Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH”

“Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah”

DI SUSUN OLEH:
KELAS 1A
KELOMPOK 2:
ELSA OKTARI 2310206005
ENDIKA TIARA 2310206006
NASUHA ALPARIZI 2310206026
YAZID ARILIN 2310206024
DZAKWAN ISNANDAR 2310206031

DOSEN PENGAMPU:

FATNAN ASBUPEL,M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PERGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas


rahmat dan karunianyasehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang berjudul “Administrasi dan Manajemen
Pendidikan Di Sekolah” Sholawat dan salam kepada junjungan kita nabi
muhammad SAW yang telah membiming kita dari alam kegelapan dan alam yang
terang-menerang yang kita rasakan pada saat ini .

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kendala dalam


pembuatan makalah ini, namun penulis mengharapkan kritikan serta arahan atau
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah
yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi kalangan umat islam bangsa dan
negara, Akhirnya penulis ingin mengucapkan beribu terimakasih yang setinggi-
tingginya dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Kerinci, 07 November2023

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................

B. Rumusan Masalah...............................................................................

C. Tujuan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Karakteristik Manajemen Pendidikan................................................


B. Tujuan Manajemen Pendidikan..........................................................
C. Proses Manajemen Pendidikan...........................................................
D. Orientasi Manajemen Pendidikan......................................................
E. Cakupan wilayah manajemen pendidikan (mikro,meso,dan makro)............

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dalam jangka


panjang. Pendidikan mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban
manusia di dunia. Karena pendidikan menjadi satu pondasi bagi manusia dari
lahir sampai akhir hayat. Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses)
yang membuat sumber-sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan
efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-
fungsinya dengan jalan mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini
meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan
dan pelayanan dari segala sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung
berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum, guru, murid,
metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan. Juga soal-soal tentang
tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan pembiayaan yang
diperlukan penyelenggaraan pendidikan termasuk didalamnya.

Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk


menjalankan sistem pendidikan di Indonesia. Karena tanpa adanya manajemen
dalam instansi pendidikan maka akan sangat sulit bagi instansi tersebut untuk
berkembang. Manajemen pendidikan yang diterapkan dengan baik akan
menghasilkan pendidikan yang visioner artinya adalah pendidikan memiliki
visi yang jelas sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas. Dalam
manajemen pendidikan memerlukan sumber daya manusia yang baik dan
berkualitas , oleh karena itu pelaksanaan manajemen pendidikan di sekolah
dikelola langsung oleh kepala sekolah.

Suatu pendidikan dipandang bermutu-diukur dari kedudukannya untuk


ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional
adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas,
berkarakter, bermoral dan berkepribadian.Untuk itu perlu dirancang suatu
sistem pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran
yang menyenangkan, merangsang, dan menantang peserta didik untuk
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Karakteristik dan fungsi dalam administrasi sekolah sangat dibutuhkan


dalam pengembangan sekolah itu sendiri. Adanya administrasi sekolah yaitu
dengan melakukan pengelolaan untuk mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah/
organisasi. Pengelolaan dilakukan kepala sekolah dengan kewenangannya
sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah
ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Karakteristik Manajemen Pendidikan?


2. Apa itu Tujuan Manajemen Pendidikan?
3. Bagaimana Proses Manajemen Pendidikan?
4. Apa itu Orientasi Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana Cakupan wilayah manajemen pendidikan (mikro,meso,dan
makro)?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Karakteristik Manajemen Pendidikan


2. Untuk mengetahui apa itu Tujuan Manajemen Pendidikan
3. Untuk mengetahui bagaimana Proses Manajemen Pendidikan
4. Untuk mengetahui apa itu Orientasi Manajemen Pendidikan
5. Untuk mengetahui bagaimana Cakupan wilayah manajemen pendidikan
(mikro,meso,dan makro)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu
bisa berupa man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal
untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan
hal tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan dan perencanaan yang
matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan manajemen. Menurut Syarif,
(1976) pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materiil” secara efektif
dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan. Sedangkan Menurut
Sutisna,(1998) pengertian manajemen bidang pendidikan adalah keseluruhan
“proses” yang membuat sumber-sumber personil dan meteril sesuai yang
tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama di bidang
pendidikan. sistem Manajemen Organisasi Pendidikan,yang merupakan standar
internasional yang baru saja dipublikasikan pada bulan Mei tahun 2018. Ini
berlaku untuk setiap organisasi yang menyelenggarakan jasa pendidikan seperti
sekolah, universitas, hingga tempat kursus dan lembaga pelatihan pembinaan
kerja.

Karakteristik manajemen pendidikan yaitu :

1. Mengutamakan nilai-nilai manusiawi karena pendidikan itu membangun


manusia
2. Harus dapat memberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai potensi
anak didik
3. Harus dapat memberi kesempatan pendidikan yang sama bagi semua anak
didik
4. Harus komprehensif dan sistematis, yang artinya tidak pasial tetapi
menyeluruh, terpadu, disusun secara logis serta mencakup berbagai jenis
dan jenjang pendidikan
5. Harus berorientasi pada pembangunan, karena pendidikan menciptakan
manusia yang dapat berkontribusi pada pembangunan
6. Harus dapat dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya dengan
berbagai komponen pendidikan.
7. Harus berorientasi pada masa depan
8. Harus menjadi sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan
9. Harus responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat.
B. Tujuan Manajemen Pendidikan
Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk
membentuk kepribadian atau kepemimpinan para pelajar agar sesuai dengan
tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan
untuk usia pendidikan. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang
sangat berperan dalam organisasi baik buruknya organisasi sering kali sebagian
besar bergantung pada faktor pimpinan. Faktor pimpinan yang sangat penting
adalah karakter dari orang yang menjadi pimpinan tersebut bahwa 90 persen
dari semua kegagalan kepemimpinan adalah kegagalan pada karakter menurut
Muhaimin Dkk,(2011). Kemudian tujuan manajemen pendidikan adalah
terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan
akuntabel, meningkatnya citra positif pendidikan, teratasinya mutu pendidikan
karena masalah mutu di sebabkan oleh manajemennya. Selain itu, tujuannya
yakni terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif
dan efektif sehingga akan dihasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik. Tidak hanya itu, tujuan ini
juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam
perencanaan. Jadi segala sesuatu yang sifatnya demikian juga akan di
identifikasi dengan dilakukannya manajemen pendidikan.

C. Proses Manajemen Pendidikan

Proses manajemen pendidikan perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengawasan sumber daya dalam bentuk finansial, manusia,
serta informasi suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai sasarannya.
Menurut Syarifudin,(2011) Seperti yang tertuang pada definisi manajemen,
terdapat empat kegiatan yang membentuk proses manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Berikut ini
adalah penjelasan masing-masing kegiatan:

1. Perencanaan
Perencanaan diperlukan untuk menetapkan apa yang harus dilakukan
perusahaan dan bagaimana sebaiknya perusahaan melakukannya.
Perencanaan memiliki tiga komponen yaitu menetapkan sasaran
perusahaan, mengembangkan strategi untuk mencapai sasaran, dan
merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan
strategi yang telah dikembangkan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian dibutuhkan untuk menetapkan cara terbaik dalam
mengatur sumber daya dan aktivitas perusahaan menjadi struktur yang
logis. Tanpa pegorganisasian yang baik maka perusahaan terancam tidak
beroperasi secara maksimal atau akan kalah dari pesaing.
3. Pengarahan
Para manajer atau pimpinan perusahaan mempunyai wewenang untuk
memberikan perintah dan meminta hasilnya. Dalam memberikan
pengarahan, seorang manajer bertugas untuk memandu dan memotivasi
para karyawan untuk mencapai sasaran perusahaan.
4. Pengawasan
Pengawasan merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarannya. Jika
terdapat penyimpangan maka harus segera dilakukan evaluasi agar
perusahaan selalu berjalan untuk mencapai sasaran yang telah di tentukan.

D. Orientasi Manajemen Pendidikan

Orientasi manajemen pendidikan pada kegiatan perencanaan penguatan


mutu pengajaran dilakukan setiap akhir tahun, dimulai dari aspek perencanaan
kurikulum, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan
prasarana. Orientasi manajemen pendidikan adalah pada pengorganisasian
kegiatan dalam penguatan kualitas pengajaran yang terorganisir, dimulai dari
penyelenggaraan pembangunan sekolah secara menyeluruh kemudian secara
praktis dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah
serta guru dan tata usaha. Orientasi manajemen pendidikan adalah pada
kegiatan pelaksanaannya dengan memperhatikan masukan dari program
sekolah di bidang aspek kurikulum, peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, serta sarana dan prasarana. Guru melaksanakan proses
pembelajaran sesuai kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup sesuai
rencana untuk mencapai keluaran sesuai standar kurikulum.

Tujuan utama dari adanya orientasi yaitu sebagai media belajar untuk
anggota baru dalam mempelajari sebuah institusi ataupun organisasi baru.
Pembelajaran tersebut tidak hanya berkaitan dengan nilai-nilai, aturan, dan
berbagai hal lainnya. Jenis-jenis orientasi manajemen pendidikan :

1. Orientasi Formal
Orientasi formal adalah sebuah program orientasi yang biasanya dibentuk
dengan perencanaan dan juga penetapan tujuan. Orientasi formal
dilakukan di bidang pendidikan, pemerintahan, dan perusahaan untuk
memperkenalkan orang-orang yang baru masuk dilingkungan tersebut.
Untuk pegawai atau karyawan, orientasi formal dilakukan untuk
pengenalan lingkungan kerja.
2. Orientasi Individu/personal
Orientasi individu adalah program orientasi yang dilakukan secara
terencana pada satu orang dengan tujuan mengarahkan ataupun
menjelaskan deskripsi tugas secara personal. Jenis orientasi yang satu ini
biasanya dipakai untuk eksekutif yang baru masuk di sebuah perusahaan
atau pejabat baru di pemerintah.
3. Orientasi Spasial
Orientasi spasial mengacu pada kemampuan untuk mengidentifikasi posisi
atau pun arah objek dan titik yang ada di dalam ruangan. Tak hanya itu
saja, orientasi spasial juga biasanya digunakan dalam tes psikologi untuk
mencari tahu kemampuan individu terhadap suatu posisi objek atau benda-
benda.

E. Cakupan wilayah manajemen pendidikan (mikro, meso, dan makro)

1. Mikro Manajemen Pendidikan

Mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat institusional dan


merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat messo. Kekhususan-
kekhususan dari lembaga mendapat perhatian, namun tidak boleh
bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro
maupun messo. Contoh perencanaan mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar.
Korupsi di tingkat sekolah (Permasalahan pendidikan di tingkat Mikro)
Korupsi di tingkat sekolah bukanlah suatu masalah baru bagi kebanyakan
sekolah negeri. Hal ini turut adil dalam menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan dan menimbulkan semakin mahalnya biaya pendidikan. Korupsi
dalam bentuk penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan diri sendiri
sekarang ini merupakan praktek yang lazim dilakukan. Oleh sebab itu
korupsi bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan. Solusi yanng
ditawarkan:

a. Memerlukan pembaharuan kebijakan pendidikan melalui konsensus


antara birokrat dan komunitas sekolah.
b. Melacak isu soal perpindahan dan mutasi dan mengembangkan
pendekatan adalah bagian penting dari sebuah kesepakatan bersama
dalam mengambil keputusan.
c. Kelas dan sekolah harus dijadikan cermin oleh birokrasi pendidikan,
bagaimana sebenarnya sistem pendidikan kita dijalankan.
d. Membangun kontrol sosial di semua level pendidikan yang
memungkinkan sekolah terus melakukan perubahan ke arah yang lebih
baik.
e. Dalam pelaksanaan program belajar mengajar guru, kepala sekolah,
siswa, dan masyarakat harus tercermin dalam program penguatan
kapasitas guru sekaligus kapasitas peran serta masyarakat.

Menurut E.Mulyasa (2005) ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan


oleh kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru sebagai tenaga
kependidikan agar mampu meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a. Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang
dilakukan menarik dan menyenangkan.
b. Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada
para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan ia
bekerja. Para tenaga kependidikan juga harus dilibatkan dalam
penyusunan tujuan tersebut.
c. Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang hasil dari
setiap pekerjaannya.
d. Pemberian hadiah lebih baik dari pada hukuman namun sewaktu-waktu
hukuman juga perlu dilakukan.
e. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan
jalan memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman,
menunjukkan bahwa kepala madrasah memperhatikan mereka,
mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai
memperoleh kepuasan dalam pekerjaan.

2. Messo Manajemen Pendidikan

Menurut Pidarta (1988) messo manajemen pendididkan adalah


perencanaan yang ruang lingkupnya mencakup wilayah pendidikan tertentu,
misalnya suatu provinsi dan dasar terjadinya perencanaan messo adalah
akibat dari kondisi dan situasi daerah yang berbeda-beda. Perencanaan
messo di bidang pendidikan menengah dan dasar pada umumnya diprakarsai
oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di
daerah bersangkutan. Sedangkan untuk perencanaan lembaga pendidikan
tinggi bisa diprakarsai tiap perguruan tinggi diwilayah itu dengan mengikut
sertakan semua perguruan tinggi yang ada di daerah itu. Rendahnya
Kesejahteraan Guru (Permasalahan pendidikan di tingkat Messo) Hal yang
satu ini juga berperan dalam rendahnya kualitas pendidikan Indonesia.

3. Makro Manajemen Pendidikan

Makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang


akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu
pada tingkat nasional. Kendala peningkatan mutu pendidikan (Permasalahan
pendidikan di tingkat Makro) Kendala peningkatan mutu pendidikan ini
disebabkan karena pemberian peranan yang kurang propesional terhadap
sekolah, kurang memadainya perencanaan, pelaksanaan, dan
ketidaksesuaian pengelolaan sistem kurikulum, lingkungan kerja yang tidak
kondusif, tidak cukupnya jam pelajaran, kurangnya sumber daya, dan
pengadaan staf, serta tidak merata secara nasional. Solusi yang ditawarkan
untuk Peningkatan Mutu Pendidikan:

a. Pengembangan kurikulum termasuk cara penyajian pelajaran dan


system study pada umumnya.
b. Pengadaan buku-buku pelajaran pokok untuk murid serta buku
pedoman guru sekolah dasar dan sekolah-sekolah lanjutan, buku-buku
pelajaran kejuruan dan teknik untuk sekolah-sekolah yang
memerlukannya dan buku-buku perpustakaan dalam berbagai bidang
study pada pendidikan tinggi.
c. Pengadaan alat-alat pendidikan lainnya pada sekolah dasar(SD), TK,
dan SLB, laboratorium IPA dan SMP & SMA, fasilitas dan
perlengkapan latihan dan praktik pada sekolah-sekolah kejuruan dan
teknik serta laboratorium untuk berbagai bidang ilmu pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pendidikan yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu
bisa berupa man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal
untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan
hal tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan dan perencanaan yang
matang sebelumnya. Itulah yang disebut dengan manajemen. Menurut Syarif,
(1976) pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materiil” secara efektif
dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.

Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk


membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan
nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan.
Proses manajemen pendidikan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan sumber daya dalam bentuk finansial, manusia, serta informasi
suatu perusahaan/organisasi untuk mencapai sasarannya. Orientasi manajemen
pendidikan adalah pada kegiatan pelaksanaannya dengan memperhatikan
masukan dari program sekolah di bidang aspek kurikulum, peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana. Guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan penutup sesuai rencana untuk mencapai keluaran sesuai standar
kurikulum.

B. Saran
Pendidikan harus diberikan setiap Manusia, agar Manusia dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya dengan seoptimal
mungkin sehingga Manusia dapat secara merdeka dalam kehidupan sosial.
DAFTAR PUSTAKA.

E. Mulyasa, 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. (Bandung: Remaja Rosdakarya)


Muhaimin, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan, Aplikasi Dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Syarif, Ismed dkk., 1976, Administrasi Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta: Roda
Pengetahuan.
Syarifudin. 2011. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Diadit Media.
Sutisna. 1998. Administrasi Pendidikan Dasar Teori untuk Profesional. Bandung :
Angkasa10
Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Cet. 1, Jakarta: Bina Aksara.
1988.

Anda mungkin juga menyukai