Anda di halaman 1dari 98

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338115556

Laporan Skala Sikap Self-Compassion

Preprint · December 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.24546.07369

CITATIONS READS
0 3,064

5 authors, including:

Azizah Ayu Septiania Romadoni Annisa


Airlangga University Airlangga University
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Meiko Ardiany
Airlangga University
5 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Filsafat Manusia - Kehendak Buta View project

All content following this page was uploaded by Azizah Ayu Septiania on 23 December 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LAPORAN PENYUSUNAN ALAT UKUR SKALA PSIKOLOGI

SELF-COMPASSION PADA MAHASISWA DI WILAYAH JAWA TIMUR

(MANDIRI)

Disusun oleh:

AZIZAH AYU SEPTIANI 111811133113

ROMADONI KUN ANNISA 111811133122

MEIKO FAIRUZIA ARDIANY 111811133134

ALFITRA DAMASTUTI 111811133139

NAMIRA SALSABILA APRILIA 111811133143

PENGUKURAN PSIKOLOGIS B – 1

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan “Laporan Penyusunan Alat Ukur
Self-Compassion” ini dengan baik. Laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang terkait, maka kami juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tim dosen mata kuliah Pengukuran Psikologis, khususnya dosen kami yaitu
Bapak Dimas Aryo W. S.Psi., M.Sc. yang sudah membimbing kami dalam
menyusun laporan ini.
2. Kedua orangtua kami yang selalu menjadi motivasi kami untuk bersemangat
dalam mengerjakan laporan ini
3. Mahasiswa aktif wilayah Jawa Timur yang telah bersedia menjadi subjek kami.
4. Dan seluruh pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dan dapat dipahami oleh
siapapun yang membacanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.
Kami menyadari bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
laporan yang telah kami buat. Kami berharap semoga laporan ini dapat memberi ilmu
yang bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 15 Desember 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 4


1.2 TUJUAN ..................................................................................................... 5
1.3 MANFAAT PENYUSUNAN ALAT UKUR .................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORITIK ................................................................................ 6

2.1 KONSEP TEORI TENTANG KONSTRUK YANG AKAN DIUKUR ........... 6


2.1.1 Definisi Konseptual Self-Compassion ..................................................... 6
2.1.2 Dimensi Atribut Self-Compassion .......................................................... 6
2.1.3 Indikator Atribut Self-Compassion ........................................................ 7
2.2 TAHAP PENYUSUNAN ALAT UKUR ........................................................ 9
BAB III METODE .................................................................................................. 12

3.1 DEFINISI OPERASIONAL ....................................................................... 12


3.2 BLUE PRINT ALAT UKUR ...................................................................... 13
3.3 VALIDITAS ............................................................................................. 20
3.4 RELIABILITAS........................................................................................ 21
BAB IV HASIL ....................................................................................................... 22

4.1 ITEM ALAT UKUR .................................................................................. 22


4.2 HASIL CONTENT VALIDITY ................................................................... 26
4.3 ANALISIS ITEM UJI COBA .................................................................... 44
4.4 PEMILIHAN AITEM ............................................................................... 50
4.5 HASIL RELIABILITAS SKALA ............................................................... 69
4.6 STANDARD ERROR MEASUREMENT (SEM) ........................................ 69
4.7 PENORMAAN SKALA ............................................................................. 70
4.7.1 Norma Empirik .................................................................................. 70

2
4.7.2 Norma Hipotetik ................................................................................ 71
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 80

5.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 80


5.2 KEKURANGAN ALAT UKUR ................................................................. 80
5.3 SARAN ..................................................................................................... 81
LAMPIRAN ............................................................................................................ 84

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Era globalisasi menuntut individu untuk mengikuti perkembangan.


Perkembangan yang terjadi tentunya meliputi berbagai aspek mulai dari kebutuhan
gaya hidup hingga teknologi. Sudah mulai banyak orang yang menyadari mengenai
perkembangan ini dan akhirnya mereka membuat perubahan dalam diri mereka karena
semakin berkembangnya zaman, dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin maju
dan berkualitas. Maka dari itu, saat ini pendidikan merupakan aspek penting yang
dimiliki oleh setiap individu. Menurut (Halim, 2015) individu baru menginginkan
perwujudan pendidikan yang lebih baik saat mereka baru menyelesaikan pendidikan di
bangku SMA, dimana mereka memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan di
Universitas terbaik sehingga mereka dapat mengembangkan kualitas pada diri mereka.
Saat mereka mulai melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, mereka adalah
individu yang disebut mahasiswa.

Mahasiswa menurut Winarno (2012) dalam (Asiyah, 2013) merupakan agen


perubahan sosial dimana tercantum pada tridharma perguruan tinggi. Mahasiswa
merupakan golongan usia remaja akhir menuju dewasa awal dimana menurut
Departemen Kesehatan RI tahun 2009 dalam (Hafifah, Widiani, & H., 2017) bahwa
remaja akhir berusia antara 17-25 tahun dan pada tahap ini merupakan tahap
perkembangan remaja memasuki masa dewasa. Dalam memilih perguruan tinggi,
mahasiswa tidak segan untuk merantau demi melanjutkan pendidikan di universitas
terbaik, mengingat di Indonesia sendiri kualitas perguruan tinggi yang baik belum
merata di seluruh wilayah.

Salah satu wilayah di Indonesia yang terdapat cukup banyak universitas


adalah Jawa Timur. Terdapat berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang

4
tersebar di Jawa Timur sehingga banyak mahasiswa dari luar wilayah Jawa Timur yang
merantau. Sebagai mahasiswa, mereka dituntut untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar sesuai aturan yang berlaku, mengerjakan tugas dengan baik untuk mencapai
prestasi akademik, dan bersosialisasi seluas-luasnya. Tidak jarang mereka mengalami
hambatan saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa seperti hambatan dalam bidang
akademik maupun sosial yang tidak jarang menurunkan motivasi mahasiswa. Menurut
Neff (2005) dalam (Yanuar, 2013) menyatakan bahwa motivasi belajar dapat muncul
apabila individu memiliki kemampuan untuk menghibur diri dan memperdulikan diri
sendiri ketika berada pada masa-masa sulit, kegagalan, dan ketidak sempurnaan. Hal
tersebut dinamakan self-compassion. Menurut Breines dan Chen (2012) dalam
(Yanuar, 2013) juga mengatakan bahwa self-compassion dapat meningkatkan motivasi
dalam diri mahasiswa dengan mendorong mereka menghadapi kesulitan yang mereka
perbuat tanpa mengkritik dirinya sendiri.

1.2 TUJUAN
1. Mengukur dan mengetahui sikap self-compassion pada mahasiswa perguruan
tinggi atau sederajat di Jawa Timur
2. Menjelaskan metode pengukuran menggunakan alat tes sikap self-compassion
1.3 MANFAAT PENYUSUNAN ALAT UKUR
1. Mengetahui tingkat self-compassion dalam diri mahasiswa aktif di perguruan
tinggi Jawa Timur.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya.

5
BAB II

TINJAUAN TEORITIK

2.1 KONSEP TEORI TENTANG KONSTRUK YANG AKAN DIUKUR


2.1.1 Definisi Konseptual Self-Compassion

Menurut (Neff, 2011), self-compassion merupakan peneriman diri


sendiri dimana individu percaya bahwa mereka tidak luput dari kesalahan dan
tidak semua keadaan dapat berjalan dengan sempurna. Dari kesalahan-kesalahan
tersebut, individu mampu melihat pengalaman tersebut dengan perspektif yang
lebih luas dan mampu fokus dengan pikiran dan perasaan yang sedang dialami.

2.1.2 Dimensi Atribut Self-Compassion

1. Self-Kindness

Menurut (Neff, 2011), self-kindness adalah suatu hal yang


dilakukan individu untuk menghibur, menenangkan, bersifat
simpati, dan menyembuhkan diri sendiri ketika menghadapi hal-hal
yang sulit. Ketika orang mempersulit dirinya sendiri saat
menghadapi cobaan atau rintangan, mereka bisa disebut mengalami
self-judgement.

2. Common Humanity

Menurut (Neff, 2011), common humanity merupakan individu


mengakui adanya keterkaitan dalam hidup di mana common
humanity dalam self-compassion melihat fakta bahwa tidak ada
manusia yang sempurna, manusia dapat membuat pilihan yang
salah, mengalami kegagalan, serta dapat merasakan penyesalan
yang tidak dapat dihindari. Kebalikan dari common humanity

6
adalah isolation dimana individu merasa bahwa hanya dirinya yang
mengalami masa-masa sulit dan juga merasa bahwa orang lain
memiliki hidup yang lebih mudah daripada dirinya.

3. Mindfulness

Menurut (Neff, 2011), merupakan kemungkinan individu untuk


melihat situasi yang sedang dihadapi dengan perspektif yang lebih
luas, sehingga menghindarkan individu dari penderitaan yang tidak
perlu. Mindfulness juga menghindarkan kecenderungan individu
berpikir negatif dan sebaliknya, memungkinkan individu untuk
melihat pengalamannya dengan lebih luas bahkan ketika
pengalaman tersebut tidak menyenangkan baginya (Neff & Germer,
2017). Jika individu cenderung melarikan diri dari permasalahan
yang terjadi dengan cara mendramatisir cerita tentang apa yang
terjadi pada dirinya, individu mengalami over-identification (Neff,
2016).

2.1.3 Indikator Atribut Self-Compassion

1. Menerima ketidaksempurnaan, kegagalan, dan kegagalan diri


sendiri
2. Berusaha menenangkan dan memberikan perhatian pada diri
sendiri saat mengalami keterpurukan
3. Tidak memberikan penilaian buruk, bersikap dingin, dan
meremehkan diri sendiri
4. Tidak fokus pada kelemahan dan kegagalan diri sendiri
5. Menyadari bahwa manusia itu tidak sempurna, bisa gagal, dan
bisa melakukan kesalahan

7
6. Tidak merasa terisolasi dan terputus dari dunia sekitar ketika
mengalami kegagalan
7. Tidak menyalahkan orang lain atau keadaan saat ada yang salah
pada dunia luar
8. Mampu menerima dengan ketenangan hati baik pengalaman
positif, negatif, atau netral
9. Tidak melarikan diri dengan mendramatisir tentang apa yang
sedang terjadi pada diri sendiri
10. Melihat situasi yang terjadi dengan perspektif yang lebih luas

Berikut merupakan pemetaan indikator dan dimensi yang ditentukan :

Dimensi Indikator

Menerima ketidaksempurnaan, kegagalan,


dan kesalahan diri sendiri

Berusaha menenangkan dan memberikan


perhatian pada diri sendiri saat mengalami
keterpurukan
Self-Kindness

Tidak memberikan penilaian buruk, bersikap


dingin, dan meremehkan diri sendiri

Tidak fokus pada kelemahan dan kegagalan


diri sendiri

8
Menyadari bahwa manusia itu tidak
sempurna, bisa, gagal, dan bisa melakukan
kesalahan

Common Humanity Tidak merasa terisolasi dan terputus dari


dunia sekitar ketika mengalami kegagalan

Tidak menyalahkan orang lain atau keadaan


saat ada yang salah pada dunia luar

Mampu menerima dengan ketenangan hati


baik pengalaman positif negatif, atau netral

Tidak melarikan diri dengan mendramatisir


Mindfulness tentang apa yang sedang terjadi pada diri
sendiri

Melihat situasi yang terjadi dengan


perspektif yang lebih luas

2.2 TAHAP PENYUSUNAN ALAT UKUR

1. Menentukan dan mengidentifikasi tujuan alat ukur

Peneliti menetapkan tujuan alat ukur dibuat guna mengetahui tingkat self-
compassion mahasiswa pada kehidupan mereka.

9
2. Mendefinisikan konstruk yang ingin diukur

Konstruk yang digunakan pada alat ukur ini adalah self-compassion.

3. Merumuskan dimensi perilaku

Selanjutnya, menguraikan konstruk yang akan diukur menjadi beberapa


dimensi perilaku, pada alat ukur self-compassion, terdapat tiga dimensi perilaku
yaitu self-kindness, common humanity, dan mindfulness

4. Mengidentifikasi indikator

Setelah menyusun dimensi, selanjutnya adalah menguraikan kembali menjadi


bentuk yang lebih operasional yaitu indikator. Terdapat 10 indikator yang
peneliti tetapkan yang kemudian dipetakan kembali ke dalam dimensi yang
ditetapkan sebelumnya.

5. Menyusun blue print

Menentukan proporsi item untuk setiap indikator yang disajikan dalam bentuk
blue print.

6. Membuat aitem

Selanjutnya adalah membuat aitem berdasarkan indikator yang telah ditentukan


sehingga tiap aitem dapat mewakili indikator-indikator yang telah ditentukan.
Tidak lupa menentukan favorable dan unfavorable dari aitem-aitem yang telah
dibuat.

7. Melakukan review

Memastikan bahwa skala yang telah dibuat sudah benar-benar mengukur


konstruk yang ditentukan dengan melakukan validasi, peneliti menggunakan

10
content validity untuk memvalidasi skala sikap yang disusun melalui penilaian
ahli atau expert judgement.

8. Uji coba aitem

Melakukan uji coba aitem dengan menyebar kuesioner dalam google form
kepada beberapa subjek dengan syarat :

a. Laki-laki/Perempuan
b. Mahasiswa aktif di wilayah Jawa Timur
c. Usia 17-25 tahun
9. Analisa item

Setelah mendapat dan mengumpulkan hasil dari kuesioner yang telah disebar,
peneliti melakukan analisis aitem untuk mengetahui aitem mana yang baik dan
buruk. Pemeriksaan aitem-aitem yang baik atau buruk dilakukan menggunakan
Jamovi for Windows 1.0.7 solid.

10. Menyusun alat ukur yang baik

Setelah menganalisis aitem, maka didapatkan aitem terpilih yang dapat


dijadikan sebuah alat ukur.

11
BAB III

METODE

3.1 DEFINISI OPERASIONAL

Self-compassion memiliki hubungan dengan fungsi adaptasi secara psikologi


pada seseorang, mengurangi kecemasan dan depresi, berpengaruh pada kebijaksanaan
dan kecerdasan emosi. (Neff, dkk 2007 dalam (Ramadhani & Nurdibyanandaru,
2014)). Neff (2012 dalam (Ramadhani & Nurdibyanandaru, 2014)) juga menyatakan
bahwa self-compassion dapat membantu seseorang agar ia tidak terlalu cemas atas
kekurangannya. Self-compassion melibatkan pengakuan terhadap kondisi manusia
yang rapuh dan tidak sempurna (R., 2014). Berbeda dengan self-pity di mana seseorang
akan terpuruk pada masalahnya sendiri dan tidak peduli atau lupa bahwa tidak hanya
dia yang mengalami masalah, orang dengan self-compassion yang tinggi akan
memberikan perasaan aman yang ia inginkan dan dapat terjadi pengalaman relasi diri
dengan orang lain (R., 2014).

Tiga komponen dari self-compassion yaitu self-kindness, a sense of common


humanity, dan mindfulness saling berkaitan dan berkombinasi di mana apabila satu
komponen tinggi maka seharusnya komponen lainnya juga akan tinggi.
Kecenderungan self-compassion seseorang tinggi atau rendah dapat disimpulkan dari
hasil skor total pada skala self-compassion. Jika hasil skor total subjek tinggi, maka
kecenderungan self-compassion-nya akan tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, jika hasil
skor totalnya rendah maka kecenderungan self-compassion-nya rendah.

Pengukuran ini kami gunakan untuk mengukur self-compassion pada


mahasiswa Jawa Timur menggunakan skala likert. Skala ini terdiri dari pernyataan
dengan lima pilihan jawaban, yaitu skala 1-5 dengan catatan nomor 1 untuk pernyataan
yang sangat tidak sesuai dan nomor 5 untuk pernyataan yang sangat sesuai.

12
3.2 BLUE PRINT ALAT UKUR

Berikut merupakan blue print dari aitem-aitem yang kami susun, blue print
ini merupakan blue print yang sudah di rater sehingga jumlah aitem-nya bertambah
sesuai saran dari rater kami.

Nomor

Dimensi Aitem
Indikator Jumlah Aitem

F UF

Menerima ketidaksempurnaan,
35, 50,
kegagalan, dan kesalahan diri 8, 27 5
49
sendiri

Berusaha menenangkan dan


memberikan perhatian pada diri 28,4,4
36,18 5
sendiri saat mengalami 8
Self-Kindness keterpurukan

Tidak memberikan penilaian


37,47,
buruk, bersikap dingin, dan 19,9 5
26
meremehkan diri sendiri

Tidak fokus pada kelemahan 38,5,


25,20 5
dan kegagalan diri sendiri 30

13
Menyadari bahwa manusia itu
29,
tidak sempurna, bisa, gagal, dan 34,10 5
39,46
bisa melakukan kesalahan

Tidak merasa terisolasi dan 2,40,


Common
terputus dari dunia sekitar 16 5
Humanity
ketika mengalami kegagalan 11,45

Tidak menyalahkan orang lain


atau keadaan saat ada yang 6,21 31,44 4
salah pada dunia luar

Mampu menerima dengan


ketenangan hati baik 43,17, 1,12,3
6
pengalaman positif negatif, atau 22 2
netral

Tidak melarikan diri dengan


Mindfulness 23,42,
mendramatisir tentang apa yang 33,13 5
7
sedang terjadi pada diri sendiri

Melihat situasi yang terjadi 3,15,


dengan perspektif yang lebih 14, 24 5
luas 41

Jumlah 50

14
Setelah menentukan penyebaran aitem maka disusun pernyataan Favorable
dan Unfavorable-nya. Berikut adalah pernyataan untuk skala sikap Self-Compassion
sebelum di rater:

DIMENSI INDIKATOR AITEM F/ UF

Saya bersikap toleran


terhadap aspek-aspek dalam
F
diri saya yang tidak saya
senangi.
Menerima
ketidaksempurnaan, Saya merasa buruk ketika
kegagalan, dan saya menyadari ada banyak
UF
kesalahan diri ketidaksempurnaan dalam
Self-
sendiri. diri.
Kindness

Saya berusaha menerima


kesalahan-kesalahan kecil F
yang sering saya perbuat.

Berusaha Ketika masa-masa sulit, saya


menenangkan dan tetap perhatian kepada diri UF
memberikan sendiri.

15
perhatian pada diri
Saya mengabaikan diri saya
sendiri saat
sendiri ketika saya merasa UF
mengalami
gagal.
keterpurukan.

Saya memberikan kalimat-


kalimat penenang kepada
F
diri sendiri saat menghadapi
keterpurukan.

Saya dapat memikirkan hal


positif ketika saya F
menghadapi suatu cobaan.
Tidak memberikan
penilaian buruk,
Saya kesusahan untuk
bersikap dingin,
bersikap tenang ketika UF
dan meremehkan
cobaan datang.
diri sendiri.

Saya cepat pulih dari


F
keterpurukan.

Tidak fokus pada Saya percaya bahwa saya


kelemahan dan bisa menghadapi cobaan
F
kegagalan diri dengan kemampuan terbaik
sendiri. saya.

16
Saya cenderung merasa
gagal ketika tidak mampu UF
menghadapi cobaan.

Cobaan sangat memberatkan


UF
bagi kehidupan saya.

Ketika orang lain melakukan


kesalahan, saya akan F
memakluminya.

Menyadari bahwa
Saya tidak dapat menerima
manusia itu tidak
kenyataan bila saya gagal UF
sempurna, bisa
dalam melakukan sesuatu.
gagal, dan bisa
Common melakukan
Saya menganggap bahwa
Humanity kesalahan.
manusia merupakan manusia
yang pasti melakukan F
kesalahan dan saya
memahami hal tersebut.

Tidak merasa Saya merasa orang lain


terisolasi dan memiliki kehidupan yang UF
terputus dari dunia lebih mudah daripada saya.

17
sekitar ketika
Saya merasa kehidupan yang
mengalami
saya jalani berjalan seperti
kegagalan. F
semestinya kehidupan orang
lain.

Saya merasa hidup ini tidak


UF
adil.

Ketika hal buruk terjadi,


saya yakin bahwa rekan
Tidak menyalahkan UF
sayalah yang
orang lain atau
menyebabkannya.
keadaan saat ada
yang salah pada
Saya secara sadar
dunia luar.
mengetahui dan mengakui F
kesalahan saya.

Saya selalu berusaha untuk


Mampu menerima tetap tenang dalam F
dengan ketenangan menghadapi segala sesuatu.
Mindfulnes
hati baik
s
pengalaman positif, Kejadian buruk seringkali
negatif, atau netral. membuat saya sulit untuk UF
berpikir tenang.

18
Saya percaya bahwa setiap
kejadian memiliki esensinya F
sendiri.

Sulit bagi saya untuk


mengontrol emosi saat UF
terjadi hal buruk.

Hampir dalam setiap


masalah, saya adalah orang UF
yang dirugikan/korban.
Tidak melarikan
diri dengan
Ketika terjadi masalah, saya
mendramatisir
sering menampakkan emosi F
tentang apa yang
yang meluap-luap.
sedang terjadi pada
diri sendiri
Semua orang harus tahu
kemalangan yang menimpa UF
saya.

Melihat situasi Dalam menyikapi masalah,


yang terjadi dengan saya memposisikan sudut
F
perspektif yang pandang sebagai individu
lebih luas yang netral.

19
Ketika terjadi hal yang tidak
diinginkan, saya mudah UF
terbawa perasaan.

Ketika terjadi masalah, saya


sering dihantui pikiran- UF
pikiran negatif.

3.3 VALIDITAS

Azwar (1986) dalam (Wahyuni, 2014) menyatakan bahwa validitas


merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Validitas suatu tes dikatakan tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya dan memberi hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan tujuannya.

Validitas ada 3 macam, yaitu content validity, construct validity, dan criterion
related validity. Content validity merupakan validitas berdasarkan pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional (Solichin, 2017). Validitas ini tidak memerlukan
penghitungan-penghitungan statistik. Construct validity merupakan macam validitas
yang dapat menunjukkan sejauh mana tes tersebut mengukur suatu konstruk yang
hendak diukur. Criterion related validity merupakan validitas yang diukur dengan
melihat apakah skor suatu tes berkorelasi dengan skor dari tes lain yang mengukur
konstruk yang sama yang berada di luar tes.

Kami menggunakan content validity dalam pengukuran skala self-compassion


pada mahasiswa di Jawa Timur ini. Kami menguji kelayakan skala ini melalui penilaian
ahli atau expert judgement.

20
3.4 RELIABILITAS

Menurut (Mawardi, 2019) reliabilitas adalah keajegan/konsistensi dari sebuah


instrumen pengukuran. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin konsistensi
instrumen dalam mengukur suatu konstruk, sehingga data yang dihasilkan relatif sama
walaupun dilakukan pengukuran berulang kali pada subjek. Pengukuran tingkat
reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach dengan aplikasi pengolah
data Jamovi. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Sedangkan metode yang digunakan untuk pemantapan reliabilitas
adalah internal consistency reliability, yaitu mengukur konsistensi responden dalam
menjawab pertanyaan berupa skala favourable dan unfavourable. Apabila didapatkan
koefisien yang rendah dari pertanyaan yang telah dibuat, maka pertanyaan tersebut
harus dieliminasi (Gayatri, 2014).

Adapun kriteria bilangan (dari pengolahan data dengan acuan Alpha


Cronbach) yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas adalah sebagai
berikut.

21
BAB IV

HASIL

4.1 ITEM ALAT UKUR

Item alat ukur berikut merupakan item yang sudah siap disebar dalam skala sikap self-
compassion yang telah mengalami revisi dari expert judgement:

No. Aitem 1 2 3 4 5

Kejadian buruk seringkali membuat saya sulit untuk


1.
berpikir tenang.

Saya merasa orang lain memiliki kehidupan yang lebih


2.
indah daripada saya.

Saya sering tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika


3.
mendapat masalah.

Saya menyemangati diri saya sendiri saat mengalami masa


4.
sulit dengan membeli barang atau makanan.

5. Saya mampu menghadapi cobaan dengan mudah.

6. Saya secara sadar mengetahui kesalahan saya.

Semua orang harus tahu kemalangan yang menimpa saya.


7.

22
Saya merasa buruk ketika saya menyadari ada banyak
8.
ketidaksempurnaan dalam diri saya.

9. Saya akan mengabaikan permasalahan hidup saya.

Saya merasa sangat terpuruk jika saya gagal dalam suatu


10.
pekerjaan.

Saat saya mengalami kegagalan, saya merasa orang di


11.
sekitar menjaga jarak dengan saya.

12. Saya sulit mengontrol emosi dalam keadaan buruk.

Saya mampu membedakan masalah yang serius dan yang


13.
sepele.

Dalam menyikapi masalah, saya memposisikan sudut


14.
pandang sebagai individu yang netral.

Saya punya banyak pikiran negatif ketika terjadi masalah.


15.

Saya merasa kehidupan yang saya jalani berjalan seperti


16.
semestinya kehidupan orang lain.

Saya percaya bahwa setiap kejadian memiliki maknanya


17.
sendiri.

Saya mengabaikan keadaan diri saya sendiri ketika saya


18.
merasa gagal.

23
Saya kesusahan untuk bersikap tenang ketika cobaan
19.
datang.

20. Saya merasa cobaan hidup sangat berat.

21. Pengalaman buruk saya terjadi karena diri saya sendiri.

Saya selalu berusaha menerima apapun yang terjadi pada


22.
saya.

Hampir dalam setiap masalah, saya adalah orang yang


23.
dirugikan/korban.

Saya memahami masalah yang terjadi dan cara


24.
menyikapinya.

Saya merasa gagal ketika tidak mampu menghadapi


25.
cobaan.

26. Saya akan menyelesaikan semua cobaan yang datang.

Saya merasa buruk ketika membuat kegagalan sekecil


27.
apapun.

Saya memberikan kalimat-kalimat penenang kepada diri


28.
sendiri saat menghadapi keterpurukan.

29. Saya memaklumi orang lain yang melakukan kesalahan.

30. Saya merasa cobaan tidak mengganggu hidup saya.

24
Saya merasa rekan saya adalah penyebab hal buruk terjadi
31.
pada saya.

Emosi saya mudah berubah mengikuti baik buruknya


32.
kejadian.

Saya selalu menceritakan masalah sesuai keadaan


33.
sebenarnya.

Saya tidak dapat menerima kenyataan bila saya gagal


34.
dalam melakukan sesuatu.

Saya bersikap toleran terhadap aspek-aspek yang tidak


35.
sempurna dalam diri saya.

Saya merasa prihatin pada diri sendiri saat menghadapi


36.
masa sulit.

Saya dapat memikirkan hal positif ketika saya


37.
menghadapi suatu cobaan.

Saya percaya bisa menghadapi cobaan dengan


38.
kemampuan terbaik saya.

39. Saya merasa setiap manusia pasti melakukan kesalahan.

40. Saya merasa hidup ini tidak adil.

Saya mudah terbawa perasaan ketika terjadi hal yang tidak


41.
diinginkan.

25
Saya sering menampakkan emosi yang meluap-luap
42.
ketika terjadi masalah.

Saya selalu berusaha untuk tetap tenang dalam


43.
menghadapi segala sesuatu.

Saya enggan mengakui kesalahan yang telah saya perbuat.


44.

45. Saya merasa orang lain lebih Bahagia daripada saya.

Saya berusaha menjadikan kegagalan sebagai


46.
pengalaman.

47. Saya cepat pulih dari keterpurukan.

Saya berusaha bersikap baik kepada diri saya sendiri


48.
ketika mengalami keterpurukan.

Saya tetap mencintai diri saya sendiri ketika menyadari


49.
ketidaksempurnaan yang saya miliki.

Saya berusaha menerima kesalahan-kesalahan kecil yang


50.
sering saya perbuat.

4.2 HASIL CONTENT VALIDITY

26
Feedback dari
Nomor Revisi
Dimensi Indikator Aitem expert
Aitem kelompok
judgement

Saya bersikap
Saya bersikap
toleran
toleran Diganti dengan
terhadap
terhadap ketidaksempur
aspek-aspek
35 aspek-aspek naan,
yang tidak
dalam diri saya kegagalan, atau
sempurna
yang tidak saya kecacatan
dalam diri
senangi (F)
saya

Saya merasa
Menerima buruk ketika
ketidaksempurnaan, saya
Self-
kegagalan, dan menyadari ada
Kindness 8
kesalahan diri banyak
sendiri ketidaksempur
naan dalam diri
saya. (UF)

Saya berusaha
menerima
kesalahan-
50 kesalahan kecil
yang sering
saya perbuat.
(F)

27
Saya merasa
buruk ketika
membuat
27
kegagalan
sekecil apapun.
(UF)

Saya tetap
mencintai diri
saya sendiri
ketika
49
menyadari
ketidaksempur
naan yang saya
miliki. (F)

Ketika masa- Lebih baik


Saya merasa
masa sulit, diubah menjadi
prihatin pada
saya tetap “Saya merasa
Berusaha diri sendiri
36 perhatian perhatian pada
menenangkan dan saat
kepada diri diri sendiri saat
memberikan menghadapi
sendiri (UF) menghadapi
perhatian pada diri masa sulit.
masa sulit.”
sendiri saat
mengalami Saya Saya
keterpurukan. Maksud
mengabaikan mengabaikan
18 kalimat kurang
diri saya keadaan diri
jelas
sendiri ketika saya sendiri

28
saya merasa ketika saya
gagal (UF) merasa gagal.

Saya berusaha
bersikap baik
kepada diri
saya sendiri
48
ketika
mengalami
keterpurukan.
(F)

Saya dapat
memikirkan
hal positif
37 ketika saya

Tidak memberikan menghadapi

penilaian buruk, suatu cobaan.

bersikap dingin, (F)

dan meremehkan Saya


diri sendiri. kesusahan
untuk bersikap
19
tenang ketika
cobaan datang.
(UF)

29
Saya cepat
pulih dari
47
keterpurukan.
(F)

Saya akan
menyelesaikan
26 semua cobaan
yang datang.
(F)

Saya percaya
Saya percaya
bahwa saya
bisa
bisa
Tidak perlu menghadapi
menghadapi
38 menggunakan cobaan
cobaan dengan
“bahwa saya” dengan
kemampuan
kemampuan
terbaik saya.
terbaik saya.
Tidak fokus pada (F)
kelemahan dan
Saya merasa
kegagalan diri
gagal ketika
sendiri.
25 tidak mampu
menghadapi
cobaan. (UF)

Saya merasa
cobaan hidup
20
sangat berat.
(UF)

30
Saya mampu
menghadapi
5
cobaan dengan
mudah. (F)

Cobaan sangat Saya merasa


memberikatkan Jadikan cobaan tidak
30
bagi kehidupan kalimat aktif mengganggu
saya (F) hidup saya

Saya tidak
dapat
menerima
kenyataan bila
34
saya gagal
dalam
melakukan
Menyadari bahwa
sesuatu. (UF)
manusia itu tidak
Common sempurna, bisa Saya merasa
Humanity gagal, dan bisa sangat terpuruk
melakukan jika saya gagal
10
kesalahan. dalam suatu
pekerjaan.
(UF)

Saya berusaha
menjadikan
46
kegagalan
sebagai

31
pengalaman.
(F)

Saya merasa Saya merasa


orang lain orang lain
Baik, jika
memiliki memiliki
konteksnya
kehidupan kehidupan
2 "cobaan" bisa
yang lebih yang lebih
menggunakan
mudah indah
kata “mudah”
daripada saya. daripada
Tidak merasa (UF) saya.
terisolasi dan
Saya merasa
terputus dari dunia
40 hidup ini tidak
sekitar ketika
adil. (UF)
mengalami
kegagalan. Saat saya
mengalami
kegagalan,
saya merasa
11
orang di sekitar
menjaga jarak
dengan saya.
(UF)

32
Saya merasa
orang lain
45 lebih Bahagia
daripada saya.
(UF)

Saya enggan
Tidak menyalahkan
mengakui
orang lain atau
kesalahan yang
keadaan saat ada 44
telah saya
yang salah pada
perbuat. (UF)
dunia luar.

Saya selalu
berusaha untuk
tetap tenang
43 dalam

Mampu menerima menghadapi

dengan ketenangan segala sesuatu.


Mindfulne (F)
hati baik
ss
pengalaman positif, Kejadian buruk
negatif, atau netral. seringkali
membuat saya
1
sulit untuk
berpikir
tenang. (UF)

33
Saya percaya Saya percaya
bahwa setiap bahwa setiap
kejadian Gunakan kejadian
17
memiliki bahasa awam memiliki
esensinya maknanya
sendiri. (F) sendiri

Sulit bagi saya Lebih baik


Saya sulit
untuk diubah menjadi
mengontrol
mengontrol “Saya sulit
12 emosi dalam
emosi saat mengontrol
keadaan
terjadi hal emosi dalam
buruk.
buruk (UF) situasi buruk”

Emosi saya
Sulit bagi saya
mudah
untuk
berubah
mengontrol Jadikan
32 mengikuti
emosi saat kalimat aktif
baik
terjadi hal
buruknya
buruk (UF)
kejadian.

Saya selalu
berusaha
menerima
22
apapun yang
terjadi pada
saya. (F)

34
Ketika terjadi Lebih baik
Saya sering
masalah, saya diubah menjadi
menampakka
sering “Saya merasa
n emosi yang
Tidak melarikan 42 menampakkan emosi yang
meluap-luap
diri dengan emosi yang meluap saat
ketika terjadi
mendramatisir meluap-luap. mendapat
masalah.
tentang apa yang (UF) masalah”

sedang terjadi pada Saya mampu


diri sendiri membedakan
13 masalah yang
serius dan yang
sepele. (F)

Ketika terjadi Saya mudah


hal yang tidak terbawa
diinginkan, Jadikan perasaan
41
saya mudah kalimat aktif ketika terjadi
terbawa hal yang tidak
Melihat situasi perasaan (UF) diinginkan.
yang terjadi dengan
perspektif yang Lebih baik
Saya punya
lebih luas Ketika terjadi diubah
banyak
masalah, saya menjadi“Saya
pikiran
15 sering dihantui memiliki
negatif ketika
pikiran-pikiran pikiran negatif
terjadi
negatif (UF) saat mendapat
masalah.
masalah”

35
Dalam
Saya
menyikapi
memahami
masalah, saya
masalah yang
memposisikan Jadikan
24 terjadi dan
sudut pandang kalimat aktif
cara
sebagai
menyikapinya
individu yang
.
netral (F)

Saya sering
tidak tahu apa
yang harus
3 dilakukan
ketika
mendapat
masalah. (UF)

Berikut merupakan skala yang telah di rater beserta pernyataan Favorable dan
Unfavorable :

NO.
DIMENSI INDIKATOR AITEM F/ UF
AITEM

Saya bersikap toleran terhadap


Menerima
Self-Kindness 35 aspek-aspek yang tidak F
ketidaksempurnaan,
sempurna dalam diri saya

36
kegagalan, dan Saya merasa buruk ketika saya
kesalahan diri sendiri. menyadari ada banyak
8 UF
ketidaksempurnaan dalam diri
saya.

Saya berusaha menerima


50 kesalahan-kesalahan kecil yang F
sering saya perbuat.

Saya merasa buruk ketika


27 membuat kegagalan sekecil UF
apapun.

Saya tetap mencintai diri saya


sendiri ketika menyadari
49 F
ketidaksempurnaan yang saya
miliki.

Berusaha Saya merasa prihatin pada diri

menenangkan dan 36 sendiri saat menghadapi masa UF

memberikan perhatian sulit.

pada diri sendiri saat Saya mengabaikan keadaan


mengalami 18 diri saya sendiri ketika saya UF
keterpurukan. merasa gagal.

37
Saya memberikan kalimat-
kalimat penenang kepada diri
28 F
sendiri saat menghadapi
keterpurukan.

Saya menyemangati diri saya


sendiri saat mengalami masa
4 F
sulit dengan membeli barang
atau makanan.

Saya berusaha bersikap baik


48 kepada diri saya sendiri ketika F
mengalami keterpurukan.

Saya dapat memikirkan hal


37 positif ketika saya menghadapi F
suatu cobaan.

Tidak memberikan
penilaian buruk, Saya kesusahan untuk bersikap
19 UF
bersikap dingin, dan tenang ketika cobaan datang.

meremehkan diri
sendiri. Saya cepat pulih dari
47 F
keterpurukan.

Saya akan menyelesaikan


26 F
semua cobaan yang datang.

38
Saya akan mengabaikan
9 UF
permasalahan hidup saya

Saya percaya bisa menghadapi


38 cobaan dengan kemampuan F
terbaik saya.

Saya merasa gagal ketika tidak


25 UF
Tidak fokus pada mampu menghadapi cobaan.
kelemahan dan
Saya merasa cobaan hidup
kegagalan diri sendiri. 20 UF
sangat berat.

Saya mampu menghadapi


5 F
cobaan dengan mudah.

Saya merasa cobaan tidak


30 F
mengganggu hidup saya

Saya memaklumi orang lain


Menyadari bahwa 29 F
yang melakukan kesalahan
manusia itu tidak
Common
sempurna, bisa gagal,
Humanity
dan bisa melakukan Saya tidak dapat menerima
kesalahan. 34 kenyataan bila saya gagal UF
dalam melakukan sesuatu

39
Saya merasa setiap manusia
39 F
pasti melakukan kesalahan

Saya merasa sangat terpuruk


10 jika saya gagal dalam suatu UF
pekerjaan

Saya berusaha menjadikan


46 F
kegagalan sebagai pengalaman

Saya merasa orang lain


2 memiliki kehidupan yang lebih UF
indah daripada saya
Tidak merasa terisolasi
dan terputus dari dunia Saya merasa kehidupan yang

sekitar ketika saya jalani berjalan seperti


16 F
mengalami kegagalan. semestinya kehidupan orang
lain

Saya merasa hidup ini tidak


40 UF
adil.

40
Saat saya mengalami
kegagalan, saya merasa orang
11 UF
di sekitar menjaga jarak
dengan saya

Saya merasa orang lain lebih


45 UF
Bahagia daripada saya

Saya merasa rekan saya adalah


31 penyebab hal buruk terjadi UF
pada saya.

Saya secara sadar mengetahui


6 F
Tidak menyalahkan kesalahan saya.
orang lain atau
keadaan saat ada yang
Saya enggan mengakui
salah pada dunia luar.
44 kesalahan yang telah saya UF
perbuat.

Pengalaman buruk saya terjadi


21 F
karena diri saya sendiri.

Mampu menerima Saya selalu berusaha untuk


Mindfulness dengan ketenangan 43 tetap tenang dalam F
hati baik pengalaman menghadapi segala sesuatu.

41
positif, negatif, atau
Kejadian buruk seringkali
netral.
1 membuat saya sulit untuk UF
berpikir tenang.

Saya percaya bahwa setiap


17 kejadian memiliki maknanya F
sendiri.

Saya sulit mengontrol emosi


12 UF
dalam keadaan buruk.

Emosi saya mudah berubah


32 mengikuti baik buruknya UF
kejadian.

Saya selalu berusaha menerima


22 F
apapun yang terjadi pada saya

Hampir dalam setiap masalah,


Tidak melarikan diri 23 saya adalah orang yang UF
dengan mendramatisir dirugikan/korban.
tentang apa yang
sedang terjadi pada Saya sering menampakkan
diri sendiri 42 emosi yang meluap-luap ketika UF
terjadi masalah.

42
Semua orang harus tahu
7 kemalangan yang menimpa UF
saya

Saya selalu menceritakan


33 masalah sesuai keadaan F
sebenarnya.

Saya mampu membedakan


13 masalah yang serius dan yang F
sepele.

Dalam menyikapi masalah,


saya memposisikan sudut
14 F
pandang sebagai individu yang
netral.

Saya mudah terbawa perasaan


Melihat situasi yang 41 ketika terjadi hal yang tidak UF
terjadi dengan diinginkan.
perspektif yang lebih
luas
Saya punya banyak pikiran
15 UF
negatif ketika terjadi masalah

Saya memahami masalah yang


24 F
terjadi dan cara menyikapinya

43
Saya sering tidak tahu apa
3 yang harus dilakukan ketika UF
mendapat masalah

4.3 ANALISIS ITEM UJI COBA

Kami telah melaksanakan uji coba alat ukur self-compassion yang sudah kami
susun kepada 155 subjek atau responden dari mahasiswa di Jawa Timur. Setelah itu,
kami melakukan analisis hasil data menggunakan teknik statistik alpha Cronbach’s
menggunakan program statistik Jamovi for Windows 1.0.7 solid untuk menguji
reliabilitas alat ukur kami. Butir item yang baik adalah item yang memiliki nilai item-
rest correlation >0,3. Kemudian, kami akan menghilangkan butir item bernilai <0,3.
Berikut ini adalah hasil dari seleksi tahap (running) pertama sampai ketiga.

Hasil Running Pertama


Item Reliability Statistics
if item
dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α

1 1.95 0.903 0.3488 0.915


2 2.86 1.232 0.5115 0.914
3 3.03 1.210 0.5347 0.914
4 3.69 1.228 -0.0722 0.920
5 2.90 0.891 0.4931 0.914
6 3.87 0.846 0.2925 0.916
7 3.25 0.843 0.2288 0.916
8 2.73 1.290 0.5146 0.914

44
Item Reliability Statistics
if item
dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α
9 3.92 0.875 -0.0521 0.919
10 2.76 1.166 0.4725 0.914
11 3.44 1.138 0.3965 0.915
12 2.70 1.309 0.4936 0.914
13 3.77 0.969 0.3739 0.915
14 3.88 0.972 0.2498 0.916
15 2.37 1.220 0.5495 0.913
16 3.10 1.059 0.2107 0.917
17 4.56 0.713 0.4442 0.915
18 3.17 1.193 0.5119 0.914
19 2.68 1.113 0.5868 0.913
20 3.01 1.204 0.6038 0.913
21 3.36 1.083 -0.1738 0.921
22 4.13 0.764 0.5013 0.914
23 3.43 0.906 0.2417 0.916
24 3.57 0.914 0.5675 0.914
25 2.50 1.110 0.4287 0.915
26 4.21 0.702 0.4049 0.915
27 3.07 1.138 0.4482 0.914
28 4.06 0.995 0.3173 0.916
29 3.93 0.886 0.2712 0.916
30 2.64 1.064 0.4402 0.915
31 4.01 0.832 0.2438 0.916
32 2.38 1.167 0.3479 0.916
33 4.04 1.078 0.2514 0.916
34 3.24 1.138 0.4780 0.914
35 3.71 0.955 0.5208 0.914
36 2.58 1.125 0.3628 0.915

45
Item Reliability Statistics
if item
dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α
37 3.58 1.083 0.5291 0.914
38 4.10 0.846 0.6167 0.913
39 4.70 0.562 0.2328 0.916
40 3.68 1.297 0.5235 0.914
41 2.51 1.162 0.5622 0.913
42 3.34 1.315 0.4258 0.915
43 3.92 0.956 0.4715 0.914
44 3.94 1.056 0.4038 0.915
45 3.01 1.278 0.5343 0.913
46 4.41 0.729 0.5022 0.914
47 3.24 1.126 0.5977 0.913
48 4.01 0.980 0.5072 0.914
49 4.11 1.000 0.6376 0.913
50 4.06 0.857 0.5020 0.914

Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 3.42 0.463 0.916

Dari hasil seleksi running pertama, diketahui bahwa nilai reliabilitas


alpha Cronbach’s adalah 0,916 dan terdapat 12 item yang nilai reliabilitasnya
<0,3. Keduabelas item tersebut kemudian dihilangkan agar nilai koefisien
reliabilitas dapat bertambah. Item tersebut adalah item nomor 4, 6, 7, 9, 14,
16, 21, 23, 29, 31, 33, dan 39.

46
Hasil Running Kedua
Item Reliability Statistics
if item dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α

1 1.95 0.903 0.382 0.927


2 2.86 1.232 0.530 0.926
3 3.03 1.210 0.567 0.925
5 2.90 0.891 0.510 0.926
8 2.73 1.290 0.548 0.926
10 2.76 1.166 0.496 0.926
11 3.44 1.138 0.399 0.927
12 2.70 1.309 0.513 0.926
13 3.77 0.969 0.355 0.927
15 2.37 1.220 0.564 0.925
17 4.56 0.713 0.416 0.927
18 3.17 1.193 0.546 0.926
19 2.68 1.113 0.619 0.925
20 3.01 1.204 0.619 0.925
22 4.13 0.764 0.480 0.927
24 3.57 0.914 0.556 0.926
25 2.50 1.110 0.465 0.926
26 4.21 0.702 0.368 0.927
27 3.07 1.138 0.466 0.926
28 4.06 0.995 0.284 0.928
30 2.64 1.064 0.411 0.927
32 2.38 1.167 0.370 0.928
34 3.24 1.138 0.487 0.926
35 3.71 0.955 0.502 0.926
36 2.58 1.125 0.392 0.927
37 3.58 1.083 0.510 0.926
38 4.10 0.846 0.592 0.926

47
Item Reliability Statistics
if item dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α
40 3.68 1.297 0.537 0.926
41 2.51 1.162 0.583 0.925
42 3.34 1.315 0.443 0.927
43 3.92 0.956 0.471 0.926
44 3.94 1.056 0.363 0.927
45 3.01 1.278 0.552 0.926
46 4.41 0.729 0.467 0.927
47 3.24 1.126 0.577 0.925
48 4.01 0.980 0.490 0.926
49 4.11 1.000 0.624 0.925
50 4.06 0.857 0.474 0.926

Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 3.31 0.562 0.928

Dari hasil seleksi running kedua, diketahui bahwa nilai reliabilitas


alpha Cronbach’s adalah 0,928 dan terdapat 1 item yang nilai reliabilitasnya
<0,3. Satu item tersebut kemudian dihilangkan agar nilai koefisien
reliabilitas dapat bertambah. Item tersebut adalah item nomor 28.

Hasil Running Ketiga


Item Reliability Statistics
if item dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α

1 1.95 0.903 0.393 0.927

48
Item Reliability Statistics
if item dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α
2 2.86 1.232 0.529 0.926
3 3.03 1.210 0.566 0.925
5 2.90 0.891 0.505 0.926
8 2.73 1.290 0.551 0.926
10 2.76 1.166 0.501 0.926
11 3.44 1.138 0.400 0.927
12 2.70 1.309 0.518 0.926
13 3.77 0.969 0.352 0.928
15 2.37 1.220 0.569 0.925
17 4.56 0.713 0.403 0.927
18 3.17 1.193 0.550 0.926
19 2.68 1.113 0.624 0.925
20 3.01 1.204 0.621 0.925
22 4.13 0.764 0.474 0.927
24 3.57 0.914 0.548 0.926
25 2.50 1.110 0.472 0.927
26 4.21 0.702 0.357 0.928
27 3.07 1.138 0.473 0.927
30 2.64 1.064 0.403 0.927
32 2.38 1.167 0.379 0.928
34 3.24 1.138 0.488 0.926
35 3.71 0.955 0.495 0.926
36 2.58 1.125 0.401 0.927
37 3.58 1.083 0.508 0.926
38 4.10 0.846 0.583 0.926
40 3.68 1.297 0.532 0.926
41 2.51 1.162 0.591 0.925
42 3.34 1.315 0.452 0.927

49
Item Reliability Statistics
if item dropped
item mean sd item-rest correlation Cronbach's α
43 3.92 0.956 0.470 0.927
44 3.94 1.056 0.357 0.928
45 3.01 1.278 0.553 0.926
46 4.41 0.729 0.456 0.927
47 3.24 1.126 0.575 0.925
48 4.01 0.980 0.485 0.926
49 4.11 1.000 0.616 0.925
50 4.06 0.857 0.469 0.927

ᵃ reverse scaled item

Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 3.29 0.568 0.928

Dari hasil seleksi running ketiga, diketahui bahwa nilai reliabilitas alpha
Cronbach’s adalah tetap atau sebesar 0,928 dan sudah tidak ada item yang nilai
reliabilitasnya <0,3. Dengan ini, kami telah mengeliminasi 13 item dan menyisakan 37
item.

4.4 PEMILIHAN AITEM


Pemilihan aitem menggunakan korelasi yang dihitung menggunakan program
statistik Jamovi for Windows 1.0.7 solid dengan menggunakan teknik uji reliabilitas
alpha Cronbach. Didapat bahwa dari 50 aitem, sebanyak 13 aitem gugur dengan tiga

50
tahap seleksi aitem dan akhirnya mendapat 37 aitem yang memiliki item-rest
correlation diatas 0.30 dan dapat mewakili alat ukur yang telah disusun.

Dibawah ini merupakan 37 aitem yang dapat mewakili alat ukur yang telah
disusun setelah dilakukan uji reliabilitas.

Dimensi Indikator Nomor Aitem Aitem

Saya bersikap toleran


terhadap aspek-aspek
35
yang tidak sempurna
dalam diri saya (F)

Saya merasa buruk


Menerima ketika saya menyadari
ketidaksempurnaan, 8 ada banyak
Self-Kindness
kegagalan, dan ketidaksempurnaan
kesalahan diri sendiri dalam diri saya. (UF)

Saya berusaha
menerima kesalahan-
50 kesalahan kecil yang
sering saya perbuat.
(F)

51
Saya merasa buruk
ketika membuat
27
kegagalan sekecil
apapun. (UF)

Saya tetap mencintai


diri saya sendiri ketika
49 menyadari
ketidaksempurnaan
yang saya miliki. (F)

Saya merasa prihatin


pada diri sendiri saat
menghadapi masa
36
sulit. (UF)

Berusaha
menenangkan dan
Saya mengabaikan
memberikan perhatian
keadaan diri saya
pada diri sendiri saat 18
sendiri ketika saya
mengalami
merasa gagal. (UF)
keterpurukan.

Saya berusaha
48 bersikap baik kepada
diri saya sendiri ketika

52
mengalami
keterpurukan. (F)

Saya dapat
memikirkan hal
37 positif ketika saya
menghadapi suatu
cobaan. (F)

Tidak memberikan Saya kesusahan untuk


penilaian buruk, 19 bersikap tenang ketika
bersikap dingin, dan cobaan datang. (UF)
meremehkan diri
sendiri. Saya cepat pulih dari
47
keterpurukan. (F)

Saya akan
menyelesaikan semua
26
cobaan yang datang.
(F)

Tidak fokus pada


Saya percaya bisa
kelemahan dan 38
menghadapi cobaan
kegagalan diri sendiri.

53
dengan kemampuan
terbaik saya. (F)

Saya merasa gagal


ketika tidak mampu
25
menghadapi cobaan.
(UF)

Saya merasa cobaan


20 hidup sangat berat.
(UF)

Saya mampu
5 menghadapi cobaan
dengan mudah. (F)

Saya merasa cobaan


30 tidak mengganggu
hidup saya (F)

Menyadari bahwa Saya tidak dapat


manusia itu tidak menerima kenyataan
Common Humanity sempurna, bisa gagal, 34 bila saya gagal dalam
dan bisa melakukan melakukan sesuatu.
kesalahan. (UF)

54
Saya merasa sangat
terpuruk jika saya
10
gagal dalam suatu
pekerjaan. (UF)

Saya berusaha
menjadikan kegagalan
46
sebagai pengalaman.
(F)

Saya merasa orang


lain memiliki
2 kehidupan yang lebih
indah daripada saya.
(UF)
Tidak merasa
terisolasi dan terputus
Saya merasa hidup ini
dari dunia sekitar 40
tidak adil. (UF)
ketika mengalami
kegagalan.
Saat saya mengalami
kegagalan, saya
11 merasa orang di
sekitar menjaga jarak
dengan saya. (UF)

55
Saya merasa orang
45 lain lebih Bahagia
daripada saya. (UF)

Saya enggan
Tidak menyalahkan mengakui kesalahan
orang lain atau yang telah saya
44
keadaan saat ada yang perbuat. (UF)
salah pada dunia luar.

Saya selalu berusaha


untuk tetap tenang
43
dalam menghadapi
segala sesuatu. (F)

Mampu menerima
Kejadian buruk
dengan ketenangan
seringkali membuat
Mindfulness hati baik pengalaman 1
saya sulit untuk
positif, negatif, atau
berpikir tenang. (UF)
netral.

Saya percaya bahwa


setiap kejadian
17
memiliki maknanya
sendiri. (F)

56
Saya sulit mengontrol
12 emosi dalam keadaan
buruk. (UF)

Emosi saya mudah


berubah mengikuti
32
baik buruknya
kejadian. (UF)

Saya selalu berusaha


menerima apapun
22
yang terjadi pada
saya. (F)

Saya sering
menampakkan emosi
42 yang meluap-luap
Tidak melarikan diri
ketika terjadi masalah.
dengan mendramatisir
(UF)
tentang apa yang
sedang terjadi pada
Saya mampu
diri sendiri
membedakan masalah
13
yang serius dan yang
sepele. (F)

57
Saya mudah terbawa
perasaan ketika terjadi
41
hal yang tidak
diinginkan. (UF)

Saya punya banyak


15 pikiran negatif ketika
terjadi masalah. (UF)
Melihat situasi yang
terjadi dengan
Saya memahami
perspektif yang lebih
masalah yang terjadi
luas 24
dan cara
menyikapinya. (F)

Saya sering tidak tahu


apa yang harus
3 dilakukan ketika
mendapat masalah.
(UF)

Kemudian, dibawah ini merupakan 13 aitem yang gugur pada saat


analisis sehingga tidak dapat digunakan menjadi aitem pada alat ukur.

Dimensi Indikator Nomor Aitem Aitem

58
Saya memberikan
kalimat-kalimat
penenang kepada diri
28
sendiri saat
Berusaha
menghadapi
menenangkan dan
keterpurukan. (F)
memberikan
perhatian pada diri
sendiri saat
Saya menyemangati
mengalami
diri saya sendiri saat
keterpurukan.
Self-Kindness mengalami masa sulit
4
dengan membeli
barang atau makanan.
(F)

Tidak memberikan
Saya akan
penilaian buruk,
mengabaikan
bersikap dingin, dan 9
permasalahan hidup
meremehkan diri
saya. (UF)
sendiri.

Saya memaklumi
Menyadari bahwa
orang lain yang
Common Humanity manusia itu tidak 29
melakukan kesalahan.
sempurna, bisa
(F)
gagal, dan bisa

59
melakukan
Saya merasa setiap
kesalahan.
manusia pasti
39
melakukan kesalahan.
(F)

Tidak merasa Saya merasa


terisolasi dan kehidupan yang saya
terputus dari dunia jalani berjalan seperti
16
sekitar ketika semestinya
mengalami kehidupan orang lain.
kegagalan (F)

Saya merasa rekan


saya adalah penyebab
31
hal buruk terjadi pada
saya. (UF)

Tidak menyalahkan
orang lain atau
Saya secara sadar
keadaan saat ada
6 mengetahui
yang salah pada
kesalahan saya. (F)
dunia luar.

Pengalaman buruk
21 saya terjadi karena
diri saya sendiri. (F)

60
Hampir dalam setiap
masalah, saya adalah
23 orang yang
dirugikan/korban.
(UF)

Tidak melarikan diri


dengan Semua orang harus
mendramatisir tahu kemalangan
7
tentang apa yang yang menimpa saya.
sedang terjadi pada (UF)
diri sendiri

Mindfulness
Saya selalu
menceritakan
33 masalah sesuai
keadaan sebenarnya.
(F)

Dalam menyikapi
Melihat situasi yang masalah, saya
terjadi dengan memposisikan sudut
14
perspektif yang pandang sebagai
lebih luas individu yang netral.
(F)

61
Berikut adalah blue print alat ukur setelah mengalami eliminasi pada beberapa aitem :

Nomor Aitem
Dimensi Indikator Jumlah Aitem
F UF

Menerima ketidaksempurnaan,
kegagalan, dan kesalahan diri 23,36,37 5,19 5
sendiri

Berusaha menenangkan dan


memberikan perhatian pada diri
35 24,12 3
sendiri saat mengalami
keterpurukan
Self-Kindness

Tidak memberikan penilaian


buruk, bersikap dingin, dan 25,34,18 13 4
meremehkan diri sendiri

26,4,
Tidak fokus pada kelemahan
17,14 5
dan kegagalan diri sendiri
20

Menyadari bahwa manusia itu


Common
tidak sempurna, bisa, gagal, 33 22,6 3
Humanity
dan bisa melakukan kesalahan

62
Tidak merasa terisolasi dan 2,27,
terputus dari dunia sekitar - 4
ketika mengalami kegagalan 7,32

Tidak menyalahkan orang lain


atau keadaan saat ada yang - 31 1
salah pada dunia luar

Mampu menerima dengan


1,8,
ketenangan hati baik 30,11,
6
pengalaman positif negatif, 15 21
atau netral

Tidak melarikan diri dengan


Mindfulness mendramatisir tentang apa
9 29 2
yang sedang terjadi pada diri
sendiri

Melihat situasi yang terjadi


dengan perspektif yang lebih 16 28,10,3 4
luas

Jumlah 16 21 37

Berikut merupakan aitem yang berhasil lolos analisis reliabilitas, aitem dibawah ini
merupakan aitem yang sudah siap sebar.

63
No. Aitem 1 2 3 4 5

Kejadian buruk seringkali membuat saya


1.
sulit untuk berpikir tenang.

Saya merasa orang lain memiliki


2. kehidupan yang lebih indah daripada
saya.

Saya sering tidak tahu apa yang harus


3.
dilakukan ketika mendapat masalah.

Saya mampu menghadapi cobaan


4.
dengan mudah.

Saya merasa buruk ketika saya


5. menyadari ada banyak
ketidaksempurnaan dalam diri saya.

Saya merasa sangat terpuruk jika saya


6.
gagal dalam suatu pekerjaan.

64
Saat saya mengalami kegagalan, saya
7. merasa orang di sekitar menjaga jarak
dengan saya.

Saya sulit mengontrol emosi dalam


8.
keadaan buruk.

Saya mampu membedakan masalah


9.
yang serius dan yang sepele.

Saya punya banyak pikiran negatif


10.
ketika terjadi masalah.

Saya percaya bahwa setiap kejadian


11.
memiliki maknanya sendiri.

Saya mengabaikan keadaan diri saya


12.
sendiri ketika saya merasa gagal.

Saya kesusahan untuk bersikap tenang


13.
ketika cobaan datang.

65
14. Saya merasa cobaan hidup sangat berat.

Saya selalu berusaha menerima apapun


15.
yang terjadi pada saya.

Saya memahami masalah yang terjadi


16.
dan cara menyikapinya.

Saya merasa gagal ketika tidak mampu


17.
menghadapi cobaan.

Saya akan menyelesaikan semua cobaan


18.
yang datang.

Saya merasa buruk ketika membuat


19.
kegagalan sekecil apapun

Saya merasa cobaan tidak mengganggu


20.
hidup saya.

Emosi saya mudah berubah mengikuti


21.
baik buruknya kejadian.

66
Saya tidak dapat menerima kenyataan
22. bila saya gagal dalam melakukan
sesuatu.

Saya bersikap toleran terhadap aspek-


23. aspek yang tidak sempurna dalam diri
saya.

Saya merasa prihatin pada diri sendiri


24.
saat menghadapi masa sulit.

Saya dapat memikirkan hal positif ketika


25.
saya menghadapi suatu cobaan.

Saya percaya bisa menghadapi cobaan


26.
dengan kemampuan terbaik saya.

27. Saya merasa hidup ini tidak adil.

Saya mudah terbawa perasaan ketika


28.
terjadi hal yang tidak diinginkan.

67
Saya sering menampakkan emosi yang
29.
meluap-luap ketika terjadi masalah.

Saya selalu berusaha untuk tetap tenang


30.
dalam menghadapi segala sesuatu.

Saya enggan mengakui kesalahan yang


31.
telah saya perbuat.

Saya merasa orang lain lebih bahagia


32.
daripada saya.

Saya berusaha menjadikan kegagalan


33.
sebagai pengalaman.

34. Saya cepat pulih dari keterpurukan.

Saya berusaha bersikap baik kepada diri


35. saya sendiri ketika mengalami
keterpurukan.

68
Saya tetap mencintai diri saya sendiri
36. ketika menyadari ketidaksempurnaan
yang saya miliki.

Saya berusaha menerima kesalahan-


37. kesalahan kecil yang sering saya .
perbuat.

4.5 HASIL RELIABILITAS SKALA

Reliabilitas instrumen pengukuran dapat diterima apabila mencapai sekurang-


kurangnya angka 0,7. Dari hasil pengolahan data menggunakan program Jamovi,
peneliti melakukan tiga kali proses running data dan mengeliminasi 13 dari 50 skala.
Dari proses tersebut didapatkan 37 skala hasil running data terakhir, dengan capaian
angka reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,928. Berikut rincian hasil reliabilitasnya.

4.6 STANDARD ERROR MEASUREMENT (SEM)

SEM = sd√1-rxx

69
Keterangan :

SEM : Standard Error Measurement

Sd : Standar deviasi

Rxx : koefisien reliabilitas alat ukur

Scale Reliability Statistics

mean sd Cronbach's α

scale 3.29 0.568 0.928

SEM = sd√1-rxx

SEM = 0.568√1-0.928

SEM = 0.568 x 0,268

SEM = 0,152

4.7 PENORMAAN SKALA


4.7.1 Norma Empirik
a. Statistik skor
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil perhitungan Jamovi.

70
Mean (µ) 3.29

Std Deviasi (σ) 0.568

( µ-σ) 2.722

( µ+σ) 3.858

b. Kategori
Skor rendah ( x ≤µ-σ) : X ≤ 2.722
Skor minimal (µ-σ< x ≤µ+σ) : 2.722 ≤ X ≤ 3.858
Skor Range ( x >µ+σ) : 3.858 < X

4.7.2 Norma Hipotetik


a. Skala Hipotetik
Skor maksimal : 50 x 5 = 250
Skor minimal : 50 x 1 = 50
Range : (maks—min)
250—50 = 200
Mean hipotetik (µ) : (maks + min)/2)
(250 + 50)/2 = 150
Deviasi STD hipotetik (σ) : (range)/6
200/6 = 33.34
b. Kategori
Skor rendah ( x ≤µ-σ) : x ≤ 116.67
Skor minimal/sedang (µ-σ< x ≤µ+σ) : 116.67 ≤ x ≤ 184.3
Skor range/tinggi ( x >µ+σ) : x ≤ 184.3

Batas Kategori
lebih dari 184.3 Tinggi
116.67 – 184.3 Sedang
Kurang dari 116.67 Rendah

71
Berdasarkan pembentukan dan penormaan tersebut, maka didapatkan
hasil, sebagai berikut
Jenis
Nama Umur Universitas Kategori
Kelamin
A 19 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Tinggi
Adam 19 Laki-laki Universitas Islam Malang Tinggi
Universitas Muhammadiyah
AI 19 Perempuan Tinggi
Malang
Universitas Muhammadiyah
Ajengrawr 19 Perempuan Tinggi
Malang
Ali 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
alifai 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
amel 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Universitas Muhammadiyah
Aul 20 Perempuan Tinggi
Malang
Azizah prajitno 19 Perempuan Universitas Brawijaya Tinggi
Bagas 19 Laki-laki Universitas Jember Tinggi
carolrev 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Dindu 19 Perempuan Universitas Brawijaya Tinggi
Universitas Muhammadiyah
faf 19 Perempuan Tinggi
Malang
Politeknik Elektronika Negeri
Farhan 20 Laki-laki Tinggi
Surabaya
Frila 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Universitas Muhammadiyah
Fristia 19 Perempuan Tinggi
Sidoarjo
Gs 20 Perempuan Universitas Brawijaya Tinggi

72
Universitas Islam Negeri
HF 18 Perempuan Tinggi
Maulana Malik Ibrahim Malang
Ilham 21 Laki-laki Universitas Airlangga Tinggi
Institut Teknologi Sepuluh
inayah 19 Perempuan Tinggi
Nopember
janni bahira
18 Laki-laki Universitas Airlangga Tinggi
akbar
Mochammad
22 Laki-laki Universitas Airlangga Tinggi
Rizal R
Nadatil 20 Perempuan Universitas Jember Tinggi
Universitas Muhammadiyah
Nadhira 19 Perempuan Tinggi
Malang
Nahdiya 19 Perempuan UIN Sunan Ampel Surabaya Tinggi
Nia Triamalia 19 Perempuan Institut Teknologi Surabaya Tinggi
Nina 18 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Universitas Muhammadiyah
R 19 Perempuan Tinggi
Malang
R 19 Perempuan Universitas Brawijaya Tinggi
Ramadhan 18 Laki-laki Universitas Brawijaya Tinggi
RASYA 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Rivka 19 Perempuan Universitas Negeri Malang Tinggi
Rohman 19 Laki-laki Politeknik Negeri Malang Tinggi
Ryan Arinanda 19 Laki-laki Universitas Jember Tinggi
S 19 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
Sa 19 Laki-laki Universitas Brawijaya Tinggi
Universitas Muhamadiyah
sabin 19 Perempuan Tinggi
Surabaya

73
Universitas Muhammadiyah
Safarina 19 Perempuan Tinggi
Malang
Tio 19 Laki-laki Universitas Brawijaya Tinggi
Tiqa 20 Perempuan Universitas Negeri Malang Tinggi
Unuy 19 Perempuan Universitas Ciputra Tinggi
upil canci 18 Perempuan Universitas Airlangga Tinggi
YA 20 Laki-laki Politeknik Negeri Malang Tinggi
Institut Teknologi Nasional
Zerdadukmbg 19 Perempuan Tinggi
Malang
Zeze 19 Perempuan Universitas Brawijaya Tinggi
. 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
. 18 Laki-laki Universitas Airlangga Sedang
A 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Absel cantik 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Adam 20 Laki-laki Universitas Brawijaya Sedang
Politeknik Elektronika Negeri
Adi 19 Laki-laki Sedang
Surabaya
Universitas 17 Agustus 1945
adinda 20 Perempuan Sedang
Surabaya
Adnan 19 Laki-laki Universitas di jatim Sedang
Afa 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Afif Bayky 19 Laki-laki Universitas Binus Malang Sedang
agha 19 Laki-laki Universitas Brawijaya Sedang
Aisya 18 Perempuan Perbanas Sedang
alief 20 Laki-laki STIE Malangkucecwara Sedang
Institut Teknologi Sepuluh
Alif 19 Laki-laki Sedang
Nopember

74
amelia arum
19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
wardhani
Ananda adilla 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Annurria 20 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Arga
19 Laki-laki Politeknik Negeri Malang Sedang
Ardiansyach
Universitas Muhammadiyah
Aris / F 19 Laki-laki Sedang
Sidoarjo
atika 19 Perempuan UPN Veteran Jatim Sedang
Austin 18 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
Politeknik Elektronika Negeri
B 19 Perempuan Sedang
Surabaya
Bethania 20 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Universitas Muhammadiyah
Blekmun 18 Perempuan Sedang
Malang
Universitas Muhammadiyah
Caca 18 Perempuan Sedang
Malang
Christine 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Universitas 17 Agustus 1945
Clia 19 Perempuan Sedang
Surabaya
D 18 Perempuan Malang Sedang
deskmate
19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
miko💘
Dest 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
desy 19 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
devarianti aulia 18 Perempuan Universitas Negeri Malang Sedang
Devy 20 Perempuan ITS Sedang
Dikapacman 19 Laki-laki Universitas Negeri Surabaya Sedang

75
Dina 20 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
dinder 19 Laki-laki Politeknik Negeri Malang Sedang
Universitas Muhammadiyah
Dira 19 Perempuan Sedang
Malang
Universitas 17 Agustus 1945
Edo 22 Laki-laki Sedang
Surabaya
Elva 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Politeknik Elektronika Negeri
Fadel 18 Laki-laki Sedang
Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh
Faishal 18 Laki-laki Sedang
Nopember
Institut Teknologi Sepuluh
Farah 18 Perempuan Sedang
Nopember
Feby 17 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
Frysta 19 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
Gideon 18 Laki-laki Universitas Brawijaya Sedang
Hafi 18 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Hesti 18 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
ica 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
idha 18 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
ine 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Intania 20 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
irene 20 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Itak 20 Perempuan Unair Sedang
Institut Teknologi Sepuluh
Jalu 19 Laki-laki Sedang
Nopember
Universitas 17 Agustus 1945
KH 19 Perempuan Sedang
Surabaya

76
Institut Teknologi Sepuluh
karenina 19 Perempuan Sedang
Nopember
Kemi 20 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Khaula Fathia 18 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
kinan 20 Perempuan Universitas Negeri Surabaya Sedang
Universitas Muhammadiyah
Kirun 19 Perempuan Sedang
Malang
Laili 19 Perempuan Universitas Negeri Malang Sedang
Lazuardita Iman Institut Teknologi Sepuluh
20 Laki-laki Sedang
Yunanda Nopember
Institut Teknologi Sepuluh
M Andika 20 Laki-laki Sedang
Nopember
Maria 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
meuthiaas 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Monika 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Universitas Islam Negeri Sunan
Mufidah 19 Perempuan Sedang
Ampel Malang
Nabilla 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Nada 19 Perempuan Universitas Surabaya Sedang
Institut Teknologi Sepuluh
Nadia Ika 20 Perempuan Sedang
Nopember
Institut Teknologi Sepuluh
Ni'am 20 Laki-laki Sedang
Nopember
Nindya 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
NQA 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Puja 20 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Institut Teknologi Sepuluh
R 19 Laki-laki Sedang
Nopember

77
Raeviga Annisa
19 Perempuan Politeknik Negeri Surabaya Sedang
Cantik
rafi 19 Laki-laki Universitas Airlangga Sedang
Rania 19 Perempuan Universitas Jember Sedang
Rifka 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Rifqi 19 Laki-laki Universitas Airlangga Sedang
Riza 19 Perempuan UPN Veteran Jatim Sedang
Rona 19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Rosario Febry
19 Laki-laki Politeknik Negeri Malang Sedang
Dayu Putra
Institut Teknologi Sepuluh
Rosy 19 Perempuan Sedang
Nopember
s 19 Perempuan Universitas Surabaya Sedang
Safira 19 Perempuan Universitas Islam Malang Sedang
Sandro 19 Laki-laki Universitas Merdeka Malang Sedang
Shobrina
19 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Salsabillah
shofwah 19 Perempuan Unair Sedang
T 19 Laki-laki poltek malang Sedang
T 19 Perempuan Brawijaya Sedang
Tania 19 Perempuan Unbraw Sedang
Titi Handayani 18 Perempuan UNESA Sedang
Tsaqif 19 Laki-laki ITS Sedang
Ucik 19 Perempuan UPN Veteran Jawa Timur Sedang
Institut Teknologi Sepuluh
Vania Wirastuti 19 Perempuan Sedang
Nopember
vina 19 Perempuan Universitas Airlangga Sedang

78
widyajeng ayu
18 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
laksmi cantik
Institut Teknologi Sepuluh
Wija 19 Perempuan Sedang
Nopember
wiratama 19 Laki-laki Universitas Airlangga Sedang
Wuri 18 Perempuan Universitas Airlangga Sedang
Yeel 20 Perempuan Universitas Hang Tuah Surabaya Sedang
Yoga Santoso 20 Laki-laki Universitas Airlangga Sedang
yunita 18 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
zahroo 20 Perempuan Universitas Brawijaya Sedang
Hanany Amyra
21 Perempuan Universitas Brawijaya Rendah
Izzaty
Ketjeel 19 Perempuan Universitas Brawijaya Rendah
Nastar 20 Perempuan Universitas Jember Rendah
ww 19 Laki-laki Universitas Brawijaya Rendah

Kesimpulan
1. 45 subjek memiliki tingkat self-compassion tinggi.
2. 105 subjek memiliki tingkat self-compassion sedang.
3. 4 subjek memiliki tingkat self-compassion rendah.

79
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisis aitem yang telah dilakukan, pada tahap pertama
didapatkan Alpha Cronbach sebesar 0.916. Didapatkan bahwa terdapat 12 aitem yang
memiliki item-rest correlation di bawah 0,3 dan aitem-aitem tersebut harus dibuang.
Setelah dibuang, pada tahap selanjutnya Alpha Cronbach sebesar 0.928 dan masih
ditemukan 1 aitem yang memiliki item-rest correlation dibawah 0,3. Setelah, kedua
aitem tersebut dibuang, pada tahap selanjutnya Alpha Cronbach tetap yaitu 0.928 sudah
tidak ada lagi aitem yang item-rest correlation berada di bawah 0,3. Setelah melalui
tiga tahap, aitem yang gugur berjumlah 13 aitem dan tersisa 37 aitem yang dapat
digunakan.
Maka dapat disimpulkan dari skor hasil diatas bahwa self-compassion
mahasiswa aktif yang berkuliah di wilayah Jawa Timur rata-rata berada di tingkat
sedang, dibuktikan dengan 45 responden memiliki tingkat self-compassion yang tinggi,
105 responden memiliki tingkat self-compassion yang rendah, dan 4 responden
memiliki tingkat self-compassion rendah. Hal ini juga membuktikan bahwa mahasiswa
aktif yang berkuliah di wilayah Jawa Timur memiliki tingkat self-compassion yang
sedang.
5.2 KEKURANGAN ALAT UKUR
Alat ukur yang kami susun pastinya masih belum sempurna dan terdapat
beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan dari alat ukur kami adalah banyak item
yang tereliminasi ketika kami mengolah item tersebut ke dalam aplikasi Jamovi.
Terdapat empat kali seleksi atau running item dengan mengeliminasi 13 butir item
berkoefisien reliabilitas 0,3 sampai kami mendapatkan nilai Alpha Cronbach yang
tertinggi, yaitu 0,928. Setelah running terakhir, alat ukur kami menyisakan 37 item.

80
Kekurangan lain yang dialami oleh kami adalah terdapat beberapa item yang
masih menggunakan kalimat pasif, menggunakan kata atau kalimat yang tidak awam
atau kurang jelas. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat dibuktikan melalui hasil
content validity yang dilakukan oleh seorang mahasiswa S2 Magister Profesi Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa alat ukur kami
sudah baik, namun masih memerlukan beberapa perbaikan.

5.3 SARAN
Diharapkan untuk pembaca agar memperhatikan tiap detail teori yang
digunakan, dimensi dan tiap indikatornya, selain itu dengan membuat aitem yang detail
dengan menggunakan kalimat efektif dan mengurangi kalimat ambigu. Untuk
responden penelitian, saat mengisi kuesioner diharapkan mengisi sejujur-jujurnya
tanpa memanipulasi agar perilaku self-compassion dapat terukur dengan valid.
Pembuatan skala alat ukur perilaku self-compassion ini diharapkan ada
perbaikan dan pengembangan selanjutnya. Besar harapan kami pengembangan tersebut
nantinya dapat mengukur setiap aspek yang diukur pada perilaku self-compassion.

81
DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, N. (2013). Pola Asuh Demokratis, Kepercayaan Diri dan Kemandirian


Mahasiswa Baru. Jurnal Psikologi Indonesia, 108-121.
Gayatri, D. (2014). Mendesain Instrumen Pengukuran Sikap. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 8(2), 76-80. doi:https://doi.org/10.7454/jki.v8i2.151
Hafifah, N., Widiani, E., & H., W. R. (2017). Perbedaan Stres Akademik pada
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan Jenis Kelamin di
Fakultas Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Nursing
News, 2(3), 220-229.
Halim, A. R. (2015). Pengaruh Self-Compassion terhadap Subjective Well-Being pada
Mahasiswa asal Luar Jawa Tahun Pertama Universitas Negeri Semarang.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mawardi. (2019). Rambu-rambu Penyusunan Skala Sikap Model Likert untuk
Mengukur Sikap Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(3), 292-304.
Neff, K. D. (2011). Self-Compassion, Self-Esteem, and Well-Being. Social and
Personality Psychology Compass, 1-12.
Neff, K. D. (2016). The Self-Compassion Scale Is a Valid and Theoretically Coherent
Measure of Self-Compassion. Mindfulness, 264-274.
Neff, K. D., & Germer, C. (2017). Self-Compassion and Psychological Well-Being.
Oxford Handbook of Compassion Science, 1-42.
R., M. (2014). Self-Compassion dan compassion for others pada mahasiswa Fakultas
Psikologi UK. Maranatha. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Ramadhani, F., & Nurdibyanandaru, D. (2014). Pengaruh Self-Compassion terhadap
Kompetensi Emosi Remaja Akhir. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan
Mental, 3(3), 120-126.
Solichin, M. (2017). Analisis Daya Beda Soal, Taraf Kesukaran, Validitas Butir Tes,
Interpretasi Hasil Tes dan Validitas Ramalan dalam Evaluasi Pendidikan.
Jurnal Manajemen & Pendidikan Islam, 192-213.
Wahyuni, N. (2014, November 1). Uji Validitas dan Reliabilitas. Retrieved December
19, 2019 from Binus University Quality Management Center:
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-
i-l-i-t-a-s/

82
Yanuar, A. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Self-Compassion pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas "X" Bandung. Undergraduate thesis, 1-21.

83
LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Rater

84
2. Data Uji Coba
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
google form dengan link :
bit.ly/PengukuranBisa
a. Pendahuluan
Halo! Kami mahasiswa semester 3 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
yang sedang menempuh mata kuliah Pengukuran Psikologis. Kami
membutuhkan bantuan teman-teman untuk menjadi responden kuesioner
mengenai self-compassion di kalangan mahasiswa. Adapun kriteria responden
yang kami butuhkan adalah, sebagai berikut

- Laki-laki/Perempuan
-Mahasiswa aktif di wilayah Jawa Timur
-Usia 17-25 tahun

Data yang kami peroleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan
kami jamin kerahasiannya. Kai menyediakan reward berupa OVO/GO-PAY
sebesar Rp25.000 bagi 1 responden yang beruntung.

Atas bantuan dan partisipasi teman-teman, kami ucapkan terima kasih:)

Salam,
Azizah Ayu Septiani 111811133113
Romadoni Kun Annisa 111811133122
Meiko Fairuzia Ardiany 111811133134
Alfitra Damastuti 111811133139
Namira Salsabila Aprilia 111811133143

85
b. Identitas
Nama/Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Universitas :
c. Aitem
Keterangan pengisian skala:
1: Sangat Tidak Setuju
2: Tidak Setuju
3: Tidak Tahu
4: Setuju
5: Sangat Setuju
3. Poster Kuesioner

86
4. Rekap Data dari Excel

Jenis
Nama Umur Universitas Skor
Kelamin
A 19 Perempuan Univ negeri surabaya 194
Adam 19 Laki-laki Univ islam malang 192
AI 19 Perempuan UMM 190
Ajengrawr 19 Perempuan UMM 185
Universitas
Ali 19 Perempuan 193
Airlangga
alifai 19 Perempuan universitas airlangga 188
amel 19 Perempuan unair 188
Aul 20 Perempuan UMM 187
Azizah prajitno 19 Perempuan UB 185
Bagas 19 Laki-laki Universitas Jember 192
carolrev 19 Perempuan Airlangga 196
Universitas
Dindu 19 Perempuan 188
Brawijaya
faf 19 Perempuan Umm 211
Farhan 20 Laki-laki PENS 196
Frila 19 Perempuan UNAIR 208
Universitas
Fristia 19 Perempuan Muhammadiyah 194
Sidoarjo
Gs 20 Perempuan Ub 193
Universitas Islam
HF 18 Perempuan 218
Negeri Maulana

87
Malik Ibrahim
Malang
Ilham 21 Laki-laki Airlangga 204
inayah 19 Perempuan ITS 214
janni bahira akbar 18 Laki-laki UNAIR 191
Mochammad Universitas
22 Laki-laki 230
Rizal R Airlangga
Nadatil 20 Perempuan Unej 203
Universitas
Nadhira 19 Perempuan Muhammadiyah 190
Malang
UIN Sunan Ampel
Nahdiya 19 Perempuan 192
Surabaya
Institut Teknologi
Nia Triamalia 19 Perempuan 186
Surabaya
Universitas
Nina 18 Perempuan 193
Airlangga
R 19 Perempuan UMM 200
R 19 Perempuan universitas brawijaya 197
Universitas
Ramadhan 18 Laki-laki 186
Brawijaya
RASYA 19 Perempuan FH UNAIR 195
Universitas Negeri
Rivka 19 Perempuan 205
Malang
Rohman 19 Laki-laki POLINEMA 207
Ryan Arinanda 19 Laki-laki Universitas Jember 212
S 19 Perempuan Unair 186
Sa 19 Laki-laki ub 208

88
universitas
sabin 19 Perempuan muhamadiyah 228
surabaya
Universitas
Safarina 19 Perempuan Muhammadiyah 211
Malang
Tio 19 Laki-laki UB 206
Tiqa 20 Perempuan Um 218
Unuy 19 Perempuan Universitas ciputra 197
upil canci 18 Perempuan universitas airlangga 192
YA 20 Laki-laki Polinema 198
Zerdadukmbg 19 Perempuan ITN 190
Zeze 19 Perempuan Univ Brawijaya 192
Universitas
. 19 Perempuan 137
Airlangga
Universitas
. 18 Laki-laki 158
Airlangga
A 19 Perempuan Unair 137
Absel cantik 19 Perempuan Unair 181
Universitas
Adam 20 Laki-laki 162
Brawijaya
Adi 19 Laki-laki PENS 163
univ 17 agustus 1945
adinda 20 Perempuan 181
surabaya
Adnan 19 Laki-laki Universitas di jatim 172
Afa 19 Perempuan FkUb 146
Afif Bayky 19 Laki-laki Binus university 161

89
Universitas
agha 19 Laki-laki 150
Brawijaya
Aisya 18 Perempuan Perbanas 146
stie
alief 20 Laki-laki 163
malangkucecwara
Alif 19 Laki-laki ITS 182
amelia arum
19 Perempuan universitas airlangga 171
wardhani
Ananda adilla 19 Perempuan UA 144
Universitas
Annurria 20 Perempuan 173
Brawijaya
Arga Politeknik Negeri
19 Laki-laki 159
Ardiansyach Malang
Universitas
Aris / F 19 Laki-laki muhammadiyah 173
sidoarjo
atika 19 Perempuan upn veteran jatim 169
Austin 18 Perempuan Mahasiswi unesa 168
B 19 Perempuan Pens 153
Bethania 20 Perempuan FKUB 179
Blekmun 18 Perempuan UMM 154
Caca 18 Perempuan UMM 183
Christine 19 Perempuan Airlangga 175
Clia 19 Perempuan Untag 166
D 18 Perempuan malang 148
deskmate
19 Perempuan unair 176
miko💘
Dest 19 Perempuan Airlangga 180

90
desy 19 Perempuan UNESA 160
Universitas Negeri
devarianti aulia 18 Perempuan 180
Malang
Devy 20 Perempuan ITS 163
Universitas Negeri
Dikapacman 19 Laki-laki 147
Surabaya
Dina 20 Perempuan Brawijaya 149
dinder 19 Laki-laki polinema 158
Dira 19 Perempuan umm 177
Edo 22 Laki-laki Untag 165
Elva 19 Perempuan Unair 173
Politeknik
Fadel 18 Laki-laki Elektronika Negeri 173
Surabaya
Faishal 18 Laki-laki ITS 173
Farah 18 Perempuan ITS Surabaya 171
UNIVERSITAS
Feby 17 Perempuan NEGERI 184
SURABAYA
Frysta 19 Perempuan Psikologi Unesa 147
Universitas
Gideon 18 Laki-laki 158
Brawijaya
Hafi 18 Perempuan Airlangga 156
Universitas
Hesti 18 Perempuan 131
Brawijaya
Universitas
ica 19 Perempuan 149
Airlangga
idha 18 Perempuan UNESA 180

91
ine 19 Perempuan universitas brawijaya 157
Intania 20 Perempuan FKH UB 168
Universitas
irene 20 Perempuan 153
Airlangga
Itak 20 Perempuan Unair 130
Institut Teknologi
Jalu 19 Laki-laki 165
Sepuluh Nopember
Universitas 17
KH 19 Perempuan Agustus 1945 130
Surabaya
karenina 19 Perempuan its 173
Kemi 20 Perempuan Airlangga 172
Universitas
Khaula Fathia 18 Perempuan 143
Brawijaya
kinan 20 Perempuan unesa 146
Kirun 19 Perempuan UMM 173
Universitas Negeri
Laili 19 Perempuan 148
Malang
Lazuardita Iman Institut Teknologi
20 Laki-laki 180
Yunanda Sepuluh Nopember
M Andika 20 Laki-laki ITS 137
Universitas
Maria 19 Perempuan 147
Brawijaya
meuthiaas 19 Perempuan unair, fisip 174
Monika 19 Perempuan Fkub 146
Mufidah 19 Perempuan UIN Malang 154
Nabilla 19 Perempuan UB 164
Nada 19 Perempuan Farmasi Ubaya 158

92
Nadia Ika 20 Perempuan Its 161
Ni'am 20 Laki-laki Its 172
Universitas
Nindya 19 Perempuan 155
Airlangga
NQA 19 Perempuan UB 158
Universitas
Puja 20 Perempuan 184
Airlangga
R 19 Laki-laki ITS 158
Raeviga Annisa
19 Perempuan Politeknik surabaya 128
Cantik
rafi 19 Laki-laki unair 169
Rania 19 Perempuan Unej 169
Universitas
Rifka 19 Perempuan 181
Airlangga
Rifqi 19 Laki-laki Unair 182
UPN VETERAN
Riza 19 Perempuan 144
JATIM
Universitas
Rona 19 Perempuan 157
Brawijaya
Rosario Febry politeknik negeri
19 Laki-laki 177
Dayu Putra malang
Rosy 19 Perempuan Its 179
s 19 Perempuan ubaya 165
Safira 19 Perempuan Unisma 136
Sandro 19 Laki-laki Unmer 170
Shobrina Universitas
19 Perempuan 154
Salsabillah Brawijaya
shofwah 19 Perempuan Unair 147

93
T 19 Laki-laki poltek malang 169
T 19 Perempuan Brawijaya 167
Tania 19 Perempuan Unbraw 184
Titi Handayani 18 Perempuan UNESA 179
Tsaqif 19 Laki-laki ITS 165
UPN Veteran Jawa
Ucik 19 Perempuan 169
Timur
Vania Wirastuti 19 Perempuan ITS 153
vina 19 Perempuan airlangga 182
widyajeng ayu
18 Perempuan Airlangga 161
laksmi cantik
Wija 19 Perempuan ITS 182
Universitas
wiratama 19 Laki-laki 165
Airlangga
Universitas
Wuri 18 Perempuan 184
Airlangga
Universitas Hang
Yeel 20 Perempuan 160
Tuah Surabaya
Yoga Santoso 20 Laki-laki Uner 180
yunita 18 Perempuan universitas brawijaya 181
zahroo 20 Perempuan ub 182
Hanany Amyra
21 Perempuan Mahasiswa FKUB 114
Izzaty
Ketjeel 19 Perempuan Brawijaya 109
Nastar 20 Perempuan Unej 111
ww 19 Laki-laki UB 113

94
No. Nama Persentase Keterangan

• Tujuan pembuatan alat ukur,


• Membuat blue print
• Definisi operasional dari konstruk,
Azizah Ayu
1. 20% • Validitas,
Septiani
• Hasil validitas,
• Narahubung expert judgement,
• Membuat aitem alat ukur.

• Memberi ide mengenai konstruk


yang ingin diukur,
• Menyusun blue print
• Mencari dimensi,
Romadoni • Membuat indikator dari konstruk,
2. 20%
Kun Annisa • Melakukan analisis aitem uji coba,
• Membuat aitem alat ukur,
• Menjelaskan kekurangan pada alat
ukur,
• Pengarah tata letak.

• Latar belakang,
Meiko • Mengolah data di Jamovi,
3. Fairuzia 20%
• Menyusun blue ptint
Ardiany
• Melakukan pemilihan aitem,
• Menghitung SEM,

95
• Membuat aitem alat ukur,
• Membuat kesimpulan,
• Bagian finishing pada laporan ini.

• Membuat google form kuesioner


bersama Namira,
• Menyusun blue print
Alfitra • Menjelaskan manfaat dari alat ukur
4. 20%
Damastuti yang dibuat,
• Menjelaskan mengenai reliabilitas,
• Menganalisis hasil reliabilitas,
• Membuat aitem alat ukur.

• Membuat google form kuesioner


bersama Alfitra,
• Menyusun blue print
Namira • Menganalisis penormaan,
5. Salsabila 20% • Mengolah hasil data,
Aprilia • Membuat saran,
• Menjelaskan definisi konseptual
mengenai konstruk,
• Membuat aitem alat ukur.

96

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai