Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DARING MOODLE

TERHADAP HASIL BELAJAR PAI


(Studi di SMKN 7 pandeglang )

Proposal Penelitian
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Program
Sarjana Pendidikan Agama Islam ( PAI)

Oleh :
Asep Jalaludin
NIM. 1711104014

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MANSHUR PANDEGLANG
2021 M / 1442 H
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DARING


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
(Pada Pembelajaran pendidikan agama islam
di kelas XII akuntansi SMKN 7 pandeglang )

Oleh :

Asep Jalaludin
NIM. 1711104014

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Tanda Tangan Tanggal

Dr. Akhmad Baihaqi, M. Hum. …………………. ……………..

Pembimbing II Tanda Tangan Tanggal

H. Musidul Millah, M. Ag. …………………. ……………..

Mengatahui,
Ketua Program Studi
Sarjana Pendidikan Agama islam

Euis Ernawati, M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Kata pengantar

Alhamdulilahirobil’alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyusun dan

menyelesaikan penulisan proposal dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Daring Moodle Terhadap Hasil Belajar PAI (studi di SMKN 7

Pandeglang) tahun 2021. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Rasul terakhir yang membawa risalah

islamiyah , penyejuk dan penerang hati umat kepada jalan yang di ridoi Allah

SWT sehingga selamat dunia akhirat serta memberi syafaat di hari kianat.

Dalam penyusunan proposal ini, peneliti mengalami beberapa kesulitan

akan tetapi adanya berkat bantuan, bimbingan, motivasi dan masukan dari banyak

pihak dapat mempermudah dan memperlancar penyelesaian proposal untuk

selanjutnya di ajukan pada seminar proposal.

Sehubungan dengan itu, peneliti mengucapkan trimakasih secara tulus

kepada :

1. Bapak Dr. H. Kosasih, M.Pd selaku ketua sekolah tinggi agama islam

syekh manshur pandeglang yang telah memberi kesempatan kepada

peneliti menempuh program pendidikan agama islam di STAI syekh

manshur pandeglang
2. Bapak Dr. Akhmad Baihaqi, M. Hum. selaku pembimbing I sekolah tinggi

agama islam syekh manshur

3. Bapak H. Musidul Millah, M. Ag. pembimbing II sekolah tinggi agama

islam syekh manshur

4. Ibu Euis Ernawati selaku ketua program studi pendidikan agama islam

sekolah tinggi agama islam syekh manshur

5. Kepada semua pihak yang belum disebut, Baik langsung maupun tidak

langsung dalam proses penyusunan proposal. Penulis hanya dapat

memberi ucapan trimakasih dengan tulus serta iringan doa. Semoga Allah

SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan melimpahkan rahmat

dan hidayahnya

Pandeglang, maret 2021

Asep jalaludin

Nim. 1711104014
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ...............................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................iv

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...............................................................................4

C. Pembatasan Masalah...............................................................................4

D. Rumusan Masalah .................................................................................4

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................4

F. Kegunaan / Manfaat Penelitian ..............................................................5

G. Kajian Teoritis ........................................................................................6

1. Definisi belajar dan ciri – ciri belajar............................................7

2. Pengertian pembelajaran ...............................................................8

3. Pengertian Pembelajaran daring....................................................9

4. Hasil Belajar .................................................................................10

5. Mengenai Moodle .........................................................................14

a. Kelebihan moodle ...................................................................15

b. Tampilan moodle ....................................................................15

H. Hipotesis Penelitian .............................................................................17

I. Langkah – langkah Penelitian ................................................................18

J. Metodologi Penelitian ............................................................................18

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................................18

2. Desain Penelitian ..............................................................................19


3. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................19

4. Populasi dan Sampel ........................................................................20

5. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................21

6. Instrumen Penelitian .........................................................................21

7. Uji Coba Instrumen Penelitian .........................................................21

8. Teknik Analisis Data ........................................................................23

1. Uji normalitas .............................................................................23

2. Uji Standar ghain ........................................................................24

3. Uji normalitas .............................................................................25

K. Jadwal Penelitian .................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktiv

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaaan, kecerdasan, akhlak mulia, pengendalian diri serta keterampilan

yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1

Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau memeperteguh

kelakuan melalalui pengalaman ( Learning is defined as the modificarion or

strengthening of behafior trough experiencing ), menurut pengertian ini

belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yaitu

mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan

perubahan kelakuan ( prilaku atau tingkah laku ).2

Hasil belajar sisiwa adalah perubahan tingkahlaku, tingkah laku sebagai

hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif

dan psikomotor. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan

intruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkahlaku yang

diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebgai dasar dan acuan

penilaian 3

Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan

dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran merupakan

1
Undang – undang SISDIKNAS (UU RI NO 20 Tahun 2003
2
Husmah dkk., Belajar dan Pembelajaran ( malang : uum press, 2018),hal 4
3
Nana sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Badung: PT Remaja Rosdakarya,
2009 ), h. 3.

1
2

suatu proses yang mengandung serangkain perbuatan guru dan siswa atas

dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduktif untuk

mencapai tujuan tertentu 4

Moodle salah satu aplikasi e – learning yang berbasis open source. Modle

adalah paket sofwer yang di produksi untuk kegiatan belajar berbasis internet

dan web. Moodle pertama kali di kembangkan oleh martin dogiamas, dia

yang mempertahankan moodle sebagai paket e- lerning yang open source

(terbuka programnnya )

Istilah moodle singkatan dari “modular object orientrd dynamic learning

environment “, yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan

moddle brioentasi atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web

yang dinamis dan di kembangkan dengan konsep berorientasi objek 5

Pada akhir tahun 2019 munculnya infeksi virus yang menyebar secara

cepat, virus tersebut dinamakan covid – 19. Virus ini pertama kali di temukan

diwuhan ,china. Covid – 19 menyebar secara massif di Negara – Negara

lainnya. Indonesia adalah salah satu Negara yang terjangkit Covid – 19

Ribuan sekolah di Negara lain, termasuk Indonesia, menutup sekolah

sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran Covid – 19 (CNN Indonesia,

2020). Surat edaran mengenai pembelajaran daring sudah di berlakukan salah

satunya yang sudah menerapkan pembelajaran daring yaitu SMKN 7

R.Gilang k, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di era covid- 19 (jawa


4

tengah:Lutfi gilang, 2020, ),hal. 12


5
Surya lesmana dkk., 2 jam bisa bikin web e – learning gratis dengan moodle (Jakarta :
Change publication, 2013) hal 2
3

pandeglang, dan peneliti sempat bertanya kepada beberapa siswa yang

sekolah di smkn 7 pandeglang bahwa di tengah – tengah situasi pandemi

covid – 19 ini yang mengharuskan siswa untuk melakukan pembelajaran di

rumah dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran Daring Adalah pembelajaran yang dilakukan secara

online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.

Belajar daring Adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif

berbasis internet dan learning manajemen system (LMS). Seperti

menggunakan Zoom, Google meet, dan lainnya6

Selain beberapa permasalahan di atas bahwa hasil belajar juga di tentukan

oleh beberapa factor yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.

Peneliti termotivasi untuk menyusun skripsi yang berkaitan dengan

permasalahan di atas yaitu peneliti menganggkat judul pengaruh model

pembelajaran daring Moodle terhadap hasil belajar pai studi di smkn 7

pandeglang

6
R.Gilang k, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di era covid- 19 (jawa tengah:Lutfi
gilang, 2020, ),hal
4

B. Identifikasi Masalah

1. Apakah materi yang disampaikan waktu pembelajaran daring Moodle

dapat berpengaruh terhadap hasil belajar pai

2. Apakah lingkungan sekolah dapat berpengarauh terhadap hasil belajar pai

3. Apakah bentuk bentuk pembelajaran daring Moodle berpengaruh

terhadap hasil belajar pai

4. Apakah gaya belajar guru pada pembelajaran daring dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar pai

5. Apakah kedisiplinan siswa dapat berpengaruh terhadap hasil belajar pai

C. Pembatasan masalah

Mengingat keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini, maka

penulis membatasi masalah ini pada pengaruh model pembelajaran daring

moodle terhadap hasil belajar pai kelas XI akuntani studi SMKN 7

pandeglang

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah tedapat pengaruh

model pembelajaran daring moodle terhadap hasil belajar pai kelas XI

Akuntansi SMKN 7 pandeglang tahun ajaran 2021 ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan runusan masalah yang ada maka tujuan penelitiannya yaitu :

Untuk Mengatahui pengaruh penggunaan model pembelajaran daring moodle

terhadap hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi SMKN 7 Pandeglang tahun

ajaran 2021.
5

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi akademik : Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi

sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang pengaruh

model pembelajaran daring moodle terhadap hasil belajar pai

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1) Dengan adanya penelitian ini, Di harapkan dapat Memperbaiki

atau meningkatkan hasil belajar siswa dalam model pembelajaran

daring

2) Dapat mengaktipkan siswa dalam proses pembelajaran daring

b. Bagi guru

1) Dengan adanya penelitian ini,diharapkan dapat menjadi referensi

bagi guru – guru

2) dapat meningkatkan pengatahuan dan penguasaan keterampilan

mengajar dalam pembelajaran daring

c. Bagi sekolah

1) Dapat memberikan informasi

2) Bisa dijadikan salah satu cara belajar mengajar oleh semua gu


G. Kajian Teoritis

1. Definisi Belajar dan ciri – ciri belajar

a. Definisi Belajar

Menurut Hamalik (2007) belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behafiour trough ekspriencing ). Menurut

pengertian ini, belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu

hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas

dari pada itu, yaitu mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan, melainkan perubahan kelakuan ( prilaku atu tingkah laku )

Suprahatiningrum (2013) memberikan definisi lebih luas. Ia

mencoba menggabungkan pendapat 3 tokoh besar, Yaitu Hilgrad dan

bower (penulis theories of learning, 1966, klen (penulis learning

principles and application, 1996) dan Winkel ( penulis psikologi

Pengajaran, 2007 ). Belajar merupakan suatu proses usaha untuk di

lakukan individu secara dasar untuk memperoleh perubahan tingkah laku

tertentu, baik yang di amati secara langsung sebagai pengalaman ( latiahn )

dalam interaksinya dengan lingkungan.7

Sedangkan menurut saya sendiri selaku penulis berpendapat bahwa

belajar adalah suatu proses yang mana tadinya tidak tau menjadi tau baik

itu di sengaja ataupun tidak sengaja.

b. Ciri – ciri Belajar


7
Husmah dkk., Belajar dan Pembelajaran . Hal 4-5
7

Belajar jelas berbeda dengan kematangan. Belajar juga berbeda dengan

perubahan fisik dan mental. Belajar berhubungan dengan mental. Belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya relative

menetap. Ciri – ciri belajar tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

a. Belajar berbeda dengan kematangan

b. Belajra berbeda dengan perubahan fisik dan mental

c. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya

relative menetap

Tiga ciri belajar tersebut mengarahkan kita pada kata kunci dari

belajar. Yaitu perubahan tingkah laku (prilaku) . sehubungan dengan

itu, surya (1997) dan slameto (2010) mengemukakan ciri – ciri dan

perubahan prilaku, yaitu :

a. Perubahan yang di sadari dan di sengaja (intensional)

b. Perubahan yang bersinabungan (kontinyu)

c. Perubahan yang fungsional

d. Perubahan yang bersifat positif

e. Perubahan yang bersifat aktif

f. Perubahan yang bersifat permanen

g. Perubahan yang bertujuan dan terarah

h. Perubahan prilaku secara keseluruhan 8

2. Pengertian Pembelajaran

8
Husmah dkk., Belajar dan Pembelajaran . Hal 6-7
8

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi

dua aspek yaitu, belajar tertuju kepada apa yang harus di lakukan oleh

siswa, mengajar beriontesi pada apa yang harus di lakukan oleh guru

sebagai pemberi pelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang di

dalamnya terdapat interaksi positif antara guru dengan siswa dengan

segala menggunakan segala potensi dan sumber yang ada untuk

menciptakan kondisi belajar yang aktiv dan menyenangkan.

Usman (2012:12) berpendapat bahwa : pembelajaran adalah inti

dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai

pemegang peranan utama. Pembelajaran merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu9

Menurut asep pembelajaran adalah sesuatu proses dimana terjadi

interaksi dengan pemberi ilmu (guru ) dengan penerima ilmu (murid) dan

terjadi komunikasi yang asik untuk mencapai suatu tujuan.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi

pelajar dan krativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi

tersebut akan membawa mefasilitasi motivasi tersebut akan membawa

pada keberhasilan pencapain target tersebut 10

9
R.Gilang k, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di era covid- 19 (jawa tengah:Lutfi
gilang, 2020, ),hal. 11-12

10
Ibid. Hal.16
9

3. Pengertian Pembelajaran Daring

Daring adalah akroni dalam jaringan menurut KBBI kemunikbud

pusat, yang artinya terhubung melalui jejaring computer.internet, dan

sebagainya. Jadi, kegiatan mengajar gurtu, dosen, siswa, dan mahasiswa

kini dilakukan secara belajar daring. Termasuk pada saat pemberian tugas.

Daring merupakan singkatan dari dalam jaringan sebagai pengganti kata

online yang sering kita gunakan dalam kaitan nya dengan teknologi

internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna

tersambung kedalam jaringan internet.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang di lakuykan

secara online menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial .

Belajra daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif

berbasis internet dan learning manajemen system (LMS).

Sepertimenggunakan zoom, Google meet dan, lainnya

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan

jaringan internet dengan aksesbilitas, konektivitas, fleksibilitas dan

kemampuan untuk memeunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.11

4. Hasil Belajar

Hasil Belajar dapat di jelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasi” dan belajar. Pengertian hasil (product)

menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya sebuah aktivitas atau

11
R.Gilang k, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di era covid- 19 (jawa tengah:Lutfi
gilang, 2020, ),hal 18
10

proses mengakibatkan berubahnya infut secara fungsional. Belajar

dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan prilaku pada individu

yang belajar12 Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua

sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan “tingkatan perkembangan

mental “ yang lebih baik di bandikan pada saat pra-blajar. “tingkat

perkembangan mental” tersebut terkait dengan bahan pelajaran. Tingkat

perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor 13

Slameto menyimpulkan hasil belajar merupakan tingkah laku

individu yang mempunyai cita – cita : perubahan dalam belajar terjadi

secara sadar, perubahan dalam mempunyai tujuan, prubahan belajar secara

positif, perubahan dalam belajar mempunyai tujuan, perubahan belajar

secara fositif, perubahan dalam belajar belajar bersifat continu, perubahan

dalam belajar bersifat permanen (langgeng, menurut S nasution hasil

belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar

bukan saja perubahan mengenai pengatahuan tetapi juga pengatahuan

untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan,

dan penghargaan dalam diri individu yang belajar 14

12
Purwanto, evaluasi hasil belajar, (surakarta : pustaka belajar, 2008 ), Hal 44 -
45
13
Dimyati dan mudjiono, belajar dan pembelajran, (Jakarta : PT. Rineka cipta,2002) hal.
250-251
14
Syah Daryawan, supardi, muslihah eneng, strategi belajar mengajar, (serang :
diadit media, 2009), hal. 43
11

Menurut bloom, simpson harrau yang di kutip harjanto ada tiga

tujuan pengjaran yang harus di capai dan merupakan hasil belajar yaitu :

kognitif, psikomotor, afektif15

1. Indikator Aspek Kognitif

a. Ingatan atau pengatahuan (knowledge), Yaitu kemampuan

mengingat bahan yang telah di pelajari

b. Pemahaman (comprehension), yaitu kemampuan menangkap

pengertian, menterjamaahkan, dan menafsirkan

c. Penerapan ( application), yaitu kemampuan menggunakan bahan

yang telah di pelajari dalam situasi baru dan nyata.

d. Analisis ( analisys) yaitu kemampuan menguraikan,

mengidentifikasi dam mempersatuakan bagian yang terpisah,

memnghubungkan antara bagian guna membangun suatu

keseluruhan

e. Sintetis (syentetis), yaitu kemampuan menyimpulkan,

mempersatukan bagian yang terpisah guna membangun suatu suatu

keseluruhan , dan sebagainya.

f. Penilaian (evaluation), yaitu kemampuan mengkaji nilai atau harga

suatu, seperti pewrnyataan atau laporan penelitian yang di dasarkan

suatu kriteria

2. Indikator Aspek Psikomotor

15
Hanafiah nanang, suhana cucu. Konsep strategi belajar. ( Bandung : Refika Aditama,
2009) hal. 21
12

a. Prsepsi ( perception), yaitu pemakaian alat – alat perasa untuk

membimbing efektifitas gerak

b. Kesiapan (set), yaitu kesedian untuk mengambil data.

c. Respon terbimbing (guide respon), tahap awal belajar keterampilan

lebih komplek, meliputi peniruan gerak yang dipertunjukan

kemudian mencoba – coba dengan menggunakan tanggapan jamak

dalam menangkap suatu gerak

d. Mekasisme (mechanism) yaitu gerakan penampilan yang

melukiskan proses dimana yang gerak yang telah di pelajari,

kemudian di terima atau diadopsi menjadi kebiasaan sehingga

dapat di tampilkan dengan penuh percaya diri dan mahir.

e. Respons nyata komplek (complek over respons), yaitu penampilan

gerak secara mahir dan cermat dalam bentuk gerakan yang rumit,

aktivitas motoric berkadar tinggi.

f. Penyusaiaan (adaptation). Yaitu keterampilan yang telah

dikembangkan secara lebih baik sehingga tampak dapat mengolah

gerakan dan menyusuaikan dengan tuntutan dan kondisi yang

khusus dalam suasan yang lebih problamatis.

g. Penciptaan ( origination ), penciptaan pola gerakan baru yang

sesuai dengan situasi dan masalah tertentu sebagai kreativitas.

3. Indikator Aspek Afektif


13

a. Penerimaan (receiving), yaitu kesedihan untuk menghindarkan

dirinya untuk menerima menerima atau memperhatikan pada suatu

prangsang.

b. Penanggapan (responding), yaitu keturut sertaan, memberi reaksi,

menunjukan kesenangan memberi tanggapan secara sukarela.

c. Penghargaan ( valuting) yaitu kepekatanggapan terhadap nilai atas

suatu rangsangan, tanggung jawab, konsisten dan komitmen

d. Pengorganisasian ( organization), yaitu mengintegritaskan

berbagai nilai yang berbeda, memecahkan konflik antar nilai, dan

membangun sistem nilai, serta mengkonseptualisaian suatu nilai.

e. Pengkarakterisaian ( characterization), yaitu proses afeksi dimana

individu memiliki suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikan

prilakunya dalam waktu yang lama membentuk gaya hidupnya,

hasil belajar ini berkaitan dengan pola umum penyesuain diri

secara personal, sosial, dan emosional.

5. Mengenal Moodle

1. Sejarah singkat
14

Moodle salah satu aplikasi e – learning yang berbasis open source.

Modle adalah paket sofwer yang di produksi untuk kegiatan belajar

berbasis internet dan web. Moodle pertama kali di kembangkan oleh

martin dogiamas, dia yang mempertahankan moodle sebagai paket e-

lerning yang open source (terbuka programnnya )

Istilah moodle singkatan dari “modular object orientrd dynamic

learning environment “, yang berarti tempat belajar dinamis dengan

menggunakan moddle brioentasi atau merupakan paket lingkungan

pendidikan berbasis web yang dinamis dan di kembangkan dengan

konsep berorientasi objek

2. Kelebihan moodle

1. Penggunaan tepat untuk kelas online

2. Hasil belajarnya relative sama baiknya dengan belajar secara

langsung tatap muka dengan pelajar

3. Pengajar mempunyai hak istimewa, yaitu dapat mengubah

(memodifikasi) materi pelajaran. Pengajar dapat mengatur

pelajaran, termasuk tidak memperolehkan pengajar lain

memberikan pelajaran. Selain itu dapat mengubah bentuk atau

metode pembelajaran seperti berdasarkan minggu, topic atau

bentuk diskusi.

4. Teknologi yang digunakan bersifat sederhana, sehingga mudah

relative murah dan efesien

5. Programnya mudah di install


15

6. Programnya cukup satu data base yang di perlakukannya

7. Keamanan yang terjamin dengan baik

8. Disediakan dalam berbagai bahasa, agar memudahkan bagi

pengguna 16

3. Tampilan moodle

Surya lesmana dkk., 2 jam bisa bikin web e – learning gratis dengan moodle (Jakarta :
16

Change publication, 2013) hal 2


16
17

H. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian,

hipotesis berasal dari hipo yang berarti “kurang dari” dan Thesis

brarti”pendapat” ,. Jadi hipotesis brarti pendapat (kesimpulan) yang

belum final.17

Untuk memudahkan analisis tersebut,hasil hipotesis akan di

tuangkan dalam bentuk kuantitatif yaitu jika t hitung lebih besar dari t

tabel maka hipotesis alternative di terima.pernyataan di atas dapat di

lakukan dalam bentuk statisti korelasional antara kedua variable yang di

ajukan hopotesis sebagai berikut ;

Ho : px = 0 : (hipotesis nihil) Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan model pembelajaran daring moodle

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI kelas

XI akuntansi SMKN 7 Pandeglang

Ha : Py > 0 = 0 : ( Hipotesis alternative), Terdapat pengaruh yang

signifkan antara model pembelajran daring Moodle

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PAI siswa

XI akuntansi SMKN 7 Pandeglang.

Rukaesih a. maolani dan ucu cahyana, metodologi penelitian pendidikan ,(Jakarta : PT


17

RajaGrafindo persada,2016), hal 32


18

I. Langkah – langkah Penelitian

Langkah – langkah penelitian merupakan tahapan – tahapan


kegiatan penelitian yang di lakukan . pada penelitian ini tahapan yang di
lakukan penelitian ialah sebagai berikut
1. Menentukan subjek dan lokasi
2. Studi pendahuluan
3. Menyusun instrument penelitian
4. Mengumpulkan data
5. Mennganalisis data
6. Menyajikan dan membahas data

J. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. penelitian

kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan – temuan

baru yang dapat di capai (diperoleh ) dengan menggunakan prosedur –

prosedur secara statistic atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi

( pengukuran ).18 Penelitian kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian

Eksperimen, Eksperimen merupakan penelitian dimana ada perlakuan

(treatment) terhadap variable independen. Sebagai mana sudah di

utarakan, penelitian eksperimen dapat memberikan penjelasan tentang “

alasan mengapa.” Hubungan sebab – akibat bisa di ketahui oleh peneliti

karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment)

terhadap obyek penelitian.19

2. Desain Penelitian
18
I made laut mertha jaya, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif teori, penerapan
dan riset nyata. ( Yogyakarta : Anak hebat Indonesia 2020) Hal. 12
19
Ronny kountur, metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis ( Jakarta :
cv taruna Gravica 2003 ) Hal. 116
19

Berdasarkan pada latar belakang masalah sesuai dengan tujuan dari

penelitian skripsi ini, maka metode yang di gunakan dalam penelitian ini

yaitu metode eksperiment , penelitian dimana ada perlakuan treatment

terhadap variable independen. Penelitan eksperiment dapat memberikan

penjelasan tentang “alasan mengapa.” Hubungan sebab akibat bisa di

katahui oleh peneliti karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan

perlakuan ( treatment) terhadap obyek peneliian )

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes and

posstest Equipalent – group kelompok yang mendapatkan perlakuan dan

kelompok pengendali sebelum perlakuan maupun placebo diobservasi

terlebih dahulu 20

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah Tempat yang di gunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang di inginkan. Penelitian

ini bertempat di SMKN 7 Pandeglang. Kec karang tanjung. Dan waktu

penelitiannya dari bulan mei sampe bulan juli 2021

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi
20
Rounny kountur Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Hal 127
20

Populasi adalah semua anggota dari suatu kelompok orang,

kejadian, atau objek – objek yang di tentukan dalam suatu penelitian, 21

populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 11 akuntansi SMKN 7

Pandeglang yang berjumlah 60 siswa

b. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari suatu populasi. Artinya tidak akan

ada sampel jika tidak ada populasi

Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada suharismi

arikunto yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi, akan tetapi jika jumlah subjeknya besar (lebih dari 100 dapat

di ambil antar 10 – 15 % atau lebih jadi sampel yang digunakan dalanm

penelitian ini adalah sampel populasi dengan jumlah 60 siswa

5. Teknik Pengumpulan Data

1. Test

21
Rukaesih A maolani dan ucu cahya. Hal.39
21

Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan tes yakni pretest dan

posstest. Pretest untuk mengatahui kemampuan siswa sebelum di beri

perlakuan menggunakan media pembelajaran daring moodle .

sementara posstest dilakukan untuk mengatahui kemampuan siswa

setelah dikenai perlakuan, bentuk sosl test berupa pilihan ganda, yang

akan di buat oleh peneliti

6. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati. Instrument

penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan di gunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sitematis dan dipermudah olehnya. Instrument penelitian di sesuaikan

dengan teknik pengumpulan data dalam peneliti ini yang diguanakan yaitu

melalaui test

7. Uji coba instrument Penelitian

Untuk uji coba instrument penelitian, dilakukan uji validitas dan uji

reliabitas. Uji validitas dan realibitas instrument penelitian adalah istilah

untuk menguji tingkat keaslian data dalam penelitian dengan pendekatan

kuantitatif.

a. Uji validitas
22

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat


22
kevalidan atau kesohihan suatu instrumern. suatu instrument dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan di ungkapkan

dari data variable yang di teliti secara tepat, sebaliknya instrument yang

kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dalam penelitian ini

menggunakan validitas empiris dengan teknik statistic yaitu analisis

korelasi product moment dengan bantuan aplikasi spss 16.0 dasar

pengambilan keputusan uji validitas dengan korelasi product moment

sebagai berikut

1) Jika rhitung > rtabel, maka instrument atau kuisioner adalah valid

2) Jika rhitung < rtabel, maka kusioner tidak valid

b. Uji rehabilitas instrument

Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat di andalkan. Bila suatu alat pengukur

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

yang diperoleh relative konsisiten, maka alat pengukur tersebut realible.

Instrument yang tepat bukan hanya instrument yang mampu mengukur apa

yang ingin di ukur, akan tetapi juga harus konsisten apabila digunakan

untuk mengukur hal yang sama untuk waktu berbeda. Dengan kata alain.

Realibitas menunjukan konsisten suatu alat pengukur di dalam pengukur

gejala yang sama. Pengujian realibilitas dapat digunakan dengan

cronbach alpha melalui program SPSS. Sebagai berikut23

Suharismi arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik ( Jakarta : PT.


22

Rineka Cipta, 2006), 168


23
Mohammad mulyadi . Hal 111
23

1) Jika rhitung >rtabel, maka item instrument dinyatakn reliable

2) Jika rhitung < rtabel, maka item instrument dinyatakan tidak reliable

8. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah peneliti selesai mengumpulkan seluruh data yang di perlukan.

Kegiatan analisis data meliputi :

1. Mengklompokan data berdasarkan variable dari jenis responden

2. Tabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden

3. Menyajikan data setiap variable yang di teliti (biasanya dalam bentuk

tabel)

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis (penelitian

mengajukan hipotesisi) 24

1. Uji normalitas

uji normalitas dikatakan normal jika nilai signifikasi lebih besr atau

sama dengan nilai porbalitas (sig>0.05 ). Pengujian normalitas distribusi

data populasi dilakukan denganmenggunakan kolmogrov smirnov,

rumusnya sebagai berikut :

n 1+n 2
KD = 1,36
√ n1 x n 2

Keterangan :

24
Rukaesih maulani dan ucu cahyana. Hal 154
24

KD = harga kolmogrov – smirnov

n 1 = jumlah sampel yang di obsevasi / diperoleh

n2 = jumlah sampel yang di harapkan

2. Uji standar gain

Ghain standar adalah nilai yang menunjukan efektivitas perlakuan

yang di berikan. Ghain merupakan selisih antara skor pretest dan

posttest rumus yang digunakan untuk mencari skor ghain adalah sebagai

berikut

ghain = ¿ ¿

adapun kriteria skor ghain adalah sebagai berikut :

Nilai ghain interpretasi


g>0,70 Tinggi
0,30≤g≤0,70 Sedang
g≤0,30 Rendah

3. Uji hipotesis

uji hipotesis dilakukan untuk mengatahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan antara penggunaan pembelajaran daring

moodle dan hasil belajar sebelum dan sesudah di beri perlakuan. Teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan uji – t

rumusannya sebagai berikut :

md
t=
∑ x2 d
√ N ( N −1)

keterangan
25

md = mean perbedaan dari pretest dengan posttest

xd = deviasi masing masing subjek (d-Md)

∑ x 2 d = jumlah kuadrat deviasi


N=¿subjek pada sampel

d . b=¿ di tentukan dengn N - 1

Pengajuan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Ho : tidak ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah

perlakuan

2. Ha : ada perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan

Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai probalitas 0,05

lebih kecil atau sama dengan nilai sig ( 0,05 ≤ sig ) maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Apabila nilai probalitas 0,05 lebih besar

atau sama dengan nilai sig (0,05 ≥sig) maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

K. Jadual Penelitian

April Mei Juni


No kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 pengajuan judul
2 penyusunan proposal
3 seminar proposal
4 pengumpulan data
5 pengumpulan dan analisis
data
6 penulisan dan laporan skripsi
26

7 seminar skripsi
8 revisi skripsi
9 pengadaan laporan skripsi
Daftar pustaka

Arikunto,Suharismi. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta :


PT. Rineka Cipta, 2006

Dimyati dan mudjiono, belajar dan pembelajran, Jakarta : PT. Rineka cipta,2002

Husmah dkk. Belajar dan Pembelajaran malang : uum press, 2018

I made laut mertha jaya, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif teori,
penerapan dan riset nyata. Yogyakarta : Anak hebat Indonesia 2020

Maolani, Rukaesih a. maolani dan cahyana ,ucu . metodologi penelitian


pendidikan ,Jakarta : PT RajaGrafindo persada,2016

mendesain Trianto , model pembelajaran inovativ dan progresif, Jakarta :


kencana 2010)

mulyadi, Mohamad. , penelitian kuantitatif dan kualitatif serta praktek


kombinasinya dalam penelitian sosial Jakarta : publika institute, 2010.

Purwanto, evaluasi hasil belajar, surakarta : pustaka belajar, 2008

R.Gilang k, Pelaksanaan Pembelajaran Daring di era covid- 19 jawa


tengah:Lutfi gilang, 2020.

Ronny kountur, metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis Jakarta : cv
taruna Gravica 2003.
Sudjana, nana . Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Badung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.

Surya lesmana dkk., 2 jam bisa bikin web e – learning gratis dengan moodle ,Jakarta :

Change publication, 2013.

Undang – undang SISDIKNAS (UU RI NO 20 Tahun 2003

yusuf , A. muri yusuf , metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan


penelitian gabungan, Jakarta : PT pajar interpratama mandiri, 2017

Anda mungkin juga menyukai