Oleh:
ANNISA SALSABILA
NIM: 16210721
Oleh:
ANNISA SALSABILA
NIM: 16210721
Pembimbing:
Ahmad Hawasi, M. Ag.
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
v
بسم اهلل الرمحن الرحيم
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah swt,
yang berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan skripsi ini dapat
berlangsung dan selesai tepat waktu. Salawat penghormatan dan salam
pengagungan senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw yang telah
membawa manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang.
Berbagai hambatan selalu hadir mulai dari awal hingga akhir
pengerjaan skripsi, baik internal maupun eksternal. Begitu pula dengan
motivasi/semangat yang senantiasa naik dan turun. Namun hal-hal
tersebut banyak memberikan pembelajaran kepada penulis untuk lebih
sabar dan optimis. Tentu saja semua itu bisa dilalui atas dorongan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
patutlah jika penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, M.A. selaku Rektor
Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M.Hum (Warek I IIQ). Bapak
Dr. M. Dawud Arif Khan, SE, AK, MSI, CPA (Warek II IIQ), serta
Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.A. (Warek III IIQ).
3. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M.A. selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang
senantiasa memberikan dukungan kepada mahasiswi semester akhir
terkhusus Fakultas Ushuluddin.
vi
4. Bapak Ahmad Hawasi, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan, masukan
serta dukungan kepada penulis.
5. Instruktur Tahfizh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, khususnya
Bapak K.H. Fathoni, Lc., M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, M.A., Ibu
Hj. Atiqah, S.Th.I., Ibu Dra. Hj. Isti„anah Imran, kak Fitriani, S.Pd.,
kak Luthfatul Badriyah, S.Ag., yang telah membimbing penulis
untuk menyelesaikan program tahfizh di Institut Ilmu AlQur`an
(IIQ) Jakarta.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah mendampingi dan
membimbing penulis selama perkuliahan dari awal sampai akhir.
7. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah banyak membantu dalam proses
berlangsungnya kegiatan belajar selama perkuliahan.
8. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ) Jakarta, Perpustakaan Umum (PU) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Pusat Studi Qur‟an (PSQ) dan Perpustakaan Iman Jama
yang telah membantu penulis dalam mencari data dan rujukan
selama proses belajar dan perampungan skripsi.
9. Bapak Abdul Rasyid, M.A., Ibu Ruaedah, S.Th.I., serta seluruh staf
dan pengurus asrama Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang
telah memberikan banyak pengalaman dan menciptakan suasana
kekeluargaan selama penulis bertempat tinggal di lingkungan
asrama.
10. Yang teristimewa kedua orang tua: Ayahanda Mirwan, S.E. dan
Ibunda Dahlelawati, S.E. yang telah mendidik dan membesarkan
vii
dengan penuh cinta dan kasih sayang, senantiasa mendoakan,
memberi dukungan serta kekuatan kepada penulis dalam setiap
perantauan.
11. Adik-adik penulis: Azri, Rahma, Hafizh dan saudara-saudara yang
selalu memberikan motivasi/semangat kepada penulis.
12. Muhammad Fitriadi, SQ, S.Ag., orang baik yang juga berperan
sangat besar dalam penyusunan skripsi ini, membantu penulis
dalam menata semangat, sebagai pelepas penat, juga pemberi solusi
dalam setiap masalah.
13. Siti Nadlifah, selaku teman sekamar, teman berpetualang dan
tempat untuk bertanya banyak hal. Adlina, Ikrimah, Mega,
Khoirotunnisa, dan teman-teman lainnya yang bersedia penulis
minta waktunya untuk bertanya dan dimintai pendapat, terkhusus
ketika berlangsungnya penulisan skripsi.
14. Teman-teman seperjuangan IAT/8 A yang telah saling
membersamai dan menguatkan dalam proses perkuliahan dari
semester 1 sampai 8.
15. Teman-teman angkatan 2016 yang senantiasa memberi kekuatan
dan dukungan satu sama lain selama berlangsungnya kegiatan dan
perkuliahan bersama.
16. Seluruh orang yang memberikan dukungan dalam pengerjaan
skripsi ini, semoga Allah membalas segala kebaikannya. Âmîn.
Annisa Salsabila
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
ا :a ط : th
ب :b ظ : zh
ت :t ع :„
ث : ts غ : gh
ج :j ؼ :f
ح :h ؽ :q
خ : kh ؾ :k
د :d ؿ :l
ذ : dz ـ :m
ر :r ف :n
ز :z ك :w
س :s ق :h
ش : sy ء :`
ص : sh م :y
ض : dh
ix
2. Vokal
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( )الqamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( )الqamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
البقرة : al-Baqarah
املدينة : al-Madînah
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( )الsyamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( )الsyamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. contoh
x
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:
ِآمنَّا بِاهلل : Âmannâ billâhi
الرَّك ِع
ُّ ك : wa ar-rukka„i
d. Ta marbûthah ()ة
Ta marbûthah ( )ةapabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi
huruf “h”. Contoh:
ِاْلفئِدة : al-af`idah
xi
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal
nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh,
al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan
kata Alqur`an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf
kapital. Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan
seterusnya.
xii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Permasalahan .................................................................................. 8
1. Identifikasi masalah ..................................................................... 8
2. Pembatasan masalah .................................................................. 10
3. Perumusan masalah ................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
E. Tinjauan pustaka ........................................................................... 12
F. Kerangka teori ............................................................................... 15
G. Metodologi penelitian ................................................................... 17
H. Teknik dan sistematika penulisan ................................................. 19
xiii
BAB II : DISKURSUS DHABTH DAN QIRA`AT
A. Masa Pemberian Dhabth ............................................................... 21
1. Definisi Dhabth ......................................................................... 21
2. Sejarah dhabth ........................................................................... 24
3. Aspek-Aspek Dhabth................................................................. 32
B. Diskursus Qira`at .......................................................................... 46
1. Gambaran Umum Qira`at .......................................................... 46
2. Qira`at Riwayat Qalun ............................................................... 51
xiv
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS
A. Komparasi Dhabth Kedua Mushaf ............................................... 76
1. Harakah ..................................................................................... 76
2. Sukûn.......................................................................................... 83
3. Mad ............................................................................................ 87
4. Mim jam‟ .................................................................................... 89
5. Hamzah ...................................................................................... 90
6. Isymâm ....................................................................................... 98
7. Ikhtilâs ....................................................................................... 99
8. Imâlah ...................................................................................... 100
9. Lam alif .................................................................................... 101
10. Huruf tambahan ....................................................................... 101
11. Huruf di hadzf .......................................................................... 102
B. Analisis Perbandingan Dhabth Kedua Mushaf ........................... 105
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 112
B. Saran ........................................................................................... 113
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
ABSTRAK
Qira`at dengan berbagai riwayat saat ini mulai dikenal dan
dipelajari oleh masyarakat, baik melalui halaqah-halaqah keilmuan
maupun di rumah. Qira`at mulai sering dilantunkan pada acara-acara
tertentu hingga menjadi salah satu materi wajib dalam ajang Musabaqah
Tilawah Al-Qur`an sejak tahun 2002. Oleh karena itu, banyak dari
masyarakat yang akhirnya tertarik untuk belajar membaca Al-Qur`an
dengan berbagai qira`at tersebut. Terlebih dengan akses internet yang
sangat luas sekarang ini, mushaf qira`at Al-Qur`an tidak hanya bisa
didapat dalam bentuk mushaf yang dibukukan, namun bisa berupa file
yang dapat diunduh hingga aplikasi digital.
Keragaman qira`at mempengaruhi penulisan dhabth pada mushaf
Al-Qur`an. Oleh karena itu, untuk menghindari kekeliruan dalam
membaca Mushaf Al-Qur`an dalam qira`at yang berbeda, skripsi ini akan
mengkaji mengenai dhabth pada mushaf Al-Qur`an riwayat Qalun yaitu
Mushaf Madinah Nabawiyah dan Mushaf Tunisia. Penelitian ini akan
berfokus pada aspek-aspek persamaan dan perbedaan dhabth pada kedua
mushaf serta menganalisa faktor-faktor yang menimbulkan pesamaan dan
perbedaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-
analisis, analisis-historis, dan analisis-komparatif. Penulis akan
memberikan pemaparan mengenai data-data yang diperoleh terlebih
dahulu, kemudian dianalisis menggunakan pendekatan sejarah untuk
menilik latar belakang dan perkembangan dhabth dan selanjutnya penulis
akan membandingkan dhabth antara Mushaf Madinah dan Mushaf
Tunisia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aspek persamaan
dhabth pada mushaf Madinah dan mushaf Tunisia meliputi bentuk dan
penempatan dhabth pada harakah fathah, kasrah, tanda tanwîn, sukûn,
mad, hamzah ketika tahqîq, tashîl dan ibdâl, hamzah washal dan ibtidâ‟,
lafazh التورىة, huruf ziyadah, beberapa huruf hadzf yakni alif, waw, dan
ya` pada ha` dhamîr. Pada aspek perbedaan terletak pada bentuk
dhammah, tanwîn pada alif „iwadh, hadzf alif sebelumnya berupa huruf
lam, hadzf ya` pada selain ha` dhamîr, hadzf nun, lam alif, imâlah kubrâ,
isymâm, ikhtilâs, letak hamzah ketika dhammah. Adapun faktor penyebab
pada aspek persamaan ialah: 1) Periwayatan rasm. 2) Periwayatan
dhabth. 3) Qira`at. Kemudian faktor penyebab pada aspek perbedaan
ialah: 1) Faktor mazhab periwayatan dhabth yang digunakan antara
maghâribah dan masyâriqah. 2) Jenis mushaf. 3) Pola berpikir yang
digunakan oleh lajnah kedua mushaf.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur`an merupakan kitab suci umat Islam sebagai puncak
dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan
bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad
saw, melalui perantaraan malaikat Jibril.1 Pemeliharaan Al-Qur`an
pada masa awal yakni pada masa Rasulullah saw dilakukan dengan
dua cara, yaitu menghafalkan dan menuliskannya. 2 Setiap wahyu
turun kepada Nabi Muhammad saw langsung disampaikan kepada
sahabat dan kemudian dihafalkan. Meskipun Rasulullah tidak pandai
baca tulis (al-ummî), akan tetapi beliau memiliki kemampuan yang
sangat kuat dalam hal menghafal dan mengingat. 3 Hal ini dapat
mengangkat eksistensi Al-Qur`an sebagai kalam yang benar-benar
berasal dari Allah, bukan dari hasil rekayasa Nabi Muhammad
sendiri, lantaran diketahui bahwa Nabi Muhammad bukanlah
seseorang yang pandai membaca dan menulis. 4
Selain menghafal, para sahabat juga biasa menuliskan Al-
Qur`an pada beberapa media yang ada pada masa itu, seperti kulit
binatang, lempengan batu, tulang belulang dan pelepah kurma.5
Setiap kali ayat turun, Nabi memerintahkan mereka untuk
1
Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur`an: Kajian Antropologi Budaya”, dalam
jurnal Rihlah, Vol. 2 No. 1 Mei 2015, h. 55
2
Teungku M. Hasbi ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur`an dan
Tafsir, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009), h. 59
3
Asnil Aidah Ritonga, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, (Bandung: Citapustaka Media
Perintis, 2013), Cet. ke-3, h. 2
4
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, (Yogyakarta: FORUM, 2014),
Cet. ke-1, h. 339
5
Asnil Aidah Ritonga, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, h. 3
1
2
6
Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur`an: Kajian Antropologi Budaya”, dalam
jurnal Rihlah, Vol. 2 No. 1 Mei 2015, h. 56
7
Daniel Juned, Antropologi Al-Qur`an, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 32
8
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, h. 298
9
Asnil Aidah Ritonga, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, h. 3
10
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, h. 297-298
3
11
Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur`an: Kajian Antropologi Budaya”, dalam
jurnal Rihlah, Vol. 2 No. 1 Mei 2015, h. 57
12
Asnil Aidah Ritonga, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, h.4
13
Muhammad Ichsan, “Sejarah Penulisan dan Pemeliharaan Al-Qur`an Pada
Masa Nabi Muhammad saw dan Sahabat”, dalam jurnal Substantia, Vol. 14 No.1 2012,
h. 4-5
4
14
Zainal Arifin, “Mengenal Rasm Usmani”, dalam jurnal Shuhuf, Vol. 5 No. 1
2012, h. 5
15
Eva Nugraha, “Konsep al-Nabi al-Ummi dan Implikasinya Pada Penulisan
Rasm”, dalam jurnal Refleksi, Vol. 13 No. 2 2012, h. 276
16
Munawir, “Problematika Seputar Kodifikasi Al-Qur`an”, dalam jurnal
Maghza, Vol. 3, No. 2, 2018, h. 155
5
17
Mukhlisin Purnomo, Sejarah Kitab-Kitab Suci, h. 310-311
18
M. Zaenal Arifin, Khazanah Ilmu Al-Qur`an, (Tangerang: Pustaka Pelajar,
2018), h. 31
19
Atifah Thoharoh, “Mushaf Al-Qur`an Standar Utsmani Indonesia dan Mushaf
Madinah: Kajian Atas Ilmu Rasm”, Skripsi, fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah,
IAIN Tulungagung, 2017, h. 152
6
20
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Tanya Jawab Tentang Mushaf Al-
Qur`an Standar Indonesia dan Layanan Pentashihan, (Jakarta: Kementrian Agama RI,
2019 ), Cet. 1, h. 11
21
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Februari 2020, pukul
13.00-14.30 wib.
7
َْءاَنْ َذ ْرتَ ُه ْم karena riwayat Hafsh membaca dengan tahqîq hamzah.
22
Anton Zaelani menjabat sebagai pengawas pentashihan di Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur`an (LPMQ) di bawah naungan Kementrian Agama Republik Indonesia.
Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi keagamaan Nahdlatul „Ulama.
23
Di Indonesia, umumnya masyarakat menggunakan bacaan qira`at riwayat
Hafsh dari „Ashim, yang mana bacaan tersebut berasal dari mushaf Al-Qur`an yang
dicetak oleh pihak Lajnah berdasarkan jumlah pembaca riwayat qira‟at terbanyak di
Indonesia.
8
B. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, dapat timbul masalah
yang dapat diidentifikasi, yaitu:
a. Pengumpulan Al-Qur`an pada masa Nabi. Pada masa
Rasulullah Al-Qur`an dijaga dengan cara menghafalkan tiap
24
https://orbitdigitaldayly.com diakses pada Rabu, 8 Juli 2020 pukul 11.24 wib.
9
2. Pembatasan masalah
Agar pembahasan skripsi ini dapat terarah dan memiliki
fokus dalam pembahasannya, maka penulis merasa perlu
memberikan batasan masalah yang merupakan upaya menentukan
aspek-aspek tertentu dari masalah yang akan diteliti. Batasan
tersebut diantaranya:
a. Dari banyaknya jenis qira`at, baik pada al-qirâ‟ât as-sab„,al-
qirâ‟ât al-„asyr, maupun al-qirâ‟ât al-arba„ al-„asyr, penulis
hanya memilih untuk meneliti bacaan riwayat Qalun dari Imam
Nafi‟. Hal tersebut dikarenakan bacaan riwayat Qalun ini
digunakan sebagai salah satu bacaan dalam perlombaan MTQ,
yang tentu saja banyak dipelajari oleh masyarakat.
b. Mushaf Al-Qur`an qira`at riwayat Qalun dicetak di berbagai
negara, khususnya negara-negara yang masyhur padanya
qira`at riwayat Qalun seperti, Libya, Tunisia, dan Qatar.
Namun pada penelitian ini hanya memilih mushaf Al-Qur`an
qira`at riwayat Qalun yang paling mudah dijumpai yaitu
Mushaf Madinah Nabawiyah dan Mushaf Tunisia sebagai
11
3. Perumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana penulis
paparkan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan, yaitu:
a. Bagaimana Perbandingan dhabth Mushaf Madinah riwayat
Qalun dan Mushaf Tunisia?
b. Apa faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan
dhabth dalam Mushaf Madinah riwayat Qalun dan Mushaf
Tunisia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab beberapa
rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, yakni sebagai
berikut:
1. Untuk mengidentifikasi perbedaan dhabth Mushaf Madinah
riwayat Qalun dan Mushaf Tunisia.
2. Untuk mengemukakan faktor penyebab persamaan dan perbedaan
dhabth dalam Mushaf Madinah riwayat Qalun dan Mushaf
Tunisia.
12
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang telah disebutkan di
atas, maka tulisan ini diharapkan dapat memberikan beberapa
kontribusi sebagai berikut:
1. Secara akademis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi keilmuan dalam kajian ilmu Al-Qur`an,
khususnya yang berkaitan dengan mushaf Al-Qur`an, serta dapat
menjadi sumber inspirasi atau rujukan bagi peneliti lain yang
ingin mengkaji tema terkait.
2. Secara teoritis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi umat Islam khususnya penggiat ilmu qira`at
mengenai dhabth Al-Qur`an, serta menambah wawasan
masyarakat luas agar mengenal dan memahami bentuk tanda
baca yang digunakan pada Mushaf Madinah riwayat Qalun dan
Mushaf Tunisia sehingga dapat terhidar dari kekeliruan dalam
membaca mushaf.
E. Tinjauan pustaka
Untuk menghindari terjadinya kesamaan, penulis terlebih
dahulu menelusuri kajian-kajian yang pernah dilakukan yang
memiliki relevansi terhadap kajian yang akan dilakukan penulis, di
antaranya:
1. Mushaf Al-Qur`an Standar Utsmani Indonesia dan Mushaf
Madinah: Kajian Atas Ilmu Rasm oleh Atifah Thoharoh, jurusan
Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah, IAIN Tulungagung tahun 2017. Penelitian ini memiliki
kesamaan dengan yang akan penulis kaji yaitu mengenai
perbandingan mushaf, namun Atifah hanya mengkaji pada surah
13
25
Atifah Thoharoh, “Mushaf Al-Qur`an Standar Utsmani Indonesia dan Mushaf
Madinah: Kajian Atas Ilmu Rasm”, Skripsi, fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah,
IAIN Tulungagung, 2017
26
Abdul Hakim, “Metode Kajian Rasm, Qira‟at, Waqf, dan Dhabth Pada Mushaf
Kuno”, dalam jurnal Shuhuf, Vol. 11 No.1 2018.
14
27
M. Fitriadi, “Karakteristik Dhabth Mushaf Nusantara: Perbandingan Mushaf
Standar Indonesia dan Mushaf Aceh”, Skripsi, fakultas Ushuluddin, Institut PTIQ
Jakarta, 2019.
15
F. Kerangka teori
Pada penelitian ini, teori yang akan digunakan penulis dalam
mengkaji adalah teori sejarah. Dengan sejarah, segala peristiwa dapat
dilacak dengan melihat kapan peristiwa itu terjadi, di mana, apa
sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Bahkan
ketika mempelajari Al-Qur`an, kuntowijoyo menyimpulkan bahwa
kandungan Al-Qur`an itu terbagi dalam dua bagian, yang pertama
28
Dedi Ahmad Irwanto, “Karakteristik Dhabth Mushaf Riwayat Warsy:
Perbandingan Aplikasi Ayat dan Cetakan Madinah”, Skripsi, fakultas Ushuluddin,
Institut PTIQ Jakarta, 2019.
29
Ahmad Ulil Albab, “Keragaman Manuskrip Mushaf Al-Qur`an Koleksi Pura
Pakualaman: Kajian Filologi”, Skripsi, fakultas Ushuluudin dan Pemikiran Islam, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.
16
30
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), cet. ke-
20, h. 46-48
31
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, h. 174
17
G. Metodologi penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan
(library research) karena sasaran penlitian ini adalah literatur-
literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu mengenai
dhabth, qira`at serta berbagai literatur tentang Mushaf Madinah
riwayat Qalun dan Mushaf Tunisia. Serta penulis juga
menggunakan internet research untuk mencari bahan-bahan yang
sulit didapatkan.
2. Sumber data
Pengumpulan data terkait penelitian ini terbagi menjadi
dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun
data primer yang mendukung penelitian ini ialah Mushaf Al-
Qur`an al-Mu‟allim Tunisia dan Mushaf Madinah Nabawiyah
riwayat Qalun yang diterbitkan oleh Mujamma‟ al-Malik Fahd li
Thabâ‟ah al-Mushaf al-Syarîf.
Sedangkan sumber data sekunder diantaranya adalah Ushûl
ad-Dhabth, ath-Thirâz fî Syarh Dhabth al-Khirâz, as-Sabîlu Ilâ
Dhabthi Kalimât at-Tanzîl, Irsyâd ath-Thâlibîn, al-Muyassar, al-
Muhkam fî Naqth al-Mashâhifi, Ilmu Qira‟at Tujuh, buku-buku
lain, jurnal, skripsi, tesis yang berkaitan dengan tema yang diteliti.
4. Analisis data
Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data-data tersebut. Adapun metode analisis yang
akan penulis gunakan ialah sebagai berikut:
a. Deskriptif-analisis
Metode ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan
berdasarkan data-data dengan menggunakan teknik deskriptif,
yaitu penelitian, analisa dan klasifikasi. Selain menyajikan
data, penelitian ini juga menganalisis dan menginterpretasi
sejumlah data.32 Dalam penelitian ini penulis bermaksud
menganalisa data-data yang didapat mengenai Mushaf
Madinah Nabawiyah riwayat Qalun dan Mushaf Tunisia,
kemudian memaparkannya.
b. Analisis historis
Setelah data-data diperoleh, maka penulis akan
mengambil langkah analisis dengan menggunakan pendekatan
historis. Metode ini bertujuan untuk menilik kembali latar
belakang dan perkembangan dhabth hingga penyebarannya
yang kemudian menimbulkan keberagaman.
c. Analisis komparatif
Kemudian setelah penulis menganalisis data, langkah
selanjutnya yaitu membandingkan penulisan dhabth antara
32
Winarno Surahmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1994), h.
138-139
19
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah penulis paparkan dalam
bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagaimana
tertera pada rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
Pertama, persamaan dhabth pada Mushaf Madinah dan
Mushaf Tunisia meliputi bentuk dan penempatan dhabth pada
harakah fathah dan kasrah serta tanda tanwîn, sukûn, tanda mad,
hamzah ketika tahqîq, tashîl dan ibdâl, hamzah washal dan ibtidâ`,
dhabth pada lafazh التورىة, dhabth pada huruf-huruf tambahan pada
rasm, serta dhabth pada beberapa huruf yang dibuang pada rasm
yakni pada hadzf alif, hadzf waw, hadzf ya` pada ha` dhamir.
Kemudian perbedaan dhabth kedua mushaf terletak pada
bentuk dhammah, letak tanwîn pada alif „iwadh, huruf alif hadzf
sebelumnya berupa huruf lam, hadzf ya` pada selain ha` dhamir,
hadzf nun, lam alif, imâlah kubrâ, isymâm, ikhtilâs, penempatan
hamzah ketika dhammah.
Kedua, adapun faktor yang mempengaruhi pada aspek
persamaan kedua muhaf tersebut ialah 1) Faktor periwayatan rasm
yang digunakan pada kedua mushaf, yakni mentarjih pendapat Abu
Daud terutama pada huruf-huruf yang di-hadzf. 2) Faktor
periwayatan dhabth yang digunakan pada beberapa tanda baca,
yaitu pada harakah fathah dan kasrah, sukûn, tasydîd, mad, bentuk
hamzah, huruf tambahan serta hamzah washal dan ibtidâ`. 3)
Faktor qira`at, memberikan pengaruh pada pembubuhan tanda mad
dan hamzah ketika tahqîq, tashîl dan ibdâl.
112
113
B. Saran
Setelah menyelesaikan penelitian ini, Penulis menyadari
bahwa penelitian ini jauh dari kata cukup apalagi sempurna. masih
banyak pembahasan yang perlu dikaji kembali dari pemaparan yang
penulis sajikan. Sehingga kajian ini tidak dapat dikatakan telah
selesai, masih banyak hal yang dapat dikaji lebih dalam lagi pada
penelitian ini. Penulis menyarakan kepada beberapa pihak yang
berkeinginan dan berkomitmen untuk mengkaji beragam isu dan
perkembangan dalam ilmu dhabth khususnya, dalam berbagai
produk yang mampu mencerahkan wawasan masyarakat pada
umumnya. Adapun saran tersebut dikhususkan kepada:
1. Para peneliti. Penulis berharap, ada tindak lanjut dari
penelitian skripsi ini. Artinya para peneliti diharapkan
semakin giat dan gencar untuk meneliti mengenai hal perihal
tanda baca pada mushaf-mushaf Al-Qur`an yang ada.
114
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abdul, “Metode Kajian Rasm, Qira‟at, Waqaf, dan Dabt Pada
Mushaf Kuno”, dalam jurnal Shuhuf, Vol. 11 No.1 2018.
Al-Hamad, Ghanim Qadduri, Al-Muyassar fî „Ilm Rasm al-Mushaf wa
Dabthih, Cet. ke-2, Hayyu Rihab: Ma„had al-Imam al-Syathîbî,
2016.
Ibn al-Jazariy, Ghâyah al-Nihâyah fî Thabaqât al-Qurrâ`, Juz 1, Beirut:
Dâr al-Kitâb al-„ilmiyyah, 1971.
Ichsan, Muhammad, “Sejarah Penulisan dan Pemeliharaan Al-Qur`an
Pada Masa Nabi Muhammad saw dan Sahabat”, dalam jurnal
Substantia, Vol. 14 No.1 2012.
Irwanto, Dedi Ahmad, “Karakteristik Dhobt Mushaf Riwayat Warsy:
Perbandingan Aplikasi Ayat dan Cetakan Madinah”, Skripsi,
fakultas Ushuluddin, Institut PTIQ Jakarta, 2019.
Juned, Daniel, Antropologi Al-Qur`an, Jakarta: Erlangga, 2011.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, Tanya Jawab Tentang Mushaf
Al-Qur`an Standar Indonesia dan Layanan Pentashihan, Cet. ke-1,
Jakarta: Kementrian Agama RI, 2019.
Majma„ al-Lughah al-„Arabiyyah, Mu„jam al-Wasith, Cet. ke-4, Mesir:
Maktabah asy-Syuruq ad-Dauliyah, 2008.
Al-Marshafi, „Abd al-Fattah al-Sayyid „Ajami, Hidâyah al-Qârî ilâ
Tajwîd Kalâm al-Bârî, Madinah: Maktabah Thayyibah, t.t.
Muhaisin, Muhammad Salim, Irsyâd ath-Thâlibîn ilâ Dhabthi al-Kitâb
al-Mubîn, Kairo: Al-Maktabah al-Azhariyyah li at-Turf, 1989.
Munawir, “Problematika Seputar Kodifikasi Al-Qur`an”, dalam jurnal
Maghza, Vol. 3, No. 2, 2018.
118
BIOGRAFI PENULIS
Penulis memulai pendidikan pertama dari orang tua secara tidak formal,
termasuk belajar membaca Al-Qur`an dari sang ibu. Pendidikan formal
dimulai pada usia 6 tahun di SDN No. 1 Kualasimpang dan lulus pada
tahun 2010. Kemudian penulis menempuh pendidikan di Pondok
Pesantren Ulumul Qur`an Stabat untuk jenjang pendidikan MTs dan MA,
serta lulus pada tahun 2016.
Hubungi penulis:
annisasalsabila829@gmail.com/annisaaslsbla@gmail.com