Anda di halaman 1dari 13

Makalah Psikologi Olahraga

KECEMASAN (anxiety)

Oleh:

Hafifah Rafik (22087230)

Fathur Rolanda Pratama (22087118)

Dosen Pengampu:

Prof.Dr.Tjung Hauw Sin, M.Pd.,Kons

Eval Edmizal,S.Pd, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas keagungan dan
kemurahan-Nya sehingga kami dapatkan menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Hembusan angin yang tidak ternilai harganya semoga dapat mengantarkan salam kerinduan kita
kepada nabi akhir zaman, Muhammad SAW. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Psikologi Olahraga”, juga dapat membantu seseorang untuk dapat menggali potensi
yang dimiliki, menjadikan individu dengan pribadi yang menyenangkan dan profesional,
memotivasi diri untuk selalu melakukan hal yang positif, khususnya bagi mahasiswaatau para
remaja yang sedang dalam proses mencari jati diri, dan meniti karir. Semoga tujuan penyusunan
makalah ini bisa terwujud dan dapat mencetak generasi yang lebih baik.

Penulis menyadari bahwasannya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan
yang harus di perbaiki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk perbaikan
makalah ini di kemudian hari.

Padang, 7 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Kecemasan (Anxiety).........................................................................................3
B. Konsep Tentang Anxiety.......................................................................................................4
C. Macam-Macam Anxiety........................................................................................................6
D. Cara Menghilangkan Anxiety................................................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
Kesimpulan..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anxiety pada bahasa Indonesia merupakan kecemasan yang awal mulanya dari
bahasa latin diartikan dengan kata kaku serta “ango, anci” diartikan mencekik.
Kecemasan dapat memperingati seseorang tentang akan datangnya bahaya diartikan
sebagai fungsi ego, maka akan menyiapkan respon adaptif yang dapat melindungi ego
dikarenakan kecemasan akan memberi peringatan kepada seseorang bahwa akan ada
suatu bahaya, jika tidak diberi tindakan yang sesuai maka akan terjadi peningkatan
ancaman sampai ego dikalahkan.

Kecemasan merupakan reaksi umun mengenai ketegangan mental yang merisaukan


terjadi pada pengalaman subjektif dan tidak mampu akan adanya masalah, rasa aman
serta perasaan yang tidak menyenangkan, maka akan timbul gejala fisik seperti gemetar,
mengeluarkan keringat, peningkatan detak jantung juga dapat menimbulkan gejala
fisiologi, seperti panik, tegang, bingung, tidak dapat berkonsentrasi. Seseorang dapat
memiliki keseriusan ancaman dari keamanan tersebut dapat dilihat dari perbedaan tingkat
kecemasannya, dengan timbulnya perasaan tertekan, tidak berdaya kemungkinan akan
muncul jika seseorang tidak siap mengahadapi ancaman.

Cemas adalah sesuatu yang wajar tetapi apabila kecemasan terus menerus dirasa dan
tidak bisa dikendalikan dapat terjadi gangguan kecemasan, ada beberapa macam
gangguan kecemasna yaitu Generalized Anxiety Disorder (GAD), gangguan Obsesif
Kompulsif (OCD), gangguan panik, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan fobia
sosial (gangguan kecemasan sosial).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari anxiety?


2. Apa konsep dari anxiety?
3. Apa saja macam-macam anxiety?

4
4. Bagaimana cara menghilangkan anxiety?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari anxiety


2. Untuk mengetahui konsep dari anxiety
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam anxiety
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menghilangkan anxiety

D.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecemasan (Anxiety)

Pada dasarnya kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan
rasa takut dan khawatir, dimana perasaan takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum
pasti akan terjadi. Kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan dari bahasa Jerman
(anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan
rangsangan fisiologis (Muyasaroh et al. 2020). Menurut American Psychological
Association (APA) dalam (Muyasaroh et al. 2020), kecemasan merupakan keadaan emosi
yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang
membuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang,
naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya).

Berdasarkan pendapat dari (Gunarso, n.d, 2008) dalam (Wahyudi, Bahri, and
Handayani 2019), kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas
sebabnya. Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan, merupakan masalah
penting dalam perkembangan kepribadian. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar
dalam menggerakan. Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang,
yang terganggu, kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari
pertahanan terhadap kecemasan itu. Jelaslah bahwa pada gangguan emosi dan gangguan
tingkah laku, kecemasan merupakan masalah pelik.

Selain itu menurut pendapat dari (Sumirta et al. 2019) dalam penelitian yang
berjudul “Intervensi Kognitif Terhadap Kecemasan Remaja Paska Erupsi Gunung
Agung”, mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan ketegangan, rasa tidak aman, dan
kekhawatiran yang timbul karena akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi
sebagian besar sumber penyebab tidak diketahui dan manifestasi kecemasan dapat
melibatkan somatik dan psikologis.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa


kecemasan merupakan suatu perasaan takut dan khawatir yang bersifat lama pada sesuatu

6
yang tidak jelas (subjektif) atau belum pasti akan terjadi dan berhubungan dengan
perasaan yang tidak menentu dan tidak berdaya.

B. Konsep Tentang Anxiety


Syamsu Yusuf (2009: 43) mengemukakan anxiety (cemas) merupakan
ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, tidak matang, dan kekurangmampuan dalam
menghadapi tuntutan realitas (lingkungan), kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-hari.
Dikuatkan oleh Kartini Kartono (1989: 120) bahwa cemas adalah bentuk ketidakberanian
ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas. Senada dengan itu, Sarlito Wirawan
Sarwono (2012: 251) menjelaskan kecemasan merupakan takut yang tidak jelas objeknya
dan tidak jelas pula alasannya. Definisi yang paling menekankan mengenai kecemasan
dipaparkan juga oleh Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 163) “kecemasan adalah suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak
menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi”. Senada
dengan pendapat sebelumnya, Gail W. Stuart (2006: 144) memaparkan “ansietas/
kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya”.
1. Aspek-Aspek Kecemasan (Anxiety)
Gail W. Stuart (2006: 149) mengelompokkan kecemasan (anxiety) dalam respon
perilaku, kognitif, dan afektif, diantaranya.
a. Perilaku, diantaranya:

 Gelisah  Cenderung mengalami cedera


 Ketegangan fisik  Menarik diri dari hubungan
 Tremor interpersonal
 Reaksi terkejut  Melarikan diri dari masalah
 Bicara cepat  Menghindar
 Kurang koordinasi  Hiperventilasi
 ]Sangat waspada.

b. Kognitif, diantaranya:

 Perhatian terganggu  Konsentrasi buruk

7
 Pelupa  Sangat waspada
 Salah dalam memberikan  Keasadaran diri
penilaian  Kehilangan objektivitas
 Preokupasi  Takut kehilangan kendali
 Hambatan berpikir  Akut pada gambaran visual
 Lapang persepsi menurun  Takut cedera atau kematian
 Kreativitas menurun  Kilas balik
 Produktivitas menurun  Mimpi buruk.
 Bingung

c. Afektif, diantaranya:

 Mudah terganggu  Kengerian


 Tidak sabar  Kekhawatiran
 Gelisah  Kecemasan
 Tegang  Mati rasa
 Gugup  Rasa bersalah
 Ketakutan  Malu.
 Waspada

2. Gejala Kecemasan (Anxiety)


Dadang Hawari (2006: 65-66) mengemukakan gejala kecemasan
diantaranya:

a. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang


b. Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir)
c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum (demam
panggung)
d. Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
e. Tidak mudah mengalah, suka ngotot
f. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah

8
g. Sering mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir berlebihan
terhadap penyakit
h. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil
(dramatisasi)
i. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu
j. Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-ulang
k. Kalau sedang emosi sering kali bertindak histeris

C. Macam-Macam Anxiety

Menurut Spilberger (Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra, 2012: 53)
menjelaskan kecemasan dalam dua bentuk, yaitu:

1. Trait anxiety
Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang menghinggapi
diri seseorang terhadap kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya. Kecemasan ini
disebabkan oleh kepribadian individu yang memang memiliki potensi cemas
dibandingkan dengan individu yang lainnya.
2. State anxiety
State anxiety, merupakan kondisi emosional dan keadaan sementara pada diri
individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang dirasakan secara sadar
serta bersifat subjektif.

Sedangkan menurut Freud (Feist & Feist, 2012: 38) membedakan kecemasan dalam
tiga jenis, yaitu:

1. Kecemasan neurosis
Kecemasan neurosis adalah rasa cemas akibat bahaya yang tidak
diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan id.
Kecemasan neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri,
namun ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting
dipuaskan.
2. Kecemasan moral

9
Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan superego.
Kecemasan ini dapat muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa
yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral merupakan rasa
takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam realitas,
di masa lampau sang pribadi pernah mendapat hukuman karena melanggar
norma moral dan dapat dihukum kembali.
3. Kecemasan realistic
Kecemasan realistik merupakan perasaan yang tidak menyenangkan
dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri. Kecemasan
realistik merupakan rasa takut akan adanya bahaya-bahaya nyata yang berasal
dari dunia luar.

D. Cara Menghilangkan Anxiety

Cara yang terbaik untuk menghilangkan kecemasan ialah dengan jalan


menghilangkan sebeb-sebabnya. Menurut Zakiah Daradjat (1988: 29) adapun cara-cara
yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Pembelaan
Usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan yang masuk akal bagi
tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal, dinamakan pembelaan.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal itu
dijadikan masuk akal, akan tetapi membelanya, sehingga terlihat masuk akal.
Pembelaan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk atau membohongi orang
lain, akan tetapi membujuk dirinya sendiri, supaya tindakan yang tidak bisa
diterima itu masih tetap dalam batas-batas yang diingini oleh dirinya.
2. Proyeksi
Proyeksi adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada orang
lain, terutama tindakan, fikiran atau dorongan-dorongan yang tidak masuk akal
sehingga dapat diterima dan kelihatannya masuk akal.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang turut merasakan
sebagian dari tindakan atau sukses yang dicapai oleh orang lain. Apabila ia

10
melihat orang berhasil dalam usahanya ia gembira seolah-olah ia yang sukses
dan apabila ia melihat orang kecewa ia juga ikut merasa sedih.
4. Hilang hubungan (disasosiasi)
Seharusnya perbuatan, fikiran dan perasaan orang berhubungan satu sama lain.
Apabila orang merasa bahwa ada seseorang yang dengan sengaja menyinggung
perasaannya, maka ia akan marah dan menghadapinya dengan balasan yang
sama. Dalam hal ini perasaan, fikiran dan tindakannya adalah saling
berhubungan dengan harmonis. Akan tetapi keharmonisan mungkin hilang
akibat pengalaman- pengalaman pahit yang dilalui waktu kecil.
5. Represi
Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal, dan keinginan-keinginan yang
tidak disetujui oleh hati nuraninya. Semacam usaha untuk memelihara diri
supaya jangan terasa dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan hatinya.
Proses itu terjadi secara tidak disadari.
6. Subsitusi
Substitusi adalah cara pembelaan diri yang paling baik diantara cara-cara yang
tidak disadari dalam menghadapi kesukaran. Dalam substitusi orang melakukan
sesuatu, karena tujuan-tujuan yang baik, yang berbeda sama sekali dari tujuan
asli yang mudah dapat diterima, dan berusaha mencapai sukses dalam hal itu.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya.
Pengaruh kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan, merupakan masalah penting
dalam perkembangan kepribadian. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam
menggerakan. Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang, yang
terganggu. Kecemasan yang berlebih dapat menimbulkan gangguan fisik seperti rasa sulit
tidur dan mudah panik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Hawari. (2006). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Gaya Baru.

Gail W. Stuart. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa: Ramona P. Kapoh & Egi

Komara Yudha. Jakarta: EGC.

Jeffrey S. Nevid, dkk. (2005). Psikologi Abnormal. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Muyasaroh, H. (2020). Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam menghadapi

Pandemi Covid 19. In LP2M (Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat)

Sarwono. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.

Syamsu Yusuf. (2009). Mental Hygine: Terapi Psikopiritual untuk Hidup Sehat Berkualitas.

Bandung: Maestro.

Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra. (2012). Manajemen Emosi: Sebuah panduan cerdas

bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara.

Zakiah Daradjat. (1988). Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Masagung.

13

Anda mungkin juga menyukai