Pengesahan Asuhan Keperawatan (ASKEP) praktik Profesi Ners di Rumah Sakit (RS), yang
disusun oleh:
Nama : Anis Dwi Puniagiri
NIM : 201703065
Telah melakukan praktik Profesi Ners di Rumah Sakit (RS) pada:
Tanggal :
Ruang : Emergency Care Unit
Adapun rincian asuhan keperawatan terangkum dalam laporan ini.
…………………………………… …………………………………….
NIK. NIK/NIP.
Kepala Ruangan
…………………………………
NIK/NIP.
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY. S DENGAN
ERITRODERMA + SEPSIS + ANEMIA+ AKI + ULKUS DEKUBITUS + SUSPECT SJS
DI RUANG EMERGENCY CARE UNIT RSUD SIDOARJO
A. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 29 th / 01 – 03 – 1989
c. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
d. Status Perkawinan : Kawin
e. Agama : Islam
f. Pendidikan :-
g. Alamat : Karangtanjung
h. Tanggal MRS IGD : 15 – 08 – 2018
i. Tanggal MRS Tulip : 15 – 08 – 2018
j. Tanggal MRS Bougenvile : 17 – 08 – 2018
k. Tanggal MRS ECU : 18 – 08 – 2018 jam 18.00
l. Tanggal Pengkajian : 18 – 08 – 2018 jam 18.00
m. No. register : 1939850
n. Diagnosa Medis : Eritroderma + Sepsis + Anemia + AKI + Ulkus
Decubitus + suspect SJS
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Kulit di seluruh tubuh kering dan mengelupas sejak ±3 bulan lalu. Awalnya
sebelum lebaran pasien mengalami demam kemudian pergi ke dokter dan mendapatkan
obat neurobion, paracetamol injeksi dan oral. Sore hari muncul bintik bintik di tangan.
Kemudian di bawa ke RS Siti Hajar sempat sembuh kemudian setelah lebaran muncul
lagi di leher merah – merah dan ada seperti sisik putih – putih. Di bawa ke RS Siti hajar
membaik. Sebulan yang lalu mulai muncul keluhan kulit di seluruh tubuh melepuh dan
mengelupas dibawa ke RS Siti Hajar, pasien minta pulang paksa.. Pesien masuk melalui
IGD RSUD Sidoarjo tanggal 15 – 08 – 2018, dengan keluhan kulit seluruh tubuh
mengelupas, gatal gatal dan badan terasa kaku. Juga terdapat luka di belakang kepala
dan siku kanan , dari IGD pasien dipindah ruangan masuk ke ruang Tulip lantai 2.
Tanggal 17 – 08 – 2018 pasien pindah ke ruangan Paviliun Bougenvile karena
permintaan untuk naik kelas. Pasien masuk ke ruangan ECU tanggal 18 – 08 – 2018 jam
18.00 dengan keluhan sesak nafas dan Nyeri dada. Nyeri dada seperti ditusuk – tusuk,
nyeri dirasakan jika di pakai bergerak dan nyeri dirasa hilang timbul dengan durasi 10
menit, skala nyeri 5. Pasien menggigil pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil bahwa
kesadaran komposmentis, GCS 4-5-6, TD : 82 / 51 mmHg, Nadi 157 x/menit, Suhu :
36’8 C, Rr : 28 x/menit. Pasien datang ke ECU dengan kondisi semua alas tempat tidur
dan 2 sprei serta 2 stik laken basah karena cairan tubuh pasien (kehilangan volume
cairan ±2000 ml).
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tiga bulan yang lalu pasien mengalami demam kemudian periksa di klinik dan
di berikan Parasetamol dan Neurobion injeksi dan oral yang kemudin menimbulkan
bintik bintik merah di tangan, kemudian pasien periksa di RS Siti Hajar dan oleh dokter
pasien diberikan obat sebagi berikut, yaitu:
- Cefixime
- Doxicidiae
- Tramadol
- Vipalbumin
- Metil prednisolon
- Atopiclair
- Silver sulfadiasin
- Calcipotriol
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak Terkaji
C. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : 4-5-6
Tekanan darah : 82 / 51 mmHg
Nadi : 157 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 36,7 C
BB sebelum sakit :-
BB saat ini : 50 kg
TB : 155 cm
b. B1 (Breathing)
- Inspeksi : Menggunakan O2 masker rebreathing dengan 8 lpm. RR 28
x/menit. Pernafasan irregular. Bentuk dada simetris. Terdapat
penggunaan otot bantu nafas, terdapat pernafasan cuping
hidung. Nafas cepat dan dalam. ETT (-). Nasopharingeal tube
(-). SpO2 98%. Terdapat secret warna putih.
- Palpasi : Vokal Fremitus kanan kiri sama
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi :suara nafas tambahan ronchi (+) wheezing (-)
c. B2 (Blood)
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat. Konjungtiva anemis, Distensi vena
jugularis (-).
- Palpasi : Nadi 127 x/menit, Nadi teraba kuat, cepat, Irregular, PMI teraba,
CRT >3 detik.
- Perkusi : Redup
- Auskultasi :. Suara jantung terdengar S1 S2 tunggal.
d. B3 (Brain)
- Keadaan umum lemah. Kesadaran composmentis. GCS: 4 – 5 – 6. Mata dapat
terbuka spontan. Anemis, Sklera mata kekuningan. Berbicara normal dan sadar
dengan lingkungannya. Dan masih bisa mengikuti instruksi / perintah. Reflek pupil
terhadap cahaya kanan dan kiri sama sama mengecil / kontriksi. Pupil Isokor 2 mm.
e. B4 (Bladder)
- Inspeksi : Terpasang kateter urine. Produksi urine 490 ml/ 24 jam. Urine berwarna
kuning pekat, Pada alat kelamin juga terdapat kulit – kulit yang mengelupas dan
berwarna kehitaman.
- Palpasi : Distensi kandung kemih (-).
f. B5 (Bowel)
- Inspeksi : Mukosa bibir kering. Tidak terpasang selang NGT. Bentuk
abdomen simetris. Mual (-). Muntah (-). Makan (-). Minum sedikit – sedikit.
Makan habis ¼ porsi.. BAB = 1 kali berwarna kecoklatan berampas.
- Auskultasi : Bising usus 7 x/ menit
- Palpasi : Tidak ada pembesaran massa di keempat kuadran.
- Perkusi : Thympani.
g. B6 (Bone)
- Warna kulit tidak terlihat karena di seluruh tubuhnya kulit mengelupas dan berwarna
kehitaman. pasien terlihat menggigil..Turgor kulit jelek. Kulit mengelupas sekujur
tubuh, plasma dan sedikit darah merembes, terdapat ulkus dekubitus di daerah
sacrum dengan jaringan nekrosis, lebar luka kurang lebih 12-15 cm. dan luka
belakang kepala hingga terlihat bagian tulang cranialnya. Ekstreminitas bawah
edema. Terdapat infuse di kedua kaki, Akral dingin, basah, pucat .
- Skala Kekuatan otot 3 3
3 3
Balance cairan :
Input:
infuse = 1000 cc
obat = 300 cc
Makan/Minum = 750 cc
Air metabolism (5cc/kgBB/hr) = 225 cc (5cc x 45kg = 225 cc)
Total = 2275 cc
Output:
produksi urine = 490 cc
kehilangan cairan dari tubuh = ±2000 cc
IWL (15cc/kgBB/hr) = 675 cc (15 cc x 45 kg = 675 cc)
Total = 3165 cc
Input - Output = 2275-3165 = - 890 cc (deficit)
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi
- Foto thorax:
Hasil foto thorax AP tanggal : 20/08/2018
Cor: besar dan bentuk normal
Pulmo: fibroinfiltrat parahiler dan paracardial dextra
Kedua sinus phrenicocostalis tajam
Tulang tidak tampak kelainan
Kesimpulan: suspect TB Paru
- CT-Scan
19 – 8 – 2018
Kimia Klinik
Gula Darah Puasa Hexokinase 66 74 – 110 mg/dL
Asam Urat Colorimetrik 8,3 2,4 – 5,7 mg/dL
Kolesterol Total Enzymetrik 177 130 – 220 mg/dL
Trigliserida Glycerol 786 34 – 143 mg/dL
HDL cholesterol Blankir 20 48 – 74 mg/dL
LDL cholesterol Direct 25 <= 100 mg/dL
Albumin Direct 1,2 3,6 – 4,9 g/dL
SGOT Bromcresolgree 55 <= 32 U/L
SGPT IFCC 70 <= 33 U/L
IFCC
Tanggal 20 – 8 - 2018
DARAH LENGKAP
WBC 16,18 4,50 – 11,50 10^3 /uL
RBC Flowcymetri 2,2 4,2 – 6,1 10^6 /uL
HGB 5,6 12,1 – 17,6 g/dL
HCT 17,7 37,0 – 52,0 %
PLT Cell Counter 233 152 – 396 10^3 /uL
MCV Cell Counter 81,9 79,0 – 99,0 fl
MCH Cell Counter 25,9 27,0 – 31,0 pg
MCHC Cell Counter 31,6 33,0 – 37,0 g/dL
RDW – SD Cell Counter 60,4 35,0 – 47,0 fl
RDW – CV 20,4 11,5 – 14,5 %
PDW 14,2 9,0 – 17,0 fl
MPV 12,6 9,0 – 13,0 fl
P – LCR 41,4 13,0 – 43,0 %
PCT 0,3 0,2 – 0,4 %
EO% 0,20 0,00 – 3,00 %
BASO% 0,00 0,00 – 1,00 %
NEUT% 85,3 50,0 – 70,0 %
LYMPH% 12,5 25,0 – 40,0 %
MONO% 2,0 2,0 – 8,0 %
EO 0,03 10^3 /uL
BASO 0,00 10^3 /uL
MONO 0,33 10^3 /uL
NEUT 13,8 2,0 – 7,7 10^3 /uL
LYMPH 2,0 0,8 – 4,0 10^3 /uL
KIMIA
Kimia Klinik
Albumin 1,2 3,6 – 4,9 g/dL
SGOT Bromcresolgree 74 <= 32 U/L
SGPT IFCC 52 <= 33 U/L
Elektrolit IFCC
Natrium 132 136 – 145 mmol/l
Kalium ISE 5,2 3,5 – 5,1 mmol/l
Chlorida ISE 99 97 – 111 mmol/l
ISE
E. Dignosa Medis
Eritroderma + Sepsis + Anemia + AKI + Ulkus Decubitus + suspect SJS
F. Terapi
Tanggal / Jam Nama Obat / Jenis Cairan dan Dosis
18 – 08 – 2018 - Aminofluid : Asering, 1:1
18.00 - Vascon 50 nano/kgBB/menit
- Levofloxaecim 1x1g
- Pantoprazole 2x1g
- Metil prednisolon 2x120mg
- Dexamethason 3x10mg
- Diphenhidramin 1x10mg
- Salep VCO olesi di lesi
- Lantus 0 – 0 – 4 unit
- Albumin 3x2
B. ANALISA DATA
Tanggal /
No Data Etiologi Problem
Jam
1 18 – 8 – 2018 Ds: pasien mengatakan sesak nafas, Obat-obatan Ketidakefektifan
Do: bersihan jalan
18.00 - Pasien terpasang alat bantu Reaksi napas
nafas O2 masker rebreathing Hipersensitivitas
dengan 8 Lpm imunologi
- RR 28 x/menit
- Suhu 36, 7 C Reaksi
- Nafas dalam dan cepat bronkontriksi,edema
- Suara nafas tambahan: ronchi bronkus, peningkatan
(+) di kedua lapang paru. secret.
- Penggunaan otot bantu nafas (+)
- Pernafasan cuping hidung (+) Jalan nafas terganggu
- Terdapat secret warna putih
pada rongga mulut. Kompensasi RR naik
- Spo2 : 98%
- Turgor kulit jelek. Kulit Sesak
mengelupas sekujur tubuh,
plasma darah merembes,
- RPD: reaksi alergi obat
paracetamol dan neurobion.
- LAB :
WBC : 36,13 ( High )
RBC : 3,3 (Low)
HB: 8,4 (Low )
Neutr % 80,9 ( High )
Penurunan perfusi
penurunan curah
jantung
Bc=Output – Input
= 3165 – 2275 = 890 cc deficit
- Lab ditambahi elektrolit :
Natrium 132 mmol/L (High )
Kalium 3,3 mmol/L (Low)
Chlorida 99 mmol/L (normal)
4 18 – 8 – 2018 Ds: - Hipersensitivitas obat Resiko Infeksi
Do: tertentu
18.00 - Pasien tampak menggigil
- Suhu 36,7 C Kulit pecah-pecah dan
- Tekanan darah 82/51 mmHg mengelupas, melepuh
- Nadi 157 x/menit di seluruh tubuh,
- Kesadaran composmentis
- GCS 4-5-6 Perdarahan /
- Pasien tampak gelisah kehilangan cairan
- Kerusakan Integritas Kulit : tubuh secara berlebihan
Kulit pecah pecah dan melepuh
di sekujur tubuh Ketidakutuhan
- Terdapat ulkus dekubitus di integritas kulit
daerah sacrum kedalaman 3 cm
dan diaerah belakang kepala Jalur Port The Enter
hingga terlihat tulang cranial.
- Lab : Resiko Infeksi
WBC : 36,13 ( High )
Neutr % 80,9 ( High )
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d reaksi hipersensitifitas
b. Syok hipovolemik b.d evaporasi berlebih
c. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung
d. Resiko Infeksi b.d Kerusakan Integritas kulit
D. NURSING CARE PROGRAM (RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN)
Tanggal / Diagnosa
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Jam Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV, sianosis, status pernafasan dan status
keperawatan selama 1 x 24 jam mental
diharapkan pompa jantung 2. Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, ritme, adanya
kembali efektif. S3 dan S4
3. Observasi mulainya nafas pendek, nyeri, palpitasi atau
Dengan kriteria hasil: pusing
- Tanda – tanda vital dalam 4. Observasi hasil laboratorium: kalium, natrium, kreatinin
Penurunan
1 batas normal serum
curah jantung
- Melakukan aktivitas tanpa 5. Selama fase akut, pastikan pasien bedrest dan posiskan
dispnea dan nyeri kepala 0O-300
- Tidak ada sianosis 6. Observasi tanda kelebihan cairan, asupan cairan dan
- Tidak ada edema paru, haluaran urine
perifer, asites, distensi vena 7. Observasi CRT, suhu dan warna kulit ekstremnitas
jugularis 8. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian
terapi yang lebih tepat.
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tekanan darah, nadi, suhu , RR dan irama
pola nafas keperawatan 1x24 jam nafas
diharapkan jalan nafas paten. 2. Berikan posisi senyamana mungkin pada psien
3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas
Dengan kriteria hasil: tambahan
- Tidak ada sianosis, dan 4. Anjurkan untuk membatasi aktivitas
dyspneu 5. Kolaborasi dengan tim medis untuk menentukan terapi
- Menunjukkan jalan napas yang tepat.
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal
- TTV dalam batas normal
3 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor keadaan umum pasien meliputi TTV,
volume cairan keperawatan selama 1x24 jam penurunan kesadaran,
diharapkan kekurangan cairan 2. Monitor status hidrasi (kelembapan membrane mukosa,
teratasi nadi adekuat, tekanan darah ortostatik)
3. Observasi input output pasien
Dengan kriteria hasil: 4. Observasi HB , dan elektrolit
- Mempertahankan urine 5. Kolaborasi dengan tim medis untuk penentuan terapi
output sesuai dengan usia yang tepat.
dan BB, BJ, urin normal, HT
normal
- Tekanan darah, nadi, suhu
tubuh dalam batas normal
- Tidak ada tanda – tanda
dehidrasi, elastisitas turgor
kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus
yang berlebihan.
Setelah dilakukan tindakan 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
keperawatan selama 1x24 jam 2. Seka pasien menggunakan sabun bayi/ air dengan saflon
diharapkan infeksi dapat tanpa digosok
terkontrol. 3. Kompres luka dengan NaCl
4. Observasi tanda dan gejala infeksi sistemik dan local
4 Resiko infeksi Dengan kriteria hasil: 5. Observasi hasil pemeriksaan laboratorium (WBC)
- Klien bebas dari tanda dan 6. Observasi kulit dan membrane mukosa terhadap
gejala infeksi kemerahan, panas, drainase
- Jumlah leukosit dalam batas 7. Observasi kondisi luka
normal 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
Tanggal / Tanggal /
. Implementasi Evaluasi
Jam Jam
Dx
1 18/8/2018 1. Mengobservasi ttv , sianosis 18/8/2018 S: pasien mengatakan nyeri dada masih
18.00 2. nosis , status pernafasan satus mental, dan 21.00 terasa. Dan nyeri saat tubuh nya di
pemberian O2 : gerakkan masih terasa
Hasil : Tekanan darah : 82/51 mmHg O: k/u lemah. Pasien tampak gelisah,
RR : 28 x/menit cemas, merintih kesakitan dan kedinginan.
Nadi : 157 x/menit SpO2 98%. Suara jantung S1 S2 tunggal.
Sianosis (-), pernafasan paten terpasang O2 CRT = 3 detik. Suhu 36,7 C. TD 88/50
masker rebreathing 8 Lpm, kesadaran mmHg. Nadi 117 x/menit. GCS 4-5-6.
komposmentis, dengan GCS 4-5-6 dan Mata dapat terbuka spontan. Berbicara
keadaan umum lemah. normal dan sadar dengan lingkungannya.
Pasien gelisah, cemas, merintih kesakitan dan A: Masalah belum teratasi
kedinginan P: Intervensi dilanjutkan
3. Mengauskultasi bunyi jantung 1. Observasi TTV
Hasil : Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal 2. Kaji nyeri
4. Mengkaji nyeri 3. Observasi hasil laboratorium
Hasil : pasien mengatakan Nyeri dada seperti 4. Observasi tanda kelebihan cairan,
ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan jika di pakai asupan cairan dan haluaran cairan
bergerak dan nyeri dirasa hilang timbul dengan 5. Kolaborasi dengan tim medis
durasi 10 menit, skala nyeri 5. dalam pemberian obat
5. Mengobservasi hasil laboratorium:
Hasil : Kalium 3,3 mmol/l, natrium 132
mmol/l, kreatinin serum 1,2 mg/dL
6. Memastikan selama fase akut, pastikan pasien
bedrest
Hasil : pasien bedrest
7. Mengobservasi tanda kelebihan cairan, asupan
cairan dan haluaran cairan
Hasil : Intake: infuse 1000 cc, obat 300 cc,
minum 500cc.
Output: produksi urine 490 cc, IWL 500 cc
Deficit:
8. Mengobservasi CRT, suhu dan warna kulit
ekstermitas
Hasil : CRT = 3 detik, suhu 36,5 C dan warna
kulit ekstremnitas gelap kehitaman dan kulit
mengelupas
9. Berkolaborasi dengan tim medis lain dalam
pemberian terapi yang lebih tepat
a. Aminofluid : asering. 1:1
b. Vascon 50 nano/kgBB/menit
19/8/2018 1. Mengobservasi TTV : 19/8/2018 S:-
15.00 Hasil : Tekanan darah : 63/33 mmHg 21.00 O : tekanan darah 63/33 mmHg, RR : 30
RR : 30 x/menit X /Menit , Nadi : 98 x/menit, kesadaran
Nadi : 98 x/menit komposmetis , GCS 4-5-5
GCS 4-5-5 dan keadaan umum lemah. A : Masalah belum teratasi
2. Mengkaji nyeri P : Intervensi dilanjutkan
Hasil : pasien mengatakan nyeri masih tetap 1. Observasi TTV
tidak ada perubahan 2. Kaji nyeri
3. Mengobservasi asupan cairan, haluaran cairan 3. Observasi hasil laboratorium
Hasil : Intake: infuse 1000 cc, obat 300 cc 4. Observasi tanda kelebihan cairan,
Output: produksi urine 50 cc, IWL 500 cc, asupan cairan dan haluaran cairan
serum 1000 5. Kolaborasi dengan tim medis
4. Berkolaborasi dengan tim medis lain dalam dalam pemberian obat
pemberian terapi yang lebih tepat
a. Aminofluid : asering. 1:1
b. Vascon 50 nano/kgBB/menit
20/8/2018 1. Mengobservasi TTV : 20/8/2018 S:-
08.00 Hasil : Tekanan darah : 58/13 mmHg 13.00 O : tekanan darah 58/13 mmHg, RR : 30
RR : 30 x/menit X /Menit , Nadi : 76 x/menit, kesadaran
Nadi : 76 x/menit komposmetis , GCS 2-2-1
GCS 2-2-1 dan keadaan umum lemah. Pasien A : Masalah belum teratasi
tidak sadar dan merintih P : Intervensi dilanjutkan
2. Mengobservasi asupan cairan, haluaran cairan 1. Observasi TTV
Hasil : Intake: infuse 700 cc 2. Observasi tanda kelebihan cairan
Output: produksi urine - cc, IWL 500 cc, asupan cairan dan haluaran cairan
3. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam 3. Kolaborasi dengan tim medis
pemberian terapi yang lebih tepat dalam pemberian obat
a. Aminofluid : asering. 1:1
b. Vascon 50 nano/kgBB/menit
21/8/2018 1. Mengobservasi TTV : 20/8/2018 S:-
08.00 Tekanan darah : 38/9 mmHg 13.00 O : tekanan darah 63/33 mmHg, RR : 30
RR : 30 x/menit X /Menit , Nadi : 98 x/menit, kesadaran
Nadi : 160 x/menit komposmetis , GCS 4-5-5
kesadaran sopor, dengan GCS 1-1-1 , pasien A : Masalah belum teratasi
tidak sadar dan keadaan umum sangat lemah P : Intervensi dilanjutkan
2. Mengobservasi tanda kelebihan cairan, asupan 1. Observasi TTV
cairan dan haluaran cairan 2. Observasi tanda kelebihan cairan,
Hasil : intake: infuse 700 cc asupan cairan dan haluaran cairan
Output: produksi urine - cc, IWL 500 cc, 3. Kolaborasi dengan tim medis
3. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam dalam pemberian obat
pemberian terapi yang lebih tepat
a. Aminofluid : asering. 1:1
b. Vascon 50 nano/kgBB/menit
c. Dopamine 5 micro