Anda di halaman 1dari 5

Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. VI No.

II Tahun 2021| 46 – 50

Journal of Health Science


(Jurnal Ilmu Kesehatan)
https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/JIK
2356-5284 (Print) |2356-5543 (online)

Senam Hipertensi Sebagai Upaya Menurunkan Tekanan Darah Pada


Penderita Hipertensi
Siswati1, Heni Maryati2, Supriliyah Praningsih3
a
STIKes Pemkab Jombang
1
sisw33144@gmail.com*, nie.maryati@gmail.com; lia.praningsih@gmail.com
*Corresponding author

Informasi artikel ABSTRAK


Sejarah artikel: Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di Indonesia pada umur > 18 tahun
Received: 11-08-2021 semakin mneingkat. Penderita hipertensi yang melakukan upaya
Revised: 29-11-2021 pengendalian terhadap tekanan darah hanya seperlima dari seluruh
Accepted: 30-11-2021 penderita di dunia. Pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan
Kata kunci: mengontrol faktor risiko, yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan
Hipertensi, Senam sehat, mengurangi takaran garam pada makanan, tidak mengkonsumsi
Hipertensi, Tekanan alkohol, tidak merokok, mengontrol stress, dan melakukan aktivitas fisik.
Darah Metode: Penelitian ini menggunakan desain one group pre test post test.
Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Brambang.
Sampel penelitian sejumlah 30 responden dengan kriteria hipertensi
derajat 1 hipertensi derajat 2. Teknik sampling menggunakan total
sampling. Data tekanan darah diperoleh melalui pengukuran tekanan
darah dengan menggunakan tensi digital.
Hasil: Tekanan darah sebelum intervensi 70% hipertensi derajat 1 dan 30%
hipertensi derajat 2. Data ini mengalami penurunan setelah dilakukan
intervensi dengan sebaran data 26,7 pre hipertensi, 53,3% hipertensi
derajat 1, dan 20% hipertensi derajat 2. Uji statistik Wilcoxon signed rank
test menunjukkan nilai signifikan (p) = 0,000.
Kesimpulan: senam hipertensi yang dilakukan secara rutin dan sungguh-
sungguh dapat berdampak positif terhadap kestabilan tekanan darah..
ABSTRACT
Key word: Introduction: The prevalence of hypertension in Indonesia at age > 18
Blood Pressure, years is increasing. People with hypertension who make efforts to control
Hypertension, blood pressure are only one-fifth of all sufferers in the world. Hypertension
Hypertension Exercise control can be done by controlling risk factors, namely by consuming
healthy foods, reducing the amount of salt in food, not consuming alcohol,
not smoking, controlling stress, and doing physical activity.
Methods: The type of study was one group pre test post test design. The
population of this study were hypertension sufferers in Brambang Village.
The research sample was 30 respondents with the criteria of hypertension
grade 1 hypertension grade 2. The sampling technique used total sampling.
Blood pressure data is obtained by measuring blood pressure using digital
blood pressure.
Results: blood pressure before the intervention was 70% hypertension grade
1 and 30% hypertension grade 2. This data decreased after the intervention
with data distribution of 26.7 pre hypertension, 53.3% hypertension grade
1, and 20% hypertension grade 2. Wilcoxon signed rank test statistic showed
significant value (p) = 0.000.
Conclusion: hypertension exercise that is done regularly and seriously can
have a positive impact on stable blood pressure.

PENDAHULUAN Riskesdas 2018 Prevalensi hipertensi di


Hipertensi merupakan salah satu Indonesia pada umur > 18 tahun sebesar
penyebab utama kematian prematur di 34,11%, angka ini menunjukkan
dunia. Prevalensi hipertensi menurut peningkatan yang lebih tinggi dari hasil
estimasi WHO sebesar 22% dari total Riskesdas 2013 (Tim Riskesdas, 2018)
penduduk dunia, sedangkan hasil Menurut WHO, penderita hipertensi yang

46| Journal Of Health Science email: jurnalfik@wiraraja.ac.id


Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......

melakukan upaya pengendalian terhadap METODE PENELITIAN


tekanan darah hanya seperlima dari seluruh Jenis penelitian ini adalah penelitian One
penderita di dunia (RI, 2019). Pengendalian Group Pretest-Posttest Design. Metode ini
hipertensi dapat dilakukan dengan melibatkan 1 kelompok lansia dengan
mengontrol faktor risiko, yaitu dengan cara hipertensi untuk diberikan intervensi
mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi senam hipertensi yang dilakukan
takaran garam pada makanan, tidak pengukuran tekanan darah sebelum dan
mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, sesudah intervens. Popolasi penelitian ini
mengontrol stress, dan melakukan aktivitas adalah penderita hipertensi di Desa
fisik (Suprayitno & Damayanti, 2020) Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten
Aktifitas fisik yang kurang cenderung Jombang sejumlah 30 orang. Teknik
membuat frekuensi denyut jantung lebih sampling yang digunakan adalah total
tinggi, sehingga merangsang otot jantung sampling. Sampel yang digunakan dalam
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, penelitian sejumlah 30 orang. Variabel
hal ini menyebabkan kemampuan otot dependen tekanan darah dan variabel
jantung memompa darah, tekanan yang independen senam hipertensi. Penelitian ini
terlalu besar dapat menyebabkan beban dilakukan di Desa Brambang Kecamatan
pada arteri yang besar dapat menyebabkan Diwek Kabupaten Jombang dalam waktu
peningkatan tekanan darah (Anggara & satu bulan. Peneliti melakukan skrening
Prayitno, 2013). Olah raga juga dianjurkan terhadap responden untuk menentukan
bagi penderita hipertensi, dapat berupa kriteria inklusi dengan menggunakan
jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 kuesioner untuk mendeteksi adanya
menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. komplikasi, selain itu skrening juga
Aktivitas sehari-hari yang dilakukan dilakukan untuk mengetahui faktor risiko
meskipun mengurangi kalori, namun pada hipertensi masing-masing responden.
sebagian orang ini malah menimbulkan Responden diberikan senam hipertensi
beban yang akhirnya menyebabkan otot setiap satu minggu sekali selama 30 menit.
tegang, oleh karena itu banyak penderita Pengukuran tekanan darah dilakukan
hipertensi yang masih aktif melakukan sebelum pelaksanaan senam dan sesudah
aktivitas rutin sehari-hari, namun tekanan senam dengan menggunakan tensi digital
darah masih tinggi. Hal ini berbeda dengan yang sama dan dilakukan pengukuran
aktivitas olah raga, yang dapat merangsang faktor risiko di akhir kegiatan senam.
pengeluaran hormone endorphin, dimana Senam dilakukan setiap satu minggu sekali
hormone endorphin dapat mempengaruhi selama satu bulan, selama 30 menit.
suasana hati menjadi lebih gembira (Bessy Analisis data penelitian dengan
Sitorus bane,2015). menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini
Aktivitas pada penelitian ini telah dilakukan uji etik dengan no SK
dilakukan dengan melakukan senam 0420070521/KEPK/STIKESPEMKAB/JBG/VII
bersama diiringi dengan musik sebagai /2020.
penyemangat. Gerakan senam difokuskan
pada daerah sendi, diikuti gerakan HASIL DAN PEMBAHASAN
menepuk-nepuk pada bahu, perut, paha, Tabel 1.Karakteristik Responden Di Desa
dan betis. Senam pada penelitian diikuti Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten
dengan latihan pernafasan dan permainan Jombang
sederhana (responden diminta mengikuti Karakteristik Frekuensi Prosentas
gerakan-gerakan instruktur dari gerakan e
pelan hingga cepat, dilain waktu responden Usia 45-59 16 53,3
diminta membuat gerakan mengikuti lagu 60-74 11 36,7
yang dinyanyikan instruktur) untuk >74 3 10
membantu responden relaksasi, dimana
Jenis kelamin
latihan ini belum dilakukan pada penelitian
Laki-laki 1 3,3
sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk
Perempuan 29 96,7
mengetahui pengaruh senam hipertensi
Pendidikan
terhadap tekanan darah penderita
SD 13 43,3
hipertensi di Desa Brambang Kecamatan
SLTP 11 36,7
Diwek Kabupaten Jombang.
SLTA 6 20
Jumlah 30 100
Sumber: data primer, 2020
47| Journal Of Health Science
Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......

Tabel 1 menggambarkan bahwa sebelum dilakukan senam hipertensi


responden dalam penelitian ini berdasarkan mengalami hipertensi derajat 1.
usia sebagian besar pada rentang usia 45-59
tahun (53,3%). Berdasarkan jenis kelamin Tabel 4 Distribusi data tekanan darah
hampir seluruh responden berjenis kelamin pada penderita hipertensi sesudah senam
perempuan (96,7%). Berdasarkan tingkat hipertensi
pendidikan dapat diketahui bahwa Tekanan Darah Jumlah Prosentase
responden hampir setengahnya Pre hipertensi 14 46,7
berpendidikan SD (43,3%), dengan jumlah Hipertens 10 33,3
responden (30%). Derajat 1
Hipertensi 6 20
Tabel 2 Distribusi Faktor Risiko Penderita Derajat 2
Hipertensi Sebelum Senam Hipertensi Jumlah 30 100
Kriteria Jumlah Prosentase Sumber: data primer, 2020
Merokok Berdasarkan tabel 4
menggambarkan bahwa hampir setengah
Ya 1 3,3 responden (46,7%) setelah dilakukan senam
Tidak 29 96,7 hipertensi berada pada status pre
Minum Kopi hipertensi.
Ya 9 30
PEMBAHASAN
Tidak 21 70 Hasil penelitian menunjukkan
Stres bahwa faktor risiko yang berpotensi
Ya 13 43,3 mempengaruhi tekanan darah responden
Tidak 17 56,7 yaitu stress dan aktivitas fisik. Responden
yang mengalami stress mengaku sering
IMT tidak bisa tidur di malam hari. Hasil
Normal 22 73,3 wawancara stress dialami sebagian besar
Gemuk ringan 5 16,7 karena kondisi saat pandemi, harga
Gemuk berat 3 10 kebutuhan yang meningkat dan ada yang
tidak bisa bertemu dengan anaknya dalam
Aktivitas fisik waktu lama. Stress yang dialami oleh
Ringan 5 16,7 penderita turut menyumbang pada
Sedang 16 53,3 peningkatan tekanan darah, hal ini
disebabkan karena stress dapat
Berat 9 30
meningkatkan pelepasan hormon adrenalin
Jumlah 30 100 yang dapat memicu peningkatan tekanan
Sumber: Data Primer, 2020 darah (Ardian, I., Haiya, Nutrisia N., Sari,
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 2018). Aktivitas fisik responden turut
bahwa hampir seluruh responden tidak menyumbang peningkatan tekanan darah,
merokok (96,7%), 70% responden tidak bertambahnya usia membuat aktivitas
minum kopi, 56,7% tidak mengalami stress, lansia terbatas. Setengah responden dalam
berdasarkan IMT sebagian besar petani penelitian ini melakukan aktivitas sedang,
(73,3%), dan berdasarkan aktivitas fisik hal ini berisiko untuk mengalami hipertensi
setengah responden (53,3%) melakukan (Karim, 2018).
aktivitas fisik sedang. Hasil analisis pengaruh senam
hipertensi terhadap penurunan tekanan
Tabel 3 Distribusi data tekanan darah darah pada penderita hipertensi di Desa
pada penderita hipertensi sebelum senam Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten
hipertensi Jombang didapatkan nilai p< 0,05 (0,000)
yang artinya ada pengaruh senam
Hipertensi Jumlah Prosentase
hipertensi terhadap penurunan tekanan
Derajat 1 21 70
darah. Hasil ini didukung oleh peneitian
Derajat 2 9 30
sebelumnya yang menyatakan bahwa ada
Jumlah 30 100 pengaruh sebelum dan sesudah treatment
Sumber: data primer, 2020 senam terhadap penurunan tekanan darah
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa (Basuki & Barnawi, 2021). Latihan fisik
lebih dari setengah responden (70%) secara teratur mencegah dan mengobati

48| Journal Of Health Science


Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......

hipertensi, dan dyslipidemia. menurunkan stress dan bisa membuat


Aktivitas fisik sangat mempengaruhi perasaan lebih senang, oleh karena itu
tekanan darah (Harahap, Rochadi, & disarankan agar penderita dapat menekan
Sarumpaet, 2017). Melakukan olah raga stress yang dialami. Survey akhir dengan
secara teratur 3-5 kali dalam seminggu kuesioner, responden yang mengalami
(Lestari, Yudanari, & Saparwati, 2020) atau stress terjadi penurunan setelah senam. Hal
olah raga intensitas tinggi selama minimal ini mendukung penelitian sebelumnya yang
20 menit 3 hari seminggu dapat menyatakan bahwa aktivitas olah raga,
meningkatkan kapasitas fungsional dan dapat merangsang pengeluaran hormone
berhubungan dengan pengurangan insiden endorphin, dimana hormone endorphin
penyakit kardiovaskular dan mortalitas. dapat mempengaruhi suasana hati menjadi
Latihan fisik menginduksi adaptasi lebih gembira (Pane, 2015), melatih tulang
kardiovaskular fisiologis yang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
meningkatkan kinerja fisik, dengan optimal, peredaran darah lebih lancar (Jaka
melakukan aktivitas fisik secara teratur S, Prabowo, & Dewi S, 2016), badan lebih
maka fungsi kardiovaskuler juga membaik segar, bugar, dan sehat (Sumartini, Zulkifli,
dan tekanan darah dapat terkontrol atau & Adhitya, 2019).
stabil (Cobo-Mejía, Prieto-Peralta, & Penurunan stres setelah kegiatan
Sandoval-Cuellar, 2016). senam dapat juga disebabakan karena
Aktivitas fisik yang dilakukan oleh responden dapat bertemu dengan
responden meskipun bukan jenis olah raga kelompoknya setelah lama tidak ada
secara teratur yang terprogram, bisa kegiatan posyandu selama masa pandemi.
dilakukan dalam bentuk senam hipertensi. Kegiatan senam hipertensi secara
Senam hipertensi merupakan salah satu berkelompok dapat memberikan perasaan
pendekatan non farmakologis untuk nyaman dana man (Jaka S et al., 2016), serta
menurunakan tekanan darah tinggi (Anwari dapat meningkatkan semangat dan motivasi
et al., 2018). Hal ini baik untuk kesehatan penderita untuk melakukan senam secara
fisik secara umum karena memungkinkan rutin, selain itu juga dapat menumbuhkan
pembakaran lemak dan memperlancar perasaan bahagia, karena penderita
aliran darah. Kegiatan sehari-hari secara hipertensi dapat saling berbagi cerita dan
rutin ini dapat berdampak positif pada pengalaman dengan penderita lainnya, baik
kemampuan otot jantung dan pernafasan. itu tentang masalah hipertensi atau tentang
Dengan demikian dapat membantu masalah lain. Aliran darah yang lancar
mempertahankan tekanan darah tetap membuat badan menjadi lebih segar dan
stabil. dapat membuat perasaan menjadi gembira,
Hasil penelitian ini didukung oleh hal ini sangat membantu menurunkan
penelitian terdahulu yaitu latihan fisik atau tekanan darah pada penderita hipertensi.
senam dapat membantu kekuatan pompa
jantung bertambah karena otot jantung KESIMPULAN DAN SARAN
pada orang yang rutin berolahraga sangat Senam hipertensi dapat dijadikan
kuat sehingga otot jantung pada individu sebagai salah satu rekomendasi untuk
tersebut berkontaksi lebih sedikit dari pada membantu menurunkan tekanan darah
otot jantung individu yang jarang secara non farmakologis pada pasien
berolahraga, karena olahraga dapat hipertensi. Senam hipertensi dapat
menyebabkan penurunan denyut jantung dilakukan setiap seminggu sekali dalam
dan olahraga juga akan menurunkan durasi selama 30 menit untuk mendapatkan
cardiac output, yang akhirnya dapat hasil yang maksimal. Penderita hipertensi
menurunkan tekanan darah (B.G Bare, dapat meningkatkan frekuensi latihan
2001). senam hipertensi sesuai dengan
Senam hipertensi selain membantu kemampuan.
melancarkan peredaran darah juga
bermanfaat dalam membantu penderita
Penurunan Tekanan Darah Lansia Di
DAFTAR PUSTAKA Desa Kemuningsari Lor Kecamatan
Anwari, M., Vidyawati, R., Salamah, R., Panti Kabupaten Jember. The
Refani, M., Winingsih, N., Yoga, D., … Indonesian Journal of Health Science,
Susanto, T. (2018). Pengaruh Senam (September), 160.
Anti Hipertensi Lansia Terhadap doi:10.32528/ijhs.v0i0.1541

49| Journal Of Health Science


Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......

Ardian, I., Haiya, Nutrisia N., Sari, T. U. doi:10.21927/jnki.2015.3(2).110-115


(2018). Signifikansi Tingkat Stres Karim, N. A. (2018). Hubungan Aktivitas
Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Fisik Dengan Derajat Hipertensi Pada
Hipertensi. Jurnal Keperawatan Pasien Rawat Jalan Di Wilayah Kerja
Universitas Islam Sultan Agung, 152– Puskesmas Tagulandang Kabupaten
156. Sitaro. Jurnal Keperawatan, 6(1), 1–6.
B.G Bare, S. . S. (2001). Buku Ajar Lestari, P., Yudanari, Y. G., & Saparwati, M.
Keperawatan Medikal Bedah Brunner & (2020). Hubungan Aktivitas Fisik
Suddarth (8th ed.). Jakarta: EGC. Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia
Basuki, S. P. H., & Barnawi, S. R. (2021). Dewasa Di Puskesmas Kedu Kabupaten
Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Temanggung. Jurnal Kesehatan Primer,
Tekanan Darah pada Komunitas Lansia 5(2), 89–98.
Desa Petir Kecamatan Kalibagor, Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian
Banyumas. Sainteks, 18(1), 87. Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta:
doi:10.30595/sainteks.v18i1.10319 Salemba Medika.
Cobo-Mejía, E. A., Prieto-Peralta, M., & Pane, B. S. (2015). JURNAL Pengabdian
Sandoval-Cuellar, C. (2016). Efectos de Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 79
la actividad física en la calidad de vida Tahun XXI Maret 2015, 21, 1–4.
relacionada con la salud en adultos con RI, K. K. (2019). Infodatin Hipertensi Si
hipertensión arterial sistémica: Pembunuh Senyap. In D. Budijanto
revisión sistemática y metaanálisis. (Ed.). Jakarta Selatan: Kemeterian
Rehabilitacion, 50(3), 139–149. Kesehatan RI.
doi:10.1016/j.rh.2015.12.004 Sumartini, N. P., Zulkifli, Z., & Adhitya, M. A.
Febby Haendra Dwi Anggara, N. P. (2013). P. (2019). Pengaruh Senam Hipertensi
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia
Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja
Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun Puskesmas Cakranegara Kelurahan
2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), Turida Tahun 2019. Jurnal
20–25. Keperawatan Terpadu (Integrated
Harahap, R. A., Rochadi, R. K., & Sarumpaet, Nursing Journal), 1(2), 47.
S. (2017). Hipertensi pada Laki-laki doi:10.32807/jkt.v1i2.37
Dewasa Awal ( 18-40 Tahun ) Di Suprayitno, E., & Damayanti, C. N. (2020).
Wilayah Puskesmas Bromo Medan Intervensi Supportive Educative
Tahun 2017, 68–73. Berbasis Caring Meningkatkan Self
Jaka S, R., Prabowo, T., & Dewi S, W. (2016). Care Management Penderita
Senam Lansia dan Tingkat Stres pada Hipertensi. Dunia Keperawatan: Jurnal
Lansia di Dusun Polaman Argorejo Keperawatan Dan Kesehatan, 8(3),
Kecamatan Sedayu 2 Kabupaten Bantul 460–467.
Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Tim Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas
Kebidanan Indonesia, 3(2), 110. 2018 Nasional.pdf.

50| Journal Of Health Science

Anda mungkin juga menyukai