Anda di halaman 1dari 11

PENUGASAN ASKEP GANGGUAN ELEKTROLIT DAN CAIRAN

Anda adalah seorang perawat di R.ICU RS Kemenkes, kemudian anda menemui beberapa kasus
disebagai berikut (terlampir). Lakukan :
1. Lakukan Analisa dari kasus dibawah ini, kemudian kaitkan dengan konsep dari kasus
tersebut (bisa dalam bentuk pathway atau mind mapping) . Sumber boleh diperoleh
melalui text book, e-book atau jurnal.
2. Susunlah Asuhan keperawatan dengan acuan SDKI, SLKI dan SIKI meliputi pengkajian
fokus (airway, breathing, circulation, disability, exposure), perumusan diagnose dan
prioritas diagnose keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi
(SOAP).
Kasus 1
Tn. Y usia 48 tahun (BB: 60 Kg) dengan post craniotormi tumor removal dirawat di R.ICU hari
perawatan ke 1.
Keluhan utama :
Pasien post craniotomi a.i tumor cella region removal dengan riwayat selama operasi perdarahan
400cc riwayat transfuse PRC 1 kolf.
Riwayat penyakit sekarang :
3HSMRS keluarga mengatakan pasien tampak sering mengantuk, bicara tidak jelas, tidak
nyambung, kemudian periksa ke poli RS Kemenkes. Setelah dilakukan CT scan didapatkan
kesan tumor di regio sella pada otak, lalu pasien direncanakan craniotomi.
Riwayat penyakit dahulu :
Keluarga mengatakan dulu pasien sering mengeluh pusing, tapi tidak parah sehingga hanya
minum pereda pusing. Sempat diperiksakan kemudian didiagnosa vertigo dan kemudian
mengonsumsi pereda vertigo.
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran apatis E4M5V3 , respirasi spontan dengan NRM 8 Lpm, reflek batuk cukup kuat,
reflek menelan baik. Pergerakan dada simetris kanan kiri.
Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg MAP 100 tanpa support inotropic, HR : 80 irama sinus rhythm.
RR : 20-25 x/menit SpO2 : 100% T : 37,7 CVP +5
Pulsasi nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, akral hangat, pupil isokor 3/3 reflek cahaya +/+
kelemahan ekstrimitas kiri. Balance cairan 24 jam pertama -1200cc dengan urinoutput : 5200 cc
dalam 24 jam pertama.
Skala nyeri 1 dengan analgetik paracetamol 1 gr/8 jam. Terpasang NRM, NGT diit 150cc x 6
absorpsi baik , DC ureofix, CVC 3 lumen dengan cairan NaCl 0,45% 1: 1 urin yang keluar,
Arteri Line, drain kepala produk 50 cc dalam 24 jam, luka post op di kepala bersih.
Pemeriksaan penunjang :
Ro thorax : tidak didapatkan kelainan
AGD : pH 7,35 PCO2 : 45 HCO3 : 22 PO2 : 112 SO2 : 99%
DLO : Hb : 14,7 Hmt : 43,8 AE : 3,41 AL : 22,5
Koagulasi : normal
Kimia dan Elektrolit : Albumin : 2,7 Na : 168 K : 3,3 Cl : 135 BUN: 11 Creat : 0,9 GDS 170
Urin rutin : osmolallitas urin 80 mOsm/Kg Natrium urin : 100 m/mol warna pucat.
Kasus 2
Tn. R usia 18 tahun (BB: 70 Kg) dengan makroadenoma hipofise dirawat di R.ICU hari
perawatan ke 1.
Keluhan utama : Penurunan kesadaran pada pasien dengan makroadenoma hipofise
Riwayat penyakit sekarang : 3HSMRS pasien mengeluh pusing hebat, diberikan lalu hanya
diberikan pereda nyeri. Namun 1HSMRS pusing semakin tidak terkontrol kemudian penurunan
kesadaran, lalu dibawa ke IGD RS Kemenkes.
Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada riwayat sakit sebelumnya,hanya pusing biasa dan
terkontrol dengan obat- obatan.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran somnolen E3M4VT. Pasien terintubasi dengan ET No 7 , fiksasi paten, reflek batuk
cukup kuat, hipersaliva. Respirasi on ventilator dengan mode PS12 FiO2 50% Peep 5 Ppeak 18
VTE : 400-500.
Tanda- tanda vital :
Tekanan darah : 130/70 mmHg MAP 92 tanpa support inotropic, HR : 80 irama sinus rhythm.
RR : 30 x/menit SpO2 : 100% T : 36 CVP +5.
Pulsasi nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, pupil isokor 3/3 reflek cahaya +/+, tidak ada kelemahan
anggota gerak. Balance cairan 24 jam pertama -500 dengan urinoutput : 1700 cc dalam 24 jam
pertama.
Skala nyeri 0 dengan analgetik fentanyl 20 mg/jam. Terpasang ET, NGT diit 150cc x 6 absorpsi
baik , DC, CVC 2 lumen dengan cairan NaCl 3% 30cc/jam.
Pemeriksaan Penunjang :
Ro Thorax : tidak didapat kelainan pulmo
AGD : pH : 7,23 PCO2 : 33 HCO3 : 13,9 BE : -13 SO2 : 98% PO2 : 134,4
Kimia dan elektrolit : BUN : 72 Creatinin : 8,48 Na : 109 K : 5 Cl 77 Albumin 4gds : 109
CT Scan : tampak adanya makroadenoma hipofise
Osmolalitas urin : 15mOsm/Kg Natrium urin : 50 m/mol
Kasus 3
Ny.R usia 28 tahun (BB : 60Kg) post operasi histerektomi a.i atonia uteri pasien hari rawat ke 0
dengan post histerektomi a.i atonia uteri.
Keluhan utama : Pasien dirawat di R.ICU untuk monitoring kondisi post histerekotmi dengan
riwayat selama operasi perdarahan 4000cc, transfuse 8 PRC, 5TC, 5FFP.
Riwayat penyakit sekarang : Pasien dirujuk ke RS Kemenkes dari RS Kasih Ibu dengan P1A0
pasca post partum spontan gagal kontraksi uterus. Lalu dilakukan tindakan histerektomi di RS
Kemenkes.
Riwayat ANC : Selama kehamilan pasien rutin kontrol di RS Kasih Ibu, tidak ada keluhan
hipertensi, diabetes mellitus maupun jantung. Riwayat menarche normal siklus 1 x 28 hari
dengan lama menarche 5-7 hari.
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran tersedasi midazolam 30 mg/jam. Pasien terintubasi dengan ET no 7, fiksasi paten,
reflek batuk lemah, tampak tenang tidak melawan ventilator. Respirasi dengan ventilator
mekanik mode P10SIMV22 FiO2 : 50%, Peep 5 Ppeak 20 VTE 360-480. Pergerakan dada
simetris kanan- kiri, suara paru vesikuler di kedua lapang paru, tidak ditemukan suara napas
abnormal.
Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 101/50 mmHg MAP 60 dengan support norepinephrine 0,6 mcg/jam. HR :
120x/menit irama sinus takikardi SpO2 : 100% T: 37,3 CVP +4.
Pulsasi nadi perifer lemah, CRT < 2 detik, pupil isokor 3/3 reflek cahaya +/+. NGT dialirkan
produk kehitaman. Abdomen tampak membesar dengan lingkar perut 81 cm. Balance cairan
selama 8 jam pertama +400cc dengan urin ouput 8 jam pertama adalah 200cc. Didapatkan edema
perifer
Skala nyeri 0 dengan fentanyl 30mg/jam. Terpasang ET,NGT,DC, CVC dengan cairan, drain
abdomen dengan produk selama 8 jam 200 cc.
Pemeriksaan Penunjang :
Ro Thorax : tidak didapatkan kelainan paru, besar cor normal
AGD : pH 7,2 PCO2 : 37,7 HCO3 : 12 BE : -1 PO2 : 120 SO2 : 98%
DLO : Hb : 7,9 Hmt 23
Koagulasi : PPT: 29,1 INR : 2,66 APTT : 60,8
Kimia dan Elektrolit : GDS : 89 Na :135 K :3,5 Cl BUN 9 Creatinin 2,68 Albumin : 2,4
Kasus 4
Nn.S usia 21 tahun (BB50 Kg) masuk R.ICU hari perawatan ke-0 dengan syok sepsis.
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran pada pasien post laparotimi hari ke 10, syok sepsis.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien dirujuk ke RS Kemenkes dari RS Sehat Selalu dengan
penurunan kesadaran setelah 8 hari dilakukan tindakan laparatomi a.i trauma abdomen post KLL
(pasien jatuh setelah menghindari lubang, diduga abdomen menghantam stang motor sehingga
terjadi trauma abdomen).
Riwayat Penyakit dahulu : Tidak ada riwayat penyakit sebelum kecelakaan.
Pemeriksaan Fisik :
Pasien tersedasi midazolam 3mg/jam, KU lemah. Pasien terintubasi dengN ET no 7 fiksasi paten,
cuff tidak bocor, reflek batuk sangat lemah, secret purulent, hipersaliva. Respirasi dengan
ventilator mekanik mode P8SIMV15 FiO2 : 80%, Peep 5 Ppeak 21 VTE 300-450. Pergerakan
dada simetris kanan- kiri, suara paru ronchi.
Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg MAP 82 dengan support norepinephrine 0,7 mcg/jam
vassopressine : 0,4 unit/jam dobutamine : 5mcg/jam. HR : 150x/menit irama sinus takikardi
SpO2 : 96 % T: 38 CVP +4 RR : 20-30 x/menit.
Pulsasi nadi perifer lemah, CRT < 2 detik, pupil isokor 3/3 reflek cahaya +/+. NGT dialirkan
produk kehitaman. Abdomen tampak membesar dengan lingkar perut 78cm. Balance cairan
selama 8 jam pertama +800 cc dengan urin ouput 8 jam pertama adalah 100cc. Didapatkan
edema ekstrimitas.
Skala nyeri 0 dengan fentanyl 30 mg.jam. Terpasang CVC dengan cairan NaCl 0,45% 30cc/jam,
NGT,DC, Arteri Line, drain abdomen dengan produk 100cc dalam 8 jam pertama, luka post op
pada abdomen sepanjang15 cm tampak rembes cairan warna kuning, didapatkan decubitus di
area sacrum grade 1 lebar 2cm.
Pemeriksaan Penunjang :
Ro Thorax : tampak edema pulmo, cardiomegali
AGD : pH 7,2 PCO2 : 37,7 HCO3 : 12 BE : -1 PO2 : 120 SO2 : 98% Lact 8,6
DLO : Hb 8 Hmt : 28,1 AL : 22,9 AT 100 AE : 2,9
Koagulasi : PPT/K : 12/11 INR :1,1 APTT/K : 29,9/31
Kimia dan Elektrolit : GDS : 30 Na :35 K : 6 Cl : 124 BUN: 92 Creatinin : 6,25 Albumin : 1,94
Procalsitonin : 2,2
Kasus 5

Tn. T usia 40 tahun (BB: 70 Kg) dirawat di R.ICU hari perawatan ke 0 dengan CKD stage 5
riwayat on HD rutin terpasang CAPD.
Keluhan utama : Penurunan kesadaran, gagal napas dan diare.
Riwayat penyakit sekarang :
1 hari SMRS keluarga mengatakan pasien mengeluh agak sesak napas dan diare dalam 1 hari >
3x dengan konsistensi cair, tetapi masih beraktivitas seperti biasa dan berangkat bekerja.
Pasien kemudian dilarikan ke RS Kemenkes dan dirawat di Bangsal Mawar. Setelah dirawat di
Bangsal selama 5 jam, pasien penurunan kesadaran kemudian Bangsal Mawar memanggil tim
EWS dan dilakukan penanganan pertama termasuk intubasi, lalu pasien dilarikan ke R.ICU.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien menderita CKD Stage 5 sejak 5 tahun lalu, on HD rutin
seminggu 3x, kemudian dipasang CAPD sejak 2 tahun yang lalu, keluarga mengganti cairan
CAPD sesuai jadwal. Pasien sebelumnya menderita hipertensi.
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran sopor E1M2VT. Terintubasi dengan ET no 7,5 fiksasi paten, reflek batuk sangat
lemah, secret banyak purulent, hipersaliva. Respirasi on ventilator dengan mode P17SIMV22
FiO2 50% Peep 5 Ppeak 18 VTE 300-500. Suara paru ronchi.
Tanda- tanda vital :
Tekanan darah : 170/100 mmHg MAP 120 tanpa support inotropik HR : 110x/menit irama sinus
takikardi SpO2 : 98% RR : 40-45 X/menit.
Pulsasi nadi teraba kuat, CRT < 2 detik. pupil isokor 3/3 reflek cahaya +/+. NGT mulai
dilakukan uji air sebanyak 4x absorpsi baik. Selama 8 jam dirawat di R.ICU diare 2x dengan
konsistensi cair warna kuning kehijauan. Balance cairan selama 8 jam pertama +1000cc,
urinoutput selama 8 jam 0 cc/KgBb. Didapatkan edema anasarca.
Skala nyeri 0 dengan fentanyl 30 mg/jam. Terpasang IV Line dengan cairan BES 5 cc/jam,
NGT,DC, ET, CAPD balutan bersih. Turgor kulit kering dan bersisik, tidak ada luka tekan.
Pemeriksaan Penunjang
Ro thorax : Didapatkan edema pulmo, pneumonia bilateral dan cardiomegaly.
AGD : pH 7,1 pCO2 : 90 HCO3 : 18 BE: -5 SO2 99%
DLO : Hb : 7,2 Hmt : 30 AE : 2,9 AL : 25 AT : 102
Kimia dan elektrolit : GDS : 120 Na : 135 K : 7,2 Cl 102 BUN : 99 Creat : 20 Albumin : 2,6,
Procalsitonin : 2
FORMAT LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA …..


DENGAN…………………….
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Pelatihan
Asuhan Keperawatan Gangguan Elektrolit dan Cairan

PELATIHAN KEPERAWATAN INTENSIF


RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA ANGKATAN KE …..
2022
A. KASUS
Copy paste kasus

B. PATHWAY/MINDMAP DARI ANALISA KASUS


C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian FOkus
2. Perumusan Diagnosa dan Prioritas Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi

D. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai