Sejarah artikel: Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di Indonesia pada umur > 18 tahun Received: 11-08-2021 semakin mneingkat. Penderita hipertensi yang melakukan upaya Revised: 29-11-2021 pengendalian terhadap tekanan darah hanya seperlima dari seluruh Accepted: 30-11-2021 penderita di dunia. Pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan Kata kunci: mengontrol faktor risiko, yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan Hipertensi, Senam sehat, mengurangi takaran garam pada makanan, tidak mengkonsumsi Hipertensi, Tekanan alkohol, tidak merokok, mengontrol stress, dan melakukan aktivitas fisik. Darah Metode: Penelitian ini menggunakan desain one group pre test post test. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Brambang. Sampel penelitian sejumlah 30 responden dengan kriteria hipertensi derajat 1 hipertensi derajat 2. Teknik sampling menggunakan total sampling. Data tekanan darah diperoleh melalui pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensi digital. Hasil: Tekanan darah sebelum intervensi 70% hipertensi derajat 1 dan 30% hipertensi derajat 2. Data ini mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi dengan sebaran data 26,7 pre hipertensi, 53,3% hipertensi derajat 1, dan 20% hipertensi derajat 2. Uji statistik Wilcoxon signed rank test menunjukkan nilai signifikan (p) = 0,000. Kesimpulan: senam hipertensi yang dilakukan secara rutin dan sungguh- sungguh dapat berdampak positif terhadap kestabilan tekanan darah.. ABSTRACT Key word: Introduction: The prevalence of hypertension in Indonesia at age > 18 Blood Pressure, years is increasing. People with hypertension who make efforts to control Hypertension, blood pressure are only one-fifth of all sufferers in the world. Hypertension Hypertension Exercise control can be done by controlling risk factors, namely by consuming healthy foods, reducing the amount of salt in food, not consuming alcohol, not smoking, controlling stress, and doing physical activity. Methods: The type of study was one group pre test post test design. The population of this study were hypertension sufferers in Brambang Village. The research sample was 30 respondents with the criteria of hypertension grade 1 hypertension grade 2. The sampling technique used total sampling. Blood pressure data is obtained by measuring blood pressure using digital blood pressure. Results: blood pressure before the intervention was 70% hypertension grade 1 and 30% hypertension grade 2. This data decreased after the intervention with data distribution of 26.7 pre hypertension, 53.3% hypertension grade 1, and 20% hypertension grade 2. Wilcoxon signed rank test statistic showed significant value (p) = 0.000. Conclusion: hypertension exercise that is done regularly and seriously can have a positive impact on stable blood pressure.
PENDAHULUAN Riskesdas 2018 Prevalensi hipertensi di
Hipertensi merupakan salah satu Indonesia pada umur > 18 tahun sebesar penyebab utama kematian prematur di 34,11%, angka ini menunjukkan dunia. Prevalensi hipertensi menurut peningkatan yang lebih tinggi dari hasil estimasi WHO sebesar 22% dari total Riskesdas 2013 (Tim Riskesdas, 2018) penduduk dunia, sedangkan hasil Menurut WHO, penderita hipertensi yang
46| Journal Of Health Science email: jurnalfik@wiraraja.ac.id
Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......
melakukan upaya pengendalian terhadap METODE PENELITIAN
tekanan darah hanya seperlima dari seluruh Jenis penelitian ini adalah penelitian One penderita di dunia (RI, 2019). Pengendalian Group Pretest-Posttest Design. Metode ini hipertensi dapat dilakukan dengan melibatkan 1 kelompok lansia dengan mengontrol faktor risiko, yaitu dengan cara hipertensi untuk diberikan intervensi mengkonsumsi makanan sehat, mengurangi senam hipertensi yang dilakukan takaran garam pada makanan, tidak pengukuran tekanan darah sebelum dan mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, sesudah intervens. Popolasi penelitian ini mengontrol stress, dan melakukan aktivitas adalah penderita hipertensi di Desa fisik (Suprayitno & Damayanti, 2020) Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten Aktifitas fisik yang kurang cenderung Jombang sejumlah 30 orang. Teknik membuat frekuensi denyut jantung lebih sampling yang digunakan adalah total tinggi, sehingga merangsang otot jantung sampling. Sampel yang digunakan dalam bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, penelitian sejumlah 30 orang. Variabel hal ini menyebabkan kemampuan otot dependen tekanan darah dan variabel jantung memompa darah, tekanan yang independen senam hipertensi. Penelitian ini terlalu besar dapat menyebabkan beban dilakukan di Desa Brambang Kecamatan pada arteri yang besar dapat menyebabkan Diwek Kabupaten Jombang dalam waktu peningkatan tekanan darah (Anggara & satu bulan. Peneliti melakukan skrening Prayitno, 2013). Olah raga juga dianjurkan terhadap responden untuk menentukan bagi penderita hipertensi, dapat berupa kriteria inklusi dengan menggunakan jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 kuesioner untuk mendeteksi adanya menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. komplikasi, selain itu skrening juga Aktivitas sehari-hari yang dilakukan dilakukan untuk mengetahui faktor risiko meskipun mengurangi kalori, namun pada hipertensi masing-masing responden. sebagian orang ini malah menimbulkan Responden diberikan senam hipertensi beban yang akhirnya menyebabkan otot setiap satu minggu sekali selama 30 menit. tegang, oleh karena itu banyak penderita Pengukuran tekanan darah dilakukan hipertensi yang masih aktif melakukan sebelum pelaksanaan senam dan sesudah aktivitas rutin sehari-hari, namun tekanan senam dengan menggunakan tensi digital darah masih tinggi. Hal ini berbeda dengan yang sama dan dilakukan pengukuran aktivitas olah raga, yang dapat merangsang faktor risiko di akhir kegiatan senam. pengeluaran hormone endorphin, dimana Senam dilakukan setiap satu minggu sekali hormone endorphin dapat mempengaruhi selama satu bulan, selama 30 menit. suasana hati menjadi lebih gembira (Bessy Analisis data penelitian dengan Sitorus bane,2015). menggunakan uji Wilcoxon. Penelitian ini Aktivitas pada penelitian ini telah dilakukan uji etik dengan no SK dilakukan dengan melakukan senam 0420070521/KEPK/STIKESPEMKAB/JBG/VII bersama diiringi dengan musik sebagai /2020. penyemangat. Gerakan senam difokuskan pada daerah sendi, diikuti gerakan HASIL DAN PEMBAHASAN menepuk-nepuk pada bahu, perut, paha, Tabel 1.Karakteristik Responden Di Desa dan betis. Senam pada penelitian diikuti Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten dengan latihan pernafasan dan permainan Jombang sederhana (responden diminta mengikuti Karakteristik Frekuensi Prosentas gerakan-gerakan instruktur dari gerakan e pelan hingga cepat, dilain waktu responden Usia 45-59 16 53,3 diminta membuat gerakan mengikuti lagu 60-74 11 36,7 yang dinyanyikan instruktur) untuk >74 3 10 membantu responden relaksasi, dimana Jenis kelamin latihan ini belum dilakukan pada penelitian Laki-laki 1 3,3 sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk Perempuan 29 96,7 mengetahui pengaruh senam hipertensi Pendidikan terhadap tekanan darah penderita SD 13 43,3 hipertensi di Desa Brambang Kecamatan SLTP 11 36,7 Diwek Kabupaten Jombang. SLTA 6 20 Jumlah 30 100 Sumber: data primer, 2020 47| Journal Of Health Science Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......
Tabel 1 menggambarkan bahwa sebelum dilakukan senam hipertensi
responden dalam penelitian ini berdasarkan mengalami hipertensi derajat 1. usia sebagian besar pada rentang usia 45-59 tahun (53,3%). Berdasarkan jenis kelamin Tabel 4 Distribusi data tekanan darah hampir seluruh responden berjenis kelamin pada penderita hipertensi sesudah senam perempuan (96,7%). Berdasarkan tingkat hipertensi pendidikan dapat diketahui bahwa Tekanan Darah Jumlah Prosentase responden hampir setengahnya Pre hipertensi 14 46,7 berpendidikan SD (43,3%), dengan jumlah Hipertens 10 33,3 responden (30%). Derajat 1 Hipertensi 6 20 Tabel 2 Distribusi Faktor Risiko Penderita Derajat 2 Hipertensi Sebelum Senam Hipertensi Jumlah 30 100 Kriteria Jumlah Prosentase Sumber: data primer, 2020 Merokok Berdasarkan tabel 4 menggambarkan bahwa hampir setengah Ya 1 3,3 responden (46,7%) setelah dilakukan senam Tidak 29 96,7 hipertensi berada pada status pre Minum Kopi hipertensi. Ya 9 30 PEMBAHASAN Tidak 21 70 Hasil penelitian menunjukkan Stres bahwa faktor risiko yang berpotensi Ya 13 43,3 mempengaruhi tekanan darah responden Tidak 17 56,7 yaitu stress dan aktivitas fisik. Responden yang mengalami stress mengaku sering IMT tidak bisa tidur di malam hari. Hasil Normal 22 73,3 wawancara stress dialami sebagian besar Gemuk ringan 5 16,7 karena kondisi saat pandemi, harga Gemuk berat 3 10 kebutuhan yang meningkat dan ada yang tidak bisa bertemu dengan anaknya dalam Aktivitas fisik waktu lama. Stress yang dialami oleh Ringan 5 16,7 penderita turut menyumbang pada Sedang 16 53,3 peningkatan tekanan darah, hal ini disebabkan karena stress dapat Berat 9 30 meningkatkan pelepasan hormon adrenalin Jumlah 30 100 yang dapat memicu peningkatan tekanan Sumber: Data Primer, 2020 darah (Ardian, I., Haiya, Nutrisia N., Sari, Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 2018). Aktivitas fisik responden turut bahwa hampir seluruh responden tidak menyumbang peningkatan tekanan darah, merokok (96,7%), 70% responden tidak bertambahnya usia membuat aktivitas minum kopi, 56,7% tidak mengalami stress, lansia terbatas. Setengah responden dalam berdasarkan IMT sebagian besar petani penelitian ini melakukan aktivitas sedang, (73,3%), dan berdasarkan aktivitas fisik hal ini berisiko untuk mengalami hipertensi setengah responden (53,3%) melakukan (Karim, 2018). aktivitas fisik sedang. Hasil analisis pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan Tabel 3 Distribusi data tekanan darah darah pada penderita hipertensi di Desa pada penderita hipertensi sebelum senam Brambang Kecamatan Diwek Kabupaten hipertensi Jombang didapatkan nilai p< 0,05 (0,000) yang artinya ada pengaruh senam Hipertensi Jumlah Prosentase hipertensi terhadap penurunan tekanan Derajat 1 21 70 darah. Hasil ini didukung oleh peneitian Derajat 2 9 30 sebelumnya yang menyatakan bahwa ada Jumlah 30 100 pengaruh sebelum dan sesudah treatment Sumber: data primer, 2020 senam terhadap penurunan tekanan darah Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa (Basuki & Barnawi, 2021). Latihan fisik lebih dari setengah responden (70%) secara teratur mencegah dan mengobati
48| Journal Of Health Science
Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......
hipertensi, dan dyslipidemia. menurunkan stress dan bisa membuat
Aktivitas fisik sangat mempengaruhi perasaan lebih senang, oleh karena itu tekanan darah (Harahap, Rochadi, & disarankan agar penderita dapat menekan Sarumpaet, 2017). Melakukan olah raga stress yang dialami. Survey akhir dengan secara teratur 3-5 kali dalam seminggu kuesioner, responden yang mengalami (Lestari, Yudanari, & Saparwati, 2020) atau stress terjadi penurunan setelah senam. Hal olah raga intensitas tinggi selama minimal ini mendukung penelitian sebelumnya yang 20 menit 3 hari seminggu dapat menyatakan bahwa aktivitas olah raga, meningkatkan kapasitas fungsional dan dapat merangsang pengeluaran hormone berhubungan dengan pengurangan insiden endorphin, dimana hormone endorphin penyakit kardiovaskular dan mortalitas. dapat mempengaruhi suasana hati menjadi Latihan fisik menginduksi adaptasi lebih gembira (Pane, 2015), melatih tulang kardiovaskular fisiologis yang tetap kuat, mendorong jantung bekerja meningkatkan kinerja fisik, dengan optimal, peredaran darah lebih lancar (Jaka melakukan aktivitas fisik secara teratur S, Prabowo, & Dewi S, 2016), badan lebih maka fungsi kardiovaskuler juga membaik segar, bugar, dan sehat (Sumartini, Zulkifli, dan tekanan darah dapat terkontrol atau & Adhitya, 2019). stabil (Cobo-Mejía, Prieto-Peralta, & Penurunan stres setelah kegiatan Sandoval-Cuellar, 2016). senam dapat juga disebabakan karena Aktivitas fisik yang dilakukan oleh responden dapat bertemu dengan responden meskipun bukan jenis olah raga kelompoknya setelah lama tidak ada secara teratur yang terprogram, bisa kegiatan posyandu selama masa pandemi. dilakukan dalam bentuk senam hipertensi. Kegiatan senam hipertensi secara Senam hipertensi merupakan salah satu berkelompok dapat memberikan perasaan pendekatan non farmakologis untuk nyaman dana man (Jaka S et al., 2016), serta menurunakan tekanan darah tinggi (Anwari dapat meningkatkan semangat dan motivasi et al., 2018). Hal ini baik untuk kesehatan penderita untuk melakukan senam secara fisik secara umum karena memungkinkan rutin, selain itu juga dapat menumbuhkan pembakaran lemak dan memperlancar perasaan bahagia, karena penderita aliran darah. Kegiatan sehari-hari secara hipertensi dapat saling berbagi cerita dan rutin ini dapat berdampak positif pada pengalaman dengan penderita lainnya, baik kemampuan otot jantung dan pernafasan. itu tentang masalah hipertensi atau tentang Dengan demikian dapat membantu masalah lain. Aliran darah yang lancar mempertahankan tekanan darah tetap membuat badan menjadi lebih segar dan stabil. dapat membuat perasaan menjadi gembira, Hasil penelitian ini didukung oleh hal ini sangat membantu menurunkan penelitian terdahulu yaitu latihan fisik atau tekanan darah pada penderita hipertensi. senam dapat membantu kekuatan pompa jantung bertambah karena otot jantung KESIMPULAN DAN SARAN pada orang yang rutin berolahraga sangat Senam hipertensi dapat dijadikan kuat sehingga otot jantung pada individu sebagai salah satu rekomendasi untuk tersebut berkontaksi lebih sedikit dari pada membantu menurunkan tekanan darah otot jantung individu yang jarang secara non farmakologis pada pasien berolahraga, karena olahraga dapat hipertensi. Senam hipertensi dapat menyebabkan penurunan denyut jantung dilakukan setiap seminggu sekali dalam dan olahraga juga akan menurunkan durasi selama 30 menit untuk mendapatkan cardiac output, yang akhirnya dapat hasil yang maksimal. Penderita hipertensi menurunkan tekanan darah (B.G Bare, dapat meningkatkan frekuensi latihan 2001). senam hipertensi sesuai dengan Senam hipertensi selain membantu kemampuan. melancarkan peredaran darah juga bermanfaat dalam membantu penderita Penurunan Tekanan Darah Lansia Di DAFTAR PUSTAKA Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Anwari, M., Vidyawati, R., Salamah, R., Panti Kabupaten Jember. The Refani, M., Winingsih, N., Yoga, D., … Indonesian Journal of Health Science, Susanto, T. (2018). Pengaruh Senam (September), 160. Anti Hipertensi Lansia Terhadap doi:10.32528/ijhs.v0i0.1541
49| Journal Of Health Science
Siswati, dkk| Senam hipertensi sebagai upaya......
Ardian, I., Haiya, Nutrisia N., Sari, T. U. doi:10.21927/jnki.2015.3(2).110-115
(2018). Signifikansi Tingkat Stres Karim, N. A. (2018). Hubungan Aktivitas Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Fisik Dengan Derajat Hipertensi Pada Hipertensi. Jurnal Keperawatan Pasien Rawat Jalan Di Wilayah Kerja Universitas Islam Sultan Agung, 152– Puskesmas Tagulandang Kabupaten 156. Sitaro. Jurnal Keperawatan, 6(1), 1–6. B.G Bare, S. . S. (2001). Buku Ajar Lestari, P., Yudanari, Y. G., & Saparwati, M. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & (2020). Hubungan Aktivitas Fisik Suddarth (8th ed.). Jakarta: EGC. Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Basuki, S. P. H., & Barnawi, S. R. (2021). Dewasa Di Puskesmas Kedu Kabupaten Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Temanggung. Jurnal Kesehatan Primer, Tekanan Darah pada Komunitas Lansia 5(2), 89–98. Desa Petir Kecamatan Kalibagor, Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Banyumas. Sainteks, 18(1), 87. Ilmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta: doi:10.30595/sainteks.v18i1.10319 Salemba Medika. Cobo-Mejía, E. A., Prieto-Peralta, M., & Pane, B. S. (2015). JURNAL Pengabdian Sandoval-Cuellar, C. (2016). Efectos de Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 79 la actividad física en la calidad de vida Tahun XXI Maret 2015, 21, 1–4. relacionada con la salud en adultos con RI, K. K. (2019). Infodatin Hipertensi Si hipertensión arterial sistémica: Pembunuh Senyap. In D. Budijanto revisión sistemática y metaanálisis. (Ed.). Jakarta Selatan: Kemeterian Rehabilitacion, 50(3), 139–149. Kesehatan RI. doi:10.1016/j.rh.2015.12.004 Sumartini, N. P., Zulkifli, Z., & Adhitya, M. A. Febby Haendra Dwi Anggara, N. P. (2013). P. (2019). Pengaruh Senam Hipertensi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun Puskesmas Cakranegara Kelurahan 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), Turida Tahun 2019. Jurnal 20–25. Keperawatan Terpadu (Integrated Harahap, R. A., Rochadi, R. K., & Sarumpaet, Nursing Journal), 1(2), 47. S. (2017). Hipertensi pada Laki-laki doi:10.32807/jkt.v1i2.37 Dewasa Awal ( 18-40 Tahun ) Di Suprayitno, E., & Damayanti, C. N. (2020). Wilayah Puskesmas Bromo Medan Intervensi Supportive Educative Tahun 2017, 68–73. Berbasis Caring Meningkatkan Self Jaka S, R., Prabowo, T., & Dewi S, W. (2016). Care Management Penderita Senam Lansia dan Tingkat Stres pada Hipertensi. Dunia Keperawatan: Jurnal Lansia di Dusun Polaman Argorejo Keperawatan Dan Kesehatan, 8(3), Kecamatan Sedayu 2 Kabupaten Bantul 460–467. Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Tim Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas Kebidanan Indonesia, 3(2), 110. 2018 Nasional.pdf.