Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI


DENGAN DITERAPKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VII DI
SMP N 2 PREMBUN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Drs. H. Noor Aziz, M. Pd.

DI SUSUN OLEH : NURYANTI (2021010002)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN DI WONOSOBO 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,taufiq,
hidayat serta inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini.Shalawat serta
salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
manusia ke jalan yang benar dan diridhoi Allah, demikian pula kepada keluarga dan para
sahabatnya.Selanjutnya dalam penulisan proposal ini, penulis banyak mengalamai
kesulitan,hambatan, namun berkat usaha serta bantuan dari berbagai pihak, semua kesulitan
dapat teratasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sains Al Qur’an Wonosobo.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Sains Al Qur’an Wonosobo.
3. Drs. H. Noor Aziz, M. Pd. , dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberi petunjuk dan nasehat kepada penulis.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Sains Al Qur’an Wonosobo yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan
pelayanan selama melaksanakan studi.
5. Pimpinan Perpustakaan Universitas Sains Al Qur’an Wonosobo beserta Stafnya yang
telah memberikan kemudahan dalam penggunaan sarana perpustakaan.
6. Bapak Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi PAI, Staf Tata Usaha, serta Dewan Guru
SMP N 2 PREMBUN.
7. Orang tua yang tak henti-hentinya selalu mendoakan dan memotivasi Untuk
senantiasa bersemangat dan tak mengenal kata putus asa. Terima Kasih atas segala
dukungannya, baik secara material maupun spiritual hingga terselesaikannya laporan
ini.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan di dalam penyusunan laporan tugas ini. Besar
harapan penyusun akan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya Penyusun
berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca sekalian.

Wonosobo , Mei 2023

Nuryanti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................................2
E. Kajian Pustaka....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
A. Deskripsi Teori...................................................................................................................4
1.Prestasi Belajar................................................................................................................4
2.Metode Demonstrasi.......................................................................................................5
3.Pendidikan Agama Islam................................................................................................5
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam.........................................................................6
b.Fungsi pendidikan agama Islam.................................................................................6
c. Tujuan pendidikan agama Islam disekolah SMP / MTS...........................................6
d. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (untuk SMP)....................7
BAB III...................................................................................................................................7
A . Rancangan Penelitian.......................................................................................................7
B . Subyek Penelitian.............................................................................................................7
C . Instrumen Penelitian.........................................................................................................8
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................9
E . Teknik Analisis Data........................................................................................................9
F . Hipotesis Tindakan...........................................................................................................9
G. Sistematika Pembahasan...................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................10
A . Kesimpulan......................................................................................................................10
B . Saran ................................................................................................................................10
C . Kata Penutup ....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang
peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi
lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur
sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan
bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat
membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu
untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.Berhasilnya tujuan pembelajaran
ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan
proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina
dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi
permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran
guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik
dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-
konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.Tujuan pendidikan nasional seperti
yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri
serta bertanggung jawab kemasyarakatan bangsa (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1998: 3). Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum
sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan Institusional yang disesuaikan dengan jenis
dan tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang
merupakan tujuan kurikulum sekolah yang diperinci menurut bidang studi/mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran (Purwanto, 1988 :2). Tujuan instruksional
dijabarkan menjadi Tujuan pembelajaran umum dan kemudian dijabarkan lagi
menjadi Tujuan pembelajaran khusus ( TPK ).
Dalam mencapai Tujuan Pembelajaran Khusus pada mata pelajaran PAI siswa
VII di SMP N 2 PREMBUN, masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari
masih rendahnya nilai mata pelajaran PAI dibandingkan dengan nilai beberapa mata
pelajaran lainnya, bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran
dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam mempelajari konsep-
konsep pelajaran PAI tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran
khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran PAI dapat tercapai dengan baik dan
hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu penggunaan metode
pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami konsep-
konsep pelajaran PAI Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik
atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang
akan menyampaikan materi pelajaran.Sedangkan penggunaan metode demonstrasi
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh
guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik,emosional dan intelektual yang
pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat
dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka
dalam penelitian ini memilih judul
“Peningkatan Prestasi Belajar PAI Dengan diTerapkan Metode Demonstrasi Pada
Siswa Kelas VII SMP N 2 PREMBUN “.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:
1.Bagaimanakah peningkatan Prestasi Belajar PAI di SMP N 2 PREMBUN dengan
diterapkannya metode demonstrasi?
2.Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi belajar siswa di
SMP N 2 PREMBUN ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1.Ingin mengetahui peningkatan Prestasi Belajar siswa SMP N 2 PREMBUN setelah
diterapkannya metode demonstrasi.
2.Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa SMP N 2 PREMBUN setelah
diterapkan metode

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1.Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran PAI dengan
metode demonstrasi.
2.Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan
metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu
alternative cara pembelajaran PAI pada siswa dengan pemanfaatan metode pengajaran
dalam mencapai tujuan intruksional
E. Kajian Pustaka
Sebelum melakukan laporan proposal ini penulis melakukan tinjauan pustaka terlebih
dahulu untuk menghindari plagiasi dan kesamaan terhadap karya-karya tulis yang
membahas permasalahan yang sama. Beberapa karya ilmiah penulis temukan baik
buku ataupun skripsi tentang prestasi belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam
antara lain:
1. Laporan dari saudara Fadlu Rozak dengan judul “Peningkatan Kemampuan
Wudhu Kelas II SD Negeri 1 Blorok Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
Tahun Ajaran 2010/2011”.Pembelajaran wudhu menggunakan alat peraga gambar
ini membuktikan dapat menarik perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan wudhu siswa kelas II SD Negeri 1 Blorok Kecamatan Brangsong
Kabupaten Kendal melalui penggunaan alat peraga gambar. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan perbandingan hasil praktik siswa Antara pra siklus yaitu
63,33, pada siklus I adalah 69,71, dan siklus II 77,6.4
2. Laporan dari saudara M. Khoirul Abshor dengan judul “Pengaruh Pendidikan
Shalat Pada Masa Kanak-kanak dalam Keluarga Terhadap Kedisiplinan Shalat
Lima Waktu Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kendal. Penelitian ini menunjukkan
bahwa hipotesis diterima ini Artinya kedisiplinan shalat siswa dipengaruhi oleh
pendidikan shalat Pada masa kanak-kanak dalam keluarga. Hal ini dapat dilihat
dari hasil Korelasi antara keduanya Perbedaan antara judul penelitian yang
dilakukan oleh saudara Fadlu Rozak terletak pada metode yang digunakan yaitu
dengan menggunakan alat peraga sedangkan yang saya teliti menggunakan
metode demonstrasi.Sedangkan persamaannya adalah sama-sama terletak pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi tentang
wudhu.Perbedaan antara judul penelitian yang dilakukan oleh saudara M. Khoirul
Abshor terletak pada metode yang digunakan, yaitu tidak hanya dengan metode
demonstrasi melainkan juga dengan metode pembiasan, Keteladanan, nasehat, dan
lainnya. Sedangkan persamaannya terletak pada Pelajaran yang diteliti, yaitu
Pendidikan Agama Islam.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1.Prestasi Belajar

a) Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar di artikan sebagai tingkat keterkaitan


siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984:4), mengatakan bahwa: Prestasi belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan dalam bentuk simbol angka,
huruf maupun kalimat yanag dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980:49)Prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh setiap
orang dalam kegiatan belajar. Sejalan dengan pndapat di atas Sunarya (1983:4)
Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa.
Dalam uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
ukuran keberhasilan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama
periode siswa dalam menguasai mata pelajaran dalam periode tertentu.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar


Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang di peroleh siswa selama proses
belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan.
Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-87), mengatakan bahwa factor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa mencangkup: factor internal dan factor
eksternal. Sebagai berikut:
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah factor yang keluar dalam diri siswa itu sendiri, yang
terdiri dari N.Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau
motif untuk berprestasi.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini bias
berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik itu lingkungan keluarga,
sekolah maupun lingkungan masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkers yang
diterjemahkan Soenoro (1982:30), mengatakan bahwa: Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah yang berasal dari si pelajar, factor yang
berasal dari si pengajar. Kedua factor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Faktor yang berasal dari si pelajar (siswa)
Faktor ini meliputi motivasi ,perhatian pada mata pelajaran yang berlangsung,tingkat
penerimaan dan pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang
dipelajari,kemampuan memproduksi dan kemampuan menggeneralisasi.
 Faktor yang berasal dari si pengajar (guru)
Faktor ini meliputi kemampuan membangun hubungan dengan si pelajar, kemampuan
menggerakan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan
menyebutkan pokok-pokok masalah yang di ajarkan, kemampuan mengarahkan
perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung. Dari pendapat Rooijakkers tentang
factor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat di berikan kesimpulan bahwa
prestasi siswa di pengaruhi oleh dua faktor yaitu factor yang berasal dari si pelajar dan
factor yang berasal dari si pengajar.

2.Metode Demonstrasi
a) Pengertian
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi
tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses
demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat
menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi
dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan
inkuiri.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi


Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di
antaranya:
1).Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab
siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2).Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi
juga melihat peristiwa yang terjadi.
3).Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih
meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa


kelemahan, di antarannya:
1).Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode
ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
2).Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang
berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah.
3).Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi
juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses
pembelajaran siswa.

3. Pendidikan Agama Islam


a) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adalah pengaruh, bimbingan, dan arahan dari orang dewasa kepada
anak yang belum dewasa agar menjadi orang dewasa, mandiri, dan memiliki
kepribadian yang utuh dan matang yaitu meliputi cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan, siswa dalam
menyakini, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran data dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama Islam
dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.
Sejalan dengan uraian diatas, beberapa ahli mengemukakan bahwa, pendidikan
agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama Islam dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional.

b) Fungsi pendidikan agama Islam dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi


SMP dan MTs (2003:2) dapat disebutkan sebagai berikut:
1.Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat.
2.Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam
lingkungan keluarga.
3.Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui
Pendidikan Agama Islam.
4.Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
5.Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapinya
sehari-hari.
6.Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan yang
lebih tinggi.
Dengan kata lain, pendidikan agama Islam memiliki kompetensi spesifik untuk
landasan landasan Al-Quran dan Hadist Nabi agar siswa beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam
prilaku sehari-hari dalam berhadapan dengan Allah SWT, sesama manusia, dan alam
sekitar, mampu membaca dan memahami Al-Quran, mampu beribadah dan
bermuamalah dengan baik dan benar, serta mampu menjaga kerukunan intern dan
antar umat beragama.
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang harus ditempuh
dalam pendidikan agama yang antara lain adalah “pengembangan fitrah beragama,
pemusatan belajar pada kebutuhan peserta didik, pembangkitan motivasi peserta
didik, pembiasaan belajar sepanjang hayat, dan keutuhan pelatihan.

c) Tujuan pendidikan agama Islam disekolah SMP / MTS adalah “membentuk


kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran
Islam.” (Zuhairini dkk, 1995: 159). Sedangkan dalam kurikulum 2004 Standar
Kompetensi SMP dan MTs (2003:2) disebutkan bahwa:
Pendidikan Agama Islam di SMP bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada
Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

d) Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (untuk SMP)


Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam (PAI) diatas, maka ruang liingkup
materi pendidikan agama Islam (PAI) dalam kurikulum 1994 pada dasarnya
mencakup tujuh unsur pokok, diantaranya Al-Qur’an/Hadis, keimanan, syari’ah,
ibadah, muamalah, akhlak, dan tarikh. Kemudian pada kurikulum tahun 1999
dipadatkan menjadi lima unsur, yaitu Al-Qur’an, keimanan, akhlak, fiqih dan
bimbingan ibadah, serta terikh.Diri unsur-unsur pokok ini dapat dijelaskan bahwa
ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama manusia,
dengan dirinya sendiri, dan dengan makhluk lain serta dengan lingkungannya.

BAB III
METODE PENELITIAN

A . Rancangan Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK
sebagai berikut :
1.Tempat Penelitian.
2.Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas
VII SMP N 2 PREMBUN dengan jumlah siswa sebanyak 29
anak.
3. Waktu Penelitian.
4. Penelitian Siklus I dilaksanakan bulan April 2023, dan Siklus II
dilaksanakan pada bulan April 2023 Siklus PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan siswa dalam
memahami materi.
B . Subyek Penelitian
Karakteristik sebagai berikut :
1.Nama Sekolah : SMP N 2 PREMBUN
2.Alamat sekolah : Jl.
3.Kelas : VII
C . Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar Siswa pada pembelajaran PAI melalui
metode demonstrasi, penulis melaksanakan penelitin di kelas VII dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Siklus I :
1. Perencanaan (Planning)
Pada kegiatan ini penulis dibantu dengan guru PAI mencari data pada siswa yang
dijadikan sampel penelitian, berkaitan dengan metode demonstrasi yang di terapkan
oleh guru PAI. Misalnya dalam pelaksana wudlu yang mereka lakukan. Pencarian
data ini dilakukan dengan tes lisan dan praktek wudlu, urutan-urutan wudlu sampai
pelafalan niat wudlu. Setelah itu penulis mempersiapkan berbagai sumber belajar
siswa, baik berupa buku tuntunan wudlu, tentang bagaimana cara dan urutan dalam
wudlu, dan CD pembelajaran wudlu.

2. Pelaksanaan (Acting)
a) Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c)Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d)Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3. Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan Metode Demonstrasi, siswa yang menjadi sampel penelitian
dikelompokkan sehingga bisa dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru yang lain.

4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian, setelah selesai
melaksanakan metode demonstrasi. Evaluasi dilakukan kepada siswa yang melakukan
kesalahan atau pelanggaran dalam melaksanakan metode dengan cara memberi
motivasi tentang pentingnya pelajran PAI, manfaat dan lain sebagainya dengan
harapan mereka akan mengerjakan atau mengamalkan pelajrannya dengan baik dan
benar.

Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan siklus pertama.
2. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi
hasil siklus pertama
3. Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa
4. Refleksi (Reflecting)
Melaporkan hasil dari pengamatan siklus II.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data atau
informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
1. Observasi/pengamatan langsung
Observasi langsung dilakukan pada saat siswa-siswi melaksanakan praktek sholat
dhuhur berjamaah, untuk mengetahui bagaimana ketertiban siswa melaksanakan
sholat, bacaan sholat, dan adab melaksanakan sholat dan lain sebagainya.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar PAI, yang
diperoleh melalui Praktek dan tes tulis oleh Siswa-siswi Kelas VII SMP N 2
PREMBUN.
E . Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi,
karena Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau
benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi
dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
F . Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara berupa tindakan atau rumusan
permasalahan yang ditetapkan dalam perencanaan penelitian tindakan kelas. Hipotesis
penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah: “Apabila Penerapan metode demonstrasi dalam
pembelajaran PAI dapat berjalan dengan efektif, maka prestasi dan hasil belajar siswa akan
meningkat”.
G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami proposal ini, maka proposal ini
dibagi menjadi empat bab, meliputi beberapa sub bab dalam Sistematika
pembahasannya sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini diuraikan antara lain latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka.

BAB II Kajian teoris SMP N 2 PREMBUN


Dalam bab ini menjelaskan tentang keadaan SMP N 2 PREMBUN mengenai
Deskripsi Teori ( Prestasi Belajar, Metode Demonstrasi, Pendidikan Agama Islam ).
BAB III Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini dibagi menjadi tiga bagian.
Penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran PAI dan hasil yang diperoleh
dari penelitian yang berkenaan dengan peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII
SMP N 2 PREMBUN ,hipotesis Tindakan dan sistematika pembahasan.

BAB IV Penutup
Pada bab ini penyusun mengemukakan tentang sub bab yang terdiri dari
kesimpulan, saran-saran, kata penutup serta daftar pustaka.

BAB IV
PENUTUP

Saran
1. Bagi guru dan sekolah
a. Mengingat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, disarankan bagi sekolah dan guru untuk
menjadikan ini sebagai alternatif metode pembelajaran;
b. Mengimplementasikan kegiatan pembelajaran sejenis dengan subjek dan objek
penelitian serta jenjang pendidikan yang berbeda;
c. Melakukan penelitian yang sejenis dengan rentan waktu yang lebih lama dan
tidak dibatasi oleh waktu sehingga akan diperoleh hasil yang lebih maksimal;
d. Melakukan penelitian yang sama melalui pembelajaran yang sama pula akan
tetapi materi pelajaran yang berbeda.

2. Bagi Peneliti
a. Mengingat penelitian ini hanya berjalan dua Siklus, maka peneliti atau guru lain
diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal;
b. Pada saat guru akan menerapkan metode demonstrasi ini, guru harus lebih
mempersiapkan semua instrumen dan memperhatikan alokasi waktu, agar berjalan
sesuai rencana;
c. Untuk pengembangan selanjutnya disarankan agar metode demonstrasi ini
dikembangkan untuk tema-tema yang lain dengan bentuk materi dan latian yang lebih
bervareatif.
d. Penelitian lanjutan dapat dikembangkan, baik untuk menyelesaikan Permasalahan-
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran PAI Di kelas VII SMP N 2
PREMBUN.
Kata Penutup
Alhamdulillāhi Rabb al-ālamīn. Puji syukur kehadirat Allah SWT Atas
pertolongan, rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada hamba-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat menyadari Bahwa mungkin skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Dengan berlapang dada penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang Bersifat membangun terhadap skripsi ini
demi kebaikan dimasa yang akan Datang. Penulis juga berharap kepada para pembaca
agar dapat mengambil Manfaat dari skripsi ini untuk menambah wawasan.Akhirnya,
hanya kepada Allah SWT tempat makhluk-Nya Berserah diri. Semoga karya yang
sangat sederhana ini mendapat ridha dari Allah SWT dan bermanfaat bagi penulis dan
yang membaca karya ini. Amin ya rabb al-alamin.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, 2002: Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran


Modul, Remaja Rosdakarya: bandung
Dasim Budimansyah, Dr., M.Si, 2003: Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Genesindo:
Bandung
Dave Meier, 2002: The Accelerated Learning Hanbook, Panduan Kreatif dan Efektif
Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Kaifa: Bandung
Haryono, 2004. Konsep dan Terapan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Konteks RRG,
UNNES Semarang.
Pasaribu, IL dan B. Simandjuntak. (1986). Didaktikdan Metodik. Bandung: Tarsito.
Roestiyah NK. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara-
Surachmad, Winarno, 1995: Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik, Bandung:
Tarsito
Suriswo, 2005: Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Tegal: UPS TegalWardono, 2003.
Penerapan Mathematics Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kesukaan Belajar dan
Kreativitas Bidang Matematika pada Siswa SLTP, Fakultas MIPA Jurusan Matematika
UNNES Semarang.
Strisno, Hadi, 1993: Metodologi Researh Jilid I, Yogyakarta: And offset
Winarni, Endang Retno, 2004. Hand Out mata Kuliah Metode Penelitian Kelas, Fakultas
MIPA Jurusan Matematika UNNES Semarang.
Winkel, WS, 1993: Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia
Zaini, Hysam et.al, 2002: Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
CTSD IAIN Sunan Kalijaga
Abshor, M. Khoirul. 2008. Pengaruh Pendidikan Shalat Pada Masa Kanak-kanak dalam
Keluarga Terhadap Kedisiplinan Shalat Lima Waktu Siswa Kelas VIII MTs N Kendal.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

Anda mungkin juga menyukai