Lapran Pendahuluan ini disusun untuk memenuhi tugas Departemen Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh :
Abstract
Background
1. Menurut WHO (World Health Organization) Prevalensi kasus hipertensi sangat tinggi pada
lansia yaitu 60%-80% pada usia diatas 65 tahun. Jumlah lansia yang menderita hipertensi di
PSTW Budi Luhur Jambi bulan November 2018 berjumlah 22 lansia dan telah mendapat obat
hipertensi rutin setiap hari namun tekanan darah lansia masih tinggi.
2. Berdasarkan survei kesehatan, 30% orang Indonesia hipertensi. Hipertensi adalah faktor
risikountuk penyebab kematian terdepan ketiga setelah stroke dan tuberkulosis, yaitu 67% dari
populasi kematian di segala usia. Jumlah wanita lanjut usia dengan hipertensi esensial di
Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi Tahun 2017 sebanyak 191 orang
3. Riskesdas tahun 2018 penyakit tertinggi yang diderita lansia usia 55-64 tahun adalah hipertensi
dengan prevalensi 55,2%. Hipertensi jika tidak ditangani dapat menyebabkan stroke, infark
miokard, gagal ginjal dan ensefalopati. Salah satu penanganan hipertensi non-farmakologi
dengan tehnik relaksasi otot progresif
Aim
1. Tujuan penelitian ini untuk melihat adakah pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
tekanan darah lansia penderita Hipertensi
2. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah ada efek memberikan teknik relaksasi otot
progresif terhadap perubahan tekanan darah pada orang tua dengan hipertensi penting
3. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.
Results
1. Penelitian ini dilakukan di PSTW Budi Luhur Jambi pada tanggal 28 Januari-2 Februari 2019.
Terapi relaksasi otot progresif diberikan satu kali sehari setiap pagi selama enam hari
berturutturut. Berdasarkan analisis menggunakan uji T Dependen pada kelompok intervensi
didapatkan tekanan darah sistole p value 0,0001 dan tekanan darah diastole p value 0,002 <
(0,05). hasil analisis menggunakan uji T Independen didapatkan perbedaan tekanan darah
kelompok intervensi dan kontrol dimana tekanan darah sistole p value 0,031 < (0,05),
Sedangkan pada tekanan darah diastole didapatkan p value 0,009 < (0,05)
2. Instrumennya adalah Blood hasil pengukuran tekanan, data yang dianalisis sebagai univariat
dan bivariat. Temuan menunjukkan bahwa p-value Systole tekanan darah p-value = 0,000 dan
diastole p-value = 0,000, sehingga dapat menyimpulkan bahwa ada efek signifikan dari
Perubahan tekanan darah di lansia dengan hipertensi penting sebelum dan sesudah teknik otot
progresifrelaksasi di Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi
3. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh nilai 0,000 (<0,05),
yang berarti ada pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi di Puskesmas Bojong Soang Kabupaten Bandung.
Conclusions
1. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah lansia
penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi program baru di PSTW Budi Luhur Jambi untuk menurunkan
tekanan darah tinggi pada lansia yang menderita hipertensi.
2. Sehingga dapat menyimpulkan bahwa ada efek signifikan dari Perubahan tekanan darah di
lansia dengan hipertensi penting sebelum dan sesudah teknik otot progresifrelaksasi di
Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. Diharapkan untuk Kesehatan pekerja dapat
memberikan pengetahuan tentang latihan teknik relaksasi otot progresif sehingga bahwa orang
dengan hipertensi penting dapat mengontrol tekanan darah secara mandiri di rumah.
3. Dengan adanya hasil penelitian ini, teknik relaksasi otot progresif dapat dijadikan intervensi
keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
Keywords:
1. Kata kunci: Hipertensi, Lansia, Terapi relaksasi otot progresif.
2. Kata Kunci: Teknik Relaksasi Otot Progresif, Hipertensi Esensial, Lansia
3. Hipertensi, lansia, teknik relaksasi otot progresif
Analisa PICO:
Kesimpulan :
1. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terapi relaksasi otot progresif efektif menurunkan
tekanan darah (sistole dan diastole) lansia penderita hipertensi dibandingkan hanya rutin minum
obat hipertensi.
2. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh latihan teknik relaksasi otot progresif
terhadap perubahan tekanan darah sistole dan diastole pada responden lansia penderita
hipertensi esensial dengan p-value = 0,000 atau < α (0,05). Berdasarkan hal tersebut maka
diharapkan bisa menjadi sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi
untuk meningkatkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien lansia dengan Hipertensi
esensial dengan cara pemberian pengetahuan tentang latihan teknik relaksasi otot progresif
maupun kegiatan seperti pelatihan teknik relaksasi otot progresif minimal 2 kali seminggu agar
penderita Hipertensi esensial dapat mengontrol tekanan darah secara nonfarmakologis sehingga
pasien tidak ketergantung lagi dengan obat anti hipertensi. Pada penelitian selanjutnya dapat
dikembangkan dengan dengan meningkatkan lama waktu penelitian serta topik permasalahan
yang sama tetapi menambah variabel seperti seperti perubahan BB dan frekuensi napas pada
lansia dengan hipertensi esensial.
3. Terdapat pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi di Puskesmas Bojong Soang Kabupaten Bandung, sehingga latihan relaksasi otot
progresif bisa dijadikan salah satu materi dalam pemberian pendidikan kesehatan oleh petugas
puskesmas dalam penanganan hipertensi non-farmakologi.
Daftar Pustaka
Asih, Hayati & Rahayu. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan
Darah Lansia dengan Hipertensi. Jurnal Ilmiah Keperawatan Universitas Bhakti Kencana
Media Karya Kesehatan: Volume 3 No 1 Mei 2020
Ayunani, S. A., & Alie, Y. (2016). Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan
Darah Pada Lanjut Usia Dengan Hipertensi Di UPT PSLU Mojopahit Kabupaten Mojokerto.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 2(1), 51-56
Kadri, Armina & Ilham. (2019). Efektifitas Terapi Relaksasi Otot Progresif Dalam Menurunkan
Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Akademika Baiturrahim e ISSN 2654-2552 Vol.8. No 1,
Maret 2019 58.
Kemenkes, R. I. (2018). Hasil utama RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan.
Putri, Fitrianti, & Salvita. (2018). Pemberian Relaksasi Otot Progresif pada Lansia Dengan
Hipertensi Essensial di Kota Jambi Pemberian Relaksasi Otot Progresif pada Lansia Dengan
Hipertensi Essensial di Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2
Tahun 2018.