Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN

KEPERAWATAN
PASIEN DIARE

IGD PRIMAYA
HOSPITAL DEPOK
APA
ITU ???
Pengkajian
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. N
Umur :
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 22 Juli 2022
Alasan Masuk : Demam
Tanggal Pengkajian : 22 Juli 2022
Diagnosa medis : DHF
Pengkajian Awal

Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari SMRS.


awalnya pasien mengalami BAB cair hari minggu sore, sebanyak
6 kali dan yang keluar hanya cairan saja, tidak ada ampas. lalu
pada hari senin BAB cair sebanyak 8-9x/hari. pasien juga
mengeluh demam (+), batuk berdahak (+), pusing (+), mual (+),
nyeri di bagian ulu hati (+). nafsu makan berkurang
TRIASE ESI

1 2 3 4 5
Pengkajian A, B, C (airway, breathing,
circulation

AIRWAY BREATHING

Tingkat kesadaran : composmentis Fungsi pernafasan


Jenis pernafasan : spontan
Pernafasan : spontan Frekuensi pernafasan : 22 x/menit
Upaya bunyi nafas : Ada Retraksi otot bantu nafas : tidak ada
Benda asing dijalan nafas : tidak ada Kelainan dinding thorax : tidak ada
Bunyi nafas : Vesikuler
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : ada
Hembusan nafas : Ada SPO2 : 97%
CIRCULATION

Keadaan Sirkulasi
Tingkat kesadaran : Composmentis
Perdarahan : tidak ada
Kapilari refill : < 2 detik
Tekanan darah : 139/105 mmhg
Nadi radialis : 121 x/menit
Suhu : 38.5C
Pernafasan : 22 x/menit
SPO2 : 98%
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala

Kulit kepala : kulit kepala bersih dan rambut berwarna hitam, tidak ada lesi atau massa
Mata : konjungtiva tampak tidka ikterik
Telinga : bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak terdapat cairan yang keluar dari
telinga
Hidung : hidung tidak terdapat secret
Mulut dan gigi : mukosa kering, dan gigi lembap
Wajah : tampak simetris , tidak ada lesi
Leher : bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Dada / Thorax
• Inspeksi : terlihat pergerakan dada simetris, tidak terdapat retraksi Pelvis
dada • Tidak terkaji
• Palpasi : palpasi tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi: bunyi paru redup
• Auskultasi : terdengar ronchi kering Perineum dan rectum
• Tidak terkaji
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Genetalia
• Palpasi : Tidak ada benjolan
• Tidak terkaji
• Perkusi : Batas jantung kanan dan kiri tidak melebar
• Auskultasi: bunyi jantung Lup-Dup (Bunyi Jantung 1/S1- bunyi
Ekstremitas
jantung 2/S2) • Status sirkulasi : CRT < 2 detik, akral teraba hangat
Keadaan injury : Tidak ada
Abdomen Neurologis
• Inspeksi : terlihat perut simetris • Fungsi sensorik : Tidak mengalami penurunan
• Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran organ kesadaran GCS 15 Fungsi motorik : Tidak mengalami
• Perkusi : suara timpani kelemahan pada tubuh
• Auskultasi: bisisng usus normal 10x/menit
HASIL LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12.3 g/dl 11.5-14.5

Leukosit : 8.140 /ul 4.000-12.000


0.1 % 0-1
 Basofil 0.0 % 1-4
 Eosinofil 78.8 % 34-77
 Neutrofil 17.9 % 11-59
 Limfosit 3.2 % 4-8
 Monosit
Hematokrit 36.65 % 33-43
Trombosit 141.000 /µL 150.000-400.000
Eritrosit 4.53 106/µL 3.89-4.67
MCV 81 fl 76-90
MCH 27 pg 25-31
MCHC 34 g/dl 32-36
RDW 12.9 % 14.0-14.2
Limfosit Absolut 1457 /µL >1500
Ratio Neutrofil/ 4.40 /µL < 3.13
Limfosit
IMUNOSEROLOGI      

CRP  
56.58 mg/L
SEROLOGI      

Dengue NS I Ag  
Positif Negatif
Antigen SARS-COV2-  
Negatif Negatif
2019
Therapy Dokter

Therapy di IGD Therapy dr. Sp. PD


1. Ivfd NaCl 0,9% 20 tpm
1. Paracetamol 1 gram 2. Drip KCl 25 meq dalam 500cc ns habis dalam 500 cc (satu
kali)

(15.00) 3. Ksr 2x600 mg


4. Injeksi ozid 40 mg/24 jam

2. ondancentron 4 mg 5. Injeksi ondansetron 4 mg/12 jam


6. Injeksi ceftriaxon 2g/24 jam skin test

(15.06) 7. Injeksi buscopan 1 amp/12 jam STOP


8. Drip sanmol 1 g/8 jam
9. Po acetilsistein 3x200 mg
3. Ranitidine 50 mg (15.09) 10. Po new diatab (merk lain yg sejenis) 2 tab tiap bab cair max
12 tab/ hari SSTOP

4. Nacl 0,9% 20 tpm (16.00) 11. Sucralfat 3x10 ml


12. Zinc 2x1 tab STOP
13. periksa foto thorax PA
14. Periksa elektrolit post koreksi kalium
Analisa data
Data subjektif Data objektif
- Pasien datang dengan keluhan BAB Keadaan umum : sakit sedang
cair sejak 4 hari SMRS. Kesadaran : Composmentis
- pasien mentatakan tidak nafsu Frekuensi Diare : 8-9 kali dengan
makan konsistensi cair, berampas
- pasien mengatakan batuk berdahak TD: 139/105 mmhg
sulit untuk dikeluarkan HR: 121 x/menit
- pasien mentatakan demam sejak 4 Suhu : 38.5 C
hari RR: 22 x/menit
- paisen mengatakan pusing, mual, SPO2 : 98 %
lemas dan nyeri pada ulu hati sudah 3 klien terlihat lemah
hari konjungtiva anemis
skala nyeri 3
Diagnosa Keperawatan
Termoregulasi tidak efektif
Diare
Ketidak Stabilan Elektrolit
Intervensi dan Implementasi keperawatan
menurut SLKI DPP PPNI, (2018)

Termoregulasi Tidak Efektif Diare


- Observasi Observasi
a. Monitor tanda-tanda vital Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja.
b. Monitor intake dan output Monitor tanda dan gejala hipovolemia
c. Monitor komplikasi akibat demam Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perineal
Monitor jumlah pengeluaran diare
Monitor keamanan penyiapan makanan
- Terapeutik
Terapeutik
a. Tutup badan dengan selimut atau pakaian , jika perlu
Berikan asupan cairan oral
b. Lakukan tepit sponge jika perlu
Pasang jalur intravena
c. Berikan oksigen jika perlu
Berikan cairan intravena
Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Edukasi Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
a. Anjurkan tirah baring Edukasi
b. Anjurkan banyak minum Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Anjurkan menghindari makanan, pembentuk gas, pedas, dan mengandung
- Kolaborasi lactose
a. Kolaborasi dalam pemberian cairan dan elektrolit intravena Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
b. Kolaborasi pemberian antipiretik Kolaborasi
c. Kolaborasi pemberian antibiotik Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses.
Ketidak Stabilan Elektrolit
Observasi
Monitor status hidrasi ( mis, frek nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan
darah)
Monitor berat badan harian
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis urin , BUN)
Monitor status hemodinamik ( Mis. MAP, CVP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
Catat intake output dan hitung balans cairan dalam 24 jam
Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena bila perlu
Edukasi
Anjurkan minum sesuai batasan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
Tanggal Jam IMPLEMENTASI

12/10/2022 14.36 Memberikan posisi nyaman bagi pasien

14.40 Melakukan pemasangan infus pada pasien IV Cath no. 22 tangan kanan

15.00 Mengantar sampel ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan CBC diff, dan Elektrolit, follow up hasil

15.00 Memberikan obat injeksi Paracetamol 1 gram pada pasien

15.04 Memberikan obat injeksi ondancentron 4 mg (IV)

15.06 Memberikan obat injeksi Ranitidine 50 mg (IV)

15.40 Mendapat informasi dari petugas laboratorium (Panji) nilai kritis Kalium 2.9 mmol/L, dr andreas maklum

15.54 memberikan surat pengantar rawat inap kepada keluarga pro perawatan ruangan biasa DPJP dr. Swastika

16.00 Memberikan Cairan infus NACL 0,9% / 20 tpm (IV)

16.30 Melakukan monitoring Tanda-tanda Vital pasien


TD: 139/100 mmhg
HR: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 37.5 C
SPO2: 99 %

16.34 Melakukan pemeriksaan swab antigen pada pasien

17.00 Melakukan pemeriksaan penunjang Rongent Thorax, Follow up hasil

17.16 Kartu masuk diterima pasien diantar ke ruang rawta inap Rubby 511 bed 1
Evaluasi
Referensi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai