Disusun oleh :
1. Rizal Rifai (2021010020)
2. Zaidatun Ni'mah Julifiyana (2021010004)
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ulumul Hadist, dengan judul : “Hadist Ditinjau
Dari Kuantitas Perawi”.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan
Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:.........................................................................4
1.3 Tujuan adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :....................................................4
1.4 Kegunaan pembuatan makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi kita semua,
diantaranya:.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
1.1.1 Definisi Hadist yang ditinjau dari kuantitas perawinya......................................................5
1.1.2 Apa Hubungan Kuantitas perawi dengan Hadist................................................................6
1.1.3 Apa saja Penerapan Hadits jika ditinjau dari kuantitas perawinya.....................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
2.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
2.2 Saran....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BIODATA RINGKAS PENULIS.....................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
Banyak nya jumlah hadits yang mana bisa dinilai dari berbagai macam sudut
pandang sering kali membuat kebingungan dan mengundang perdebatan antar manusia,
oleh karena itu, perlu diadakanya pembagian hadits dari beberapa tinjauan, misalnya, hadits
yang ditinjau dari kuantitas perawinya.
1.4 Kegunaan pembuatan makalah ini dapat memberikan suatu manfaat bagi kita
semua, diantaranya:
1.1.1 Sebagai tempat untuk menambah wawasan kita.
1.1.2 Sebagai bahan sumber Referensi bagi Pengetahuan kita.
1.1.3 Sebagai acuan diskusi dalam memecahkan suatu topik permaslahan.
1.1.4 Sebagai sumber informasi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
BAB II PEMBAHASAN
Suatu hadist yang telah sampai kepada kita dalam bentuknya yang sudah
ditadwin atau dikodifikasi dalam bentuk buku-buku hadist, melalui beberapa perawi
dan sanad. Perawi terakhir hadist yang termaksud dalam Sahih Bukhari atau dalam
Sahih Muslim, ialah Imam Bukhari atau Imam Muslim. Seorang penyusun atau
pengarang, bila hendak menguatkan suatu hadist yang ditakhrijkan dari suatu kitab
hadist, pada umumnya membubuhkan nama perawi (terakhirnya) pada akhir
hadistnya. Seperti dalam hadist yang tertera dibawah ini :
Sehingga dapat juga kita simpulkan bahwa Hadist yang ditinjau dari kuantitas perawinya
memiliki definisi bahwa banyak sekali para sahabat nabi maupun kalangan kalangan ulama
yang mendefinisikan hadist hadist nabi yang jumlahnya tudaklah sedikit.
1
https://hot.liputan6.com/read/4692915/kuantitas-adalah-jumlah-sesuatu-pahami-dari-contoh-kalimatnya
2
https://kbbi.web.id/perawi
3
https://umma.id/channel/answer/post/apa-itu-pengertian-perawi-hadist-758828
4
https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/kumpulan-hadits-pendek/1
1.1.2 Apa Hubungan Kuantitas perawi dengan Hadist
Hubungan antara kuantitas perawi dengan hadist yang dimaksud adalah
Banyaknya Hadist yang sudah diriwayatkan oleh beberapa sahabat nabi yang
diantaranya :
I. 5
Abu Hurairah
Mengabdikan seluruh hidupnya bersama Nabi Muhammad, Abu Hurairah
adalah salah satu perawi hadist yang meriwayatkan paling banyak hadist.
Tercatat dari beberapa sumber, ada 5.374 hadist yang telah beliau riwayatkan.
Beliau turut ikut serta dalam perang bersama Nabi Muhammad SAW atas
nama Allah SWT. Dia juga memiliki keistimewaan yakni kemampuan hafalan
yang luar biasa.
5
https://kumparan.com/hijab-lifestyle/5-sahabat-nabi-muhammad-saw-yang-banyak-meriwayatkan-hadist-
1tSlhA9PaPb/full
Di sekitar para sahabat lainnya, Abdullah bin Abbad diberi gelar "tinta umat".
Ia merupakan junior dari para sahabat lainnya dan termasuk sumber ilmu yang
sangat diperhitungkan.
Dan tidak hanya itu semua masih banyak sekali periwayat hadist yang disebut
dengan Perawi Hadist. Diantaranya ada 7 Perawi Hadist Dan Fungsi Hadis Nabi
Terhadap Al-Qur'an :
1. IMAM BUKHARI (194-256 H/ 773-835 M)
2. IMAM MUSLIM (204-261 H/ 783-840 M)
3. IMAM ABU DAWUD (202-275 H/ 817-889 M)
4. IMAM AT-TIRMIDZI (209-279 H/ 824-892 M)
5. IMAM AN-NASA'I (215-303 H/ 830-915 M)
6. IMAM IBNU MAJAH (209-273 H/ 824-887 M)
1.1.3 Apa saja Penerapan Hadits jika ditinjau dari kuantitas perawinya
Penerapan dalam Hadist yang ditinjau dari kuantitas perawinya bisa kita lihat bahwa
pada zaman sekarang jangan asal untuk hanya sekedar menyebarkan hadist tapi tidak tau
siapa pearwi dari hadist tersebut karna banyaknya perkembangan teknologi yang semakin
canggih dan banyak juga orang orang yang igin menghancurkan agami slam itu sendiri,
banyak juga terdapat hadist hadist yang palsu dengan mengatasnamakan perawi perawi
terkenal sehingga kita harus bisa dalam memilah hadist hadist yang shahih terutama yang
dapat kita kaitkan dalam Kehidupan Sehari-hari
6
Selain hadist ada juga Al-Qur’an yang merupakan mukjizat yang abadi sepanjang
masa dan ini sebagai bukti tentang kebenaran Nabi Muhammad S.A.W. Di dalamnya
terkandung berbagai aturan hidup bagi manusia baik dari segi ibadah, hukum, sosial,
ekonomi, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Hal ini juga dijelaskan dan diperkuat dengan
adanya hadist hadist yang Rasulullah berdasarkan bimbingan Allah S.W.T. Umat Islam harus
senantiasa meyakini, memahami, dan melaksanakan al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu,
bagi yang selalu berpegang teguh kepadanya, Allah akan menjamin hidup selamat baik di
dunia maupun di akhirat.
Untuk mencapai hal tersebut, kita harus mampu memfungsikan al-Qur’an dah Hadis
dalam kehidupan sehari-hari diantannya dengan cara sebagai berikut:
1. Meyakini dan Memahami bahwa al-Qur’an dan Hadis adalah Ajaran yang Sempurna
Nabi Muhammad saw. adalah nabi dan rasul terakhir yang mengemban tugas dalam
menyampaikan ajaran Allah yang mutlak benarnya melalui al-Qur’an dan Hadis yang
diperuntukkan kepada seluruh umat manusia. Al-Qur’an dan Hadis memberikan berbagai
aturan dan pengajaran untuk kehidupan manusia mulai dari yang kecil sampai pada tingkat
yang besar. Misalnya, mengatur tentang tata cara membuang air kecil, tata cara makan,
minum, tidur, hukum, politik, tata negara, dan lainnya melalui praktik praktik dan contoh
dari Rasulullah saw. Inilah konsep sempurna dari ajaran al-Qur’an dan Hadis yang dibawa
oleh seorang rasul yang kejujurannya selalu dijamin oleh Allah.
6
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/alquran-hadis-sebagai-pedoman-hidup/
Dari pembahasan inilah kita fahami bahwa al-Qur’an senantiasa membentuk pribadi
yang selalu berada dalam bimbingan Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya sehingga kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan
akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Surah al-Maidah ayat 3. “Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu tuntukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah
Aku ridai Islam sebagai agamamu” (Q.S. al-Maidah [5]:3)
Al-Qur’an dan Hadis sebagai standar kebenaran dalam melakukan aktivitas hidup
sehingga kita menjadi orang-orang yang selalu lurus dalam kebenaran itu dan mendaptkan
kebaikan dari Allah swt. Misalnya, melakukan ibadah salat berdasarkan perintah al-Qur’an
dengan melihat tata cara Rasul melakukannya, saum, ibadah haji, pergaulan di masyarakat,
atau tatanan hidup berbangsa dan negara. Penerapan al-Qur’an dan Hadis dalam hidup
sehari-hari akan membentuk pribadai yang mulia dengan sikap sebagai berikut.
a. Berlaku Adil
Al-Qur’an dan Hadis mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam
berbagai aspek kehidupan. Dengan bersikap adil, manusia akan menjadikan orang-orang
menjadi bertakwa. “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu
untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S. Al
Maidah [5]:8)
Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk
sebagai berikut.
Orang yang berpedoman pada al-Qur’an dan Hadis dalam mencari rezekinya akan
selalu mempertimbangkan penilaian, misalnya akan mencari rezeki dengan halal
mengeluarkan hak orang lain dalam harta, tidak berlebihan, mampu untuk selalu mengingat
Allah dalam setiap kesempatan. Karena dengan bersikap syukur dia akan mampu
menggunakan tenaga, pikiran, dan hartanya untuk Allah. Misalnya akan selalu taat
beribadah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah, membantu orang yang membutuhkan,
dan lain-lain.
Dengan berpegang teguh kepada al-Qur’an dan Hadis, Ia akan selalu berhati-hati
dalam berbuat. Oleh karena itu, ia akan lebih introspeksi diri dan lebih meningkarkan
kualitas keimanan, keilmuan, dan ibadahnya. Misalnya dengan banyaknya mencari ilmu,
berdiskusi, belajar yang baik, melakukan ibadah tepat waktu, banyak melakukan
ibadah sunnah seperti saum senin kamis, salat sunnah Rawatib, berakhlakul
karimah, berbakti kepada orang tua, hormat kepada guru, dan lain-lain. Melalui upaya
inilah kiranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap waktu dan akan mendapat
kemuliaann dari Allah SWT.
Menyebarluaskan ajaran al-Quran dan Hadis adalah sebuah tuntutan bagi semua
umat Islam agar terwujud kehidupan Islami. Penyebaran ajaran ini dilakukan baik melalui
sistem belajar mengajar maupun berdakwah bagi setiap manusia yang dapat dipraktikan
dalam proses belajar mengajar, atau berdakwah di lembaga format atau nonformal.
Misalnya, sekolah, perguruan tinggi, lembaga pelatihan, masjid, majelis taklim, dan
perusahaan.
Kaum muslimin memiliki dua pedoman yang mengatur seluruh aspek kehidupan
agar mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat, pedoman itu adalah al-Qur’an dan
Hadis. Al-Quran dan Hadis sebagai petunjuk, penjelas, dan pemisah. Al-Quran mempunyai
nama lain yaitu al-Kitab, al-Furqan, dan az-Zikr.
Hadis berfungsi sebagai penjelas, penguat al-Qur’an, dan penentu hukum tersendiri.
Kita memiliki cara yang dapat diterapkan untuk memfungsikan al-Qur’an dan Hadis dalam
kehidupan sehari-hari sehingga kita mampu untuk menjadi orang yang berbimbing dalam
hidup agar menjadi manusia yang mendapat kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Kami memiliki saran bagi para pembaca atau pendengar, agar selalu menerapkan
hadist dalam kehidupan sehari hari. Karna begitu mulia orang yang meniru perilaku
Rasulullah S.A.W dan selalu rendah hati terhadap sesame tidak lupa juga monghormati
segala sesuatu perbedaan dan semoga kita termasuk dalam umat dari Rasulullah S.A.W
dan semoga Allah S.W.T memberikan manfaat yang luar biasa kepada rekan rekan
semua. Amin Amin Ya rabbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://hot.liputan6.com/read/4692915/kuantitas-adalah-jumlah-sesuatu-pahami-dari-contoh-
kalimatnya
2. https://kbbi.web.id/perawi
3. https://umma.id/channel/answer/post/apa-itu-pengertian-perawi-hadist-758828
4. https://www.popbela.com/career/inspiration/romi-subhan/kumpulan-hadits-pendek/1
5. https://kumparan.com/hijab-lifestyle/5-sahabat-nabi-muhammad-saw-yang-banyak-meriwayatkan-
hadist-1tSlhA9PaPb/full
6. https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/alquran-hadis-sebagai-pedoman-hidup/