Disusun Oleh :
BUKITTINGGI
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah " Asuhan Keperawatan
Jiwa dengan Ansietas " ini dapat dipergunakan sebagai acuan dan pedoman
maupun petunjuk bagi pembaca dalam proses belajar mengajar..
Makalah yang sederhana ini masih sangat jauh dari kesempurnaan karena
pengalaman kami yang masih sangat minim. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................5
1.3 Tujuan Umum....................................................................................5
1.4 Tujuan Khusus...................................................................................5
BAB II KONSEP DASAR.......................................................................................6
2.1 Definisi..............................................................................................6
2.2 Etiologi..............................................................................................7
2.3 Tanda Dan Gejala..............................................................................3
2.4 Rentang Respon.................................................................................5
2.5 Pengkajian...........................................................................................5
BAB III ASKEP JIWA PADA PASIEN ANSIETAS ............................................7
3.1 Pengkajian.........................................................................................7
3.2 Analisis data....................................................................................10
BAB V PENUTUP.................................................................................................14
5.1 Kesimpulan......................................................................................14
5.2 Saran................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 TUJUAN
1. Tujuan umum
Dapat memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Ansietas
2. Tujuan khusus
5
BAB II
KONSEP DASAR
2.1. Definisi
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
situasi (Videbeck, 2008).
Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik
yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal
(Suliswati, 2005).
Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati disertai
berbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam
fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien
(Mansjoer, 1999).
Ansietas adalah perasaan gelisah yang samar-samar dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang mengiringi respons autonom (alasannya sering kali tidak
spesifikatau tidak diketahui oleh penderita); rasa ketakutan yang disebabkan
oleh karena mengantisipasi keadaan yang berbahaya. Ini merupakan tanda
yang memperingatkan akan bahaya yang akan terjadi yang mana
memungkinkan penderita untuk mengukur dan mengatasi ancama tersebut
(NANDA, 2010).
2.2. Etiologi
Penyebab timbulnya kecemasan dapat ditinjau dari 2 faktor yaitu:
a. faktor internal yaitu tidak memiliki keyakinan akan kemampuan diri;
6
b. faktor eksternal dari lingkungan seperti ketidaknyamanan akan kemampuan
diri, threat (ancaman), conflik (pertentangan), fear (ketakutan), unfuled
need (kebutuhan yang tidak terpenuhi). (Videbeck, 2008)
Kemungkinan etiologi:
1. Konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai yang pokok dan tujuan
hidup.
2. Krisis situasional dan maturasional
3. Mengancam konsep diri
4. Mengancam kematian
5. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
6. Pengalaman traumatis (Townsend. 1998)
Tanda dan gejala cemas secara garis besar di bagi menjadi cemas secara
psikologis dan cemas secara fisiologis.
a. Psikologis: terwujud dalam gejala-gejala kejiwaan seperti tegang,
bingung, khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak menentu dan
sebagainya.
7
b. Fisiologis: terwujud dalam gejala-gejala fisik terutama pada sistem
saraf misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, gemetar, perut
mual-muntah, diare, nafas sesak disertai tremor pada otot. (Videbeck,
2008)
Menurut Carpenito (2007), tanda mayor ansietas dibagi menjadi tiga kategori:
fisiologis, emosional, dan kognitif. Gejala berfariasi tergantung tingkat
ansietas.
a. Fisiologis: gelisah, insomnia, peningkatan TD, diare, kegelisahan,
sering berkemih, diaphoresis, gemetar, peningkatan RR, dilatasi pupil,
suara tremor, pucat atau kemerahan, mual muntah, ruam panas dingin,
anoreksia, mau pingsan.
b. Emosional
Individu menyatakan bahwa ia merasakan: ketakutan, gugup, ketidak
berdayaan, kurang percaya diri, kehilangan kontrol, tidak dapat rileks.
Individu memperlihatkan: menangis, tidak sabaran, marah berlebih,
cenderung menyalahkan orang lain, kontak mata buruk, kritisme pada
diri sendiri,menarik diri,kurang inisiatif, reaksi kaku.
c. Kognitif: tidak dapat berkonsentrasi, kurang kesadaran
terhadapsekitar, mudah lupa,blok pikiran, penurunan kemampuan
belajar, konfusi, orientasi pada sama lalu dari pada masa kini atau
masa depan
8
Tingkat ansietas sebagai berikut:
1. Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-
hari; ansietas ini menyebabkan individu menjadi waspada dan
meningkatkan lapang persepsinya. Annsietas ini dapat memotivasi belajar
dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
2. Ansietas sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit
lapang persepsi individu. Dengan demikian, individu mengalami tidak
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika
diarahkan untuk melakukannya.
3. Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu
cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak
berfikir tentanng hal lain. Semua prilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahanuntuk berfokus
pada area lain.
4. Tingkat panik dari ansietas berhubungan dengan terperangah, ketakutan,
dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena mengalami
kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik mencakup
disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan aktivitas motorik,
mmenurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi
yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat
ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan; jika berlangsung terus dalam
waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian. (Stuart. 2006)
2.5. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam
kehidupan tersebut dapat berupa :
9
2. Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik.
Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan dapat
menimbulkan kecemasan pada individu.
6. Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan
mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami karena
pola mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.
2. Faktor Presipitasi
Stresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Stressor presipitasi
kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan
lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.
10
3. Mekanisme Koping
1. Task oriented reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan yang
ingin dicapai dengan melakukan koping ini adalah individu mencoba menghadapi
kenyataan tuntutan stress dengan menilai secara objektif ditujukan untuk
mengatasi masalah, memulihkan konflik dan memenuhi kebutuhan.
11
Dimana Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 972 juta jiwa atau 31,7%.
Provinsi Lampung pada tahun 2009 sebanyak 49.960 jiwa dan dipuskesmas
Bernung sebanyak 1365 jiwa.Klien hipertensi rentan mengalami ansietas,yaitu saat
klien didiagnosis hipertensi serta mengetahui prognosis penyakitnya. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
terhadap tingkat ansietas klien hipertensi di Puskesmas Bernung kabupaten
Pesawaran Lampung.
Metode:Metode penelitian ini adalah quasi experiment, desain pre-post test
design with control group. Sampel penelitian secara purposive sampling berjumlah
64 responden, terdiri 32 responden kelompok intervensi dan 32 responden
kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS).
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang bermakna
tingkat ansietas sesudah intervensi (p value < 0,005). Kelompok intervensi lebih
tinggi penurunan tingkat ansietas dibanding kelompok kontrol yang tidak mendapat
terapi yaitu selisih 2,44 poin.
Simpulan: Pendidikan kesehatandapat menurunkan tingkat ansietas klien
dengan hipertensi. Pentingnya menjadikan pendidikan kesehatan sebagaistandar
intervensi klien hipertensi pada program pengobatan dan kesehatan jiwamasyarakat
di Puskesmas.
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ANSIETAS
3.1 Pengkajian
1. Identitas
2. Alasan masuk
3. Riwayat penyakit sekarang dan faktor presipitasi
4. Faktor predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas,
a. Dalam pandangan psikoanalitik, ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian: id dan superego. Id
mewakili dorongan insting
5. Penilaian stresor
6. Sumber koping
7. Mekanisme koping
2. Pemeriksaan sistem
a. Breath ( B1): Pola nafas efektif, ekspansi dada normal, tidak ada suara
nafas tambahan.
b. Blood (B2): Anemis, pucat, perdarahan pervaginam,tekanan darah
bisa naik atau turun, bradikardi atau takikardia, CRT kurang atau lebih
dari 2 detik.
c. Brain (B3): Kaji adanya penurunan kesadaran menurun (GCS).
d. Bladder (B4):
Penekanan vesika urinari oleh massa tumor.
Retensi urine, disuria/ polakisuria, overflow inkontinesia.
Nyeri tekan pada vesika urinaria.
Hematuria.
e. Bowel (B5):
Palpasi abdomen : Tumor teraba seperti benjolan padat dan kenyal
pada perut bagian bawah.
Konstipasi
13
Auskultasi : peristaltik menurun
f. Bone (B6): Kelemahan ekstremitas karena gangguan sirkulasi ke
ekstremitas bawah..
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. USG abdominal dan transvaginal
b. Laparaskopi
c. Hitung darah lengkap dan Hapusan darah
Leukositosis dapat disebabkan oleh nekrosis akibat torsi atau
degenerasi. Menurunnya kadar hemoglobin dan hematokrit
menunjukkan adanya kehilangan darah yang kronik. (Supriyadi, 1994)
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mioma uteri merupakan salah satu tumor jinak uterus yang berasal
dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya. Mioma uteri
dikenal juga dengan istilah fibromioma, leiomioma, atau fibroid. (Pertiwi.
2012)
Menurut letaknya, mioma di bagi menjadi:
A. mioma submukosum: berada di bawah endometirium dan menonjol
B. mioma intramural:mioma terdapat di dinding uterus di antara serabut
myometrium
C. mioma subserosum:apabila tumbuh keluar di dinding uterus sehingga
menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa (Prawirohardjo,
2008)
4.2 Saran
Kami menyadari dalam penulisan dan pembahasan makalah ini
banyak ditemui kesalahan dan kekurangan baik dari penulisan dan
pembahasan dikarenakan kami masih dalam proses pembelajaran, kami
menerima dengan lapang dada saran dan tanggapan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini,dan kami juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis nantinya
15
DAFTAR PUSTAKA
16