Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHUZ) TERHADAP

PENURUNAN KADAR GULA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS


DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MATUR TAHUN 2022

Universitas Mohammad Natsir Yarsi Bukittinggi


Mhd. Azland Fikry, Dian Anggraini, Yossi Fitrina

Email : azlandfikry12@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes mellitus adalah ancaman serius bagi kesehatan global, sehingga pasien diabetes mellitus
dianjurkan untuk disiplin dalam menjalani pengobatan dan pengontrolan kadar gula darah untuk
mencegah, menunda dan memperlambat komplikasi diabetes mellitus. Salah satu teknik non farmakologis
dalam pengontrolan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus adalah mengkonsumsi buah naga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah naga merah (hylocereus polyrhus) terhadap
kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Matur
pada bulan Agustus 2022. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan pendekatan non
equivalent control group design. Populasi adalah seluruh penderita diabetes mellitus di Puskesmas Matur.
Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan besaran sampel sebanyak 36 orang.
Instrumen penelitian ini adalah digital blood glucose meter. Analisis meliputi analisis univariat dan
analisis bivariat menggunakan uji t-independent test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar
gula darah kelompok eksperimen pre dan post test adalah 244,38 mg/ dl dan 183,05 mg/dl dan rata-rata
kadar gula darah pre dan post test kelompok kontrol 246 mg/ dl dan 196,61 mg/dl. Terdapat perbedaan
penurunan kadar gula darah antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dengan beda rata-rata
11,94 mg/ dl dan nilai p = 0,037, penurunan kadar gula darah lebih besar pada kelompok eksperimen.
Dapat disimpulkan pemberian buah naga merah berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus. Diharapkan kepada Puskesmas Matur untuk lebih
mengembangkan teknik keperawatan komplementer dalam penatalaksanaan diabetes mellitus, salah
satunya adalah dengan memanfaatkan buah naga merah yang efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

landasan pengelompokkan jenis diabetes


PENDAHULUAN melitus (Kemenkes RI, 2020). diabetes
melitus adalah ancaman serius saat ini
Diabetes mellitus yaitu suatu bagi kesehatan global. Pasien penderita
penyakit menahun atau kronis yang diabetes melitus akan mengalami
berupa gangguan metabolik dengan gangguan pada metabolisme glukosa
ditandai dengan kadar gula darah yang yang mana akan menyebabkan
diatas batas normal. Penyebab dari terjadinya penurunan massa dan fungsi
naiknya kadar gula darah menjadi serta kekuatan otot yang akan
berdampak pada kemampuan berjalan puskesmas matur dengan keluhan badan
dan aktivitas fisik lainnya (Widhowati, lemas, merasa pusing, mudah lelah dan
dkk, 2020). Dari beberapa tumbuhan kalau mengalami luka lama untuk
tersebut buah naga merah lebih efektif sembuh.
karena tidak membutuhkan waktu yang Berdasarkan hasil survey awal
lama seperti mengkudu yang harus di yang telah dilakukan juga diketahui
konsumsi selama 28 hari. Dari penelitian bahwa secara keseluruhan responden
sebelumnya pada tahun 2018 menyatakan tidak pernah memanfaatkan
bahwasanya buah naga merah buah naga merah sebagai terapi alternatif
dikonsumsi sebanyak 200 gram sehari dalam pengontrolan kadar gula darah,
dalam waktu seminggu dapat dimana responden menyatakan tidak
menurunkan kadar gula darah pada mengetahui kalau buah naga merah
rentang normal. dapat berfungsi sebagai pengobatan non
Buah naga merah diyakini dapat farmakologis terhadap kejadian diabetes
menyeimbangkan kadar glukosa darah mellitus.
(Putra, 2019) Buah naga kaya akan Berdasarkan fenomena yang
antioksidan dan banyak mengandung zat terjadi di atas penulis tertarik untuk
seperti kalsium, betakaroten, vitamin B1, melakukan penelitian dengan judul
vitamin B2, vitamin C, fosfor dan zat “Pengaruh Buah Naga Merah
flavonoid, sehingga dapat di manfaatkan (Hylocereus Polyhizus) terhadap
sebagai terapi menurunkan kadar Penurunan Kadar Gula Darah Pada
glukosa darah dengan mencegah Penderita Diabetes melitus di Wilayah
terjadinya apoptosis akibat reaksi Kerja Puskesmas Matur Kabupaten
oksidatif (Laxmi, 2017: Nisa, dkk, Agam tahun 2022”.
2021).
Berdasarkan studi pendahuluan METODOLOGI PENELITIAN
yang dilakukan pada tanggal 15 maret Design Penelitian
2022 terhadap 3 orang penderita diabetes 1) Penelitian ini merupakan quasy
melitus di wilayah kerja puskesmas
eksperimental dengan
matur, didapatkan hasil yang mana
pendekatan non equivalent
setiap pasien diabetes melitus datang ke
control group design. Penelitian

ini telah dilakukan di wilayah HASIL & PEMBAHASAN

kerja Puskesmas Matur pada Tabel 5.1


Karakteristik Penderita Diabetes
Melitus berdasarkan Pekerjaan dan
bulan Agustus tahun 2022. Lama Menderita DM
Kelompok Kelompok
Teknik sampling yang digunakan No Karakteristik Eksperimen Kontrol
f % F %
1. Umur Mean 60,5 Mean 58,6
adalah teknik purposive SD 9,67 SD 13,9
Min 41 Min 1
Max 80 Max 17
sampling dengan 18 responden 81

untuk kelompok intervensi dan . Pekerjaan


a. IRT/ 9 50 9 50
b. Buruh 1 5,6 1 5,6
18 responden untuk kelompok c. Wiraswast 6 33,3 6 33,3
d. PNS 1 5,6 1 5,6
kontrol. Dengan kriteria inklusi e. Mahasisw 1 5,6 1 5,6

pasien dengan kadar gula darah Jumlah 18 100 18 100


3. Lama
Menderita DM 5 27,8 7 38,9
sewaktu > 200 gr/dl dengan a. < 5 tahun 13 72,2 11 61,1
b. > 5 tahun
Jumlah 18 100 18 100
komplikasi penyakit komorbit 4. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 3 16,7 3 16,7
lain. b. Perempua 15 83,3 15 83,3
Jumlah 18 100 18 100
Instrumen Penelitian

Digital Blood Glucose Meter, Tabel 5.1 menunjukkan bahwa

Lanset/ Alat Penusuk, Strip Test rata-rata usia responden pada kelompok

Glukosa, Kapas Alkohol, Safety eksperimen adalah 60,5 tahun. Usia

box, Lembar Observasi. tertinggi 80 tahun. Sedangkan pada

kelompok kontrol rata-rata usia

responden adalah 58,6 tahun, usia

tertinggi 81 tahun. Berdasarkan pekerjaan

menunjukkan bahwa sebahagian (50%)

kelompok eksperimen adalah ibu rumah


tangga. Berdasarkan lama menderita intervensi pada kelompok

diabetes melitus menunjukkan bahwa eksperimen adalah 210 mg/dl dan

lebih dari sebahagian (72,2%) kelompok tertinggi 284 mg/ dl. Sedangkan

eksperimen adalah pasien yang menderita setelah intervensi rata-rata kadar gula

DM > 5 tahun dan dari segi jenis kelamin darah responden adalah 183,05

diketahui bahwa mayoritas responden mg/dl dengan standar deviasi 21,99,

(83,3%) adalah pasien perempuan baik kadar gula darah terendah setelah

pada kelompok eksperimen maupun intervensi pada kelompok

kontrol. eksperimen adalah 143 mg/ dl dan

Tabel 5.2 tertinggi 221 mg/ dl.


Rerata Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Melitus
Kelompok Eksperimen di Wilayah 1. Rerata Kadar Gula Darah pada
Kerja Puskesmas
Matur Tahun 2022 Kelompok Kontrol
Kadar N Mean SD Min
Tabel 5.3
Gula –
Rerata Kadar Gula Darah
Darah Max
Penderita Diabetes Melitus pada
Pre 244,3 21,56 210 Kelompok Kontrol di Wilayah
Test 8 – Kerja Puskesmas Matur
284 Tahun 2022
18
Post 183,0 21,99 143
Test 5 – Kadar N Mean SD Min
221 Gula –
Darah Max
Tabel 5.2 menunjukkan Pre 246 17,27 218
Test –
bahwa rata-rata kadar gula darah 279
18
Post 196,6 25,60 142
responden sebelum intervensi pada Test 1 –
231
kelompok eksperimen adalah 244,38
Tabel 5.3 menunjukkan
mg/dl dengan standar deviasi 21,56,
bahwa rata-rata kadar gula darah pre
kadar gula darah terendah sebelum
test pada kelompok kontrol adalah
246 mg/ dl dengan standar deviasi (Hylocereus Polyrhus) adalah 244,38

17,27, kadar gula darah pre test mg/dl dan turun menjadi 183,05 mg/

tertinggi pada kelompok kontrol dl setelah intervensi. Terdapat

adalah 218 mg/ dl dan tertinggi 279 perbedaan rerata kadar gula darah

mg/ dl. responden pada kelompok

1. Beda Rerata Kadar Gula Darah eksperimen antara sebelum dan

Pada Kelompok Eksperimen sesudah intervensi dengan beda

Tabel 5.4 rerata 61,33 mg/ dl dan nilai p =


Beda Rerata Kadar Gula Darah
Penderita Diabetes Melitus Pre 0,000, dimana terjadi penurunan
Test dan Post Test pada Kelompok
Eksperimen di Wilayah Kerja kadar gula darah yang signifikan
Puskesmas Matur Tahun 2022
setelah intervensi.
Ka
da
r Mea p
2. Beda Rerata Kadar Gula Darah
Gu Me S n d va
N t
la an D Diff f lu
Pada Kelompok Kontrol
Da erent e
ra
Tabel 5.5
h
Beda Rerata Kadar Gula Darah
Pr 24 21 Penderita Diabetes Melitus Pre
e 4,3 ,5 Test dan Post Test pada
tes 8 6 Kelompok Kontrol di Wilayah
15, 0,
t 1 61,3 1 Kerja
44 00
Po 8 18 21 3 7 Puskesmas Matur Tahun 2022
1 0
st 3,0 ,9
Te 5 9 Kadar Mean p
st Gula N Mean SD Differ t df val
Darah ent e
Tabel 5.4 menunjukkan Pre 246 17,2
test 1 7 1
49,38 12,922 0,00
bahwa rerata kadar gula darah Post 8 196,61 25,6 7
Test 0
responden pada kelompok
Tabel 5.5 menunjukkan
eksperiment sebelum intervensi
bahwa rerata kadar gula darah pre
pemberian buah naga merah
test responden pada kelompok 3 5
Kont 1 4 1
kontrol adalah 246 mg/dl dan rerata rol 8 9, 6, 7 7
3 2
kadar gula darah post test adalah 8 1

196,61 mg/ dl. Terdapat perbedaan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa

rerata kadar gula darah responden terjadi penurunan rerata kadar gula darah

pada kelompok kontrol antara pre responden pada kelompok eksperimen

test dan post test dengan beda rerata sebesar 61,33 mg/dl dengan standar

49,38 mg/dl dan nilai p = 0,000, deviasi 16,85 dan terjadi penurunan

dimana terjadi penurunan kadar gula rerata kadar gula darah responden pada

darah yang signifikan pada kelompok kontrol sebesar 49,38 dengan

pengukuran post test. standar deviasi 16,21.

PEMBAHASAN
3. Pengaruh Pemberian Buah Naga
Merah (Hylocereus Polyrhus) A. Analisis Univariat
terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Penderita Diabetes Melitus 1. Karakteristik Responden

Tabel 5.6 Hasil penelitian menunjukkan


Pengaruh Pemberian Buah Naga
Merah (Hylocereus Polyrhus) bahwa rata-rata usia responden pada
terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Penderita Diabetes kelompok eksperimen adalah 60,5
Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Matur tahun dengan standar deviasi 9,67.
Tahun 2022
Penu Usia terendah pada kelompok
p
runan Me
M v eksperimen adalah 41 tahun dan
Kada an
e S d a
r N Diff t
a D f l tertinggi 80 tahun. Sedangkan pada
Gula ere
n u
Dara nt
e kelompok kontrol rata-rata usia
h
Eksp 1 6 1 11, 2, 3 0,
responden adalah 58,6 tahun dengan
erime 8 1, 6, 94 1 4 0
n 3 8 6 3
standar deviasi 13,91, usia responden lurus dengan lama menderita

terendah pada kelompok kontrol diabetes mellitus.

adalah 17 tahun dan tertinggi 81 Hasil penelitian menunjukkan

tahun. bahwa rerata kadar gula darah

Asumsi peneliti bahwa responden pada kelompok

sebelum intervensi rata-rata kadar eksperiment sebelum intervensi

gula darah responden berada pada pemberian buah naga merah

klasifikasi diabetes yaitu > 200 mg/ (Hylocereus Polyrhus) adalah 244,38

dl dan cenderung heterogen. Adapun mg/dl dan turun menjadi 183,05 mg/

perbedaan kadar gula darah dl setelah intervensi. Terdapat

responden sebelum intervensi perbedaan rerata kadar gula darah

dipengaruhi oleh berbagai faktor, responden pada kelompok

diantaranya adalah faktor lama eksperimen antara sebelum dan

menderita diabetes mellitus dan hal sesudah intervensi dengan beda

ini berkaitan dengan tingkat rerata 61,33 mg/ dl dan nilai p =

kerusakan pada sel β pancreas 0,000, dimana terjadi penurunan

sebagai organ yang memproduksi kadar gula darah yang signifikan

insulin, sedangkan insulin berkaitan setelah intervensi.

erat dengan tingkat kadar gula darah. KESIMPULAN

Hal ini terlihat dari hasil penelitian Dapat disimpulkan


pemberian buah naga merah
yaitu tingkat kadar gula darah
berpengaruh signifikan terhadap
responden cenderung berbanding
penurunan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus.
Diharapkan kepada Puskesmas
Matur untuk lebih mengembangkan Chrisanto, E.Y., Megah. R., and Rika
Yulendasari. 2020. Penyuluhan
teknik keperawatan komplementer
Manfaat Buah Naga Merah dalam
dalam penatalaksanaan diabetes Menurunkan Kadar Gula Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus.
mellitus, salah satunya adalah
Journal Of Community Engageent
dengan memanfaatkan buah naga Vol. 1, No. 2.
merah yang efektif dalam Cornelius, Trihendradi. (2009). Step by Step
menurunkan kadar gula darah. SPSS 16 Analisis Data Statistik.
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
REFERENSI
Decroli, Eva. 2019. Diabetes Mellitus Tipe
2. Padang: Fakultas Kedokteran
American Diabetes Association.
Universitas Andalas.
2017. Standar Of Medical
Care In Diabetes. The Journal Febrinasari, Ratih Puspita., Tri Agusti
Of Clinical And Applied Sholikah., Dyonisa Nasirochmi
Research and Education Vol. Pakha & Stefanus Erdana Putra.
41, Suplement 1. Buku Saku Diabetes melitus Untuk
Awam. Surakarta: UNS Press.
Amir, Suci M.J, and Damajanty.
2017. Kadar Gula Darah Gershater, Annersten, Magdalena. 2011.
Sewaktu pada pasien Prevention of Foot Ulcers in
Diabetes melitus Tipe 2 di Patients With Diabetes Mellitus :
Puskesmas Bahu Kota Nursing in Outpatient Settings.
Manado. PAAI Vol3, No. 1 Courtesy of Jan Apelqvist
(2017). http://dspace.mah.se/dspace/bitstrea
m/handle/2043/12383/MAG
Andarita, Ony. 2014. Kitab Dahsyatnya 50
%20muep.pdf?sequence=2
Buah dan Sayur. Surabaya: CV.
Pustaka Agung Harapan. Hadi, Tika Indriana., Ni Ketut Sri
Sulendri., Fifi Luhtfiyah., &
Apriyanti, Maya. 2016. Meracik Sendiri
Aladhiana CN. 2018. Pemberian
Obat & Menu Sehat Bagi Penderita
Buah Naga (hylocereus
Diabetes Militus. Yogyakarta:
polyrhizus) terhadap Penurunan
Pustaka Baru Press.
Kadar Glukosa Darah Pasien
Astuti, Eny. 2015. Analisis Pemberian Jus DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Tanjung Karang. Jurnal Gizi
terhadap Kadar Gula Darah pada Prima Vol. 3, Edisi 2, September
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 2018, pp 108 – 113.
di Tambak Deres RW 01 Kelurahan
IDF. 2021. IDF Diabetes Atlas 10 th
Kenjeran Surabaya. Jurnal
Edition. International Diabetes
Keperawatan STIKes William Booth
Federation.
Vol. 8, No. 1 2019.
Indriyani, Ni Putu. 2021. Gambaran PERKENI. 2015. Konsensus Pengelolaan
Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes melitus Tipe 2 Di Indonesia
Diabetes Mellitus di BRUS 2015. Semarang: PB PERKENI
Tabanan Tahun 2021. Diploma
Thesis, Poltekes Kemenkes Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi :
Denpasar. Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta :EGC.
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riskesdas
Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes Riamah & Nadia Fitriani Ritonga. 2022.
RI. Pengaruh Jus Buah Naga Merah
Terhadap Penurunan Kadar Gula
Kemenkes RI. 2020. Infodatin Tetap Darah Pada Pasien Diabetes
Produksitif, Cegah dan Atasi Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja
Diabetes melitus. Jakarta: Pusat Puskesmas Melur Kecamatan
Data dan Informasi Kementerian Sukajadi Kota Pekanbaru.
Kesehatan RI. Ensiklopedia of Journal Vol. 4, No. 3
Edisi 1 April 2022.
Kurniadi, Helmanu & Ulfa Nurrahmani.
2014. Stop Diabetes, Hipertensi, Rucker, Jason L., Joan M. McDowd.,
Kolesterol Tinggi, dan Jantung Jonathan D. Mahnken., Jeffrey M.
Koroner. Yogyakarta: Istana Burns., Carla H. Sabus., Amanda J.
Media. Britton-Carpenter., Nora B. Utech.,
and Patricia M. Kluding. 2017.
Margareth, TH. 2012. Asuhan Multitasking in older adults with
Keperawatan Medikal Bedah type 2 diabetes: A cross-sectional
dan Penyakit Dalam. analysis. PLOS One. 2017
Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiawan, Doni. 2019. Efektivitas Buah
Nisa, Rahmaton., Riyan Mulfianda., & Naga dan Jus Bengkuang
Mulyatina. 2021. Efek Buah Naga terhadap Penurunan Gula
Merah (Hylocereus Polyrhizus) Darah pada Penderita Diabetes
terhadap Penurunan Kadar Gula melitus di Kelurahan Takeran
Darah Pada Penderita Diabetes Kecamatan Takeran Kabupaten
Mellitus Tipe 2. Idea Nursing Magetan. Skripsi: STIKes
Journal Vol XII, No. 2 2021. Bhakti Husada Mulia Madiun.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Smeltzer & Bare. 2008. Textbook of


Penelitian Kesehatan. Jakarta: Medical Surgical Nursing Vol.2.
Rineka Cipta. Philadelphia: Linppincott
William & Wilkins.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian
Keperawatan Pendekatan Praktis. Subekti I., 2009. Buku Ajar Penyakit
Jakarta: Salemba Medika Dalam: Neuropati Diabetik,
Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK UI
Pandelaki, K. 2009. Retinopati Diabetik. pp. 1948.
Jakarta: Interna Publishing.
Suciana, F., Daryani., Marwanti and
Arifianto. D. 2019.
Penatalaksanaan 5 Pilar
Pengendalian DIABETES
MELITUS terhadap Kualitas
Hidup Pasien DIABETES
MELITUS Tipe 2. Jurnal Ilmiah
Permas: Jurnal STIKes Kendal,
9(4), 311 – 318.

Suiraoka, IP. 2012. Penyakit


Degeneratif Mengenal,
Mencegah dan Mengurangi
Faktor Risiko 9 Penyakit
Degeneratif. Yogyakarta: Nuha
Medika.

UPTD Puskesmas Matur. 2022. Data


Penyakit Tidak Menular
Puskesmas Matur tahun 2021.
Matur: Puskesmas Matur.

Waspadji S., 2009. Buku Ajar Penyakit


Dalam: Komplikasi Kronik
Diabestes, Mekanisme
Terjadinya, Diagnosis dan
Strategi Pengelolaan, Jilid III,
Edisi 4, Jakarta: FK UI pp.
1923-24.

Wiardani, Ni Komang., Yenny


Moviana., & I G.P. Sudita
Puryana. 2014. Jus Buah Naga
Merah Menurunkan Kadar
Glukosa Darah Pada Penderita
DMT 2. Jurnal Skala Husada
Volume 11 Nomor 1 April
2014 : 59 – 66.

Widhowati, F. I., Farmawati, A., And Dewi,


F.S.T. 2020. Faktor-faktor Fungsi
Fisik Kualitas Hidup Penderita
Diabetes Mellitus tipe 2 di
Kabupaten Sleman Yogyakarta:
Analisis Data HDSS Sleman Tahun
2015-2017, VisiKes, 19(1), pp. 98-
108.

Anda mungkin juga menyukai