LANDASAN TEORI
A. KECEMASAN
1. Definisi Kecemasan
Freud (dalam Feist & Feist, 2010) menyebutkan, terdapat tiga jenis
kecemasan, yaitu :
2. Kecemasan moral (moral anxiety) berakar dari konflik antara ego dan
superego. Mereka mengalami kecemasan yang tumbuh dari konflik antara
kebutuhan realitis dan perintah superego.kecemasan ini juga muncul
karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa yang mereka yakini
benar secara moral. Misalnya tidak mampu mengurusi orang tua ketika
lanjut usia.
3. Aspek-Aspek Kecemasan
4. Komponen-Komponen Kecemasan
5. Gejala-Gejala Kecemasan
3. Ciri kognitif yang meliputi kekhawatiran, merasa takut atau cemas akan
masa depan, terlalu memikirkan atau waspada dengan sensasi yang muncul
di tubuh, takut kehilangan kendali, memikirkan pikiran yang mengganggu
secara terus menerus, memiliki pikiran yang membingungkan, sulit
berkonsentrasi atau memokuskan pikirannya dan berpikir bahwa segala
sesuatunya menjadi tidak terkendali.
1. Pengalaman negatif pada masa lalu. Pengalaman ini merupakan hal yang
tidak menyenangkan pada masa lalu mengenai peristiwa yang dapat terulang
lagi pada masa mendatang apabila individu tersebut menghadapi situasi atau
kejadian yang sama dan juga tidak menyenangkan.
2. Pikiran yang tidak rasional. Kecemasan terjadi bukan karena suatu kejadian
melainkan kepercayaan atau keyakinan tentang kejadian, itulah yang
menyebabkan kecemasan.
3. Kegagalan katastropi. Adanya asumsi dari diri individu bahwa akan terjadi
sesuatu yang buruk pada dirinya. ndividu mengalami kecemasan dan
perasaan-perasaan ketidakmampuan serta tidak sanggup mengatasi
permasalahnnya.
6. Generalisasi yang tidak tepat. Keadaan ini juga memberi istilah generalisasi
yang berlebihan. Hal ini terjadi pada orang yang mempunyai sedikit
pengalama.
7. Dinamika kecemasan
Feist , G.J., & Feist, J. (2010). Teori kepribadian (7th ed). Jakarta: Salemba
Humanika.
Greene, B., Nevid, J.S., & Rathus, S.A. (2018). Psikologi Abnormal (9th ed). Jakarta :
Erlangga.