Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH ”


“Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah”

DISUSUN

OLEH:
KELAS 1A
KELOMPOK 3:
1. ELSA OKTARI (2310206005)
2. ENDIKA TIARA (2310206006)
3. NASUHA ALPARIZI (2310206026)
4. YAZID ARILIN (2310206024)
5. DZAKWAN ISNANDAR (2310206031)

DOSEN PENGAMPU :
FATHAN ASBUPEL M.PD

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PERGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT


karena atas limpahan rahmatnya dan karunianya lah kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen, dan di ajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah PENULISAN KARYA ILMIAH dengan menyusun makalah yang
berjudul “ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH” ini tepat
padawaktunya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, Baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima, sebagai masukan
maupun saran yang bersifat membangun yang di harapkan berguna bagi seluruh
pembaca.

Kerinci, 12 oktober2023

Penulis Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2

BABII PEMBAHASAN ...................................................................................... 3


A. Karakteristik ManajemenPendidikan ................................................... 3
1. Tujuan manajemen pendidikan ........................................................ 4
2. Proses manajemen pendidikan ......................................................... 4
3. Orientasi manajemen pendidikan..................................................... 5
B. Cakupan Wilayah Manajemen Pendidikan........................................... 6
1. Mikro manajemen pendidikan ......................................................... 6
2. Messo manajemen pendidikan ......................................................... 7
3. Makro manajemen pendidikan......................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10


A. Kesimpulan .................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka
panjang. Pendidikan mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban
manusia di dunia. Karena pendidikan menjadi satu pondasi bagi manusia dari
lahir sampai akhir hayat. Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses)
yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan
efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-
fungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang- orang. Proses ini
meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan,
dan pelayanan, dari segala sesuatu mengenai urusan sekolah yang langsung
berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum, guru, murid,
metode-metode, alat-alat, pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang
tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan
yang diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.
Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
menjalankan sistem pendidikan di Indonesia. Karena tanpa adanya
manajemen dalam instansi pendidikan maka akan sangat sulit bagi instansi
tersebut untuk berkembang. Manajemen pendidikan yang diterapkan dengan
baik akan menghasilkan pendidikan yang visioner artinya adalah pendidikan
memiliki visi yang jelas sehingga dapat menghasilkan output yang
berkualitas. Dalam manajemen pendidikan memerlukan sumber daya manusia
yang baik dan berkualitas , oleh karena itu pelaksanaan manajemen
pendidikan di sekolah dikelola langsung oleh kepala sekolah.
Suatu pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk
ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional-
adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas,
berkarakter, bermoral dan berkepribadian. Untuk itu perlu dirancang suatu
sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses
pembelajaran yang menyenangkan, merangsang dan menantang peserta didik
untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakatdan

1
kemampuannya. Memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik
berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya adalah
salah satu prinsip pendidikan demokratis.

B. RumusanMasalah
1. Apa Karakteristik manajemen pendidikan?
2. Jelaskan tujuan manajemen pendidikan?
3. Jelaskan proses manajemen pendidikan?
4. Jelaskan orientasi manajemen pendidikan?
5. Jelaskan pengertian Cakupan wilayah manajemen pendidikan mikro,
messo, dan makro?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu karakteristik manajemen pendidikan
2. Untuk mengetahui apa tujuan manajemen pendidikan
3. Untuk mengetahui proses manajemen pendidikan
4. Untuk mengetahui orientasi manajemen pendidikan
5. Untuk mengetahui pengertian cakupan wilayah manajemen pendidikan
mikro, messo, dan makro.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber
daya yang dan segala hal untuk mencapai tujuan Pendidikan yang efektif dan
efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan sebuah
rancangan dan perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut
dengan manajemen. Menurut Syarif, (1976) pengertian manajemen
pendidikan adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-
sumber “personil maupun materil” secara efektif dan efisien untuk menunjang
tercapainya pendidikan. Menurut Sutisna (1998) pengertian manajemen
bidang pendidikan adalah keseluruhan “proses” yang membuat sumber-
sumber personil dan meteril sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya
tujuan-tujuan bersama di bidang pendidikan. sistem Manajemen Organisasi
Pendidikan, yang merupakan standar internasional yang baru saja
dipublikasikan pada bulan Mei tahun 2018. ini berlaku untuk setiap organisasi
yang menyelenggarakan jasa pendidikan seperti sekolah, universitas,
hingga tempat kursus dan lembaga pelatihan pembinaan kerja.
Karakteristik manajemen pendidikan yaitu :
a. Mengutamakan nilai-nilai manusiawi karena pendidikan itu membangun
manusia
b. Harus dapat memberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai
potensi anakdidik
c. Harus dapat memberi kesempatan pendidikan yang sama bagi semua
anakdidik
d. Harus komprehensif dan sistematis, yang artinya tidak pasial tetapi
menyeluruh, terpadu, disusun secara logis serta mencakup berbagai
jenis dan jenjang pendidikan
e. Harus berorientasi pada pembangunan, karena pendidikan menciptakan
manusia yang dapat berkontribusi pada pembangunan

3
f. Harus dapat dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya
dengan berbagai komponen pendidikan
g. Harus berorientasi pada masa depan
h. Harus responsif terhadap kebutuhan yang berkembang dimasyarakat
i. Harus menjadi sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan.

1. Tujuan Manajemen Pendidikan


Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan
adalah untuk membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan
tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau
perbaikan untuk usia pendidikan. Kemudian tujuan manajemen
pendidikan adalah terciptanya perencanaan pendidikan yang merata,
bermutu, relevan dana kuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan,
teratasinya mutu pendidikan karena masalah mutu di sebabkan oleh
manajemennya. Selain itu, tujuannya yakni terwujudnya suasana
belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif
sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik. Tidak hanya itu,
tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan
ancaman dalam perencanaan. Jadi segala sesuatu yang sifatnya
demikian jugaakan diidentifikasi dengan dilakukannya manajemen
pendidikan.
2. Proses Manajemen Pendidikan
Proses manajemen pendidikan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan sumber daya dalam bentuk finansial,
manusia, serta informasi suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai
sasarannya. Seperti yang tertuang pada definesi manajemen, terdapat
empat kegiatan yang membentuk proses manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Berikut ini adalah
penjelasan masing-masing kegiatan:
a) Perencanaan
Perencanaan diperlukan untuk menetapkan apa yang harus

4
dilakukan perusahaan dan bagaimana sebaiknya perusahaan
melakukannya. Perencanaan memiliki tiga komponen yaitu
menetapkan sasaran perusahaan, mengembangkan strategi untuk
mencapai sasaran, dan merancang rencana-rencana taktis dan
operasional untuk menjalankan strategi yang telah dikembangkan.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian dibutuhkan untuk menetapkan cara terbaik dalam
mengatur sumber dayadan aktivitas perusahaan menjadi struktur yang
logis. Tanpa pegorganisasian yang baik maka perusahaan terancam
tidak beroperasi secara maksimal atau akan kalah dari pesaing
c) Pengarahan
Para manajer atau pimpinan perusahaan mempunyai wewenang
untuk memberikan perintah dan meminta hasilnya.Dalam
memberikan pengarahan, seorang manajer bertugas untuk memandu
dan memotivasi para karyawan untuk mencapai sasaran perusahaan.
d) Pengawasan
Pengawasan merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarannya. Jika
terdapat penyimpangan maka harus segera dilakukan evaluasi agar
perusahaan selalu berjalan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan

3. Orientasi ManajemenPendidikan
Orientasi manajemen pendidikan pada kegiatan perencanaan
penguatan mutu pengajaran dilakukan setiap akhir tahun, dimulai dari
aspek perencanaan kurikulum,peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, serta sarana dan prasarana. Orientasi manajemen
pendidikan adalah pada pengorganisasian kegiatan dalam penguatan
kualitas pengajaran yang terorganisir, dimulai dari penyelenggaraan
pembangunan sekolah secara menyeluruh kemudian secara praktis
dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah
serta guru dan tata usaha.Orientasi manajemen pendidikan adalah pada

5
kegiatan pelaksanaannya dengan memperhatikan masukan dari program
sekolah di bidang aspek kurikulum, peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana. Guru melaksanakan
proses pembelajaran sesuai kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup sesuai rencana untuk mencapai keluaran sesuai standar
kurikulum. Tujuan utama dari adanya orientasi yaitu sebagai media
belajar untuk anggota baru dalam mempelajari sebuah institusi
ataupun organisasi baru. Pembelajaran tersebut tidak hanya berkaitan
dengan nilai-nilai, aturan, dan berbagai hal abstrak lainnya. Jenis-jenis
orientasi manajemen pendidikan:
a) Orientasi Formal
Orientasi formal adalah sebuah program orientasi yang biasanya
dibentuk dengan perencanaan dan juga penetapan tujuan. Orientasi
formal dilakukan di bidang pendidikan, pemerintahan, dan
perusahaan untuk memperkenalkan orang-orang yang baru masuk
dilingkungan tersebut. Untuk pegawai atau karyawan, orientasi
formal dilakukan untuk pengenalan lingkungan kerja.
b) OrientasiIndividu/personal
Orientasi individu adalah program orientasi yang dilakukan secara
terencana pada satuorang dengan tujuan mengarahkan ataupun
menjelaskan deskripsi tugas secara personal. Jenis orientasi yang
satuini biasanya dipakai untuk eksekutif yang baru masuk di
sebuah perusahaan atau pejabat baru dipemerintah.
c) Orientasi Spasial
Orientasi spasial mengacu pada kemampuan untuk
mengidentifikasi posisi atau pun arah objek dan titik yang ada
di dalam ruangan. Tak hanya itu saja, orientasi spasial juga
biasanya digunakan dalam tes psikologi untuk mencari tahu
kemampuan individu terhadap suatu posisi objek atau benda-
benda.

6
B. Cakupan wilayah manajemen pendidikan (mikro,meso,danmakro)
1. Mikro Manajemen Pendidikan
Mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat institusional
dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Kekhususan-
kekhususan dari lembaga mendapat perhatian, namun tidak boleh
bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro
maupun messo. Contoh perencanaan mikro, yaitu kegiatan belajar
mengajar. Korupsi di tingkat sekolah (Permasalahan pendidikan di tingkat
Mikro) Korupsi di tingkat sekolah bukanlah suatu masalah baru bagi
kebanyakan sekolah negeri. Hal ini turut adil dalam menyebabkan
rendahnya mutu pendidikan dan menimbulkan semakin mahalnya biaya
pendidikan. Korupsi dalam bentuk penyalahgunaan wewenang untuk
kepentingan diri sendiri sekarang ini merupakan praktek yang lazim
dilakukan. Oleh sebab itu korupsi bukanlah hal yang mudah untuk
diselesaikan. Solusi yanng ditawarkan:
a. Memerlukan pembaharuan kebijakan pendidikan melalui konsensus
antara birokrat dan komunitas sekolah.
b. Melacak isu soal perpindahan dan mutasi dan mengembangkan
pendekatan adalah bagian penting dari sebuah kesepakatan bersama
dalam mengambil keputusan.
c. Kelas dan sekolah harus dijadikan cermin oleh birokrasi
pendidikan, bagaimana sebenarnya sistem pendidikan kita
dijalankan.
d. Membangun kontrol sosial di semua level pendidikan yang
memungkinkan sekolah terus melakukan perubahan ke arah yang
lebihbaik.
e. Dalam pelaksanaan program belajar mengajar guru, kepala sekolah,
siswa, dan masyarakat harus tercermin dalam program
penguatan kapasitas guru sekaligus kapasitas peran serta
masyarakat.

7
2. Messo Manajemen Pendidikan
Menurut Pidarta (1988) messo adalah perencanaan yang ruanng
lingkupnya mencakup wilayah pendidikan tertentu, misalnya suatu
propinsi dan dasar terjadinya perencanaan messo adalah akibat dari
kondisi dan situasi daerah yang berbeda-beda”. Perencanaan meso di
bidang pendidikan menengah dan dasar pada umumnya diprakarsai oleh
Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di
daerah bersangkutan. Sedangkan untuk perencanaan lembaga pendidikan
tinggi bisa diprakarsai tiap perguruan tinggi diwilayah itu dengan
mengikut sertakan semua perguruan tinggi yang ada di daerah itu.
Rendahnya Kesejahteraan Guru (Permasalahan pendidikan di
tingkat Messo) Hal yang satu ini juga berperan dalam rendahnya kualitas
pendidikan Indonesia. buktinya dari survei FGII (Federasi Guru
Independen Indonesia) saat pertengahan tahun 2005. Sekarang
pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu
Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per
jam. Dengan pendapatan seperti itu,pastilah belum dapat mencukupi
kebutuhan keluarga, banyak guru melakukan pekerjaan sampingan. Ada
yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi
tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/lks, pedagang pulsa
ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 juli, 2005).
Sejak adanya UU Guru dan Dosen Pasal 10, memeberikan jaminan
kelayakan hidup. Guru dan Dosen akan mendapat penghasilan yang
pantas dan memadai. Tetapi, masalah lain yang muncul yaitu
kesenjangan kesejahteraan Guru Swasta dan Negeri. Dapat dilihatdi
lingkungan pendidikan swasta, kesejahteraan masih sulit mencapai
taraf ideal. Implikasinya pada kinerja yang dilakukan pastinya dalam
pelaksanaan proses pendidikan antara lain, guru belum memenuhi
standarisasi mutu Pendidikan Nasional, bahkan guru yang mengajar
bukan pada bidang keahlian mereka.

8
3. Makro Manajemen Pendidikan
Makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan
yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai
tujuan itu pada tingkat nasional. Kendala peningkatan mutu pendidikan
(Permasalahan pendidikan di tingkat Makro) Kendalam peningkatan
mutu pendidikan ini disebabkan karena pemberian peranan yang kurang
propesional terhadap sekolah, dan kurang memadainya perencanaan,
pelaksanaan, dan ketidaksesuaian pengelolaan sistem kurikulum,
lingkungan kerja yang tidak kondusif, tidakcukupnya jam pelajaran,
kurangnya sumber daya, dan pengadaan staf, serta tidak merata secara
nasional. Solusi yang ditawarkan untuk Peningkatan Mutu Pendidikan:
a. Pengembangan kurikulum termasuk cara penyajian pelajaran dan
system study pada umumnya.
b. Pengadaan buku-buku pelajaran pokok untuk murid serta buku
pedoman guru sekolah dasar dan sekolah-sekolah lanjutan, buku-
buku pelajaran kejuruan dan teknik untuk sekolah-sekolah yang
memerlukannya dan buku-buku perpustakaan dalam berbagai
bidang study pada pendidikan tinggi.
c. Pengadaan alat-alat peraga dan alat-alat pendidikan lainnya pada
sekolah dasar(SD), TK, dan SLB, laboratorium IPA dan
SMP&SMA, fasilitas dan perlengkapan latihan dan praktik pada
sekolah-sekolah kejuruan dan tehnik serta laboratorium untuk
berbagai bidang ilmu pendidikan untuk Perguruan Tinggi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya dan segala hal
untuk mencapai tujuan Pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk
mewujudkan hal tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan dan
perencanaan yang matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan
manajemen. Menurut Syarif, (1976) pengertian manajemen pendidikan adalah
segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber “personil
maupun materiil” secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya
pendidikan. Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk
membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan
nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan.
Proses manajemen pendidikan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan sumber daya dalam bentuk finansial, manusia, serta informasi
suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai sasarannya. Orientasi manajemen
Pendidikan adalah pada kegiatan pelaksanaannya dengan memperhatikan
masukan dari program sekolah di bidang aspek kurikulum, peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sertasarana dan prasarana. Guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup sesuai rencana untuk mencapai keluaran sesuai standar
kurikulum.

B. Saran
Pendidikan harus diberikan setiap Manusia, agar Manusia dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya dengan seoptimal
mungkin sehingga Manusia dapat hidup secara merdeka dalam kehidupan
sosial.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amabrita,Alben.2006. Manajemen Pembelajaran.jakarta:Departemen


Pendidikan Nasional.
Manajamen Beribias Sekolah.(Bandung: Remaja Rosdakarya,2005.)Hadis,Abdul
& Nurhayati.(2014). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung:
Alpabeta.Muhaimin, dkk.2011. Manajmen Pendidikan, Aplikasi Dalam
Penyusunan Rencana Penegmbangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sraifudin.2011.Manajmen Pendidikan.Jakarta:Diadit Media.
Sutisna.1998.Administrasi Pendidikan Dasar Teori Untuk Propesional.Bandung
:Angkasa
Syarif,Ismed dkk,1976,Adminitrasi Pendidikan Sekolah Dasar,Jakarta: Roda
Pengetahuan.

11

Anda mungkin juga menyukai