Anda di halaman 1dari 10

SUMBER HUKUM ISLAM YANG KEDUA

MAKALAH AGAMA ISLAM


Dosen Pengampu:
Robby Kharisma S.PD.I, .M.PD.

Disusun Oleh:
Aria Maulana 221010502742
Dwi Septiani 221010502757
Khalisa Trianingsih 221010502718
Mia Amelia 221010502691
Ridho Mahdi Saputra 221010503733

Universitas Pamulang
Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah “Sumber Hukum Islam”
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan danmembahas
sumber-sumber hukum yang dijadikan pedoman dan landasan oleh umatIslam. Dengan
makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapatmemilki pengetahuan
yang lebih luas mengenai sumber hukum Islam.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca umumnya dankami sendiri khususnya.
Tangerang, 01 maret 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alquran sebagai kalâm Allah (firman Allah) mencakup segala aspek persoalan
kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan pencipta-Nya, sesama manusia dan alam
semesta yang merupakan persoalan mendasar dalam setiap kehidupan manusia. Alquran
sebagai kitab suci umat Islam sangat kaya dengan pesan-pesan yang mengandung nilai-
nilai pendidikan. Sedangkan Hadits bermakna seluruh sikap, perkataan dan perbuatan
Rasulullah SAW dalam menerapkan ajaran Islam serta mengembangkan kehidupan umat
manusia yang benar-benar membawa kepada kerahmatan bagi semua alam, termasuk
manusia dalam mengaktualisasikan diri dan kehidupannya secara utuh dan bertanggung
jawab bagi keselamatan dalam kehidupannya. Kedudukan al-Sunnah dalam kehidupan
dan pemikiran Islam sangat penting, karena di samping memperkuat dan memperjelas
berbagai persoalan dalam Alquran, juga banyak memberikan dasar pemikiran yang lebih
kongkret mengenai penerapan berbagai aktivitas yang mesti dikembangkan dalam
kerangka hidup dan kehidupan umat manusia.

1.2 Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah pendidikan agama tentang sumber
hukum islam.
2. Untuk membahas sumber hukum islam, sehigga pembaca dan khususnya penulis bisa
lebih memahami tentang sumber-sumber hukum yang dijadikan landasan umat islam.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hadits ?
2. Apa saja ruang lingkup hadits ?
3. Apa saja tujuan, manfaat dan fungsi hadits ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hadits


Dari segi bahasa ilmu hadits terdiri dari dua kata, yaitu ilmu dan hadits. Secara
sederhana ilmu artinya pengetahuan, knowledge dan science. Sedangkan hadits
artinya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik dari
perkataan, perbuatan, maupun persetujuan.
Para ulama ahli hadits banyak yang memberikan definisi ilmu hadits, di antaranya
Ibnu Hajar Al-Asqalani: Adalah mengetahui kaidah-kaidah yang dijadikan
sambungan untuk mengetahui (keadaan) perawi dan yang diriwayatkan. Atau Ilmu
yang mempelajari tentang keterangan suatu halyang dengan hal itu kita dapat
mengetahui bahwa hadits itu diterima atau tidak. Atau definisi yang lebih ringkas:
Kaidah-kaidah yang mengetahui keadaan perawi dan yang diriwayatkannya.
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu hadits adalah ilmu yang
membicarakan tentang keadaan atau sifat para perawi dan yang diriwayatkan. Perawi
adalah orang-orang yang membawa, menerima, dan menyampaikan berita dari Nabi,
yaitu mereka yang ada dalam sanad suatu hadits.

2.2 Ruang Lingkup Hadits


Hadist terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Hadits Mutawatir
Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi, baik
dari kalangan para sahabat maupun generasi sesudahnya dan dipastkan di
antara mereka tidak bersepakat dusta. Contohnya adalah hadits yang berbunyi:

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang
siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka tempatnya adalah neraka.”
(H.R. Bukhari, Muslim)

5
2. Hadits Masyhur
Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau
lebih yang tidak mencapai derajat mutawatir, namun setelah itu tersebar dan
diriwayatkan oleh sekian banyak tabi’in sehingga tidak mungkin bersepakat
dusta. Contoh hadits jenis ini adalah hadits yang artinya, “Orang Islam adalah
orang-orang yang tidak mengganggu orang lain dengan lidah dan tangannya.”
(H.R. Bukhari, Muslim dan Tirmizi)

3. Hadits Ahad
Hadits ahad adalah hadits yang hanya diriwayatkan oleh satu atau dua orang
perawi, sehingga tidak mencapai derajat mutawatir. Dilihat dari segi kualitas
orang yang meriwayatkannya (perawi), hadits dibagi ke dalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
1. Hadits sahih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat
hafalannya, tajam penelitannya, sanadnya bersambung kepada Rasulullah
saw., tidak tercela, dan tidak bertentangan dengan riwayat orang yang lebih
terpercaya. Hadits ini dijadikan sebagai sumber hukum dalam beribadah
(hujjah).
2. Hadits hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, tetapi
kurang kuat hafalannya, sanadnya bersambung, tidak cacat, dan tidak
bertentangan. Sama sepert hadits sahih, hadits ini dijadikan sebagai landasan
mengerjakan amal ibadah.
3. Hadits da’if, yaitu hadits yang tidak memenuhi kualitas hadits sahih dan
hadits hasan. Para ulama mengatakan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan
sebagai hujjah, tetapi dapat dijadikan sebagai motivasi dalam beribadah.
4. Hadits Maudu’, yaitu hadits yang bukan bersumber kepada Rasulullah saw.
atau hadits palsu. Dikatakan hadits padahal sama sekali bukan hadits. Hadits
ini jelas tidak dapat dijadikan landasan hukum, hadits ini tertolak.

2.3 Tujuan, Manfaat Dan Fungsi Hadits


a. Tujuan Hadits
Tujuan mempelajari ilmu hadits adalah untuk mengetahui hadits-hadits yang
shahih, yakni mengetahui keadaan dari suatu hadits, apakah hadits tersebut
shahih, hasan, atau bahkan dhaif (lemah, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai pegangan).
Sedangkan secara rinci, tujuan mempelajari ilmu hadits antara lain:
 Mengetahui istilah-istilah yang disepakati para ulama dalam menilai,
menyaring (filterisasi) dan mengklarifikasikan ke dalam beberapa
macam, baik dari segi kuantitas maupun kualitas sanad dan matan
hadits yang diterima dan mana yang bukan hadits
 Mengetahui kaidah-kaidah yang disepakati para ulama dalam menilai,
menyaring (filterisasi) dan mengklarifikasikan ke dalam beberapa
macam, baik dari segi kuantitas maupun kualitas sanad dan matan
hadits, sehingga dapat menyimpulkan mana hadits yang diterima dan
mana yang ditolak.

6
 Mengetahui usaha-usaha dan jerih payah yang ditempuh para ulama
dalam menerima dan menyampaikan periwayatan hadits, kemudian
menghimpun dan mengodifikasikannya ke dalam berbagai kitab hadits.
 Mengenal tokoh-tokoh ilmu hadits baik riwayah ataupun dirayah yang
mempunyai peran penting dalam perkembangan pemeliharaan hadits
sebagai sumber syari'ah islamiyah sehingga hadits terpelihara dari
pemalsuan tangan-tangan kotor yang tidak bertanggung jawab.

b. Manfaat Hadits
Banyak sekali faedah dan manfaat yang diperoleh dalam mempelajari ilmu
hadits, di antaranyasebagai berikut:
1 Mengetahui istilah-istilah yang disepakati ulama hadits dalam penelitian
hadits. Demikian juga dapat mengenal nilai-nilai dan kriteria hadits;
mana hadits dan mana yang bukan hadits.
2 Mengetahui kaidah-kaidah yang disepakati para ulama dalam menilai,
menyaring (filterasi) dan mengklasifikasi ke dalam beberapa macam,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas sanad dan matan hadits sehingga
dapat menyimpulkan mana hadits yang diterima dan mana hadits yang
ditolak.
3 Mengetahui usaha-usaha dan jerih payah yang ditempuh para ulama
dalam menerima dan menyampaikan periwayatan hadits, kemudian
menghimpun dan mengodifikasi ke dalam berbagai kitab hadits.
4 Mengenal tokoh-tokoh ilmu hadits, baik dirâyah maupun riwâyah yang
mempunyai peran penting dalam perkembangan pemeliharaan hadits
sebagai sumber syari’ah Islamiyah sehingga hadits terpelihara dari
pemalsuan tangan-tangan kotor yang tidak bertanggung jawab.
Seaindainya terjadi hal tersebut, mereka pun dapat mengungkap dan
meluruskan yang sebenarnya.
5 Mengetahui hadits yang shahîh, hasan, dha’îf, muttashil, mursal,
munqati’, mu’dal, maqlûb, masyhûr, gharîb, ‘azîz mutawâtir, dan lain-
lain. Demikian pentingnya ilmu hadits untuk
dipelajari bagi semua umat Islam, terutama bagi yang ingin mempelajari
ilmu agama secara dalam sehingga tidak goyah dalam menghadapi
goyangan iman yang meragukan otentisitas hadits.

c. Fungsi Hadits
fungsi hadits terhadap Al-Qur'an adalah sebagai bayan taqririy atau ta'kidiy,
bayan tafsiriy, bayan tasyri'i atau Ziyadah, dan bayanut taghyir atau an-Naskh.
Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Bayan Taqririy atau Ta'kidiy


Bayan taqririy atau ta'kidiy adalah menetapkan dan memperkuat apa yang telah
ditetapkan Al-Qur'an. Contohnya hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar tentang
puasa yang berbunyi, "Jika kamu sekalian melihat (ru'yah) bulan, berpuasalah.
Dan jika melihat (ru'yah) bulan, berbukalah."
Hadits tersebut mempertegas ketentuan ayat,

7
ُ َ‫ۗ فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّش ْه َر فَ ْلي‬
ُ‫ص ْمه‬
Artinya: "Siapa saja yang menyaksikan (pada waktu itu) bulan, hendaklah ia
berpuasa." (QS Al Baqarah: 185)

2. Bayan Tafsiriy
Bayan tafsiriy adalah memberikan tafsiran dan rincian terhadap hal-hal yang
sudah dibicarakan oleh Al-Qur'an. Contohnya hadits riwayat Bukhari tentang tata
cara salat yang berbunyi, "Salatlah kamu sekalian sebagaimana engkau sekalian
melihat aku salat."
Hadits tersebut menjelaskan ayat,

٤٣ َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع ال ٰ ّر ِك ِع ْين‬
Artinya: "Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang
yang rukuk." (QS Al Baqarah: 43)

3. Bayan Tasyri'i atau Ziyadah


Bayan tasyri'i atau Ziyadah adalah membentuk hukum yang tidak terdapat dalam
Al-Qur;an atau sudah ada tetapi khusus pada masalah pokok saja. Contohnya
hadits tentang janin yang mati dalam kandungan induknya.
"Sembelihlah janin mengikuti sembelihan induknya." (HR At Tirmidzi)

4. Bayanut Taghyir atau an-Naskh


Bayanut taghyir atau an-naskh adalah melakukan perubahan terhadap apa yang
telah ditetapkan oleh ayat Al-Qur'an. Contohnya hadits riwayat At Tirmidzi
tentang wasiat ahli waris yang berbunyi,
"Sesungguhnya Allah telah memberi hak bagian bagi orang-orang yang benar-
benar memiliki hak untuk itu, makanya tidak ada wasiat bagi ahli waris."
Hadits tersebut berfungsi menasakh ketetapan ayat Al-Qur'an yang berbunyi,

ۗ َ‫ا َعلَى ْال ُمتَّقِ ْين‬uuًّ‫ف َحق‬


ِ ۚ ْ‫صيَّةُ لِ ْل َوالِ َدي ِْن َوااْل َ ْق َربِ ْينَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ك َخ ْيرًا ۖ ْۨال َو‬ ُ ْ‫ض َر اَ َح َد ُك ُم ْال َمو‬
َ ‫ت اِ ْن تَ َر‬ َ ‫ب َعلَ ْي ُك ْم اِ َذا َح‬
َ ِ‫ُكت‬
١٨٠
Artinya: "Diwajibkan kepadamu, apabila seseorang di antara kamu didatangi
(tanda-tanda) maut sedang dia meninggalkan kebaikan (harta yang banyak),
berwasiat kepada kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang patut
(sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Baqarah: 180)

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hadits merupakan hujah dasar bagi setiap muslim setelah Al Qur’an, maka
menta’aati Hadits merupakan kewajiban sebagai mana mengikuti Al Qur’an
yangmenjadi pedoman hidup manusia.Dijelaskan bahwa fungsi al-Qur’an
adalah sebagai mubayyin (penjelas) Isi Al-Qur’an sesuai dengan firman allah
(Q.S. 16: 44) :

َ ‫َواَ ۡن َز ۡلن َۤا اِلَ ۡي‬


ِ َّ‫ك ال ِّذ ۡك َر لِتُبَيِّنَ لِلن‬
‫اس َما نُ ِّز َل اِلَ ۡي ِهمۡ َولَ َعلَّهُمۡ يَتَفَ َّكرُو‬
Artinya : Dan kami turunkan kepada mu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan pada
Umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkan (An-Nahl : 44).

3.2 Saran
Merealisasikan dan menerapkan hokum-hukum Islam dalam kehidupan akan
meembawa manfaat besar bagi manusia. Semua aturan atau hokum yang
bersumber dati Allah Swt. Dan Rasul-Nya merupakan suatu aturan yang dapat
membawa kesmaslahatan hidup di dunia dan akhirat.

9
DAFTAR PUSTAKA
decequeen, Keyra.(2023).”Makalah Sumber Hukum Islam”
https://doc.lalacomputer.com/makalah-sumber-hukum-islam/#google_vignette. 02 Maret
2023. Pukul 14.40.
Kristina.(2022).”4 Fungsi Hadits terhadap Al-Quran dalam Sumber Hukum Islam”
https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-6357071/4-fungsi-hadits-terhadap-al-quran-
dalam-sumber-hukum-islam. 02 Maret 2023. Pukul 15.00.
Syahputra, Nanang.(2017). “Makalah Hadist”
https://www.scribd.com/document/364126383/Makalah-Hadits. 02 Maret 2023. Pukul 15.30.
Pena, Diksi.(2023).”Pengertian Ilmu hadits, Macam-macam dan Manfaat Mempelajari Ilmu
Hadits” https://www.penadiksi.com/2021/07/pengertian-ilmu-hadis-macam-macam-
dan.html?m=1. 02 Maret 2023. Pukul 15.40.

10

Anda mungkin juga menyukai