pandeary@unud.ac.id / 081238941991
• Terapi keluarga memberikan cara tertentu untuk memandang masalah klinis
dalam konteks pola-pola transaksi suatu keluarga.
• Sistem keluarga itu sendiri sebagai unit tritmen utama, dan bukan pasien yang
teridentifikasi tersebut.
• Banyak terapis yang merasa frustrasi dan tidak puas dengan kemajuan yang
sangat lambat ketika menangani pasien secara individual, bahkan seringkali
kemajuan pasien dikacaukan lagi oleh anggota keluarga yang lain; sehingga
terapis melihat keluarga sebagai pusat dari gangguan patologis pasien.
• Contoh : seorang istri juga mungkin seorang ibu, seorang anak perempuan,
seorang saudara perempuan, dll; dan memasuki hubungan-hubungan
komplimentari dengan anggota keluarga yang lain pada waktu yang
berbeda – beda dan memainkan peran yang berbeda-beda pula.
• Boundary merupakan garis yang tidak terlihat yang memisahkan sebuah sistem, sebuah
subsistem, atau seorang individu dari sekelilingnya. Efeknya, boundary ini akan
melindungi integritas atau kesatuan sistem tersebut, memisahkan antara hal-hal yang
dianggap sebagai hal-hal di dalam (insider) dan yang dipandang sebagai hal-hal diluar
(outsider).
• Boundary antara keluarga dan dunia luar perlu diperjelas untuk melihat informasi-
informasi mana yang mengalir ke dalam keluarga dan informasi yang keluar ke
lingkungan.
• Semakin fleksibel boundaries, semakin baik aliran informasi; keluarga semakin terbuka
dengan pengalaman-pengalaman baru – open system. Ketika boundaries sulit dimasuki,
keluarga menjadi tidak terbuka terhadap apa-apa yang terjadi disekelilingnya, curiga
terhadap dunia luar – closed system.
Object Relations Family Therapy
• Dari perspektif object relation, kita membawa hal-hal yang terintroyeksi, ingatan-
ingatan tentang kehilangan atau ketidakpuasan dari masa kanak-kanak, dimana
ketika berhubungan dengan orang lain saat ini, mencari kepuasan tetapi kadang
terkontaminasi hubungan keluarga dalam prosesnya. Orang-orang secara tidak
sadar berhubungan dengan orang lain saat ini berdasar pada harapan yang dibentuk
selama masa kanak-kanak.
• Dengan menjadi diri mereka yang autentik dan terbuka, terapis-terapis keluarga
menyatakan bahwa keluarga dapat belajar lebih jujur dan mengekspresikan
perasaan dan kebutuhan mereka, dan lebih mampu menggunakan potensi
mereka untk self-awareness untk mencapai pertumbuhan pribadi dan
interpersonal.
1. Differentiation of self
Bila ada tekanan antara dua orang dalam keluarga, kemungkinan besar hal ini
akan membawa anggota keluarga yang lain untuk mencairkan kecemasan
atau ketegangan, yang disebut triangulasi. Ketika anggota keluarga bersama
dan tidak memiliki masalah, tidak ada alasan untuk membawa orang ketiga
ke dalam interaksi.
Bowen percaya bahwa ketika ada tekanan dalam keluarga, orang yang paling
tidak terdiferensiasi cenderung akan tertarik pada konflik untuk mengurangi
ketegangan. Triangulasi tidak terbatas pada keluarga, karena teman, saudara,
atau terapis dapat terjerumus dalam konflik.
3. Nuclear family emotional systems.
Misalnya, seorang anak yang menolak bersekolah dan ingin tinggal di rumah
bersama orang tuanya dapat dianggap telah menyatu dengan orang tuanya.
5. Emotional cutoff
Bowen menyadari bahwa pasangan suami istri tidak selalu menikah dengan
tingkat diferensiasi mereka sendiri. Dalam konsep proses transmisi
multigenerasi, fungsi kakek-nenek, paman, bibi, sepupu, dan kerabat lainnya
juga mungkin memainkan peran penting dalam patologi keluarga.
7. Sibling Position
Sebagai contoh, seorang kakak laki-laki tertua mungkin telah merawat adik
laki-laki dan saudara perempuannya di keluarganya dan karenanya dapat
mengambil peran tanggung jawab terhadap anak-anaknya di kemudian hari.
8. Societal Regression
• Orang-orang adalah produk dari hubungan sosial mereka, dan jika berusaha
membantu mereka maka harus memasukkan hubungan keluarga.