة في المدرس‪KK‬ة االبتدائي‪KK‬ة‪ K‬المحمدي‪KK‬ة و المدرس‪KK‬ة االبتدائي‪KK‬ة‬
‫اإلصالحاإلسالمي (‪ )3‬استراتيجيات القيادة الرئيسية لدورية المدرس‪KK‬ة االبتدائي‪K‬ة‪ K‬المحمدي‪KK‬ة و المدرس‪KK‬ة‬
‫االبتدائي‪KK‬ة‪ K‬اإلصالحاإلس‪KK‬المي في تحس‪KK‬ين ج‪KK‬ودة الم‪KK‬دارس (‪ )4‬العوام‪KK‬ل ال‪KK‬تي ت‪KK‬دعم وتع‪KK‬وق تنفي‪KK‬ذ‬
‫استراتيجية القيادة لمديري المدرسة االبتدائية‪ K‬المحمدي‪KK‬ة و المدرس‪KK‬ة االبتدائي‪KK‬ة اإلصالحاإلس‪KK‬المي في‬
‫تحسين جودة المدارس‪.‬‬

‫إن الطريقة المس‪KK‬تخدمة في ه‪KK‬ذه الدراس‪KK‬ة هي منهج وص‪KK‬في ن‪KK‬وعي يه‪KK‬دف إلى فهم ظ‪KK‬اهرة م‪KK‬ا يم‪KK‬ر ب‪KK‬ه‬
‫المبحوثون مثل‪ :‬السلوك ‪ ،‬والتصورات ‪ ،‬والدوافع ‪ ،‬واألفعال ‪ ،‬وغيره‪KK‬ا بش‪KK‬كل كلي‪ .‬تم جم‪KK‬ع البيان‪KK‬ات‬
‫باستخدام تقني‪K‬ات المراقب‪K‬ة والتوثي‪K‬ق والمقابل‪K‬ة‪ .‬تش‪K‬مل تقني‪K‬ات تحلي‪K‬ل البيان‪K‬ات تقلي‪K‬ل البيان‪K‬ات وع‪K‬رض‬
‫البيانات واستخالص النتائج‬

‫تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن حالة القيادة وظروف الجودة في المدرسة االبتدائية المحمدية و المدرسة‬
‫االبتدائية‪ K‬اإلصالح اإلسالمي مصنفة على أنها جيدة وتقوم بواجباتها ووظائفها كقادة ومديري م‪KK‬دارس‪.‬‬
‫االستراتيجية المستخدمة مديرالمدرس‪KK‬ة االبتدائي‪KK‬ة المحمدي‪K‬ة‪ K‬هي (‪ )1‬تحس‪KK‬ين كف‪KK‬اءة المعلم (‪ )2‬تحس‪KK‬ين‬
‫المرافق والبنية التحتية (‪ )3‬إج‪KK‬راء التوجي‪KK‬ه ال‪K‬روحي للمعلمين (‪ )4‬تحس‪KK‬ين رفاهي‪KK‬ة المعلم (‪ )5‬تط‪KK‬وير‬
‫ب‪KK‬رامج الم‪KK‬دارس العلي‪KK‬ا‪ .‬وفي ال‪KK‬وقت نفس‪KK‬ه‪ ،‬ف‪KK‬إن االس‪KK‬تراتيجية ال‪KK‬تي نف‪KK‬ذها مديرالمدرس‪KK‬ة االبتدائي‪KK‬ة‬
‫اإلصالحاإلسالمي هي‪ )1( :‬استكمال المرافق المدرسية والبنية التحتي‪KK‬ة (‪ )2‬الم‪KK‬دارس الالمنهجي‪KK‬ة (‪)3‬‬
‫المشاركة في المسابقات (‪ )5‬عقد التعلم اإلضافي (‪ )6‬إنش‪KK‬اء برن‪KK‬امج المدرس‪KK‬ة العلي‪KK‬ا ‪ .‬أم‪KK‬ا فيم‪KK‬ا يتعل‪KK‬ق‬
‫بتحسين الجودة ‪ ،‬فهناك عدة عوامل مانعة منها (‪ )1‬المعلمين الذين ال يتناسبون مع توقعات الم‪KK‬دير (‪)2‬‬
‫الموارد البشرية ومؤهالت المعلمين (‪ )3‬المرافق المدرسية والبنية التحتية‪.‬‬

‫الكلمات المفتاحية‪ :‬إستراتيجية القيادة للمدير‪ ،‬تحسين جودة المدرسة‪.‬‬

‫‪xi‬‬
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 158 Tahun 1987
Nomor: 0543b//U/1987
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu
ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf
Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya.
A. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan
dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi
dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.
Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya
dengan huruf latin:
Tabel 0.1: Tabel Transliterasi Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama


‫أ‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Ṡa ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ḥa ḥ ha (dengan titik di
bawah)
‫خ‬ Kha Kh ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Żal Ż Zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy es dan ye
‫ص‬ Ṣad ṣ es (dengan titik di
bawah)
‫ض‬ Ḍad ḍ de (dengan titik di

xii
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
bawah)
‫ط‬ Ṭa ṭ te (dengan titik di
bawah)
‫ظ‬ Ẓa ẓ zet (dengan titik di
bawah)
‫ع‬ `ain ` koma terbalik (di atas)
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Ki
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wau W We
‫ﮬ‬ Ha H Ha
‫ء‬ Hamzah ‘ apostrof
‫ي‬ Ya Y Ye

B. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tabel 0.2: Tabel Transliterasi Vokal Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
‫ﹷ‬ Fathah A A
‫ﹻ‬ Kasrah I I
‫ﹹ‬ Dammah U U
2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai
berikut:

xiii
Tabel 0.3: Tabel Transliterasi Vokal Rangkap
Huruf Nama Huruf Latin Nama
Arab
ْ‫ي‬.َ.. Fathah dan Ai a dan u
ya
ْ‫و‬.َ.. Fathah dan Au a dan u
wau

Contoh:
- َ ‫َكت‬
‫َب‬ kataba
- ‫فَ َع َل‬ fa`ala
- ‫ُسِئ َل‬ suila
- َ‫َك ْيف‬ kaifa
- ‫َحوْ َل‬ haula
C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:
Tabel 0.4: Tabel Transliterasi Maddah
Huruf Nama Huruf Nama
Arab Latin
‫ى‬..َ.‫ا‬.َ.. Fathah dan alif atau Ā a dan garis di atas
ya
‫ى‬.ِ.. Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas
‫و‬.ُ.. Dammah dan wau Ū u dan garis di atas
Contoh:
- ‫قَا َل‬ qāla
- ‫َر َمى‬ ramā
- ‫قِي َْل‬ qīla
- ‫يَقُوْ ُل‬ yaqūlu

xiv
D. Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu:
1. Ta’ marbutah hidup
Ta’ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan
dammah, transliterasinya adalah “t”.
2. Ta’ marbutah mati
Ta’ marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya
adalah “h”.
3. Kalau pada kata terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”.
Contoh:
- ِ َ ‫طف‬
‫ال‬ ْ ‫ضةُ اَأل‬ َ ‫َرْؤ‬ raudah al-atfāl/raudahtul atfāl
- ُ‫ ْال ُمنَ َّو َرة‬Kُ‫ ْال َم ِد ْينَة‬al-madīnah al-munawwarah/al-madīnatul munawwarah
- ‫طَ ْل َح ْة‬ talhah

E. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan
huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
- ‫ نَ َّز َل‬nazzala
- ُّ‫ البِر‬al-birr
F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu ‫ال‬, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas:
1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang
langsung mengikuti kata sandang itu.

xv
2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan
dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang.
Contoh:
- ‫ال َّر ُج ُل‬ ar-rajulu
- ‫ْالقَلَ ُم‬ al-qalamu
- ُ‫ال َّش ْمس‬ asy-syamsu
- ‫ْال َجالَ ُل‬ al-jalālu
G. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara
hamzah yang terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab
berupa alif.
Contoh:
- ‫تَْأ ُخ ُذ‬ ta’khużu
- ‫َشيٌئ‬ syai’un
- ‫النَّوْ ُء‬ an-nau’u
- ‫ ِإ َّن‬inna
H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis
terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang
dihilangkan, maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain
yang mengikutinya.
Contoh:
- ِ ‫َو ِإ َّن هللاَ فَهُ َو خَ ْي ُر الر‬
َ‫َّازقِ ْين‬ Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn/
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
- ‫بِس ِْم هللاِ َمجْ َراهَا َو ُمرْ َساهَا‬ Bismillāhi majrehā wa mursāhā

xvi
I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal,
dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf
kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital
digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat.
Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis
dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal
kata sandangnya.

Contoh:
- َ‫ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬ Alhamdu lillāhi rabbi al-`ālamīn/
Alhamdu lillāhi rabbil `ālamīn
- ‫الرَّحْ م ِن ال َّر ِحي ِْم‬ Ar-rahmānir rahīm/Ar-rahmān ar-rahīm
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf
kapital tidak dipergunakan.
Contoh:
- ‫هللاُ َغفُوْ ٌر َر ِح ْي ٌم‬ Allaāhu gafūrun rahīm
- ‫هّلِل ِ اُأل ُموْ ُر َج ِم ْيعًا‬ Lillāhi al-amru jamī`an/Lillāhil-amru
jamī`an
J. Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi
ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid. Karena itu
peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.

DAFTAR ISI

xvii
LEMBAR PERSETUJUANii
PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................iii
NOTA DINAS....................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................vi
BIOGRAFI PENULIS......................................................................................vii
PERSEMBAHAN..............................................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ix
ABSTRAK.........................................................................................................xi
PEDOMAN TRANSLITERASI......................................................................xiv
DAFTAR ISI......................................................................................................xxi
DAFTAR TABEL...........................................................................................xxiii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xxiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..................................................................................8
D. Manfaat Penelitian................................................................................8

BAB II FUNGSI MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN


A. STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH.......................9
1. Pengertian Strategi............................................................................9
2. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah......................................10
3. Tugas Dan Fungsi Kepala Sekolah...................................................15
4. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah........................................16
5. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. ...........................................................................................18
B. MUTU SEKOLAH...............................................................................20
1. Hakikat Mutu Sekolah......................................................................20
2. Komponen Mutu Pendidikan............................................................22
3. Prinsip-Prinsip Mutu Pendidikan......................................................23
4. Indikator Peningkatan Mutu Pendidikan..........................................25
5. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah..........................27
C. PENELITIAN TERDAHULU..............................................................29
D. KERANGKA BERFIKIR.....................................................................33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN............................................37
B. METODE PENELITIAN.....................................................................37
C. SUBJEK PENELITIAN.......................................................................38
D. INSTRUMEN PENELITIAN...............................................................39
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA....................................................40

xviii
F. TEKNIK ANALISIS DATA ................................................................43
G. UJI KEABSAHAN DATA ..................................................................46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN...............................................................................47
1. Profil Sekolah SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah ............................47
2. Setandar Mutu SDUM Patrol Dan SDIT Al-Ishlah.............................54
3. Hasil Strategi Peningkatan Mutu SDUM Patrol
Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir........................................................83
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN....................................................93
1. KONDISI MUTU SDUM PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH ..........98
2. HASIL ANALISIS KEPALA SEKOLAH SDUM PATROL DAN
SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR ..................................................121
3. STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SDUM
PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR........................124

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. KESIMPULAN..................................................................................131
B. REKOMENDASI...............................................................................133

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................135

DAFTAR TABEL

xix
4. 1. Jumlah siswa SDUM Patrol.................................................................50

4. 2. Jumlah Rombongan Belajar SDUM Patrol..........................................50

4. 3. Data Pegawai SDUM Patrol................................................................50

4. 4. Data Pendidikan Pegawai SDUM Patrol.............................................52

4. 5. Data ruangan dan kondisinya SDUM Patrol........................................53

4. 6. Data lulusan SDUM Patrol..................................................................53

4. 6. Jumlah siswa SDIT Al-Ishlah..............................................................60

DAFTAR GAMBAR

xx
2. 1. Kerangka berfikir.................................................................................36

DAFTAR LAMPIRAN

xxi
1. Matriks Penelitian

2. Instrumen Wawancara

3. Instrumen Observasi

4. Instrumen Dokumentasi

5. Pedoman Wawancara

6. Dokumentasi Sekolah

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANFG

Pendidikan merupakan proses pengarahan perkembangan manusia

(ri’ayah) pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku dan kehidupan sosial dan

keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju manusia yang paripurna. 1

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang

sangat penting, karena pendidikan merupakan salah satu penentu mutu sumber

daya manusia (SDM). Dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai

dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan SDM. Mutu

SDM berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, sehingga dapat menghasilkan

output yang berkualitas dan berdaya-saing tinggi dalam dunia pendidikan.

Sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) 2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”2

Kepala sekolah sebagai pemimpin suatu organisasi pendidikan

berperan penting dalam mengelola proses belajar mengajar, mengkoordinasikan

1
Hamid, Muhammad an-Nashir dan Khaulah Abd al-Qadir Darwisy dalam Ilmu Pendidikan
Islam, ed. Moh. Roqib, (Yogyakarta: LKiS, 2009), 17
2
Dirjen Pendis Depag RI, UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 hlm. 8.
2

seluruh staf tata usaha dan guru, mengelola kesiswaan, mengelola sarana dan

prasarana, mengatur keuangan sekolah, melakukan kerja sama dengan masyarakat

di sekitar sekolah. Kepala sekolah juga dijadikan seluruh pusat kontrol di sekolah.

Sebagai pemimpin kepala sekolah harus menjaga sikap dan prilakunya karena

dirinya dijadikan teladan bagi guru dan karyawan serta seluruh warga sekolah

yang dipimpinnya. Islam memberikan posisi terhormat bagi para pemimpin yang

tertulis dalam Q.S. An- Nisa ayat 59: 3

‫هّٰللا‬ ٰ
ِ K‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم‬
‫ازَ ْعتُ ْم فِ ْي‬KKَ‫ا ِ ْن تَن‬Kَ‫ر ِم ْن ُك ۚ ْم ف‬K

‫َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِكَ َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن‬

‫تَْأ ِو ْياًل‬

Peranan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ialah

menstimulir dan membimbing pertumbuhan guru-guru secara berkesinambungan

sehingga mereka mampu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai

dengan perkembangan situasi. Di samping itu, kepala sekolah harus mampu

mengelola sarana dan prasarana pendidikan, pelayanan khusus sekolah, dan

fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya sedemikian rupa, sehingga guru-guru dan

peserta didik memperoleh kepuasan dalam melaksanakan tugasnya.

Sekolah yang memiliki mutu yang baik akan mempengaruhi kualitas

Pendidikan bagi peserta didiknya, mutu Pendidikan di sekolah memiliki peran

yang sangat penting karena dengan mutu yang baik maka sekolah dapat

membangun sumber daya manusia yang unggul guna memajukan kehidupan

3
QS. An-Nisa, 4: 59
3

bangsa 20 sampai 30 tahun yang akan datang. Dalam mencapai itu maka sekolah

haruslah memiliki mutu yang baik, kepala sekolah membutuhkan strategi yang

dapat di implementasikan dalam manajemen sekolahnya untuk meningkatkan

mutu sekolah. Hal tersebut dilandaskan bahwa sekolah merupakan sebuah sistem

yang diharapkan dapat memperhatikan sub sistem pendukung pendidikan. Faktor

penting yang besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan adalah kepala sekolah

sebagai pemimpin pendidikan. Kepala sekolah merupakan pimpinan tunggal di

sekolah yang mempunyai tanggungjawab untuk mengajar dan mempengaruhi

semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah untuk bekerja

sama dalam mencapai tujuan sekolah.4

Namun kenyataan di lapangan masih banyak sekolah yang memiliki

mutu yang rendah dan tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga

Pendidikan, ini disebabkan karena kesenjangan kemampuan kepemimpinan

kepala sekolah, kurang beradaptasi dengan perubahan teknologi, kepala sekolah

tidak menjalankan prinsip-prinsip kepemimpinan dengan baik, tidak menjalankan

konsep manajerial dengan baik di tandai dengan rendahnya motifasi dan semangat

guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah disebabkan karena kepala sekolah

jarang melakukan evaluasi, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai

dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurang disiplinnya dalam

melakukan tugas dan seringnya datang terlambat serta banyak faktor penghambat

lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mengimplikasikan

4
Mulyasa, E., Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2017), 181.
4

rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu

(input, proses, dan output).

Apabila seorang kepala sekolah tidak bisa mengatur, mempengaruhi,

mengajak anggotanya untuk meraih tujuan pendidikan, kurang bisa memanfaatkan

peluang yang ada, dan cenderung menerapkan gaya kepemimpinan yang sekedar

melaksanakan tugas rutin, maka dengan kepemimpinan seperti itu jangan

diharapkan mutu pendidikan akan mengalami peningkatan, hal ini jika

dianalogikan sebagai tubuh manusia maka ketika otak tidak bisa mengendalikan

anggota tubuhnya, maka tubuh tersebut dikatakan stroke atau cacat, ini sesuai

dengan kepala sekolah yang tidak dapat mempengaruhi, mengatur mengajak

anggotanya untuk meraih mutu Pendidikan yang baik maka lembaga Pendidikan

tersebut cacat. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang

menentukan kesuksesan dalam mengembangkan lembaga pendidikan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Nurkolis, setidaknya ada empat alasan kenapa

diperlukan figur seorang pemimpin, yaitu: (1) banyak orang memerlukan figur

pemimpin; (2) dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili

kelompoknya; (3) sebagai tempat pengambilalihan resiko bila terjadi tekanan

terhadap kelompoknya; dan (4) sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.5

Strategis merupakan proses disiplin untuk membuat kunci keputusan

dan menyetuju tindakan yang akan membentuk dan menimbang apa yang

dilakukan suatu organisasi, dan mengapa melakukannya (CIRR ICD, 2005: 44). 6

5
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), 152.
6
CIRR ICD. 2005. Capacity Building for Local NGOs: A Guidance Manual for Good Practice.
London: Catholic Institute for International Relation. Retrieved from
http://www.progressio.org.uk/sites/progressio.o rg.uk/files/3_Strategicplanning.pdf
5

Strategis merupakan landasan setiap kepentingan yang sama dalam organisasi,

tanpa strategi maka organisasi tidak jelas arah pergerakan atau tujuan dari

organisasi (Juddy, 2014: 4)7. Rangkuti (2016: 3)8 menambahkan tujuan utama dari

strategis adalah agar organisasi dapat melihat secara objektif kondisi internal dan

eksternal, sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan

eksternal. Dari pengertian tersebut, maka strategi adalah proses disiplin untuk

membuat kunci keberhasilan dan landasan dari setiap kepentingan yang sama

dalam suatu organisasi dengan tujuan organisasi dapat melihat secara objektif

kondisi internal maupun eksternal, sehingga organisasi dapat mengantisipasi

perubahan lingkungan.

Mutu mengandung makna derajat keunggulan suatu produk atau hasil

kerja, baik berupa barang atau jasa (Danim, 2010: 53) 9. Pendapat tersebut juga

dikatakan oleh Umiarso dan Gozali (2010: 125-126)10 yang mengatakan bahwa

mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara

efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstrakurikuler

pada peserta didik yang dinyatakan lulus pada suatu jenjang pendidikan atau

menyelesaikan program pendidikan tertentu. Mutu juga merupakan hal yang

penting yang harus dimiliki oleh sekolah, karena mutu sekolah menjadi

pandangan penting atau pertimbangan bagi orang tua untuk menyekolahkan anak

mereka, dan ukuran sekolah bermutu dari kacamata pengguna pada umumnya

7
Juddy, Farrah. 2014. Best Practice: Strategic Planning. Arlington Blvd: Foundation for
Community Association Research.
8
Rangkuti, F. 2016. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia.
9
Danim, S. 2010. Otonomi Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta.
10
Umiarso, & Gozali, I. 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jogjakarta:
IRCiSoD
6

adalah sekolah dengan akreditasi A, lulusan diterima disekolah terbaik, guru yang

profesional yang ditunjukan dengan hasil UKG (Uji Kompetensi Guru) dan

kinerja guru baik, hasil ujian nasional baik, peserta didik memiliki prestasi dalam

berbagai kompetisi, dan peserta didik memiliki karakter yang baik. Mutu sekolah

merupakan derajad keunggulan yang dimiliki oleh sekolah dan merupakan hal

penting yang harus dimiliki oleh sekolah karena mutu sekolah menjadi bahan

pertimbangan bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Mutu sekolah dapat

dilihat dari akrediatasi sekolah, lulusan yang diterima di sekolah terbaik, guru

yang profesional dan kinerja yang baik, hasil ujian yang baik, peserta didik yang

berprestasi dan berkarakter baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik untuk

meneliti keberadaan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Ishlah Sudimampir

dan SDUM Patrol yang merupakan lembaga pendidikan yang menjadi tumpuan

bagi manusia modern mengatasi krisis spiritualitas dan gersangnya hati dari

nuansa keagamaan dan menghindarkan diri dari fenomena demoralisasi dan

dehumanisasi yang semakin merajalela akhir-akhir ini.

Pemilihan SDIT Al-Ishlah dan SDUM Patrol sebagai lokasi penelitian

memiliki beberpa pertimbangan, di antaranya: (1) merupakan sekolah yang

berbentuk afiliasi agama dan umum, yakni menerapkan kurikulum integratif

antara kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum kepesantrenan; (2) SDIT Al-

Ishlah dan SDUM Patrol mengalami kemajuan yang signifikan dari tahun ke

tahun sejak berdirinya sampai sekarang, terutama pada beberapa tahun terakhir

ini. Hal ini ditunjukkan dengan (input) peserta didik yang semakin meningkat
7

menunjukkan bahwa lembaga ini menarik perhatian masyarakat untuk dijadikan

pilihan bagi anak yang ingin menempuh pendidikan dasar, sedangkan disisi lain

banyak sekolah dasar yang kurang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat

ditandai dari pendaftar pesertadidik baru yang minim bahkan ada yang hanya

menerim 1 atau tidak menerima siswa baru sama sekali, ini merupakan masalah

yang harus dicari jalan keluarnya.

Kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh SDUM Patrol dan SDIT

Al-Ishlah Sudimampir sampai sekarang tidak hanya dilihat dari animo masyarakat

yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di sekolah ini, tetapi juga

dibuktikan dengan prestasi akademik dan non-akademik yang dari tahun ke tahun

yang terus mengalami peningkatan. Kemajuan yang telah dicapai oleh SDIT Al-

Ishlah dan SDUM Patrol ini erat kaitannya dengan peran kepala sekolah dalam

mengelola dan memberdayakan para tenaga pendidik dan kependidikan agar terus

meningkatan kemampuan dan keterampilan dalam menjalankan tugasnya sebagai

guru. Oleh karena itu, bagaimana cara kepala sekolah dalam berinteraksi dengan

bawahan terutama tenaga pendidik dan kependidikan sangat mempengaruhi dalam

keberhasilan atau tidaknya sekolah yang dipimpinnya. Hal tersebut turut

mempengaruhi keteladanan guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar,

bagaimana cara atau strategi apa saja yang digunakan kepala sekolah dalam

usahanya mencapai tujuan yang diinginkan sehingga strategi yang telah dipilih,

yang dapat mempengaruhi para tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya

sebagai pengajar dan murid untuk belajar.


8

Untuk lebih memahami bagaimana strategi kepemimpinan kepala

sekolah SDIT Al-Ishlah dan SDUM Patrol tersebut, maka penelitian ini terasa

penting untuk digambarkan secara menyeluruh dengan rumusan judul “Strategi

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah di SDUM

Patrol Dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir.”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kebijakan mutu di SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

sudimampir?

2. Bagaimana kondisi mutu di SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir?

3. Bagaimana strategi kepemimpinan kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT

Al-Ishlah Sudimampir dalam meningkatkan mutu sekolah?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dari fokus masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan:

1. Kebijakan mutu di SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir

2. Kondisi mutu di SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir

3. Strategi kepemimpinan kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir dalam meningkatkan mutu sekolah

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki harapan agar berguna

bagi perkembangan strategi kepemimpinan kepala sekolah SDIT di Indonesia

pada umumnya dan strategi kepemimpinan kepala sekolah SDUM Patrol dan
9

SDIT Al-Ishlah Sudimampir pada khususnya. Adapun kegunaan yang diharapkan

pada penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek sebagai berikut:

1. Aspek Teoretis

a. Memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu penetahuan

terutama dibidang manajemen Pendidikan Islam.

b. Bahan komparasi bagi lembaga pendidikan sejenis dalam menerapkan

strategi kepemimpinan kepala sekolah yang efektif.

c. Memperluas wawasan manajemen pendidikan khususnya bagi peneliti dan

umumnya bagi para pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

2. Aspek Praktis

a. Kementerian Pendidikan Nasional bidang Pendidikan Dasar dan

Kementerian Agama bidang SDIT sebagai salah satu referensi dan

perbandingan  kajian kepemimpinan  pendidikan  dalam upaya

meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya, dan

pada khususnya kualitas sistem pendidikan di Indramayu.

b. Ketua pembina yayasan dan kepala sekolah, dalam rangka pengambil

kebijakan untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan SD IT Al Irsyad

Dermayu dan SDIT Al-Ishlah.

c. Orang tua dan masyarakat untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya

tentang SD IT Al Irsyad Dermayu dan SDIT Al-Ishlah.


BAB I
KERANGKA TEORI

A. STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut E. Mulyasa adalah usaha sistematis

dan terkoordinasi secara terus-menerus memperbaiki kualitas

pelayanan, sehingga fokusnya diarahkan ke pelanggan dalam hal ini peserta

didik, orang tua peserta didik, pemakai lulusan, guru, karyawan, pemerintah,

dan masyarakat.11

Sedangkan strategi menurut Nanang Fattah dalam Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan merupakan cara atau pendekatan yang

dilakukan dalam melakukan penjaminan mutu dalam menilai kualitas proses

dan kualitas hasil.12

Strategi adalah cara yang digunakan dalam mengerahkan semua

kemampuan dari segenap sumber daya yang ada pada suatu organisasi

supaya bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bisa

dikatakan bahwa strategi merupakan faktor penentu keberhasilan suatu

organisasi. Peluang-peluang baru strategi, sebuah institusi tidak akan bisa

yakin bagaimana bisa memanfaatkan peluang-peluang baru13


11
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), 216
12
Fattah, Nanang. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), 8.
13
Sriwahyuni, E., Kristiawan, M., & Wachidi, W. (2019). Strategi Kepala Sekolah Dalam
Mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pada SMK Negeri 2 Bukittinggi.
JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 4(1), 21-33.
10

Strategi biasanya berkaitan dengan bagaimana upaya dalam

mengerjakan berbagai prioritas dalam mencapai visi yang telah

dicanangkan. Penyusunan pernyataan tersebut akan berkaitan dengan

upayaupaya dan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil madrasah untuk

merealisasikan berbagai tujuan yang telah dicanangkan tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas maka disimpulkan bahwa strategi

adalah pendekatan, usaha dan cara yang terkoordinasi secara terus menerus

untuk memperbaiki kualitas dan mencapai tujuan yang di rencanakan oleh

suatu organisasi atau intuisi tertentu, dalam hal ini adalah kepala sekolah

dalam memimpin lembaganya untuk meningkatkan mutu sekolah.

2. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Istilah kepemimpinan (leadership) berasal dari kata leader artinya

pemimpin atau to lead artinya memimpin.14 Secara istilah kepemimpinan

dikatakan Stephen P. Robbins: "Leadership as the ability to influence a

group toward the achievement of goals".15 Kepemimpinan adalah

kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya

tujuan dan dapat pula dirumuskan sebagai proses mempengaruhi kegiatan

seseorang atau kelompok dalam usaha-usaha ke arah pencapaian tujuan

dalam situasi tertentu.

Menurut Janda kepemimpinan (leadership) mempunyai arti yang

berbeda pada orang-orang yang berbeda. Kata ini merupakan suatu kata

14
Mohyi, Teori dan Perilaku Organisasi, 1999. UMM Press; Malang. hlm 175.
15
P, Stephen, Robbins, Organizational Behavior (Mexico: Prentice Hall, 2003), hlm. 314.
11

yang diambil dari kamus umum dan dimasukkan ke dalam kamus teknis

sebuah disiplin ilmiah tanpa didefinisikan dengan tepat. Sebagai

konsekunsinya, kata ini mempunyai konotasi-konotasi yang tidak saling

berhubungan yang menciptakan ambivalensi pengertian.16

Gerth dan Molls memandang kepemimpinan sebagai hubungan

antara pemimpin dengan yang dipimpin, pemimpin akan lebih banyak

mempengaruhi daripada dipengaruhi karena sebagai suatu hubungan

kekuasaan.17

Bolman dan Deal mendefinisikan kepemimpinan sebagai hubungan

interaktif antara pemimpin dan pengikut. Kepemimpinan terbaik ditandai

dengan adanya identifikasi dan pengaruh dari pemimpin kepada pengikut

untuk bersama mencapai tujuan.18

Kepemimpinan menurut Sadler mendasarkan pada konsep-konsep

sebagai berikut: (a) An activity or process, (b) The Process involves such

things as influence exemplary behavior or persuasion, (c) Involves actors

who are both leader and followers, (d) The process has various outcomes

most obviously the achievement of goals, the enhancement of group

cohesion and reinforcement of change of organizational culture.

Kepemimpinan menurut Sadler meliputi: adanya aktivitas atau proses,

aktivitas mempengaruhi, perilaku yang menjadi panutan, interaksi antar

16
Mas’ud, M, Said, Kepemimpinan Pengembangan Organisasi Team Building dan Perilaku
Inovatif, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), 11
17
Moedjiono, Imam. Kepemimpinan dan Pengorganisasian, (Yogyakarta: UII Press, 2002), 6.
18
Williams, Pat, Boyd, Educational Leadership, (California: ABC-CLIO, inc., 2002), 13. E-book.
18Imam M
12

pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan

komitmen bersama dalan pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya

organisasi yang lebih maju.

Akhmad Said menjelaskan bahwa definisi kepemimpinan memiliki

beberapa implikasi sebagai berikut.

a. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para

karyawan atau bawahan. Para karyawan atau bawahan harus memiliki

kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin.

b. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaannya

mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang

rnemuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari: hadiah, hukuman,

otoritas, dan karisma.

c. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap

bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan, keberanian bertindak sesuai

dengan keyakinan, kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain dalam

membangun sekolah.19

Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan istilah khilafah,

imamah, dan ulil amri, juga ada istilah ra’in. Menurut Ihsan Tanjung

kepemimpinan dalam Islam pada hakekatnya adalah berkhidmat atau

19
Said, Ahmad. 2018. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melestarikan Budaya Mutu
Sekolah. EVALUASI. Vol.2, No. 1
13

menjadi pelayan umat20. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhi

Wa Adillatuhu mengatakan bahwa21 :

‫ْأ ُم ُر ُك ْم َأن‬Kَ‫هُ) ِإ َّن ٱهَّلل َ ي‬Kَ‫ف ل‬


ِ ِ‫ت َْخل‬K‫ َذ َأ َوامِ َر ْال ُم ْس‬Kَ‫ل إاَّل اَ ْن يَ ْنف‬K
ِ K‫ ِة اَ ِو ال َو ِك ْي‬Kَ‫َو َما َعلَى ْالخَ لِ ْيف‬

‫ ٰيََٓأيُّه‬ ) ‫ ْدل‬KKK‫ بِ ْٱل َع‬ ‫وا‬KKK


۟ ‫تَحْ ُك ُم‬  ‫َأن‬ ‫ٱلنَّاس‬  َ‫بَ ْين‬  ‫ َح َك ْمتُم‬  ‫ َو َذا‬ ‫ا‬KKKَ‫َأ ْهلِه‬  ‫ لَ ٰ ٓى‬ ‫ت‬
ِ ‫ِإ‬
۟
‫ٱَأْل ٰ َم ٰنَ ِ ِإ‬ ‫َؤ ُّدوا‬KKKُ‫ت‬
۟ ‫ َوَأ ِطيع‬ َ ‫ٱهَّلل‬ ‫ُوا‬
(‫ٱَأْل ْم ِر ِمن ُك ْم‬ ‫ َوُأ ۟ولِى‬ ‫ٱل َّرس َُل‬ ‫ُوا‬ ۟ ‫َأ ِطيع‬ ‫ َءامنُ ٓو ۟ا‬ ‫ٱلَّ ِذين‬
َ

Dalam penjelasan di atas menyatakan bahwa kholifah atau

pemimpin memiliki kewajiban melaksanakan perintah dan memberikan

layanan bagi orang yang mengangkatnya (masyarakat). Sebagaimana

dikatakan juga dalam Al-qur’an Allah berfirman dalam surat annisa ayat 58-

59: 22

ۙ ٓ ‫ا َّن هّٰللا يْأم ُر ُكم اَ ْن تَُؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن‬ 


ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
‫اس‬ ِ ْ ُ َ َ ِ
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ َ‫اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ٖه ۗ اِ َّن َ َكانَ َس ِم ْيع ًۢا ب‬
‫ص ْيرًا‬

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat


kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.
Ditegaskan pada ayat selanjutnya yaitu pada ayat 59 bahwa

Sebagai anggota, Anda memiliki hak untuk dilayani, tetapi anggota juga

20
Moedjiono, Imam. Kepemimpinan dan Pengorganisasian, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1990), 11.
21
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Damaskus: Darul Fikr, 2007),
22
QS. An-Nisa, 4: 58.
14

memiliki kewajiban untuk mematuhi apa yang menjadi aturan pemimpin

yang adil (Ulil amri). Yang dijelaskan dalam ayat 59 sebagai berikut:23

‫هّٰللا‬ ٰ
ِ K‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم‬
‫ازَ ْعتُ ْم فِ ْي‬KKَ‫ا ِ ْن تَن‬Kَ‫ر ِم ْن ُك ۚ ْم ف‬K

‫َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِكَ َخ ْي ٌر َّواَحْ َس ُن‬

‫تَْأ ِو ْياًل‬

Wahai, orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Muhammad), dan Ulil amri (pemegang kekuasaan) di
antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan Hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kepemimpinan pendidikan juga merupakan aktivitas perilaku

pemimpin pendidikan untuk mempengaruhi guru, staf administrasi dan

siswa dalam fungsi. Kepemimpinan pendidikan di menginisiasi pemikiran

baru dalam proses interaksi di lingkungan pendidikan. Kemampuan untuk

membuat perubahan atau penyesuaian terhadap tujuan, sasaran, prosedur,

masukan, proses, dan keluaran suatu pendidikan sesuai dengan tuntutan

perkembangan, merupakan bagian dari kegiatan kepemimpinan pendidikan.

3. Tugas Dan Fungsi Kepala Sekolah

Dalam pasal 16 tentang tugas pokok kepala sekolah dinyatakan

bahwa beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas

pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan dan supervisi guru dan

tenaga kependidikan. 24
beban kerja kepala sekolah bertujuan untuk

QS. An-Nisa, 4: 59.


23
24
Julaiha, Siti. 2019. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jurnal Penelitian Pendidikan,
dan Pembelajaran. Vol 6 No 3. Hlm:54
15

mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu Standar Kompetensi Lulusan,

Standar Isi Pembelajaran, Standar Proses Pembelajaran, Standar penilaian

pembelajaran, Standar Riset, Standar Infrastruktur, Standar Manajemen,

dan Standar Pembiayaan.

Selanjutnya akan dijelaskan lebih detail jika terjadi kesalahan

kekurangan guru di unit pendidikan, kepala sekolah dapat melaksanakan

tugas pembelajaran atau pendampingan agar proses pembelajaran atau

pendampingan tetap berjalan di satuan pendidikan dan tugas belajar atau

pendampingan tersebut adalah tugas tambahan bukan merupakan tugas

utama kepala sekolah.

Dalam hal ini, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah adalah:

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,

mengawasi, dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah meliputi bidang

belajar, mengajar, administrasi baik kemahasiswaan, administrasi

kepegawaian dan perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi

perpustakaan dan administrasi hubungan masyarakat. Oleh karena itu,

dalam rangka mencapai tujuan organisasi Kepala Sekolah memiliki tugas

dan tanggung jawab, bertanggung jawab untuk menjalankan fungsi -

fungsi pengelolaan sumber daya yang ada dan kegiatan yang dilakukan di

sekolah.
16

Fungsi dan tugas kepala sekkolah yang diatur dengan

Kemendikbud No. 0489/U/ 1992 dan Kepmendikbud No. 054/U/1993

menyebutkan bahwa seorang kepala sekolah mempunyai tugas:

a. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan

b. Membina kesiswaan

c. Melaksanakan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga

kependidikan lainnya

d. Menyelenggarakan administrasi sekolah

e. Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaab

sarana prasarana

f. Dan melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua dan

masyarakat.

4. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah

Pada tahun Anggaran 2007, Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia mengeluarkan standar nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang

Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Standar tersebut adalah sebagi berikut:

1. Kepribadian

2. Manajerial

3. Kewirausahaan

4. Supervisi

5. Sosial
17

Kepala sekolah yang efektif sedikitnya harus mengetahui,

menyadari dan memahami tiga hal: 25

1. mengapa pendidikan yang berkualitas diperlukan di sekolah;

2. apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas

sekolah; dan

3. bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk mencapai prestasi

yang tinggi.

Indikator-indikator kepemimpinan kepala sekolah yang efektif

sebagai berikut:

1. Menekankan kepada guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi

norma-norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi.

2. Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah-

masalah

kerjanya, dan bersedia memberikan bantuan secara proporsional dan

profesional.

3. Memberikan dukungan kepada para guru untuk menegakkan disiplin

peserta didik.

4. Menunjukkan sikap dan prilaku teladan yang dapat menjadi panutan

atau model bagi guru, peserta didik, dan seluruh warga sekolah.

5. Membangun kelompok kerja aktif, kreatif, dan produktif.

25
Syamsul, Herawati. 2017. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Idaarah. Vol.1 No.2
hlm:277.
18

6. Memberikan ruang pemberdayaan sekolah kepada seluruh warga

sekolah.26

Demikianlah enam indikator kepemimpinan kepala sekolah yang

mana apabila terlaksana dengan baik maka organisasi di sekolah dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan.

5. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan

Dalam menjalankan perannya sebagai kepala sekolah, strategi

Kepemimpinan kepala sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk

diperhatikan. Strategi kepemimpinan adalah rencana terstruktur rapih, yang

dimiliki pemimpin dalam menjalankan tugas dan berfungsinya sebagai

pemimpin bawahannya. Agar rencananya bias diimplementasikan dalam

organisasi yang dipimpin, dan dilaksanakan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan.

Menurut Sergiovanni terdapat empat strategi kepemimpinan yang

dipertimbangkan efektif untuk kontek tertentu:

1. Bartering, pemimpin memberikan kepada yang dipimpin apa yang di

inginkan sebagai ganti atau tukar atas apa yang diinginkan pemimpin.

Dalam strategi bartering ini akan menimbulkan saling menguntungkan

dan saling membutuhkan antara kepala sekolah dengan bawahannya,

sehingga bawahan akan menjalankan segala tugas yang diberikan kepala

26
Syamsul, Herawati. 2017. Penerapan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Jurnal Idaarah. Vol:1 No:2
hlm:277
19

sekolah. Dalam strategi bartering ini, peneliti memfokuskan pada sistem

pemberian tugas atau penyerahan tugas kepala madrasah dalam

menjalankan tugasnya.

2. Building, pemimpin menciptakan iklim dan dukungan interpersonal yang

baik untuk meningkatkan kesempatan staf memenuhi kebutuhan prestasi,

tanggung jawab, kompetensi, dan penghargaan diri. Strategi ini kurang

menekankan pada perdagangan dan lebih pada menciptakan kondisi yang

memungkinkan bawahan untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka.

Dalam strategi building ini, peneliti fokus pada program kerja yang

dilakukan di dalam madrasah terutama dalam meningkatkan mutu

pendidikan madrasah.

3. Blinding, pemimpin dan staf bersama-sama mengembangkan nilai

tentang hubungan dan ikatan yang sama-sama mereka inginkan sehingga

menjadi komunitas. Binding disini, yaitu seperti apa cara kepala sekolah

dalam melakukan kerjasama sumber daya manusia yang ada untuk

membangun kinerja yang baik.

4. Bonding, Para pemimpin menekankan hubungan kepedulian dan

ketergantungan yang dihasilkan dari pelaksanaan kewajiban dan

komitmen bersama. Dalam hal ini kepemimpinan dan pengembangan

akan dapat dilanjutkan. Orang-orang menjadi komunitas satu pikiran,

hati, dan praktik. Strategi kepemimpinan ini menekankan moral sebagai

sumber kekuasaan. Ikatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kepala


20

madrasah dalam menjalankan ketiga indikator di atas sehingga

menghasilkan strategi yang baik.

B. MUTU SEKOLAH

1. Hakikat Mutu Sekolah

Sudarwan Danim menyatakan bahwa mutu mengandung makna

derajat keunggulan suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang dan

jasa. tentu dalam dunia pendidikan produk atau hasil kerja sangat jelas

untuk di lihat dan di rasakan namun jasa tidak dapat di lihat tetapi dapat di

rasakan 27

Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan Mutu

adalah (ukuran), baik buruk suatu benda; taraf atau derajat (kepandaian,

kecerdasan, dsb) kualitas.28 Selanjutnya Lahl Suma yang menyatakan

quality (mutu) adalah tingkat dimana rancangan spesifikasi sebuah produk

barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya, di samping itu

quality adalah tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan

rancangan spesifikasinya.29

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa mutu adalah (ukuran) dan tingkat baik buruk suatu benda, serta taraf

atau derajat yang dimiliki suatu institusi dalam merancang produk maupun

jasa sesuai dengan visi misi serta tujuan dari institusi tersebut dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.


27
Danim, Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, .2007), 33
28
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1991), 67
29
Sumayang, Lalu. Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2003), 322.
21

Mutu sekolah adalah sesuatu yang absolut yang harus

dipertahankan dan ditingkatkan serta dilestarikan sehingga dapat menjaga

kualitas sekolah, menurut Garvin ada lima macam perspektif mutu atau

kualitas itu sendiri yaitu:

1) transcendental approach, yaitu perspektif ini beranggapan bahwa

kualitas dapat di rasakan dan di ketahui namun sulit untuk di artikan dan

di definisikan.

2) product based approach, yaitu perspektif ini beranggapan bahwa

kualitas karakteristik dan atribut yang dapat diukur dari titik

perbedaannya.

3) use based approach, yaitu perspektif ini beranggapan bahwa letak

kualitas tergantung pada seseorang yang menilainya, sehingga sesuatu

yang dapat memuaskan seseorang dipastikan memiliki kualitas yang

tinggi.

4) manufacturing based approach, menentukan kualitas yang sudah

distandarkan,

5) value based approach memandang kualitas dari segi nalai dan

kemanfaatannya yang paling bermakna dari pelanggan.30

Menurut Edgar H. Schein menyatakan bahwa ada tiga tingkatan

budaya mutu yaitu:

30
Barnawi, Sistem Penjaminan Mutu pendidikan Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Arruz Media,
2017) hlm. 16-17
22

1) artifacts, adalah suatu yang dimodifikasi oleh manusia untu tujuan

tertentu, artifacts dapat dilihat dari struktur sebuah organisasi dan proses

dilakukan di dalamnya

2) Espoused Values, adalah nilai-nilai yang didukung, terdiri dari strategi,

tujuan, dan filosofi organisasi. Tingkat ini mempunyai arti penting dalam

kepemimpinan, nilai-nilai ini harus ditanamkan pada tiap-tiap anggota

organisasi.

3) Underlying Assumption, adalah asumsi yang mendasari yaitu suatu

keyakinan yang dianggap sudah harus ada dalam diri tiap-tiap anggota

mengenai organisasi yang meliputi aspek keyakinan, pemikiran dan

keterikatan perasaan terhadap organisasi 31

2. Komponen Mutu Pendidikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi output pendidikan merupakan

fungsi produksi dari sistem pendidikan. jurusan atau program studi sebagai bentuk

mikro penyelenggaraan pendidikan Formal juga merupakan fungsi produksi untuk

menghasilkan pendidikan yang bermutu. Berdasarkan konsep Bridge, optimalisasi

fungsi dari masing-masing komponen mutu untuk mendapatkan lembaga yang

bermutu menjadi bagian yang sangat urgen. Adapun komponen mutu lembaga

pendidikan adalah:

1. Keefektifan Proses Pembelajaran (Effective Learning and Teaching)

2. Kepemimpinan (Leadership)

3. Tenaga Pendidik/Dosen (Lecturers)

31
Mardiyah, Loc.Cit, hlm 9.
23

4. Peserta didik/Mahasiswa (Students)

5. Manajemen lembaga (institutional Management)

6. Lingkungan Fisik dan Sumberdaya

7. Kepuasan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Satisfaction)

8. Budaya Lembaga (Institutional Culture)

9. Hasil Belajar (Performance) dan

10. Pertanggungjawaban (Accountability)32

3. Prinsip-Prinsip Mutu Pendidikan

Edward Deming mengembangkan 14 prinsip yang menggambarkan

apa yang dibutuhkan madrasah untuk mengembangkan budaya mutu, prinsip itu

adalah sebagai berikut: 33

1. Menciptakan konsistensi tujuan, yaitu untuk memperbaiki layanan dan siswa,

dimaksudkan untuk menjadikan madrasah yang kompetetif dan berkelas.

2. Mangadopsi filosofi mutu total, setiap orang harus mengikuti prinsip-prinsip

mutu.

3. Mengurangi kebutuhan pengajuan, mengurangi kebutuhan pengajuan dan

inspeksi yang berbasis produksi masal dilakukan dengan membangun mutu

dalam layanan pendidikan. Memberikan lingkungan belajar yang

menghasilkan kinerja siswa yang bermutu.

4. Menilai bisnis sekolah dengan cara baru, nilailah bisnis sekolah dengan

meminimalkan biaya total pendidikan.

32
Kasmantaha 2021. Kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah
dasar islam di kecamatan sungai beduk kota batam.hlm:58
33
Idris, Zahara. dan Jamal, Lisma. Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1992), 28.
24

5. Manilai mutu dan produktivitas serta mengurangi biaya, memperbaiki mutu

dan produktivitas sehingga mengurangi biaya, dengan mengembangkan

proses “rencana/periksa/ubah”.

6. Belajar sepanjang hayat, mutu diawali dan diakhiri dengan latihan. Bila anda

mengharapkan orang mengubah cara bekerja mereka, anda mesti memberikan

mereka perangkat yang diperlukan untuk mengubah proses kerja mereka.

7. Kepemimpinan dalam pendidikan, merupakan tanggungjawab manajemen

untuk memberikan arahan. Para menejer dalam pendidikan mesti

mengembangkan visi dan misi harus diketahui dan didukung oleh para guru,

orang tua dan komunitas.

8. Mengeliminasi rasa takut, ciptakan lingkungan yang akan mendorong orang

untuk bebas bicara.

9. Mengeliminasi hambatan keberhasilan, manajemen bertanggungjawab untuk

menghilangkan hambatan yang menghalangi orang mencapai dan

menjalankan keberhasilan.

10. Menciptakan budaya mutu, ciptakanlah budaya mutu yang mengembangkan

tanggung jawab pada setiap orang.

11. Perbaikan proses, tidak ada proses yang pernah sempurna, karena itu carilah

cara terbaik, terapkan tanpa pandang bulu.

12. Membantu siswa berhasil, hilangkan rintangan yang merampas hak siswa,

guru atau administrator untuk memiliki rasa bangga pada hasil karyanya. m.

Komitmen, manajemen harus memiliki komitmen terhadap budaya mutu.


25

13. Tanggungjawab, berikan setiap orang di madrasah untuk bekerja

menyelesaikan transformasi mutu.

4. Indikator Peningkatan Mutu Pendidikan

Sebagai pakar mutu, Sallis menetapkan sepuluh indikator mutu sebagai

instrumen evaluasi diri. Indikator mutu yang dikembangkan Sallis memberikan

data tentang kontribusi masing-masing indikator terhadap peningkatan mutu,

antara lain:

1. effective learning and teaching (20%),

2. leadership (15%),

3. Staff (15%),

4. students (15%),

5. standards (10%),

6. organization (5%),

7. physical environment and resources (5%),

8. external relations (5%),

9. access (5%), dan

10. service to customers (5%). 34

Lebih lanjut Sallis menyatakan bahwa indikator mutu pendidikan dapat

dilihat dari dua perspektif, yaitu institusi sebagai penyedia jasa pendidikan

(service provider) dan siswa sebagai pengguna jasa (customer) yang di dalamnya

terdapat orang tua, masyarakat dan stakeholders.

34
Sallis, Edward, Total Quality Management in Education, London: Kogan Page, 2002
26

Indikator mutu dari perspektif service provider adalah bahwa lembaga

pendidikan harus memenuhi indikator produk yang bermutu dilihat dari output

lembaga pendidikan tersebut. Indikator itu adalah :

1. Sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau conformance to specification;

2. Sesuai dengan penggunaan atau tujuan atau fitness for purpose or

3. Produk tanpa cacat atau zero defect;

4. Sekali benar dan seterusnya atau right first, every time.

Indikator mutu dari perspektif costumer adalah:

1. Kepuasan pelanggan atau costumer satisfaction. Bila pro duk dan jasa dapat

melebihi harapan pelanggan atau exceeding costumer expectation;

2. Setia kepada pelanggan atau delighting the costumer

Sesuai dengan konsep bahwa pendidikan adalah layanan jasa maka

indikator kepuasan pengguna dapat terlihat dari : Tangibles (Penampilan),

Reliability (keandalan), Responsiveness(respon), Assurances (keyakinan), dan

Empathy (empati). Doughty (2006) mengajukan empat indikator mutu, yakni: (1)

efficiency, (2) effectiveness, (3) productivity, dan (4) satisfaction.

Lembaga pendidikan bermutu, menurut National Educational

Association (NEA, 2006) setidaknya memiliki enam indikator mutu, yakni:

1. shared understanding and commitment to high goals,

2. open communication and collaborative problem solving,

3. continous assesment for teaching and learning,


27

4. personal and professional learning,

5. resources to support teaching and learning,

6. curriculum and instruction.

5. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah

Teori manajemen mutu terpadu atau yang lebih dikenal dengan Total

Quality Management (TQM) akhir-akhir ini banyak diadopsi dan digunakan oleh

dunia pendidikan dan teori ini dianggap sangat tepat dalam meningkatkan mutu

dunia pendidikan saat ini. TQM didefinisikan sebagai sebuah pendekatan dalam

menjalankan usaha yang berupaya memaksimalkan daya saing melalui

penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan organisasi.

Teori manajemen mutu terpadu atau yang lebih dikenal dengan Total

Quality Management (TQM) akhir-akhir ini banyak digunakan oleh dunia

pendidikan dan teori tersebut dinilai sangat tepat dalam meningkatkan mutu

pendidikan saat ini. TQM didefinisikan sebagai pendekatan untuk menjalankan

bisnis yaitu dengan berusaha untuk memaksimalkan daya saing melalui perbaikan

terus-menerus dari produk, layanan, orang, proses, dan lingkungan organisasi.

Ety Rochaety, dkk menjelaskan setidaknya ada sepuluh karakteristik TQM

yang dianggap penting untuk meningkatkan dunia pendidikan, yaitu:

1. focus pada pelanggan (internal & eksternal),

2. berorientasi pada kualitas,

3. Menggunakan pendekatan ilmiah,


28

4. memiliki komitmen jangka panjang,

5. kerja sama tim,

6. menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan,

7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan,

8. menerapkan kebebasan yang terkendali,

9. memiliki kesatuan tujuan,

10. melibatkan dan memberdayakan karyawan 35

Sedangkan peningkatan mutu sekolah secara umum dapat diambil satu

strategi dengan membangun Akuntabilitas pendidikan dengan pola kepemimpinan

seperti kepemimpinan yang menyarankan :

1. Untuk memperkuat tim-tim sebagai bahan pembangun yang

fundamental dalam struktur perusahaan

2. Menggabungkan aspek-aspek positif individual dengan berbagai

manfaat dari konsumen

3. Berfokus pada detail dalam mengimplementasikan gambaran besar

tentang perusahaan

4. Menerima tanggung jawab pribadi untuk selalu mengidentifikasikan

akar penyebab masalah

5. Membangun hubungan antar pribadi yang kuat

6. Menjaga agar pemikiran tetap terbuka terhadap kritik dan nasihat yang

konstruktif

7. Memelihara sikap yang progresif dan berpandangan ke masa depan

35
Saifullah, Moh. dkk. 2012. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di sekolah. Jsh Jurnal Sosisl
Humaniora. Vol.2 No.5. hlm:215
29

8. Bangga dan menghargai prestasi kerja

9. Bersedia menerima tanggung jawab dan mengikuti pelatihan.36

Dari penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan mutu

pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus di terapkan dalam

setiap lembaga pendidikan. Salah satunya dengan menerapkan teori TQM, teori

ini merupakan teori yang menerapkan perbaikan secara terus menerus menerus

dalam sebuah lembaga, maka teori ini bersifat dinamis karena teori ini akan

mengikuti pekembangan zaman. Di samping itu kepemimpinan kepala sekolah

juga merupakan kunci keberhasilan dalam peningkatan mutu itu sendiri, karena

strategi kepala sekolah sangat mempengaruhi keberhasilan lembaga pendidikan

tersebut. Kepala sekolah juga merupakan stakeholder dalam lembaga pendidikan,

maka kepala sekolah memiliki banyak tugas dan kewajiban dalam memanaj

sekolah, guru, staf tenaga kependidikan, siswa dan lain sebagainya, maka kepala

sekolah merupakan tolek ukur dalam keberhasilan sekolah dalam mewujudkan

mutu yang berkwalitas.

C. PENELITIAN TERDAHULU

Berdasarkan penelusuran buku dan penelitian yang ada, ditemukan

beberapa karya ilmiah terdahulu yang relevan dengan tema penelitian ini. Berikut

ini adalah beberapa hasil penelitian karya ilmiah yang relevan dengan tema

penelitian ini.

Penelitian dengan judul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan

Mutu Pendidikan”. Strategi yang dilakukan oleh kepala Sekolah SD 81 Negeri

36
Djati, Indra, Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, (Jakarta: Logos, 2003), 71
30

Lebong untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan

kualitas guru, meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa,

meningkatkan prestasi nilai Ujian Nasional (UN) dan prestasi nilai Ujian Sekolah

(US) dan peningkatan sarana prasarana sekolah. Aktivitas yang dilaksanakan

adalah mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan dan seminar-

seminar tentang pendidikan, melaksanakan kegiatan bimbingan belajar (bimbel),

remedial khusus dan menyelenggarakan kegiatan ektrakurikuler berupa

pembinanaan olah raga dan seni. menyelenggarakan Tray Out dan memberikan

jam belajar tambahan kepada siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional dan

Ujian Sekolah. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan sekolah dalam peningkatan

sarana prasarana adalah membuat perencanaan sarana yang dibutuhkan,

pengadaan dan pemeliharaaan sarana prasarana melalui dana BOS. Faktor

pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan di SD 81 Negeri Lebong adalah

tenaga pendidik yang mengajar di sekolah sebagian besar berkualifikasi

pendidikan S1, program dan pembagian tugas yang jelas, sarana prasarana yang

mendukung kegiatan pembelajaran. Sedangkan faktor penghambat dalam

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah masih rendahnya motivasi

belajar siswa, sumber daya para pegawai sebagai tenaga kependidikan belum

maksimal, masih rendahnya tingkat kedisiplinan guru dan ketersediaan dana

sekolah masih kurang.37

Penelitian dengan judul “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dala

m Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah”. Dari

37
Mia, Noprika. 2020. Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Andragogi
2
31

hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa strategi yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 14 Betung melalui Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari kinerja kepala

sekolah, guru, karyawan, dalam berkolaborasi dan menjalin komunikasi dalam

melaksanakan setiap kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya demi

tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Kinerja tersebut dilakukan

dengan cara menyusun strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut

dengan melakukan : analisis lingkungan, menganalisis kesenjangan kondisi

sekolah saat ini dan kondisi yang diharapkan pada jangka menengah dan pendek

mengatasi kesenjangan secara bertahab, melaksanakan program dan,

memonitoring mengevaluasi program-program tersebut secara berkesinambungan

untuk aksi lebih lanjut. 38

Penelitian dengan judul “Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam Meningkatkan Mutu Guru”. Penelitian ini mengungkap strategi yang

diterapkan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru. Hasil temuan

menyebutkan bahwa strategi dalam peningkatan mutu guru yang dilakukan di

SDN 4 Banyuasin II antara lain kepala sekolah menyediakan sarana dan

prasarana, mengikutsertakan guru-guru pada pelatihan, membentuk guru yang

berkomitmen tinggi, penyediaan perpustakaan, dan menciptakan suasana kerja

yang kondusif. Selain itu juga implikasi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

guru antara lain dengan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,

kompetensi kepribadian serta kompetensi akademik yang bertujuan untuk

38
Emiliawati, Kurnia. 2020. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah. Journal of Education Research, 1(2),
32

menghasilkan dan membentuk guru-guru yang bermutu tinggi yang memiliki

komitemen tinggi terhadap lembaga.39

Dari ketiga penelitian di atas, ditegaskan bahwa posisi penelitian ini

adalah merupakan penguatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dapat

merumuskan strategi yang baik yang sesuai dengan situasi untuk dapat mencapai

tujuan yang telah dirumuskan dalam visi misi sekolah. Strategi yang dirumuskan

harus logis dan benar-benar dirumuskan sesuai dengan kondisi di sekolah.

Berbeda sekolah tentunya akan memiliki strategi yang berbeda-beda, oleh karena

itu kompetensi kepala sekolah dalam merumuskan strategi diperlukan untuk

mencapai tujuan sekolah dan menjadikannya berkualitas dan berdaya saing.

Kepala sekolah dituntut dapat mengikuti perkembangan zaman, hal ini bersifat

mutlak sehingga strategi yang harus digunakan kepala sekolah bersifat dinamis

menyesuaika kondisi dan zaman yang sedang berlaku, sehingga penelitian ini

dilakukan sebagai acuan bagi sekolah lain terkait dengan strategi kepala sekoplah

sebagai reverensi bagi kepala sekolah yang lain.

D. KERANGKA BERFIKIR

Internal Kepala Sekolah Strategi

Mutu Sekolah
39
Endang, Palupi. 2021. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Guru. Cahaya Pendidikan,VolEksternal
7 No.1: 51-62
33

Gambar 2.1. Kerangka berfikir

Mutu pendidikan sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal faktor eksternal. Dalam penelitian ini, penulis akan fokus pada faktor

internal yaitu kepala sekolah atau lebih fokus pada strategi kepemimpinan

sekolah. Berawal dari visi dan misi sekolah, Kepala sekolah akan merumuskan

tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan ini dirumuskan dengan mempertimbangkan

analisis SWOT harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apa

kelebihannya, kelemahan, potensi dan ancaman sekolah, sehingga tujuan akan

lebih realistis sesuai dengan keadaan sekolah. Selain itu, di merumuskan tujuan,

kepala sekolah juga harus mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan program

sebelumnya.

Setelah tujuan ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

perumusan strategi yang akan diterapkan oleh kepala sekolah dalam prosesnya

pencapaian tujuan. Proses perumusan tujuan dilakukan dengan mengidentifikasi

fokus yang ingin dicapai, dan melakukan pengukuran kinerja anggota untuk

menentukan strategi yang dapat diterapkan secara kondisional. Langkah

selanjutnya adalah menargetkan, dalam hal ini adalah meningkatkan mutu

pendidikan sekolah. Yang menjadi fokus utama dalam peningkatan mutu

pendidikan adalah kurikulum dan pembelajaran, siswa, sumber daya manusia, dan

infrastruktur. Strategi yang dirumuskan diterapkan untuk dalam pengembangan

elemen di atas. Tujuannya adalah perbaikan mutu pendidikan dan menjadi

madrasah yang bermutu.


34
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu penelitian ini di laksanakan setelah proposal TESIS mendapat

persetujuan dari dosen pembimbing dan penguji, yaitu dari bulan September

sampai bulan November tahun 2022. Lokasi yang ditempati pada penelitian ini

adalah di SD IT Al-Irsyad Dermayu yang terletak di desa Dermayu Kecamatan

Sindang kabupaten Indramayu dan SDIT Al-Ishlah Desa Suddimampir kecamatan

Balongan kabupaten Indramayu, adapun lokasi SDIT Al-Ishlah berada di dalam

Pesantren Al-Ishlah Tajug berbarengan dengan SMP dan SMA Islam Boarding

School.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian

meneliti strategi kepemimpinan kepala sekolah SD IT Al-Irsyad Dermayu dan

SDIT Al-Ishlah dalam meningkatkan mutu sekolah. Metode penilitian kualitatif

adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci.40

Penelitian ini jika dilihat dari tempatnya merupakan penelitian

lapangan (field research), dimana peneliti meneliti fenomena-fenomena dan fakta-

fakta yang terjadi dalam kehidupan di lapangan, dengan menggunakan pendekatan

40
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. Alfabeta CV. Hlm.8-9.
38

kualitatif yaitu sebuah penelitian yang cenderung bersifat deskriptif, naturalistic

dan berhubungan dengan sifat data yang murni kualitatif. 41

Peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk melihat secara

langsung siapa yang menjadi subjek penelitian. Ada tiga teknik pengumpulan data

kualitatif, yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dalam penelitian ini

teknik pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara terstruktur,

yang dilakukan dengan cara membuat panduan wawancara dengan beberapa

pertanyaan. Upaya dalam mendapatkan data yang terpercaya maka perlu adanya

tehnik pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian yang akan di lakukan

disekolah dalam pengumpulan data ini.

Peneliti berpartisipasi langsung dalam kegiatan apa yang dilakukan

sekolah sesuai dengan permasalahan yang peneliti ingin kaji dan peneliti coba

lakukan melihat secara langsung bagaimana strategi kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah dan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

Dokumentasi Untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

juga memiliki: beberapa dokumen yang terdapat di SDIT Al-Ishlah dan SD IT Al

Irsyad Dermayu. Dokumen yang dimaksud disini berupa: foto kegiatan sekolah,

arsip sarana dan prasarana sekolah, transkrip wawancara dan dokumentasi.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai

responden dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian kualitatif subjek penelitian

atau narasumber sangat penting peranannya sebagai seseorang yang memiliki


41
Irawan, Prasetya. 1994 Analisis Data Kualitatif, Bandung, Bandung, Gramedia, hlm. 70
39

informasi terkait penelitian yang ingin di lakukan. Sumber data dalam penelitian

kualitatif disebut dengan informan. Informan adalah seseorang atau individu yang

menguasai dan benar benar tahu mengenai masalah, dan terlibat langsung dalam

penelitian tersebut. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang

digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan

teknik sampling (acak/non-acak) yang digunakan dan subjek atau informan dalam

penelitian ini adalah kepala sekolah dan waka kurikulum SDIT Al-Ishalah dan SD

IT Al Irsyad Dermayu yang merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

peningkatan ataupun kemunduran mutu pendidikan di lembaga tersebut.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Pengamat atau peneliti dalam penelitian kualitatif sangat berperan

dalam proses pengumpulan data atau dalam kata lain Instrumen dalam penelitian

kualitatif adalah peneliti itu sendiri adapun pengumpulan data yang di gunakan

untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu berupa wawancara, observasi dan

dokumentasi, adapun koeisioner yang digunakan yaitu berdasarkan acuan tingkat

keberhasilan mutu sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataannya Miles (1992)

kehadiran peneliti dilapangan dala penelitian kualitatif adalah suatu yang mutlak,

karena peneliti bertindak sebagai instrument penelitian sekaligus pengumpul

data42. Dan observasi yang dilakukan berupa kunjungan dan pengamatan

menggunakan lembar observasi di sekolah tersebut.

Peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument

berfungsi untuk menetapkan focus penelitian, memilih informan sebagai sumber

42
Anggito, Albi. dan Johan Setiawan 2018. Metodologi Penelitian. CV Jejak, Sukabumi-Jawa
Barat. Hlm:75
40

data, melakukan pengumpulandata, menganalisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan dari data yang sudah di dapatkan. Rencana penelitian dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara, penelitian akan berkembang sesuai

dengan fakta dan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam mengumpulkan data yang valid dan terpercaya maka

diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan karakteristik

pengumpulan data kualitatif. Ada bermacam-macam teknik pengumpulan data

yang bias digunakan dalam penelitian kualitatif seperti ini, tetapi penelitih

menggunakan tiga teknik yaitu :

1. Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan Tanya

jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan pada tujuan

penyelidikan.43 Menurut Sonhaji mengatakan, Wawancara adalah suatu

percakapan dengan tujuan untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang

tentang orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi pengakuan dan

sebagainya.44 Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam sugiyono (2017)

mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam

menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai

berikut:

43
Sudjana, Nana, Ibrahim, 1989, Pengantar dan Penelitian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru,
hlm. 64
44
Sonhaji, Ahmad. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, hlm. 69.
41

1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

sendiri.

2. Bahwa apa yang ditanyakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan

menggunakan telepon.45

Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian ini yaitu kepala

sekolah dan waka kurikulum SD IT Al-Irsyad Dermayu dan SDIT Al-Ishlah

terkait dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

sekolah, namun sebelum melakukan wawancara pertama yaitu menyiapkan

pedoman wawancara dengan pertanyaan terbuka dan pertanyaan dapat

berkembang tergantung dari jawaban responden dalam menjawab pertanyaan hal

ini sesuai dengan apa yang di katakana oleh sugiyono, dalam melakukan

wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya sudah di siapkan.

Dalam pelaksanaan wawancara selain menyiapkan instrument sebagai pedoman

wawancara, pengumpul data juga menyiapkan beberapa alat bantu untuk

mempermudah pengumpulan data, yaitu recorder, catatan, gambar dan lain

sebagainya.

45
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. Alfabeta CV. Hlm.138
42

2. Observasi

Observasi atau pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan

mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi

sebenarnya. Dengan observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan

langsung yang di peroleh dari data-data.46

Observasi adalah satu bentuk kegiatan pengumpulan data yang

mengandalkan kemampuan indera manusia. Metode pengamatan ini sekalipun

menitik beratkan pada kemampuan penglihatan, pada prakteknya juga ditopang

oleh indera lainnya seperti telinga (pendengaran) dan bahkan kepekaan indera

keenam.47

Metode pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala

alam. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi lapangan guna memenuhi data

yang dibutuhkan dalam strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah.

3. Studi Dokumentasi

Sumber informasi dari Metode dokumentasi adalah berupa bahan

tertulis atau tercatat. Pada Metode ini petugas (atau peneliti sendiri) dalam

46
Yatim Riyanto,1996, Metode Penelitian Pendidikan Suatu Tujuan Dasar , Surabaya, Sic
Surabaya, hlm. 70
47
M. Yahya, Metodologi Penelitian Riset dan Teori, (Banjannasin: STIA Bina Banua, 2004), 65-
66.
43

pengumpulan data tinggal mentransfer bahan-bahan tertulis yang relevan pada

lembaran isian yang telah dipersiapkan atau direkam sesuai dengan kebutuhan.48

Moleong mengemukakan bahwa dokumen sudah lama digunakan

dalam penelitian sebagai sumber data, karena banyak hal dokumen sebagai

sumber data bermanfaat untuk, menguji, menafsirkan, bahkan meramal. 49

Dokumentasi dilaksankan untuk mencari bukti-bukti otentik terkait

dengan peningkatan mutu yang dicapai oleh SD IT Al-Irsyad Dermayu dan SDIT

Al-Ishlah sebagai hasil dari pelaksaan strategi kepemimpinan yang telah

dilaksanakan oleh kepala sekolah.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data, baik melalui

wawancara,observasi dan dokumentasi tersebut, peneliti berusaha untuk

melengkapi diri dengan peralatan yang memadai dengan alat-alat elektronik

(kamera dan tape) demi kelengkapan informasi. Agar memberikan makna

terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan di lapangan, maka

dilaksanakan analisis data. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berkesinambungan,

mulai dari awal data dikumpulkan sampai akhir penelitian.

1. Reduksi Data

Sugiyono menjelaskan bahwa Reduksi data merupakan langkah awal

dalam menganalisa data. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman

terhadap data yang telah terkumpul. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

48
Yahya, M. Metodologi Penelitian Riset dan Teori, …, 65
49
J, Lexy, Moleong, Metode Penelitian kualitatif …, 87.
44

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya50. Reduksi data dalam penelitian ini adalah kegitan menyeleksi,

memfokuskan, mengabstraksi dan memformulasikan semua data yang diperoleh

dari lapangan.

Nasutiaon mengatakan bahwa reduksi data diperoleh dari lapangan

dan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci yang senantiasa selalu

bertambah dan perlu dirangkum, dipilih hal-hal pokok yang difokuskan pada hal-

hal yang penting serta dicari temanya ataupun polanya. Dengan demikian reduksi

data dilakukan dengan memilih data yang telah disusun dalam laporan lapangan

dengan menyusun kembali dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.

Selanjutnya laporan yang telah direduksi dirangkum dan dipilih berdasarkan hal-

hal pokok dan relevan dengan fokus penelitian, hal ini diharapkan memperoleh

gambaran yang relatif sesuai dengan keadaan di lapangan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data atau mendisplay data. Penyajian data adalah penulisan kembali kumpulan

data/informasi yang terorganisasi dan terkategori, sehingga memungkinkan untuk

melakukan penarikan kesimpulan dari data tersebut. Penyajian data dalam

penelitian ini meliputi; Penyajian data analisis hasil tes kemampuan komunikasi

matematis yang dipadukan dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah

50
Marzuki,Ahmad dan Dwi Putria Nasution, 2018. Analisis Kualitatif Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Yang Diberi Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Gantang. Hlm:88
45

(subjek penelitian) dan wawancara dengan waka kurikulum dari masing-masing

aspek yang dianalisis.

Data Display data atau penyajian data adalah penyusunan data yang

komplek kedalam bentuk, sistimatis, sehingga menjadi lebih sederhana dan

selektif, serta dapat dipahami. Setelah melakukan display data, data yang banyak

dan bertumpuk harus diusahakan dengan membuat matrik, grafik dan chart

(bagan) agar peneliti dapat menguasai, melihat gambaran keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data)

Setelah data terekam dalam display data, maka dapat diambil

penarikan kesimpulan secara inferensial dengan melihat perbedaan dan persamaan

pendapat yang dikemukakan oleh subjek peneliti, sehingga mempunyai makna.

Dalam Halini S. Nasution berpendapat bahwa kesimpulan yang diambil itu masih

kabur/belum jelas, untuk memantapkannya kesimpulan agar lebih "Grounded",

maka kesimpulan itu berlangsung sejalan dengan member check atau trianggulasi.

Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung, dengan cara: (1) memikir ulang selama penulisan, (2) tinjauan ulang

catatan lapangan, (3) tinjauan kembali dan tukar pikiran antarteman sejawat untuk

mengembangkan kesepakatan intersubjektif, (4) upaya-upaya yang luas untuk

menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.51

51
Rijali, Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah. Vol:7 No:33 Hlm:94
46

G. UJI KEABSAHAN DATA

Dalam rangka memperoleh data yang tepat dan obyektif maka dalam

penelitian ini dilakukan pemeriksaan keabsahan (trustworthiness) data

sebagaimana dianjurkan oleh Lincoln dan Guba, 52


yaitu derajat: kepercayaan

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan

kepastian (confirmability). Namun dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi

pada kredibilitas data. Credibility, adalah untuk mengecek derajat kepercayaan

untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti benarbenar sesuai dengan

apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan. khususnya menggunakan

perpanjangan pengamatan dan triangulasi.

Kredibilitas data khususnya menggunakan perpanjangan pengamatan

dan triangulasi. Pengamatan yang dimaksud adalah pengamatan yang dilakukan

bersamaan dengan wawancara. Triangulasi menurut Sugiyono adalah pengecekan

data dari berbagai sumber melalui berbagai cara dan waktu. 53


Ada beberapa

macam triangulasi yaitu triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber.

Menurut Sugiyono triangulasi sumber bertujuan untuk menguji data dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, dan Wali

Peserta didik.

52
S, Yvonna. Lincoln dan Egon Guba, Naturalisticc Inquiry, (New Delhi : Sage Publications Inc,
1985), 285-331.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2017), 372.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN SDUM PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH

SUDIMAMPIR

1. PROFIL SEKOLAH

a. SDUM Patrol
1. Nama Sekolah : SD UNGGULAN MUHAMMADIYAH
PATROL
2. Alamat : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 10
Kelurahan/Desa : Patrol Lor
Kecamatan : Patrol
Kabupaten : Indramayu
Provinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 45258
Telepon / HP : 081 280 009 695
3. Status Sekolah : Swasta
4. NSS : 10.2.02.18.221.23
5. NPSN : 69956814
5. Tahun didirikan : Tahun 2016
6. Tahun Beroperasi : Tahun 2016
7. SK Izin Operasional : 421.10/Kep.260/SIP-Disdik/2016
8. Kepemilikan
a. Status Tanah : Hibah
b. Luas Tanah/Lahan : 1.900 m2
9. Status Bangunan :
a. Surat IMB : -
b. Luas Bangunan : 331 m2
10. Rekening Bank Sekolah :
48

a. Atas Nama : SD Ungggulan Muhammadiyah Patrol


b. Nama Bank : BJB Cabang Patrol
c. Nomor Rek : 0073718228100
1) Visi

“Membentuk Generasi Muslim Penghafal Al Qur’an, yang Unggul

Berakhlak Mulia, Berkarakter, Berwawasan Luas, dan Menguasai

Teknologi”

2) Misi

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien

sehingga potensi siswa dapat berkembang secara optimal

2. Mengembangkan pembelajaran berbasis IT dan kemampuan berbahasa

Asing

3. Menciptakan lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan kualitas

keagamaan siswa

4. Menerapkan 5 S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)

5. Mendidik dan melatih bakat siswa dan siswi sesuai potensi yang di miliki

untuk pengembangan diri

6. Meningkatkan manajemen partisipatif yang melibatkan siswa, guru, dan

orangtua, dan stakeholder sekolah.


49

3) Sejarah berdirinya

SD Unggulan Muhammadiyah Patrol berdiri pada awal tahun 2016,

tidak seperti sekolah-sekolah swasta sekarang yang didirikan dengan modal

besar oleh pemilik atau Yayasannya. SD Unggulan Muhammadiyah Patrol

didirikan dengan modal niat, keihklasan, semangat dan optimisme oleh para

pendirinya. Diantara penggagas yang memprakarsai berdirinya SD

Unggulan Muhammadiyah Patrol adalah. Hj. Nur Aisah, S.Pd., M.Pd.I.,

(Aktivis Aisyiyah), Opik Taopiqurohman, S.H.I. (Majelis Dikdasmen

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Patrol) dan Sri Yulia Endrarti, S.Ag.

(Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Patrol) dan tentunya atas ijin dan

bimbingan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Patrol Dan Pimpinan

Cabang Aisyiyah Patrol serta dari Ketua Pimpinan Daerah  Muhammadiyah

Kabupaten Indramayu.

Proses berdirinya SD Unggulan Muhammadiyah Patrol sempat

ditanggapi pesimis oleh warga sekitar. Karena minimnya dana untuk

membangun gedung dan biaya operasional sekolah sehingga SD Unggulan

Muhammadiyah Patrol hanya menempati Gedung  Madrasah Diniyah Al-

Ikhwan yang lebih dulu berdiri sekitar tahun 1990an yang sama-sama Amal

Usaha Muhammadiyah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Patrol.


50

Melihat kondisi yang hanya menempati gedung Madrasah Diniyah Al-

Ikhwan Patrol sehingga Pimpinan Cabang Muhammadiyah Patrol berusaha

sekeras-kerasnya yaitu pemikiran, tenaga, doa dan materi akhirnya pada

awal tahun 2018 berdirilah gedung (kampus 2) yang berada di belakang

kantor Kecamatan Patrol sebanyak 3 ruang kelas baru dan perpustakaan dan

awal tahun 2019 sampai awal tahun 2020 berdiri 3 ruang kelas baru.

Bersamaan dengan proses pembangunan tersebut SD Unggulan

Muhammadiyah Patrol mulai berbenah diri dan mencari kiat-kiat untuk

menjadi sekolah yang berkualitas. “pelan tapi Pasti”, mimpi dan keyakinan

itu terbukti. Perjalanan sekolah yang baru berjalan 4 tahun dengan segudang

prestasi-prestasi baik akademis maupun non akademis yang diraih, SD

Unggulan Muhammadiyah Patrol mulai mendapat kepercayaan dari

masyarakat dan awal tahun2020 mendapatkan Nilai Akreditasi A dari Badan

Akreditasi Nasional.

SD Unggulan Muhammadiyah Patrol mulai dikenal, tidak hanya di

wilayah Patrol, tetapi juga membahana di wilayah Indramayu dan Insyaallah

seantero Indonesia. Dari siswa yang awal hanya 25 orang kini seiring

dengan peningkatan kulaitas dan kepercayaan masyarakat jumlah seluruh

siswa telah mencapai 175 siswa tahun 2020 - 2021, 283 siswa tahun 2021 -

2022 dan insyaallah akan terus semakin bertambah dengan keyakinan yang

kuat. Aamiin.
51

4) Jumlah Siswa:
2.

Jumlah Siswa /kelas


Tahun Jumlah
Kls. I Kls.II Kls.III Kls.IV Kls.V Kls.VI

2016/2017 27 - - - - - 27
2017/2018 50 27 - - - - 77
2018/2019 54 46 29 120
2019/2020 50 50 43 30 173
2020/2021 48 50 40 43 28 209
2021/2022 67 48 53 46 41 26 283
2022/2023 66 73 47 51 43 41 321
Tabel 4.1. Jumlah siswa SDUM Patrol

5) Jumlah Rombongan Belajar :

Kelas
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Jumlah
VI
3 3 2 2 2 2 14
Tabel 4.2. Jumlah Rombongan Belajar SDUM Patrol

6) Data Pegawai :

 
 
Nomor urut

Masa Kerja

Nama Guru-guru
Ijazah &
Tempat & tanggal lahir L/P NIP/ NUPTK Jabatan
tahunnya
 
 
 
INDRA MAHENDRA, S T 04 Thn S1
1 L 347107724004000 Kepsek
Jakarta, 13-04-1982 01 Bln TIK
MAHMUD HIDAYAT, S.Pd Ka Tu/ 06 Thn S 1 2015
2 L 3550769670130190
Indramayu, 18-02-1991 OPS 01 Bln IPA BIOLOGI
DIAN SARTIKA HABIBI, S.Pd 3251767667130173 Guru Kelas 05 Thn S1 2014
3 P
Indramayu, 19-09-1989     01 Bln PGSD
REVVO PRAYOGA BAKTI, S.Pd 9341773674130043 Guru Kelas/ 04 Thn S1 2018
4 L
Sumedang, 09-10-1995   Wakasek 01 Bln PGSD
IIS TRISNAWATI, S.Pd 6542766667230212 Guru PAI 04 Thn S1 2011
5 P
Indramayu, 10-02-1988     01 Bln Man. Bisnis
6 ARI AZHARI ALFIANU L   TU / OPS 04 Thn SMA 2018
52

Indramayu, 19-08-1999     01 Bln TIK


Mohamad Tomtowi Abdul Goni,
  Guru PAI/ 04 Thn S1
7 S.Pd.I L
Koord. PAI
Tegal, 09 Oktober 1992   01 Bln PAI
YUYUN ROHAYATI, S.Pd 5847761663300122 Guru PAI 03 Thn S1 2010
8 P
Indramayu, 15 Mei 1983     01 Bln B. Inggris
NUR HIDAYAT, S.Pd L   Guru PAI 03 Thn S1 2021
9
Indramayu, 10 Februari 1996     01 Bln PAI
H. AHMAD MUNAWAR   Guru Bhs. 06 Thn Pesantren
10 L
Indramayu, 29 Agustus 1966   Inggris 01 Bln  
DEVI AYUNI THORIBAH, S.Ag P 8234775676230033 Guru PAI 03 Thn S1
11
Indramayu, 02 September 1997     01 Bln PAI
FITRA AJI NUGRAHA, S.Pd L   Guru PJOK 02 Thn S1 2020
12
tanjung Pandan, 08 Februari 1997     01 Bln PJOK
L   Guru Kelas 02 Thn S-1 2020
13 RAMDANI ABDUL GANI, S.Pd
Sumedang, 04 Januari 1998     01 Bln PGSD
FAHMI ABDUL MUGHNI, S.Pd L   Guru Kelas 02 Thn S-1 2020
14
Sumedang, 26 Maret 1999     01 Bln PGSD
MUHAMMAD TEGAR ARIEF
L   Staf TU 01 Thn S-12020
15 FUADY ALFADHIL, S. Hum
Indramayu, 18 Agustus 1997   Bendahara 01 Bln B. Arab
P   Guru Kelas 02 Thn S-1 2020
RATNA WATI, S.Pd
16
Ka.Koperas
Indramayu, 22 Oktober 1997   01 Bln PGSD
i
MHELLA HALIMATUSSA'DIYAH
ALY, S.Pd
P   Guru PAI 02 Thn S1 2020
17
Indramayu, 7 November 1997     01 Bln IPS
HIBRAH RAISAH, SE P   Guru PAI 02 Thn S-1 2020
18 Ast Ekonomi
Indramayu, 29 April 1998   01 Bln
Koperasi Syariah
  Guru Kelas 01 Thn S1 2020
19 DIO SEPTIYADI PANGESTU, S.Pd
Indramayu, 14 September 1994 L   Ast Waka 01 Bln PGSD
SYARIFUDIN, S.Hum   Guru PAI 01 Thn S-1 2018
20
Tanggerang, 23 November 1987     01 Bln B. Arab
LINA SOPYANA, S.Pd P   Guru PAI 01 Thn S-1 2020
21
Indramayu, 24 Januari 1998     01 Bln IPA
FAILY HERIYANSYAH, S.Pd L   Guru PAI 01 Thn S-1 2018
22
Indramayu, 25 Maret 1994   Ast Waka 01 Bln PAI
P   Guru Kelas 01 Thn S-1 2019
23 ADE SUCI RAHAYU, S.Pd
Indramayu, 24 Juli 1996     01 Bln PGSD
MUHAMMAD SOPYAN SAURI L   Guru PAI 01 Thn S-12020
24
Indramayu, 18 Agustus 1997     01 Bln B. Arab
1   Guru Kelas 01 Thn S-1 2021
LENI NURLITA. S.Pd
25
Ast
  01 Bln Matematika
Pandeglang, 19 Mei 1998 Koperasi
Bahasa
26 P   01 Thn S-1
NUR ESTI Arab
53

Indramayu, 06 November 2000     01 Bln PAI


PUTRI HULWA   00 Thn SMK
27 P TU
Indramayu, 16 Januari 2001   1 Bln TKJ 2019
MUHAMMAD SAEBUDI   00 Thn MA
28 L Guru PAI
Cirebon, 21 Mei 1996   1 Bln  
NUR YASMIN ZAHRA, S.Pd   00 Thn S-1
29 P Guru Kelas Pend. Bhs &
  1 Bln
Sumedang, 31 Oktober 1998 Satra Ina
MUHAMAD SANTOSO   00 Thn MA
30 L Guru PAI
Subang, 29 Januari 1998   1 Bln  
JUMADI, S.Pd   Guru PAI 00 Thn S-1
31 L
Indramayu, 02 Mei 1997     1 Bln PAI
MUHAMMAD AIN NUR KHOLIS,
Guru PAI 00 Thn S-1
LC
32 L
Syariah
  1 Bln
Indramayu, 06 Agustus 1996 &Hukum
MADE AMATULLAH RAHMA
    00 Thn S-1
33 HIBRIDA P
Indramayu, 08 September 1999     1 Bln Psikolog
BASUKI   00 Thn S-1
34 L
Indramayu, 14 Juli 1993   1 Bln PAI
ISTIANAH   00 Thn S-1
35 L Guru PAI
Indramayu, 11 November 1982   1 Bln PAI
RIAN MAULANA, S.Kom 00 Thn S-1
 

36 L  
Subang, 06 Juli 1994 1 Bln Komputer
 

MUHAMAD ILHAM MUFARIKH   00 Thn MAN 2018


37 L Guru Kelas
Indramayu, 18 Januari 2000   1 Bln  
Tabel 4.3. Data Pegawai SDUM Patrol

7) Data Pendidikan Pegawai :

Ijazah Tertinggi
Jabatan/Status SLTA D.1 D.2 S.1 S.2 Jumlah
L P L P L P L P L P
Kepala Sekolah 1 1
Tetap 1 6 5 12
Guru Tdk, Tetap 1 13 10 24
Bantu Pusat
Penjaga Sekolah 4 4
Jumlah 41
Tabel 4.4. Data Pendidikan Pegawai SDUM Patrol

8) Data Ruangan dan Kondisinya :


54

Kondisi
Ruang Jumlah
Baik Sedang Rusak
Ruang Belajar - 14 - 14
Kantor - 1 - 1
Ruang Guru - - - -
Ruang Perpustakaan 1 - - 1
Ruang UKS - - - -
Gudang - - - -
Kantin - - - -
WC - 5 2 7
Tabel 4.5. Data ruangan dan kondisinya SDUM Patrol

9) Data Siswa yang melanjutkan ke SLTP 2 Tahun terakhir :

Melanjutkan ke
Tahun Pelajaran Jumlah Siswa SMP Prosentase
SMPN MTs. Pontren
Swasta
2021/2022 26 4 2 - 20 26
Tabel 4.6. Data lulusan SDUM Patrol.

b. Profil Sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir

Nama Sekolah : SD IT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR

Alamat Sekolah : Jl. Raya Sudimampir Balongan

RT.001/RW.001 Blok Tajug, Sudimampir,

Balongan, Indramayu

Status : Swasta

NPSN/NSS : 69979465/10.2.02.18.140.14

NPWP : 31.669.208.6-437.000.

No. SK Izin : 921.10/Kep.128/SIP-Disdik/2016.

Oprasional Tanggal 2 Juni 2016

Tahun Berdiri : 2016

Akreditasi : -
55

Penyelenggara : Yayasan Al-Ishlah Tajug

SK. MENKUMHAM : AHU-1076.AH.01.04.Tahun 2013

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

1) Visi

Terwujudnya Pendidikan Bermutu, Sehat, Cerdas, Terampil, Serta

Berakhlak Mulia Berpijak Kepada Iman Dan Taqwa (Berhasil Apiq)

2) Misi

1. Meningkatkan iman dan taqwa, akhklak mulia/budi pekerti;

2. Melaksanakna proses pembelajaran yang efektif dan bermakna;

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan bahan ajar;

4. Memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

5. Meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban sekolah guna mendukung

dan menunjang keberhasilan siswa;

6. Menyediakan perpustakaan yang memadai untuk menggali dan

mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan;

7. Menggali potensi akademik dan non akademik siswa untuk mampu

berprestasi di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional;

8. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dalam

memperlancar kegiatan dan proses Pendidikan di sekolah;

9. Menjalin kerja sama seluruh warga sekolah secara

berkesinambungan dan saling mendukung; dan


56

10. Menerapkan manajemen sekolah berbasis partisipasi dan

transparansi baik warga sekolah maupun masyarakat.

3) Tujuan

1. Menyelenggarakan Pendidikan yang bernuansa Islam serta

memberikan landasan moral etis dalam pengembangan IPTEK dan

pencerahan IMTAQ;

2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha

Esa;

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni;

4. Meningkatkan minat minat dan kemampuan siswa sesuai dengan

potensi dan karakteristik lingkungan daerah;

5. Mencetak pelajar muslim yag berakhlak karimah, cerdas terampil

dan berkualitas;

6. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat

untuk menuntut ilmu dan mengembangkan potensi keilmuannya;

7. Memberikan bekal epada pelahar untuk mencintai tanah air dan

memiliki semangat kebangsaan yang tinggi;

8. Mempersiapkan siswa untuk ikut serta berperan dalam membangun

daerah;

9. Meningkatkan kemampuan siswa dalam toleransi dan kerukunan

hidup beragama;
57

10. Membekali sisiwa agar mampu hidup berdampingan dengan

masyarakat;

11. Memperispakan siswa agar mampu bersaing secara global dan

hidup dengan bangsa lain;

12. Menumbuhkan sikap mental yang peduli terhadap lingkungan dan

masyarakat sekitar

13. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota

masyarakat yang tanggungjawab, demokratis dan fleksibel;

14. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui

layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan ekstrakurikuler;

15. Meningkatkan prestasi akademik siswa melebihi KKM;

16. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian Islam yang baik di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah;

17. Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asmaul husna;

18. Peserta didik dapat membaa Al-Qur’an dengan baik dan benar;

19. Seluruh peserta didik sdaar untuk menjalankan sholat wajib lima

waktu;

20. Terwujudnya peserta didik yang memiliki sikap disiplin yang

tinggi dalam kehidupannya;

21. Terwujudnya peserta didik yang menguasai ilmu umum dan agama

sebagai bekal dan pedoman hidup sehari-hari.


58

22. Terwujudnya peserta didik yang siap bersaing yang melanjutkan

Pendidikan pada tingkat berikutnya sesuia dengan satuan

Pendidikan yang dipilihnya;

23. Terwujud peserta didik yang memliki rasa peduli terhadap

keberishan lingkungan;

24. Terwujudnya peserta didik yang terhadap kelestarian alam dan

lingkungannya;

25. Terwujudnya proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan

dan Islami (PAIKEMIS);

26. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat peserta didik

melalui layanan bimbingan dan konseling serta melalui kegiatan

ekstrakurikuler;

27. Meningkatkan prestasi akademik peserta didik;

28. Meningkatkan prestasi non akademik peserta didik di bidang seni

dan olahraga lewat kejuaraan dan kompetisi;

29. Peserta didik naik kelas 100% secara normative;

30. Peserta didik lulus US 100% dengan peningkatan nilai rata-rata

peserta didik dari 70 menjadi 75

31. Peserta didik dapat meraih juara pada lomba maple, olahraga dan

seni ditingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi;

32. Kreativitas seni peserta didik dapat ditampilkan dalam berbagai

acara dan perpisahan kelas VI;


59

33. Memiliki tim handal dalam bidang kepramukaan;

34. Memperoleh prestasi dalam lomba-lomba di bidang kepramukaan

di tingkat ranting dan cabang;

35. Peserta didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama

marga sekolah.

4) Sejarah SDIT Al-Ishlah Sudimampir

SD IT Al-Ishlah Sudimampir adalah sekolah dasar swasta yang

menyelenggarakan program pendidikan 6 tahun berdasarkan kurikulum

nasional yang dipadukan dengan sistem pendekatan Islami melalui

pengintegrasian antara pendidikan Islam dan pendidikan umum, antara

sekolah, orang tua dan masyarakat dengan mengoptimalkan aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dalam pembelajaran di dalam kelas didukung oleh program

pembiasaan yang di dasarkan kepada nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah

dengan pemahaman yang shahih. Para siswa diajarkan adab-adab islami,

baik dalam bergaul dengan sesama siswa maupun dengan guru, orangtua

serta masyarakat. Peserta didik juga dibiasakan dengan pakaian yang

sopan dan sesuai dengan tuntunan syari’at.Sehingga mereka sudah

dibiasakan menginternalisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan

sehari-hari.

SD IT Al-Ishlah Sudimampir berdiri atas banyaknya atensi dari

masyarakat sekitar agar kiranya menyelenggarakan sekolah dasar yang

berasaskan islam, maka dengan demikian Yayasan Al-Ishlah Tajug selaku


60

pemangku kebijakan, memutuskan membuat Lembaga Pendidikan formal

baru tingkat dasar yaitu SD IT Al-Ishlah Sudimampir pada Bulan Juni

2016. Ditahun pertama dibukanya penerimaan peserta didik baru (PPDB)

menyerap 5 peserta didik baru ditahun itu, dengan berjalannya waktu

animo masyarakat untuk menyekolahkan putra dan putrinya bertambah

pesat, terbukti ditahun ketujuh berdirinya sekolah ini siswa yang

mendaftarkan diri sebanyak tujuh puluh lima siswa baru dan pindahan.

Ditahun ajaran 2022/2023 siswa yang ada 278 (duaratus tujuh puluh

delapan) yang terdiri dari 12 rombongan belajar (rombel) dan tiap-tiap

rombel diisi oleh 20 sampai denga 25 siswa. Hal ini agar mempermudah

bagi guru dalam tugas mengajar supaya dapat mengoptimalkan perhatian

dan pengarahan terhadap peserta didiknya.

SD IT Al-Ishlah Sudimampir menggunakan sistem pembelajaran

full day school, siswa masuk sekolah pada pukul 07.00 WIB sampai

dengan 15.00 WIB dan aktif dari hari senin sampai dengan hari sabtu, hari

kamis siang digunakan untuk ekstakurel wajib pramuka dan hari sabtu

digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler pilihan mulai dari bela diri sliat

tapak suci, taekwondo, kaligrafi, kesenian, marawis dan sebagainya.

Dipagi hari siswa tidak langsung melakukan pembelajaran dikelas

melainkan melakukan pembiasaan sholat dhuha dilanjutkan dengan

mengaji sorogan atau hafalan surat-surat pendek juz 30, surat pilihan dan

doa-doa sehari-hari.
61

Sekolah ini dipimpin oleh Rifki Romdhoni, M.Pd. sejak awal

berdiri dan sejak itu pula sekolah yang dipimpinnya sudah menggunakan

manajemen berbasis sekolah, baik secara administratif maupun

pelaksanaan. Dikarenakan sekolah ini berstatus swasta menjadikan sekolah

ini lebih leluasa untuk mengembangkan manajemennya lebih leluasa

dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri yang ada.

5) Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2022/2023 : 276 Siswa

NO ROMBEL L P JUMLAH NO ROMBEL L P JUMLAH

1. KELAS 1A 16 9 25 7 KELAS 3B 15 5 20

2. KELAS 1B 15 10 25 8 KELAS 4A 11 12 23

3. KELAS 1C 14 8 22 9 KELAS 4B 6 13 19

4. KELAS 2A 14 14 28 10 KELAS 5A 9 13 22

5. KELAS 2B 14 13 27 11 KELAS 5B 15 7 22

6. KELAS 3A 10 10 20 12 KELAS 6 11 12 23

JUMLAH 83 64 147 JUMLAH 67 62 129

TOTAL

Laki Laki : 150 Siswa 276 Siswa

Perempuan : 126 Siswa

Tabel 4.7. Jumlah siswa SDIT Al-Ishlah

Jumlah Guru : 19 Guru

Sarana dan Prasarana : 1 Ruang Kantor Guru dan Kepala Sekolah

6 Ruang Kelas

4 Toilet

1 Ruang Kantin
62

14 Papan Tulis White Board

215 Set Meja Single dan Kursi Siswa

1 Proyektor

4 Laptop

2 Printer

12 Set Meja dan Kursi Guru

1 Set Kursi Sofa

Implementasi : SD IT Al-Ishlah Sudimampir sudah

Manajemen Berbasis mengimplementasikan manajemen berbasis

Sekolah sekolah dari tahun bediri di tahun ajaran

2016/2017

2. STANDAR MUTU SDUM PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH

SUDIMAMPIR

a. STANDAR MUTU SDUM PATROL

1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

a) Tercerminnya sikap dan prilaku yang Islami dan berakhlaq mulia

b) Tercapai nilai ketuntasan minimal 8,5.

c) Siswa Lulusan SDUM Patrol Sudimampir menjadi hafidz qur‟an

Juz 30,29 dan minimal Juz.30, melalui Sidang Munakosyah

d) Teraihnya kejuaraan bidang akademis dan kejuaraan bidang

nonakademis tingkat regional dan nasional.


63

e) Terbekalinya siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan

prestasi melalui kegiatan ekstrakurikuler dan bina prestasi.

2) Standar isi

a) Terwujudnya kurikulum 2013 yang bermuatan keterampilan abad

21, literasi, berkarakter, dan peduli lingkungan.

b) Terwujudnya pengembangan RPP yang inovatif dan kolaboratif

untuk semua mapel baik kurikul K13 maupun Kurikulum

Lokal/Yayasan

c) Tersusunnya Kalender Pendidikan

3) Standar Proses

a) Terlaksananya proses pembelajaran bermuatan ketrampilan abad

21, literasi, berkarakter, dan peduli lingkungan

b) Terciptanya pembelajaran aktif, efektif dan menyenangkan

c) Terwujudnya proses pembelajaran dengan media yang inovatif

d) Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling secara optimal

e) Terwujudnya penerapan metode inklusi bagi anak yang

berkebutuhan khusus

f) Terwujudnya penerapan metode STEM (Sain Tecnology

Enginering Matematic)

g) Tersedianya bank soal yang bermutu serta memiliki penilaian

dokumen yang rapi

h) Terlaksanannya pengawasan pembelajaran efektif efisien

4) Standar Pendidik dan tenaga kependidikan


64

a) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

b) Terwujudnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan

optimal

c) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang kratif,

inovatif, dan berprestasi

d) Terwujudnya Pendidik dan Tenaga kependidikan dengan lulusan

linier sesuai bidangnya

5) Standar sarana prasarana

a) Terwujudnya ruang belajar, ruang terbuka hijau, dan fasilitas

pembelajaran sesuai rombel dan standar sarana dan prasarana

pendidikan

b) Terpeliharanya sarana dan prasana pendidikan dengan baik

c) Terwujudnya sarana transportasi antar jemput siswa

d) Semakin lengkapnya buku pembelajaran dan alat peraga

pembelajaran d. Tersedianya sarana penunjang pembelajaran yang

lengkap

6) Standar pengelolaan

a) Terpenuhi standar pengelolaan/manajemen yang transparan,

akuntabel, dan berkesinambungan

b) Terpenuhi standar manajemen berakreditasi nasional

c) Terwujudnnya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan

dan akuntabilitas

d) Tersusunnya administrasi sekolah yang lengkap dan baik


65

e) Tersusunnya organisasi sekolah dan tupoksinya secara jelas

f) Tersusunnya kurikulum sekolah yang memperhatikan validitas,

reliabilitas dan fleksibilitas serta terlaksana secara sistematis,

tuntas dan proporsional

7) Standar pembiayaan

a) Adanya rencana pembelanjaan yang jelas yaitu dengan tersusunnya

RAPBS

b) Terwujudnya peningkatan sumber dana

c) Terlaksana penggunaan dana yang proporsional dan transparan

d) Terwujudnya pelaporan penggunaan dana yang akuntable

e) Terpenuhinya keperluan-keperluan pendidikan secara tepat sesuai

dengan peruntukannya

8) Standar penilaian pendidikan

a) Memiliki pedoman penilaian yang tersusun dengan rapi dan

terencana

b) Mimiliki dokumen penilaian yang lengkap, komprehensif dan rapi

c) Memiliki instrumen penilaian yang lengkap

d) Tersusunnya laporan hasil penilaian pendidikan yang lengkap dan

sistematis

e) Terlaksana penilaian berbasis IT

f) Terlaksana program perbaikan dan pengayaan secara optimal

9) Standar budaya dan lingkungan sekolah

a) Terwujud lingkungan belajar yang kondusif


66

b) Terwujudnya nilai–nilai karakter yang baik dalam kehidupan sehari-

hari

c) Terwujud budaya membaca bagi warga sekolah;

d) Terwujudnya budaya cinta lingkungan yang sehat

e)

KONDISI PENDIDIKAN
KONDISI PENDIDIKAN
No SAAT INI (6 tahun KETERANGAN
TAHUN 2016
kedepan)
1 Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Bidang Akademik
 75% siswa mencapai nilai  100% siswa mencapai
lebih dari KKM yang nilai lebih dari KKM yang
ditetapkan ditetapkan

Bidang Non Akademik


 0% Meraih prestasi di  100% Meraih prestasi di Berhasil
kejuaraan nasional dibidang kejuaraan nasional mencapai di
pencak silat dibidang pencak silat tingkat nasional

 30% Mampu menghafal  70% Mampu menghafal Tahun 2023


Qur’an pada juz 30,29 dan 20 Qur’an pada juz 30,29 dan mampu
20 menghafal 3 juz
tersebut
 25% siswa lulus Hafidz  100% siswa lulus Hafidz
Qur’an Juz 30 Qur’an Juz 30
Kelulusan
 Jumlah kelulusan 0%  Jumlah kelulusan 100% Jumlah siswa
lulusan tahun
2022 sebanyak
42 siswa
2 Standar isi
 100% Tersusunnya  100% Tersusunnya
Kurikulum SDUM Patrol Kurikulum SDUM Patrol
67

Tahun 2016/2017 Tahun 2021/2022

 30% Tersusunnya Silabus  100% Tersusunnya


dan Rencana Pelaksanaan silabus dan rencana
Pembelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, pelaksanaan pembelajaran
dan 5 kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

3 Standar Proses
 75% terlaksananya proses  100% terlaksananya
pembelajaran berdasarkan proses pembelajaran
Kurikulum 2013 berdasarkan Kurikulum
2013
 75% terlaksananya proses  100% terlaksananya
pembelajaran bermuatan proses pembelajaran
kurikulum yayasan (lokal)/ bermuatan kurikulum
Pengetahuan keagamaan yang yayasan (lokal)/
sudah ditetapkan Pengetahuan keagamaan
yang sudah ditetapkan
 75% terwujudnya proses  100% terwujudnya
pembelajaran dengan media proses pembelajaran
yang inovatif. dengan media yang
inovatif
 50% peserta didik memiliki  100% peserta didik
keterampilan dalam Baca Tulis memiliki keterampilan
Al-Qur‟an dalam Baca Tulis Al-
Qur‟an

4 Standar Pendidik dan tenaga kependidikan


a) Kepala Sekolah
 75% mengikuti pelatihan  100% mengikuti
kurikulum 2013 pelatihan kurikulum 2013
dan mensosialisasikan hasil
pelatihan
68

 75% mengikuti pelatihan  100% mengikuti


Manajemen Berbasis Sekolah pelatihan Manajemen
Berbasis Sekolah
 25% Terwujudnya Pendidik  90% Terwujudnya
dan Tenaga kependidikan Pendidik dan Tenaga
dengan lulusan linier sesuai kependidikan dengan
bidangnya lulusan linier sesuai
bidangnya
b) Guru Kelas dan Guru Mapel
 75% Guru merencanakan  100% Guru
serta menyusun perangkat merencanakan serta
pembelajaran sebelum menyusun perangkat
mengajar. pembelajaran sebelum
melakukan pembelajaran
 75% Guru melaksanakan  100% Guru
evaluasi diri untuk melaksanakan evaluasi diri
merencanakan pengembangan untuk merencanakan
Keprofesian Berkelanjutan pengembangan
(PKB) Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)
 80% Guru melaksanakan  100% Guru
penilaian kinerja guru melaksanakan penilaian
kinerja guru
 50% guru mengikuti  100% guru mengikuti
pelatihan kurikulum 2013 pelatihan kurikulum 2013
c) Tenaga TU, Laboran, pustakawan
 80% tenaga kependidikan  100% tenaga
memiliki kompetensi sesuai kependidikan memiliki
dengan bidangnya kompetensi sesuai dengan
bidangnya
5 Standar sarana prasarana
 25% terpenuhi ruang belajar, 70% terpenuhi ruang
ruang terbuka hijau dan belajar, ruang terbuka hijau
69

fasilitas pembelajaran sesuai dan fasilitas pembelajaran


rombel dan standar dan sesuai rombel dan standar
prasarana pendidikan dan prasarana pendidikan
 25% terpenuhi peralatan olah  100% terpenuhi peralatan
raga olah raga
 0% terpenuhi transportasi  100% terpenuhi
antar jemput siswa transportasi antar jemput
siswa
 50% terpenuhi peralatan  100% terpenuhi peralatan
beribadah beribadah
 25% terpeliharanya sarana  100% terpeliharanya
dan prasarana pendidikan sarana dan prasarana
pendidikan
6 Standar pengelolaan
a. Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan:
 75% terdokumen RKT/S dan  100% terdokumen
RKAS RKT/S dan RKAS
 75% terdokumen Prosedur  100% terdokumen
Operasional Standar (POS) Prosedur Operasional
masing-masing bidang Standar (POS) masing
masing bidang
b. Struktur organisasi dan mekanisme kerja:
 80% terdokumen struktur  100% terdokumen
organisasi struktur organisasi
 80% terdokumen job  100% terdokumen job
deskripsi/kewenangan/tupoksi deskripsi/kewenangan/tup
masing-masing bidang oksi masing-masing bidang
 100% tersosialisasi program  100% tersosialisasi
sekolah keselurh warga program sekolah keselurh
warga

c. Supervisi, monitoring evaluasi dan akreditasi sekolah:


 50% terbentuk tim supervisi  100% terbentuk tim
70

dan monitoring supervisi dan monitoring


 50% terdokumen pelaporan  100% terdokumen
supervisi dan tindak lanjut pelaporan supervisi dan
tindak lanjut
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah:
 0% terlaksana sistem  70% terlaksana sistem
informasi manajemen berbasis informasi manajemen
IT berbasis IT

7 Standar pembiayaan
8 Standar penilaian pendidikan
a. Pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
 50% terlaksana penilaian  100% terlaksana
ranah sikap, pengetahuan dan penilaian ranah sikap,
keterampilan. pengetahuan dan
keterampilan.
 50% terdokumentasi hasil,  100% terdokumentasi
pengetahuan ranah sikap hasil, pengetahuan ranah
sikap
b. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan secara optimal
 50% terlaksana program  100% terlaksana program
remidi dan pengayaan remidi dan pengayaan
c. Analisis hasil belajar peserta didik
 100% telaksana analisis hasil  100% telaksana analisis
belajar peserta didik (PAS dan hasil belajar peserta didik
PAT) (PAS dan PAT)
d. Sistem penilaian berbasis IT
 50% terlaksana sistem  100% terlaksana sistem
penilaian berbasis IT penilaian berbasis IT

9 Standar budaya dan lingkungan sekolah


a. Pengembangan Lingkungan Belajar yang Kondusif
 50% pengembangan budaya  100% pengembangan
71

bersih budaya bersih


 25% penciptaan lingkungan  75% penciptaan
sehat, lingkungan sehat, asri,
asri, indah, rindang dan sejuk indah, rindang dan sejuk

b. Pengimplementasian Nilai-Nilai karakter


 100% terlaksana Peringatan  100% terlaksana
Hari Besar Nasional Peringatan Hari Besar
Nasional
 100% terlaksana Peringatan  100% terlaksana
Hari Besar Islam Peringatan Hari Besar
Islam
 100% terlaksana pelaksanaan  100% terlaksana
Shalat Duha setiap hari pelaksanaan Shalat Duha
setiap hari
 100% terlaksana Pelaksanaan  100% terlaksana
Pembiasaan Baca AlQuran Pelaksanaan Pembiasaan
dengan Metode talaqqi jama’i Baca Al-Quran dengan
Metode talaqqi jama’i
 25% terlaksana pelaksanaan  100% terlaksana
program Tahfidz juz-30, 29, pelaksanaan program
dan 20 dengan Metode Talaqqi Tahfidz juz-30, 29 dan 20
dengan Metode Talaqqi
 25% terlaksananya Program  100% terlaksananya
Ekstrakurikuler Wajib Program Ekstrakurikuler
(Pramuka) dan ekskul Wajib (Pramuka) dan
pendukung lainnya (Olahraga, ekskul pendukung lainnya
Seni dll) (Olahraga, Seni dll)
c. Penanaman Budaya Membaca
 75% terlaksananya kegiatan  100% terlaksananya
literasi kegiatan literasi

d. Peduli Lingkungan
72

 75% terlaksananya program  100% terlaksananya


3S Senyum, Sapa, Salam program 3S Senyum, Sapa,
Salam
 50% terlaksananya program  100% terlaksananya
3K Meliputi: Kebersihan, program 3K Meliputi:
Kerapihan, Keindahan Kebersihan, Kerapihan,
Keindahan

b. MUTU SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR

1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

a) Tercerminnya sikap dan prilaku yang Islami (berakhlaku karimah)

sesuai tuntunan alQur‟an.

b) Tercapai rata-rata Nilai Ujian Nasional minimal 9,00.

c) Siswa Lulusan SDIT Al-Ishlah Sudimampir hafal Juz.30

d) Teraihnya kejuaraan bidang akademis dan kejuaraan bidang

nonakademis tingkat regional dan nasional.

e) Terbekalinya siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan

prestasi melalui kegiatan ekstrakurikuler dan bina prestasi.

2) Standar isi

a) Terwujudnya kurikulum 2013 yang bermuatan keterampilan abad

21, literasi, berkarakter, dan peduli lingkungan.

b) Terwujudnya pengembangan silabus untuk semua mapel

(Pembelajaran Tematik Integratif) baik kurikulum K13,

KEMENAG maupun Kurikulum Lokal/Yayasan


73

c) Terwujudnya pengembangan RPP yang inovatif dan kolaboratif

untuk semua mapel baik kurikul K13 maupun Kurikulum

Lokal/Yayasan

d) Tersusunnya Kalender Pendidikan

3) Standar Proses

a) Terlaksananya proses pembelajaran bermuatan ketrampilan abad

21, literasi, berkarakter, dan peduli lingkungan

b) Terciptanya pembelajaran aktif, efektif dan menyenangkan

c) Terwujudnya proses pembelajaran dengan media yang inovatif

d) Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling secara optimal

e) Terwujudnya penerapan metode inklusi bagi anak yang

berkebutuhan khusus

f) Terwujudnya pembelajaran tambahan bagi siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM

g) Tersedianya bank soal yang bermutu serta memiliki penilaian

dokumen yang rapi

h) Terlaksanannya pengawasan pembelajaran efektif efisien

4) Standar Pendidik dan tenaga kependidikan

a) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

b) Terwujudnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan

optimal

c) Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang kratif,

inovatif, dan berprestasi


74

d) Terwujudnya Pendidik dan Tenaga kependidikan dengan lulusan

linier sesuai bidangnya

5) Standar sarana prasarana

a) Terwujudnya ruang belajar, ruang terbuka hijau, dan fasilitas

pembelajaran sesuai rombel dan standar sarana dan prasarana

pendidikan

b) Terpeliharanya sarana dan prasana pendidikan dengan baik

c) Semakin lengkapnya buku pembelajaran dan alat peraga

pembelajaran

d) Tersedianya sarana ibadah

6) Standar pengelolaan

a) Terpenuhi standar pengelolaan/manajemen yang transparan,

akuntabel, dan berkesinambungan

b) Terpenuhi standar manajemen berakreditasi nasional

c) Terwujudnnya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan

dan akuntabilitas

d) Tersusunnya administrasi sekolah yang lengkap dan baik

e) Tersusunnya organisasi sekolah dan tupoksinya secara jelas

f) Tersusunnya kurikulum sekolah yang memperhatikan validitas,

reliabilitas dan fleksibilitas serta terlaksana secara sistematis,

tuntas dan proporsional

7) Standar pembiayaan
75

a) Adanya rencana pembelanjaan yang jelas yaitu dengan tersusunnya

RAPBS

b) Terwujudnya peningkatan sumber dana

c) Terlaksana penggunaan dana yang proporsional dan transparan

d) Terwujudnya pelaporan penggunaan dana yang akuntable

e) Terpenuhinya keperluan-keperluan pendidikan secara tepat sesuai

dengan peruntukannya

8) Standar penilaian pendidikan

a) Memiliki pedoman penilaian yang tersusun dengan rapi dan

terencana

b) Mimiliki dokumen penilaian yang lengkap, komprehensif dan rapi

c) Memiliki instrumen penilaian yang lengkap

d) Tersusunnya laporan hasil penilaian pendidikan yang lengkap dan

sistematis

e) Terlaksana penilaian berbasis IT

f) Terlaksana program perbaikan dan pengayaan secara optimal

9) Standar budaya dan lingkungan sekolah

a) Terwujud lingkungan belajar yang kondusif

b) Terwujudnya nilai–nilai karakter yang baik dalam kehidupan

sehari-hari

c) Terwujud budaya membaca bagi warga sekolah;

d) Terwujudnya budaya cinta lingkungan yang sehat

No KONDISI PENDIDIKAN KONDISI PENDIDIKAN KETERANGAN


76

SAAT INI (6 tahun


TAHUN 2016
kedepan)
1 Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Bidang Akademik
 80% siswa mencapai nilai  100% siswa mencapai
lebih dari KKM yang nilai lebih dari KKM yang
ditetapkan ditetapkan

 0% Meraih prestasi ditingkat  100% Meraih prestasi Berhasil meraih


kabupaten dalam bidang MTK ditingkat kabupaten dalam di tingkat
tingkat anak-anak bidang MTK tingkat anak- kabupaten dan
anak akan lanjut ke
tingkat provinsi
di tahun 2023
 0% Meraih prestasi ditingkat  90% Meraih prestasi
provinsi pada olimpiade Topas ditingkat provinsi pada
olimpiade Topas

 0% Meraih prestasi ditingkat  90% Meraih prestasi


provinsi pada olimpiade ditingkat provinsi pada
tematik olimpiade tematik

 0% Meraih prestasi ditingkat  90% Meraih prestasi Meraih juara 2


kecamatan pada olimpiade ditingkat kecamatan pada
calistung olimpiade calistung

 0% Meraih prestasi ditingkat  90% Meraih prestasi


kabupaten dalam bidang Sains ditingkat kabupaten dalam
bidang Sains

Bidang Non Akademik


 25% Meraih prestasi  100% Meraih prestasi Meraih juara 1
ditingkat kabupaten dalam ditingkat kabupaten dalam
bidang MHQ tingkat anak- biang MHQ tingkat anak-
anak anak
77

 25% siswa lulus Hafidz  100% siswa lulus Hafidz


Qur’an Juz 30 Qur’an Juz 30
 0% Meraih prestasi ditingkat  100% Meraih prestasi Meraih juara 2
kabupaten di bidang renang ditingkat kabupaten di
bidang renang
Kelulusan
 Jumlah kelulusan 0%  Jumlah kelulusan 100%
2 Standar isi
 100% Tersusunnya  100% Tersusunnya
Kurikulum SDIT Al-Ishlah Kurikulum SDIT Al-Ishlah
Sudimampir Tahun 2020/2021 Sudimampir Tahun
2020/2021
 80% Tersusunnya Silabus  100% Tersusunnya
dan Rencana Pelaksanaan silabus dan rencana
Pembelajaran Kelas 1, 2, 3, 4, pelaksanaan pembelajaran
dan 5 kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

3 Standar Proses
 75% terlaksananya proses  100% terlaksananya
pembelajaran berdasarkan proses pembelajaran
Kurikulum 2013 yang berdasarkan Kurikulum
bermuatan keterampilan abad 2013 yang bermuatan
21, literasi, berkarakter dan keterampilan abad 21,
peduli lingkungan literasi, berkarakter dan
peduli lingkungan
 75% terlaksananya proses  100% terlaksananya
pembelajaran bermuatan proses pembelajaran
kurikulum yayasan (lokal)/ bermuatan kurikulum
Pengetahuan keagamaan yang yayasan (lokal)/
sudah ditetapkan Pengetahuan keagamaan
yang sudah ditetapkan
 75% terwujudnya proses  100% terwujudnya
pembelajaran dengan media proses pembelajaran
78

yang inovatif. dengan media yang


inovatif
 80% peserta didik memiliki  100% peserta didik
keterampilan dalam Baca Tulis memiliki keterampilan
Al-Qur‟an dalam Baca Tulis Al-
Qur‟an

4 Standar Pendidik dan tenaga kependidikan


a) Kepala Sekolah
 75% mengikuti pelatihan  100% mengikuti
kurikulum 2013 pelatihan kurikulum 2013
dan mensosialisasikan hasil
pelatihan
 75% mengikuti pelatihan  100% mengikuti
Manajemen Berbasis Sekolah pelatihan Manajemen
Berbasis Sekolah
 25% Terwujudnya Pendidik  80% Terwujudnya
dan Tenaga kependidikan Pendidik dan Tenaga
dengan lulusan linier sesuai kependidikan dengan
bidangnya lulusan linier sesuai
bidangnya
b) Guru Kelas dan Guru Mapel
 75% Guru merencanakan  100% Guru
serta menyusun perangkat merencanakan serta
pembelajaran sebelum menyusun perangkat
mengajar. pembelajaran sebelum
melakukan pembelajaran
 75% Guru melaksanakan  100% Guru
evaluasi diri untuk melaksanakan evaluasi diri
merencanakan pengembangan untuk merencanakan
Keprofesian Berkelanjutan pengembangan
(PKB) Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)
79

 80% Guru melaksanakan  100% Guru


penilaian kinerja guru melaksanakan penilaian
kinerja guru
 50% guru mengikuti  100% guru mengikuti
pelatihan kurikulum 2013 pelatihan kurikulum 2013
c) Tenaga TU, Laboran, pustakawan
 80% tenaga kependidikan  100% tenaga
memiliki kompetensi sesuai kependidikan memiliki
dengan bidangnya kompetensi sesuai dengan
bidangnya
5 Standar sarana prasarana
 25% terpenuhi ruang belajar, 70% terpenuhi ruang
ruang terbuka hijau dan belajar, ruang terbuka hijau
fasilitas pembelajaran sesuai dan fasilitas pembelajaran
rombel dan standar dan sesuai rombel dan standar
prasarana pendidikan dan prasarana pendidikan
 25% terpenuhi peralatan olah  100% terpenuhi peralatan
raga olah raga
 25% terpenuhi peralatan  70% terpenuhi peralatan
kesenian kesenian
 50% terpenuhi peralatan  100% terpenuhi peralatan
beribadah beribadah
 25% terpeliharanya sarana  70% terpeliharanya
dan prasarana pendidikan sarana dan prasarana
pendidikan
6 Standar pengelolaan
a. Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan:
 75% terdokumen RKT/S dan  100% terdokumen
RKAS RKT/S dan RKAS
 75% terdokumen Prosedur  100% terdokumen
Operasional Standar (POS) Prosedur Operasional
masing-masing bidang Standar (POS) masing
masing bidang
80

b. Struktur organisasi dan mekanisme kerja:


 80% terdokumen struktur  100% terdokumen
organisasi struktur organisasi
 80% terdokumen job  100% terdokumen job
deskripsi/kewenangan/tupoksi deskripsi/kewenangan/tup
masing-masing bidang oksi masing-masing bidang
 100% tersosialisasi program  100% tersosialisasi
sekolah keselurh warga program sekolah keselurh
warga

c. Supervisi, monitoring evaluasi dan akreditasi sekolah:


 50% terbentuk tim supervisi  100% terbentuk tim
dan monitoring supervisi dan monitoring
 50% terdokumen pelaporan  100% terdokumen
supervisi dan tindak lanjut pelaporan supervisi dan
tindak lanjut
d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah:
 0% terlaksana sistem  70% terlaksana sistem
informasi manajemen berbasis informasi manajemen
IT berbasis IT

7 Standar pembiayaan
8 Standar penilaian pendidikan
a. Pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
 50% terlaksana penilaian  100% terlaksana
ranah sikap, pengetahuan dan penilaian ranah sikap,
keterampilan. pengetahuan dan
keterampilan.
 50% terdokumentasi hasil,  100% terdokumentasi
pengetahuan ranah sikap hasil, pengetahuan ranah
sikap
b. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan secara optimal
 50% terlaksana program  100% terlaksana program
81

remidi dan pengayaan remidi dan pengayaan


c. Analisis hasil belajar peserta didik
 100% telaksana analisis hasil  100% telaksana analisis
belajar peserta didik (PAS dan hasil belajar peserta didik
PAT) (PAS dan PAT)
d. Sistem penilaian berbasis IT
 50% terlaksana sistem  100% terlaksana sistem
penilaian berbasis IT penilaian berbasis IT

9 Standar budaya dan lingkungan sekolah


a. Pengembangan Lingkungan Belajar yang Kondusif
 90% pengembangan budaya  100% pengembangan
bersih budaya bersih
 90% penciptaan lingkungan  100% penciptaan
sehat, lingkungan sehat, asri,
asri, indah, rindang dan sejuk indah, rindang dan sejuk

 50% pengembangan budaya  100% pengembangan


berbahasa asing (arab dan
budaya berbahasa asing
inggris) dengan bahasabahasa
sederhana (arab dan inggris) dengan
bahasa-bahasa sederhana
b. Pengimplementasian Nilai-Nilai karakter
 80% terlaksana Peringatan  100% terlaksana
Hari Besar Nasional Peringatan Hari Besar
Nasional
 100% terlaksana Peringatan  100% terlaksana
Hari Besar Islam Peringatan Hari Besar
Islam
 100% terlaksana pelaksanaan  100% terlaksana
Shalat Duha setiap hari pelaksanaan Shalat Duha
setiap hari
 100% terlaksana Pelaksanaan  100% terlaksana
Pembiasaan Baca AlQuran Pelaksanaan Pembiasaan
dengan Metode Sorogan setiap Baca Al-Quran dengan
82

pagi Metode Sorogan Setiap


Pagi
 75% terlaksana pelaksanaan  100% terlaksana
program Tahfidz juz-30 pelaksanaan program
dengan Metode Talaqqi Tahfidz juz-30 dengan
Metode Talaqqi
 50% terlaksananya Program  100% terlaksananya
Ekstrakurikuler Wajib Program Ekstrakurikuler
(Pramuka) dan ekskul Wajib (Pramuka) dan
pendukung lainnya (Olahraga, ekskul pendukung lainnya
Seni dll) (Olahraga, Seni dll)
c. Penanaman Budaya Membaca
 75% terlaksananya kegiatan  100% terlaksananya
literasi kegiatan literasi
 75% terlakansanya  100% terlakansanya
penanaman tanaman hias penanaman tanaman hias
untuk penghijauan lingkungan untuk penghijauan
lingkungan
d. Peduli Lingkungan
 75% terlaksananya program  100% terlaksananya
5S Senyum, Sapa, Salam, program 5S Senyum, Sapa,
Sopan, Santun Salam, Sopan, Santun
 60% terlaksananya program  100% terlaksananya
perawatan tanaman untuk tetap program perawatan
hijau tanaman untuk tetap dan
hijau
 50% terlaksananya program  100% terlaksananya
3K Meliputi: Kebersihan, program 3K Meliputi:
Kerapihan, Keindahan Kebersihan, Kerapihan,
Keindahan
83

3. HASIL STRATEGI PENINGKATAN MUTU SDUM PATROL DAN


SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR
Hasil wawancara yang peneliti telah lakukan di SDUM Patrol dan SDIT

Al-Ishlah Sudimampir, dalam hal ini adalah kepala sekolah dan waka kurikulum

yaitu sebagai berikut:

a. SDUM Patrol

1) Bartering

SDUM Patrol menerapkan aspek bartering pada lembaganya hal ini

dikatakan oleh Indra Mahendra S.T. selaku kepala sekolah SDUM Patrol, beliau

mengatakan bahwa:

Saya menerapkan aspek bartering disekolah, saya memberikan hak guru


berupa gaji bulanan, kemudian disetiap kepanitiaan atau ada iven-iven
kegiatan saya memberikan honor di luar gaji pokok kepada guru guru yang
terlibat dan itu sudah seharusnya seperti itu di sekolah lain juga, kan
lumayan guru juga bisa memberikan jajan ke istri atau anaknya di rumah,
kemudian saya juga ada membagikan beras kepada guru setiap tiga bulan
sekali menggunakan uang sekolah ini juga untuk kesejahteraan guru, dan
di sini juga ada gaji ke 13, ada juga Tunjangan Hari Raya (THR). sekolah
sudah memberikan hak yang cukup kepada guru dan guru pun
berkomitmen memberikan kinerja yang baik pula.

Indra Mahendra menjelaskan bahwa SDUM Patrol memberikan hak yang

guru, yaitu gaji pokok, honor kepanitiaan, beras setiap tiga bulan sekali, gaji ke 13

dan Tunjangan Hari Raya. Semua itu adalah bentuk pemenuhuan kepala sekolah

terhadap kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di sekolah, maka sebagai

gantinya kepala sekolah memberikan tugas kepada guru sebagai timbal balik yang

diberikan guru terhadap keinginan kepala sekolah.

2) Building
84

Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah SDUM Patrol Indra

Mahendra S.T mengatakan bahwa:

Kepala sekolah membuat perencanaan kegiatan dan dirapatkan dulu


dengan pengurus harian sekolah, kalo di sekolah SDUM Patrol itu ada
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, asisten kepala sekolah bidang
kurikulum, asisten wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, kurikulum,
bidang sarana prasarana dan humas. Jadi yang pertama kami kumpul
terlebih dahulu membahas tentang kegiatan-kegiatan di sekolah kami, kita
rancang dan kemudian kita tetapkan kegiatan kegiatan yang akan
dilaksanakan di sekolah kami berikut dengan tanggal dan bulan
pelaksanaannya. Setelah ditetapkan dalam rapat pengurus sekolah maka
setelah itu akan di sampaikan kepada guru dan tendik yang ada di sekolah
SDUM Patrol.

Kepala sekolah SDUM Patrol membuat program sekolah dengan

melibatkan pengurus inti, kemudian hasil yang disepakati dalam rapat tersebut

disampaikan kepada guru-guru yang lain untuk kemudian di bentuk kepanitiaan

dan anggarannya, namun tidak cukup sampai disitu kepala sekolah juga membina

dan mengevaluasi kepanitian untuk diadakan pembenahan kedepannya.

Adapun Langkah Langkah yang dilakukan SDUM Patrol dalam

meningkatkan mutu sekolah yaitu:

a) Meningkatkan kompetensi guru

Indra Mahendra mengatakan bahwa sekolah yang maju itu ujung

tombaknya ada pada guru bukan Gedung maupun fasilitas, guru harus

memiliki kompetensi yang tinggi dalam mengajar di kelas dan memiliki

keloyalitasan yang tinggi juga untuk sekolah maka Ketika dua hal tersebut

sudah di capai maka mutu sekolah meningkat. Maka langkah pertama yang
85

dilakukan kepala sekolah SDUM Patrol dalam meningkatkan mutu sekolah

adalah meningkatkan kompetensi guru.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi guru yaitu mengadakan inhouse training dengan

mengundang narasumber dari luar, kepala sekolah juga berkontribusi dalam

menyampaikan materi, selain dari dinas pendidikan Indramayu kepala sekolah

juga mengundang narasumber dari Universitas Negeri Semarang dan UPI

dalam memberikan pelatihan terhadap guru-guru di sekolah SDUM Patrol, hal

itu dilakukan oleh kepala sekolah SDUM Patrol salah satu tujuannya adalah

untuk menigkatkan kompetensi guru. Kepala sekolah menargetkan kompetensi

guru setiap tahunnya harus mengalami peningkatan dan keloyalitasan untuk

sekolah.

b) Meningkatkan sarana dan prasarana

Selain meningkatkan kompetensi guru yang kedua kepala sekolah

SDUM Patrol juga meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, karena sarana

dan prasarana juga sangat berpengaruh dalam peningkatan mutu sekolah dan

salah satu penunjang mutu sekolah. Maka kepala SDUM Patrol terus berupaya

melengkapi sarana dan prasarana yang ada di sekolah, salah satunya dengan

bekerjasama dengan matrial dalam pembangunan, Indra Mahendra selaku

kepala sekolah SDUM Patrol mengatakan bahwa sarana dan prasarana

memang penting tapi kompetensi guru dalam mengajar lebih penting karena

ada berapa sekolah yang memiliki bangunan yang megah dan fasilitas yang

lengkap namun muridnya sedikit, itu menandakan bahwa kepercayaan


86

masyarakat terhadap Pendidikan di sekolah tersebut sangat rendah dan tidak

lain salah satu faktornya adalah disebabkan oleh rendahnya kompetensi guru

di dalam sekolah.

c) Melakukan pembinaan kerohanian kepada guru

Dalam meningkatkan mutu sekolah poin yang ke tiga yaitu Kepala

sekolah SDUM Patrol melakukan pembinaan terhadap guru-guru dan tenaga

kependidikan melalui pendekatan ideologi seorang guru, kepala sekolah

SDUM Patrol melakukan pembinaan tersebut dengan cara menasehati,

mengingatkan dan memotivasi guru dan tenaga kepandidikan bahwa menjadi

seorang guru merupakan profesi yang mulia, mendapatkan amal jariyah dari

ilmu yang di ajarkan kepada muridnya, kemudian kelak akan mendapatkan

do’a dari muridnya. bimbingan itulah yang dilakukan Indra Mahendra selaku

kepala sekolah SDUM Patrol, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

kerohanian guru dalam mengajar.

d) Meningkatkan kesejahteraan guru

Strategi yang ke 4 yang dilakukan kepala sekolah SDUM Patrol

dalam dalam meningkatkan mutu sekolah yaitu dengan meningkatkan

kesejahteraan guru, karena Indra Mahendra menjelaskan bahwa setinggi

apapun kompetensi yang dimiliki seorang guru dan semaksimal apapun

keloyalitasan seorang guru terhadap sekolah apabila tidak sejahtera dalam hal

vinansialnya, maka program yang dilakukan guru aka nasal asalan dan kurang

maksimal. Maka kepala sekolah SDUM Patrol berupaya meningkatkan

kesejahteraan setiap guru dengan cara membantu mengurus dapodik guru agar
87

dapat mendaftarkan diri dalam menunjang sertivikasi, memberikan gaji pokok,

memberikan gaji ke 13, memberikan honor tambahan ketika dilibatkan dalam

suatu kegiatan maupun kepanitiaan, memberikan beras per-3 bulan sekali dan

memberikan Tunjangan Hari Raya (THR). Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar guru-guru menjalankan tugasnya dengan maksimal dalam bekerjasama

memajukan mutu sekolah.

e) Menyusun program unggulan sekolah

Strategi yang terakhir yaitu kepala sekolah SDUM Patrol Menyusun program

unggulan sekolah, dalam penyusunan program sekolah, kepala sekolah melibatkan

beberapa guru pengurus harian dalam sebuah rapat sekolah, kepala sekolah dan

tim sekolah Menyusun program-program yang akan diterapkan di sekolah mlai

dari program harian, program mingguan, program bulanan, program semesteran,

dan program tahunan.

Adapun program unggulan yang ada di SDUM Patrol berdasarkan

data yang didapat peneliti di sekolah yaitu sebagai berikut:

f) Full Day School

SDUM Patrol menerapkan Full Day School di sekolah, program ini

tentunya merupakan program yang berbeda dari sekolah pada umumnya

namun walau begitu SDUM Patrol menerapkan sistem tersebut karena

pelajaran yang diterapkan di SDUM Patrol tidak hanya pelajaran umum

saja namun pelajaran kepesantrenan seperti Bahasa arab, Aqidah akhlaq

dll juga di terapkan di SDUM Patrol, sehingga waktu pembelajaran di

dalam kelas lebih banyak dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.


88

g) Tahfidzhul Qur’an

SDUM Patrol juga memiliki program tahfidz yang diterapkan di

sekolah, program tahfidz juga masuk kedalam salah satu mata pelajaran di

SDUM Patrol, namun selain di pelajari di kelas program ini juga di

terapkan dalam ekstrakulikuler, sehingga harapannya dengan adanya

program ini siswa-siswi di SDUM Patrol memiliki dasar hafalan Al-qur’an

dan dapat menyalurkan bakat dan keinginan murid maupun wali murid

yang berkeinginan menjadi haafidz.

h) Ekstrakulikuler sekolah

SDUM Patrol memiliki program penyaluran bakat siswa dalam

bidang akademik dan non-akademik, salah satunya dengan mengelola

ekstrakulikuler yang ada di sekolah, SDUM Patrol memiliki

Ekstrakulikuler yang banyak sebagai media untuk menyalurkan bakat

siswa siswi dalam bidang akademik maupun non-akademik, yaitu seni

music, seni tari dan seni Lukis, lalu olahraga ada 3 yaitu bulutangkis,

sepakbola, bola volli, kemudian ada juga pencak silat, tahfizhul qur’an,

tilawah, Bahasa arab, Bahasa inggris, matematika. Sedangkan dalam

pengelolaannya pelatih yang dilibatkan untuk menjalankan ekstrakulikuler

yaitu dengan memanfaatkan SDM gurunya, namun SDUM Patrol juga

sewaktu-waktu memanggil pelatih dari luar apabila menghadapi iven-iven

tertentu.

3) Binding
89

Binding disini, yaitu seperti apa cara kepala sekolah dalam melakukan

kerjasama sumber daya manusia yang ada untuk membangun kinerja yang baik.

Kepala sekolah berkomitmen kepada guru bahwa setiap tahun guru akan
naik honor, dan tiga bulan sekali guru mendapatkan beras yang dibelikan
dari uang sekolah, kemudian uang koreksi, dan honor ke 13, dan juga
mendapat THR, dan setiap ada kegiatan guru akan mendapatkan honor.
Maka Ketika kepala sekolah berkomitmen memberikan hak guru maka
guru juga akan berkomitmen memenuhi tugasnya sebagai guru.
Kepala sekolah menjalin Kerjasama kepada guru-guru dan dengan cara

berkomitmen dalam melaksanakan Kerjasama yang sama-sama menguntungkan.

Namun disisi lain juga kepala sekolah SDUM Patrol membangun kekeluargaan

kepada tim sekolah, hal ini dikatakan langsung oleh kepala sekolah SDUM Patrol

bahwa dalam keorganisasian sekolah itu harus menjalin kekeluargaan sehingga

menimbulkan keharmonisan dalam melaksanakan tugas di sekolah.

4) Bonding

Bonding merupakan hasil akhir dari ketiga strategi diatas, hubungan

kepala sekolah dan anggotanya harus saling bergantung dan menjalin sebuah

komunitas, Ikatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kepala madrasah dalam

menjalankan ketiga indikator di atas sehingga menghasilkan strategi yang baik,

kepala sekolah SDUM Patrol telah membangun komitmen sekolah yang saling

bergantung dan membentuk komunitas kemudian bersama mengembangkan

sekolah. Ikatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kepala madrasah dalam

menjalankan ketiga indikator di atas sehingga menghasilkan strategi yang baik.

b. SDIT Al-Ishlah Sudimampir

1) Bartering
90

Kepala sekolah menerapkan aspek bartering di dalam kepemimpinannya,

Rifki Romdhoni selaku kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir menjelaskan

bahwa:

saya menerapkan bartering di dalam sekolah dengan cara memberikan hak


guru berupa gaji pokok melalui yayasan, kemudian karena lingkungan kita
adalah pesantren yang notabennya guru-gurunya mukim di pesantren maka
selain gaji bulanan juga Yayasan memberikan asrama atau tempat tinggal
bagi guru yang mukim di pesantren, kemudian juga makan tiga kali hari
juga sudah di sediakan oleh Yayasan, jadi bisa dikatakan untuk gaji
bulanan yang diberikan kepada guru di SDIT Al-Ishlah adalah gaji bersih.
Maka sebaliknya sekolah juga berhak memberikan tugas kepada guru dan
alhamdulillah guru-guru di SDIT Al-Ishlah mampu menjalankan tugasnya
sebagai guru dengan baik.
Kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir menjelaskan bahwa guru-

guru diberikan haknya yaitu gaji pokok, kemudian lain daripada itu guru yang

mukim di Yayasan juga diberikan tempat tinggal dan makan tiga kali sehari. Maka

kepala sekolah berhak memberikan tugas kepada guru, sehingga hubungan ini

menjadi hubungan yang saling menguntungkan. Kepala sekolah memberikan

haknya dan guru menjalankan tugasnya yang diberikan kepala sekolah dengan

baik.

Kepala sekolah SDIT Al-Ishlah juga menerapkan sistem keikhlasan di

dalam bekerja melalui bimbingan dan nasehat kepada guru dan tenaga

kependidikan dalam rapat evaluasi maupun dalam momen-momen tertentu, Rifki

Romdhoni selaku kepala sekolah SDIT Al-Ishlah selain memenuhi kebutuhan

vinansial Guru dan tenaga kepandidikan juga memenuhi kebutuhan rohani dengan

menanamkan jiwa keikhlasan pada guru dan tenaga kependidikan di SDIT Al-

Ishlah. Sistem keikhlasan yang diterapkan oleh Rifki Romdhoni selaku kepala
91

sekolah SDIT Al-Ishlah sesuai dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan

pesantren Al-Ishlah Tajug KH Imam Mawardi Hakiem, beliau menerapkan sistem

keikhlasan dalam bekerja, beliau mengatakan bahwa pekerjaan apabila dilakukan

dengan ikhlas maka akan bernilai ibadah maka ibadah yang paling mudah adalah

bekerja dengan ikhlas, paham itu lah yang di terapkan pimpinan pesantren Al-

Ishlah Tajug di dalam Pendidikan di Yayasan, itu juga yang menjadi faktor

kemajuan Yayasan hingga saat ini.

2) Building

Berdasarkan data yang di dapat peneliti, kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

Sudimampir membangun mutu sekolah dengan beberapa langkah, adapun

langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

sekolah yaitu:

a) Membangun Kerjasama Tim antara kepala sekolah dan guru.

Langkah pertama yang dilakukan kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

Sudimampir adalah dengan membangun kerjasama tim sekolah antara kepala

sekolah, guru dan tenaga kependidikan, Rifki Romdhoni selaku kepala sekolah

mengatakan bahwa:

Yang pertama adalah Saya membangun iklim keorganisaian di sekolah


dengan cara bekerja sama tim, karena sekolah adalah tim, maka untuk
memajukan sekolah tidak bisa dengan cara individu dari kepala sekolah,
akan tetapi harus sama-sama membangun tim, dan kepala sekolah dituntut
untuk dapat memimpin dan membangun tim supaya menjadi tim yang
baik, bagaimana mutu sekolahnya baik apabila timnya tidak baik atau
tidak mau menjadi baik.
Berdasarkan pada pernyataan kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir

bahwa tim sekolah merupakan kunci kemajuan sekolah, maka kepala sekolah
92

SDIT Al-Ishlah membangun Kerjasama tim yang baik antara anggota

keorganisasian di sekolah, harapannya dengan Kerjasama tim yang baik seluruh

program yang diterapkan sekolah dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Maka

Kerjasama tim dan peningkatan mutu itu berkaitan erat, apabila Kerjasama timnya

baik maka akan mempengaruhi peningkatan mutu di sekolah. Namun disisilain

kepala sekolah juga berusaha meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru dalam

melakukan pembelajaran di kelas dengan menyelenggarakan pelatihan bagi guru-

guru dan tenaga kependidikan.

b) Melengkapi Sarana dan Prasarana Sekolah

Kepala sekolah mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah,

karena SDIT Al-Ishlah Sudimampir berdiri pada tahun 2016, dengan usia yang

masih muda tentu masih banyak sarana dan prasarana yang harus dilengkapi,

kepala sekolah menjelaskan bahwa sedang berjalan pembangunan ruang kelas

sebanyak 6 ruangan dan masjid untuk dijadikan sebagai center kegiatan

keagamaan di sekolah. Sarana juga merupakan hal yang penting dalam

meningkatkan mutu sekolah karna sarana dan prasarana adalah salah satu

penunjang kegiatan KBM dan mutu sekolah.

c) Ekstrakulikuler Sekolah

Yang ke-2 kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir mengadakan berbagai

macam ekstrakulikuler baik dalam bidang akademik maupun non-akademik

sebagaimana yang dikatakan oleh kepala sekolah SDIT Al-Islah beliau berkata

bahwa “Kami mengundang pelatih-pelatih dari luar untuk menjalankan

ekstrakulikuler di sekolah ini seperti tapak suci, taekwondo, kaligrafi dll, dan
93

dalam bidang akademik juga ada kursus MTK, MIPA dll.” Ekstrakulikuler

merupakan media penyalur bakat siswa, baik bakat dalam bidang akademik

maupun dalam bidang non-akademik, maka kepala sekolah perupaya

menyalurkanminat dan bakat siswa dengan cara mengadakan ekstrakulikuler seni,

olahraga dan mata pelajaran tertentu. Pengadaan ekstrakulikuler di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir juga berdasarkan keinginan dari beberapa wali murid yang

ingin menyalurkan bakat anaknya, sehingga program ini mendapat dukungan dari

wali murid dan guru semata-mata untuk meningkatkan mutu sekolah.

d) Mengikuti lomba-lomba

Yang ke-3 kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir juga berupaya

untuk mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan oleh dinas maupun lembaga

tertentu, hal ini dikatakan oleh kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir,

beliau mengatakan bahwa:

Mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan di luar, karna kami


menjalankan ekstrakulikuler dalam bidang akademik maupun non
akademik maka ketika ada lomba-lomba di luar kami sudah siap untuk
bertanding sehingga ketika menang maka tentunya nama sekolah kita akan
naik dan lebih dikenal dimasyarakat.
Kepala sekolah menjalankan ekstrakulikuler dalam bidang akademik

maupun non akademik dalam ekstrakulikuler mingguan tentu sebagai tolak ukur

keberhasilan yaitu dengan mengikut sertakan peserta didiknya dalam lomba-

lomba yang diselenggarakan di luar, Rifki Romdhoni selaku kepala

sekolahmengatakan bahwa SDIT Al-Ishlah menjalankan ekstrakulikuler dan

kursus mata pelajaran tertentu pada jadwal yang sudah ditentukan sehingga ketika

ada lomba siswa sudah siap mengikuti sehingga harapannya dapat membawakan
94

prestasi untuk sekolah. Prestasi yang didapat oleh sekolah tentu akan membawa

nama baik sekolah di kalangan masyarakat sehingga hal tersebut dapan

meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menitipkan Pendidikan anaknya di

lembaga tersebut.

e) Mengadakan Belajar Tambahan

Kepala sekolah juga membuat kebijakan dalam meningkatkan belajar

siswa dengan mengadakan belajar tambahan, kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

Sudimampir membuat program belajar tambahan bagi siswa yang kurang dalam

belajar di kelas hal ini dikatakan beliau yaitu: “kami mengadakan belajar

tambahan terhadap siswa yang kurang hasil belajarnya mereka akan melakukan

belajar tambahan yang akan di bimbing walikelasnya masing-masing dan

waktunya setelah pulang sekolah yaitu sore hari jam 4 atau habis maghrib, dan

dilaksanakan satu minggu 2 kali pertemuan.” Ha ini dilaksanakan di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir sebagai solusi menangani siswa yang memiliki hasil belajar

yang kecil, program ini juga didukung oleh wali murid sehingga sekolah dapat

menyelenggarakan program ini.

f) Membuat program unggulan sekolah

Yang terakhir kepala sekolah membuat program unggulan sekolah untuk

meningkatkan mutu sekolah, berdasarkan data yang didapat peneliti dari kepala

sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimamir program unggulan di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir yaitu:

a) pelaksanaan sholat dhuha dan ngaji sorogan dengan wali kelas setiap pagi

sebelum KBM mulai.


95

SDIT Al-Ishlah Sudimampir menerapkan program ngaji sorogan dan

pelaksanaan sholat dhuha sebelum KBM di kelas, hal ini diterapkan untuk

pembiasaan siswa dalam menjalankan sholat sunnah dhuha dan meningkatkan

kemampuan membaca kitab suci Al-Qur’an. Kepala sekolah menegaskan bahwa

anak anak harus dibiasakan dalam hal kebaikan, terkhusus dalam ibadah wajib

maupun sunnah, Rifki Romdhoni selaku kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

menganggap bahwa penerapan pembiasaan yang baik merupakan hal yang sangat

penting bagi Pendidikan karakter siswa, dengan menerapkan pembiasaan tersebut

berharap bahwa siswa-siswi terbiasa dalam membaca Al-Qur’an dan sholat dhuha.

b) Full Day School

SDIT Al-Ishlah menerapkan Full Day School hal ini dijelaskan oleh waka

kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir bahwa kami menerapkan kurikulum

campuran yaitu antara kurikulum dinas dan kurikulum kepesantrenan, maka

sistem Pendidikan yang diterapkan di SDIT Al-Ishlah Sudimampir adalah Full

Day, hal ini dijelaskan oleh waka kurikulum karena pelajaran yang diterapkan di

sekolah bukan hanya pelajaran umum saja namun di SDIT Al-Ishlah juga

menerapkan pelajaran keagamaan yang dilaksanakan setelah dzuhur dari jam

13:30 sampai dengan jam 15:30.

c) Market day satu bulan sekali

Selain pembiasaan dalam belajar dan beribadah SDIT Al-Ishlah juga

menerapkan pembentukan jiwa kewirausahaan siswa sejak dini yaitu dengan

menerapkan program market day yang dilaksanakan satu bulan sekali, dalam
96

kegiatan ini seluruh siswa diminta untuk membawa produk dan menjualnya di

sekolah dan dibeli oleh teman-temannya yang lain, program ini berjalan dengan

baik setiap satu bulan sekali dengan harapan anak-anak dapat menghargai uang

dan mengajarkan kewirausahaan sejak dini di sekolah.

d) Ekstrakulikuler (MTK, IPA, sepak bola, taekwondo, pramuka, Bahasa dll)

Program unggulan yang terakhir adalah ekstrakulikuler, SDIT Al-Ishlah

menerapkan ekstrakulikuler dalam 3 bagian yaitu yang pertama bidang olahraga

yang teridiri dari futsal, basket, dan bulu tangkis, kemudian yang kedua bidang

seni yaitu bela diri silat, taekwondo, dan pramuka, dan yang ketiga bidang

akademik yaitu kursus MTK dan kursus MIPA. Dengan menerapkan

ektrakulikuler tersebut kepala sekolah berharap peserta didik dapat menekuni

bakatnya dan meraih prestasi di luar sana, hal tersebut terbukti bahwa peserta

didik SDIT Al-Ishlah Sudimampir meraih juara pada lomba MTK tingkat

kabupaten, dan meraih penghargaan juga pada lomba pramuka LT 2 balonga.

3) Blinding

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa Binding disini, yaitu seperti

apa cara kepala sekolah dalam melakukan kerjasama sumber daya manusia yang

ada untuk membangun kinerja yang baik. Berdasarkan data yang didapat peneliti

di sekolah SDIT Al-Ishah Sudimampir, Rifki Romdhoni selaku kepala sekolah

mengatakan bahwa:

Kepala sekolah menyampaikan kepada anggotanya yaitu bahwa kita pada


dasarnuya adalah seorang pendidik dan kuncinya adalah suka atau
mencintai pekerjaan, dengan kita mencintai pekerjaan maka apapun yang
akan kita lakukan tentunya akan menyenangkan dan hasilnya akan baik.
97

Barulah kepala sekolah berkomitmen kepada guru-guru bahwa semua


yang kita lakukan adalah ibadah maka ibadah harus dijalankan sebaik
mungkin karena nanti timbal baliknya adalah pahala, kalo soal keuangan
itu nomor sekian karena prinsip yang di terapkan oleh sekolah ini adalah
menanamkan keikhlasan kepada guru-guru. Jadi pendekatan komitmen
yang di terapkan kepala sekolah yaitu melalui keruhanian seseorang,
bahwa kita hidup untuk ibadah maka beribadahlah dengan baik yaitu
menjalankan tugas dengan sebaik baiknya.
Pendekatan yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu menanamkan kepada

guru-guru bahwa guru harus mencintai pekerjaannya sebagai guru karena ketika

seseorang mencintai pekerjaan dan profesinya maka apapun yang dilakukan akan

terasa menyenangkan, karena cinta menimbulkan kesenangan. Begitupun

sebaliknya bagaimana guru dapat menjalankan tugas dengan baik apabila dia tidak

mencintai pekerjaannya, seperti itulah Kerjasama yang dibangun oleh kepala

sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir dalam mengelola SDM guru dan tenaga

kependidikan.

Kepala sekolah juga mengajak anggotanya untuk sama-sama berkomitmen

bahwa semua yang dilakukan oleh guru adalah ibadah maka ibadah harus

dijalankan dengan sebaikmungkin karena timbal baliknya adalah pahala, kepala

sekolah juga menjelaskan bahwa uang itu nomor sekian, dan yang ditanamkan

kepada guru-guru adalah keikhlasan dalam bekerja. Dengan kata lain komitmen

yang diterapkan kepala sekolah terhadap guru-guru yaitu melalui pendekatan

keruhanian, guru di tuntut untuk ikhlas dalam bekerja karena imbalannya adalah

pahala, dan itu terbukti bahwa kepala sekolah mengatakan kemajuan yang saat ini

diraih oleh SDIT Al-Ishlah tajug bukan karena guru gurunya memiliki gaji yang

sangat besar, melainkan karena keikhlasan yang dimiliki oleh guru dan kepala

sekolah dalam memajukan sekolah.


98

4) Bonding

Bonding merupakan hasil akhir dari ketiga strategi diatas, kepala sekolah

SDIT Al-Ishlah Sudimampir dapat menjalin sebuah komunitas dengan

anggotanya, Ikatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kepala sekolah dalam

menjalankan ketiga indikator di atas sehingga menghasilkan strategi yang baik.

kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir berhasil membangun komitmen

terhadap anggotanya dalam membangun sekolah dengan baik, hubungan antara

kepala sekolah dengan anggotanya menjadi satu kesatuan yang saling

kebergantungan, strategi inilah yang menjadi indicator peningkatan mutu sekolah

kedepannya.

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

a. KONDISI MUTU SEKOLAH SDUM PATROL DAN SDIT AL-


ISHLAH SUDIMAMPIR
Untuk mengetahui kondisi mutu SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah maka

peneliti mengumpulkan informasi dari waka kurikulum. Adapun hasil dari

informasi yang didapat peneliti yaitu sebagai berikut:

1) SDUM Patrol

a) Keefektifan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di sekolah SDUM Patrol berjalan dengan efektif, dan

dilaksanakan seperti pada umumnya hanya saja masih menggunakan kurikulum

2013, hanya saja di SDUM Patrol pembelajarannya dilaksanakan full day yaitu

dari jam 07:15 sampai jam 15:30 yaitu setelah sholat ashar karena pelajaran yang

diterapkan di SDUM Patrol tidak hanya pelajaran yang ditetapkan dinas


99

Pendidikan saja namun SDUM Patrol menerapkan pembelajaran berbasis pondok

yaitu dengan menambahkan pelajaran tambahan untuk peserta didik seperti

muroja’ah, muhadatsah, aqidah akhlaq, Bahasa arab, kemuhamadiahan, dan

pelajaran hafalan lainnya.

Hal di atas sesuai dengan pernyataan Revo selaku Waka Kurikulum

SDUM Patrol beliau mengatakan bahwa:

Proses pembelajaran di SDUM Patrol berjalan seperti pada umumnya, kita


melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 13 karena di dalam
kurikulum 13 dimana dalam kurikulum 13 itu mencangkup penilaian 3
aspek yang pertama kognitif, afektif dan psikomotor, selain itu juga kami
memadukan pembelajaran berbasis pondok seperti ada murojaah,
muhadatsah dan ada pembelajaran madrasah seperti aqidah akhlaq, Bahasa
arab, hafalan, kemuhamadiahan dll. sistem yang kami gunakan sistem full
day dimana masuk jam 07:15 sampai jam15:30 setelah sholat ashar.
Pembelajaran di kelas merupakan inti dari sekolah itu sendiri, maka

keefektifan belajar sangatlah berpengaruh terhadap mutu sekolah. Pembelajaran di

SDUM Patrol berjalan dengan efektif sesuai dengan pernyataan waka kurikulum

SDUM Patrol, menggunakan kurikulum 2013 namun pembelajaran yang

diterapkan berbasis pondok karena memiliki pelajaran tambahan tentang

keagamaan, dan proses pembelajaran berlangsung dari jam 07:15 sampai dengan

jam 15:30 karena menggunakan sistem full day school.

b) Kepemimpinan

Kepemimpinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan mutu Pendidikan di

sekolah karena pemimpinlah yang harus mempengaruhi bawahannya dalam

menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, pemimpin juga yang memimpin

anggotanya dalam membuat program dan memberi pengawasan terhadap kinerja


100

anggotanya dan mengevaluasinya guna membenahi kesalahan-kesalahan yang

dilakukan untuk yang akan mendatang, maka dari itu mutu yang baik salah satuya

adalah memiliki kepemimpinan yang baik.

Kepemimpinan Indra Mahendra S.T selaku kepala sekolah SDUM Patrol

sudah baik hal ini dikatakan oleh Revo selaku waka kurikulum SDUM Patrol,

beliau mengatakan bahwa: “Alhamdulillah kepemimpinan kepala sekolah

sekarang sudah baik dan menjalankan tugasnya dengan baik, dan sering

mengadakan seperti program tahunan, rapat tahunan, rapat semesteran dan rapat

bulanan dan rapat mingguan.” Waka kurikulum mengatakan bahwa kepala

sekolah telah menjalankan tugasnya dengan baik, kepala sekolah sering

melakukan pembenahan-pembenahan terhadap kinerja guru dan tenaga

kependidikan dengan mengadakan rapat mingguan, bulanan maupun semesteran,

hal ini menandakan bahwa kepala sekolah menempatin perannya dengan baik.

c) Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan hal yang paling penting dalam dunia

Pendidikan, tenaga pendidiklah yang menjalankan program Pendidikan dan

penyampaian materi kepada murid, maka tenaga pendidik merupkan tolak ukur

keberhasilan pembelajaran di kelas, apabila tenaga pendidiknya professional maka

materi pembelajaran akan diterima siswa dengan baik namun sebaliknya apabila

tenaga pendidiknya tidak professional maka murid tidak akan menguasai materi

dengan maksimal. Maka ini menjadi perhatian bagi setiap Lembaga Pendidikan

bahwa murid yang pintar dihasilkan dari guru yang professional.


101

Tenaga Pendidik di SDUM Patrol 80% linier dengan jurusannya, hal ini

dikatakan oleh waka kurikulum SDUM Patrol beliau mengatakan bahwa: “Kalo

kualifikasi guru alhamdulillah di SDUM Patrol semuanya sudah linier mungkin

80% guru SD nya sudah linier tetapi untuk guru tahfidznya mungkin ada beberapa

yang tidak linier tapi semua itu didukung dari ilmu yang dia dapatkan di

pondoknya jadi bisa mengajar SDUM Patrol.” Namun ada beberapa guru yang

tidak linier tetapi sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan, karena di SDUM

Patrol menerapkan kurikulum campuran yaitu kurikulum pemerintah dengan

kurikulukm pondok, maka SDUM Patrol membutuhkan guru yang di khususkan

untuk mengajar pada pelajaran tersebut, sehingga walaupun jurusan guru tersebut

tidak linier dengan pelajaran yang ia ajarkan namun ia mengajarkan pelajaran

yang pernah dipelajari di pesantren.

d) Peserta didik

Jumlah peserta didik dalam sebuah Lembaga Pendidikan merupaka tolah

ukur keberhasilan sekolah dalam meraup kepercayaan masyarakat, semakin

banyak jumlah pendaftar di sekolah tersebut maka semakin tinggi kepercayaan

masyarakat terhadap Lembaga tersebut, namun sebaliknya semakin sedikit

pendaftar siswa dan siswi barunya maka semakin kecil juga kepercayaan

masyarakat terhadap lebaga tersebut.

Jumlah siswa di sekolah SDUM Patrol berjumlah 315 siswa dan siswi dari

kelas 1 sampai kelas 6, ini dikatakan oleh waka kurikulum SDUM Patrol yaitu:

“Jumlah siswa itu 315 siswa dari kelas 1 sampe kelas 6, dan untuk kelas 1 dan
102

kelas 2 ada tiga rombel sisanya ada dua rombel.” SDUM Patrol masih

mendapatkan kepercayaan masyarakat yang tinggi belakangan ini, hal ini

dijelaskan oleh waka kurikulum SDUM Patrol bahwa jumlah rombel pada kelas 2

dan kelas satu masing masing 3 rombel sedangkan jumlah rombel kelas 3 sampai

dengan kelas 6 berjumlah masing masing 2 rombel, data tersebut menandakan ada

peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap keberhasilan Pendidikan di sekolah

SDUM Patrol.

e) Manajemen Lembaga

Manajemen Lembaga sangat mempengaruhi proses Pendidikan yang

berjalan disuatu Lembaga, Lembaga harus memiliki manajemen yang efektif

untuk meningkatkan kualitas mutu di Lembaga tersebut, tentunya tidak terlepas

dari peraturan yang ditetapkan kepala sekolah di Lembaga tersebut. sistem

manajemen yang diterapkan si SDUM Patrol sudah terstruktur dengan baik hal ini

juga dikatakan oleh waka kurikulum SDUM Patrol, beliau mengatakan bahwa:

Sistem manajemen yang diterapkan di sekolah ini alhamdulillah


terakomodir dengan baik, apalagi kepala sekolah sekarang membuat aturan
sistem birokrasi yang baik, jadi untuk laporan dari wali murid itu tidak
langsung ke kepala sekolah tapi melalui walikelas terlebih dahulu
kemudian walikelas menyampaikan hal tersebut kepada yang
bersangkutan, semisal laporan terkait bayaran maka nanti wali kelas akan
menyampaikan laporan tersebut ke staf TU, begitupula dengan yang
lainnya ke kepala sekolah atau yang lainnya.
Sistem birokrasi yang diterapkan Indra Mahendra selaku kepala sekolah

SDUM Patrol adalah sistem birokrasi yang baik, yaitu dimana keluhan dari wali

murid tidak langsung disampaikan kepada kepala sekolah akan tetapi walikelas

lah yang pertama menerima keluhan maupun persoalan-persoalan yang dialami


103

wali murid kemudian wali kelas akan menyampaikan kepada bidang yang

bertanggung jawab terhadap persoalan tersebut, ini merupakan sistem birokrasi

yang baik.

f) Lingkungan Fisik dan Sumberdaya

Lingkungan merupakan pengaruh yang sangat kuat dalam sebuah

Pendidikan, lingkungan yang buruk akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi

buruk sesuai dengan lingkungannya, begitupula sebaliknya lingkungan yang baik

akan mempengaruhi seseorang menjadi baik juga. Maka Lembaga Pendidikan

yarus memiliki lingkungan yang baik dan mendukung terhadap proses Pendidikan

yang berlangsung, namun kebanyakan seorang anak memiliki lingkungan yang

baik di sekolah namun Ketika puang ia terpengaruh dengan lingkungan yang

buruk yang ada di rumahnya, hal ini yang menjadi ketakutan banyak orang tua

terhadap pergaulan anaknya di rumah. Namun SDUM Patrol menerapkan sistem

pembelajaran Full Day School sehingga pergaulan anak bisa terselamatkan Ketika

di sekolah.

SDUM Patrol memiliki lingkungan dan SDM yang mendukung, dilihat

dari guru guru yang mayoritas linier, kemudian juga siswa dan siswinya juga

memiliki nilai 100% diatas KKM, itu semua tidak terlepas dari proses yang

dilakukan oleh guru dalam mengelola SDM yang ada. Hal tersebut juga dikatakan

waka kurikulum SDUM Patrol yaitu:“Kalo SDM nya itu sendiri alhamdulillah

mendukung dan lingkungannya pun mendukung, lingkungan yang mendukung

disini dalam arti lingkungan masyarakatnya mendukung.”


104

g) Kepuasan Pemangku Kepentingan

Kepuasan pemangku kepentingan atau stakeholder, merupakan hal yang

penting karena orientasi mutu sekolah tidak lain adalah kepuasan pelanggan

maupun pemangku kebijakan lainnya. Sesuai dengan pernyataan yang dikatakan

waka kurikulum yaitu:

Berdasarkan data yang saya terima alhamdulillah 100% wali murid merasa
puas dengan sistem Pendidikan yang diterapkan di sekolah ini, dan
mempercayakan anaknya di sini, itu dilihat dari data anak-anak yang
mengikuti kegiatan-kegiatan rata-rata mereka 100% persen ikut,
semisalkan mengikuti munakosyah rata-rata semuanya pasti ikut.
Waka kurikulum SDUM Patrol menjelaskan bahwa 100% wali murid

merasa puas dengan sistem Pendidikan yang diterapkan oleh sekolah berdasarkan

data yang di terima oleh revo selaku waka kurikulum SDUM Patrol, data yang

didapat dari eali murid melalui interview maupun bicara secara langsung dengan

wali murid, hal ini dikatakan Indra Mahendra selaku kepala sekolah SDUM

Patrol, kepala sekolah menanyaan kepada wali murid terhadap perkembangan

anaknya selama di sekolah dan kepuasannya terhadap sistem oendidikan di

sekolah dan 100% walisantri berterimakasih terhadap perkembangan yang di

alami anaknya selama sekolah itu menunjukan kepuasannya terhadap sekolah.

h) Budaya Lembaga

Budaya yang diterapkan di SDUM Patrol adalah 5S yaitu senyum, sapa,

salam, sopan, santun. Budaya tersebut diterapkan di sekolah untuk mendidik

karakter anak-anak dalam lingkungan sekolah, dan berjalan dengan baik ujar Revo
105

selaku waka kurikulum SDUM Patrol. Dalam hal ini waka kurikulum SDUM

Patrol mengatakan:

Budaya yang diterapkan disekolah itu ada, salah satunya adalah budaya 5
S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan semuanya berjalan
mengikuti peraturan itu, ada juga muhadatsah (percakapan) Bahasa arab
itu dilaksanakan setiap hari dan setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai
dan dilakukan perkelas dengan dibimbing oleh gurunya masing masing.
Sekolah harus menerapkan budaya budaya yang baik di dalam sekolah

guna untuk mendidik karakter peserta didik. Sekolah SDUM Patrol menerapkan

5S kepada siswa, siswi dan seluruh warga sekolah, namun selain itujuga sekolah

membudayakan untuk bercakap-cakap menggunakan Bahasa arab sebelum

memulai KBM di kelas, hal ini dilakukan untuk membiasakan anak dalam

menggunakan Bahasa arab dalam percakapan.

i) Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dan siswi SDUM Patrol mendapatkan hasil yang baik,

hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam aspek, termasuk kualifikasi gurunya,

kemudian lingkungan yang mendukung, kemudian peran kepala sekolah juga

dalam mengawasi membina dan mengevaluasi proses Pendidikan yang berjalan di

sekolah, sehingga terciptalah hasil belajar yang baik. Hal ini dikatakan oleh waka

kurikulum SDUM Patrol, beliau mengatakan bahwa:

Alhamdulillah untuk hasil belajar siswa itu sendiri seluruhnya melampaui


KKM, dan sudah dikatakan lulus dalam setiap pelajaran dan sudah bisa
mengikuti karena kita menggunakan metode dan media pembelajaran yang
efektif sehingga siswa dapat memahami apa yang telah kita ajarkan,
strategi yang dilakukan sekolah untuk mencapai itu yaitu sekolah
memfasilitasi setiap guru entah itu pembuatan media, pembuatan alat
pendukung namun untuk strategi pembelajaran dikelas kami serahkan
106

Kembali kepada gurunya, hanya saja sekolah memfasilitasi media


pendukung dalam pembelajaran.
Waka kurikulum SDUM Patrol menjelaskan bahwa sekolah memfasilitasi

setiap guru dalam menyiapkan media pembelajaran sehingga guru dapat leluasa

menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, namun

sekolah memberi kebebasan bagi guru untuk memilih strategi pembelajaran yang

ingin diterapkan guru tersebut. Hal inilah yang mempengaruhi hasil belajar siswa

dalam memahami pelajaran di kelas.

Waka kurikulum SDUM Patrol juga menjelaskan upaya yang dilakukan

sekolah terhadap siswa yang kurang dalam memahami pelajaran, beliau

mengatakan bahwa:

Apabila ada siswa yang kurang dalam menerima pelajaran biasanya kami
menyuruh gurunya untuk mengulang Kembali materi yang kurang
difahami siswa tersebut dan biasanya siswa langsung faham Ketika di
ulang pelajarannya karena kami intens satu guru satu siswa alhamdulillah
bisa ngga nyampe berhari hari.
Upaya yang dilakukan sekolah yaitu menekan kepada setiap guru untuk

mengulang materi kepada siswa maupun siswi yang kurang dalam memahami

pelajaran. Waka kurikulum mengatakan bahwa kami intens satu guru satu siswa

sehingga tidak sampe berhari hari bagi guru untuk memberi pemahaman kepada

siswa yang kurang memahami pelajaran tersebut.

j) Pertanggungjawaban

Lembaga Pendidikan harus bertanggungjawab terhadap lulusannya untuk

melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. SDUM Patrol memberikan

pertanggung jawaban kepada lulusannya yaitu dengan bentuk yang pertama


107

sekolah mendata setiap siswa tujuan Pendidikan selanjutnya, yang kedua, seklah

menyiapkan berkas berkas yang dibutuhkan siswa untuk mendaftar ke sekolah

selanjutnya.

Hal ini juga disampaikan oleh Revo selaku Waka Kurikulum SDUM

Patrol, beliau mengatakan yaitu:

Bentuk pertanggung jawaban sekolah terhadap lulusan, dan kebetulan


sekolah kami baru meluluskan satu angkatan, tindak lanjut kita yang
pertama kami lakukan adalah mendata siswa akhir setelah lulus itu mau
kemana, apabila mau masuk ke sekolah negeri maka kami akan bantu
secara administrasinya dari awal sampai akhir, begitupun Ketika ingin
lanjut ke pesantren kami juga akan membantu secara administrasi sekolah
Adapun utuk tes dan data lainnya itu disiapkan oleh wali muridnya sendiri.
Waka kurikulum menjelaskan bahwa SDUM Patrol merupakan sekolah

yang belum lama berdiri dan baru meluluskan satu angkatan, namun walaupun

demikian sekolah tetap bertanggung jawab pada lulusannya dengan beberapa

Langkah yaitu 1) mendata siswa yang ingin diluluskan, dan 2) membantu

menyiapkan data data yang dibutuhkan siswa untuk mendaftar di sekolah yang

ingin dimasukinya.

Dari paparan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa kondisi mutu di

SDUM Patrol yaitu baik, hal ini terbukti dari penerapan Indikator Mutu yang

dikembangkan Sallis, namun masih ada beberapa kendala dalam peningkatan

mutu tersebut, waka kurikulum menjeaskan bahwa sekolah akan terus berupaya

membenahi hambatan hambatan tersebut.

2) SDIT Al-Ishlah Sudimampir

a) Keefektifan Proses Pembelajaran


108

Proses pembelajaran di SDIT Al-Ishlah Sudimampir berjalan sebagaimana

umumnya, hanya saja menggunakan sistem full day school yaitu pembelajarannya

dilaksanakan dari pagi hingga sore, proses pembelajaran di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir diawali dengan ngaji sorogan yang dipimpin oleh walikelasnya

masing masing, kemudian setelah itu melaksanakan sholat dhuha berjamaah, ini

merupakan program Pendidikan dari sekolah yang diterapkan kepada seluruh

murid di sekolah, barulah setelah itu melaksanakan KBM sebagaimana pada

umumnya.

Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari waka kurikulum SDIT Al-

Ishlah Sudimampir Muhammad Rajab, S.Pd. beliau mengatakan bahwa:

Proses pembelajaran disekolah ini menggunakan sistem full day, dimana


pembelajaran dilakukan dari pagi sampai sore. Pembelajaran di SDIT Al-
Ishlah diawali dengan ngaji sorogen tiap kelas yang dipimpin oleh
walikelas masing-masing, kemudian solat dhuha berjamaah, baru setelah
itu belajar dikelas sampe sore.Pelajaran yang diterapkan di SDIT adalah
pelajaran umum dan ada tambahan pelajaran agamanya seperti pelajaran
fiqih, mahfudzhot dll karena kita adalah SD Islam Terpadu dan pelajaran
agama di pelajari di waktu siang dari jam setengah 2 sampe jam 3.
Muhammad Rajab menjelaskan bahwa sistem pembelajaran di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir menggunakan sistem pembelajaran campuran, yaitu antara

kurikulum dinas dengan kurikulum kepesantrenan, hal tersebut dilakukan karena

sekolah yang kami Kelola adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu, sehingga sistem

pepmeblajaran yang ditetapkan oleh pemerintah di campur dengan sistem

pembelajaran kepesantrenan. Proses pembelajaran tematik dan pelajaran yang

ditetapkan oleh dinas Pendidikan akan diajarkan dari pagi hingga jam 12, dan
109

pelajaran keagamaan seperti mahfudzhot, hadits dll akan di ajarkan setelah

istirahat sholat dzuhur yaitu jam 14:00 sampai jam 15:30.

Muhammad Rajab juga menjelaskan terkait kurikulum yang digunakan di SDIT

Al-Ishlah Sudimampir, beliau berkata yaitu:

kurikulum yang kami terapkan dalam pembelajaran menggunakan


KURTILAS semenjak berdirinya sekolah ini ditahun 2016 sampe
sekarang, alasannya kenapa kami masih menggunakan kurtilas karena
kami masih mengacu pada dinas Pendidikan di Indramayu yang masih
bertahap, yang sudah menggunakan kurikulum merdeka di indramayu
kurang lebih baru 50 sekolah, ada juga beberapa daerah yang sudah 90%
menerapkan kurikulum merdeka.
SDIT Al-Ishlah Sudimampir dari awal berdirinya tahun 2016 hingga saat

ini masih menggunakan kurikulum 2013, hal ini dijelaskan oleh Waka Kurikulum

SDIT Al-Ishlah Sudimampir Muhammad Rajab, S.Pd. alasan mengapa SDIT Al-

Ishlah Sudimampir masih menggunakan Kurtilas adalah karena SDIT Al-Ishlah

Sudimampir mengikuti Kemendikbud Indramayu yang belum sepenuhnya

menerapkan kurikulum merdeka, Rifki Romdhoni, M.Pd. selaku kepala sekolah

SDIT Al-Ishlah Sudimampir mengatakan bahwa “sekolah di indramayu yang

sudah menggunakan kurikulum merdeka kurang lebih baru 50 sekolah sisanya

masih menggunakan kurtilas.

b) Kepemimpinan

Kepemimpinan juga menjadi tolak ukur keberhasilan mutu Pendidikan di

sekolah karena pemimpinlah yang harus mempengaruhi bawahannya dalam

menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, pemimpin juga yang memimpin

anggotanya dalam membuat program dan memberi pengawasan terhadap kinerja


110

anggotanya dan mengevaluasinya guna membenahi kesalahan-kesalahan yang

dilakukan untuk yang akan mendatang, maka dari itu mutu yang baik salah satuya

adalah memiliki kepemimpinan yang baik.

Peneliti menggali informasi terkait dengan kepemimpinan di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir, dan mendapatkan jawaban dari Muhammad Rajab selaku

Waka Kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir, beliau mengatakan bahwa:

Selama Bpk Rifki Romdoni menjabat sebagai kepala sekolah dari awal
berdirinya sampe sekarang di nilai baik, dan juga melakukan tugasnya
dengan baik termasuk membimbing guru-guru dalam menghadapi
masalah-masalah pembelajaran dikelas, melakukan evaluasi, menegur dan
memimpin sekolah dengan baik walaupun pada pelaksanaanya banyak
menemukan kendala tapi semua itu dapat diatasi dengan baik.
Kepemiminan yang dilakukan oleh kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

Sudimampir dari awal berdirinya sampai sekarang dinilai bagik oleh Muhammad

Rajab selaku Waka Kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir, Rifki

Romdhoni,M.Pd. selaku kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir menjalankan

tugasnya dengan baik, beliau juga dapat membimbing guru-guru dalam

menghadapi kendala-kendala yang dialami dalam pembelajaran, beliau

menjalankan tugasnya dengan mengawasi, mengontrol, membimbing dan

mengevaluasi guru dan tenaga kependidikan setiap satu minggu sekali.

c) Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran

dikelas, maka Lembaga Pendidikan harus memperhatikan kelinieritasan tenaga

pendidik, karena itu akan mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran yang

dilaksanakan. Guru yang professional yang dapat menciptakan murid yang


111

pandai, begitupula sebaliknya tanpa guru yang professional maka proses

pembelajaran kurang maksimal dan akan mempengaruhi hasil belajar peserta

didik.

Peneliti menggali data terkait tenaga pendidik di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir, menutur Muhammad Rajab selaku Waka Kurikulum SDIT Al-

Ishkah Sudimampir yaitu: “Kualifikasi guru di SDIT Al-Ishlah linier dengan

jurusannya namun ada beberapa guru tidak linier dan ada juga guru yang sedang

menempu kuliah di semester akhir, jadi terhitung kurang lebih 75% linier dengan

profesinya.” Dari data yang dipaparkan oleh Muhammad Rajab menunjukkan

bahwa tenaga pendidik yang ada di SDIT Al-Ishlah Sudimampir 75% merupakan

tenaga pendidik yang linier dengan bidangnya, maka hal inilah yang menjadi

modal bagi sekolah untuk menciptakan murid-murid yang mampu memahami

materi dengan baik.

d) Peserta didik

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa jumlah peserta didik dalam

sebuah Lembaga Pendidikan merupaka tolak ukur keberhasilan sekolah dalam

meraup kepercayaan masyarakat, semakin banyak jumlah pendaftar di sekolah

tersebut maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga

tersebut, namun sebaliknya semakin sedikit pendaftar siswa dan siswi barunya

maka semakin kecil juga kepercayaan masyarakat terhadap lebaga tersebut. Maka

tidak salah Ketika seseorang menilai kualitas Pendidikan dalam sebuah Lembaga

di ukur dari jumlah murid baru yang mendaftar.


112

Peneliti menggali data terkait dengan peserta didik SDIT Al-Ishlah

Sudimampir, Muhammad Rajab mengatakan bahwa: “Terhitung jumlah siswa

SDIT Al-Ishlah 276 siswa dari kelas 1 sampe kelas 6.” Jumlah murid keseluruhan

dari kelas 1 sampe kelas 6 berjumlah 276 siswa, hal ini juga dikatakan oleh kepala

sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir Rifki Romdhoni Mengatakan bahwa:

Kami membatasi jumlah pendaftar siswa baru dengan beberapa


pertimbangan yang pertama adalah sarana bangunan yang kurang dan yang
kedua yaitu saya pernag didatangi oleh guru dari SD Negeri yang ada di
dekat sekolah, beliau mendesak saya selaku kepala sekolah untuk
membatasi penerimaan siswa baru dan harus berbagi siswa.
Hal tersebutlah yang membuat pembatasan penerimaan siswa baru di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir yang pertama karena kurangnya sarana dan prasarana yang

ada di SDIT Al-Ishlah Sudimampir dan yang kedua adalah Desakan dari sekolah

lain yang sudah lama berdiri untuk berbagi murid.

e) Manajemen Lembaga

Sistem manajemen Lembaga sangat mempengaruhi kinerja guru dan staf

kependidikan dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Manajemen Lembaga

sangat mempengaruhi proses Pendidikan yang berjalan disuatu Lembaga,

Lembaga harus memiliki manajemen yang efektif untuk meningkatkan kualitas

mutu di Lembaga tersebut, tentunya tidak terlepas dari peraturan yang ditetapkan

kepala sekolah di Lembaga tersebut.

Muhammad Rajab selaku waka kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir

menjelaskan terkait dengan manajemen Lembaga, beliau mengatakan bahwa:

“Sistem manajemen yang diterapkan di sekolah adalah sistem demokratis dimana


113

semua program dibuat Bersama tim sekolah dan di sampaikan kepada walimurid

dan Yayasan untuk meminta persetujuan dan dukungan dalam menjalankan

program.” Muhammad Rajab menjelaskan bahwa sistem manajemen yang

diterapkan disekolah adalah sistem demokratis. Kepala sekolah membuat program

sekolah dengan melibatkan guru dan tenaga kependidikan dan disepakati

bersama,kemudian program yang sudah di sepakati oleh kepala sekolah dan guru

akan di sampaikan dalam rapat silaturrohim wali santri untuk meminta

persetujuan dari wali murid, dan barulah kepala sekolah meminta persetujuan

kepada dewan Pembina Yayasan. Sistem manajemen yang di terapkan Rifki

Romdhoni, M.Pd. merupakan sistem demokratis sehingga semua anggota dapan

mengkritik dan memberi saran yang membangun.

f) Lingkungan Fisik dan Sumberdaya

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa lingkungan merupakan

pengaruh yang sangat kuat dalam sebuah Pendidikan, lingkungan yang buruk

akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi buruk sesuai dengan

lingkungannya, begitupula sebaliknya lingkungan yang baik akan mempengaruhi

seseorang menjadi baik juga. Maka Lembaga Pendidikan yarus memiliki

lingkungan yang baik dan mendukung terhadap proses Pendidikan yang

berlangsung, namun kebanyakan seorang anak memiliki lingkungan yang baik di

sekolah namun Ketika pulang ia terpengaruh dengan lingkungan yang buruk yang

ada di rumahnya, hal ini yang menjadi ketakutan banyak orang tua terhadap

pergaulan anaknya di rumah.


114

Berdasarkan data yang didapat peneliti melalui wawancara, Muhammad

Rajab menjelaskan bahwa: “Lingkungan di SDIT Al-Ishlah Sudimampir sangat

baik karena terletak di dalam pesantren sehingga terbebas dari pergaulan

pergaulan yang tidak baik, di samping itu juga sekolah melakukan pembiasaan

terhadap murid untuk bersikap sopan dan santun di lingkungan sekolah.”

Lingkungan SDIT Al-Ishlah sangat baik karena letaknya yang di dalam pesantren

sehingga terhindar dari pergaulan luar. Kemudian sekolah memberikan

Pendidikan yang baik kepada murid untuk bertingkah sopan santun sehingga

lingkungan di sekolah tidak hanya mendukung pembelajaran di sekolah namun

juga mendukung penerapan Pendidikan di sekolah sejak dini.

Lingkungan sangat berpengaruh juga terhadap sumber daya manusia maka

dengan adanya lingkungan yang baik sehingga memicu prtumbuhan sumber daya

manusia yang unggul, semua itu terbukti dengan adanya pernyataan dari

Muhammad Rajab selaku Waka Kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir, beliau

mengatakan bahwa: “Sumberdaya yang ada di SDIT bisa dikatakan cukup baik,

siswa kami ada yang lolos lomba MTK tingkat kabupaten, dan kami terus

berupaya mengolah dan memberdayakannya dengan sebaik mungkin.”

Sumberdaya di SDIT Al-Ishlah sudimampir memiliki sumberdaya yang cukup

baik, dengan adanya siswa yang lolos seleksi lomba MTK tingkat kabupaten dan

akan di tandingkan Kembali di tingkat provinsi. Hal itu menunjukan bahwa

lingkungan dan sumber daya manusia berkaitan erat, apabila lingkungannya

mendukung maka SDM akan terbangun dengan baik.

g) Kepuasan Pemangku Kepentingan


115

Peneliti menggali data terkait kepuasan pada pemangku kepentingan di

sekolah, Muhammad Rajab S.Pd. selaku waka kurikulum SDIT Al-Ishlah

Sudimampir mengatakan bahwa:

Wali murid merasa puas dengan sistem Pendidikan yang diterapkan di


sekolah kami, karna sampe detik ini daya Tarik dari sekolah kami bagi
masyarakat adalah sistem manajemen dan program di sekolah ini, karna
masyarakat tau sekolah kami bangunannya sangat kurang dan kurang
memadai namun pendaftar di sekolah kami bisa dikatakan melebihi
pendaftar di sekolah sekolah yang ada di sekitar sini. Kami pernah di
datangi oleh guru dari sekolah SD lain supaya kita membatasi pendaftar
baru. Jadi kalo dikatakan wali murid puas dengan sistem manajemen
sekolah kami maka saya katakan puas, namun ada juga yang komplan
tentang bangunan yang kurang memadai, dan insya allah tahun depan
sudah jadi bangunan baru sehingga fasilitas yang kurang sedikit demi
sedikit di penuhi.
Muhammad Rajab mengatakan bahwa wali murid di SDIT Al-Ishlah

merasa puas dengan sistem Pendidikan yang diterapkan di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir, hal itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah pendaftar di sekolah

kami, sehingga penerimaan pendaftaran dibatasi dikarenakan jumlah sarana dan

prasarana yang masih kurang, Rifki Romdhoni mengatakan bahwa “kalo

masyarakat mendaftarkan anaknya di SDIT Al-Ishlah karena bangunannya, maka

kami tidak punya bangunan yang cukup, tapi masyarakat mendaftarkan anaknya

di sini kalo bukan karena sistem pendidikannya lalu karna apa lagi?”.

Berdasarkan data yang dipaparkan di atas maka dapat di simpulkan bahwa

walimurid dan pemangku kepentingan merasa puas dengan sistem Pendidikan

yang di terapkan di SDIT Al-Ishlah Sudimampir, karena SDIT Al-Ishlah

Sudimampir belum memiliki bangunan yang cukup namun kepercayaan

masyarakat terhadap Pendidikan di sekolah tersebut merasa puas.


116

h) Budaya Lembaga

Berdasarkan data yang peneliti gali, dalam hal ini Waka Kurikulum SDIT Al-

Ishlah Sudimampir Muhammad Rajab mengatakan bahwa:

Budaya yang pertama kita terapkan kepada anak-anak adalah bagaimana


siswa bisa menghargai dan menghormati guru dan orang tua dan memiliki
akhlak yang baik, karena itu yang banyak terjadi di anak-anak zaman
sekarang yang kurang menghormati orang tua dan guru. Kemudian budaya
yang kedua itu adalah budaya 5s yang selalu di ingatkan oleh kepala
sekolah Ketika upacara mingguan. Kemudian juga ada pembiasaan dalam
berpakaian yang rapih dan sopan termasuk pemeriksaan kuku dan rambut.
Budaya yang diterapkan di SDIT Al-Ishlah Sudimampir mengacu pada

permasalahan-permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat, Muhammad

Rajab menjelaskan bahwa kenyataan yang terjadi di masyarakat adalah banyak

anak-anak yang kurang menghormati orang tua dan guru, maka SDIT Al-Ishlah

membuat budaya yang memecahkan permasalahan tersebut melalui pembiasaan

mencium tangan orang tua dan guru Ketika berangkat sekolah dan Ketika pulang

sekolah, pembiasaan sopan santun dilingkungan sekolah, dan pembinaan akhlaqul

karimah oleh setiap guru kelas terhadap peserta didiknya, budaya ini didukung

oleh lingkungan SDIT Al-Ishlah Sudimampir berada di dalam Yayasan pesantren

Al-Ishlah Tajug.

Kemudian budaya yang kedua adalah budaya 5S yaitu senyum, sapa,

salam, sopan dan santun. Budaya ini diterapkan di sekolah maupun di luar

sekolah, memberikan pembiasaan kepada siswa dan siswi terhadap pudaya 5S,

kepala sekolah dalam hal ini selalu mengingatkan setiap apel mingguan terhadap

pembiasaan-pembiasaan murid di sekolah, kemudian didukung oleh guru-guru

kelas yang mengingatkan Kembali budaya tersebut di dalam kelas.


117

Kemudian yang ketiga adalah pembiasaan berpakaian dan berpenampilan

rapih, sekolah menerapkan pembiasaan berpenampilan rapih dengan cara

melakukan pemeriksaan kuku, rambut, pakaian dan lain sebagainya setiap satu

minggu sekali atau lebih, hal ini diterapkan di sekolah karena menurut Rifki

Romdhoni, bahwa: “Pembiasaan pembiasaan yang baik harus dimulai sejak dini,

ilmu mungkin bisa dikebut dalam waktu satu bulan namun karakter yang baik

harus dibentuk dan dibiasakan sejak dini.”

Budaya yang keempat adalah pembiasaan sholat dhuha sebelum memulai

KBM di kelas, pembiasaan ini juga di terapkan untuk mendidik anak-anak untuk

rajin sholat dhuha dan juga untuk kemajuan sekolah, agar orang tua murid, guru-

guru, dan sekolah diluaskan rizkinya.

Maka dapat disimppulkan bahwa budaya yang diterapkan di SDIT Al-

Ishlah Sudimampir yaitu ada 5, di antaranya 1) pembiasaan akhlaqul karimah

kepada orang tua dan guru, 2) budaya 5S yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan,

Santun. 3) pembiasaan berpenampilan dan berpakaian rapih, dan 4) pembiasaan

sholat dhuha.

i) Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran

dikelas, maka hasil belajar siswa menjadi bagian penting dari pencapaian mutu

sekolah. Data yang didapat peneliti terhadap hasil belajar siswa di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir yaitu sesuai dengan penjelasan dari Muhammad Rajab selaku Waka

Kurikulum SDIT Al-Ishlah Sudimampir yaitu bahwa:


118

Hasil belajar siswa di SDIT Al-Ishlah Sudimampir tentu semua sudah


memenuhi KKM, karena sebelum adanya ujian semester biasanya ada
latihan latihan terhadap siswa dan siswa yang mendapatkan nilai rendah
dalam Latihan itu akan mendapatkan belajar tambahan kepada wali kelas
dan itu adalah peraturan dari kepala sekolah, alokasi waktunya sendiri
dilaksanakan sore hari setelah ashar atau habis maghrib, sehingga Ketika
ujian semester anak anak sudah siap dan rata rata mendapatkan nilai di
atas 70.
Muhammad Rajab menjelaskan bahwa semua peserta didik mendapatkan

nilai di atas KKM, hal ini dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang ditempuh

siswa dalam belajar, dan juga dipengaruhi oleh sistem pembelajaran di SDIT Al-

Ishlah, kepala sekolah memiliki kebijakan bahwa siswa yang mendapatkan nilai

yang kecil Ketika ulangan menjelang ujian semester maka akan mendapatkan

belajar tambahan di luar KBM di sekolah yaitu di sore hari setelah pulang sekolah

yang akan dibimbing oleh wali kelas masing masing, kebijakan ini sudah berjalan

dan membawakan hasil yang baik bagi peserta didik dan sistem pembelajaran di

sekolah.

j) Pertanggungjawaban

SDIT Al-Ishlah Sudimampir mempertanggung jawabkan lulusannya agar

bisa melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya, Muhammad Rajab menjelaskan

bahwa: “Sekolah membantu seluruh administrasi yang diperlukan dalam

mendaftarkan ke jenjang selanjutnya, dan tentu karna kami menginginkan

Pendidikan islam ini berlanjut maka kami juga mengarahkan siswa yang ingin

melanjut ke pesantren.” Bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan sekolah

adalah dengan menyiapkan seluruh administrasi berkas yang diperlukan Ketika

mendaftarkan ke jenjang selanjutnya, di samping itu karena SDIT Al-Ishlah


119

merupakan Sekolah Islam terpadu, maka kami juga mengedukasi siswa sebelum

kelulusan untuk melanjutkan Pendidikan islam yang sudah di ajarkan di sekolah

ke jenjang selanjutnya yaitu pesantren ataupun Lembaga Pendidikan islam

lainnya.

Dari paparan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa kondisi mutu di

SDIT Al-Ishlah Sudimampir yaitu baik, hal ini terbukti dari penerapan Indikator

Mutu yang dikembangkan Sallis, meskipun SDIT Al-Ishkah memiliki beberapa

kendala dalam peningkatan mutu salah satunya adalah kualifikasi guru dan sarana

prasarana yang masih harus dikembangkan dan di lengkapi, namun disisi lain

peningkatan pendaftar peserta didik baru, hal ini menunjukan kepercayaan

masyarakat yang sangat tinggi terhadap Pendidikan yang ada di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terhadap kondisi mutu di

SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, menunjukkan bahwa SDUM

Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir memenuhi komponen mutu yang

dikembangkan sallis yaitu ada 10 komponen diantaranya yaitu: 1) keefektifan

proses pembelajaran, 2) kepemimpinan, 3) tenaga pendidik, 4) peserta didik, 5)

manajemen lembaga, 6) lingkungan fisik dan sumberdaya, 7) kepuasan pemangku

kepentingan, 8) budaya lembaga, 9) hasil belajar, dan 10) pertanggungjawaban.

Kedua sekolah tersebut berdasarkan data empiric yang didapatkan peneliti

memiliki mutu yang baik.


120

Mutu adalah (ukuran) dan tingkat baik buruk suatu benda, serta taraf atau

derajat yang dimiliki suatu institusi dalam merancang produk maupun jasa sesuai

dengan visi misi serta tujuan dari institusi tersebut dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Mutu sekolah adalah sesuatu yang absolut yang harus

dipertahankan dan ditingkatkan serta dilestarikan sehingga dapat menjaga kualitas

sekolah.

Sebagai pakar mutu, Sallis menetapkan sepuluh indikator mutu sebagai

instrumen evaluasi diri. Indikator mutu yang dikembangkan Sallis memberikan

data tentang kontribusi masing-masing indikator terhadap peningkatan mutu,

antara lain:

1. Keefektifan Proses Pembelajaran

2. Kepemimpinan

3. Tenaga Pendidik/Dosen

4. Peserta didik/Mahasiswa

5. Manajemen lembaga

6. Lingkungan Fisik dan Sumberdaya

7. Kepuasan Pemangku Kepentingan

8. Budaya Lembaga

9. Hasil Belajar

10. Pertanggungjawaban

SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir memenuhi komponen

mutu yang dikembangkan sallis, hal ini membuktikan bahwa teori yang

dikembangkan sallis dapat dibuktikan dengan penerapan yang dilakukan SDUM


121

Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir. Kepercayaan masyarakat terhadap

SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir sangat tinggi, hal ini dibuktikan

dengan pendaftar peserta didik baru yang mengalami peningkatan disetiap

tahunnya. Ini merupakan prestasi yang luarbiasa bagi lembaga Pendidikan yang

baru berdiri 7 tahun. Walaupun demikian namun SDUM Patrol dan SDIT Al-

Ishlah Sudimampir masih terdapat kekurangan dalam kondisi mutu. Bagi SDUM

Patrol yaitu memiliki kekurangan dari komponen mutu namun sekolah akan terus

menyempurnakan kekurangan yang dimiliki termasuk fasilitas dll. Sedangkan

SDIT Al-Ishlah Sudimampir memiliki kendala mutu yaitu kekurangan fasilitas

sekolah berupa ruang kelas dan lain lain, kemudian kualifikasi guru yang masih

rendah, namun sekolah akan terus berupaya menyempurnakan kendala yang ada.

SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir harus terus melanjutkan

perjuangannya dalam meningkatkan mutu. Terutama melengkapi sarana dan

prasarana dan meningkatkan kualifikasi guru. Hal ini sangat penting dilakukan

karena mutu sekolah merupakan ukuran kemajuan sekolah, dengan persaingan

Pendidikan yang ketat dikarenakan banyaknya keberadaan lembaga Pendidikan

yang berdiri di setiap daerah, menjadikan persaingan peserta didik yang ketat.

Apabila sekolah tidak mampu bersaing maka kepercayaan masyarakat akan

menurun sehingga peserta didik akan menurun setiap tahunnya, bahkan

belakangan ini terdapat lembaga Pendidikan yang tidak menerima peserta didik

baru. Maka hal ini menjadi perhatian bagi seluruh lembaga Pendidikan khususnya

di Indonesia.
122

b. HASIL ANALISIS KEPALA SEKOLAH SDUM PATROL DAN SDIT


AL-ISHLAH SUDIMAMPIR
Kepemimpinan selalu berkaitan erat dengan pemimpin dan memimpin.

pemimpin adalah seseorang yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk

memimpin, mengatur dan mempengaruhi bawahannya atau anggotanya, maka

seoarang pemimpin sudah seharusnya memiliki kemampuan dan karakter yang

baik, dalam pandangan islam pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab

terhadap apa yang dipimpin dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban dari apa

yang dipimpin, maka pemimpin harus bisa menjadi contoh oleh bawahannya,

memiliki kemampuan dalam publick speaking untuk mempengaruhi bawahannya

dan memiliki kemampuan dalam manajemen dan bersosialisasi dengan bawahan,

atasan, maupun mitranya.

Sedangkan memimpin adalah kegiatan mengkordinasikan, mengatur,

merencanakan, mengevaluasi, mengawasi dan lain-lain, maka seorang pemimpin

juga harus memiliki kemampuan-kemampuan dalam memimpin, karena

pemimpinlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan ataupun kegagalan dalam

mencapai tujuan tertentu, manakala dia memenuhi dan menjalankan prinsip-

prinsip kepemimpinan dan menjalankan tugasnya dengan baik maka tujuan

organisasi tersebut dengan mudah dicapai tentunya dengan dukungan anggotanya.

Kepemimpinan kepala sekolah sangatlah berpengaruh dalam capaian mutu

Pendidikan disekolah, kepala sekolah harus menjalankan prinsip-prinsip

kepemimpinan dan memanaj sekolah dengan sebaik mungkin agar sekolah yang

dipimpin memiliki mutu Pendidikan yang baik, kepala sekolah harus memiliki
123

kemampuan manajemen sekolah yang baik karena tolak ukur keberhasilan mutu

Pendidikan di sekolah yaitu terletak pada kepemimpinan kepala sekolah.

Berdasarkan data empirik yang didapat peneliti terhadap kondisi

kepemimpinan di SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, data yang

dipaparkan diatas menjelaskan bahwa kepemimpinan Kepala sekolah SDUM

Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir menjalankan prinsip-prinsip

kepemimpinan dengan baik sesuai dengan Peraturan Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah yang mencangkup: 1) kepribadian, 2) manajerial, 3)

kewirausahaan, 4) supervise, 5) sosial.

Kepemimpinan mempengaruhi mutu sekolah, apabila sekolah memiliki

pemimpin yang kurang kompeten maka akan menghasilkan kondisi mutu yang

rendah, namun apabila sekolah memiliki pemimpin yang kompeten dengan

menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, menjalankan prinsip-prinsip

manajerial dengan baik, maka kepemimpinan seperti itu akan menghasilkan mutu

sekolah yang baik. hal ini dibuktikan oleh penerapan kepemimpinan kepala

sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir, kepala sekolah SDUM

Patrol Indra Mahendra, S.E. dan kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir

Rifki Romdhoni, M.Pd. telah menjalankan kepemimpinan dengan baik sesuai

dengan Peraturan Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007

Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.


124

Pendekatan yang dilakukan Indra Mahendra, S.E. selaku kepala sekolah

SDUM Patrol yaitu dengan menerapkan konsep barter, Indra Mahendra berupaya

meningkatkan kesejahteraan guru, sebaliknya Indra Mahendra menuntut guru-

guru untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan bersama sama berkomitmen

untuk memajukan sekolah. Namun pendekatan yang dilakukan Rifki Romdhoni,

M.Pd. selaku kepala sekolah SDIT Al-Ishlah Sudimampir yaitu dengan cara

menumbuhkan keikhlasan kepada setiap guru bahwa menjadi guru bukan hanya

perkara dunia namun juga perkara akhirat, karena mengandung pahala, disamping

itu Rifki Romdhoni juga membangun tim dan kekeluargaan kepada guru-guru dan

tenaga kependidikan di sekolah. Dari dua pendekatan itu maka menghasilkan

kinerja yang baik bagi setiap guru karena guru menyadari bahwa keikhlasan

merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki guru karena dapat

berpengaruh terhadap kebahagiaan rohani seorang guru. Apabila guru mengajar

dengan mengharapkan uang, maka guru akan tersiksa dengan pekerjaannya karena

kita tau bahwa gaji guru tidak seberapa dibandingkan dengan gaji pengusaha.

Maka setiap kepala sekolah hendaknya meningkatkan kompetensi dirinya

sesuai dengan Peraturan Pendidikan Nasional yang sudah disebutkan di atas,

dengan begitu maka kepala sekolah dapat dengan mudah memajukan sekolah dan

meningkatkan mutu sekolah. Kepala sekolah merupakan tolak ukur keberhasilan

mutu Pendidikan di sekolah walaupun pada pelaksanaannya melibatkan pihak lain

seperti guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, masyarakat dll, namun kepala

sekolahlah yang memegang pusat control dari semua itu.


125

c. STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SDUM


PATROL DAN SDIT AL-ISHLAH SUDIMAMPIR
Berdasarkan data empirik yang dipaparkan di atas mengenai strategi

kepemimpinan kepala sekolah bahwa kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-

Ishlah Sudimampir menerapkan strategi yang di kemukakan oleh Sergiovanni

terdapat empat strategi kepemimpinan yang dipertimbangkan efektif untuk kontek

tertentu yaitu bartering, building, binding dan bonding. Dalam pelaksanaannya

yaitu :

1. Bartering

Bartering yaitu kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir dan guru sepakat bahwa kepala sekolah memberikan

kepada guru apa yang diinginkan sebagai ganti atau tukar atas apa

yang di inginkan kepala sekolah.

2. Building

Building yaitu kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir menciptakan dukungan interpersonal yang baik, peneliti

fokus pada program kerja yang dilakukan di dalam madrasah terutama

dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, adapun program

unggulan yang yang diterapkan SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir yaitu:

a) SDUM Patrol
126

Adapun langkah langkah yang ditempuh kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah yaitu: 1) Meningkatkan kompetensi

guru 2) Meningkatkan sarana dan prasarana 3) Melakukan

pembinaan kerohanian kepada guru 4) Meningkatkan

kesejahteraan guru 5) Menyusun program unggulan sekolah.

b) SDIT Al-Ishlah Sudimampir

Langkah-langkah yang ditempuh kepala sekolah SDIT Al-Ishlah

Sudimampir yaitu: 1) Melengkapi Sarana dan Prasarana Sekolah 2)

Ekstrakulikuler Sekolah 3) Mengikuti lomba-lomba 4) Mengadakan Belajar

Tambahan 5) Membuat program unggulan sekolah.

3. Binding

Binding disini, yaitu seperti apa cara kepala sekolah SDUM Patrol dan

SDIT Al-Ishlah Sudimampir dalam melakukan kerjasama sumber daya

manusia yang ada untuk membangun kinerja yang baik.

4. Bonding

Bonding yaitu kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Sudimampir dan anggota Bersatu dalam satu hubungan dan

membangun komitmen yang menjadikan pengembangan sekolah

dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut E. Mulyasa Paradigma Pendidikan memberi kewenangan luas

kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai macam potensi meningkatkan

kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya, agar dapat


127

mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta strategi manajemen

Pendidikan secara utuh dan berorientasi pada mutu sekolah. Peran pemimpin

dalam meningkatkan mutu Pendidikan adalah salah satu kunci kesuksesan

lembaga tersebut. Dalam meningkatkan mutu ada banyak hal yang harus

dilakukan oleh kepala sekolah karena mutu merupakan program yang harus

dilaksanakan secara terus menerus, maka dalam meningkatkannya dibutuhkan

strategi dan manajemen yang tepat.

Strategi Kepemimpinan kepala sekolah menjadi hal yang sangat penting

untuk diperhatikan. Strategi kepemimpinan adalah rencana terstruktur rapih, yang

dimiliki pemimpin dalam menjalankan tugas dan berfungsinya sebagai pemimpin

bawahannya. Agar rencananya bias diimplementasikan dalam organisasi yang

dipimpin, dan dilaksanakan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan.

Berdasarkan data yang dipaparkan di atas maka teori yang dikembangkan

oleh Sergiovanni dalam menyusun strategi kepemimpinan kepala sekolah dapat

dibuktikan oleh Kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir.

Hal ini sangat penting diketahui oleh setiap kepala sekolah dalam menyusun

strategi kepemimpinannya sehingga berdampak pada peningkatan mutu

Pendidikan di sekolahnya, kepala sekolah harus menerapkan aspek bartering

terhadap anggotanya agar kerjasama yang dijalin saling menguntungkan,

kemudian sekolah juga harus menerapkan aspek building dengan

mengembangkan program program unggulan sekolah guna meningkatkan kualitas

Pendidikan da mutu sekolah, kemudian kepala sekolah juga harus menerapkan


128

aspek binding dengan menjalin komitmen bersama anggotanya dalam memajukan

sekolah, dan yang terakhir kepala sekolah juga harus menerapkan aspek bonding

dengan menjalankan ketiga aspek di atas guna membentuk komunitas atau tim

yang harmonis dalam memajukan sekolah.


BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

b. KESIMPULAN

1. Dari paparan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa kondisi mutu di

SDUM Patrol mengalami peningkatan yang drastis dari tahun 2016 hingga

2023, hal ini terbukti dari penerapan Indikator Mutu yang dikembangkan

Sallis, namun masih ada beberapa kendala dalam peningkatan mutu

tersebut, waka kurikulum menjeaskan bahwa sekolah akan terus berupaya

membenahi hambatan hambatan tersebut. Mutu di SDIT Al-Ishlah

Sudimampir juga mengalami peningkatan yang drastis dari tahun 2016

hingga 2023, hal ini terbukti dari penerapan Indikator Mutu yang

dikembangkan Sallis, meskipun SDIT Al-Ishkah memiliki beberapa

kendala dalam peningkatan mutu salah satunya adalah kualifikasi guru dan

sarana prasarana yang masih harus dikembangkan dan di lengkapi, namun

disisi lain peningkatan pendaftar peserta didik baru semakin meningkat

setiap tahunnya.

2. Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa Kepala

Sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir menjalankan

perannya sebagai pemimpin yang baik sesuai dengan ketetapan peraturan

pemerintah Pada tahun Anggaran 2007, Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia mengeluarkan standar nasional Nomor 13 Tahun 2007

Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.


132

3. Strategi yang diterapkan dalam kepemimpinan di SDUM Patrol dan SDIT

Al-Ishlah Sudimampir menjalankan teori yang dikembangkan oleh

Sergiovanni yaitu terdapat empat strategi kepemimpinan yang

dipertimbangkan efektif untuk kontek tertentu yaitu: Bartering, Building,

Binding, Bonding. Adapun langkah langkah yang ditempu kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu yaitu:

a. SDUM Patrol

Adapun langkah-langkah yang dilakukan SDUM Patrol dalam

meningkatkan mutu sekolah yaitu: 1) Meningkatkan kompetensi guru 2)

Meningkatkan sarana dan prasarana 3) Melakukan pembinaan kerohanian

kepada guru 4) Meningkatkan kesejahteraan guru 5) Menyusun program

unggulan sekolah.

a. SDIT Al-Ishlah Sudimampir

Berdasarkan data yang di dapat peneliti, kepala sekolah SDIT Al-

Ishlah Sudimampir membangun mutu sekolah dengan beberapa langkah,

adapun langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah yaitu: 1) Melengkapi Sarana dan Prasarana

Sekolah 2) Ekstrakulikuler Sekolah 3) Mengikuti lomba-lomba 4)

Mengadakan Belajar Tambahan 5) Membuat program unggulan sekolah.


133

c. REKOMENDASI

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian di lapangan maka penulis

bermaksud memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi

lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Mutu sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir harus terus

ditingkatkan terutama pemenuhan sarana dan prasarana sekolah,

kualifikasi guru dan tenaga kependidikan di sekolah dan hendaknya selalu

membuat pembenahan-pembenahan terhadap peningkatan mutu, terutama

10 aspek mutu sekolah yaitu: Keefektifan Proses Pembelajaran,

Kepemimpinan, Tenaga Pendidik, Peserta didik, Manajemen lembaga,

Lingkungan Fisik dan Sumberdaya, Kepuasan Pemangku Kepentingan,

Budaya Lembaga, Hasil Belajar, Pertanggungjawaban.

2. Kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir hendaknya

mempertahankan kualitas kepemimpinan dengan baik, walaupun dinilai

baik namun hendaknya selalu meningkatkan dan menjalankan konsep

kepemimpinan, karena kepemimpinan kepala sekolah sangat

mempengaruhi anggotanya dan tentunya akan mempengaruhi mutu

sekolah.

3. Walaupun strategi yang dimiliki kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT

Al-Ishlah Sudimampir terbukti mengalami peningkatan, ditandai dengan

jumlah siswa baru yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun

kepala sekolah SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah Sudimampir tidak cukup
134

sampai disini namun harus selalu melakukan pembaruan-pembaruan

sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sonhaji, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, (Banjarmasin:


Universitas Lambung Mangkurat, Program S2 Manajemen Pendidikan,
2003)
Anggito, Albi dan Setiawan, Johan. Metodologi Penelitian. (CV Jejak, Sukabumi-
Jawa Barat, 2018).
Barnawi. Sistem Penjaminan Mutu pendidikan Teori dan Praktik, (Yogyakarta:
Arruz Media, 2017).
Dirjen Pendis Depag RI, UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3.

Djati, Indra, Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, (Jakarta: Logos, 2003).


E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006)
Hamid, Muhammad, an-Nashir dan Abd al-Qadir, Khaulah, Darwisy dalam Ilmu
Pendidikan Islam, ed. Moh. Roqib, (Yogyakarta: LKiS, 2009), 17
Idris, Zahara. dan Jamal, Lisma. Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1992).
Imam, Moedjiono. Kepemimpinan dan Pengorganisasian, (Yogyakarta: UII
Press, 2002).
Julaiha, Siti. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jurnal Penelitian
Pendidikan, dan Pembelajaran. Vol 6 No 3. 2019.
Kasmantaha. Kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan
sekolah dasar islam di kecamatan sungai beduk kota batam. Tesis (UIN
Sultan Syarif Kasim Riau, 2021).
Kurnia, Emiliawati. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah. Journal of
Education Research, 1(2), 2020.
Lalu, Sumayang. Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Salemba Empat,

2003).

Mardiyah, Loc.Cit, hlm 9

Marzuki, Ahmad dan Dwi, Putria, Nasution. Analisis Kualitatif Kemampuan


Komunikasi Matematis Siswa Yang Diberi Pembelajaran Matematika
Realistik.(Jurnal Gantang. 2018.)
136

Moedjiono, Imam. Kepemimpinan dan Pengorganisasian, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1990).
Moedjiono, Imam. Kepemimpinan dan Pengorganisasian, (Yogyakarta: UII Press,
2002), 6.
Mohyi, Teori dan Perilaku Organisasi, UMM Press; (Malang1999).

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian kualitatif. (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2013).
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), 216
Nanang, Fattah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013).
Noprika, Mia. Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Andragogi 2. (Juni, 2020).
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), 152.

Palupi, Endang. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Mutu Guru. Cahaya Pendidikan,Vol 7 No.1: 2021.
Prasetya, Irawan, Analisis Data Kualitatif, Bandung, Gramedia, 1994.
QS. An-Nisa, 4: 58.

QS. An-Nisa, 4: 59.

Rijali, Ahmad Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah. Vol:7 No:33, . 2018.
Riyanto, Yatim. Metode Penelitian Pendidikan Suatu Tujuan Dasar, (Surabaya,
Sic Surabaya, 1996).
Rohman, Nur. Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Perspektif Manajemen Mutu Terpadu Studi Kasus di Sdut Bumi Kartini
Jepara, (Bandung : Jurnal Tarbawy Vol 14 No. 2, 2017).
S, Yonna. Lincoln dan Guba, Egon. Naturalisticc Inquiry, (New Delhi : Sage
Publications Inc, 1985).
Said, Ahmad. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Melestarikan Budaya Mutu
Sekolah. EVALUASI. Vol.2, No. 1. 2018.
Said, M, Mas’ud. Kepemimpinan Pengembangan Organisasi Team Building dan
Perilaku Inovatif, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010).
137

Saifullah, Moh. dkk. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di sekolah. Jsh


Jurnal Sosisl Humaniora. Vol.2 No.5. 2012.
Sallis, Edward, Total Quality Management in Education, (London: Kogan Page,
2002)
Sonhaji, Ahmad. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, (Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat, Program S2 Manajemen Pendidikan,
2003).
Sriwahyuni, E., Kristiawan, M., & Wachidi, W. Strategi Kepala Sekolah Dalam
Mengimplementasikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pada SMK
Negeri 2 Bukittinggi. JMKSP Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan
Supervisi Pendidikan, 4(1), 21-33, (2019).
Stephen, P, Robbins, Organizational Behavior (Mexico: Prentice Hall, 2003).

Sudarwan, Danim. Visi Baru Manajemen Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, .2007)

Sudjana, Nana, Ibrahim. Pengantar dan Penelitian Pendidikan, (Bandung, Sinar


Baru, hlm. 1989).
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung : Alfabeta CV, 2017).
Syamsul, Herawati. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Jurnal Idaarah. Vol.1 No.2, 2017.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1991).
Ulya, Wildatun. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
(Padang: Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol. 8 Nomor 2,
2019).
Wahbah, Az-Zuhaili. Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Damaskus: Darul Fikr, 2007.)

Williams, Pat, Boyd, Educational Leadership, (California: ABC-CLIO, 2002, 13.


E-book).
Yahya, M., Metodologi Penelitian Riset dan Teori, (Banjannasin: STIA Bina
Banua, 2004),
Yahya, M., Metodologi Penelitian Riset dan Teori, …, 65
138

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 :MATRIK PENELITIAN


LAMPIRAN 2 :INSTRUMEN WAWANCARA
LAMPIRAN 3 :INSTRUMEN OBSERVASI
LAMPIRAN 4 :INSTRUMEN DOKUMENTASI
LAMPIRAN 5 :PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 6 : DOKUMENTASI SEKOLAH
139

LAMPIRAN 1

MATRIK PENELITIAN

SUB SUMBER METODE FOKUS


JUDUL INDIKATOR
VARIABEL DATA PENELITIAN PENELITIAN
Strategi 1. Implemen 1. Kepribadian 1. Informan: 1. Pendekatan 1. Implementasi
Kepemimp tasi 2. Menejerial  Kepala Penelitian: kepemimpina
inan kepemim 3. Kewirausaha sekolah Kualitatif n kepala
Kepala pinan an 2. Observasi 2. Jenis sekolah di
Sekolah 4. Supervisi 3. Dokumenta Penelitian: SDUM Patrol
Dalam 5. Sosial si kualitatif dan SDIT Al-
Meningkat Deskriptif Ishlah
kan Mutu 3. Lokasi
Sekolah 2. Kondisi 1. Keefektifan 1. Informan: Penelitian: 2. Kondisi mutu
(SDUM mutu Proses  Waka a. SDUM di SDUM
Patrol Dan Pembelajaran kurikul Patrol Patrol dan
SDIT Al- 2. Kepemimpin um b. SDIT SDIT Al-
Ishlah an 2. Observasi Al- Ishlah
Indramayu- 3. Tenaga 3. Dokumenta Ishlah.
Jawa Pendidik si 4. Pengumpul
Barat) 4. Peserta didik an Data:
5. Manajemen a. Intervie
lembaga w
6. Lingkungan b. Observa
Fisik dan si
Sumberdaya c. Dokum
7. Kepuasan entasi
Pemangku 5. Analisis
Kepentingan Data
8. Budaya a. Data
Lembaga Reduksi
9. Hasil Belajar b. Data
10. Pertanggungj Display
awaban c. Conclus
ion
2. Strategi a. Bartering 1. Informan: 6. Validasi 3. Strategi
kepala b. Building  Kepala Data: kepemimpin
sekolah c. Blinding sekolah Triangulasi an kepala
dalam d. Bonding  Waka sekolah
peningkata SDUM
kurikul
n mutu Patrol dan
um
sekolah SDIT Al-
2. Observasi
3. Dokumenta Ishlah dalam
si meningkatka
140

n mutu
sekolah

3. Faktor Faktor 1. Informan: 4. Faktor-


pendukun pendukung:  Kepala faktor yang
g dan a. Faktor sekolah mendukung
pengham individual  Waka dan
bat b. Dukungan kurikul menghambat
yang di dapat um penerapan
dari bawahan strategi
c. Dukungan kepempinan
dari komite kepala
Sekolah sekolah
SDUM
Faktor Patrol dan
penghambat: SDIT Al-
1. Terjadinya Ishlah dalam
benturan meningkatka
dengan sistem n mutu
yang sekolah.
ditetapkan
oleh dinas
2. Sering
mengalami
pergantian
guru
3. Tingkat
kesadaran
warga sekolah
yang kurang
4. Kurangnya
koordinasi
dengan tim
sekolah
5. Kendala biaya
141

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN WAWANCARA

Fokus
Indikator/Aspek Informan
Pertanyaan
Penelitian

Gambaran 1. Sejarah -Kepala 1. Bagaimana sejarah berdiri dan


Obyek 2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah perkembangan SDUM Patrol /SDIT Al-
Penelitian 3. Data Guru -Wakil Ishlah?
4. Data Siswa Kepala 2. Apa visi, misi dan tujuan SDUM Patrol
5. Data Sarpras Sekolah /SDIT Al-Ishlah?
6. Pencapaian 3. Bagaimana kondisi kualifikasi dan
Prestasi, Dll kompetensi guru SDUM Patrol /SDIT Al-
Ishlah?
4. Bagaimana kondisi latar belakang dan
perkembangan siswa SDUM Patrol /SDIT
Al-Ishlah?
5. Bagaimana kondisi sarpras di SDUM
Patrol /SDIT Al-Ishlah?
6. Bagaimana hasil pencapaian prestasi yang
pernah didapat SDUM Patrol/SDIT Al-
Ishlah?

Implementasi 1. Kepribadian Kepala 1. Menurut bapa bagaimana kepribadian


Kepemimpinan 2. Menejerial yang harus dimiliki oleh kepala sekolah?
Kepala 3. Kewirausahaan Sekolah 2. Bagaimana kepala sekolah memenej
Sekolah Di 4. Supervisi seluruh program kegiatan pendidik dan
SDUM Patrol 5. Sosial kependidikan di sekolah dengan baik?
Dan SDIT Al- 3. Apa yang bapa ketahui tentang
Ishlah kewirausahaan sekolah? Dan bagaimana
penerapan kewirausahaan di sekolah bapa?
4. Apakah bapa melakukan supervise
terhadap guru dan tenaga kependidikan?
5. Bagaimana bapa menjaga hubungan yang
baik dengan guru, tenaga kependidikan,
siswa dan masyarakat?

Kondisi mutu 1. Keefektifan Waka 1. Bagaimana proses pembelajaran di


di SDUM Proses sekolah ini?
Patrol dan Pembelajaran Kurikulum 2. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah
SDIT Al- 2. Kepemimpinan dalam memimpin sekolah ini? Apakah
Ishlah 3. Tenaga Pendidik menjalankan tugasnya dengan baik?
4. Peserta didik 3. Bagaimana kualifikasi guru dan tenaga
142

5. Manajemen kependidikan di sekolah ini?


lembaga 4. Berapa jumlah siswa yang ada di sekolah
6. Lingkungan Fisik ini?
dan Sumberdaya 5. Bagaimana system menejemen lembaga
7. Kepuasan yang di terapkan di sekolah ini?
Pemangku 6. Bagaimana lingkungan dan sumberdaya
Kepentingan yang ada di sekolah ini?
8. Budaya Lembaga 7. Apakah wali murid merasa puas dengan
9. Hasil Belajar system pendidikan yang diterapkan di
10. Pertanggungjawa sekolah ini?
ban 8. Adakah budaya yang diterapkan di
lembaga ini?
9. Apakah hasil belajar siswa selama
menempu pendidikan di sekolah
mendapatkan hasil yang baik?
10. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban
sekolah dalam menindak lanjuti
lulusannya?

Strategi 1. Bartering Kepala 1. Bagaimanakah bapak


kepemimpinan 2. Building mengimplementasikan indicator bartering
kepala sekolah 3. Blinding Sekolah terhadap anggota disekolah bapak?
SDUM Patrol 4. Bonding 2. Bagaimanakah bapak
dan SDIT Al- mengimplementasikan indicator building
Ishlah dalam terhadap anggota disekolah bapak?
meningkatkan 3. Bagaimanakah bapak
mutu sekolah mengimplementasikan indicator blinding
terhadap anggota disekolah bapak?
4. Bagaimanakah bapak
mengimplementasikan indicator bonding
terhadap anggota disekolah bapak?
Faktor-faktor 1. Faktor Kepala 1. Apa faktor pendukung peningkatan mutu
yang pendukung pendidikan sekolah bapak?
mendukung 2. Faktor Sekolah 2. Apa faktor penghambat peningkatan mutu
dan penghambat di sekolah bapak?
menghambat
penerapan
strategi
kepempinan
kepala sekolah
SDUM Patrol
dan SDIT Al-
Ishlah dalam
meningkatkan
mutu sekolah.
143

LAMPIRAN 3

INSTRUMEN OBSERVASI

Peneliti : Habib Abdur Rofi

Lokasi Penelitian : SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

Tujuan Penelitian : pengamatan ini dilakukan untuk memotret aspek aspek

yang berkaitan dengan strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah, meliputi Implementasi kepemimpinan kepala

sekolah, Kondisi Mutu, Strategi yang digunakan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu pendidikan, dan faktor pendukung dan penghambat yang ada

didalamnya.

Aspek Yang Diamati Indikator/Aspek


Deskripsi
Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah Isikan sesuai hasil pengamatan
2. Visi, Misi, Tujuan (berupa kondisi / kegiatan /
3. Data Guru pelaksanaan program, dll)
4. Data Siswa
5. Data Sarpras
6. Pencapaian Prestasi,
Dll
Implementasi Kepemimpinan 1. Kepribadian Isikan sesuai hasil pengamatan
Kepala Sekolah Di SDUM 2. Menejerial (berupa kondisi / kegiatan /
Patrol Dan SDIT Al-Ishlah 3. Kewirausahaan pelaksanaan program, dll)
4. Supervisi
5. Sosial
Kondisi mutu di SDUM 1. Keefektifan Proses Isikan sesuai hasil pengamatan
Patrol dan SDIT Al-Ishlah Pembelajaran (berupa kondisi / kegiatan /
2. Kepemimpinan pelaksanaan program, dll)
3. Tenaga Pendidik
4. Peserta didik
5. Manajemen lembaga
6. Lingkungan Fisik dan
Sumberdaya
7. Kepuasan Pemangku
144

Kepentingan
8. Budaya Lembaga
9. Hasil Belajar
10.Pertanggungjawaban
Strategi kepemimpinan 1. Bagaimanakah bapak Isikan sesuai hasil pengamatan
kepala sekolah SDUM Patrol mengimplementasikan (berupa kondisi / kegiatan /
dan SDIT Al-Ishlah dalam indicator bartering pelaksanaan program, dll)
meningkatkan mutu sekolah terhadap anggota
disekolah bapak?
2. Bagaimanakah bapak
mengimplementasikan
indicator building
terhadap anggota
disekolah bapak?
3. Bagaimanakah bapak
mengimplementasikan
indicator blinding
terhadap anggota
disekolah bapak?
4. Bagaimanakah bapak
mengimplementasikan
indicator bonding
terhadap anggota
disekolah bapak?
Faktor-faktor yang faktor pendukung: Isikan sesuai hasil pengamatan
mendukung dan menghambat 1. Faktor individual (berupa kondisi / kegiatan /
penerapan strategi 2. Dukungan yang di pelaksanaan program, dll)
kepempinan kepala sekolah dapat dari bawahan
SDUM Patrol dan SDIT Al- 3. Dukungan dari komite
Ishlah dalam meningkatkan Sekolah
mutu sekolah.
faktor penghambat:
1. Terjadinya benturan
dengan sistem yang
ditetapkan oleh dinas
2. Sering mengalami
pergantian guru
3. Tingkat kesadaran
warga sekolah yang
kurang
4. Kurangnya koordinasi
dengan tim sekolah
5. Kendala biaya
145

LAMPIRAN 4

INSTRUMEN DOKUMENTASI

1. Dokumen Profil SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

2. Dokumen Sejarah SD SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

3. Dokumen Visi, Misi, Tujuan SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

4. Dokumen Data Guru SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

5. Dokumen Data Siswa SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

6. Dokumen Data Sarpras SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

7. Dokumen Pencapaian Prestasi SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

8. Dokumen Perencanaan Pembelajaran SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

9. Dokumen Proses Pembelajaran SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah

10. Dokumen Evaluasi Pembelajaran SDUM Patrol dan SDIT Al-Ishlah


146

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar Pertanyaan Wawancara

A. Gambaran Obyek Penelitian

Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan SDUM Patrol /SDIT


Al-Ishlah?

SDIT AL-ISHLAH
Sejarah berdirinya SDIT berdiri tahun 2016 bulan 6 awalnya berdiri
karena pesantren jenjangnya tk, smp, sma, dan kemudian banyak
permintaan dari masyarakat untuk didirikannya sdit, maka berlandaskan
dari itu pimpinan dan direktur pesantren al-ishlah tajug izin ke disdik
untuk didirikannya sdit al-ishlah dengan murid pertama 5 anak.

SDUM PATROL
Dokumen Terlampir.

2. Apa visi, misi dan tujuan SDUM Patrol /SDIT Al-Ishlah?


Dokumen Terlampir.

3. Bagaimana kondisi kualifikasi dan kompetensi guru SDUM


Patrol/SDIT Al-Ishlah?

SDIT AL-ISHLAH
Kondisi guru ketika berdiri terdiri dari 5 guru, dan saat ini masih kurang
kualifikasi gurunya karena ada 5 guru yang ketika itu masih dalam tahap
kuliah, namun tetap bertekat untuk memperbaiki kedepannya untuk
meningkatkan mutu sekolah yang lebih baik dengan berbagai macam cara.

SDUM PATROL
Kondisi kualifikasi guru di SDUM Patrol 75% sudah linier dengan
jurusannya adapun guru yang tidak linier dengan jurusannya namun
mengajar pelajaran yang sesuai dengan kemampuannya yaitu pelajaran
kepesantrenan.
147

4. Bagaimana kondisi latar belakang dan perkembangan siswa SDUM


Patrol/SDIT Al-Ishlah?

SDIT AL-ISHLAH
Perkembangan siswa sendiri di sekolah ini termasuk fantastis karena
mengalami peningkatan yang signifikan, awalnya memang tidak bisa di
prediksi namun ketika sudah berjalan mengalami peningkatan yang
luarbiasa. Tahun pertama yaitu 5 siswa dan tahun ke 2 yang mendaftar 13
siswa baru, tahun ke 3 jumlah siswa barunya 40 siswa baru, di tahun ke 4
jumlah pendaftarnya 45 siswa baru, dan sekarang jumlah keseluruhannya
berjumlah 276 siswa dari kelas 1 sampe kelas 6 dengan jumlah lulusan
pertama yaitu 10 siswa.

SDUM PATROL
Kondisi latar belakang siswa di SDUM Patrol banyak yang terdiri dari
para pejabat dan PNS maupun kepala sekolah. Sedangkan perkembangan
siswa di SDUM Patrol berkembang dengan baik, itu diketahui dengan cara
menanyakan kepada wali murid dalam kondisi formal maupun non formal.
5. Bagaimana kondisi sarpras di SDUM Patrol/SDIT Al-Ishlah?

SDIT AL-ISHLAH
Sementara SDIT masih nebeng ke yayasan soal bangunan kelas dan masih
proses pengajuan ke disdik indramayu. Jumlah kelas yang sekarang ada
yaitu berjumlah 6 ruangan sedangkan kebutuhan ruang kelas adalah 13
ruangan termasuk kantor, perpus dan kantin, sehingga masih memiliki
kekurangan 9 ruangan lagi, sementara anak anak belajarnya ada yang di
gabung 1 ruangan 2 kelas, dan ada juga yang belajarnya di luar kelas
seperti teras, aula, dan masjid yang ada di yayasan. Insya allah kedepannya
kami mengusahakan untuk melengkapi kekurangan yang ada.

SDUM PATROL
Kondisi sarpras di SDUM Patrol masih kurang namun kami selalu
berupaya melakukan penambahan sarpras untuk melengkapi kekurangan-
kekurangan tersebut.

6. Bagaimana hasil pencapaian prestasi yang pernah didapat SDUM


Patrol /SDIT Al-Ishlah?

SDIT AL-ISHLAH
Prestasi kami pernah lolos 02SN dan kami juga lulus di akademik cabang
yaitu tingkat kecamatan juara 2 dan yang menang di tingkat kabupaten
cabang pelajaran MTK lolos dan menunggu kompetisi lanjutannya di
tingkat profinsi. Karna sebelum adanya kompetisi itu kami sudah
148

mempersiapkan anak ankan dari jauh jauh hari, sehingga ketika ada lomba
seperti iti kami sudah siap.
SDUM PATROL

B. Implementasi Kepemimpinan

Kepala Sekolah

1. Menurut bapa bagaimana kepribadian yang harus dimiliki oleh


kepala sekolah?

SDIT AL-ISHLAH
Kepribadian yang harus dimiliki kepala sekolah itu yang pertama jangan
pernah takut untuk menjadi pemimpin karena pemimpin itu akan di bantu
oleh rekan-rekan yang lain atau bawahan kita. Sekolah itu adalah sebuah
tim maka kepala sekolah harus bisa membawa timnya untuk lebih baik,
karna bagaimana sekolah mau baik mutunya kalo timnya tidak baik.
Kepala sekolah juga harus brani mengevaluasi anggotanya seminggu
sekali untuk memperbaiki kekurangan proses pembelajaran. Dan kepala
sekolah harus membimbing seluruh guru dalam mengembangkan hasil
belajar siswa siswinya.

SDUM PATROL
Kepala sekolah harus memiliki sikap yang harus di contoh oleh guru dan
tendik di sekolah, memiliki kepribadian yang bagus, dan cakap
berkomunikasi, cakap juga dalam mengarahkan, cakap juga dalam
Menyusun rencana, kegiatan dan program, dan yang terakhir kepala
sekolah juga harus cakap dalam melakukan pendekatan dengan guru dan
tendik di sekolah.

2. Bagaimana kepala sekolah memenej seluruh program kegiatan


pendidik dan kependidikan di sekolah dengan baik?

SDIT AL-ISHLAH
Kepala sekolah membuat perencanaan program harian, program
mingguan, program bulanan, program semesteran dan program tahunan.
Dan setiap program dibagi PJ nya agar program yang sudah di rencanakan
akan di atur oleh Pj nya dalam pelaksanaannya. Kemudian kepala sekolah
mengawasi dan membimbing dan mengevaluasi program-program
tersebut.

SDUM PATROL
Kepala sekolah dalam memenej kegiatan itu yang pertama dengan
membuat perencanaan kegiatan dan di rapatkan dulu dengan pengurus
harian sekolah, kalo di sekolah SDUM Patrol itu ada kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, asisten kepala sekolah bidang kurikulum, asisten wakil
149

kepala sekolah bidang kesiswaan, kurikulum, bidang sarana prasarana dan


humas. Jadi yang pertama kami kumpul terlebih dahulu membahas tentang
kegiatan-kegiatan di sekolah kami, kita rancang dan kemudian kita
tetapkan kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah kami
berikut dengan tanggal dan bulan pelaksanaannya. Setelah ditetapkan
dalam rapat pengurus sekolah maka setelah itu akan di sampaikan kepada
guru dan tendik yang ada di sekolah SDUM Patrol. Seperti contoh ada
kegiatan di akhir semester maka akan di bentuk panitianya begitupun
dengan anggarannya dan lain-lain, Ketika kegiatan itu sudah selesai maka
akan di evaluasi oleh kepala sekolah, untuk pembenahan di kepanitiaan
setelahnya.

3. Apa yang bapa ketahui tentang kewirausahaan sekolah? Dan


bagaimana penerapan kewirausahaan di sekolah bapa?

SDIT AL-ISHLAH
Kewirausahaan sekolah iti salah satunya pengelolaan keuangan juga ada
kantin sekolah dimana guru dapat mengembangkan sekolah lewat
kewirausahaan itu, termasuk juga program sekolah yaitu market day yang
dilaksanakan satu bulan sekali. Jadi kewirausahaan di SDIT al ishlah itu
sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu Uang SPP bulanan, Koprasi sekolah, dan
market day yang diselenggarakan satu bulan sekali.

SDUM PATROL
Kewira usahaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
kepala sekolah juga. Diantaranya kompetensi kepribadian dan salah
satunya kompetensi kewirausahaan, dan kewirausahaan di sekolah saya
yaitu saya membentuk koperasi di SDUM Patrol untuk menangani
kebutuhan-kebutuhan siswa dan kebutuhan kebutuhan warga sekolah,
semisal apabila siswa ingin membeli buku kemudian membeli seragam dll.
Kemudian kantin sekolah itu dikelola oleh guru SDUM Patrol dan di SK
kan oleh kepala sekolah, itulah bentuk kewirausahaan yang ada di sekolah
SDUM Patrol.

4. Apakah bapa melakukan supervise terhadap guru dan tenaga


kependidikan?

SDIT AL-ISHLAH
Supervise sekolah juga kami melaksanakan dalamrangka mengawasi dan
membimbing proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas, dengan
melihat kepada RPP dan silabus pembelajaran. Kemudian kendala dan
hambatan yang dialami guru dalam menyampaikan materi akan di
sampaikan dan di evaluasi pada rapat evaluasi mingguan maupun bulanan.
150

SDUM PATROL
Saya melakukan supervisi, akan tetapi supervise yang saya lakukan adalah
supervise langsung tidak memberi tau kepada guru yang ingin saya
supervisi, manfaatnya saya ingin melihat secara alami proses KBM
didalam kelas, dan juga proses preteaching seorang guru kepada siswa di
kelas, biasanya saya melakukan supervisi secara langsung itu dua minggu
sekali. Tujuannya yaitu yang pertama kita mendapatkan data real tentang
kemampuan mengajar seorang guru, yang kedua kitab isa memberi
masukan tentang kekurangan dalam mengajar guru, apakah terkait strategi
mengajar atau kurang menguasai materi. Itu supervise yang saya terapkan
di sekolah walaupun boleh saja kepala sekolah melakukan supervisi tidak
langsung.

5. Bagaimana bapa menjaga hubungan yang baik dengan guru, tenaga

kependidikan, siswa dan masyarakat?

SDIT AL-ISHLAH
Dengan cara mengobrol dengan guru, tenaga kependidikan maupun siswa
dan wali murid. Adapun secara formal kami mengadakan kegiatan dalam
rangka berkomunikasi dengan pihak tertentu seperti interaksi dengan guru
secara formal pada saat rapat evaluasi mingguan, kemudian dengan siswa
pada apel mingguan dan kepada wali murid satu tahun sekali ada acara
pertemuan wali murid yang didalamnya membahas tentang program-
program sekolah, dan di akhiri dengan penyampaian kritik maupun saran
Dari wali murid.

SDUM PATROL
Menjalin hubungan baik dengan warga sekolah dengan menggunakan
komunikasi kemudian menyapa dan salam, dan didalam kepemimpinan itu
pasti ada suka dan tidak suka tapi kita sebagai pemimpin harus berusaha
bersikap adil, artinya semua mendapatkan hak yang sama sesuai dengan
porsinya, walaupun pada kenyataannya ada yang suka dan tidak suka juga,
dan biasanya bagi guru yang tidak suka juga di tegur oleh kepala sekolah,
semisal dating ke sekolah tidak tepat waktu dengan yang ada di tatatertib
sekolah kemudian melakukan pelanggaran, merokok, maka akan saya
tegur dan diantara yang saya tegur itu ada yang terima ada juga yang tidak.
Kalo menurut saya pribadi pemimpin itu menghantarkan organisasi kepada
tujuan yang direncanakan, dan Adapun dalam perjalanannya ada yang
suka dan tidak suka itu biasa saja, sebagai kepala sekolah kita tetap
bersikap adil.
Adapun hubungan juga terbagi menjadi dua ada hubungan formal dan
informal. Hubungan formal itu didalam sekolah hubungan didalam
151

sekolah lebih resmi disbanding diluar sekolah kalo di luar sekolah lebih
santai contohnya kemarin saya mengajak guru guru pergi ke wisata.

C. Kondisi mutu

Waka Kurikulum

1. Bagaimana proses pembelajaran di sekolah ini?

SDIT AL-ISHLAH
Proses pembelajaran disekolah ini menggunakan system full day, dimana
pembelajaran dilakukan dari pagi sampai sore. Pembelajaran di SDIT Al-
Ishlah diawali dengan ngaji sorogen tiap kelas yang dipimpin oleh
walikelas masing-masing, kemudian solat dhuha berjamaah, baru setelah
itu belajar dikelas sampe sore. Pelajaran yang diterapkan di SDIT adalah
pelajaran umum dan ada tambahan pelajaran agamanya seperti pelajaran
fiqih, mahfudzhot dll karena kita adalah SD Islam Terpadu dan pelajaran
agama di pelajari di waktu siang dari jam setengah 2 sampe jam 3,
sedangkan kurikulum yang kami terapkan dalam pembelajaran
menggunakan KURTILAS semenjak berdirinya sekolah ini ditahun 2016
sampe sekarang, alasannya kenapa kami masih menggunakan kurtilas
karena kami masih mengacu pada dinas Pendidikan di Indramayu masih
bertahap, yang sudah menggunakan kurikulum merdeka di indramayu
kurang lebih baru 50 sekolah, ada juga beberapa daerah yang sudah 90%
menerapkan kurikulum merdeka.

SDUM PATROL
Proses pembelajaran di SDUM Patrol berjalan seperti pada umumnya, kita
melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 13 karena didalam
kurikulum 13 dimana dalam kurikulum 13 itu mencangkup penilaian 3
aspek yang pertama kognitif, afektif dan psikomotor, selain itu juga kami
memadukan pembelajaran berbasis pondok seperti ada murojaah,
muhadatsah dan ada pembelajaran madrasah seperti aqidah akhlaq, Bahasa
arab, hafalan, kemuhamadiahan dll.
Sistem yang kami gunakan system full day dimana masuk jam 07:15
sampai jam15:30 setelah sholat ashar.

2. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin sekolah


ini? Apakah menjalankan tugasnya dengan baik?
SDIT AL-ISHLAH
Selama Bpk Rifki Romdoni menjabat sebagai kepala sekolah dari awal
berdirinya sampe sekarang di nilai baik, dan juga melakukan tugasnya
dengan baik termasuk membimbing guru-guru dalam menghadapi
masalah-masalah pembelajaran dikelas, melakukan evaluasi, menegur dan
memimpin sekolah dengan baik walaupun pada pelaksanaanya banyak
menemukan kendala tapi semua itu dapat diatasi dengan baik.
152

SDUM PATROL
Alhamdulillah kepemimpinan kepala sekolah sekarang sudah baik dan
menjalankan tugasnya dengan baik, dan sering mengadakan seperti
program tahunan, rapat tahunan, rapat semesteran dan rapat bulanan dan
rapat mingguan.

3. Bagaimana kualifikasi guru dan tenaga kependidikan di sekolah ini?

SDIT AL-ISHLAH
Kualifikasi guru di SDIT Al-Ishlah memang beberapa guru tidak linier dan
ada juga guru yang sedang menempu kuliah di semester akhir, jadi
terhitung kurang lebih 75% linier dengan profesinya.

SDUM PATROL
Kalo kualifikasi guru alhamdulillah di SDUM Patrol semuanya sudah
linier mungkin 80% guru SD nya sudah linier tetapi untuk guru tahfidznya
mungkin ada beberapa yang tidak linier tapi semua itu didukung dari ilmu
yang dia dapatkan di pondoknya jadi bisa mengajar SDUM Patrol.

4. Berapa jumlah siswa yang ada di sekolah ini?

SDIT AL-ISHLAH
Terhitung jumlah siswa SDIT Al-Ishlah 276 siswa dari kelas 1 sampe
kelas 6.

SDUM PATROL
Jumlah siswa itu 315 siswa dari kelas 1 sampe kelas 6, dan untuk kelas 1
dan kelas 2 ada tiga rombel sisanya ada dua rombel.
5. Bagaimana system menejemen lembaga yang di terapkan di sekolah
ini?

SDIT AL-ISHLAH
Sistem menejemen yang diterapkan di sekolah adalah system demokratis
dimana semua program dibuat Bersama tim sekolah dan di sampaikan
kepada walimurid dan Yayasan untuk meminta persetujuan dan dukungan
dalam menjalankan program.

SDUM PATROL
Sistem menejemen yang diterapkan di sekolah ini alhamdulillah
terakomodir dengan baik, apalagi kepala sekolah sekarang membuat aturan
sistem birokrasi yang baik, jadi untuk laporan dari wali murid itu tidak
langsung ke kepala sekolah tapi melalui walikelas terlebih dahulu
kemudian walikelas menyampaikan hal tersebut kepada yang
bersangkutan, semisal laporan terkait bayaran maka nanti wali kelas akan
153

menyampaikan laporan tersebut ke staf TU, begitupula dengan yang


lainnya ke kepala sekolah atau yang lainnya.

6. Bagaimana lingkungan dan sumberdaya yang ada di sekolah ini?

SDIT AL-ISHLAH
Berkaitan dengn sumberdaya yang ada di SDIT bisa dikatakan cukup baik,
siswa kami ada yang lolos lomba MTK tingkat kabupaten, dan kami terus
berupaya mengolah dan memberdayakannya dengan sebaik mungkin.

SDUM PATROL
Kalo SDM nya itu sendiri alhamdulillah mendukung dan lingkungannya
pun mendukung, lingkungan yang mendukung disini dalam arti
lingkungan masyarakatnya mendukung.

7. Apakah wali murid merasa puas dengan sistem pendidikan yang


diterapkan di sekolah ini?
SDIT AL-ISHLAH
Wali murid merasa puas dengan system Pendidikan yang diterapkan di
sekolah kami, karna sampe detik ini daya Tarik dari sekolah kami bagi
masyarakat adalah system manajemen dan program di sekolah ini, karna
masyarakat tau sekolah kami bangunannya sangat kurang dan kurang
memadai namun pendaftar di sekolah kami bisa dikatakan melebihi
pendaftar di sekolah sekolah yang ada di sekitar sini. Kami pernah di
datangi oleh guru dari sekolah SD lain supaya kita membatasi pendaftar
baru. Jadi kalo dikatakan wali murid puas dengan system menejemen
sekolah kami maka saya katakan puas, namun ada juga yang komplan
tentang bangunan yang kurang memadai, dan insya allah tahun depan
sudah jadi bangunan baru sehingga fasilitas yang kurang sedikit demi
sedikit di penuhi.

SDUM PATROL
Berdasarkan data yang saya terima alhamdulillah 100% wali murid merasa
puas dengan sistem Pendidikan yang diterapkan di sekolah ini, dan
mempercayakan anaknya di sini, itu dilihat dari data anak-anak yang
mengikuti kegiatan-kegiatan rata-rata mereka 100% persen ikut,
semisalkan mengikuti munakosyah rata-rata semuanya pasti ikut.

8. Adakah budaya yang diterapkan di lembaga ini?


SDIT AL-ISHLAH
Budaya yang pertama kita terapkan kepada anak-anak adalah bagaimana
siswa bisa menghargai dan menghormati guru dan orang tua dan memiliki
akhlak yang baik, karena itu yang banyak terjadi di anak anak zaman
sekarang yang kurang menghormati orang tua dan guru. Kemudian budaya
yang kedua itu adalah budaya 5s yang selalu di ingatkan oleh kepala
154

sekolah Ketika upacara mingguan. Kemudian juga ada pembiasaan dalam


berpakaian yang rapih dan sopan termasuk pemeriksaan kuku dan rambut.

SDUM PATROL
Budaya yang diterapkan disekolah itu ada, salah satunya adalah budaya 5
S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan semuanya berjalan
mengikuti peraturan itu, ada juga muhadatsah (percakapan) Bahasa arab
itu dilaksanakan setiap hari dan setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai
dan dilakukan perkelas dengan dibimbing oleh gurunya masing masing.

9. Apakah hasil belajar siswa selama menempu pendidikan di sekolah


mendapatkan hasil yang baik?
SDIT AL-ISHLAH
Tentu semua sudah memenuhi KKM, karena sebelum adanya ujian
semester biasanya ada latihan latihan terhadap siswa dan siswa yang
mendapatkan nilai rendah dalam Latihan itu akan mendapatkan belajar
tambahan kepada wali kelas dan itu adalah peraturan dari kepala sekolah,
alokasi waktunya sendiri dilaksanakan sore hari setelah ashar atau habis
maghrib, sehingga Ketika ujian semester anak anak sudah siap dan rata
rata mendapatkan nilai di atas 70.

SDUM PATROL
Alhamdulillah untuk hasil belajar siswa itu sendiri seluruhnya melampaui
KKM, dan sudah dikatakan lulus dalam setiap pelajaran dan sudah bisa
mengikuti karena kita menggunakan metode dan media pembelajaran yang
efektif sehingga siswa dapat memahami apa yang telah kita ajarkan,
strategi yang dilakukan sekolah untuk mencapai itu yaitu sekolah
memfasilitasi setiap guru entah itu pembuatan media, pembuatan alat
pendukung namun untuk strategi pembelajaran dikelas kami serahkan
Kembali kepada gurunya, hanya saja sekolah memfasilitasi media
pendukung dalam pembelajaran. Apabila ada siswa yang kurang dalam
menerima pelajaran biasanya kami menyuruh gurunya untuk mengulang
Kembali materi yang kurang difahami siswa tersebut dan biasanya siswa
langsung faham Ketika di ulang pelajarannya karena kami intens satu guru
satu siswa alhamdulillah bisa ngga nyampe berhari hari.

10. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban sekolah dalam menindak


lanjuti lulusannya?
SDIT AL-ISHLAH
Sekolah membantu seluruh administrasi yang diperlukan dalam
mendaftarkan ke jenjang selanjutnya, dan tentu karna kami menginkan
Pendidikan islam ini berlanjut maka kami juga mengarahkan siswa yang
ingin melanjut ke pesantren.
155

SDUM PATROL
Bentuk pertanggung jawaban sekolah terhadap lulusan, dan kebetulan
sekolah kami baru meluluskan satu angkatan, tindak lanjut kita yang
pertama kami lakukan adalah mendata siswa akhir setelah lulus itu mau
kemana, apabila mau masuk ke sekolah negeri maka kami akan bantu
secara administrasinya dari awal sampai akhir, begitupun Ketika ingin
lanjut ke pesantren kami juga akan membantu secara administrasi sekolah
Adapun utuk tes dan data lainnya itu disiapkan oleh wali muridnya sendiri.

Program unggulan sekolah SDUM Patrol yaitu :


- Full day school
- tahfidzul qur’an
- ekscool yang menumbuhkan minat bakat siswa, kalo disekolah SD
pada umumnya itu paling hanya pramuka, tapi di SD kami ada banyak,
seninya saja ada 3 seni music, seni tari dan seni Lukis, lalu ada
olahraga ada 3 yaitu bulutangkis, sepakbola, bola volli, kemudian ada
juga pencak silat, kemudian tahfizhul qur’an juga ada, ada tilawah,
Bahasa arab, inggris, matematika dan masih banyak lagi. Sedangkan
untuk pelatihnya kami mengambil dari SDM gurunya namun apabila
ada iven-iven tertentu terkadang kami juga mengambil dari luar
apabila ada recomendasi dari gurunya.

D. Strategi kepemimpinan kepala sekolah

1. Bagaimanakah bapak mengimplementasikan indicator bartering


terhadap anggota disekolah bapak?
SDUM Patrol
“Saya menerapkan aspek bartering disekolah saya, saya memberikan hak
guru berupa gaji bulanan, kemudian disetiap kepanitiaan atau ada iven-
iven kegiatan saya memberikan honor diluar gaji pokok kepada guru guru
yang terlibat dan itu sudah seharusnya seperti itu di sekolah lain juga, kan
lumayan guru juga bisa memberikan jajan ke istri atau anaknya di rumah,
kemudian saya juga ada membagikan beras kepada guru setuap tiga bulan
sekali menggunakan uang sekolah ini juga untuk kesejahteraan guru, dan
di sini juga ada gaji ke 13, ada juga Tunjangan Hari Raya (THR), sekolah
sudah memberikan hak yang cukup kepada guru dan guru pun sebagai
imbalan yang didapat oleh sekolah adalah guru akan memberikan kinerja
yang baik pula, dan saya pun sebagai kepala sekolah berani menegur guru
yang tidak baik kinerjanya karna sudah memenuhi kebutuhan guru,
sehingga guru akan menjalankan tugasnya dengan baik.”
156

SDIT Al-Ishlah Sudimampir


ya, saya menerapkan bartering didalam sekolah dengan cara memberikan
hak guru berupa gaji bulanan, kemudian karena lingkungan kita adalah
pesantren yang notabennya guru-gurunya mukim di pesantren maka selain
gaji bulanan juga Yayasan memberikan asrama atau tempat tinggal bagi
guru yang mukim di pondok, kemudian juga makan tiga kali hari juga
sudah di sediakan oleh Yayasan, jadi bisa dikatakan untuk gaji bulanan
yang diberikan kepada guru di SDIT Al-Ishlah adalah gaji bersih. Maka
sebaliknya saya selaku kepala sekolah juga berhak memberikan tugas
tugas kepada guru dan alhamdulillah guru-guru di SDIT Al-Ishlah mampu
menjalankan tugasnya sebagai guru dengan baik walaupun terdapat
kekurangan tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan
pembenahan melalui evaluasi mingguan, sehingga guru-guru dan tenaga
kependidikan akan menjalankan tugas yang diberikan kepala sekolah
dengan baik.

2. Bagaimanakah bapak mengimplementasikan indicator building


terhadap anggota disekolah bapak?
SDUM Patrol
Yang pertama meningkatkan kompetensi guru, karena sekolah maju itu
ujung tombaknya ada di guru bukan di Gedung, apabila gurunya
memumpuni atau gurunya mempunyai kompetensi yang tinggi Ketika
mengajar atau gurunya punya loyalitas yang tinggi untuk sekolah maka
sekolah aka maju. Maka saya meningkatkan kompetensi guru di sekolah
dengan mengadakan inhous training, memanggil narasumber dari luar dan
sesekali saya yang menyampaikan materi, beberapa sumber juga kami
sudah panggil seperti narasumber dari Universitas Negeri Semarang, dari
UPI, ini semua tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru,
dan diharapkan setiap tahun kompetensi mereka meningkat dan loyalitas
mereka meningkat. Dan yang kedua meningkatkan sarana prasarana di
sekolah karena prasarana juga salah satu penunjang peningkatan mutu
pembelajaran akan tetapi bukan nomor satu, nomor satu tetap guru. Dan
yang ketiga melakukan pembinaan terhadap guru melalui pendekatan
ideologi seorang guru, mengingatkan kepada guru bahwa menjadi seorang
guru itu pahalanya besar dan mendapatkan doa dari murid Ketika murid
itu sudah lulus. Dan yang terakhir adalah meningkatkan kesejahteraan
guru, walaupun kompetensinya bagus dan loyalitasnya kepada sekolah
maksimal akan tetapi kalo gurunya tidak sejahtera maka tetap saja maka
mengajarnya akan asal terpenuhi saja dan asal asalan, seperti guru honorer
yang disekolah negeri yang hanya dibayar 300 ribu perbulan maka
kerjanya lebih asal asalan.
157

Kemudian dalam membangun mutu di sekolah kami, kami memiliki


program unggulan sekolah seperti:
- full day school
- tahfidzul qur’an
- ekstrakulikuler yang menumbuhkan minat bakat siswa, kalo
disekolah SD pada umumnya itu paling hanya pramuka, tapi di SD
kami ada banyak, seninya saja ada 3 seni music, seni tari dan seni
Lukis, lalu ada olahraga ada 3 yaitu bulutangkis, sepakbola, bola
volli, kemudian ada juga pencak silat, kemudian tahfizhul qur’an
juga ada, ada tilawah, Bahasa arab, inggris, matematika dan masih
banyak lagi. Sedangkan untuk pelatihnya kami mengambil dari
SDM gurunya namun apabila ada iven-iven tertentu terkadang
kami juga mengambil dari luar apabila ada recomendasi dari
gurunya.
SDIT Al-Ishlah Sudimampir
Saya membangun iklim keorganisaian di sekolah dengan cara bekerja
sama tim, karena sekolah adalah tim, maka untuk memajukan sekolah
tidak bisa dengan cara individu dari kepala sekolah, akan tetapi harus
sama-sama membangun tim, dan kepala sekolah dituntut untuk dapat
memimpin dan membangun tim supaya menjadi tim yang baik, bagaimana
mutu sekolahnya baik apabila timnya tidak baik atau tidak mau menjadi
baik.
Dengan membuat program-program sekolah dan membagi penanggung
jawabnya dari guru-guru, salah satunya kami mengundang pelatih-pelatih
dari luar untuk menjalankan ekstrakulikuler di sekolah ini seperti tapak
suci, taekwondo, kaligrafi dll, dan dalam bidang akademik juga ada kursus
MTK, MIPA dll yang kemudian ketika ada lomba-lomba diluar kami
sudah siap untuk bertanding sehingga ketika menang maka tentunya nama
sekolah kita akan naik dal lebih dikenal dimasyarakat. Disamping itu
dalam bidang akademik kami juga memberikan tugas kepada guru kelas
untuk mengadakan belajar tambahan terhadap siswa yang kurang hasil
belajarnya mereka akan melakukan belajar tambahan yang akan di
bimbing walikelasnya masing-masing dan waktunya setelah pulang
sekolah yaitu sore hari jam 4 atau habis maghrib, dan dilaksanakan satu
minggu 2 kali pertemuan.
Program unggulan yang ada di sekolah kami yaitu
- pelaksanaan sholat dhuha dan ngaji sorogan dengan wali kelas
setiap pagi sebelum KBM mulai
- Full Day School
- Market day satu bulan sekali
158

- Ekstrakulikuler (MTK, IPA, sepak bola, taekwondo, pramuka,


Bahasa dll)

3. Bagaimanakah bapak mengimplementasikan indicator blinding


terhadap anggota disekolah bapak?
SDUM Patrol
Kepala sekolah berkomitmen kepada guru bahwa setiap tahun guru akan
naik honor, dan tiga bulan sekali guru mendapatkan beras yang dibelikan
dari uang sekolah, kemudian uang koreksi, dan honor ke 13, dan juga
mendapat THR, dan setiap ada kegiatan guru akan mendapatkan honor.
Maka Ketika kepala sekolah berkomitmen memberikan hak guru maka
guru juga akan berkomitmen memenuhi tugasnya sebagai guru.

SDIT Al-Ishlah Sudimampir


Kepala sekolah menyampaikan komitmennya kepada anggotanya yaitu
bahwa kita pada dasarnuya adalah seorang pendidik dan kuncinya adalah
suka atau mencintai pekerjaan, dengan kita mencintai pekerjaan maka
apapun yang akan kita lakukan tentunya akan menyenangkan dan hasilnya
akan baik. Barulah kepala sekolah berkomitmen kepada guru-guru bahwa
semua yang kita lakukan adalah ibadah maka ibadah harus dijalankan
sebaik mungkin karena nanti timbal baliknya adalah pahala, kalo soal
keuangan itu nomor sekian karena prinsip yang di terapkan oleh sekolah
ini adalah menanamkan keikhlasan kepada guru-guru. Jadi pendekatan
komitmen yang di terapkan kepala sekolah yaitu melalui keruhanian
seseorang, bahwa kita hidup untuk ibadah maka beribadahlah dengan baik
yaitu menjalankan tugas dengan sebaik baiknya.

4. Bagaimanakah bapak mengimplementasikan indicator bonding


terhadap anggota disekolah bapak
SDUM Patrol
Saya menjalankan tugas sesuai dengan yang tertera namun disamping itu
saya juga memperhatikan kesejahteraan guru-guru supaya mereka tetap
menjalin Kerjasama di SDUM Patrol sampai seterusnya asalkan mereka
menjalankan tugasnya dengan baik.
SDIT Al-Ishlah Sudimampir
saya melakukan pendekatan kepada guru dan tenaga kependidikan untuk
menjalin kekeluargaan dan saling bekerjasama dengan baik, saya membuat
tim sekolah untuk sama sama saling melengkapi dengan baik. Dan guru-
159

guru dapat menerimanya degan baik dan menjalankan tugasnya sesuai


ketentuan yang berlaku. Namun keikhlasan tetap yang utama dalam
menjalankan tugas dengan baik karna itu modal utama dalam berjuang.

Strategi Peningkatan Mutu

1. Apa strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan


mutu sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Dengan membuat program-program sekolah dan membagi penanggung
jawabnya dari guru-guru, salah satunya kami mengundang pelatih-pelatih
dari luar untuk menjalankan ekstrakulikuler di sekolah ini seperti tapak
suci, taekwondo, kaligrafi dll, dan dalam bidang akademik juga ada kursus
MTK, MIPA dll yang kemudian ketika ada lomba-lomba diluar kami
sudah siap untuk bertanding sehingga ketika menang maka tentunya nama
sekolah kita akan naik dal lebih dikenal dimasyarakat. Disamping itu
dalam bidang akademik kami juga memberikan tugas kepada guru kelas
untuk mengadakan belajar tambahan terhadap siswa yang kurang hasil
belajarnya mereka akan melakukan belajar tambahan yang akan di
bimbing walikelasnya masing-masing dan waktunya setelah pulang
sekolah yaitu sore hari jam 4 atau habis maghrib, dan dilaksanakan satu
minggu 2 kali pertemuan.

SDUM PATROL
Yang pertama meningkatkan kompetensi guru, karena sekolah maju itu
ujung tombaknya ada di guru bukan di Gedung, apabila gurunya
memumpuni atau gurunya mempunyai kompetensi yang tinggi Ketika
mengajar atau gurunya punya loyalitas yang tinggi untuk sekolah maka
sekolah aka maju. Maka saya meningkatkan kompetensi guru di sekolah
dengan mengadakan inhous training, memanggil narasumber dari luar dan
sesekali saya yang menyampaikan materi, beberapa sumber juga kami
sudah panggil seperti narasumber dari Universitas Negeri Semarang, dari
UPI, ini semua tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru,
dan diharapkan setiap tahun kompetensi mereka meningkat dan loyalitas
mereka meningkat. Dan yang kedua meningkatkan sarana prasarana di
sekolah karena prasarana juga salah satu penunjang peningkatan mutu
pembelajaran akan tetapi bukan nomor satu, nomor satu tetap guru. Dan
yang ketiga melakukan pembinaan terhadap guru melalui pendekatan
ideologi seorang guru, mengingatkan kepada guru bahwa menjadi seorang
guru itu pahalanya besar dan mendapatkan doa dari murid Ketika murid
itu sudah lulus. Dan yang terakhir adalah meningkatkan kesejahteraan
guru, walaupun kompetensinya bagus dan loyalitasnya kepada sekolah
maksimal akan tetapi kalo gurunya tidak sejahtera maka tetap saja maka
mengajarnya akan asal terpenuhi saja dan asal asalan, seperti guru honorer
160

yang disekolah negeri yang hanya dibayar 300 ribu perbulan maka
kerjanya lebih asal asalan.

2. Apakah strategi yang digunakan kepala sekolah berfokus pada


pelanggan?
SDIT AL-ISHLAH
Salah satunya program yang ada di sekolah ini berfokus pada pelanggan
atau wali murid, karna kami menyampaikan program sekolah kepada wali
murid ketika pertemuan wali murid yang dilaksanakan satu ssekali,
disitulah wali murid bisa menyampaikan ide dan harapan kedepannya
yang kemudian itu akan di bahas oleh tim sekolah apabila SDM nya
memadai untuk melaksanakan itu maka kami laksanakan, tapi kalo SDM
nya belum siap maka akan menjadi PR sekolah dan insya allah
kedepannya kami akan mewujudkannya di kemudian hari ketika
kemampuan kami mencukupi.

SDUM PATROL
Pastinya berfokus pada pelanggan, mutu sekolah itu pasti berhubungan
erat dengan kepuasan pelanggan. Dan kepuasan pelanggan itu bisa di ukur
dan dirasakan, maka kami juga mengukurnya dengan wawancara wali
muridnya, disekolah itu ada munakosah hifdzil qur’an termasuk kelas satu
juga di ujikan karna yang menguji adalah ketua MUI kecamatan patrol,
ketua pimpinan cabang muhamadiyah kecamatan patrol dan saya sebagai
kepala sekola, dan kita menguji hafalan Al-qur’an, nah didalam
munakosah itu kami juga menanyakan wali murid terkait perkembangan
putra-putrinya, dan di semester genap juga sebelum ajaran baru kami juga
mengevaluasi kira-kira capaian pembelajaran dikelas itu tercapai tidak.

3. Apakah strategi yang digunakan kepala sekolah berorientasi pada


kualitas?
SDIT AL-ISHLAH
Sudah pasti strategi yang kami gunakan berorientasi pada kualitas, kami
akan terus berkomitmen dan berusaha meningkatkan kualitas melalui
program-program kami, tentunya untuk memajukan mutu sekolah ini.

SDUM PATROL
Ya pasti berorientasi pada peserta didik.

4. Apa pendekatan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan


mutu sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Kami juga memanggil pengawas dari dinas terkait untuk memberikan
materi kepada guru-guru dalam memperbaiki proses pendidikan yang
dilakukan di SDIT Al-Ishlah, sehingga proses pendidikan yang dilakukan
dan langkah yang di ambil sesuai dengan ketentuan dinas pendidikan.
Disamping itu juga kepala sekolah melakukan bimbingan, pengawasan
161

kepada guru dan tenaga pendidikan yang ada di SDIT Al-Ishlah. Sehingga
harapannya dengan pendekatan yang saya lakukan dapat meningkatkan
kualitas gurunya dan muridnya terutama pada mutu sekolahnya.

SDUM PATROL
Pendekatannya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas
karena itu inti pembelajaran di sekolah, Adapun bagi kelas yang belum
tercapai target pembelajarannya di kelas maka kepala sekolah akan
mengutus guru yang lebih professional untuk menangani kelas tersebut.
Itulah pendekatan yang kami lakukan karena keberhasilan pembelajaran
didalam kelas itu adalah inti daripada mutu sekolah.

5. Bagaimana kepala sekolah berkomitmen kepada guru dan tenaga


kependidikan dalam meningkatkan mutu sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Kepala sekolah menyampaikan komitmennya kepada anggotanya yaitu
bahwa kita pada dasarnuya adalah seorang pendidik dan kuncinya adalah
suka atau mencintai pekerjaan, dengan kita mencintai pekerjaan maka
apapun yang akan kita lakukan tentunya akan menyenangkan dan hasilnya
akan baik. Barulah kepala sekolah berkomitmen kepada guru-guru bahwa
semua yang kita lakukan adalah ibadah maka ibadah harus dijalankan
sebaik mungkin karena nanti timbal baliknya adalah pahala, kalo soal
keuangan itu nomor sekian karena prinsip yang di terapkan oleh sekolah
ini adalah menanamkan keikhlasan kepada guru-guru. Jadi pendekatan
komitmen yang di terapkan kepala sekolah yaitu melalui keruhanian
seseorang, bahwa kita hidup untuk ibadah maka beribadahlah dengan baik
yaitu menjalankan tugas dengan sebaik baiknya.

SDUM PATROL
Kepala sekolah berkomitmen kepada guru bahwa setiap tahun guru akan
naik honor, dan tiga bulan sekali guru mendapatkan beras yang dibelikan
dari uang sekolah, kemudian uang koreksi, dan honor ke 13, dan juga
mendapat THR, dan setiap ada kegiatan guru akan mendapatkan honor.
Maka Ketika kepala sekolah berkomitmen memberikan hak guru maka
guru juga akan berkomitmen memenuhi tugasnya sebagai guru.

6. Apakkah kepala sekolah mengandalkan kerja sama tim dalam


meningkatkan mutu sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Ya, kepala sekolah mengandalkan kerja sama tim bukan perseorangan.
Dengan kerja sama tim yang baik maka hasilnya pun akan baik.

SDUM PATROL
Harus, Sudah pasti mengandalkan tim, sekolah suasta itu adalah tim work
jadi sudah pasti mengandalkan Kerjasama tim, berbeda halnya dengan
sekolah negeri, kami di sekolah swasta pasti harus mengandalkan
162

Kerjasama tim sepertihalnya ketika ada kunjungan dari dinas dan lain
sebagainya pasti membutuhkan tim dalam menyiapkan segala sesuatu
persiapannya dalam menyiapkan konsumsi,dokumentasi dan publikasi.
Jadi dalam membangun sekolah swasta yang pertama dibangun adalah
kekeluargaan supaya tidak terjadi konflik internal sehingga mengakibatkan
perpecah belahan kedepannya, dan tim work ini harus diberi honor diluar
gaji.

7. Apakah kepala sekolah melakukan perbaikan/evaluasi secara


berkala?
SDIT AL-ISHLAH
Ya, kepala sekolah melakukan perbaikan secara berkala dengan cara
mengadakan evaluasi bersama dewan guru selama satu minggu sekali,
evaluasi ini dilaksanakan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi
dan untuk memberikan motivasi kepada guru. Tentunya rapat evaluasi ini
diadakan supaya kinerja civitas akademik sekolah dapat berjalan lebih baik
lagi dari minggu sebelumnya.

SDUM PATROL
Ya, evaluasi berkala yang dilakukan oleh sekolah kami yaitu satu bulan
sekali di awal bulan, seluruh masalah yang ada akan di sampaikan di rapat
evaluasi bulanan, dahulu memang dilaksanakan satu minggu sekali tapi
banyak yang keberatan dan akhirnya di rubah menjadi satu bulan sekali.
Pada prinsipnya semakin sering melakukan evaluasi maka hasilnya akan
semakin baik.

8. Apakah kepala sekolah memfasilitasi pelatihan terhadap guru dan


tenaga kependidikan?
SDIT AL-ISHLAH
Ya, setiap satu semester satu kali, kami mengadakan pelatihan kepada
guru, yaitu memanggil dari dinas atau pengawas sekolah untuk
memberikan materi di sekolah kami. Kemudian kami juga mengutus guru-
guru kami untuk mengikuti pelatihan di luar seperti di kecamatan juga
sudah terjadwal.

SDUM PATROL
Ya, kepala sekolah memfasilitasi sesuatu pelatihan terhadap guru dan
tenaga kependidikan, kami memanggil narasumber dari luar dan sesekali
saya yang menyampaikan materi.

9. Apakah kepala sekolah menerapkan disiplin kepada guru, dan siswa


di sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Ya, kepala sekolah menerapkan disiplin, yaitu yang pertama menerapkan
absen guru, salah satunya juga ketepatan waktu bagi guru untuk sampai di
163

sekolah yaitu pada pukul 07.00. kemudian guru harus membimbing


muridnya yaitu sholat dhuha, kemudian ngaji sorogan baru kemudian
belajar di kelas. Kemudian siswa juga diterapkan disiplin salah satunya
berangkat tepat waktu dan pemeriksaan kuku, rambut dll satu minggu
sekali utuk menjaga kerapihan dan kedisiplinan siswa. Dan bagi siswa
yang melanggar kami juga menugaskan guru BK untuk menasehatinya dan
apabila beberapa kali melakukan pelanggaran maka akan di panggil orang
tuanya.

SDUM PATROL
Ya, saya menerapkan disiplin kepada guru dan siswa, ada tatatertib guru,
ada tatatertib siswa juga, dan ada juga absensi kehadiran guru
menggunakan finger print, dan bagi guru yang terlambat dan melanggar
disiplin guru maka akan ditegur pada rapat evaluasi dan apabila
kesalahannya fatal ya terpaksa harus kita berhentikan dari sekolah pada
tahun ajaran baru. Kalo siswa yang melanggar disiplin kami hukum secara
lisan maupun suruh istighfar berapa kali atau suruh nulis sesuatu, Adapun
Ketika pelanggarannya seringa tau fatal maka kami panggil wali
muridnya.

10. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam menyatukan tujuan kepada


guru dan tenaga kependidikan dalam menjalankan visi dam misi
sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Dengan menyampaikan visi dan misi sekolah serta tujuan sekolah kepada
civitas akademik SDIT AL-Ishlah, dan berkomitmen bersama guru dan
tenaga kependidikan, kemudian menjaga komunikasi antara kepala
sekolah dengan guru.

SDUM PATROL
Dengan memberikan komitmen bersama untuk memajukan sekolah,
kepala sekolah berkomitmen dan memenuhi seluruh hak-hak yang harus
didapatkan guru begitupula dengan guru harus berkomitmen menjalankan
tugas kewajiban yang di amanahkan di sekolah, maka dengan adanya
komitmen tersebut harapannya dapat membuahkan hasil yang maksimal
kedepannya.

11. Apakah kepala sekolah memberdayakan kariawan di sekolah?


SDIT AL-ISHLAH
Tidak, kami tidak memberdayakan karyawan dalam lingkungan sekolah,
semuanya hanya melibatkan guru-guru dan murid.

SDUM PATROL
Ya, saya memberdayakan kariawan di sekolah yaitu yang pertama supir
sekolah jumlah 7 orang tugasnya untuk jemput murid pulang pergi, yang
164

kedua petugas kebersihan sekolah ada dua orang jadi jumlah seluruhnya
ada 10 kariawan yang bekerja di sekolah saya.

5. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum

1. Apa faktor pendukung peningkatan mutu pendidikan sekolah?


SDIT AL-ISHLAH
Faktor yang mendukung terhadap peningkatan mutu di SDIT Al-Ishlah
sudimampir yaitu yang pertama adalah faktor lingkungan yang baik yaitu
komplek pesantren al-ishlah tajug, dan lingkungan ini mendukung ketika
kita menjalankan kegiatan, sehingga kita bisa menjalankan program-
program unggulan yang tidak ada di sekolah lain misalkan ketika masuk
kelas jam 7.00 itu di awali dengan sholat dhuha, kemudian dilanjut dengan
mengaji sorogan, dan itu dilaksanakan setiap hari dan terus menerus, dan
ini mungkin nilai plus dari sekolah ini kenapa banyak masyarakat yang
mempercayakan anaknya di sekolah ini, karena dinilai berbeda dengan
sekolah sekolah lain yaitu sekolah umum. Kemudian ada juga kewajiban
sholat berjamaah yaitu sholat dzuhur dan sholat ashar.

SDUM PATROL
Faktor pendukung peningkatan mutu di sekolah SDUM Patrol itu adalah
program dari pimpinan, kemudian yang kedua adalah support dari
Yayasan, dan yang ketiga adalah support dari warga sekolah, salah satunya
adalah wali murid, kalo wali murid mendukung program sekolah maka
programnya akan berjalan dengan baik sehingga mutu sekolah juga dapat
meningkat sesuai yang diharapkan, program program sekolah akan kami
sampaikan kepada walimurid Ketika rapat wali murid dan Adapun
walimurid itu pasti ada yang seuju dan ada yang tidak, selama yang setuju
lebih banyak maka kami ambil kebijakan itu, dan Adapun beberapa wali
murid yang tidak setuju maka itu sebagai tugas kami untuk menunjukan
hasil yang terbaik, sehingga wali murid tersebut mau mengakui bahwa itu
kebijakan yang baik.
Sekolah itu programnya, mutunya dan lain-lain itu semua muaranya ada
pada kepala sekolah, jadi mutu itu ya bagaimana kepala sekolah
menjalankan programnya, teorinya dengan baik dan menjalankan prinsip
menejerialnya dengan melakukan pengawasan evaluasi dan lain
sebagainya, maka insya allah hasilnya akan baik juga bagi mutu sekolah.

2. Apakah kepala sekolah mendapatkan dukungan dari bawahannya


dalam meningkatkan mutu pendidikan?
SDIT AL-ISHLAH
Ya, insya allah dapet dukungan dari semua pihak guru dll. Karena kepala
kami selalu menjaga komunikasi melalui rapat evaluasi maupun interaksi
165

sehari-hari sehingga keluhan dan kendala akan dicari jalan keluarnya


bersama dan saling membantu satu sama lain.

SDUM PATROL
Alhamdulillah mendapat dukungan dari warga sekolah karena sebagai
seorang bawahan maka harus nurut kepada pimpinan, dan pemimpin
memiliki tugas untuk mengonsep Adapun bawahan harus manut terhadap
pemimpin.

3. Apakah kepala sekolah mendapatkan dukungan dari komite sekolah?


SDIT AL-ISHLAH
Sejauh ini selalu menjaga komunikasi dengan komite sekolah, insya allah
kami selalu mendapat dukungan dari komite sekolah dalam setiap
kegiatan, setiap ada kegiatan pasti selalu komunikasi dengan komite
sekolah.

SDUM PATROL
Ya, saya mendapatkan dukungan dari komite sekolah karena melibatkan
mereka dalam setiap kegiatan maupun program.

4. Apa faktor penghambat peningkatan mutu di sekolah ini?


SDIT AL-ISHLAH
Penghambat dalam peningkatan mutu disini yang pertama yaitu adalah
SDM guru karena kualifikasi guru di sekolah kami masih kurang banyak
yang masih menempu bangku kuliah, maka ini salah satu kendala juga
dalam peningkatan mutu di sekolah ini. Kemudian penghambat yang
kedua adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, kebutuhan
ruang kelas kami yaitu 13 ruangan sedangkan yang ada hanya ada 6
ruangan, maka ini juga menjadi faktor penghambat mutu sekolah kami.

SDUM PATROL
Yang pertama faktor guru, karena ada saja guru yang tidak sesuai dengan
harapan saya, artinya dia tidak mengerjakan tugasnya dengan baik.

5. Apakah terjadi benturan dengan system yang diterapkan oleh dinas?


SDIT AL-ISHLAH
Sejauh ini belum ada, kami masih sejalan dengan ketetapan dinas maupun
Kemenag, walaupun banyak kegiatan dan pembelajaran tambahan di luar
dinas tapi semua itu bisa berjalan seiringan dengan baik.

SDUM PATROL
Selama ini tidak ada benturan dengan dinas, program yang di sekolah ini
sesuai dengan peraturan dinas.
166

6. Apakah di lembaga ini sering mengalami pergantian guru?


SDIT AL-ISHLAH
Memang ada pergantian guru di sekolah kami namun tidak banyak hanya
beberapa saja terutama yang merupakan guru pengabdian, karna biasanya
guru pengabdian itu hanya satu tahun dan ini akan terus berulang setiap
tahunnya namun jumlahnya tidak banyak hanya beberapa saja, namun
walau sedikit ini juga mempengaruhi psikologis siswa maupun siswi yang
sudah merasa nyaman dengan guru kelasnya yang sudah mengajar selama
satu tahun.

SDUM PATROL
Sebelumnya memang jarang ada pergantian guru, namun belakangan ini
ada beberapa guru yang diganti, salah satu faktornya yang pertama karna
hamil, yang kedua karna menikah dengan orang yang didaerah lain
sehingga harus berhenti mengajar dan yang ketiga karena pulang kampung
untuk mengurus ibunya.

7. Bagaimana tingkat kesadaran warga sekolah menyikapi kedisiplinan


yang ada di sekolah?
SDIT AL-ISHLAH
Sesuai penilaian saya pribadi selaku kepala sekolah yang pertama
kurangnya ketepatan waktu guru dalam mengajar, kemudian yang kedua
yaitu terkait kurangnya kesadaran siswa dalam kebersihan, dan yang
ketiga wali murid masih banyak yang terlambat menghantarkan anaknya
ke sekolah, namun kami maklumi karena disini muridnya tidak hanya
dalam satu kecamatan namun lintas kecamatan.

SDUM PATROL
Tingkat kesadaran si alhamdulillah baik kurang lebih di atas 75%.

8. Bagaimana komunikasi antara kepala sekolah dengan tim sekolah?


SDIT AL-ISHLAH
Kami selalu melakukan komunikasi dengan guru-guru setiap hari menyapa
dan lain sebagainya, terutama dalam rapat evaluasi mingguan bagi guru,
itu menjadi momen untuk saling berkomunikasi dengan tim sekolah dalam
menyampaikan keluh kesah dan kendala dalam belajar dan saling berbagi
solusi.

SDUM PATROL
Alhamdulillah komunikasi antara tim sekolah dengan kepala sekolah baik
dan lancer, kita berbagi tugas dengan tim sekolah dan menjalin
komunikasi yang baik.
167

9. Apakah biaya merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan


mutu di sekolah ini?
SDIT AL-ISHLAH
Sementara ini cukup namun ada juga kendala dalam biaya yaitu karena di
sekolah ini bukan seperti negeri yang muridnya tidak usah beli buku setiap
tahun, jadi kalo di sini murid membeli buku setiap tahun dan ini menjadi
kendala juga terkait biaya pembeliannya khususnya bagi murid yang
kurang mampu. Namun kalo pembangunan gedung dll kami belum pernah
mengambil iuran dari wali murid tapi kami ambil sepenuhnya dari dinas
melalui bantuan dll.

SDUM PATROL
Alhamdulillah kalo di SDUM patrol itu bukan jadi kendala, karna Ketika
memiliki program kami sampaikan dan sepakati dengan orang tua dan kalo
ada kegiatan maupun lomba keluar kota maka sekolah akan membantu
biaya setengahnya, supaya meringankan beban biaya wali murid, dan itu
disepakati oleh walimurid sehingga tidak menjadi kendala, alhamdulillah
semuanya lancer.
168

LAMPIRAN 6

DOKUMENTASI SEKOLAH

1. SDUM Patrol

Kondisi bangunan Ruang guru/kantor

Kamar mandi Kamar mandi

Pelatihn guru Pelatihn guru


169

Pembelajaran IT Proses pembelajaran

Rak buku Ruang kepala sekolah

Rapat evaluasi bulanan Kondisi bangunan kelas


170

Penampilan seni bela diri Wastafel

Kondisi depan kelas UKS Sekolah

Kondisi kamar mandi Kamar mandi


171

Pengarahan kepala sekolah Pelatihan guru dan tendik

Juara 1 Renang Putri Tingkat Juara 1 Renang Putra Tingkat


Profinsi Profinsi

Juara 1 Renang Putri Tingkat Juara-juara Vestival Akbar


Profinsi
172

2. SDIT Al-Ishlah Sudimampir

Sholat fardhu berjamaah Sholat dhuha berjamaah

Tim sepak bola Latihan Pramuka

Lomba peringatan maulid Latihan bela diri silat


173

Pembelajaran IT Pembukaan clasmeeting

Latihan hadroh Pemeriksaan kesehatan

Penghargaan olimpiade MTK Olimpiade MTK tingkat Kabupaten


174

Pembukaan Latihan pramuka Ujian lisan

Ujian praktek ibadah Latihan seni tari

Imunisasi Game pramuka siaga


175

Penghargaan pramuka juara 1 Profile sekolah


pengetahuan umum putri

Koperasi Sekolah Kantor Guru


176

Bangunan Kelas Piagam Penghargaan

Makan siang bersama


177

Dokumentasi Wawancara

Anda mungkin juga menyukai