Anda di halaman 1dari 13

KASUS HIV/AIDS

Tn. IK Usia 33 Tahun masuk RS tanggal 13 April 2022 pukul 10.30 WIB melalui
IGD dengan diagnosa HIV, Malaise, Anemia dan pleuropneumoni. Pasien dibawa
ke IGD dengan kesadaran composmentis, keluhan badan lemas, sesak napas, sakit
perut menyeluruh sejak 1 minggu yang lalu, Demam naik turun sudah dua minggu
dan mual muntah. Nyeri perut menyeluruh terasa terus menerus, Skala nyeri 7
(Skala 0-10), durasi lebih dari 15 menit. Pasien tampak lemas, pucat, konjungtiva
anemis, CRT <2 detik, pemeriksaan thorak dada simetris, tidak ada retraksi dada,
suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-), bunyi jantung S1 & S2 terdengar
normal dan reguler. Hasil Pemeriksaan Rontgen thoraks pada pulmo terdapat
corakan bronchovasculer kasar & tampak infiltrat pada parakardial kanan. Tanda-
tanda vital: TD: 110/70 mmHG, Nadi: 82x/menit, S: 37,9, Rr: 24, spo2: 98%.
Hasil pemeriksaan penunjang Abdomen 3 posisi dan USG didapatkan tidak ada
tanda akut abdomen maupun curiga perforasi, tidak tampak kelainan pada renal,
VU dan prostat.
Pada tanggal 14 April 2022 pasien dipindahkan ke ruang rawat inap dengan
keluhan masih nyeri perut, BAB hitam, demam naik turun, badan masih terasa
lemas, Wajah pucat, CRT <2 detik, konjungtiva anemis. Nyeri perut dirasa terus-
menerus, skala nyeri 5, nyeri seperti diremas-remas. Tanda- tanda Vital: TD: 110/
70 mmhg, Nadi: 80x/ menit, RR: 22x/menit, S: 38,2, spo2: 98%. Program terapi:
IVFD Nacl 0,9% 500 cc/8 jam, inj. Ranitidin 2x 50 mg, Ondancentron 3x 4mg,
inj. Ceftriaxone 2x 1gr, Kotrimoxazole 1x 960 mg, transfusi PRC 250 cc/ hari s/d
HB 10, Meropenem 2x1 gram, fluconazole 1x500 mg p.o, metronidazole 3x500
mg, acyclovir 5x1 mg , sucralfat 3x 1 cth, neurodex 1x1, cefotaxime 2x1, nystatin
3x1, PCT 3x 500 mg, Seloxy 1x1 tab, Omeprazole 2x1, Bfluid 500 ml/24 jam.
Diit Lunak/ Bubur 1900 Kkal + Snack proten 2x 150 ml/kkal. Pasien terpasang
kateter urine, pengeluaran lancar, berwarna kuning jernih, tidak ada keluhan nyeri
atau rasa terbakar, hematuri tidak ada. BAB Hitam. Tinggi Badan 174 cm, Berat
badan 72 kg (IMT 23,84 kg/m2). Porsi makan habis ¼ porsi. Hasil laboratorium
tgl 14 april 2021: Hb: 7, 4 g/d, Ht: 23, trombosit: 333, Leukosit: 15,9. Hasil
laboratorium tanggal 15 April 2021: HB: 8,2 g/dL, Ht: 26, Eritrosit: 3,18,
Leukosit: 19,6, Limfosit: 2%, LED: 135 mm/jam, Na: 127, Kalium: 4,2, Klorida:
95 mmol/L. Balance Cairan selama 24 jam: +817.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IK
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Manager
Suku : Betawi
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl. Bunga Matahari No. 38, RT009/RW03

KASUS
Tn. IK Usia 33 Tahun masuk RS tanggal 13 April 2022 pukul 10.30 WIB
melalui IGD dengan diagnosa HIV, Malaise, Anemia dan pleuropneumoni.
Pasien dibawa ke IGD dengan kesadaran composmentis, keluhan badan
lemas, sesak napas, sakit perut menyeluruh sejak 1 minggu yang lalu, Demam
naik turun sudah dua minggu dan mual muntah. Nyeri perut menyeluruh
terasa terus menerus, Skala nyeri 7 (Skala 0-10), durasi lebih dari 15 menit.
Pasien tampak lemas, pucat, konjungtiva anemis, CRT <2 detik, pemeriksaan
thorak dada simetris, tidak ada retraksi dada, suara napas vesikuler, ronchi (-),
wheezing (-), bunyi jantung S1 & S2 terdengar normal dan reguler. Hasil
Pemeriksaan Rontgen thoraks pada pulmo terdapat corakan bronchovasculer
kasar & tampak infiltrat pada parakardial kanan. Tanda-tanda vital: TD:
110/70 mmHG, Nadi: 82x/menit, S: 37,9, Rr: 24, spo2: 98%. Hasil
pemeriksaan penunjang Abdomen 3 posisi dan USG didapatkan tidak ada
tanda akut abdomen maupun curiga perforasi, tidak tampak kelainan pada
renal, VU dan prostat.

DS:
1. Pasien mengatakan badan terasa lemas
2. Pasien mengeluh sesak napas
3. Pasien mengatakan sakit perut menyeluruh sejak 1 minggu yang lalu
4. Pasien mengatakan demam naik turun
5. Pasien mengatakan mual muntah
6. Pasien mengeluh nyeri perut
7. Pasien mengatakan BAB hitam

DO:
1. Kesadaran composmentis
2. Nyeri perut:
P: Pasien mengatakan
Q: Pasien mengatakan nyeri dirasakan seperti diremas-remas
R: Nyeri pada perut
S: Skala nyeri 7 (skala 0-10)
T: Nyeri dirasakan lebih dari 15 menit
3. Pasien tampak lemas
4. Pasien tampak pucat
5. Konjungtiva anemis
6. CRT < 2 detik
7. TTV:
 TD: 110/70 mmHg
 N: 80x/menit
 RR: 22x/menit
 S: 38,2C
 SPO2: 98%
8. TB/BB:174 cm/72 cm (IMT 23,84 kg/m2)
9. Pemeriksaan thorak dada simetris, tidak ada retraksi dada
10. Suara napas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)
11. Bunyi jantung S1 & S2 terdengar normal dan reguler
12. BAB hitam
13. Hasil pemeriksaan penunjang:
 Rontgen thoraks pada pulmo terdapat corakan bronchovasculer kasar
& tampak infiltrat pada parakardial kanan
 Abdomen 3 posisi dan USG didapatkan tidak ada tanda akut
abdomen maupun curiga perforasi, tidak tampak kelainan pada renal,
VU dan prostat.
14. Hasil laboratorium:
 Hb: 8,2 g/d
 Ht: 26
 Trombosit: 333
 Leukosit: 19,6
 Eritrosit: 3,18
 Limfosit: 2%
 LED: 135 mm/jam
 Na: 127
 Kalium: 4,2
 Klorida: 95 mmol/L
15. Pola nutrisi:
 Diit Lunak/ Bubur 1900 Kkal+Snack protein 2x150 ml/kkal
 Porsi makan habis ¼ porsi.
16. Pola eliminasi:
Pasien terpasang kateter urine, pengeluaran lancar, berwarna kuning
jernih, tidak ada keluhan nyeri atau rasa terbakar, hematuri tidak ada.
17. Program terapi:
 IVFD NaCl 0,9% 500 cc/jam, injeksi
 Ranitidin 2x 50 mg,
 Ondansentron 3x 4 mg, injeksi
 Ceftriaxone 2x 1 gr
 Kotrimoxazole 1x 960 mg
 Transfusi PRC 250 cc/hari s/d HB 10
 Meropenem 2x 1 gr
 Fluconazole 1x 500 mg p.o
 Metronidazole 3x 500 mg
 Acyclovir 5x 1 mg
 Sucralfat 3x1 cth
 Neurodex 1x 1
 Cefotaxime 2x1
 Nystatin 3x1
 PCT 3x500 mg
 Seloxy 1x1 tab
 Omeprazole 2x1
 Bfluid 500 ml/24 jam

DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Pasien mengatakan badan 1. Kesadaran composmentis
terasa lemas 2. Nyeri perut:

2. Pasien mengeluh sesak P: Pasien mengatakan

napas Q: Pasien mengatakan

3. Pasien mengatakan sakit nyeri dirasakan seperti

perut menyeluruh sejak 1 diremas-remas

minggu yang lalu R: Nyeri pada perut

4. Pasien mengatakan S: Skala nyeri 7 (skala 0-

demam naik turun 10)

5. Pasien mengatakan mual T: Nyeri dirasakan lebih


muntah dari 15 menit
6. Pasien mengeluh nyeri 3. Pasien tampak lemas
perut 4. Pasien tampak pucat
7. Pasien mengatakan BAB 5. Konjungtiva anemis
hitam 6. CRT < 2 detik
7. TTV:
 TD: 110/70 mmHg
 N: 80x/menit
 RR: 22x/menit
 S: 38,2C
 SPO2: 98%
8. TB/BB:174 cm/72 cm
(IMT 23,84 kg/m2)
9. Pemeriksaan thorak dada
simetris, tidak ada
retraksi dada
10. Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing (-)
11. Bunyi jantung S1 & S2
terdengar normal dan
reguler
12. BAB hitam
13. Hasil pemeriksaan
penunjang:
 Rontgen thoraks pada
pulmo terdapat
corakan
bronchovasculer
kasar & tampak
infiltrat pada
parakardial kanan
 Abdomen 3 posisi
dan USG didapatkan
tidak ada tanda akut
abdomen maupun
curiga perforasi,
tidak tampak
kelainan pada renal,
VU dan prostat.
14. Hasil laboratorium:
 Hb: 8,2 g/d
 Ht: 26
 Trombosit: 333
 Leukosit: 19,6
 Eritrosit: 3,18
 Limfosit: 2%
 LED: 135 mm/jam
 Na: 127
 Kalium: 4,2
 Klorida: 95 mmol/L
15. Pola nutrisi:
 Diit Lunak/ Bubur
1900 Kkal+Snack
protein 2x150 ml/kkal
 Porsi makan habis ¼
porsi.
16. Pola eliminasi:
Pasien terpasang kateter
urine, pengeluaran lancar,
berwarna kuning jernih,
tidak ada keluhan nyeri
atau rasa terbakar, hematuri
tidak ada.
17. Program terapi:
 IVFD NaCl 0,9% 500
cc/jam, injeksi
 Ranitidin 2x 50 mg,
 Ondansentron 3x 4
mg, injeksi
 Ceftriaxone 2x 1 gr
 Kotrimoxazole 1x 960
mg
 Transfusi PRC 250
cc/hari s/d HB 10
 Meropenem 2x 1 gr
 Fluconazole 1x 500
mg p.o
 Metronidazole 3x 500
mg
 Acyclovir 5x 1 mg
 Sucralfat 3x1 cth
 Neurodex 1x 1
 Cefotaxime 2x1
 Nystatin 3x1
 PCT 3x500 mg
 Seloxy 1x1 tab
 Omeprazole 2x1
 Bfluid 500 ml/24 jam

ANALISA DATA
N DATA MASALA ETIOLOGI
O H
1 DS : Pola Napas Penurunan
Tidak Efektif Energi
1. Pasien mengeluh (D.0005), SDKI
sesak napas Edisi I Cetakan

DO : III, Hal 26

1. Kesadaran
composmentis
2. TTV:
 TD:
110/70
mmHg
 N:
80x/menit
 RR:
22x/menit
 S: 38,2C
 SPO2:
98%
3. CRT < 2 detik
4. Hasil
pemeriksaan
penunjang:
Rontgen thoraks
pada pulmo
terdapat corakan
bronchovasculer
kasar & tampak
infiltrat pada
parakardial
kanan

2 DS: Defisit Nutrisi Ketidakmampua


1. Pasien (D.0019), n Mengabsorpsi
mengatakan SDKI Edisi I Nutrien
mual muntah Cetalkan III,
2. Pasien Hal 56
mengeluh nyeri
perut
3. Pasien
mengatakan
BAB hitam

DO :
1. Porsi makan
habis ¼ porsi.

DS : Hipovolemia Kehilangan
1. Pasien (D.0023), Cairan Aktif
mengatakan SDKI Edisi I
badan terasa Cetakan III,
lemas Hal 64
2. Pasien
mengatakan
demam naik
turun

DO :
1. Pasien tampak
lemas
2. Pasien tampak
pucat
3. Konjungtiva
anemis
4. Hasil
laboratorium
:
 Hb: 8,2 g/d
 Ht: 26
 Trombosit:
333
 Leukosit:
19,6
 Eritrosit:
3,18

2 DS: Nyeri Kronis Gangguan


1. Pasien (D.0078), Imunitas
mengeluh nyeri SDKI Edisi I
perut Cetakan III,
2. Pasien Hal 175
mengatakan
badan terasa
lemas

DO:
1. Nyeri perut:
P: Pasien
mengatakan
Q: Pasien
mengatakan nyeri
dirasakan seperti
diremas-remas
R: Nyeri pada
perut
S: Skala nyeri 7
(skala 0-10)
T: Nyeri
dirasakan lebih
dari 15 menit
2. Pasien tampak
lemas
3. Pasien tampak
pucat

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorpsi
nutrien
3. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
4. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan imunitas

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN PERENCANAAN


1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
efektif b.d asuhan (I.01012), SIKI Edisi I Cetakan
penurunan keperawatan II, Hal 187
energi selama 1x24 jam
diharapkan pola
Observasi :
napas pada pasien 1.
teratasi dengan
Terapeutik :
kriteria hasil : 1.
Edukasi :
Pola Napas 1.
(L.01004), SLKI
Edisi I Cetakan II,
Hal 97
1. Frekuensi
napas
membaik
2. Kedalaman
napas
membaik
3. Diameter
thoraks
interior
posterior
membaik
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (I.03119),
b.d asuhan SIKI Edisi I Cetakan II, Hal
ketidakmampun keperawatan 200
mengabsorpsi selama 1x24 jam
nutrien diharapkan status Observasi :
nutrisi pada pasien 1.
teratasi dengan Terapeutik :
kriteria hasil : 1.
Edukasi :
Status Nutrisi 1.
(L.03030), SLKI
Edisi I Cetakan II,
Hal 123
1.
3 Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia
b.d kehilangan asuhan (I.03116), SIKI Edisi I Cetakan
cairan aktif keperawatan II, Hal 184
selama 1x24 jam
diharapkan Observasi :
keseimbangan 1.
cairan pada pasien Terapeutik :
teratasi dengan 1.
kriteria hasil : Edukasi :
1.
Keseimbangan
Cairan (L.03020),
SLKI Edisi I
Cetakan II, Hal 43
1.
4 Nyeri kronis Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238),
b.d gangguan asuhan SIKI Edisi I Cetakan II, Hal
imunitas keperawatan 201-202
selama 1x24 jam
diharapkan tingkat Observasi :
nyeri pada pasien 1.
teratasi dengan Terapeutik :
kriteria hasil : 1.
Edukasi :
Tingkat Nyeri 1.
(L.08066), SLKI
Edisi I Cetakan II,
Hal 147

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

E. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai