Anda di halaman 1dari 45

PRAKTIK PEMBIASAAN SHOLAWAT DALAM PENGEMBANGAN

KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK


DI SMP KUNUUZUL IMAM KAUMAN BONDOWOSO 2023-2024

SKRIPSI

Oleh :

MITA PUTRI SRI HARDIYANTI


NIM: 202191010051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AT-TAQWA BONDOWOSO
2023/2024
PRAKTIK PEMBIASAAN SHOLAWAT DALAM PENGEMBANGAN
KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK
DI SMP KUNUUZUL IMAM KAUMAN BONDOWOSO 2022-2023

SKRIPSI

Diajukan Kepada:
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At – Taqwa Bondowoso
Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir Semester
Jurusan Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MITA PUTRI SRI HARDIYANTI


NIM: 202191010051

Telah disetujui oleh:


Pembimbing

FATIK LUTVIANA M.Pd,

ii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan segala kekurangan. Sujud

syukurku pada-Mu karena telah menghadirkan mereka yang selalu memberi

semangat dan doa disaat kutertatih. Karena-Mu lah mereka ada, dan karena-Mu

lah tugas akhir ini terselesaikan. Dan hanya kepada-Mu tempat kumengadu dan

mengucapkan syukur.

Sholawat serta salam untuk baginda Muhammad SAW. cahaya diatas

cahaya yang telah menerangi kehidupan penulis.Skripsi ini penulis

persembahkan untuk :

1. Ayahanda Bapak Suradi Santoso dan Ibu Sri Wahyuni yang telah banyak

membimbingku dari kecil hingga dewasa dengan segenap limpahan kasih

sayang dan dengan rela hati selalu mendoakan dan berjuang untuk

kesuksesanku.

2. Keluarga serta Adik-adikku tercinta yang selalu memotivasi dan yang selalu

suport saya untuk terus berusaha.

3. Murobbiruhina K. Canzoon Vhdlan Athellah dan seluruh keluarga besar

Pesantren Kunuuzul Imam Kauman.

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Taufiq-Nya sehingga skripsi yang berjudul, " Praktik

Pembiasaan Sholawat Dalam Pengembangan kecerdasan Emosional dan

Spiritual Peserta Didik Di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso

Tahun Pelajaran 2023/2024" dapat terselesaikan dengan baik .

Sholawat dan salam mudah-mudahan senantiasa tetap terlimpahkan

kepada baginda Rasulullah SAW, pengemban Risalah Ilahi, pembawa ummat

menuju jalan Mardhaatillah

Dengan kemampuan yang terbatas ini telah diusahakan untuk menyajikan

karya ilmiah dengan sebaik-baiknya. Namun demikian tidaklah menutup

kemungkinan didalamnya terdapat kekurangan-kekurangan yang masih perlu

mendapat perhatian dan perbaikan, karena sebagai manusia tidak akan pernah

lepas dari salah dan lupa.

Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Suheri, S.Pd.I., M.Pd.I selaku ketua STAI At-Taqwa Bondowoso.

2. Ibu Fatik Lutviana M.Pd, selaku kaprodi sekaligus dosen Pengampu Mats

Kuliah Metodologi Penelitian

iv
3. Bapak dan Ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam At- Takwa Bondowoso,

yang selama ini telah sabar dalam membimbing saya. Semoga Allah SWT

senantiasa jasa-jasa dan kebaikan yang telah diberikan.

Semoga segala jasa, bantuan dan bimbingan akan dicatat sebagai amal

baik dan diterima oleh Allah SWT, Amien. Dan dengan iringan do'a semoga

skripsi ini bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Dan apabila dalam skripsi ini

terdapat kekurangan, itu semata-mata karena kelemahan dan kekurangan penulis

sebagai insan yang dha'if, kalaupun ada kelebihan hal itu semata hidayah dari

Allah SWT.

Bondowoso, 13 Januari 2024

Penulis

MITA PUTRI SRI HARDIYANTI


NIM: 202091010051

v
ABSTRAK
PRAKTIK PEMBIASAAN SHOLAWAT DALAM PENGEMBANGAN
KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK
DI SMP Kunuuzul Imam Kauman BONDOWOSO

Oleh:
MITA PUTRI SRI HARDIYANTI
NIM: 202191010051

Keyword: Kegiatan Sholawat, Kecerdasan Emosional dan Spiritual

Di Era saat ini guru dan orang tua kebanyakan hanya mengutamakan
kecerdasan intelektual. Kecerdasan emosional dan spiritual merupakan aspek yang
juga memiliki peran penting dalam keghidupan peserta didik. Untuk
meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual perlu dilakukan upaya salah
satunya dengan kegiatan sholawat yang menjadi kegiatan rutin di SMP Kunuuzul
Imam Kauman Bondowoso yang diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut
peserta didik mampu mengolah perasaannya dan memiliki akhlak yang baik.
Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mendeskripsikan pembiasaan sholawat
dalam pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual di SMP Kunuuzul
Imam Kauman Bondowoso. 2) Untuk mendeskripsikan tentang langkah – langkah
guru menerapkan Praktik pembiasaan sholawat dalam pengembangan kecerdasan
emosional dan spiritual peserta di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso. 3)
Untuk mendeskripsikan tentang hasil Praktik pembiasaan sholawat dalam
pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik di SMP
Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang
menghasilkan data naturalistic berupa penjelasan yang bersifat alamiah. metode
pengumpulan data menggunakan observasi,interview,dan dokumentasi. sedangkan
metode analisisnya menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan reflektif
thinking. sedangkan penyajian datanya dengan menarik sebuah kesimpulan. dan
untuk mendapatkan keabsahan data menggunakan validitas data dengan teknik
triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dari praktek pembiasaan
sholawat dalam pengembangan emosional dan spiritual siswa yaitu dengan
mengadakan sholawat akbar, melakukan kegiatan isro' mi'roj, mentality di dalam
kelas dan melakukan bersalaman dengan guru setiap pagi. Dengan ini dapat
dilihat hasilnya dari peserta didik yang tidak mudah terpengaruh dengan hal - hal
yang negatif karena bisa mengontrol emosi didalam bertindak. Selain itu peserta
didik lebih mudah diarahkan pada hal yang positif sebagai bentuk kegiatan
spiritual keagamaan untuk membangun karakter dan akhlak yang baik.

vi
ABSTRACT
THE ROLE OF THE CLASS TEACHER IN SHOLAWAT ACTIVITIES
TO IMPROVE EMOTIONAL AND SPIRITUAL INTELLIGENCE IN
JUNIOR HIGH SCHOOL BONDOWOSO ACADEMIC YEAR 2023/2024

BY:
MITA PUTRI SRI HARDIYANTI
NIM: 202191010051

Keyword: Prayer Activities, Emotional and Spiritual Intelligence

In the current era, teachers and parents mostly only prioritize intellectual
intelligence. Emotional and spiritual intelligence is an aspect that also has an
important role in the lives of students. To improve emotional and spiritual
intelligence, efforts need to be made, one of which is prayer activities which
become a routine activity at Junior high school Bondowoso which is expected
with these activities students are able to process their feelings and have good
morals.
The purpose of this research; 1) To describe the role of classroom teachers
in prayer activities to improve emotional and spiritual intelligence at junior high
school Bondowoso. 2) To describe the teacher's steps in implementing prayer
activities to increase emotional and spiritual intelligence. 3) To describe the
results of sholawat activities to increase emotional and spiritual intelligence.
The research method used is a qualitative approach that produces
naturalistic data in the form of natural explanations. data collection methods using
observation, interviews, and documentation. while the analysis method uses
descriptive qualitative analysis and reflective thinking methods. while presenting
the data by drawing a conclusion. and to get the validity of the data using the
validity of the data with triangulation techniques.
The results of this study indicate that the role of class teachers in prayer
activities to improve emotional and spiritual intelligence at junior high school
Bondowoso for the 2023/2024 academic year has been going well, it can be seen
from the results of students who are not easily influenced by negative things
because they can control emotions in action. In addition, students are more easily
directed to positive things as a form of religious spiritual activity to build good
character and morals.

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
ABSTRAK................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................viii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................
A. Konteks Penelitian .................................................................
B. Alasan Pemilihan Judul...........................................................
C. Definisi Istilah.........................................................................
D. Fokus Penelitian......................................................................
E. Tujuan Penelitian....................................................................
F. Manfaat Penelitian..................................................................
G. Asumsi dan Keterbatasan......................................................10
H. Metode Penelitian.................................................................11
I. Sistematika Pembahasan.......................................................14
BAB II : TINJAUAN TEORITIK...........................................................16
A. Penelitian Terdahulu.............................................................16
B. Kajian Teori .........................................................................16
BAB III : LAPORAN PENELITIAN........................................................22
A.Latar Belakang Obyek Penelitian.............................................................22
B.Penyajian Dan Analisis Data.....................................................................26
C.Diskusi dan Interpretasi.............................................................................29
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN..................................................32
A. Kesimpulan...........................................................................32
B. Saran – Saran .......................................................................33

DAFTAR PUSTAKA

viii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No.

20 Tahun 2003 “Pendidikan Nasional dan penjelasannya PT:Citra Umbara

hal7).

Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di

sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan

pendidikan. Peran guru meliputi: mendidik, pembimbing, melatih, menasehati,

melakukan pembaharuan, menjadi model dan teladan, memliki kepribadian,

peneliti, mendorong kreativitas, membangkitkan pandangan (Didaktika

62:2016).

Selama ini kebanyakan guru beranggapan bahwa kecerdasan

intelektual diyakini sebagai satu-satunya hal yang menentukan kesuksesan

masa depan anak. Namun ada yang tidak kalah penting yaitu kecerdasan

emosional, kecerdasan ini sama pentingnya dengan intelektual karena

menentukan kesuksesan anak di sekolah maupun keberhasilan hidupnya

dimasa depan. Kesuksesan seseorang di masa depannya bukan hanya

ditentukan oleh kecerdasan intelektual melainkan juga ada hal lain yaitu

ix
kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional seseorang yang baik

diungkapkan sesuai dengan teory Salovey dan Mayer, menurutnya terdapat

empat aspek-aspek kecerdasan emosional antara lain : mengenali, memahami,

mengatur dan menggunakan emosi (Schutte, 2019:168).

Ilmuan barat dengan penelitian yang panjang tidak bisa menyaingi

kaidah psikologi dalam surah ini. Di dalam Surah Yusuf kita menemukan

penjelasan mengenai konsep psikologi seperti perasaan emosi, motivasi,

naluri, prinsip dan batasan. Kita juga mendapatkan keterangan tentang

berbagai fenomena kejiwaan seperti cinta dan benci, tergila-gila dan tipu daya,

rindu dan kehilangan, penantian dan harapan, keputusaan, keteguhan tekad,

ketergesa-gesaan, kesedihan, kesunyian, penyesalan, permohonan ampunan,

dan lain-lain.

Disebut juga dalam Al-Qur’an bahwa Surah Yusuf adalah Kisah

Terbaik dalam Al-Qur’an.

‫نحن نقص َع َلْي َك َأْح َس َن اْلَقَص ص‬

“Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah yang paling baik....”


(QS. Yusuf [12]:3).

Karena kecerdasaan emosional berkaitan dengan ilmu nafsiyah atau

psikologi maka penulis akan menjelaskan kecerdasan emosional. Penulis akan

menganalisa semua kecakapan teori mengenai emosional spiritual.

Selain itu, peran guru dalam pembentukan karaker tentunya sangat

membantu dan perlu adanya strategi yang harus digunakan agar peserta didik

dengan melihat dari segi kecerdasannya berbeda-beda dapat

mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-harinya dengan baik. Jika itu

terlaksana maka tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Oleh karena itu penulis

x
memilih judul Praktik Pembiasaan Sholawat dalam pengembangan

kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik di SMP Kunuuzul

Imam Kauman Bondowoso tahun pelajaran 2023-2024.

B. Alasan Pemilihan Judul

Dalam sebuah penelitian, judul menjadi sumber utama dalam

fenomena masalah yang hendak diteliti. Oleh karna itu, judul harus dinyatakan

secara jelas, padat, serta berisi tentang permasalahan dan ruang yang hendak

diteliti. Judul juga harus menggambarkan variable independen maupun

variable control, sehingga dapat menggambarkan seluruh kegiatan penelitian

yang dilakukan. Dengan demikian ada beberapa alasan yang dapat dirumuskan

oleh peneliti dalam memilih judul ini, yaitu :

1. Alasan Obyektif

Peneliti sangat tertarik dengan judul ini untuk mengetahui

bagaimana praktik pembiasaan sholawat dalam pengembangan emosional

dan spiritual peserta didik di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso

tahun pelajaran 2023-2024.

2. Alasan Subyektif

a. Judul tersebut patut kami teliti karena pada saat ini, karena belum

mendapatkan sebuah perhatian yang besar dari berbagai pihak

Pendidikan.

b. Antara judul tersebut ada keterkaitannya dengan program studi yang

ditempuh oleh peneliti dalam kegiatan akademik.

c. Peneliti ingin menambah koleksi karya ilmiah di perpustakan STAI

At-Taqwa Bondowoso

xi
C. Definisi Istilah

1. Sholawat

Sholawat merupakan bacaan yang memberikan pujian dan ucapan

keselamatan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak ada suatu

amalan ibadah yang Allah SWT memerintahkan kepada makhuknya dan Allah

sendiri melaksanakan perintah itu kecuali sholawat. Maka dari itu, Allah

menganjurkan untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW,

sebagaimana firmannya:
‫َٰٓل‬
)٥٦( ‫ِإَّن ٱَهَّلل َو َم ِئَكَت ۥُه ُيَص ُّلوَن َع َلى ٱلَّنِبِّۚي َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا َص ُّلوْا َع َلۡي ِه َو َس ِّلُم وْا َتۡس ِليًم ا‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk


Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Al-Ahzab: 56),”

Maksud dari ayat di atas, dalam Al-Quran dan tafsirnya dijelaskan

bahwa: Sesungguhnya Allah SWT memberikan rahmat kepada Nabi

Muhammad SAW dan para malaikat memohonkan ampunan untuk Nabi,

maka Allah menganjurkan kepada seluruh umat islam supaya bersholawat

pula untuk Nabi Muhammad SAW dan supaya mengucapkan salam dengan

penuh penghormatan padanya (Kementrian Agama, 38).”

Begitu pula Ahmad Syafi’i mengatakan dalam bukunya “Samudera

Keistimewaan Sholawat” bahwa: Sholawat dari Allah dalam ayat ini artinya

memberi rahmat, sedangkan sholawat dari malaikat berarti memintakan

rahmat pada Allah untuk Nabi SAW, dan jika sholawat itu datangnya dari

orang-orang mukmin artinya minta agar supaya Nabi SAW di beri rahmat

oleh Allah SWT (2012: 9-10).”

xii
Sholawat atas Nabi Muhammad SAW di samping memiliki kemuliaan

juga memiliki keutamaan dan keistimewaan sangat besar bagi orang-orang

mukmin yang membacanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫ من‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬،‫عن انس رضى هللا عنه قال‬
‫صلى علي في يوم الف مرة لم يمت حتى يبشر بالجنة‬
Artinya: Dari Anas ra berkata, Rosulullah SAW bersabda: barang siapa
bersholawat untukku di dala seharinya 1000 (seribu) kali, maka dia
tidak akan mati sehingga dia digembirakan dengan surga (HR. Abusy
Syaikh).”

Maka dari kita sebagai orang mukmin, hendaklah membaca sholawat

minimal seribu kali setiap harianya

2. Nilai emosional dan spiritual

Menurut Thalib (2020) Kecerdasan emosional adalah Keahlian,

kecerdasan, dan kecermatan seseorang dalam mengendalikan diri dalam

menghadapi orang-orang di sekitarnya dengan memanfaatkan seluruh potensi

psikologisnya, seperti inisiatif dan empati, komunikasi, dan kemampuan

persuasi secara umum, menjadi keunikan tersendiri bagi mereka. Kecerdasan

emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatur,

mengendalikan, dan menetralisir potensi emosi di dalam hati manusia

sehingga sisi positifnya terus-menerus ditampilkan dan sisi buruknya selalu

dikendalikan dan dinetralisir.

Tingginya emosi seseorang tidak diukur dari kuat atau lemahnya

perasaan seseorang terhadap sesuatu, apakah perasaan itu dibenarkan atau

tidak, melainkan dari bagaimana ia bertindak, yaitu dengan melihat sejauh

mana seseorang dapat menguasai dan mengerahkan perasaannya. Sehingga

xiii
tindakannya didasarkan pada pemikiran sehat yang mengendalikan emosi

yang ada.

Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual

adalah kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan

nilai, yaitu kemampuan untuk menempatkan perilaku dan kehidupan kita

dalam perspektif makna yang lebih luas dan kaya, dan kemampuan untuk

menilai apakah kegiatan cara hidup seseorang lebih bermakna daripada yang

lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ

secara efektif, bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi yang dimiliki

manusia (Thalib, 2020: 224).

Mengenai pengertian kecerdasan emosional dan spiritual, Mahjuddin

(2012:1) mendefinisikan bahwa kecerdasan emosional dan spiritual termasuk

dalam tingkal laku atau sikap sesorang dalam bahasa arab di artikan akhlaq :

“Kata Akhlaq berasal dari bahasa Arab yang sudah dijadikan bahasa

Indonesia; yang di artikan juga sebagai tingkah laku, perangai atau

kesopanan. Kata akhlaq merupakan jamak taksir dari kata khuluq, yang sering

juga diartikan dengan sifat bawaan atau tabiat, adat kebiasaan dan agama.”

Ada beberapa pendapat dari pakar ilmu akhlaq mengenai pengertian

akhlaq, sebagai berikut:

a. “Al-Qurtubi mengatakan akhlaq adalah perbuatan yang bersumber dari

diri manusian yang selalu dilakukan, maka itulah yang di sebut akhlaq,

karena perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya.

b. Muhammad Bin Ilan Al-Sadiqi mengatakan bahwa akhlaq adalah suatu

pembawaan yang tertanam dalam diri, yang dapat mendorong

xiv
(seseorang) berbuat baik dengan gampang

Dari uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa akhlaq adalah

suatu perbuatan yang bersumber dari manusia dan tertanam dalam diri

manusia yang dapat melahirka suatu perbuatan dengan cara spontan tanpa

memikir lama.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah hal yang penting dalam penelitian kuaitatif,

hal ini karena focus merupakan titik pusat yang menjadi objek penelitian

pun yang dapat dilakukan tanpa adanya focus (Kimbal, 2015:65).

Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka penulis memfokuskan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk Praktik Pembiasaan Sholawat dalam pengembangan

kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik di SMP Kunuuzul Imam

Kauman Bondowoso tahun pelajaran 2023-2024?

2. Bagaimana Hasil dari Praktik Pembiasaan Sholawat dalam

pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik di SMP

Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso tahun pelajaran 2023-2024?

E. Tujuan Penelitian

Seseorang melakukan penelitian tentunya tidak terlepas dari adanya

tujuan yang hendak di capai. Tanpa adanya tujuan yang jelas dan pasti, suatu

kegiatan penelitian akan menjadi sesuatu yang mengambang dan bahkan sia-

sia. Sedangkan dalam penelitian ini , tujuan yang hendak di capai:

1. Mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan pembiasaan sholawat dalam

pengembangan kecerdasan emosional dan spriritual peserta didik di SMP

xv
Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso tahun pelajaran 2023-2024.

2. Mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan kecerdasan emosional

dan spriritual peserta didik di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso

tahun pelajaran 2023-2024.

F. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian yang diadakan oleh peneliti diharapkan dapat memberi

manfaat bagi peneliti dan masyarakat. Karena pada dasarnya penelitian

dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan baru. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian ini

dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan pentingnya Praktik

pembiasaan sholawat dalam pengembangan kecerdasan emosional dan

spiritual peserta didik.

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti

1) Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang penulisan

karya ilmiah baik teoritis maupun aplikatif.

2) Sebagai wadah untuk proses dalam belajar penulisan karya ilmiah

yang benar.

3) Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan tugas UAS (ujian akhir

semester)

xvi
3. Bagi STAI At-Taqwa Bondowoso sebagai refrensi ataupun rujukan untuk

seluruh mahasiswa ketika hendak melakukan penelitian di sebuah lembaga

khususnya Madrasah.

4. Bagi lembaga yang di teliti sebagai tolak ukur keberhasilan lembaga dalam

menanamkan karakter pada santri melalui pembiasaan-pembiasaan yang

telah diterapkan di SMP Kauman Bondowoso.

G. Asumsi dan Keterbatasan

1. Asumsi

Untuk menghilangkan tanggapan yang kurang baik, maka kami perlu

mengemukakan asumsi dasar yang mendukung judul penelitian ini akan

ditempatkan pada kajian yang proporsional. Adapun asumsi dasar tersebut:

a. Untuk mencari informasi hal-hal berkaitan dengan kegiatan sholawat

dalam membentuk kecerdasan emosional dan spiritual pada santri.

b. santri Informan telah memberikan informasi sesuai dengan fakta yang

diketahui, sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.

c. Dalam menghadapi arus globalisasi tentunya diperlukan pembaharuan

ataupun inovasi dalam pembentukan akhlaq santri agar tetap mendapat

pengakuan yang baik di kalangan masyarakat yang pada zaman akhir ini

sangat menghawatirkan. Semua itu tidak lepas dari pembiasaan-

pembiasaan yang diterapkan di pesantren yang akan menjadi kepribadian

yang tidak akan terkikis dengan arus globalisasi.

2. Keterbatasan

Dalam melaksanakan penelitian, terdapat hal-hal yang tidak dapat

dijangkau karena keterbatasan, adapun keterbatasan itu adalah :

xvii
a. Tidak semua peserta didik atau responden dapat diwawancarai karena

persilangan waktu yang berbeda.

b. Terbatasnya tenaga dan waktu yang dimiliki, sehingga pengoptimalan

penelitian ini di rasa kurang maksimal.

c. Terbatasnya referensi yang di kaji dari peneliti yang membuat penelitian

ini kurang optimal.

H. Metode penelitian

Menurut Dhofir yang di maksud dengan metodologi penelitian adalah

”cara-cara yang akan digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data pemilihan

wilayah penelitian dan penyimpulan data tersebut (1997: 22).”

Sedangkan metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini di tinjau dari tempatnya adalah penelitian lapangan (Field

Research). Sedangkan yang dimaksud dengan Field Research adalah seperti

yang dikemukakan oleh Mahmud sebagai berikut:

Kegiatan penelitian yang di lakukan di lingkungan masyarakat tertentu,

baik di lembaga dan organisasi kemasyarakatan maupun lembaga pemerintah

dengan cara mendatangi rumah tangga, perusahaan-perusahaan, dan tempat-

tempat lainnya. Selain itu, penelitian dapat pula dilakukan terhadap objek-objek

alam. Usaha pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara

dan observasi (2011: 31).

Sedangkan di tinjau dari analisis data penelitian kami menggunakan

metode penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Licoln penelitian kualitatif

adalah: Suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan metodologi

xviii
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada

pendekatan ini peneliti menekankan sifat realitas terbangun secara sosial,

hubungan erat antara peneliti dan subjek yang di teliti (Noor, 2013: 34)

a) Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif.

Adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk kondisi. obyek yang alamiah, (sebagai

lawanannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi

(Sugiyono, 2016: 9).

Alasan penggunaan pendekatan kualitatif yaitu data penelitian ini

bersifat deskriptif tidak melibatkan angka atau statistic. Dengan kata lain

metode penelitian ini digunakan untuk mengkaji atau menggambarkan

secara mendalam dari fenomena yang dikaji. Dalam hal ini peneliti dapat

melakukan pendekatan secara intens dengan informan agar memperoleh

data yang aktual.

b) Jenis Penelitian

Pendekatan dipenelitian ini menggunakan kualitatif. Alasan

menggunakan kualitatif karena penelitian bersifat deskriptif dan tidak tidak

melibatkan angka atau statistic.

Sedangkan jenis penelitian, penelitian ini menggunakan jenis

penelitian lapangan (Field Research). Alasan penggunakan jenis penelitian

xix
lapangan (Field Research) yaitu peneliti langsung berperan serta dalam

pengamatan. Peneliti membuat catatan lapangan yang kemudian dianalisis

dengan berbagai cara seperti wawancara, observasi dan dokumentasi.

c) Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Menurut Arikunto (2002: 133) metode observasi adalah kegiatan

pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakn seluruh

alat indra. Sedangkan menurut Dhofir bahwa metode observasi adalah

salah satu instrumen penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data

menggunakan kekuatan pengamatan (1997: 45).

1) “Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode

pengumpulan data yang di gunakan untuk menghimpun data

pnelitian melalui pengamatan dan pengindraan observer atau peneliti

benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

2) Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa

menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau

pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya

dalam mengamati suatu objek.

b. Interview

Menurut Mahmud (2011: 173) metode interview adalah “teknik

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan

mencatat atau merekam jawaban-jawaban respoden.”

Sedangkan menurut Yunus (2010: 357) “wawancara adalah kegiatan

pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara menanyakan

xx
secara langsung pada sumber informasi. Arikunto juga berpendapat

bahwa interview adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (2002:

132).

c. Dokumentasi

Menurut Mahmud (2011: 183) metode dokumentasi adalah “teknik

pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian,

tetapi melalui dokumen. Dan menurut Noor (2013: 141) mengatakan

bahwa “sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan

harian, cederamata, laporan, artefak dan foto”. Adapun yang ingin

diperoleh dari metode ini adalah:

1) Sejarah dan profil lokasi penelitian.

2) Gambaran umum lokasi penelitian.

3) Sarana dan prasarana.

I. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi pembahasan dalam

empat bab, yang terdiri dari Bab dan Sub bab. di antaranya:

BAB I: Pendahuluan, dalam bab ini memberikan gambaran secara

menyeluruh sebagai pola dasar penulisan skripsi. Memuat

pembahasan mengenai: Konteks Penelitian, Alasan Pemilihan

Judul, Definisi Istilah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Asumsi Dan Keterbatasan, Metode

Penelitian Dan Sistematika Pembahasan.

xxi
BAB II: Kajian Teori dan telaah hasil penelitian terdahulu, bab ini ditulis

untuk memperkuat suatu penelitian, dengan adanya kajian teori

antara data dan teori akan saling melengkapi dan menguatkan

mutu penelitian. Teori yang digunakan sebagai kajian penelitian

ini yaitu praktik pembiasaan sholawat, pengertian kecerdasan

emosional atau spiritual.

BAB III: Laporan hasil penelitian, terdiri dari hasil penelitian, diantaranya:

latar belakang objek penelitian, penyajian dan analisis data,

diskusi dan interpretasi.

BAB IV: Kesimpulan dan saran, dalam bab ini berfungsi memberikan

pernyataan singkat untuk membuktikan kebenaran temuan dalam

skripsi. Dengan hasil kesimpulan peneliti akan dapat membantu

memberikan saran-saran konstruksi yang terkait dengan

penelitian.

xxii
BAB II

TINJAUAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan terdahulu. Untuk

menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian

terdahulu dari hasil penelusuran peneliti terdapat beberapa hasil penelitian

yang mempunyai persamaan dan perbedaan. penulis mengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian

penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa skripsi dan

jurnal terkait diantaranya:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Heny Wulandari, dengan

judul “Pembiasaan sholawat dalam menanamkan kedisiplinan siswa di

sekolah menengah pertama daruttauhid desa bandar jaya kecamatan rantau

rasau kabupaten tanjung jabung timur”. Dengan Fokus penelitian (1) Untuk

mengetahui pembiasaan sholawat dalam menanamkan kedisiplinan siswa di

SMP Daruttauhid Desa Bandar Jaya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten

Tanjung Jabung Timur (2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru

dalam menerapkan pembiasaan sholawat untuk meningkatkan ke disiplinan

siswa di SMP Daruttauhid Desa Bandar Jaya Kecamatan Rantau Rasau

Kabupaten Tanjung Jabung Timur (3) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh

guru dalam menerapkan pembiasaan sholawat untuk meningkatkan


kedisiplinan siswa di SMP Darut tauhid Desa Bandar Jaya Kecamatan Rantau

Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hasil dari penelitian ini adalah mengajak siswa agar disiplin dalam

bentuk ssholawat perbedaan dengan penulis yaitu dimana diatas meneliti di

sekolah menengah pertama yang sudah faham mengenai sholawat serta sudah

fasih dalam pembacaannya tinggal menjalankan sedangkan penulis meneliti

di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso dimana peserta didik

ditekankan pada praktik pembiasaan sholawat dalam pengembangan

kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik.

kedua, penelitian yang dilakukan oleh Imam Alfianto, dengan judul

“Hubungan kegiatan sholawat dengan disiplin siswa melalui program literasi

sekolah di sd al irsyad al islamiyayah 01 purwokerto”. Dengan focus

penelitian (1) Adakah hubungan antara kegiatan sholawat dengan

kedisiplinan siswa di SD Al Irsyat Al Islamiyyah 01 Purwokerto (2)

Bagaimana hubungan antara kegiatan sholawat dengan sikap di siplin siswa

di SD Al Irsyat Al Islamiyyah 01 Purwokerto.

B. Kajian Teori

1. Pengertian Sholawat

Menurut Yunus dalam kamus Arab Indonesia menyatakan bahwa

Shalawat berasal dari kata Shalat dan bentuk jama’nya menjadi shalawat

yang berarti doa untuk mengingat Allah secara terus-menerus (Aini, 2014:

222).

Shalawat adalah yang ditunjukan pada Nabi Muhammad SAW,

sebagai bukti cinta dan hormat kita padanya, ia juga doa para malaikat,

25
bahkan Allah SWT, memerintahkan malaikat untuk mendoakan mereka

yang bershalawat, sebagaimana yang tergantung dalam firman-Nya surat

Al- Ahzab /33: 56. Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-

Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,

bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan

kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56). Ayat ini memperkuat rasa hormat yang

wajib kita lakukan kepada Nabi, bukan saja di kala hidupnya, bahkan

sampai setelah beliau wafat pun.

Dengan ayat ini Allah memberi bukti bahwa Allah sendiri berlaku

hormat kepada Nabi. Allah mengucapkan shalawat kepada Nabi, Malaikat-

malaikat di langit pun mengucapkan shalawat kepada Nabi. Maka

orangorang yang beriman hendaklah mengucapkan shalawat pula kepada

beliau. Imam Bukhari berkata “Menurut Abul Aliyah yang dimaksud

dengan shalawat Allah Ta’ala kepada Nabi ialah pujian yang Dia berikan

terhadap Nabi. Dan shalawat malaikat kepada Nabi ialah doanya.

2. Keutamaan Membaca Sholawat

Membaca shalawat merupakan amalan ringan yang mudah

dikerjakan. Meskipun amalan ini tergolong ringan tetapi memiliki fadilah

yang begiru ,luar biasa bagi khidupan kita. Untuk itu, sebagai muslimah

hendaknya kita membiasakan diri untuk membaca shalawat.

Keutamaan bershalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, Telah

menjadi sebuah ketetapan yang membuat seorang muslim berkeinginan

untuk mengucapkannya, dan menyeru kepadanya agar selalu menjaganya.

Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

26
1. Bershalawat dan salam adalah perantara bertambahnya iman dan

sebagai penyucian jiwa.

2. Bershalawat kepada Rasulullah SAW adalah perantara diampuninya

dosa, lenyapnya kesedihan dan kesukaran.

3. Bershalawat kepada Rasulullah SAW adalah perantara mendapatkan

syafa‟at Rasulullah SAW pada hari kiamat.

4. Bershalawat kepada Rasulullah SAW adalah perantara turunnya

pertolongan Allah SWT kepada kita, berdo’anya para malaikat kepada

kita, diangkatnya derajat dan dihapusnya segala dosa.

Bershalawat kepada Rasulullah SAW akan memudahkan mimpi

bertemu beliau, selain keutamaan membaca shalawat yang telah disebut

diatas, masih banyak lagi manfaat nyata yang dirasakan para pelaku

shalawat sebagian besar adalah manfaat psikologis, sebagai berikut:

a. Menimbulkan kebahagiaan

b. Menimbulkan ketenangan jiwa

c. Menjadi lebih kreatif

d. Merasa lebih damai

e. Menjadi lebih spiritual

d. Perubahan Perilaku Melalui Sholawat Sesuai Keterangan dari ustadz

Kamaluddin sebagai penyusun buku “Rahasia Dahsyat Shalawat”

mengatakan bahwa salah satu keistimewaan dari orang yang membaca

shalawat adalah dapat tercetaknya pribadi Rasulullah SAW dalam hatinya

27
Setengah dari pada faedah membaca shalawat yang paling besar adalah

tercetaknya shuroh Rasulullah SAW di dalam hati si pembaca shalawat

(Sa‟adatud Daroini hal:106).

Dengan itu maka kita harus bisa memahami siroh Nabi yang salah

satunya dapat diketahui dari bacaan-bacaan shalawat. Dalam bukunya

Shalawat untuk Jiwa, Rima Olivia seorang Psikolog mengatakan bahwa

dalam perjalanan sebagai psikolog yang banyak berhubungan dengan

pengambangan diri, saat mengamati, shalawat memiliki daya ubah yang

luar biasa pada diri seseorang.

Hakikat shalawat adalah mengingat, memuja, dan meneladani

Nabi, mengagumi dan meneladaninya dalam segala perilaku Nabi,

menerima pilihannya, dan menjauhi larangannya. Shalawat berfungsi

sebagai penghubung antara kita dan Nabi cinta kita kepada Nabi berbentuk

shalawat, dan shalawat menyempurnakan identitas kita sebagai seorang

muslim.

Macam–Macam Sholawat

a. Shalawat Ma’tsurah, yaitu Kalimat, cara membacanya, waktu, dan

fadhilah Shalawat Ma'tsurah yang merupakan doa yang dilontarkan

Nabi sendiri. Allahumma Shalli'ala Muhammadin nabiyi al-umiyi

wa'alaalihi wa as-salim, misalnya, atau allahumma salli'alaa

muhammadin 'abdika warasulika nabiyyil ummiyil ummiyil ummiyil

ummiyil ummiyil ummiyil ummiyil ummi

b. Shalawat Ghairu Ma’tsurah, yaitu Shalawat Ghairu Ma'tsurah, atau

doa-doa yang dibuat oleh orang selain Nabi Muhammad (sahabat,

28
Tabi'in, atau Ulama'), seperti Munjiyat Syekh Abdul Qadir Jailani,

Shalawat Fatih oleh Syekh Ahmad at-Tijami, Shalawat Badr, Shalawat

Nariyah, dan lain-lain. Yang terpenting adalah mensyukuri Nabi

Muhammad sebagai tanda cinta dan syukur kepada Allah SWT, yang

telah menciptakannya sebagai makhluk pilihan dan cahaya bagi dunia

melalui keteladanannya.

3. Manfaat Membaca Sholawat

Manfaat bershalawat dan salam kepada Rasulullah saw telah

menjadi sebuah ketetapan yang membuat seorang muslim berkeinginan

untuk mengucapkannya, dan menyeru kepadanya agar selalu menjaganya.

Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bershalawat dan salam adalah perantara bertambahnya iman dan

sebagai penyucian jiwa, peratara diampuninya dosa, lenyapnya

kesedihan dan kesukaran.

b. Tabarrukan atau ngalap berkah. Konsep barokah memang unik dan

sulit untuk dilukiskan. Sacara definisi barokah adalah ziyadah al-khair

(bertambahnya kebaikan). Keberkahan berupa Syafa’at beliau di

akhirat kelak.

c. Mengobati Kerinduan. Rindu dalam konteks ini adalah kerinduan

kepada Baginda Muhammad saw. Yang diapresiasikan seorang murid

kepada mursyid sehingga bisa wusul (sampai dan bersambung) kepada

Allah swt

4. Pengembangan Kecerdasan Emosional dan Spiritual

29
Menurut Thalib (2020) Kecerdasan emosional adalah Keahlian,

kecerdasan, dan kecermatan seseorang dalam mengendalikan diri dalam

menghadapi orang-orang di sekitarnya dengan memanfaatkan seluruh potensi

psikologisnya, seperti inisiatif dan empati, komunikasi, dan kemampuan

persuasi secara umum, menjadi keunikan tersendiri bagi mereka. Kecerdasan

emosional didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengatur, mengendalikan,

dan menetralisir potensi emosi di dalam hati manusia sehingga sisi positifnya

terus-menerus ditampilkan dan sisi buruknya selalu dikendalikan dan

dinetralisir.

Tingginya emosi seseorang tidak diukur dari kuat atau lemahnya

perasaan seseorang terhadap sesuatu, apakah perasaan itu dibenarkan atau

tidak, melainkan dari bagaimana ia bertindak, yaitu dengan melihat sejauh

mana seseorang dapat menguasai dan mengerahkan perasaannya. Sehingga

tindakannya didasarkan pada pemikiran sehat yang mengendalikan emosi

yang ada.

Zohar dan Marshall, mengemukakan 4 indikator dari kecerdasan

spiritual yang tinggi, yaitu:

1. kemampuan untuk menjadi fleksibel, derajat kesadaran diri yang tinggi

2. kecakapan untuk menghadapi dan menggunakan serangan, kecakapan untuk

menghadapi dan menyalurkan/memindahkan rasa sakit,

3. kualitas untuk terilhami oleh visi dan nilai, enggan melakukan hal yang

merugikan,

4. kecenderungan melihat hubungan antar hal yang berbeda (Zohar dan Marshall,

2018; 23) .

30
BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

Latar belakang objek penelitian perlu diinformasikan terlebih dahulu

bahwa daerah yang menjadi objek penelitian pada skripsi ini adalah Madrasah

Ibtidaiyah At-Taqwa Bondowoso.

Dalam pembahasan latar belakang objek penelitian ini akan dijelaskan

tentang keadaan secara detail yang ada di daerah penelitian serta hal yang

berkaitan dengan aktivitas yang mengarah kepada kepribadian.

1. Sejarah Singkat SMP Kunuuzul Imam Kauamn Bondowoso

Nama Kunuuzul Imam Kauman berasal dari rangkaian beberapa

kata. Kunuuzul memiliki arti harta yang tersimpan sedangkan Imam

merupakan penisbatan kepada pengasuh pondok pesantren Kauman ke

IV yaitu almaghfurlah KH. M. Imam Hasan, sedangkan Kauman

merupakan lokasi lembaga ini berada. Nama yang kemudian menjadi

nama lembaga Pendidikan Formal ini adalah nama yang sangat berharga

dan penting bagi para pendiri khususnya dan alumni serta masyarakat

pada umumnya. Nama ini merupakan sejarah panjang hasil musyawarah,

perenungan dan ikhtiar yang mendalam dari pencetusnya yakni KH. Ach.

Syaifi Faroidl. Awalnya nama yang direncanakan cukup Yayasan

Kunuzul Imam, namun pada saat pendaftaran beberapa kali ditolak

sehingga ketika ditambahkan kata Kauman barulah pendaftaran secara

online diterima oleh sistem. Hal ini, menimbulkan penafsiran bahwa


lembaga yang akan dididrikan harus menetapkan nama Kauman dan

tidak boleh menghilangkannya.

Latar belakang pendirian Yayasan Kunuuzul Imam Kauman ini

tidak hanya dilatari oleh keinginan untuk mendirikan lembaga

pendidikan semata. Disamping itu, untuk mengokohkan dan memperluas

bidang harapan dan syi’ar dalam meninggikan agama Allah (li’ilaai

kalimatillah). Sehingga berangkat dari niat tersebut beberapa alumni

pondok pesantren Kauman diantaranya Ust. Taufik Jamhur Isma’il,

S.Pd.I, Ust. Suheri, M.Pd.I, Ust. Jumadin, S.Pd.I, Ust. Taufik, S.Pd.I

(Koncer), Ust. Dumyati, S.Pd.I, Ust. Anshori, M.Pd.I, Ustdz. Sutikno,

S.Pd.I, Ust. Masfurrahman, M.Pd.I, Ust. Ja’far Shodiq berkumpul dan

berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan formal

tentunya keinginan tersebut merespon sinyalemen yang juga menjadi

keinginan Pengasuh pondok pesantren Kauman Al Hasani Al Lathifi

Bondowoso yang ke V yakni KH. Ach Syaifi Faroidl.

2. Identitas Lembaga

1) Nama Sekolah : SMP Kunuuzul Imam Kauman

2) Statu : Swasta

1) Tanggal : 15 Januari 2018

3) NPSN : 69973032

4) Alamat Sekolah :

1) Jalan : KH. Zainul Arifin No. 165

2) Kelurahan : Kotakulon

3) Kecamatan : Bondowoso

32
4) Kabupaten : Bondowoso

5) Propinsi : Jawa Timur

6) Kode Pos : 68213

7) Telepon : (0332) 423036

8) Email : smp.kik@gmail.com

9) Website : http://kunuuzulimamkauman.com

5) Mulai berdiri tahun : 2018

6) Status Tanah : -

7) Luas Tanah (m2) :3

(Sumber data: Dokumen SMP KUNUUZUL IMAM KAUMAN

Bondowoso)

3. Visi dan Misi SEKOLAH

1) Visi

Visi Madrasah adalah moral yang dijadikan dasar atau

rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan

sekolah yang secara khusus diharapkan oleh sekolah. Visi

sekolah merupakan turunan dari Visi pendidikan Nasional,

yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi,

Tujuan sasaran untuk pengembangan sekolah di masa depan

yang di impikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan

perkembangannya. Adapun visi SMP KUNUUZUL IMAM

KAUMAN Bondowoso adalah

33
“Terwujudnya generasi yang mantap aqidahnya, khusyu’

ibadahnya, cerdas akal fikirannya, luas dan luwes

pergaulannya serta terpuji akhlaqnya”

Indikator pencapaian visi

1) Memperbaiki bacaan al quran ( tahsinul qiroah )

2) Memantapkan iman ( ad dien )

3) Mengembangkan intelektual ( al aql )

4) Membangun karakter ( al haya’ )

5) Meraih prestasi ( al amalussholih )

6) Memupuk sikap terpuji ( al adab )

2) Misi

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut di atas, Misi SMP

KUNUUZUL IMAM KAUMAN Bondowoso sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang

berorientasi pada terbentuknya peserta didik yang

beriman, bertaqwa, dan berakhlaq mulia atas dasar

nilai-nilai Islam ala Ahlus Sunnah Wal Jama’ah an

Nahdliyah.

2) Menerapkan manajemen pendidikan yang profesional

untuk mengembangkan intelektual peserta didik yang

siap berkompetisi dan berprestasi.

Berorientasi masa depan yang lebih baik, lebih bermakna, lebih

bermanfaat dengan tujuan menjadi orang yang mulia dunia dan mulia

34
akhirat. (Sumber data: Dokumen SMP KUNUUZUL IMAM KAUMAN

Bondowoso)

4. Tujuan

Berdasarkan Visi dan Misi sekolah, maka tujuan yang hendak

dicapai SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso yaitu membekali

Peserta Didik :

1) Membentengi Aqidah siswa dan siswi serta stakeholder

Madrasah khususnya dan Masyarakat Bondowoso pada

umumnya dengan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah an

Nahdliyah.

2) Memiliki kemampuan dan kesadaran melaksanakan ibadah

kepada Allah SWT.

3) Memiliki Ilmu dan pengetahuan yang luas sebagai bekal

kehidupannya.

4) Membiasakan diri mewujudkan pola hidup Islami serta

mampu berprilaku yang baik sebagai cermin akhlaqul karimah

di lingkungannya.

B. Penyajian dan Analisis Data

Pada tahap penyajian dan analisis data, peneliti sajikan data yang

diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun data

tersebut sebagai berikut :

1. Bentuk Praktik Pembiasaan Sholawat Dalam Pengembangan

Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Peserta Didik di SMP Kunuuzul

Imam Kauman Bondowoso

35
Dalam pemantapan nilai-nilai keagamaan, para siswa didasari oleh

potensi dan fitrah keagamaan terutama dalam hal keimanan atau

ketauhidan, syari’ah atau ibadah, akhlak atau budi pekerti. Hal ini

diperkuat dengan wawancara kepala SMP Kunuuzul Imam Kauman

Bondowoso yaitu Ustadz Muhammad Zainul Hadi, S.Pd.I. Beliau

mengatakan:

“SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso mempunyai program


kegiatan diantaranya kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan agar siswa dapat
termotivasi dan mampu berkreativitas sesuai dengan kemampuan para
siswa serta dapat memberikan nilai lebih dalam proses kegiatan
belajar mengajar”. yaitu terdapat mengaji Al-quran, sholat dhuha.
(Wawancara, Jum’at 30 Desember 2023 pukul 07.30 diruang kepala
sekolah).

Selain itu, program tahunan di SMP Kunuuzul Imam Kauman

yaitu santunan kepada tukang becak sebagai bentuk rasa terima kasih.

SMP Kunuuzul Imam Kauman memberikan bingkisan kepada tukang

becak yang telah mengantar dan menjemput siswa-siswi. Sebagaimana

yang telah ditegaskan oleh kepala madrasah beliau mengatakan:

“Tiap tahunnya kami adakan santunan untuk tukang becak sebab


mereka telah menjemput dan mengantarkan siswa-siswi kami,
walaupun siswa-siswi kami memang membayarnya, bagi kami
dengan mereka mengantarkan dan menjemput sudah membantu
pendidikan anak-anak didik kami”. (Wawancara, 30 Desember
2023 pukul 07.45 diruang kepala sekolah).

Hal tersebut juga sejalan dengan visi dari SMP Kunuuzul Imam

Kauman yaitu terwujudnya generasi yang mantap aqidahnya, khusyu’

ibadahnya, cerdas fikirannya dan terpuji akhlaqnya. Madrasah Ibtidaiyah

tentunya memiliki harapan dengan adanya kegiatan sholawat peserta didik

36
memiliki kemampuan untuk mengolah perasaannya dan menguatkan nilai

- nilai spiritual yang akan melekat pada diri peserta didik, sehingga peserta

didik mengetahui hal – hal yang belum waktunya untuk diketahui. Jika

tidak ada pengawasan dari orang yang lebih dewasa akan membuat peserta

didik memiliki akhlaq yang buruk. Selain itu peserta didik tidak akan

memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri dengan aturan – aturan yang

dibuat dilingkungannya berada.

2. Hasil Dari Praktik Pembiasaan Sholawat Dalam Pengembangan

Kecerdasan Emosional Dan Spiritual di SMP Kunuuzul Imam

Kauman Bondowoso Tahun 2023-2024

Peneliti melakukan penelitian melalui wawancara dengan Waka

kesiswaan. Setiap hari apa kegiatan sholawat dilaksanakan di SMP

Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso? Bagaimana hasil dari kegiatan

sholawat untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual pada

siswa dan perbedaan kegiatan sholawat antara kelas rendah dan kelas

tinggi?

“Setiap hari Jum'at pagi. Alhamdulillah banyak hasil yang di


dapatkan peserta didik kami tidak mudah terpengaruh dengan hal -
hal yang negatif karena bisa mengontrol emosi didalam bertindak,
artinya apa, anak - anak tidak ngawur dan tidak sembarangan
didalam menjalankan aturan. Kemudian dari pada itu anak - anak
bisa mudah terarahkan ke sesuatu hal yang positif dengan berbagai
ubudiahnya sebagai bentuk kegiatan spiritual keagamaan untuk
membangun karakter kepada Anak - anak yang bernilai positif, dan
antara kelas rendah setiap guru menjadwalkan siswa untuk terbiasa
memimpin kegiatan sholawat di masjid agar menjadi kebiasaan
ketika berada dikalangan masyarakat dan untuk kelas tinggi
membiasakan bersholawat yang dipimpin oleh guru di musholla,

37
jadi perbedaan antara kelas rendah dan kelas tinggi itu
membiasakan dari kelas rendah agar terbiasa bersholawat ketika
berada dikalangan masyarakat.” (Wawancara 02 Januari di
Kantor SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso)

Peneliti juga menanyakan pada guru kelas, Apa dampak positif

bagi siswa dalam kegiatan sholawat ini?

“Dampak positif dalam kegiatan sholawat ini seluruh siswa senang,


bahkan setiap siswa bisa sering melantunkan sholawat dan ketika
kami menerima masuka dari wali peserta didik lebih banyak
merasakan dampak positif yang di lakukan peserta didik ketika di
rumah yang belum pernah di lakukan oleh peserta didik
sebelumnya yakni peserta didik lebih semangat dalam
menumbuhkan ghirah kecintaannya kepada kanjeng nabi yaitu
dengan mengadakan gelar maulid akbar, sehingga setiap
melaksanakan ibadah tidak perlu adanya paksaan ketika akan
melaksanakannya, harapan kita semua dari pembiasaan sholawat
ini pasti mendapatkan syafa’at baginda Rasulullah Saw. Insyaallah
juga dalam Praktik pembiasaan sholawat ini sangat membantu
pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual bagi setiap
siswa.”(Wawancara, 02 Januari 2024)

Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual yaitu peserta didik di

SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso memiliki banyak dampak

positif salah satunya tidak mudah terpengaruh dengan hal - hal yang

negatif karena bisa mengontrol emosi didalam bertindak. Selain itu peserta

didik lebih mudah diarahkan pada hal yang positif sebagai bentuk kegiatan

spiritual keagamaan untuk membangun karakter dan akhlak yang baik.

C. Diskusi dan Interpretasi

38
1. Bentuk Praktik Pembiasaan Sholawat Dalam Pengembangan

Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Siswa di SMP Kunuuzul Imam

Kauman Bondowoso Tahun 2023-2024

Berdasarkan analisis data tentang pembiasaan sholawat dan adanya

visi yang ingin dicapai Madrasah dengan kegiatan sholawat. Menurut

Muhammad Yunus dalam kamus Arab Indonesia menyatakan bahwa

Shalawat berasal dari kata Shalat dan bentuk jama’nya menjadi shalawat yang

berarti doa untuk mengingat Allah secara terus-menerus (Aini, 2014: 222).

Zohar dan Marshall, mengemukakan 4 indikator dari kecerdasan spiritual yang

tinggi, yaitu: 1. kemampuan untuk menjadi fleksibel, derajat kesadaran diri

yang tinggi, 2. kecakapan untuk menghadapi dan menggunakan serangan,

kecakapan untuk menghadapi dan menyalurkan/memindahkan rasa sakit, 3.

kualitas untuk terilhami oleh visi dan nilai, enggan melakukan hal yang

merugikan, 4. kecenderungan melihat hubungan antar hal yang berbeda.

Sesuai dental theories diatas, Pentingnya kegiatan sholawat bagi

Madrasah Ibtidaiyah sejalan dengan visi dari SMP Kunuuzul Imam Kauman

yaitu terwujudnya generasi yang mantap aqidahnya, khusyu’ ibadahnya,

cerdas fikirannya dan terpuji akhlaqnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Mawardi (2009:2) yang mengatakan bahwa manfaat sholawat diantaranya

shalawat mengandung banyak manfaat diantaranya adalah perantara

bertambahnya iman, peratara turunnya pertolongan Allah SWT kepada kita,

sebab mendapatkan syafa’at dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,

mendapatkan pencerahan, tabarrukan atau ngalap berkah, mengobati

Kerinduan. Kegiatan sholawat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

39
untuk mengolah perasaannya dan menguatkan nilai – nilai spiritual yang akan

melekat pada diri peserta didik.

2. Hasil Dari Praktik Pembiasaan Sholawat dalam Pengembangan

Kecerdasan Emosional Dan Spiritual di SMP Kunuuzul Imam

Kauman Bondowoso Tahun 2023-2024

Berdasarkan analisis data tentang hasil yang telah dicapai dari

dilakukannya strategi yang telah dirancang sebelumnya merupakan

harapan yang diinginkan oleh Madrasah. Menurut Thalib (2020)

Kecerdasan emosional adalah Keahlian, kecerdasan, dan kecermatan

seseorang dalam mengendalikan diri dalam menghadapi orang-orang di

sekitarnya dengan memanfaatkan seluruh potensi psikologisnya. Selain itu

juga kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk

memfungsikan IQ dan EQ secara efektif, bahkan kecerdasan spiritual

merupakan kecerdasan tertinggi yang dimiliki manusia (Muh. Dahlan

Thalib, 2020: 224).

Upaya meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual melalui

kegiatan sholawat dapat dilihat hasilnya dari peserta didik yang tidak

mudah terpengaruh dengan hal - hal yang negatif karena bisa mengontrol

emosi didalam bertindak. Selain itu peserta didik lebih mudah diarahkan

pada hal yang positif sebagai bentuk kegiatan spiritual keagamaan untuk

membangun karakter dan akhlak yang baik.

40
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan di analisa

tentang praktik pembiasaan sholawat dalam pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual peserta didik di SMP Kunuuzul Imam Kauman

Bondowoso.

1. Bentuk praktik pembiasaan sholawat dalam pengembangan kecerdasan

emosional dan spiritual peserta didik di SMP Kunuuzul Imam Kauman

Bondowoso tahun 2023-2024 adalah melalui pemantapan nilai-nilai

keagamaan yang didasari oleh potensi dan fitrah keagamaan terutama

dalam hal keimanan atau ketauhidan, syari’ah atau ibadah, akhlak atau

budi pekerti. Terdapat beberapa bentuk kegiatan diantaranya kegiatan

harian (Mengaji Al-Qur’an, Sholat Dhuha Berjama’ah), kegiatan

mingguan (Sholawat di setiap hari Jum’at setelah sholat dhuha),

kegiatan bulanan (Tasyakuran Tahfidzul Qur’an dengan pembacaan

sholawat), kegiatan tahunan (Gelar maulid akbar).

2. Hasil dari strategi yang dilakukan dalam praktik pembiasaan sholawat

dalam pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik

di SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso tahun 2023-2024 adalah

terjadi peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual yang

dibuktikan peserta didik tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang

negatif karena bisa mengontrol emosi di dalam bertindak. Selain itu

peserta didik lebih mudah diarahkan pada hal yang positif sebagai
bentuk kegiatan spiritual keagamaan untuk membangun karakter dan

akhlak yang baik.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, maka kami

menyarankan tentang berbagai hal sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Peneliti perlu untuk selalu berupaya dan belajar dalam

mengembangkan tulisannya, sehingga karyanya dapat membuahkan

hasil yang baik.

b. Dari penelitiannya ini, peneliti dapat menjadikan karyanya sebagai

suatu pelajaran sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari

hari.

2. Bagi SMP Kunuuzul Imam Kauman Bondowoso

a. Melalui penelitian ini dapat mengetahui pentingnya dapat menjadi

bahan informasi untuk pihak sekolah terutama guru kelas agar

memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa

dalam proses pembelajaran.

b. Dapat mengetahui kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

berperan penting dalam mengembangkan dan mengoptimalkan

budaya religius di sekolah sehingga dapat lebih menjadi pribadi yang

lebih baik.

3. Bagi STAI At -Taqwa Bondowoso


a. STAI At - Taqwa Bondowoso perlu mengembangkan perpustakaan

serta penambahan literatur buku - buku sebagai bahan bacaan

terutama untuk mahasiswa semester akhir dalam pembuatan skripsi.

b. STAI At-Taqwa Bondowoso perlu terus mengkader dosen - dosen

pembimbing dalam karya tulis ilmiah agar kedepannya dapat

membimbing mahasiswa dalam pembuatan karya tulis ilmiah

semakin baik dan berkualitas.


DAFTAR PUSTAKA
Adrika Fithrotul Aini, (2014) Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis
Shalawat Addba’bil-Musafa. Ar-Rainiry; Internaional Journal of Islamic
Studies, Vol. 2, No.1
Agus Wibowo. 2013. Managemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Azzet, A.M. 2011. Urgensi Pendidikan karakter di Indonesia. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Barnawi dan Arifin, M. 2016. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan
Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Fauzi, Imron, 2018, Etika Profesi Keguruan, Mangli, Jember: IAIN Jember Press
Halimah, Leli, 2017, Keterampilan Mengajar Sebagai Inspirasi Untuk Menjadi
Guru Yang Excellent Di Abad Ke-21, Bandung: Refika Aditama
Hatta, 2018, Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru,
Sidoarjo: Nizamia Learning Center
Istiqomah, Hasna’, 2021, Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan
Kecerdasan Logis-matematis Anak Usia Dini di Tk Al-hasan Kedungpanji
Lembeyan Magetan, Skripsi, Ponorogo: IAIN Ponorogo.
Kesuma, Dharma. 2018. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek di
Sekolah. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Kholid mawardi, “Shalawatan: Pembelajaran Akhlak Kalangan Tradisionalis”,
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, vol. 14. No.3 September 2009,
hal. 2
Lickona, Thomas. 2013. Mendidik Untuk Membentuk Karakter Bagaimana
Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan
Bertanggung Jawab. Jakarta: Bumi Aksara
Maemunawati, Siti dan Alif, Muhammad, 2020, Peran Guru, Orang Tua, Metode
dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19,
Serang: Penerbit 3M Media Karya.
Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Foto di kelas bersama siswi SMP Kunuuzul Imam Kauman

Bersama Kepala SMP Kunuuzul Imam Kauman

Anda mungkin juga menyukai