dimaksud dalam konteks ini adalah bersikap tegas, tenang, dan sigap
daripada menghindarinya.
a. Regulasi emosi
hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai
khawatir serta gelisah setiap saat. Emosi yang dirasakan oleh seseorang
orang lain akan memiliki self esteem dan hubungan yang lebih baik
dengan orang lain. Tidak semua emosi yang dirasakan oleh individu harus
dikontrol dan tidak semua emosi marah, sedih, gelisah dan rasa bersalah
emosi, yatu tenang (calming) dan fokus (focusing). Dua keterampilan ini
1) Tenang (Calming)
dengan stres dengan cara relaksasi. Ada beberapa cara yang dapat
2) Fokus (focusing)
tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hal ini tentunya akan
b. Pengendalian Impuls
c. Optimisme
Individu yang optimis percaya bahwa situasi yang sulit suatu saat akan
mengatasi kemalangan yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini juga
merefleksikan Self-Efficacy yang dimiliki oleh seseorang, yaitu
d. Efikasi diri
Control memiliki dua buah sumber, yaitu Internal Locus of Control dan
e. Causal Analysis
berbuat kesalahan yang sama. Individu yang resilien adalah individu yang
memiliki fleksibilitas kognitif. Individu yang resilien tidak akan
kesuksesan.
f. Empati
orang lain, seperti ekspresi wajah, intonasi suara, bahasa tubuh dan
mampu menangkap apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Oleh
g. Reaching Out
namun lebih dari itu resiliensi juga merupakan individu meraih aspek