Anda di halaman 1dari 3

JOURNAL SEARCHING READING

1. Sumber Pencarian

Pencarian yang dilakukan oleh penulis , adalah dengan mencari jurnal pada
sumber pencarian goggle scholar. Dengan melakukan metode pencarian PICOT.

2. Metode Pencarian
a. Populasi (P) : Frktur
Hasil temuan: 77.000 jurnal
b. Populasi (P) AND Intervensi (I) : Fraktur AND Aromaterapi
Hasil temuan : 5.000 jurnal
c. Populasi (P) AND Intervensi (I) AND Comparasi (C) : -
Hasil temuan : -
d. Populasi (P) AND Intervensi (I) AND Outcome (O) : Fraktur AND
Aromaterapi AND Pengaruh.
Hasil temuan : 426 jurnal
e. Populasi (P) AND Intervensi (I) AND Outcome (O) AND Quasi
Eksperimen : Fraktur AND Aromaterapi AND Pengaruh AND Quasi
Eksperimen
Hasil temuan : 68 Jurnal

3. Analisa PICOT
a. Populasi :
Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien dengan fraktur
ekstremitas atas dan bawah pada bulan Juni-Oktober 2018 sebanyak 579
pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi fraktur
ektremitas atas dan bawah pada bulan Januari-Maret 2019.

b. Intervensi :
Penelitian dilakukan dengan agenda penilaian tingkat kecemasan
pada kelompok intervensi sebelum diberikan aromaterapi mawar, 5 menit
kemudian diberikan perlakuan pemberian aromaterapi mawar 5% secara
inhalasi sebanyak 3 tetes yang dioleskan di belakang telinga selama kurang
lebih 15 menit, pasien diminta menutup mata dan rileks, melupakan
masalah yang mengganggu pikiran, selanjutnya 5 menit kemudian
dilakukan penilaian tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur
ekstremitas setelah diberikan aromaterapi mawar. Sedangkan pada
kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan .

Page 1 of 3
c. Comparasi:
Sempel pada penelitian ini adalah 30 responden yang dibagi menjadi
kelompok kontrol dan intervensi, dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Dari 30 responden, peneliti
membaginya menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan intervensi. Yang
masing-masing kelompoknya terdiri dari 15 responden. pada kelompok
kontrol tidak diberikan aromaterapi mawar, sedangkan pada kelompok
intervensi diberikan terapi mawar.

d.Outcome :
Berdasarkan hasil uji wilcoxon signed ranks terhadap perbedaan
tingkat kecemasan pre test dengan post test pada kelompok kontrol
menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang tidak signifikan
dengan nilai pvalue 0.317. Sedangkan pada kelompok intervensi terdapat
perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan dengan nilai p-value 0,002.
Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian inhalasi aromaterapi mawar
dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi fraktur
ekstremitas.

e. Time :
Penelitian ini dilakukan 25 menit dalam melakukan perlakuannya. 5
menit pertama digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kecemasan.
kemudian diberikan perlakuan pemberian aromaterapi mawar 5% secara
inhalasi sebanyak 3 tetes yang dioleskan di belakang telinga selama kurang
lebih 15 menit, selanjutnya 5 menit kemudian dilakukan penilaian tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi fraktur ekstremitas setelah diberikan
aromaterapi mawar.

4. Analisa VRA
a) Validitas :
Rancangan penelitian ini menggunakan quasi exsperiment dengam
menggunakan pre-post test control group desain. Populasi dalam penelitian ini
yaitu pasien dengan fraktur ekstremitas atas dan bawah pada bulan Juni-Oktober
2018 sebanyak 579 pasien. Jumlah sempel yang terdiri dari 30 responden, terbagi
menjadi dua kelompok, yang terdistribusi merata sebanyak 15 responden setiap
kelompoknya. Dalam penentuan sempel, tidak terpublishkan kriteria inklusi dan
eksklusi pada jurnal penelitian ini.

b) Reliabilitas :

Page 2 of 3
Hasil didapatkan, terdapat pengaruh yang signifikan pemberian
inhalasi aromaterapi mawar terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi fraktur ekstremitas. Cara perlakukan pada penelitian ini, yaitu 5
menit pertama digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kecemasan.
kemudian diberikan perlakuan pemberian aromaterapi mawar 5% secara
inhalasi sebanyak 3 tetes yang dioleskan di belakang telinga selama kurang
lebih 15 menit, selanjutnya 5 menit kemudian dilakukan penilaian tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi fraktur ekstremitas setelah diberikan
aromaterapi mawar. Besarnya pengaruh aromaterapi yang diberikan pada
pasien fraktur, dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon signed ranks yang
menunjuukan adanya perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan pretest
dan posttest. Implikasi dari penelitian dan tinjauan literatur ini, terapi
inhalasi aromaterapi mawar dapat dipertimbangkan dan diadaptasikan
untuk diberikan terapi pada pasien fraktur yang memiliki masalah
kecemasan.

c) Aplikabilitas :
Sempel pada penelitian ini memiliki kesamaan pada pasien saya
dirumah sakit, dimana pasien mengalami kecemasaan sebelum dilakukan
tindakan pembedahan. Penelitian ini tidak memiliki potensi bahaya, dalam
pelaksanaanya terapi dilakukan dengan mudah dilakukan dan mudah
didapatkan. Sehingga intervensi tersebut, saya lakukan pada pasien saya
yang sedang mengalami kecemasan. Setelah dilakukan aromaterapi dengan
mawar, pasien terlihat lebih rileks. Setelah dilakukan intervensi, keluarga
menginginkan untuk melakukan terapi tersebut secara mandiri karena bahan
dan cara melakukan terapi yang mudah dilakukan dan didaptkan.

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai