Nama : An. A
Tgl Lahir/ Umur : 25/05/2022, 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
NO RM : 18331986
Alamat : Ujung Harapan
SUBYEKTIF Pasien selalu tertidur tetapi dengan mata terbuka dan membuka mata hanya dengan
(Anamnesis) rangsangan nyeri saja. Pasien terlihat pucat dan memakai nasal kanul 3 lpm, CRT <3
detik, dan akral teraba hangat dengan suhu tubuh pasien 39,1C, tidak ada luka pada
tubuh pasien dan perut membesar. Pasien terpasang cahtheter dan terpasang syringe
pump. Pasien belum BAB sejak 2 hari yang lalu
OBYEKTIF Keadaan Umum : Baik Sedang √ Buruk Tensi Darah 97/88 mmHg
Kesadaran : Cm Apatis √ Som Frekuensi Nadi 151 x/Mnt
Coma Frekuensi Pernapasan 38x/Mnt
Berat Badan 7,1 Kg Suhu 39,1◦C
Tinggi Badan Cm
IMT : ............
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PRIMER
AIR WAY √Bebas Benda Asing Sputum Darah Lidah
BREATHING √Vesiculer Bradipneu Hiperventilasi Orthopneu Apneu
- Bunyi Nafas : Wheezzing Stridor
- Irama Pernafasan :√Teratur Tidak Teratur
- Pengembangan Paru : Menurun √ Retraksi Dada
- Penggunaan Otot bantu Nafas : Cuping Hidung √Pernafasan Dada/Perut
CIRCULATION Pulsasi : teraba tidak teraba kuat √lemah
Pengisian Kapiler :√ < 3 detik > 3 detik
Ekstr emitas : √Akral Hangat Akral Dingin √Pucat Sianosis
DISABILYTY GCS : 7 E: 2 M : 2 V: 3
Pupil :2/2 Reflek :+/+
ASESMEN TRIAGE Kategori Pasien :
Emergent / Darurat Urgent / Mendesak Non Urgent / Tidak Mendesak
1
LUARAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 3x8 jam diharapkan masalah keperawatan hipertermi dapat teratasi,
dengan kriteria hasil :
1. Kejang menurun
2. Konsumsi oksigen menurun
3. Pucat menurun
4. Suhu tubuh membaik
5. Suhu kulit membaik
6. Kadar glukosa darah membaik
7. Tekanan darah membaik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajeman Hipertermia ( I.15506)
Observasi
1. Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan incubator).
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor Haluan urine
4. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terpeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin padda dahi, leher, dada, abdomen,
aksila)
4. Berikan oksigen
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2
Selasa, 1. Memonitor suhu tubuh. Hasil : 39,2 C
31/01/2023 2. Memonitor Haluan urine. Hasil 20 cc
15.00 3. Melakukan pendinginan eksternal. Hasil : kompres dingin pada dahi.
4. Memberikan oksigen. Hasil : nasal kanul 2 lpm.
5. Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena.
Hasil : Ringer Lactat 500cc/hari
3
PENILAIAN TINGKAT NYERI
Apakah Terdapat Keluhan Nyeri ?√Tidak Ya Bila Ya, bagaimana skala nyerinya
Skala Nyeri (Skala VAS)
0 1 2 3 4 5
31/01/2023 1. Memonitor frekuensi dan kekuatan nadi. Hasil : Nadi : 158, kekuatan
nadi lemah.
2. Memonitor frekuensi nafas. Hasil : 26x/m
3. Memonitor tekanan darah. Hasil 89/75 mmHg
4. Memonitor intake dan output cairan. Intake : 40 cc, Output : 20cc
5. Turgor kulit <3 detik
6. Membrane mukosa bibir kering dan pasien masih lemah
4
01/02/2023 1. Memonitor frekuensi dan kekuatan nadi. Hasil : Nadi : 165, kekuatan
nadi lemah.
2. Memonitor frekuensi nafas. Hasil : 23x/m
3. Memonitor tekanan darah. Hasil 73/52 mmHg
4. Memonitor intake dan output cairan. Intake : 40 cc, Output : 30cc
5. Membrane mukosa bibir masih terlihat kering
6. Kesadaran pasien lemah
5
EVALUASI (SOAP)
30/01/2023
S: -
O:
- Nadi teraba lemah
- Frekeunsi nadi meningkat
- Hasil TTV : Td : 97/88 mmHg, Suhu : 39,1
- Output cairan : Urine 35 cc, Intake : 40cc (susu, menggunakan ogt dan syringe pump)
- Mukosa bibir kering
- Pasien lemah, kesadaran umum : Somnolen
A : Masalah Hipovolemi Belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan, Point : 1,2,3,4,5,6
31/01/2023
S:-
O:
- Nadi teraba lemah tetapi frekuensi nadi meningkat.
- Mukosa bibir pasien kering, pucat
- Hasil ttv : 89/75 mmHg, Suhu 39,2 c
- Pasien masih lemah, kesadaran pasien somnolen
- Intake : 40 cc (Susu, menggunakan OGT dan syringe pump), Output 35 cc
A : Masalah Hipovolemi belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan, Point : 1,2,3,4,5,6.
01/02/2023
S:-
O:
- Mukosa bibir kering
- CRT < 3 detik
- Hasil ttv : 73/52
- Nadi : 163
- Suhu : 38,1
- Intake : 40 cc (Susu, menggunakan OGT dan syrine pump), Output : 20 cc
A : Masalah Hipovolemi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan, Point : 1,2,3,4,5,6.
Mahasiswa Instruktur Klinik
6
FORMAT PENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN PEDIATRIK
Nama : An. Sy
Tgl Lahir/ Umur : 1 Tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
NO RM : 18.03.09.33
Alamat : Harapan Baru
SUBYEKTIF Pasien tampak pucat, pasien sudah terpasang ett dan terpasang ogt. Dan pasien sudah
(Anamnesis) terpasang nasal kanul 3 lpm, kesadaran pasien menurun dan Gerakan ektremitas tidak
aktif. Pasien mempunyai Riwayat hidrocepalus sejak bayi.
OBYEKTIF Keadaan Umum : Baik Sedang √Buruk Tensi Darah 86/78 mmHg
Kesadaran : Cm Apatis Som Coma Frekuensi Nadi 167 x/Mnt
√Sopor Frekuensi Nafas 34 x/Mnt
Berat Badan 6,9 Kg Suhu 34◦C
Tinggi Badan70 cm
IMT : ............
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PRIMER
AIR WAY Bebas √Benda Asing √Sputum Darah Lidah
BREATHING Vesiculer Bradipneu Hiperventilasi Orthopneu Apneu
- Bunyi Nafas : Wheezzing Stridor
- Irama Pernafasan : Teratur Tidak Teratur
- Pengembangan Paru : Menurun √Retraksi Dada
- Penggunaan Otot bantu Nafas : Cuping Hidung √Pernafasan Dada/Perut
CIRCULATION Pulsasi : teraba tidak teraba kuat √lemah
Pengisian Kapiler : < 3 detik > 3 detik
Ekstr emitas : Akral Hangat Akral Dingin Pucat Sianosis
DISABILYTY GCS : 6 E: 3 M : 2 V: 1
Pupil : 2/2 +/+ Reflek Sopor
ASESMEN TRIAGE Kategori Pasien :
Emergent / Darurat Urgent / Mendesak Non Urgent / Tidak Mendesak
1
LUARAN KEPERAWATAN
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam, termogulasi diharakan membaik dengan kriteria
hasil
1. Pucat menurun
2. Suhu tubuh membaik
3. Suhu kulit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Manajemen hipotermi
Observasi
1. Monitor suhu tubuh
2. Identifikasi penyebab hipotermia
3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
Terpeutik
1. Sediakan lingkungan yang hangat
2. Lakukan pengahatan pasif
Edukasi
EVALUASI
08/02/2023 09/02/2023 10/02/2023
S :- S:- S:-
O: O: O:
- Suhu tubuh pasien - Suhu tubuh pasien - Suhu tubuh >35,2
masih dibawah <35 masih dibawah <35 - Kulit pasien teraba
C hasil : 34.c C. hasil :34.3 C dingin
- Kulit pasien teraba - Kulit pasien teraba - Pasien masih
dingin dingin mamakai lampu
- Pasien masih - Pasien masih penghangat
mamakai lampu mamakai lampu A : masalah hipotermia
penghangat penghangat belum atasi
A : masalah hipotermia A : masalah hipotermia P : intervensi
belum atasi belum atasi dilanjutkan
P : intervensi P : intervensi 1. Monitor suhu
dilanjutkan dilanjutkan tubuh.
1. Monitor suhu 1. Monitor suhu 2. Identifikasi
tubuh tubuh. penyebab
2. Identifikasi 2. Identifikasi hipotermia
penyebab penyebab 3. Monitor tanda dan
hipotermia hipotermia gejala akibat
3. Monitor tanda 3. Monitor tanda dan hipotermia
dan gejala gejala akibat
akibat hipotermia
hipotermia
-
3
PENILAIAN TINGKAT NYERI
Apakah Terdapat Keluhan Nyeri ? Tidak Ya Bila Ya, bagaimana skala nyerinya
Skala Nyeri (Skala VAS)
0 1 2 3 4 5
4
10/02/2023
1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK Hasil :Gangguan
metabolism ( Tidak bisa makan dengan normal karena penurunan
kesadaran dan Edema serebral : ada dibagian kepala)
2. Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK ( kesadaran
menurun)
3. Memonitor status pernapasan. Hasil : rr. 20x/m
4. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang
tenang. Hasil : lingkungan pasien tenang
5. Pertahankan suhu tubuh normal. Hasil : pasien memakai lampu
penghangat
5
EVALUASI (SOAP)
8/02/2023
S: -
O:
- pasien masih memakai lampu penghangat
- Suhu tubuh pasien masih dibawah <35,1
A: masalah belum teratasi
P : melanjutkan intervensi
09/02/2023
S: -
O:
- pasien masih memakai lampu penghangat
- Suhu tubuh pasien masih dibawah <35,1
- pasien mengalami penurunan kesadaran dengan hasil sopor
A: masalah belum teratasi
P : melanjutkan intervensi
10/02/2023
S: -
O:
- pasien masih memakai lampu penghangat
- Suhu tubuh pasien sudah mengalami peningkatan. Hasil suhu : 35,3 c
- pasien masih mengalami penurunan kesadaran
A: masalah belum teratasi
P : melanjutkan intervensi
6
RESUME 1
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik : Ruang Picu
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian : 30/01/2023
A. Biodata
B. Data focus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
K/u : Lemah
- Kesadaran : Somnolen
Terpasang NRM 3 Lpm
Batuk sejak awal masuk
Terdapat Sputum bewarna
bening
TTV :
TD : 127/88 mmHg
N : 149 x/m
RR : 38 x/m
S : 37,1 C
Spo2 : 96%
GCS : E : 2 M : 3 V : 2
C. Rencana Keperawatan
No. Diagnose Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SLKI)
1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
efektif b/d spasme jalan tindakan keperawatan Observasi :
napas ditandai adanya selama 8 jam, diharapkan - Monitor pola napas
ronkhi. bersihan jalan nafas (Frekuensi, kedalaman,
meningkat dengan usaha napas)
kriteria hasil : - Monitor TTV
1. Produksi sputum Terapeutik
menurun (5) - Lakukan fisioterapi dada
2. Frekeunsi nafas - Lakukan penghisapan
membaik (5) lender kurang dari 15 detik
3. Pola napas membaik Kolaborasi
(5) - Kolaborasi dengan dokter
7
dalam pemberian
bronkodilator.
8
RESUME 2
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik : Ruang Picu
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian : 30/01/2023
E. Biodata
G. Rencana Keperawatan
10
RESUME 3
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik : Ruang Picu
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian : 31/01/2023
I. Biodata
J. Data focus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
1. K/u sedang
- 2. Kesadaran : Apatis
3. Pasien terlihat berbusa dibagian mulutny
4. Pernafasan : Spontan
5. Terpasang nasal kanul 2 lpm
6. Pasien sangat kurus
7. Pasien hanya tiduran saja
8. Akral teraba dingin
9. Warna kulit pucat
Diagnosa Keperawatan Yang Muncul (SDKI)
Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif b.d Tumor Otak
K. Rencana Keperawatan
No. Diagnose Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (SLKI)
1. D.0017 Setalah dilakukan Manajemen Penjngkatan Tekanan
tindakan keperawatan Intrakranial (1.06194)
selama 1x8 jam, maka Observasi
perfusi serebral 1. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (
diharapkan meningkat mis. pola napas ireguler dan kesadaran
dengan kriteria hasil : menurun )
1. Tingkat Kesadaran 2. Monitor status pernapasan.
Meningkat 3. Monitor intake dan output cairan
2. Kognitif Meningkat Terpeutik
3. Tekanan Intra Kranial 1. Pertahankan suhu tubuh normal
Menurun Kolaborasi
4. Refleks Saraf 1. Kolaborasi pemberian dieuretik
Membaik osmosis, jika perlu
11
L. Implementasi dan SOAP
12
RESUME 4
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik :
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian :
M. Biodata
N. Data focus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
- Pasien mengatakn masih batuk batuk pada - K/u Sedang
malam hari - Kesadaran Compos Mentis
- Pasien terlihat batuk batuk
- Pasien terlihat gelisah
- Suhu 36,3 c
- Rr : 58x/m
- terpasang nasal kanul ventilator
- adanya secret dimulut
O. Rencana Keperawatan
No. Diagnose Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SLKI)
1. Setelah dilakukan Manajeman jalan napas
tindakan keperawatan Observasi
Pola napas tidak efektif selama 9 jam, - Monitor jalan napas
b.d hambatan upaya diharapkan pola napas - Monitor sputum
napas mis. Kelemahan membaik dengan Terapeutik
otot pernapasan kriteria hasil : - Posisikan semi fowler
1. Penggunaan otot - Lakukan penghisapan
bantu napas lender
menurun - Berikan oksigen
2. Dispnea menurun Kolaborasi
3. Frrekuensi napas - Kolaborasi pemberian
membaik bronkodilatordan
mukolitik
13
P. Implementasi dan SOAP
14
RESUME 5
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik :
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian :
Q. Biodata
R. Data focus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
- k/u lemah
- - Kes: somnolen
o Terdapat secret
-TD: 123/69 mmHg
-N:169 x/menit
-So2: 97%
-RR: 47 x/menit
-on venti ett mode peep
- Peep:5
o Fio2: 60
- S: 37,7
Diagnosa Keperawatan Yang Muncul (SDKI)
Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan upaya napas. mis, kelemahan otot pernapasan
S. Rencana Keperawatan
No. Diagnose Tujuan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Setelah dilakukan Tindakan Manajemen jalan napas
Pola Napas keperawatan selama 8 jam, Observasi
Tidak Efektif diharapakan pola napas membaik - Monitor pola napas
b/d Hambatan dengan kriteria hasil : - Monitor sputum
upaya napas. • Penggunaan otot bantu napas Terapeutik
mis, kelemahan menurun - Posisikan semi fowler
otot pernapasan • Dispnea menurun - Lakukan penghisapan lendir
• Frekuensi napas membaik - Berikan oksigen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator dan mukolitik
15
T. Implementasi dan SOAP
16
RESUME 6
Nama Mahasiswa : Afifah Soraya Tempat Praktik :
Nim : 220515002 Tanggal Pengkajian :
U. Biodata
V. Data focus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
k/u lemah
- kesadaran apatis, GCS E4 M5 V4
akral hangat
mukosa bibir kering
muntah 2x warna kecoklatan
bak sedikit
turgor kulit elastis
Td: 92/76 mmHg
N: 143 x/mnt
S: 34
Rr: 34 x/mnt
So2: 98%
Diagnosa Keperawatan Yang Muncul (SDKI)
Hipovolemia b/d kekurangan intake cairan d/d BAK sedikit sejak 1 hari yang lalu, muntah 2x hari ini berwarna kecoklatan
dan napsu makan menurun
W. Rencana Keperawatan
No. Diagnose Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SLKI)
1. Setelah dilakukan Observasi
Hipovolemia b/d kekurangan tindakan keperawatan - Periksa tanda dan gejala
intake cairan d/d BAK selama 8 jam maka status hipovolemia
sedikit sejak 1 hari yang lalu, cairan membaik - Monitor intake dan output cairan
muntah 2x hari ini berwarna (L.03028), dengan Terapeutik
kecoklatan dan napsu makan kriteria hasil: - Hitung kebutuhan cairan
menurun - Frekuensi nadi - Berikan asupan cairan oral
membaik Edukasi
- Membran mukosa - Anjurkan memperbanyak asupan
membaik cairan oral
- Intake cairan membaik Kolaborasi
- Output urine meningkat - Kolaborasi pemberian cairan IV
- Turgor kulit meningkat issotonis (mis. cairan NaCl, RL)
17
X. Implementasi dan SOAP
18