MANAJEMEN PENDIDIKAN
MAN 1 BANDUNG
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.
Dosen Pengampu:
Drs. Deden Deni Koswara, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Kireyna salsabhila 2002854
2. Ribka Mentari K W P 2006330
3. Fadila Rizky 2010090
4. Nadiva Putri Agustina 2004014
5. Rizkia Budi Utami 2009872
6. Agashi Nabila 2008561
7. Anindyta Fitriyani 2000281
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Manajemen Pendidikan MAN 1
BANDUNG”ini.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................3
1. Manfaat Teoritis..................................................................................................3
2. Manfaat Praktis.................................................................................................. 3
A. Hasil Observasi..................................................................................................21
ii
2. Sarana dan Prasarana..........................................................................................22
1. Daftar Pertanyaan...............................................................................................24
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................27
1. Kesimpulan.........................................................................................................29
2. Saran...................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
LAMPIRAN...........................................................................................................32
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2013, kurikulum tersebut lebih menekankan pada pengembangkan karakter
untuk membangun akhlak dan budi pekerti pada anak-anak
bangsa.Diterapkanya pendidikan karakter disekolah karena, mulai
merosotnya akhlaq dan moral bangsa Indonesia yang sudah memasuki masa
modern,oleh sebab itu pendidikan disekolah haruslah membantu d
alammenyelesaikan masalh bangsa yang sangat penting ini bagi
kelangsungan bangsa Indonesia yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis telah paparkan
sebelumnya,maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
1. Apa Definisi Manajemen Pendidikan?
2. Apa Saja Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan?
3. Apakah Fungsi Manajemen Pendidikan?
4. Apa Saja Prinsip Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana Ruang lingkup Manajemen Pendidikan?
6. Apa Saja Faktor Yang Memengaruhi Manajemen Pendidikan?
7. Bagaimana Pandangan Terhadap Manajemen Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
2
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Penyusunan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar dosen atau
pengajar untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
3
Sebagai masukan bagi sekolah khususnya kepala sekolah dan sebagai upaya
peningkatan manajemen pendidikan di sekolah tersebut dengan menerapkan
Langkah strategis manajemen pendidikan.
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
5
Dalam pandangan manajemen, pendidikan yang merupakan sebuah
lembaga yang bergerak di bidang non-profit oriented memaksa pelaksana
penddikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah berkembang
dalam dunia ekonomi. Maka , tak heran ketika kita mendengar adanya teori
manajemen pendidikan, yang pada dasarnya diambil dari teori-teori
manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori
manajemen ekonomi sebuah lembaga pendidikan Menjadi komersial
melainkan semata-mata hanyalah digunakan sebagai landasan yang
sistematis untuk mengolah sebuah lembaga pendidikan. Dengan
demikian,hasilnya pun tidak bisa seperti yang diharapkan kalau seseorang
menerapkan teori manajemen dalam bidang bisnis. Dari kondisi yang
semacam itulah,kita mengemban amanah untuk mengembangkan potensi
anak didik (manusia) dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pendewasaan anak dan lembaga pendidikan.
6
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan (tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan sebagai manajer);
d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien;
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen pendidikan);
f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.Inti dari tujuan dan manfaat
manajemen dalam penyelenggaraan pendidikan adalah untuk mencapai dan
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja dalam mencapai
tujuan pendidikan yang diinginkan.
7
antara output dan input.Menggunakan sumberdaya atau modal sedikit
mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang sebesar-besarnya.(Hidayat,
2012)
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengkoordinasian
5. Pengendalian.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi yang paling awal dari keseluruhan
fungsi manajemen sebagaimana banyak dikemukakan oleh para
ahli.Perencanaan adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara
sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.Istilah perencanaan mempunyai bermacam-macam pengertian
antara lain; perencanaan sebagai suatu proses kegiatan pemikiran yang
sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan,
langkah-langkah, metode, pelaksana yang dibutukan untuk
menyelenggarakan kegiatan pencapaian tujuan yang dirumuskan secara
rasional dan logis serta berorientasi ke depan (Burhanuddin, 1994:
8
167).Perencanaan juga biasa diartikan sebagai penetapan tujuan,
policy,prosedur, budget, dan program dari suatu organisasi. Jadi dengan
fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh
organisasi,menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan biaya yang diperlukan dan
pemasukan uang yang diharapkan diperoleh dari tindakan yang dilakukan
(Manulang, 2002: 9-10). Perencanaan merupakan suatu proses pemikiran
yang rasional dan sistematis apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan dilakukan, dan siapa yang akan melakukan suatu
kegitan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sehingga proses
kegiatan dapat berlangsung efektif, efisien dan produktif serta memenuhi
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
9
Perencanaan harus memiliki unsus-unsur sebagai berikut 1)
rasional, 2)estimasi, 3) preparasi, 4) efisiensi, efektifitas, dan 5) operasional
(Nawawi,1989: 16).Menurut Burhanuddin (1994: 171) perencanaan yang
baik harus; 1)dibuat berdasarkan data yang ada dan dipikirkan pula
kejadian-kejadian yang mungkin timbul sebagai akibat tindakan
pelaksanaan yang diambil,2) harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-
sungguh memahami tehnik perencanaan, 3) rencana harus disertai oleh
rincian yang teliti dan detail, 4) rencana harus bersifat sederhana.
Kesederhanaan disini Nampak pada kemudahan-kemudahan pemahaman
dan pelaksanaannya oleh pihak yang memerlukan, 5) perencanaan harus
dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat, perubahan situasi
dan kondisi (fleksibel), 6) perencanaan dilakukan secara terus menerus,
berkelanjutan, 7) perencanaan hendaknya memikirkan peningkatan dan
perbaikanperbaikan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang, 8)
rencana harus terdapat tempat pengambilan resiko bagi setiap
kemungkinan yang muncul di kemudian hari.
10
tujuan atau sasaran tersebut dan siapa yang akan melaksanakan tugas
tersebut. Perencanaan yang baik akan memenuhi persyaratanpersyaratan
dan langkah-langkah perencanaan dengan baik sehingga akan memberikan
manfaat bagi pengguna perencanaan itu sendiri. Dalam dunia pendidikan
perencanaan merupakan pedoman yang harus dibuat dan dilaksanakan
sehingga usaha pencapaian tujuan lembaga itu dapat efektif dan efisien.
Ruang Lingkup PerencanaanRuang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu dimensi waktu, dimensi spasial, dan dimensi tingkatan
teknis perencanaan.Ketiga dimensi ini saling terkait antara satu dengan
lainnya.
11
efektif dalam wadah organisasi atau lembaga (Sujana, 2004: 106).
Pengorganisasian mensyaratkan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang terinci menurut bidang-bidang dan batas-batas
kewenangannya. Pengorganisasian berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga mempunyai hubungan
yang saling mempengaruhi satu sama lain.Nanang Fattah (2004: 71)
mengartikan pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam
tugas-tugas yang lebih kecil, memberikan tugas-tugas tersebut kepada
orang-orang yang mempunyai keahlian dan mengalokasikan sumber daya,
serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan
organisasi.Pendapat tersebut di atas dapat menunjukkan
bahwa,pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan atau pembagian
pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok orang atau karyawan
yang dalam pelaksanaannya diberikan tanggung jawab dan
wewenang.Sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, efisien
dan produktif. Pendidikan dapat berjalan dengan baik kalau semua anggota
organisasinya dapat bekerja sama dengan baik. Dengan demikian perlu
adanya pembagian tugas yang jelas antara kepala sekolah, staf pengajar,
pegawai administrasi, komite sekolah beserta siswanya.
2. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakan (actuating) adalah salah satu fungsi manajemen yang
berfungsi untuk merealisasikan hasil perencanaan dan
pengorganisasian.Actuating adalah upaya untuk menggerakkan atau
mengarahkan tenaga kerja (man power) serta mendayagunakan fasilitas
yang ada yang dimaksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama.
Actuating dalam organisasi juga biasa diartikan sebagai keseluruhan proses
pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka bersedia bekerja secara sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan
organisasi. Fungsi penggerakkan ini menempati posisi yang penting dalam
merealisasikan segenap tujuan organisasi. Penggerakan mencakup di
dalamnya adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan bentuk-bentuk
12
lain dalam rangka mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan organisasi. kepemimpinan berfungsi sebagai pemberi
arahan, komando, dan pemberi serta pengambil keputusan organisasi.
Motivasi berguna sebagai cara untuk menggerakkan agar tujuan organisasi
tercapai. Sedangkan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menjalin
hubungan dalam rangka fungsi penggerakan dalam organisasi.Penggerakan
sangat terkait dengan penggunaan berbagai sumber daya organisasi, oleh
karenannya kemampuan memimpin, memberi motivasi, berkomunikasi,
menciptakan iklim dan budaya organisai yang kondusif menjadi kunci
penggerakan.
3. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu
kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana.Pengawasan
dilakukan dalam usaha menjamin bahwa semua kegiatan terlaksana sesuai
dengan kebijaksanaan, strategi, keputusan, rencana dan program kerja yang
telah dianalisis, dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya. Menurut Koontz
(1980: 65) “controlling is the measuring and correcting objectives of
subordinates to assure that events conform to plans”.Pengawasan adalah
pengukuran dan koreksi pencapaian tujuan untuk meyakinkan bahwa
semua kegiatan sesuai dengan rencana.
13
dilaksanakan.Pengawasan berfungsi untuk mengukur tingkar efektivitas
kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu
dalam usaha mencapai tujuan organisasi, sehingga pengawasan
sesungguhnya merupakan alat pengukuran terhadap efektivitas, efisiensi
dan produktifitas organisasi.Berbagai penjelasan mengenai pengawasan
tersebut maka diketahui bahwa pengawasan mengandung aspek
pengukuran,pengamatan, pencapaian tujuan, adanya alat atau metode
tertentu, dan berkaitan dengan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
D. Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas (1963: 13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen
pendidikan sebagai berikut 1) memprioritaskan tujuan diatas kepentingan
pribadi dan kepentingan mekanisme kerja; 2) mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab; 3) memberikan tanggung jawab pada
personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifatsifat dan kemampuannya;
4) mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia; dan 5) relativitas
nilai-nilai. Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen
dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang,
tugas-tugas. dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan
arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu
organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan
sasaransasarannya.
14
kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran; 5) menyusun tugas-tugas
untuk mempermudah mecapai sasarannya; 6) menentukan batas-batas
pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan; 7)
lakukan monitoring dan buat laporan.
E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya
adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-
bidang pendidikan. Bidang garapan manajemen Pendidikan meliputi semua
kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut
Baharuddin (2010: 55) ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain
sebagai berikut.
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Manajemen kurikulum merupakan
sistem pengelolaan atau penataan terhadap kurikulum secara kooperatif,
komperhensif, sistemik dan sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau
tujuan pendidikan.Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting adalah
(a)kegiatan yang erat kaitannya dengan tugas guru; dan (b) kegiatan yang
erat kaitannya dengan proses pembelajaran dan pengajaran(Asmendri,
2012: 32).
2. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam
bidang personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien sehingga semua personil sekolah menyumbang secara
optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah
15
ditetapkan.Personalia sekolah meliputi guru, dan pegawai
lainnya.Personalia sekolah dapat dibedakan atas tenaga kependidikan dan
non kependidikan a) tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik,
pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti,dan pengembang
di bidang pendidikan pustakawan, laboran,teknisi sumber belajar, dan
pengajar; b) tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih;
dan c) pengelola satuan pendidikan terdiri atas Kepala Sekolah, direktur,
ketua, rektor, dan pemimpin satuan pendidikan luar sekolah.
5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
16
Manajemen keuangan/pembiayaan adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, melaksanakan dan mengavaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada
masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005: 47).Pengelolaan keuangan
yang baik dalam lembaga akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan. Dengan tersedianya biaya, pencapaian tujuan pendidikan yang
lebih produktif, efektif, efisien dan relevan memungkinkan kebutuhan akan
segera terwujud.
Adapun sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu
sekolah/madrasah, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu a) pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi
kepentingan pendidikan; b) orang tua atau peserta didik; dan c) masyarakat
baik mengikat maupun tidak.
6. Manajemen Administrasi
17
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur
instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan
masyarakat (Hassbullah, 2006: 124).Kegiatan kehumasan di sekolah tidak
hanya cukup menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah,
melainkan juga harus mengemukakan beberapa hal di antaranya
(Baharuddin,2010: 90) a) melaporkan tentang pikiran-pikiran yang
berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan; b) membantu
Kepala Sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama; c) menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan; dan
d) membantu pemimpin karena tugastugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak yang
memerlukannya (Asmendri, 2012: 96).
18
optimal dalam melaksanakan proses belajar (Asmendri, 2012: 108). Jenis
layanan khusus di Lembaga pendidikan terdiri atas a) perpustakaan
sekolah, perpustakaan pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh
sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus dan tujuan pendiidkan pada umumnya; b)Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), UKS merupakan salah satu wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal; c)
Kafetaria/Warung/Kantin, tujuan pengadaan kantin sekolah adalah
menyediakan tempat belanja makan yang terjamin kebersihannya dan
makan yang bergizi; d) Tempat Ibadah/Masjid; dan e) Unit Keamanan
Sekolah (Security).
F. Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Pendidikan
1) interaksi antarmanusia
2) iklim organisasi
4) lingkungan eksternal
19
1 Manajemen sebagai suatu sistem: Manajemen dipandang sebagai suatu
kerangka kerja yang terdin dari berbagai bagian yang saling berhubungan
yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
20
BAB 3
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
A. Hasil Observasi
21
dengan nama MAN Bandung, kemudian menjadi MAN 1 Bandung
pada tahun 1994 dan sekarang menjadi MAN 1 KOTA BANDUNG.
22
3. Visi dan Misi
a. Visi
Madrasah Aliyah unggulan yang populis dan berbasis akhlak dengan
lingkungan yang asri dan sehat.
b. Misi
1.Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan.
2.Mewujudkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkungan
madrasah yang disiplin, demokratis, nyaman dan berkarakter.
3.Mengembangkan madrasah yang memiliki sarana pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam suasana lingkungan
asri, nyaman, bersih, sehat,dan agamis.
4.Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti lembaga lebih lanjut
agar memiliki kecerdasan dan kompetensi untuk hidup mandiri, mampu
bersaing di taraf regional,nasional dan internasional, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta peduli terhadap lingkungan.
5.Meningkatkan prestasi dalam bidang akademis dan non akademis
melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
6.Meningkatkan profesionalisme lembaga dan tenaga kependidikan
melalui IHT,workshop, diklat dan sejenisnya.
7.Meningkatkan pemberdayaan peran pendidik dan tenaga
kependidikan, peserta didik,orang tua dan masyarakat lembaga/instansi
dalam mewujudkan madrasah yang unggul,populis dan berbasis akhlak
dengan lingkungan sehat dan asri.
Pada hari Jum’at , 22 Oktober 2021, sekitar pukul 08.00 WIB kami
sampai ke MAN Negeri 1 Bandung untuk melakukan observasi. Hal
23
pertama yang kami lakukan yakni menemui salah satu guru di sekolah
tersebut. Kebetulan kami mendapatkan narasumber yang menjabat
sebagai ketua penjamin mutu madrasah di MAN Negeri 1 Bandung
yang bernama Ibu Dra Suryati M.Pd.Proses ketika kami melakukan
observasi berjalan dengan lancar, baik dalam surat perizinan maupun
pelaksanaan wawancara. Observasi selesai dilakukan pada pukul 11.00
WIB.
B. Hasil Wawancara
Topik : Manajemen Pendidikan
Tujuan : Memperoleh data mengenai bagaimana penerapan manajemen
pendidikan di MAN 1 Bandung
Narasumber :Dra Suryati M.Pd
Hari, tanggal : Jum’at , 22 Oktober 2021
Tempat : MAN 1 BANDUNG
1. Daftar Pertanyaan
1.Apa yang membedakan manajemen Pendidikan di SMA dan MA?
2.Apa saja komponen-komponen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG?
3.Apakah manajemen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG ini selalu
berjalan sesuai konsep yang direncanakan?
4.Apakah manajemen Pendidikan di MAN 1 BANDUNG selalu update
atau beradaptasi sesuai dengan perkembangan Pendidikan di
Indonesia?
5.Apa saja masalah yang sering dihadapi dalam manajemen Pendidikan
di MAN 1 BANDUNG?
6.Apakah ada perbedaan manajemen Pendidikan di MAN 1
BANDUNG sebelum pandemi dan sesudah pandemi?
7.Bagaimana strategi MAN 1 BANDUNG ini untuk dapat terus
mengembangkan manajemen di sekolah ini agar terus lebih baik
kedepannya?
24
2. Kesimpulan Hasil Wawancara
25
cara.Dua duanya kita ikuti pola-pola manajemennya jelas yang dari
pemerintah. Adapun pengembangan yang dibawahnya nanti kita
memadukan dua. Hanya ada beberapa komponen mungkin yang memang
dalam proses pengelolaan itu kita ada yang rubah dan disesuaikan serta
adaptasi.
26
BAB IV
PEMBAHASAN
27
Namun terlepas dari hal tersebut masih ada beberapa hal yang
harus diperbaiki. Masalahnya terkadang didalam biasanya muncul
dalam sdm/sumber daya manusianya.di sdm nya yang kebetulan tidak
ada.misalnya contoh yang mengelola IT terkadang masih kurang
terpenuhi atau potensinya belum sampai atau jumlahnya kurang
terpenuhi sehingga hal tersebut membuat kurang optimal dalam segi
sumber daya manusia dan berpengaruh pada proses manajemen
Pendidikan yang terjadi di sekolah ini.Untuk sejauh ini masalah yang
Nampak paling hanya di SDM saja.kalau untuk segi yang lain tidak.
Dari hasil observasi yang kami lakukan maka dapat diketahui apa
saja strategi kepala sekolah MAN Negeri 1 Bandung lakukan untuk
menangani masalahnya. Berikut strategi yang dilakukan beliau:
28
satu maka jadilah Madrasah Aliyah.sehingga mata pelajarannya juga
menjadi gabungan.Dari situlah awal mulanya.
4.Manajemen Pendidikan pada masa pandemi disesuaikan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan.Hanya ada beberapa komponen
mungkin yang memang dalam proses pengelolaan itu kita ada yang
rubah dan disesuaikan serta adaptasi.Di aturan manajemennya harus
begini dan begini.Begitu sudah pandemi sekolah harus beradaptasi.saat
sebelum daring harus bagaimana,saat semi daring harus bagaimana,dan
tatap muka bagaimana,Semua itu beda dan menyesuaikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
30
31
Lampiran 1. Surat Izin Dari Fakultas
32
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan
33
34
35