Anda di halaman 1dari 10

Makalah Konseling Traumatik

Tentang: Kegelisahan (Anxiety)

Oleh :

1. Revita Rozakum (2130108079)


2. Rini Hafsya (2130108080)
3. Salwa Az Zahra (2130108085)
4. Sania Destia Putri (2130108086)
5. Siti Nurhidayu (2130108093)

Dosen Pengampu:

Yeni Satroma Dewi, M.Pd., Kons.

Dr. Silvianetri, M.Pd.

Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar

2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur atas kehadiran Allah Swt. atas rahmat dan
hidayah–Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun
penulisan makalah ini, materi yang akan di bahas yaitu “Kegelisahan (Anxiety)”.

Tujuan kami menulis makalah ini adalah tidak lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Traumatik
dengan Ibu Yeni Satroma Dewi, M.Pd., Kons. Dan ibu Dr. Silvianetri, M.Pd.

Dengan terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan


terimakasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam membantu penyusunan
makalah ini hingga selesai seperti ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini


banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari mata kuliah Konseling
Traumatik serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Batusangkar, 1 Oktober 2023

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
Pendahuluan ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
Pembahasan ............................................................................................................. 2
A. Pengertian Kegelisahan ................................................................................ 2
B. Gejala-Gejala Kegelisahan ........................................................................... 3
C. Penyebab Kegelisahan ................................................................................. 4
BAB III ................................................................................................................... 6
Penutup.................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan .................................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ...........................................................................................................

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Anxiety pada bahasa Indonesia merupakan kecemasan yang awal mulanya
dari bahasa latin diartikan dengan kata kaku serta “ango, anci” diartikan
mencekik. Kecemasan dapat memperingati seseorang tentang akan datangnya
bahaya diartikan sebagai fungsi ego, maka akan menyiapkan respon adaptif
yang dapat melindungi ego dikarenakan kecemasan akan memberi peringatan
kepada seseorang bahwa akan ada suatu bahaya, jika tidak diberi tindakan
yang sesuai maka akan terjadi peningkatan ancaman sampai ego dikalahkan.

Dilihat dari penjelasan di atas maka makalah ini akan membahas tentang
Kegelisahan (Anxiety).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kegelisahan?
2. Apa gejala-gejala kegelisahan?
3. Apa penyebab kegelisahan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kegelisahan
2. Mengetahui gejala-gejala kegelisahan
3. Mengetahui penyebab kegelisahan

1
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Kegelisahan
Setiap orang yang normal pasti mengalami anxiety. Kegelisahan dapat
timbul kapan saja, salah satu penyebabnya adalah ketegangan yang berlebihan
dan berlangsung lama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kegelisahan
adalah suatu keadaan kekhawatiran atau kebimbangan (Fikri, 2017).

Kegelisahan berasal dari kata "gelisah", yang artinya tidak tenang, merasa
khawatir, cemas, dan tidak sabar. Kegelisahan dapat menggambarkan
seseorang yang tidak tenang dalam perbuatannya, merasa gelisah, khawatir,
dan tidak sabar (Sulaeman, 2020) .

Taylor dalam Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS) mengemukakan


bahwa kegelisahan merupakan suatu perasaan subyektif mengenai ketegangan
mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman (Astuti, 2011).

Definisi yang paling menekankan mengenai kegelisahan dipaparkan juga


oleh Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 163) “kegelisahan adalah suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang
yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi”. Senada dengan pendapat sebelumnya, Gail W. Stuart (2006: 144)
memaparkan “ansietas/ kegelisahan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan
menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya”
(Annisa & Ifdil, 2016).

Kegelisahan merupakan salah satu bentuk ekspresi dari kegelisahan yang


biasa diartikan sebagai kekawatiran, ketakutan, atau perasaan tidak tenang.
Masalah kegelisahan sering kali berkaitan dengan masalah frustrasi, di mana
seseorang merasa frustrasi karena tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
(Sulaeman, 2020).

2
Menurut Sigmund Freud (1926), ahli psikoanalisis terkenal, ada tiga jenis
kegelisahan yang dapat dialami manusia, yaitu kegelisahan kenyataan
(objektif), kegelisahan neurotik, dan kegelisahan moral (Sulaeman, 2020).

1. Kegelisahan Kenyataan
Kegelisahan yang dirasakan karena adanya ancaman nyata atau yang
diperkirakan akan dihadapi lingkungan.
2. Kegelisahan Neurotic
Kegelisahan yang muncul dari rasa bimbang karena tidak dapat
mengontrol naluri-naluri sehingga menyebabkan ia melaukan sesuatu
diluar control.
3. Kegelisahan Moral
Kegelisahan yang dihasilkan dari hati nurani.
Disimpulkan bahwa kegelisahan adalah kondisi emosi dengan
timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan
pengalaman yang samar-samar disertai dengan perasaan yang tidak
berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum
jelas (Annisa & Ifdil, 2016).

B. Gejala-Gejala Kegelisahan
Gejala kegelisahan meliputi respon fisik dan psikologis. Adanya rasa
khawatir dan diikuti rasa gelisah, berakibat pada respon fisiologis tertentu.
Beberapa individu mampu mengatasinya namun ada beberapa yang kesulitan
menanganinya (Nugraha, 2020).

Gejala fisik yang sering muncul secara intensif jika individu mengalami
kegelisahan seperti mengeluarkan keringat dingin, irama detak jantung lebih
cepat (berdebar-debar), sakit kepala, tekanan darah mengalami kenaikan,
susah tidur, gelisah, dan gejala lainnya. Gejala lain dikemukakan oleh (Yusuf,
2018) terlihat pada perubahan kinerja anggota tubuh, yakni denyut jantung
menjadi lebih cepat, gangguan pernapasan, mengeluarkan keringat berlebih,
dan lainnya. Karena sesungguhnya kegelisahan ialah respon kita dalam

3
menyadari sebuah ancaman (threat) yang objeknya belum pasti (Nugraha,
2020).

Berikut aspek kegelisahan menurut Clark dan Beck dalam (Fadila, 2018)
disebutkan bahwa aspek kegelisahan meliputi (Nugraha, 2020);

1. Aspek afektif : yaitu perasaan individu yang sedang merasakan


kegelisahan, seperti tersinggung, gugup, tegang, gelisah, kecewa dan tidak
sabar.
2. Aspek Fisiologis: merupakan ciri fisik yang muncul ketika individu
sedang mengalami kegelisahan, seperti sesak nafas, nyeri dada, nafas
menjadi lebih cepat, denyut jantung meningkat, mual, diare, kesemutan,
berkeringat, menggigil, kepanasan, pingsan, lemas, gemetar, mulut kering
dan otot tegang.
3. Aspek Kognitif: dengan ciri aspek kognitif yaitu rasa takut tidak dapat
menyelesaikan masalah, takut mendapatkan komentar negatif, kurangnya
perhatian, fokus, dan kurangnya konsentrasi, sulit melakukan penalaran.
4. Aspek Perilaku: respon yang biasanya muncul adalah menghindari situasi
yang mengancam, mencari perlindungan, diam, banyak bicara atau terpaku,
dan sulit bicara.

C. Penyebab Kegelisahan
Kegelisahan bisa berasal dari faktor internal dan eksternal seseorang,
beberapa ahli menjelaskan lebih rinci dengan penjabaran sebagai berikut
(dalam Ramaniah, 2003) (Nugraha, 2020):

1. Lingkungan dimana kita tinggal memberi warna pola berfikir sesorang


mengenai diri sendiri ataupun orang lain. Peristiwa ini dikarenakan ada
peristiwa dan pengalaman yang kurang menyenangkan pada seseorang
terhadap keluarga, teman. Hingga seseorang tersebut merasa insecure
terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
2. Perasaan yang tidak diungkapkan dan direpress. Kegelisahan dapat aktual
apabila seseorang kurang mampu menemukan solusi untuk perasaannya

4
sendiri, terutama jika dirinya merepress perasaan marahnya atau frustasi
dalam tempo yang amat lama.
3. Semua hal mengenai tubuh dan pikiran selalu saling terhubung dan
mampu menimbulkan kegelisahan. Peristiwa ini akan aktual pada
peristiwa-peristiwa dalam kehidpuan seperti pada saat hamil, sewaktu
remaja dan saat pulih dari sebuah penyakit. Setelah mengalami peristiwa
tersebut diatas, sebuah hal yang lumrah apabila muncul kegelisahan pada
seseorang.

Pendapat ahli lain mengenai faktor yang dapat menyebabkan kegelisahan


ada 3 faktor seperti dikemukakan Carnrgie dalam (Fadila, 2018) sebagai
berikut (Nugraha, 2020):

1. Faktor Kognitif individu; Kegelisahan muncul karena adanya keadaan


yang membuat individu merasa takut atau tidak nyaman, sehingga jika
pengalaman itu muncul kembali, maka reaksi gelisah akan kembali hadir
sebagai bentuk manifestasi dari keadaan bahaya yang pernah dirasakan.
2. Faktor Lingkungan; penyebab selanjutnya kegelisahan bisa muncul karena
bersentuhan langsung dengan adat istiadat atau nilai yang dipegang di
suatu daerah. Kegelisahan dialami individu karena cepatnya perubahan
sosial yang secara mendadak dan memungkinkan individu belum siap
untuk melakukan perubahan dan tenggelam dalam situasi yang baru
dimana hal baru ini terus menerus berubah. Sebagai contoh perubahan
masyarakat di saat pandemic Covid19 ini, masyarakat dituntut untuk selalu
beradaptasi dengan situasi yang dengan cepat bisa berubah, mulai dari
PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar), kemudian beradaptasi dengan
kebiasaan baru yang disebut New Normal. Kekuatan terbesar manusia bisa
bertahan adalah kemampuannya beradaptasi, namun tidak semua individu
beradaptasi dengan kecepatan yang sama.
3. Faktor Proses belajar; Individu mempelajari hal apa saja yang pernah
menimbulkan reaksi ketidak nyamanan dan perlahan belajar untuk
menyesuaikan diri dengan stimulus tersebut.

5
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Kegelisahan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman
pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai
dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh
suatu hal yang belum jelas.

Menurut Sigmund Freud (1926), ahli psikoanalisis terkenal, ada tiga jenis
kegelisahan yang dapat dialami manusia, yaitu kegelisahan kenyataan
(objektif), kegelisahan neurotik, dan kegelisahan moral.

Gejala kegelisahan meliputi respon fisik dan psikologis. Adanya rasa


khawatir dan diikuti rasa gelisah, berakibat pada respon fisiologis tertentu.
Beberapa individu mampu mengatasinya namun ada beberapa yang kesulitan
menanganinya

Kegelisahan bisa berasal dari faktor internal dan eksternal seseorang.


Penyebab: (1) Lingkungan dimana kita tinggal memberi warna pola berfikir
sesorang mengenai diri sendiri ataupun orang lain. (2) Perasaan yang tidak
diungkapkan dan direpress. (3) Semua hal mengenai tubuh dan pikiran selalu
saling terhubung dan mampu menimbulkan kegelisahan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi seorang calon konselor
masa depan yang akan membantu kliennya. Dan kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah masih banyak terdapat kesalahan untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun.

6
Daftar Pustaka

Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kegelisahan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor, 5(2), 93. https://doi.org/10.24036/02016526480-0-00

Astuti, D. (2011). Anxiety : Apa Dan Bagaimana ? The Progresive and Fun
Education Seminar, 495–499.

Fikri, A. (2017). Anxiety (Kegelisahan). Diponegoro Journal of Accounting, 2(1),


2–6.

Nugraha, A. D. (2020). Memahami Kegelisahan: Perspektif Psikologi Islam.


IJIP : Indonesian Journal of Islamic Psychology, 2(1), 1–22.
https://doi.org/10.18326/ijip.v2i1.1-22

Sulaeman, M. (2020). Manusia dan Kegelisahan. In Ilmu Budaya Dasar (pp. 1–


15). Universitas Guna Darma.

Anda mungkin juga menyukai