Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENELITIAN

KONSISTENSI TERHADAP TATA TERTIB SEBAGAI PONDASI AWAL


MEMBENTUK KEDISIPLINAN SISWA
DI MA SHOLIHIYYAH KALITENGAH
TAHUN 2022

Diajukan guna melengkapi salah satu persyaratan penyelesaian


Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL )

Disusun oleh :
1. Nasihah Khumda,M.Pd. NIDN. 2114057301
2. Farida Aufani Salma NIM. 11910064
3. Febri Indro Cahyono NIM. 11910325
4. Kholisoh NIM. 11910065
5. M. Fajar Asyharul Mu’alla NIM. 11910322
6. Rasinah NIM. 11910114

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN SEMARANG
( SETIA WS )
TAHUN 2022
PENGESAHAN

Laporan kelompok Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Madrasah Aliyah


Sholihiyyah Kalitengah Mranggen Demak, yang telah dilaksanakan pada tanggal
10-31 Oktober 2022 Oleh:

NO Nama NIM
1. Nasihah Khumda,M.Pd. NIDN. 2114057301
2. Farida Aufani Salma NIM. 11910064
3. Febri Indro Cahyono NIM. 11910325
4. Kholisoh NIM. 11910065
5. M. Fajar Asyharul Mu’alla NIM. 11910322
6. Rasinah NIM. 11910114

Disahkan dan dapat diterima sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan
jenjang Strata Satu Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI
Walisembilan Semarang (SETIA WS) pada :

Hari : Senin
Tanggal : 31 Oktober 2022

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala MA Sholihiyyah

Nasihah Khumda,M.Pd. Arifin,S.Ag.,M.Pd.


NIDN. 2114057301 NIP. 196708112006041014

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, sebagai ungkapan syukur kami sebagai tim


penyusun atas rahmat dan karunia Alloh SWT sehingga program Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dan penyusunan laporan penelitian kelompok ini dapat selesai sesuai
dengan yang kami harapkan.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan PPL yang
telah terlaksana pada tanggal 10-31 Oktober 2022 di Madrasah Aliyah Sholihiyyah
Kalitengah, Mranggen, Demak.
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan PPL ini telah dibantu oleh berbagai
pihak. Maka pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moral terlebih
materiil kepada kami
2. Bapak Drs. H. Muhlisin, SE., M.Ag., M.M. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Wali Sembilan Semarang
3. Ibu Nasihah Khumda,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
telah memberikan pendampingan, bimbingan dan masukan selama pelaksanaan
PPL di MA Sholihiyyah Kalitengah
4. Bapak Arifin,S.Ag,M.Pd selaku Kepala MA Sholihiyyah Kalitengah yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas untuk seluruh program PPL kami
5. Bapak Ahmad Saqori,S.Ag,M.Pd.I selaku waka kurikulum yang telah
memberikan bantuan dan mengkoordinasikan pelaksanaan PPL kami
6. Bapak dan Ibu dewan guru MA Sholihiyyah yang telah memberikan
pendampingan,bantuan dan masukan kepada kami ketika praktik mengajar di
kelas
7. Rekan-rekan PPL STAI WS di MA Sholihiyyah yang telah bekerja sama
melaksanakan seluruh program PPL dengan semangat kekeluargaan
8. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu pelaksanaan PPL STAI WS
di MA Sholihiyyah Kalitengah yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa didalam pelaksanaan PPL dan penulisan laporan ini
terdapat banyak kekurangan, kesalahan dan kelemahan. Untuk itu segala kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini.

ii
Akhir kata, semoga laporan ini dapat mememberikan nilai manfaat baik bagi
penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Demak,31 Oktober 2022

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan …………………………………………………….. i
Kata Pengantar …………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………................................................. iv
BAB I Pendahuluan ……………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………. 3
D. Sumber Data …………………………………………. 4
E. Metode Penelitian ……………………………………. 4
1. Teknik Pengumpulan Data ………………………. 4
2. Teknik Analisa Data ……………………………... 5
F. Kajian Teori ………………………………………….. 6
G. Sistematika Penulisan ………………………………… 18
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian ………………………………. 19
BAB III Deskripsi Data Penelitian ………………………………… 36
BAB IV Analisa dan Pembahasan …………………………………. 39
BAB V Penutup …………………………………………………… 42
A. Kesimpulan …………………………………………… 42
B. Rekomendasi …………………………………………. 42
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 44
Lampiran-lampiran ………………………………………………………. 45

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, pendidikan pada
hakekatnya adalah sebagai usaha menyiapkan anak didik untuk
menghadapi lingkungan hidup yang senantiasa mengalami perubahan, dan
pendidikan itu pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
dan kehidupan pribadi dan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha dasar
untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun
di luar sekolah. Berbagai usaha untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional telah dilakukan antara lain :
1. Pemantapan/pemutakhiran kurikulum
2. Peningkatan jumlah prasarana pendidikan dalam rangka usaha
pelayanan yang lebih merata.
3. Peningkatan jumlah tenaga guru dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pelayanan pendidikan.
4. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan (Prof. Dardji
Darmodiharjo,S.H. , 1983:9)
Berdasarkan uraian diatas , timbullah berbagai pemikiran dan usaha-
usaha yang dilakukan para ahli pendidikan melalui pembaharuan-
pembaharuan yang sekarang telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun
lembaga-lembaga pendidikan non pemerintah. Salah satu faktor penunjang
keberhasilan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah guru. Tugas
guru bukan hanya sebagai pengajar tapi sebagai pendidik, yang tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Tugas pendidik tidak akan lepas dari
kewajiban seorang guru sesuai dengan pandangan sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-Pancasila
2. Guru berusaha mensukseskan pendidikan yang serasi ( jasmani dan
rohani ) bagi anak didiknya.

1
3. Guru menghargai dan menghormati individu dan kepribadian anak
didikya masing-masing
4. Guru dengan sungguh-sunguh mengintensifkan pendidikan
Pancasila.
5. Guru melatih dalam memecahkan masalah dan membina daya
kereasi siswa agar dapat menunjang kehidupan masyarakat yang
sedang membangun.
6. Guru membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan
keterampilan pada anak didik ( DR.Moh.Surya,1981:32 )
Tata tertib sekolah merupakan salah satu bentuk aturan yang harus
ditaati dan dilaksanakan oleh siswa, sebagai satu perwujudan kehidupan
yang sadar akan hukum dan aturan. Tata tertib sekolah adalah rambu-
rambu kehidupan bagi siswa dalam melaksanakan kehidupan dalam
masyarakat sekolah.
Pembinaan guru di sekolah merupakan bagian integral dari upaya
pembinaan kesadaran hukum atau aturan-aturan yang dibuat oleh
pemerintah. Pembinaan terhadap tata tertib sekolah merupakan salah satu
bentuk kegiatan guru Fisika di sekolah dalam rangka pembinaan
generasimuda dan pembentukan manusia disiplin dan terdidik.
Masalah yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan adalah
bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, baik yang bersifat
pengetahuan maupun sikap. Usaha pertama yang dilakukan oleh sekolah
dalam pembinaan sikap yaitu melalui tata tertib sekolah.
Sebagaimana diketahui dewasa ini banyak sekali siswa sekolah yang
terlibat dalam kenakalan remaja, pergaulan bebas, penggunaan narkoba,
tawuran antar sekolah serta penggunaan etika yang salah dalam kehidupan.
Oleh karena itu melalui pembinaan tata tertib sekolah diharapkan siswa
dibiasakan melaksanakan kehidupan sesuai dengan aturan yang berlaku di
masyarakatnya.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengkaji
tentang efektifitas peranan tata tertib sekolah terhadap belajar mengajar

2
yang akan berkaitan dengan perolehan hasil belajar itu sendiri.1 Maka
penulis merumuskan kedalam judul penelitian: “KONSISTENSI
TERHADAP TATA TERTIB SEBAGAI PONDASI AWAL
MEMBENTUK KEDISIPLINAN SISWA DI MA SHOLIHIYYAH
KALITENGAH”.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Konsistensi Terhadap Tata Tertib Sebagai Pondasi Awal
Kedisiplinan Siswa di MA Sholihiyyah Kalitengah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, dalam setiap penelitian
memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penelitian ini
adalah mengetahui seberapa konsistensi terhadap tata tertib sebagai
pondasi awal kedisiplinan di MA Sholihiyyah Kalitengah.
2. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari informasi tentang
Konsistensi terhadap tata tertib sebagai pondasi awal kedisiplinan
siswa di MA Sholihiyyah Kalitengah.
b. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui konsistensi terhadap tata
tertib serta peran guru dalam membina kedisiplinan siswa.
c. Untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan
dalam konsistensi terhadap penerapan tata tertib di MA
Sholihiyyah.
d. Bagi para peneliti, hasil penelitian ini dijadikan sebagai inspirasi
guna melakukan penelitian pada masalah serupa yang lebih
mendalam lagi.

1
https://yayasankurniaalam.blogspot.com/2012/04/makalah-tata-tertib-sekolah.html (diakses
jumat,28 oktober 2022)

3
D. Sumber Data
Sumber data-data yang dibutuhkan peneliti terdiri dua sumber yaitu :
1. Sumber primer adalah Waka Kesiswaan dan siswa MA Sholihiyyah
Kalitengah
2. Sumber sekunder didapat dari arsip data dan dokumen resmi di MA
Sholihiyyah Kalitengah, dalam buku-buku atau lewat orang lain yang
mengetahui data-data yang dibutuhkan serta fokus terhadap masalah
yang diteliti.

E. Metode Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan penelitian
kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskritif.
Yaitu dengan cara menjelaskan atau menjebarkan bagaimana konsistensi
dalam menerapkan tata tertib di MA Sholihiyyah Kalitengah sebagai
pondasi awal untuk membentuk kedisiplinan siswa.
1. Teknik Pengumpulan Data
Macam – macam teknik yang digunakan dalam penelitian sebagai
berikut :
a. Observasi
Observasi adalah data yang sama dengan wawancara juga
diperlukan kisi-kisi observasi sehingga observasi dapat mencatat
gejala secara terurai atau membutuhkan tanda checking 2. Metode
ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
seberapa konsistennya dalam penerapan tata tertib di MA
Sholihiyyah Kalitengah.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang memiliki tujuan.
Tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh konstruksi yang

2
Sutrisno Badri, Metode Statistika Untuk Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta:Ombak
2012). hal. 34-35

4
terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi,
perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya;
rekonstruksi keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu
proyeksi keadaan tersebut yang diharapkan terjadi pada masa yang
akan datang; dan verifikasi, pengecekan dan pengembangan
informasi yang telah didapat sebelumnya. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data tentang seberapa konsistennya dalam
penerapan tata tertib di MA Sholihiyyah Kalitengah..
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah digunakan untuk mengumpulkan data
dari sumber non manusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan
rekaman. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan seberapa konsistennya dalam penerapan tata
tertib di MA Sholihiyyah Kalitengah.
2. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah “proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain yang dikumpulkan untuk meningkatan pemahaman terhadap
bahan-bahan tersebut agar dapat dipresentasikan semuanya kepada
orang lain3.
Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu
penelitian dengan penelitian yang lainnya, tetapi didalamnya ada
variasi.
1. Perencanaan
Perencanaan meliputi perumusan dan pembuatan masalah
serta merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
diartikan pada merumuskan pemgumpulan data.
2. Memulai pengumpulan data

3
Syamsuddin AR, Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa
(Bandung : RT Remaja Rosdakarya Offset, 2006), hal. 110.

5
Sebelum pemgumpulan data dimulai, peneliti berusaha
menciptakan hubungan baik, menumbuhkan kepercayaan serta
hubungan yang akrab dengan individu-individu dan kelompok
yang menjadi sumber data.
Pengumpulan data dengan interview dilengkapi dengan
data pengamatan dan data dokumen.
3. Pengumpulan data dasar
Dalam pengumpulan data dasar peneliti benar benar
“melihat, mendengarkan, membaca dan merasakan” apa yang
ada dengan penuh perhatian4
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah digunakan untuk mengumpulkan data
dari sumber non manusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan
rekaman.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan seberapa konsistennya dalam penerapan
tata tertib di MA Sholihiyyah Kalitengah
F. Kajian Teori
1. Pengertian Tata Tertib
Tata tertib adalah peraturan-peraturan yang telah disepakati oleh
suatu lembaga yang harus ditaati oleh masyarakat, apabila dilanggar
akan diberikan sanksi. Tata tertib memiliki sifat memaksa, sehingga
wajib bagi masyarakat untuk menjalankan tata tertib yang telah
disepakati bersama. Sama halnya dengan hukum, tata tertib juga
memiliki sanksi bagi siapa saja yang melanggar.5
Banyak ahli yang mengungkapkan pendapat tentang tata tertib,
berikut penjelasannya:
a. Adiwimarta dalam Prayoga (2000)
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:Rosda, 2010), hal.
114
5
https://dosenppkn.com/tata-tertib/#:~:text=Tata%20Tertib.%20Tata%20tertib%20sejatinya
%20ialah%20peraturan%20yang,wajib%20untuk%20mematuhi%20tata%20tertib%20yang
%20telah%20dibuat. (diakses jumat,28 oktober 2022)

6
Tata tertib adalah serangkaian bentuk peraturan-peraturan
yang harus ditaati dan patuhi  serta dilaksanakan oleh
masyarakat. Pendapat ini menekankan bahwa tata tertib adalah
hal yang wajib untuk dijalankan oleh masyarakat tanpa
terkecuali.
b. Meichati (1980)
Tata tertib adalah sebuah peraturan yang bersifat mengikat
seseorang atau kelompok, bertujuan untuk  menciptakan
keamanan, ketentraman, orang tersebut atau sekelompok orang
tersebut. dalam pendapat ini disebutkan pula tujuan dari tata
tertib itu sendiri yaitu untuk menjaga keamanan di dalam
masyarakat.
c. Sugono (2003)
Tata tertib ialah suatu petujuk atau pedoman, kaidah dan
ketentuan yang dibuat untuk mengatur. Sugono menekanka
bahwa tata tertib ada untuk mengatur setiap tingkah laku atau
tindakan seseorang di dalam masyarakat. Dengan adanya yang
mengatur manusia maka kehidupan manusia akan tertata dan
damai.
d. Kamaruzaman dalam Sujanto Bejo (2001)
Tata tertib menurut Kamaruzaman ialah suatu hal yang
telah disepakati dan mengikat sekelompok orang atau lembaga
dalam upaya mencapai sebuah tujuan dalam hidup bersama.
Tata tertib juga dapat diartikan sebagai suatu tatanan yang
mempunyai tujuan untuk menjadikan teratur secara struktur
maupun sistematis dari suatu proses yang di jalani.6
Dengan demikian Tata tertib adalah serangkaian peraturan yang
telah dibuat dan disepakati oleh suatu lembaga yang harus ditaati oleh
masyarakat, apabila dilanggar akan diberikan sanksi. Tata tertib ada
6
https://dosenppkn.com/tata-tertib/#:~:text=Tata%20Tertib.%20Tata%20tertib%20sejatinya
%20ialah%20peraturan%20yang,wajib%20untuk%20mematuhi%20tata%20tertib%20yang
%20telah%20dibuat. (diakses jumat, 28 oktober 2022)

7
untuk mengatur setiap tingkah laku atau tindakan seseorang di dalam
masyarakat.Tata tertib memiliki sifat memaksa dan mengikat,
sehingga wajib bagi masyarakat untuk menjalankan tata tertib yang
telah disepakati bersama.
2. Tata tertib di sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga yang digunakan untuk kegiatan
belajar bagi para pendidik serta menjadi tempat memberi dan juga
menerima pelajaran yang sesuai dengan bidangnya. Secara umum
sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal,
non formal maupun informal yang didirikan oleh negara ataupun
swasta yang dirancang mengajari, mendidik melalui didikan yang
telah diberikan oleh tenaga pendidik.7
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tujuan
membentuk manusia yang berkualitas, tentunya sangat diperlukan
suatu aturan guna mewujudkan tujuan tersebut. Lingkungan sekolah
khususnya tingkat MA yang berangotakan remaja-remaja yang sedang
dalam masa transisi, sangat rentan sekali terhadap perilaku yang
menyimpang. Oleh karena itu diperlukan suatu hukum atau aturan
yang harus diterapkan di sekolah yang bertujuan untuk membatasi
setiap perilaku siswa. Di lingkungan sekolah yang menjadi “hukum”
nya adalah tata tertib sekolah. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1998: 37), mengemukkan bahwa “peraturan tata tertib
sekolah adalah peraturan yang mengatur segenap tingkah laku para
siswa selama mereka bersekolah untuk menciptakan suasana yang
mendukung pendidikan”. Selanjutnya Indrakusumah (1973: 140),
mengartikan tata tertib sebagai
“sederetan peraturan yang harus ditaati dalam suatu situasi
atau dalam tata kehidupan tertentu”.

7
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-sekolah-dan-fungsi-sekolah/#:~:text=Secara%20umum
%20sekolah%20merupakan%20sebuah%20lembaga%20pendidikan%20yang,melalui%20didikan
%20yang%20telah%20diberikan%20oleh%20tenaga%20pendidik. (diakses sabtu,29 oktober
2022)

8
Hal ini mengandung arti bahwa dalam kehidupan manusia
dimana pun berada pasti memerlukan tata tertib.8
3. Tujuan tata tertib di Sekolah
Sebelum membahas tentang tujuan tata tertib yang lebih luas,
akan penulis uraikan terlebih dahulu tujuan dari peraturan. Menurut
Hurlock (1990: 85), yaitu: “peraturan bertujuan untuk membekali
anak dengan pedoman berperilaku yang disetujui dalam situasi
tertentu”. Misalnya dalam peraturan sekolah, peraturan ini memuat
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
siswa, sewaktu berada di lingkungan sekolah. Tujuan tata tertib adalah
untuk menciptakan suatu kondisi yang menunjang terhadap
kelancaran, ketertiban dan suasana yang damai dalam pembelajaran.
Dalam informasi tentang Wawasan Wiyatamandala (1993: 21)
disebutkan bahwa: “ketertiban adalah suatu kondisi dinamis yang
menimbulkan keserasian dan keseimbangan tata kehidupan bersama
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa”.
Dalam kondisi sehari-hari, kondisi di atas mencerminkan
keteraturan dalam pergaulan, penggunaan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat serta
lingkungan. Menurut Kusmiati (2004: 22), bahwa tujuan diadakannya
tata tertib salah satunya sesuai dengan yang tercantum dalam setiap
butir tujuan tata tertib, yaitu:
a. tujuan peraturan keamanan adalah untuk mewujudkan rasa aman
dan tentram serta bebas dari rasa takut baik lahir maupun batin
yang dirasakan oleh seluruh warga, sebab jika antar individu
tidak saling menggangu maka akan melahirkan perasaan tenang
dalam diri setiap individu dan siap untuk mengikuti kegiatan
sehari-hari.

8
https://yayasankurniaalam.blogspot.com/2012/04/makalah-tata-tertib-sekolah.html (diakses sabtu
29 oktober 2022)

9
b. tujuan peraturan kebersihan adalah terciptanya suasana bersih
dan sehat yang terasa dan nampak pada seluruh warga.
c. tujuan peraturan ketertiban adalah menciptakan kondisi yang
teratur yang mencerminkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan pada tata ruang, tata kerja, tata pergaulan bahkan
cara berpakaian.
d. tujuan peraturan keindahan adalah untuk menciptakan
lingkungan yang baik sehingga menimbulkan rasa keindahan
bagi yang melihat dan menggunakannya.
e. tujuan peraturan kekeluargaan adalah untuk membina tata
hubungan yang baik antar individu yang mencerminkan sikap
dan rasa gotong royong, keterbukaan, saling membantu,
tenggang rasa dan saling menghormati. Berdasarkan uraian
diatas, maka setiap warga negara bertanggung jawab untuk
menciptakan suasana yang aman, tertib, bersih, indah dan penuh
kekeluargaan, agar proses interaksi antar warga dalam rangka
penanaman dan pengembangan nilai, pengetahuan, keterampilan
dan wawasan dapat dilaksanakan.
4. Fungsi tata tertib di Sekolah
Adapun fungsi tata tertib sekolah bagi siswa adalah :
a. Sebagai alat untuk mengatur perilaku dan sikap siswa selama di
madrasah
Keberadaan tata tertib sekolah akan mampu menjamin
kehidupan yang tertib dan tenang di sekolah sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Dengan
pelaksanaan tata tertib sekolah yang tepat, jelas, konsekuen, dan
diawasi dengan sungguh-sungguh akan menciptakan suasana
belajar di sekolah yang tertib, damai, dan tentram. Tata tertib
sekolah yang ditaati dan dilaksakan dengan baik oleh para siswa
dapat menjadi suatu pembelajaran bagi mereka untuk dapat
menghormati aturan-aturan umum lainnya serta mereka dapat

10
belajar mengembangkan sikap mengekang dan mengendalikan
diri.
b. Sebagai sarana Pendidikan
Dengan keberadaan tata tertib sekolah maka akan
memperkenalkan siswa pada perilaku yang disetujui oleh suatu
lingkungan. Dengan begitu pada akhirnya siswa dapat
membawa dirinya ke dalam kehidupan yang lebih luas yaitu
lingkungan masyarakat, dimana sebelum terjun ke dalam
lingkungan masyarakat, para siswa telah dibekali dengan
pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat mengekang atau
mengendalikan diri , sehingga nantinya mereka diharapkan
dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, tenang, dan
aman.
c. Sebagai pedoman bagi perilaku siswa
Tata tertib sekolah dapat menjadi suatu pedoman bagi
perilaku para siswa dan dapat memotivasi siswa untuk dapat
berperilaku atau bertindak sesuai dengan harapan sosial. Tata
tertib sekolah juga menjadi salah satu unsur kedisiplinan
perilaku siswa. Dengan begitu para siswa diharapkan mampu
berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
lingkungan sekolah.

5. Pengertian Disiplin
Kata disiplin  sendiri berasal dari kata latin “discipline”.
Artinya “latihan atau pendidikan dalam pengembangan harkat,
spiritualitas, dan kepribadian”. Disiplin memanifestasikan
dirinya sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku individu
agar mengikuti prinsip dan selalu mengikuti aturan atau norma
yang berlaku. Sekarang, kata disiplin telah berkembang
maknanya dalam beberapa cara. Pertama, disiplin diartikan

11
sebagai kepatuhan  atau pengawasan dan pengendalian
peraturan hukum
Kedua bidang tersebut merupakan latihan yang bertujuan
untuk mengembangkan diri agar  berperilaku tertib. Guru
merupakan pendidik profesional yang tanggung jawab
utamanya mendidik dan mengevaluasi peserta didik, namun
pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan
formal, dasar,dan menengah.
Di sisi lain, tenaga kependidikan adalah bagian dari tenaga
pendidik dan merupakan anggota masyarakat yang berdedikasi
dan bersidang untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan.
Dalam informasi  wawasan Wiyata Mandala, kedisiplinan guru
diartikan sebagai sikap spiritual yang mencakup kesediaan
untuk mematuhi segala aturan, peraturan, dan norma yang
berlaku dalam pelaksanaan kewajiban dan tanggungjawab.9
Disiplin adalah rasa kepatuhan terhadap aturan atau 
pengawasan dan  pengendalian. Disiplin adalah upaya untuk
memberikan suatu objek rasa nilai atau obsesi untuk mentaati
aturan.
Mengenai pengertian disiplin, beberapa  ahli memberikan
pengertian yang meliputi :
1. Menurut Siswanto, “2001”
Melihat disiplin ini adalah sikap menghormati,
menghargai, tunduk, dan tunduk pada peraturan yang
berlaku, baik secara tertulis maupun tertulis, dan  apabila
kewajiban dan wewenang yang dilimpahkan itu dilanggar
maka sanksi tidak dapat dielakkan.
2. Menurut Flippo, “Dalam Atmodiwirjo,2000”
Disiplin adalah segala upaya untuk mengkoordinasikan
perilaku  masa depan dengan menggunakan hukum dan

9
https://www.gramedia.com/best-seller/sika-disiplin/ (diakses sabtu,29 oktober 2022)

12
penghargaan. Definisi di atas menitikberatkan pada konsep
disiplin sebagai upaya menata perilaku seseorang dengan
cara yang terbiasa melakukan sesuatu  yang seharusnya
dirangsang dengan hukuman dan penghargaan.
3. Menurut Atmosudirjo,”Atmodiwirjo,2000”
Mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan
pengendalian diri erat kaitannya dengan rasionalisme,
kesadaran, dan tanpa emosi. Pandangan ini menunjukkan
bahwa disiplin merupakan bentuk pengendalian diri
ketaatan terhadap aturan yang dilakukan dari pertimbangan
rasional.
4. Menurut Departemen Pendidikan “2001”
Mendefinisikan disiplin atau ketertiban adalah sikap
konsisten dalam melakukan sesuatu. Dalam pandangan ini,
disiplin adalah sikap konsisten dalam melakukan sesuatu.
Dalam pandangan ini, disiplin adalah ketaatan terhadap
suatu aturan yang telah disepakati atau ditetapkan.
Dari definisi di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa,
disiplin adalah sikap rela sepenuhnya untuk menaati segala
aturan dan norma yang ada dalam pelaksanaan tugas sebagai
bentuk tanggung jawab apa pun. Bagaimanapun, sikap disiplin
adalah tertanam pada prinsip seseorang. Itu artinya sikap
disiplin bisa dipelajari dan bukan hal naluriah yang begitu saja
didapatkan.
6. Disiplin di Sekolah
Sikap disiplin bisa kita terapkan di mana saja. Mulai dari
lingkungan keluarga, masyarakat hingga sekolah. Bagi kita yang
menerapkannya, sikap disiplin memberi banyak manfaat. Salah
satunya membantu kita untuk berlatih taat terhadap aturan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disiplin dikaitkan
dengan tata tertib, dan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan.

13
Menurut Ahmad Susanto dalam buku Bimbingan dan Konseling di
Sekolah: Konsep, Teori, dan Aplikasinya (2018) oleh Ahmad
Susanto,10 disiplin menunjukkan keterkaitan seseorang dengan
peraturan.
Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu
sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran
yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib
kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi
kurang efektif. Meingkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat
penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan
tempat generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang membantu
para siswa meraih sukses di masa depan yaitu dengan kedisiplinan.
Para siswa dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah tidak
terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah
diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku
sesuai dengan tata tertib yang telah ada di sekolahnya.
Mengenai disiplin siswa, tidak bisa terlepas dari persoalan
perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini semakin
memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh
para siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri,
merokok, dan pelangaran-pelangaran yang membahayakan diri
sendiri dan orang lain.
7. Faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan tata tertib
Berikut Faktor-faktor yang memengaruhi kedisiplinan tata tertib:
a. Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola
tersebut mungkin ditetapkan orang tua, guru atau teman bermain.
Tujuannya ialah membekali anak dengan pedoman perilaku yang
disetujui dalam kondisi tertentu. Dalam peraturan sekolah

10
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/12/073000669/contoh-sikap-disiplin-di-sekolah
(diakses sabtu, 29 oktober 2022)

14
misalnya, peraturan ini mengatakan pada anak apa yang harus dan
apa yang tidak boleh dilakukan sewaktu berada di dalam kelas,
koridor sekolah. Sebaliknya mereka tidak mengatakan apa yang
tidak boleh di lakukan dirumah, lingkungan sekitar rumah atau
kelompok bermain yang tidak diawasi guru.
b. Hukuman
Pokok disiplin kedua ialah hukuman. Hukuman berasal dari kata
kerja latin, punir yang berarti menjatuhkan hukuman pada seorang
karena kesalahan, perlawanan atau pelanggran sebagai ganjaran atau
pembalasan. Walaupun tidak dikatkan secara jelas, tersirat
didalamnya bahwa kesalahan, perlawanan atau pelanggaran ini
disengaja, dalam arti bahwa orang itu mengetahui perbuatan itu
salah tetapi tetap melakukannya.
c. Penghargaan
Pokok ketiga dari disiplin adalah penggunaan penghargaan.
Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-
kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung.
d. Konsistensi
Pokok keempat disiplin adalah konsistensi. Konsistensi berarti
tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi memungkinkan
orang menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah pada
waktu yang bersamaan, cukup mempertahankan ragaman sehingga
anak-anak tidak akan kebingungan mengenai apa yang diharapkan
dari mereka.
Kedisiplinan diterapkan sebagai usaha untuk membimbing,
melatih, mendidik, mengarahkan dan mempengaruhi kepribadian
seseorang, sehingga ia dapat mencapai apa yang menjadi dan tujuan,
terutama tujuan belajar. Usaha-usaha tersebut dapat tercapai apabila

15
guru dan orang tua mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kediplinan belajar siswa.11
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa di
sekolah antara lain :
a. Anak
Agar disiplin di lingkungan sekolah dapat berjalan dengan
baik, maka sangat diharapkan kerjasama antara emua anggota
yang ada di sekolah tersebut. Diharapkan juga kesadaran anak itu
sendiri dalam upaya membina kedisiplinan.
b. Hukuman
Hukuman merupakan salah satu upaya untuk
mempengaruhi perilaku seseorang. Apabila anak tersebut berbuat
suatu pelanggaran atau melakukan tindakan yang tidak baik dan
tidak ada teguran dari pihak sekolah, maka hal tersebut akan
menjadi kebiasaan yang tidak baik bagi siswa itu sendiri.
c. Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang tidak kalah
penting dan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan.
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Apabila
lingkunganya baik, maka akan berdampak terhadap perbuatan
yang baik dan positif dan begitu juga sebalinya.
Agar dapat tercipta sikap disiplin siswa yang diharapkan,
maka ketiga lingkungan tersebut harus saling membantu,
menolong, dan kejasama, karena masalah pendidikan itu sudah
sewajarnya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,
guru atau sekolah, orant tua atau keluarga, dan masyarakat yang
ada di lingkungan sekitar.

11
https://konsultasiskripsi.com/2022/04/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kedisiplinan-tata-
tertib-skripsi-tesis-dan-disertasi/ (diakses sabtu,29 oktober 2022)

16
Jadi dapat kita simpulkan dengan adanya kedisiplinan di
sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan
belajar yang nyaman Sehingga siswa mampu memahami bahwa
nilai disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri,
melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas
dan kedamaian hidup bersama. (HR)12
9. Pengaruh tata tertib sekolah dengan kedisiplinan siswa
Tanpa adanya peraturan, tidak hanya siswa, tetapi guru juga dapat
menampakkan perilaku yang tidak sejalan dengan norma-norma
pendidikan dan pembelajaran. Karenanya disiplin sangat perlu dalam
proses belajar mengajar, karena disiplin dapat membantu kegiatan
belajar, dapat menimbulkan rasa senang untuk belajar dan
meningkatkan hubungan sosial. Sekolah dapat membuat kebijakan
tertentu dalam bentuk aturan. Salah satunya tata tertib sekolah, di
mana siswa mempedomani tata tertib sekolah itu dalam rangka
keberhasilan proses belajar mengajar, dan membentuk karakteristik
siswa agar disiplin dan bertanggung jawab.
Menanamkan disiplin pada siswa melalui penerapan tata tertib di
sekolah tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan kekuasaan
kepala sekolah semata. Sebagai sebuah langkah stategis, maka
diperlukan keterlibatan berbagai elemen yang terkait langsung dengan
kepentingan sekolah. Karenanya strategi penerapan tata tertib sekolah
dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada orang tua siswa dan
masyarakat, melibatkan organisasi siswa intra sekolah (OSIS),
gerakan pramuka, serta kegiatan ekstrakulikuler yang lain.
Dengan diterapankannya tata tertib merupakan langkah
strategis yang mesti diambil oleh pihak sekolah sebagai panduan
warga sekolah dalam berperilaku di lingkungan sekolah, karena

12
https://www.smpnsatugunungagung.sch.id/berita/detail/101921/pentingnya-kedisiplinan-siswa-
di-sekolah-/ (diakses sabtu,22 oktobr 2022)

17
berkaitan dengan berbagai aspek perkembangan peserta didik,
seperti minat belajar, prestasi, dan kemampuan bermasyarakat.

G. Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Sumber Data
E. Metode Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
2. Teknik Analisa Data
F. Kajian Teori
G. Sistematika Penulisan
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian
BAB III Deskripsi Data Penelitian
BAB IV Analisa dan Pembahasan
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran

18
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Profil Lembaga
1. . Nama MA : MA Sholihiyyah Kalitengah
2. Status : Swasta
3. Tahun berdiri : 2010
4. PBM : Pagi
5. Alamat lengkap Sekolah : Jl. Kalitengah rt 05 rw 01 Desa
Kalitengah Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak, Kode Pos 95967
6. Telp / Fax : (024) 764 136 57
7. Website / E-mail : http://masholihiyyah-kalitengah.sch.id/
ma_sholihiyyah@yahoo.com
8. NPSN : 20362880
9. Nomor Statik Sekolah : 131233210063
10. Nama Kepala Sekolah : Arifin,S.Ag.,M.Pd.
11. Nama Yayasan/Penyelenggara : Sholihiyyah
12. Alamat Yayasan/Penyelenggara : Desa Kalitengah Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak, Kode
Pos 95967
13. Status Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan

19
Pengelola, Pendidik dan Tenaga Kependidikan MA Sholihiyyah
Tahun Pelajaran 2022/2023

Kualifikasi
STATU
No Nama JK Pendidikan
S
terakhir
1 Arifin,S.Ag.,M.Pd  L PNS S2
2 Ahmad Saqori,S.Ag.,M.Pd.I  L PNS S2
3 K.Basri, S.Pd.I  L GTT S1
4 K.Sofwan Zuhri. S.Pd.I.  L GTT S1
5 Jazid Farikh,S.Pd.  L GTT S1
6 Pargo,S.Pd  L PNS S1
7 Khoiri, S.E  L PNS S1
8 Apriyani Kurnia, S. Pd  P GTT S1
Nanang Iman
9  L PNS S1
Bintaro ,S.Kom
10 Hany Luvy Ariyanti ,S.Pd  P GTT S1
11 Sukiman, M.Pd.  L GTT S2
12 Sulimah, S.Pd.  P GTT S1
13 Etik Khoiriyah,S.Pd  P GTT S1
14 Khafidh, S.Th.I  L GTT S1
15 Mardhiyatun Nur, S.Pd.  P GTT S1
16 Teguh Ady surya, S.Pd.  L GTT S1
17 Mutiara Sani , S.Pt.  P GTT S1
18 Sujari, S.Pd.  L GTT S1
19 Muhibin Sy.  L GTT S1
20 Sarqowi  L GTT S1

20
Susunan pejabat non struktural sebagai pembantu kepala MA
Sholihiyyah Kalitengah Mranggen Demak Jateng Tahun 2017/2018 sebagai
berikut :
1. Waka Madrasah Ur. Kurikulum : Ahmad Saqori, S.Ag.,
M.Pd.I.
2. Wakil Kepala Madrasah Ur. Kesiswaan : Mutiara Sani,S.P.
3. Wakil Kepala Madrasah Ur. Humas : Khoiri,S.E.
4. Wakil Kepala Madrasah Ur. Sarpras : Hafidh,S.Th.I.
5. Koordinator BP/BK : Suyanti,S.Pd.
6. Kepala Tata Usaha :Teguh Ady Surya,S.Pd.
7. Koperasi : Ahmad Saqori,S.Ag,
M.Pd.I.
8. KA Lab Komputer :Nanang Iman Bintaro,
S.Kom.
9. KA Lab Perpustakaan : Sulimah, S.Pd.

B. Visi, Misi, dan Tujuan MA Sholihiyyah


Visi MA Solihiyyah
Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, beriman,
bertaqwa kepada Allah SWT , berilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
dan berakhlakul karimah
Misi MA Solihiyyah
1. Menciptakan Budaya Islami di lingkungan MA Sholihiyyah
Kalitengah;
2. Menciptakan siswa yang cerdas, terampil serta berpengetahuan;
3. Meningkatkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Membentuk siswa yang kuat dalam Aqidah Islamiyah dan
berakhlakul karimah;
5. Menumbuh kembangkan potensi siswa dalam pemahaman ajaran
Islam

21
Tujuan MA Solihiyyah
Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Aliyah Sholihiyyah
Kalitengah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum pendidikan
dasar tersebut, Madrasah Aliyah Sholihiyyah Kalitengah mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Pembelajaran Aktif (PAKEM, CTL) secara disiplin
2. Secara demokratis mengembangkan potensi akademik, minat dan
bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan
ekstra kurikuler.
3. Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah secara
mandiri.
4. Bekerja keras meningkatkan prestasi akademik siswa yang ditandai
dengan sukses Ujian Madrasah dengan nilai rata-rata minimal 75
5. Bertanggung jawab Meningkatkan prestasi akademik melalui
olimpiade/lomba mata pelajaran dan prestasi di bidang seni dan
olehraga melalui kejuaraan dan kompetisi.
C. Sejarah Yayasan Sholihiyyah dan terbentuknya MA Sholihiyyah
Kalitengah, Mranggen, Demak13
Pada tahun 1970 – an masyarakat kalitengah secara bersama sama
telah membangun gedung sekolah di lingkungan masjid sufah hisbullah,
diatas tanah hak milik kepala desa bapak H. sirat, secara permanen.
Gedung tersebut digunakan oleh dua lembaga yaitu pagi digunakan untuk
SD, dan sorenya digunakan untuk Madrasah diniyah. Hal ini berjalan
sampai tahun 1980-an. Tepatnya semenjak K.H Fadhil ali sirat, pulang
dari Jakarta dan mukim di Desa Kalitengah dengan mengembangkan
ajaran Aqidah Jamaah Muslim, dimana ajaran ini sedikit ada perbedaan
dengan ajaran Aqidah ala Ahlus Sunah Wal Jamaah yang sudah

13
Arsip MA Sholihiyyah Kalitengah, Mranggen, demak

22
berkembang di desa Kalitengah pada saat itu, maka dengan adanya
perbedaan ini masyarakat desa kalitengah menghendaki Madrasah Diniyah
di pindahkan pada tempat yang lain , dengan tujuan agar anak anak tidak
terpengruh oleh ajaran Aqidah yang dikembangkan oleh KH.Fadhil Ali
Sirat ( Jamaah Muslim ).
Tokoh-tokoh masyarakat seperti K. Mu’tasim, K. Mashudi,
K.Sulaiman, Muh Ali, Juraimi, Kasri, H.Nur Khasan dan tokoh
masyarakat yang lain bersama perangkat desa mengadakan rapat bersama ,
yang menghasilkan kesepakatan :
1. Membangun gedung Madrasah Diniyah sendiri
2. Dibangun diatas tanah K. Mashudi, Siti Habibah, H. Muntamah.
mereka bertiga sepakat tanahnya itu di wakafkan untuk tempat
pendidikan.
3. Bidang tanah tersebut terletak di sebelah selatan Masjid Baitut
Taqwa
4. Pembangunan dilaksanakan dengan anggaran dari swadaya
masyarakat.
Pembangunan gedung Madrasah Diniyah dilaksanakan secara
permanen dengan kontruksi lantai satu. Kurang lebih tiga bulan, berkat
kekompakan masyarakat pembangunan selesai , berdirikan 4 ruang kelas
berada di sebelah barat menghadap ke timur. Seiring dengan pertumbuhan
penduduk desa Kalitengah dan bertambahnya siswa Madrasah Diniyah,
maka tahun 1985, membangun lagi 2 ruang kelas di sebelah selatan
menghadap ke utara, pembangunan ini masih pada lahan tanah yang sama
yaitu, di atas tanah yang telah di waqafkan oleh K. Mashudi, Siti Habibah,
H.Muntamah.
Tahun 1998 atas inisiatif K. Mu’tasim, untuk mendirikan Madrasah
Tsanawiyah. pada tahun itu juga berdirilah Madrasah Tsanawiyah
Sholihiyyah. Sebagai sarat dapat berdirinya lembaga pendidikan formal
harus terdapat yayasan sebagai wadah yang berbadan hokum, maka tahun
1999 berdirilah sebuah yayasan yaitu Yayasan Pendidikan Islam

23
Sholihiyyah yang telah memiliki dua lembaga yaitu Madrsah Diniyyah
Sholihiyyah dan Madrsah Tsanawiyyah Sholihiyyah.
Madrsah Tsanawiyah Sholihiyyah setelah berjalan beberapa tahun
kemudian, Sekitar tahun 2002, mendapatkan bantuan fisik 1 ruang kelas
baru dari anggaran APBD sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta
rupiyah). Pengurus Yayasan bersama RW dan tokoh masyarakat
mengadakan musyawarah, untuk menindaklanjuti adanya dana bantuan
tersebut. Dari musyawarah menghasilkan kesepakatan :
1. Terbentuk panitia pembangunan ,dengan susunan ;
Penasehat : K. Mu’tasim , K. Sulaiman , K. Mashudi
Ketua : Yasbin
Bendahara : Mukhibbin
Pelaksana : Kamsuri
2. Pembangunan 1 ruang kelas baru , di dirikan di lahan sebelah utara
gedung madrasah yang sudah ada ( tepatnya sebelah barat Masjid )
3. Dengan swadaya masyarakat sepakat untuk melanjutkan
pembangunan 1 ruang kelas di sebelah utaranya.
Jadi dari bantuan tersebut di tambah swadaya masyarakat ,
yayasan dapat membangun 2 ruang kelas yang berada di sebelah barat
masjid tersebut.
Seiring dengan perkembangan Yayasan Sholihiyyah tahun 2004
mendirikan SMK kelas jauh merupakan program pemerintah ,dan pada
tahun itu juga mendapatkan bantuan dari dana dekonsentrasi sebesar RP
100.000.000,- (seratus juta rupiah ) untuk 2 ruang kelas baru. Yayasan
mengadakan rapat bersama tokoh masyarakat sepakat dibangun di lantai II
belakang Masjid. Dengan master plan pembangunan setelah selesai di
lantai II dari utara sampai selatan , di lanjutkan lantai III dari utara. Tahun
2007/2008 SMK Sholihiyyah mendapatkan bantuan dari anggaran APBN
sebesar Rp 170.000.000,- (Seratus Tujuh Puluh Juta Rupiah ).
Sesuai kesepakatan di atas ,karena saat itu , pembangunan di lantai
II sudah selesai sampai selatan , maka dana bantuan ini ,di gunakan untuk

24
membangun ruang kelas baru di lantai III yang terletak di belakang
Masjid.
Kalitengah adalah sebuah desa yang berada belahan selatan kabupaten
Demak, meskipun ikut pada kabupaten Demak, secara geografis ia lebih
dekat dengan Kota Semarang. Kalitengah merupakan sebuah desa yang
mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam yang taat. Maka
tidaklah aneh bila di desa tersebut sejak tahun 70-an telah berdiri sebuah
lembaga pendidikan non formal, yaitu Madrasah Diniyyah dengan nama
"Al-Falah", yang pada waktu itu bertempat di tengah-tengah desa tersebut,
tepatnya di lingkungan Ustadz Fadlil. Masyarakat setempat sangat
merasakan manfaat keberadaan Madrasah tersebut. Pada tahun 80-an
dengan berbagai pertimbangan masyarakat setempat memindahkan
kegiatan pendidikan agama tersebut kelingkngan masjid, yaitu di belahan
barat dari desa tersebut dengan nama Sholihiyyah. Sedangkan Sholihiyyah
itu sendiri diambil dari nama salah seorang tokoh penyebar agama Islam
di desa Kalitengah, yaitu KH Sholih, karena perjuangannya yang begitu
gigih maka nama beliau diabadikan menjadi sebuah nama madrasah, yaitu
Sholihiyyah.
Berdirinya Madrasah Diniyyah ini di prakarsai oleh K. Sulaiman,
K. Mashudi dan K. Mu’tasim. Sehubungan dengan kemajuan zaman,
simbah KH. Mu’tasim Billah, (penerus perjuangan Simbah Kyai Sholih)
berinisiatif agar Kalitengah didirikan sebuah lembaga pendidikan formal
yang bercirikhas Islam, yang mampu menfisilitasi kebutuhan warga
setempat, dengan alas an anak-anak bila ingin meneruskan belajar ke
jenjang yang lebih tingi tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Di
samping itu tidak sedikit dari warga masyarakat setempat yang sudah
berpendidikan tinggi, yakni telah mencapai tingkat sarjana.
K. mu”tasim mengadakan rapat dengan mengundang beberapa
tokoh masyarakat untuk membentuk yayasan Pada tanggal 3 Mei 1997.
Dari gagasan tersebut kemudian ditindak lanjuti. Pada pertengahan Mei
1997 diadakan pertemuan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat

25
setempat. Dan dari pertemuan tersebut terbentuklah sebuah yayasan
dengan nama Sholihiyyah, yang mana-nama tersebut disamakan dengan
nama Madrasah Diniyyah yang ada, sekaligus membentuk kepengurusan
yayasan dengan kepengurusan harian sebagai berikut :
Penasehat : KH. Mu’tasim Billah,
K. Sulaiman,
K. Masykuri
Ketua : H. Saerozi
K. Nahrowi Yusuf
Sekertaris : Bambang GP, S.Pd
Bendahara : K. Muhibbin SY
Dari kepengurusan tersebut kemudian mereka mengadakan rapat
secara marathon demi untuk merealisasikan gagasan semula, yaitu
mendirikan Lembaga Pendidikan aIslam. Dari rapat-rapat yang
diselenggarakan ahirnya yayasan sepakat untuk mendirikan sebuah
Lembaga Pendidikan Islam, yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan
nama Sholihiyyah
Dari pihak yayasan kemudian menetapkan pengurus harian MTs.
Dengan susunan sebagai berikut :
Kepala Madrasah : Kasmuin, S.Ag, S.Pd
Waka Kurikulum : Arifin, S.Ag
Waka Kesiswaan : Ali Mustajab, S.Ag
Waka Humas : Abdul Salam HM
Waka Sarpras : Bambang GP, S.Pd
Waka TU : K. Muhubbin SY
TU : Suyanti
Dengan melihat latar belakang masyarakat yang religius,
disamping Menggunakan kurikulum Depag, MTs. Sholihiyyah Kalitengah
juga menerapkan pelajaran yang bercirikan pesantren. Banyak muatan
local yang diterapkan di MTs. Sholihiyyah Kalitengah, diantaranya nahwu
sorof, fiqih taqrib, ta’lim dan lain sebagainya. Untuk mengajukan ijin

26
operasional pendirian lembaga pendidikan dibawah naungan sebuah
Yayasan , maka terlebih dulu Yayasan harus sudah terdaftar secara resmi
dalam akta Notaris. Pada tahun 1999 , secara resmi berdirilah sebuah
Yayasan yang bernama ” Yayasan Pendidikan Islam Sholihiyyah ”,
berdiri di atas tanah wakaf bpk Mashudi seluas 907 m 2, terletak di sebelah
selatan tanah masjid kepada yayasan dengan nadhir :
Ketua : Mashudi
Penulis : Juraimi
Bendahara : Muktasim
Pembantu : Ta’dhim
Setelah yayasan terdaftar secara resmi ,kemudian ditindak lanjuti
dengan mendaftarkan Akreditasi , tahun 2000, MTs Sholihiyyah telah
terakriditasi dengan predikat di akui.
Untuk pertama kalinya MTs. Sholihiyyah Kalitengah mengiduk
pada MTs. N Karangawen. Hal itu hanya berlangsung satu tahun ajaran,
yaitu pada tahun 1998/1999. Dan pada tahun ajaran berikutnya tepatnya
pada tahun ajaran 1999/2000, MTs. Sholihiyyah Kalitengah, telah
terakreditasi ,dengan demikian sudah dapat menyelenggarakan ujian
sendiri, dan bergabung sejajar dengan madrasah yang lain yaitu dalam
Kelompok Kerja Madrasah ( KKM) Karangawen, sampai sekarang.
Seperti halnya Madrasah lainnya, MTs. Sholihiyyah Kalitengah
menerapkan Hari KBM dimulai hari Sabtu s/d Kamis, hari Jum’at
dipergunakan untuk hari libur. Namun mulai tahun ajaran 2007/2008 hari
libur dialihkan pada hari Ahad. Hal tersebut di karenakan adanya beberapa
pertimbangan ,antara lain ; sering terjadi kegiatan – kegiatan keluarga dan
atau kegiatan masyarakat di jatuhkan pada hari Ahad (minggu) ,
mengingat mayoritas masyarakatnya adalah pekerja , dan minggu
merupakan hari liburnya. Hal itu membawa dampak yang cukup signifikan
terhadap kegiatan belajar mengajar ,baik bagi guru maupun siswanya.
Sehingga sering terjadi kekosongan jam , siswa ijin untuk ikut acara
keluarga. kondisi seperti ini menjadikan kegiatan belajar mengajar tidak

27
kondusif dan memicu anak untuk tidak masuk dan atau bolos pada hari
Minggu.
Pada tahun 2004 , Departemen Agama Wilayah propinsi Jawa
Tengah, terdapat program ,untuk membuka SMK Kecil di lingkungan
pondok pesantren. H.Wakiman , M.Ag. , selaku pembina yayasan
Pendidikan Islam Sholihiyyah, yang pada saat itu menjabat Kasi mapenda
Kabupaten Demak. Mendorong untuk membuka lembaga baru yaitu
sekolah menengah kejuruan ( SMK ) Kecil Kelas Jauh Sholihiyyah ,
binaan SMK Negeri 1 Demak . Dengan membuka satu jurusan yaitu
Multimedia ,merupakan salah satu jurusan pertama di kabupaten Demak.
Bapak Arifin ,S.Ag. ditunjuk sebagai Kepala sekolah ,di bantu
Muhammad Zaini, S.Pd. sebagai waka. kurikulum, Jumadi,S.Ag. sebagai
waka. Kesiswaan, Nur Khalim,S.Kom. sebagai Kaprodi.
Seiring dengan perkembangan berikutnya, pada tahun 2006 /2007,
waka. Kurikulum di jabat oleh Bapak Ahmad Saqori, S.Ag. pada tahun ini
SMK Sholihiyyah Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak,
mengikuti ujian nasional perdananya , yang menginduk di SMK Negeri 1
Demak, dengan jumlah siswa 36 , lulus 100 % . Awal tahun
2008 ,mengajukan ijin operasional pendirian SMK swasta Yaitu SMK
Sholihiyyah Mranggen , maka pada tanggal 02 Mei 2008 Keluarlah ijin
Operasional tersebut , yang berarti SMK Sholihiyyah resmi sebagai SMK
swasta mandiri . Bersamaan dengan pengajuan ijin tersebut ,juga
mengajukan akriditasi yang pertama , tanggal 07 November 2008 , resmi
terakriditasi , yang berarti pada tahun 2009 SMK dapat menyelenggarakan
Ujian Nasional mandiri.
Semenjak diluncurkannya slogan SMK bisa , oleh presiden Susilo
Bambang Yudoyono ( SBY ) , SMK mendapatkan perhatian khusus ,untuk
mencetak generasi yang trampil , kreatif dan inofatif. Sehingga banyak
bantuan dana yang dikucurkan untuk pengembangan SMK, dari situlah
SMK Sholihiyyah memburu bantuan sebanyak –banyaknya , untuk
memenuhi sarana dan prasarana , utamnya untuk memenuhi Ruang Kelas,

28
dan juga alat –alat praktek . 18 Ruang kelas , 1 ruang perputakaan, 1
ruang laboran kompeter, 1 ruang laboran jahit, 1 ruang bengkel , 1 ruang
guru, 1 ruang Bp dan 1 ruang UKS. Dengan konstruksi lantai 3.
Pada tahun 2005, SMK Sholihiyyah membuka jurusan baru , yaitu
Tata Busana, terakriditasi 2008 . Pada tahun 2010 , membuka jurusan
Teknik Sepeda Motor, terakriditasi tahun 2013 . pada tahun 2014 ,
membuka jurusan Farmasi dan per-bank-kan Syari’ah , belum terakriditasi
dan , karena peminatnya tidak ada , prodi tersebut menjadi facum.
Seiring dengan itu Madrasah Tsanawiyah Sholihiyyah juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2015 ini telah memiliki : 15
ruang kelas , 1. Kantor , 1, ruang Bp. , dengan jumlah siswa 400 anak. Hal
ini terjadi karena kegigihan dan keuletan Bapak Kasmu’in,S.Ag,
S.Pd.,M.Pd. beserta teman-teman.
Madrasah Tsanawiyah Sholihiyyah sejak berdiri hingga sekarang
Ini kepala Madrasah masih di pegang Bapak Kasmu’in,S.Ag, S.Pd.,M.Pd,
sebagai badan pendiri , sekaligus pengembang , dan pengendli mutu ”
Yayasan Pendidikan Islam Sholihiyyah ” Kaliengah, yang kemudian
berubah menjadi ” Yayasan Sholihiyyah Kalitengah ” , pada 2010 , karena
tuntutan untuk terdaftar ke Menkumham..
Sedangkan SMK ,Sejak berdiri pada tahun 2004 sampai dengan
tahun 2013, SMK Sholihiyyah Kalitengah Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak, Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Arifin,
S.Ag.,M.Pd. ,yang kemudian digantikan oleh Ibu Lin Lina Lainufah,S.Pd.
sejak tahun 2013 sampai sekarang .Sedangkan program studi yang di
kembangkan meliputi , multimedia, busana butik, teknik sepeda
motor ,ketiganya telah terakreditasi, dan kini sedang membuka program
baru masih dalam proses perijinan yaitu farmasi dan perbankkan syariah.
Setelah berjalan 2 tahun , farmasi akhirnya di bubarkan , karena tidak
adanya kepedulian dari kepala, guru produktif keluar , honor beberapa
bulan , tidak terbayarkan . sampai yang bersangkutan menanyakan baru di
kasihkan.

29
Tahun 2011 , mengembangkan lembaga pendidikan menengah atas
dibawah naungan Kementerian Agama ,yaitu Madrasah Aliyah
Sholihiyyah, Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Abdul Salam,S.Pd.I ,
sampai tahun 2012, kemudian tahun 2013 sampai sekarang digantikan oleh
Bapak Arifin,S.Ag.M.Pd.
Pada tahun 2006 terjadi kesepakatan pemanfaatan tanah wakaf
yang atas nama Nafiah , untuk pembangunan pendidikan antara Ta’mir
dengan pihak yayasan, demi kemajuan desa kalitengah, dalam rapat yang
dihadiri oleh tokoh masyarakat, BPD, LKMD, Ta’mir, dan Yayasan.
Sepakat untuk pemanfaatan tanah tersebut. Dengan dasar tersebut maka
dibangunlah gedung MTs , dengan konstruksi lantai tiga.
Namun tiga hari dari meninggalnya KH Mu’tasim Billah, yayasan
sholihiyyah Kalitengah ,diterpa musibah besar dan dahsat , yang dilakukan
oleh putra KH . Mu’tasim , beserta kelompoknya , yaitu
( ahmadi ,mustofa, fauzi , busro ) dengan menggerakkan masyarakat ,
berdalih untuk pembangunan masjid dan perluassannya , mereka lakukan
penggempuran terhadap 9 ( sembilan ruang kelas ) , tanpa kompromi ,
mereka lakukan secara anarchis, mereka hasud masyarakat , dengan
menuduhkan kepada orang – orang yayasan , dan lembaga , sebagai
korupsi, penggelapan sertifikat , menggadaikan sertifikat , dengan
melaporkannya ke kepolisian daerah jawa tengah ( POLDA JATENG ),
mereka janjikan kepada para pekerja , untuk memenjarakan para guru dan
yayasan. Sehingga dari laporan tersebut ditindak lanjuti oleh polda jateng ,
dan dilakukannya penyidikan atas tuduhan – tuduhan yang tidak mendasar
tersebut oleh kepolisian , dipanggilnya pengurus yayasan satu persatu dan
di interogasi, namun semua tuduhan tidak terbukti , hingga akhirnya untuk
menunjukkan sertifikat tanah yang atas nama “ Napiah “ , lokasi sebelah
utara masjid, yang dituduhkan digelapkan dan digadaikan
diperbankan,namun setelah ditunjukkan pihak kepolisian
tercebgang ,ternyata konisi. Sertifikat bersih dari noda perbankkan atau
lainnya. Setelah itu pihak ta”mir berulah lagi ingin memintanya sertifikat

30
tersebut. Pihak yayasanpun tidak keberatan dengan mediasi kepolisian
polda jateng , sertifikat kami titipkan dipolda .kemudian dari pihak
kepolisian mengambil inisiatif mediasai melalui KH Munif Zuhri ,tepatnya
di Masjid kecil yang berada disebelah makam mbah hadi , sebagai saksi
sejarah ,tempat penyerahan sertifikat atas nama “Nafiah “ , dari yayasan
kepada Ta”mir. Begitu busuknya orang –orang yang mengaku sebagai
kiyai di kalitengah.
Upaya islah telah di tempuh, melalui mediasi dari tingkat
pemerintah desa, kecamatan, wakil rakyat ( DPRD ), kantor kementerian
agama , bahkan sampai pada mediasi dari tokoh agama kharismatik ( KH
MUNIF ZUHRI ) , giri kusuma , semua usaha tersebut sia –sia tak
membuahkan hasil.
Satu minggu dari peristiwa tersebut ada masyarakat yang peduli
terhadap nasib Yayasan sebagai wadah untuk mencerdaskan bangsa
mereka mewakafkan sebidang tanahnya ,secara berturut turut yaitu bapak
Subakir , bapak, H kanan / bapak dakwan, bapak kasmuin,bpk Arifin ,
yang kemudian di ikuti juga masyarakat yang simpatik secara kolektif
membeli sebidang tanah yahg bersebelahan ,untuk di wakafkan kepada
yayasan. Pertahun 2016 aset wakaf tanah dan pembelian kurang lebih ada
8541 M2 , termasuk tanah basah ( sawah ).
Di lahan itulah swadaya para guru, dalam jangka tiga bulan
berhasil membangun empat ruang kelas baru, yang kemudian MA
sholihiyah di boyong ke kampus 2, sementara untuk SMK menempati
ruang kelas seadanya dengan menyekat satu ruang jadi 2 kelas.
Pada tahun 2015 alhamdulillah , janji dari dinas pendidikan , yang
karena peristiwa tersebut kami membatalkan bantuan 2 Ruang kelas Baru ,
dengan permohonan kami untuk tahun berikutnya agar di prioritaskan
karena kami sangat membutuhkan banyak RKB. Dalam tahun anggaran
2015 , SMK mendapatkan bantuan 2 RKB , dan 1 RPS, yang di bangun di
kampus yang baru, tahun berikutnya mendapatkan bantuan 1 RPS lagi.

31
Sehingga lab komputer dan lap busana butik dapat diboyong ke kampus 2,
serta 3 kelas Busana Butik.
Pada tanggal 7 juli 2017 , hari kamis malam Jumat , jam 10.30.wib
di gedung MA Sholihiyyah , TIM 9 , perwakilan dari masyarakat
mengajukan permohonan kepada ke Yayasan , perihal untuk mendirikan
Masjid Jami” di Area tanah Yayasan kampus 2, dengan berbagai macam
pertimbangan , diantaranya para masyarakat yang merasa tidak nyaman
melaksanakan shalat jumat di masjid yang ada. Karena hasutan cacian ,
pembodohan / dokrin terhadap sesama/ umat yang sering muncul di
dalam pengajian – pengajian , bahkan di dalam khutbah . Tim tersebut
adalah : H. Wakisan, Mugiyono, Dakwan, Saefuddin, Marjuki, H.Mashadi,
Rakiman, Nurhadi bandek, dan H.Zaenuri. H. wakisan telah mewakafkan
sebidang tanah yang diperuntukkan biaya pembangunan masjid .
Usulan tersebut disetujui Yayasan dengan tulus Ihlas. Tanggal 17
Juli 2017, rapat perdana dengan tokoh tokoh Masyarakat +- 300 orang ,
agendanya yaitu ; pembentukan panitia pembangunan masjid jami”
sholihiyyah. Pada saat mujahadah rutin bulan Sawal di yayasan
Sholihiyyah oleh Gus Qoyum , Beliau langsung di lokasi yang akan
dibangun masjid dan memberikan berkah do’a serta mangestuni atas
pembangunan Masjid ini.
Rencana pembangunan di mulai pada tanggal 9 muharam 1439 , namun
setelah sowan ke KH Munif Zuhri Giri kusuma , menyarankan agar di
mulai pada bulan Mulud 1439, akhirnya pembangunan resmi dimulai pada
tanggal 7 mulud 1439 / 26 Nopember 2017.
Peletakan batu pertama di hadiri : KH misbah , KH sunhaji
Sulaiman, KH mustofa Abdul Hadi ( MWC ),KH mastur ,K. Abdul salam
Musa, Muspika Mranggen, dan Kankemenag Kab. Demak. Luas masjid 11
M x 17 M di tambah serambi kanan kiri dan depan masing masing 4 M.
Pembangunan masjid ini juga telah mendapat Restui KH Gus Qoyum dari
lasem. Tanggal 25 Februari 2018 , pengecoran DAK. Sumber dana
swadaya masyarakat , donatur dari aghnia’, dan lainnya.

32
D. Status Sekolah
1. Nama MA : MA Sholihiyyah Kalitengah
2. Status : Swasta
3. Tahun berdiri : 2010
4. PBM : Pagi
5. Alamat lengkap Sekolah : Jl. Kalitengah rt 05 rw 01 Desa
Kalitengah Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak, Kode Pos 95967
6. Telp / Fax : (024) 764 136 57
7. Website / E-mail : http://masholihiyyah-kalitengah.sch.id/
ma_sholihiyyah@yahoo.com
8. NPSN : 20362880
9. Nomor Statik Sekolah : 131233210063
10.Nama Kepala Sekolah : Arifin,S.Ag.,M.Pd.
11.Nama Yayasan/Penyelenggara : Sholihiyyah
12.Alamat Yayasan/Penyelenggara : Desa Kalitengah Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak, Kode
Pos 95967
13. Status Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan
14. Siswa
Jumlah siswa tahun pelajaran 2022/2023:
No. Kelas Jumlah Siswa
1 X 17
2 XI 22
3 XII 21
Jumlah 60

33
E. Keadaan Fisik MA Sholihiyyah

No. Sarana Total Ruang

1. Ruang kepala sekolah 1

2. Ruang Guru 1

3. LAB IPA 1

4. Ruang Perpustakaan 1

5. Ruang Kelas 3

6. WC 4

7. Ruang Unit Kesehatan Madrasah 1

8. Ruang TU 1

9. LAB TIK 1

10. Kantin/ koperasi 1

11. Ruang OSIM 1

1. Guru
Kualifikasi
STATU
No Nama JK Pendidikan
S
terakhir
1 Arifin,S.Ag.,M.Pd  L PNS S2
2 Ahmad Saqori,S.Ag.,M.Pd.I  L PNS S2
3 K.Basri, S.Pd.I  L GTT S1
4 K.Sofwan Zuhri. S.Pd.I.  L GTT S1
5 Jazid Farikh,S.Pd.  L GTT S1

34
6 Pargo,S.Pd  L PNS S1
7 Khoiri, S.E  L PNS S1
8 Apriyani Kurnia, S. Pd  P GTT S1
Nanang Iman
9  L PNS S1
Bintaro ,S.Kom
10 Hany Luvy Ariyanti ,S.Pd  P GTT S1
11 Sukiman, M.Pd.  L GTT D3
12 Sulimah, S.Pd.  P GTT S1
13 Etik Khoiriyah,S.Pd  P GTT S1
14 Khafidh, S.Th.I  L GTT S1
15 Mardhiyatun Nur, S.Pd.  P GTT S1
16 Teguh Ady surya, S.Pd.  L GTT S1
17 Mutiara Sani , S.Pt.  P GTT S1
18 Sujari, S.Pd.  L GTT S1
19 Muhibin Sy.  L GTT S1
20 Sarqowi  L GTT S1

35
BAB III
DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Keberhasilan dalam suatu pembelajaran tidak hanya dilihat dari


seberapa tinggi nilai yang diraih oleh siswa. Namun keberhasilan
pembelajaran di sekolah juga dapat dinilai dari sikap siswa-siswi tersebut.
Dalam suatu sekolah,keberhasilan ditentukan oleh banyak faktor,
salah satunya yakni bagaimana tingkat keidsiplinan yang diterapkan dalam
lingkungan sekolah tersebut. Disiplin di sekolah itu sangat diperlukan.
Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur
mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat
penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin
sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak dan
pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi
seluruh pihak.
Penegakan disiplin disekolah tidak hanya berkaitan dengan
masalah seputar kehadiran atau tidak, hal itu mengacu pada sebuah
lingkungan yang didalamnya ada aturan bersama yang dihormati dan
siapapapun yang melanggar mesti berani mempertanggungjawabkan
perbuatannya. Setiap pelanggaran atas kepentingan umum dalam sekolah
mesti diganjar dengan hukuman yang mendidik sehingga siswa mampu
memahami bahwa nilai disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu
sendiri melainkan demi tujuan yang lebih luas.
Hal tersebut menjadi salah satu focus utama dalam penerapan
kedisiplinan di MA Sholihiyyah Kalitengah. yakni dengan menerapkan
tata tertib secara konsisten. Mengenai hal ini, peneliti telah melakukan
wawancara dengan Bu Mutiara Sani selaku Wa.Ka Kesiswaan. Beliau
mengemukakan bahwa, “ murid-murid di sini (MA Sholihiyyah-red) dapat
dilihat sendiri bagaimana disiplinnya terhadap tata tertib. Hal itu

36
dikarenakan karena adanya konsistensi pihak sekolah dalam membuat dan
menerapkan peraturan.”14
Memang dalam pengamatan penulis (selama masa PPL), murid-
murid di MA Sholihiyyah sangat terlihat tertib terhadap peraturan. Melihat
kondisi di luar sana, anak-anak seusia MA yang katanya masa-masa
remaja dan sulit untuk diatur,namun hal itu memang minim sekali nampak
di lingkungan murid-murid MA Sholihiyyah.
Penulis berusaha mengamati semakin mendalam,kira-kira factor
apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Dan memang benar
adanya,dengan penerapan tata tertib yang dapat berlaku secara konsisten
itulah sehingga pola disiplin dapat terbentuk dengan sendirinya dalam
keseharian murid-murid.
Contoh kecil yang dapat penulis lihat yaitu,guru selalu
memaksimalkan jam pembelajaran,bagaimanapun kondisinya. Bahkan
oleh kalangan luar,sering dikatakan bahwa kepanjangan MA diplesetkan
menjadi Mulihe Akhir(pulangnya akhir). Karena memang dalam
realitanya, MA Sholihiyyah selalu pulang sampai jam pelajaran habis,tidak
terpengaruh dengan adanya agenda-agenda yang biasanya mengganggu
jam pelajaran (misal jam kosong di jam pelajaran terakhir, adanya meeting
class, setelah upacara peringatan HSN,dan sebagainya). Dengan adanya
penerapat aturan tersebut, murid-murid otomatis tidak akan berkeliaran di
luar sekolah ataupun pulang sebelum adanya bel tanda pelajaran berakhir.
Terkait dengan penerapan tata tertib, penulis juga melihat adanya
beberapa kendala.
“ Iya,ada. Dulu ketika ada Bu X (salah satu guru) saya dapat
bekerja sama dengan beliau untuk benar-benar menerapkan setiap tata
tertib di sekolah ini. Misalnya, memberikan hukuman bagi siswa yang
telat, merapikan seragam siswa (yang bajunya tidak masuk,karena
memang peraturan sekolah adalah baju masuk), mensukseskan program

14
Hasil wawancara dengan bagian kesiswaan MA Sholihiyyah, Ibu Mutiara Sani pada hari selasa,
18 Oktober 2022 pukul 13.53 WIB

37
sekolah sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah, dan sebagainya.” Kata
Bu Mutiara.
Jadi dapat penulis bahwa bahwa kurangnya kerjasama dari semua
pihak, dapat mengurangi keberhasilan dalam mendisiplinkan murid-murid
melalui tata tertib.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
kedisiplinan itu dapat dibentuk dalam diri siswa dengan sendirinya. Hal itu
dapat terjadi salah satunya melalui penerapan tata tertib di sekolah yang
bersifat konsisten.
Semua pihak sekolah harus bekerja sama untuk mengawal dan
melaksanakan tata tertib agar tujuan tersebut dapat tercapai secara
maksimal. Jadi, penerapan tata tertib tidak sebatas tanggungjawab kepala
sekolah / kepala madrasah dan bagian kesiswaan saja, melainkan semua
pihak.

38
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Tata Tertib
Semua lembaga pendidikan atau sekolah pasti dilengkapi dengan
tata tertib masing-masing. Pengertian secara luas dari tata tertib sekolah
adalah seperangkat ketentuan maupun peraturan yang telah disepakati oleh
lembaga/ organisasi pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan
suasana lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan kondusif.
Tata tertib tersebut dibuat untuk mengatur setiap perilaku dan juga
tindakan dari siswa, guru, karyawan serta lembaga di dalamnya supaya
tidak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Tata tertib pada setiap lembaga pendidikan tentu saja tidak sama
karena dibuat berdasarkan keadaan, situasi dan kepentingan masing-
masing. Namun kesamaannya yakni dengan sifat memaksa sehingga wajib
dilaksanakan dan dipatuhi oleh siapapun di dalam lembaga tersebut tanpa
terkecuali. Artinya tata tertib adalah sebuah sistem peraturan yang sifatnya
tidak bisa ditawar-tawar.
Membicarakan tentang sekolah tidak bisa dilepaskan dengan
persoalan perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan
siswa remaja pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat
menghawatirkan seperti kehidupan sex bebas, keterlibatan dalam narkoba,
geng motor dan berbagai tindakan yang menjerumuskan ke arah kriminal
lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri sendiri tetapi juga
merugikan masyarakat. Sering ditemukan yang merentang dari
pelanggaran tingkat ringan sampai dengan tingkat tinggi, seperti kasus
bolos, perkelahian, nyontek, pemakaian pencurian dan bentuk-bentuk
penyimpangan perilaku lainnya.
Oleh karena itu, seorang siswa dalam mengikuti belajar di sekolah
tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata Tertib yang diperlakukan
di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai
dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Yang dimaksud

39
dengan aturan sekolah tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian,
ketepatan waktu, perliaku sosial dan etika belajar.  dengan melaksanakan
tata tertib sekolah sesuai aturan yang diberlakukan, sehingga terciptanya
ketertiban dan kepatuhan siswa terhadap aturan sekolah. Memberikan
sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah. 
Merujuk dari ulasan tersebut, MA Sholihiyyah, salah satu lembaga
pendidikan di lingkungan Kalitengah,Mranggen,Demak juga sangat
konsisten dalam menerapkan tata tertib. Hal tersebut dikemukakan oleh
salah satu murid, “ Iya betul,dalam keseharian di MA ini semuanya ada
tata tertib yang mengatur. Mulai dari masuk kawasan madrasah bahkan
sampai aturan ketika kita di luar madrasah. “ ujar Paringga,yang juga
merupakan ketua OSIM di MA Sholihiyyah tersebut.15
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah suatu kondisi dimana seseorang mematuhi dan
melaksanakan ketentuan, tata tertib, peraturan, nilai serta kaidah yang
berlaku dengan kesadaran diri tanpa ada paksaan.
Pendidikan adalah salah satu upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai
Indonesia yang adil dan makmur.
Siswa sebagai sumber daya manusia masa depan bangsa perlu
disiapkan untuk menjawab harapan-harapan tersebut. Tanpa adanya
peraturan, tidak hanya siswa, tetapi guru juga dapat menampakkan
perilaku yang tidak sejalan dengan norma-norma pendidikan dan
pembelajaran. Karenanya disiplin sangat perlu dalam proses belajar
mengajar, karena disiplin dapat membantu kegiatan belajar, dapat
menimbulkan rasa senang untuk belajar dan meningkatkan hubungan
sosial. Sekolah dapat membuat kebijakan tertentu dalam bentuk aturan.
Salah satunya tata tertib sekolah, di mana siswa mempedomani tata tertib

15
Hasil wawancara dengan salah satu siswa MA Sholihiyyah pada hari selasa 18 oktober 2022
pukul 09.50 WIB

40
sekolah itu dalam rangka keberhasilan proses belajar mengajar, dan
membentuk karakteristik siswa agar disiplin dan bertanggung jawab.
Dalam penerapan kedisiplinan ini, penulis melihat bahwa di MA
Sholihiyyah berusaha dengan semaksimal mungkin bagaimana dapat
mencetak murid-murid yang di dalam dirinya tertanam kedisiplinan. Jadi
tidak hanya “memaksa” untuk disiplin,namun membentuk karakter yang
disiplin.
“Kami pihak madrasah telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menanamkan jiwa disiplin bagi anak didik kami. Hal itu kami lakukan
dengan cara menerapkan tata tertib secara konsisten. Artinya tidak ada
pengendoran terhadap tata tertib bagaimanapun kondisinya. Sehingga dari
hal tersebut, murid-murid akan berfikir jika mereka melanggar tata tertib
maka konsekuensi akan mereka tanggung sendiri.”

41
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan berkaitan dengan konsistensi dalam
penerapan tata tertib sebagai pondasi awal membentuk kedisiplinan
siswa di MA Sholihiyyah Kalitengah, Mranggen, Demak , maka
beberapa hal yang penulis dapatkan yaitu :
1. Kedisiplinan itu dapat terbentuk dengan sendirinya dalam diri
siswa salah satunya dengan penerapan tata tertib
2. Dalam penerapan tata tertib,tidak boleh bersifat musiman harus
konsisten
3. Semua pihak bertanggungjwab dalam menerapkan tata tertib agar
tercapai tujuan yang maksimal

B. Rekomenasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, terkait penerapan tata tertib
sebagai pondasi awal membentuk kedisiplinan siswa di MA
Sholihiyyah Kalitengah, Mranggen, Demak , maka beberapa hal yang
hendak penulis sarankan yaitu :
1. Tata tertib hendaknya bersifat universal
Dalam penerapan dan penegasan tata tertib, alangkah baiknya jika
tidak hanya berobjek sebatas siswa,namun semua warga sekolah.
Dengan demikian,kedisiplinan tidak hanya terbentuk dalam diri siswa
semata tetapi seluruh warga sekolah.
2. Guru menjadi teladan yang baik bagi siswa
Dalam keseharian siswa ketika di sekolah, guru menjadi cerminan
utama siswa dalam bersikap, bertutur kata dan juga berperilaku.
Diharapkan, semua guru memaksimalkan untuk memberikan contoh
yang terbaik bagi siswa-siswinya, sehingga mampu meminimalisir

42
munculnya sisi negative dari siswa dan peran guru untuk digugu dan
ditiru benar-benar layak untuk teraplikasikan.
3. Selama melakukan penelitian, selain tata tertib peneliti melihat
adanya program sekolah yang juga mampu membentuk
kedisiplinan dalam diri siswa,yakni adanya program sholat dhuha
dan sholat dzuhur berjamaah. Dimana hal tersebut jika dapat
terlaksana secara maksimal maka akan menjadi nilai positif
tersendiri bagi siswa, maupun sekolah. Namun sangat disayangkan,
konsistensi dalam pelaksanaan program ini belum dapat berjalan
seperti konsistensi dalam penerapan tata tertib. Semoga ke depan,
salah satu program yang menurut peneliti merupakan program
unggulan ini dapat berjalan secara maksimal.

43
DAFTAR PUSTAKA

https://yayasankurniaalam.blogspot.com/2012/04/makalah-tata-tertib-
sekolah.html

Sutrisno Badri, Metode Statistika Untuk Penelitian Kuantitatif,


(Yogyakarta:Ombak 2012)
Syamsuddin AR, Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa
(Bandung : RT Remaja Rosdakarya Offset, 2006)

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:Rosda,


2010)

https://dosenppkn.com/tata-tertib/#:~:text=Tata%20Tertib.%20Tata%20tertib
%20sejatinya%20ialah%20peraturan%20yang,wajib%20untuk
%20mematuhi%20tata%20tertib%20yang%20telah%20dibuat.

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-sekolah-dan-fungsi-sekolah/
#:~:text=Secara%20umum%20sekolah%20merupakan%20sebuah
%20lembaga%20pendidikan%20yang,melalui%20didikan%20yang
%20telah%20diberikan%20oleh%20tenaga%20pendidik

https://yayasankurniaalam.blogspot.com/2012/04/makalah-tata-tertib-
sekolah.html

https://www.gramedia.com/best-seller/sika-disiplin/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/12/073000669/contoh-sikap-
disiplin-di-sekolah

https://konsultasiskripsi.com/2022/04/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kedisiplinan-tata-tertib-skripsi-tesis-dan-disertasi/

https://www.smpnsatugunungagung.sch.id/berita/detail/101921/pentingnya-
kedisiplinan-siswa-di-sekolah-/

Arsip MA Sholihiyyah Kalitengah, Mranggen, demak

Hasil wawancara dengan bagian kesiswaan MA Sholihiyyah, Ibu Mutiara Sani


pada hari selasa, 18 Oktober 2022 pukul 13.53 WIB

Hasil wawancara dengan salah satu siswa MA Sholihiyyah pada hari selasa 18
oktober 2022 pukul 09.50 WIB

Lampiran I

44
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Wawancara dengan siswa dan Wa.ka Kesiswaan MA Sholihiyyah kalitengah,


Mranggen, Demak :
1. Bagaimana usaha sekolah untuk menerapkan kedisiplinan dalam diri
murid-murid MA Sholihiyyah ?
2. Apa yang diharapkan dari adanya tata tertib yang diterapkan di MA
Sholihiyyah ?
3. Adakah kendala yang dialami dalam pelaksanaan tata tertib di MA
Sholihiyyah ?

Lampiran 2

45
Berisi dokumentasi selama kegiatan PPL dan wawancara untuk pengumpulan
data

Penyerahan tim PPL STAI Walisembilan di MA Sholihiyyah tahun 2022

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

46
Praktik Pembelajaran di kelas oleh peserta PPL

47
48
Upacara rutin hari senin

49
Kunjungan panitia PPL

50
Wawancara penelitian

51
Peringatan Hari santri Nasional 2022

52
53
54
Pengarahan dari guru pamong

55
Kunjungan dan diskusi bersama Dosen pembimbing Lapangan

56
Penarikan kembali tim PPL dari MA Sholihiyyah ole DPL

57
58
59

Anda mungkin juga menyukai