SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
SKRIPSI
Diajukan kepada
Institut Agama Islam Negeri Kediri
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Oleh
Faurelin Zakiyatun Naja
932401218
FAKULTAS TARBIYAH
2022
i
HALAMAN PERSETUJUAN
932401218
Disetujui Oleh :
ii
NOTA DINAS
iii
HALAMAN PENGESAHAN
9.324.012.18
Tim Penguji,
1. Penguji Utama
Dr. Untung Khoiruddin, M.Pd.I (………………………)
NIP. 197205052006041001
2. Penguji I
Dr. Erwin Indrioko, M.Pd.I (………………………)
NIP. 198401222015031005
3. Penguji II
Nurul Huda Purnomo, M.Pd (………………………)
NIP. 199001042018011003
Kediri, ………………..
Dekan Fakultas Tarbiyah
iv
MOTTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
يم
ِ ٱلر ِح َٰ ٱلر
َّ حْم ِن ِ َّ َٰ س ِم
َّ ٱَلل ْ
Dengan mengucap segala puji syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan
kepada :
Yang pertama, untuk kedua orang tua saya. Bapak dan almarhumah Ibuk, yang menjadi
pemicu semangat saya untuk menimba ilmu dan sampai dengan saat ini dapat menyelesaikan
Kedua, untuk mbak-mbak dan mas saya, yang dengan ikhlas dan sabar mendampingi serta
memberikan support yang tidak terhingga dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Terakhir , untuk teman-teman saya, yang senantiasa menemani dan bersama-sama melalui
proses yang tidak terlupakan ini. Semoga usaha kita dalam menapaki jalan untuk mengukir masa
vi
PERSYARATAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar tulisan saya, dan
bukan merupakan plagiasi baik sebagian ataupun seluruhnya. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil dari plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
vii
ABSTRAK
NAJA, FAURELIN ZAKIYATUN. Dosen Pembimbing Dr. Erwin Indrioko, M.Pd.I dan Nurul
Huda Purnomo, M.Pd, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja SDM Guru
di MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Kediri, Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, IAIN Kediri, 2022.
Kata kunci : Strategi, Kepala Sekolah, Kinerja
Kepala sekolah sebagai bagian dari sistem sekolah menduduki posisi strategis dalam
mengarahkan dan mendukung aktivitas guru dalam pembelajaran. Dalam paradigma baru
manajemen pendidikan. Kepala sekolah merupakan unsur vital bagi efektifitas lembaga
pendidikan. Kepala sekolah yang baik akan bersikap dinamis untuk menyiapkan berbagai macam
program Pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki andil besar
dalam menciptakan suasana kondusif yang ada dalam lingkungan kerjanya. Suasana kondusif
tersebut merupakan faktor yang terpenting dalam menciptakan guru dengan SDM yang
berkualitas. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting terhadap kemajuan bangsa
Indonesia, guru juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Berangkat dari
latar belakang tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang membahas mengenai
strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja SDM guru di MI Miftahul Mubtadi’in
Islamiyah Banyakan Kediri. Fokus dalam penelitian ini meliputi 1) strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja SDM guru di Mi Miftahul Mubtadiin Islamiyah Banyakan, 2) implementasi
peningkatan kinerja SDM guru di MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Sumber data diperoleh melalui sumber primer yang meliputi Kepala Sekolah,
Waka serta guru-guru disekolah, sedangkan sumber data sekunder meliputi dokumentasi-
dokumentasi pada saat pelaksanaan wawancara antara lain jadwal tempat dan pelaksanaan KKG,
undangan diklat ataupun seminar, sertifikat serta dokumen pendukung lainnya. Teknik analisis
data melalui wawancara, observasi, maupun studi dokumentasi. Sedangkan untuk pengecekan
keabsahan data yang digunakan meliputi meningkatkan ketekunan, triangulasi, serta menggunakan
bahan referensi.
Hasil penelitian menunjukkan, dalam pelaksanaan peningkatan kinerja guru di MI Miftahul
Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Kediri, strategi yang digunakan oleh Kepala Sekolah ditempuh
melalui beberapa cara, antara lain pada strategi internal ditempuh melalui 1) pembinaan
kedisplinan dilaksanakan dengan kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap absensi guru
serta pendisiplinan pada perangkat pembelajaran 2) pengendalian dan pengawasan kinerja guru
dilakukan dengan melakukan supervisi kepala sekolah dan melaksanakan evaluasi secara rutin, 3)
membangun komitmen dengan memberikan motivasi kepada guru serta meningkatkan minat guru
sebagai pendidik, 4) pemberian reward dan punishment, pemberian reward dengan memberikan
insentif kepada guru dan punishment dengan melakukan teguran yang bersifat personal.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
selalu melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dengan judul
baik.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tersenandungkan kepada beliau Nabi Muhammad
SAW sebagai rahmatan lil alamin yang telah membawa petunjuk kebenaran kepada seluruh umat
Penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Munifah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri.
3. Bapak Dr. Untung Khoiruddin, M.Pd.I, selaku Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
4. Bapak Dr. Mukhammad Abdullah, M.Ag selaku pembimbing akademik dari awal masuk
5. Bapak Dr. Erwin Indrioko, M.Pd.I dan Bapak Nurul Huda Purnomo, M.Pd., selaku dosen
pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan di
arahan sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik.
ix
6. Ibu Dewi Komaril Uyun, S.Pd.I selaku Kepala MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan
Kediri yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, membantu, dan memberi
7. Segenap partisipan dari MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Kediri yaitu Bapak
Anwarudin,M.Pd. selaku Waka , Ibu Siti Halumni Rifna,M.Pd.I selaku guru kelas dan Bapak
Jamhuri,S.Pd selaku guru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
berlangsung.
8. Teman-teman seangkatan tahun 2018 dan mahasiswa di IAIN Kediri khususnya dari Program
Studi Manajemen Pendidikan Islam Kelas A dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu, yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
Semoga Allah SWT akan selalu melimpahkan rahmat dan balasan yang tiada batas
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Aamiin Ya
Rabbal ‘Alamin.
x
DAFTAR ISI
xi
B. Kehadiran Peneliti ...................................................................................................................... 37
C. Lokasi Penelitian ......................................................................................................................... 37
D. Data dan Sumber Data ............................................................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................................... 42
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................................... 43
G. Pengecekan Keabsahan Data ................................................................................................. 45
H. Teknik Analisis Data ............................................................................................................... 46
I. Tahap-tahap Penelitian .............................................................................................................. 47
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................................................... 48
A. Paparan Data Penelitian ............................................................................................................. 48
B. Temuan Penelitian ...................................................................................................................... 81
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 88
A. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja SDM Guru di MI Miftahul
Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Kediri ........................................................................................... 88
B. Implementasi Peningkatan Kinerja SDM Guru di Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan
Kediri ................................................................................................................................................... 93
BAB VI PENUTUP .............................................................................................................................. 106
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 106
B. Saran .......................................................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................... 112
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
pasal (1) disebutkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
dimana individu memperoleh pengetahuan, baik secara langsung atau tidak, baik
Salah satu yang menjadi faktor penting dan paling mendasar dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional adalah guru. Melalui kinerjanya, guru menjadi
salah satu komponen penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional serta menentukan mutu dan kualitas suatu lembaga. Kinerja guru ini tentunya
1
2
banyak sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Guru
tangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, dan iklim
pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. Disinilah,
antara lain pentingnya guru. Guru sebagi komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan, harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama.
Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah
pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem
keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar.
Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan
hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan
berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari
seorang kepala sekolah profesional. Kepala sekolah sebagai bagian dari sistem
guru dalam pembelajaran siswa. Mulyasa mengatakan bahwa dalam paradigma baru
3
lembaga pendidikan. Kepala sekolah yang baik akan bersikap dinamis untuk
suatu lembaga pendidikan adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah yang
berhasil adalah apabila dapat memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang
kompleks, serta mampu melaksanakan peranan dan tanggung jawab untuk memimpin
sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki andil besar
dalam menciptakan suasana kondusif yang ada dalam lingkungan kerjanya. Suasana
kondusif tersebut merupakan faktor yang terpenting dalam menciptakan guru dengan
SDM yang berkualitas. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting
terhadap kemajuan bangsa Indonesia, guru juga sebagai salah satu faktor penentu
tenaga pendidik yang berkualitas seperti yang diharapkan tujuan pendidikan nasional
merupakan tugas dan tanggung jawab sekolah atau madrasah terutama dalam
menciptakan peserta didik yang unggul dalam aspek intelektual, emosional, spiritual,
daya saing yang tinggi. sumber daya manusia dimaknai pula sebagai strategi dan
1
Mulyasa. Menjadi kepala sekolah profesional, dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005 ), 98
4
yang akan dating apabila ridak dapat menjaga kualitas sumber daya manusianya.
daya yang nyata karena melalui guru inilah dapat memberikan kemampuan,
keterampilan, pengetahuan dan motivasi peserta didik. Guru pun tidak akan produktif
jika tidak diarahkan dan dikelola dengan baik. Maka pemberdayaan dan
antara lain dengan strategi yang digunakan dalam rangka peningkatan kinerja SDM
guru nya, yaitu secara internal dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab guru akan
Kecamatan Banyakan secara bergilir. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah
simulasi mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam cara
masalah yang terjadi selama proses KBM berlangsung. Selain itu juga
oleh kemenag.
5
Pencapaian visi, misi dan tujuan Lembaga akan berjalan sesuai harapan
apabila Lembaga memiliki sistem Pendidikan yang berkualitas. Hal ini dibutuhkan
kerja sama dan keselarasan pada semua aspek, salah satunya adalah menumbuhkan
budaya organisasi yang sehat. Selain mengikut sertakan guru dalam kegiatan-kegiatan
dilakukan oleh kepala sekolah. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat ditentukan fokus
C. Tujuan Penelitian
Berangkat dari latar belakang dan fokus penelitian, maka tujuan dalam
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan, baik manfaat teoritis maupun praktis dari
1. Manfaat teoritis
kajian dan literatur dimasa mendatang sebagai bentuk dedikasi kami sebagai
2. Manfaat praktis
a) Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat dijadikan
c) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian dan literatur
E. Definisi Konsep
karakteristik sesuatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan landasan teori yang
1. Strategi
Strategi dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknik yang diterapkan oleh
seorang dalam hal ini pemimpin untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi
dapat juga diartikan sebagai kiat seseorang pemimpin untuk mencapai tujuan.
utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif
2
Akdon, “Strategic Management, for Educational Management (Manajemen Strategik untuk Manajemen”
(Bandung : ALFABETA, 2007), 4
8
cara dengan jalan mana para perencana strategis menentukan sasaran dan
mengambil keputusan.3
2. Kinerja
Kata kinerja berarti sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan;
serta kemampuan kerja. Makna kinerja pendidik tersebut berarti kerja keras yang
oleh seorang guru pada periode tertentu dalam sistem sekolah untuk mencapai
tujuan organisasi. 5
F. Penelitian Terdahulu
beberapa literatur yang relevan yang digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Anik FH pada tahun 2011 dengan
3
Yacob, Muslem, Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan perpustakaan
pada SMA Negeri Banda Aceh, Tesis Program Administrasi Pendidikan, Pascasarjana UNSYIAH, Banda
Aceh, 2012
4
Idhar, “Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Pembelajaran
Di MAN 3 Bima,” UIN Alauddin Makassar (UIN Alauddin Makassar, 2012), 9.
5
Adeyemi . Principals’ Leadership Styles and Teachers’ Job Performance in Senior Secondary Schools in
Ondo State, Nigeria. Journal of Economic Theory, Department of Educational Foundations and
Management, University of Ado-Ekiti,(2011) 3(3), 84-92.
9
yang terjadi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Idhar pada tahun 2012 dengan judul
efektif, hal itu terlihat pada peran yang sangat penting selaku kepala
meningkatkan kinerja guru antara lain menciptakan situasi dan kondisi yang
memberi apresiasi dan penghargaan pada guru yang berkinerja baik serta
kesejahteraan bagi guru, serta melakukan evaluasi pada setiap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh M. syafi’i pada tahun 2017 dalam bentuk
menjadi teladan bagi para guru dan tenaga kependidikan dan melakukan
sebagian guru terlambat kesekolah, keluar lebih cepat dari waktu yang
4. Penelitian yang dilakukan oleh Anggun Intansari pada tahun 2017 dengan
judul “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI (Studi
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro. Fokus dalam penelitian ini adalah
11
5. Penelitian yang dilakukan oleh Hari Irawan pada tahun 2021 dengan judul
Kabupaten Luwu Timur (Studi Pada SDN 156 Kalaena)” program studi
Makassar. hasil dari penelitian ini adalah sumber daya manusia di SDN 156
yang baik dan luas melalui organisasi profesi, mengembangkan etos kerja,
SDN 156 Kalaena sudah dilaksanakan dengan baik terutama dalam hal:
12
SDM guru yang dimana bukan hanya terfokus pada kinerja saja, tetapi juga
SDM guru melalui kinerja, tetapi belum peneliti temukan yang menjelaskan
secara khusus tentang membangun budaya kerja yang sehat dalam rangka
LANDASAN TEORI
A. Kinerja Guru
1. Kinerja Guru
Indonesia.7
panggung dari pada maknanya yang substantif, yakni suatu hasil, pencapaian
yang terukur atau pelaksanaan dari sesuatu yang dialami termasuk pencapaian
hasil pekerjaan. Kedua, dipandang sebagai pencapaian yang sangat bernilai yang
6
Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Cet. IV; Bandung: CV. Alfabeta, 2008), 171
7
Good, Carter V. “Dictionary of Education”, dalam Teriningsi, eds. Supervisi Pengajaran, Motivasi Kerja,
Kinerja Guru dan Prestasi belajar Siswa (Cet. I; Barru, 1959), 39.
8
Harold D. Stolovith dalam Muhammad Yaumi, The Development and Evolution of Human Performance
Improvement, dalam Dempsey, John V. And Reiser, Robert A. Trends and Issues in Instrctional Design
and Technology, Second Edition (New Jersey: Pearson Merril Prentice Hall, 2007), h. 134-146.
13
14
dimaknai sebagai hasil yang berguna yang telah dicapai oleh setiap individu atau
pada individu atau organisasi yang diperoleh selama melakukan aktivitas belajar.
tidak merujuk pada dua komponen utama, pertama, kemampuan pemelajar untuk
untuk menjadi praktisi pendidikan yang lebih perspektif, dan mereka dapat
pihak lain yang tidak berorientasi pada perbaikan kinerja sebagai mana yang
berikut: 10
a. Kualitas kerja. Indikator ini berkaitan dengan kualitas kerja guru dalam
di kelas.
9
Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan (Jakarta: Bina Aksara, 1999), 11.
10
Uno, H. B dan Lamatenggo, N. Teori kinerja dan pengukurannya. ( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 34
15
guru dalam proses layanan bimbingan belajar dengan siswa yang kurang
2009 menyebutkan bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan,
dan jabatan. Penilaian kinerja guru sangat berkaitan dengan pelaksanaan tugas
dengan teori yang dikemukakan oleh Soediarto dalam Zahroh menyatakan bahwa
tambahan tersebut.12
2. Kompetensi Guru
dalam setiap bidang profesi yang dapat membantunya berhasil 13. Memperkuat
salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terdapat dua istilah
yang muncul dari dua aliran yang berbeda tentang konsep kompetensi dilihat dari
11
Zahroh, Aminatul. Kualitas pembelajaran melalui Dimensi Profesionalisme Guru. (Bandung: Yrama
Media,2017), 81
12
Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen sumber daya manusia perusahaan,( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2001) 67
13
Hakim. Contribution of Competence Teacher (Pedagogical, Personality, Professional Competence and
Social) On the Performance of Learning. The International Journal Of Engineering And Science. 4 ,(2015).
01-12.
17
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada BAB IV dan V. Adapun kompetensi
dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik serta
berakhlak mulia.
akan mengubah peran guru yang tadinya pasif menjadi guru yang kreatif dan
Guru memilki satu kesatuan peran serta tugas yang tak terpisahkan, antara
14
Peraturan Pemerintah Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
18
kemampuan tersebut merupakan kemampuan integrativ, yang satu sama lain tak
dibandingkan dengan kemampuan yang lainnya. Dari sisi lain, guru sering
Akan tetapi, dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus dimiliki oleh para
guru. 16
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Peran ini lebih
tampak sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role model, memberikan
contoh dalam hal sikap dan perilaku, dan membentuk kepribadian peserta
didik.
15
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, ( Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), hal 29.
16
Suparlan, Menjadi Guru Efektif, ( Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), 29
19
rencana mengajar, program smester dan program tahunan, dan yang paling
e. Sebagai leader bagi guru lebih tepat dibandingkan dengan peran sebagai
manager. Karena manager bersifat kaku dengan ketentuan yang ada. Dari
telah ditegakkan oleh guru dari peran sebagai leader ini adalah disiplin
hidup.
guru. Tanpa adanya semangat belajar yang tinggi, mustahil bagi guru dapat
pembelajaran di sekolah.
20
Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa perlu
memiliki motivasi yang tinggi, baik motivasi dari dalam dirinya sendiri
gurunya sendiri.
Kepala sekolah yang dinamis akan dapat merencanakan dan menyiapakan berbagai
organisasi yang kompleks, dan mampu bertanggung jawab dalam perannya sebagai
pemimpin sekolah.
tertentu yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
Suasana kerja yang kondusif ini akan mendorong produktifitas guru dan
memiliki peran yang sangat penting terhadap kemajuan bangsa Indonesia, guru juga
17
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2001), 13
21
Peran adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat
lain agar menerima pengaruh itu. Seorang kepala sekolah mempunyai peran
mengatur dan menggerakkan sejumlah orang yang memiliki berbagai sikap, tingkah
laku, dan latar belakang berbeda-beda. Untuk mendapatkan staf yang handal dan
dapat membantu tugas kepala sekolah secara optimal, diperlukan kemampuan untuk
peningkatan mutu SDM, peningkatan kinerja guru, karyawan, dan semua yang
berhubungan sekolah.
membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Mereka harus memiliki
pemimpin, kepala madrasah harus memiliki sifatnya yang jujur, percaya diri,
bertanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi
18
Sudarwan Danim dan Khairil, Profesi Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), 82
22
yang secara jelas mengungkapkan ada tiga peranan seorang pemimpin, yaitu;
a. Figurehead (lambang)
b. Leadership (kepemimpinan)
c. Liasion (penghubung)
a. Sebagai monitor
b. Sebagai disseminator
c. Sebagai Spokesman
a. Entrepreneur
c. negotiator roles
d. Sebagai innovator
Strategi dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknik yang diterapkan
oleh seorang dalam hal ini pemimpin untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
19
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 89-93
23
Strategi dapat juga diartikan sebagai kiat seseorang pemimpin untuk mencapai
tujuan. Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, cara.
Sedangkan secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak
dan nara sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui
dan mengendalikan pilihan- pilihan yang menetapkan sifat dan arah suatu
organisasi perusahaan”. 23
Sedangkan menurut Drucker yang di kutip Akdon
“Strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things)”.
sasaran, tujuan atau maksud dan kebijakan utama serta rencana untuk mencapai
tujuan tersebut. Konsep tersebut lebih menitik beratkan pada upaya pimpinan
perencanaan yang akurat, matang dan sistematis. Perencanan dalam hal ini
20
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika Aditama,
2011) 3.
21
Ngalimun,Femeir Liadi dan Aswan, Strategi Dan Model Pembelajaran Berbasis Paikem, (Banjarmasin:
Pustaka Banua, 2013 ).8.
22
Salusu, Strategi Pengambilan Keputusan, (Jakarta: Pressindo, 2014 ) 101
23
Akdon, Strategic Managemen For Education Managemen (Manajemen Strategik Untuk Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011 ). 4.
24
dalam Ngalimun, strategi diartikan sebagai “ The art of crayying out a plan
Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu organisasi,
dan pemilihan alternative tindakan dan alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk
akan menggunakan fakta atau informasi itu untuk menentukan tindakan yang
akan dilakukan.
sosial dengan cara membujuk (merayu) agar sasaran perubahan (klien), mau
24
Winardi, Dasar-dasar Manajemen,( Bandung: Mandar Maju, 2012 ). 1.
25
akurat, tetapi mungkin juga justru dengan fakta yang salah sama sekali.
alokasi dan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan, kiat,
kepandaian dalam menguasai situasi dan kondisi yang dimiliki oleh organisasi,
sumber daya organisasi yang dimilikinya. Salah satu faktor yang menentukan
25
Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan Aplikasi, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2012) 150.
26
pemimpin untuk dapat memahami beberapa strategi, akan dapat memilih dan
menentukan strategi mana yang akan diutamakan untuk mencapai suatu tujuan.
kepercayaan.
guru.
program sekolah. Evaluasi umum diadakan setiap tahun dan para siswa
26
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LKiS Printing Cemerlang, 2010, h. 184.
27
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan atau membawa sekolah
yang dipimpinnya memperoleh mutu yang baik. Keadaan tersebut tentunya dapat
yang relevan dengan kondisi dalam meningkatkan kinerja guru. Beberapa cara
dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru
pada lembaga pendidikan. Diantara strategi yang dapat dilakukan oleh kepala
27
Dede Anik FH, Strategi Kepala Sekolah dalam menigkatkan Kinerja Guru di SMP Al-Shighor, Tesis
(UIN Syarif Hidaatullah Jakarta, 2011), 25
28
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta : Pustaka Jaya, 1993), 9
29
B. Surya Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, ( Jakarta: Bina Aksara, 1984),
47
28
berbagai cara yang dapat dilakukan antara lain melalui bantuan dari lain
guru-guru. Selain dari bantuan orang lain, dapat pula dilakukan sendiri leh
pembinaan, meliputi :
pengajaran di kelas
hal ini kepala sekolah harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut : 30
30
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),141
29
dapat diraih dengan maksimal. Kepala sekolah yang dapat menjadi pioneer,
31
Ibid, 111
32
Ibid, 113
30
dapat terlaksana dengan baik dan guru tidak merasa terbebani dengan
pada setiap individunya, hal inilah yang harus menjadi perhatian utama
hanya fisik, tetetapi juga psikisnya, hal ini harus dipahami leh kepala
33
Ibid, 143
31
Hal ini bisa dengan, kenaikan pangkat, finansial, piagam. Dan harus
disesuaikan dengan tugas yang diberikan serta hasil kerja guru tersebut.
tentang Guru dan Dosen bahwa guru yang berprestasi, berdedikasi luar
e. Pemberian punishment
1) Pengertian Punishment
34
Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( Penghargaan pasal 36)
32
bahkan orang dewasa sekalipun tidak akan pernah mau dicap jelek,
35
Pandji Anoraga dan Sri Suyati, Perilaku Keorganisasian (Semarang: Pustaka Jaya, 1995), 30
36
Eugene McKenna dan Nic Beech, The Essence of Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
ANDI, 2000), 107-112
33
teliti agar subjek hukuman tidak menaruh sakit hati pada pemberi
hukuman.
f. Melakukan evaluasi
sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya.
37
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016)
35
Hal ini dapat dilihat mylai dari berpakaian, seteklah berpakaian ia berdiri
dari sistem yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai
alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam
38
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Kalam Mulia, 2010), 220
39
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011, hal.
142.
40
Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran (Teori, Permasalahan dan Praktek), UMM Press,
Malang, 2005, hal. 145.
BAB III
METODE PENELITAN
yang kaya atas fenomena, selain itu metode penelitian kualitatif mendorong
pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa.41 Dalam proses penelitiannya, peneliti
berkaitan dengan keperluan penelitian dan kemudian data-data tersebut akan dianalisis
dan disajikan dan diberi kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif peneliti memaparkan
Tujuan dari penelitian ini adalah menggali data sesuai dengan faktanya di
lapangan yang kemudian dianalisis dengan teori yang sudah ada, serta untuk
kualitatif dengan metode deskriptif, penelitian ini tidak hanya untuk memenuhi
untuk mendapatkan analisis yang lebih mendalam tentang strategi kepala sekolah
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methoders), Alfabeta (Bandung: Cv. Alfabeta, 2013).
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016), 6.
36
37
B. Kehadiran Peneliti
Nasution menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain
dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah
bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Oleh karena itu
kehadiran peneliti adalah wajib, peneliti selaku instrument utama masuk ke latar
penelitian agar dapat berhubungan langsung dengan informan dan dapat memahami
secara alami kenyataan atau fenomena secara langsung. Maka dari itu, peneliti
bergantung pada kehadiran peneliti, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang
C. Lokasi Penelitian
Hasan Alwi, No.05 RT/RW: 05/02, Dsn. Margosari Kec. Banyakan, Kediri. Strategi
dan menjaga kualitas serta mutu dari tenaga pendidiknya yang melatarbelakangi
terkait dengan strategi kepala sekolah di MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah antara lain
merupakan hasil dari proses pendisiplinan guru yang dilakukan oleh kepala
38
sekolah.
3. Salah satu strategi kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru adalah dengan
4. Kepala sekolah secara konsisten menciptakan budaya kerja yang baik dan
menjadi contoh bagi guru-guru, salah satunya adalah dengan datang ke sekolah
paling awal.
Banyakan Kediri
sekolah dasar yang berlandaskan islami. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang baik dan kondusif
memiliki kemampuan dan kinerja yang tinggi serta kesejahteraan yang cukup,
karena mereka memiliki tanggung jawab yang tidak ringan didalam mendidik
anak-anak bangsa agar menjadi anak-anak bangsa yang berkarakter dan beriman
yang kuat.
a. Visi
3. Profil Madrasah
Identitas Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Mubtadiin Islamiyah
1. Nama : Miftahul Mubtadiin Islamiyah
2. Alamat : Ds. Banyakan
3. Jalan : Masjid Hasan Alwi No. 05
4. Dusun : Margosari
5. Desa : Banyakan
40
6. Kecamatan : Banyakan
7. Kabupaten : Kediri
8. Propinsi : Jawa Timur
9. Kode Pos : 64157
10. Telpon : 081357314764
Identitas Kepala Madrasah Ibtidaiyah
1. Nama Lengkap : Dewi Komaril Uyun
2. Pendidikan Terakhir : S-1
Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian. Kesalahan
dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka data yang diperoleh juga
tidak akan sesuai denga napa yang diperkirakan. Dalam penelitian ini data-data
1. Data Primer
dengan pihak yang terkait atau informan yang mengetahui secara jelas dan
rinci mengenai masalah yang sedang diteliti. Informan dalam penelitian ini
mempunyai ciri-ciri antara lain, memiliki karakter yang sesuai dengan latar
pertanyaan. Informan tersebut antara lain Kepala Sekolah, Waka serta guru-
guru disekolah.
2. Data Sekunder
42
Data sekunder Adalah data yang diperoleh dari data yang sudah ada
diperoleh dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan
digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesa yang telah
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data, serta instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah. 44 Pengumpulan
a. Observasi
43
Ahnah Tanzeh. Metode Penelitian Praktis. PT Bina Ilmu. Jakarta pusat.2004. halaman 28
44
Ridwan, Statistika Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah/Swasta, (Bandung : Alfabeta, 2004), hal.
137
43
b. Wawancara
narasumber.
c. Studi Dokumentasi
digunakan sebagai data yang menunjang akan kevalidan data yang diperoleh
dan untuk menguatkan hasil penelitian karena ada bukti dari penelitian itu
data adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument
45
Abdurrahman Fatoni. Metodologi Penelitian dan tehnik Penyusunan Skripsi. PT. Rinekha cipta.
Jakarta.2006. halaman 104-105
46
Dedi Mulyana. Metodologi penelitian kualitatif. Rosda. Bandung. 2006. Halaman 120.
47
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” (Bandung : ALFABETA, 2010), 222
44
terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi dan observasi tidak
temuannya.
(bebas).
pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan
pendahuluan, tahap penyaringan dan tahap melengkapi data yang masih kurang.
Pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap melengkapi data yang masih
kurang Pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap penyaringan data.
a. Meningkatkan ketekunan
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
b. Triangulasi
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
sama atau yang berbeda dan mana yang spesifik dari tiga sumber data
tersebut.
46
Bahan referensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya bahan
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik
a. Reduksi data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
b. Penyajian data
Penyajian data berupa uraian singkat, began, serta hubunga antar kategori. Dalam
penelitian ini, peneliti lebih menekankan teks yang bersifat naratif dalam
menyajikan data.
c. Penarikan kesimpulan
bersifat deskriptif atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya belum jelas
47
I. Tahap-tahap Penelitian
meminta izin kepada lembaga yang terkait sesuai dengan sumber data yang
1) Pengumpulan data
2) Mengidentifikasi data
Tahap akhir dari penelitian ini adalah penyajian data sesuai dengan
dengan teori-teori yang sudah ada dan sesuai dengan tujuan yang ingin di
capai.
BAB IV
Pada bab ini diuraikan mengenai paparan data serta temuan penelitian yang dilakukan
pada paparan data diperoleh dengan melakukan sesi wawancara secara langsung yang
Pada bagian ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari hasil observasi,
strategi kepala sekolah dalam meningatkan kinerja SDM guru dan implementasi
sumber daya manusianya, yaitu guru. Kualitas guru ini dapat dilihat dari
bagaimana kinerjanya. Maka dari itu, kepala sekolah mempunyai peran penting
dalam proses peningkatan kinerja Guru. Ketekunan kepala sekolah dalam menjaga
kualitas SDM di lembaganya dapat menjadi tolak ukur keberhasilan Lembaga yang
48
49
Islamiyah Banyakan, Ibu Dewi Komaril Uyun, S.Pd.I. dalam salah satu sesi
Banyakan , dapat diketahui bahwa terdapat dua strategi yang digunakan dalam
rangka peningkatan kinerja SDM guru nya, yaitu secara internal dengan
menumbuhkan rasa tanggung jawab guru akan perannya sebagai pendidik serta
a. Internal
meningkatkan kinerjanya.
48
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
51
kerja yang sehat. Dimana linkungan kerja yang sehat ini akan
S.Pd.I. sampaikan :
mengatakan :
menjadi efektif. Berikut ini akan dipaparkan hasil observasi adanya tata
50
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd.I ( 15
Juni 2022, pukul 08.00 WIB )
53
kinerja guru. Hal ini dilakukan untuk sebagai bentuk controlling terhadap
mengatakan :
kinerja guru adalah sebagai bentuk monitoring terhadap kinerja guru agar
51
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
52
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin,M.Pd ( 15
Juni 2022, pukul 08.00 WIB )
54
jawabnya akan tugas dan perannya sebagai pendidik. Seperti yang telah
53
Bukti Observasi mengenai adanya program kerja kepala sekolah, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00
WIB)
55
mengatakan :
54
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
55
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak
Anwarudin,M.Pd ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
56
kinerjanya. Hal-hal yang dapat memicu semangat para guru dalam hal ini
56
Bukti Observasi mengenai adanya kode etik sekolah, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00 WIB)
57
mengatakan :
mengatakan :
sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap kinerja guru dan serta
57
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
58
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd.I ( 15
Juni 2022, pukul 08.00 WIB )
58
b. Eksternal
kinerjanya. Selain itu pengembangan diri juga menjadi salah satu bentuk
untuk dipenuhi.
59
Bukti Observasi mengenai adanya Rencana Kegiatan dan Anggaran, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul
09.00 WIB)
59
mengatakan :
mengatakan :
60
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 14 Juni 2022, pukul 11.30 WIB )
61
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 20 April 2022, pukul 11.30 WIB )
60
beliau mengatakan
yang lain di luar Lembaga. Berikut ini akan dipaparkan hasil obervasi
potensi guru.
61
Islamiyah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah melalui strategi
internal yang dilakukan oleh kepala sekolah di dalam Lembaga Pendidikan dan
Banyakan.
a. Internal
62
Bukti Observasi mengenai Sertifikat BIMTEK LITNUM, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00 WIB)
62
pedoman oleh beliau, seperti yang Ibu Dewi Qomaril Uyun, S.Pd.I selaku
diperkuat dengan pendapat senada yang diutarakan oleh Ibu Siti Halumni
63
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB )
64
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin,M.Pd ( 20
April 2022, pukul 11.00 WIB)
63
“ yang jelas pada hal penerapan disiplin pada jam masuk akan
selalu diingatkan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah
akan selalu memantau kami para guru misalnya dengan
mengecek daftar absen. Maka itu nanti akan ada pemberitahuan
kepada bapak ibu guru. 65
dapat memengaruhi kebiasaan dan dapat memotivasi para guru dan staff
65
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu oleh Ibu Siti Halumni Rifna,
M.Pd.I ( 20 April 2022, pukul 07.45 WIB)
66
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB )
64
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd. ( 20
67
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
68
dan umpan balik yang obyektif, sehingga cara itu guru dapat
penjelasannya :
69
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd. ( 28
Juni 2022, pukul 10.00WIB )
70
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB )
67
Hal itu juga senada dengan apa yang diuraikan oleh Bapak
mengunjungi kelas-kelas
b) Melaksanakan evaluasi
71
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin,M.Pd ( 20
April 2022, pukul 11.00 WIB )
72
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Siti Halumni Rifna, M.Pd (
20 April 2022, pukul 07.45 WIB )
68
73
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,Spd.I ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB )
74
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin,M.Pd ( 20
April 2022, pukul 11.00 WIB )
75
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Siti Halumni Rifna, M.Pd (
20 April 2022, pukul 07.45 WIB )
69
76
Bukti Observasi mengenai adanya Rencana Kegiatan dan Anggaran, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul
09.00 WIB)
70
pada bagian ini. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Dewi Qomaril Uyun,
77
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB)
78
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin,M.Pd ( 20
April 2022, pukul 11.00 WIB)
71
secara komunikatif.
cara atau strategi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk
79
Bukti Observasi mengenai adanya Rencana Kegiatan dan Anggaran, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul
09.00 WIB)
72
sebagi pendidik. Hal itu juga yang diterapkan oleh Ibu Dewi Qomaril
jelaskan :
80
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB)
81
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd ( 20
April 2022, pukul 11.00 WIB)
73
yang mempunyai minat mengajar yang tinggi pula. Berikut ini akan
82
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Siti Halumni Rifna ( 20
April 2022, pukul 07.45 WIB )
83
Bukti Observasi mengenai adanya Rencana Kegiatan dan Anggaran, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul
09.00 WIB)
74
harus dilakukan secara efektif dan efisien. Begitu juga yang telah
Beliau mengatakan :
84
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB)
85
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Siti Halumni Rifna,M.Pd (
20 April 2022, pukul 07.45 WIB)
75
enam.
86
Bukti Observasi mengenai tata tertib sebelum dan sesudah pembelajaran, pada tanggal 18 Juni 2022 (
pukul 09.00 WIB)
87
Bukti Observasi mengenai Jadwal Pembiasaan Surat Pendek, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00
WIB)
76
pelatihan yang sesuai dengan spesifikasi masing-masing guru. Hal ini sangat
penting dilakukan karena bukan hanya sebagai tuntutan profesi saja, tapi
88
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 20 April 2022, pukul 09.30 WIB)
77
1) KKG
89
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 06 Juni 2022, pukul 08.00 WIB)
90
Wawancara dengan Waka MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Anwarudin, M.Pd ( 06
Juni 2022, pukul 09.00 WIB)
91
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Siti Halumni Rifna ( 06
Juni 2022, pukul 09.30 WIB)
78
pelaksanaan KKG
92
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 06 Juni 2022, pukul 08.00 WIB)
93
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Jamhuri, S.Pd ( 06 Juni
2022, pukul 10.00 WIB)
94
Bukti Observasi mengenai pelaksanaan KKG di MI Bolawen, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00
WIB
79
2) BIMTEK
mengatakan :
95
Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Ibu Dewi Komaril
Uyun,S.Pd ( 06 Juni 2022, pukul 08.00 WIB)
80
96
Wawancara dengan Guru MI Miftahul Mubtadi’in Islamiyah Banyakan Bapak Jamhuri, S.Pd.I ( 06
Juni 2022, pukul 10.00 WIB)
97
Bukti Observasi mengenai pelaksanaan BIMTEK, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00 WIB
81
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan paparan data diatas, pada bagian ini akan diuraikan temuan
Banyakan Kediri yang sesuai dengan visi misi sekolah, antara lain :
a. Internal
98
Bukti Observasi mengenai Sertifikat BIMTEK, pada tanggal 18 Juni 2022 ( pukul 09.00 WIB
82
SDM guru yang pertama adalah pengendalian kedisplinan guru. Hal yang
kinerja guru adalah sebagai bentuk monitoring terhadap kinerja guru agar
inilah yang menjadi latar belakang mengapa seorang kepala sekolah harus
kinerja.
memicu semangat para guru dalam hal ini dapat berupa kenaikan pangkat,
guru.
b. Eksternal
kinerjanya. Selain itu pengembangan diri juga menjadi salah satu bentuk
a. Internal
kehadiran dimana para guru harus hadir 15 menit sebelum masuk kelas
atau sebelum bel berbunyi dan guru juga ketika pertama kali datang harus
terlebih dahulu menandatangani atau mengisi daftar hadir dan begitu juga
ketika pulang dan semua kesepakatan itu yang harus sama sama dipatuhi
pembelajaran
kinerja guru dilakukan melalui dua cara, yaitu melakukan supervisi kepala
adalah setiap satu atau dua bulan sekali serta setaip akhir semester.
tupoksinya. Hal ini dilakukan karena Minat guru sebagai pendidik akan
dari itu dikatakan bahwa guru yang mempunyai komitmen tinggi untuk
mengajar adalah guru yang mempunyai minat mengajar yang tinggi pula.
b. Eksternal
tersebut antara lain workshop, bimtek, seminar, KKG, diklat, dan lain
yang sesuai bidang ajar masing guru-guru adalah hal yang harus
Kelompok kerja guru atau yang biasa disebut dengan KKG adalah
Kemenag pada tahun 2020 dalam mode daring terkait dengan penguatan
tahun 2019 yaitu KMA 184 dan KMA 185. Adapun yang dibahas dalam
terbaru.
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti akan memaparkan bahasan hasil penelitian mengenai
strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja SDM guru berdasarkan temuan-
Mubtadi’in Islamiyah Banyakan untuk kemudian dianalisis dengan teori-teori yang ada
pada kajian teori. Adapun fokus pembahasan dalam hal ini, meliputi : 1) strategi kepala
mengenai strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja SDM guru, diperoleh
hasil bahwa untuk meningkatkan kinerja guru, maka kepala sekolah harus selalu
saja yang kiranya dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini kepala
sekolah dituntut untuk dapat menguasai situasi dan kondisi sumber daya nya. Maka
dari itu, dalam strategi peningkatan kinerja guru, kepala sekolah MI Miftahul
apa saja yang akan dibutuhkan guru untuk mengembangkan pola-pola pembelajaran
yang dipakai, mulai dari secara internal dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab
guru akan perannya sebagai pendidik serta secara eksternal dengan upaya
88
89
pembelajaran.
Kepala sekolah adalah seseorang yang diangkat untuk menduduki jabatan tertentu
Pendidikan akan dapat terwujud apabila kepala sekolah mengerti akan kebutuhan
gurunya. Sejalan dengan hal itu, Raihani dalam bukunya yang berjudul “
evaluative.100
99
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2001), 13
100
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LKiS Printing Cemerlang, 2010, h. 184.
90
untuk melayani siswa dan guru, sedangkan Strategi Evaluatif Kepala sekolah secara
dan para siswa mengisi survey evaluasi setiap tahun menyangkut program-program
diperoleh kesimpulan bahwa strategi yang digunakan oleh kepala sekolah adalah
secara internal dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab guru akan perannya
sebagai pendidik serta secara eksternal dengan upaya pengembangan potensi guru
pendapat yang diuraikan oleh Raihani mencakup strategi pra kondisional, strategi
1. Internal
tugas, peran serta tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil penelitian, dalam upaya
untuk meningkatkan rasa tanggung jawab guru atas tugas dan perannya, kepala
tetapi juga sebagai bentuk monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah
Ngalimun, strategi diartikan sebagai “ The art of crayying out a plan skillfully “
Strategi adalah seni melaksanakan suatu rencana secara terampil. Strategi adalah
penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu organisasi, dan pemilihan
perubahan social yang telah ditentukan, kedua adalah strategi Pendidikan , yaitu
maksud orang akan menggunakan fakta atau informasi tersebut untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan, ketiga adalah strategi bujukan yang mana untuk
mencapai tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk (merayu) agar sasaran
perubahan (klien), mau mengikuti perubahan social yang direncanakan, serta yang
terakhir adalah strategi paksaan yang dilakukan dengan cara memaksa klien
101
Ngalimun. “Strategi dan Model Pembelajaran” ( Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2016 ), 68
92
2. Eksternal
adalah Pengembangan diri guru. Pengembangan diri guru merupakan hal dasar
meningkatkan kinerjanya. Selain itu pengembangan diri juga menjadi salah satu
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Soediarto dalam
sebagai sumber bahan pelajaran, bahan ajar yang diajarkan, pengetahuan tentang
pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar.102 Selain itu, Mulyasa
luas dan dalam tentang subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan, serta
102
Zahroh, Aminatul. Kualitas pembelajaran melalui Dimensi Profesionalisme Guru. (Bandung: Yrama
Media,2017), 81
93
Banyakan mengenai strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja SDM guru,
diperoleh hasil bahwa kepala sekolah menjalankan beberapa strategi yang ditujukan
untuk menjaga kualitas SDM guru sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercapai.
sebagaimana tugas dan perannya sebagai pemimpin Lembaga Pendidikan yang dapat
103
Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), 22
94
yang dapat mengatur dan menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk
Sebagaimana teori yang dijelaskan oleh Sudarwan Danim dan Khairil dalam
sebagai pemimpin, kepala madrasah haruslah mempunyai sifat yang percaya diri,
bertanggung jawab, serta berani mengambil resiko.104 Sejalan dengan itu, Harry
Mintzberg juga menjelaskan teori mengenai tiga peranan seorang pemimpin yang
peningkatan kinerja guru sangat penting. Kepala sekolah diharuskan menjadi figur
kinerja guru agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Dalam pelaksanaan
1. Internal
104
Sudarwan Danim dan Khairil, Profesi Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), 82
105
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 89-93
95
berdasarkan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah
perilakunya. Peningkatan disiplin dan kompetensi guru tidak begitu saja lepas
dari peranan dan usaha kepala sekolah. dalam menjalankan tugas pokok dan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah
satu usaha atau upaya menciptakan kondisi diatas adalah dengan terus
Hal ini sejalan dengan pendapat E. Mulyasa, dalam bukunya yang berjudul
terutama disiplin diri, dalam hal ini kepala sekolah harus mampu melakukan
perilakunya 106
. Ali Imron dalam bukunya “Pembinaan Guru di Indonesia”
106
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),141
96
layanan professional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah dan
107
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta : Pustaka Jaya, 1993), 9
108
B. Surya Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, ( Jakarta: Bina Aksara, 1984),
47
97
langsung.
pengawasan terhadap kinerja guru dapat terlaksana dengan baik dan guru
109
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),141, 111
98
guru merasa dibantu dan diperhatikan serta dihargai atas apa yang dia
kerjakan.
2) Melakukan evaluasi
setiap satu atau dua bulan sekali serta setaip akhir semester.
salah satu komponen dari sistem yang harus dilakukan secara sistematis
dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang
jelas.110
110
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Kalam Mulia, 2010), 220
99
komitmen guru.
1) Pemberian motivasi
dicapai.
111
Hasibuan. “Manajemen Sumber Daya Manusia “.( Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 32
100
yang sesuai dengan tupoksinya. Hal ini dilakukan karena Minat guru
pada Lembaga.
112
Mulyasa, “ Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “ (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
11
101
pemberian reward ini juga harus dilakukan secara efektif dan efisien.
agar seseorang menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau
113
meningkatkan kinerja yang telah dicapai. Selain itu Simamora juga
bahwa tujuan utama dari program reward adalah menarik orang yang
karyawan agar terus datang untuk bekerja dan mendorong karyawan untuk
113
Agung, Adi Nugroho. 2006. : Menumbuhkan Service Loyalty melalui Kualitas Pelayanan dan
Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada Perusahaan Jasa. Jurnal Manajemen. Vol. 5, No. 2
114
Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: STIE YKPN, 2004)
115
Gibson, Ivancevich, Donnelly. Organisasi, Edisi 8, Jilid Pertama. (Jakarta: Penerbit Binapura Aksara,
1996)
102
perilaku tertentu.
Punitur, Quia Peccatum est, yang artinya dihukum karena telah bersalah,
serta Punitur, ne Peccatum yang artinya dihukum agar tidak lagi berbuat
kesalahan
untuk mendorong agar guru melakukan tugas, peran dan tanggung jawabnya
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan diharapkan agar kesalahan
2. Eksternal
workshop, bimtek, seminar, KKG, diklat, dan lain sebagainya. Banyak sekali
mengajar, serta diskusi Bersama dengan guru yang sesuai dengan bidang ajarnya
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik dalam bukunya yang berjudul
dunia pendidikan menurut Hamalik (2008: 35) antara lain kompetensi guru
penting dalam rangka pembinaan guru, kompetensi guru penting dalam rangka
a. KKG
pembuatan soal ataupun pembuatan kisi-kisi ulangan. Selain itu juga ada
pengarahan dari pengawas mengenai kedisiplinan dan tata tertib guru, danjuga
rutin dilakukan setiap triwulan. Macam-macam KKG yang diikuti oleh guru-
guru di MI Miftahul Mubtad’in Islamiyah ini meliputi KKG guru mapel, KKG
Menurut Trimo yang mengatakan bahwa kelompok kerja guru yaitu suatu
organisasi guru yang bersifat struktural yang dibentuk oleh guru-guru di suatu
wilayah atau gugus sekolah sebagai wahana untuk saling bertukar pengalaman
116
Hamalik,. Profesi Kependidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 32
104
kelompok kerja guru ini merupakan wadah atau tempat bagi guru untuk
dan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki sekolah
rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban akademik, sosial,
b. BIMTEK
117
Trimo, . Studi Kasus Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti 1 Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal tahun 2006/2007. http: // pasca.uns.ac.id/?p=684. Pada hari Rabu 20 Desember 2017
pukul 08.36 WIB.
118
Sumadji,. Revitalisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan.
http://pendidik an.probolinggokab., 2013syofi
119
Syofiarni, . Hubungan Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Padang Panjang Barat. Jurnal Guru, 2(1), 23-25.2006
105
Kemenag pada tahun 2020 dalam mode daring terkait dengan penguatan
kinerja guru yang. Adapun yang dibahas dalam KMA ini adalah tentang
pengekuivalensian dan beban mengajar. Selain itu dalam KMA tersebut juga
dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Proses yang dimaksud agar
Maka dari itu, proses tersebut terikat dengan tujuan organisasi. 120
dan bimtek diharapkan setiap individu maupun instansi tertentu, baik swasta
120
Wiyono, .Meningkatkan Kompetensi Manajerial Calon Kepala Sekolah Melalui On The Job Learning
(OJL).LPPKS Gondangrejo Karanganyar, Jawa TengahIndonesia, 2015
106
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai bentk controlling yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru, c)
yang lain di luar Lembaga untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
106
107
ditempuh melalui beberapa cara, antara lain pada strategi internal ditempuh
B. Saran
saran yang dapat peneliti sampaikan diantaranya adalah sebagai Lembaga formal,
kinerja guru-gurunya. Hal ini akan dapat dicapai apabila selalu mempertahankan
Anoraga Pandji,. Sri Suyati. 1995. Perilaku Keorganisasian. Semarang: Pustaka Jaya
Dede Anik FH. 2011. Strategi Kepala Sekolah dalam menigkatkan Kinerja Guru di SMP
Al-Shighor, Tesis. UIN Syarif Hidaatullah Jakarta.
108
109
Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: Remaja
Rosdakarya
McKenna, Eugene., Nic Beech. 2000. The Essence of Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: ANDI
Mulyasa. 2005. Menjadi kepala sekolah profesional, dalam konteks menyukseskan MBS
dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Mulyasa, E.. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Muslem, Yacob. 2012. Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja
karyawan perpustakaan pada SMA Negeri Banda Aceh, Tesis Program
Administrasi Pendidikan, Pascasarjana UNSYIAH, Banda Aceh, 2012
Ngalimun. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo, 2016
Nugroho, Agung Adi 2006. : Menumbuhkan Service Loyalty melalui Kualitas Pelayanan
dan Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada Perusahaan Jasa. Jurnal
Manajemen. Vol. 5, No. 2
Peraturan Pemerintah Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Prawirosentono, Suyadi . 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Jakarta: Bina Aksara, 1999
Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: STIE YKPN, 2004)
Siregar, Eveline, Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia
Indonesia
Suhardiman, Budi. 2012. Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta
Syofiarni, . Hubungan Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan Kinerja Guru
Sekolah Dasar di Kecamatan Padang Panjang Barat. Jurnal Guru, 2(1), 23-
25.2006
Trimo, . Studi Kasus Pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Inti 1
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal tahun 2006/2007. http: //
pasca.uns.ac.id/?p=684. Pada hari Rabu 20 Desember 2017 pukul 08.36 WIB.
Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( Penghargaan pasal 36)
111
Uno, H. B dan Lamatenggo, N. 2011. Teori kinerja dan pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
112
113
lampiran 5 . Dokumentasi
119