Anda di halaman 1dari 31

Mini Project

PERBANDINGAN PENCAPAIAN TARGET KADAR GULA DARAH


PADA PASIEN DIABETES MELITUS (DM) PROGRAM PROLANIS
DAN NON-PROLANIS DI PUSKESMAS KARIANGAU BALIKPAPAN

Oleh : dr.Nofris Manto


BAB 1
Latar belakang

WHO memprediksi adanya WHO memprediksi kenaikan jumlah


peningkatan jumlah penyandang penyandang DM di Indonesia dari
DM yang menjadi salah satu 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
ancaman kesehatan global. sekitar 21,3 juta pada tahun 2030

Program PROLANIS dalam rangka


Penyakit DM sangat berpengaruh pemeliharan kesehatan bagi
tehadap kualitas sumber daya peserta yang menyandang penyakit
manusia dan berdampak pada kronis untuk mencapai kualitas
peningkatan biaya kesehatan yang hidup yang optimal dengan biaya
cukup besar. pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien.
Pernyataan Masalah
Bagaimana perbandingan
pencapaian target kadar gula darah
pada pasien Diabetes Melitus (DM)
program Prolanis dan non-Prolanis
di Puskesmas Kariangau Balikpapan?
Tujuan
Tujuan umum
• Untuk mengetahui perbandingan pencapaian target kadar gula darah
pada pasien Diabetes Melitus (DM) program Prolanis dan non-Prolanis di
Puskesmas Kariangau Balikpapan.

Tujuan khusus
• Diketahuinya pencapaian target kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus (DM) program Prolanis di Puskesmas Kariangau Balikpapan.
• Diketahuinya pencapaian target kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus (DM) program non-Prolanis di Puskesmas Kariangau Balikpapan.
• Diketahuinya pengaruh program PROLANIS terhadap pencapaian target
kadar gula darah pasien diabetes melitus (DM) di Puskesmas Kariangau
Balikpapan
Manfaat
Bagi peneliti Bagi masyarakat Bagi puskesmas

• Penelitian ini • Dari penelian ini • Hasil penelitian ini


diharapkan dapat diharapkan agar diharapkan menjadi
menambah masyarakat menjadi masukan bagi
pengalaman bagi lebih tahu dan Puskesmas Kariangau
peneliti dalam mengerti tentang dalam rangka
melakukan penyakit Diabetes meningkatkan
penelitian dan Melitus sehingga pelayanan kesehatan
penambah wawasan mau melakukan gaya secara komprehensif
peneliti dalam hal hidup sehat, kontrol khususnya penyakit
penyakit DM secara rutin dan patuh Diabetes Melitus.
komprehensif. terhadap terapi yang
diberikan oleh
tenaga kesehatan.
BAB 2
Profil Puskesmas Kariangau
Puskesmas Kariangau terletak di RT 06 Kelurahan kariangau,
kecamatan balikpapan barat yang merupakan kawasan industri
kariangau (KIK)

Menjadi puskesmas perawatan 24 jam sejak agustus 2009

Luas wilayah kerja seluas 170.150 km2

Pada akhir tahun 2014, jumlah penduduk


di wilayah kerja Puskesmas Kariangau
adalah 4.336 jiwa.
Diabetes Melitus
• Menurut American Diabetes Association (ADA)
2005, diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakterisitik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
Diabetes melitus
• Klasifikasi

Diabetes
DM Tipe DM Tipe DM tipe
melitus
1 2 lain
gestasional
Diabetes melitus
• Patogenesis
Diabetes melitus
• Kriteria diagnosis DM
• Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl.
Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam.
• Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam
setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan
beban glukosa 75 gram.
• Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl
dengan keluhan klasik.
• Pemeriksaan HbA1c ≥6,5%
Diabetes melitus

Keluhan klasik DM: poliuria,


polidipsia, polifagia, dan

DIABETES MELITUS
penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya.

Keluhan lain: lemah badan,


kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus
vulva pada wanita.
Diabetes melitus
• Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan penatalaksaan secara umum adalah
meningkatkan kualitas hidup penyandang
diabetes. Tujuan penatalaksanaan meliputi:
• Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,
memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi resiko
komplikasi akut.
• Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
• Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas DM.
• Penatalaksanaan DM
Terapi nutrisi medis

Jasmani

Farmakologis
Diabetes melitus
• Sasaran pengendalian DM
Parameter Sasaran
IMT (kg/m2) 18,5 - <23
Tekanan darah sistolik (mmHg) < 140
Tekanan darah diastolik (mmHg) < 90
Glukosa darah preprandial kapiler (mg/dl) 80 – 130
Glukosa darah 1-2 jam PP kaliper (mg/dl) < 180
HbA1c (%) <7
Kolesterol LDL (mg/dl) <100 (<70 bila risiko kardiovaskular sangat tinggi)
Kolesterol HDL (mg/dl) Laki-laki >40 Perempuan >50
Trigliserida (mg/dl) < 150
Prolanis
Program pengelolaan penyakit kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan
peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup
yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Tujuan diadakannya Prolanis ini untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis
mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung
ke faskes tingkat pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit DM tipe 2 dan hipertensi

Aktifitas dalam prolanis meliputi aktifitas konsultasi medis/edukasi, Home visit, reminder,
aktifitas club dan pemantauan status kesehatan.
BAB 3
Metode Penelitian
Desain penelitian
• Deskriptif analitik

Tempat dan waktu


• Di Puskesmas Kariangau pada bulan Agustus 2017

Populasi dan sampel


• Populasi : semua penderita DM di PKM kariangau
• Sampel : penderita DM yg datang saat program prolanis, dan pasien
DM yg tercatat di simpus pada bulan agustus 2017

Bahan dan instrumen penelitian


Variabel penelitian
• variabel independent penelitian adalah
penderita diabetes melitus PROLANIS dan
diabetes melitus Non-PROLANIS di Puskesmas
Kariangau Balikpapan
• variabel dependent penelitian adalah kadar
gula darah
Alur kegiatan
Menghubungi Menghitung nilai resiko Melakukan analisis dan
pemegang program relatif antara kedua kesimpulan atas hasil
PROLANIS kelompok penelitian yang didapatkan

Membandingkan kadar
Mendata jumlah peserta
GDS antara dua
PROLANIS
kelompok penelitian

Mengukur dan
Mengikuti kegiatan mencatat nilai gula
senam PROLANIS darah peserta
PROLANIS aktif
BAB 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Kepesertaan PROLANIS
Jumlah (%)

PROLANIS

Ya 21 58,33

Tidak 15 41,67
Perbandingan Rata-rata Tekanan Darah

Rata-rata Kadar Gula Darah

GDS

Non-PROLANIS 265

PROLANIS 205

Hasil pengukuran gula darah didapatkan bahwa rata-rata gula darah


pada kelompok PROLANIS lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
non-PROLANIS. Hasil perbandingan kadar gula darah sewaktu kelompok
PROLANIS 205 dan pada kelompok non-PROLANIS 265
Target tekanan darah
Target Terkanan Darah

Tidak tercapai Tercapai

Non-PROLANIS 13 2

PROLANIS 9 12

Resiko relatif = 13/(13+2) : 9/(12+9) = 2

Hasil perbandingan capaian target gula darah berdasarkan PERKENI dengan


menggunakan kadar GDS didapatkan pasien non-PROLANIS yang tidak
mencapai target gula darah lebih tinggi dibandingkan pasien non-PROLANIS
dengan nilai RR = 2, artinya pasien DM yang tidak mengikuti program prolanis
memiliki resiko 2 kali lebih besar mengalami kegagalan mencapai target gula
darah.
Pembahasan
• Diabetes melitus adalah suatu kondisi medik
berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah
melebihi batas normal
• Pada penelitian ini pasien diabetes melitus di
Puskesmas Kariangau Balikpapan yang mengikuti
program PROLANIS memiliki rata-rata kadar gula
darah sewaktu lebih rendah
• Selain itu pasien PROLANIS memiliki resiko lebih
rendah mengalami kegagalan mencapai target
tekanan darah.
BAB 5
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 36 pasien


diabetes melitus di Puskesmas Kariangau
Balikpapan dapat disimpulkan bahwa pada
kedua kelompok lterdapat penurunan bermakna
kadar gula darah.. Selain itu pasien diabetes
melitus yang tidak mengikuti PROLANIS memiliki
resiko 2 kali lebih besar gagal mencapai target
gula darah.
bagi penderita DM
Saran

Bagi masyarakat
Bagi petugas
• Penderita DM • Bagi petugas • Masyarakat
diharapkan agar lebih kesehatan diharapkan diharapkan agar lebih
rajin dalam lebih giat dalam meningkatkan
memeriksakan gula mengajak dan pengetahuan tentang
darah darahnya ke menggalakkan penyakit hipertensi
pelayanan kesehatan program PROLANIS dengan mengikuti
terdekat serta
mengikuti kegiatan
dan serta lebih penyuluhan kesehatan
yang berkaitan dengan diperluas lagi wilayah- yang diberikan oleh
kesehatan serta dapat wilayah yang diikut petugas kesehatan
termotivasi untuk sertakan dalam terdekat seperti
menghindari hal-hal program prolanis posbindu.
yang dapat menambah sehingga lebih banyak
penyakit DM menjadi penderita DM yang
lebih parah lagi bergabung serta aktif
dalam menjalankan
program tersebut.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai