Anda di halaman 1dari 40

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

MANAJEMEN PENDIDIKAN
MAN 1 BANDUNG
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.

Dosen Pengampu:
Drs. Deden Deni Koswara, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Kireyna salsabhila 2002854
2. Ribka Mentari K W P 2006330
3. Fadila Rizky 2010090
4. Nadiva Putri Agustina 2004014
5. Rizkia Budi Utami 2009872
6. Agashi Nabila 2008561
7. Anindyta Fitriyani 2000281

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Manajemen Pendidikan MAN 1
BANDUNG”ini.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Tim Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas Pengelolaan Pendidikan dengan judul “Hasil Observasi dan
Wawancara Manajemen Pendidikan MAN 1 BANDUNG”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

Bandung ,31 Oktober 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..............................................................................................3

1. Manfaat Teoritis..................................................................................................3

2. Manfaat Praktis.................................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................5

A.Definisi Manajemen Pendidikan.........................................................................5

B.Tujuan &manfaat manjemen pendidikan………………………………………6

C.Fungsi Manajemen Pendidikan………………………………………………...8

D.Prinsip Manajemen Pendidikan………………………………………………..14

E.Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan……………………………………….15

F.Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Pendidikan………………………….19

G.Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan………………………………....19

BAB III HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA .........................................21

A. Hasil Observasi..................................................................................................21

1. Profil MAN 1 Bandung ......................................................................................21

ii
2. Sarana dan Prasarana..........................................................................................22

3. Visi dan Misi.......................................................................................................23

4. Proses Observasi dan Wawancara di SMAN 1 Bandung...................................23

B. Hasil Wawancara ..............................................................................................24

1. Daftar Pertanyaan...............................................................................................24

2. Kesimpulan Hasil Wawancara...........................................................................25

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................27

A.Kinerja Sekolah dalam Manajemen Pendidikan……………………………….27

B.Strategi Sekolah dalam Mengembangkan Manajemen Pendidikan....................28

BAB V PENUTUP ................................................................................................29

1. Kesimpulan.........................................................................................................29

2. Saran...................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

LAMPIRAN...........................................................................................................32

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Dari Fakultas.................................................................32

Lampiran 2.Dokumentasi Kegiatan...................................................................33

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi


perubahan global disertai oleh kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi
informasi. Perubahan itu sendiri sangat cepat dan pesat, sehingga perlu ada
perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement) di bidang
pendidikan sehingga output pendidikan dapat bersaing dalam era globalisasi
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
teknologi informasi. Persaingan tersebut hanya mungkin dimenangkan oleh
lembaga pendidikan yang tetap memperhatikan kualitas/mutu Pendidikan
dalam pengelolaannya.Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan
berkualitas/bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara
menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak
mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.
Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil
pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.Untuk
mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan
dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan
peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang
optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan. sumber daya manusia yang
dapat menguasai pengetahuan,keterampilan dan keahlian sesuai dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.Oleh karena itu
demi tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas,diperlukan
manajemen pendidikan yang dapat menggerakkan segala sumber daya
pendidikan.Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta
didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga
pelaksanaannya.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan
bahwa pendidikan karakter adalah dasar dari pengembangan Kurikulum

1
2013, kurikulum tersebut lebih menekankan pada pengembangkan karakter
untuk membangun akhlak dan budi pekerti pada anak-anak
bangsa.Diterapkanya pendidikan karakter disekolah karena, mulai
merosotnya akhlaq dan moral bangsa Indonesia yang sudah memasuki masa
modern,oleh sebab itu pendidikan disekolah haruslah membantu d
alammenyelesaikan masalh bangsa yang sangat penting ini bagi
kelangsungan bangsa Indonesia yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis telah paparkan
sebelumnya,maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
1. Apa Definisi Manajemen Pendidikan?
2. Apa Saja Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan?
3. Apakah Fungsi Manajemen Pendidikan?
4. Apa Saja Prinsip Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana Ruang lingkup Manajemen Pendidikan?
6. Apa Saja Faktor Yang Memengaruhi Manajemen Pendidikan?
7. Bagaimana Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis telah paparkan di atas, maka


tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi manajemen Pendidikan


2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat manajemen Pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen Pendidikan
4. Untuk mengetahui prinsip manajemen Pendidikan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen Pendidikan
6. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi manajemen Pendidikan
7. Untuk mengetahui pandangan terhadap manajemen Pendidikan

2
D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengetahui definisi manajemen Pendidikan

b. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat manajemen Pendidikan

c. Untuk mengetahui fungsi manajemen Pendidikan

d. Untuk mengetahui prinsip manajemen Pendidikan

e. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen Pendidikan

f. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi manajemen Pendidikan

g. Untuk mengetahui pandangan terhadap manajemen Pendidikan

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

Dapat menambah wawasan tentang


definisi,tujuan,manfaat,fungsi,prinsip,ruang lingkup,proses,faktor yang
mempengaruhi,pandangan serta Langkah strategis tentang manajemen
Pendidikan .

b. Manfaat bagi mahasiswa

Selain dapat memberikan informasi dan pengetahuan penyusunan makalah ini


bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dijadikan referensi mahasiswa lain
untuk membuat makalah.

c. Manfaat bagi dosen atau pengajar

Penyusunan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar dosen atau
pengajar untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

d. Manfaat bagi sekolah

3
Sebagai masukan bagi sekolah khususnya kepala sekolah dan sebagai upaya
peningkatan manajemen pendidikan di sekolah tersebut dengan menerapkan
Langkah strategis manajemen pendidikan.

4
BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Definisi Manajemen Pendidikan


Dalam kamus Bahasa Indonesia (1991 ; 232 ), pendidikan berasal
dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan me- sehingga menjadi
mendidik artinya memelihara dan memberi latihan, diperlukan adanya
ajaran, tuntutan, dan pimpinan mengenai akhlaq dan kecerdasan
pikiran.Menurut Bahasa yunani, berasal dari Bahasa paidagogi, yaitu kata
paid berarti anak, sedangkan agogos artinya membimbing sehingga
pedagogi dapat diartikan sebagai ilmu atau seni sebagai mengajar anak.
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional,pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
sepiritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara.

Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan


adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri. Jika dilihat dari sudut fungsinya, tujuan pendidikan berasal
dari empat fungsi dasar pendidikan, yaitu :
a. Pengembangan indifidu meliputi aspek-aspek pribadi: etis,
estetis,emosional, dan fisik.
b. Pengembangan cara berfikir dan teknik memeriksa kecerdasan yang
terlatih.
c. Peyebaran warisan budaya, nilai nilai sipil, dan moral banga.
d. Pemenuhan kebutuhan social yang vital, yang menyumbang kepada
kesejahteraan ekonomi, social, politik, lapangan teknik (sustina, 2000.)

5
Dalam pandangan manajemen, pendidikan yang merupakan sebuah
lembaga yang bergerak di bidang non-profit oriented memaksa pelaksana
penddikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah berkembang
dalam dunia ekonomi. Maka , tak heran ketika kita mendengar adanya teori
manajemen pendidikan, yang pada dasarnya diambil dari teori-teori
manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori
manajemen ekonomi sebuah lembaga pendidikan Menjadi komersial
melainkan semata-mata hanyalah digunakan sebagai landasan yang
sistematis untuk mengolah sebuah lembaga pendidikan. Dengan
demikian,hasilnya pun tidak bisa seperti yang diharapkan kalau seseorang
menerapkan teori manajemen dalam bidang bisnis. Dari kondisi yang
semacam itulah,kita mengemban amanah untuk mengembangkan potensi
anak didik (manusia) dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pendewasaan anak dan lembaga pendidikan.

Manajemen pendidikan adalah aktivitas memadukan sumber sumber


pendidikan (tenaga,dana,sarana prasarana,dan informasi) agar terpusat
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pidarta,2004).Manajemen
pendidikan adalah upaya menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Manajemen pendidikan adalah upaya seseorang untuk mengrahkan dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan
secara efektif dan menerima pertanggung jawaban pribadi untukmencapai
pengukuran hasil yang ditetapkan (Hastrop,1975; 168;). Oleh
karenanya,dalam manajemen diperlukan alat ukur agar apa yang
direncanakan dan akan dicapai dapat terukur.(digilib.uinsby, 2013).
B. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM);
b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,

6
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan (tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan sebagai manajer);
d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien;
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen pendidikan);
f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.Inti dari tujuan dan manfaat
manajemen dalam penyelenggaraan pendidikan adalah untuk mencapai dan
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja dalam mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.

Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian


mengenai terjadinya efek atau hasil yang dikehendaki. Jadi suatu pekerjaan
dikatakan efektif jika pekerjaan tersebut mencapai hasil atau tujuan yang
telah ditentukan. (do the right things-melakukan pekerjaan yang
benar).Efektifitas umumnya merujuk kepada pencapaian tujuan (gone
achievement).

Efisien adalah suatu pengertian yang menggambarkan perbandingan


terbaik antara usaha dengan hasilnya (do things rightmelakukan pekerjaan
dengan benar). Perbandingan ini dapat dilihat dari dua hal, pertama dari
segi hasil yaitu pekerjaan dikatakan efisien jika dengan usaha tertentu
memberikan hasil yang maksimal, baik mengenai mutu (kualitas) maupun
jumlah (kuantitas). Kedua dari segi usaha,pekerjaan dikatakan efisien jika
suatu hasil tertentu tercapai dengan suatu usaha yang minimal. Efisien
umumnya merujuk kepada proses dengan pendayagunaan sumberdaya
(resources), biaya, dan lain-lain.Efisiensi ini berkaitan dengan
produktivitas. Produktif adalah hasil yang dicapai dibandingkan dengan
resources (sumberdaya). Dalam pengertian lain produktif adalah rasio

7
antara output dan input.Menggunakan sumberdaya atau modal sedikit
mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang sebesar-besarnya.(Hidayat,
2012)

C. Fungsi Manajemen Pendidikan

Meskipun menggunakan istilah yang bervariasi, tetapi jika dilihat


dari bentuk dan isi kegiatannya sebenarnya fungsi tersebut dikerjakan
secara bersamaan dan terkait antara satu dan yang lainnya. Seperti istilah
pemberian perintah, penyusunan pekerja, pengarahan, penyusunan
laporan, perakitan sumber-sumber, memimpin, dan inovasi adalah bentuk
pelaksanaan dari fungsi pengorganisasian. Jadi berbagai nama kegiatan
tersebut, dapat disederhanakan dalam satu fungsi manajemen
yaitu“pelaksanaan”. Dengan demikian, dalam menyederhanakan
meringkas perbedaan dan persamaan istilah mengenai fungsi manajemen
tersebut,secara umum dapat dirumuskan fungsi manajemen sebagai
berikut:

1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengkoordinasian
5. Pengendalian.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi yang paling awal dari keseluruhan
fungsi manajemen sebagaimana banyak dikemukakan oleh para
ahli.Perencanaan adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara
sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.Istilah perencanaan mempunyai bermacam-macam pengertian
antara lain; perencanaan sebagai suatu proses kegiatan pemikiran yang
sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan,
langkah-langkah, metode, pelaksana yang dibutukan untuk
menyelenggarakan kegiatan pencapaian tujuan yang dirumuskan secara
rasional dan logis serta berorientasi ke depan (Burhanuddin, 1994:

8
167).Perencanaan juga biasa diartikan sebagai penetapan tujuan,
policy,prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi dengan
fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh
organisasi,menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan biaya yang diperlukan dan
pemasukan uang yang diharapkan diperoleh dari tindakan yang dilakukan
(Manulang, 2002: 9-10). Perencanaan merupakan suatu proses pemikiran
yang rasional dan sistematis apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan dilakukan, dan siapa yang akan melakukan suatu
kegitan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sehingga proses
kegiatan dapat berlangsung efektif, efisien dan produktif serta memenuhi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Perencanaan, meliputi beberapa hal, antara lain : (a) Penetapan


tujuan-tujuan dan maksud-maksud organisai (b) Perkiraan Lingkungan
(sumber-sumber dan hambatan) dalam mana tujuan-tujuan dan maksud itu
harus dicapai (c) Penentuan pendekatan yang akan mencapai tujuantujuan
dan maksud itu (Sutisna, 1983: 162).Menurut pendapat Koontz (1980: 18)
menyatakan bahwa, Planning is decision making: it involves selecting the
courses of action that a company or other enterprise, and every department
of it, will follow. Berarti perencanaan adalah pengambilan keputusan yang
meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi.Aspek
perencanaan meliputi (a) apa yang dilakukan, (b) siapa yang harus
melakukan, (c) kapan dilakukan, (d) di mana dilakukan, (e)bagaimana
melakukannya, (f) apa saja yang diperlukan agar tercapai tujuan secara
maksimal. Menurut Hadari Nawawi perencanaan sebagai suatu langkah
penyelesaian masalah dalam melaksanakan suatu kegiatan dengan tetap
terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Perencanaan harus mengandung
aspek pengambilan keputusan, memiliki sasaran dan tujuan tertentu, cara
atau tindakan yang diambil, personal yang akan melaksanakan, serta apa
saja yang diperlukan agar tujuan dapat tercapai.

9
Perencanaan harus memiliki unsus-unsur sebagai berikut 1)
rasional, 2)estimasi, 3) preparasi, 4) efisiensi, efektifitas, dan 5) operasional
(Nawawi,1989: 16).Menurut Burhanuddin (1994: 171) perencanaan yang
baik harus; 1)dibuat berdasarkan data yang ada dan dipikirkan pula
kejadian-kejadian yang mungkin timbul sebagai akibat tindakan
pelaksanaan yang diambil,2) harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-
sungguh memahami tehnik perencanaan, 3) rencana harus disertai oleh
rincian yang teliti dan detail, 4) rencana harus bersifat sederhana.
Kesederhanaan disini Nampak pada kemudahan-kemudahan pemahaman
dan pelaksanaannya oleh pihak yang memerlukan, 5) perencanaan harus
dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat, perubahan situasi
dan kondisi (fleksibel), 6) perencanaan dilakukan secara terus menerus,
berkelanjutan, 7) perencanaan hendaknya memikirkan peningkatan dan
perbaikanperbaikan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang, 8)
rencana harus terdapat tempat pengambilan resiko bagi setiap
kemungkinan yang muncul di kemudian hari.

Langkah-langkah dalam membuat perencanaan adalah


1)Memandang proses sebagai rangkaian pertanyaan yang harus dijawab,
dan 2) Memandang proses perencanaan sebagai masalah yang harus
dipecahkan secara ilmiah dan didasarkan pada langkah-langkah
tertentu.Memandang proses sebagai rangkaian pertanyaan yang harus
dijawab meliputi (a) apa (what), mengenai tujuan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan, (b) mengapa (why), mengenai keperluan atau alasan suatu
kegiatan dilakukan, (c) bagaimana (how), mencakup sistem dan
tatakerja,(d) kapan (when), mencakup masalah waktu dan penetapan
prioritas kegiatan, (e) di mana (where), mengenai tempat berlangsung
kegiatan, (f)siapa (who), mengenai tenaga kerja.

Berbagai pendapat di atas dapat diketahui bahwa perencanaan adalah


aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran (obyectives) apa yang
akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka mencapai

10
tujuan atau sasaran tersebut dan siapa yang akan melaksanakan tugas
tersebut. Perencanaan yang baik akan memenuhi persyaratanpersyaratan
dan langkah-langkah perencanaan dengan baik sehingga akan memberikan
manfaat bagi pengguna perencanaan itu sendiri. Dalam dunia pendidikan
perencanaan merupakan pedoman yang harus dibuat dan dilaksanakan
sehingga usaha pencapaian tujuan lembaga itu dapat efektif dan efisien.
Ruang Lingkup PerencanaanRuang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu dimensi waktu, dimensi spasial, dan dimensi tingkatan
teknis perencanaan.Ketiga dimensi ini saling terkait antara satu dengan
lainnya.

Penjelasan mengenai ketiga dimensi dalam ruang lingkup


perencanaan tersebut dapat dilihat dalam tabel beriku: Pengorganisasian
(Organizing)Pengorganisasian merupakan lanjutan dari fungsi
perencanaan dalam sebuah sistem manajemen. Pengorganisasian bisa
dikatakan sebagai "urat nadi" bagi seluruh organisasi atau lembaga, oleh
karena itu penggorganisasian sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya
suatu organisasi atau lembaga, termasuk di dalamnya lembaga
pendidikan.Menurut Heidjarachman Ranupandojo (1996: 35)
pengorganisasian adalah kegiatan untuk mencapai tujuan yang dilakukan
oleh sekelompok orang, dilakukan dengan membagi tugas, tanggung
jawab, dan wewenang diantara mereka, ditentukan siapa yang menjadi
pemimpin, serta saling berintegrasi secara aktif. Terry menjelaskan bahwa
pengorganisasian merupakan kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian
dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber yang
disyaratkan dalam rencana, terutama sumber daya manusia, sedemikian
rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Dengan pengorganisasian, orang-orang dapat disatukan dalam satu


kelompok atau lebih untuk melakukan berbagai tugas. Tujuan
pengorganisasian adalah membantu orang-orang untuk bekerjasama secara

11
efektif dalam wadah organisasi atau lembaga (Sujana, 2004: 106).
Pengorganisasian mensyaratkan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang terinci menurut bidang-bidang dan batas-batas
kewenangannya. Pengorganisasian berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga mempunyai hubungan
yang saling mempengaruhi satu sama lain.Nanang Fattah (2004: 71)
mengartikan pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam
tugas-tugas yang lebih kecil, memberikan tugas-tugas tersebut kepada
orang-orang yang mempunyai keahlian dan mengalokasikan sumber daya,
serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan
organisasi.Pendapat tersebut di atas dapat menunjukkan
bahwa,pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan atau pembagian
pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok orang atau karyawan
yang dalam pelaksanaannya diberikan tanggung jawab dan
wewenang.Sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, efisien
dan produktif. Pendidikan dapat berjalan dengan baik kalau semua anggota
organisasinya dapat bekerja sama dengan baik. Dengan demikian perlu
adanya pembagian tugas yang jelas antara kepala sekolah, staf pengajar,
pegawai administrasi, komite sekolah beserta siswanya.

2. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakan (actuating) adalah salah satu fungsi manajemen yang
berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan
pengorganisasian.Actuating adalah upaya untuk menggerakkan atau
mengarahkan tenaga kerja (man power) serta mendayagunakan fasilitas
yang ada yang dimaksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama.
Actuating dalam organisasi juga biasa diartikan sebagai keseluruhan proses
pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka bersedia bekerja secara sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan
organisasi. Fungsi penggerakkan ini menempati posisi yang penting dalam
merealisasikan segenap tujuan organisasi. Penggerakan mencakup di
dalamnya adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan bentuk-bentuk

12
lain dalam rangka mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan organisasi. kepemimpinan berfungsi sebagai pemberi
arahan, komando, dan pemberi serta pengambil keputusan organisasi.
Motivasi berguna sebagai cara untuk menggerakkan agar tujuan organisasi
tercapai. Sedangkan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menjalin
hubungan dalam rangka fungsi penggerakan dalam organisasi.Penggerakan
sangat terkait dengan penggunaan berbagai sumber daya organisasi, oleh
karenannya kemampuan memimpin, memberi motivasi, berkomunikasi,
menciptakan iklim dan budaya organisai yang kondusif menjadi kunci
penggerakan.

3. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu
kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana.Pengawasan
dilakukan dalam usaha menjamin bahwa semua kegiatan terlaksana sesuai
dengan kebijaksanaan, strategi, keputusan, rencana dan program kerja yang
telah dianalisis, dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya. Menurut Koontz
(1980: 65) “controlling is the measuring and correcting objectives of
subordinates to assure that events conform to plans”.Pengawasan adalah
pengukuran dan koreksi pencapaian tujuan untuk meyakinkan bahwa
semua kegiatan sesuai dengan rencana.

Pengawasan yang baik memerlukan langkah-langkah


pengawasan,yaitu: 1) menentukan tujuan standar kualitas pekerjaan yang
diharapkan.Standar tersebut dapat berbentuk standar fisik, standar biaya,
standar model, standar penghasilan, standar program, standar yang sifatnya
intangible, dan tujuan yang realistis. 2) mengukur dan menilai kegiatan-
kegiatan atas dasar tujuan dan standar yang ditetapkan. 3) memutuskan dan
mengadakan tindakan perbaikan.Pengawasan adalah pengukuran dan
koreksi terhadap segenap aktivitas anggota organisasi guna meyakinkan
bahwa semua tingkatan tujuan dan rancangan yang dibuat benar-benar

13
dilaksanakan.Pengawasan berfungsi untuk mengukur tingkar efektivitas
kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu
dalam usaha mencapai tujuan organisasi, sehingga pengawasan
sesungguhnya merupakan alat pengukuran terhadap efektivitas, efisiensi
dan produktifitas organisasi.Berbagai penjelasan mengenai pengawasan
tersebut maka diketahui bahwa pengawasan mengandung aspek
pengukuran,pengamatan, pencapaian tujuan, adanya alat atau metode
tertentu, dan berkaitan dengan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
D. Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas (1963: 13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen
pendidikan sebagai berikut 1) memprioritaskan tujuan diatas kepentingan
pribadi dan kepentingan mekanisme kerja; 2) mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab; 3) memberikan tanggung jawab pada
personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifatsifat dan kemampuannya;
4) mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia; dan 5) relativitas
nilai-nilai. Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen
dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang,
tugas-tugas. dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan
arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu
organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan
sasaransasarannya.

Drucker (1995) melalui MBO (Mangement by Objective)


memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai
suatu pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen
pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan
unsur pejabat dan fungsional dinas, dan stakeholder untuk merumuskan
visi, misi, dan objektif dinas pendidikan. Tujuh langkah MBO antara lain
1) menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai oleh sekolah; 2)
menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah; 3)
berunding menetapkan sasaransasaran yang dibutuhkan; 4) menetapakan

14
kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran; 5) menyusun tugas-tugas
untuk mempermudah mecapai sasarannya; 6) menentukan batas-batas
pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan; 7)
lakukan monitoring dan buat laporan.
E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya
adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-
bidang pendidikan. Bidang garapan manajemen Pendidikan meliputi semua
kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut
Baharuddin (2010: 55) ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain
sebagai berikut.

1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen kurikulum merupakan
sistem pengelolaan atau penataan terhadap kurikulum secara kooperatif,
komperhensif, sistemik dan sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau
tujuan pendidikan.Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting adalah
(a)kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru; dan (b) kegiatan yang
erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan pengajaran(Asmendri,
2012: 32).

2. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam
bidang personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara
optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah

15
ditetapkan.Personalia sekolah meliputi guru, dan pegawai
lainnya.Personalia sekolah dapat dibedakan atas tenaga kependidikan dan
non kependidikan a) tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik,
pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti,dan pengembang
di bidang pendidikan pustakawan, laboran,teknisi sumber belajar, dan
pengajar; b) tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih;
dan c) pengelola satuan pendidikan terdiri atas Kepala Sekolah, direktur,
ketua, rektor, dan pemimpin satuan pendidikan luar sekolah.

3. Manajemen Peserta Didik


Manajemen peserta didik merupakan upaya penataan peserta didik
mulai dari masuk sampai dengan mereka lulus sekolah,dengan cara
memberikan layanan sebaik mungkin pada peserta didik (Baharuddin,
2010: 67). Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses
pembelajaran sehingga dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan. Fungsi
manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik dari segi individualitas,
sosial, aspirasi, kebutuhan atau potensinya.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana


Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan
bagaimana mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan
secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana dan prasarana
meliputi perencanaan,pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi,
penghapusan dan penataan. Proses ini penting dilakukan agar pengadaan
sarana dan prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya.

5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan

16
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, melaksanakan dan mengavaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada
masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005: 47).Pengelolaan keuangan
yang baik dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan. Dengan tersedianya biaya, pencapaian tujuan pendidikan yang
lebih produktif, efektif, efisien dan relevan memungkinkan kebutuhan akan
segera terwujud.
Adapun sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu
sekolah/madrasah, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu a) pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi
kepentingan pendidikan; b) orang tua atau peserta didik; dan c) masyarakat
baik mengikat maupun tidak.

6. Manajemen Administrasi

Administrasi dalam perspektif manajemen dipandang mempunyai


peran penting sebagai “prevoyange” atau kemampuan melihat masa depan.
Hal ini berarti administrasi dinilai mampu melihat keadaan masa yang akan
datang dan mempunyai kesiapan untuk menghadapinya. Wujud dari
hubungan administrasi dengan manajemen pendidikan tampak pada
aktivitas kepala sekolah sebagai pembuat keputusan dan penanggung jawab
penuh atas keputusan/kebijakan yang dibuatnya. Purwanto (2006)
mengklasifikasikan administrasi pendidikan kedalam beberapa bagian
yaitu a) administrasi tata laksana sekolah; b) administrasi personalia guru
dan pegawai sekolah; c) administrasi peserta didik;d) administrasi supervisi
pengajaran; e) administrasi pelaksanaan dan pembinaan kurikulum; f)
administrasi pendirian dan perencanaan infrastruktur sekolah; dan g)
hubungan sekolah dengan masyarakat.
7. Manajemen Humas

17
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur
instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan
masyarakat (Hassbullah, 2006: 124).Kegiatan kehumasan di sekolah tidak
hanya cukup menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah,
melainkan juga harus mengemukakan beberapa hal di antaranya
(Baharuddin,2010: 90) a) melaporkan tentang pikiran-pikiran yang
berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan; b) membantu
Kepala Sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama; c) menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan; dan
d) membantu pemimpin karena tugastugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak yang
memerlukannya (Asmendri, 2012: 96).

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Humas yang efisien harus


memerhatikan asas-asas berikut.a) Obyektif dan resmi, informasi yang
dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan dengan kebijaksanaan yang
dijalankan.Pemberitaan yang disampaikan harus merupaka suara resmi dari
instansi atau lembaga yang bersangkutan; b) Organisasi yang tertib dan
disiplin, humas akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi berjalan
lancar dan efektif serta memiliki hubungan keluar dan kedalam yang efektif
pula; c) Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk
ikut berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar pada
masyarakat; d) Kontinuitas, informasi humas harus berusaha agar
masyarakat memperoleh informasi secara kontiniu sesuai dengan
kebutuhan; dan e) Respon yang timbul dikalangan masyarakat merupakan
umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian
sepenuhnya.
8. Manajemen Layanan Khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih

18
optimal dalam melaksanakan proses belajar (Asmendri, 2012: 108). Jenis
layanan khusus di Lembaga pendidikan terdiri atas a) perpustakaan
sekolah, perpustakaan pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh
sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus dan tujuan pendiidkan pada umumnya; b)Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), UKS merupakan salah satu wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal; c)
Kafetaria/Warung/Kantin, tujuan pengadaan kantin sekolah adalah
menyediakan tempat belanja makan yang terjamin kebersihannya dan
makan yang bergizi; d) Tempat Ibadah/Masjid; dan e) Unit Keamanan
Sekolah (Security).
F. Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang


intinya adalah mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatannya
sebagai subjek dan objek. Secara filosofis, perilaku manusia terbentuk oleh
interaksi antarmanusia, iklim organisasi (konteks organisasi) dan sistem
yang dianut. Ketiga interaksi tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama saling berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku manajemen pendidikan adalah:

1) interaksi antarmanusia

2) iklim organisasi

3) sistem pendidikan yang dianut (sisdiknas)

4) lingkungan eksternal

G. Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan


Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan Untuk mengkaji lebih
dalam tentang manajemen, khususnya manajemen pendidikan, perlu
disampaikan pandangan tentang manajemen khususnya manajemen
pendidikan :

19
1 Manajemen sebagai suatu sistem: Manajemen dipandang sebagai suatu
kerangka kerja yang terdin dari berbagai bagian yang saling berhubungan
yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

2 Manajemen sebagai suatu proses: Manajemen sebagai rangkaian tahapan


kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan
sumber Gaya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.

3 Manajemen sebagai proses pemecahan masalah: Proses manajemen


dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang
dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi,
Secara konkrit agar tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien ada
proses-proses yang harus dilewati :
Identifikasi masalah, Perumusan masalah, & Langkah langkah pemecahan
masalah. Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada dua
alasan mengapa manajemen perencanaan pendidikan diperlukan.
Mengenai wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun misalnya, adalah sebagai
berikut:

1 Untuk mencapai ketuntasan Wajar 9tahun, manajemen pendidikan


dibutuhkan kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu ketercapaian
APK sebesar 9594 juga tujuan mstitusi pendidikan itu sendiri.

2 Untuk menyukseskan ketuntasan Wajar 9 Tahun, manajemen Pendidikan


diperlukan sebagai proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam upaya
pencapaian tujuan.

20
BAB 3
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
A. Hasil Observasi

1. Profil MAN 1 BANDUNG


Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 1 BANDUNG
Nomor Statistik Sekolah : 51003273014.
Status Sekolah : Negeri
Alamat : Jl. Terusan H Alpi No.40
Kelurahan : Cibuntu
Kecamatan : Bandung Kulon
Kabupaten/Kota : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 40212
Telepon dan Faksimil : +6226027957
Situs Web : https://mansatukotabandung.sch.id/
Surel : mansa_ba@yahoo.com

Madrasah Aliyah yang selanjutnya disingkat MA adalah satuan


pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dengan
kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai
lanjutan dari sekolah menengah pertama, MTs atau yang sederajat
diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau MTs.

MA Negeri 1 Kota Bandung adalah lembaga pendidikan sekolah


menengah atas yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian
Agama Republik Indonesia. Awalnya, lembaga ini bernama Pendidikan
Guru Agama Negeri (PGAN), didirikan pada tahun 1956 di Jl. Patuha.
Pada tahun 1972 pindah ke Jalan Terusan Haji Alpi - Cijerah,
Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Pada
tahun 1990, PGAN Bandung beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah

21
dengan nama MAN Bandung, kemudian menjadi MAN 1 Bandung
pada tahun 1994 dan sekarang menjadi MAN 1 KOTA BANDUNG.

MAN 1 Kota Bandung sejak tahun 1998 memiliki program


Keterampilan kemudian tahun 2016 dengan SK Dirjen Pendis No.
4924, menjadi MAN Reguler yang menyelengarakan Program
Keterampilan sampai sekarang.Tahun 2012, Man 1 Kota Bandung
menyempurnakan program boarding school MAN 1 Kota Bandung
hingga menjadi Pesantren Terpadu Al-Murabby dengan sertifikat
bernomor: KD.10.18.19/I/PP.00.7/0190/2012 tertanggal 10 Mei 2012
yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Bandung dengan nomor statistic: 51003273014.

2. Sarana dan Prasarana


Berbagai fasilitas dimiliki SMA Negeri 1 Bandung untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
a. Perpustakaan
b. Masjid
c. Hotspot
d. Padepokan
e. Bimbingan Konseling
f. Ruang UKS
g. Green House
h. Laboratorium Biologi
i. Laboratorium Fisika
j. Laboratorium Kimia
k. Laboratorium Komputer
l. Laboratorium IPS
m. Ruang osis
n. Ruang keterampilan

22
3. Visi dan Misi

a. Visi
Madrasah Aliyah unggulan yang populis dan berbasis akhlak dengan
lingkungan yang asri dan sehat.

b. Misi
1.Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.
2.Mewujudkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkungan
madrasah yang disiplin, demokratis, nyaman dan berkarakter.
3.Mengembangkan madrasah yang memiliki sarana pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam suasana lingkungan
asri, nyaman, bersih, sehat,dan agamis.
4.Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti lembaga lebih lanjut
agar memiliki kecerdasan dan kompetensi untuk hidup mandiri, mampu
bersaing di taraf regional,nasional dan internasional, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peduli terhadap lingkungan.
5.Meningkatkan prestasi dalam bidang akademis dan non akademis
melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
6.Meningkatkan profesionalisme lembaga dan tenaga kependidikan
melalui IHT,workshop, diklat dan sejenisnya.
7.Meningkatkan pemberdayaan peran pendidik dan tenaga
kependidikan, peserta didik,orang tua dan masyarakat lembaga/instansi
dalam mewujudkan madrasah yang unggul,populis dan berbasis akhlak
dengan lingkungan sehat dan asri.

4. Proses Observasi dan Wawancara di MAN 1 BANDUNG

Pada hari Jum’at , 22 Oktober 2021, sekitar pukul 08.00 WIB kami
sampai ke MAN Negeri 1 Bandung untuk melakukan observasi. Hal

23
pertama yang kami lakukan yakni menemui salah satu guru di sekolah
tersebut. Kebetulan kami mendapatkan narasumber yang menjabat
sebagai ketua penjamin mutu madrasah di MAN Negeri 1 Bandung
yang bernama Ibu Dra Suryati M.Pd.Proses ketika kami melakukan
observasi berjalan dengan lancar, baik dalam surat perizinan maupun
pelaksanaan wawancara. Observasi selesai dilakukan pada pukul 11.00
WIB.

B. Hasil Wawancara
Topik : Manajemen Pendidikan
Tujuan : Memperoleh data mengenai bagaimana penerapan manajemen
pendidikan di MAN 1 Bandung
Narasumber :Dra Suryati M.Pd
Hari, tanggal : Jum’at , 22 Oktober 2021
Tempat : MAN 1 BANDUNG

1. Daftar Pertanyaan
1.Apa yang membedakan manajemen Pendidikan di SMA dan MA?
2.Apa saja komponen-komponen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG?
3.Apakah manajemen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG ini selalu
berjalan sesuai konsep yang direncanakan?
4.Apakah manajemen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG selalu update
atau beradaptasi sesuai dengan perkembangan Pendidikan di
Indonesia?
5.Apa saja masalah yang sering dihadapi dalam manajemen Pendidikan
di MAN 1 BANDUNG?
6.Apakah ada perbedaan manajemen Pendidikan di MAN 1
BANDUNG sebelum pandemi dan sesudah pandemi?
7.Bagaimana strategi MAN 1 BANDUNG ini untuk dapat terus
mengembangkan manajemen di sekolah ini agar terus lebih baik
kedepannya?

24
2. Kesimpulan Hasil Wawancara

Nama narasumber yang kami wawancarai adalah Ibu Dra Suryati


M.Pd.Beliau menjabat sebagai ketua penjamin mutu madrasah di MAN
Negeri 1 Bandung.

Jadi kalau bicara Aliyah dengan SMA sama dari sisi


manajemennya.aturannya segala macam kita mengacu pada hal yang
sama.hanya mungkin bedanya secara Teknis dan rincian kebawahnya itu
agak beda dalam pola Pendidikan jenis apa saja yang dikerjakan di Aliyah
dan di SMA. Seperti yang tertera bahwa Manajemen pendidikan adalah
upaya seseorang untuk mengarahkan dan memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif dan menerima
pertanggung jawaban pribadi untuk mencapai pengukuran hasil yang
ditetapkan. Namun terlepas dari hal tersebut masih ada beberapa hal yang
harus diperbaiki. Masalahnya terkadang didalam biasanya muncul dalam
sdm/sumber daya manusianya.di sdm nya yang kebetulan tidak
ada.misalnya contoh yang mengelola IT terkadang masih kurang terpenuhi
atau potensinya belum sampai atau jumlahnya kurang terpenuhi sehingga
hal tersebut membuat kurang optimal dalam segi sumber daya manusia dan
berpengaruh pada proses manajemen Pendidikan yang terjadi di sekolah
ini.

Untuk sejauh ini masalah yang Nampak paling hanya di SDM


saja.kalau untuk segi yang lain tidak. Dari hasil observasi yang kami
lakukan maka dapat diketahui apa saja strategi kepala sekolah MAN Negeri
1 Bandung lakukan untuk menangani masalahnya. Sekolah kita terus
memelihara koordinasi yang baik dari pihak dinas maupun kemenag.
Kedua,mengoptimalkan pembinaan tentang pelaksanaan pengelolaan
madrasah ini kepada semua unsur yang ada di madrasah.manajemen di
madrasah terbentuk dari beberapa bagian ,dikelola disini leadernya adalah
kepala sekolah .inilah para pelaku-pelaku manajemen.kita senantiasa
mengadakan optimalisasi pelaku-pelaku manajemen dengan berbagai

25
cara.Dua duanya kita ikuti pola-pola manajemennya jelas yang dari
pemerintah. Adapun pengembangan yang dibawahnya nanti kita
memadukan dua. Hanya ada beberapa komponen mungkin yang memang
dalam proses pengelolaan itu kita ada yang rubah dan disesuaikan serta
adaptasi.

26
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kinerja Sekolah dalam Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG sama sama


mengacu pada peraturan pemerintah.Seperti standar pengelolaan.di 8
standar Pendidikan itu salah satunya ada standar pengelolaan.semua
sekolah di Indonesia mengacunya kesitu.Jadi kalau bicara Aliyah
dengan SMA sama dari sisi manajemennya.aturannya segala macam
kita mengacu pada hal yang sama.hanya mungkin bedanya secara
Teknis dan rincian kebawahnya itu agak beda dalam pola Pendidikan
jenis apa saja yang dikerjakan di Aliyah dan di SMA.tapi inti
manajemennya sama,Cuma jenis-jenisnya nanti dibawahnya agak beda.
Komponen-komponen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG tertera
dalam permendikbud tentang standar pengelolaan.Baik itu SMA
maupun MAN sama sama mengacu dari aturan tersebut.Kecuali
sekolah swasta mungkin ada tambahan dan itu sah sah saja.

Kinerja Sekolah MAN 1 Bandung pada intinya sudah sesuai dan


sudah hampir berhasil dalam melaksanakan dan menerapkan
manajemen Pendidikan. Seperti yang tertera bahwa Manajemen
pendidikan adalah upaya seseorang untuk mengarahkan dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan
pekerjaan secara efektif dan menerima pertanggung jawaban pribadi
untuk mencapai pengukuran hasil yang ditetapkan. Jajaran pimpinan
Sekolah sebagai Manager dan Pendidik, fokus terhadap pengembangan
manajemen pendidikan dan memfasilitasi segala kegiatan
pembelajaran.

27
Namun terlepas dari hal tersebut masih ada beberapa hal yang
harus diperbaiki. Masalahnya terkadang didalam biasanya muncul
dalam sdm/sumber daya manusianya.di sdm nya yang kebetulan tidak
ada.misalnya contoh yang mengelola IT terkadang masih kurang
terpenuhi atau potensinya belum sampai atau jumlahnya kurang
terpenuhi sehingga hal tersebut membuat kurang optimal dalam segi
sumber daya manusia dan berpengaruh pada proses manajemen
Pendidikan yang terjadi di sekolah ini.Untuk sejauh ini masalah yang
Nampak paling hanya di SDM saja.kalau untuk segi yang lain tidak.

B. Strategi Sekolah dalam Mengembangkan Manajemen Pendidikan

Dari hasil observasi yang kami lakukan maka dapat diketahui apa
saja strategi kepala sekolah MAN Negeri 1 Bandung lakukan untuk
menangani masalahnya. Berikut strategi yang dilakukan beliau:

1.Pertama sekolah kita terus memelihara koordinasi yang baik dari


pihak dinas maupun kemenag.
2.yang kedua,mengoptimalkan pembinaan tentang pelaksanaan
pengelolaan madrasah ini kepada semua unsur yang ada di
madrasah.manajemen di madrasah terbentuk dari beberapa bagian
,dikelola disini leadernya adalah kepala sekolah .inilah para pelaku-
pelaku manajemen.kita senantiasa mengadakan optimalisasi pelaku-
pelaku manajemen dengan berbagai cara.
3.Beradaptasi atau mengupdate manajemen Pendidikan sekolah ini
menyesuaikan dengan perkembangan Pendidikan di Indonesia.Apalagi
ini Aliyah.Kalau Aliyah induknya ada dua yaitu dibawah dinas dan
kemenag. Dari hal tersebut ada penyesuaian-penyesuaian.Dua duanya
kita ikuti pola-pola manajemennya jelas yang dari pemerintah.Adapun
pengembangan yang dibawahnya nanti kita memadukan dua.Karna
dinas maupun kemenag sama-sama pemerintahan,kita padukan jadi

28
satu maka jadilah Madrasah Aliyah.sehingga mata pelajarannya juga
menjadi gabungan.Dari situlah awal mulanya.
4.Manajemen Pendidikan pada masa pandemi disesuaikan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan.Hanya ada beberapa komponen
mungkin yang memang dalam proses pengelolaan itu kita ada yang
rubah dan disesuaikan serta adaptasi.Di aturan manajemennya harus
begini dan begini.Begitu sudah pandemi sekolah harus beradaptasi.saat
sebelum daring harus bagaimana,saat semi daring harus bagaimana,dan
tatap muka bagaimana,Semua itu beda dan menyesuaikan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan isi makalah kami, kami menyimpulkan bahwa


dalam sebuah lembaga pendidikan tentu memiliki manajemen dan
tenaga kependidikan,untuk melaksanakan proses dalam hal
penmebalajaran pendidikan maupunmanajemen, oleh karena itu sangat
penting untuk mengetahui seperti apamanajemen dan tenaga
kependidikan dalam sebuah lembaga kependidikan sertamacam macam
pendekatan dalam manajemen pendidikan. Sehingga dengan begitu
dalam kelembagaan pendidikan dapat berjalan dengan baik dan
bermutudalam lembaga sekolah maupun lembaga yang lain.

B. Saran

Manajemen pendidikan adalah ilmu yang diterapkan ke semua


aspek sebagai tatanandidalam kehidpuan,ini perlu diterapakn bukan
hanya pada organisasi saja,melainkanindividu juga harus mempunyai
manajemen agar kehidupanya terarah dan teratur sertamencapai tujuan
yang diinginkan dengan baik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin. (2019). Pengelolaan Pendidikan.


http://digilib.uinsgd.ac.id/30324/1/01. Buku Pengelolaan Pendidikan.pdf

digilib.uinsby. (2013). Bab II Kajian Teori. 70.


http://digilib.uinsby.ac.id/5929/5/Bab 2.pdf

Hidayat, A. (2012). Pengelolaan Pendidikan (Konsep, Prinsip, dan Aplikasi dalam


Mengelola sekolah dan Madrasah). Universitas Pendidikan Indonesia, 4–6.

man1bandung.sch. (2019). MAN 1 Kota Bandung.


https://mansatukotabandung.sch.id/

man1bandungbarat.sch.id. (2020). Visi dan Misi.


http://man1bandungbarat.sch.id/website/read/3/visi-dan-misi

Mohamad Mustari. (2018). Manajemen Pendidikan Dalam Konteks Indonesia.


http://digilib.uinsgd.ac.id/13676/1/manajemen pendidikan.PDF

Prahadi. (2018). Manajemen Pendidikan.


file:///C:/Users/rizki/Downloads/Manajemen_Pendidikan.pdf

30
31
Lampiran 1. Surat Izin Dari Fakultas

32
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai